OLEH:
KARTINI
220401007
Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat serta karunianya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua
pengikutnya. Amin.
Kami menyusun laporan hasil observasi ini sebagai wujud pelaksanaan tugas mata
kuliah pembelajaran PAI di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi yang telah diberikan
oleh Ibu dosen Dr. Nurhilaliati, M.Ag. Laporan ini disusun agar kita dapat semakin
memahami mengenai model pembelajaran PAI secara langsung di Madrasah .
Ungkapan rasa terimakasih kepada Ibu Dr. Nurhilaliati, M.Ag yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan observasi ini
masih jauh dari kata sempurna namun penulis berharap laporan hasil observasi ini bisa
bermanfaat dan menambah wawasan, mohon maaf apabila ada kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisan laporan hasil observasi ini. Sebagaimana dimaklumi, kami sedang berada
dalam taraf belajar. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif pembaca sangat kami harapkan
untuk bisa lebih baik kedepannya terimakasih.
Wassaalam….wr…wb.
Kartini
ANALISIS PEMBELAJARAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTsN 2 LOMBOK BARAT
KARTINI
Program Studi S-2 Pendidikan Agama Islam UIN Mataram
Email: 220401007.mhs.@uinmataram.ac.id
ABSTRAK
LANDASAN TEORI
A. Pelaksanaan Program Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Perencanaan pembelajaran PAI
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan pembelajaran dapat diartikan
sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala
potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu
sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan
sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.4
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menyatakan bahwa Perencanaan proses pembelajaran meliputisilabus
3
Syaiful Bahrie Djamarah, Pendidik dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta,
2000), 68.
4
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:Kecana, 2009), 26.
dan rencanapelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang- kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumberbelajar, dan penilaian hasil
belajar.5
2. Pelaksanaan pembelajaran PAI
Pendidikan agama Islam yang telah diatur dalam kurikulum itu dapat
direalisasikan, maka harus dilakukan dengan menggunakan proses yaitu proses
belajar mengajar. Sebab dalam “proses belajar mengajar pada intinya tertumpu
pada suatu persoalan yaitu bagaimana guru memberikan kemungkinan pada
siswa agar terjadi proses belajar mengajar yang efektif atau dapat mencapai
hasil sesuai dengan tujuan”.6 Pelaksanaan pembelajaran merupakan
implementasi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), meliputi kegiatan
pendahuluan inti dan penutup.
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib melaksanakan:
a. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh
dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik;
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
c. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan
silabus.
d. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran; dan
e. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.7
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukupbagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaranyang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.Dalam kegiatan penutup,
guru:(1)Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman
atau simpulan pelajaran.(2)Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
(3)Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
5
Peraturan Pemerintah, Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan, Bab IV pasal 20.
6
Suyadi, “Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Smk Negeri 1 Lais
Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin,” IAIN Raden Falah Lampung (2014): 1–10.
7
lestari Soleha Putri, “Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri
Gohong Rawai Ii Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung MaS,” IAIN Palangkaraya (2019): 23–24.
(4)Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.(5)Menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.8
3. Evaluasi pembelajaran PAI
Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan
informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Evaluasi pembelajaran
PAI menekankan pada evaluasi formatif, dengan asumsi bahwa setiap peserta didik
memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang lebih maju dan meningkat
secara berkelanjutan, serta kemampuannya untuk membangun mayarakat yang lebih
baik dengan memerankan ilmu dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat, sehingga diperlukan upaya peningkatan kemampuan, minat, bakat dan
prestasi belajarnya seacara terus menerus melalui pemberian umpan balik.
Disamping itu, karena pembelajaran PAI berwawasan rekonstruksi sosiallebih
menekankan pada belajar kelompok yang dinamis, kooperatif dan kolaboratif, maka
evaluasi atau penilaiannya juga dilakukan secara kooperatif.9
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan sumber data yang diperlukan, diambil melalui dua cara yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer di ambil dari wawancara dengan beberapa informan, yaitu dengan
kepala madrasah, wakakur, guru PAI ( guru Al-Quran Hadits, akidah akhlak, fikih dan SKI)
dan siswa, sedangkan data skunder berupa file dokumen madrasah dan data reduction, data
display dan conclusion drawing/verification.kemudian teknik analisis data yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini mengacu pada sebuah konsep Milles & Huberman yaitu reduksi
11
Nur Lina, “Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Neg,” Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 8, no.
2 (2021): 4.
12
Muhammad Fadhli, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Dan Ekstenal Pada Lembaga Pendidikan
Tinggi,” Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4, no. 2 (2020): 53–60.
13
Muh Fiqih Shofiyul Am, “Implementasi Penjaminan Mutu Internal Di Madrasah Diniyah PP. Al-
Hidayah Tanggulangin Sidoarjo,” JJURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2 1, no. 2 (2023): 33–49.
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk pengujian keabsahan data dilakukan
dengan memperpanjang masa observasi, triangulasi dan pengamatan secara mendalam agar
penelitian ini sesuai dengan apa yang dimaksud informan. Temuan data dapat dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi pada
objek yang diteliti.
TEMUAN
Visi Madrasah
Islami, Unggul dan Terampil
Misi Madrasah
Mentransper nilai nilai yang islami pada anak didik agar kelak menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah swt dan berakhlak mulia.
Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan analisis di kalangan peserta didik,
sehingga mereka memiliki kemampuan dasar akademik yang unggul dan mampu
berkompetensi dalam era globalisasi.
Mengembangkan kemampuan fisik dan psikis peserta didik sehingga menjadi anak
yang sehat jasmani dan rohani.
Membekali siswa dengan berbagai macam keterampilan dasar (life skill) yang kelak
dapat bermanfaat bagi dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.
HASIL PENELITIAN
1. Perencanaan pelajaran PAI di MTsN 2 Lombok barat.
Kurikulum pembelajaran PAI merupakan unsur pendidikan yang memiliki posisi
dan fungsi strategis dalam proses pengembangan potensi peserta didik. Diperlukan
sebuah proses pengelolaan atau manajemen kurikulum PAI yang baik untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran PAI secara efektif dan efisien. Dalam proses manajemen,
tentunya diawali dengan kegiatan perencanaan terkait dengan hal-hal yang akan
dilakukan dalam pencapaian tujuan. Begitu juga halnya dalam kurikulum, untuk
mencapai tujuan pendidikan maka diperlukan sebuah perecanaan kurikulum yang baik.
Manajemen kurikulum PAI di Madrasah diawali dengan kegiatan perencanaan
kurikulum.
Hasil wawancara dengan Informan 1 berkaitan dengan proses perencanaan
kurikulum PAI dalam meningkatkan mutu pembelajaran guru yang dilaksanakan di
Madrasah sebagai berikut:
Perencanaan pembelajaran PAI di Madrasah ini mendasarkan pelaksanaannya
pada peletakan visi dan misi Madrasah, yakni Terwujudnya Madrasah yang Islami,
Unggul dan Terampil”. Tentu saja dalam pembelajaran PAI (Akidah ahlak, Al-
qur’an Hadis, Fikih dan SKI) sangat erat kaitannya dengan visi atau tujuan
madrasah kita. Karena pembelajaran PAI terbagi menjadi empat bagian Akidah
ahlak, Al-Qur’an Hadis,Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam dengan makna-
makna yang dikandungnya memiliki peran sentral dalam mendidik anak menjadi
Islami dan Unggul. Kalau bagus pembelajaran PAI nya, maka pasti anak-anak
akan memiliki akhlak baik. Jadi, kurikulum PAI (Akidah ahlak, Al-qur’an Hadis,
Fikih dan SKI) di MTs Negeri 2 Lombok Barat direncanakan, dan dilaksanakan,
lalu evaluasi.Dari ketiga fungsi itu selama ini kita jalankan.14
14
Wawancara dengan Jusnawing, Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum, Tanggal 05 Oktober 2023
Pukul 09.00 WIB.
Temuan dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwasanya informan 1
menjelaskan bahwa MTsN 2 Lombok Barat telah melaksanakan kegiatan pembelajaran
PAI dengan empat pembelajaran yaitu Akidah Ahlak, Al-Qur’an Hadis, dan Sejarah
Kebudayaan Islam dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
Hal yang serupa juga dikemukakan dalam wawancara dengan Informan 2
mengenai perencanaan pembelajaran akidah akhlak dalam pembelajaran guru yang
dilaksanakan di MTsN 2 Lombok Barat sebagai berikut:
Di MTsN 2 Lombok Barat tentunya ada perencanaan terutama kurikulum
pelajaran pendidikan agama Islam. Misalnya pada pembelajaran Akidah Ahlak,
pada hakikatnya guru harus memiliki tiga kompetensi yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi penguasaan atas bahan dan kompetensi dalam cara
belajar mengajar, Keterbatasan waktu untuk menyelesaikan materi pembelajaran
akidah akhlak bisa diatasi dengan guru memperbanyak proses pembelajaran yang
mengarah pada penciptaan aktivitas siswa dalam menggali materi melalui
pembuatan contoh riel di lingkungan masing- masing terhadap materi sehingga
siswa dapat memahami materi secara utuh. Ketrampilan guru Dalam pelaksanaan
pembelajaran akidah akhlak guru dituntut untuk menciptakan suasana pengajaran
yang kondusif, sehingga memungkinkan dalam mendorong peserta didik untuk
secara leluasa mengembangkan kreatifitasnya dengan bantuan guru. Sedangkan
untuk kesiapan guru harus memiliki Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar,
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Kalender Pendidikan, Program
Tahunan, Program Semester, Pembagian Minggu Efektif, Rencana Program
Pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).15
15
Wawancara dengan Sapri Guru Akidah Ahlak , Tanggal 06 Oktober 2023 Pukul 09.30 WIB.
16
Wawancara dengan Hj. Sulhiyah Guru Al-Quran Hadits , Tanggal 06 Oktober 2023 Pukul 09.00 WIB.
pembelajaran PAI ( Akidah akhlak, Al-Qur’an Hadis, Fikih dan SKI). kurikulum
di MTsN 2 Lombok Barat dilaksanakan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan pengevaluasian. Pelaksanaan manajemen kurikulum di Madrasah tersebut
bertujuan untuk mengatur jalannya proses pembelajaran agar menjadi efektif dan
efisien.
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam peningkatan kualitas pembelajaran dimulai
dari peningkatan kualitas proses belajar yakni dengan menggunakan metode belajar yang
sesuai kebutuhan. Metode pembelajaran di anggap sebagai cara guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru
akidah akhlak mengenai bagaimana metode pembelajaran, di ungkapkan bahwa:
“ Pada saat pembelajaran PAI saya menggunakan berbagai metode Bu, metode
tersebut disesuaikan dengan materi yang sedang saya sampaikan ketika itu. Oleh karena
itu, sebelum menyampaikan materi pelajaran, saya memilih metode apa yang akan saya
gunakan ketika pembelajaran nanti. Misalnya ya...materi tentang iman kepada Allah,
maka saya menggunakan metode ceramah. Contohnya lagi ketika materi tentang Al-
Qur’an, maka metode yang digunakan adalah demonstrasi, yaitu siswa saya suruh untuk
membaca ayat Al-Qur’an secara satu persatu. Selain itu, ketika saya menyampaikan
materi di kelas, saya melakukan modifikasi metode, yaitu menerapkan beberapa metode
saat mengajar. Pertama menggunakan ilustrasi yang saya kontekskan dengan kehidupan
nyata. Contoh review tentang permasalahan remaja sekarang ini, kemudian saya buat
pertanyaan bagaimana solusi tentang permasalahan itu, lantas mereka menjawabnya.
Itu terkait dengan materi problematika remaja. Tak hanya itu saya gunakan metode
ceramah kemudian saya ajukan pertanyaan kepada siswa. Bahkan juga
menggunakan metode hafalan, siswa pernah saya perintah untuk menghafal surat Al-
Isro’ yang dihafal secara sendiri- sendiri. Dalam setiap program ada realisasi
pelaksanaan program rencana yang telah ditetapkan, kapan dan bagaimana
17
Wawancara dengan Jusnawing, Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum, Tanggal 05 Oktober 2023
Pukul 09.00 WIB.
pelaksanaannya. Dan Saya sebagai guru Aqidah Akhlak telah melakukan
berbagai Pembelajaran dalam membina akhlak anak, di antaranya yang saya
lakukan adalah menanamkan nilai-nilai agama, memberikan contoh perbuatan
yang baik, mengadakan kegiatan keagamaan, membimbing tatacara beribadah,
menegur dan memberi sanksi yang berakhlak buruk dan memotivasi untuk
beribadah kepada Allah.18
Hasil wawancara dengan guru SKI, mengenai jenis-jenis metode yang diterapkan ketika
mengajar dijelaskan bahwa:
“Ketika mengajar mata pelajaran SKI, saya menggunakan berbagai metode. Metode yang
saya gunakan harus sesuai dengan materi saat itu. Metode yang saya gunakan
biasanya metode ceramah bervariasi, diskusi, dan penugasan. Penugasan di sini saya
memberi tugas siswa untuk mencari ayat yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Kemudian kendala yang dihadapi dalam proses KBM yaitu sulitnya mencontohkan
secara real implementasi isi dari materi SKI tersebut karena kajian yang di bahas
terjadi pada masa lalu. Sehingga ini kadang yang menyebabkan para siswa kurang
bersemangat dalam kegiatan KBM di jam pelajaran SKI. Belum lagi ada kurikulum
merdeka yang mengharuskan pembelajaran bersifat berdiferensiasi yaitu
pembelajaran siswa yang beragam. Namun pada implementasinya masih belum bisa
dilaksanakan didalam kelas dikarenakan sosialisasi dan workshop terkait IKM masih
bersifat tehnis saja. Jadi kita sebagai guru terus berupaya memaksimalkan metode
untuk bisa melaksanakan tuntutan kurikulum merdeka ini.19
Jadi pada pelaksanaaan pembelajaran PAI (Akidah akhlak, Al-quran Hadits, Fikih
dan SKI) memiliki tingkat kesulitan yang berbeda beda sesuai dengan mapel dan materi
yang diajarakan oleh masing masing guru mata pelajaran. Sperti guru fikih mudah dalam
mencontohkan materi kemudian praktik ibadah dalam kehidupan sehari hari. Beda
halnya dengan guru SKI yang mengalami kesulitan mencontohkan atau
menggambarkan materi sejarah yang sdh lama terjadi.
18
Wawancara dengan Sapri Guru Akidah Akhlak , Tanggal 06 Oktober 2023 Pukul 09.30 WIB.
19
Wawancara dengan Haroni Guru SKI , Tanggal 06 Oktober 2023 Pukul 10.00 WIB.
20
Wawancara dengan Nurjani Guru Fikih , Tanggal 10 Oktober 2023 Pukul 09.30 WIB.
3. Evaluasi pelajaran PAI di MTsN 2 Lombok barat.
Evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak, Al-Qur’an Hadis, Fikih dan Sejarah
Kebudayaan Islam dilaksanakan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan tercapai sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan pada proses
pembelajaran Akidah Ahlak, Al-Qur’an Hadis, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam
sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Akidah Ahlak menjelaskan bahwa:
Jadi hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik, guru dapat mengetahui peserta
didik dimana yang sudah berhak melanjutkan pelajaran karena sudah berhasil menguasai
materi, maupun mengetahui peserta didik yang belum berhasil menguasai materi.
Dengan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan kepada peserta didik yang belum
berhasil, apalagi jika guru tau apa penyebab- penyebabnya. Guru harus memberikan
perhatian yang memusatkan dan memberikan perlakuan pada siswa yang lebih teliti
sehingga keberhasilan selanjutnya dapat diharapkan.
21
Wawancara dengan Sapri Guru Akidah Akhlak , Tanggal 06 Oktober 2023 Pukul 09.30 WIB.
22
Wawancara dengan Jusnawing, Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum, Tanggal 05 Oktober 2023
Pukul 09.00 WIB.
5. Mutu pendidikan madrasah
Untuk mencapai madrasah yang bermutu sebagaimana di atas banyak
tantangan yang dihadapinya, salah satunya adalah globalisasi. Tantangan
globalisasi sangat besar pengaruhnya dalam berbagai bidang kehidupan tak
terkecuali bidang pendidikan. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 pada pasal 1
ayat 2 menyebutkan bahwa penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatan
sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara
satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah, dan
masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui
pendidikan. Sedangkan pada ayat 3 peraturan tersebut dijelaskan bahwa Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut SPMP adalah subsistem
dari Sistem Pendidikan Nasional yang fungsi utamanya meningkatkan mutu
pendidikan.
Hasil observasi mengenai system penjaminan mutu madrasah pada MTsN 2
Lombok Barat belum terbentuk secara struktural, masih di pegang oleh kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Mutu pendidikan madrasah
meliputi mutu infut, proses, output dan outcome.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi maka penelitian ini dapat
disimpulkan :
1. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Lombok Barat melaksanakan untuk mengatur seluruh
proses pembelajaran, terkhusus juga bagi pelajaran PAI yang didalamnya terdapat
pembelajaran Akidah Ahlak, Al-Qur’an Hadis, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam.
dalam perencanaan tersebut dirumuskan pembahasan tentang rencana-rencana yang
terkait dengan administrasi pembelajaran, budaya madrasah, program-program belajar
selama masa satu tahun ke depan dan hal ini berlaku bagi seluruh mata pelajaran
termasuk mata pelajaran PAI (Akidah Ahlak, Al-Qur’an Hadis, F i k i h dan SKI).
MTsN 2 Lombok Barat telah melaksanakan proses pembelajaran, yang di dalamnya
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. MTsN 2 Lombok Barat telah
melaksanakan kruikulum merdeka dan masih menggunakan kurikulum k13 yang
dilaksanakan untuk mengatur seluruh proses pembelajaran, terkhusus juga bagi
kurikulum pembelajaran PAI ( Akidah Ahlak, Al-Qur’an Hadis dan SKI). Jadi hasil
evaluasi yang diperoleh peserta didik, guru dapat mengetahui peserta didik dimana
yang sudah berhak melanjutkan pelajaran karena sudah berrhasil menguasai materi,
maupun mengetahui peserta didik yang belum berhasil menguasai materi. Dengan
petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan kepada peserta didik yang belum berhasil,
apalagi jika guru tau apa penyebab-penyebabnya. Guru harus memberikan perhatian
yang memusatkan dan memberikan perlakuan pada siswa yang lebih teliti sehingga
keberhasilan selanjutnya dapat diharapkan.
2. Kendala dan solusi dalam pembelajaran PAI di MTsN 2 Lombok Barat dapat
diidentifikasi kendala terutama belum terlaksanannya pencapaian visi misi secara
keseluruhan karena keterbatasan biaya, sarana dan prasarana serta dukungan stake
holder yang belum maksimal. Sedangkan solusi mengatasi kendala dalam
pembelajaran PAI di MTsN 2 Lombok Barat dapat dihadapi dengan berbagai
kegiatan, baik secara internal/mandiri yang dilaksanakan oleh madrasah tersebut
dengan melakukan kegiatan pelatihan secara mandiri seperti In House Training
(IHT), mengaktifkan MGMP, KKM, workshop dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers,
2002), 39.
Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, 147.
Kemenag, “Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah,” Menteri
Agama Republik Indonesia (2012): 12.
lestari Soleha Putri, “Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar
Negeri Gohong Rawai Ii Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung MaS,” IAIN
Palangkaraya (2019): 23–24.
Muhammad Fadhli, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Dan Ekstenal Pada Lembaga
Pendidikan Tinggi,” Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4, no. 2 (2020):
53–60.
Muh Fiqih Shofiyul Am, “Implementasi Penjaminan Mutu Internal Di Madrasah Diniyah PP.
Al-Hidayah Tanggulangin Sidoarjo,” JJURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN
(JUPE2 1, no. 2 (2023): 33–49.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah,
dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 138.
Nur Lina, “Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Neg,” Istiqra: Jurnal
Pendidikan dan Pemikiran Islam 8, no. 2 (2021): 4.
Peraturan Pemerintah, Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan, Bab IV pasal 20.
Suyadi, “Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Smk Negeri 1 Lais
Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin,” IAIN Raden Falah Lampung (2014):
1–10.
Syaiful Bahrie Djamarah, Pendidik dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), 68.
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:Kecana, 2009), 26.
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. II, 2.