Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Kurikulum Sekolah Islam Terpadu di SDIT Wahdah

Islamiyah 01 Makassar
Management of Integrated Islamic School Curriculum at SDIT Wahdah Islamiyah 01
Makassar

Mahmud1, Arismunandar2, Nurochmah3


1, Jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia
2, Jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia
3, Jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia

mahmudap02@gmail.com

Abstrak
.Penelitian ini mengkaji tentang Manajemen Kurikulum Sekolah Islam Terpadu di SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data melakukan
pengumpulan data, reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Dalam perencanaan sekolah menyusun kurikulum berdasarkan kurikulum nasional atau K13 yang
di padukan dengan kurikulum khas Wahdah Islamiyah yang di susun oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum serta
adanya tim kurikulum sekolah, dan sekolah berusaha memperlihatkan ciri khas dari sekolah (2) Pada pelaksanaan kurikukulum, sekolah
mengajarkan mata pelajaran umum dan mata pelajaran khas di setiap kelas, dalam pembelajaran guru berusaha menyisipkan nilai keagamaan
pada mata pelajaran umum dan melaksanakan program pengembangan diri peserta didik (ekstrakurikuler) khas sekolah. (3) Pada evaluasi
kurikulum, sekolah mengevaluasi kinerja tenaga pendidik dalam melaksanakan kurikulum melalui supervisi dan sekolah menilai hasil belajar
peserta didik melalui evaluasi harian, ulangan tengah dan akhir semester sesuai dengan kalender pendidikan. faktor pendukung manajemen
kurikulum di sekolah adalah tim kurikulum sekolah dan kendala yang diahadapi adalah masih kurang efektifnya guru dalam melaksanakan
kurikulum.

Kata Kunci: Manajemen Kurikulum, Kurikulum Islam Terpadu

Abstract
This study examines the Integrated Islamic School Curriculum Management at SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar. The purpose of this
study was to determine the planning, implementation, and evaluation of the curriculum. This research approach is qualitative with descriptive
research type. Data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation. Data analysis techniques perform data
collection, data reduction, data exposure and drawing conclusions. Checking the validity of the data using triangulation techniques. The results
showed that; (1) In planning the school, prepare a curriculum based on the national curriculum or K13 which is combined with the typical
Wahdah Islamiyah curriculum which is compiled by the principal, vice principal of the curriculum section and the existence of a school
curriculum team, and the school tries to show the characteristics of the school (2) In the implementation of the curriculum, the school teaches
general subjects and special subjects in each class, in learning the teacher tries to insert religious values in general subjects and carries out
student self-development programs (extracurricular) typical of the school. (3) In curriculum evaluation, schools evaluate the performance of
educators in implementing the curriculum through supervision and schools assess student learning outcomes through daily evaluations, mid-
term and end-of-semester tests according to the educational calendar. the supporting factor for curriculum management in schools is the school
curriculum team and the obstacles they face are the ineffectiveness of teachers in implementing the curriculum.

Keywords: Curriculum Management Integrated Islamic Curriculum Management

1. PENDAHULUAN

1
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY & SOCIAL STUDIES

Pendidikan merupakan proses pencerdasan Kurikulum merupakan aspek yang sangat


kehidupan bukan hanya intelektual saja tetapi juga penting di dalam pendidikan, karena kurikulum
menyangkut keterampilan dan moral serta akhlak merupakan pedoman dalam penyelenggaraan
yang manusiawi. Pendidikan merupakan kodrat ataupun pengelolaan pendidikan pada satuan
manusia untuk mendapatkan pengetahuan dari segala pendidikan. Menurut Rusman, (2009:3) sekaitan
jenis pengalaman dan pemikiran yang muncul di dengan kurikulum dijelaskan bahwa:
sepanjang perjalanan hidup dan kehidupannya. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
Menurut Suhartono (2010:30) pendidikan adalah pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
upaya sadar manusia untuk membuat perubahan dan serta bahan yang digunakan sebagai pedoman
perkembangan agar kehidupannya menjadi lebih baik penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
dalam artian menjadi lebih maju. Dengan demikian mencapai tujuan pendidikan tertentu Kurikulum
apabila kebutuhan hidup seseorang bertambah maka sebagai kegiatan belajar memberikan dampak postif
daya pikirnya juga bertambah dan berubah dari hari dalam proses belajar mengajar di sekolah, paling tidak
ke hari. dalam tingkah laku peserta didik, karena baik
Anak sebagai titipan dari sang maha penguasa buruknya hasil belajar peserta didik tergantung dari
semesta alam yaitu Allah Azza wajallah, maka sebagai kurikulum itu sendiri.
orang tua harus bertanggungjawab untuk mendidik
anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan Oleh karena itu dibutuhkan sebuah kurikulum
yang layak, karena orang tua merupakan orang yang bisa diterima dan dipahami oleh peserta didik
pertama dalam memberikan pendidikan pada anak- dan memberikan nuansa sendiri dalam kegiatan
anaknya. Karena suatu saat orang tua akan belajar mengajar di sekolah. Selain itu untuk
memberikan pertanggung jawaban dihadapan Allah menunjang penyelenggaraan kurikulum pada satuan
ketika mendidik anak-anak mereka sudah sesuai pendidikan perlu dilakukan secara kooperatif,
ajaran agama Islam atau menyimpang dari ajaran komprehensif dan sistematis. Manajemen kurikulum
agama Islam itu sendiri. Begitu pentingnya merupakan suatu sistem pengelolaan kurikulum yang
pendidikan, sehingga tujuan pendidikan telah diatur kooperatif, komprehensif dan sistematis dalam rangka
dengan jelas dalam Undang-Undang Sistem mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Pendidikan Nasional, yakni Nomor 20 tahun 2003 Menurut Rusman dalam (Edy, 2018:13) bahwa
pasal 3 yang berbunyi: manajemen kurikulum menjelaskan bahwa sebuah
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan lembaga pendidikan sangat membutuhkan yang
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban namanya manajemen karena manajemen merupakan
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan dasar utama dalam mencapai suatu hasil yang
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya diharapkan oleh suatu lembaga pendidikan.
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Implementasi manajemen kurikulum yang ideal
berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dihasilkan dari perencanaan yang matang. Sebuah
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis kurikulum yang telah dikembangkan tidak akan
serta bertanggungjawab”. (Depdiknas, 2003:9) menjadi kenyataan jika tidak diimplementasikan,
dalam artian digunakan secara aktual di sekolah dan
Masa depan bangsa terletak dalam tangan di kelas. Pada prinsipnya implementasi ini
generasi muda. Mutu bangsa di kemudian hari mengintegrasikan aspek-aspek filosofis kurikulum,
bergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak- tujuan, subjek materi, strategi kegiatan belajar
anak sekarang, terutama melalui pendidikan formal mengajar, serta evaluasi kurikulum. Pada sekolah
yang diterima di sekolah. Apa yang dicapai di sekolah, umum yang diselenggarakan oleh kemendikbud
ditentukan oleh kurikulum sekolah itu. Jadi barang diharapkan pada pengelolaan kurikulum dapat
siapa yang menguasai kurikulum memegang nasib menjadi salah satu pendorong munculnya generasi
bangsa dan negara. Maka dapat dipahami bahwa yang memiliki kompetensi, keterampilan serta
kurikulum adalah sebagai alat yang begitu vital bagi memiliki sifat dan karakter yang baik sesuai dengan
perkembangan bangsa dipegang oleh pemerintah tujuan pendidikan.
suatu negara. (Nasution, 2011)

2
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY & SOCIAL STUDIES

Namun beberapa tahun belakangan, pada dunia dikategorikan sangat berperan Sehingga dari hasil
pendidikan muncul sebuah fenomena baru, yaitu pengujian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
sekolah- sekolah yang menggunakan istilah Islam peran yang sangat kuat dan signifikan antara Peran
terpadu, berupa TK IT (Taman Kanak-kanak Islam Sekolah Islam terpadu dalam pembentukan karakter
terpadu), SD IT (Sekolah Dasar Islam terpadu) SMP IT religious siswa (Studi kasus di SD IT Permata Bunda
(Sekolah Menengah Pertama IslamTerpadu), Sekolah Gedung Meneng Rajabasa Bandar lampung) TP
Menengah Atas Islam Terpadu) yang dijadikan 2012/201.
sebagai prioritas sekolah yang menjadi favorit bagi SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar merupakan
orang tua muslim di perkotaan. Tak segan orang tua sekolah swasta yang berlokasi di kota Makassar
harus melakukan pembayaran kepada sekolah menerapkan kurikulum nasional dipadukan dengan
tersebut sebagai biaya anaknnya, yang tidak seperti kurikulum khas Wahdah Islamiyah. Ciri kekhasannya
pada sekolah negeri pada umumnya. Kemunculan yaitu kurikulum yang di terapkan di sekolah tersebut,
sekolah ini dilatar belakangi oleh adanya terdiri atas beberapa mata pelajaran khas, yaitu BTHQ
ketidakpuasan sebagian besar aktor gerakan Islam di (mengaji dan hafalan al - quran), bahasa Arab, hadits,
Indonesia terhadap perkembangan sistem pendidikan dan tarbiyah (penanaman konsep aqidah dan adab).
nasional (Suyatno, 2014). Siswa tuntas membaca al-quran sejak tahun kedua
Pada penyeleggaraannya sekolah Islam terpadu bersekolah, mampu menghafalkan al quran dengan
merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum target juz 29 dan 30 dengan penerapan ilmu tajwid,
Islam terpadu. Kurikulum Islam terpadu merupakan dan orang tua juga belajar membaca Al-Qur’an dan
salah satu kurikulum yang menerapkan kegiatan belajar pemahaman melalui program tarbiyah orang
belajar mata pelajaran agama Islam dan mata pelajaran tua.
umum untuk memberikan pengalaman belajar yang Dari pembahasan di atas mengenai keterkaitan
bermanfaat bagi peserta didik. (Hernawan dan antara manajemen kurikulum Islam terpadu dalam
Resmini, 2014:6). penyeleggaraan pendidikan. Peneliti hendak
Kurikulum Islam terpadu yang di terapkan pada mengetahui bagaimana sekolah islam terpadu
Sekolah IT memberikan harapan baru dalam kegiatan mengelola kurikulum sehingga sesuai dengan tujuan
belajar mengajar bagi pelaku utama yaitu peserta didik pendidikan. Peneliti tertarik untuk melakukan
yang membutuhkan ketika berada di sekolah. penelitian yang lebih mendalam terkait fenomena
Kurikulum Islam terpadu secara efektif memberikan tersebut, yaitu dengan judul penelitian:” Manajemen
kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk Kurikulum Sekolah Islam Terpadu di SDIT Wahdah
mengembangkan potensi yang dimiliki agar kedepan Islamiyah 01 Makassar.
bisa lebih aktif dalam mengatasi masalah yang
dihadapi. 2. METODE PENELITIAN

Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan 4.1. Pendekatan Penelitian
oleh Agustina (2013) yang berfokus pada Peran Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
Sekolah Islam Terpadu Dalam Pembentukan Karakter deskriptif untuk mengetahui Manajemen Kurikulum
Religius Siswa (Study kasus di SDIT Permata Bunda Islam Terpadu di SDIT Wahdah Islamiyah 01
Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung) Tahun Makassar. Adapun yang dimaksud kualitatif adalah
Pelajaran 2012/2013. Tujuan dari penelitian tersebut penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan
adalah untuk medeskripsikan dan menganalisis sejauh maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
mana Peran Sekolah Islam Terpadu Dalam dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode
Pembentukan Karakter Religius Siswa. Metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif metode yang
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah digunakan adalah wawancara, observasi, dan
metode deskriptif yang didukung oleh tekhnik dokumentasi. ( Neoloka, 2014:181 )
pengumpulan data angket, observasi, serta 4.2. Instrumen Penelitian
wawancara. Populasi dalam penelitian ini berjumlah Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam
150 siswa, dan diambil sampel sebanyak 20% dari penelitian ini berupa: wawancara, observasi, dan
populasi yaitu 30 siswa dengan analisis data dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan
persentase. Hasil penelitian dari perhitungan dengan menggunakan metode triangulasi dan ketekunan
menggunakan rumus persentase maka hasil penelitian pengamatan.

3
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY & SOCIAL STUDIES

faktor internal diantaranya guru dan tim kurikulum


4.3. Analisis Data sedangkan untuk faktor eksternalnya yaitu, pengawas,
Untuk menganalisis data pada penelitian ini , konsultan sekolah dan orang tua peserta didik
peneliti melakukan langkah – langkah sebagai berikut: Selain itu SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar,
(1) Pengumpulan data, (2) Reduksi data (3) Penyajian dalam merencanakan kurikulum, sekolah berusaha
data Dan (4) Penarikan kesimpulan. untuk menonjolkan kekhasan dari sekolah terutama
pada aspek ilmu agama seperti; hafalan Al – qur’an
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dan hafalan hadits yang secara umum jarang
diterapkan di sekolah lain.
4.1. Hasil Penelitian 2. Pelaksanaan Kurikulum di SDIT Wahdah
1. Perencanaan Kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar
Islamiyah 01 Makassar Pelaksanaan kurilum di SDIT Wahdah Islamiyah
Perencanaan kurikulum merupakan kegiatan 01 Makassar berdasarkan kalender pendidikan
secara sistematis untuk menyusun serangk1aian nasional sesuai dengan perencanaan. Pada
kegiatan pembelajaran di SDIT Wahdah Islamiyah 01 pelaksanaan pembelajaran, sekolah mengajarkan mata
Makassar untuk satu tahun pelajaran dalam dua pelajaran umum dan mata pelajaran khas dari sekolah
semester. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap secara terjadwal. Dalam pembelajaran di dalam kelas
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan guru memasukkan nilai keislaman pada proses
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai pembelajaran. Sementara itu sekolah juga
peserta didik sesuai dengan beban belajar yang melaksanakan kegiatan pengembangan diri berupa
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi kegiatan Ekstrakurikuler baik ekstrakurikuler wajib
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan maupun ekstrakurikuler pilihan peserta didik.
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan Sedangkan kendala yang dihadapi adalah dari peserta
standar kompetensi lulusan. didik yang susah menerima pelajaran dan tenaga
Perencaanan kurikulum di SDIT Wahdah pendidik yang kurang optimal dalam melaksanakan
Islamiyah 01 Makassar, disusun berdasarkan tugasnya.
kurikulum nasional atau kurikulum K13 yang 3. Evaluasi Kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah
dipadukan dengan kurikulum khas Wahdah 01 Makassar
Islamiyah. Isi materi kurikulum dalam bentuk muatan Di SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar, dalam
nasional terbagi atas kelompok mata pelajaran A dan melaksanakan evaluasi pelaksanaan kurikulum,
B, sedangkan muatan lokal merupakan kekhasan dari sekolah melakukan supervsi terhadap kinerja guru
sekolah, yang terdiri dari mata pelajaran khas dan dalam pelaksanaan kurikulum dalam pembelajaran.
pengembangan diri atau ekstrakurikuler. Dalam Evaluasi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan tim
penyusunan kurikulum melibatkan kepala dan kurikulum, melalui rapat kordinasi antara guru kelas
wakasek beserta tim kurikulum yang dibentuk oleh dengan guru mata pelajaran umum dan guru mata
sekolah sebagai penanggung jawab pengelolaan pelajaran khas. Evaluasi dilakukan setiap pekan
kurikulum di sekolah. (supervisi) bulan, perenam bulan dan setiap tahun.
Dalam merencanakan kurikulum, SDIT Sementara itu untuk menilai hasil belajar peserta
Wahdah Islamiyah 01 Makassar merujuk pada tujuan didik, yang dilakukan di dalam kelas dengan menilai
nasioanal pendidikan dan tujuan pendidikan sesuai kompetensi sikap dan kompetensi pengetahuan, selain
dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Visi sekolah itu sekolah juga melakukan penilaian terhadap hasil
merupakan acuan yang digunakan sebagai cita – cita belajar peserta didik pada setiap tengah semester dan
bersama warga sekolah, sedangkan misi sekolah ada di akhir semester.
uraian yang berisi beberapa arah dalam mewujudkan Dalam melaksanakan evaluasi terhadap
visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. pelaksanaan kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah 01
Misi merupakan penjabaran tujuan yang akan dicapai Makassar terungkap bahwa bahwa kendala yang biasa
dalam kurun waktu tertentu, serta digunakan sebagai di peoleh dari hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum
program pokok sekolah. adalah kurang optimalnya pelaksana kurikulum
Adapun faktor pendukung dalam merencanakan dalam hal ini tenaga pendidik hal ini salah satunya di
kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar sebabka karena guru yang biasa pindah mengajar atau
terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, dimana bekerja ditempat lain.

4
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY & SOCIAL STUDIES

4.2. Pembahasan Penelitian masyarakat; kedua didasari oleh pemikiran-pemikiran


Dalam uraian berikut akan di paparkan dan tertuju pada pencapaian nilai-nilai filosofis.
pembahasan hasil analisis data yang telah dilakukan 2. Pelaksanaan Kurikulum
oleh peneliti secara deskriptif. Terungkap bahwa Pelaksanaan kurikulum adalah proses
manajemen kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah 01 implementasi dari perencanaan manajemen
Makassar, meliputi perencanaan kurikulum, kurikulum yang telah dirumuskan untuk
pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum. mendayagunakan fungsi organisasi pendidikan,
1. Perencanaan Kurikulum sehingga dapat mewujudkan tujuan kurikulum yang
Kurikulum sebagai bagian terpenting dari telah ditetapkan. Maka dalam pelaksanaan kurikulum,
kegiatan pendidikan memiliki fungsi utama sebagai diharapkan waktu dan sumber daya sekolah
pedoman dalam proses pelaksanaan pendidikan. digunakan semaksimal mungkin guna mencapai
Rancangan kurikulum dalam pendidikan harus indikator yang telah di tetapkan. (Lubis, 2015)
diposisikan sebagai pijakan bagi sekolah untuk Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi
mengembangkan pendidikan. Prosess perencanaan di atas, peneliti menemukan bahwa pelaksanaan
kurikulum adalah proses yang terstruktur secara kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar,
sistematis, logis dan jelas sehingga menghasilkan sekolah berusaha menerapkan kegiatan keislaman
pelaksanaan kurikulum yang luas dan spesifik. dengan pembiasaan shalat sunnah, shalat berjamaaah,
Kurikulum pada masing-masing instsansi pendidikan berpakaian syar’i dan menjaga hubungan dengan
direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan sesame lawa jenis. Dalam pembelajaran di dalam kelas
kebutuhan masyarakat dan perencanaan kurikulum sekolah mengajarkan semua mata pelajaran umum
biasanya berubah seiring waktu. (Saufi and Hambali, sesuai dengan kurikulum nasional yang di
2019) integrasikan dengan mata pelajaran khas dari Wahdah
Berdasarkan wawancara dari beberapa informan Islamiyah yang termuat pada jadwal pelajaran setiap
serta melihat dokumen sekolah, terungkap bahwa kelas. Peneliti menemukan pada saat pembelajaran
perencanaan kurikulum Islam Terpadu di SDIT berlansung, untuk mata pelajaran umum, guru
Wahdah Islamiyah 01 Makassar, disusun berdasarkan menyisipkan bebarapa ayat Al - qur’an dan hadits
kurikulum nasional (K13) dengan dipadukan yang relevan dengan topik pembelajaran, sedangkan
kurikulum khas dari Wahdah Islamiyah dengan untuk pelajaran khas dari sekolah sendiri lebih fokus
memasukkan semua mata pelajaran umum dan di pada pendalaman materi. Pada aplikasinya sekolah
tambahkan mata pelajaran khas dari sekolah serta juga menambahkan jam pelajaran pada muatan lokal
muatan lokal untuk pengembangan diri peserta didik. berupa kegiatan ektsrakurikuler, baik ekstrakurikuler
Dalam penyusunannya, sebagai bentuk fokus sekolah wajib maupun ekstrakurikuler pilihan setiap peserta
dalam pengelolaan kurikulum, maka dibentuk tim didik, dengan waktu dan penanggung jawab atau
kurikulum untuk membantu kepala sekolah dan pembina yang telah di tentukan. Berkaitan kendala
wakasek kurikulum untuk mengelola kurikulum. yang ditemui dilapangan, diantaranya adalah dari
Perencanaan kurikulum di SDIT Wahdah peserta didik yang sulit menerima materi pelajaran
Islamiyah 01 Makassar diharapkan sesuai dengan dan tenaga pendidik yang kurang optimal dalam
tujuan sekolah dan tujuan pendidikan nasional. melaksanakan tugasnya.
Sekolah dalam menyusun kurikulum, sekolah melihat Hal ini senada dengan yang di ungkapkan oleh
pada aspek - aspek yang mendukung sekolah. Salah Hasan dalam (Rusman 2018) bahwa ada beberapa
satu yang menjadi ciri khas pada perencanaan faktor yang mempengaruhi iplementasi
kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar kurikurikulum, yaitu karakteristik kurikulum, strategi
adalah dimasukkannya mata pelajaran hafalan Al - implementasi, karakteristik penilaian, pengetahuan
qur’an dan hafalan Hadits pada kurikulum pada guru tentang tentang kurikulum, sikap terhadap
jenjang sekolah dasar jarang di laksanakan. kurikulum dan keterampilan mengarahkan.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sementara itu menurut Mars dalam (Rusman 2018)
Sukmadinata (2006) bahwa kurikulum dirumuskan mengungkapkan bahwa terdapat lima elemen yang
harus ada dasar atau pedoman yang digunakan, agar memengaruhi implementasi kurikulum sebagai
diketahui arah dan tujuannya. Tujuan kurikulum beriku: dukungan dari kepala sekolah dari rekan
dirumuskan berdasarkan dua hal: yang pertama, sejawat guru, dukungan dari siswa dukungan dari
perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi

5
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY & SOCIAL STUDIES

orang tua siswa, dan dukungan dari dalam diri guru 3. Evaluasi kurikulum Islam terpadu di SDIT Wahdah
yang paling utama. Islamiyah 01 Makassar, dilakukan dengan
3. Evaluasi Kurikulum mengevaluasi kinerja guru dalam melaksanakan
Penilaian atau evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum dan mengevaluasi hasil belajar siswa
kegiatan sangat dibutuhkan bagi setiap lembaga atau melalui evaluasi secara terjadwal sesuai kalender
instansi, begitu pula di SDIT Wahdah Islamiyah 01 pendidikan.
Makassar penilaian tehadap pelaksanaan adalah
bagian integral dalam suatu pengelolaan kurikulum
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang telah dicapai setelah pelaksanaan DAFTAR PUSTAKA
kurikulum. Hamalik (2010)
Dari data yang diperoleh peneliti, di temukan
bahwa evaluasi kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah Agustina, S. Suntoro, I. Nurmalisa, Y., n.d. Peran
01 Makassar dilaksanakan dengan melakukan evaluasi Sekolah Islam Terpadu Dalam Pembentukan
tehadap kinerja guru dalam melaksanakan kurikulum, Karakter Religius SISWA (Study kasus di SDIT
melalui supervisi dari kepala sekolah dan tim Islam Terpadu Permata Bunda GedungMeneng
kurikulum dan sekolah juga melakukan rapat terkait Rajabasa Bandar Lmpung) TP 2012 15.
dengan terkait kurikulum secara berkala. Sementara Arifin, Z. 2011. Konsep dan Model Pengembangan
itu, penilaian hasil belajar peserta didik (evaluasi Kurikulum, in: 1. Bandung: PT. Remaja
pembelajaran) dilakukan pertiga bulan (mid semester), Rosdakarya,
perenam bulan (ujian semester), dan harian yang Arikunto, S. 2010. Metode Peneltian. Jakarta: Rineka
direkap dalam menjadi satu pekan dengan menilai Cipta.
kompetensi inti (sikap spiritual dan sikap sosial) dan Depdiknas, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia
kompetensi dasar (penegetahuan dan keterampilan). Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS &
Hal ini senada dengan yang di ungkapkan oleh Peraturan Pemerintah R.I Tahun 2003 Tentang
Rusman (2018) penilaian sumatif dilakukan untuk Standar Nasional Pendidikan serta Wajib Belajar.
menilai efek dari program yang menyeluruh Citra Umbara, Bandung.
sedangkan evaluasi formatif dilakukan untuk Edy, M.N. 2018. Manajemen Kurikulum Islam Terpadu
meningkatkan program yang ada. Evaluasi sumatif Di Sd It Al- Firdaus Gubug Grobogan.
dilakukan melalui ulangan umum tengah semester, Effendy, M. 1996. Manajemen: suatu pendekatan
ulangan akhir semester yang dilaksanakan sesuai berdasarkan ajaran Islam, Cet. 2. ed. Jakarta:
dengan kalender pendidikan. Evaluasi formatif Bhatara.
senantiasa dilakukan oleh guru di dalam kelas, dengan Hamalik, O. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran,
menilai sikap spiritual, sikap sosial pengetahuan, Jakarta: Bumi Akasara.
keterampilan peserta didik. Hamalik, O. 2010. Manajemen Pengembangan
Kurikulum, IV. ed. Bandung: PT. Remaja
KESIMPULAN
Rosdakarya.
1. Perencanaan kurikulum di SDIT Wahdah Islamiyah
Hamdi, M.M. 2020. Evaluasi Kurikulum Pendidikan.
01 Makassar berdasarkan kurikulum nasional (K13)
Intizam J. Manaj. Pendidik. Islam 4, 66–75.
dengan dipadukan kurikulum khas dari wahdah
Hernawan, A.H. Resmini, N. 2014. Pembelajaran
Islamiyah, dengan melibatkan stakeholder sekolah.
Terpadu di SD, in: Konsep Dasar Dan Model-
Tujuan nasional dan visi sekolah sebagai acuan
Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas
perencanaan, dengan menonjolkan identitas
Terbuka, pp. 1–35.
sekolah.
Konsep Pendidikan Sekolah IslamTerpadu n.d.
2. Kurikulum Islam terpadu di SDIT Wahdah
Referensi Makal URL https:
Islamiyah 01 Makassar, dilaksanakan dengan
www.kumpulanmakalah.com/2016/10/konsep
menyisipkan nilai – nilai keislaman pada setiap
pendidikan-sekolah-islam terpadu.html (accessed
mata pelajaran umum dan pembiasan ibadah di
8.10.20).
sekolah serta melaksanakan pengembangan diri
Lubis, A.Y. 2015. Pelaksanaan Manajemen Kurikulum
(ekstrakurikuler). Kemudian kendala ditemui
Pada Sma Negeri 1 Buengcala Kabupaten Aceh
adalah dari peserta didik dan tenaga pendidik.
Besar 3, 21.

6
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY & SOCIAL STUDIES

Moeleong, L.J. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Suryanto, adi, 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD
Bandung: Remaja Rosdakarya. Tangerang Universitas: Terbuka.
Mulyono, 2008. Manajemen Administrasi dan Suyatno, S. 2014. Sekolah Islam Terpadu; Filsafat,
Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruz Media. Ideologi, dan Tren Pendidikan Islam di Indonesia.
Nasution, S. 2011. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi J. Pendidik. Islam 2, 355.
Aksara. https://doi.org/10.14421/jpi.2013.22.355-377
Neoloka, A. 2014. Metode Penelitian Praktek dan Trianto, 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam
Statistik. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Teori Dan Praktek. Jakarta.
Rusman, 2018. Manajemen Kurikulum, 5. Depok: PT. Wahidin, A., 2019. Manajemen Kurikulum Sekolah
Raja Grafindo Persada. Islam (Studi Kasus
Sekolah Dasar Islam Terpadu Sekolah Unggulan Islami
Sholeh, H. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru: (SUIS) Bogor). Islam. Manag. J. Manaj. Pendidik.
Bandung PT Remaja Rosdakarya. Islam 2, 207–224.
Suhartono, S. 2010. Pengantar Ilmu Pendidikan, https://doi.org/10.30868/im.v2i02.391
Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Zulharman, 2007. Evaluasi Kurikulum: Pengertian,
Makassar. Kepentingan Dan Masalah Yang Dihadapi.
Sule, E.T. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai