Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KURIKULUM DI PESANTREN PUTERI UMMUL

MUKMININ AISYIYAH WILAYAH SULAWESI SELATAN

Rezky Indah Sari, Dr. Ratmawati T, M.Pd, Sumarlin Mus, S.Pd. M.Pd.
Universitas Negeri Makassar,

alamat e-mail: rezkyindahsari04@gmail.com

Abstrak: Penelitian mengakaji tentang Manajemen Kurikulum Pesantren pada Pesantren


Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan . Tujuan penelitian
yakni mengetahui bentuk Perencanaan, Pengembangan, Pelaksanaan, dan Evaluasi
Kurikulum di Pesantren Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
Selatan . Fokus penelitian adalah bagaimana manajemen kurikulum pada
Pesantren Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan .
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif.
Informan dalam penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan
Guru. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan kurikulum dilakukan di pusat
LP2M, dalam perencanaan hal yang dirumuskan adalah menentukan tujuan
pendidikan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, kemudian
merumuskan isi kurikulum atau menentukan mata pelajaran dan tujuannya sampai
penciptaan lingkungan yang mampu mewujudkan tujan pendidikan tersebut dan
terkhir adalah merumuskan strategi penilaian atau evaluasi kurikulum.
Pengembagan kurikulum pesantren dikembangkan sesuai tujuan, isi, dan bahan
belajar, sehingga dapat terwujud sesuai kebutuhan dan harapan. Pelaksanaan
kurikulum dilaksanakan dengan beriringan antara kurikulum pesantren dan
kurikulum nasional. Bagian evaluasi kurikulum terbagi atas dua evaluasi yaitu
evaluasi kurikulum dan evaluasi mata pelajaran untuk evaluasi kurikulum dilihat
dengan empat aspek yaitu Aqidah, Ibadah, Akhlak, dan Muamalah. Sedangkan
untuk evaluasi mata pelajaran masing-masing mempunyai aspek penilain setiap
mata pelajaran dilakukan melalui ulangan harian dan ujian kompetensi berupa
ujian tertulis, lisan dan praktik, dengan memanfaatkaan teknologi instrumen
penilaian mata pelajaran diberikan kepada masing-masing guru dalam bentuk file.

Kata kunci: Manajemen Kurikulum, Pesantren

Abstract: The study learned about the Management of Islamic Boarding School Curriculum in the Pesantren
Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan. The purpose of the study was to find
out the form of Planning, Development, Implementation, and Curriculum Evaluation in the Pesantren
Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan. The focus of the research is how
curriculum management in the Pesantren Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
Selatan. The approach used in the study is a qualitative approach. Informants in the study were the
headmaster, vice principal, and Teachers. Data collection techniques through observation, interviews,
and documentation. The results of the study show that curriculum planning is carried out at the center
of LP2M, in planning things that are formulated are determining long-term, mid-term and short-term
|2

educational goals, then formulating curriculum content or determining subjects and objectives until
the creation of an environment that is capable of realizing this education is to formulate an evaluation
strategy or curriculum evaluation. Development of pesantren curriculum is developed according to
the objectives, content, and learning material, so that it can be realized according to needs and
expectations. The curriculum implementation is carried out in tandem with the pesantren curriculum
and the national curriculum. The curriculum evaluation section is divided into two evaluations,
namely curriculum evaluation and subject evaluation for curriculum evaluation seen with four
aspects, namely Aqeedah, Worship, Morals, and Muamalah. Whereas for the evaluation of subjects
each has aspects of assessing each subject through daily tests and competency tests in the form of
written, oral and practical examinations, using the technology of subject assessment instruments
given to each teacher in the form of files

Keywords: Curriculum Management, Islamic Boarding School


|3

1. PENDAHULUAN pembelajaran seperti kedisiplinan,


Pendidikan merupakan salah satu ketertiban dalam belajar dan pembiasaan
lembaga yang memegang peran penting belajar merupakan tanggung jawab sekolah
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam mengembangkan potensi peserta
Seperti yang tercantum dalam Pembukaan didiknya.
Undang–Undang Dasar Negara Republik Munculunya berbagai lembaga
Indonesia tahun 1945 alinea ke 4 yakni pendidikan swasta merupakan bentuk
dengan tujuan “melindungi segenap bangsa kepedulian dan penyelenggaraan
Indonesia dan seluruh tumpah darah pendidikan oleh masyarakat. Dalam kaitan
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, ini pesantren (sekolah berasrama) sebagai
mencerdaskan kehidupan bangsa, institusi pendidikan formal, yang di
perdamaian abadi dan ikut melaksanakan selenggarakan dan di kembangkan oleh
ketertiban dunia dan keadilan sosial”. Maka masyarakat. Keberadaan sekolah pesantren
pendidikan di Indonesia diharapkan akan mendapat pengukuhan lebih lanjut dari
meningkatkan kualitas sumber daya manusia pemerintah sebagai bagian pendidikan
di Indonesia sehingga mampu menghadapi nasional dengan disahkannya UU No. 20
tantangan kemajuan zaman. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Pendidikan di Indonesia mengakui ada Nasional yang diatur pada bagian
tiga jalur pendidikan yaitu pendidikan kesembilan pendidikan keagamaan di pasal
formal, non formal dan informal. Pendidikan 30 ayat 4 “pendidikan keagamaan
formal atau lebih dikenal dengan sistem berbentuk pendidikan diniyah, pesantren,
persekolahan, mempunyai peranan yang perasramaan, pabhaja, samanera, dan
amat menentukan perkembangan potensi bentuk lainnya yang sejenis,” Dalam kajian
manusia secara maksimal maka dalam suatu ini kita memfokuskan pada pondok
sekolah perlu didalamnya terdapat suatu pesantren yang merupakan salah satu
komponen dalam meningkatkan kualitas bentuk pesantren. Pondok pesantren
sumber daya manusianya yakni kurikulum merupakan lembaga pendidikan yang
sehingga dalam upaya mencapai tujuan mempunyai hal yang berbeda dengan
pendidikan tersebut sekolah wajib sekolah formal karena memadukan antara
memperhatikan dan juga harus melihat kurikulum pemerintah dan kurikulum
bagaimana kualitas pembelajaran yang ada pendidikan pesantren atau disebut sebagai
di dalam sekolah tersebut dengan melihat pesantren modern. Jadi pesantren bukan
bagaimana kurikulum yang ada di sekolah hanya mendidik peserta didik dalam bidang
tersebut. Kurikulum merupakan pengantar keagamaan tetapi mendidik di bidang
materi yang dianggap efektif dan efesien akademik.
dalam mengoptimalkan kualitas sumber daya Pesantren dapat berjalan secara
manusia untuk mencapai tujuan pendidikan, efektif dan efesien jika mengembangkan
terkait dengan tujuan pendidikan nasional manajemen sekolah yang baik. Dalam hal
hal ini tertuang dalam UU sistem Pendidikan ini pondok pesantren yang berbasis
Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19, lembaga sekolah kemasyarakatan juga
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan dapat efektif dan efesien jika menjalani
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan konsep manajemen sekolah yang
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai terstruktur. Salah satu yang akan jadi
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembahasan peneliti adalah “Manajemen
pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum dan pemebelajaran” tapi dalam
pendidikan tertentu”. Melihat hal ini konteks ini peneliti hanya menitik beratkan
kurikulum selalu bersifat dinamis selalu pada manajemen kurikulum yang ada di
berubah dan menyusuaikan diri dengan Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah
kehidupan dan kebutuhan peserta didik. Wilayah Sulawesi Selatan .
Perencanaan, pelaksanaan, dan juga Berdasarkan hasil observasi awal
evaluasi merupakan aspek–aspek dalam yang dilakukan peneliti di Pesantren
kurikulum dan juga aktivitas di luar Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah
|4

Sulawesi Selatan kurikulum pesantren Kurikulum adalah seperangkat


tersebut dirancang dan dintegrasikan antara perencanaan dan penataan mengenai tujuan,
kurikulum Pendidikan Nasional, dan isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
kurikulum ciri khas pesantren yang diberi digunakan sebagai pedoman
nama “Kuruikulum Pondok Pesantren penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Ummul Mukminin”. untuk mencapai produktivitas pendidikan.
Penelitian ini difokuskan bagaimana
manajemen kurikulum, serta faktor 2.3. Pesantren
pendukung dan penghambat manajemen
Menurut M Arifin dalam (Qomar,
kurikulum di Pesantren Puteri Ummul
2005:2) mengatakan pondok pesantren
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
adalah Suatu lemabaga pendidikan Islam
Selatan. Hasil penelitian ini akan berupa
yang tumbuh serta diakui masyarakat,
deskripsi pemaparan gambaran tentang
dengan sistem asrama (Kompleks) dimana
manajemen kurikulum di Pesantren Puteri
santri-santri menerima Pendidikan Agama
Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah
melalui pengajian atau madrasah yang
Sulawesi Selatan.
sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dari
2. KAJIAN TEORI leadership seorang atau beberapa orang kiai
dengan ciri-ciri khas yang bersifat
2.1. Pengertian Manajemen kharismatik serta independen dalam segala
hal.
Dari Weihrich dan Koontz dalam Pesantren adalah lembaga organisasi
(Mustafah, 2015) berpendapat bahwa sekolah yang menjadi tempat
“Manajamen adalah proses perencanaan dan berlangsungnya pendidikan terkhusus
pemeliharaan lingkungan dimana individu, pendidikan islam dan keagamaan yang
bekerja bersama dalam kelompok, mencapai dipimpin oleh Kyai dan juga sekaligus
tujuan–tujuan yang terpilih secara efektif.” menjadi pengasu pondok pesantren.
Siagian dalam (Basri, 2015) Tujuan pesantren adalah membentuk
“manajemen sebagai kemampuan atau kepribadian Muslim yang menguasai
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil
ajarna-ajaran islam dan
dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain”. mengamalkannya, sehingga bermanfaat
Manajemen dapat diartikan sebagai bagi agama, masyarakat, dan negara.
pengoptimalisasian sumber-sumber daya Fungsi dan peran pesantren sangat
melalui perencanaan, pelaksanaan, dan juga berpengaruh dalam perkembangan dan
evaluasi guna tercapainya suatu tujuan kemajuan negara ini mulai dari peranan pada
organisasi yang efektif dan efesien. masa berdirinya islam, masa penjajahan
sampai dengan saat ini juga peranan dalam
2.2. Kurikulum meningkatkan kuaalitas manusia.
Kategori pesantren ada banyak dapat
Depdiknas (Triwiyanto, 2015) dilihat dari kurikulumnya juga dapat dilihat
menyatakan “kurikulum merupakan sistem pendidikannya dan juga santri dan
seperangkat rencana dan pengaturan tentang organisasi apa yang mendirikan pesantren
kompetensi yang dibakukan dan cara yang ada di Indonesia. Dalam hal ini
penyampaiannya disesuaikan dengan PesantrenPuteri Ummul Mukminin Aisyiyah
keadaan dan kemampuan”. Wilayah Sulawesi Selatan masuk pada
Sementara (Rusman, 2008) menyatakan kategori pesantren khalafi.
“kurikulum adalah seperangkat rencana dan
peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan 2.4. Manajemen Kurikulum
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Menurut (Triwiyanto, 2015)
pedoman penyelenggaraan kegiatan
“Manajemen kurikulum berkenaan dengan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
bagaimana kurikulum dirancang,
pendidikan.”.
diimplementasikan (dilaksanakan), dan
|5

dikendalikan (dievaluasi dan 3.3. Teknik pengumpulan data.


disempurnakan), oleh siapa, kapan, dan Teknik pengumpulan data dalam
dalam lingkup mana”. penelitian ini adalah wawancara,
Sedangkan (Rusman, 2008) mengatakan dokumentasi, observasi.
“manajemen kurikulum adalah sebagai suatu
sistem pengelolaan kurikulum yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
kooperatif, komperehensif, sistemik, dan 4.1. Perencanaan Kurikulum Pesantren
sitematik dalam rangka mewujudkan
Perencanaan kurikulum pada Pesantren
ketercapaian tujuan kurikulum”.
Puteri Ummul Mukminin ikut menggunakan
Kurikulum adalah sebuah seperangkat
kurikulum tingkat nasional untuk SMA K13,
rencana program bahan pelajaran dalam
selain kurikulum tingkat nasional yang
kelas maupun di luar kelas pembelajaran
bersifat formal juga menggunakan konsep
yang dilaksanakan, dievaluasi untuk
kurikulum khusus yang dibuat oleh
mencapai tujuan pendidikan.
pesantren disebut kurikulum kepesantrenan
Tahap manajemen kurikulum diatas
yang direncanakan sesuai dengan kebijakan
dimulai dari proses perencanaan kurikulum,
yang di buat oleh Lemabaga Pembina dan
pengembangan kurikulum, pelaksanaan
Pengembangan Pondok Pesantren
kurikulum dan evaluasi kurikulum sehingga
Muhammadiyah (LP2M) dalam penyusunan
kurikuluum berjalan dengan efektif,efisien
kurikulum dilakukan dengan musyawarah
dan optimal dalam memberdayakan berbagai
dengan pihak pesantren tingkat wilayah
sumber.
maupun tingkat satuan pendidikan ataupun
3. METODE PENELITIAN pondok hal tersebut dilakukan agar
memaksimalkan sumber daya yang ada
3.1. Pendekatan Penelitian dalam lingkungan pesantren. Hal –hal yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan direncanakan dalam kurikulum pesantren
kualitatif yang dimaksudkan untuk yaitu merumuskan tujuan yaitu tujjuan
mendapatkan pemahaman yang lebih luas jangka pendek, jangka menegah, dan jangka
dan mendalam terhadap data yang ditemukan panjang dalam hal ini berkaitan dengan visi
dan dihadapi peneliti. Alasan penelitian ini dan misi dirumuskan sesuai dengan tuntutan
menggunakan pendekatan kualitatif karena dan harapan, kemudian merumuskan isi
penelitian ini tidak berkenaan dengan angka- kurikulum yaitu menentukan tujuan setiap
angka, tetapi mendeskripsikan secara jelas mata pelajaran,materi pelajaran dan
memperoleh data yang mendalam dari fokus tujuannya, kemudian untuk rumasan metode
penelitian. dan strategi diberikan kebijakan kepada
masing-masing guru dengan kompetensi
3.2. Waktu dan Lokasi Peneitian
dasar yang diberikan oleh pihak LP2M dan
Waktu penelitian dimulai dari tanggal terakhir adalah menetukan strategi penilaian
15 Oktober 2018 hingga 28 Oktober 2018 atau evaluasi kurikulum.
yng berlokasi di Pesantren Puteri Ummul
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi 4.2. Pengembagan Kurikulum Pesantren
Selatan Pengembangan kurikulum dilakukan
3.3. Sumber Data dengan melibatkan beberapa pihak dari
Dalam penelitian ini, subjek sekolah dan masyarakaat seperti Kepala
penelitiaannya adalah Kepala Sekolah, Guru Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Pengawas,
Pesantren Puterti Ummul Mukminin Komite Sekolah, dan Guru. Dalam
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan , pengembangan kurikulum pesantren sama
Pemilihan subjek penelitian ini didasarkan dengan pengembangan kurikulum pada
pada kriteria bahwa mereka mengetahui umumnya menentukan tujaun, isi dan bahan
bagaimana Manajemen Kurikulum di belajar.
Pesantren Puteri Ummul Mukminin Perumusan tujuan kurikulum pesantren
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan . dilaksanakan dipusat dengan melihat
|6

sumber-sumber pengetahuan dan kebutuhan menyimak, membaca dan berbicara dengan


masyarakat dengan berlandaskan Al-Qur’an memanfaatkaan teknologi instrumen
dan Al-Sunnah oleh karena itu pesantren diberikan kepada masing-masing guru dalam
mengebangkan tujuan kurikulum tersebut bentuk softfile. Evaluasi kurikulum diadakan
melalui kegiatan belajar dan menyediakan setiap tahun dan untuk evaluasi materi
lingkungan bagi santriwati sesuai dengan pelajaran berupa ulangan harian, Ujian
tujuan dan kebutahan masyarakat. tengah Semester, Ujian Akhir Semester,
Ujian Kompetensi berupa ujian tertulis, lisan
4.3. Pelaksanaan Kurikulum Pesantren dan praktik.
Pelaksanaan kurikulum pesantren yaitu
memadukan mata pelajaran umum dan mata 5. KESIMPULAN
pelajaran pesantren seperti mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dari kurikulum 5.1. Simpulan
pemerintah diuraikan menjadi mata pelajaran Manajemen Kuriukulum di Pesantren
pesantren sehingga dalam pelaksanaan Puteri Ummul Mukminin dari perencanaan
santriwati tidak membedakan antara mata kurikulum, hal-hal yang dirumuskan dalam
peajaran umum dan pesatren dengan perencanaan adalah menentukan tujuan
memanfaatkan media yang ada di pesantren pendidikan atau visi dan misi kemudian
guna membuat suasana proses pembelajaran merumuskan isi kurikulum atau menentukan
menjadi lebih aktif, proses pelaksanaan mata pelajaran dan tujuannya sampai
kurikulum pesantren juga dimulai dari waktu penciptaan lingkungan yang mampu
sholat subuh secara berjamaah ba’dah subuh mewujudkan tujan pendidikan tersebut dan
yakni Qiraah tentu sasaran dari kegiatan yang terkhir adalah merumuskan strategi
qiraah agar santriwati mampu dan lancar penilaian atau evaluasi kurikulum.
membaca Al-Qur’an setelah itu santriwati Pengembagan kurikulum pesantren
belajar formal di kelas, dan sholat duhur dikembangkan sesuai tujuan, isi, dan bahan
berjamaah, kemudian dilanjutkan belajar belajar. Pelaksanaan kurikulum dilaksanakan
siang jika santriwati mempunyai jadwal dengan beriringan antara kurikulum
belajar siang dilanjutkan dengan sholat ashar pesantren dan kurikulum nasional. Bagian
ba’da ashar ada kegiaan ekstrakulikuler, evaluasi kurikulum terbagi atas dua evaluasi
ba’dah magrib kegiatan mufradat yaitu yaitu evaluasi kurikulum dan evaluasi mata
pelajaran kosa kata Bahasa Inggris dan pelajaran, evaluasi kurikulum dilihat dengan
Bahasa Arab kemduian sholat isya dan empat aspek yaitu Aqidah, Ibadah, Akhlak,
dilanjutkan dengan belajar malam untuk dan Muamalah. Sedangkan untuk evaluasi
pelajaran besok. mata peajaran masing-masing mempunyai
aspek penilain setiap mata pelajaran dengan
4.4. Evaluasi Kurikulm Pesantren memanfaatkaan teknologi instrumen
Pesantren Puteri Ummul Mukminin penilaian mata pelajaran diberikan kepada
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan ada dua masing-masing guru dalam bentuk file.
hal yang menjadi bentuk utama evaluasi Faktor penghambat manajemen
kurikulum tersebut yaitu evaluasi proses kurikulum pesantren seperti ada beberapa
pelaksanaan kurikulum pencapaian dilihat guru yang masih memerlukan bimbingan
dari hasil belajar santriwati dengan dalam pembuatan RPP dan penerimaan
mengembangkan kriteria penilaian dalam santriwati yang memiliki potensi yang
aspek Aqidah, Ibadah, Akhlak, dan berbeda-beda dalam hal agama, sehingga
Muamalah dari keempat aspek itu dapat dalam pencapaian standar dalam mata
dinilai pencapaian dari kurikulum yang pelajaran tidak berjalan maksimal dan faktor
digunakan, kemudian evaluasi kurikulum pendukung dalam manajemen kurikulum
penilaian pelaksanaan materi pelajaran, terdapat pada pelaksanaan kurikulum seperti
setiap materi pelajaran mempunyai fasilitas di kelas yang lengkap sehingga
penialaian aspek yang berbeda seperti mata mampu menunjang proses pembelajaran.
pelajaran bahasa arab yaitu menulis,
|7

Iskandar Engku, (2012). Sejarah Pendidikan


5.2. Saran Islam. PT Rosdakarya, Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian dan Maeroh Nawawee, (2016). Manajemen
kesimpulan yang diperoleh peneliti maka Kurikulum Pondok Pesantren
berikut saran yang terkait manajemen Madinatujannah Jombang Tangerang
kurikulum di pesantren Selatan.
1. Pihak pesantren perlu merencanakan Maknun, J., (2006). Pengembangan Sekolah
altrenatif-altrenatif dalam penerapan Menengah Kejuruan (SMK) Boarding
kurikulum sehingga nilai-nilai khas School Berbasis Keunggulan Lokal.
yang aada dalam pesantren tidak Moleong, L.J., (2015). Metode Penelitian
hilang sehingga peresantren tidak Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,
terjerumus kemajuan zaman. Bandung.
2. Menentukan buku referensi yang Mustafah, J., (2015). Manajemen
sesuai dengan kurikulum yang telah Pendidikan. Kencana, Bogor.
ditentukan oleh Lembaga Pondok Mustari, M., (2014). Manajemen
Pesantren Muhammadiyah sehingga Pendidikan. Raja Grafindo Persada,
pelaksanaan kurikulum berjalan lancar Jakarta.
3. Penerimaan santriwat yang tidak Nasution, (2008). Asas - Asas Kurkulum.
berasal dari SMP Ummul Mukminin BUMI AKSARA, Jakarta.
merupakan hambatan bagi guru SMA Nugroho, A., (2015). Manajemen Kurikulum
Ummul Mukminin karena dalam di Sekolah Satu Atap (Studi Kasus di
kurikulum bersifat contineu dari SMPN 6 Ungaran Satu Atap).
tingkat SMP ke SMA oleh karena itu Oemar Hamalik, (2012). Manajemen
penerimaan santriwati yang berasal Pengembangan Kurikulum. Remaja
dari SMP umum/luar harus dilihat Rosdakarya, Bandung.
lagi. Qomar, M., (2005). Pesantren dari
Transformasi Metodologi Menuju
REFERENSI Demokratis Institusi. Gelora Aksara
Agus Sriwanto, (2014). Implementasi Pratama, Jakarta.
Kurikulum Manajemen Pendidikan di Rusman, (2008). Manajemen Kurikulum.
MTs Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Rajaawali Pers, Bandung.
Putra. Sugiyono, (2013). Metode Peneliatian
Arizal M.A, (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif. Raja Grafindo Persada, Kualitatif dan R&D). Alfabeta,
Jakarta. Bandung.
Basri, H., (2015). Manajemen Pendidikan Suharsaputra, U., (2013). Administrasi
dan Pelatihan. Pustaka Setia Bandung, Pendidikan. Refika Aditama,
Bandung. Kalapagunung.
Emzir, (2011). Metodologi Penelitian Sulton & Khusnurdilo, (2005). Manajemen
Kualitatif Analisis Data, ke 2. ed. Raja Pondok Pesantren. Diva Pustaka,
Grafindo Persada, Jakarta. Jakarta.
Fitri, A.Z., (2013). MANAJEMEN Triwiyanto, T., (2015). Manajemen
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM Kurikulum dan Pembelajaran. BUMI
[WWW Document]. URL AKSARA, Malang.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3732/ Zaenal, A., (2011). Konsep dan Model
(accessed 3.4.18). Pengembangan Kurikulum. PT. Remaja
Hasannah, M., (2012). Manajemen Rosdakarya, Bandung.
Kurikulum Pondok Pesantren Salafiyah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun (2003)
Penyelenggara Wajib Belajar Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan 9 Tahun di Kabupaten Permendiknas No.22/2006, Lampiran 3,
Barito Kuala. Institut Agaam ISlam Jakarta: Depdinas, 2006.
Negeri Antasari, Banjarmasin.
|8

Anda mungkin juga menyukai