PROPOSAL PENELITIAN
Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
Siti Masitho
2286108010028
BOGOR
2023
2
BAB I
PENDAHULUAN
segala bidang kegiatan, begitu pula dalam kegiatan pendidikan. Globalisasi ini
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
Tahun 1945 tersebut kemudian diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
terwujudnya bangsa dan negara yang maju. Berapapun besar sumber daya alam
(SDA), modal sarana prasaran yang tersedia, pada akhirnya di tangan SDM yang
handal sajalah target pembangunan bangsa dan negara dapat dicapai. Dalam
perspektif berpikir seperti ini, suatu bangsa tak dapat mencapai kemajuan tanpa
Dunia pendidikan yang utama adalah sekolah. Sekolah merupakan salah satu
memiliki visi, misi, tujuan dan fungsi. Untuk mengemban misi, mewujudkan visi,
berkaitan satu sama lain serta berkontribusi pada pencapaian tujuan. Komponen-
komponen tersebut adalah siswa, kurikulum, bahan ajar, guru, kepala sekolah,
dan hasil atau output. Semua komponen tersebut harus berkembang sesuai
bertolak dari hal-hal yang menyebabkan organisasi tersebut tidak dapat berfungsi
dengan sebaik yang diharapkan (Gupta & Shingi, 2001). Dalam konsepsi
lembaga yang bersangkutan sehingga lebih dapat memenuhi misinya. Oleh karena
4
itu, perubahan yang terjadi pada lembaga sekolah harus meliputi seluruh
suatu lembaga serta proses perubahan itu sendiri, menyangkut bagaimana sekolah
dukungan dari sumber daya manusia yang merupakan asset yang dapat
Guru merupakan salah satu SDM yang berada di sekolah. Kinerja guru di
kinerja menjadi sorotan berbagai pihak, kinerja pemerintah akan dirasakan oleh
masyarakat dan kinerja guru akan dirasakan oleh siswa atau orang tua siswa.
guru tentunya akan menjadi perhatian semua pihak. Guru harus benar-benar
kompeten dibidangnya dan guru juga harus mampu mengabdi secara optimal.
Kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal.
Salah satu indikator suatu sekolah dianggap sudah berhasil adalah dengan
perolehan nilai Ujian Nasional yang tinggi dan tingkat kelulusan yang maksimal.
Sekolah yang perolehan nilai ujian nasionalnya paling tinggi dan tingkat
kelulusannya setiap tahun selalu 100 % dianggap sudah berhasil dan akan
5
merupakan hasil kinerja guru. Seperti di SDIT PUI Cibitung yang terletak di Desa
mendorong seseorang atau sekelompok orang agar bekerja secara sukarela untuk
mencapai tujuan tertentu atau sasaran dalam situasi tertentu”. Tabrani Rusyan
produktivitas kerja guru dan hasil belajar siswa. Menurut Mulyasa (2009 : 98)
sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil
resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan.
Melihat tugas kepala sekolah yang begitu banyak, maka seorang kepala
sekolah dituntut memiliki kemampuan manajerial. Jika tidak, maka tidak akan
dapat mengelola sekolah dan suasana sekolah menjadi tidak kondusif. Pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru menurut Uben dan Hughes
berupa penciptaan iklim sekolah yang dapat memacu atau menghambat efektifitas
kerja guru. Sebagai pemimpin suatu instansi pendidikan, kepala sekolah harus
Faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja guru adalah motivasi kerja.
Seorang guru dapat bekerja secara professional jika pada dirinya terdapat motivasi
6
yang tinggi. Pegawai/guru yang memiliki motivasi yang tinggi biasanya akan
melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan energik, karena ada motif-
motif atau tujuan tertentu yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Motif itulah
dan rela bekerja keras. Hal itu dibuktikan berdasarkan hasil penelitian McCleland
(1961), Edward Murray (1957), Miller dan Gordon W (1967) yang dikutip
manajer dan pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan mencapai
kinerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah disebabkan
sekolah harus bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi, agar semua
komponen yang ada dalam sekolah memberikan pelayanan yang optimal kepada
para siswa. Sehubungan dengan uraian di atas maka masalah faktor-faktor yang
Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru SDIT PUI
Cibitung Tenjolaya.
Cibitung Tenjolaya?
7
Tenjolaya?
Tenjolaya?
6. Berapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SDIT PUI
Cibitung Tenjolaya ?
7. Berapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di SDIT PUI
Cibitung Tenjolaya?
Cibitung Tenjolaya
Tenjolaya
motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SDIT PUI
Cibitung Tenjolaya.
Peneliti berharap hasil penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun
praktis.
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi para guru,
Cibitung Tenjolaya.
9
BAB II
HIPOTESIS PENELITIAN
Manajemen bisa sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis
juga sebagai suatu kreativitas pribadi yang disertai suatu keterampilan. Sadili
dua istilah yang diberikan para ahli mengenai istilah manajemen yaitu sebagai
seni yang merupakan kreativitas pribadi yang disertai suatu keterampilan dan ada
pula yang memberikan definisi manajemen sebagai suatu ilmu yang merupakan
kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis. Maka suatu organisasi untuk
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan efektif.
Dengan manajemen maka pemanfaatan sumber daya yang ada dapat lebih optimal
era globalisasi ini. Pada masa kini persoalan manajemen tidak hanya terdapat pada
bahan mentah atau bahan baku akan tetapi juga menyangkut prilaku karyawan
atau sumber daya manusia. Seperti sumber daya lainnya, sumber daya manusia
11
keluaran (output). Sumber daya manusia merupakan asset bagi perusahaan yang
Pengelolaan sumber daya manusia inilah yang disebut dengan manajemen sumber
daya manusia. Dengan kata lain manajemen sumber daya manusia adalah
maupun organisasi.
berhubungan dan terkait, seperti yang terjadi dalam konteks organisasi meliputi :
globalisasi dimana teknologi membuat dunia seolah tanpa batas maka lingkungan
eksternal menjadi bagian penting yang harus menjadi pertimbangan bagi semua
lingkungan eksternal seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari organisasi itu
sendiri.
12
2.1.2 Kepemimpinan
perbedaan yang cukup berarti. Dalam buku kepemimpinan karangan Miftah Toha
Leadership 2nd Edition yang dialih bahasa oleh Tri Wibowo BS (2006 : 4) arti
Edition yang dialih bahasa oleh T. Hermaya (2005 : 129) menyatakan bahwa :
membedakan pemimpin yang efektif dari yang tidak efektif”. Teori perilaku ini
tidak hanya memberikan jawaban yang lebih pasti tentang sifat kepemimpinan,
tetapi juga mempunyai implikasi nyata yang cukup berbeda dari pendekatan ciri.
13
seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.”
sekolah adalah seorang guru (Jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki
sekolah adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin dan
memanaj segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai
mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Veithzal (2005 : 45).
Beliau juga mengemukakan : “Dua hal yang dianggap sebagai dorongan individu
yaitu arah prilaku (kerja untuk mencapai tujuan) dan kekuatan prilaku (seberapa
yang dialami antara kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila
manusia adalah :
uang pesangon.
15
3. Kebutuhan rasa memiliki (social need) yaitu kebutuhan akan teman, cinta
dan memiliki. Sosial need di dalam organisasi dapat berupa keompok kerja
4. Kebutuhan akan harga diri (esteem need or status needs) yaitu kebutuhan
sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.
adalah prestasi yang dicapai, pengakuan, dunia kerja, tanggung jawab dan
Masalah yang dihadapi oleh guru berbeda denga apa yang dihadapi oleh
berhubungan dengan siswa, juga dalam berhubungan dengan kepala sekolah dan
banyak siswa setiap hari pada situasi yang hampir sama dan terkadang bersifat
sebagai suatu sikap patuh, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
(2009 : 85) mengatakan bahwa disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan
sekitarnya.
dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik,
sikap dan perbuatan guru dalam mentaati semua pedoman dan peraturan yang
17
Menurut Siagian dalam Sutrisno (2009 : 86), bentuk disiplin yang baik
yaitu:
1. Tingginya rasa kepedulian guru terhadap pencapaian visi dan misi sekolah.
2. Tingginya semangat, gairah kerja dan inisiatif para guru dalam mengajar.
sebaik-baiknya.
guru.
kebiasaan yang dilakukan karyawan. Kebiasaan itu dampak dari keteladanan yang
Manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi
padahal hukuman hanya sebagian dari seluruh persoalan disiplin. Dengan disiplin
kerja yang baik diharapkan akan terwujud lingkungan yang tertib, berdaya guna
dan berhasil guna melalui seperangkat peraturan yang jelas dan tepat. Umumnya
18
disiplin ini dapat dilihat dari indikator seperti : guru datang ke tempat kerja tepat
dirasakan berat oleh para pegawai, tetapi apabila terus menerus diberlakukan akan
menjadi kebiasaan, dan disiplin tidak akan menjadi beban berat bagi para
pegawai. Disiplin ini perlu diterapkan di lingkungan kerja, karena seperti telah
disinggung di atas bahwa disiplin tidak lahir begitu saja, tetapi perlu adanya
Hal di atas sejalan dengan pendapat Moenir yang dikutif Dahyana (2001 :
11), bahwa kondisi disiplin kerja pegawai tidak langsung tercipta begitu saja,
melainkan harus ada kemauan dan usaha semua pihak terutama pihak pimpinan
beda tergantung kepada kemampuan dan keilmuan yang dimiliki oleh pimpinan.
guru sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada waktu dia
pengertian Mangkunegara bahwa tugas yang dihadapi oleh seorang guru meliputi
: membuat program pengajaran, memilih metode dan media yang sesuai untuk
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
cerminan dari kinerja guru, dan hal tersebut terlihat dari aktualisasi kompetensi
memiliki komitmen terhadap pilihan yang pasti secara tepat dan singkat.
takkenal lelah.
pengukuran yag disampaikan oleh Mitchell dikutip Mulyasa (2009 ; 138) yaitu :
3. Initiative (inisiatif)
4. Capability (kemampuan)
5. Communication (komunikasi
sebesar 86,7 %
2. Rijanto, Pasca Unsud (tesis 2008), Variabel Motivasi secara parsial
Pengaruh Komitmen, Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap
dan Infrastruktur terhadap Kinerja kinerja SIM Pus. Hal ini dibuktikan
Petugas Sistem Informasi Manajemen bahwa nilai t hitung variabel tsb
Puskesmas lebih besardari t tabel ( 4,085 >
2,03) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Variabel yang paling
dominan adalah motivasi dengan
nilai β terbesar (β = 0,620) diantara
variabel lainnya.
3. Fylan Ulga, Pasca Airlangga (tesis, Terdapat pengaruh disiplin kerja
2005), Pengaruh Faktor Kepuasan terhadap kinerja pegawai
yang berupa Kompensasi dan memberikan kontribusi sebesar
Disiplin Kerja terhadap Peningkatan 45,3 %
Kinerja Pegawai PT Telkom Kantor
Cabang Telekomunikasi
4. Dede Hasan Kurniadi, Pasca UPI Terdapat pengaruh kemampuan
Bandung (tesis, 2002), Kemampuan manajerial terhadap produktivitas
Manajerial dalam Memotivasi dan kerja sebesar 22,70 % dan
Mendisiplinkan Karyawan Dikaitkan mendisiplinkan karyawan sebesar
dengan Produktivitas Kerjanya di 37,40 %
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat
5. Romlah, Pascasarjana STIE Pasundan Kepemimpinan kepala sekolah,
Bandung (tesis, 2010), Pengaruh kompetensi dan motivasi secara
Kepemimpinan Kepala Sekolah, bersama-sama berpengaruh
Kompetensi dan Motivasi terhadap terhadap kinerja guru sebesar 79,4
Kinerja Guru SMPN 1 Margahayu %.
Kabupaten Bandung
berkaitan erat dengan kinerja guru yang sehari-hari mendampingi siswanya. Oleh
22
karena itu guru yang memiliki kinerja yang baik merupakan guru yang diharapkan
oleh lembaga maupun siswanya untuk terus melakukan tugasnya dengan baik.
1. Kualitas
2. Kemampuan
3. Inisiatif
4. Komunikasi
5. Ketepatan waktu
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
tersebut adalah :
yang bekerja berdasarkan pola kinerja propesional yang disepakati bersama untuk
2006 : 37)
23
terhadap kinerja guru. Jadi, atas dasar itu diduga terdapat hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah makin baik pula kinerja seorang guru. Demkian
pula sebaliknya makin buruk kepemipinan kepala sekolah makin rendah kinerja
seorang guru.
seperti team teaching, moving class, dan mengadakan program akselerasi bagi
kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor
tugasnya. Pengalaman semasa menjadi guru, menjadi wakil kepala sekolah, atau
mengajar.
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dikatakan suatu proses,
sekolah.
25
dan efisien agar dapat menunjang produktivitas sekolah. Untuk itu, kepala sekolah
sekolah harus mampu bertindak situasional, sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada. Meskipun demikian pada hakekatnya kepala sekolah harus lebih
melaksanakan tugas dengan baik, tetapi mereka tetap merasa senang dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai
kependidikan.
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah,
serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.
tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak, maka kepala sekolah dapat meminta
Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat ditunjukkan oleh
juga harus berupaya menjadikan sekolah sebagai sarana belajar yang lebih efektif
27
bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang
(1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil resiko dan
keputusan (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan.
nonguru), (2) memahami kondisi dan karakteristik peserta didik, (3) menyusun
kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang
berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan
kemampuan dan motivasi. Hubungan ini mengandung arti bahwa jika seseorang
rendah pada salah satu komponen maka performancenya akan rendah pula.
Dengan demikian jika motivasi rendah akan mengakibatkan kinerja yang rendah
pula, namun sebaliknya jika motivasi tinggi akan meningkatkan kinerja yang
tinggi pula.
Masalah yang dihadapi oleh guru berbeda denga apa yang dihadapi oleh
berhubungan dengan siswa, juga dalam berhubungan dengan kepala sekolah dan
banyak siswa setiap hari pada situasi yang hampir sama dan terkadang bersifat
Dari uraian di atas maka faktor motivasional yang bersifat instrinsik dan
kerja guru.
Kedisiplinan kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dilihat dari sikap
pegawainya. Sikap dan tingkah laku pegawai berpatokan pada kepatuhan dalam
organisasi.
30
yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi akan dapat meningkatkan efisiensi,
suatu organisasi tidak disiplin, maka akan sulit sekali melaksanakan program-
sosial yang berlaku. Uraian di atas mengandung arti bahwa disiplin kerja adalah
bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan semua
dari tingkat ketepatan waktu, tingkat kesadaran dalam bekerja dan tingkat
Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi, maka salah satu faktor yang sangat menentukan adalah terciptanya
disiplin kerja para pegawainya dengan asumsi bahwa dalam suasana disiplinlah
sasaran yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka
dimensi pengukuran disiplin kerja pada penelitian ini mengacu pada teori Fathoni
31
waktu, tingkat kesadaran dalam bekerja dan tingkat kepatuhan kepada peraturan.
kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja diduga berpengaruh pada
Cibitung Tenjolaya
3. Terapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru SDIT PUI Cibitung
Tenjolaya
BAB III
METODE PENELITIAN
Bogor. Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan dengan rincian
Bulan
No Kegiatan Agus,2023 Sep, 2023 Okt 2023 Nov 2023
1. Persiapan penyusunan proposal v
2. Penyusunan proposal penelitian v
dan bimbingan
3. Seminar Usulan Penelitian, v
penyempurnaan materi penelitian
dan bimbingan
4. Penyusunan bab I – III, v
penyusunan instrumen penelitian
dan bimbingan
5. Pengumpulan data v
6. Pengolahan data dan penyusunan v
bab IV – V dan bimbingan
7. Pelaporan hasil penelitian dan v
ujian siding
semua anggota yang diteliti. Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan,
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SDIT PUI Cibitung Tenjolaya
dari suatu populasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah adalah untuk menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari
subyek yang diteliti dan menggunakan metode kuantitatif untuk mencari pengaruh
disiplin kerja dan kinerja guru SDIT PUI Cibitung Tenjolaya serta pengaruhnya
yang hasilnya akan diolah dan dianalisis serta akhirnya ditarik sebuah kesimpulan.
Kesimpulan yang dibuat akan berlaku bagi seluruh populasi yang menjadi obyek
35
95 %.
indikator-indikatornya. Hal ini untuk memudahkan jenis data primer dan / atau
sekunder, sifat data kualitatif dan / atau kuantitatif dan skala ukurannya
Tabel 3.2
3. Kepala 7. Pengadministr
sekolah asian
sebagai pelaksanaan
administrator program
8. Pendokumenta
36
12. Memberi
keputusan
6. Kepala yang tepat
sekolah
sebagai 13. Memberikan
innovator gagasan baru
dalam
kegiatan
7. Kepala pembelajaran
sekolah
sebagai 14. Memberik
motivator an penghar
gaan dan
sangsi kepada
guru
15. Menciptakan
suasana kerja
yang kondusif
n karir
belajar
2005:2)
6. Menilai 7. Melatih
kemampuan
siswa
7. Mengevalu
asi 8. Menilai hasil
kerja siswa
9. Melaksanakan
evaluasi
pembelajaran
metode survey, yaitu teknik pengumpulan dan analisis data berupa opini dari
oleh data hasil kuesioner sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati secara
spesifik perilaku dari variabel yang sedang diteliti. Observasi juga dilakukan
diteliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
tidak dapat dijaring dengan teknik kuesioner. Kelengkapan data juga ditunjang
oleh observasi.
39
dengan option Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing option diberikan bobot mulai
dari 5 untuk sangat setuju hingga bobot 1 untuk option sangat tidak setuju. Nur
interval.
Kuntadi (2002 : 57) berpendapat agar hasil penelitian valid dan reliabel,
reliabilitas.
digunakan sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum,
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu test, maka alat test
Nilai validitas pada dasarnya adalah nilai korelasi. Oleh karena itu, untuk
menguji validitas dilakukan dengan teknik korelasi item total yang merupakan
N Σ XY −( Σ X ) (Σ Y )
r xy =
√ { N Σ X −( Σ X ) } {N Σ Y − ( Σ Y )
2 2 2 2
Keterangan :
40
N = jumlah responden
Menurut Sugiono, bila korelasi tiap faktor ( r xy) tersebut positif dan besarnya > 0,3
maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat (valid), demikian pula
Untuk uji reliabilitas digunakan metode belah dua (Split Half Method) dari
Spearman Brown. Metode belah dua ini dilakukan dengan cara membagi
instrument menjadi dua belahan, bisa ganjil-genap dan bisa pula belahan pertama
2 rb
r 11 =
1+ r b
Keterangan ;
N Σ XY −( Σ X ) (Σ Y )
r xy =
√ { N Σ X −( Σ X ) } {N Σ Y − ( Σ Y )
2 2 2 2
kepala sekolah ( X 1), motivasi kerja ( X 2 ), disiplin kerja ( X 3 ), dan kinerja guru (Y)
Tabel 3.3
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian
X1 ρY X 1
Є1
r
ρYε
X1 X2
ρY X 2
rX 1 X 3 X2 Y
r
X2 X3
ρ yx
X3 3
Keterangan :
42
X 2 = Motivasi kerja
X 3 = Disiplin kerja
Y = Kinerja guru
r X 1 X 2 = korelasi X 1 dan X 2
r X 1 X 3 = korelasi X 1 dan X 3
r X 2 X 3 = korelasi X 2 dan X 3
terhadap Y
terhadap Y
terhadap Y
hubungan korelasional.
Y = ρ y x X 1 +¿ ρ y x X 2 + ρ y x X 3 + ε
1 2 3
H1 : ρ y x ≠ ρ y x ≠ ρ y x ≠ 0
1 2 3
Pengaruh X 1 terhadap Y
Pengaruh X 2 terhadap Y
Sirenja.
Pengaruh X 3 terhadap Y
Sirenja
Pengujian hipotesis tidak dilakukan secara statistik dengan uji F dan uji t
bersifat sensus. Hipotesis yang diajukan dijawab dari hasil perhitungan koefisien
ke kinerja guru, motivasi kerja ke kinerja guru dan disiplin kerja ke kinerja guru
tidak sama dengan nol, maka hipotesis yang diajukan semuanya diterima, dan
sebalikya.
44
DAFTAR PUSTAKA
Gomez Meija, D.B. Balkin dan R.L. Cardy, (2001) Manajing Human Resources,
USA: Prentice Hall.
Husen, Umar, (2004), Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.