KARYA :
Ulfah Irani Z, Murniati AR, Khairuddin
DIREVIEW OLEH :
MUHAMMAD AINUL AZ
NIM : 0027.01.52.2020
KELAS : MM2
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
REVIEW JURNAL
PENDAHULUAN
Sekolah sebagai salah satu pusat pelaksana kegiatan pendidikan
merupakan lembaga terstruktur yang memiliki peran dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah sebagai institusi mikro
yang berperan langsung dalam mencetak generasi Indonesia
yang berkualitas, sudah seharusnya memperoleh perhatian yang
besar dari pemerintah dan masyarakat.
PERMASALAHAN Ada tiga permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, yaitu :
KELEBIHAN Adapun kelebihan dari penelitian ini yaitu, dapat menjadi bahan
acuan bagi setiap sekolah dalam implementasi manajemen
strategik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Selain itu,
penelitian ini juga merapkan beberapa referensi teori yang
banyak dan metode penelitian yang cukup teratur.
HASIL PEMBAHASAN
Profil SMAN 10 Fajar Harapan
Berdasarkan data hasil penelitian pada profil
yaitu terdiri dari profil SMAN 10 Fajar Harapan,
dokumentasi visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah
dan profil sumber daya manusia dan sarana
prasarana terlihat bahwa profil ini telah
menggambarkan model sekolah yang
mengimplementasikan mutu pendidikan dengan
baik. Berikut bahasan penulis.
Visi dan misi merupakan konsep perencanaan
yang disertai tindakan sesuai dengan rencana yang
telah dirumuskan untuk mencapai tujuan. Adapun
pernyataan visi SMAN 10 Fajar Harapan adalah
“unggul dalam prestasi berlandaskan nilai Islami”.
Jika dikaji dari konsep bahasa, kata unggul
diartikan sebagai nilai lebih yang ditonjolkan
sehingga membedakannya dengan yang lainnya
pada umumnya sedangkan prestasi merupakan
capaian yang dicapai sekolah baik secara
akademik dan non akademik. Sedangkan konsep
Islami dapat diartikan sebagai penciptaan nilai
Islam dalam aktivitas sekolah baik dalam
pembelajaran, pengajaran, lingkungan sekolah,
rukhiyah, rutinitas dan keteladanan. Secara
konseptual, ada indikator-
indikator yang harus dipenuhi untuk mencapai
tujuan visi tersebut. Unggul dalam prestasi Merujuk pada konsep di atas maka
tentunya perlu dibuktikan dengan adanya pernyataan visi SMAN 10 Fajar Harapan yang
prestasi akademik dan non akademik yang terdiri dari 6 (enam) kata dapat dikatakan telah
diraih sekolah melebihi rata-rata sekolah baik, mudah diingat dan mencerminkan
menengah atas pada umumnya. Jika dikaji demand drive dan sense of quality dengan
secara garis besar berdasarkan temuan data mengemukakan wawasan keunggulan yang
prestasi sekolah, SMAN 10 Fajar Harapan telah ingin diraih sekolah berupa peningkatan
memenuhi indikator unggul dalam prestasi. kompetensi/ prestasi dan sistem nilai yang ingin
Selanjutnya, penerapan nilai Islami juga telah dicapai sekolah berupa penerapan nilai Islami.
dicerminkan dari pelaksanaan shalat berjamaah, Selanjutnya pernyataan misi, tujuan dan
pengajian malam, keteladanan dan rutinintas. sasaran sekolah. Berdasarkan hasil penelitian
Morrisey (Anwar, 2013:8) mengemukakan telah dipaparkan misi sekolah antara lain
bahwa rumusan visi sebaiknya “kurang dari membentuk generasi yang taqwa kepada Allah
sepuluh kata, menarik perhatian, mudah diingat, SWT, cerdas, berilmu pengetahuan, terampil,
memberi inspirasi dan tantangan prestasi di kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab,
masa mendatang dan konsisten dengan nilai membekali peserta didik dengan ilmu
strategis serta misi organisasi”. Secara teoretis, pengetahuan dan teknologi, rendah hati dalam
pernyataan visi menyatakan “tujuan yang ingin membina generasi yang memiliki jiwa
dicapai sebuah organisasi (what we want to be) pengabdian kepada agama, Negara, masyarakat,
sedangkan pernyataan misi menjawab dan keluarga dengan penuh kejujuran dan
pertanyaan apa sebabnya kita ada (why we keikhlasan, menghormati orang tua, guru dan
exist) atau apa yang kita percayai dapat kita sesama dalam meningkatkan prestasi kerja
lakukan (what we believe we can do)” (David, dengan dilandasi rasa kekeluargaan,
2009:16). Perencanaan pendidikan untuk visi keteladanan, dan akhlaqul karimah, amanah
keunggulan sekolah menurut Anwar (2013:13) dalam setiap bentuk tanggung jawab yang
haruslah selaras dengan hakikat “pembaharuan diberikan dengan mengharap keridhaan Allah
pendidikan dengan mempertimbangkan SWT dan nyaman dan kondusif sebagai tempat
pendekatan supply drive ke pendekatan demand belajar dalam mengembangkan potensi diri dan
drive sehingga sekolah memiliki sense of bakat yang dimiliki demi meraih prestasi dan
quality” cita-cita.
Dalam penyusunan visi dan misi juga perlu Bila dikaji secara keseluruhan, terdapat
diperhatikan “sejarah, preferensi masa kini, keselarasan antara visi dan misi sekolah yang
lingkungan pasar, sumber daya dan kompetensi dirumuskan. Misi dan tujuan sekolah tersebut
yang membedakan antara satu organisasi dicapai melalui tindakan dan kesadaran personil
dengan organisasi lainnya” (Shadrina, 2013:1). sekolah untuk mencapai visi yang telah
dirumuskan yaitu membentuk iklim lingkungan Berdasarkan hasil wawancara yang telah
pembelajar dan membentuk generasi yang dilakukan sebelumnya maka diperoleh data
takwa kepada Allah SWT yang diindikatorkan sumber daya sekolah yang SMAN 10 Fajar
melalui aktivitas rutin sekolah. Harapan yang selanjutnya penulis gunakan
Adapun pernyataan misi yang baik untuk menganalisis profil sekolah melalui
haruslah memenuhi komponen diantaranya matriks IFAS, EFAS dan SPACE. Berdasarkan
“konsumen, produk atau jasa, pasar, teknologi, analisis EFAS dan IFAS diketahui bahwa total
fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan skor bobot kekuatan internal SMAN 10 Fajar
dan profitabilitas, filosofi, fokus pada citra Harapan sebesar 2,15, total skor bobot
publik dan karyawan” (David, 2009:102). kelemahan sekolah sebesar 0,52, dan total skor
Berdasarkan misi sekolah di atas dapat dikaji bobot peluang dan ancaman masing-masing
bahwa komponen yang tertera meliputi sebesar 2,21 dan 0,69.
konsumen sekolah berupa peserta didik, jasa Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor-
yang ditawarkan adalah pendidikan, pasarnya faktor kekuatan (strength) dan peluang
berupa masyarakat, Negara dan keluarga, (opportunity) sekolah lebih besar dari faktor-
memuat pengembangan teknologi, kecakapan faktor kelemahan (weakness) dan ancaman
hidup, pertumbuhan, filosofi dan citra publik (threat) sekolah. Lebih lanjut, melalui analisis
tetapi tidak menyertakan komponen karyawan. Matriks SPACE diketahui bahwa strategi yang
Oleh karenanya, komponen karyawan perlu cocok dalam mengembangkan sekolah adalah
ditambahkan dalam misi. Sedangkan tujuan dan mendukung strategi agresif yaitu menjalankan
sasaran sekolah sudah sesuai dengan pernyataan strategi SO (Strategi menggunakan kekuatan
visi dan misi sekolah. untuk mencapai peluang. Sehingga dapat
Lebih lanjut, visi dan misi SMAN 10 Fajar dijelaskan bahwa profil SMAN 10 Fajar
Harapan telah merujuk pada implementasi Harapan berada dalam keadaan stabil dan dapat
manajemen strategik. Visi dan misi sekolah terus berkembang dengan strategi
merupakan “rangkaian tujuan yang ingin memanfaatkan keunggulan sekolah dan peluang
dicapai sekolah baik berupa dorongan, ruang yang tersedia untuk meningkatkan mutu
lingkup, persyaratan, prioritas, implikasi, pendidikan SMAN 10 Fajar Harapan.
tindakan, kekuatan, kecakapan dan kemampuan
melihat dan memahami masa depan” (Sagala, Implementasi Manajemen Strategik
2011:134). Oleh karenanya, visi, misi, tujuan Aspek proses dalam penelitian ini
dan sasaran SMAN 10 Fajar Harapan telah menggambarkan upaya yang dilakukan sekolah
mengacu pada pengakajian masa depan sekolah dalam mengimplementasikan manajemen
guna meningkatkan mutu sekolah. strategik melalui serangkaian aktivitas dan
prosedur kerja yang dideskripsikan melalui: a)
kondisi lingkungan internal yang terdiri dari dan susbsistem monitoring sebagai kontrol
struktur organisasi sekolah, teamwork dan sistem terjadap kegiatan dan akuntabilitas
pembagian tugas sekolah, hari dan waktu subsistem dalam hubungan sinergisnya di
belajar, aset pembiayaan, kurikulum, promosi seluruh sistem.
sekolah, penerimaan siswa baru, budaya dan Selanjutnya, teamwork dan pembagian
kode etik, dan kebijakan sekolah, b) kondisi tugas sekolah dijelaskan dalam paduan kerja
lingkungan eksternal sekolah meliputi pengelola sekolah dimana masing-masing
lingkungan geografis, demografis, lingkungan memiliki tanggung jawab, kewenangan dan
budaya dan apresiasi masyarakat, regulasi tugas yang harus dikerjakan baik harian,
pemerintah, ilmu pengetahuan dan teknologi, mingguan, bulanan, semesteran, awal tahun dan
komite sekolah, lembaga mitra dan alumni dan akhir tahun pelajaran. Teamwork dibentuk
c) implementasi strategik dalam upaya berdasarkan musyawarah sekolah dan surat
memenuhi standar pendidikan nasional. keputusan kepala sekolah dan pihak terkait.
Struktur sekolah tersebut menggambarkan SMAN 10 Fajar Harapan memiliki tim
kejelasan hubungan kerjasama dan kewenangan pengembang sekolah, tim guru mata pelajaran
dalam organisasi sekolah SMAN 10 Fajar yang tergabung dalam MGMP, KKG dan
Harapan. Secara fungsional, struktur SMAN 10 organisasi siswa (OSIS). Masing-masing tim
Fajar Harapan telah memperjelas adanya memiliki rencana kerja yang tercermin dari
pembagian tugas (job description) yang jelas berbagai kegiatan dan program pengembangan
yang didasarkan pada kewenangan personil sekolah berdasarkan bidang pengembangan
dalam mengelola dan mengembangkan bidang masing-masing.
pengelolaan sekolah yang telah disandangkan Aspek pembiayaan SMAN 10 Fajar
pada struktur jabatan yang tertera. Dengan Harapan pada dasarnya bersumber dari dana
demikian, struktur sekolah telah menjelaskan pemerintah. Sekolah hanya menyertakan iuran
adanya hubungan koordinasi dan teamwork komite sekolah dan uang makan untuk
yang dibentuk berdasarkan bidang keahlian menunjang pembiayaan sekolah. Sekolah
dalam mengelola sekolah. Anwar (2013:55-56) membuat rencana anggaran tahunan sekolah,
mengemukakan bahwa proses pendidikan yang anggaran kegiatan sekolah dan laporan
bermutu merujuk pada: keuangan yang dilaporkan secara berkala.
Kebermutuan subsistem dalam sistem Sumber dana tersebut dikelola untuk
proses yang mengacu pada ukuran pembiayaan pelaksanaan PBM, pengadaan
kemampuan sistem dalam melaksanakan sarana dan prasarana, pengembangan personil
apa yang seharusnya dikerjakan, subsitem sekolah dan siswa dan pembiayaan berbagai
komunikasi yang berfungsi dalam kegiatan yang menunjang kegiatan di SMAN
memproses dan memeberikan informasi, 10 Fajar Harapan.
Berdasarkan Permendiknas No.69 Tahun Ada dua variabel penting dalam penerapan
2009 tentang standar biaya operasi strategi melalui “pemasaran yaitu segmentasi
nonpersonalia menyatakan bahwa biaya non pasar (market segmentation) yang merupakan
personalia meliputi “alat tulis sekolah, bahan pembagian pasar menjadi bagian-bagian
habis pakai, biaya pemeliharaan dan perbaikan konsumen yang berbeda menurut kebutuhan
ringan, biaya jasa dan daya, dan pemosisian produk (product positioning)
transportasi/perjalanan dinas, konsumsi, yang merupakan upaya untuk mengetahui apa
asuransi, pembinaan siswa, uji kompetensi, yang diinginkan dan diharapkan konsumen”
biaya praktek kerja industri dan biaya (David, 2009:454).
pelaporan” (BSNP, 2009:7). Merujuk pada Dalam penyelenggaran penerimaan siswa
Permendiknas di atas dan berdasarkan analisa baru, sekolah mengadakan seleksi administrasi,
penulis terhadap RKAS dan RAPBS SMAN 10 tes akademik dan wawancara. Sebagai sekolah
Fajar Harapan, maka penggunaan pembiayaan unggul di bidang akademik, SMAN 10 Fajar
sekolah telah sesuai dengan ketentuan yang Harapan menginput siswa yang berprestasi
berlaku sehingga tindak penyimpangan secara akademik yang tersebar di penjuru
penggunaan dana sekolah sangat kecil. Provinsi Aceh. Hanya siswa yang secara
Kurikulum yang diberlakukan SMAN 10 akademis baik dapat diterima sebagai peserta
Fajar Harapan mengacu pada pengembangan didik di sekolah ini.
KTSP dan kurikulum 2013. Hal tersebut sesuai Hal tersebut senada dengan pernyataan
dengan Undang-undang Republik Indonesia Departemen Pendidikan dan Budaya
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem (Muhaimin, 2009:71-72) yang mengemukakan
pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah bahwa “masukan (input) sekolah unggul adalah
Republik Indonesis Nomor 19 Tahun 2005 siswa yang diseleksi secara ketat dengan
tentang penyelenggaraan Kurikulum Tingkat menggunakan kriteria tertentu dan prosedur
Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang yang dapat dipertanggungjawabkan seperti
pendidikan Sekolah Menengah Atas. Lebih prestasi superior dengan indikator nilai rapor,
lanjut, kurikulum sekolah juga mengacu pada UAN, tes akademik dan psikotes”.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Selanjutnya, budaya dan kode etik sekolah.
Nomor 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar Dalam hal ini, SMAN 10 Fajar Harapan telah
dan struktur kurikulum SMA untuk membangun budaya siswa yang baik yaitu
memberlakukan kurikulum 2013 mulai tahun lingkungan pembelajar, penanaman nilai Islam,
ajaran 2013/2014. program pembiasaan dan keteladanan yang
Penyelenggaraan promosi dan penerimaan diciptakan dalam keseharian aktivitas sekolah.
siswa baru SMAN 10 Fajar Harapan dilakukan Sedangkan budaya kerja tenaga kependidikan
melalui publikasi media elektronik dan cetak. dan pendidik SMAN 10 Fajar Harapan telah
baik, masing-masing karyawan dan guru strategik sekolah. Lingkungan eksternal SMAN
melaksanakan tugas dan tanggung jawab 10 Fajar Harapan menggambarkan bahwa
masing-masing dan dikembangkannya slogan secara geografis posisi sekolah sangat strategis
budaya malu sekolah yang mengharuskan dalam menarik minat masyarakat untuk
personil sekolah untuk aktif bekerja dan menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
disiplin. Keadaan demografis dan ekonomi orang tua
Aspek budaya juga memiliki peran dalam siswa, keikutsertaan komite sekolah, alumni,
implementasi strategik. Marquardt (Usman, lembaga mitra, budaya dan apresiasi
2013:214) mengemukakan bahwa “setiap masyarakat menunjukkan keselarasan dalam
organisasi memiliki budaya yang mencangkup mendukung program-program dan kegiatan
serangkaian nilai, keyakinan, sikap, kebiasaan, sekolah.
normal, kepribadian, ritual dan kecintaan Perkembangan teknologi dan ilmu
bersama terhadap organisasi”. Peran budaya pengetahuan memberi kontribusi terhadap
dalam implementasi strategik sangat besar perkembangan sekolah. Sekolah yang
dalam mencapai kesuksesan implementasi difasilitasi dengan jaringan internet
strategik. Keberhasilan sebuah organisasi memudahkan siswa dan guru mengakses
ditentukan oleh seberapa dukungan lingkungan informasi untuk menambah wawasan ilmu
yang diperoleh strategi dari budaya organisasi. pengetahuan. Tata usaha sekolah juga telah
Berdasarkan hasil penelitian, sekolah memberlakukan program 5 S (Seiri,
menerapkan beberapa kebijakan seperti tata Seiton,Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Pada saat ini
tertib sekolah dan asrama, kalender pendidikan, program 5 S telah banyak diadopsi oleh
jadwal pelajaran dan pengajaran, kebijakan cuti berbagai industri termasuk sekolah. Program 5
pegawai dan sebagainya. Rohman (2012:108) S “pertama kali diperkenalkan di Jepang
menyatakan bahwa: “kebijakan pendidikan sebagai suatu gerakan untuk mengadakan
merupakan kebijakan publik yang mengatur pemilahan (seiri), penataan (seiton),
khusus regulasi berkaitan dengan penyerapan pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang
sumber, alokasi dan distribusi sumber, serta mantap (seiketsu)” (Kusnadi, 2014:1). Oleh
pengaturan perilaku dalam pendidikan”. karenanya, saat penelitian dilakukan, pegawai
Berdasarkan penyataan Rohman di atas dapat tata usaha dapat dengan cepat mengumpulkan
dijelaskan bahwa kebijakan menyatakan berbagai data dan dokumen yang dibutuhkan
pengaturan perilaku yang dibuat untuk penulis.
mensukseskan keberhasilan strategi yang Dalam mengimplementasikan strategi-
diimplementasikan. strategi tersebut sekolah juga berpedoman pada
Keberadaan lingkungan eksternal juga pemenuhan standar pendidikan nasional
berpengaruh terhadap penyelenggaraan Indonesia antara lain pemenuhan standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga KESIMPULAN DAN SARAN
kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, Kesimpulan
pembiayaan, dan penilaian pendidikan (BSNP, Adapun kesimpulan dari penelitian ini
2013:23). SMAN 10 Fajar Harapan telah meliputi: (1) Profil SMAN 10 Fajar Harapan
berpedoman pada pengimplementasian standar terdiri dari dokumentasi visi yaitu ‘Unggul
pendidikan nasional dengan membuat rencana dalam Prestasi Berlandaskan Nilai Islami’, misi,
pengembangan sekolah yang tercantum dalam tujuan, dan sasaran sekolah diantaranya
Renstra, RKS dan RKAS. mewujudkan generasi yang bertaqwa kepada
Allah, berprestasi, dan berakhlak mulia dan
Evaluasi Strategik dalam Upaya profil sumber daya sekolah; (2) Implementasi
Peningkatan Mutu Pendidikan strategi pada SMAN 10 Fajar Harapan
Berdasarkan hasil wawancara penulis dilakukan melalui berbagai pelaksanaan strategi
dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, yang tertuang dalam berbagai aktivitas,
guru dan komite sekolah dan hasil studi program, penganggaran dan prosedur kerja
dokumentasi ditemukan bahwa evaluasi yang dideskripsikan melalui: a) kondisi
dilakukan melalui forum musyawarah sekolah, lingkungan internal yang terdiri dari struktur
observasi, supervisi dan monitoring yang organisasi sekolah, teamwork dan pembagian
dilakukan manajemen puncak sekolah dan tugas sekolah, hari dan waktu belajar, aset
evaluasi diri sekolah yang dimuat dalam pembiayaan, kurikulum, promosi sekolah,
evaluasi diri sekolah, evaluasi diri guru dan penerimaan siswa baru melalui tes, budaya
Benchmarking. Evaluasi tersebut dilakukan (budaya malu, program pembiasaan berupa
setiap minggu, bulan, semester dan tahun. rutinitas, spontan dan keteladanan) dan kode
Sama halnya seperti sebuah perusahaan etik yang mengatur hubungan guru dengan
pada umumnya, SMAN 10 Fajar Harapan juga personil sekolah lainnya), kebijakan sekolah
melakukan evaluasi dan pengendalian strategik berupa tata tertib sekolah, asrama dan
dengan mengevaluasi diri sekolah, guru bahkan kebijakan sekolah lainnya), b) kondisi
benchmarking. Evaluasi dilakukan saat strategi lingkungan eksternal sekolah meliputi
sedang dijalankan, setelah strategi dijalankan lingkungan geografis, demografis, lingkungan
dan sebelum strategi baru diberlakukan dengan budaya dan apresiasi masyarakat, regulasi
merefleksi strategi yang telah di terapkan pemerintah, ilmu pengetahuan dan teknologi,
sekolah sebelumnya. komite sekolah, lembaga mitra dan alumni dan
c) implementasi strategik dalam upaya
memenuhi standar pendidikan nasional; (3)
Pelaksanaan evaluasi dan pengendalian strategi
pada SMAN 10 Fajar Harapan dilakukan secara
terus menerus melibatkan manajemen puncak Murniati &Usman, N. (2009). Implementasi
dan seluruh personil sekolah baik jangka Manajemen Stratejik Dalam Pemberdayaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung:
pendek, menengah dan panjang serta melalui Citapustaka Media Perintis.
Murniati. (2008). Manajemen Stratejik: Peran
instrumen evaluasi diri sekolah, guru dan Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan.
Benchmarking. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Sagala, Saiful. (2011). Manajemen Strategik dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan: Pembuka
Ruang Kreativitas, Inovasi, dan
Saran Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam Sistem
Adapun saran yang ingin penulis ajukan Otonomi Sekolah. Bandung: CV.Alfabeta.
Siagian, Sondang. P. (2012). Manajemen Stratejik.
meliputi: (1) Penyegaran visi dan misi sekolah Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan.
sangat perlu dilakukan secara berkala agar
Bandung: Alfabeta.
dapat disesuaikan dengan perkembangan Usman, Husaini. (2013). Manajemen: Teori,
Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
zaman; (2) Dalam menyikapi kelemahan Aksara.
internal/sumber daya, SMAN 10 Fajar Harapan
juga harus meningkatkan strategi kemitraan Web
(cooperative strategy); (3) kepala sekolah harus Kusnadi, Eris. (2014). Tentang 5S-Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Diakses dari
meningkatkan pengawasan, strategi hadiah eriskunadi.wordpress.com., pada tanggal 23
Juli 2014.
(reward) dan sanksi (punishment) untuk Rohman, Arif. 2009. Kebijakan Pendidikan di Era
meningkatkan kedisiplinan dan memperkecil Desentralisasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Runtuwene, T.L. 2013. Hardiknas, Kualitas
penyimpangan penyelenggaraan strategi. (4) Pendidikan Indonesia Rangking 67 dari 127
Negara. Diakses dari
kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat www.sulut.kemenag.go.id. Pada tanggal 1
melakukan studi komperatif penerapan Juli 2014.
Shadrina, Adilah. (2013). Pentingnya Peran Visi
manajemen strategik lebih lanjut pada lembaga- dan Misi. Diakses dari
www.dilahshadrina.blogspot.com/2013, Pada
lembaga pendidikan lainnya.
tanggal 7 Juli 2014.