KELOMPOK 3
Andi Ihsan 0006.01.52.2020
Ardiansyah Putra 0013.01.52.2020
Harmoko 0020.01.52.2020
Andi Akbar Prabowo 0026.01.52.2020
Muhammad Ainul AZ 0027.01.52.2020
DEFENISI PENILAIAN KINERJA
1. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jakson, “Penilaian kinerja
merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan
pekerjaan mereka ketika di bandingkan dengan satu set standar, an
kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut”.
01
PERSIAPKAN 02 03 04
DISKUSIKAN SELENGGARAKAN
DATA-DATA BUAT
DENGAN ATASAN PERTEMUAN
YANG PENILAIAN
LANGSUNG DENGAN BAWAHAN
DIBUTUHKAN
05 06 05
INFORMASIKAN
SERAHKAN HASIL BAHAS HASIL RENCANA
PENILAIAN KEPADA PENILAIAN
BAWAHAN PENGEMBANGA
N
METODE PENILAIAN
KINERJA
1 Rating Scales
Menilai kinerja pegawai 4
1 2 3
dengan menggunakan skala
untuk mengukur faktor-
faktor kinerja
(performance factor ).
METODE PENILAIAN
KINERJA
2 Critical Incidents
Evaluator mencatat
DISIPLIN JUJUR
mengenai apa saja Critical
perilaku/pencapaian Incidents
(extremely good or bad
behaviour) pegawai.
METODE PENILAIAN
KINERJA
3 Essay
Evaluator menulis deskripsi mengenai
kekuatan dan kelemahan karyawan,
kinerjanya pada masa lalu, potensinya
dan memberikan saran-saran untuk
pengembangan pekerja tersebut.
METODE PENILAIAN
KINERJA
4 Work standard 5 Ranking
Metode ini membandingkan Penilai menempatkan seluruh
kinerja setiap karyawan pekerja dalam satu kelompok
dengan standar yang telah sesuai dengan peringkat yang
ditetapkan sebelumnya atau disusun berdasarkan kinerja
dengan tingkat keluaran yang secara keseluruhan
diharapkan
METODE PENILAIAN
6 Forced distribution KINERJABehaviourally Anchored Rating
7
Penilai harus “memasukkan” Scales (BARS)
individu dari kelompok kerja ke Evaluator menilai pegawai
dalam sejumlah kategori yang berdasarkan beberapa jenis
serupa dengan sebuah distribusi perilaku kerja yang
frekuensi normal. mencerminkan dimensi kinerja
dan membuat skalanya. Misalnya
penilaian pelayanan pelanggan.
Beberapa Permasalahan dan Kondisi-kondisi yang Terjadi
Dalam Penilaian Kinerja
1. Penilaian kinerja yang dilakukan kadangkala bersifat subjektif.
2. Hasil penilaian kinerja kadang kala jika tidak sesuai dengan yang diharapkan
akan menimbulkan goncangan psikologis bagi penerima.
3. Jika metode kinerja yang dibuat adalah bersifat ingin melihat kinerja jangka
pendek yang terbaik.
4. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penilaian kinerja tidaklah murah.
5. Hasil penilaian kinerja akan menjadi bahan masukan pada pimpinan.
6. Jika hasil penilaian kinerja dipublikasikan dan para karyawan mengetahui
hasil penilaiant ersebut maka itu bisa menjadi bahan pembicaraan .
Solusi Dalam Menyelesaikan Permasalahn dalam
Penilaian Kinerja
Metode terbaik untuk menyelesaikan masalah serta menumbuh kembangkan semangat kerja
dikalangan karyawan perusahaankhususnya, adalah dengan membangun sifat kekeluargaan
dan pendekatann (approach).
1. Pimpinan tidak boleh menempatkan posisi dirinya sebagai orang yang serba tahu
,namun pimpinan juga tidak boleh terlalu memperlihatkan dirinya sebagai orang yang
serbatidaka tahu.
2. Seorang karyawan sangat menyukai jika pimpinan mau mengajarkan langsung apa
yang karyawan tidak ketahui. Secara konsep pimpinan adalah orang yang ditempatkan
karenafactor memiliki kelebihan yang lebih dibandingkan dengan yang laainnya,
namun yang harusdiingat bahwa jabatan diperoleh oleh pimpinan adalah amanah yang
harus dijaga dandipertahankan.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENILAIAN
KINERJA
Menurut Samsudin (2006) Kesalahan-kesalahan dalam penilaian kinerja
yang lazim ditemui adalah sebagai berikut:
1 2 3
Leniency Strictness (bias keketatan) Central Tendency
(bias kemurahan hati) Penyelia mungkin merasa
Penyelia tidak berpengalaman Masalah keketatan (strictness) sulit dan tidak nyaman untuk
atau yang buruk mungkin merupakan kebalikan dari masalah mengevaluasi beberapa karyawan
memutuskan cara yang paling kemurahan hati, Penyelia merasa dan menilai sebagai karyawan
mudah untuk menilai kinerja, bersalah dalam menilai secara yang “lebih tinggi” atau “lebih
yaitu dengan memberikan nilai ketat karena merasa bahwa tidak rendah” daripada yang lainnya,
evaluasi yang tinggi kepada satu pun karyawan “hidup di atas meskipun kinerja mereka
setiap orang. standar puncak mereka”. memperlihatkan perbedaan yang
nyata
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENILAIAN
4 KINERJA
5 6
Hallo Effect Bias penyelia Recency
Muncul ketika seorang Kesalahan paling lazim Idealnya, penilaian
penyelia membiarkan yang ada dalam setiap kinerja karyawan haruslah
satu aspek tertentu dari metode penilaian adalah berpijakpada observasi
kinerja karyawan kesadaran atau yang sistematik dari kinerja
mempengaruhi aspek ketidaksadaran bias karyawan seluruh periode
lainnya yang sedang kepenyeliaan (supervisory penilaian.
dievaluasi bias).
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENILAIAN
KINERJA
7 4
Pengaruh Organisasional Standar Evaluasi
Pada intinya, penilai Masalah standar evaluasi muncul
cenderung memperhitungkan karena perbedaan konseptual dalam
kegunaan akhir data penilaian makna katakata yng dipakai untuk
pada saat menilai bawahan mengevaluasi karyawan.
mereka.
TERIMA KASIH