Anda di halaman 1dari 12

Metode

RANKINGS
(Skala Peringkat)
Anggota Kelompok 8 :

Iin Karlina 300321110064


Siti Sri Muarifah 300321110066
Dandy Putra Cahyo Islamy 300321110075
Luthfia Salsabila 300321110080
Metode Rankings (Skala peringkat)
Metode rankings (skala peringkat) dalam manajemen sumber daya manusia
adalah pendekatan untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja atau potensi
karyawan dalam suatu organisasi. Metode ini melibatkan penilaian dan peringkat
karyawan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam metode rankings, setiap karyawan dinilai relatif terhadap yang lain,
biasanya dalam bentuk peringkat dari yang paling baik hingga yang paling buruk.
Biasanya, peringkat diberikan oleh atasan langsung atau tim manajemen
berdasarkan penilaian mereka terhadap kinerja dan kontribusi karyawan terhadap
organisasi.
Tujuan Metode rankings (skala peringkat )
1. Identifikasi Karyawan Unggul: Metode rankings membantu perusahaan mengidentifikasi karyawan
yang memiliki kinerja yang luar biasa atau memiliki potensi yang tinggi. Dengan memperoleh peringkat,
perusahaan dapat mengidentifikasi karyawan yang layak untuk penghargaan, promosi, atau
pengembangan lebih lanjut.

2. Motivasi Karyawan: Metode rankings dapat menjadi alat motivasi bagi karyawan. Karyawan yang
mendapatkan peringkat tinggi mungkin merasa diakui dan termotivasi untuk mempertahankan atau
meningkatkan kinerja mereka. Ini dapat menciptakan lingkungan kompetitif yang sehat di dalam
perusahaan.

3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Metode rankings memberikan dasar objektif untuk
pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia. Dengan mengetahui peringkat karyawan,
perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat terkait promosi, penghargaan, pengembangan
karir, dan alokasi sumber daya manusia.
4. Peningkatan Kinerja karyawan : Dengan mengidentifikasi karyawan yang berkinerja tinggi, metode
rankings membantu perusahaan dalam mengembangkan keunggulan kinerja. Dengan memberikan
penghargaan dan kesempatan pengembangan kepada karyawan terbaik, perusahaan dapat meningkatkan
kinerja keseluruhan dan mencapai tujuan strategis.

5. Pengembangan Karyawan: Metode rankings dapat membantu mengidentifikasi karyawan yang


memiliki potensi pengembangan yang tinggi. Dengan mengetahui kinerja relatif setiap individu,
perusahaan dapat merencanakan program pengembangan dan pelatihan yang sesuai untuk membantu
karyawan mencapai potensi penuh mereka.

6. Transparansi dan Pertanggungjawaban: Metode rankings, jika dilakukan dengan transparan dan adil,
dapat menciptakan kejelasan dan pertanggungjawaban dalam penilaian karyawan. Karyawan dapat
melihat bagaimana mereka berada dalam peringkat organisasi dan memahami dasar penilaian yang
digunakan.
Metode Penilaian Kinerja Karyawan (Performance Appraisal)

Pada dasarnya, kinerja merupakan sebuah fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan, dimana seseorang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Namun, kesediaan dan keterampilan
seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas
tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Artinya, kinerja
ditunjukkan dalam bentuk perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangatlah
berpengaruh terhadap upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itulah,
perusahaan akan berusaha mempekerjakan hanya mereka yang memiliki kinerja yang
baik. Muncul pertanyaan soal bagaimana mengukur kinerja tersebut. Muncul jawaban
berupa salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat penilaian kinerja, yakni
penilaian kinerja karyawan. Sasaran yang dituju dalam penilaian ini adalah kecakapan,
kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi
dengan menggunakan tolok ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara berkala.
Adapun para ahli mengemukakan metode-metode penilaian yang berbeda, namun secara
garis besar memiliki banyak kesamaan. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

 Edwin B. Filippo
1. Penilaian secara kebetulan yang tidak sistematis
2. Penilaian secara kebetulan sistematis
3. Ranking (penetapan ranking)
4. Person to person comparison
5. Grading (penggolongan mutu)
6. Graphic scale (skala grafik)
7. Checklist (daftar pertanyaan)
8. Forced choice description
9. Behaviorally anchored rating scale (BARS)
10. Uraian
11. Management by objectives (MBO)

 Werther dan Devis


1. Metode-metode penilaian yang berorientasi
2. Ranting scale
3. Critical incident method
4. Field review method
 Gray Dessler
1. Alternation ranking method
2. Paired comparison method
3. Forced distribution method

Adapun Gary Dessler memberi kesimpulan mengenai beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode yang
diungkapkannya, sebagai berikut ini: Important Advantages and Disadvantages of Gary Dessler Appraisal
Tools
Metode Kelebihan Kekurangan

Graphic rating scale Sederhana untuk digunakan, Standarnya tidak jelas, adanya
menyediakan aquantitative halo effect, central tendency,
rating untuk setiap pegawai leniency, bias juga bisa menjadi
masalah
Alternation ranking Sederhana untuk digunakan Bisa menimbulkan
(meski tidak sesederhana ketidaksepakatan dalam
graphic rating scale), pegawai, dan bisa saja tidak adil
menghindari central tendency jika seluruh karyawan nyatanya
dan masalah rating scales bagus kinerjanya
lainnya
Metode Kelebihan Kekurangan

Forced Distribution Method Berujung dengan predetermined Hasil penilaian bergantung pada
number of people dalam setiap ketersediaan pilihan original
grupnya
Critical Incident Method Membantu menspesifikasi apa Sulit untuk mengukur atau me-
yang benar dan salah mengenai ranking pegawai secara relatif
kinerja pegawai, memaksa antara satu dengan lainnya
supervisor untuk mengevaluasi Behaviorally
secara berkala
Anchored Rating Scale Menyediakan jangkar perilaku Sulit untuk dikembangkan
dan sangat akurat
MBO Terikat untuk menyetujui tujuan Menghabiskan banyak waktu
performa
Tips Implementasi Rankings yang Sukses
1. Tetapkan Kriteria yang Jelas: Pastikan kriteria penilaian yang digunakan dalam metode rankings
sangat jelas dan terukur. Kriteria harus relevan dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaan serta
mencerminkan tujuan strategis organisasi. Ini akan membantu memastikan bahwa penilaian dilakukan
secara konsisten dan obyektif.
2. Melibatkan Pengawasan yang Cermat: Pastikan bahwa proses penilaian dilakukan dengan
pengawasan yang cermat. Manajer atau atasan langsung harus memahami dan mengikuti prosedur
penilaian dengan benar, meminimalkan bias dan kesalahan subjektif. Pengawasan yang cermat juga
membantu memastikan konsistensi dalam penerapan metode rankings di seluruh organisasi.
3. Pertimbangkan Umpan Balik Karyawan: Libatkan karyawan dalam proses penilaian dan berikan
kesempatan kepada mereka untuk memberikan umpan balik. Dengan mendengarkan pandangan
karyawan, organisasi dapat meningkatkan validitas dan keadilan metode rankings. Hal ini juga dapat
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memahami proses penilaian dan berbagi perspektif
mereka.
4. Komunikasikan dengan Jelas dan Transparan: Sampaikan dengan jelas kepada karyawan tentang
metode rankings yang akan digunakan, termasuk kriteria penilaian, proses evaluasi, dan konsekuensi
yang mungkin terkait dengan peringkat. Transparansi akan membantu mengurangi kebingungan,
ketidakpastian, dan spekulasi yang dapat muncul.
Tips Implementasi Rankings yang Sukses
5. Berikan Pelatihan dan Bimbingan: Pastikan manajer dan atasan langsung mendapatkan pelatihan
yang diperlukan dalam menggunakan metode rankings dengan benar dan adil. Mereka harus
memahami cara melakukan penilaian yang objektif, memberikan umpan balik yang konstruktif,
dan mengelola efektif kebutuhan pengembangan karyawan berdasarkan hasil penilaian.
6. Evaluasi dan Penyesuaian: Lakukan evaluasi terhadap metode rankings secara teratur dan
identifikasi area yang perlu disempurnakan. Evaluasi ini dapat mencakup konsistensi penilaian,
validitas kriteria, dan dampaknya terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Jika diperlukan,
lakukan penyesuaian dan perbaikan untuk meningkatkan keefektifan metode rankings.

Dengan mengikuti tips-tips ini, perusahaan dapat mengimplementasikan metode rankings dengan
lebih baik, meningkatkan obyektivitas, keadilan, dan validitas dalam penilaian karyawan.
—Kesimpulan—
“metode rankings (skala peringkat) dalam manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan
untuk mengevaluasi karyawan dengan memberikan peringkat berdasarkan kriteria tertentu.
Metode ini memiliki tujuan yang penting, seperti mengidentifikasi karyawan unggul, memotivasi
karyawan, dan mendukung pengambilan keputusan .
Namun, penggunaan metode rankings juga dapat menghadapi tantangan, termasuk kompetisi
yang tidak sehat, bias penilaian, kurangnya objektivitas, kesulitan membandingkan karyawan
yang berbeda, dan dampak terhadap motivasi karyawan. Untuk mengimplementasikan metode
rankings secara efektif, perusahaan perlu memastikan kriteria yang jelas, melibatkan pengawasan
yang cermat, mempertimbangkan umpan balik karyawan, komunikasi yang transparan,
memberikan pelatihan, dan melakukan evaluasi serta penyesuaian.
Penilaian karyawan, termasuk melalui metode rankings, merupakan aspek penting dalam
manajemen sumber daya manusia. Penilaian yang tepat memberikan informasi yang berharga
bagi perusahaan dalam mengenali dan mengembangkan karyawan yang unggul, serta mengambil
keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan sumber daya manusia. Dengan demikian, metode
rankings dapat membantu perusahaan mencapai kinerja yang lebih baik dan meraih keunggulan
kompetitif.”
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai