Anda di halaman 1dari 8

KEY PERFORMANCE INDICATORS

PENGERTIAN
• Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi suatu keadaan dan dimungkinkan untuk dilakukan
pengukuran baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan
menggunakan standar penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.
• Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh
suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa
pelayanan atau barang kepada pelanggan.
PENGERTIAN KPI
(KEY PERFORMANCE INDICATORS)
• Parmenter (2007), mendefinisikan Key Performance Indicator sebagai indicators yang paling kritikal untuk
kesuksesan organisasi pada kondisi sekarang dan di masa datang.
• Warren (2011), key performance indicator merupakan sebuah pengukuran yang menilai bagaimana sebuah
organisasi mengeksekusi visi strategisnya. Visi strategis yang dimaksud merujuk kepada bagaimana strategi
organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara menyeluruh.
• Bahari Antono (2011) Key performance Indicators adalah tolak ukur kuantitatif yang digunakan untuk
mengukur tingkat pencapaian kinerja terhadap target kinerja yang telah ditetapkan.
• Iveta (2012), key performance indicator adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan bertahap bagi perusahaan
serta memiliki berbagai perspektif dan berbasiskan data konkret, dan menjadi titik awal penentuan tujuan
dan penyusunan strategi organisasi.
• Nerjee dan Buoti (2012), key performance indicator merupakan ukuran berskala dan kuantitatif yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga
digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.
MANFAAT KPI
• Menunjukkan kinerja seorang pegawai atau karyawan
yang bekerja
• Menilai apakah karyawan tersebut telah siap dipromosikan
atau masih membutuhkan waktu dan pelatihan yang lebih
• Digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai keadaan
terkini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan
terhadap keadaan tersebut.
• Menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti
leadership development, perjanjian, pelayanan, dan
kepuasan dan lain-lain yang memiliki impact terhadap
bisnis itu sendiri.
Pedoman yang biasa digunakan untuk menyusun KPI
seharusnya memenuhi kriteria SMART

• Specific – jelas, tidak ambigu, langsung pada tujuan, mudah


dipahami dan menantang
• Measurable – bisa diukur secara kuantitatif, kualitatif, waktu dan
uang
• Achievable – bisa dicapai dalam pengertian menantang tetapi masih
dalam jangkauan kompetensi dan komitmen karyawan
• Relevant – relevan terhadap tujuan perusahaan sehingga tujuan
individu
bisa diselaraskan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan
• Timely – dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
5 Langkah Mudah Membuat KPI

• Siapkan Dokumen Job Description secara lengkap, pastikan job


description sudah update, untuk memastikan apakah job description
sudah update atau belum sebaiknya dilakukan review job description.
• Bisnis Proses di Tentukan strategic objective dari setiap uraian tugas.
Diskusikan secara cermat terkait penentuan objectivenya ini
kesalahan dalam penentuan objective membuat KPI tidak powerful
sesuai dengan skala prioritas perusahaan.
• Tentukan Key Success factor (KSF) untuk memudahkan menetapkan
KPI-nya, apa outcome yang diharapkan dari job position tersebut.
• Tentukan KPI sesuai KSF dan objectivenya. Pastikan tidak terjadi
kesalahan dalam menentukan KPI.
• Tentukan Bobot dan target, pastikan besar kecilnya Bobot diberikan
berdasarkan tingkat kepentingan dan impact terhadap bisnis.
Kelompok klasifikasi KPI (Flapper et al. (1996))
1. Indikator Kinerja Finansial vs Non-Finansial.
Indikator kinerja financial yang umum digunakan diantaranya adalah: laba, ROI, ROA, dan book value. Dalam bahasa Kaplan & Norton (1996),
Indikator kinerja financial sering disebut sebagai lag indicator – hasil akhir yang bisa berkelanjutan jika didukung oleh lead indicator.
2. Indikator Kinerja Global vs Lokal. Yang dimaksudkan dengan indikator kinerja global adalah indikator kinerja yang menjadi tanggungjawab manajer
puncak. Sementara para manajer dibawah manajer bertanggungjawab pada kinerja yang bersifat local sesuai ruang lingkup
pekerjaan masing-masing yang terbatas.
3. Indikator Kinerja Internal vs Eksternal. Indikator kinerja internal adalah informasi yang digunakan untuk memantau kinerja internal organisasi
termasuk kinerja karyawan, tim, unit kerja dan departemen. Sementara itu indikator kinerja eksternal adalah informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja organisasi yang terkait dengan kepentingan pihak eksternal seperti konsumen.
4. Indikator Kinerja Berbasis Hirarkhi Organisasi. Hubungan vertikal dalam kehidupan organisasi biasanya sangat bergantung pada bagaimana struktur
organisasi didesain mulai dari level organisasi paling bawah sampai pada level paling tinggi. Masing-masing level organisasi memiliki indikator kinerja
tersendiri namun secara hirarkhis jumlah indikator kinerja akan semakin sedikit ketika level organisasi semakin keatas.
5. Indikator Kinerja Sesuai dengan Kegunaannya. Klasifikasi ini didasarkan pada perbedaan orientasi masing-masing departemen pada lingkungan
organisasi. Departemen Pemasaran misalnya orientasinya berbeda dengan departemen R&D, SDM, Dept. Keuangan, Dept Produksi dsb. Karena
masing-masing departemen orientasinya berbeda maka indikator kinerjanya juga berbeda.
if you can't define performance, you can't measure or manage it.”

Anda mungkin juga menyukai