Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STUDI ISLAM KASUS-KASUS PENYIMPANGAN AKIDAH

Disusun Oleh :
ARUMPUSPA AZIZAH (1111102000060-FARMASI 2C) JEMIA (11111020000-FARMASI 2A) KHAIRANI FABRIANI (1111102000065 2C) PHILIA P.P (11111020000-FARMASI 2A) SUTAR (11111020000-FARMASI 2C)

Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KasusKasus Penyimpangan Akidah.

Makalah ini bertujuan dalam penyelesaian tugas mata kuliah Studi Islam. Selain itu, makalah ini juga diharapkan dapat memberikan mahasiswa pengetahuan tentang apa saja yang termasuk kedalam kasus-kasus penyimpangan akidah di dalam Islam, bagaimana pandangan Islam dalam menghadapi kasus tersebut, apa hukummya ketika kita sebagai umat muslim jika meyakini atau percaya terhadap kasus-kasus menyimpang itu, serta dalil-dalil dari Al-Quran maupun Hadits tentang kasus-kasus menyimpang tersebut.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Achmad Gholib selaku dosen Studi Islam, serta teman-teman yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang maksimal, mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki, makalah ini masih banyak kekurangan atau kelemahannya, baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan dalam makalah ini.

KHURAFAT Khurafat adalah semua cerita yang dibumbui dengan rekaan atau khayalan, ajaranajaran, pantang-larang, adat istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam. . Asal usul

Menurut Ibn Kalabi, awal cerita khurafat ini berasal dari Bani Udrah atau yang lebih popular dikenal dengna Bani Juhainah. Suatu ketika ada salah seorang dari Bani Juhainah ini pulang ke kampung halamannya. Kedatangannya mengundang banyak anggota bani Juhainah untuk datang sekedar melihatnya karena sudah lama tak pulang kampung. Ketika banyak orang berkerumun untuk mengunjunginya, ia banyak bercerita tentang banyak hal yang ada kaitanya dengan wilayah keagamaan, seperti yang pernah ia lihat dan ia rasakan selema kepergianya. Cerita-cerita yang dikemukakan, memang sulit diterima oleh akal, namun cerita yang disampaikan sungguh amat mempesona para hadirin yang mendengarnya. Meskipun cerita itu tidak bisa diterima oleh akal, namun tidak sedikit di antara hadirin yang mendengarkan secara seksama, meskipun secara diam-diam mereka mencoba merenungkan kebenarannya. Setibanya di rumah masing-masing, mereka mendiskusikan cerita tersebut dengan sanak keluarga dan tetangga terdekat. Akhirnya cerita-ceruita itu berkembang dan tersebar di seluruh masyarakat bani Juhainah. Dalam perkembangannya kemudian, cerita-cerita yang tak masuk akal dan tidak didasarkan pada sumber al-Quran maupun Sunnah itu, oleh masyarakat dianggap sebagai sebuah cerita bernilai religius dan mempunyai dasar dari agama. Khurafat ini berkembang dengan pesat seirama dengan pembudayaan apa yang disebut dengan taklidisme (ajaran yang bersikap ikut-ikutan). Dengan bersikap taklid, tanpa mengembangkan sikap kritis dalam menerima kebenaran cerita, pendapat, fatwa dan sejenisnya yang berkaitan dengan wilayah keagamaan, akan menimbulkan bentuk-bentuk perbuatan yang menyimpang dari ajaran Islam. sikap kritis yang dibutuhkan adalah melihat sejauhmana cerita, pendapat, fatwa, dan sejenisnya itu disimpulkan dari sumber Islam yang otentik. Jika sikap ini tidak dikembangkan, maka munculnya penyimpangan dari ajaran Islam tampaknya tidak terhindarkan lagi. Khurafat, seperti disebutkan di atas, banyak ditemukan dalam masyarakat kita dalam semua bidang kehidupan manusia. Khurafat tidak hanya menyangkut sesuatu (benda) yang dianggap mempunyai legitimasi Islam, tetapi juga menyangkut diri manusia sendiri, yang kesemuanya diyakini mempunyai dan memiliki kekuatan magis padahal yang mempunyai kekuatan seperti itu hanya Allah semata. Contoh khurafat yang popular di Indonesia, misalnya tentang kewalian dan kekeramatan seseorang. Cerita yang dikategorikan khurafat yang sampai saat ini masih berkembang di masyarakat, misalnya tentang Syaikh Abdul Qadir Jailani, adalah kepiawaiannya berduel dengan malaikat. Dalam duel itu, Abdul Qadir Jailani

dikisahkan mampu memenangkan duel. Kisah duel antara Abdul Qadir jailan dan malaikat ini bermula dari pencabutan nyawa seseorang. Kematian ini memunculkan rasa iba dalam diri Abdul Qadur Jailani terhadap yang ditinggalkanya. Rasa iba ini menggerekan hatinya untuk mencoba berdialog dengan malaikat yang mencabut nyawa tadi, agar seorang yang dicabut nyawanya tersebut dapat dianulir mengingat keluarganya amat terpukul dengan kematianya. Upaya dialog Abdul Qadir Jailani sebagai jalan terakhir untuk mengembalikan orang yang mati tadi tidak membuahkan hasil. Akhirnya terjadilah duel, dan dalam duel tersebut dimenangkan oleh Abdul Qadir Jailani. Kekalahan malaikat ini mengharuskannya untuk mengembalikan nyawa kepada yang telah dicabut nyawanya tadi. Akhirnya hiduplah kembali orang tersebut, dan kembalinya orang ini sangat membahagiakan keluarganya. Bentuk-bentuk Khurafat Djarnawi hadikusuma, dalam salah satu bukunya Ahlus Sunnah wal Jamaah, Bidah dan Khurafat, menjelaskan beberapa perilaku yang bisa dikategorikan sebagai perbuatan khurafat, yaitu: 1) Mempercayai bahwa berjabat tangan dengan orang yang pernah berjabat tangan dengan orang yang secara berantai sampai kepada orang yang pernah berjabat tangan dengan Rasulullah akan masuk surga.

2) Mendapatkan barakah dengan mencucup tangan para ulama. Demikian itu dikerjakan dengan kepercayaan bahwa berkah Allah kepada ulama itu akan berlimpah kepadanya. 3) Mempercayai beberapa ulama tertentu itu keramat serta menjadi kekasih Allah sehingga terjaga dari berbuat dosa. Andakata pun berbuat dosa, maka sekedar sengaja diperbuatnya untuk menyembunyikan kesucianya tidak dengan niat maksiat. 4) Memakai ayat-ayat al-Quran untuk azimat menolak bala, pengasihan dan sebagainya. 5) Mengambil wasilah (perantara) orang yang telah mati untuk mendoa kepada Allah. Mereka berziarah ke kuburan para wali dan ulama besar serta memohon kepada Allah agar doa (permohonan) orang yang berziarah kuburnya itu dikabulkan. Ada yang memohon dapat jodoh, anak, rizki, pangkat, keselamatan dunia akhirat dan sebagainya. Mereka percaya dengan syafaat (pertolongan) arwah para wali dan ulama itu, permohonan atau doa mesti dikabulkan Allah karena wali dan ulama itu kekasih-nya. CIRI-CIRI KHURAFAT

1. Tidak didasarkan pada nas-nas syarak (al-Quran atau hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam. 2. Cerita-cerita rekaan, dongeng, khayalan atau karut. 3. Bersumberkan kepada kepercayaan-kepercayaan lama dan bercanggah dengan Islam. 4. Menggunakan objek-objek tertentu seperti kubur, pokok dan sebagainya. 5. Mempunyai unsur-unsur negatif dari segi akidah dan syariah. 6. Berbentuk pemujaan dan permohonan kepada makhluk halus.

HUKUM BERAMAL DENGAN KHURAFAT Segala amalan dan kepercayaan yang tidak berdasarkan kepada sumber-sumber yang asal seperti al-Quran, al-Hadis, Ijma dan Qiyas adalah ditolak oleh Islam. Sabda Rasulullah Maksudnya: Barangsiapa mengada-adakan di dalam agama kami sesuatu yang tidak ada di dalamnya, maka yang dikerjakannya itu adalah tertolak. Percaya kepada benda-benda yang dijadikan keramat seperti pokok, kubur, telaga dan sebagainya, serta memuja, memohon pertolongan dan melepaskan nazar pada benda-benda berkenaan dan percaya ianya mempunyai kuasa selain dari Allah Subhanahu wa Taala, adalah membawa kepada syirik dan bertentangan dengan kepercayaan tauhid kepada Allah Subhanahu wa Taala. Dan janganlah menyembah atau memuja yang lain dari Allah, yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepadamu dan juga tidak dapat memberi mudharat kepadamu. Sekiranya engkau mengerjakan yang demikian maka jadilah engkau orang-orang yang berlaku zalim (terhadap diri sendiri dengan perbuatan syirik itu)

Bukan dari golongan kami sesiapa yang merasa sial atau meminta diramalkan kesialannya atau merenung nasib atau minta ditenungkan atau mensihirkan atau meminta disihirkan. Sabda Rasulullah

Sesungguhnya jampi mentera, tangkal dan guna-guna itu syirik. Sesiapa yang memakai tangkal, maka ia telah melakukan kesyirikan .

Contoh-contoh kepercayaan khurafat adalah: 1. Percaya sesuatu benda mati mempunyai kuasa sakti; umpamanya batu dilemma boleh melindungi keselamatan yang memilikinya, misalnya orang yang memiliki batu delima itu tidak dapat dikalahkan oleh siapapun. 2. Percaya ada makhluk-makhluk lain, selain apa yang ada dalam al-Quran, umpamanya ada orang bunian, vampire, kuntilanak, penunggu, hantu kopek dan lainnya. 3. Percaya wujudnya makhluk yang disebut dewa-dewa dan dewi-dewi yang mempunyai kuasa-kuasaluar biasa, yakni kuasa-kuasa yang hanya dimiliki oleh Tuhan, seperti dapat menghidupkan semula benda yang sudah mati. 4. Percaya adanya makhluk istimewa lain yang lebih istimewa dari pada manusia biasa, seperti adanya manusia jadi-jadian ataupunputeri bunian. 5. Percaya adanya jenis manusia lain selain manusia keturunan Nabi Adam, sebagai contoh manusia puteri yang lahir dalam buluh betung, ataupun manusia yang lahir dari muntah kerbau, ataupun manusia-manusia keturunan dewa-dewa. 6. Percaya pada kuasa sumpah, umpamanya percaya adanya manusia biasa yang berupaya menyumpah anaknya menjadi batu, ataupn berupaya menyumpah negerinya supaya menjadi padang jarak padang tekukur selama 7 keturunan, ataupun berupaya menyumpah putera raja menjadi katak. 7. Percaya adanya manusia yang mempunyai kuasa luar biasa seperti kuasa daulat, umpamanya seseorang manusia biasa itu boleh menyebabkan manusia lain terkena daulatnya sehingga mendapat penyakit sopak. 8. Percaya adanya ilmu-ilmu ghaib yang selayaknya dimiliki dan diamalkan oleh manusia yang baik-baik, sedangkan ilmu-ilmu itu mempunyai cirri-ciri ilmmu sihir, yaitu suatu jenis ilmu yang haram mengamalkannya. 9. Percaya adanya kuasa-kuasa ghaib pada angka dan huruf, sebagai contoh angka 8 adalah angka bertuah manakala angka 4 adalah angka sial. 10. Percaya adanya manusia yang lahir membawa sial ataupun tuah. 11. Percaya adanya makhluk seperti kodok, ikan,burung ataupun belalang yang mempunyai kuasa mendatangkan nasib untung ataupun nasib sialkepada manusia.

12. Percaya adanya benda-benda yang mempunyai kemampuan keramat seperti kubur ataupun batu yang berkuasa memberi anak kepada pasangan mandul, dan lain-lain. 13. Percaya adanya kitab lain selain yang ajaran didalamnya mesti dipatuhi oleh manusia selain daripada kitab Quran , umpamanya percaya ajaran dalam kitab Bhagavadgia layak dijadikan pegangan manusia.

SINKRETISME

Sinkretisme secara definisi mempunyai arti berupa paham (aliran) baru yg dihasilkan dari perpaduan dari beberapa paham (aliran) yg berbeda untuk mencari keserasian, serta keseimbangan. Sinkretisme lahir dari pertemuan agama dengan keanekaragaman ras, budaya, suku bangsa, etnis dan golongan. Pada tingkat tertentu keanekaragaman dapat memecahkan batas-batas pemahaman dan keyakinan, karena merasa dapat dipadukan dan disetarakan. Faktanya, takhayul, bidah dan khurafat lahir dari penyetaraan ajaran Islam dengan paham yang berkembang di masyrarakat. Dimana masyarakat hanya menangkap simbol-simbol nya saja dari ajaran Islam bukan esensi atau makna yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, apabila sang ulama yang mengajarkan ajaran Islam meninggal, masyarakat hanya menjalankan simbolnya saja. Deskripsi yang paling nyata adalah berziarah yang sesungguhnya dekat dengan kemusyrikan. Masyarakat dalam hal ini kerap kali meminta sesuatu dari orang yang sudah meninggal seperti kekayaan, pelet, ilmu dan sebagainya. Padahal tujuan ziarah yang sesungguhnya adalah kita sebagai peziarah harus mendoakan orang yang sudah meninggal bukan meminta sesuatu dari orang yang sudah meninggal tersebut, ini memang tradisi yang sangat salah. Clifford Geertz menyatakan bahwa Islam di Jawa sebagai osmosis terhadap kepercayaan sebelumnya yaitu Hindu dan Budha. Banyak kalangan yang khawatir dengan pluralisme dan multikulturalisme, akan tetapi asumsi tersebut perlu dibuktikan karena jika sinkretisme berada di bawah ajaran agama atau berlandaskan agama itu tidak masalah. Jika pluralisme dan multikulturalisme tidak ditafsir ulang maka termasuk sinkretisme. Tapi sebaliknya jika ideologi pluralisme digunakan untuk mendukung toleransi beragama dengan tetap memandang adanya perbedaan agama, itu dinyatakan benar. Hal serupa pun dianggap benar terhadap multikulturalisme jika digunakan hanya untuk memandang toleransi agama tanpa menyekutukan agama.

JIMAT DAN SUSUK Jimat dan susuk merupakan bagian dari bentuk takhayul dan khufarat. Akan tetpi jimat dan susuk secara praktis dapat melampaui takhayul dan khufarat. Karena jimat dan susuk berhubungan langsung dengan kehidupan manusia, berkaitan langsung dengan permintaan manusia pada jimat dan susuk tersebut. Sehingga menyebabkan jimat dan susuk merupakan alat yang disandarkan dan diimani oleh manusia. Jimat adalah segala seseuatu yang diyakini menjadi sebab datangnya manfaat atau hilangnya kesulitan, namun bukan merupakan sebab yang dibolehkan oleh syariat, baik secara syarI atau qadari. Secara syari berarti ditunjukkan oleh dalil yang benar, Al-Quran dan Hadis. Sedangkan secara qadari berarti terbukti secara ilmiah. Jadi. Benda yang dijadikan jimat bernuansa mistis, dengan keluar dari ketetapan Allah. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya jampijampi, jimat-jimat dan guna-guna adalah syirik (HR. Abu Dawud, shahih). Dalam hadis ini secara tegas Rasul menyebutkan jimat dengan kemusyrikan. Dalam hadis lain Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang menggantungkan jimat maka sungguh dia telah berbuat kemusyrikan (HR> Ahmad, shahih). Dalil dari Al-Quran adalah firman Allah Taala : Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: siapakah yang menciptakan langit dan bumi?, niscaya merka menjawab: Allah. Katakanlah: Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu ser u selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu iut dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak member rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya? Katakanlah: Cukuplah Allah bagiku, KepadaNyalah bertawakkal orang-orang yangberserah diri. (QS. As-Zumar : 38)

Macam dan hukum jimat Jimat dibagi menjadi dua macam, yaitu jimat yang berasal dari Al-Quran atau doa-doa Nabi shalallahu alaihi wa sallam dan jimat yang bukan berasal dari keduanya. Adapun hukum jimat yang berasal dari Al-Quran dan doa Nabi, maka termasuk dalam kemusyrikan. Tergolong dalam syirik kecil jika seseorang meyakini jimat tersebut hanya sebagai sebab atau sarana, namun tetap meyakini hanya Allah yang maha kuasa untuk menghilangkan dan mendatangkan manfaat. Dapat termasuk ke dalam syirik besar ( yang mengeluarkan dari Islam) jika meyakini jimat tersebutlah dengan sendirinya yang mendatangkan manfaat dan menghilangkan

kesusahan tanpa meyakini adanya kekuasaan Allah dalam memberikan pengaruh dari sebab yang diambil (Majmu Fatawa wa Rasali karya Syaikh Utsaimin) Sedangkan jimat yang berasal ddari Al-Quran, maka terdapat perselisihan diantara para ulama apakah hal tersebut diperbolehkan atau tidak. Alasan diperbolehkannya karena Al-Quran bukan termasuk makhluk melainkan Kalamullah. Namun yang lebih tepat adalah pendapat yang melarang penggunaan Al-Quran sebagai jimat. Hal tersebut didasarkan atas beberapa alasan : 1. Keumuman dalil pelarangan jimat dan tidak ada dalil lain yang mengkhususkan bolehnya hal tersebut; 2. Dapat menyebabkan penghinaan terhadap Al-Quran karena dibawa ke tempat najis dan kotor; 3. Demi menutup jalan-jalan kemusyrikan, yaitu perbuatan yang menggantungkan selain Al-Quran sebagai jimat; 4. Tidak adanya dalil dari Al Quran maupun As-Sunnah yang membolehkan hal tersebut (Haasyiatu Kitabi karya Syaikh Abdurrahman bin Qassim). Jadi kesimpulannya adalah seluruh bentuk jimat adalah terlarang dalam syariat Islam, baik yang berasal dari Al -Quran atau selain itu. Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa berhala yang disembah oleh kaum musyrikin diyakini oleh mereka sebagai sebab untuk mendatangkan manfaat dan menghilangkan menurut syariat, dan juga mereka tidak mampu untuk memenuhi sedikit pun perkara yang diminta. Begitu pula orang yang menggunakan jimat, mereka menjadikannya sebab yang tidak dibolehkan dalam syariat. Tidak berbeda jauh dengan jimat, susuk adalah benda asing (media) yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan tujuan mendapatkan kelebihan energy tertentu. Media susuk bevariasi, mulai dari emas, perak, besi, sampai susu atau cairan lainnya. Energi yang diharapkan juga bermacam-macam, seperti terjaga dari kejahatan, lebih cantik, lebih menarik, lebih berwibawa, lebih kaya dan sebagainya. Pemakai susuk biasanya mempunyai beberapa pantangan seperti tidak boleh memakan pisang tanduk, pisang abu, tidak boleh melintas di bawah tali kain, dan lain-lain. Susuk sifatnya melekat dalam tubuh. Ada jenis susuk yang tidak dapat dikeluarkan sama sekali karena sudah menyatu dengan tubuh pemakainya, terutama yang berupa cairan atau benda larut lainnya. Meski ada sebagian susuk yang dapat dikeluarkan dengan melanggar pantangannya. Melihat bagaimana cara kerja susuk bagi tubuh, maka susuk mempunyai kemungkinan mencederai manusia itu sendiri. Pertanyaan banyak pihak mengenai penggunaan susuk sebagai alat kontrasepsi, bagi ulama, susuk ini bekerja sebagaimana pil KB, yang diminum dan mengendalikan kehamilan. Isinya mengandung salah satu hormone pencegah kehamilan.

KEPERCAYAAN MENYIMPANG DALAM KESEHATAN MANUSIA Tahun 2009, Indonesia dikejutkan dengan kehebatan seorang bocah Jawa, yang konon dapat keajaiban setelah tersambar petir. Uniknya, meski isu bahwa Ponari tersambar petir, Ponari tidak tampak seperti tersambar petir. Kehebatan Ponari ini menjadi buah bibir dan menjadi kekuatan tersendiri bagi kesaktiannya. Kekuatan dan kesaktian Ponari dituding berasal dari batu sekepal tangan yang menimpa kepalanya, saat petri menyambar. Batu ini dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit. Tidak ada kronologi yang pasti, yang jelas secara tiba-tiba, Ponari menjadi buah bibir, dan banyak orang yang mendatangi Ponari untuk mendapatkan kesembuhan. Pengobatan kepada Ponari didefinisikan masyarakat dengan berobat secara alternative. Meski apa yang dimaksud dengan pengobatan alternative tidak selalu sama dengan yang dilakukan Ponari. Pengobatan alternatif diistilahkan karena pengobatan yang diakui di negeri ini adalah pengobatan dokter, dengan menggunakan obat-obat yang dianjurkan oleh dokter. Pengobatan di luar pengobatan dokter disebut dengan pengobatan alternative. Bagi Islam, pengobatan hakikatnya tidak terletak di dokter atau bentuk lainnya. Pengobatan ada pada kuasa Allah, dan dokter serta komponen pengobatan lainnya hanya perantara. Rasulullah berpesan Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit sekaligus obat, dan telah menciptakan obat bagi setiap penyakit, maka berobatlah dan jangan berobat dengan yang haram. (HR.Abu Dawud) Jika praktek dokter diatur secara ketat dalam kode etik dan peraturan resmi yang menjadi indikator dalam penggunaan ilmu pengetahuan dalam kesehatan. Maka, pengobatan alternative tidak demikian. Pengobatan alternative, tidak terukur dan tidak ada di bawah aturan kode etik dan peraturan resmi, sehingga praktik bengobatan ini rawan, riskan, kurang terukur, dan teruji secara klinis dan medis. Sayangnya, kebanyakan pengobatan alternative member sugesti yang cukup kuat yang membuat seseorang menjadi sangat yakin bahwa dia akan menjadi sembuh dan sehat. Pengobatan alternative yang ada di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi dua; pertama, pengobatan alternative yang menggunakan tanamantanaman obat, yang diekstrak oleh si pengobat atau tabib alternative, dan kedua, pengobatan alternative dengan menyandarkan pengobatan pada hal-hal yang gaib, ajaib dan supernatural. Yang disebut kedua ini, yang rawan kemusyrikan. Adapun yang pertama, diperkenalkan untuk dilakukan karena pengobatan tersebut hakikatnya tetap menggunakan media ilmu pengetahuan, bukan menyandarkan diri pada hal-hal yang bersifat gaib.

Rasulullah bersabda: Bukanlah dari golongan kami, seorang yang menggunakan petunjuk setan atau burung dan sebagainya, atau praktek sihir untuk menerka nasib, jodoh, penyakit dan obatnya. Maka barangsiapa yang mendatangi seseorang dukun yang melakukan praktek-praktek demikian lalu ia percaya akan keterangannya, orang ini adalah orang yang telah mendustakan dan tidak percaya dengan apa-apa yang diwahyukan kepada Muhammad saw. Ibnu Abbas mengomentari tantang orang-orang yang menggunakan ilmu huruf (rajah) dan ilmu nujum untuk mengetahui ilmu ghaib bahwa mereka itu tidak akan menemui nasib yang baik kelak di sisi Allah. Hal itu biasanya para orang pintar yang mentasbihkan dirinya mampu menyembuhkan segala penyakit menganggap seakan dirinya suci dan kuasa meskipun diembel-embeli dengan izin Allah. Janganlah kamu mlagak-lagakkan dirimu orang suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang lebih bertaqwa. (QS. An-Najm:32) Pengobatan yang sering dilakukan paranormal dengan rapalan, bacaan, mantera, dan komat-kamit lainnya sambil kadangkala memegang bagian tertentu pasien atau juga kadang dilakukan dari jarak jauh, maka jampi-jampi dan bacaanbacaan semacam ini terlarang hukumnya terutama yang tidak dimengerti artinya. Hal itu berbeda dengan pengobatan ala sunnah yang dilakukan dengan bacaan yng dapat dimengerti artinya berasal dari Al-Quran ataupun Hadis Nabi apa yang lebih sering dikenal sebagai metode ruqyah maka hal itu justru hukumnya sunnah dan terpuji tanpa meninggalkan pengobatan klinis dan medis, seperti doa atau bacaan yang beliau ajarkan : Ya Allah Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah (karena) Engkaulah Maha Penyembuh. Tidak ada penawar kecuali Penawar-Mu, penawar yang tidak meninggalkan penyakit. (HR. Ahmad dan Bukhari). Para ulama mengatakan bahwa bacaan pengobatan atau jampi-jampi yang diperbolehkan syariah harus mmenuhi juga syarat. Pertama, dengan menyebut nama Allah Taala. Kedua, dengan bahasa Arab atau bahasa lainnya yang dapat dipahami maknanya. Ketiga, dengan keyakinan bahwa jampi-jampi itu tidak berpengaruh kecuali dengan takdir Allah Taala dan tidak menjerumuskan kepada syirik.

Anda mungkin juga menyukai