B. Aliran Syi'ah
a. Sejarah MUnculnya Sy'iah
Para sejarawan memiliki pendapat yang berbeda mengenai sejarah
munculnya syi'ah. Sejarah munculnya Syi'ah dapat dilacak melalu perjalanan
sejarah peristiwa Saqifah, perang Jamal, perang Siffin dan tragedy Karbala.
Peristiwa saqifah tidak lepas dari sejarah kemunculan Syi'ah, Diawali
dengan terangkatnya Abu Bakar menjadi khalifah yang memicu ketidak terimanya
Golongan yang menginginkan Ali dan keturunannya menjadi khalifah dan merasa
bahwa kekuasaan ali bin Abi Thalib telah terampas.Pada waktu itu umat islam
terbagi menjadi tiga kelompok Anshar (mencalonkan Saad bin Ubadah),
Muhajirin (mencalonkan Abu Bakar), Bani Hasyim (mencalonkan Ali bin Abi
Thalib).
Versi lain mengatakan bahwa Syi'ah muncul pada masa pemerintahan
Usman bin Affan dan berkembang pada masa pemerintahkan Ali bin Abi
Thalib,pada masa ini dikatakan pertama kalinya terjadi perang saudara.
Setelah wafatnya Ali ra. Terjadi pertarungan perebutan kekuasaan antara
kelompok pendukung Ali dan Pendukung Muawiyyah. Orang-orang Kuffah
menuntut agar jabatan keimanan tetap dipegang oleh keluarga Ali, mereka
kemudian mengangkat Hasan putra Ali sebagai Khalifah. Setelah terbunuhnya
Hasan di padang Karbala, kelompok Syi'ah terbagi menjadi dua sekte, disebabkan
karena Hasan tidak meninggalkan keturunan dewasa. Golongan pertama
mengatakan bahwa keturunan Hasan sah karena dalam keadaan darurat, golongan
ini dinamakan golongan imamiyah. Golongan kedua mengatakan tidak sah,
makamereka mencari keturunan Ali yang dewasa, meskipun tidak mengalir darah
Nabi Muhammad SAW. Golongan ini dinamakan Kaisaniyah
b. Pengertian Syi'ah
Syiah adalah suatu golongan islam yang beranggapan bahwa orang yang berhak
menjadi khalifah adalah Ali bin Abi Thalib, yang pada intinya Syi'ah adalah suatu
term yang digunakan untuk pendukung Ali dan Ahlul bait.
C. Aliran Murji'ah
a. Sejarah Munculnya Murji'ah
Persoalan politik yang terjadi pada masa pemerintahan usman bin affan hinggat
terjadinya arbitrase antara pihak Ali dan Muawiyyah, persoalan ini muncul pada
soal status hokum orang yang melakukan dosa besar, apakah merka masuk
kedalan golongan kafir atau bukan. Dalam suasana prtentangan itu timbul suatu
golongan yang ingin bersifat netral, tidak mau ikut dalam kafir mengkafirkan.
Golongan ini disebut Murji'ah.
b. Ajaran Pokok Murji'ah
1. Bidang Teologi
Iman hanya dibatasi dengan tasdiq sedang perbuatan tidak masuk dalam
pengertian iman. Hal ini mengandung kondisi bahwa semua orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-rasulnya hanya sebatas membenarkan disebut mukmin
walaupun berbuat dosa besar. Artinya orang islam yang melakukan dosa besar
namun masih meyakini bahaw tiada tuhan selain Allah SWT dan nabi Muhammad
adalah RasulNya, maka tetap mukmin dan bukan kafir.
2. Bidang Politik
Kum murji'ah berpendpat bahwa semua irang muslim dapat menjadi khalifah, dan
seorang penjahat dapat dihukum sesuai dengan ketentuan tanpa dikucilkan di
masyarakat.
c. Sekte Murj'iah
1. Jahmiyah (Jahm ibn Safwan)
Orang islam yang percaya tuhan dan kemudian menyatakan kekufuran secara
lisan tidaklah menjadi kafir, karena iman dan kufur tempatya hanyalah dihati
bukan bagian dari dalam tubuh.
2. Yunusiyah (yunus ibn Naun Al-namiry)
Ketaatan merupakan bukan bagia dari iman dan meninggalkan ketaatan tidak
merusak keimanan dan mereka mendpat hukuman apabila mereka benar-benar
beriman. Orang mukim masuk surge karena kecintaan dan keikhlasanya pada
Tuhan bukan karena amal perbuatanya.
3. Ghassaniyah (ghassaniyah al kuffy)
Iman adalah ikrar, cinta kepada Allah, mengangungkan serta tidak sombong
kepada-Nya
4. Tuminiyah (Abu Muaz al-Tuminy,
Iman Adalah sesuatu yang dpat menghindari diri dari kekufuran. Orang yang
meninggalkan ibadah fardu karna keingkaran dan penolakan mejadi kafir
5. Tsaubaniyah (Abu Tsauban)
Mengetahui setiap apa yang wajib dikerjakan menurut akal dan apa yang tidak
boleh dikerjakan bukanlah iman. Akal mengtahui kewajiban sebelum adanya
kewajiban syara'.
6. Marisiyah (Basyar al-Marisy)
Al-Qur'an adalah Makhluk. Iman adalah tashdiq. Iman ada dalam hati dan Lisan.
Orang yang bersujud pada matahari tidaklah kafir melainkan tanda-tanda
kekufuran.
7. Ubaidiyah. (Ubaid al-Muktaib)
Semua dosa selain syirik diampuni oleh Allah. Oarng yang meninggal asal ia
bertauhid, ia akan bebas dari siksa meskipun ia berdosa.