ANGGOTA KELOMPOK 1
Secara bahasa, kata teologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yakni
theos dan logos. Theos dalam bahasa Yunani berarti Tuhan, sedangkan logos berarti ilmu,
wacana atau kata. Teologi Islam Harun Nasution mengatakan bahwa teologi adalah ilmu
yang membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama, sebagaimana manusia ingin
menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam. Karena ilmu ini akan memberi mereka
keyakinankeyakinan yang berdasarkan pada landasan kuat, yang tidak mudah diombang-
ambing oleh peredaran zaman
Teologi dari segi etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu “theologia” yang terdiri
dari kata “theos” yang berarti tuhan atau dewa, dan “Logos” yang artinya ilmu. Sehingga
teologi adalah pengetahuan ketuhanan. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa teologi
merupakan penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan pengalaman agama secara
rasional.
● Menurut Muhammad Abduh menjelaskan bahwa “Tauhid adalah ilmu yang membahas
tentang wujud Allah, tentang sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh
disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali wajib di lenyapkan dari pada-Nya;
juga membahas tentang Rasul-rasul Allah, meyakinkan keyakinan mereka, meyakinkan
apa yang ada pada diri mereka, apa yang boleh di hubungkan kepada diri mereka dan
apa yang terlarang menghubungkanya kepada diri mereka”.
Sejarah munculnya teologi islam tidak terlepas dari persoalan politik yang muncul
selepas wafatnya Rasulullah saw.Sejarah meriwayatkan bahwa abu bakar terpilih setelah
disetujui oleh masyarakat islam kala itu menjadi pengganti rasulullah dalam mengepalai
Negara. Kemudian setelah Abu Bakar wafat perannya digantikan oleh Umar ibn Khattab,
dan setelah Umar.Pada masa pemerintahan Usman inilah mulai muncul persoalan politik
disebabkan tindakan usman yang lebih mementingkan keluarga untuk jabatan penting di
pemerintahannya.Sebagai akibat dari kebijakan politiknya muncullah pemberontakan dari
Mesir, hingga akhirnya Usman terbunuh oleh para pemberontak. Setelah Usman wafat Ali
bin Abi Thalib muncul sebagai calon terkuat sebagai penggantinya.Namun penolakan
muncul dari para pemuka yang ingin menjadi khalifah terutama Talhah dan Zubeir yang
mendapat dukungan dari Aisyah. Situasi ini mengakibatkan pertempuran yang terjadi di
Irak pada tahun 656 M. Setelah Usman wafat Ali bin Abi Thalib muncul sebagai calon
terkuat sebagai penggantinya. Namun penolakan muncul dari para pemuka yang ingin
menjadi khalifah terutama Talhah dan Zubeir yang mendapat dukungan dari Aisyah.
Situasi ini mengakibatkan pertempuran yang terjadi di Irak pada tahun 656 M.
D. ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM
1. Aliran Khawarij
1. Orang Islam yang melakukan Dosa besar adalah kafir; dan harus di bunuh.
2. Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal
3. Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat.
● Sekte-sekte Khawarij
2. Azariqah dapat menyusun barisan baru tokohnya adalah Nafi ibn al-Asraq. Menurut al-
Bagdadi, pengikutnya lebih dari dua puluh orang, daerah kekuasaannya terletak di
perbatasan Irak dan Iran. Sub sekte ini sikapnya lebih radikal dari al-Muhakkimah, mereka
tidak memahami term kafir, tetapi term musyrik (polytheys) dosa. Besar lebih besar dari
kafir.
3. Ajaridah, pengikut dari Abd al-Karim ibn Ajrad dan merupakan salah satu teman dari
Atiah al-Hanafi, dan merupakan sekte yang lebih lunak dengan ajaran.
2. Aliran Murji’ah
Harun Nasution berpendapat bahwa kata Murjiah yang berasal dari kata “arja’a” yang
selanjutnya mengandung arti memberi pengharapan. Orang yang berpendapat bahwa orang
Islam yang melakukan dosa besar bukanlah kafir tetapi tetap mukmin dan tidak kekal
dalam neraka, memang memberi pengharapan bagi yang berbuat dosa besar untuk
mendapat rahmat Allah.
1.Bidang Teologi
Pandang pokok Murjiah dalam bidang teologi adalah bahwa iman hanya dibatasi
dengan tashdiq (pembenaran) sedang perbuatan (amal) sama sekali tidak masuk dalam
pengertian iman.
2. Bidang Politik
Kaum Murjiah berpendapat bahwa semua orang Islam yang pantas berhak untuk
menjadi Khalifah.
● Sekte-Sekte Murjiah
1. Jahmiyah
Tokohnya adalah Jahm ibn Safwan, ajaran pokoknya antara lain adalah Orang Islam
yang percaya pada Tuhan dan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidaklah
menjadi kafir, karena iman dan kufur tempatnya hanyalah di hati bukan dalam bagian lain
dari tubuh manusia.
2. Yunusiyah
Tokohnya adalah Yunus Ibn Aun al-Namiry, ajaran pokonya antara lain sebagai berikut:
a. Iman adalah berarti ma’rifat (mengenal) Allah, tunduk kepadanya, tidak menunjukkan
kesombongan kepadanya serta cinta kepadaNya.
b. Ketaatan bukan merupakan bagian dari iman dan meninggalkan ketaatan tidak merusak
hakekat iman dan mereka tidak mendapat hukuman apabila mereka benar-benar beriman
.
c. Iblis termasuk makhluk yang ma’rifat kepada Allah, hanya ia menjadi kafir karena
kesombongannya.
3. Ghasssaniyah
Tokohnya adalah Ghassaniya al Kufy, ajaran pokoknya antara lain sebagai berikut :
a. Iman adalah ikrar, cinta kepada Allah, mengagungkan serta tidak sombong kepada-
Nya
c. Jika seorang mengatakan bahwa, “saya tahu Tuhan melarang makan babi, tetapi saya
tidak tahu apakah babi yang diharamkan itu adalah kambing ini”, orang yang demikian
tetap mukmin bukan kafir.
4. Tuminiyah
Tokohnya Abu Muaz al-Tuminy, pokok ajarannya antara lain sebagai berikut :
b. Kafirnya orang yang membunuh Nabi bukan karena menikam dan membunuhnya, tetapi
karena adanya rasa benci, memusuhi dan meremehkan haknya
5. Tsaubaniyah
Tokohnya adalah Abu Tsauban, ajaran pokoknya antara lain sebagai berikut:
b. Iman adalah pengenalan dan pengakuan adanya Allah dan kerasulan Muhammad.
b. Mengetahui setiap apa yang wajib dikerjakan menurut akal dan apa yang tidak boleh
dikerjakan bukanlah iman
c. Akal mengetahui kewajiban sebelum adanya kewajiban syara’.
6. Marisiyah
7. Ubaidiyah
b. Seorang yang meninggal asal ia bertauhid, ia akan bebas siksa meskipun ia berdosa.
3. Aliran Mu’tazilah (Ahl al-Sunnah Wal Jama’ah)
Tokoh aliran ini adalah Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ary dan Imam Abu MansurAl-
Maturidy. Aliran ini pada dasarnya aturan esensial berfikir ini terdiri dari tiga komponen:
5. Kedua adalah pengakuan bahwa kebenaran dari lapisan lain dapat diterima melalui
keyakinan atas dasar otoritas aturan berfikir dan unsur/
6. ketiga adalah pengakuan bahwa lapisan realitas tersebut merupakan kesatuan dasar
Tuhan yang diterima dalam Islam. Jadi aliran ini tidak menetapkan hukum kafir bagi
pelaku dosa besar.
● Ajaran-ajaran Mu’tazilah
1. Al-Tauhid. Prinsip pertama dari al-Usul al-Khamsah adalah al-tauhid (Keesaan Allah).
2. Al-‘Adlu
Al-‘Adlu adalah pokok ajaran kedua yang merupakan kelanjutan dari pokok ajaran
pertama, yaitu tauhid.
3. Al-Wa’d wa al-Wa’id
Ajaran yang ketiga ini adalah kelanjutan dari ajaran kedua yaitu tentang keadilan Tuhan .
4. . Aliran Syi’ah
Kata Syi’ah berasal dari kata Arab yang mempunyai dua pengertian yaitu menunjukkan
arti “saling menolong” dan menunjukkan arti “menyiarkan dan menyebarkan”. Ada juga
yang mengatakan bahwa Syi’ah berarti sahabat atau pengikut.
● Ajaran-Ajaran Syi’ah
1. Konsep Imamah
Istilah imamah berasal dari kata imam yang berarti pemimpin. Jadi imamah berarti
kepemimpinan.
2. Konsep Taqiyah
Klaim keturunan bagi jabatan imamah berdasarkan doktrin nash dan wasiat,
sebagaimana dirincikan oleh Imam Ja’far sebelumnya yang menekankan kepada kesucian
ahl al-bait sebagai kualitas yang diwariskan dan terbatas pada anak-anak Fatimah yang
diangkat menjadi imam.
3. Syi’ah Zaidiyah
Syi’ah tidak mengalami perpecahan selama masa tiga imam, yaitu Ali ibn Abi Thalib.
Hasan ibn Ali dan Husain
Menurut etimologis kata Jabariah berasal dari kata jabara berarti pemaksaan, atau aliran
yang berfaham tidak adanya ikhtiar bagi manusia.
6. Aliran Maturidiyah
Aliran Maturidiyah berdiri atas prakarsa al-Maturidi pada tahun pertama abad ke 4 H.
Al-Maturidi muncul dari faham teologi Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah, yang berpegang
teguh pada sunnah, yang berbeda dengan Mu’tazilah yang tidak kuat berpegang teguh pada
sunnah.
E. PENGARUH TEOLOGI ISLAM
1. Menguatkan keimanan
2. Memberikan pondasi keimanan
3. Mengamalkan ajaran islam dengan baik
4. Memberikan arahan dan petunjuk kepada orang-orang yang membutuhkan nasihat
5. Mengarahkan ke jalan yang benar
TERIMAKASIH