Anda di halaman 1dari 3

Bentuk-bentuk Pembelajaran Remedial

Menurut Ahmadi dan Supriyono (1990) serta Muhaimin dan Rahman (1996), terdapat beberapa
bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk pelaksanaan pembelajaran remedial, yaitu:

1. Mengajarkan kembali (reteaching).

Yaitu perbaikan dilakukan dengan jalan mengajar kembali bahan yang telah dipelajari terhadap
siswa yang masih belum menguasai pelajaran. Hal ini lebih sering dilakukan oleh guru pada
umumnya.

2. Tutorial.

Yaitu memberikan bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan,


petunjuk, arahan dan motivasi agar para siswa belajar secara efektif dan efisien

3. Memberikan pekerjaan rumah.

Dengan pemberian tugas rumah, diharapkan siswa akan membuka kembali catatannya
kemudian mempelajarinya untuk menyelesaikan tugas rumah tersebut. Dengan cara ini, siswa
akan berusaha lebih memahami pelajaran tersebut, agar bisa mengejar tugas rumah yang
diberikan gurunya.

4. Diskusi kelompok.

Remedial teaching dapat dilakukan dengan cara diskusi kelompok yaitu dengan membentuk
kelompok yang terdiri atas 5-10 anak, untuk mendiskusikan suatu masalah secara bersama-
sama, dan diharapkan dengan diskusi tersebut persoalan akan lebih mudah dipecahkan.

5. Penggunaan lembar kerja.

Penyediaan lembar kerja untuk dikerjakan siswa di rumah, membuat siswa untuk belajar
kembali. Dan hal ini akan membuat siswa lebih memahami materi pelajaran.

6. Penggunaan alat-alat audio visual.

Remedial teaching dapat dilakukan dengan menggunakan media. Karena dengan media,
pelajaran akan lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Adapun alat-alat audio
visual yang dapat digunakan sebagai sumber pengajaran adalah radio, tape recorder,
laboratorium bahasa, film bingkai, OHP dan lain-lain.

Pelaksanaan remediasi sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

 Analisis hasil diagnosis

Apakah anda masih ingat tentang diagnosis kesulitan belajar? Diagnosis kesulitan belajar adalah
proses pemeriksaan terhadap peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar. Dari
kegiatan tersebut guru akan mengetahui para peserta didik yang perlu mendapatkan layanan
remediasi. Terkait dengan kepentingan remedi ini maka yang menjadi fokus perhatian adalah tingkat
ketercapaian kriteria keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Jika kriteria tingkat kutercapaikannya 80%, maka peserta didik yang belum mencapai kriteria
tersebut perlu mendapatkan pembelajaran remedial. Informasi selanjutnya yang perlu diketahui
guru adalah materi apa yang peserta didik merasakan kesulitan secara individual.

 Menemukan penyebab kesulitan

Penyebab kesulitan belajar peserta didik harus diidentifikasi lebih dulu sebelum guru merancang
remediasi, karena gejala yang sama sangat dimungkinkan bagi peserta didik yang berbeda jenis
penyebab kesulitannya berbeda pula.

 Menyusun rencana kegiatan remedial

Rencana kegiatan remedial dapat disusun setelah guru mengetahui (i) peserta didik-peserta didik
yang perlu di remediasi, (ii) penyebab kesulitan belajar, (1.3) topik-topik yang belum dikuasai.
Selanjutnya guru menyusun rencana pembelajaran seperti pembelajaran pada umumnya.
Perencanaan tersebut meliputi hal-hal:

1). Merumuskan indikator hasil belajar;

2). Menentukan materi yang sesuai dengan indikator hasil belajar;

3). Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik;

4). Merencanakan waktu yang diperlukan;

5). Menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian.

 Melakukan kegiatan reBangsa

Melaksanakan kegiatan remedial sesuai rencana yang telah disusun. Sebaiknya remediasi
dilaksanakan sesegera mungkin. Semakin cepat dilaksanakan semakin baik, karena peserta
didik selain cepat terbantu mengatasi kesulitan belajarnya, sehingga semakin besar
kemungkinan peserta didik berhasil dalam belajarnya.

 Menilai kegiatan remedial

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya remediasi yang telah dilakukan perlu dilakukan
penilaian. Jika penilaian menunjukkan kemajuan belajar peserta didik sesuai dengan yang
diharapkan, berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif
membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajarnya. Namun jika belum menunjukkan
hasil seperti yang diharapkan berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan
kurang efektif. Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran.

Strategi dan teknik

Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial
antara lain:

 Pemberian Tugas

Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian
rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok, pemberian advance
organizer dan yang sejenis.

 Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi


Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh, memahai
bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda bentuknya.
Anda sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga dapat
mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya Anda banyak memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya
perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat
mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.

 Kegiatan Kelompok

Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalamikesulitan
belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial
adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam
membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi
dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.

 Tutorial Sebaya

Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru
meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas
yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekalai, karena
tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang
bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap permasalahan
karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.

 Menggunakan Sumber Lain

Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat menggunakan
sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami
materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan
dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi
tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca
sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai
keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.

DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin, A. Ghofir dan rahman, N. Ali. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media
Karya Anak Bangsa.

https://lets-sosial.blogspot.com/2016/08/langkah-langkah-kegiatan-remedial.html?m=1

https://inihisyam.wordpress.com/2015/06/15/konsep-dasar-pengajaran-remedial-definisi-
prosedur-strategi-dan-teknik-dan-evaluasi-pengajaran-remedial/

Anda mungkin juga menyukai