Anda di halaman 1dari 5

A. Hakikat Pembelajaran Pengayaan.

Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua
peserta didik dapat melakukannya.

Untuk memahami pengertian program pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu perlu


diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku berdasar
Permendiknas 22, 23, dan 24 Tahun 2006 pada dasarnya menganut sistem pembelajaran
berbasis kompetensi, sistem pembelajaran tuntas, dan sistem pembelajaran yang
memperhatikan dan melayani perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai
dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur dengan
menggunakan sistem penilaian acuan kriteria (PAK). Jika seorang peserta didik mencapai
standar tertentu maka peserta didik tersebut dipandang telah mencapai ketuntasan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, lazimnya


guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap
kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian
dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi seperti ceramah,
demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb.

Melengkapi strategi pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio,
video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer
multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran
sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan menggunakan berbagai teknik dan
instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan
peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses juga
digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan.

Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan
harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar, apakah
seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan kompetensi tertentu.
Penilaian akhir program ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan apakah peserta didik
telah mencapai kompetensi (tingkat penguasaan) minimal atau ketuntasan belajar seperti yang
telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.

Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan kompetensi
minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan khusus berupa program
pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang
memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan
minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan
keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi,
inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan
memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan
tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal
dalam belajarnya.

B. Tujuan Pembelajaran Pengayaan

Program pengayaan merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Pada konteks


Kurikulum 2013, program pengayaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka
pencapaian tujuan nasional.

Di dalam Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa setiap satuan pendidikan


dituntut untuk memiliki kriteria ketuntasan minimal.

Kriteria Ketuntasan Minimal inilah yang selanjutnya menjadi indikator terhadap hasil
capaian pembelajaran. Peserta didik yang dinyatakan memiliki kemampuan di bawah standar
atau belum mencapai KKM membutuhkan program remedial.

Sedangkan peserta didik yang telah mencapai ketuntasan atau memiliki kemampuan di
atas KKM membutuhkan program pengayaan.

Secara umum, pemberian program pengayaan bertujuan untuk memperkaya pengetahuan


dan keterampilan pada peserta didik kelompok cepat, sehingga mereka memiliki penguasaan
lebih mendalam terhadap materi pelajaran dan kompetensi yang dipelajari.
Bentuk Program Pengayaan

Pelaksanaan program pengayaan dapat dilakukan melalui cara-cara berikut.

1. Belajar Kelompok

Belajar kelompok adalah sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan
KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.

Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah
nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah
proyek atau penelitian ilmiah.

2. Belajar Mandiri

Belajar Mandiri adalah secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, atau pun penelitian ilmiah juga
dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara
individu.

3. Pembelajaran Berbasis Tema

Pembelajaran berbasis tema adalah pembelajaran dengan cara memadukan kurikulum


di bawah tema besar, sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antar berbagai
disiplin ilmu.

4. Pemadatan Kurikulum

Pemadatan kurikulum dilakukan dengan memberikan pembelajaran hanya pada


bagiab materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian akan tersedia waktu bagi
peserta didik untuk memperoleh materi baru atau bekerja proyek secara mandiri sesuai
kapasitasnya.

C. Prinsip pembelajaran Pengayaan


Ragam Kegiatan Pengayaan.
Penyelenggaraan Pembelajaran Pengayaan, seidaknya ada iga jenis pembelajaran
pengayaan, yaitu:
1. Kegiatan eksploratori yang disajikan kepada peserta didik berupa perisiwa sejarah, buku,
tokoh masyarakat, dan sebagainya yang secara regular idak tercakup dalam kurikulum.
2. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan
pendalaman topik yang diminai dalam bentuk pembelajaran mandiri.
3. Pemecahan masalah oleh peserta didik yang memiliki kemampuan belajar cepat berupa
pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang
ditandai dengan:
• Ideniikasi masalah yang akan dipecahkan
• Penentuan fokus masalahproblem yang akan dipecahkan
• Penggunaan berbagai sumber pendukung
• Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan
• Analisis data
• Penyimpulan hasil.

Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengayaan, guru menerapkan


pendekatan individu. Kegiatan pengayaan lebih bersifat leksibel dibandingkan dengan
kegiatan remedial. Arinya, kegiatan pengayaan dalam rangka memanfaatkan sisa waktu
merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat merangsang kreaiitas peserta didik secara
mandiri.

Ada beberapa kegiatan yang dapat dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam
kaitannya dengan pengayaan, diantaranya:

1. Tutor Sebaya.
Selain efekif dalam kegiatan remedial, tutor sebaya juga efekif digunakan dalam
kegiatan pengayaan. Melalui kegiatan tutor sebaya, pemahaman peserta didik terhadap suatu
konsep akan meningkat karena selain mereka harus menguasai konsep yang akan dijelaskan
mereka juga harus mencari teknik menjelaskan konsep tersebut kepada temannya. Selain itu
tutor sebaya juga dapat mengembangkan kemampuan kogniif ingkat inggi.
2. Mengembangkan Laihan.
Peserta didik kelompok cepat dapat diminta untuk mengembangkan laihan prakis
yang dapat dilaksanakan oleh teman-temannya yang lambat. Kegiatan ini dapat dilakukan
untuk pendalaman materi yang menuntut banyak laihan, misalnya pada mata pelajaran
matemaika. Guru juga bisa meminta peserta didik cepat untuk membuat soal-soal laihan
beserta jawabannya yang akan digunakan dalam kegiatan remedial atau sebagai bahan laihan
dalam kegiatan tutor sebaya.

3. Mengembangkan Media dan Sumber belajar.


Peserta didik diberi kesempatan untuk membuat hasil karya berupa model, permainan
atau karya tulis yang berkaitan dengan materi yang dipelajari yang kemudian dimanfaatkan
sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang perlu melakukan remedial.

4. Melakukan Proyek.
Keterlibatan peserta didik dalam suatu proyek atau mempersiapkan suatu laporan
khusus berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari merupakan kegiatan pengayaan yang
paling menyenangkan. Kegiatan ini mampu meningkatkan moivasi belajar, kesempatan
mengembangkan bakat, dan menambah wawasan baru bagi peserta didik yang cepat.

5. Memberikan Permainan, Masalah atau Kompetensi Antarpeserta didik.


Dalam kegiatan ini, guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik untuk
memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan dengan materi pelajaran agar
mereka merasa tertantang. Melalui kegiatan ini, mereka akan berusaha untuk memecahkan
masalah atau permainan dan mereka juga akan belajar satu sama lain dengan membandingkan
strategi teknik yang mereka gunakan dalam memecahkan permasalahan atau permainan yang
diberikan. Itulah beberapa jenis pembelajaran pengayaan dan kegiatan pengayaan yang dapat
dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik untuk
mengembangkan wawasan sehingga potensinya berkembang opimal. Guru dapat menentukan
dan memilih sendiri kegiatan pengayaan asalkan sesuai dengan karakterisik kegiatan
pengayaan

Anda mungkin juga menyukai