Anda di halaman 1dari 45

PENDALAMAN MATERI

AQIDAH-AKHLAK

oleh
MAHMUDIN SUDIN, MA

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
Data Diri
Nama : MAHMUDIN SUDIN, MA
TTL : Bogor, 29 / 12 / 1974
Pendidikan : Sedang S3 di UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
Profesi/hoby : KABAG AIK – UMJ dan DOSEN TETAP FAI
dan Ketua LPCR PDM Kota Depok
Status : Menikah (1 istri 3 anak) insya Allah mau 4
Alamat : Jl. Situ Asih III No. 1 Kp. Pulo Kel.
Rangkepanjaya Panmas Kota Depok Jawa
Barat
Telepon : 08128760709
Email : mahmudinsudin@gmail.com
Pendidikan
• 1. SD Muhammadiyah 2 Depok
• 2. SMP Muhammadiyah 2 Depok
• 3. SMA Muhammadiyah 1 Depok
4. Fak Agama Islam UMJ
• 5. Pasca Sarjana Program Megister Studi
Islam UMJ (S2)
• 6. Pasca Sarjana Program Doktor Pendidikan
Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung (S3)
•  
• Dosen Al Islam Universitas Indonesia tahun 2009 –
sekarang
• Dosen Tetap Fakultas Agama Islam UMJ tahun 2009 –
sekarang
• Dosen AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN UMJ tahun
2011-sekarang
• Dosen Terbaik FAI UMJ tahun 2010
• Sekretaris LEMBAGA KAJIAN ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA, 2011-sekarang
• Sekretaris Eksekutif LAZISMU Universitas Muhammadiyah
Jakarta 2012-sekarang
Assalaamu’alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh
A. AKIDAH
1. Pengertian Akidah
• Secara etimologi berarti “terikat” artinya
perjanjian yang teguh dan kuat, terpatri dan
tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam.
• Secara terminologis akidah berarti “credo,
creed”=pernyataan kepercayaan atau sahadat,
yakni pengikraran yang bertolak dari hati. Akidah
berkaitan dengan “aqad” dalam akad tersebut
terdapat dua orang yang saling menyepakati
sesuatu yang apabila tidak dipatuhi akan
menimbulkan sesuatu yang membahayakan.
Misalnya akad jual beli, kredit dan akad nikah.
Lanjutan...
• Istilah akidah sering pula disebut tauhid. Istilah
tauhid berasal dari bahasa Arab yang berarti
mengesakan, yakni mengesakan
Allah=pengakuan bahwa di alam semesta ini
tiada Tuhan kecuali Allah.
• Dalam perkembangan sejarah, tauhid telah
berkembang menjadi salah satu cabang ilmu
islam, yaitu ilmu tauhid suatu ilmu yang
mempelajari dan membahas masalah masalah
yang berhubungan dengan keimanan terutama
yang menyangkut masalah kemahaesaan Allah.
FUNGSI DAN PERANAN AKIDAH
Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan
yang dimiliki manusia sejak lahir;
Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa;
Memberikan pedoman hidup yang pasti;
Membentuk pendirian yang teguh, kesabaran,
ketabahan dan optimisme;
Membentuk manusia menjadi jujur dan adil;
Menjauhkan manusia dari pandangan yang
sempit dan picik;
Membantuk manusia menjadi patuh, taat dan
disiplin.
KOMPONEN AQIDAH ATAU IMAN
• Iman harus mencakup empat komponen, yaitu:ucapan,
perbuatan, niat (keyakinan), dan sesuai dengan sunnah
rasul.
• Kafir berarti menutup dan dalam hubungannya dengan
keimanan istilah ini kemudian berarti orang yang
menolak mengakui Allah sebagai Tuhannya atau
menolak kebenaran Islam.
• Musyrik berarti orang yang bertuhan selain Allah artinya
orang yang mengakui adanya Tuhan lain kecuali Allah.
Tuhan selain Allah, tidak mesti berbahala, harta dan
jabatan.
• Munafik adalah orang yang ucapannya tidak sejalan
dengan kata hatinya.
TINGKATAN AKIDAH
• Taklid, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas
pendapat orang yang diikutinya tanpa dipikirkan;
• Yakin adalah tingkat keyakinan yang didasarkan atas
bukti dan dalil yang jelas, tetapi belum menemukan
hubungan yang kuat antara obyek keyakinan dengan
dalil yang diperolehnya;
• Ainul Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan
atas dalil dalil serta mampu memberikan argumentasi
yang rasional terhadap sanggahan sanggahan yang
datang;
• Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang di samping
didasarkan atas dalil dalil rasional, ilmiah, mendalam,
juga membuktikan hubungan antara obyek keyakinan
dengan dalil dalil serta mampu menemukan dan
merasakan keyakinan tersebut melalui pengalaman
agamanya.
Inti dari aqidah adalah tauhid, yakni keyakinan akan ke-
Esaan Allah SWT.

Uluhiyyah:
Tuhan sebagai
Pencipta

Rububiyyah:
Tauhid Tuhan sebagai
Pemelihara

Mulkiyyah:
Tuhan sebagai
Penguasa
Istilah-istilah yg memiliki kemiripan/kesamaan

1. Ilmu Tauhid
Tauhid artinya “mengesakan”. Karena dlm ilmu ini membicarakan tentang
ke-Esa-an dan cara menetapkan ke=Esa-an Allah dalam zat, sifat, dan
perbuatan-Nya, dan hanya Allah-lah yg menjadi tujuan akhir alam ini.

2. Ilmu ‘Aqaid
‘Aqaid jama’ dari ‘aqidah dari bahasa Arab, artinya “ikatan”. Karena dalam
ilmu ini ada hal-hal yg harus diikat, dibuhulkan erat-erat dalam hati kita yang
harus menjadi kepercayaan/keyakinan yg teguh.

3. Ilmu Ushuluddin
Ushuluddin artinya “dasar-dasar agama”. Ilmu yg membahas pokok2
agama. Karena masalah keyakinan merupakan dasar atau pokok agama.
Istilah-istilah...
4. Ilmu Kalam
Kalam, artinya “perkataan, pembicaraan”. Al Kalam dalam arti semula
adalah kata-kata yang tersusun, yang menunjukkan suatu maksud.
Kemudian berkembang menjadi suatu yang digunakan untuk
menunjukkan salah satu sifat Tuhan yaitu Sifat Berbicara.
Kalamullah ( firman Tuhan), pernah menimbulkan perdebatan dan
pertentangan-pertentangan keras di kalangan Islam pada Abad ke-9 dan
ke-10 Masehi. Dibicarakan dlm aliran-aliran Kalam dan Teologi.

5. Teologi Islam
theo = tuhan; logos = ilmu. Jadi, ilmu tentang tuhan (Kristen), sebab ilmu
ini membicarakan zat tuhan dan dalil-dalil lgis tentang keesaan tuhan
dalam agama Kristen. Karena dlm Islam juga membicarakan ttg hal itu,
maka dinamakan juga teologi Islam.

Ket. Ilmu Tauhid, Ilmu ‘Aqaid, dan Ilmu Ushuluddin itu sama, baik
dalam wilayah kajian maupun sifat pembahasan. Demikian
juga,Teologi Islam dg Ilmu Kalam. Sementara Ilmu Tauhid dg Ilmu
Kalam, sama dari sisi wilayah bahasan, tetapi berbeda dari segi
metode dan sifat pemabahasannya.
ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM
1. KHAWARIJ
2. MURJI`AH
3. SYI’AH
4. QADARIYAH
5. JABARIYAH
6. MU’TAZILAH
7. ASY’ARIYAH
8. MATURIDIYAH
9. AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH
KHAWARIJ
Nama khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama
tersebut diberikan kepada mereka karena mereka
menyatakan diri keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib dalam
persengketaannya dengan Muawiyyah. Ada pula pendapat
lain yang menyatakan, bahwa pemberian nama Khawarij
tersebut didasarkan pada ayat 100 dari surat An-Nisa`.

Doktrin:
- orang yg melakukan dosa besar adalah kafir, dan masuk
neraka. Ali, Mu’aiyah, Abu Musa al-Asy’ari, Amr bin ‘Ash, dan
seluruh orang yang setuju thdp tahkim adalah kafir, bahkan
musyrik.
- iman adalah melaksanakan ajaran Islam. Ketika seseorang
melanggar ajaran Islam, maka dikategorikan sebagai kafir. Itu
sebabnya, ketika Ali dan Mu’awiyah melakukan tahkim dengan
dengan sistem arbitrase –yg menjadi tradisi Arab Jahiliyah-
dianggap telah kafir. Sementara tahkim adalah kewenangan
Allah, ‫ ال حمك الا هلل‬. ‫ال حمك الا هللا‬
SEKTE-SEKTE KHAWARIJ
1. AL-MUHAKKIMAH
Golongan Khawarij asli, bekas para pengikut Ali. Menurut golongan ini,
Ali dan Mu’awiyah serta kedua pengantaranya, yaitu Amru Ibn al-Ash dan
Abu Musa al-Asy’ari, serta semua orang yang telah menyetujui arbitrase,
karena menyimpang dari ajaran Islam, maka menjadi kafir.
2. AL-AZARIQAH
Golongan ini muncul setelah hancurnya golongan Al-Muhakkimah.
Diambil dari nama seorang pemuka golongan ini, yaitu Naf’i Ibn al-Azraq.
Daerah-daerah kekuasaan mereka terletak di perbatasan antara Iran dan
Irak.
Doktrin: Orang yang melakukan perbuatan dosa besar tidak lagi mereka sebut
sebagai orang yang kafir, bahkan musyrik, juga orang-orang Islam yang
tidak sepaham dengan mereka, atau sepaham tapi tdk mau hijrah ke dlm
lingkungan mereka.
3. AL-NAJDAT
Nama golongan ini diambil dari nama seorang pemuka dari golongan ini,
yaitu: Najdah Ibn Amir al Hanafi. Ia berasal dari daerah Yamamah.
Al-Najdat yang pertama kali membawa paham taqiyah, yaitu paham
bahwa seseorang boleh saja merahasiakan atau menyembunyikan
keyakinannya atau keimanannya untuk menjaga keamanan dirinya dari
musuhnya. Taqiyah menurut pendapat mereka, bukan hanya dalam
bentuk ucapan, tetapi boleh juga dalam bentuk perbuatan.
4. AL-AJARIDAH
Golongan ini dinamakan Al-Ajaridah, karena mereka itu adalah pengikut dari ’Abd
Karim Ibn ‘Ajrad.
Doktrin: berhijrah bukan merupakan kewajiban. Bagi mereka berhijrah hanyalah
merupakan kebajikan saja. Mengenai harta yang boleh dijadikan sebagai harta
rampasan perang, hanyalah harta yang telah mati terbunuh
‘Ajaridah mempunyai paham puritanisme. Surat Yusuf dalam Al-Qur’an membawa
cerita tentang cinta. Menurut mereka Al-Qur’an sebagai kitab suci, tidak mungkin
mengandung cerita tentang cinta. Oleh karena itu mereka tidak mengakui surat
Yusuf sebagai bagian dari Al-Qur’an.

5. AL-SUFRIYAH
Diambil dari namapemimpin golongan ini ialah Ziad Ibn al-Asfar.
Doktrin:
• Orang Sufriyah yang tidak berhijrah tidak dianggap kafir.
• Anak-anak orang yang musyrik tdk boleh dibunuh. Daerah golongan Islam yang
tidak sepaham dengan mereka, tidaklah dianggap sebagai dar al-harb, daerah
ma’askar, yaitu markas-markas pasukan musuh. Anak-anak dan wanita-wanita
tidak boleh dibunuh atau dijadikan tawanan.
• Kufur itu ada dua macam, yaitu kufr bi Inkar al ni’mah, yaitu kufur karena
mengingkari rahmat Tuhan, dan kufr bi inkar al-rububiyah, yaitu kufur karena
meng-ingkari adanya Tuhan. Karena itu, tidak selamanya sebutan kafir itu mesti
diartikan keluar dari Islam.
• Taqiyah hanya dibolehkan dalam bentuk perkataan saja. Tetapi sungguhpun
demikian, untuk menjaga keamanan dirinya, seorang wanita Islam boleh kawin
dengan laki-laki kafir, apabila dia berada di daerah bukan Islam.
1. AL-IBADIYAH
Diambil dari nama seorang pemuka mereka, yaitu Abdullah Ibn
Ibad. Sekte ini dianggap sbg yang paling moderat.
Doktrin:
• Orang Islam yang tidak sepaham, bukan mukmin dan bukan
musyrik, mereka adalah kafir. Dengan orang Islam yang
demikian boleh diadakan hubungan perkawinan dan hubungan
warisan. Syahadat mereka diterima. Membunuh mereka haram
hukumnya.
• Daerah orang Islam yang tidak sepaham mereka, kecuali markas
pemerintah, merupakan dar al-tawhid, karenanya tidak boleh
diperangi. Sedangkan daerah ma’askar pemerintah, bagi mereka
merupakan dar al-kufr, karena itu harus diperangi.
• Orang Islam yang berbuat dosa besar, mereka sebut orang
muwahhid, yaitu orang yang meng-Esakan Tuhan, tetapi ia bukan
orang mukmin. Dengan demikian orang Islam yang mengerjakan
dosa besar, perbuatannya itu tidak membuatnya keluar dari
Islam.
• Harta yang boleh dijadikan ghanimah (harta rampasan), hanyalah
kuda dan senjata saja. Emas dan perak harus dikembalikan
kepada empunya.
MURJI`AH
Doktrin: Orang Islam yg melakukan dosa besar tetap mukmin. Ali,
Mu’awiyah, dan seluruh yg ikut tahkim tetap mukmin. Iman adalah
tashdiq, yang adanya di dalam hati, dan perbuatan tdk termasuk
bagian dari iman. Karenanya, iman tidak mengenal pasang-surut
(fluktuatif), semua orang mukmin sama.
Murji`ah terbagi dua:
Moderat. Orang yg melakukan dosa besar tdk kafir, dan tdk kekal
dalam neraka. Org dihukum sesuai dengan besarnya dosa yg
dilakukan.Tokoh-tokohnya: Hasan binn Ali, Abu Hanifah, Abu Yusuf.
Ekstrim. Amal buruk tdk berpengaruh apa-apa thdp keimanan. Iman
tetap utuh dan sempurna meskipun menyatakan percaya pd trinitas
atau menyembah berhala. Sebab, iman adanya di hati bukan di
tempat lain dari tubuh manusia. Di antara golongannya: al-
Jahmiyah, al-salihiyah, Yunusiyah, dan al-Ubaidiyah.
QADARIYAH DAN JABARIYAH
Qadariyah: Manusia memiliki kemerdekaan menentukan
kehendak dan perbuatan sendiri. Manusia berkuasa atas
perbuatan2nya, dan manusia sendirilah yg melakukan
perbuatan baik atau buruk. Disebut juga dg free will and
free act.
Tokohnya: Ma’bad al-Juhani dan Ghailan al-Dimasyqy
Jabariyah: Manusia tdk memilki kemerdekaan menentukan
kehendak dan perbuatan sendiri. Manusia dlm
perbuatannya dipaksa, dg tdk ada kekuasaan, kemauan,
dan pilihan. Disebut juga dg fatalism and predestination.
Tokohnya: Jaham bin Sofwan.
MU’TAZILAH
Lahir sekitar awal abad II H. Berawal dari peristiwa Washil
memisahkan diri dr majlis pengajian al-Hasan al-Bashri.
Mu’tazilah disebut sbg aliran rasional dlm Islam, karena
menjadikan rasio sbg dasar dan ukuran dlm memahami
Islam, dan segala sesuatu diukur dari kepentingan manusia.
Ajaran Pokok: 1) al-Tauhid; 2) al-’Adl; 3) al-Wa’ad wa al-Wa’id;
4) al-Manzilah bain al-Manzilatain; dan 5) al-Amr bi al-Ma’ruf
wa Nahy ‘an al-Munkar. Disebut juga dg al-Ushul al-Khamsah.
Tokoh-tokohnya: Washil bin ‘Atha, Abu al-Huzail al-Allaf, Bisyir
bin al-Mu’tamir, al-Nazzam, al-Jubba’i, Abu Husain al-
Khayyat, al-Qadli Abd. Al-Jabbar, dan al-Zamakhsyari.
Ajaran-ajaran Mu’tazilah yg lain, di
antaranya:
1. Iman adalah perbuatan sbg implementasi dari
ma’rifah (penget. thdp Allah)
2. Tuhan tdk memiliki sifat
3. Kehendak dan kekuasaan Tuhan tdk lagi
bersifat mutlak
4. Tuhan memiliki sejumlah kewajiban thdp
makhluk-Nya, terutama kpd manusia
5. Tuhan tdk dpt dilihat, baik di dunia maupun
akhirat
6. Al-Quran adalah makhluk
ASY’ARIYAH
Asy’ariyah diambil dari nama pendirinya, yaitu Abu
Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari (260-324 H).
Ajaran-ajaranya:
1. Tuhan memiliki sejumlah sifat
2. Kehendak dan kekuasaan Tuhan mutlak
3. Perbuatan manusia diciptakan Tuhan melalui kasb
(kemampuan yg diberikan Tuhan)
4. Tuhan dpt dilihat di akhirat
5. Al-Quran qadim dan tdk diciptakan
6. Tuhan tdk memiliki kewajiban thdp makhluk
7. Kebaikan dan keburukan tdk dpt diketahui melalui akal
MATURIDIYAH
Maturidiyah dimabil dr nama pendirinya, yaitu
Abu Manshur al-Maturidi (lhr prtengahan abad
III, w. 333 H).
Maturidiyah ada dua:
Samarkand yg lebih dekat dg Mu’tazilah
Bukhara yg lebih dekat dg Asy’ariyah
Ajaran-ajaran Maturidiyah:
1. Tuhan mempunyai sifat
2. Manusia yg mewujudkan perbuatannya sendiri
3. Al-Quran (Kalamullah) yg bersifat qadim
4. Janji dan ancaman Tuhan kelak akan terjadi
Ajaran-ajaran Maturidiyah
5. Tuhan tdk berkewajiban berbuat sesuatu, tp
perbuatan Tuhan ada tujuannya
6. Orang yg berdosa besar tetap mukmin, soal
pembalasannya urusan Tuhan
7. Akal sanggup menget Tuhan, baik dan buruk,
tp tuntutan kewajiban utk melakukan dan
meninggalkan suatu perbuatan datangnya dr
Tuhan
Tokoh-tokoh: al-Maturidi, al-Bayadli, al-
Bazdawi, al-Taftazani, al-Nasa`i, dan Ibnu
Hammam
AKHLAK
Pengertian
• Akhlak - bahasa: perangai, tabiat, adat
• Akhlak – istilah:
1. Ibnu Miskawaih: keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa
terlebih dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan,
2. Al-Gahzali: keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa
terlebih dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan.
3. Ensiklopedi Islam (2001:102), akhlak adalah suatu
keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang
daripadanya lahir perbuatan perbuatan dengan mudah,
tanpa melaui proses pemikiran, pertimbangan atau
penelitian.
Indikator Akhlak
• Perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang sehingga menjadi kepribadiannya;
• Perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa
pemikiran;
• Perbuatan yang timbul dari dalam diri orang
yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan
tekanan dari luar;
• Perbuatan yang dilakukan dengan
sesungguhnya, bukan main-main, pura-pura
atau rekayasa.
Dasar dan Tolok Ukur Akhlak
• tolak ukur perbuatan baik-buruk hendaklah
merujuk kepada ketentuan Allah atau Al-
Quran. Sebab, apa yang dinilai baik oleh
Allah, pasti baik dalam esensinya.
Demikian pula sebaliknya, apa yang
dikategorikan buruk oleh Allah, pasti
esensinya buruk.
Istilah-istilah yg berdekatan dengan
akhlak
• Etika. (Yunani) ethos = adat kebiasaan.
• Filsafat: ilmu yang menyelidiki mana yang baik
dan mana yang buruk dengan memperhatikan
amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran.
• Moral. (latin) mores = adat kebiasaan. Bhs.
Indonesia = susila.
• Istilah: perbuatan yang didasarkan kepada ide-
ide yang umum diterima tentang mana yang baik
dan wajar dari tindakan manusia.
Ruang Lingkup Akhlak
1. Akhlak terhadap Allah. Unsur-unsurnya:
– Iman
– Ihsan
– Takwa
– Ikhlas
– Tawakal
– Syukur dan Qanaah
– Sabar
– taubat
2. Akhlak terhadap diri sendiri
– Memelihara kesucian diri
– Memelihara kerapihan diri.
– Berlaku tenang (tidak terburu-buru
– Menambah pengetahuan.
– Membina Disiplin.
3. Akhlak terhadap sesama manusia
• Menghargai privasi seseorang (kekuasaan atau
kebebasan pribadi)
• Persaudaraan (al-ukhuwah),
• Silaturahmi,
• Persamaan (al-musawah)
• Adil
• Baik sangka (husn al-zhan)
• Tepat janji (al-wafa`)
• Lapang dada (insyarah)
• Dapat dipercaya (al-amanah)
• Dermawan (al-munfiqun)
4. Akhlak terhadap lingkungan
• Prinsip akhlak terhadap lingkungan adalah memberikan
pemeliharaan terhadap lingkungan, sebagai sikap
kekhalifahanya untuk memberikan pengayoman,
pemeliharaan, serta pembimbingan agar setiap makhluk
mencapai tujuan penciptaannya.
• Beberapa tindakan yang dilarang sebagai bagian dari
akhlak terhadap alam:
• Memetik buah sebelum matang;
• Memetik bunga sebelum mekar;
• Pengrusakan terhadap lingkungan;
• Memperlakukan lingkungan dengan sewajarnya;
• Melakukan penganiyaan.
Macam-macam Akhlak
1. Akhlak al-mahmudah= segala tingkah laku yang
terpuji (baik) dan biasanya dinamakan ”fadhilah atau
kelebihan”.
Akhlak yang mulia dan terpuji antara lain :
• setia (al-amanah);
• pemaaf (al-’afwu);
• benar (ash-shidq);
• menempati janji (al-wafa);
• adil (al-adl),
• memelihara kesucian diri (al-’iffah);
• malu (al-haya`);
• berani (as-syaja’ah);
• kuat (al-quwwah);
• shabar (as-shabru);
• Kasih sayang (ar-rahmah);
• Murah hati (as-sakha-u);
• Tolong menolong (at-ta’awun);
• Damai (al-ishlah);
• Persaudaraan (al-ikhwah);
• Shilaturahmi ;
• Hemat (al-iqtishad);
• Mnghrmati tamu (al-dliyafah);
• Merendah diri (at-tawadhu’);
• Menundukkan diri kepada Allah (al-khusyu’);
• Berbuat baik (al-ihsan);
• Berbudi tinggi (al-muru-ah):
• Memelihara kebersihan badan (an-nazhfah);
• Selalu cenderung kepada kebaikan;
• Merasa cukup dengan apa yang ada (qana’ah);
• Tenang (as-saknah);
• Lemah lembut (ar-rifqu);
• Rela berkorban;
• Optimistis
• Murah senyum;
• Dan lain lain.
2. Akhlak Mazmumah= tingkah laku yang tercela
atau akhlak yang jahat (qabihah).
Akhlak yang mazmumah atau qobihah, antara
lain;
 egoistis (ananiah);
 lacur (al-baghyu);
 kikir (al-bukhlu);
 dusta (al-buhtun);
 minum khamar (al-khamru);
 khianat ( al-khianah);
 aniaya (al-zhulmu);
 pengecut (al-jubn);
 perbuatan dosa besar (al-fawahisy);
 amarah (al-ghadlab);
 Curang dan cules( al-ghasyyu);
 Mengumpat (al-ghibah);
 Adu domba (an-namimah);
 Menipu daya (al-ghurur);
 Dengki (al-hasad);
 Dendam (al-hiqdu);
 Berbuat kerusakan (al-ifsad);
 Sombong (al-istikbar);
 Mengingkari nikmat (al-kufru);
 Homo sexual (al-liwath);
 Membunuh (qatlunnafs);
 Makan riba (ar-riba);
 Ingin dipuji (ar-riya);
 Ingin didengar kelebihannya (as-sum’ah);
 Berolok-olok (as-sikhriyah);
 Mencuri (as-sirqah);
 Mengikuti hawa nafsu (as-syahawat);
 Boros (at-tabdzir);
 Tergopoh gopoh (al-‘ajalah);
 Dan lain lain.
Metode pembelajaran Akhlak
1. Metode keteladanan
2. Metode pembiasaan
3. Metode kisah
4. Metode latihan
5. Metode Role-playing
6. Metode Ta’syir, yaitu metode yang digunakan untuk
membangkitkan rasa kepedulian peserta didik pada hal-hal yang
bersifat peka atas penderitaan orang lain.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode,
yaitu:
• Tujuan yang hendak dicapai;
• Kemampuan guru;
• Peserta didik;
• Situasi dan kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung;
• Fasilitas yang tersedia;
• waktu yang tersedia;
• Kelebihan dan kekurangan metode.
METODE/STRATEGI
LAIN YG DAPAT DIGUNAKAN

1. Power of Two
1) Guru memberikan penjelasan sebagai pengantar
2) Siswa diberi kesempatan sktr 3-5 mnt utk memikirkan
materi yg sdg dibahas
3) Siswa diminta bergabung, masing-masing 2 org.
Selanjutnya disuruh bertukar pikiran/pendapat , utk
kemudian diambil kesepakatan bersama
4) Guru memberikan klarifikasi.
2.Point-Counter 3. Everyoneis a
Point Teacher Here
1) Guru menyampaikan materi 1) Guru mengajukan
pengantar pertanyaan sebagai upaya
2) Guru mengemukakan membangkitkan motivasi
masalah-maslah yg bersifat 2) Siswa diminta membuat
kontradiktif pertanyaan dari bahan yang
3) Membagi siswa kpd dibahas
beberapa kelompok 3) Pertanyaan-pertanyaan tsb
4) Siswa diminta dikocok utk kemudian
mendiskusikan masalah dibagikan kepada siswa
tersebut 4) Siswa diminta memberikan
5) Setelah diskusi, siswa jawaban thdp pertanyaan yg
diminta mempresentasikan diterimanya
hasil diskusi. Kelompok lain 5) Guru melakukan klarifikasi
diminta utk menanggapi
6) Guru melakukan klarifikasi
4.Synergetic 5. Role Play
Teaching 1) Guru menyampaikan materi
pengantar
1) Guru menyampaikan materi
2) Guru menyediakan naskah
pengantar
ilustrasi umum/dlm bentuk
2) Guru membagi siswa kpd garis-garis besar
beberapa kelompok
3) Siswa diminta memerankan
3) Guru memberikan karakter tertentu selaras dgn
bahan/wacana utk dipelajari skenario yg tlh ditentukan
4) Siswa diminta mempelajari 4) Guru melakukan evaluasi
wacana yg tlh diberikan dan klarifikasi
5) Masing-masing kelompok
merumuskan simpulan atau
rangkuman materi. Kemudi-
an mempresentasikannya
6) Guru melakukan klarifikasi
6. Card Sort 7. Reading Guide
1) Guru menyampaikan
penjelasan materi berikut 1) Guru menyampaikan
petunjuk ttg langkah-langkah deskripsi
yg mesti dilakukan 2) Guru menyediakan teks dan
2) Guru menyediakan kisi-kisi yg harus diisi oleh
potongan-potongan kartu yg siswa
tlh diisi konsep-konsep/istilah 3) Siswa mempelajari teks yg
berkenaan dg materi yg tlh diberikan oleh guru dan
akann dibahas mengisi kisi-kisinya
3) Guru membagikan kartu kpd 4) Guru memberikan komentar
siswaSiswa diminta dan klarifikasi
menjodohkan/ menyocokkan
sesuai dg kategori-kategori
tertentu
4) Guru menentukan kategori,
melakukan klarifikasi dan
evaluasi
8. Info Search 9. Snowballing
1) Guru menyampaikan materi
• Guru menyampaikan materi
pengantar, kemudian
pengantar
mengajukan suatu maslah atau
2) Guru memberikan kisi-kisi pertanyaan
dlm bentuk pertanyaan yg • Siswa diminta memikirkan
mesti diisi oleh siswa jawaban dari pertanyaan secara
3) Dlm mengisi kisi-kisi individual, lalu dikelompokkan
pertanyaan siswa diminta dua-dua, kemudian digabung
mencari sendiri bahan- menjadi kelompok yg lebih besar
bahan/ informasi dari luar • Siswa diminta menggabungkan
jawaban secara bersama-sama
4) Guru mengomentari hasil yg • Siswa diminta menyampaikan
disampaikan oleh siswa, hasil yang telah dirumuskan
kemudian melakukan • Guru memberikan komentar dan
klarifikasi klarifikasi
‫والسالم عليكم ورحمة الله وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai