Anda di halaman 1dari 21

DIRASAT

ISLAMIYAH
By : KELOMPOK 1
STUDI ISLAM

A. Pengantar
B. Pengertian Islam
C. Asal-usul Islam
D. Paham-paham Ketuhanan
E. Konsep Tuhan dalam Islam
F. Islam sebagai Pandangan Hidup
G. Islam sebagai Doktrin
H. Islam Demografis dan Geografis
A. PENGANTAR

Kata Islam bukan suatu label maupun nama


yang diberikan pembawanya atau oleh pihak
lain untuk menandai suatu ajaran, ideologi,
sosiologi, antropologi atau gejala yang melekat
padanya.
B. PENGERTIAN ISLAM

Secara harfiah Islam berasal dari derivasi kata “salima”


yang mempunyai arti menyerah, damai, dan selamat.

Secara terminologi Islam adalah agama yang mendorong bagi


orang berakal untuk berusaha mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat
Pengertian Studi Islam secara sederhana dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal
yang berhubungan dengan agama islam, yang
dilakukan dengan usaha sadar dan sistematis untuk
mengetahui , memehami, dan membahas secara
mendalam seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan
dengan agama islam, baik ajaran , sejarah, maupun
praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari
1. Arti Islam sebagai Agama
2. Arti Islam sebagai Pengejawantahan
Orang yang Berserah Diri
3. Arti Islam sebagai Lembaga Kedamaian
dan Keselamatan
C. ASAL-USUL ISLAM

Secara historis Islam dilahirkan bersamaan dengan bi’tsah (keterutusan)


Muhammad menjadi nabi dan rasul pada tahun 610 M, atau bersamaan
dengan waktu ketika Nabi melakukan ‘uzlah (menyendiri) dan takhannus
(berusaha untuk mendapatkan kebaikan) di Gua Hira’ yang terletak di
lereng Jabal Nur, yaitu suatu gunung yang struktur geologinya terdiri dari
lempengan batu keras, seperti halnya kebanyakan gunung-gunung Lainnya
di daerah itu (Hijaz)
Secara prinsipal dan fundamental sejak N. Adam
Islam diterima sampai pada N. Muhammad

Sesuatu yang telah dianut oleh N. Ibrahim


sebagaimana juga N. Muhammad berasal dari
wahyu, penganut pandangan hidup dan
doktrinnya itu disebut dengan nama muslim.
D. PAHAM-PAHAM KETUHANAN

Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan


pendekatan akal budi, maka dipakai pendekatan yang
disebut filosofis. Bagi orang yang menganut agama tertentu
(terutama agama Islam, Kristen,Yahudi), akan menambahkan
pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.
Jadi filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia
dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha
yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk
menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, namun
mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan
bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang
Tuhan.
Pro-kontra tentang Tuhan dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Ateisme, yaitu paham-paham yang menyangkal adanya Tuhan
2. Agnostisisme, yaitu paham-paham yang meragukan adanya Tuhan
3. Teisme, yaitu paham bagi orang yang meyakini adanya Tuhan
4. Monotheisme, yaitu paham yang beranggapan bahwa keberadaan
Tuhan itu Esa.
E. KONSEP TUHAN DALAM ISLAM

Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun,


yaitu setiap yang menjadi penggerak atau motivator, sehingga
dikagumi dan dipatuhi oleh manusia. Orang yang mematuhinya
di sebut abdun (hamba). Kata ilaah (tuhan) di dalam Al-Quran
konotasinya ada dua kemungkinan, yaitu  Allah, dan selain
Allah. Sebelum turun Al-Quran dikalangan masyarakat Arab
telah menganut konsep tauhid (monoteisme). Nabi Muhammad
dalam mendakwahkan konsep ilahiyah mendapat tantangan
keras dari kalangan masyarakat.
Sebagian orang beranggapan bahwa wujud Tuhan dalam
kemutlakannya tidak bisa dikenal oleh siapa pun, tidak
bisa ditangkap oleh indera, dan tidak dapat dianalogkan
dengan siapa pun dan apa pun, tidak bisa dipikirkan oleh
nalar, dan tidak bisa dibayangkan oleh khayal. Pihak lain
beranggapan bahwa Tuhan dapat dikenal melalui atribut-
atribut yang disandangnya. Suatu konsep ketuhanan yang
dielaborasi dari sebuah pengertian dan pemahaman
rasional menjadi dasar keimanan seseorang sebelum ia
menemukan dasar keimanan yang lebih valid dan lebih
tinggi.
F. DALIL-DALIL EKSISTENSI KETUHANAN

Kewujudan Allah Swt adalah sesuatu yang cukup terang sehingga setengah
pihak yang ekstrem berpendapat kewujudan Allah tidak perlu kepada dalil
lantaran terlalu jelas. Walau bagaimanapun dalil-dalil yang membuktikan
kewujudan Allah ini boleh kita lihat dari berbagai aspek, antaranya dari
aspek fitrah, aspek panca indera, dari aspek logik/ aqal, dari aspek nash/naql
dan juga dari aspek sejarah.
1. Dalil Fitrah, adalah dalil yang lahir dari fitrah asal manusia
itu sendiri
2. Dalil Indera, adalah dalil-dalil yang dapat dinikmati,
dilihat, dirasa atau disentuh oleh indera
3. Dalil Aqli, adalah dalil-dalil yang berasaskan akal
4. Dalil Naqli, adalah dalil-dalil yang bersandarkan kepada
nash-nash
5. Dalil Sejarah, adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan
Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah
berlaku di atas muka bumi
Konsep ketuhanan yang beraneka ragam dapat dirujuk
pada dalil-dalil sifat eksisitensi-Nya:

1. Dalil logik
2. Dalil kejahatan di Dunia
3. Dalil kesempurnaan
4. Dalil kosmologis
5. Dalil keragaman dan kesatuan alam
G. ISLAM sebagai PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup Islam berarti sesuatu yang


mendasari prilaku, pola pikir dan sikap seorang yang
didasarkan kepada sesuatu wawasan yang menjadi
miliknya dan diyakini kebenarannya menurut agama
Islam.
pandangan hidup itu kepercayaan, perasaan dan apa yang terdapat
dalam pikiram yang berfungsi sebagai motor penggerak bagi
keberlangsungan dan perubahan.Seseorang selalu berorientasi dan
berpedoman kepada pandangan hidup itu dalam situasi dan kondisi apapun. Pan-
dangan hidup muslim sangat beragam sesuai dengan aliran ataupun madzhab yang di-
anutnya. Maka kelompok aliran atau mdzhab seorang muslim dapat dilihat dari perspek-
tif pandangan hidupnya.
H. ISLAM sebagai DOKRIN

Islam sebagai pengejawantahan kesempurnaan


agama yang diturunkan melalui wahyu. Adalah suatu
kewajaran bilamana Islam menjadi agama pilihan
karunia-Nya. Bukan hanya Tuhan yang berperan aktif mendo-
rong manusia menganut Islam melalui firman-firmannya,
para nabi pun banyak mengajak dan mendorong umat
manusia membangun komitmen kepada Islam.
Doktrin Islam tidak berupa pengetahuan
atau ilmu semata yang sudah banyak dikuasai oleh
muslim sendiri bahkan orang non muslim, tetapi juga
doktrin yang impelementatif atau amal. Doktrin Islam itu
di berbagai ilmu keislaman yang bersumber pada al-Qur-an
dan al-Hadist.
maka seorang muslim perlu mengenal skop
dan sekuen ajaran
Islam secara menyeluruh dan komprehensif.
Thanks !

Anda mungkin juga menyukai