Anda di halaman 1dari 15

KONSEP KETUHANAN

DALAM ISLAM

Kelompok 4
1. Ahmad Fahrurozi
2. Mellynia Eka Pratiwy
3. Murni Dwi Alpianty
1. Filsafat Ketuhanan Dalam Islam
• Siapa Tuhan itu ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tuhan
adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, disembah oleh
manusia, sebagai yang Maha Kuasa, Maha Perkasa
dan lain sebagainya
Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa, Allah adalah
Tuhan yang menciptakan segala sesuatu yang ada.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an
surah Thaaha ayat 14, nama Allah sebagai nama
Tuhan kita, adalah Dia sendiri yang mengatakan dan
memberitahukan kepada manusia.
• Sejarah Manusia tentang Tuhan
1. Pemikiran Barat
Yang dimaksud konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia
adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui
pengalaman lahiriah maupun batiniah, baik yang bersifat penelitian
rasional maupun pengalaman batin. Dalam literaratur sejarah agama,
dikenal teori evolusionisme, yaitu teori yang menyatakan adanya
proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan
meningkat menjadi sempurna.
Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori
evolusionisme sebagai berikut :
a. Dinamisme.
b. Animisme.
c. Politeisme.
d. Henoteisme.
e. Monoteisme.
2. Pemikiran Umat Islam
Pemikiran tentang Tuhan yang melahirkan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam,
atau Ushuluddin di kalangan umat islam, timbul beberapa periode
setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Yakni pada saat terjadinya
peristiwa Tahkim antara kelompok Ali bin Abi Thalib dengan kelompok
Mu’awiyyah. Secara garis besar, ada aliran yang bersifat liberal,
tradisional, dan ada pula yaang bersifat di antara keduanya. Sebab
timbulnya aliran tersebut adalah karena adanya perbedaan metodologi
dalam memahami Al-Qur’an dan Hadis dengan pendekatan konstektual
sehingga lahir aliran yang bersifat tradisional.
Aliran-aliran tersebut yaitu :
a. Mu’tazilah.
b. Qodariah.
c. Jabariah.
d. Asy’ariyah dan Maturidiyah.
• Konsep Ketuhanan Menurut islam
Konsep ketuhanan dapat diartikan sebagai kecintaan,
pemujaan atau sesuatu yang dianggap penting oleh manusia
terhadap sesuatu hal (baik abstrak maupun konkret).
Eksistensi atau keberadaan Allah disampaikan oleh Rasul
melalui wahyu kepada manusia, tetapi yang diperoleh melalui
proses pemikiran atau penerungan.

• Bukti – Bukti Adanya Tuhan


a. Keberadaan Alam semesta, sebagai bukti adanya Tuhan.
b. Pembuktian adanya Tuhan dengan Pendekatan Fisika.
c. Pembuktian adanya Tuhan dengan Pendekatan Astronomi.
d. Argumentasi Qur’aini.
2. Filsafat Islam
• Pengertian dan Tujuan Filsafat
Secara etimologis, pengertian filsafat terdiri dari berbagai bahasa
yaitu bahasa inggris dan bahasa yunani. Dalam bahasa inggris
“Philosophy” sedangkan dalam bahasa Yunani “Philein atau
“Philos”dan “Sofein” atau “Sophi”. Ada juga yang mengatakan bahwa
filsafat itu berasal dari bahasa Arab, yaitu “Falsafah” yang artinya al-
hikmah. Akan tetapi kata tersebut pada awalnya berasal dari bahasa
Yunani “Fhilos” artinya cinta, sedangkan “Shopia” artinya
kebijaksanaan. Oleh karena itu filsafat dapat diartikan dengan cinta
kebijaksanaan yang dalam bahasa arab diistilahkan Al-hikmah.
Secara Terminologi, filsafat mempunyai arti yang bervariasi.
Menurut Juhaya S. Pradja mengatakan bahwa arti yang sangat formal
dari filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yang di junjung tinggi.
• Tujuan Filsafat
1. Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia lebih mendidik dan membangun diri
sendiri.
2. Berusaha mempertahankan sikap yang obyektif mengenai intisari dan sifat-sifat objek-
objek itu sendiri.
3. Mengajar dan melatih kita memandang denga luas dan menyembuhkan kita dari sifat
Akuisme dan Aku sentrimisme.
4. Agar menjadi orang yang dapat berpikir sendiri.
5. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami
sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
6. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai
bidang, sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara
histories.
7. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang alamiah dan non-
alamiah.
8. Mendorong para calon ilmuan dan ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengambangkannya.
9. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara lain ilmu dan agama
tidak bertentangan.
• Para Filsuf Muslim dan Pemikirannya
1. Al-Kindi : seorang pemikir kebangsaan Arab , meletakkan dasar tradisi
Filsafat islam
2. Al-Razi : seorang tokoh non kompromis dalam mempertahankan
pemikirannya dalam kasanahb filsafat islam, terkenal sebagai tokoh
terkemukala dalam bidang metafisika.
3. Al-Farabi dan beberapa penerus Al-Kindi : Karya-karya awalnya lebih
banyak memaparkan dan mengulas pemikiran Plato dan Aristoteles.
al-farabi menunjukan bentuk kehidupan spiritualnya dan
mempraktikan ajaran-ajaran Sufi dalam usia yang sangat muda. Al-
farabi merupakan seorang ahli logika yang tajam.
4. Ibnu Rusyd : Ia sering disalah tafsirkan sebagai tokoh yang
menyampaikan kebenaran ganda.
5. Ibnu Sina
6. Al-Ghazali
7. Ibnu Bajah
8. Ibnu Thufail
• Tema-tema Pemikiran Filsafat Islam
1. Tema-tema yang berkaitan dengan wujud.
2. Tema-tema yang sama dengan wujud.
3. Tema-tema yang lebih khusus daripada
wujud.
4. Tema-tema yang berkaitan dengan hukum
universal yang mengatur wujud seperti
kausalitas.
5. Tema-tema yang berkaitan dengan hirarki
wujud.
3. Ilmu Kalam (Theologi Islam)
• Pengertian dan Tujuan Ilmu Kalam
Ilmu kalam disebut juga ilmu al-aqa’id yakni ilmu yang membicarakan tentang
wujudnya Allah, sifat yang semestinya ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada
padanya, dan sifat-sifat yang mungkin ada padanya, dan membicarakan rasul-rasul
Allah, untuk menetapkan kerasulnya dan sifat-sifat yang harus ada padanya.
Husain Affandi al-jasr mengatakan “ilmu kalam adalah ilmu yang membahas hal-
hal yang menetapkan aqidah agama dengan dalil-dalil yang menyakinkan”.

• Tujuan Ilmu Kalam


1. Membela akidah islam dari serangan orang-orang non muslim, yaitu Manawi,
Majusi, Yahudi, Nasrani, Dhariyuun, Atheis dan lainnya.
2. Menyerang kepercayaan mereka, dengan berpijak kepadan Al-Qur’an dan
Hadis Nabi, serta menggunakan logika sebagai sarana untuk menghancurkan
konsep kebutuhan mereka. Dengan demikian, mereka dapat tunduk dan
mengakui kebenaran ajaran islam.
• Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam
Yang melatar belakangi lahirnya ilmu kalam berawal dari peristiwa
perang siffin pada masa kekhalifahan ali bin abi thalib dimana dari
perperangan itu melahirkan 3 aliran yaitu khawarij, murjiah dan syiah.

• Aliran-aliran dan Paham dalam ilmu kalam


1. Aliran Khawarij.
2. Aliran Murji’ah.
3. Aliran Qadariyah.
4. Aliran Jabariyah.
5. Aliran Mu’tazilah.
6. Ahlussunah Wal-Jamaah.
7. Aliran Syiah.
8. Aliran Salafiyah.
4. Keimanan dan Ketakwaan

• Definisi Iman dan Takwa


Secara etimologi keimanan berasal dari kata
Iman yang memiliki arti kepercayaan atau
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Ketakwaan yang berasal dari kata Takwa
yang berarti menjalankan segala perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
• Proses Terbentuknya Iman
1. Fitrah Ilahi
Allah memberikan potensi pada manusia untuk bertuhan dan mengabdi hanya
kepada Allah yang disebut fitrah tauhid.
2. Hidayah
kata hidayah dalam bahasa Arab berarti petunjuk.
3. Ikhtiar Insani
Upaya yang dapat dilakukan saat seseorang imannya sedang turun.

• Tanda-tanda Orang Beriman


1. Orang yang beriman adalah orang yang sejahtera dengan perintah-perintah
Allah.
2. Orang yang beriman adalah yang senantiasa ridha kepada ketentuan dan
ketetapan Allah.
3. Orang yang beriman juga sangat yakin kepada Allah dengan apa yang
diperintahkan oleh-Nya.
4. Orang yang beriman senantiasa bertawakkal dan hanya bergantung penuh
kepada Allah.
5. Orang yang bersabar dengan segala masalah yang datang kepadanya.
• Korelasi antara Keimanan dan Ketakwaan
Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah
tauhid dibagi menjadi dua, yaitu tauhid teoritis dan tauhid
praktik. Tauhid teoritis adalah tauhid yang membahas tentang
keesaan zat, keesaan sifat, dan keesaan perbuatan Tuhan.
Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan yang ikhlas
bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud mutlak, yang menjadi
sumber semua wujud.
Adapun tauhid praktis yang disebut juga tauhid ibadah,
berhubungan dengan amal ibadah manusia. Tauhid praktis
merupakan terapan dari tauhid teoritis. Tauhid ibadah adalah
ketaatan hanya kepada Allah. Dengan kata lain, tidak ada yang
disembah selain Allah atau yang berhak disembah hanyalah
Allah semata dan menjadikan-Nya tempat tumpuan hati dan
tujuan segala gerak dan langkah.

Anda mungkin juga menyukai