Anda di halaman 1dari 25

ASKEP DIARE

KELOMPOK 3 :
1. Eka Nur Zabila Parman
2. Febbi Hikmah Hidayati
3. Fina Fauziah
4. Happy Ditia Putri Ayu Laksana Mentari
5. Mellynia Eka Pratiwy
6. Sopiah
Pengertian Diare

• Diare adalah gejala kelainan pencernaan absorbsi, dan


fungsi sekresi ( wong, 2001 : 883).
• Jadi diare adalah gejalakelainan pencernaan berupa
buang air besar dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair dengan frekuensi lebih dari 3x sehari pada
anak sehingga mengacu kehilangan cairan dan elektrolit.
KLASIFIKASI

Diare dibagi
2:

Akut Kronis
Etiologi

1. Faktor infeksi

a. Faktor internal : infeksi saluran


pencernaan makanan merupakan
penyebab utama diare pada anak.
b. Faktor eksternal : Malabsorbsi
c. Faktor makanan
d. Faktor psikologis
Manifestasi klinik
Mula mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan
berkurang. Kemudian diare, tinja cair, mungkin disertai lendir atau lendir
darah, Warna tinja makin lama berubah kehijau hijauan karena bercampur
empedu. Anus dan daerah sekitar lecet karena sering defekasi dan tinja
makin lama makin asam sehingga akibat makin banyak asam laktat yang
berasal dari latosa yang tidak di absorbsi oleh usus selama diare.
Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat atau
karena lambung turut meradang atau akibat ketidak seimbangan dan
elektrolit.
Patofisiologi
• Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare:
1. Gangguan osmotik : akibat terdapatnya makanan atau zat yg tidak
dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi.
2. Gangguan sekresi : akibat gangguan tertentu(misal oleh toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi
3. Gangguan motilitas usus : hiper akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan , sehingga diare.
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian cairan : pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberi
cairan berupa NaCl, Na HCO3 , KCL dan glukosa. Untuk diare akut anak
diatas 6bulan kadar natrium 90ml g/L.
2. Cairan parontenal : umumnya cairan Ringer laktat (RL) diberikan
tergantung berat/ ringan dehidrasi.
3. Pengobatan dietetic : susu, bubur, susu khusus
4. Obat-obatan :obat anti sekresi, obat spasmolitik.
Kasus :

Keluarga Tn. D (30 th) mempunyai istri Ny. H (25 th) anak Y (2 th).
Hasil wawancara dengan keluarga anaknya masih mengonsumsi
susu formula dengan dot. Selama ini anaknya hanya sakit batuk
pilek biasa, dan cukup dibiarkan beberapa hari bisa sembuh
sendiri. Tetapi 2 hari ini anaknya sering buang air besar, kurang
lebih 4 kali sehari dan encer . Selama 2 hari ini pula anak Y nafsu
maknnya menurun,hanya mau makan sedikit saja, kurang lebih 2
sendok makan 3 kali sehari, minum susunya dari yang biasanya 2
botol perhari jadi setengah botol saja perhari. Tn. D dan Ny. H
belum memeriksakan keadaan anaknya karena ibu px
menganggap sakit anaknya hanya sakit biasa tidak perlu dibawa
ke petugas kesehatan.
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : Jumat 20-11-2020

Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. D Pendidikan: SLTA
Umur : 30 tahun Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Alamat : Pondok Aren
Suku : Jawa Nomor Telepon : 081230xxx

Komposisi Keluarga:
Nama L/P Hub. Kel. Umur Pendidikan Imunisasi KB

1. Tn. D L No. 30 th SLTA - -


2. Ny. H P 25 th SD - Suntik
3. An. Y L 2 th - Lengkap -
Genogram

Tipe Keluarga : Keluarga inti


Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendapatan keluarga/bln : Rp. 800.000
Pengasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari – hari
Tidak ada keluarga yang membantu keuangan
Yang mengelola keuangan yaitu Ny. H

Aktifivitas Rekreasi Keluarga


-Saat waktu luang Tn. D main ke tempat tetangga dengan membawa anaknya
-Sesekali setahun keluarga mengunjungi sanak family di Banyuwangi.

Tahap dan tugas perkembangan keluarga


Tahap perkembangan : Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia pra sekolah

Tugas perkembangan keluarga yg belum terpenuhi


-Keluarga belum mampu melakukan pembagian waktu untuk individu,pasangan
dan anak
-Tn.D bekerja di pabrik yang jaraknya cukup jauh sehingga waktu untuk
berkumpul dengan istri dan anak masih kurang
Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
An. N mendeita diare sejak 2 hari yang lalu

Riwayat keluarga sebelumnya


-Tn. D mempunyai saudara 3 orang, Tn. D anak pertama, ke-2 saudaranya masih
hidup. Tn. D tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
-Ny. H mempunyai saudara 1. Ayah Ny. H meninggal pada usia 87 tahun.

Perumahan
Jenis rumah : permanen
Luas bangunan : 55 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m
Status rumah : milik pribadi
Atap rumah : genteng
Ventilasi rumah : ada dan cukup baik, cahaya dapat masuk rumah pada siang
hari
Penerangan : listrik
Lantai : tegel
Kondisi rumah : bersih
Denah rumah

Ruang tamu Kamar tidur Kamar tidur

Mushola
Ruang keluarga Dapur
Kamar
Mandi

Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah (terbuka)


Cara pengolahan sampah yaitu diambil oleh petugas
Sumber air memakai PAM
Sumber air minum membeli
Memiliki WC sendiri
Jarak dengan sumber air >10 meter
Keluarga mempunyai saluran pembuangan limbah, kondisi: baik
Ada fasilitas pelayanan kesehatan yaitu puskesmas
Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan letaknya cukup jauh dari rumah kurang lebih 10 km

Karakteristik tetangga dan komunitas:


Lingkungan tetangga kebanyakan beragama islam dan bersuku jawa

Mobilitas geografis keluarga:


Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Tn. D dan Ny. H kebanyakan
tinggal dirumah selama An. Y sakit. Ny. H menjahit dirumah. Anaknya yang belum sekolah
diasuh oleh Ny. H dirumah

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:


Keluarga Tn. D aktif mengikuti pengajian di masjid bagi bapak dan ibu sedangkan anak Y
hanya memiliki kegiatan bermain-main

Sistem pendukung keluarga:


Tn. D, Ny. H, dan anaknya sehat- sehat saja. Selama ini yang aktif merawat An. Y adalah Ny. H.
Tn. D mengatakan tidak punya tabungan khusus hari tua atau untuk membiayai kesehatan.
Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan terdekat adalah puskesmas 7 Km. Tn. D
mengatakan penghasilanya masih dapat untuk membayar biaya kesehatan An. Y. Namun
keduanya masih belum berencana untuk memeriksakan anaknya karena masih dianggap
sakit biasa.
Pola komunikasi keluarga:
Tn. D dan Ny. H menyatakan komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka

Struktur kekuatan keluarga:


Keluarga saling membantu jika ada masalah, jika ada yang sakit saling
membantu

Struktur peran:
Tn. D hanya sebagai kepala keluarga bekerja di pabrik dari pagi sampai sore.
Apabila di rumah menjadi anggota takmir masjid sedangkan Ny. H menjalankan
perannya sebagai istri dan ibu yaitu merawat keluarga di rumah.

Nilai dan norma budaya:


Keluarga Tn.D menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran islam
Fungsi afektif:
Semua anggota keluarga Tn.D saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal
saudara-saudara berada dalam satu kota.komunikasi yang terjalin antar keluarga
masih bagus,bila ada anggota keluarga ada yang sakit saling mengabari satu
sama lain

Fungsi asosiasi:
keluarga Tn.D menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Bila ada
waktu luang kadang digunakan untuk mengobrol bersama tetangga sambil
membawa anaknya yang masih kecil

Fungsi reproduksi:
Tn. D mempunyai seorang anak dan mengatakan ingin punya anak lagi. Ny. H
berumur 25 tahun dan mengatakan belum berhenti haid tetapi pasangan ini
mengikuti program KB
Stresor jangka panjang dan pendek :
Menurut Tn. D, sejak 2 hari terakhir ini sering memikirkan keadaan anaknya yang
diare Tetapi Tn.D dan Ny.H mengatakan tidak terlalu cemas karena masih
menganggap sakit yang diderta anaknya masih biasa.Tn.D mengatakan ingin
dapat membangun rumah yang lebih bagus lagi agar lebih nyaman lagi

Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah:


Jika ada masalah keluarga biasanya didiskusikan bersama. Bila perlu nasihat Tn.
D meminta nasihat Ny.H

Strategi koping yang digunakan:


Tn. D bersama istri selalu berduskusi untuk memecahkan problem keluarga
kadang-kadang melibatkan mertuanya yang rumahnya tidak jauh dari rumah Tn.D
Pemeriksaa Tn. D Ny. H An. Y
n fisik
Kepala Rambut bersih,hitam Rambut: hitam, bersih Rambut : hitam bersih
N : 100
TTV N : 82 N : 80
TD : 120/90 TD : 120/90 RR : 21
RR : 20 RR : 20
S : 36 S : 37 S : 37,5

BB, TB/PB BB : 78 kg BB : 56 kg
TB : 170 cm TB : 150 cm  TB : 80 cm
(kondisi cukup) (kondisi normal) BB : 10 kg
Mata Konjungtiva merah muda, sclera putih Konjungtiva merah muda, sklera Konjungtiva merah muda, sklera
putih putih
Tidak bersekret
Hidung Tidak bersekret  Tidak bersekret
Mukosa lembab, tidak kesulitan menelan
 Mukosa agak kering, tidak
Mulut Mukosa lembab, tidak kesulitan
menelan kesulitan menelan
Tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe Tidak ada benjolan, tidak ada
Leher pembesaran kelenjar limfe  Tidak ada benjolan, tidak ada
Bunyi jantung dan paru normal
Dada Bunyi jantung dan paru normal pembesaran kelenjar limfe
Simetris, BU 12x/mnt Bunyi jantung dan paru normal
Abdomen Simetris, BU 12x/mnt
 Simetris, BU 18x/mnt
DBN
Tangan DBN
DBN DBN
Kaki DBN

DBN

HARAPAN KELUARGA
Tn. D dan Ny. H berharap sekali anaknya cepat sembuh dan tidak diare lagi
Analisa Data
No. Data Diagnosa keperawatan
1. Data Subyektif : Gangguan keseimbangan
- Ny. H mengatakan An. Y BAB encer mulai 2 hari yang lalu. cairan pada An.Y (2th) di
- Ny. H mengatakan tidak pernah merebus botol susu anaknya, keluarga Tn.D (30 th)
hanya dicuci saja. berhubungan dengan
- Ny. H mengatakan suka memberikan jajanan di luar kepada ketidakmampuan keluarga Tn.D
anaknya karena anaknya lebih suka memakan jajanan di luar dari merawat anggota keluarga yang
pada masakan di rumah. sakit.
- Ny.H mengatakan tidak tahu penanganan khusus pada anak
yang menderita diare.
- Ny. H mengatakan tidak pernah mendapatkan penyuluhan
tentang diare dan cara penanganan dini diare.

Data Obyektif :
- An.Y mukosa bibir kering
- Mata An.Y cowong
- An. Y BAB encer kurang lebih 4 kali sehari.
- Turgor kulit An.Y menurun

Data Subyektif :
- Ny. H mengatakan tidak pernah merebus botol susu anaknya,
2. hanya dicuci saja. Resiko tinggi terulangnya diare
- Ny. H mengatakan suka memberikan jajanan di luar kepada pada An.Y(2 tahun) di keluarga
anaknya karena anaknya lebih suka memakan jajanan di luar dari Tn.D(30 th) berhubungan
pada masakan di rumah. dengan ketidak mampuan
- Ny. H mengatakan belum ada rencana untuk membawa anaknya keluarga memelihara
ke puskesmas. lingkungan yang bisa
Data Obyektif : menunjang kesehatan.
- Tempat botol susu An.Y terlihat kusam dan bau
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SCORING

Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul antara lain:


1. Gangguan keseimbangan cairan pada An.Y (2th) di keluarga Tn.D (30 th) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga Tn.D merawat anggota keluarga yang sakit
No. Kriteria Score Pembenaran
1. Sifat masalah: x1 An.Y sudah diare selama 2 hari
• Aktual dan belum menunjukkan
perbaikan.

2. Kemungkinan masalah untuk ½ X1


Ibu An. Y mengatakan belum
diubah: tahu tentang pertolongan
pertama pada diare. Ibu
• Sebagian menganggap itu masalah biasa.

3. Potensial masalah untuk dicegah: Diare sudah terjadi sejak 2 hari


X1 yang lalu. Ibu masih belum
• Cukup berencana membawa anaknya
ke puskesmas.
Menonjolnya masalah: ½ X1
4. • Tidak segera diatasi Ibu menganggap diare masalah
biasa yang dialami anak-anak.

Total : 3.5
2. Resiko tinggi terulangnya diare pada An.Y(2 tahun) di keluarga Tn.D(30 th) berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga memelihara lingkungan yang bisa menunjang kesehatan.

No. Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah: 2/3 x 1 Ny.H mengatakan tidak merebus atau
merendam botol susu An.Y hanya dicuci
• Resiko biasa saja.

Ny.H mengatakan tidak merebus botol


susu An.Y tiap membuat susu karena
2. Kemungkinan masalah untuk menganggap dicuci sudah bebas dari
½ x2
diubah: kuman.
• Sebagian
Ny.H mau sebelumnya tidak tahu kalau
3. Potensial masalah untuk 2/2 x 1 harus direbus atau direndam dulu botol
dicegah: susunya,setelah tau beliau mau mencoba.
• Cukup
Ny. H tidak membawa anaknya ke
4. puskesmas padahal diare sudah 2 hari.
Menonjolnya masalah: ½ x1
• Tidak segera diatasi
Total : 3.1
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan pada An.Y (2th) di keluarga Tn.D (30 th)
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.D merawat anggota keluarga
yang sakit.
2. Resiko tinggi terulangnya diare pada An.Y(2 tahun) di keluarga Tn.D(30 th)
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga memelihara lingkungan yang
bisa menunjang kesehatan.
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Tujuan Kriteria Standar Intervensi


keperawatan umum khusus
1. Gangguan keseimbangan Selama 2 x 1.1 selama Psikomotor An.Y mau minum 1.1.1 bujuk An.Y
dalam jumlah yang untuk mau minum,
cairan pada An.Y (2th) di kunjungan 1x24 jam, An.Y beri reward bila mau
adekuat
keluarga Tn.D (30 th) kerumah, cairan mendapat minum
berhubungan dengan pada An. Y masukan cairan
ketidakmampuan keluarga menjadi stabil yang adekuat 1.1.2 Berikan larutan
oralit (larutan gula
Tn.D merawat anggota atau seimbang garam) pada An. Y
keluarga yang sakit. kembali
1.1.3 Observasi
jumlah cairan yang
Psikomotor Menyebutkan dan masuk dan keluar
2. Resiko tinggi terulangnya Selama 2 x 1.2 selama 1x60 mendemontrasika
diare pada An.Y(2 tahun) di kunjungan menit keluarga n cara merawat 1.2.1 Anjurkan
botol susu: keluarga pasien
keluarga Tn.D(30 th) kerumah, mampu utntuk mencuci dan
berhubungan dengan keluarga membersihkan -direndam air merebus botol susu
panas selama 15
ketidak mampuan keluarga mampu botol susu An.Y setelah dipakai.
menit
memelihara lingkungan merawat dan dengan benar - segera 1.2.2 amati cara
yang bisa menunjang memelihara membuang susu keluarga mencuci
kesehatan. lingkungan yang basi di botol dan merebus botol
kesehatan susu susu
-Menutup botol
susu yang ada 1.2.3 segera tutup
isinya maupun botol susu baik yang
ada isinya ataupun
kosong. tidak
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI

No. Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Gangguan keseimbangan cairan pada 20-11-2020 11.00 WIB S:
An.Y (2th) di keluarga Tn.D (30 th) TUK 1 • Keluarga mengatakan konsistensi BAB
1.1.1 Membujuk An.Y untuk mau minum, pada An. Y menjadi semi padat dan frekuensi
berhubungan dengan ketidakmampuan BAB berkurang menjadi 2 kaliO:
keluarga Tn.D merawat anggota keluarga memberi reward karena mau minum dan makan
• Keadaan umum pada An. Y tampak
yang sakit. 1.1.2 memerikan larutan oralit (larutan gula
membaik
• Ny. H kooperatif
garam) pada An. Y A:
Masalah keperawatan Gangguan
1.1.3 mengobservasi jumlah cairan yang masuk keseimbangan cairan pada An.Y (2th) di
dan keluar serta konsistensinya keluarga Tn.D (30 th) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn.D merawat
anggota keluarga yang sakit.teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

2. TUK 2 S:
• Keluarga pasien mengatakan sudah
1.2.1 Menganjurkan keluarga pasien untuk merebus botol susu pasien.
mencuci dan merebus botol susu setelah O: Botol susu tampak bersih
dipakai.
A: masalah keperawatan Resiko tinggi
1.2.2 mengamati cara keluarga mencuci dan terulangnya diare pada An.Y(2 tahun) di
merebus botol susu keluarga Tn.D(30 th) berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga memelihara
1.2.3 segera menutup botol susu baik yang ada lingkungan yang bisa menunjang kesehatan.
isinya ataupun tidak. teratasi sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
Thank you Ή

Anda mungkin juga menyukai