Anda di halaman 1dari 3

1.

Konsep Dasar Teologi Islam


A. Pengertian Teologi Islam
Pengertian teologi menurut etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu Theologia
yang terdiri dari kata theos yang artinya tuhan atau dewa, dan logos yang artinya
ilmu. Jadi teologi adalah ilmu tentang ketuhanan. Ilmu ini di formuasikan dalam ilmu
teologi yang mencakup ilmu tentang Tuhan (ma’rifat al-mabda), ilmu tentang Rasul
(ma’rifat al-wasithah ), dan ilmu tentang hari kemudian (ma’rifat al-ma’ad ). Menurut
Wiliam L. Resse, teologi berasal dari bahasa inggris yaitu Theology yang artinya
discourse or reason concerning god (diskursus atau pemikiran tentang tuhan) yang
artinya teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu
serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Dan menurut Ibnu Khaldun, teologi
adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang aqidah imani
yang diperkuat dari dalil-dalil rasional.1 Artinya teologi islam ini merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang harus dilandasi dengan dalil yang bersifat rasional atau yang
dapat diterima oleh akal. Adapun pengertian teologi islam secara terminologi menurut
para ahli2 yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Abdurrazak, teologi islam adalah ilmu yang membahas aspek ketuhanan
dan segala sesuatu yang berkait dengannya secara rasional.
b. Menurut Hasan Hanafi, teologi islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang
menggunakan firman Allah yakni Al-Qur’an sebagai subjek.
c. Menurut Nurcholish Madjid, teosofi islam atau ilmu kalam adalah ilmu yang
menetapkan kepercayaan dan menjelaskan apa yang terdapat pada perbuatan-
perbuatan yang sudah dikenal oleh umat umat islam.
d. Menurut Harun Nasution, teologi islam adalah ilmu yang membahas ajaran-ajaran
dasar dari suatu agama, sebagaimana manusia ingin menyelami seluk beluk
agamanya secara mendalam.
Dapat disimpulkan bahwa, teologi islam adalah suatu ilmu yang
membahas tentang aspek ketuhanan dan salah satu yang terkait dengannya yang
berdasarkan pada Al-Qur’an dan hadist.
Teologi diketahui sebagai ilmu yang membahas tentang ajaran dasar dari
suatu agama. Setiap orang mengetahui seluk beluk agamanya secara mendalam
dan mempelajari teologi yang terdapat dalam agama yang dianutnya tersebut.
Mempelajari teologi akan memberikan seseorang keyakinan yang kuat sehingga
landasan tersebut tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh perkembangan
zaman. Teologi ini bersifat umum yang artinya bisa dari berbagai aliran
kepercayaan atau agama yang dipergunakannya, baik kepercayaan yang

1
Get link et al., “Pengertian, Ruang Lingkup Teologi Islam,” accessed June 4, 2021,
http://www.sahlan.web.id/2013/04/pengertian-ruang-lingkup-teologi-islam.html.
2
Zain, “Pengertian Teologi Islam - Pengertian Komplit,” accessed June 4, 2021,
https://pengertiankomplit.blogspot.com/2015/08/pengertian-teologi-islam.html,
https://pengertiankomplit.blogspot.com/2015/08/pengertian-teologi-islam.html.
bersumber dari wahyu ataupun kepercayaan yang bersumber dari hasil pemikiran
filosofi untuk membedakan antara satu agama dengan agama lainnya.
B. Urgensi Teologi Islam
C. Munculnya Aliran Teologi Islam
Teologi adalah ilmu yang membahas tentang tauhid sedangkan tauhid sendiri
sama dengan aqidah. Kedua ilmu ini tumbuh di dalam islam sebagaimana agama-
agama yang lain yang sebelumnya, karena beberapa faktor yang menyebabkan
pertumbuhannya dan kemudian berkembang dari waktu ke waktu dalam ajaran islam.
Ilmu ini tidak tumbuh langsung menjadi sempurna, melainkan keadaannya seperti
keadaan ilmu-ilmu islam yang lain yang pada awalnya ruang lingkupnya
pembahasannya terbatas, kemudian meluas dan berkembang sedikit demi sedikit.
Selain faktor-faktor yang berkaitan dengan Al-Qur’an dan hadist Rasulullah
SAW, ada yang berkaitan orang-orang yang masuk islam yang berasal dari bangsa
yang berbeda intelektualitas, kebudayaan serta yang berkaitan dengan filsafat yunani
dan lainnya yang kemudian di transfer ke dalam islam. Pada masa Rasulullah SAW,
umat islam tidak mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah seperti persoalan
keagamaan, karena apabila ada salah satu sahabat yang mengalami masalah atau ada
hal yang tidak jelas dan masih diperselisihkan, maka para sahabat akan langsung
mengembalikan dan menanyakan kepada Rasulullah, sehingga masalah tersebut dapat
terselesaikan yang kemudian ditaati dan menjadi pedoman bagi umat islam.
Ketika sepeninggal Rasulullah, muncullah berbagai masalah seperti jabatan
kekhalifahan dan siapa yang berhak memangkunya sesudah Rasulullah. Sehingga
terdapat pro dan kontra di proses kekhalifahan tersebut. Kemudian terjadilah
pembunuhan terhadap Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Hal ini menjadi salah
satu penyebab timbulnya perbedaan pendapat dan perdebatan yang akhirnya menjadi
jelas kebenaran tentang masalah yang mereka perselisihkan itu.
Ketika itu para sahabat Rasulullah melakukan musyawarah yang berkaitan dengan
pemimpin, pemerintah dan syaratsyaratnya. Siapakah yang berhak menjadi pemimpin
kaum Muslimin seluruhnya?. Syi’ah pun berpendapat bahwa hak itu hanya khusus
untuk Sayidina Ali dan anak keturunannya. Sedangkan Khawarij berpendapat sama
dengan Mu’tazilah bahwa pemerintah merupakan hak bagi orang Islam yang paling
pantas untuk mendudukinya, walaupun ia seorang hamba sahaya ia berkebangsaan
non Arab, sedangkan orang-orang moderat yang merupakan mayoritas ummat,
berpendapat bahwa pemimpin pemerintahan merupakan hak bagi orang dari suku
Quraisy yang paling pantas untuk mendudukinya, karena Rasulullah telah bersabda
yang artinya “pemimpin-pemimpin umat ini harus dari suku Quraisy”.
Setelah terjadinya perdebatan tersebut, maka terjadilah perang saudara dan
kemudian terbunuhnya Usman bin ‘Affan. Muncullah berbagai pendapat dan
pertanyaan seperti perbedaan pendapat antara kaum muslimin tentang dosa besar.
Apakah dosa besar itu?, dan tentang orang yang melakukannya apakah ia mukmin
ataukah kafir?. Perbedaan ini secara otomatis disusul dengan perbedaan pendapat
tentang “Iman”, defenisi serta penjelasannya. 3Sehingga dari perbedaan pendapat
tersebut muncullah beberapa aliran atau golongan dalam teologi islam ini salah
satunya yaitu aliran khawarij, aliran murjiah, dan aliran ahlussunah wal jamaah.

3
Muhammad Sabli, “ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM” 2 (2015): 8.

Anda mungkin juga menyukai