Anda di halaman 1dari 15

SOSIALISASI

Kenali 12 Indikator Keluarga Sehat


Oleh : Anggita Sri Purwani

KKN-T MBKM KELOMPOK 35

UNIVERSITAS
SLAMET RIYADI SURAKARTA
Definisi keluarga sehat sejahtera

Keluarga Sejahtera yang dibentuk berdasarkan atas


perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada TYME,
memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar
anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan.
 Keluarga : Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami -
istri, atau suami istri dan anak, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya
 Keluarga Berencana Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Tujuan Keluarga Sehat Sejahtera

1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tetang masalah yang


dihadapi
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menganalisis potensi
dan peluang yang dimilikinya
3. Meningkatnya kemauan masyarakat dalam memecahkan
masalahnya secara mandiri
4. Meningkatnya gotong royong dan kesetiakawanan sosial dalam
membantu keluarga, khususnya keluarga prasejahtera untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
Keluarga
Sejahtera
12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI

1. Keluarga mengikuti program 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas


Keluarga Berencana (KB) kesehatan

Tidak semata membatasi jumlah anak dalam


Fasilitas kesehatan yang memadai akan
keluarga, program KB juga bertujuan untuk
menduk ung proses persalinan yang
memastikan bahwa setiap anak mendapat
ASI yang cukup dan pola asuh yang optimal aman dan minim risiko komplikasi
sehingga bisa menjadi anak yang sehat dan kehamilan. Setelah melahirkan, ibu
cerdas.
juga akan memiliki tempat untuk
Selain itu, program KB juga dapat memeriksa kesehatannya dan bayinya
menurunkan risiko kematian ibu dan bayi
secara berkala. Dengan begitu,
serta mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan, sehingga dapat menjaga
keselamatan serta kesehatan ibu dan

kesejahteraan keluarga. anak jadi lebih terjamin.


 3. Bayi mendapat imunisasi dasar  4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI)
lengkap eksklusif

Imunisasi anak sangat penting Keunggulan air susu ibu (ASI) sebagai
dilakukan guna mencegah terjadinya sumber nutrisi bayi memang sudah tidak
penyakit yang bisa berakibat fatal diragukan lagi. ASI dapat melindungi bayi
seperti polio, campak, dan difteri. dari beragam penyakit serta mendukung

Untuk mendapatkan imunisasi wajib, perkembangan tubuh dan otaknya secara

Anda bisa membawa anak ke optimal, sehingga ia tumbuh menjadi anak

posyandu, puskesmas, rumah sakit, yang sehat dan cerdas. Itulah sebabnya

pemberian ASI eksklusif sangat berperan


maupun fasilitas medis lain yang
menyediakannya. besar untuk membentuk keluarga sehat.
 5. Balita mendapatkan  6. Penderita tuberkulosis paru

mendapatkan pengobatan sesuai


pemantauan pertumbuhan
standar
Berat badan bayi perlu ditimbang
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular
setiap bulannya, sejak lahir sampai yang dapat menurunkan kualitas hidup

usia 5 tahun. Hal ini penting untuk seseorang dan keluarganya. Tuberkulosis
yang tidak ditangani dengan benar berisiko
memastikan pertumbuhan dan
menyebabkan kerusakan paru-paru yang
perkembangan anak sudah sesuai parah dan penularan ke orang-orang
terdekat.
dengan usianya, serta mendeteksi
secara dini bilamana terdapat Maka dari itu, bila terdapat anggota
keluarga yang mengalami gejala
gangguan pada pertumbuhannya.
tuberkulosis, segera bawa ke dokter untuk
mendapatkan pengobatan.
 7. Penderita hipertensi melakukan  8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan secara teratur pengobatan dan tidak ditelantarkan

Hipertensi adalah penyakit kronis yang Gangguan jiwa tidak hanya dapat menurunkan


sering terabaikan karena sering kali tidak kualitas hidup penderitanya secara signifikan,
memiliki gejala. Meski begitu, dampak yang tapi juga keluarga penderitanya. Namun,
terjadi akibat hipertensi bisa fatal, mulai dari
sebenarnya hal ini dapat dicegah bila
serangan jantung hingga stroke.
ditangani dengan baik dan sedini mungkin.
Oleh karena itu, bila terdapat anggota
Bila ada anggota keluarga yang memiliki
keluarga yang menderita hipertensi,
tanda-tanda gangguan jiwa, seperti perubahan
ingatkan ia agar selalu menerapkan gaya
emosi atau perilaku, dampingi dan ajak dia
hidup sehat, meminum obat secara teratur
untuk berobat ke psikiater guna mendapatkan
sesuai rekomendasi dokter, serta melakukan
penanganan yang tepat.
kontrol teratur.
 9. Anggota keluarga tidak ada yang  10. Keluarga sudah menjadi anggota
merokok
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Sudah kita ketahui bersama bahwa asap rokok
Dengan menjadi anggota program JKN yang
mengandung banyak zat beracun bagi tubuh.
Meskipun hanya satu orang yang merokok di diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,

rumah, asapnya bisa dihirup anggota keluarga seluruh anggota keluarga bisa mendapatkan
lain dan membuat mereka menjadi perokok pelayanan kesehatan. Kondisi finansial
pasif.
keluarga dapat tetap terjaga walau sedang
Perlu Anda pahami bahwa menjadi perokok membutuhkan biaya berobat.
pasif sama berbahayanya dengan menjadi
perokok aktif. Jadi, jika di keluarga Anda ada
yang merokok, bujuk dan bantulah dia agar
bisa berhenti. Jika tidak bisa, ingatkan dia
untuk merokok di luar rumah.
 11. Keluarga mempunyai akses sarana
 12. Keluarga mempunyai akses atau
air bersih
menggunakan jamban sehat

Sarana air bersih sangat penting untuk Memiliki akses sanitasi layak dan jamban sehat
menjaga kesehatan keluarga dari juga termasuk indikator penting dalam
mewujudkan keluarga sehat. Hal ini penting untuk
berbagai penyakit infeksi. Untuk
mencegah terjadinya penyakit menular yang
mewujudkan hal ini, pastikan sumber
disebabkan oleh buang air besar sembarangan,
air yang Anda pakai di rumah tidak seperti tifus, cacingan, diare, atau disentri.

tergenang atau tercemar dengan Untuk mewujudkan keluarga sehat memang tidak
berbagai kotoran maupun polutan. mudah. Namun, pikirkanlah efek jangka
panjangnya. Dengan memenuhi indikator-
indikator di atas, kualitas hidup Anda dan keluarga
akan terjaga, bahkan hingga generasi
selanjutnya.
Bentuk kegiatannya adalah :

1. Penumbuhan pengembangan pengetahuan

2. Penumbuhan dan pengembangan kelompok usahan, antara lain


POKOK-POKOK Melalui Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
KEGIATAN KELUARGA Sejahtera (UPPKS)

SEHAT SEJAHTERA 3. Pembinaan pemodalan, melalui tabungan Takesra, Kredit, Kukesra .

1. Pembinaan Ketahanan Fisik Keluarga 4. Pembinaan pemasaran, melalui kerjasama dengan para pengsaha
dan sector terkait
Adalah kegiatan penumbuhan dan
pengembangan perilaku usaha dan tenaga 5. Pembinaan produksi, dengan bimbingan dalam memilih dan

terampil, sehingga dapat melakukan usaha memanfaatkan alat teknologi tepat guna yang diperlukan dalam

ekonomi produktif untuk mewujudkan proses produksi

keluarga kecil bahagia sejahtera. 6. Pembinaan kemitrausahaan, dengan para pengusaha dari sector
terkait, koperasi

7. Pengembangan jaringan usaha, khususnya bekerjasama dengan


departemen koperasi dan PPKM
 Bentuk kegiatannya adalah :

2. Pembinaan Ketahanan Non Fisik 1. Bina Keluarga Balita Pembinaan terhadap orangtua

Tujuannya : anak balita agar anaknya dapat tumbuh kembang


secara fisik dan mental dengan optimal, dilakukan
a. Peningkatan kualitas anak
melalui kelompok dengan bantuan Alat Permainan
b. Peningkatan kesehatan reproduksi Edukatif (APE )
remaja
2. Pembinaan Kesehatan Reproduksi remaja, dilakukan
c. Peningkatan keharmonisan keluarga,
keimanan dan ketaqwaan terhadap melalui :
Tuhan Yang Maha Esa  Pusat konsultasi remaja

 Penyuluhan konseling disekolah dan pesantren


kelompok-kelompok remaja, karang taruna, Risma,
Pramuka, dan lain-lain

 Penyuluhan melalui media massa

3. Pembinaan Keluarga Lansia, melalui kelompok Bina


Keluarga Lansia (BKL)
 3. Pelayanan Keluarga Berencana :  4. Pendataan Keluarga Sejahtera

1. Kegiatan komunikasi informasi 1. Evaluasi pelaksanaan Gerakan


edukasi ( KIE ) ditujukan untuk Keluarga Sejahtera setiap tahun
meningkatkan kesadaran pengetahuan antara bulan Januari dan Maret
perubahan perilaku masyarakat dalam
pelaksanaan KB

2. Pelayanan kesehatan reproduksi,


meliputi pelayanan kontrasepsi,
pelayanan kesehatan reproduksi bagi
ibu-ibu serta upaya yang ada
hubungan dengan reproduksi

Anda mungkin juga menyukai