PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum, yang mengarah kepada terwujudnya
generasi penerus yang bermutu.
1
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keluarga
Kata keluarga berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu kawula dan warga
dimana kawula berarti hamba dan warga berarti anggota. Menurut Ahmadi
(2003), keluarga merupakan unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Mnurut Friedman (2003),
keluarga merupakan suatu kelompok terdiri dari dua individu atau lebih yang
memiliki hubungan darah maupun tidak dan membentuk keluarga yang memiliki
fungsinya masing-masing.
3
sekolah dan mengembangkan daya intelektual, mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga.
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers):
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewassa dan semakin mandiri, memfokuskan kembali hubungan
perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak.
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center
families): memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami
ataupun istri.
7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families): menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan-
hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia
dan anak-anak, memperkokoh hubungan perkawinan.
8. Tahap VIII keluarga lanjut usia: mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun,
mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antar generasi,
meneruskan untuk memahami ekstensi mereka.
2.2. Pembinaan Keluarga
4
Sistem keluarga merupakan sistem yang kompleks, yang memerlukan
adaptasi, interaksi, proses pengambilan keputusan dan kelanjutan pertumbuhan
yang terdiri dari:
5
Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan upaya-upaya antara lain:
6
1 BAB III
2 IDENTITAS KELUARGA BINAAN
Anggota Keluarga
Nama Daniel Anak
Umur 13 tahun
7
Alamat Dusun Segitiga
Agama Kristen
Pendidikan SMP
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Anggota Keluarga
Nama Erik
Umur 12 tahun
Alamat Dusun Segitiga
Agama Kristen
Anak
Pendidikan SMP
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Anggota Keluarga
Nama Yusni
Umur 10 tahun
Alamat Dusun Sgitiga
Agama Kristen Anak
Pendidikan SD
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Anggota Keluarga
Nama Dina
Umur 7 tahun
Alamat Dusu Segitiga
Agama Kristen Anak
Pendidikan SD
Pekerjaan -
Status Belum menikah
8
Anggota Keluarga
Nama Dina
Umur 7 tahun
Alamat Dusun Segitiga
Agama Kristen Anak
Pendidikan SD
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Anggota Keluarga
Nama Simon
Umur 4 tahun
Alamat Dusun Segitiga
Agama Kristen Anak
Pendidikan -
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Anggota Keluarga
Nama Yanti
Umur 2 tahun
Alamat Dusun Segitiga
Agama Kristen Anak
Pendidikan -
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Anggota Keluarga
Nama Ucok Anak
Umur 11 bulan
Alamat Dusun Segitiga
Agama Kristen
Pendidikan -
9
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Dina
: Perempuan
: Laki-laki
10
6 Dina 7 tahun 25 110 - cukup - -
7 Simon 4 tahun 14 98 - cukup - -
8 Yanti 2 tahun 10 88 - cukup -
9 Ucok 11 buln 8 74 - cukup - -
Sumber air pak Darman teretak di satu lokasi yang berada pisah
dari rumak pak darman,Air yang digunakan berasal dari sumur bor dengan
kondisi air yang bersih. Di area sumber air tersebut anak-anak pak darman
mandi, dan istri pak darman mencuci pakaian, beras, dan lain-lain.
Pak darman tidak mempunyai jamban untuk tempat pembuangan
air besar, hal rutin yang dilaukan keluarga tersebut saat membuang air
besar adalah membuang air besar ke suangai, sedangkan sebagian anak-
anak yang balita masih membuang air besar di belakang rumah pak
darman.
11
Sumber air minum yang digunakan keluarga Bapak darman
menggunakan air bor yang dimasak.
Denah rumah Bapak Darma:
S
a Belakang Rumah
m
p
i
n
g
Dapur Ruang Nonton, kamar tidur, ruang
tamu
R
u
m
a
h
Depan Rumah
12
1.2.2 Sosial Ekonomi
Bapak Darma adalah kepala keluarga, dan yang bekerja di dalam
keluarga tersebut adalah bapak suyanto dan ibu Herlina. Dari pengakuan
bapak Darma tersebut rata-rata penghasilannya 1 sampai 2 juta / Bulan. Dari
penghasilan tersebut ia memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.
1.2.3 Budaya
Keluarga bapak Darma di lingkungan rumahnya biasa-biasa saja.
Mayoritas agama di lingkungan keluarga bapak Darma beragama Kristen
dan mayoritas bersuku Batak. Masing-masing masyarakat setempat
membersihkan lingkungannya sendiri. Didaerah tempat tinggal pak
darman masih banyak yang tidak mempunyai jaban.
13
No Anggota Masalah Kemungkinan Penyebab Masalah Ket
Keluarga Kesehatan Kesehatan
1. Bapak Darma Batukbatuk - Merokok sudah sejak lama dan kira-
kira 1 bungkus dalam 1 hari
- Udara yang tercemar asap dan debu
yang banyak
- Keadaan kondisi rumah
4. Anak: - -
Erik
5 Anak: - -
Yusni
6 Dina - -
14
9 ucok Diare - Dikarenakan anak yang masih
merangkak, dengan keadaan rumah
yang tidak bersih, dan anak suka
memasukan apa saja kedalam mulut
15
Kesehatan
Keluarga Anggota Keluarga Intervensi
1. Bapak Batuk-batuk Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku
Darma Hidup Bersih dan Sehat)
Penyuluhan tentang bahaya rokok
bagi kesehatan dan menyarankan
untuk mengurangi merokok
Menyarankan untuk memakai
masker pada saat pergi keluar
Menyarankan agar keluarga ini rajin
untuk membuka jendela
Menyarankan agar rajin
membersihkan rumah terkhususnya
kamar
Menyarankan untuk memeriksakan
diri ke puskesmas untuk
pengontrolan penyakit.
Menyarankan untuk memeriksakan
diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit
bila terjadi masalah kesehatan.
16
Menyarankan untuk melakukan KB
dikarenakan anak yang sudah 7
orang
3. Simon, yanti Batuk-batuk, Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku
pilek Hidup Bersih dan Sehat)
Penyuluhan tentang bahaya asap
rokok dan asap pembakaran kayu
bagi kesehatan dan menyarankan
untuk menghindari asap rokok asap
kayu
Menyarankan untuk memakai
masker pada saat pergi keluar
Menyarankan untuk memakai
masker ataupun serbet pada saat
bekerja
Menyarankan agar keluarga ini
untuk membuat jendela
Menyarankan agar rajin
membersihkan rumah terkhususnya
kamar
Menyarankan untuk memeriksakan
diri ke puskesmas untuk
pengontrolan penyakit.
Menyarankan untuk memeriksakan
diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit
bila terjadi masalah kesehatan.
4. Ucok Diare Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
Penyuluhan tentang bahaya diare
Penyuluhan tentang penanganan
17
diare
Menyarankan agar rajin
membersikan lantai rumah
Menyarankan memeriksakan diri ke
Puskesmas dan Rumah Sakit bila
terjadi masalah kesehatan
18
1.4 MASALAH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA BINAAN
1.4.1 Identifikasi Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap keluarga binaan yang dibina ditemukan juga
beberapa masalah indikator keluarga sehat, yaitu:
Keluarg Ibu hamil Balita Pemberi Pemantau Penderi Penderi Tidak Sekelurg Mempun Mempun Anggot
a memeriksa Mendap an Asi an ta TB ta ada a sudah yai yai a
mengik kehamilan at Eksklusi pertumbuh berobat hiperte anggot mempun sarana air jamban keluarg
uti KB nya imunisa f an balita sesuai nsi a yai JKN bersih keluarga a akses
si standar berobat keuarg dalam
lengkap teratur a yang pelayan
merok an jiwa
ok
X -
√ √ √ - -
X X √ X
-
19
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap keluarga binaan yang dibina, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah PHBS dalam rumah tangga yang ditemukan dalam keluarga ini adalah:
Ibu herlina yang tidak memasang alat KB dikarenakan ibu herliana tidak punya waktu dan kendaraan ke puskesmas.
Bapak darma merokok satu bungkus tiap harinya yang merupakan kebiasaan pak darma sejak masih muda.
Keluarga pak darma yang tidak mempunyai jamban dikarenakan karna biaya yang kurang, sehingga sebagian dari anak pak
darma buang air besar di sungai yang berada cukup jauh dari rumah, sedangkan anaknya yang masih balita membuang air
besar di belakang rumah.
Keluarga Pak darman yang tidak mempunyai JKN karna pemasokan JKN kurang mampu yang hanya boleh sepasang suami
istri dan 3 anak sehingga 4 anak ak darma tidak mempunyai JKN.
20
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap keluarga binaan yang dibina maka ditemukan
juga beberapa masalah perilaku hidup bersih dan sehat.
Per- ASI Timban Air Cuci Gunakan Beranta Makan Aktivitas Tdk
No Nama Umur Klasif
salinan Eks- g balita Bersih Tanga Jamban s Jentik buah & fisik merokok
ikasi
Klusif n sayur dirumah
PHB
S
1. Darma 34 thn X X X √ X X X √ X X
Herlina 36 thn X √ √ √ X X X √ √
2. √
3. Daniel 13 thn - √ √ √ X X X √ X √
Tidak
4. √ X √ X
Erik 12 thn - √ √ X X √ Sehat
21
5. Yusni 10 thn - √ √ √ X X X √ √ √
√ √ X X √ √ Tidak
6. Dina 7 thn - √ X √
Sehat
7. Simon 4 tahun - √ √ √ X X X √ √ √
8. Yanti 2 tahun - √ √ √ X √ √ √
X X
9. ucok 11 bln - √ √ √ X X X √ √ √
22
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap
keluarga binaan yang dibina, maka dapat dirumuskan beberapa masalah PHBS
dalam rumah tangga yang ditemukan dalam keluarga ini adalah:
Semua anggota keluarga pak darman tidak membiasakan diri untuk
mencuci tangan dahulu sebelum makan ataupun sehabis bekerja.
Keluarga bapak Darman juga tidak membiasakan diri untuk membersihkan
tumpukan barang-barang yang dapat menjadi sumber pertumbuhan
nyamuk.
Semua anggota keluarga darman tidak punya kebiasaan membuang air
besar pada jamban sebab dikarenakan keluarga pak darman tidak
mempunyai jamban.
Bapak Darman telah merokok sejak masih muda sebelum menikah sering
merokok di dalam rumah mereka. Hal ini tidak sesuai dengan salah satu
indikator rumah tangga sehat yang seharusnya tidak boleh ada anggota
keluarga yang merokok terutama merokok di dalam rumah, terutama
karena adanya anak-anak didalam rumah.
23
Tidak mempunyai kesehatan anggota
ventilasi/jendela keluarganya.
Masih Menyarankan kepada keluarga
menggunakan kayu bapak Darman agar sering
bakar membersihkan dan menjaga
kebersihan rumah dan
lingkungan tempat tinggal
mereka dengan cara gotong
royong.
Memberi pengetahuan kepada
keluarga pak darman agar
tidak khawatir bagi anaknya
yang tidak mempunyai JKN,
karna dapat ditangani dengan
gratis di puskesmas dan
Rumah sakit asalkan
mempunyai berkas-berkas
yang ditentukan.
Menyarankan kepada pak
darman agar membuat
ventilasi
Memberi dan membatu dalam
pembuatan jamban manual
dengan biaya seminimal
mungkin, sehingga menjadi
contoh buat masyarakat sekitar
yang tidak mepunyai jamban
Menyarankan kepada keluarga
bapak Darma agar mau
mengajak atau menyarankan
kepada masyarakat lingkungan
24
tempat tinggal mereka agar
bersama-sama melakukan
gotong royong dan menjaga
kebersihan lingkungan tempat
tinggal mereka.
1.4.3 Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang Telah Dilakukan
Keluarga
Upaya perilaku hidup bersih dan sehat yang telah dilakukan oleh
keluarga bapak Darma bila terdapat anggota keluarga yang sakit adalah
mencari pengobatan di Rumah Sakit/Puskesmas terdekat atau ke bidan-
bidan yg dekat dengan tempat tinggal keluarga ini. Dan bagi bapak Darma
agar mau mengurangi jumlah rokok perhari ataupun berhenti merokok.
Bagi ibu Herlina agar menjaga pola makan, dan membawa ibu herlina
untuk pemasangan KB, dan dilakukannya pembuatan jamban pada area
rumah pak darman yang dibantu dokter-dokter muda.
25
1.5 PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
BIOLOGIS
Bapak Darman
(34 tahun)
PERILAKU
LINGKUNGAN
Kurangnya
Kurangnya kesadaran
pengetahuan Batuk-batuk akan pola hidup yang
mengenai bahaya
sehat
rokok bagi kesehatan
Masih menggunakan
Kurangnya
kayu bakar dalam proses
kepedulian terhadap
masak.
kesehatan diri sendiri,
Masih banyaknya yang
dan tidak memakai
berpendapat bahwa
masker pada saat PELAYANAN dengan merokok dapat
pergi keluar rumah
Kurangnya kesadaran
KESEHATAN
untuk berobat
puskesmas terdekat Kurangnya kesadaran keluarga untuk membawa
dan membiarkan keluarga berobat ke puskesmas terdekat jika ada
salah satu keluarga yang terkena penyakit
penyakitnya
26
BIOLOGIS
MELITUS
Ibu Herlina (36 tahun)
PERILAKU LINGKUNGAN
PELAYANAN
KESEHATAN
27
BIOLOGIS
MELITUS
Simon (4 tahun), Yanti (2 tahun)
PERILAKU LINGKUNGAN
Kurangnya
pengetahuan Kurangnya kesadaran
mengenai bahaya asap akan pola hidup yang
rokok bagi kesehatan Batuk-Batuk, sehat
Kurangnya
pilek Kurangnya pengetahuan
kepedulian terhadap mengenai dampak sering
kebersihan di keluar rumah bermain
lingkungan rumah terhadap kesehatan
Kurangnya Kurangnya pengetahuan
kepedulian terhadap mengenai bahaya asab
kesehatandiri sendiri,
dan tidak memakai PELAYANAN
masker pada saat
KESEHATAN
pergi keluar rumah
dan bekerja
Kurangnya kesadaran Kurangnya kesadaran keluarga untuk membawa
untuk berobat ke keluarga berobat ke puskesmas terdekat jika ada
salah satu keluarga yang terkena penyakit
puskesmas terdekat
dan membiarkan
28
BIOLOGIS
MELITUS
Ucok (11 bulan)
PERILAKU LINGKUNGAN
Kurangnya
pengetahuan Kurangnya kesadaran
mengenai pentingnya akan pola hidup yang
cuci tangan sebelum Gastroenteritis sehat
dan sesudah makan Kurangnya kebersihan
Kurangnya dalam tempat tinggal yang
kepedulian terhadap merupakan area anak
kebersihan di
lingkungan rumah
Kurangnya kesadaran
untuk berobat ke
puskesmas terdekat PELAYANAN
dan membiarkan
KESEHATAN
penyakitnya
29
1.5.2 Diagnostik Holistik
Bapak Darman
30
1.5.3.2 Aspek Klinik
Dispepsia
31
1.5.4.4 Aspek Psikososial keluarga
Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya penyakit yang
disebabkan oleh asaprokok dan udara yang tercemar asap kayu bakar,
faktor kegiatan bermain serta kurang pahamnya keluarga mengenai pola
hidup sehat.
32
1.5.6 Tindak Lanjut Dan Hasil Intervensi Pasien
33
serta rumah yang tidak ber ventilasi.
Edukasi mengenai pola makan yang sehat dan makanan
yang boleh dikonsumsi
Edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Edukasi mengenai pentingnya dari ventilasi.
Edukasi menangani diare dengan cairan seadanya.
Edukasi cara berobat gratis tanpa Krtu Sehat.
Kedatangan Kegiatan :
kedua Wawancara untuk mengidentifikasi faktor yang
(18 Oktober 2016) menyebabkan munculnya masalah kesehatan di setiap
anggota keluarga
Mengevaluasi perbaikan gejala klinis dari keluarga yang
mengalami keluhan
Menyarankan kepada bapak darma, agar berobat ke
puskesmas jika ada keluhan dan tidak membiarkannya,
serta kepada ibu Herlina untuk pengontrolan penyakit,
mengatur pola makan dan tidak mengonsumsi makanan
yang mengandung bahan pengawet dan melakukan
program KB di Puskesmas Terdekat,
Menelaah lingkungan rumah dan perilaku dari pasien
serta setiap anggota keluarga
Dan menyarankan anak anak pak darman untuk berobat
ke puskesmas.
Mengajak keluarga untu membersihkan rumah, kamar
tidur, kamar mandi dan lingkungan sekitar agar terhindar
dari penyakit
Serta perencanaan pembuatan jamban manual
Hasil :
Faktor resiko yang menyebabkan munculnya masalah
34
kesehatan pada anggota keluarga adalah pola perilaku
yang dan PHBS.
Bapak darma mengaku sudah mulai mengurangi jumlah
merokok dalam satu hari
Ibu herlina mengaku sudah mulai memperbaiki pola
makannya dan telah melakukan program kb.
Intervensi :
Mengingatkan kembali mengenai bahaya rokok dan
makanan yang dapat dikonsumsi
Edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Edukasi mengenai ISPA dan pencegahannya
Mengingatkan kembali agar lebih peduli terhadap
kebersihan didalam rumah sendiri
Edukasi terhadap pasien untuk menghindari faktor resiko
Edukasi terhadap pasien untuk tetap menjaga pola
makan yang teratur, menghindari makanan yang dapat
menyebabkan asam lambung kembali
Kedatangan Kegiatan
ketiga Mengevaluasi perbaikan klinis dari gejala penyakit
(26 Oktober 2016) pasien
Mengamati PHBS pasien dan keluarganya
Mengamati keadaan rumah bapak Darma
Mengajak keluarga untuk membersihkan rumah, kamar
tidur, kamar mandi dan lingkungan sekitar agar terhindar
dari penyakit
Menyarankan bapak darma beserta istri dan anaknya
ataupun keluarganya yang lain untuk datang berobat ke
puskesmas dan mengingatkan apabila ada anggota
keluarga yang sakit segera dibawa ke puskesmas
35
Hasil
Bapak Darma mengaku keluhannya sudah mulai
berkurang
Ibu Rustina sudah mulai mengatur pola makan dan
mengurangi konsumsi makanan yang banyak pengawet.
Keluarga Pak Darma telah memiliki jamban.
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pasien dan
anggota keluarga lain sudah semakin membaik
Kepedulian terhadap kebersihan didalam rumah cukup
baik
Intervensi :
Mengingatkan kembali untuk mengurangi jumlah rokok
dan memotivasi pasien agar sebaiknya berhenti merokok
Mengingatkan kembali kepada ibu Rustina untuk terus
mengatur pola makan dan mengetahui makanan yang
sebaiknya dihindari
Mengingatkann kembali kepada Ramotan agar
mengurangi aktivitas keluar rumah, dan apabila keluar
rumah agar menggunakan masker
Edukasi dan memotivasi pasien mengenai PHBS pada
keluarga
Menyarankan kepada pasien untuk meminta berobat ke
puskemas atau pustu jika mengalami gangguan
kesehatan
Edukasi dan motivasi kepada pasien untuk menghindari
faktor resiko
Dan kembali mengingatkan mengenai kepedulian
terhadap rumah sendiri agar kesehatan tetap terjaga.
36
1.6 KESIMPULAN
Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien Keluarga Binaan:
37