SKRIPSI
Oleh:
219118103
2023
HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU SEKOLAH
MINGGU TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA SD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
219118103
2023
i
HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU SEKOLAH
MINGGU TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA SD
SKRIPSI
Oleh:
219118103
Mengetahui,
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 219118103
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan memenuhi syarat untuk
dipertahankan dalam ujian di depan Panitia Penguji Skripsi Strata Satu (S1)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia Toraja.
Pembimbing:
iii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Kristen Indonesia toraja dengan Surat Keputusan (SK)
Dekan No………………………….. tanggal…………………untuk memenuhi
Sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada program
studi Pendidikan guru sekolah dasar pada ………………………..
Disahkan oleh
Panitia ujian
Ketua :
Sekertaris :
Anggota :
iv
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NIM : 219118103
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar
merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pemikiran orang lain yang saya akui hasil tulisan atau pikiran sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
ketentuan yang berlaku.
Makale, Februari
2023
Yang menyatakan,
v
MOTTO
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
Hidup hanya sekali, manfaatkanlah waktu yang ada, terutama untuk mengejar ilmu dan
Jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada karena belum tentu datang
Karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang sangat kusayangi dan
kucintai
ABSTRAK
vi
Lisdayanti Wiwik Luden 2023. Hubungan Keterampilan Guru Sekolah Minggu
Terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia SD. Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKIT) Tahun 2023. Pembimbing:
Mersilina L. Patintingan, S.S., M.Pd. dan Sefrin S. Tangkearung S.Pd., M.Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterampilan mengajar guru sekolah
minggu yang baik untuk membentuk karakter anak usia SD yang jarang disorot
oleh masyarakat padahal sangat berperan penting di dalam membentuk karakter
anak sejak dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
keterampilan mengajar guru sekolah minggu terhadap pembentukan karakter anak
usia SD.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, Teknik pengumpulan data secara
langsung dari lokasi penelitian yaitu Gereja Toraja Jemaat Ebenhaezer
Tampapute. Populasi sebanyak 40 anak yang terdiri dari anak usia 6-12 tahun
yakni anak kelas rendah dan anak kelas tinggi. Dengan sampel adalah 20 anak.
Teknik pengumpulan data menggunakan skala likert dan Teknik analisis data
dengan menggunakan uji normalitas, uji regresi linear sederhana, kemudian uji
hipotesis menggunakan uji hipotesis assosiatif, uji korelasi dengan bantuan SPSS
29.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan anatara keterampilan
mengajar guru sekolah minggu dan pembentukan karakter anak usia SD. Hal ini
dapat dilihat pada hasil uji hipotesis dimana signifikansi linear by linear
association yang menunjukkan hasil 0.001 < 0.05 . Hal ini menunjukkan bahwa
Ha diterima dan Ho ditolak .
Kata Kunci: Keterampilan Mengajar, Guru Sekolah Minggu,
Pembentukan Karakter Anak
KATA PENGANTAR
vii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Keterampilan Mengajar Guru Sekolah Minggu Terhadap
Pembentukan Karakter Anak Usia SD” dengan baik.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini belum
sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal.
Dari awal dilakukannya penyusunan proposal penelitian hingga penulisan skripsi
ada banyak kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun atas berkat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini terselesaikan
dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
viii
6. Sefrin S. Tangkearung, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang
telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan
dan motivasi untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
selama ini telah bekerja keras dan mencurahkan segala kemampuan dalam
usaha membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.
8. Kedua orang tua tercinta, Ayah Cornelius Samaya dan Ibu Ludia Luden
atas segala tetes keringat, ketulusan, kasih sayang dan doa yang tiada
henti, serta memberikan motivasi dan membiayai sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dengan baik.
9. Kakak saya, Youngki Noverth Sanggalangi, dan ketiga adek saya, Yulitha
Luden, Valen Ayunda Luden, dan Christin Luden yang selalu mendukung
saya selama ini, memberikan motivasi, doa yang tulus sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi dengan baik.
10. Teman spesial saya, Afner Sahetapi yang telah mendukung selama ini,
memberikan motivasi dan dukungan, dan memberikan doa yang tulus
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
11. Ruth Lambi’ S.Th selaku Ketua Majelis sekaligus pendeta, Majelis Jemaat
yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah
tersebut.
12. Guru Sekolah Minggu selaku wali anak sekolah minggu di Gereja Toraja
Jemaat Ebenhaezer Tampapute yang telah memberikan bantuan selama
penulis melakukan pengumpulan data.
13. Seluruh anak usia SD di Gereja Toraja Jemaat Ebenhaezer Tampapute atas
kerjasamanya dalam penelitian sehingga semuanya berjalan dengan baik.
14. Defliyensi Luden, Yulnita Yuyun, Rahmi Syukur, Mersi, Juantri Eva
Tolanda, selaku teman-teman penulis yang telah menemani dan
memotivasi selama ini.
15. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang penulis
tidak dapat sebutkan satu persatu.
ix
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan dan
melimpahkan berkat dan kasih-Nya kepada kita semua. Dengan segala
kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyaj kekurangan-
kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
x
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
MOTTO...........................................................................................................vi
ABSTRAK.......................................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................7
C. Tujuan Penelitian...................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................7
E. Definisi Operasional...............................................................................7
A. Kajian Teori............................................................................................10
B. Kerangka Pikir........................................................................................35
D. Hipotesis.................................................................................................38
xi
B. Variabel Dan Desain Penelitian..............................................................39
F. Jadwal Penelitian.....................................................................................50
A. Hasil Penelitian.......................................................................................51
B. Pembahasan.............................................................................................63
A. Kesimpulan.............................................................................................66
B. Saran........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................68
LAMPIRAN....................................................................................................71
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert.....................................................................43
DAFTAR GAMBAR
xiii
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir..................................................................36
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrument...........................................................................72
Lampiran 7 Dokumentasi.......................................................................................81
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjadi sebuah
ukur untuk kualitas setiap orang untuk menentukan dan menuntun masa depan
Definisi maha luas, yaitu pendidikan adalah hidup, yang artinya segala
luas terbatas yaitu pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan
datang.
1
2
diperoleh dari berbagai hasil latihan dan pembelajaran. Sebagai guru sekolah
karakter anak didasari oleh berbagai aspek, salah satunya adalah dilihat dari
gurunya sehingga anak dapat menirukan sikap yang diberikan oleh gurunya.
Orang berkarakter baik adalah orang yang memiliki disiplin dalam dirinya
yang tinggi dan memiliki panduan menjadi teladan bagi mereka. Anak yang
belajar sikap bukan dari apa yang di ajarkan oleh gurunya tetapi dari apa yang
mereka lihat dan dari apa yang dilakukan oleh gurunya. Dalam hal tersebut,
harus dimiliki oleh seorang pengajar agar dapat melaksanakan tugas mengajar
Ada beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh guru
3
(Mansyur,2017).
oleh anak karena guru merupakan seseorang yang telah mengabdikan dirinya
hanya ada dalam pendidikan formal saja, tetapi juga ada dalam pendidikan
lainnya yang dapat dicontoh oleh anak. Peran guru sangat penting dalam
santun, dan tanggung jawab. Selain di dalam lingkup guru formal, guru di
lingkup informal juga dapat diteladani oleh anak terutama di gereja. Sebagai
guru sekolah minggu hal yang dapat dicontoh oleh anak adalah religius,
kejujuran, toleransi, disiplin, dan rasa tanggung jawab. Guru disarankan agar
mudah dijangkau oleh anak-anak dan dapat ditemui di dalam gereja. Sekolah
minggu juga merupakan kegiatan yang sangat mudah diakses oleh anak-anak
4
yang akan menjadi penerus gereja masa depan. Pelayanan bagi anak sekolah
mengajar guru sekolah minggu yang dapat ditiru dan dicontoh oleh anak.
disiplin dan tanggung jawab karena dimana anak selalu memperhatikan sifat
merupakan bagian hakiki dari peribadahan gereja, yang tidak dapat dibatasi
yaitu hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan dan dengan Tuhan.
Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan suatu pemahaman yang pada
akhirnya menjadi nilai dan keyakinan pada anak. Karakter adalah cara berfikir
dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja
(Suyanto, 2017).
Anak usia sekolah dasar merupakan masa anak untuk belajar dan sekolah
permulaan atau awal. Pada masa ini, anak-anak lebih mudah untuk diarahkan,
diberikan tugas dan cenderung untuk memulai kebiasaan yang dilihat dari
5
orang disekitarnya. Pada masa ini, anak mudah menerima dan menangkap hal-
hal yang diajarkan kepada anak, dalam hal ini termasuk membentuk karakter
dan terus menerus ke arah yang lebih maju. Anak usia sekolah dasar adalah
anak yang telah memasuki umur 6-12 tahun (Damayanti, Lutfiya & Nilamsari,
2019).
perilaku pada proses pengajaran pada hari minggu, hari raya gerejawi dan
dimiliki oleh guru sekolah minggu untuk pembentukan karakter anak usia SD.
Selain orang tua dan guru yang ada di sekolah, guru sekoah minggu juga
menjadi salah satu tempat yang mudah dijangkau untuk membentuk karakter
6
anak usia SD. Guru sekolah minggu jarang disorot oleh orang tua dan guru
sekolah untuk membentuk karakter anak yang masih duduk di sekolah dasar,
padahal guru sekolah minggu merupakan guru non-formal yang berguna untuk
guru.
pembentukan karakter anak sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk
mengajar guru sekolah minggu yang sangat baik untuk membentuk karakter
dari hasil pengamatan atau hasil observasi ditemukan religius, rasa tanggung
jawab, disiplin, kejujuran dan toleransi yang sangat baik. Penelitian ini
tahun).
dan perhatian untuk guru sekolah minggu membentuk karakter anak karena
hanya berada pada hari minggu saja bertemu dengan guru sekolah minggu.
Padahal, keterampilan mengajar guru sekolah minggu dapat dilihat pada hari
raya gerejawi dan kegiatan gerejawi yang melibatkan anak sekolah minggu
yang dapat melihat cara guru mengajar untuk membentuk karakter anak.
7
karakter anak karena guru sekolah minggu juga memiliki tanggung jawab
besar dalam membentuk karakter anak karena telah dititipkan oleh orang tua
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
D. Manfaat Penelitian
Jika tujuan di atas tercapai, maka terdapat dua kegunaan besar yaitu secara
1. Manfaat Teoritis
SD.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
8
b. Bagi guru
c. Bagi sekolah
d. Bagi Gereja
karakter anak.
e. Bagi Peneliti
E. Definisi Operasional
memilih metode yang tepat untuk pembelajaran agar efektif dan efisien.
a. Pengertian Keterampilan
sesuatu dari yang bernilai rendah menjadi bernilai tinggi sehingga memiliki
Nurjati,2016).
pengetahuannya yang dapat ditiru atau dicontoh dan diterapkan oleh orang
10
11
12
b. Pengertian mengajar
Mengajar berasal dari kata “ajar”, ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada
yang dihadapi. Ada beberapa pengertian mengajar menurut para ahli yaitu :
Arsyad,2019).
mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada
menciptakan sistem lingkungan untuk membantu orang lain dalam proses belajar
dimiliki sehingga menumbuhkan dan mendorong siswa atau orang lain untuk
belajar.
13
c. Pengertian guru
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
juga di gereja, masjid, di surau atau musholla dan di rumah. Guru memang
Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar
2) Menurut Wiyani, N.A (2015:28), guru adalah orang dewasa yang bekerja
sebagai pendidik dan mengajar peserta didik di sekolah agar dapat menjadi
3) Menurut UU Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 (pasal 1), guru adalah
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
(S Sulistiana, 2018).
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru adalah orang
guru dapat dilatih yang harus dikuasai oleh guru sebelum mengajar kepada anak.
Keterampilan yang dimiliki oleh seorang guru dapat melekat sebagai hasil dari
membagikan hal-hal baik yang patut dicontoh dan dipraktekan oleh peserta didik
yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik,
baik tutur kata atau perbuatannya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
yang berhubungan dengan sikap, perilaku, tutur kata, mental maupun yang terkait
dengan akhlak yang patut dijadikan contoh bagi peserta didik. Keterampilan
perkembangan pribadi peserta didik. Hal ini dapat dimaklumi karena manusia
(H Hidayatullah, 2018).
Oleh sebab itu, guru harus menunjukkan sikap keteladanannya yang baik bagi
siswa di dalam proses mengajar guru . Terkait dengan hal ini, ada beberapa hal
ini adalah salah satu wadah bagi anak untuk memperoleh pengenalan akan Tuhan
dan Firman-Nya. Sekolah minggu juga adalah pelayanan gerejawi yang dilakukan
demi merangkul serta mengarahkan semua anak bersekutu di dalam Yesus atau
Souisa,2021).
Karena itu sejak usia dini anak-anak diajak untuk melakukan yang baik dan
salah satu cara untuk menjadikan anak-anak bersikap baik dan bertanggung
yang tidak terawatt, akan tumbuh bersama tanaman liar. Karena itu, tanah
itu harus dirawat, dibersihkan, dipagari agar benih ditanah tersebut akan
Semua orang dipimpin Roh Kudus adala anak Allah yang menerima Roh
18
usia dini merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru sekolah minggu.
Maka dari itu, seharusnya kebaktian bagi anak juga lebih menampakkan
aktif dilaksanakan di gereja maka sifat rohani anak akan menurun dan
hal-hal yang negative. Pendamaian dalam diri anak sekolah minggu tidak
suatu kebaktian sangatlah membawa pengaruh yang baik bagi anak sekolah
minggu.
Jadi, sekolah minggu sebagai Organisasi Intra Gerejawi sangat penting karena
dalam sekolah minggu perilaku anak-anak dapat dibentuk menjadi lebih baik
melalui pembinaan iman. Selain itu, melalui sekolah minggu anak-anak akan
membawa diri mereka untuk selalu dipimpin Roh Kudus dan dalam kebaktian
tahap demi tahap untuk sebuah pembelajaran agar lebih mengerti mengenai
Pekabaran Injil terletak atas orang-orang yang ada dalam gereja baik itu
3) Alat Penjangkau
penjangkau bagi setiap individu yang sudah mengenal dan percaya kepada
Yesus atau belum percaya kepada Yesus. Dalam hal ini akan percaya
yang dapat dipakai dalam persekutuan untuk menjangkau antara lain: ikut
serta dalam paduan suara gereja, vocal grup, bermain drama, music dan
4) Penyalur berkat
melalui doa dan materi. Berkat berasal dari Tuhan merupakan pengasihan
dan ketulusan yang diperuntukkan bagi sesame. Karena kasih Yesus selalu
mengingatkan kita untuk saling menolong dan terus berbuat baik kepada
Guru sekolah minggu adalah guru non-formal yang mengajar anak-anak pada
hari minggu. Guru sekolah minggu adalah seorang pengajar Kristen yang
mengingatkan bahwa apa yang dalam hati seseorang, itu diucapkan melalui
21
mulutnya dan menegaskan agar seseorang dapat berfikir dengan baik sebelum
Guru sekolah minggu juga memiliki pola sikap atau tindakan yang bisa
dicontoh atau diteladani oleh anak-anak dan mampu membangun relasi atau
hubungan yang baik terhadap sesamanya terlebih kepada Tuhan. Untuk menjadi
guru sekolah minggu bukan karena disenangi anak-anak kecil atau pun senng
Tidak mudah menjadi guru sekolah minggu karena harus memiliki sikap penuh
sangat besar dan sulit, di tangan para guru sekolah minggu adalah generasi
penerus itu terletak. Oleh sebab itu, seorang guru sekolah minggu harus memiliki
sekolah minggu. Adapun tugas dan panggilan seorang guru sekolah minggu
harus bisa jadi contoh yang baik bagi anak-anak sekolah minggu.
Gembala yang baik itu mengenal dan mengasihi setiap dombanya serta
tidak membiarkannya berada dalam kesulitan. Oleh karena itu, peran yang
mengajarkan Firman Tuhan bagi anak sekolah minggu serta dapat menjadi
teladan.
Seorang guru sekolah minggu tentunya memikul tanggung jawab yang sangat
sekolah minggu harus memenuhi beberapa syarat antara lain (I Putu Ayub
Darmawan,2015):
1) Telah Diselamatkan
Menurut Liauw (2001:20), mereka yang mau memberi diri sebagai pendidik
Liauw (2001:22) mengatakan mengenai siapa yang mau memberi diri untuk
Tugas seorang guru sekolah minggu bukan hanya membawa orang datang
lainnya.
24
fase umur yang disukai dan membuatnya tertarik untuk diajar sehingga ia
diteladani secara rohani serta ajaran dari guru sekolah minggu pada anak
sekolah minggu.
7) Bertanggung jawab
Kudus sangat penting sebab Roh Kudus yang memperkenalkan yang benar
sekalipun sangat sulit. Sebab keberhasilan sekolah minggu terletak pada guru
sekolah minggu.
3. Pembentukan Karakter
a. Pengertian karakter
dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-
beda. Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" (menandai)
tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur,
26
kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara
seorang yang berperilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang
seluruh kebaikan yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum
bijaksana, dan kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejarah
2) Agus Wibowo, bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam
yang terdapat pada individu yang menjadi ciri khas kepribadian individu yang
berbeda dengan orang lain berupa sikap, pikiran, dan tindakan. Ciri khas tiap
individu tersebut berguna untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
b. Nilai-nilai karakter
psikologi pendidikan, nilai-nilai sosial budaya, ajaran agama, Pancasila dan UUD
1945, dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta
27
(Zubaedi,2011).
1) Religius: sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
dengan sebaik-baiknya.
6) Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
7) Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
8) Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
9) Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat,
dan didengar.
kelompoknya.
11) Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
12) Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
14) Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
16) Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
17) Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi
18) Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
nikai-nilai perilaku, yang dapat dilakukan atau ditindak secara bertahap dan saling
yang kuat untuk melaksanakannya, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya,
Fatmah,2013).
peserta didik memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Amanat UU ini
tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian
atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh dan
waktu yang lama dan adanya dukungan yang penting dari orang sekitar biasanya
penting. Oleh karena itu, perlu memikirkan prinsip dan strategi pembentukan dan
dalam membentuk karakter tentu tidak serta merta berhasil, namun perlu adanya
kerjasama dengan semua pihak baik keluarga, sekolah maupun gereja, dibawah
bimbingan Roh Kudus sebagai pribadi yang berkuasa dalam hidup manusia (H
Heryanto, 2021).
Secara alami, sejak lahir sampai berusia tiga tahun, atau mungkin hingga
sekitar lima tahun, kemampuan nalar seorang anak belum tumbuh sehingga
pikiran bawah sadar (subconscious mind) masih terbuka dan menerima apa saja
mulai dari orang tua dan lingkungan keluarga. Dari mereka itulah, pondasi awal
yang berasal dari lingkungan kerabat, sekolah, televisi, internet, buku, majalah,
dan menalar objek luar. Mulai dari sinilah, peran pikiran sadar (conscious)
informasi yang melalui panca indra dapat mudah dan langsung diterima oleh
Ryan & Lickona mengungkapkan bahwa nilai dasar yang menjadi landasan
respek pada diri sendiri, orang lain, semua bentuk kehidupan maupun lingkungan
lain sebagai sesuatu yang berharga dan memiliki hak yang sederajat. Karakter kita
terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anak- anak biasanya bertahan
sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhi baik atau buruk,
kehidupan manusia dan tidak bisa di lakukan secara instan atau cepat. Karakter
atau meniru perilaku seorang guru saat mengajar yag menampilkan hal yang baik
mak dapat membentuk karakter yang baik pula. Dalam hal ini keterampilan
mengajar, guru dapat membentuk karakter peserta didik seperti yang ada di 18
nilai karakter dapat dicontoh oleh orang lain dari orang yang benar-benar
seseorang yang berkarakter karena memperlihatkan contoh yang baik dan hal ini
sekolah, gereja dan masyarakat. Pembentukan karakter dalam hal ini dibutuhkan
keteladanan yang baik untuk membentuk karakter yang beraklak dan berperilaku
5. Anak usia SD
Anak sekolah dasar adalah mereka yang berusia antara 6 – 12 tahun atau biasa
beragam. Minat anak pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang
(Jatmika, 2005). Ada beberapa pengertian anak usia SD menurut para ahli yaitu:
1) Menurut Gunarsa (2008:98), anak sekolah dasar adalah anak yang berusia
6-12 tahun atau disebut pada masa usia sekolah, memiliki fisik yang lebih
kuat, mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak terlalu bergantung
pada orang tua. Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang atau
masa talent, di mana apa yang telah terjadi dan dibangun pada masa-masa
(MR Halim,2016).
2) Menurut Wong (2008:75), anak sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
yang artinya seolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-
orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah
anak yang berusia 6-12 tahun yang merupakan masa usia sekolah yang memiliki
fisik yang lebih kuat, mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak terlalu
bergantung pada orang tua dan dianggap mulai bertanggung jawab atas dirinya
Menurut Supariasa (2013), karakteristik anak usia sekolah umur 6-12 tahun
1) Fisik/Jasmani
Dari fisik anak dapat dilihat dari ertumbuhan lambat dan teratur, Anak
wanita biasanya lebih tinggi dan lebih berat dibanding laki-laki dengan usia
susu tanggal, nafsu makan besar, senang makan dan aktif, dan Fungsi
2) Emosi
Pada bagian emosi anak dapat dilihat perubahan seperti suka berteman,
ingin sukses, ingin tahu, bertanggung jawab terhadap tingkah laku dan diri
sendiri, mudah cemas jika ada kemalangan di dalam keluarga, dan Tidak
3) Sosial
4) Intelektual
Pada intelektual anak dapat dilihat perubahan seperti suka berbicara dan
coba-coba, selalu ingin tahu sesuatu dan perhatian terhadap sesuatu sangat
singkat.
matang untuk memasuki sekolah. Periode sekolah dasar terdiri dari periode
kelas rendah dan periode kelas tinggi. Karakteristik siswa kelas rendah
d) Pada masa ini (terutama pada umur 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai
dunianya,
f) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap
tidak penting.
(Notoatmodjo, 2012) :
c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau mata
e) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang
anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional; mereka
B. Kerangka Pikir
Selain sekolah formal yang diadakan bagi anak, ada juga sekolah non-formal
sekolah minggu anak belajar mengenai berbagai hal mulai dari belajar Firman
Tuhan, diajak disiplin, bertanggung jawab, toleransi dan jujur atas apa yang
dilakukan. Salah satu hal lain yang dapat dicontoh oleh anak adalah dari
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat
Keterampilan
Pertama, Hasil penelitian oleh Kholif Lailin Nisfah (2019) meneliti tentang
terhadap hasil belajar seni tari siswa sdn gugus gajah mada semarang. Hasil
proses belajar mengajar. Variasi mengajar guru yang sebagian belum optimal dan
keaktifan belajar siswa yang berbeda-beda menyebabkan hasil belajar seni tari
antara: 1) keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar seni tari; 2)
keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari; dan 3) keterampilan variasi
mengajar guru dan keaktifan belajar siswa terhadap haisl belajar snei tari.
korelasi. Teknik sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dengan
deskriptif dan uji hipotesis menggunakan uji korelasi sederhana serta uji korelasi
keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar seni tari siswa nilai
sisanya 59,8% dipengaruhi oleh fakor lain. (2)ada hubungan yang positif dan
signifikan antara keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari siswa nilai
rhitung =0,592 yang termasuk dalam kategori sedang. Besar kontribusi 35%
sisanya 65% dipengaruhi oleh faktor lain. (3)ada hubungan yang positif dan
signifikan keterampilan variasi mengajar guru dan keaktifan belajar siswa secara
bersama-sama terhadap hasil belajar seni tari siswa nilai rhitung =0,689 yang
termasuk dalam kategori kuat serta berkontribusi sebesar 47,4% sisanya 52,6%
antara keterampilan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar seni tari,
keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari, keterampilan variasi
mengajar guru dan keaktifan belajar siswa terhadap hasil belajar seni tari. Saran
belajar siswa.
D. Hipotesis
suatu penelitian yang berarti hipotesis harus di uji. Hipotesis Asosiatif adalah
hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2019). Hipotesis dari
lapangan yang menggunakan data berupa angka yang didukung oleh data
yang akurat sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
karakter. Yang akan diteleliti oleh calon peneliti adalah antara dua variabel
tersebut.
2. Jenis penelitian
Jenis penelitian yanag dipakai didalam penelitian ini adalah penelitian
sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
39
40
adalah:
2. Desain Penelitian
antara dua variabel atau lebih yaitu hubungan kausal. Hubungan kausal
adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.Jadi dalam penelitian ini ada
keadaan atau situasi subjek yang diteliti dan mengkaji apakah variabel-
X Y
Katerangan :
X = Keterampilan mengajar
Y = Pembentukan karakter
= Hubungan
Populasi adalah seluruh aspek yang ingin diteliti mulai dari siswa, guru,
atau objek yang kemudian dipelajari dan diteliti tetapi populasi harus bisa
menunjukkan sifat-sifat dan semua karakter yang dimiliki oleh subjek atau
42
objek yang akan diteliti tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah anak
1. Anak usia SD 40 20
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian atau jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan
mengambil sampel dari populasi itu. Sampel merupakan bagian atau wakil
dari populasi yang diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah anak usia SD
penelitian ini skala likert digunakan oleh calon peneliti guna mengukur
Setuju 3 Setuju 2
b. Observasi
c. Dokumentasi
adalah bahan tertulis maupun film, dari record, yang tidak dipersiapkan
penelitian.
a. Pra-Penelitian
lokasi penelitian,
diadakannya penelitian,
b. Pelaksanaan Penelitian
statistik yang akan digunakan pada penelitian ini adalah statistik deskriptif
instrument yang terdiri dari dua uji yaitu uji validitas dan uji
reabilitas.Dalam uji prasyarat terdapat dua uji yaitu uji normalitas dan uji
regresi sederhana.
45
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
diinginkan dan dapat menangkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Untuk hasil uji validitas tidak berlaku secara universal, artinya
bahwa suatu instrumen dapat memiliki nilai valid yang tinggi pada saat
tertentu dan tempat tertentu, akan tetapi menjadi tidak valid untuk waktu
yang berbeda atau pada tempat yang berbeda pula. Dalam penelitian ini uji
b. Uji Reabilitas
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang dengan menggunakan
butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji
46
variabel. Sama halnya dengan uji validitas, uji reliabilitas dalam penelitian
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Jika pengujian normal maka
normal jika taraf signifikansi > 0,05. Uji normalitas data bertujuan untuk
pembentukan karakter.
Y=a+bX
Keterangan:
X : Variabel independent
c. Uji Hipotesis
penelitian) dengan nilai hipotesis pada data populasi”. Hasil dari pengujian
suatu hipotesis.
menolak hipotesis atau istilah yang lebih sering digunakan adalah hipotesis
tidak cukup bukti untuk menerima hipotesis. Maka dari penjelasan tersebut
nilai yang diperoleh dari data sampel bukan karena hipotesis tersebut benar
atau salah.
diperoleh taraf signifikansi < 0,05, maka hipotesis di terima. Tetapi jika uji
3. Analisis korelasi
bivariate dengan rumus product moment dari Karl Pearson, uji signifikansi
a. Uji korelasi
pembentukan karakter anak usia SD. Untuk keperluan ini digunakan rumus
Dimana:
X = nilai variabel x
Y = nilai variabel y
n = jumlah data
Kriteria pengujian adalah ada hubungan yang signifikan jika nilai r hitung
lebih besar dari nilai r tabel pada sampel (N) tertentu pada taraf signifikan 5%
b. Interpretasi Data
49
usia SD, maka digunakan tabel interprestasi nilai r (Sugiyono, 2017), yaitu:
F. JADWAL PENELITIAN
Bulan
o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Studi
Lapangan
2. Penyusunan
Proposal
3. Seminar
Proposal
4. Pengurusan
izin
Penelitian
5. Pengambilan
dan
pengelolaan
data
6. Penyusunan
Skripsi
51
7. Ujian Skripsi
8. Yudisium
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian
izin penelitian pada tanggal 13 januari 2023 dan menjelaskan maksud dan
Ketua majelis menyambut baik dengan apa yang telah disampaikan dan
usia SD pada tanggal 15 januari 2023, Jumlah responden dalam penelitian ini
adalah 20 anak yang merupakan anak sekolah minggu anak kecil dan besar
atau anak yang berusia SD. Proses penelitian ini dilakukan dengan
Penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas yaitu keterampilan mengajar guru
sekolah minggu dan Variabel terikat yaitu pembentukan karakter anak usia SD.
persyaratan yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
51
52
pada saat pembagian angket oleh responden, dan kegiatan mengajar guru
sekolah minggu.
Tabel 4.1
Profil anak usia SD Pengisi Angket
No. Nama Usia Kelas
1. Yusri Nugiawati Mallisak 10 tahun 4
2. Marchel Rivano 11 tahun 6
3. Gavriela Dwi K. 10 tahun 4
4. Vian 10 tahun 4
5. Oktavia 10 tahun 4
6. Reynosin 11 tahun 5
7. Elsi Eklesya 11 tahun 5
8. Sriyanti 10 tahun 4
9. Edel Varnas 10 tahun 5
10. Rani 11 tahun 6
11. Anet 10 tahun 5
12. Madun 9 tahun 3
13. Aurelio 6 tahun 1
14. Maxi Putra G. 9 tahun 3
15. Miranda 8 tahun 2
16. Reynard F. 7 tahun 2
17. Alvin 8 tahun 2
18. Yordani 9 tahun 3
19. Renita Rury 7 tahun 2
20. Nando 8 tahun 2
53
a. Uji Validitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur dan memperoleh data penelitin
dari para responden. Uji validitas digunakan untuk menguji setiap item
Syarat validitas suatu item adalah apabila r hitung > r tabel pada taraf
signifikan (𝛼 = 0,05) maka instrumen itu dianggap valid dan jika r hitung ≤ r
1) Jika nilai r hitung < r tabel, maka butir pernyataan tidak valid.
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,444. Data dalam penelitian ini diolah dengan
Sig. (2-
No Soal R hitung R table Kategori Soal
tailed)
1. 0.510 0.444 0.022 Valid
2. 0.544 0.444 0.013 Valid
3. 0.552 0.444 0.012 Valid
4. 0.571 0.444 0.009 Valid
5. 0.072 0.444 0.763 Tidak Valid
6. 0.652 0.444 0.002 Valid
7. 0.487 0.444 0.030 Valid
8. 0.661 0.444 0.002 Valid
9. 0.504 0.444 0.023 Valid
10. 0.578 0.444 0.008 Valid
11. 0.101 0.444 0.671 Tidak Valid
12. 0.634 0.444 0.003 Valid
Berdasarkan data hasil output spss 29 pada tabel 4.4 maka dapat
b. Uji Reabilitas
Cronch bach sebesar 0,6 atau lebih. Hasil Cronbach’s alpha diperoleh
menggunakan bantuan program SPSS versi 29. Dalam penelitian ini memilih
adalah:
1) Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas
yang baik atau dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya.
2) Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji tersebut
program SPSS 29. Maka uji reliabilitas pada variabel keterampilan mengajar
guru sekolah minggu dan pembentukan karakter anak usia SD, besarnya nilai
Tabel 4.5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,824 10
Dari uji reliabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil angket
alpha yang menunjukkan hasil 0,824 > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 4.6
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,773 10
Dari uji reliabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil angket
pembentukan karakter anak usia SD dapat dilihat dari Cronbach alpha yang
menunjukkan hasil 0.773 > 0.6 . Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
58
4. Uji Prasyarat
minggu dan pembentukan karakter anak usia SD, data di analisis statistic
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak, dalam hal ini menggunakan uji normalitas
shapiro-wilk. Jika nilai signifikansi melebihi dari 0,05 maka uji dilakukan
0,05 maka uji dilakukan tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian Shapiro
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
keterampilan mengajar ,155 20 ,200 *
,945 20 ,301
guru sekolah minggu
pembentukan karakter ,143 20 ,200* ,963 20 ,609
anak usia SD
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
signifikansi keterampilan mengajar guru sekolah minggu sebesar 0,301 > 0.05,
dan signifikasi pembentukan karakter anak usia SD 0,609 > 0,005. Jadi, dapat
59
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5,451 7,079 ,770 ,451
keterampilan ,801 ,171 ,740 4,670 <,001
mengajar guru
sekolah minggu
a. Dependent Variable: pembentukan karakter anak usia SD
Dari output tabel di atas dapat dikatakan bahwa, a = angka konstan dari
Y = a + bX
a = 5.451
b = 0.801
Karena nilai regresi bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat
(variabel Y).
1) Jika nilai t hitung > t tabel maka ada hubungan keterampilan mengajar
(Y).
2) Sebaliknya, jika nilai t hitung < t tabel maka tidak ada hubungan
T tabel = a / 2 : n – k -1
61
= 0.05 / 2 : 20– 1- 1
= 2.101
Pada tabel 4.8 Dapat dilihat bahwa nilai t hitung 4.670 dan nilai t tabel
pada taraf signifikan 5% pada distribusi nilai t tabel sebesar 2.101 (dapat
dilihat pada halaman lampiran). Karena nilai t hitung sebesar 4.670 > nilai
(Y).
uji T. Jika uji T diperoleh taraf signifikansi < 0,05, maka hipotesis di terima.
Tetapi jika uji T diperoleh taraf signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value Df sided)
Pearson Chi-Square 99,167a 100 ,505
Likelihood Ratio 61,238 100 ,999
Linear-by-Linear 10,409 1 ,001
Association
N of Valid Cases 20
a. 121 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,05.
62
Dari uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil angket
anak usia SD dapat dilihat dari signifikansi linear by linear association yang
menunjukkan hasil 0.001 < 0.05 . Hal ini menunjukkan bahwa ha diterima
dan ho ditolak .
pembentukan karakter anak usia SD. Hasil uji korelasi product moment dapat
Correlations
keterampilan
mengajar guru pembentukan
sekolah karakter anak
minggu usia SD
keterampilan mengajar Pearson Correlation 1 ,788**
guru sekolah minggu Sig. (2-tailed) <,001
Sum of Squares and 1412,933 979,733
Cross-products
Covariance 100,924 69,981
N 15 15
pembentukan karakter Pearson Correlation ,788** 1
anak usia SD Sig. (2-tailed) <,001
Sum of Squares and 979,733 1092,933
Cross-products
Covariance 69,981 78,067
63
N 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
: SPSS 22
guru sekolah minggu (X) dan pembentukan karakter anak usia SD (Y) nilai r
siswa yakni 0.444. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
mengajar guru sekolah minggu dan pembentukan karakter anak usia SD adalah
kuat.
B. Pembahasan
64
persamaan yang diperoleh dari hasil skor angket keterampilan mengajar guru
menunjukkan bahwa persamaan regresi tersebut ada hubungan. Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji regresi linear sederhana dimana nilai t hitung 4.670 > t
tabel = 2.101 hal ini terbukti nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel pada
diperoleh nilai signifikansi 0,001 < 0,05. dimana signifikansi lebih kecil dari
nilai 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha di terima dan Ho ditolak yang
berarti bahwa ada hubungan keterampilan mengaajr guru sekolah minggu (X)
terhadap pembentukan karakter anak usia usia SD, maka dapat dilihat dari tabel
terhadap pembentukan karakter anak usia SD. Maka, dapat disimpulkan bahwa
65
kuat.
penting. Oleh karena itu, perlu memikirkan prinsip dan strategi pembentukan
hasil dari temperamen pembawaan yang dibentuk oleh pendidikan masa kanak-
Artinya, dalam membentuk karakter tentu tidak serta merta berhasil, namun
perlu adanya kerjasama dengan semua pihak baik keluarga, sekolah maupun
gereja, dibawah bimbingan Roh Kudus sebagai pribadi yang berkuasa dalam
A. Kesimpulan
mengajar guru sekolah minggu terhadap pembentukan karakter anak usia SD.
Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis assosiatif karena nilai nilai
signifikansi 0.001 < 0.05 untuk jumlah responden sebanyak 20. Sehingga Ho di
tolak dan Ha diterima. Hal ini juga diperkuat hasil dari uji korelasi product
anak usia SD yang berada pada rentang 0.60-0.799 memiliki hubungan kuat.
B. Saran
1. Guru
anak terutama untuk membentuk karakter anak sejak dini baik guru di sekolah
2. Orang tua
Orang tua diharapkan dapat bekerja sama dengan gereja maupun sekolah
untuk mendidik, membimbing anak agar dapat membentuk karakter yang baik
sejak dini.
66
67
3. Siswa
Bagi siswa agar dapat belajar dengan baik dan meneladani yang baik yang
4. Peneliti
Daftar Pustaka
Aithing, A., Weny, W., Vincent, W., & Chandra, W. (2021). Kreativitas Guru
Dalam Belajar Mengajar Sekolah Minggu Buddhis Maitreyadi Vihara
Vimala Maitreya , Rupat. 236–239.
Dalam, M., & Alkitab, M. (n.d.). Yemima Kezia Dan Sarah Stefani, “Khotbah
Eksposisi Narasi Kreatif Dan Kontekstual Bagi Anak-Anak Generasi Z
Usia 5-6 Tahu”,. 2(2), 5–10.
Ii, B. a. B. (2013). Dja’far Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam. 107.
1 37. 37–116.
Ii, B. A. B., Teori, A. L., & Karakter, P. (2012). Soerjono Soekanto, Kamus
Sosiologi (Jakarta: Rajawali. 9–34.
Pago Sara. (2019). Analisis Teologis Praktis Pelayanan Sekolah Minggu yang
Terabaikan di Gereja Toraja Jemaat Ebenhaezer Sadar Klasis Bone-
Bone. STAKN Toraja.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). In Suparyanto dan Rosad (2015 (Vol. 5,
Issue 3).
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–
253.
Teologi, J., Kristen, D. K., & Sinaga, K. M. (2021). Konsep Pendidikan Anak
Menurut Lawrence O . Richards dan Implementasinya bagi
Perkembangan Iman Anak penyediaan fasilitas yang memadai .
Sementara itu Paulus Lie menjelaskan tepat tentang anak ( Lie , 2013 ).
Pemahaman ini tertampakkan dari ketidaktahuan. 23–38.
N
72
USIA SD
minggu mengajar
Kejujuran 7 8
Toleransi 5 6
73
Nama :
Usia :
Kelas :
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Tulislah nama dan identitas anda pada kolom yang telah disediakan
Setuju (S) :3
Tanggapan
No Pernyataan
SS S TS STS
minggu
74
bervariasi)
mengajar saya
saya
mengajar
minggu mengajar
SD
Nama :
Usia :
Kelas :
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Tulislah nama dan identitas anda pada kolom yang telah disediakan
2. Setuju (S) :3
Tanggapan
No Uraian
SS S TS STS
jawab
masyarakat
hal apapun
minggu saja
sekolah minggu
berguna
79
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP