Anda di halaman 1dari 78

ANALISIS PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)

PASCA PANDEMI COVID-19 DI SDN 8 SESEAN

SKRIPSI

OLEH:

AGUSTINA PONGDATU

218118302

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2022
ANALISIS PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
PASCAH PANDEMI COVID-19 DI SDN 8 SESEAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Untuk


Diseminarkan Dalam Rangka Penelitian Skripsi

OLEH:

AGUSTINA PONGDATU

218118302

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNUVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2022

i
ANALISIS PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
PASCAH PANDEMI COVID-19 DI SDN 8 SESEAN

SKRIPSI

Oleh:

Agustina Pongdatu

218118302

Mengetahui

Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tadius, S.Pd., M.Pd.


PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

ANALISIS PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)


PASCAH PANDEMI COVID-19 DI SDN 8 SESEAN

Atas nama saudari:

Nama : Agustina Pongdatu

Nim : 218118302

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyatakan bahwa skripsi ini telah dan memenuhi syarat untuk dipertahankan

dalam ujian di depan Panitia Penguji Skripsi Strata satu (S1) Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia Toraja.

Makale, Agustus 2022

Pembimbing:

1. Hakpantria, S. Pd., M.Pd (………………................)

2. Weryanti Laen Langi’, S.Pd., M.Pd . (………………..................)

iii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia Toraja dengan Surat Keputusan (SK)

Dekan No. HK.06/744/UKI Toraja.DFKIP/2022 tanggal 23 Agustus 2022 untuk

memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada hari Rabu, 24 Agustus

2022.

Disahkan oleh

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Dr. Rubianus, M.Pd


NIDN 0911046201
Panitia Ujian :

Ketua : Hakpantria, S.Pd., M.Pd (………………………………)

Sekretaris : Weryanti Laen Langi’, S.Pd., M.Pd (…………………………..)

Anggota :Benyamin Salu, S.Pt., M.Pd (………………………………….)

:Eky Setiawan Salo, S.Kom., M.Pd (……………………………..)

:Roberto S.Situru, S.IP., M.IP (…………………………………..)

iv
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agustina Pongdatu

NIM : 218118302

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasae

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (GlS) Pascah

Pandemi covid-19 Di SDN 8 Sesean

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar

merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui hasil tulisan atau pikiran sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil

plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

ketentuan yang berlaku.

Makale, Agustus 2022

Yang menyatakan,

Agustina Pongdatu

v
MOTTO

“Nothing is impossible for God”

(Tiada Yang Mustahil Bagi Tuhan)

“Jawab Yesus: Katamu:Jika Engkau Dapat? Tidak Ada Yang

Mustahil Bagi Orang Yang Percaya!”

(Markus 9:23)

vi
ABSTRAK

PONGDATU, Agustina. 2022. “Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah


(GLS) Pasca Pandemi Covid-19 di SDN 8 Sesean ” Skripsi. Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Univeritas Kristen Indonesia Toraja. Dibimbing Oleh Pembimbing
1 Hakpantria, S.Pd., M.Pd. dan Pembimbing 2 Weryanti Laen Langi’,
S.Pd., M.Pd.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan program gerakan


literasi sekolah (GLS) yang diterapakan di SDN 8 Sesean Penelitian ini
menggunakan penelitian pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah
deskriptif kualitatif . Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskritif kualitatif. Subjek penelitian ini diambil dari kelas IV yang
melaksanakan program gerakan literasi sekolah (GLS). Informan pendukung
penelitian yaitu guru kelas IV SDN 8 Sesean. Pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai program gerakan literasi sekolah
(GLS) pasca pandemi covid-19 menemukan bahwa minat baca siswa meningkat
dengan adanya program gerakan literasi sekolah serta dapat membantu guru
dalam mengetahui mana siswa yang belum lancar membaca dan mana yang sudah
lancar membaca. Kemudian dari tahap pelaksanaannya di lihat dari segi tahap
pembiasaan dalam tahap ini siswa di latih untuk membaca dalam hati ,tahap
pengembangan dalam tahap ini siswa dilatih untuk menuliskan hasil dari bacaan
yang telah dibaca, serta tahap pembelajaran dalam tahap ini siswa memaparkan
hasil bacaan yang sudah di tuliskan selanjutnya faktor pendukung dan fakrot
penghambat dari faktor pendukung gerakan literasi dapat di lihat dari sarana dan
prasarana serta bahan bacaan meskin bahan bacaan masih kurang namun tidak
mengurangi semangat siswa dalam membaca. Dari faktor penghambat dapat
dilihat kurangnya bahan bacaan, kurangnya minat siswa dalam membaca, adanya
guru-guru yang belum sepenuhnya mengikuti pelaksanaan gerakan literasi
sekolah serta adanya siswa yang belum memahami pentingnya membaca buku.
Kata kunci : Literasi, program gerakan literasi sekolah,

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah

memberi karunia kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi pada program studi strata satu (S1), Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas keguruan Universitas Kristen Indonesia

Toraja, penulis banyak mengalami rintangan dan kendala dalam menyusun tugas

akhir ini namun dapat diselesaikan dengan baik, adapun judul tugas akhir yang

diambil adalah : Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca

Pandemi Covid-19 di SDN 8 Sesean.

Penulis menyadari keberhasilan untuk menyelesaikan tugas akhir ini tidak

lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar -

besarnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan moral maupun materil

dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Bapak Dr. Oktavianus Pasoloran, SE., M.Si., Ak, CA. selaku Rektor

Universitas Kristen Indonesia Toraja

2. Bapak Dr. Rubianus S.Pd, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

3. Bapak Tadius, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

viii
4. Ibu Hakpantria, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak

meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan, masukan

dan arahan pada penulisan tugas akhir ini.

5. Ibu Weryanti Laen Langi’, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang

telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan

bimbingan, masukan dan arahan pada penulisan tugas akhir ini.

6. Ibu Zatman Payung’, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penasehat Akademik yang

memberikan banyak masukan kepada penulis.

7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang selama

ini sudah memberikan ilmu dan bimbingan yang berguna sehingga penulis

dapat memperoleh cukup ilmu untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Orang Tua tercinta yang telah melahirkan membesarkan, menuntun,

mendoakan, membiayai, memotivasi dan memberikan nasehat yang sangat

berguna bagi penulis.

9. Saudara- saudaraku yang telah memberikan motivasi, dukungan, doa serta

memberikan nasehat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Ibu Sarni Lele Padang, S.Pd selaku kepala sekolah yang memberikan

kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian.

11. Ibu Christina Yusfina, S.Pd selaku guru kelas yang sudah memberikan

waktunya untuk peneliti melakukan wawancara mengenai analisis program

gerkan literasi pasca pandemi covid-19

ix
12. Teruntuk bestie-bestie ku Natalia Medeline Pabate, Friliancy L.B, Elmawati

Patandian yang sudah memberikan dukangan serta motifasi dalam

mengerjakan tugas akhir ini

13. Dan untuk teman sepelayananku Shakina, Nhoberto, Darius yang sudah

memberikan dukungan,motifasi serta doa dalam menyelesaikan tugas akhir ini

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang membantu

dalam penyusunan tugas akhir dan penelitian ini.

Kiranya Tuhan yang maha kuasa senantiasa melindungi dan memberikan

berkat yang terindah kepada kita semua terlebih khusus kepada kita semua yang

telah membantu penulisan skripsi ini, pembaca. Penulis telah berusaha sebaik

mungkin untuk menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa

penulisan tugas akhir ini masih banyak memiliki kekurangan.

Rantepao, Agustus 2022

Agustina Pongdatu

x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

HALAMAN PERSEUJUAN KETUA PRODI PGSD.................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI..........................................iv

PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..........................................................v

MOTTO...........................................................................................................vi

ABSTRAK.......................................................................................................vii

KATA PENGANTAR....................................................................................viii

DAFTAR ISI...................................................................................................xi

DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................5

C. Tujuan Penelitian..................................................................................5

D. Manfaat Penelitian................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................8

A. Kajian Teori..........................................................................................8

xi
1. Pengertian Literasi..........................................................................8

2. Faktor Pendukung dan Faktor penghambat program Gerakan Literasi

Sekolah ..........................................................................................10

3. Tahap Program Gerakan Literasi Sekolah .....................................11

4. Komponen Program Gerakan Literasi Sekolah.............................12

5. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah...................................................14

6. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah..............................................15

B. Penelitian Relevan................................................................................16

C. Kerangka Pikir......................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN................................................................20

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..........................................................20

B. Kehadiran Peneliti................................................................................21

C. Lokasi Penelitian .................................................................................21

D. Sumber Data.........................................................................................22

E. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................23

F. Analisis Data.........................................................................................24

G. Pengecehkan Keabsahan Data..............................................................26

H. Tahap Penelitian...................................................................................27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN.................................29

A. Hasil Penelitian.....................................................................................29

B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................34

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN............................................40

A. Kesimpulan...........................................................................................40

xii
B. Saran.....................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................42

LAMPIRAN....................................................................................................44

SURAT PERMOHONAN PENELITIAN....................................................52

SURAT KETERANGAN...............................................................................53

FOTOCOPY BUKU PEMBIMBING SKRIPSI..........................................54

DOKUMENTASI............................................................................................58

RIWAYAT HIDUP.........................................................................................59

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 kerangka pikir...................................................................................19

Tabel 3.1 analisis data.......................................................................................25

Tabel 3.2 tahap penelitian.................................................................................28

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran di mulai.............31

Gambar 4.2 tahap pembiasaan gerakan literasi sekolah...................................36

Gambar 4.3 tahap pengembangan gerakan literasi sekolah..............................37

Gambar 4.4 tahap pembelajaran gerakan literasi sekolah ................................37

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 pedoman obsevasi.........................................................................44

Lampiran 2 pedoman wawancara.....................................................................45

Lampiran 3 dokumentasi..................................................................................56

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting dengan adanya

pendidikan manusia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan peradaban

manusia. Pendidikan merupakan salah satu modal untuk mencapai kemajuan

suatu Negara. dengan adanya pendidikan diharapkan tercipta generasi baru yang

lebih berkualitas dalam mengembangkan kehidupan bangsa .

Tujuan pendidikan ini mengarah pada pengembangan potensi yang ada di

dalam diri manusia potensi yang berkembang dalam diri manusia tersebut

terbentuk melalui proses pembelajaran yang berlangsung secara terus menerus

hal tersebut sesuai yang dimuat dalam Undang-Undang nomor 20 thun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1ayat 1 yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajan agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperukan dirinya, masyarakat banga dan Negara.”
Lingkungan pendidikan adalah suatu tempat berlangsungya proses pedidikan

Pendidikan sangat penting karena salah satu penentu mutu sumber daya

manusia. Pendidikan dapat memberikan perubahan dan dapat meningkatkan

pengetahuan serta keterampilan yang selanjutnya akan berdampak pada

peningkatan produktivitas. Oleh karena itu pendidikan sangat penting sebab

pendidikan merupakan kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas, (Hakpantria, 2021).

1
2

Berupa lingkungan tempat bersosial karena dalam suatu pendidikan terjadi

suatu proses belajar mengajar yang tidak lepas dari lingkungan sosialnya.

Huneshek dan Wobmann (2013) dalam buku (Serelicion, 2021) menyatakan

indikator pendidikan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bukanlah

peresentase jumlah penduduk yang menempuh pendidikan formal, namun hal

yang menentukan kemajuan pertumbuhan suatu Negara. Kemampuan kongnitif

penduduk yang merupakan hasil dari pendidik. Moretti dan Frandell (2013)

menegaskan bahwa pendidikan yang dimaksud adalah mampuh memahami,

membaca, menulis, dan menghitung. Melalui proses pembelajaran maka peserta

didik akan mengenal dirinya sendiri bahwa ia memiliki potensis dalam dirinya.

Pendidikan sangat penting karena seorang dapat mengembangkan potensinya

melalui pengajaran atau pelatihan sehingga mampu berkembang sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya.

Membaca merupakan kunci dari sebuah ilmu, melalui membaca kita dapat

memhami apa yang belum kita pahami sebelumnya kita bisa pahami dengan

adanya membaca. Membaca suatu kebutuhan bagi siswa yang harus dimulai

diperkenalkan dari orang tua untuk memberikan pengetahuan sebelum masuk

sekolah, sehingga anak sekolah sudah bisa mengerti apa yang ajarkan guru

kepadanya. Dalam dunia pendidikan membaca pada mulanya adalah suatu yang

rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi

juga melibatkan aktivitas visual berfikir dan metakongnitif, sebagai proses visual.

Membaca merupakan proses menerjamakan symbol tulisan ( huruf) ke dalam

kata-kata lisan sebagai suatu proses berfikir, membaca, kritis, dan pemahan
3

kreatif. Menurut Manoranjitham & Jacob, (2007) bahwa membaca sangat penting

karena dengan membaca akan menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan

kemampuan bahasa dan meningkatkan berpikir dan berkreasi.

Setelah pasca pandemi covid-19 berakhir maka semua kegiatan diaktifkan

kembali seperti belajar daring yang dilaksanakan selama masa pandemi covid-19

namun setelah pasca pandemi covid-19 berakhir maka belajar tatap muka

diaktifkan kembali sehingga kegiatan di sekolah dapat terlaksana kembal.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah salah satu program yang sangat

penting di terapkan pada bidang pendidikan karena program tersebut mampu

untuk mengembangkan kemampuan siswa terutama anak SD dalam membaca

sehingga dapat menumbuhkan minat siswa dan meningkatkan keterampilan

membaca siswa, melihat keadaan siswa selama masa pandemi covid-19

kebanyakan jika disuruh kerjakan tugas malah memanfaatkan HP untuk bermain

dibanding dengan kerja tugas. Olehnya setelah pasca pandemi covid-19 guru

diharapkan dapat menerapkan kembali segala kegiatan yang sempat tidak

terlaksana selama masa pandemi covid-19 seperti pelaksanaan program gerakan

literasi sekolah (GLS) yang sempat tidak terlaksana karena adanya peraturan dari

pemerinta untuk membatasi kegiatan di sekolah .

Penelitian yang dilakukan oleh Suyono,ddk (2017) mengenai gerakan literasi

sekolah (GLS) dalam penelitiannya mereka memfokuskan penelitian pada tahap

implementasi gerakan literasi sekolah (GLS). Dari hasil penelitian ditemukan

pola-pola dalam implementasi gerakan literasi sekolah yaitu pola kegiatan literasi

pada buku tematik dan pola kegiatan literasi. Dari peneliti dapat disimpulkan
4

bahwa dengan menerapkan kegiatan yang tepat dalam upaya peningkatan literasi

siswa dapat membawa dampak positif bagi siswa khususnya terkait dengan

budaya literasi di sekolah. Sedangkan dalam penelitian ini lebih memfokuskan

pada tahap penelitian program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi

covid-19 untuk mengetahui bagaimana tahap literasi sekolah (GLS) dan faktor

pendukung serta faktor penghambat di SDN 8 Sesean.

Hasil observasi awal di SDN 8 Sesean Program Gerakan Litrasi Sekolah

(GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean dilakasanakan secara tatap

muka, program gerakan literasi sekolah dilaksanakan secara tatap muka kegiatan

ini dilakukan setiap pagi sebelum jam pelajaran di mulai dengan menggunakan

buku bacaan. SDN 8 Sesean merupakan contoh sekolah di Toraja Utara yang

menjalankan program gerakan litarasi sekolah. Hal ini di dapat informasi bahwa

terdapat 26 Siswa kelas IV yang melaksanakan program gerakan literasi sekolah

(GLS) pasca pandemi covid-19 calon peneliti tertarik untuk mengetahui

bagaimana program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19,

tahap pelaksanaan gerakan literasi sekolah serta faktor pendukung dan faktor

penghambat program gerakan literasi sekolah sehingga akan dilakukan penelitian

dengan judul Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi

Covid-19. sesuai dengan dilaksanakan program gerakan literasi sekolah yang

utama yaitu literasi membaca bertujuan agar siswa mampu meningkatkan

pengetahuan dan memahami setiap kegiatan pembelajaran yang akan di berikan

kepada siswa.
5

Berdasarkan uraian sangat menarik untuk dilakukan penelitian yang menelah

tentang program gerakan literasi sekolah (GLS). Peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (

GLS ) Pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka rumusan masalah ini adalah:

1. Bagaimana Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi Covid-19

Di SDN 8 Sesean?

2. Apa Yang Menjadi Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Program

Gerekan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi Covid-19 Di SDN 8 Sesean?

3. Bagaimana Tahap Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi

Covid-19 Di SDN 8sesean?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang di kemukakan maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Program Gerakan Literasi (GLS) Pasca

Pandemi Covid-19 Di SDN 8 Sesean

2. Untuk Mengetahui Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Program

Gerekan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi Covid-19 Di SDN 8 Sesean

3. Untuk Mengetahui Tahap-Tahap Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Pasca Pandemi Covid-19 Di SDN 8sesean?


6

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan masalah yang

telah diuaraikan maka manfaat yang di harapkan oleh penulis adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan serta untuk mengetahui

program gerakan literasi sekolah (GLS) Pasca pandemi covid-19 di SDN 8

Sesean.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Tumbuhnya gemar membaca dalam membaca khususnya untuk siswa di

tingkat SD

2) Meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca melalaui program

gerakan literasi sekolah oleh pihak sekolah dalam membaca

b. Bagi guru

1) Menjadi pedoman bagi guru untuk menerapkan metode yang teapt dalam

menanamkan program gerakan literasi sekolah.

2) Bertambahnya pengalaman baru bagi guru di dalam menciptakan metode

yang tepat dalam penanaman program gerakan literasi sekolah kepasa

siswa dalam membaca.


7

c. Bagi sekolah

1) Bertmabahnya sumbangan positif bagi peningkatan ilmu pendidikan

khususnya dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar melalaui

program gerakan literasi sekolah kepada siswa.

2) Diharapkan dapat tercapainya peningkatan kualitas pemeblajaran yang

dilakukan oleh sekolah dengan dasar kempampuan siswa yang meningkat

yang di sebabkan dengan adanya program gerakan literasi sekolah dalam

mebaca saat jam pelajaran di mulai.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi siapapun yang akan

melakukan penelitian yang serupa atau melakukan kelanjutan dari penelitian

ini, sehingga menjadi tolak ukur bagi peneliti selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

dalam kajian teori akan dibahas beberapa kajian teori mengenai pengertian

literasi, tahap literasi, faktor pendukung dan faktor penghambat literasi,

komponen literasi, tujuan gerakan literasi dan pengertian gerakan literasi sekolah

(GLS).

1. Pengertian Literasi

Secara etimologis, literasi berasal dari bahasa latin littera ( huruf ) yang

memiliki pengertian system tulisan yang menyertainya, sedangkan literasi

dalam bahasa inggiris literacy memiliki pengertian melibatkan penguasaan

system sistem tulisan konvensi-konvensi yang mentertainya. Kegiatan literasi

merupakan aktivitas atau kegiatan membaca dan menulis yang berkaitan

dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya dalam kehidupan.

Literasi berkembang sejalan dengan perubahan waktu dan telah bergeser

dari pengertian yang sempit menuju ke pengertian yang lebih luas mencakup

bidang penting yang memiliki arti kemampuan atau melek teknologi, politik,

berfikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar setiap peserta didik. Hal

ini tentu telah berkembang dari pengertian semula yang hanya diartikan

sebagai kemampuan membaca dan menulis. Menurut (Nurul Fauziah et al.,

2020) pengertian gerakan literasi sekolah (GLS) adalah kemampuan

mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui

berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan

8
9

berbicara sedangkan menurut kemendikbud (Imanugroho dan Ganggi, 2019)

Gerakan Literasi Sekolah merupakan gerakan sosial dengan dukungan

kolaboratif berbagai elemen. Menurut (Mulyo Teguh, 2017) gerakan literasi

adalah gerakan sosial yang didukung melibatkan berbagai pihak yang

berupaya untuk mewujudkan pembiasaan membaca pada peserta didik selama

15 menit. Pada awalnya literasi dipandang hanya sebagai aktifitas baca tulis,

tetapi dengan seiring perkembangan saman literasi digunakan diberbgai

bidang ilmi. Dalam ruang lingkup pendidikan aktivitas membaca menulis

mempunyai peran penting, karena aktivitas baca tulis merupakan kegiatan

untuk memahami berbagai mata pelajaran (bidang studi) khususnya yang ada

di sekolah dasar.

Menurut Fianto. dkk (2017) dalam mengembangkan budaya literasi

sekolah salah satunya yang harus dipersiapkan guru yaitu menyiapkan

penyedian bahan bacaan yang bisa di pahami peserta didik dan peningkatan

minat baca peserta didik, maka dari itu perlunya pembinaan yang matang dari

tenaga pengajar dan adanya dukungan dari orang tua dalam menjalankan

program gerakan literasi sekolah. Peneliti maknai literasi sekolah sebagai

kegiatan yang tak hanya sekedar membaca dan menulis akan tetapi

kemampuan literasi diperoleh melalui berbagai aktivitas seperti membaca,

menulis, melihat, menyimak dan atau berbicara. Seorang dikatakan literat jika

seorang itu dapat memahami sesuatu karena informasi yang tepat serta dapat

melakukan sesuatu dari informasi yang diperolehnya. Menurut Abidin (2014)

rendahnya kemampuan literasi menyebabkan rendahnya minat baca


10

dikalangan siswa sekolah dasar. Rendahnya minat baca tersebut

mengakibatkan rendahnya kemampuan kongnitif dan intelektual siswa. Selain

rendahnya minat baca, minat untuk berkunjung ke perpustakaan juga masih

rendah, hal ini terjadi karena bahan bacaan yang ada di perpustakaan juga

masih belum bervariasi. Salah satu langkah pemerintah dalam meningkatkan

minat baca siswa adalah dengan program gerakan literasi sekolah.

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Gerakan Literasi Sekolah

a. Faktor pendukung

1) Sarana dan Prasarana

Adanya sarana dan prasarana untuk mensosialisasikan kebijakan atau

program dari sekolah. Adanya literasi membaca merupakan penerapan

dari prinsip kegiatan membaca yang dilakukan dimanapun dan

kapanpun. Siswa dengan mudah mengakses buku sebagai sumber

literasi bahkan dengan adanya literasi membaca akan semakin

mendekatkan siswa dengan buku sehingga siswa akan terbiasa

membudayakan membaca.

2) Bahan bacaan

Adanya hibah buku atau sumbangan buku dari orang tua program ini

menjadi faktor pendukung untuk ketersedian sumber literasi untuk

siswa.
11

3) Dukungan orang tua

Dukungan dari orang tua disampaikan melalui surat dari orang tua yang

dititipkan melalui siswa dalam bentuk surat edaran program gerakan

literasi sekolah.

4) Adanya aloakasikan waktu dan dana untuk menunjang kecakapan

literasi.

5) Guru-guru mempunyai semangat belajar yang baik.

b. Faktor penghambat

1) kerjasama guru dan tenaga kependidikan

guru harus selalu diingatkan terkait kebijakan dan program yang akan

dilakukan hal ini karenakan tegihan para guru yang banyak sehingga

pencapain literasi bukan satu-satunya proiritas dari para guru.

2) Kurangnya bahan bacaan

Buku yang kaya akan niali-nilai serta gambar-gambar menarik sulit

didapatkan sehingga terjadi kebosanan bagi siswa untuk melaksanakan

program gerakan literasi.

3) Minimnya minat baca peserta didik

Perlu adanya pengembangan program agar tidak menonton dan terjadi

kebosanan dalam melaksanakan program gerakan literasi .

3. Tahap Gerakan Literasi Sekolah

Menurut Kemendikbud (Faizah, 2016:5) memaparkan tahapan gerakan

literasi sekolah diantaranya:


12

1) Tahap pembiasaan

Pada tahap ini siswa diajak untuk melakukan kegiatan 15 menit membaca

untuk menumbuhkan minat baca bagi pengembangan kemampuan literasi

siswa sebagai pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan

perkemendikbud No. 23 Tahun 2015 (Aderson & Krathwol dalam halim,

2020).

2) Tahap pengembangan

Pada tahap ini siswa diajak untuk menaggapi buku pengayaan atau buku-

buku yang telah di baca untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa

(kemedikbud dalam halim, 2020).

3) Tahap pembelajaran

Dalam tahap ini siswa dapat menjadikan kegiatan membaca sebagai

kegiatan rutinitas dan kebiasaan serta dapat disukai tentang isi buku yang

dilakukan dikelas bersama teman-temannya. Serta bertujuan

mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan

pengalaman pribadi, berfikirkritis, dan mengelolah kemampuan

komunikasi secara kreatif (Aderson & Krathwol dalam halim, 2020).

4. Komponen Gerakan Literasi Sekolah

Menurut Clay dan ferguson (Wiedarti, 2016: 8-10), komponen literasi

informasi terdiri dari atas:


13

1) Literasi dini

Kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan

berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh

pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah.

2) Literasi dasar

Kemapuan untuk mendengarkan, berbicara, menulis, dan menghitung

berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan

( counting ), mempersepsikan informasi ( perceiving ),

mengomunikasihkan, serta menggambarkan infprmasi ( drawing )

berdasarkan pemahaman dan pengembilan kesimpulan.

3) Literasi perpustakaan

Kemampuan memberikan pemahaman cara membedahkan bacaan fiksi

dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi refernsi dan periodical memahami

sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan

perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga

memiliki pengetahuan dalam mehami informasi ketika sedang

menyelesaikan sebua tulisan, penelitian, pekerjaan atau mengatasi

masalah.

4) Literasi media

Kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda,

seperti media cetak, media elektronik ( media radio, media televise ),

media digital ( media internet), dan mehami tujuan penggunaanya.


14

5) Literasi membaca

Literasi membaca adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca,

mencari, menelusuri, mengelolah dan memahami informasi, menganalisis,

menerapkan, menanggapi dan menggunakan teks bacaan untuk mencapai

tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk

berpartisispasi di lingkungan sosial. Dalam penelitian ini peneliti lebih

focus dalam literasi membaca untuk memudahkan peserta didik dalam

memahami, menanggapi, menjelaskan dan mengimplementasikannya.

5. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

Menurut Faizah (2016:2) gerakan literasi sekolah mempunyai tujuan yaitu:

1) Tujuan umum

Tujuan umum gerakan literasi sekolah adalah untuk menumbuhkan

kembangkan budi pekerti pada siswa melalui pembiasan membaca literasi

sekolah agar siswa menjadi pembelajar yang mampu menguasai setiap

pembelajaran khususnya dalam hal membaca.

2) Tujuan Khusus

Tujuan khusus gerakan literasi sekolah adalah menjadikan dan

mengembangkan budaya literasi membaca siswa di sekolah dan

menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan dan ramah

agar peserta didik mampu nengetahui dan memahami pengetahuan yang

dipelajari.
15

6. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah

Menurut (Nurul Fauziah et al., 2020) pengertian gerakan literasi sekolah

(GLS ) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan

sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca,

melihat, menyimak, menulis dan berbicara

Gerekan literasi sekolah sendiri merupakan sebuah program dari

pemerintah yang diharpakan dilaksanakan dan dikembangkan diseluruh

Indonesia. Program gerakan literasi sekolah ditunjukan untuk membuat

sekolah sebagai organisasi pemebelajaran yang dapat melahirkan peserta didik

sebagai seoarang literat dam mampu mehami tentang kehidupan belajar

membaca yang secarang bersaing di dunia pendidikan.

Gerakan literasi sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan

kolaboratif dari berbagai elemen salah satunya yang dapat ditempuh untuk

mewujudkan sekolah sebagai oraganisasi pembelajaran yang siswanya literat

sepanjang hayat adalah pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasan ini

lakukan dengan kegiatan 15 menit membaca, guru atau orang tua membacakan

buku kepada siswa untuk diikuti atau biasa juga siswa dan guru membaca

dalam hati, yang sudah disesuaikan dengan konteks atau target sekolah. Ketika

pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap

pengembangan, dan tahap pembelajaran (Wiedarti. Ddk, 2016: 7). Menurut

(Budiharto et al., 2018) gerakan literasi sekolah merupakan aktivitas yang

dilaksanakan secara bersama-sama dengan bantuan dari berbagai factor. Usaha


16

yang dilakukan untuk menyelenggarakan seperti pembiasaan membaca pada

siswa.

Sebagaiman dicamtumkan dalam peraturan menteri pendidikan dan

kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 bahwa gerakan leterasi sekolah

dirancangkan untuk memperkuat gerakan dan menambah ilmu peserta didik

untuk menumbuhkan budi pekerti. Kegiatan gerakan literasi sekolah diadakan

untuk bisa menumbuhkan minat baca peserta didik untuk menguasai

pengetahuan dengan baik dengan melibatkan kolaborasi pihak sekolah dan

peserta didik.

B. Penelitian Relevan

Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian terdahulu guna sebagai referensi

dan sebagai pendukung kerelevanan data yang dilakukan.ada beberapa

peneliti yang membahas tentang gerakan literasi sekolah 9 (GLS).

1. (Ramandanu, 2019) dalam penelitiannya mengenai gerakan literasi

sekolah melalui pemanfaatan sudut baca kelas sebagai sarana

alternatif penumbuhan minat baca siswa di Sekolah Dasar Negeri

Pamongan 2. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak sudah

melaksanakan program Gerakan Literasi Sekolah. SD Negeri

Pamongan 2 sudah memanfaatkan sudut baca dengan optimal, Hal itu

dilihat dari keberhasilan sekolah dalam menumbuhkan minat baca

siswa. Minat baca di SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur

Kabupaten Demak sudah mulai terbentuk hal ini karena adanya


17

program Gerakan Literasi Sekolah melalui pemanfaatan sudut baca

yang terdapat di setiap kelas.

2. (Ramadhani, n.d.) dalam penelitiannya mengenai Analisis

Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah di SMP Kota Surabaya.

Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

program gerakan literasi sekolah di satuan pendidikan menengah

(SMP) adalah yang pertama, Berdasarkan temuan data dilapangan,

mengenai indikator ketercapaian yang pertama yaitu kelengkapan

acuan standart nasional tingkat pendidikan sekolah menengah pertama,

untuk sekolah SMP Negeri.

3. (Suyono et al., 2017) dalam penelitianya mengenai mengenai

implementasi gerakan literasi sekolah pada pembelajaran tematik

disekolah dasar mengenai implementasi gerakan literasi sekolah pada

pembelajaran tematik disekolah dasar. Berdasarkan penelitian maka

disimpulkan bahwa pola kegiatan literasi pada buku tematik siswa

jumlah dua belas pola yang terdiri dari membaca, pertayaan,

mendengarakan dan menulis dan mengharuskan kepada siswa untuk

selalu membaca sebelum jam pelajaran dimulai.

4. (Lestari & Septianingrum, 2019) dalam penelitianya mengenai

program gerakan literasi seklah di SD Dhama karya. Berdasarkan

penelitian ini maka dapat di simpulkan bahwa peneliti menyimpulkan

bahwa program gerakan literasi di SD Dhama karya berjalan secara

efektif dan memberikan pengaruh positif untuk siswa dalam


18

meningkatkan minat membaca, menulis, berbicara dan menyimak yang

bertujuan mengasah peserta didik untuk berfikir kritis, analisis, kreatif

dan inovatif, berfikir kritis, analisis, kreatif, dan inovatof terkait dengan

literasi harus di kembangkan agara dapat bermanfaat untuk siswa dan

lingkungan sekitarnya.

C. Kerangka Pikir

Hasil observasi awal di SDN 8 Sesean di dapat informasi bahwa terdapat

30 Siswa kelas IV yang melaksanakan program gerakan literasi sekolah

(GLS) pasca pandemi covid-19 calon peneliti tertarik untuk mengetahui

bagaimana program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19,

bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat serta bagaimana tahap

pelaksanaan program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19

sehingga akan dilakukan penelitian dengan judul Analisis Program Gerakan

Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi Covid-19.

SDN 8 Sesean merupakan salah satu tempat menimba ilmu berupaya

menumbuhkan budaya membaca di kelas pasca pandemi covid-19 sebagai

bagian dari pengembangan diri siswa, literasi membaca ini akan berhasil jika

guru mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat sehingga pembelajran

yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan membaca literasi dan

potensi siswa semaksimal mungkin


19

Berdasrakn urain diatas, maka kerangka piker penelitian dapat dilihat pada

bagan berikut ini.

Program Gerakan Literasi ( GLS ) Pasca Pandemi


Covid-19 Di SDN 8 Sesean

Faktor Pendukung Gerakan


Literasi Sekolah (GLS)

Faktor Penghambat Gerakan


Literasi Sekolah (GLS)

Tahap Pelaksanaan Gerakan


Literasi sekolah(GLS) Pasca
Pandemi Covid-19

Tabel 2.1 Bagan Kerangka pikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif merupakan penelitian

yang bersifat deskriptif dan cenderung sebagai metodologi menggunakan

analisis penelitian kualitatif didefenisikan yang menyediakan alat-alat dalam

memahami arti secara mendalam yang berkaitan dengan fenomena yang

kompleks dan prosesnya dalam praktik social. Penelitian kualitatif merupakan

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

trianggulas (gabungan observasi, wawancara, dokumentasi) data yang

diperoleh cenderung data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2013) .

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini digunakan peneliti untuk

memperoleh suatu data berupa informasi yang digunakan untuk

mendiskripsikan gerakan literasi sekolah melalui budaya membaca di SDN 8

Sesean secara mendalam dan menyeluruh. Jenis penelitian deskriptif ini

digunakan dalam proses penelitian karena penelitian ini diangkat dari suatu
21

kerangka teori,gagasan para ahli, maupun pemahaman dari penulis

berdasarkan pengalamannya kemudian dikembangkan untuk memperoleh

suatu kebenaran dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran penelitian di lapangan merupakan hal yang sangat penting

dan diperlukan secara optimal untuk mengumpulkan data terhadap “ Program

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi Covid-19 di SDN 8 Sesean

untuk mengumpulkan data mulai dari awal proses penelitian hingga akhir

penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunakan

teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Secara langsung dan aktif

dengan sumber data yaitu dengan melakukan wawancara dengan guru SDN 8

Sesean. Sejalan dengan pendapat Ghony& Al Manshur (Ramadhanu dam

Muhammad, 2019:1) yaitu peneliti kualitatif berperan sebagai orang yang

membuka kunci, menelaah, menganalisis dan mengeksplorasi seluruh ruang

secara cermat, tertib, dan leluasa.

C. Lokasi Pnelitian

Kegiatan penelitian akan mengambil lokasi di SDN 8 Sesean sekolah

tersebut beralamatkan di kelurahan Pangli Selatan, Kecamatan Sesean,

Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian

akan dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022 SDN 8 Sesean

merupakan salah satu sekolah yang berakreditas B di sekecamatan sesean dan

salah satu sekolah yang menerapkan program gerakan literasi sekolah. Alasan

memilih lokasi ini untuk di jadikan tempat penelitian yaitu pertama karena
22

permasalahan yang aka diteliti ada dilokasi tersebut kedua permasalahan yang

diteliti lebih menonjol terdapat di lokasi tempat penelitian memang di lokasi

lain ada permasalahn ini tetapi setelah di bandingka tempat inilah yang lebih

menonjol lagi permasalahannya dan yang ketiga merupakan merupakan

tempat saya magang kurang lebih dua bulan sehingga saya menganalisis

terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut terutama setelah pasca

pandemi covid-19 masih banyak siswa yang mengalami hambatan. Terutama

dalam hambatan membaca sehingga dalam hal ini gerakan literasi sangat

penting diterapkan di sekolah untuk mempermudah siswa dalam membaca.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu sumber data berupa

sumber data primer berupa hasil wawancara dan sumber data sekunder berupa

dokumentasi:

1. Sumber data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumber data asli melalui wawancara langsung beserta tindakan yang

dilakukan oleh informan. Melaui kepala sekolah dan guru yang ada di

SDN 8 Sesean.

2. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan data yang akan diperoleh secara tidak langsung

tetapi dapat diambil dari orang lain. Data sekunder diperoleh melalui studi

observasi dan dokumentasi yang meliputi dokumen kegiatan Program


23

Gerakan Literasi Sekolah (GLS), foto kegiatan membaca, foto sudut baca

di kelas, foto perpustakaan, dan data yang terkait dengan penelitian.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pada penelitian ini untuk lebih memudahkan peneliti dalam mencari data

peneliti menggunakan teknik dengan memberikan pertayaan yang

berhubungan dengan data yang akan peneliti analisis. Hasil dari beberapa

pertyaan yang peneliti tanyakan pada narasumber kemudian diolah untuk

mendapat hasil yang dapat mendukung peneliti dalam mengumpulakan data

prosedur pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini diantaranya:

1. Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk mengumpulakan data

tentang “ Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi Covid-

19 baik dari segi tahap pembiasan, tahap pengembangan dan tahap

pemebelajaran, serta faktor pendukung dan faktor penghambat dimana

peneliti sudah merancang secara sistematis tentang apa yang akan diteliti.

Pada observasi ini dilakukan pengamatan untuk menjawab rumusan

masalah bagaimana program gerakan literasi Sekolah (GLS) Pasca

pandemi Covid-19 di SDN 8 Sesean

2. Wawancara

Peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Pada

wawancara peneliti menggunakan bantuan pedoman wawancara yang

mana pedoman wawancara ini bersifat terbuka karena bahan acuan

wawancara dapat diubah dan di sesuaikan dengan proses diskusi untuk


24

menuju tujuan kajian. Wawancara dilakukan guru kelas IV untuk

mendapatkan informasi tentang Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Pasca Pandemi-19 di SDN 8 Sesean.

3. Dokumentasi

Pada teknik penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi bertujuan

untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

sehingga data yang diperoleh menjadi akurat. Alat yang digunakan dalam

teknik dokumentasi yaitu hanpone dan sumber data lainya yang termasuk

dalam dokumentasi seperti dokumen gerakan literasi sekolah.

F. Analisis Data

Analisis data pada peneltian mengacu pada model Miles and huberman.

Analisis kualitatif yang dinyatakan oleh Miles and Huberman yaitu proses

mengatur, menyusun dan meyimpulkan sejumlah data yang terkumpul. Proses

analisis data yang dikumpulkan pada penelitian menggunakan analisis data

dengan teknik data kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:246) dalam penelitian

kualitatif, teknik analisis data yaitu data reduction, data display dan

conclusion verification.
25

Berdasarkan urain dalam analisis data berikut gambar analisis data

tersebut.

Pengumpulan data

Reduksi

Kesimpulan Penyajian
data

Tabel 3.1 analisis data Miles & Huberman

Adapun langka-langkah teknis analisis data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, maka dari itu

perlu dicacat dengan teliti dan rinci. Peneliti ini memilih data yang akurat,

penting bermakna dan data yang tidak berguna untuk menjelaskan apa yang

menjadi sarana terhadap analisis. Pada tahap reduksi data peneliti

mengumpulkan sesuai data yang dibutuhkan yaitu mengenai Program

Gerakan Literasi Sekolah Pasca Pandemi Covid-19 di SDN 8 Sesean


26

tersebut. Untuk itu peneliti memilih mengelompokkan jenis data yang

ditemukan selama proses penelitian berlangsung dan difokuskan sesuai

dengan focus penelitian yang telah dirumuskan.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

pengajian data. Dalam penelitian kualitatif menyajikan data dengan teks

yang bersifat naratif. Sehingga dalam penyajian data akan dilampirkan juga

dengan teori yang digunakan pada kajian teori peneliti. Penyajian data

tersebut akan menghasilkan teori grounded, yaitu teori yang temukan di

lapangan dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus

menerus.

3. Kesimpulan

Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak di temukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabilah kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Adapun dalam penelitian ini, penelitian dan pemeriksaan data

menggunakan cara Triangulasi karena cara ini dianggap peneliti paling sesuai

dengan yang dilakukan. Triangulasi yaitu bahwa verifikasi dari penemuan

menggunakan berbagai sumber informasi dan berbagai metode pengumpulan

data. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.


27

Triangulasi sumber data yaitu untuk menguji krediabilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber, peneliti

mengecek kredibilitas data tentang program gerakan literasi sekolah (GLS)

pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean yaitu dengan pengumpulan data

dan pengujian data yang diperoleh dari kepala sekolah, guru, guru kelas, dan

peserta didik. Triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda.

D. Tahap Penelitian

Pada tahap persiapan peneliti menyusun perencanaan penelitian,

mengajuhkan judul proposal penelitian yang berjudul” Analisis Program

Gerakn Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi Covid-19 di SDN 8 Sesean

membuat pedoman wawancara dan observasi. Tahap pelaksanaan peneliti

melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan informan peneliti.

Hasil temuan peneliti pada tahap ini peneliti menganalisis semua kegiatan

pengumpulan data yang diperoleh terkait dengan judul penelitian dan

mengambil kesimpulan dari data yang telah dianalisis berikut adalah tahap

penelitian yang akan dilakukan.


28

Berdasarkan urain dalam tahap penelitian berikut gambar tahap

penelitian

1. Perencanaan
Tahap pelaksanaan Tahap persiapan
penelitian
2. Pengajuan
proposal penelitian
3. Membuat proposal

Tahap penelitian Melakukan wawancara,


observasi, dan
dokumentasi dengan
informan penelitian

Hasil temuan 1. Menganalisis


penelitian temuan hasi
2. Mengambil
kesimpulan
Pelaporan

Tabel 3.2 tahap penelitian


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Hasil observasi

Dari hasil observasi mengenai analisis program gerakan literasi sekolah

(GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean ada tiga berdasarkan indikator

yaitu bagaiamana program gerakan literasi sekolah pasca pandemi covid-19 di

SDN 8 Sesean, tahap pelaksanaan program gerakan literasi sekolah di SDN 8

Sesean, dan faktor pendukung dan faktor penghambat program gerakan literasi

sekolah di SDN 8 Sesean. Dari hasil observasi mengenai bagaimana program

gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean pasca pandemi covid-19 program

gerakan literasi sekolah tersebut sudah berjalan dengan lancar walaupun pernah

terhambat oleh covid-19 dan dilaksanakan secara bergantian dalam melaksnakan

program gerakan literasi sekolah namun setelah pasca pandemi covid-19 kegiatan

literasi sekolah sudah dilaksanakan dengan normal kembali yang dilakukan secara

serentak setiap pagi sebelum jam pelajaran di mulai.

Dari hasil observasi mengenai tahap pelaksanaan program gerakan literasi

sekolah (GLS) di SDN 8 Sesean dilihat dari segi tahap pembiasaan program

tersebut sudah berjalan dengan lancar dari tahap ini siswa di ajak untuk membaca

dalam hati, dari tahap pengembangan tahap ini juga sudah berjalan dengan lancar

dari tahap ini siswa diajak untuk menuliskan hasil bacaan yang telah dibaca.

29
30

Tahap, dan tahap pembelajaran dari tahap ini siswa diajak untuk memaparkan

hasil bacaan yang sudah di tuliskan.

Dari hasil observasi mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat

program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean . melalui observasi faktor

pendukung program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean dilihat dari hasil

minat siswa dalam membaca dan kemampuan siswa dalam membaca yang dimana

sebelum dilaksnakan program gerakan literasi sekolah minat siswa untuk

membaca sangat kurang dan banyak siswa kurang lancar dalam membaca namu

dengan adanya kegiatan literasi sekolah siswa lebih mudah dalam membaca

karena dibiaskan membaca setiap pagi. Dan faktor penghambatnya dari hasil

observasi dapat dilihat dari kurangnya sumberbacaan yang dibaca siswa sehingga

siswa akan sussah dalam melaksanakan kegiatan literasi sekolah tersebut.

b. Hasil wawancara

Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV tentang bagaimana Program

Grekan literasi sekolah (GLS) di SDN 8 Sesean, bagaimana tahap pelaksanaan

program gerakan literasi sekolah, serta bagaimana faktor pendukung dan faktor

penghambat program gerakan literasi sekolah (GLS). Hasil dari wawancara guru

kelas IV sesuai dengan hasil penelitian yaitu:

1) Program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8

Sesean

Hasil wawancara dengan guru kelas IV untuk mengetahui bagaimana

program gerakavn literasi sekolah (GLS) di SDN 8 Sesean. Berikut ini

penjelasan mengenai program gerakan literasi sekolah menurut ibu C.Y


31

mengatakan bahwa program gerakan literasi sekolah sudah bisa di bilang

terlaksana degan baik karena sebagain siswa sudah bisa membaca dengan adanya

program gerakan literasi sekolah walaupun masih ada siswa yang belum lancar

membaca. Kutipan hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai bagaimana

program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean . Beliau menyatakan bahwa :

“program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean pas pandemi


covid-19 kegiatan tersebut dilaksanaknan secara shif-shifan akan tetapi
setelah pasca pandemi covid-19 kegiatan program gerakan literasi
sekolah dilakukan secara serentak dilaksanakan setiap pagi sebelum jam
pelajaran dimulai dan dimana diketahui bahwa dalam lingkungan
sekolah siswa telah melaksanakan program gerakan literasi sekolah ”.

Dari hasil wawancara dengan dengan guru kelas IV terkait

bagaimana program gerakan literasi sekolah program gerakan literasi

sekolah tersebut dapat dikatakan telah berjalan dengan lancara dan telah

dilakukan siswa dengan baik walaupun masih ada siswa yang kurang

memahami literasi tersebut.

Gambar 4.1Kegiatan Membaca 15 menit sebelum jam Pelajaran dimulai

2) Tujuan program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean

Hasil wawancara dengan guru kelas IV untuk mengetahui tujuan program


32

gerakan literasi sekolah (GLS) di SDN 8 Sesean. Berikut ini penjelasan

mengenai tujuan program gerakan literasi sekolah menurut ibu C.Y mengatakan

bahwa tujuan gerakan literasi sekolah (GLS) adalah untuk menumbuh

kembangkan budi pekerti siswa agar bisa menjadi orang yang berguna dimasa

yang akan datang. Kutipan hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai

tujuan program gerakan literasi sekolah. Beliau menyatakan bahwa :

“tujuan gerakan literasi sekolah (GLS) di SDN 8 Sesean yaitu untuk


meningkatkan kemampuan siswa serta keterampilan siswa dalam membaca
dan ini adalah sala satu hal yang sangat membentu sebagai guru untuk
mengetahui sampai dimana kemampuan siswa dalam membaca serta dapat
membantu kami menegtahui yang mana siswa yang belum lancar dalam
membaca dan yang sudah lancar”.
Dari hasil wawancara dengan dengan guru kelas IV terkait tujuan

program gerakan literasi sekolah. Tujuan program gerakan literasi sekolah

tersebut dapat dikatakan telah berjalan dengan lancara dan telah dilakukan

siswa dengan baik walaupun masih ada siswa yang kurang memahami

literasi tersebut.

3) Tahap pelaksanaan program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean

Hasil wawancara dengan guru kelas IV untuk mengetahui tahap

pelaksanaan program gerakan literasi sekolah (GLS) di SDN 8 Sesean.

Berikut ini penjelasan mengenai tahap pelaksanaan program gerakan

literasi sekolah menurut ibu C.Y mengatakan bahwa pelaksanaan

Gerakan Literasi (GLS) di SDN 8 Sesean dilaksanakan dengan rutin

sesuai tahap gerakan literasi sekolah yaitu tahap pembiasan, tahap

pengembangan serta tahap pembelajaran yang dilaksankan selama 15

menit setiap hari, dimulai pukul 07-15-07.30. Kutipan hasil wawancara


33

dengan guru kelas IV mengenai bagaimana tahap pelaksanaan program

gerakan literasi sekolah. Beliau menyatakan bahwa

“ tahap pelaksanaan program gerakan literasi dapat di lihat dari tahap


pembiasaan Pada tahap ini siswa dilatih membaca dalam hati, membaca
nyaring, dan menyimak untuk meningkatkan rasa cinta membaca di luar
pelajaran, meningkatkan rasa percaya diri, dan menumbuh kembangkan
penggunaan sumber bacaan.Kemudian tahap pengembngan tahap ini siswa
didorong untuk menunjuhkan keterlibatan pikiran dan emosinya dalam
proses membaca. Langkah ini dapat dilakukan melalui kegiata n produktif
secara tulisan. Selanjutnya tahap pembelajaran pada tahap ini merupakan
tahap dari tindak lanjut dari tahap sebelumnya, yaitu tahap pengembangan
pada tahap ini, peserta didik sudah otomatis terlatih untuk menerapkan
budaya literasi dilingkungan sekolah dengan menjalankan berbagai strategi
untuk memudahkan peserta didik dalam memahami suatu bacaan”.

Dari hasil wawancara dengan dengan guru kelas IV terkait bagaimana

tahap pelaksanaan program gerakan literasi sekolah. Tahap pelaksanaan

program gerakan literasi sekolah tersebut dapat dikatakan telah berjalan

dengan lancara dan telah dilakukan siswa dengan baik walaupun masih

ada siswa yang belum memahami tahap dari tahap pelaksanaan literasi

tersebut.

4) Faktor pendukung dan faktor penghambat program gerakan literasi sekolah

(GLS) di SDN 8 Sesean

Hasil wawancara dengan guru kelas IV untuk mengetahui tahap

pelaksanaan program gerakan literasi sekolah (GLS) di SDN 8 Sesean.

Berikut ini penjelasan mengenai faktor pendukung dan faktor

penghambat program gerakan literasi sekolah menurut ibu C.Y

mengatakan bahwa faktor pendukung dan faktor penghambat Gerakan

Literasi (GLS) di SDN 8 Sesean faktor yang mendukung gerakan literasi

sekolah dilihat dari adanya bahan bacaan yang tersedia di sekolah meski
34

belum lengkap. siswa lebih muda dalam melaksanakan gerkan literasi

sedangkan faktor penghambat gerakan literasi disekolah dapat dilihat

dari kurangnya minat baca siswa serta kurangnya sumber bacaan untuk

di baca siswa. Kutipan hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai

bagaimana faktor-faktor program gerakan literasi sekolah. Beliau

menyatakan bahwa :

“ada dua faktor program gerakan literasi siswa yaitu faktor pendukung dan
faktor penghambat program gerakan literasi sekolah. Faktor pendukung
gerakan literasi di SDN 8 Sesean yaitu adanya baham bacaan untuk di baca
siswa. Buku bacaan yang ada di SDN 8 Sesean yaitu buku cerita, buku novel
dan kumpulan buku lainnya , adanya sarana untuk menyimpan buku bacaan
atau buku pembelajaran. SDN 8 Sesean menyediakan buku-buku yang
beragam untuk dibaca peserta didik, meningkatnya hasil belajar siswa dalam
membaca karena adanya literasi sekolah yang membatu siswa lebih cepat
dalam membaca. Faktor penghambat gerakan literasi sekolah di SDN 8
Sesean yaitu kebiasaan membaca belum menjadi prioritas bagi peserta didik,
kurangnya minat siswa dalam membaca, adanya guru-guru yang belum
sepenuhnya melaksanakan gerakan literasi sekolah serta adanya siswa yang
belum memahami pentingnya membaca buku”.

B. Pembahsan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat di ketahui bahwa siswa

sudah melaksanakan program gerkan literasi sekolah (GLS) dengan baik,

Meski program gerakan literasi di SDN 8 Sesean pas pandemi covid-19

kegiatan tersebut dilaksanaknan secara shif-shifan akan tetapi setelah

pasca pandemi covid-19 kegiatan program gerakan literasi sekolah

dilaksanakan kembali secara serentak diaksanakan setiap pagi sebelum

jam pelajaran dimulai dan dimana diketahui bahwa dalam lingkungan

sekolah siswa telah melaksanakan program gerakan literasi sekolah.

Program gerakan literasi sekolah (GLS) antara lain bagaimana program


35

literasi sekolah (GLS), bagaimana tahap pelaksanaan program gerakan

literasi sekolah, serta apa faktor pendukung dan faktor penghambat

gerekan literasi sekolah. Dengan demikian hasil temuan ini relevan dengan

penelitian Lestari & Septianingrum (2019) yang berjudul program gerakan

literasi sekolah di SD Dhama Karya. Bahwa program gerakan literasi

sekolah meliputi bagaimana program gerakan literasi sekolah (GLS)

bagaimana tahap pelaksanaan program gerakan literasi sekolah, dan apa

faktor pendukung dan faktor penghambat program gerakan literasi

sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dan teori-teori tentang program gerakan

literasi sekolah, maka dapat di bahas beberapa hal dalam penelitian ini.

1. Program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19

Program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19 di

SDN 8 Sesean sudah berjalan dengan lancara dan dilakukan secara

serantak meski pada saat pandemi covid sempat dilaksanakan secara shif-

shifan. Program gerakan literasi adalah gerakan sosial yang didukung

melibatkan berbagai pihak yang berupaya untuk mewujudkan pembiasaan

membaca pada peserta didik selama 15 menit. Pada awalnya literasi

dipandang hanya sebagai aktifitas baca tulis, tetapi dengan seiring

perkembangan zaman literasi digunakan diberbgai bidang ilmu. Dalam

ruang lingkup pendidikan aktivitas membaca menulis mempunyai peran

penting, karena aktivitas baca tulis merupakan kegiatan untuk memahami


36

berbagai mata pelajaran (bidang studi) khususnya yang ada di sekolah

dasar (Mulyo Teguh, 2017).

2. Tahap pelaksanaan program gerakan literasi sekolah

Tahap pelaksanaan program gerakan literasi sekolah (GLS) dapat

dilaksanakn dengan tiga tahap yaitu tahap pembiasaan,tahap

pengembangan, dan tahap pembelajaran.

1) Tahap Pembiasaan

Tahap pembiasaan dari hasil penelitian tahap ini siswa dilatih

membaca dalam hati, membaca nyaring, dan menyimak untuk

meningkatkan minat baca siswa. Dikaitkan denga penelitian terdahulu

pada tahap pembiasaan ini siswa diajak untuk melakukan kegiatan 15

menit memebaca sebelum jam pelajaran dimulai untuk menumbuhkan

minat baca siswa bagi kemampuan pengembangan kemampuan literasi

siswa sebagai pembiasaan kegiatan membaca dan menyenangkan

( Anderson & Krathwol 2020) .


37

Gambar 4.2 Tahap pembiasaan membaca dalam hati dan membaca


nyaring

2) Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan berdasarkan hasil penelitian dalam tahap

pengembangan ini siswa didorong unruk menunjuhkan keterelibatan

pikiran dan emosisnya dalam proses membaca langka ini dapat dilakukan

melalui kegiatan produktif secara tertulis. Dikaitkan dengan penelitian

terdahulu pada tahap pengembangan ini siswa diajak menggapai buku


38

pengayaan atau buku-buku yang telah dibaca untuk meningkatkan

kemampuan literasi siswa ( Kemendikbud 2020).

Gambar 4.3 Tahap pengembangan menulis hasil bacaan


3) Tahap Pembelajaran

Tahap pembelajaran dalam tahap pembelajaran berdasarkan penelitian

pada tahap pembelajaran ini peserta didik dilatih untuk menerapkan

budaya literasi di lingkungan sekolah dengan menjalankan berbagai

startegi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami suatu bacaan.

Dikaitkan dengan penelitian terdahulu pada tahap pembelajran ini siswa

dapat menjadikan kegiatan membaca sevagai kegiatan rutinitas dan

kebiasaan serta dapat disukai tentang isis buku yang dibaca. Serta

bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkan

dengan pengalaman pribadi (Aderson & Krathwol 2020).


39

Gambar 4.4 tahap pembelajaran pemaparan hasil bacaan

1. Faktor pendukung dan faktor penghambat

Dalam program gerakan literasi sekolah ada dua yaitu faktor pendukung dan

faktor penghambat program gerakan literasi sekolah (GLS) Pasca pandemi covid-

19 di SDN 8 Sesean yaitu:

1) Faktor pendukung program gerakan literasi sekolah

Berdasarkan hasil peneltian faktot pendukung program gerakan literasi

sekolah (GLS ) di SDN 8 Sesean yaitu 1) adanya baham bacaan untuk di baca

siswa. Buku bacaan yang ada di SDN 8 Sesean yaitu buku cerita, buku novel

dan kumpulan buku lainnya. 2) adanya sarana untuk menyimpan buku bacaan

atau buku pembelajaran. SDN 8 Sesean menyediakan buku-buku yang

beragam untuk dibaca peserta didik. 3) meningkatnya hasil belajar siswa

dalam membaca karena adanya literasi sekolah yang membatu siswa lebih \

cepat dalam membaca.

Hal diatas sesuai dengan pendapat (Shela 2020) mengenai faktor

pendukung program gerakan literasi sekolah (GLS) yaitu:

a. Adanya sarana dan prasarana untuk menjalankan program gerakan literasi

sekolah. Sarana itu berupa perpustakan. Dengan adanya sarana dan

prasarana peserta didik akan lebih mudah untuk melakukan gerakan

literasi sekolah’

b. Adanya bahan bacaan yang akan dibaca peserta didik. Bahan bacaan ini

berasal dari sumbangan buku dari guru, orang tua peserta didik atau

sumbangan buku dari orang yang memiliki buku bacaan.


40

c. Guru mempunyai semangat tinggi untuk menyemangati peserta didik

dalam melaksanakan program gerakan literasi sekolah.

2) Faktor penghambat program gerakan literasi sekolah

Di SDN 8 Sesean faktor penghambat program gerakan literasi sekolah yaitu

kebiasaan membaca belum menjadi prioritas peserta didik, kurangnya minat

siswa dalam membaca, adanya guru-guru yang belum sepenuhnya

melaksanakan gerakan literasi sekolah serta adanya siswa yang belum

memahami pentingnya membaca buku”.

Hal diatas sejalan dengan pendapat (Yunianika 2019) faktor penghambat

program gerakan literasi sekolah yaitu:

a. Kebiasaan membaca belum menjadi prioritas masyarakat sekolah

b. Kurangya sumber buku bacaan bagi peserta didik, sehingga tidak ada

minat siswa dalam membaca

c. Adanya guru yang kurang aktif dalam program gerakan literasi sehingga

kegiatan gerakan literasi sekolah tidak berjalan dengan lancar


BAB V

HASIL KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan urain pada bab sebelumnya dan hasil penelitian yang mengacu

kepada rumusan masalah yang telah di tetap maka dapat disimpulkan bahwa hasil

penelitian menunjukan.

1. Program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8

Sesean sudah berjalan dengan baik dapat dilihat dari meningkatnya minat

baca siswa

2. Pelaksanaan program gerakan literasi sekolah berdasarkan tahap

pembiasaan, tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Pada tahap

pembiasaan melakukan kegiatan 15 menit membaca, membaca dalam hati,

membaca nyaring, dan menyimak untuk meningkatkan minat baca siswa.

Tahap pengembangan ini siswa didorong unruk menunjuhkan

keterelibatan pikiran dan emosisnya dalam proses membaca langka ini

dapat dilakukan melalui kegiatan produktif secara tertulis. Tahap

pembelajaran ini ini peserta didik dilatih untuk menerapkan budaya literasi

di lingkungan sekolah dengan menjalankan berbagai startegi untuk

memudahkan peserta didik dalam memahami suatu bacaan.

3. Faktor pendukung dan faktor penghambat program gerakan literasi

sekolah di SDN 8 Sesean. Faktor pendukung berupa adanya bahan bacaan,

adanya sarana dan prasarana, dan meningkatnya hasil belajar siswa dalam

membaca. Selain faktor pendukung adapun faktor penghambat program

40
41

gerakan literasi sekolah berupa kebiasaan membaca belum jadi priortitas,

kurangnya minat siswa dalam membaca , adanya guru yang kurang aktif

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di SDN 8 Sesean, ijinkan peneliti memberikan

saran demi kebaikan bersama:

1. Menambah kegiatan yang berhubungan dengan program literasi agar bisa

terbentuk lingkungan belajar yang literat.

2. Menambah poster-poster berkaitan dengan ajakan membaca dengan

memanfaatkan hasil karya dari siswa SDN 8 Sesean.

3. Mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung program gerakan

litersi sekolah di SDN 8 Sesean dapat lebih berkembang .


42

DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Triyono, & Suparman. (2018). Literasi Sekolah Sebagai Upaya

Penciptaan Masyarakat Pebelajar Yang Berdampak Pada Peningkatan

Kualitas Pendidikan. iurnal ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan,

5(1), 153–166.

Faizah, D. U, dkk. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar.

Jakarta. Kemendikbud.

Hakpantria, W. L. L. & A. W. P. (2021). Peran Kepala Sekolah Dalam

Manajemen Mutu Pendidikan Di SDN 6 Kesu’. Jurnal KIP, 10(1).

Lestari, M. R. D. W., & Septianingrum, T. D. (2019). Program gerakan literasi

sekolah di sd dharma karya. HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD, 3(2), 131–

136.

Manoranjitham, S., & Jacob, K. S. (2007). Focus group discussion. The Nursing

journal of India, 98(6), 125–127. https://doi.org/10.1108/978-1-78973-973-

220191007

Mulyo Teguh. (2017). Aktualisasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Melalui

Gerakan Literasi Sekolahuntuk Menyiapkan Generasi Unggul Dan Berbudi

Pekerti. Prosiding Seminar Nasional , 18–26.

Nurul Fauziah, S., Nur Faziah, S., Sulaehatun Nupus, F., & Ulfi, N. (2020).

Evaluasi Minat Baca Siswa Melalui Program Literasi Sekolah. Jurnal

Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1), 108–116.

Ramadhani, N. S.(2017). Kata Kunci : Program Gerakan literasi sekolah (GLS),

indikator ketercapaian pelaksanaan Program Gerakan literasi sekolah


43

(GLS).

Ramandanu, F. (2019). Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Melalui Pemanfaatan

Sudut Baca Kelas Sebagai Sarana Alternatif Penumbuhan Minat Baca Siswa.

Mimbar Ilmu, 24(1), 10. https://doi.org/10.23887/mi.v24i1.17405

Septiary, D., & Sidabutar, M. (2020). Pelaksanaan program gerakan literasi

sekolah (GLS) di SD Muhammadiyah Sokonandi. Epistema, 1(1), 1–12.

https://doi.org/10.21831/ep.v1i1.32054

Serelicion. (2021). Gerakan Literasi Sekolah (GLS). In WWW.Quipperblog.com.

Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Suyono, Titik, H., & Wulandari, I. S. (2017). Implementasi Gerakan Literasi

Sekolah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar:

Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 26(2), 116–123.


44

Lampiran I

Instrumen Observasi

Peneliti : Agustina Pongdatu

Lokasih Peneliti : SDN 8 Sesean

Tujuan : pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek

yang berkaitan dengan gerakan literasi sekolah (GLS) pada

siswa Kelas IV SDN 8 Sesean

Aspek Yang Diamati Indikator Deskripsi

Analisis program gerakan


1. Bagaimana program

literasi sekolah (GLS) gerakan literasi sekolah

pasca pandemic covid-19 (GLS) pasca pandemi

di SDN 8 Sesean covid-19 di SDN 8

Sesean

Faktor-faktor program
2. 1. Faktor pendukung

gerakan literasi sekolah


3. 2.faktor penghambat

(GLS)

Tahap pelaksanaan 1. Tahap pengembangan

program gerakan literasi 2. Tahap pembiasaan

sekolah (GLS) Pasca 3. Tahap pembelajaran

Pandemi Covid-19 di

SDN 8 Sesean
45

Lampran II

Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IV Sekolah di SDN 8 Sesean

Nama Narasumber :

Tempat Wawancara :

Hari Tanggal :

1. Bagaimana program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemic covid-19

di SDN 8 Sesean?

2. Apa yang melatar belakingi pelaksanaan program gerakan literasi sekolah

(GLS)?

3. Bagaimana tahap dalam membiasakan siswa dalam melaksanakan program

gerakan literasi sekolah (GLS)?

4. Bagaimana prosedur dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah (GLS)?

5. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah

(GLS)?

6. Bagaimana dampak setelah dilaksanakan gerakan literasi sekolah di SDN

8Sesean?

7. Apa tujuan program gerakan literasi sekolah (GLS)?

8. Apa ada faktor pendukung serta faktor penghambat gerakan literasi sekolah

(GLS)?

9. Siapa saja yang terlibat dalam Program Gerakan Literasi Sekolah?


46

Transkip Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 8 Sesean


No Pertayaan Jawaban

1 Bagaimana program gerakan “program gerakan literasi sekolah di

literasi sekolah (GLS) pasca SDN 8 Sesean pas pandemi covid-19

pandemic covid-19 di SDN 8 kegiatan tersebut dilaksanaknan

Sesean? secara shif-shifan akan tetapi setelah

pasca pandemi covid-19 kegiatan

program gerakan literasi sekolah

dilakukan secara serentak diaksanakan

setiap pagi sebelum jam pelajaran

dimulai dan dimana diketahui bahwa

dalam lingkungan sekolah siswa telah

melaksanakan program gerakan

literasi sekolah”.

2 Apa yang melatar belakingi “yang melatar belakangi program


pelaksanaan program gerakan gerakan literasi sekolah terutama di
literasi sekolah (GLS)? SDN 8 Sesean yaitu melihat minat
baca siswa sangat kurang untuk itu
dengan adanya gerakan literasi
terutama dalam hal membaca
memudahkan kita sebagai guru dalam
membimbing dan mengarahkan suatu
pelajaran kepada siswa.”
3 Bagaimana tahap-tahap “ dalam tahap pelaksaan program
pelaksanaan program gerakan gerakan literasi sekolah (GLS) tahap-
literasi sekolah (GLS) di SDN 8 tahap pelaksanaannya sudah berjalan
47

Sesean ? dengan lancar.


1. Tahap Pembiasaan gerakan

literasi sekolah Pada tahap ini siwa

dilatih membaca dalam hati,

membaca nyaring, dan menyimak

untuk meningkatkan rasa cinta

membaca di luar pelajaran,

meningkatkan rasa percaya diri, dan

menumbuh kembangkan

penggunaan sumber bacaan.

2. Tahap pengembangan Kegiatan

tahap ini siswa didorong untuk

menunjuhkan keterlibatan pikiran

dan emosinya dalam proses

membaca. Langkah ini dapat

dilakukan melalui kegiata

produktif secara tulisan.

3. tahap pembelajaran

tahap pengembangan pada tahap ini,

peserta didik sudah otomatis terlatih

untuk menerapkan budaya literasi

dilingkungan sekolah dengan

menjalankan berbagai strategi untuk

memudahkan peserta didik dalam


48

memahami suatu bacaan”.

4 Bagaimana prosedur dalam “dalam prosedur program pelaksanaan


pelaksanaan gerakan literasi gerakan literasi sekolah (GLS) di
sekolah (GLS)? SDN 8 Sesean kegiatan literasi
sekolah dimulai seblum jam pelajaran
dimulai. Dimulai dengan doa,
mengecek kehadiran siswa serta
menanyakan kabar siswa baru
kegiatan gerakan literasi sekolah
dilaksanakan dengan memberikan
buku kepada siswa untuk dibaca”.
Apa kendala yang dihadapi dalam “ada beberapa hal yang menjadi
pelaksanaan gerakan literasi kendala dalam pelaksanaan program
5
sekolah (GLS)? gerekan literasi sekolah (GLS) salah
satunya yaitu kurangnya sarana dan
prasarana seperti buku bacaan masih
kurang”.
6 Bagaimana dampak setelah “dampak yang saya lihat selama
dilaksanakan gerakan literasi program gerakan literasi sekolah
sekolah di SDN 8Sesean? dilaksanakan dengan adanya gerakan
literasi sekolah sangat memebriksn
dampak yang sangat bagus bagi
siswa,siswa lebih mau membaca buku
walaupun yang dulunya sedikit tapi
lama kelamaan selama masa proses
literasi sudah dilaksanakan perubahan
membaca sedikit demi sedikit sudah
49

mulai banyak perubahan.”


7 Apa tujuan program gerakan “tujuan program gerakan literasi di
literasi sekolah (GLS)? SDN 8 Sesean yaitu untuk
meningkatkan kemampuan siswa serta
keterampilan siswa dalam membaca
dan ini adalah sala satu hal yang
sangat membentu sebagai guru untuk
mengetahui sampai dimana
kemampuan siswa dalam membaca
serta dapat membantu kami
menegtahui yang mana siswa yang
belum lancar dalam membaca dan
yang sudah lancar”.
8 Apa ada faktor pendukung Ya ada
Yang menjadi faktor pendukung
serta faktor penghambat
gerakan literasi sekolah yaitu
gerakan literasi sekolah
1) adanya baham bacaan untuk di baca
(GLS)?
siswa. Buku bacaan yang ada di SDN

8 Sesean yaitu buku cerita, buku novel

dan kumpulan buku lainnya.

2) adanya sarana untuk menyimpan

buku bacaan atau buku pembelajaran.

SDN 8 Sesean menyediakan buku-

buku yang beragam untuk dibaca

peserta didik.

3) meningkatnya hasil belajar siswa


50

dalam membaca karena adanya literasi

sekolah yang membatu siswa lebih

cepat dalam membaca.

Yang menjadi faktor penghambat


gerakan literasi sekolah yaitu
1) kebiasaan membaca belum
menjadi prioritas peserta didik
2) kurangnya minat siswa dalam
membaca
3) adanya guru-guru yang belum
sepenuhnya melaksanakan gerakan
literasi sekolah
4) serta adanya siswa yang belum
memahami pentingnya membaca
buku”.

9 Siapa saja yang terlibat dalam “yang terlibat dalam program gerakan
Program Gerakan Literasi literasi sekolah adalah semua siswa di
Sekolah? SDN 8 Sesean yang didampingi oleh
guru “

Jadwal Penelitian
51

Maret April Mei Juni Juli

No Uraian
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan

2. Pengajuan dan
persetujuan judul

3. Bimbingan proposal

4. Seminar proposal

5. Pengurusan izin
penelitian

6. Pengambilan dan
pengolahan data
penelitian serta
bimbingan skripsi

7. Ujian hasil penelitian


52
53
54
55
56
57
58

DOKUMENTASI
59
60

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap Agustina Pongdatu lahir di

Paranggai, pada tanggal 26 Agustus 2000.

Dari pasangan ayah Alm. Petrus Pongdatu

dan Ibu Berta Tumba. Anak ke enam dari

tujuh bersaudara. penulis berkebangsaan

Indonesia dengan beragama Kristen

Protestan. Kini penulis beralamat di

Rantepao, Kecamatan Rantepao, Kabupaten

Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Penulis mengawali pendidikan di SD Negeri 22 Sapan yang sekarang menjadi

SD Negeri 5 Buntu Pepasan dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama

Penulis melanjutkan pendidikan di sekolah menenga pertama di SMP Negeri 1

Buntu pepasan dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama tahun 2015

penulis melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menenga Atas di SMA Pelita

Rantepao dan tamat pada tahun 2018. Dan pada tahun yang sama pada tahun

2018 penulis melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Universitas

Kristen Indonesia Toraja, dengan mengambil Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Program S1 PGSD sampai

sekarang.

Anda mungkin juga menyukai