Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebagai salah satu
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh :
Sri Rahayu 11170182000037
2022
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan ilmu dan wawasan yang sangat berharga selama menjalani
perkuliahan;
8. Yuanita Susana, Kepala Kak Seto Learning Center, yang telah membantu
perizinan penelitian skripsi di Homeschooling Kak Seto;
9. Iin Imronah Amelia, S.Pd.I., Kepala Dikdas Sekolah Kak Seto yang telah
meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian;
10. Alvian Yadi Saputra, S.Pd. Wakasek Dikdas Sekolah Kak Seto, serta tutor-
tutor yang yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam
memperoleh data yang diperlukan selama penelitian;
11. Beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) atas support yang
diberikan sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan kejenjang strata-1;
12. Huma Art Center dan Molecula Indonesia yang bukan hanya menjadi tempat
bekerja bagi penulis, tetapi menambah pengalaman berarti untuk masa depan
penulis;
13. Orang tua terkasih Bapak Sutarno dan Ibu Sa’diah, yang selalu mendoakan
penulis. Tanpanya penulis hanya manusia yang tidak tahu arah jalan “pulang”;
14. Adik-adik kebanggaan Ihsan dan Mariam, yang sangat mewarnai hari-hari
penulis;
15. Sahabat dan teman terdekat penulis, Fara, Bila, dan Adin, ucapan dan perkataan
keluh kesah yang penulis sampaikan, tidak dan jangan pernah lelah menjadi
pendengar.
16. Teman-teman tersayang seperjuangan Nova, April, Ifad, Uswah, dan lainnya
kalian spesial, sampai mengukir kesuksesan dimasa depan!
17. Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Sobat Mengajar
Indoneisa dan FRESH UIN Jakarta yang menjadi salah satu wadah penambah
wawasan penulis selama masa kuliah;
18. Keluarga besar Manajemen Pendidikan 2017 yang senantiasa hadir disetiap
proses perkuliahan sampai dengan penyelesaian skripsi ini;
iv
19. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat
dan terima kasih penulis.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf atas kekurangan dalam penulisan
atau penyusunan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
baik bagi penulis, maupun bagi pembaca secara umum.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
C. Pembatasan Masalah....................................................................................6
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
A. Homeschooling ..............................................................................................8
4. Jenis-jenis Homeschooling.......................................................................14
vi
4. Tujuan Pembelajaran Komunitas ..............................................................27
D. Kerangka Berpikir......................................................................................32
B. Metode penelitian........................................................................................36
C. Sumber Data................................................................................................36
vii
5. Ketuntasan Pembelajaran Komunitas di Homeschooling Kak Seto
(HSKS)................................................................................................74
6. Mitra Sekolah Kak Seto Group...........................................................76
C. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................77
1. Program Pembelajaran Komunitas di Homeschooling Kak Seto
(HSKS) Tingkat SD ............................................................................77
2. Perencanaan Program Komunitas di Homeschooling Kak Seto (HSKS)
Tingkat SD...........................................................................................78
3. Pelaksanaan Pembelajaran Komunitas di Homeschooling Kak Seto
(HSKS) Tingkat SD.............................................................................79
4. Evaluasi Pembelajaran Komunitas di Homeschooling Kak Seto
(HSKS).................................................................................................80
BAB V PENUTUP................................................................................................82
A. Kesimpulan...............................................................................................82
B. Saran.........................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................85
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................89
viii
DAFTAR TABEL
Tingkat SD ..............................................................................................64
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2006, hal. 4.
2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 Bab II pasal 9 ayat 1, hal. 7.
1
2
3
Sofan Amari, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar & Menengah, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), hal. 18.
4
Undang-undang No. 20 tahun 2003 pada Bab VI Pasal 13 ayat 1, dikutip melalui
sipuu.setkab.go.id pada Minggu 14 Maret 2021, Pukul 10.59 WIB.
5
Elih Sudiapermana, Pendidikan Informal Reposisi, Pengakuan dan Penghargaan, hal. 2-3.
3
6
Jokowi Kuak 3 Masalah Pendidikan yang Harus Dibereskan, https://m.cnnindonesia.com
dikutip pada Minggu, 05 April 2020 pukul 15.30 WIB.
4
8
Satmoko. Buku Pintar Sekolah Alternatif, (Yogyakarta: Lontar Mediatama, 2017), hal. 58.
9
Tim Editorial Rumah.com, https://www.rumah.com/panduan-properti/homeschooling-
30430 diakses pada 04 Juni 2022, Pkl 08.13 WIB.
10
Cut Nadia dalam https://id.theasianparent.com/rekomendasi-homeschooling-di-
tangerang, diakses pada 04 Juni 2022, Pkl 08.40 WIB.
5
Selain akses data dan informasi yang lebih mudah dalam penelitian,
Homeschooling Kak Seto merupakan salah satu pelopor pendidikan
homeschooling hal tersebut menjadi pertimbangan penulis dalam menentukan
objek penelitian. Untuk membuktikan homeschooling sebagai pendidikan
informal memiliki pelaksanaan yang kompeten dalam meningkatkan mutu
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman, hal inilah yang
11
Homeschooling Kak Seto, https://www.hsks.sch.id, dikutip pada Sabtu, 04 April 2022.
12
Pengantar Homeschooling, rumahinspirasi.com. dikutip pada Senin, 1 Maret 2021, pukul
19.26 WIB.
6
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan, tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah: dapat mengetahui pelaksanaan pembelajaran di
7
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
A. Homeschooling
1. Pengertian Homeschooling
13
Zul Alfiat, “Homeschooling; Pendidikan Alternatif di Indonesia”, Jurnal Visipena, Vol.
10, No. 1, (Juni, 2019), hal. 51.
14
Ajeng Fitriana, “Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan Homeschooling sebagai Pendidikan
Alternatif dalam Mengembangkan Potensi Anak di Homeschooling Kak Seto Jakarta Selatan”, Vol
1, No 1, (Februari 2016), hal. 52
15
Zul Alfiat, Op.Cit., hal. 53
8
9
lebih berperan sebagai fasilitator. Ini bertujuan agar anak lebih berminat
dan tekun belajar, bukan untuk melahirkan anak genius yang menguasai
semua materi yang diajarkan.
Tidak ada definisi yang benar-benar khusus untuk
menggambarkan “homeschooling”. Penggunaan definisi tersebut
tergantung dari perkembangan pandangan masyarakat terhadap konsep itu
sendiri sebab model pendidikan yang dilaksanakan dalam homeschooling
dapat berbeda antara satu dengan lainnya. Menurut Collum,
homeschooling adalah satu bentuk alternatif untuk orang tua yang
menekankan dan menfokuskan pembentukan amalan rohani, akademik,
dan pedagogi kepada anaknya terhadap sistem pendidikan formal16. Hal
senada diungkapkan oleh Adiputro dalam Prosiding Seminar Nasional,
homeschooling adalah sebuah aktivitas untuk menyekolahkan anak di
rumah secara penuh. Homeschooling merupakan sebuah pilihan dan
alternatif pendidikan bagi orang tua dalam meningkatkan mutu
pendidikan, mengembangkan nilai iman (agama), dan menginginkan
17
suasana belajar yang lebih menyenangkan. Penjelasan tersebut
menekankan bahwa homeschooling sejatinya merupakan proses
pendidikan alternatif yang dilakukan oleh orang tua atau keluarga dengan
menggunakan model atau kurikulum yang sesuai gaya belajar anak, di
mana proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang kondusif.
Tujuannya agar setiap potensi anak-anak yang unik dapat berkembang
secara maksimal dan memiliki akhlak yang baik kepada orang tua dan
lingkungan sekitar.
Bunday menerangkan bahwa homeschooling merupakan sistem
pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan di rumah yang
dipopulerkan sebagai pendidikan alternatif yang bertumpu dalam suasana
keluarga dan menempatkan anak-anak sebagai subjek dengan pendekatan
16
Zul Alfiat, Op.Cit., hal. 53
17
Prosiding Seminar Nasional, Homeschooling Versus Sekolah Formal Dialog Tentang
Mutu Pendidikan yang Bermartabat, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2016), hal. 4
10
18
Iin Purnamasari, Suyata, Siti Irene Astuti Dwiningrum, “Homeschooling dalam
Masyarakat: Studi Etnografi Pendidikan”, Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi,
Vol. 5, No. 1, (Juni, 2017), hal. 16
19
Prosiding Seminar Nasional, Op.Cit.
20
Rosalina Dewi Heryani, “Homeschooling sebagai Sekolah Alternatif Ramah Anak”,
Research And Development Journal of Education, Vol. 3 No. 2, (April, 2017), hal. 147
11
21
Zul Alfiat, “Homeschooling; Pendidikan Alternatif di Indonesia”, Jurnal Visipena, Vol.
10, No. 1, (Juni, 2019), hal. 58
22
Rosalina Dewi Heryani, “Homeschooling sebagai Sekolah Alternatif Ramah Anak”,
Research And Development Journal of Education, Vol. 3 No. 2, (April, 2017), hal. 145
23
Yanti Karmila Nengsih, “Studi Komparatif Pengelolaan Pembelajaran pada
Homeschooling Primagama dengan Homeschooling Anugrah Bangsa”, Jurnal Pendidikan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 4, No.1, 2017, hal. 102
13
terhadap sekolah bagi anak dan orang tua. Melihat kondisi ini,
homeschooling dianggap menjadi salah satu alternatif solusi bagi
anak-anak yang kurang cocok dengan sistem pendidikan formal.
Saputro menjelaskan ada banyak alasan orang tua memilih
homeshooling. Adapun alasan yang melatarbelakangi di antaranya
tidak puas dengan pendidikan formal, agar anak punya lebih banyak
waktu bersosialisasi, agar anak bisa memperoleh materi akademis
yang lebih baik, mampu menjalankan nilai-nilai keagamaan tertentu,
anak mempunyai bakat bagus, anak-anak membutuhkan perhatian
khusus (autis, hiperaktif, dan lain-lain), anak-anak yang memilih
karir, anak-anak yang menderita sakit parah, kendala geografis,
fleksibilitas, dan sebagainya24.
Mengacu pada hal-hal di atas, keberadaan homeschooling
dinilai penting sebagai salah satu alternatif para orang tua untuk
memberikan pendidikan yang baik pada anak-anak mereka. Berbagai
kasus dan permasalahan yang kerap kali terjadi di sekolah
menyebabkan tak sedikit orang tua yang lantas memilih
homeschooling agar potensi dan bakat yang dimiliki anak-anak
mereka dapat berkembang di lingkungan yang positif.
3. Tujuan Homeschooling
Suryadi dalam Prosiding Seminar Nasional, menegaskan setiap
pembelajaran yang dilaksanakan harus memiliki tujuan yang tepat,
sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Begitu juga
homeschooling yang memiliki beberapa tujuan di antaranya dapat
menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu,
menjamin pemenuhan kebutuhan belajar melalui akses yang adil pada
program-program belajar dan kecakapan hidup, menghapus disparitas
gender dalam pendidikan dasar dan menengah, serta melayani peserta
24
Ricca Vibriyanthy dan Puji Yanti Fauziah, “Implementasi Pendidikan Karakter di
Homeschooling Kak Seto Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 1
No. 1, (Maret, 2014), hal. 77
14
25
Prosiding Seminar Nasional, Homeschooling Versus Sekolah Formal Dialog Tentang
Mutu Pendidikan yang Bermartabat, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2016), hal. 7
26
Ibid, hal. 7
15
27
Rosalina Dewi Heryani, “Homeschooling sebagai Sekolah Alternatif Ramah Anak”,
Research And Development Journal of Education, Vol. 3 No. 2, (April, 2017), hal. 148
16
28
Prosiding Seminar Nasional, Homeschooling Versus Sekolah Formal Dialog Tentang
Mutu Pendidikan yang Bermartabat, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2016), hal. 8
29
Rosalina Dewi Heryani, Op.Cit., hal. 149
17
30
Indah Hanaco, I Love Homeschooling, Segala Sesuatu yang Harus Diketahui tentang
Homeschooling, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2012), hal. 5-6.
31
Sumardiono, Homeschooling A Leap for Better Learning, (Jakarta: PT. Elex Media
Computindo, 2007), hal. 4.
32
Seto Mulyadi, Homeschooling Keluarga Kak Seto mudah, murah, meriah, dan direstui
pemerintah, (Bandung: PT. Mizan Pustaka), hal. 42-44.
18
terbaik untuk dirinya.33 Salah satu sifat manusia yang modern adalah ingin
adanya perubahan ke arah lebih baik, termasuk juga dalam ranah
pendidikan. Senada dengan pernyataan tersebut, program pembelajaran
yang dijalani oleh setiap peserta didikpun perlu mengalami peningkatan,
tidak hanya senantiasa berkecimpung di dalam kelas mendengarkan guru
memberikan ilmu. Hal ini berlaku tidak hanya bagi program di pendidikan
formal, tetapi juga program pendidikan informal, salah satunya adalah
komunitas homeschooling.
Program komunitas merupakan proses pembelajaran di mana
peserta didik belajar di dalam kelas sambil bersosialisasi bersama teman-
teman. 34 Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan informal memiliki
fleksibilitas. 35 Program pembelajaran komunitas dalam homeschooling
tentunya perlu terstruktur karena fleksibilitas yang didapatkan harus
dimanfaatkan sebagai peluang suatu lembaga homeschooling. Komunitas
homeschooling dapat diartikan sebagai kumpulan keluarga-keluarga
praktisi homeschooling yang melakukan kegiatan bersama dan berbagi
sumber daya.36
Dengan adanya fleksibilitas yang dimiliki oleh pendidikan
informal, salah satunya adalah komunitas, dapat diartikan bahwa
pendidikan homeschooling memiliki kelebihan dari sisi penyesuaian
kebutuhan dan program pembelajaran. Berbagai macam kelebihan yang
ditawarkan oleh lembaga pendidikan homeschooling menciptakan iklim
kompetisi antar lembaga pendidikan homeschooling. 37 Sehingga setiap
homeschooling pasti memiliki strategi tersendiri dalam melaksanakan
33
Dameis Surya Anggara dan Candra Abdillah, “Proses Pembelajaran Program
Homeschooling Tingkat Sekolah Dasar di PKBM Anugrah Bangsa Kota Semarang”, Vol 3, No 1,
(2018), ISSN: 2502-5406, hal. 11.
34
Homeschooling, dikutip melalui www.rumahbelajar-persada.com. Pada Senin, 1
Maret 2021, pukul 19.26 WIB.
35
Iin Purnamasari, “Homeschooling dalam Potret Politik Pendidikan: Studi Etnografi
pada Pelaku Homeschooling di Yogyakarta”, JNE 3(1) (2017), hal. 33.
36
Komunitas Homeschooling,dikutip melalui rumahinspirasi.com. Pada Senin, 1 Maret
2021, pukul 19.26 WIB.
37
Rossy Isyana & Tanti, Jurnal Strategi Komunikasi Pemasaran “Homeschooling Kak
Seto”, hal. 3.
19
38
Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning
(Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk” BioKultur, Vol.III,
No.1,(Januari-Juni 2014), hal.254.
39
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 201.
20
40
Zulvia Trinova, Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi
Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4, (Februari 2013), hal. 328.
41
Muhammad Fathurrohman, “Model-model Pembelajaran”, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2015), hal. 3.
42
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual:
Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik
Integratif/KTI). (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 141.
21
43
Kadir, Konsep Pembelajaran Kontekstual di Sekolah. Dinamika Ilmu. Vol. 13, No. 3,
(Juni, 2013), hal. 25.
44
Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan, No. 19 tahun 2005 pasal
19 Ayat 1.
45
Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi. (Surabaya:
http://history22education.wordpress.com/ ), hal.8.
22
46
Aswan, Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2016), cet.II, hal. 43.
47
Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.2013), hal. 23.
48
Nana Suryapermana, Manajemen Perencanaan Pembelajaran, Vol.3, No. 2, ISSN 2442-
8809, Desember, 2017. hal. 185.
23
49
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, Aplikasi, Strategi dan Inovasi, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018), hal. 93.
50
Ajeng Fitriana, “Efektifitas Pelaksanaan Pendidikan Homeschooling sebagai
Pendidikan Alternatif dalam Mengembangkan Potensi Anak di Homeschooling Kak Seto Jakarta
Selatan” Vol 1, No 1, (Februari 2016) , hal. 54.
24
51
Afandi dan Badarudin, Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Dasar dengan
Memasukkan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 68.
25
52
Herman Yosep dan Yustina, Penilaian Belajar Siswa Di Sekolah, (Sleman: PT Kanisius,
2014), hal. 25.
53
Ridwan Abdullah, dkk, Evaluasi Proses dan Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2020), hal. 129.
26
d. Pengawasan Pembelajaran
Pengawasan secara umum didefinisikan sebagai cara suatu
oganisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh
mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi.54
Pengertian pengawasan di atas memberikan makna bahwa
pengawasan perlu dilaksanakan khususnya dalam lembaga pendidikan
dan dalam lingkup pembelajaran, dengan begitu pogram pembelajaran
yang telah terealisasi dapat senantiasa mengalami peningkatan.
Pengawasan dalam lingkup pembelajaran ini dilakukan oleh berbagai
pihak meliputi kepala sekolah, guru dan orang tua.
54
Erlis Milta Rin Sondole dkk, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengawasan terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran VII Pertamina BBM Bitung, Jurnal
EMBA, 2015, Vol. 3, hal. 652.
55
Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hal. 13.
27
56
Asep Sudarsyah, Supervisi Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017),
hal. 51
57
Richard Rumelt, Good Strategy Bad Strategy The Difference and Why it Matters,
(Suffolk: Great Britain, 2011), hal. 16.
58
Abdul Rahmat dan Syaiful Kadir, Kepemimpinan Pendidikan dan Budaya Mutu,
(Yogyakarta: Zahir Publishing, 2017), hal. 9.
59
Sofan Amari, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar & Menengah, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), hal. 18.
28
60
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI,
Platform Reformasi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Hal. 45-46.
61
Daryanto & Herry, Siap Menyongsong Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Gava Media,
2013), Hal. 11.
29
62
Aar, dkk, Warna Warni Homescholing, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009),
hal. 90-92.
30
63
Ajeng Fitriana,”Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan Homeschooling sebagai
Pendidikan Alternatif dalam Mengembangkan Potensi Anak di Homeschooling Kak Seto Jakarta
Selatan”, Vol.1.No.1, ISSN 2541-1462 (Februari 2016), Hal. 89.
31
C. Penelitian Relevan
Gambaran penelitian didapatkan dari hasil penelitian terdahulu, maka dari itu
peneliti melihat hasil penelitian relevan sebagai berikut:
64
Lutfi Ariefianto, Homeschooling: Persepsi, Latar Belakang dan Problematikanya
(Studi Kasus pada Peserta Didik di Homeschooling Kabupaten Jember), jurnal Unej, Volume IV
No. 2, 2017. Hal 25.
32
65
Novi Cahyanti, Skripsi: Peningkatan Mutu Pendidikan Homeschooling Kak Seto Solo
pada Satuan SMA dan Kualitas Lulusannya, 2016. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Hal 55.
66
Taufiq Ikbal, Skripsi: Implementasi Manajemen Mutu Pembelajaran di SMP
Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, 2017, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Hal.
90-91.
67
Vibriyanthy dan Puji, Jurnal: Implementasi Pendidikan Karakter di Homeschooling
Kak Seto Yogyakarta, 2014, Sanggar Kegiatan Belajar Universitas Negeri Yogyakarta, Hal. 75.
33
68
Mahfud dan Sutama, Jurnal: “Pengelolaan Pengembangan Minat dan Bakat Anak
Didik di Homeschooling Kak Seto Solo”, 2021, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 117.
34
Process Output
Input
Feed Back
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1 Observasi
2. Wawancara
3. Pengumpulan Dokumen
35
36
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif karena tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis melainkan
mengeksplorasi objek penelitian supaya lebih jelas melalui makna dibalik data
yang ada, baik secara teori ataupun praktik. Pendekatan yang digunakan yaitu
deskriptif analisis dengan metode penelitian ini menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang sebagai objek penelitian
dan perilaku yang dapat diamati sehingga merupakan rinci dari suatu fenomena
yang diteliti.69 Alasan dasar mengapa peneliti menggunakan metode ini karena
penelitian ini digunakan untuk mengungkap berbagai informasi dan gambaran
mengenai pelaksanaan pembelajaran komunitas di Homeschooling Kak Seto
(HSKS). Mulai dari pengamatan dan pencarian informasi terhadap objek yang
diteliti, melakukan wawancara dengan informan yang berkompeten dalam
bidangnya serta berhubungan terhadap objek yang diteliti mencatat dan
menganalisis terkait informasi yang telah didapatkan sehingga dapat disajikan
dalam bentuk tulisan ilmiah. Dengan begitu peneliti dapat menggabungkan
kenyataan yang ada yang menghasilkan data deskriptif dari subjek dan objek
yang diteliti. Metode ini peneliti anggap paling tepat dalam mendeskripsikan
mutu pembelajaran yang ada di Homeschooling berdasarkan studi pendahuluan
yang telah dilakukan.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif dapat berupa person, paper dan place. 70 Sumber data tersebut
termasuk dalam jenis data primer dan sekunder:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam
penelitian ini, peneliti mengambil sumber data primer adalah kepala
homeschooling, wakil kepala homeschooling, tutor/guru, peserta didik,
orang tua, dan Homeschooling Kak Seto jenjang sekolah dasar.
37
2. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung, misalnya melalui
orang lain, internet atau dokumen yang ada. Sumber data sekunder adalah
data tertulis dari lembaga dan hasil observasi peneliti.
Tabel 3.3 Sumber Data
No Sumber Informasi Teknik Pengumpulan
. Studi Wawancara Observasi
Dokumen
1 Sejarah HSKS √
2 Profil HSKS √ √
3 Visi dan Misi HSKS √ √
4 Struktur Organisasi √
HSKS
5 Data Guru/Tutor HSKS √
6 Data Peserta Didik √ √ √
beserta Rombongan
Belajar
7 Data Kelulusan Peserta √ √
Didik
8 Data Sarana dan √ √
Prasarana
9 Pedoman Pembelajaran √ √
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: alfabeta,
2006), hal.137.
70
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 88.
38
10 Data Evaluasi √ √
Pembelajaran
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan
atas temuannya.71 Dengan begitu dapat diartikan bahwa penelitian kualitatif
yang menjadi kunci utama instrumen adalah peneliti sendiri. Peneliti
melakukan observasi terlebih dahulu di lapangan guna mengetahui keadaan
pembelajaran program komunitas yang sebenarnya terjadi, kemudian
melakukan wawancara kepada kepala homeschooling Kak Seto, wakil kepala
homeschooling Kak Seto, guru/tutor, peserta didik, serta orang tua/wali peserta
didik, tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data berbentuk dokumentasi.
Ketiga sumber acuan tersebut disinkronisasikan agar dapat menghasilkan
penelitian yang kompatibel.
1. Observasi
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Observasi Pembelajaran
Sumber Aspek Penilaian
Data 1 2 3 4
Guru Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menanyakan kabar
c. Membaca doa
d. Mengisi daftar hadir
Apersepsi
a. Mengulas pembelajaran pertemuan
sebelumnya
b. Membuka pertanyaan bagi yang
kurang paham materi pembelajaran
Inti pembelajaran
Profesionalisme guru
a. Penguasaan materi
b. Penyampaian materi
c. Cara mengajar
d. Sarana belajar
e. Metode belajar
71
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), Hal. 60.
40
f. Media belajar
g. Penampilan
Peserta Peran aktif peserta didik
didik a. Menjawab salam
b. Menjawab kabar
c. Membaca doa
Kesungguhan peserta didik
a. Menjawab ketika ditanya
b. Bertanya ketika diberi kesempatan
c. Mengikuti pembelajaran yang
diajarkan
d. Mengikuti pembelajaran dengan
antusias dan senang
Waktu Kecukupan waktu
a. Ketetapan waktu memulai
pembelajaran
b. Ketepatan waktu mengakhiri
pembelajaran
Kebermanfaatan waktu
a. Kinerja guru/tutor dalam
memanfaatkan waktu pembelajaran
b. Kemampuan peserta didik
mengikuti pembelajaran
Sarana Ruang
dan a. Ketersediaan ruang
prasarana b. Kelayakan ruang
c. Kebersihan ruang
d. Ukuran ruang
e. Pemeliharaan ruang
f. Pencahayaan ruang
g. Sirkulasi udara
h. Kenyamanan ruang
41
16 Pagar
17 Taman
18 Lahan parkir
19 Ventilasi
20 Media belajar
21 Tempat penyimpanan
arsip
2. Wawancara
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Wawancara
No. Variabel Dimensi Indikator Responden
1 Pelaksanaan Perencanaan a. Latar belakang a. Kepala
program program diadakan program homeschooling
komunitas komunitas komunitas (analisis b. Wakil kepala
Homeschooling program komunitas) homeschooling
b. Tanggung jawab
homeschooling
(pihak-pihak yang
berperan dalam
penentuan program
komunitas)
c. Tujuan diadakan
program komunitas
d. Sarana dan
prasarana
penunjang
pembelajaran
2 Pelaksanaan a. Penerapan a. Wakil kepala
pembelajaran kurikulum pada homeschooling
program program b. Guru/tutor
komunitas komunitas c. Peserta didik
b. Pelaksanaan mata
43
pembelajaran inti
dan ekstra (peran
guru,
kemampuan/respon
peserta didik,
metode
pembelajaran, dan
penilaian)
c. Program khusus
homeschooling
d. Permasalahan yang
sering timbul dalam
proses
pembelajaran
3 Laporan a. Kualitas (mutu) a. Kepala
pelaksanaan peserta didik homeschooling
program b. Kuantitas (jumlah) b. Wakil kepala
komunitas peningkatan homeschooling
peminat c. Guru/tutor
homeschooling
Kak Seto
3. Studi Dokumen
Tabel 3.7 Instrumen Daftar Ceklis Studi Dokumen
Status
Daftar
No Objek Ada Tidak Keterangan
Dokumentasi
ada
1. Profil a. Sejarah
homeschooling homeschooling
b. Visi, misi dan
tujuan
homeschooling
c. Struktur
organisasi
homeschooling
d. Prestasi
homeschooling
2. Data Guru dan a. Guru tetap
Staf yayasan
b. Guru tidak tetap
yayasan
c. Kepala tata
usaha
d. Staf tata usaha
e. Tenaga
kebersihan
f. Petugas
keamanan
3. Data peserta a. Jumlah siswa
didik laki-laki
b. Jumlah siswa
perempuan
4. Data sarana a. Luas tanah
dan prasarana
45
deskriptif, hasil dari uraian singkat, bagan, atau penjelasan yang terdapat pada
objek penelitian. Sedangkan penarikan kesimpulan dibuat berdasarkan proses
pencarian persamaan dan perbedaan dari berbagai kecenderungan data yang
telah disajikan. Kesimpulan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masih terasa kurang jelas.
72
Profil Homeschooling Kak Seto (https://hsks.sch.id/index.php/tentang-hsks/riwayat-
singkat), diakses pada 6 Desember 2021 pkl 16.05 WIB.
47
48
maupun orang tua. Jenjang pendidikan pada Homeschooling Kak Seto mulai
dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Pada tingkat SD terdiri dari kelas I sampai
kelas VI, pada tingkat SMP terdiri dari kelas VII sampai kelas IX,
sedangkan pada tingkat SMA terdiri dari kelas X sampai kelas XII.73
Sejarah Homeschooling Kak Seto (HSKS) yang berangkat dari
kebutuhan pendidikan dan permasalahan pendidikan yang terjadi memang
menjadi salah satu variasi model pendidikan yang ada, meski begitu
Homeschooling Kak Seto (HSKS) sendiri memiliki tingkatan yang sama
layaknya sekolah formal. Untuk program komunitas ini sendiri merupakan
program yang timbul karena mengingat anak-anak tetap perlu bersosialisasi
dengan teman seusianya secara rutin, walaupun homeschooling tetapi tentu
karakter sosial peserta didik harus terbentuk apalagi masih di tahap
pendidikan dasar. Maka dari itu timbul inisiasi program komunitas pada
tahun 2007 ketika Homeschooling Kak Seto baru didirikan. 74 Sejarah
singkat ini menggambarkan kondisi pendidikan saat ini yang sangat relevan
jika menerapkan pendidikan dengan program komunitas di homeschooling,
karena selain waktu pembelajaran yang lebih fleksibel, mengutamakan
minat dan bakat, juga tetap mementingkan kompetensi akademik peserta
didik.
73
Profil Homeschooling Kak Seto, (https://hsks.sch.id/index.php/tentang-hsks/riwayat-
singkat), diakses pada 6 Desember 2021 pkl 16.07 WIB.
74
Hasil wawancara dengan Alvian Yadi Saputra, S.Pd., Wakil Kepala Homeschooling
Kak Seto (HSKS), (Kamis, 02 Desember 2022), melalui Google Meet.
49
a. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, ramah anak, dan
mengembangkan potensi anak dengan menyediakan program pendidikan
yang kreatif dan menyenangkan.
Turunan Visi HSKS
1) Berkualitas: Memiliki tingkat mutu yang baik dengan cara selalu
berusaha dengan optimal untuk mendorong dan memfasilitasi setiap
warga sekolahnya untuk berprestasi:
a) Siswa didorong dan difasilitasi sesuai dengan minat dan
bakatnya melalui pendekatan individual, sehingga ia memiliki
dorongan internal yang kuat untuk terus mengembangkan diri
sampai dengan ia berhasil memaksimalkan seluruh potensinya
dan mampu berprestasi dalam bidangnya.
b) Pendidik didorong dan difasilitasi dalam pengembangan
dirinya, sehingga ia memiliki dorongan internal yang kuat untuk
terus mengembangkan kompetensi yang dibutuhkannya dan
mampu berprestasi.
c) Warga sekolah lainnya mendukung dan berperan aktif dalam
semua program yang dicanangkan sekolah untuk mencapai
target mutu kualitas sekolah
2) Ramah Anak: Senantiasa menanamkan budaya positif kepada
seluruh warga sekolah dalam pergaulan maupun proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), khususnya tentang bagaimana saling
berbudi bahasa baik dalam sikap dan tutur kata; sopan santun,
menghargai, menyenangkan, dan saling memahami perbedaan serta
keterbatasan yang ada pada orang lain.
3) Mengembangkan Potensi Anak: Memiliki fokus untuk
mengobservasi secara sistematis dan mendalam terhadap setiap
keunikan siswa sebagai upaya mendukung perkembangan potensi
siswa.
75
Tujuan Homeschooling Kak Seto, (https://hsks.sch.id/index.php/tentang-
hsks/keluaran), diakses pada 6 Desember 2021 pkl 16.15 WIB.
50
b. Misi
1) Menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak, kondusif, dan
menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan kebutuhan, gaya
belajar, kekuatan, maupun keterbatasan yang dimilikinya.
2) Membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan minat
serta bakatnya secara optimal.
3) Membentuk peserta didik menjadi pembelajar seumur hidup
mempunyai kepedulian sosial tinggi dan berkarakter kuat.
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh hubungan antara
materi dipelajarinya dengan kehidupan nyata.
5) Menerapkan metode pembelajaran SCL, CTL, dan PAIKEM dengan
melakukan pendekatan individual.
6) Mengelola hubungan kemitraan yang positif, efektif, suportif, serta
kolaboratif bersama dengan support system peserta didik
(orangtua/wali/lingkungan dimana peserta didik tumbuh dan
berkembang) serta tercipta dukungan sesuai dengan fungsi dan peran
keterlibatan dari support system dalam seluruh proses pendidikan
peserta didik.77
Selain visi, Homeschooling Kak Seto (HSKS) juga memiliki
misi yang menjadi penjelasan bagaimana visi tersebut dapat terealisasi.
Melalui misi Homeschooling Kak Seto (HSKS) ini terdapat beberapa hal
penting berbentuk poin-poin yang menjadi kunci berjalannya kegiatan
76
Visi Misi Homeschooling Kak Seto, (https://www.hsks.sch.id/index.php/tentang-
hsks/visi-misi), diakses pada 6 Desember 2021 pkl 16.15 WIB.
77
Ibid
51
78
Struktur Organisasi Yayasan Kazeto Putra Perkasa, 6 Desember 2021.
52
Pembina
Dr. Seto Mulyadi, M.Psi. Psikolog
Ketua Yayasan
Budi Kurnia Suhaeri, S.E.
Wakasek Dikdas
Alvian Yadi Saputra, S.Pd.
79
Hasil studi dokumen dan wawancara dengan Alvian Yadi Saputra, S.Pd., Wakil Kepala
Homeschooling Kak Seto (HSKS), (23 Agustus 2021) melalui Google Meet.
54
80
Hasil wawancara dengan Alvian Yadi Saputra, S.Pd., Wakil Kepala Homeschooling
Kak Seto (HSKS), (Kamis, 02 Desember 2022), melalui Google Meet.
55
81
Data Sarana dan Prasarana Homeschooling Kak Seto (HSKS), 21 September 2021.
58
7. Biaya Pendaftaran
Biaya pendidikan program reguler komunitas tahun ajaran 2021/2022 adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Biaya Pendaftaran
Formulir Pendaftaran Rp. 500.000,-
Keterangan:
a. Pendaftaran diawali dengan pembelian formulir pendaftaran. Proses
pendaftaran secara online melalui ppdb.sekolahkakseto.sch.id
b. Proses pembelajaran dapat dilanjutkan setelah dilakukan pelunasan uang
pangkal dan uang kegiatan perbulan peserta didik di bulan peserta didik
bergabung
59
B. Deskripsi Data
1. Program Pembelajaran Komunitas di Homeschooling Kak Seto
(HSKS)
Program pembelajaran di Kak Seto Learning Center terbagi
menjadi beberapa macam yakni terdapat program komunitas, program
Distance Learning (DL), dan program Distance Learning Tunggal (DLT).
Dengan situasi pandemi Covid 19 ini, program komunitas dilaksanakan
melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berbasis online. Peneliti melakukan
penelitian di lapangan dengan observasi mengikuti pembelajaran di kelas
(secara daring) sebanyak 4 mata pelajaran yakni bahasa Inggris, Ppkn,
bahasa Indonesia dan IPA. Wawancara kepala, wakil kepala, tutor bahasa
Indonesia, tutor IPA, tutor IPS, tutor pramuka, dan peserta didik kelas 4, 5
dan 6 secara online.
Komunitas merupakan proses pembelajaran klasikal dimana
siswa/i belajar dan bersosialisasi dalam sebuah excecutive class. Jumlah
siswa/i per kelas dibatasi maksimal 10 siswa/i. Dalam komunitas jadwal
belajar ditentukan oleh HSKS. Selain akademik, para siswa pun akan
diberikan bekal keterampilan pada hari Jumat (Friday Class). Untuk
pembelajaran akademik kegiatan belajar dilaksanakan di kelas dan untuk
non-akademik tempat pembelajaran menyesuaikan dengan tema yang
telah ditentukan. Kapasitas per kelas minimal 1 (satu) peserta didik dan
maksimal 12 peserta didik (SD & SMP).
60
82
Data syarat dan ketentuan pelaksanaan pembelajaran di Homeschooling Kak Seto
(HSKS), Jumat 26 November 2021.
61
Sumber: Dikutip dari Dokumen Kurikulum Homeschooling Kak Seto (HSKS), 2022.
83
Hasil wawancara dengan Alvian Yadi Saputra, S.Pd., Wakil Kepala Homeschooling
Kak Seto (HSKS), (Kamis, 02 Desember 2022), melalui Google Meet.
62
b. Silabus
Silabus di Homeschooling Kak Seto (HSKS) dibuat setiap
tahun ajaran baru, dengan menimbang beberapa hal seperti kurikulum
dan evaluasi harian setelah pembelajaran berlangsung. Dengan begitu
silabus direncanakan supaya pembelajaran lebih optimal. Contoh
salah satu silabus mata pelajaran tahun ajaran 2021-2022 terlampir
(Lampiran 4).
Berdasarkan hasil wawancara Kak Oryza, tutor mata
pelajaran IPA di Homeschooling Kak Seto (HSKS) “silabus dibuat
oleh tutor pada awal tahun, biasanya ketika masa libur sekolah kami
para tutor membuat silabus yang dikembangkan dari tahun ajaran
sebelumnya. Kemudian silabus akan diserahkan ke pihak kurikulum
Homeschooling Kak Seto (HSKS) untuk disetujui dan menjadi
panduan dalam membuat RPP ataupun panduan orangtua dalam
membimbing peserta didik di rumah, seperti itu”84
Silabus yang telah dibuat tutor menyesuaikan dengan
kurikulum dan modul yang diberikan dinas pendidikan serta modul
yang dibuat pihak Homeschooling Kak Seto (HSKS). Silabus yang
telah dibuat tutor dikoreksi oleh pihak kurikulum homeschooling
untuk kemudian disetujui dan dapat disebarkan ke orangtua peserta
didik, sehingga silabus tersebut dapat digunakan orangtua dalam
membimbing peserta didik di rumah.
84
Hasil wawancara dengan Oryza Sativa, Tutor IPA di Homeschooling Kak Seto (HSKS)
pada tanggal 01 Oktober 2022, melalui Google Meet.
63
85
Hasil wawancara dengan Dessi Surya, Wali kelas IV dan Tutor Bahasa Indonesia di
Homeschooling Kak Seto (HSKS) pada tanggal 01 Oktober 2022, melalui Google Meet.
64
SD 1 – 4 TIK
86
Hasil wawancara dengan Kak Dessi Surya, Wali kelas IV dan Tutor Bahasa Indonesia di
Homeschooling Kak Seto (HSKS) pada tanggal 01 Oktober 2022, melalui Google Meet.
66
87
Hasil wawancara dengan Kak Zahra Zahruniya, Wali kelas V dan Tutor IPS di
Homeschooling Kak Seto (HSKS) pada tanggal 01 Oktober 2022, melalui Google Meet.
88
Hasil wawancara dengan Alvian Yadi Saputra, S.Pd., Wakil Kepala Homeschooling
Kak Seto (HSKS), (Kamis, 02 Desember 2022), melalui Google Meet.
68
c. Kegiatan Pembelajaran
89
Data Dokumen kegiatan Homeschooling Kak Seto (HSKS), Rabu 03 November 2021,
melalui Web HSKS.
71
d. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan tutor untuk
mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Metode dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran
sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan efektif dan efisien.
Di Homeschoooling Kak Seto (HSKS) tingkat SD sendiri terdapat
beberapa metode pembelajaran yang diterapkan dalam program
komunitas yakni metode studi kasus, demonstrasi, discovery, jigsaw,
diskusi kelompok, bermain peran, tugas proyek, dan kunjung karya.90
Metode pembelajaran studi kasus yaitu peserta didik diberikan
contoh kasus yang berkaitan dengan pembelajaran yang paling dekat
dengan keseharian, biasanya sebagai salah satu bentuk refleksi juga
digabung dengan games atau kuis. Metode demonstrasi di sini
mengajar dengan peragaan untuk memperjelas materi pelajaran
biasanya dengan memberikan slide presentasi berbentuk Power Point
yang mudah dipahami. Metode Discovery yang dimaksud yaitu
90
Hasil wawancara dengan Alvian Yadi Saputra, S.Pd., Wakil Kepala Homeschooling
Kak Seto (HSKS), (Kamis, 02 Desember 2022), melalui Google Meet.
73
4. Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan evaluasi pembelajaran di Homeschooling Kak Seto
(HSKS) dilakukan secara sederhana, yang menjadi rutinitas setiap setelah
pembelajaran dilakukan.
Berdasarkan hasil wawancara Kak Alvian wakil kepala Homeschooling
Kak Seto (HSKS), proses evaluasi ini rutin dilaksanakan setiap selesai
pembelajaran. Biasanya setiap tutor memberikan link evaluasi
pembelajaran yang berisi sejauh mana peserta didik memahami materi
pembelajaran, bagaimana respon atas pembelajaran tersebut serta saran
untuk tutor pada pembelajaran selanjutnya. Link evaluasi ini dapat diisi
oleh peserta didik langsung atau diwakili orang tua yang mendampingi
pembelajaran.
74
6. Prestasi
a. Prestasi Homeschooling Kak Seto (HSKS)
Terdapat beberapa prestasi yang diraih oleh Homeschooling
Kak Seto (HSKS) setiap tahunnya, berikut merupakan informasi
terkini seputar prestasi yang dimiliki, antara lain:
1) Apresiasi Sekolah (Sahabat keluarga KEMENDIKBUD tahun
2018)
2) Juara 1 Tingkat Nasional (Pengelolaan PKBM tahun 2018)
3) Juara 1 Tingkat Provinsi (Pengelola PKBM tahun 2018-2019)
4) Juara 1 Tingkat Provinsi (Tutor paket A tahun 2015, 2017, 2018)
5) Juara 1 Tingkat Provinsi (Tutor paket B tahun 2017 - 2018)
6) Juara 1 Tingkat Provinsi (Tutor paket C tahun 2015 - 2017)
7) Juara 2 Tingkat Nasional (Inovasi pengelolaan DIKMAS 2018)
8) Juara 2 Tingkat Provinsi (Tutor kesetaraan tahun 2019)
9) Juara 5 Tingkat Nasional (Pengelola PKBM tahun 2019)92
91
Data Dokumen Legalitas Homeschooling Kak Seto (HSKS), Rabu 03 November 2021,
melalui Web HSKS.
92
Data Dokumen Legalitas Homeschooling Kak Seto (HSKS), Rabu 03 November 2021,
melalui Web HSKS.
76
Seperti pada tahun 2019 Kun Khalisa Naafi Prabawa yang meraih
prestasi juara 2 lomba menggambar Eye Level Bintaro, 2020 peserta
didik kelas 1 Raden Candra Kusumadewa yang membuat karya
perdana komik Kelinci yang Hilang. Kemudian Ackhava Adam
Malonda meraih gold award American Mathematics Olympiad, tahun
2021 Nirvanada Narwastuswati cover lagu Condong pada Mimpi
Ditjen Pendidikan Vokasi juara harapan 3, dan Ramiro Khan Batuna
Citraraya Swimming Challenge DKI Jakarta meraih 1 medali emas dan
2 medali perunggu.93
Prestasi peserta didik sangat beragam, seperti hasil wawancara
dengan peserta didik kelas 4-6 ada yang memiliki bakat menari, silat,
basket, membuat konten di Youtube, bahkan sampai koding. Peserta
didik memang banyak yang menjalani pendidikan seperti les atau
kursus di luar homeschooling sehingga bakat yang dimiliki telah ada
didiri peserta didik sendiri, tetapi homeschooling membantu bakat
tersebut tersalurkan supaya menjadi prestasi untuk dirinya dan
bermanfaat bagi masa depan peserta didik tersebut.
93
Data prestasi peserta didik dan hasil wawancara dengan Alvian Yadi Saputra, S,Pd.,
Wakil Kepala Homeschooling Kak Seto tingkat SD, (Kamis, 02 Desember 2022), melalui Google
Meet.
94
Data Mitra Sekolah Kak Seto Group, Kamis, 02 Desember 2022.
77
95
Hasil wawancara dengan Iin Imronah, Kepala Homeschooling Kak Seto (HSKS), pada
tanggal 14 Januari 2022, melalui Google Meet.
78
96
Hasil wawancara dengan Kak Zahra Zahruniya, Wali kelas V dan Tutor IPS di
Homeschooling Kak Seto (HSKS) pada tanggal 01 Oktober 2022, melalui Google Meet.
79
97
Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah Makalah, Penelitian, Skripsi, Tesis & Disertasi.
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2016), Hal. 50.
81
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat dihasilkan beberapa temuan sebagai berikut:
82
83
6. Penilaian pada program komunitas selain dari UTS dan UAS juga terdapat
lembar kerja peserta didik yang bisa dikerjakan kapanpun di luar waktu
belajar di homeschooling, kemudian meskipun terdapat kriteria ketuntasan
minimun (KKM) dalam penilaian, tetapi bakat non akademik peserta didik
juga dapat membantu menambahkan atau menjadi nilai plus dalam penilaian
harian.
7. Evaluasi program komunitas tahunan dilaksanakan pada saat pergantian
tahun ajaran baru, tetapi setiap harinya lebih berfokus pada evaluasi
pembelajaran yang dilakukan rutin setelah pembelajaran berlangsung. Hasil
evaluasi setiap pembelajaran berbentuk Google Form yang diisi peserta
didik dan menjadi feedback bagi tutor untuk review pembelajaran
berikutnya. Untuk rapor peserta didik sangat kompleks terbukti dengan
adanya 3 rapor berbeda yang mendeskripsikan hasil dari proses belajar
peserta didik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan penulis, ada
beberapa saran, yakni:
2. Peserta Didik
Peserta didik Homeschooling diharapkan memiliki semangat dan
motivasi tinggi untuk menyelesaikan pendidikan di Homeschooling dengan
optimal serta diharapkan memiliki disiplin yang tinggi dalam belajar, baik
dilakukan secara offline ataupun online agar meningkatkan tanggung jawab
terhadap kewajiban yang harus dilakukan, sehingga dapat terbiasa
mengimplementasikan sikap disiplin dalam hal apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Aar, dkk. 2009. Warna Warni Homescholing. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Amari, Sofan. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar & Menengah,
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Daryanto & Herry. 2013. Siap Menyongsong Kurikulum. Yogyakarta: Gava Media.
85
86
Mulyadi, Seto. 2007. Homeschooling Keluarga Kak Seto mudah, murah, meriah,
dan direstui pemerintah. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Musfah, Jejen. 2016. Tips Menulis Karya Ilmiah Makalah, Penelitian, Skripsi, Tesis
& Disertasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rahmat, Abdul dan Syaiful Kadir. 2007. Kepemimpinan Pendidikan dan Budaya
Mutu. Yogyakarta: Zahir Publishing.
Rumelt, Richard. 2011. Good Strategy Bad Strategy The Difference and Why it
Matters. Suffolk: Great Britain.
Sondole, Erlis Milta Rin, dkk. 2015 Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan
Pengawasan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pertamina (Persero)
Unit Pemasaran VII Pertamina BBM Bitung, Jurnal EMBA. Vol. 3.
88
Sumardiono. 2007. Homeschooling A Leap for Better Learning. Jakarta: PT. Elex
Media Computindo.
89
90
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Keterangan:
1 = Kurang baik
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
Lampiran 7
Hasil Observasi Sarana dan Prasarana
No. Jenis Sarana dan Memadai Keterangan
Prasarana Ya Tidak
1 Lahan √
2 Ruang kelas √
3 Ruang pimpinan √
4 Ruang pendidik √
5 Ruang tata usaha √
6 Perpustakaan √
7 Kantin √
8 Tempat beribadah √
9 Laboratorium √
10 Toilet √
11 Meja belajar √
12 Kursi √
13 Lemari √
14 Air conditioner √
15 Jaringan internet √
16 Pagar √
17 Taman √
18 Lahan parkir √
19 Ventilasi √
20 Media belajar √
21 Tempat penyimpanan √
124
arsip
Lampiran 8
Lampiran 9
Rapor Grafik
130
131
Lampiran 10
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/Tanggal :
3. Apa-apa saja kriteria/standar yang diterapkan pada mata pelajaran yang ada
di komunitas?
4. Bagaimana cara pihak HSKS melakukan pengawasan/supervisi kepada
tutor dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar?
5. Apa-apa saja hambatan dan tantangan yang didapatkan dari penerapan
pembelajaran komunitas ini?
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Hasil Wawancara
Kepala Homeschooling Kak Seto (HSKS) Tingkat SD
Jawaban:
Terus meningkatkan kualitas dengan begitu homeschooling memberikan
bukti yang nyata sehingga masyarakat tahu mengikuti pendidikan
homeschooling berpotensi positif untuk anak.
5. Jika terdapat permasalahan pada program komunitas, apa tindakan yang
harus dilakukan kepala HSKS dan siapa saja yang berperan dalam
pengambilan keputusan tersebut?
Jawaban:
Mengevaluasi terlebih dahulu, mencari problem solving dan memberikan
arahan serta tindakan positif
146
Hasil Wawancara
Iya, RPP yang telah dibuat tutor dilaksanakan dengan sesuai, tetapi pasti
terdapat pengembangan yang dilakukan oleh tutor melihat keadaan, situasi
dan kondisi peserta didik supaya belajar menjadi menyenangkan. Karena
tidak semua anak memiliki mood baik diwaktu yang bersamaan. Jadi RPP
perlu disesuaikan.
5. Apa-apa saja mata pelajaran jenjang SD yang diterapkan dikomunitas?
Jawaban:
Mata pelajaran untuk jenjang SD kelas atas (4,5 & 6) yaitu:
a. Matematika
b. IPA
c. IPS
d. Bahasa Indonesia
e. Kewarganegaraan
f. Bahasa inggris
g. Pendidikan Agama
h. Pendidikan olahraga
i. Sharing Class
Mata pelajaran ini masing-masing mendapat modul untuk mata pelajaran,
khusus untuk matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan
kewarganegaraan mendapat modul dari pemerintah. Untuk kelas 4 modul
1-5, kelas 5 modul 6-10 dan kelas 6 modul 11-15.
6. Bagaimana peran guru/tutor dalam setiap mata pelajaran?
Jawaban:
a. Guru berperan penting dalam pembelajaran
b. Perencanaan pembalajaran
c. Menyiapkan media ajar
d. Proses KBM
e. Evaluasi pembelajaran
f. Asesment
g. Penginputan nilai ke system
7. Bagaimana kemampuan/respon peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran komunitas ini?
150
Jawaban:
Baik dan cukup antusias karena pelaksanaan pembelajaran dilakukan
dengan berbagai metode yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak
mudah jenuh dan menantikan pertemuan berikutnya dengan cara pelajaran
yang berbeda
8. Apa-apa saja metode pembelajaran yang diterapkan pada program
komunitas?
Jawaban:
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang diterapkan dalam program
komunitas:
a. Metode Studi Kasus
b. Metode Demonstrasi
c. Metode Discovery
d. Metode Jigsaw
e. Metode Diskusi Kelompok
f. Metode Bermain Peran
g. Metode Tugas Proyek
h. Metode Kunjung Karya
9. Apa-apa saja kriteria/standar penilaian pada mata pelajaran yang ada
dikomunitas?
Jawaban:
Standar penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
meliputi aspek:
a. Sikap
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
10. Perlombaan apa saja yang diikuti oleh peserta didik, baik tingkat nasional
ataupun internasional?
Jawaban:
Perlombaan yang telah diikuti oleh peserta didik khususnya tingkat SD ini
ada banyak bisa dilihat di instagram @sd_hsks, beberapa lombanya seperti
151
Hasil Wawancara
ada tiga tahapan biasanya perencanaan dulu seperti membuat silabus, RPP
dan juga membuat media pembelajaran biasanya kaya powerpoint atau
video dan lain lain sesuai kebutuhan saja.
4. Bagaimana kemampuan/respon peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran komunitas ini?
Jawaban:
Peserta didik sejauh ini sangat bersemangat setiap memulai pembelajaran
ya tapi mungkin memang masih sering tunggu tungguan antara peserta
didik, entah telat atau terkendala kuota seperti itu sih
5. Metode pembelajaran apa saja yang diterapkan dalam program komunitas?
Jawaban:
Metode yang diterapkan bervariasi menyesuaikan dengan konteks
pelajaran juga, Cuma memang kita menekankan untuk mengaplikasikan
student center learning seperti demonstrasi presentasi, ada juga teacher
center learning seperti ceramah tetapi ini tidak terlalu sering supaya
peserta didik lebih aktif, dan metode pembelajaran yang menyenangkan
seperti games, diskusi dan lain sebagainya.
6. Apa-apa saja kriteria/standar penilaian yang diterapkan pada mata
pelajaran yang ada dikomunitas?
Jawaban:
KKM setiap mata pelajaran biasanya 65, kalau standar proses ya biasa
peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran penilaian sikap sama tugas
tugas, keaktifan, UTS, UAS layaknya sekolah formal.
7. Bagaimana cara pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran di
program komunitas ini?
Jawaban:
Sarana dan prasarana sangat bermanfaat pastinya untuk pembelajaran.
Sarana yang digunakan pada pembelajaran online dan offline juga
tentunya berbeda tetapi dari pihak homeschooling juga mempersiapkan
sedemikian rupa untuk menunjang pembelajaran sehingga tutor tidak
kesulitan dalam hal sarana dan prasarana.
158
Hasil Wawancara
Tutor IPA, SBdP, dan Talent Class Cooking Class Homeschooling Kak Seto
(HSKS) Tingkat SD
Jawaban:
Cara khusus dalam membuat program pembelajaran di komunitas bisa
berupa menciptakan pembelajaran lebih menarik bisa berupa bantuan alat
peraga, games, kuis yang bersifat menyenangkan tetapi tetap ada konteks
pembelajaran di dalamnya
9. Bagaimana kriteria/standar penilaian pada mata pelajaran yang ada
dikomunitas?
Jawaban:
KKM untuk pelajaran Matematika dan IPA 70, kalau untuk mata pelajaran
lain masih 65. Kemudian ada LK pengetahuan dan keterampilan dan ada
juga 7 penilaian sikap.
10. Apakah tutor/guru dilibatkan dalam perencanaan penggunaan sarana dan
prasarana pembelajaran komunitas?
Jawaban:
Karena kita sudah susun silabus untuk satu tahun ajaran maka kita jadi tahu
kebutuhannya apa saja untuk menunjang pembelajaran IPA khususnya
seperti alat peraga dan lainnya kemudian tutor bisa melakukan pengajuan
ke pihak sekolah di awal tahun pembelajaran.
11. Apa saja hambatan dan tantangan yang didapatkan dari perancangan
pembelajaran program komunitas ini?
Jawaban:
Sejauh ini mungkin karena membuat perencanaan masuknya kegiatan
administrasi karena sudah ada silabus membuat pengerjaan RPP lebih
mepet dengan waktu pembelajaran.
B. Pelaksanaan pembelajaran program komunitas
1. Bagaimana penerapan RPP dalam proses pembelajaran komunitas?
Jawaban:
Penerapan RPP sesuai dengan yang sudah dibuat, tapi pasti ada tambahan
penyesuaian ketika dikelas.
2. Berapa durasi waktu pembelajaran pada program komunitas?
Jawaban:
164
Setiap mata pelajaran itu ada durasi 60 menit. Biasanya satu minggu hanya
sekali tapi tergantung dengan kebutuhan karena jadwal pelajaran dapat
berubah sesuai dengan kebutuhan. Kalau untuk peserta didik sendiri 3 hari
seminggu pertemuannya durasi 3 jam perhari.
3. Apa-apa saja langkah-langkah yang dilakukan guru/tutor dalam setiap
proses pelajaran?
Jawaban:
Kalau dipelajaran biasanya peserta didik absen dulu, kemudian melakukan
pembiasaan seperti saling sapa, jika ada di rumah menyiram tanaman,
memberi makan hewan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, seperti itu
kemudian masuk ke classroom untuk membaca materi/menyerahkan tugas
dan kemudian masuk google meet belajar bersama ditutup dengan post test
dan pengisian link evaluasi.
4. Bagaimana kemampuan/respon peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran komunitas ini?
Jawaban:
Respon peserta didik sangat baik apalagi ketika diberikan materi baru
dengan metode yang menyenangkan, jadi PR tutor menyiapkan itu supaya
pembelajaran berjalan baik.
5. Metode pembelajaran apa saja yang diterapkan dalam program komunitas?
Jawaban:
Metode biasanya ada diskusi, penugasan, presentasi banyak sih kak
disesuaikan dengan materi yang ada.
6. Apa-apa saja kriteria/standar penilaian yang diterapkan pada mata
pelajaran yang ada dikomunitas?
Jawaban:
Kalau di HSKS sendiri ada beberapa penilaian, ada penilaian modul, ada
tugas tatap muka dan ada tugas ketika periode, yang ada LK pengetahuan
dan LK keterampilan. Untuk LK pengetahuan ini mencakup materi-materi
yang sudah dijelaskan yang ada di modul, untuk LK keterampilan ya itu
tadi kegiatan kegiatan praktik, seperti dia menjelaskan/mempresentasikan
worksheet, membuat alat pernafasan sederhana, dan lain sebagainya.
165
Hasil Wawancara
Tutor IPS dan TIK, Wali Kelas 5 Homeschooling Kak Seto (HSKS) Tingkat
SD
mengeksplor bakat hal hal itu didukung dari adanya program yang HSKS
ciptakan seperti talent class.
9. Bagaimana kriteria/standar penilaian pada mata pelajaran yang ada
dikomunitas?
Jawaban:
Standar penilaian yang digunakan itu umumnya sama 70, ada penilaian
sikap juga yakni jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong,
santun dan percaya diri.
10. Apakah tutor/guru dilibatkan dalam perencanaan penggunaan sarana dan
prasarana pembelajaran komunitas?
Jawaban:
Iya, sarana prasarana yang ada di sekolah pasti menyesuaikan dengan
kebutuhan kegiatan belajar mengajar sehingga tutor turut mempersiapkan
dan menyesuaikan apa apa saja yang dibutuhkan
11. Apa saja hambatan dan tantangan yang didapatkan dari perancangan
pembelajaran program komunitas ini?
Jawaban:
Hambatan yang didapatkan yakni pembelajaran online biasanya
membutuhkan kemandirian peserta didik untuk dapat memahami pelajaran
yang diberikan walaupun belajar tidak dilakukan dengan tatap muka.
Kalau untuk penerapan program komunitas sendiri sudah jelas
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik
harus tetap mendapatkan hal itu bagaimanapun sistem belajarnya.
B. Pelaksanaan pembelajaran program komunitas
1. Bagaimana penerapan RPP dalam proses pembelajaran komunitas?
Jawaban:
Penerapan RPP yang pasti disesuaikan kembali dengan kebutuhan kelas,
RPP kan menjadi pedoman pembelajaran ya, sehingga pedoman itu yang
kami gunakan. Misalkanpun belajar biasanya menggunakan cara yang
berbeda dengan yang di RPP tapi konteks pembelajarannya masih sesuai
dan supaya peserta didik mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar
dari kegiatan belajar mengajar tersebut.
171
Jawaban:
Penugasan, post test, UTS dan UAS.
9. Bagaimana bentuk pengawasan/supervisi pembelajaran terhadap tutor?
Jawaban:
Supervisi biasa sebelum pembelajaran dengan menyerahkan RPP
kemudian diakhir pelajaran ada evaluasi dari peserta didik.
10. Apa-apa saja hambatan dan tantangan yang didapatkan dari penerapan
pembelajaran komunitas ini?
Jawaban:
Sejauh ini hambatan karena belajar online juga jadi peserta banyak yang
suka terlambat masuk Google Room.
C. Laporan Pelaksanaan Program Komunitas
1. Selama pelaksanaan program komunitas, bagaimana mutu/kualitas
pembelajaran?
Jawaban:
Kualitas baik karena pembelajaran berlangsung dengan baik hal ini
terbukti dari minat peserta didik terhadap pembelajaran di komunitas,
mereka senang dan tidak terbebani.
2. Apakah durasi pembelajaran komunitas yang relatif singkat, apakah sudah
memenuhi kebutuhan belajar anak?
Jawaban:
Meskipun ada dibeberapa matapelajaran yang butuh waktu lebih panjang
karena peserta didik belum paham tetapi bisa dilakukan di luar waktu
sekolah dan direview kembali sehingga menurut saya sudah cukup.
3. Bagaimana tanggapan guru/tutor terkait hasil belajar yang didapatkan
peserta didik?
Jawaban:
Hasil belajar peserta didik baik karena didukung dengan buku materi dan
fasilitas belajar yang baik sehingga peserta didik dapat memahami
pelajaran yang diberikan.
4. Apa bentuk laporan hasil pembelajaran yang diberikan tutor/guru kepada
pihak orangtua/wali?
173
Jawaban:
Raport
5. Bagaimana bentuk laporan hasil pembelajaran yang diberikan tutor/guru
kepada pihak homeschooling?
Jawaban:
Raport
6. Apakah hasil pembelajaran menjadi pertimbangan utama bagi siswa
melanjutkan pendidikan kejenjang SMP?
Jawaban:
Ya tentu karena nilai dari raport atau hasil ujian nasional dapat
menentukan peserta didik ke jenjang SMP, sehingga dapat menyesuaikan
kembali mereka ingin bersekolah di mana.
D. Strategi peningkatan mutu pembelajaran program komunitas
1. Bagaimana strategi yang tutor/guru berikan terkait program pembelajaran
komunitas?
Jawaban:
Kalau kami karena sudah ada silabus jadi memanfaatkan apa yang sudah
menjadi pedoman dan selalu mengembangkan metode pelajaran kemudian
memberikan materi dengan semenarik mungkin supaya apa yang dipelajari
bisa diserap peserta didik.
2. Bagaimana strategi tutor dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
didik?
Jawaban:
Memberikan pujian setiap keberanian berpendapat, atau setelah
mengerjakan tugas dengan begitu menjadi lebih semangat untuk belajar.
3. Bagaimana strategi tutor/guru dalam meningkatkan kemampuan peserta
didik yang berbeda-beda?
Jawaban:
Dengan memberikan varian metode belajar sehingga tidak mudah bosan,
kemudian memberikan kuis yang menyenangkan disukai semua peserta
didik. Walaupun di dalam kuis isinya materi pelajaran tetapi karena
bersifat games jadi peserta didik tidak takut untuk salah.
174
Hasil Wawancara
setelah itu baru kita praktek bersama sama. Walaupun ada yang berhasil
ada yang belum berhasil tapi nggak papa mereka bisa melanjutkan di luar
jam pelajaran jadi tugas tambahan atau PR lah kemudian hasilnya difoto
dan dikumpulkan di google classroom begitu. Kalau kaya semaphore dan
morse itu beda lagi pengajarannya tapi praktik juga sama begitu kak.
9. Apakah tutor/guru dilibatkan dalam perencanaan penggunaan sarana dan
prasarana pembelajaran komunitas?
Jawaban: iya tentu kak, tapi sebenarnya karena pramuka itukan
belajarnya banyak yang menggunakan barang pribadi seperti peluit,
bendera seperti itukan setiap peserta didik harus punya masing-masing.
Jadi alat yang dibutuhkan dalam ekskul pramuka ini memang lebih banyak
saya yang menentukan homeschooling menyetujui seperti itu.
10. Apa saja hambatan dan tantangan yang didapatkan dari perancangan
pembelajaran program komunitas ini?
Jawaban: okeh, mungkin kalau hambatan sih sejauh ini alhamdulillah sih
ngga ada, cuma ya paling kalau praktek misal ada anak yang kesulitan nah
itu juga menjadi tantangan ya misal ini bagaimana kak, harus kita tungguin
kadang kadang malah prakteknya sampai selesai satu jam praktek.
B. Pelaksanaan pembelajaran program komunitas
1. Bagaimana penerapan RPP dalam proses pembelajaran komunitas?
Jawaban: penerapan RPP biasanya banyak dikembangkan lagi apalagi
menyesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran seperti yang ada video
tambahan kaya saya tadi pokoknya kita buat lebih menarik agar tetap
menyenangkan dan bisa dilakukan dengan lancar begitu.
2. Berapa durasi waktu pembelajaran pada program komunitas?
Jawaban: durasinya 1 jam untuk masing masing tingkatan. Siaga satu jam
dan penggalang satu jam, saat ini disetiap hari Senin siaga jam 11 sampai
12, penggalang jam 1 sampai jam 2 siang.
3. Apa-apa saja Langkah-langkah yang dilakukan guru/tutor dalam setiap
proses pelajaran?
Jawaban: kalau saya pribadi untuk pramuka ya sama sih seperti biasa ada
pembuka dan penutup nanti ada permainannya pertama berdoa setelah
178
berdoa kita tepuk baru yang setiap Minggu beda-beda kalau absenkan
semua melalui Google form, terus baru kita pacu dulu peserta didik mau
belajar apa, kemudia kita kasi materi berupa video atau power point,
setelah itu kuis tapi kalau sudah ada video diterakhir kita ngga pakai kuis,
ada juga praktek berarti tanpa kuis, jadi menyesuaikan saja kak. Baru
diakhiri penutup.
4. Bagaimana kemampuan/respon peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran komunitas ini?
Jawaban: kalau saya pribadi sih tentunya pelajaran ini memberi pengaruh
ke peserta didik karena pramuka itukan membangun karakter dan biasanya
yang terlihat jelas itu kreatifitas dan penerapan dasa darma mereka begitu,
karena kita tekankan penerapan itu sih jadi mereka merespon pembelajaran
dengan aktif dan tertib
5. Metode pembelajaran apa saja yang diterapkan dalam program komunitas?
Jawaban: metodenya kita sama saja sepert mengajar pramuka di sekolah
formal hanya diberikan lebih menarik seperti tadi banyak kegiatan yang
mengasah kreatifitas
6. Apa-apa saja kriteria/standar penilaian yang diterapkan pada mata
pelajaran yang ada dikomunitas?
Jawaban: kalau distandar penilaian sendiri itu selain materi yang sudah
dibuat berdasarkan SKU kita juga punya 7 penilaian sikap, kalau ngga
salah itu ada bertanggung jawab, gotong royong, terus kemandirian,
religius, disiplin, jujur, santun, toleransi. Nanti dicek lagi kalau seingat
saya ada 7 sikap. Kurang lebih sama seperti pembelajaran biasa.
7. Bagaimana cara pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran di
program komunitas ini?
Jawaban:
Pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran kalau dilaksanakan di
sekolah sih sangat banyak ya kak, bisa kita belajar di lapangan
memanfaatkan alat-alat pramuka yang difasilitasi sekolah, tetapi karena
daring maka pemanfaatan sarpras dilakukan dengan
179
tidak fokus begitu kak, dengan belajarnya waktunya ngga banyak jadi
antusias mereka tinggi, inisih pengalaman saya ya
3. Bagaimana tanggapan guru/tutor terkait hasil belajar yang didapatkan
peserta didik?
Jawaban: hasil belajarnya mereka baik karena kita perhatikan semua
peningkatan pembelajarannya seperti apa
4. Apa bentuk laporan hasil pembelajaran yang diberikan tutor/guru kepada
pihak orangtua/wali?
Jawaban: jadi ada form nilai yang saya input ke sistem untuk di masukan
ke dalam rapor dan nilai harian dari tugas praktek kita kasi feedback
melalui GCR
5. Bagaimana bentuk laporan hasil pembelajaran yang diberikan tutor/guru
kepada pihak homeschooling?
Jawaban: sama saja melalui form tadi rutenyakan ke homeschooling dulu
kemudian baru ke orangtua
6. Apakah hasil pembelajaran menjadi pertimbangan utama bagi siswa
melanjutkan pendidikan kejenjang SMP?
Jawaban: iya pasti, tetapi untuk pramuka sendiri menjadi nilai tambah
dalam menopang pembelajaran
D. Strategi peningkatan mutu pembelajaran program komunitas
1. Bagaimana strategi yang tutor/guru berikan terkait program pembelajaran
komunitas?
Jawaban: Kalau dari pramuka sendiri saya menekankan pembelajaran itu
yang pertama harus memiliki jiwa patriotisme karena pramuka harus
seperti itu sehingga mereka bisa disiplin tertib dan bertanggung jawab
dasarnya, kemudian wawasan kebangsaannya juga harus dikuatkan untuk
mengedukasi
2. Bagaimana strategi tutor dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
didik?
Jawaban: Kalau untuk motivasinya saya biasanya selalu mengajarkan
untuk pengamalan dasa darma tadi kemudian belajarnya bervariasi jadi
181
5. Apa bentuk prestasi yang telah diraih secara akademis maupun non
akademis?
Jawaban: aku bisa silat dan suka bahasa Inggris
6. Apakah materi dan metode pembelajaran yang diberikan oleh pihak HSKS
sudah sesuai dengan kebutuhan belajar Anda?
Jawaban: sudah
189
2. Bahan ajar dan sumber belajar apa saja yang digunakan dalam menunjang
pembelajaran?
Jawaban: buku-buku, video dan presentasi
3. Apakah orangtua aktif memperhatikan dan membimbing Anda dalam
setiap mata pelajaran?
Jawaban: kadang-kadang
4. Apakah Anda mendapatkan jasa pendidikan/les privat di luar
homeschooling?
Jawaban: iya
5. Menurut Anda, apakah pembelajaran komunitas mudah dipahami dan
menyenangkan?
Jawaban: 9,5% menyenangkan dan mudah di pahami
6. Apa tanggapan Anda tentang pelaksanaan pembelajaran komunitas ini?
Jawaban: seru, apalagi ice breaking
7. Ketika proses pembelajaran berlangsung, apakah tutor memberikan
pertanyaan dan diskusi terkait materi yang disampaikan?
Jawaban: iya kakak tutor memberi waktu untuk mengerjakan dan
bertanya sudah atau belum pas jawab soal
8. Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi/pemanfaatan sarana dan
prasarana pembelajaran diprogram komunitas ini?
Jawaban: sudah bagus
9. Apa saja hambatan dan tantangan yang Anda alami dari penerapan
pembelajaran komunitas ini?
Jawaban: Pelajaran olahraga karena Sulit melakukan Gerakan ketika
pelajaran online
2. Apa saja bentuk tugas yang sering diberikan tutor di HSKS dalam setiap
mata pelajaran?
Jawaban: mengerjakan soal, craft, tugas presentasi
3. Bagaimana tanggapan Anda terkait hasil belajar yang didapatkan?
Jawaban: bagus kalau rajin belajar
4. Apa bentuk laporan hasil pembelajaran (selain rapor) yang Anda terima
dari HSKS?
Jawaban: rapor dan nilai harian dan skor kuis
5. Apakah tutor/guru selalu memberikan bimbingan dalam menghadapi
kesulitan belajar pada program komunitas homeschooling?
Jawaban: iya selalu kalau aku bilang
6. Setelah mengikuti program komunitas, apa saja kelebihan dan kekurangan
yang kamu alami dari program ini?
Jawaban:pembelajarannya seru karena ada ice breaking kekurangannya
belajar online susah buat gerakan olahraga
6. Apakah materi dan metode pembelajaran yang diberikan oleh pihak HSKS
sudah sesuai dengan kebutuhan belajar Anda?
Jawaban: sudah
9. Apa saja hambatan dan tantangan yang Anda alami dari penerapan
pembelajaran komunitas ini?
Jawaban: Mata pelajaran yang sulit untuk aku adalah matematika karena
pelajaran nya sulit dan aku tidak pintar di matematika
Nama : Kent
Kelas : VI (Enam)
Hari/Tanggal : Kamis/2 Desember 2021
Pertanyaan
A. Perencanaan program komunitas
1. Mengikuti pendidikan di homeschooling merupakan pilihan anak atau
arahan orangtua?
Jawaban: Pilihan orangtua
2. Apa motivasi Anda untuk menjalani pendidikan di HSKS?
Jawaban: Aku tidak suka sekolah jadi sekolah di hsks karena jadwal
sekolah tidak setiap hari jadi tidak cape
3. Selama belajar, Apakah Anda pernah diberi tahu tentang RPP dan
perangkat pembelajaran yang dibuat guru/tutor?
Jawaban: iya tutor selalu memberikan informasi pelajaran selanjutnya
4. Apakah Anda pernah dilibatkan dalam memilih bahan ajar yang
digunakan?
Jawaban: iya seperti menggambar dalam kuis dan ditebak teman-teman
5. Apa rencana ke depan setelah menyelesaikan program komunitas HSKS?
Jawaban: sekolah negeri
6. Apa cita-cita yang ingin Anda capai di masa depan?
Jawaban: atlet sepeda balap
7. Sebelum mengikuti proses pembelajaran komunitas, apakah Anda
membaca dan mempelajari terlebih dahulu bahan/materi yang ada?
Jawaban: tidak
196
5. Apa bentuk prestasi yang telah diraih secara akademis maupun non
akademis?
Jawaban: olahraga sepeda
6. Apakah materi dan metode pembelajaran yang diberikan oleh pihak HSKS
sudah sesuai dengan kebutuhan belajar Anda?
Jawaban: sudah tapi bisa menambah waktu belajar bersama tutor
Jawaban: jarang
Lampiran 15
Surat Bimbingan Skripsi
203
Lampiran 16
Surat Permohonan Penelitian
204
Lampiran 17
Surat Persetujuan Penelitian
205
Lampiran 18
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
206
Lampiran 19
Hasil Uji Referensi
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
Lampiran 20
Biodata Penulis