Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No.

1 Tahun 2022

ANALISIS PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)


PASCA PANDEMI COVID-19 DI SDN 8 SESEAN
Agustina Pongdatu¹, Hakpantri², Weryanti Laen Langi’³
Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ¹,²,³
Universitas Kristen Indinesia Toraja ¹,²,³
email:agustinpongdatu@gmail.com¹, hakpantria@gmail.com², weryanti7gmail.com

Absrak. Pongdatu, Agustina, 2022 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui


pelaksanaan program gerakan literasi sekolah (GLS) yang diterapakan di SDN 8
Sesean Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif dan jenis
penelitian adalah deskriptif kualitatif . Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskritif kualitatif. Subjek penelitian ini diambil dari
kelas IV yang melaksanakan program gerakan literasi sekolah (GLS). Informan
pendukung penelitian yaitu guru kelas IV SDN 8 Sesean. Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai program
gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19 menemukan bahwa minat
baca siswa meningkat dengan adanya program gerakan literasi sekolah serta dapat
membantu guru dalam mengetahui mana siswa yang belum lancar membaca dan
mana yang sudah lancar membaca. Kemudian dari tahap pelaksanaannya di lihat
dari segi tahap pembiasaan dalam tahap ini siswa di latih untuk membaca dalam
hati ,tahap pengembangan dalam tahap ini siswa dilatih untuk menuliskan hasil
dari bacaan yang telah dibaca, serta tahap pembelajaran dalam tahap ini siswa
memaparkan hasil bacaan yang sudah di tuliskan selanjutnya faktor pendukung
dan fakrot penghambat dari faktor pendukung gerakan literasi dapat di lihat dari
sarana dan prasarana serta bahan bacaan meskin bahan bacaan masih kurang
namun tidak mengurangi semangat siswa dalam membaca. Dari faktor
penghambat dapat dilihat kurangnya bahan bacaan, kurangnya minat siswa dalam
membaca, adanya guru-guru yang belum sepenuhnya mengikuti pelaksanaan
gerakan literasi sekolah serta adanya siswa yang belum memahami pentingnya
membaca buku.
Kata kunci : Program Gerakan Literasi Sekolah, Minat baca siswa

Abstract. Pongdatu, Agustina, 2022 The purpose of this study was to


determine the implementation of the school literacy movement program (GLS)
which was applied at SDN 8 Sesean. This study used a qualitative approach and
the type of research was descriptive qualitative. The data analysis used in this
study is a qualitative descriptive method. The subjects of this study were taken
from class IV who carried out the school literacy movement program (GLS). The
informants supporting the research were fourth grade teachers at SDN 8 Sesean.
Collecting data in this study using data collection techniques through observation,
interviews, and documentation. Based on the results of research on the school
literacy movement program (GLS) after the covid-19 pandemic, it was found that
students' reading interest increased with the school literacy movement program
and could help teachers find out which students were not fluent in reading and

1
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022

which were already fluent in reading. Then from the implementation stage in
terms of the habituation stage in this stage students are trained to read silently, the
development stage in this stage students are trained to write down the results of
the readings that have been read, and the learning stage in this stage students
explain the readings that have been read. write down the supporting factors and
inhibiting factors of the supporting factors of the literacy movement can be seen
from the facilities and infrastructure as well as reading materials even though
reading materials are still lacking but do not reduce the enthusiasm of students in
reading. From the inhibiting factors, it can be seen the lack of reading material,
the lack of student interest in reading, the presence of teachers who have not fully
followed the implementation of the school literacy movement and the presence of
students who do not understand the importance of reading books.
Keywords: School Literacy Movement Program, Students' reading interest
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting dengan adanya


pendidikan manusia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan peradaban
manusia. Pendidikan merupakan salah satu modal untuk mencapai kemajuan
suatu Negara. dengan adanya pendidikan diharapkan tercipta generasi baru yang
lebih berkualitas dalam mengembangkan kehidupan bangsa .
Tujuan pendidikan ini mengarah pada pengembangan potensi yang ada di
dalam diri manusia potensi yang berkembang dalam diri manusia tersebut
terbentuk melalui proses pembelajaran yang berlangsung secara terus menerus
hal tersebut sesuai yang dimuat dalam Undang-Undang nomor 20 thun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1ayat 1. Pendidikan sangat
penting karena salah satu penentu mutu sumber daya manusia. Pendidikan dapat
memberikan perubahan dan dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan
yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas. Oleh karena itu
pendidikan sangat penting sebab pendidikan merupakan kunci utama untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, (Hakpantria, 2021).
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah salah satu program yang sangat
penting di terapkan pada bidang pendidikan karena program tersebut mampu
untuk mengembangkan kemampuan siswa terutama anak SD dalam membaca
sehingga dapat menumbuhkan minat siswa dan meningkatkan keterampilan
membaca siswa, melihat keadaan siswa selama masa pandemi covid-19
kebanyakan jika disuruh kerjakan tugas malah memanfaatkan HP untuk bermain
dibanding dengan kerja tugas. Olehnya setelah pasca pandemi covid-19 guru
diharapkan dapat menerapkan kembali segala kegiatan yang sempat tidak
terlaksana selama masa pandemi covid-19 seperti pelaksanaan program gerakan
literasi sekolah (GLS) yang sempat tidak terlaksana karena adanya peraturan dari
pemerinta untuk membatasi kegiatan di sekolah .
Penelitian yang dilakukan oleh Suyono,ddk (2017) mengenai gerakan literasi
sekolah (GLS) dalam penelitiannya mereka memfokuskan penelitian pada tahap
implementasi gerakan literasi sekolah (GLS). Dari hasil penelitian ditemukan
pola-pola dalam implementasi gerakan literasi sekolah yaitu pola kegiatan literasi
pada buku tematik dan pola kegiatan literasi. Dari peneliti dapat disimpulkan

2
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022

bahwa dengan menerapkan kegiatan yang tepat dalam upaya peningkatan literasi
siswa dapat membawa dampak positif bagi siswa khususnya terkait dengan
budaya literasi di sekolah. Sedangkan dalam penelitian ini lebih memfokuskan
pada tahap penelitian program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi
covid-19 untuk mengetahui bagaimana tahap literasi sekolah (GLS) dan faktor
pendukung serta faktor penghambat di SDN 8 Sesean.
Hasil observasi awal di SDN 8 Sesean Program Gerakan Litrasi Sekolah
(GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean dilakasanakan secara tatap
muka, program gerakan literasi sekolah dilaksanakan secara tatap muka kegiatan
ini dilakukan setiap pagi sebelum jam pelajaran di mulai dengan menggunakan
buku bacaan. SDN 8 Sesean merupakan contoh sekolah di Toraja Utara yang
menjalankan program gerakan litarasi sekolah. Hal ini di dapat informasi bahwa
terdapat 26 Siswa kelas IV yang melaksanakan program gerakan literasi sekolah
(GLS) pasca pandemi covid-19 calon peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19,
tahap pelaksanaan gerakan literasi sekolah serta faktor pendukung dan faktor
penghambat program gerakan literasi sekolah sehingga akan dilakukan penelitian
dengan judul Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi
Covid-19. sesuai dengan dilaksanakan program gerakan literasi sekolah yang
utama yaitu literasi membaca bertujuan agar siswa mampu meningkatkan
pengetahuan dan memahami setiap kegiatan pembelajaran yang akan di berikan
kepada siswa.
Berdasarkan uraian sangat menarik untuk dilakukan penelitian yang menelah
tentang program gerakan literasi sekolah (GLS). Peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (
GLS ) Pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean.

LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori akan dibahas beberapa landasan teori mengenai
pengertian literasi, tahap literasi, faktor pendukung dan faktor penghambat
literasi, komponen literasi, tujuan gerakan literasi dan pengertian gerakan literasi
sekolah (GLS).
1. Pengertian Literasi
Menurut (Nurul Fauziah et al., 2020) pengertian gerakan literasi sekolah
(GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,
menyimak, menulis dan berbicara sedangkan menurut kemendikbud
(Imanugroho dan Ganggi, 2019) Gerakan Literasi Sekolah merupakan gerakan
sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Menurut (Mulyo Teguh,
2017) gerakan literasi adalah gerakan sosial yang didukung melibatkan
berbagai pihak yang berupaya untuk mewujudkan pembiasaan membaca pada
peserta didik selama 15 menit. Pada awalnya literasi dipandang hanya sebagai
aktifitas baca tulis, tetapi dengan seiring perkembangan saman literasi
digunakan diberbgai bidang ilmi. Dalam ruang lingkup pendidikan aktivitas
membaca menulis mempunyai peran penting, karena aktivitas baca tulis

3
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022

merupakan kegiatan untuk memahami berbagai mata pelajaran (bidang studi)


khususnya yang ada di sekolah dasar.
2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Gerakan Literasi Sekolah
a. Faktor Pendukung
1) Sarana dan Prasarana
Adanya sarana dan prasarana untuk mensosialisasikan kebijakan
atau program dari sekolah. Adanya literasi membaca merupakan
penerapan dari prinsip kegiatan membaca yang dilakukan dimanapun
dan kapanpun. Siswa dengan mudah mengakses buku sebagai sumber
literasi bahkan dengan adanya literasi membaca akan semakin
mendekatkan siswa dengan buku sehingga siswa akan terbiasa
membudayakan membaca.
2) Bahan bacaan
Adanya hibah buku atau sumbangan buku dari orang tua
program ini menjadi faktor pendukung untuk ketersedian sumber
literasi untuk siswa.
3) Dukungan orang tua
Dukungan dari orang tua disampaikan melalui surat dari orang
tua yang dititipkan melalui siswa dalam bentuk surat edaran program
gerakan literasi sekolah.
4) Adanya aloakasikan waktu dan dana untuk menunjang kecakapan
literasi.
5) Guru-guru mempunyai semangat belajar yang baik.
b. Faktor Penghambat
1) kerjasama guru dan tenaga kependidikan
guru harus selalu diingatkan terkait kebijakan dan program yang akan
dilakukan hal ini karenakan tegihan para guru yang banyak sehingga
pencapain literasi bukan satu-satunya proiritas dari para guru.
2) Kurangnya bahan bacaan
Buku yang kaya akan niali-nilai serta gambar-gambar menarik sulit
didapatkan sehingga terjadi kebosanan bagi siswa untuk melaksanakan
program gerakan literasi.
3) Minimnya minat baca peserta didik
Perlu adanya pengembangan program agar tidak menonton dan terjadi
kebosanan dalam melaksanakan program gerakan literasi .
3. Tahap Gerakan Literasi Sekolah
1) Tahap pembiasaan
Pada tahap ini siswa diajak untuk melakukan kegiatan 15 menit membaca
untuk menumbuhkan minat baca bagi pengembangan kemampuan literasi
siswa sebagai pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan
perkemendikbud No. 23 Tahun 2015 (Aderson & Krathwol dalam halim,
2020).
2) Tahap pengembangan
Pada tahap ini siswa diajak untuk menaggapi buku pengayaan atau buku-buku
yang telah di baca untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa (kemedikbud
dalam halim, 2020).

4
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022

3) Tahap pembelajaran
Dalam tahap ini siswa dapat menjadikan kegiatan membaca sebagai kegiatan
rutinitas dan kebiasaan serta dapat disukai tentang isi buku yang dilakukan
dikelas bersama teman-temannya. Serta bertujuan mengembangkan
kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi,
berfikirkritis, dan mengelolah kemampuan komunikasi secara kreatif (Aderson
& Krathwol dalam halim, 2020).
4. Komponen Gerakan Literasi Sekolah
Menurut Clay dan ferguson (Wiedarti, 2016: 8-10), komponen literasi
informasi terdiri dari atas:
1) Literasi dini
Kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi
melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya di rumah.
2) Literasi dasar
Kemapuan untuk mendengarkan, berbicara, menulis, dan menghitung berkaitan
dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (counting),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasihkan, serta
menggambarkan infprmasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan
pengembilan kesimpulan.
3) Literasi perpustakaan
Kemampuan memberikan pemahaman cara membedahkan bacaan fiksi dan
nonfiksi, memanfaatkan koleksi refernsi dan periodical memahami sebagai
klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan,
memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki
pengetahuan dalam mehami informasi ketika sedang menyelesaikan sebua
tulisan, penelitian, pekerjaan atau mengatasi masalah.
4) Literasi media
Kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti
media cetak, media elektronik ( media radio, media televise ), media digital
( media internet), dan mehami tujuan penggunaanya.
5) Literasi membaca
Literasi membaca adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca,
mencari, menelusuri, mengelolah dan memahami informasi, menganalisis,
menerapkan, menanggapi dan menggunakan teks bacaan untuk mencapai
tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisispasi di
lingkungan sosial. Dalam penelitian ini peneliti lebih focus dalam literasi
membaca untuk memudahkan peserta didik dalam memahami, menanggapi,
menjelaskan dan mengimplementasikannya.
5. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Menurut Faizah (2016:2) gerakan literasi sekolah mempunyai tujuan yaitu:
1) Tujuan umum
Tujuan umum gerakan literasi sekolah adalah untuk menumbuhkan
kembangkan budi pekerti pada siswa melalui pembiasan membaca literasi

5
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022

sekolah agar siswa menjadi pembelajar yang mampu menguasai setiap


pembelajaran khususnya dalam hal membaca.
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus gerakan literasi sekolah adalah menjadikan dan
mengembangkan budaya literasi membaca siswa di sekolah dan menjadikan
sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan dan ramah agar peserta
didik mampu nengetahui dan memahami pengetahuan yang dipelajari.
METODE
1.Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif dan cenderung sebagai metodologi menggunakan analisis penelitian
kualitatif didefenisikan yang menyediakan alat-alat dalam memahami arti secara
mendalam yang berkaitan dengan fenomena yang kompleks dan prosesnya dalam
praktik social. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulas (gabungan observasi, wawancara,
dokumentasi) data yang diperoleh cenderung data bersifat induktif/kualitatif dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi
(Sugiyono, 2013) .
2.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif ini digunakan peneliti untuk memperoleh suatu
data berupa informasi yang digunakan untuk mendiskripsikan gerakan literasi
sekolah melalui budaya membaca di SDN 8 Sesean secara mendalam dan
menyeluruh. Jenis penelitian deskriptif ini digunakan dalam proses penelitian
karena penelitian ini diangkat dari suatu kerangka teori,gagasan para ahli, maupun
pemahaman dari penulis berdasarkan pengalamannya kemudian dikembangkan
untuk memperoleh suatu kebenaran dalam bentuk dukungan data empiris di
lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, program gerakan literasi sekolah Pasca pandemi
covid-19 di SDN 8 Sesean Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara ini sudah
dilakukan dengan baik. Gerakan literasi dapat dilihat dari bagaimana program
gerakan literasi sekolah, bagaiaman atahap pelaksanaan prohram gerakan literasi
sekolah serta apa faktor pendukung dan faktor penghambat program gerakan
literasi sekolah.
Dalam proses gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean Kecamatan Sesean
Kabupaten Toraja Utara. Kegiatan program gerakan literasi sekolah yang

6
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022

disebutkan diatas sudah berjalan dengan baik. Dari segi bagaimana pelaksanaan
program gerakan literasi sekolah program gerakan literasi sekolah tersbut sudah
berjalan dengan baik dapat dilihat dari meningkatnya minat baca siswa, dari segi
tahap pelaksanaannya dalam tahap pelaksanaanya ada tiga tahap yang pertama
tahap pembiasaan pada tahap ini siswa diajak untuk membaca dalam hati serta
menyimak kedua tahap pengembangan dalam tahap ini siswa diajak untuk
menuliskan hasil bacaan yang telah dibaca ketiga tahap pembelajaran pada tahap
ini siswa didorong utnuk menampilkan hasil bacaan yang telah dituliskan. Dan
dari segi faktor pendukung dan faktor penghambat program gerakan literasi
sekolah yang menjadi faktor pendukung program gerakan literasi sekolah yaitu
meningkatnya minat baca siswa,tersedianya bahan vacaan untuk dibaca siswa dan
faktor penghambat program gerakan literasi sekolah yaitu adanya guru yang
kurang aktif dalam kegiatan literasi sehingga kegiatan literasi tidak berjalan
dengan lancar serta adanya siswa kurang memahami pentingnya membaca.
SIMPULAN
Program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean
sudah berjalan dengan baik dapat dilihat dari meningkatnya minat baca siswa
Pelaksanaan program gerakan literasi sekolah berdasarkan tahap pembiasaan,
tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Pada tahap pembiasaan melakukan
kegiatan 15 menit membaca, membaca dalam hati, membaca nyaring, dan
menyimak untuk meningkatkan minat baca siswa. Tahap pengembangan ini siswa
didorong unruk menunjuhkan keterelibatan pikiran dan emosisnya dalam proses
membaca langka ini dapat dilakukan melalui kegiatan produktif secara tertulis.
Tahap pembelajaran ini ini peserta didik dilatih untuk menerapkan budaya literasi
di lingkungan sekolah dengan menjalankan berbagai startegi untuk memudahkan
peserta didik dalam memahami suatu bacaan. Faktor pendukung dan faktor
penghambat program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean. Faktor
pendukung berupa adanya bahan bacaan, adanya sarana dan prasarana, dan
meningkatnya hasil belajar siswa dalam membaca. Selain faktor pendukung
adapun faktor penghambat program gerakan literasi sekolah berupa kebiasaan
membaca belum jadi priortitas, kurangnya minat siswa dalam membaca , adanya
guru yang kurang aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Triyono, & Suparman. (2018). Literasi Sekolah Sebagai Upaya
Penciptaan Masyarakat Pebelajar Yang Berdampak Pada Peningkatan
Kualitas Pendidikan. iurnal ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan,
5(1), 153–166.
Faizah, D. U, dkk. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar.
Jakarta. Kemendikbud.
Hakpantria, W. L. L. & A. W. P. (2021). Peran Kepala Sekolah Dalam
Manajemen Mutu Pendidikan Di SDN 6 Kesu’. Jurnal KIP, 10(1).
Lestari, M. R. D. W., & Septianingrum, T. D. (2019). Program gerakan literasi
sekolah di sd dharma karya. HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD, 3(2), 131–

7
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022

136.
Mulyo Teguh. (2017). Aktualisasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Melalui
Gerakan Literasi Sekolahuntuk Menyiapkan Generasi Unggul Dan Berbudi
Pekerti. Prosiding Seminar Nasional , 18–26.
Nurul Fauziah, S., Nur Faziah, S., Sulaehatun Nupus, F., & Ulfi, N. (2020).
Evaluasi Minat Baca Siswa Melalui Program Literasi Sekolah. Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1), 108–116.
Ramadhani, N. S.(2017). Kata Kunci : Program Gerakan literasi sekolah (GLS),
indikator ketercapaian pelaksanaan Program Gerakan literasi sekolah
(GLS).
Ramandanu, F. (2019). Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Melalui Pemanfaatan
Sudut Baca Kelas Sebagai Sarana Alternatif Penumbuhan Minat Baca Siswa.
Mimbar Ilmu, 24(1), 10. https://doi.org/10.23887/mi.v24i1.17405
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Suyono, Titik, H., & Wulandari, I. S. (2017). Implementasi Gerakan Literasi
Sekolah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar:
Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 26(2), 116–123.

Anda mungkin juga menyukai