1 Tahun 2022
1
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022
which were already fluent in reading. Then from the implementation stage in
terms of the habituation stage in this stage students are trained to read silently, the
development stage in this stage students are trained to write down the results of
the readings that have been read, and the learning stage in this stage students
explain the readings that have been read. write down the supporting factors and
inhibiting factors of the supporting factors of the literacy movement can be seen
from the facilities and infrastructure as well as reading materials even though
reading materials are still lacking but do not reduce the enthusiasm of students in
reading. From the inhibiting factors, it can be seen the lack of reading material,
the lack of student interest in reading, the presence of teachers who have not fully
followed the implementation of the school literacy movement and the presence of
students who do not understand the importance of reading books.
Keywords: School Literacy Movement Program, Students' reading interest
PENDAHULUAN
2
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022
bahwa dengan menerapkan kegiatan yang tepat dalam upaya peningkatan literasi
siswa dapat membawa dampak positif bagi siswa khususnya terkait dengan
budaya literasi di sekolah. Sedangkan dalam penelitian ini lebih memfokuskan
pada tahap penelitian program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi
covid-19 untuk mengetahui bagaimana tahap literasi sekolah (GLS) dan faktor
pendukung serta faktor penghambat di SDN 8 Sesean.
Hasil observasi awal di SDN 8 Sesean Program Gerakan Litrasi Sekolah
(GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean dilakasanakan secara tatap
muka, program gerakan literasi sekolah dilaksanakan secara tatap muka kegiatan
ini dilakukan setiap pagi sebelum jam pelajaran di mulai dengan menggunakan
buku bacaan. SDN 8 Sesean merupakan contoh sekolah di Toraja Utara yang
menjalankan program gerakan litarasi sekolah. Hal ini di dapat informasi bahwa
terdapat 26 Siswa kelas IV yang melaksanakan program gerakan literasi sekolah
(GLS) pasca pandemi covid-19 calon peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19,
tahap pelaksanaan gerakan literasi sekolah serta faktor pendukung dan faktor
penghambat program gerakan literasi sekolah sehingga akan dilakukan penelitian
dengan judul Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pasca Pandemi
Covid-19. sesuai dengan dilaksanakan program gerakan literasi sekolah yang
utama yaitu literasi membaca bertujuan agar siswa mampu meningkatkan
pengetahuan dan memahami setiap kegiatan pembelajaran yang akan di berikan
kepada siswa.
Berdasarkan uraian sangat menarik untuk dilakukan penelitian yang menelah
tentang program gerakan literasi sekolah (GLS). Peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (
GLS ) Pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean.
LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori akan dibahas beberapa landasan teori mengenai
pengertian literasi, tahap literasi, faktor pendukung dan faktor penghambat
literasi, komponen literasi, tujuan gerakan literasi dan pengertian gerakan literasi
sekolah (GLS).
1. Pengertian Literasi
Menurut (Nurul Fauziah et al., 2020) pengertian gerakan literasi sekolah
(GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,
menyimak, menulis dan berbicara sedangkan menurut kemendikbud
(Imanugroho dan Ganggi, 2019) Gerakan Literasi Sekolah merupakan gerakan
sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Menurut (Mulyo Teguh,
2017) gerakan literasi adalah gerakan sosial yang didukung melibatkan
berbagai pihak yang berupaya untuk mewujudkan pembiasaan membaca pada
peserta didik selama 15 menit. Pada awalnya literasi dipandang hanya sebagai
aktifitas baca tulis, tetapi dengan seiring perkembangan saman literasi
digunakan diberbgai bidang ilmi. Dalam ruang lingkup pendidikan aktivitas
membaca menulis mempunyai peran penting, karena aktivitas baca tulis
3
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022
4
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022
3) Tahap pembelajaran
Dalam tahap ini siswa dapat menjadikan kegiatan membaca sebagai kegiatan
rutinitas dan kebiasaan serta dapat disukai tentang isi buku yang dilakukan
dikelas bersama teman-temannya. Serta bertujuan mengembangkan
kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi,
berfikirkritis, dan mengelolah kemampuan komunikasi secara kreatif (Aderson
& Krathwol dalam halim, 2020).
4. Komponen Gerakan Literasi Sekolah
Menurut Clay dan ferguson (Wiedarti, 2016: 8-10), komponen literasi
informasi terdiri dari atas:
1) Literasi dini
Kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi
melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya di rumah.
2) Literasi dasar
Kemapuan untuk mendengarkan, berbicara, menulis, dan menghitung berkaitan
dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (counting),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasihkan, serta
menggambarkan infprmasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan
pengembilan kesimpulan.
3) Literasi perpustakaan
Kemampuan memberikan pemahaman cara membedahkan bacaan fiksi dan
nonfiksi, memanfaatkan koleksi refernsi dan periodical memahami sebagai
klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan,
memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki
pengetahuan dalam mehami informasi ketika sedang menyelesaikan sebua
tulisan, penelitian, pekerjaan atau mengatasi masalah.
4) Literasi media
Kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti
media cetak, media elektronik ( media radio, media televise ), media digital
( media internet), dan mehami tujuan penggunaanya.
5) Literasi membaca
Literasi membaca adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca,
mencari, menelusuri, mengelolah dan memahami informasi, menganalisis,
menerapkan, menanggapi dan menggunakan teks bacaan untuk mencapai
tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisispasi di
lingkungan sosial. Dalam penelitian ini peneliti lebih focus dalam literasi
membaca untuk memudahkan peserta didik dalam memahami, menanggapi,
menjelaskan dan mengimplementasikannya.
5. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Menurut Faizah (2016:2) gerakan literasi sekolah mempunyai tujuan yaitu:
1) Tujuan umum
Tujuan umum gerakan literasi sekolah adalah untuk menumbuhkan
kembangkan budi pekerti pada siswa melalui pembiasan membaca literasi
5
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022
6
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022
disebutkan diatas sudah berjalan dengan baik. Dari segi bagaimana pelaksanaan
program gerakan literasi sekolah program gerakan literasi sekolah tersbut sudah
berjalan dengan baik dapat dilihat dari meningkatnya minat baca siswa, dari segi
tahap pelaksanaannya dalam tahap pelaksanaanya ada tiga tahap yang pertama
tahap pembiasaan pada tahap ini siswa diajak untuk membaca dalam hati serta
menyimak kedua tahap pengembangan dalam tahap ini siswa diajak untuk
menuliskan hasil bacaan yang telah dibaca ketiga tahap pembelajaran pada tahap
ini siswa didorong utnuk menampilkan hasil bacaan yang telah dituliskan. Dan
dari segi faktor pendukung dan faktor penghambat program gerakan literasi
sekolah yang menjadi faktor pendukung program gerakan literasi sekolah yaitu
meningkatnya minat baca siswa,tersedianya bahan vacaan untuk dibaca siswa dan
faktor penghambat program gerakan literasi sekolah yaitu adanya guru yang
kurang aktif dalam kegiatan literasi sehingga kegiatan literasi tidak berjalan
dengan lancar serta adanya siswa kurang memahami pentingnya membaca.
SIMPULAN
Program gerakan literasi sekolah (GLS) pasca pandemi covid-19 di SDN 8 Sesean
sudah berjalan dengan baik dapat dilihat dari meningkatnya minat baca siswa
Pelaksanaan program gerakan literasi sekolah berdasarkan tahap pembiasaan,
tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Pada tahap pembiasaan melakukan
kegiatan 15 menit membaca, membaca dalam hati, membaca nyaring, dan
menyimak untuk meningkatkan minat baca siswa. Tahap pengembangan ini siswa
didorong unruk menunjuhkan keterelibatan pikiran dan emosisnya dalam proses
membaca langka ini dapat dilakukan melalui kegiatan produktif secara tertulis.
Tahap pembelajaran ini ini peserta didik dilatih untuk menerapkan budaya literasi
di lingkungan sekolah dengan menjalankan berbagai startegi untuk memudahkan
peserta didik dalam memahami suatu bacaan. Faktor pendukung dan faktor
penghambat program gerakan literasi sekolah di SDN 8 Sesean. Faktor
pendukung berupa adanya bahan bacaan, adanya sarana dan prasarana, dan
meningkatnya hasil belajar siswa dalam membaca. Selain faktor pendukung
adapun faktor penghambat program gerakan literasi sekolah berupa kebiasaan
membaca belum jadi priortitas, kurangnya minat siswa dalam membaca , adanya
guru yang kurang aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Triyono, & Suparman. (2018). Literasi Sekolah Sebagai Upaya
Penciptaan Masyarakat Pebelajar Yang Berdampak Pada Peningkatan
Kualitas Pendidikan. iurnal ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan,
5(1), 153–166.
Faizah, D. U, dkk. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar.
Jakarta. Kemendikbud.
Hakpantria, W. L. L. & A. W. P. (2021). Peran Kepala Sekolah Dalam
Manajemen Mutu Pendidikan Di SDN 6 Kesu’. Jurnal KIP, 10(1).
Lestari, M. R. D. W., & Septianingrum, T. D. (2019). Program gerakan literasi
sekolah di sd dharma karya. HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD, 3(2), 131–
7
JURNAL PGSD UKIT Toraja Vol. 1 No. 1 Tahun 2022
136.
Mulyo Teguh. (2017). Aktualisasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Melalui
Gerakan Literasi Sekolahuntuk Menyiapkan Generasi Unggul Dan Berbudi
Pekerti. Prosiding Seminar Nasional , 18–26.
Nurul Fauziah, S., Nur Faziah, S., Sulaehatun Nupus, F., & Ulfi, N. (2020).
Evaluasi Minat Baca Siswa Melalui Program Literasi Sekolah. Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1), 108–116.
Ramadhani, N. S.(2017). Kata Kunci : Program Gerakan literasi sekolah (GLS),
indikator ketercapaian pelaksanaan Program Gerakan literasi sekolah
(GLS).
Ramandanu, F. (2019). Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Melalui Pemanfaatan
Sudut Baca Kelas Sebagai Sarana Alternatif Penumbuhan Minat Baca Siswa.
Mimbar Ilmu, 24(1), 10. https://doi.org/10.23887/mi.v24i1.17405
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Suyono, Titik, H., & Wulandari, I. S. (2017). Implementasi Gerakan Literasi
Sekolah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar:
Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 26(2), 116–123.