REFRENSI
Agustin, Ina & Wiratama, Novialita Angga. 2021. Implementasi Gerakan Literasi Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusi. Else (Elementary
School Education Journal). 5(2).
Aswat, Hijrawatil & G, Andi Lely Nurmaya. 2020. Analisis Gerakan Literasi Pojok Baca Kelas
Terhadap Eksistensi Daya Baca Anak Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu. 4(1).
Batubara, Hamdan Husein & Ariani, Dessy Noor. 2018. Implementasi Program Gerakan Literasi
Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Gugus Sungai Miai Banjarmasi. JPSD. 4(1).
Dewantara & Tantri A. A. (2017). Keefektifan Budaya Literasi Di Sd N 3 Banjar Jawa . Journal of
Education Research and Evaluation, 204-209.
Kariadi, Mustasyfa Thabib & Riyanton, M. 2019. Pola Literasi Pada Siswa Berkebutuhan Khusus.
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers. 185-296.
Nurmawanti, dkk. 2020. Problematika Dan Tindakan Guru Dalam Menghadapi Anak Berkebutuhan
Khusus Di MI NW Tanak Beak. Progres Pendidikan. 1(2)
Rohmadheny, Prima Suci. 2019. Model Identifikasi Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus Di Paud
Inklusi. Universitas Ahmad Dahlan.
Rusmiyati. 2017. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bukan Sampah dan Musibah di Sekolah
Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI). LITERASI. 8.(2)
Wati, Dewi Eko. 2019. Optimalisasi Tumbuh Kembang Abk Melalui Layanan Pendidikan: Inklusi Dan
Homeschooling. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Lembar Wawancara
Nama : Ekawaty
Wali kelas :3
1. Bagaimana kemampuan membaca anak ABK
Jawab:
Untuk kemampuan membaca ABK tergantung dengan IQ mereka masing-masing, sebelum kita
tahu bahwa mereka masuk ke ABK biasanya kita lihat dulu tanda-tandanya dari keseharian mereka
dari masuk kelas, selain itu kita juga melakukan kerja sama dengan psikolog ada jadwalnya juga
untuk SD 4 Koba sendiri kapan akan melakukan tes, di tes satu-satu para peserta didik dengan di
dampingi oleh orang tua mereka, nanti akan diberika catatan dari psikolognya, beberapa hari setelah
tes akan keluar hasil dari psikolognya bahwa apakah anak didik ini termasuk ABK atau tidak.
Setelah dilihat hasil tesnya sebagian besar hampir setiap kelas ada ABK, mereka memiliki IQ yang
cukup rendah, selain itu keterlambatan belajar mereka juga faktor dari mereka sendiri yang motivasi
belajarnya cukup rendah, dan ada juga faktor dari orang tua yaitu peserta didik banyak berasal dari
kelurga broken home, orang tua yang kurang perhatian, kurangnya kerja sama antara guru dan
orang tua. Awalnya banyak sekali ABK yang belum bisa membaca sama sekali, namun seiring
berjalannya waktu dan usaha para guru ada sedikit perubahan dari ABK, ada yang sudah bisa
mengenal huruf, angka, hingga membaca walaupun masih belum lancar.
2. Apa upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca ABK
Jawab:
Langkah pertama yang dilakukan para guru dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca
ABK, yaitu guru mengenalkan huruf terlebih dahulu kepada ABK dengan membuat titik-titik lalu
ditebalkan oleh ABK apakah kira-kira mereka bisa meniru bentuk huruf tersebut atau tidak, jika
bisa berarti mereka sudah bisa mengenal huruf-huruf dan diajarkan membaca ataupun mengeja.
Setiap pagi juga ada kegiatan pembiasaan, di sekolah juga tidak ada pembatasan antara anak yang
normal dan juga ABK, ABK disini biasanya sering kita sebut dengan anak yang “istimewa”, jadi
pada waktu pembiasaan disini semuanya sama rata diperlakukan sama antara anak yang normal
dengan anak yang istimewa, jika pembiasaannya menyanyikan lagu, lagunya sama, kegiatan tepuk
tangan sama, pendidikan karakter juga sama, tidak ada yang dibeda-bedakan. Para guru juga tidak
menuntut untuk anak-anak harus cepat bisa. Adakala jika mereka merasa bosan dan tidak ingin
belajar, sekolah juga menyediakan permainan untuk anak istimewa di perpustakaan misalnya
kalkulator kecil, komputer kecil, pengenalan huruf, pengenalan angka, hewan dan warna.
Permainan yang diberikan juga bisa membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan mereka.
3. Apa itu program Gaharu
Jawab:
Gaharu disini kepanjangan dari gerakan hati nurani guru maksudnya disini seluruh guru maupun
staff sekolah SD 4 Koba berperan aktif dalam memberikan kasih sayang kepada ABK. Semua guru
berperan dalam dalam program ini, karena diseluruh kelas pasti ada ABK jadi setiap guru harus tau
bagaimana cara mengatasi ABK. Dan sekolah ini juga merupakan sekolah Influsi, dimana sekolah
yang juga menerima siswa ABK.
4. Bagaimana pengimplementasian program Gaharu dalam kegiatan literasi
Jawab: Pengimplementasian dalam program Gaharu dalam kegiatan literasi dengan cara dimana
sekolah mengadakan suatu acara yang merupakan suatu kegiatan sosialisasi sekolah penggerak,
dan sekolah mengundang para orang penting yang di Bangka Tengah seperti wakil Bupati dan
penjabat penting yang lainnya. Dari acara tersebut sekolah melibatkan para siswa ABK, dengan
mempersembahkan bakat yang mereka punya, ada yang menyanyikan sebuah lagu. Dan siswa ABK
sangat antusias dalm mengikuti kegiatan tersebut. Dari kegiatan tersebut siswa ABK juga dapat
meningkatkan rasa percaya diri dan mental mereka.
5. Apa kendala dalam menerapkan program Gaharu
Jawab: Kendala dalam penerapan program Gaharu sampai saat ini masih bisa teratasi oleh guru-
guru di sekolah. Misalnya seperti siswa keras kepala yang tidak ingin mengikuti kegiatan
pembelajaran dan mereka hanya ingin bermain saja.
6. Bagaimana cara guru mengatasi kendala dalam menerapkan program Gaharu
Jawab: Cara guru dalam mengatasi ABK ini dengan cara yang lemah lembut, dipanggil pelan-pelan,
diberi perhatian, ditanya apa yang ingin mereka lakukan. Misalnya mereka ingin membaca buku di
perpustakaan, memainkan media pembelajaran, ataupun menggambar dan disitu guru akan
memberikan waktu untuk mereka fokus kepada kegiatan yang mereka inginkan. Sehingga mereka
kembali fokus dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Walaupun seperti itu siswa ABK masih bisa
fakus dengan apa yang sudah diperintahkan guru.