Anda di halaman 1dari 14

Ragam Penilaian Kelas

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“ Perencanaan Pembelajaran ”

Dosen Pengampu :Ishak, M.Pd.

Disusun Oleh

Nama : Bayu Aprilino


Nim : 190141762
Kelas/prodi : IV F/ PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “ragam penilaian kelas“ ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita ,
Nabi Muhammad SWT yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.

Selanjutnya saya ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah membantu


dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan saya sangat menyadari bahwa
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangaun untuk kelancaran tugas-
tugas selanjutnya.

Demikian yang dapat saya sampaikan dan kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca khususnya.

Sungai selan,25 mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar belakang .........................................................................


B. Rumusan masalah ...................................................................
C. Tujuan penulisan .....................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

A. Pengertian penilaian ................................................................


B. Pengertian tes tertulis,penilaian kinerja,penilaian portofolio,penilaian
proyek,penilaian hasil kerja,penilaian sikap, dan penilaian diri
C. Analisis instrumen ...................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................

A. Simpulan .................................................................................
B. Saran ........................................................................................

DAFAR PUSTAKA
BAB I

PENDDAHULUAN

A.Latar belakang

Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan agar


peserta didik lebih siap bersaing dalam persaingan global nantinya. Usaha
peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas pendidikan
salah satunya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran serta model evaluasi yang
baik. Model evaluasi yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip penilaian seperti
yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa
“penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasilbelajar peserta didik”. Penilaian hasil belajar yang
dilakukan oleh pendidikan menggunakan berbagai teknik penilaian, yaitu berupa tes,
observasi, penugasan baik secara perorangan ataupun secara kelompok, dan bentuk
lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembanganpeserta
didik (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan).

Dalam dunia pendidikan, sangat di perlukan adanya pengelolahan


pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik,efektif,dan
efesien. Dalam proses tersebut pasti ada penilaian yang dilakukan oleh seorang guru
terhadap setiap siswa di sekolah. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui
kekurangan, dan kelebihan setiap siswa. Dengan hal ini, seorang guru dapat
mengetahui perkembangan siswa dalam segala aspek maupun segala bidang. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan membahas tentang berbagai macam atau berbagai
ragam penilaian kelas yang harus dilakukan oleh seorang guru terhadap siswanya.

B.Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan penilaian ?


b. Apa yang dimaksud dengan tes tertulis,penilaian kinerja,penilaian
portofolio,penilaian proyek,penilaian hasil kerja,penilaian sikap, dan
penilaian diri ?
c. Apakah yang dimaksud dengan Analisis Instrumen ?

C.tujuan penulisan

a. Untuk mengetahui apa itu penilaian


b. Untuk mengetahui apa itu yang di maksud dengan tes
tertulis,penilaian kinerja,penilaian portofolio,penilaian
proyek,penilaian hasil kerja,penilaian sikap, dan penilaian diri.
c. Untuk mengetahui apa itu Analisis Instrumen

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian penilaian

Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus menguasai beberapa


pengetahuan terkait dengan penilaian pendidikan, diantaranya: (1) Mampu memilih
prosedur-prosedur penilaian yang tepat untuk membuat keputusan pembelajaran, (2)
Mampu mengembangkan prosedur penilaian yang tepat untuk membuat keputusan
pembelajaran, (3) Mampu dalam melaksanakan, melakukan penskoran, serta
menafsirkan hasil penilaian yang telah dibuat, (4) Mampu menggunakan hasil-hasil
penilaian untuk membuat keputusan-keputusan di bidang pendidikan, (5) Mampu
mengembangkan prosedur penilaian yang valid dan menggunakan informasi
penilaian, dan (6) Mampu dalam mengkomunikasikan hasil-hasil penilaian.
“Evaluation is a systematic process determining the extent to which
instructional objectives are achieved by pupil saya”Kalimat tersebut menjelaskan
bahwa penilaian adalah suatu proses dalam mengumpulkan informasi dan membuat
keputusan berdasarkan informasi tersebut. Dalam proses mengumpulkan informasi,
tentunya tidak semua informasi bisa digunakan untuk membuat sebuah keputusan.
Informasi-informasi yang relevan dengan apa yang dinilai akan mempermudah
dalam melakukan sebuah penilaian dalam kegiatan pembelajaran.Penilaian
merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk
mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam
rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbanagan
tertentu
Definisi dari penilaian juga disampaikan oleh Ralph Tyler yang mengungkapkan
bahwa penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah
tercapai.Menurut Griffin dan Nix, penilaian adalah suatu pernyataan berdasarkan
sejumlah fakta untuk menjelaskan tentang karakteristik seseorang atau sesuatu.
Haryati berpendapat lain, ia mengungkapkan bahwa penilaian (assessment)
merupakan istilah yang mencakup semua metode yang biasa dipakai untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai unjuk kerja individu
peserta didik atau kelompokakan digunakan sebagai bagian dari pembelajaranDalam
dunia pendidikan, Gronlund dan Linn mendefinisikan tentang sebuah penilaian
sebagai suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan,
menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untuk menentukan seberapa jauh
seorang siswa atau sekelompok siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan.Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu
proses pengumpulan informasi secara menyeluruh yang dilakukan secara terus
menerus untuk mengetahui kemampuan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran
dengan menilai kinerja siswa baik kinerja secara individu maupun dalam kegiatan
kelompok. Penilaian itu harus mendapatkan perhatian yang lebih dari seorang guru.
Dengan demikian, penilaian tersebut harus dilaksanakan dengan baik, karena
penilaian merupakan komponen vital (utama) dari pengembangan diri yang sehat,
baik bagi individu (siswa) maupun bagi organisasi/kelompok.

B.Pengertian tes tertulis,penilaian kinerja,penilaian portofolio,penilaian


proyek,penilaian hasil kerja,penilaian sikap, dan penilaian diri

Tes tertulis adalah tes berupa soal yang soal-soalnya harus dijawab peserta
didik dengan memberikan jawaban tertulis. Penulisan tes tertulis merupakan
kegiatan yang paling penting dalam menyiapkan bahan ujian. Setiap butir soal yag
ditulis harus berdasarkan rumusan indikator yang sudah disusun dalam kisi-kisi.

Penilaian kinerja adalah kegiatan menilai dan mengevaluasi pencapaian,


kemampuan, dan melihat pertumbuhan dari seorang guru saat mengajar. Kegiatan
yang satu ini sangat perlu dilakukan oleh setiap sekolah agar bisa mengevaluasi
kinerja dan meningkatkan produktivitas dari tenaga pendidik. Penilaian kinerja
seharusnya dilakukan secara konsisten agar bisa mengetahui seperti apa
perkembangan kinerja setiap guru. Jika hal ini tidak dilakukan, maka bisa
menyebabkan turunnya produktivitas seorang guru yang tentu saja sangat
berpengaruh kepada peserta didik.

Penilaian portofolio merupakan metode penilaian berkesinambungan dengan


berbagai kumpulan informasi atau dokumentasi hasil pekerjaan seseorang yang
diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu dan disimpan pada
suatu bendel secara sistematis dan terorganisir.Penilaian ini dianggap sebagian
peneliti pendidikan adalah penilaian alternatif di dunia modern dan jauh lebih
reliable dan valid daripada penilaian baku.Model portofolio assessment cocok
digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat menuntut outputpembelajaran siswa
dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Aspek yang diukur dalam penilaian
portofolio adalah tiga domain perkembangan psikologi anak yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik.Komponen penilaian portofolio meliputi:

1) Catatan Guru.
2) Hasil pekerjaan peserta didik.
3) Profil perkembangan peserta didik .

Fungsi penilaian portofolio adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan


kompetensi yang telah dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar
peserta didik, memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan
penyempurnaan kegiatan belajar mengajar.

Penilaian sikap adalah penilaian dengan cara mengamati sikap peserta didik
dalam berperilaku di lingkungan tempat belajar. Sikap ini dapat terbentuk melalui
sifat bawaan maupun sikap warisan. Namun secara umum, para pakar psikologi
sosial berpendapat bahwa sikap manusia terbentuk melalui proses pembelajaran dan
pengalaman. Sikap juga dapat dibentuk dan merupakan ekspresi perasaan nilai atau
pandangan hidup yang terkait dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam
merespon sesuatu/objek. Menurut Klausmeier (1985), ada tiga model belajar dalam
rangka pembentukan sikap. Model-model ini sesuai dengan kepentingan penerapan
dalam dunia pendidikan. Tiga model tersebut yaitu:
1) Mengamati dan meniru, pembelajaran model ini berlangsung
pengamatan dan peniruan melalui model (learning through
modeling).

2) Menerima penguatan, penguatan dapat berupa ganjaran


(penguatan positif) dan dapat berupa penguatan hukuman
(penguatan negatif).

3) Menerima informasi verbal, informasi tentang berbagai hal dapat


diperoleh melalui lisan atau tulisan.

Penilaian terhadap sikap bermanfaat untuk mengetahui faktor-faktor


psikologis yang mempengaruhi pembelajaran, dan juga sebagai feedback
pengembangan pembelajaran.Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam
proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:

1) Sikap terhadap mata pelajaran

2) Sikap guru terhadap mata pelajaran

3) Sikap terhadap proses pembelajaran

4) Sikap terhadap materi dari pokok-pokok bahasan yang ada

5) Sikap berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yang ingin


ditanamkan dalam diri siswa melalui materi tertentu.

6) Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum.

Hasil penilaian sikap perlu dimanfaatkan dan ditindak lanjuti. Hasil


pengukuran dan penilaian sikap terhadap siswa bukanlah hanya bertujuan untuk
membuat laporan dalam bentuk angka. Tetapi untuk memperoleh masukan atau
menghasilkan umpan balik bagi peningkatan profesionalisme guru, perbaikan proses
pembelajaran, dan pembinaan terhadap sikap siswa. Secara terperinci, hasil
pengukuran dan penilaian sikap dalam kelas dapat dimanfaatkan untuk hal-hal
sebagai berikut:
1) Pembinaan sikap siswa,Dengan adanya penilaian sikap, secara
tidak langsung merupakan proses pembinaan sikap siswa dengan
memerhatikan teori pembentukan dan perubahan sikap.

2) Perbaikan proses pembelajaran,Apabila siswa menunjukkan sikap


negatif terhadap suatu mata pelajaran, bisa saja dikarenakan siswa
itu belum memahami materi pelajaran sehingga apa yang
disampaikan oleh guru tidak terserap dengan benar. Oleh karena
itu, siswa memberi respon negatif dalam memberi jawaban.
Sehingga guru harus memberikan perhatian khusus dan
penekanan-penekanan tertentu dalam proses pembelajaran.

3) Peningkatan profesionalisme guru,hasil pengukuran dan penilaian


sikap, dapat dimanfaatkan untuk mengetahui informasi mengenai
kekuatan atau kelemahan seorang guru berdasarkan persepsi
siswa. Informasi tersebut dapat digunakan dalam proses perbaikan
dan peningkatan kualitas dan kemampuan profesional guru.

Teknik-teknik pengukuran/penilaian sikap dapat dilakukan melalui beberapa cara


yaitu sebagai berikut:

1) Observasi perilaku,perilaku seseorang pada umumnya


menunjukkan kecenderungan seseorang terhadap suatu hal.
Misalnya orang yang biasa minum susu menunjukkan bahwa dia
senang susu. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi
terhadap sikap siswa di sekolah. Cara ini dapat dilakukan dengan
menggunakan catatan khusus tentang kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan siswa selama di sekolah. Selain dengan catatn
khusus, bisa juga dengan menggunakan daftar cek tentang
perilaku-perilaku yang diharapkan muncul dari siswa/peserta
didik.

2) Pertanyaan langsung,guru dapat bertanya langsung kepada peserta


didik mengenai sikap seseorang yang berkaitan dengan suatu hal.
Berdasarkan dari jawaban dan reaksi yang tampil dari peserta
didik mengenai jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu
terhadap objek sikap tertentu.

3) Laporan pribadi,dengan menggunakan teknik ini, peserta didik


dapat diminta untuk membuat ulasan mengenai pandangan atau
tanggapan terhadap suatu masalah.

4) Penggunaan skala sikap,teknik ini diambil dari teknik-teknik yang


telah dikembangkan, namun yang paling praktis untuk
diimplementasikan adalah skala diferensiasi semantik.

Langkah-langkah pengembangan skala dengan teknik ini sebagai berikut:

1) Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya


misalnya Mata Pelajaran Agama Islam.

2) Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang
relevan dengan objek penilaian sikap. Misalnya menarik, penting,
menyenangkan, mudah dipelajari, dan sebagainya.

3) Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.

4) Menentukan rentang skala pasangan dan penskorannya.

Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian yang dilakukan
sendiri oleh guru atau siswa yang bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan
kegiatan belajar mengajar (KBM) di tingkat kelas. Penilaian diri siswa dapat
dilakukan dengan cara meminta siswa untuk menilai dirinya sendiri dengan jujur.
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif
dan psikomotor. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya peserta didik
diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya
sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan
atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya
peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk
melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan
dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk
menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak
positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang.

Ciri Penilaian Diri:

1) Termotivasi sendiri

2) Adanya komitmen kepala sekolah

3) Tersosialisasi dengan baik

4) Berlangsung berkesinambungan

5) Transparansi

Manfaat/dampak positif dan langkah-langkah penilaian diri, Manfaat/dampak positif


penilaian diri terhadap perkembangan kepribadian siswa:

1) Menumbuhkan rasa percaya diri

2) Peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan diri


sendiri

3) Memberikan motivasi untuk membiasakan dan melatih siswa


untuk berbuat jujur dan obyektif dalam menyikapi suatu hal.

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penilaian diri adalah sebagai
berikut:

1) Menentukan kriteria/acuan yang akan digunakan.

2) Merancang dan merumuskan format penilaian (pedoman


penskoran, skala penilaian, kriteria penilaian, dan lain-lain).

3) Meminta siswa melakukan evaluasi diri.


C.Analisis instrumen

Pengertian instrumen dalam lingkup evaluasi didefinisikan sebagai perangkat


untuk mengukur hasil belajar siswa yang mencakup hasil belajar dalam ranah
kognitif, afektif dan psikomotor.Bentuk instrumen dapat berupa tes dan non tes.
Instrumen bentuk tes mencakup:tes uraian (uraian objektif dan uraian bebas), tes
pilihan ganda, jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, unjuk kerja (performance
test), dan portofolio. Instrumen bentuk non tes mencakup: wawancara, angket dan
pengamatan(observasi).

Analisis instrumen adalah upaya mengolah suatu instrumen menjadi


informasi, sehingga karakteristik dan sifat-sifat instrumen tersebut dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat. Ada dua model analisis yang dapat dilakukan
untuk suatu instrumen, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif adalah analisis yang dilakukan oleh seorang teman sebaya dalam kelompok
keahlian yang sama. Tujuannya adalah untuk menilai materi, kontruksi, dan
menentukan bahasan yang sudah memenuhi pedoman serta bisa dipahami oleh
siswa. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan dengan cara
mengujicobakan instrumen yang telah dianalisis secara kualitatif kepada sejumlah
siswa yang memiliki karakteristik sama dengan siswa yang akan diuji dengan
instrumen tersebut. Tujuannya adalah untuk melihat karakteristik instrumen seperti
indeks kepekaan atau kesensitifan instrumen, yaitu dengan cara membagi jumlah
siswa yang menjawab benar dengan jumlah test.
BAB III

PENUTUP

A.simpulan

penilaian adalah suatu proses pengumpulan informasi secara menyeluruh


yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui kemampuan atau
keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik kinerja
secara individu maupun dalam kegiatan kelompok Terdapat berbagai macam
penilaian kelas diantaranya tes tertulis,penilaian kinerja,penilaian
portofolio,penilaian proyek,penilaian hasil kerja,penilaian sikap, dan penilaian diri
dan Analisis Instrumen. Tes tertulis adalah tes berupa soal yang soal-soalnya harus
dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis. Penulisan tes tertulis
merupakan kegiatan yang paling penting dalam menyiapkan bahan ujian. Penilaian
kinerja adalah kegiatan menilai dan mengevaluasi pencapaian, kemampuan, dan
melihat pertumbuhan dari seorang guru saat mengajar. Kegiatan yang satu ini sangat
perlu dilakukan oleh setiap sekolah agar bisa mengevaluasi kinerja dan
meningkatkan produktivitas dari tenaga pendidik. Penilaian portofolio merupakan
metode penilaian berkesinambungan dengan berbagai kumpulan informasi atau
dokumentasi hasil pekerjaan seseorang yang diambil selama proses pembelajaran
dalam kurun waktu tertentu dan disimpan pada suatu bendel secara sistematis dan
terorganisir. Penilaian sikap adalah penilaian dengan cara mengamati sikap peserta
didik dalam berperilaku di lingkungan tempat belajar. Penilaian diri (self
assessment) adalah suatu teknik penilaian yang dilakukan sendiri oleh guru atau
siswa yang bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan kegiatan belajar mengajar
(KBM) di tingkat kelas.dan yang terakhir Analisis instrumen adalah upaya mengolah
suatu instrumen menjadi informasi, sehingga karakteristik dan sifat-sifat instrumen
tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat.

B.saran

Dalam rangka untuk melihat sebagaimana perkembangan siswa alam


pelajaran penilaian mestilah di lakukan oleh seorang guru dalam mengevaluasi
keamampuan dasar siswanaya oleh karena itu guru harus memiliki keterampilan
dalam melakuakn penilaian kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Haryati, Mimin. 2008. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press

Kusaeri dan Suprananto,2012, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan,


Graha Ilmu, vol 1,no 1,hal1-10

P.Siahaan, 2017,analisi instrumen evaluasi pendidikan, jurnal upi,vol 1,no


1,hal1-10

Anda mungkin juga menyukai