Anda di halaman 1dari 90

IDENTIFIKASI DAMPAK KELUARGA BROKEN HOME

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA UPT SDN 7 MAKALE

SKRIPSI

Oleh :
WINDA ROMBE
219118082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
IDENTIFIKASI DAMPAK KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA UPT SDN 7 MAKALE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Winda Rombe
219118082

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
IDENTIFIKASI DAMPAK KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA UPT SDN 7 MAKALE

SKRIPSI

Oleh:
Winda Rombe
219118082

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tadius, S.Pd., M.Pd.


PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

IDENTIFIKASI DAMPAK KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP


MINAT BELAJAR SISWA UPT SDN 7 MAKALE.

Atas nama saudara:


Nama : Winda Rombe
Nim : 219118082
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan memenuhi syarat untuk
dipertahankan dalam ujian di depan Panitia Penguji Skripsi Strata Satu (S1)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia
Toraja.

Makale, Maret 2023

Pembimbing :

1. Mersilina L. Patintingan, SS.,M.Pd. (……………………………)

2. Roberto Salu Situru, S.IP.,M.IP (……………………………)


PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Winda Rombe


Nim : 219118082
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Judul skripsi :Identifikasi Dampak Keluarga Broken Home
Terhadap Minat Belajar Siswa UPT SDN 7 Makale.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar
merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui hasil tulisan atau pikiran
sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
sesuai ketentuan yang berlaku.

Makale, Maret 2022


Yang Menyatakan,

Winda Rombe

\
MOTTO

“Belajar tidak selalu dari buku , lingkungan juga bisa membuat kita
mengambil pelajaran. Setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang
adalah guru.”
ABSTRAK

Rombe Winda.2023 Identifikasi Dampak Keluarga Broken Home


Terhadap Minat Belajar Siswa UPT SDN 7 Makale.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Indonesia Toraja. Dibimbing oleh (1) Mersilina L.
Patintingan, SS.,M.Pd. dan (2) Roberto Salu Situru, S.IP.,M.IP
.
Kata Kunci: Minat Belajar,Keluarga, Dampak Broken Home.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak


keluarga broken home terhadap minat belajar siswa. Penelitian ini
dilaksanakan di UPT SDN 7 Makale. Subjek penelitian yaitu siswa yang
berasal dari keluarga broken home dan guru kelas siswa yang berasal
dari keluarga broken home. Jenis penelitian ini adalah kualitatif
deskripsi yang dapat mendeskripsikan dan memaparkan keadaan subjek
penelitian secara alamiah. Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang berasal dari keluarga
broken home memiliki minat belajar yang berbeda-beda sehingga
dampak yang ditimbulkan pun berbeda. Ada siswa yang memiliki minat
belajar tinggi dan ada siswa yang memiliki minat belajar yang rendah .
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuahan yang maha esa atas
berkat dan rahmat –Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik
yang berjudul “identifikasi dampak keluarga broken home terhadap
minta belajar siswa UPT SDN 7 Makale.” Skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah
Dasar pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Kristen Indonesia Toraja . Penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca, utamanya pada rekan-rekan
mahasiswa PGSD dalam menambah pengetahuan khususnya dalam
bidang pendidikan.
Penulis menyadari banyak hambatan yang membuat penulis
kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, tanpa bantuan dari berbagai
pihak skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta yang saya banggakan Ayahanda Matius
Duma dan ibu tercinta meti sella yang selama ini senantiasa
mendukung dalam doa, memberikan cinta kasih, perhatian, dan
semanga untuk tidak putus asa dalam menghadapi segala
kesulitan serta bantuan material demi suksesnya penulis.
2. Bapak Dr. Oktavianus Pasoloran, SE, M.Si, Ak CA selaku rektor
Universitas Kristen Indonesia Toraja.
3. Bapak Drs. Rubianus, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia Toraja.
4. Bapak Tadius S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Indonesia
Toraja.
5. Mersilina L. Patintingan, SS.,M.Pd., selaku pembimbing asatu
yang telah mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Roberto Salu Situru, S.IP.,M.IP., selaku pembimbing dua yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Dosen UKI Toraja serta staf pegawai lebih khusus Dosen
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
membekali penulis dengan Ilmu Pengetahuan sehingga dapat
menyelesaikan studi dengan baik.
8. Selaku kepala UPT SDN 7 Makale yang telah memberikan izin
kepada penulis dalam rangka melakukan penelitian.
9. Bapak dan Ibu guru di UPT SDN 7 Makale yang telah banyak
memberikan bantuan demi kelancaran penelitian ini.
10. Bagi siswa yang berasal dari keluarga broken home di UPT
SDN 7 Makale yang telah memberikan bantuan dan kerja sama
sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
11. Bagi rekan-rekan mahasiswa khususnya kelas B10 yang telah ,
memberikan motivasi dan semangat dari awal penulis membuat
skripsi hingga selesainya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari tata bahasa maupun sistematika penulisannya. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang sangat membangun punulis harapkan dari berbagai
pihak. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat
membantu dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Makale, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
LEMBAR JUDUL..........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN KETUA PRODI...............................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...........................................................
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.......................................................
MOTTO...........................................................................................................
ABSTRAK.......................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAGTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar belakang.........................................................................
B. Rumusan masalah....................................................................
C. Tujuan penelitian.....................................................................
D. Manfaat penelitian...................................................................
BAB II TINJAUN PUSTAKA..................................................................
A. Kajian teori ..............................................................................
B. Penelitian yang relevan.............................................................
C. Kerangka pikir..........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN............................................................
A. Pendekatan dan jenis penelitian................................................
B. Kehadiran penelitian.................................................................
C. Lokasi penelitian.......................................................................
D. Sumber data..............................................................................
E. Prosedur pengumpulan data......................................................
F. Analisis data..............................................................................
G. Pengecekan keabsahan data......................................................
H. Tahapan penelitian....................................................................
I. Jadwal penelitian .....................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................
A. Hasil penelitian.........................................................................
B. Pembahasan..............................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................
SURAT PERMOHONAN PENELITIAN ...................................................
SURAT KETERANGAN...............................................................................
FOTOKOPI BUKU PEMBIMBINGAN SKRIPSI.....................................
DOKUMENTASI............................................................................................
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ....................................................................................................


Tabel 1.2 ....................................................................................................
Tabel 1.3.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 kerangaka pikir........................................................................
Gambar 2.2 .................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3.1 ..............................................................................................
Lampiran 3.2...............................................................................................
Lampiran 3.3...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan suatu unit terkecil dalam masyarakat, dan

menjadi sekolah pertama bagi anak. Didalam keluarga seoarang anak di didik

tentang yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, hal yang baik dan tidak

baik. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan

kognitif, afektif , dan psikomotor anak. Sebab orang tua adalah guru pertama

yang memberikan didikan kepada anaknya. Sehingga tidak dapat di pungkiri

bahwa keluarga berada pada urutan pertama yang paling berpengaruh dalam

pendidikan anak. Selain memberikan didikan keluarga juga berperan penting

dalam membimbing anak untuk belajar. Keluarga memiliki peran penting

dalam mendorong perkembangan perilaku anak. Dalam proses

perkembangan perilaku positif anak dapat terlihat bagaimana kondisi

keluarga yang harmonis, sehingga dapat mengarah pada kondisi yang

aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak dalam segala aspek

perilaku. Cara seperti itu adalah salah satu fungsi keluarga secara luas

dalam memberikan perlindungan dan jaminan, sehingga jika salah

anggota keluarga mengalami masa krisis perkembangan rumah tangga

lain dapat memberikan kompensasi untuk menghindari mengalami

penurunan dan Keluarga tetap harmonis. Dalam keluarga yang memiliki


struktur keluarga lengkap sebagai ayah, ibu dan anak, akan tercipta

suasana kekeluargaan yang baik senang, jangan sering bertengkar dan

orang tua memperhatikan perkembangan anak itu akan menjadi lebih

baik.

Peranan orang tua dalam pendidikan anak sebenarnya akan

berkembang seiring bertambahnya usia anak. Misalnya ketika masuk ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi, anak biasanya lebih bisa belajar

sendiri tanpa didampingi, seperti ketika SD. Namun, sikap orang tua

terhadap pendidikan dapat memotivasi anak dalam menempuh

pendidikan. orang tua perlu membuat anak menyadari bahwa belajar

adalah hal yang penting, menyenangkan, dan harus dilakukan. 

Kewajiban orang tua adalah membesarkan atau memenuhi kebutuhan

anak, menyekolahkan anak, mengasuh, dan mendidik anak, serta

memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti.

Orang tua berperan sebagai pendidik sebab dalam pekerjaannya tidak

hanya mengajar, tetapi juga melatih ketrampilan anak, terutama  melatih

sikap mental anak. Maka dalam hal ini, orang tua harus mampu

bertanggung jawab menemukan bakat dan minat anak, sehingga anak

diasuh dan dididik, baik langsung dari   orang tua atau melalui bantuan

orang lain, seperti guru, sesuai dengan bakat dan minat anak sendiri,

sehingga anak dapat memproleh prestasi belajar yang terbaik. Bukan

karena keegoisan orang tua, yaitu justru “mengajarkan” anak dengan

kondisi yang diinginkan orang tua.


Seiring berjalannya waktu tidak semua berjalan dengan baik,

banyak masalah yang dapat membuat keluarga tersebut tidak utuh dan

tidak harmonis lagi. Ayah sebagai tulang punggung keluarga sibuk

melakukan pekerjaan sehingga kurang perhatiannya terhadap ibu dan

anak-anaknya. Ibu juga bekerja untuk memperoleh uang serta membantu

ayah. Akibat kesibukan bekerja, sering terjadi pertengkaran antara ayah

dan ibu yang tidak jarang pula berakibat fatal yaitu perceraian. keluarga

yang tidak utuh yang disebabkan salah satu orang tua meninggal atau

bercerai, dan anak yang orang tua tidak bercerai namun sering tidak

memperlihatkan hubungan kasih sayang atau sering bertengkar. Anak

yang mengalami keluarga broken home juga menempuh pendidikan di

sekolah. Latar belakang keluarganya tentu berpengaruh pada

akademiknya di sekolah. Di sekolah misalnya, akan merasa minder

terhadap teman-temannya karena kondisi orangtuanya yang mengalami

masalah. Dampak yang ditimbulkan dari keluarga broken home adalah

siswa malas belajar, penyesuaian diri yang kurang baik, menyendiri,

agresif, membolos, dan suka menentang guru. Oleh sebab itu, perlu

disadari bahwa harus memperhatikan minat belajarnya karena akan

mempengaruhi kegiatan belajar dan baik atau buruknya perilaku anak

tersebut. Faktor yang mempengaruhi minat belajar, salah satunya adalah

faktor sosial yang di dalamnya ada keluarga. Jika hal inin dibiarkan

maka Minat belajar siswa yang mengalami keluarga broken home

menjadi tidak baik dan cenderung mendapatkan hasil belajar yang tidak

sesuai/rendah dan membuat prestasi anak menurun.


Menurut Slameto(2015:180), minat belajar adalah sebagai suatu

rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa

ada yang menyuruh. Minat belajar adalah rasa tertarik pada suatu

pembelajaran agar mendapat hasil belajar yang tuntas, dan faktor yang

mempengaruhi minat belajar salah satunya adalah faktor sosial di

dalamnya adalah keluarga. Jika anak tumbuh dalam keluaraga yang

broken home, anak tidak diperhatikan secara penuh oleh kedua orang

tuanya, anak tidak terarah dengan baik. Anak juga kurang mendapat

kasih sayang yang akan berdampak pada minat belajarnya sehingga

cenderung mendapat hasil belajar yang tidak memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) dan tidak mendapat prestasi belajar.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di UPT SDN 7

Makale terdapat siswa dari keluarga broken home yang berasal dari

orang tuanya sudah bercerai. Terdapat 1 siswa yang tinggal bersama

salah satu orang tuanya dan terdapat 5 siswa yang tinggal bersama

kerabat atau keluarga orang tuanya. Siswa tersebut terdiri dari 4 kelas

yaitu 1 orang di kelas I, 1 orang di kelas IV, 1 orang di kelas VB dan 3

orang di kelas VI.

Inilah yang mendorong penulis memilih topik Identifikasi Dampak

Keluarga Broken Home Terhadap Minat Belajar Siswa UPT SDN 7

Makale.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas , maka

rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : bagaimana dampak keluarga

broken home terhadap minat belajar siswa UPT SDN 7 Makale.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas , maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana dampak keluarga broken home

terhadap minat belajar siswa UPT SDN 7 Makale.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini berupa manfaat secara teoritis maupun

praktis.

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan informasi

tentang dampak keluarga broken home terhadap minat belajar siswa UPT

SDN 7 Makale .

2. Secara praktis

Adapun manfaat secara praktis dari penelitian iini yaitu :

a. Bagi siswa

Siswa mampu memahami keadaan dirinya agar bisa mengatasi

dampak dari broken home terhadap minat belajarnya.

b. Bagi orang tua


Sebagai bahan masukan agar lebih memperhatikan anak-anaknya ,

dan dapat mendukung anak dalam belajar serta mengetahui dampak

dari broken home terhadap minat belajar anaknya.

c. Bagi guru

Hasil pepnelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk

memahami kondisi anak yang mengalami broken home dan

mengetahui gejala atau faktor penyebab dan dampak broken home

terhadap minat belajar siswa. Sehingga guru dapat seoptimal

mungkin untuk mendukung minat belajar anak broken home di

sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian keluarga
Keluarga merupakan salah satu tempat sosial yang hubungan
antar anggota saling ketergantungan. Konflik dalam keluarga
merupakan suatu keniscayaan. Menurut (Lestari, 2012), “keluarga
adalah tempat kita dituntut untuk menjadi yang lebih baik lagi dari
manusia sebelumnya”. Dalam hal ini keluarga merupakan unit terkecil
dalam masyarakat yang dapat membuat manusia menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Karena peranan keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan
dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinisikan dengan istilah kekerabatan dimana individu bersatu
dalam suatu ikatan perkawaninan dengan menjadi orang tua. Dalam
arti luas anggota keluarga merupakan mereka yang memiliki
hubungan personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban
dan memberi dukungan yang disebabkan oleh kelahiran, adopsi,
maupun perkawinan (Stuart, 2014).

2. Fungsi Keluarga
Setiap keluarga pada dasarnya memiliki tugas atau kewajiban
yang harus dilakukan demi kelangsungan hidup sebuah keluarga.
Tugas atau kewajiban tersebut sering disebut sebagai fungsi
keluarga. (Goode, 2016) mengemukakan secara umum fungsi
keluarga meliputi pengaturan seksual, reproduksi, sosialisasi,
pemeliharaan, penempatan anak dalam masyarakat, pemuas
kebutuhan perorangan, dan kontrol sosial.

Secara psikososiologis keluarga memiliki beberapa fungsi


sebagai berikut (Yusuf, 2016):

a. Pemberi rasa aman bagiandan anggota keluarga lainnya.

b. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis.


c. Sumber kasih sayang dan penerimaan
d. Model pola perilaku yang tepat bagian untuk belajar menjadi
anggota masyarakat yang baik.
e. Pemberi bimbingan bagi pengembangan yang secara sosial
dianggap tepat.
f. Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
dalam rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan.
g. Pemberi bimbingan dalam belajar ketrampilan motorik, verbal
dansosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri.
h. Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai
prestasi, baik di sekolah maupun masyarakat.
i. Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi.
j. Sumber persahabatan atau teman bermain bagi anak sampai cukup
usia untuk mendapatkan teman di luar rumah, atau apabila
persahabatan di luar rumah tidak memungkinkan.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa


keluarga memiliki beberapa fungsi yang harus dilaksanakan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup keluarganya. Fungsi-fungsi
tersebut meliputi, fungsi pengaturan seksual, reproduksi, kasih
sayang, sosialisasi, pemeliharaan, bimbingan, stimulator,
penempatan anak dalam masyarakat, pemuas kebutuhan perorangan
(baik fisik maupun psikis), dan control sosial.

3. Pengertian Broken Home

Broken home dapat diartikan dengan keadaan kondisi keluarga


yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang
rukun, damai, dan sejahtera. Karena sering terjadi keributan serta
perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada
perceraian. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat besar
terutama bagi anak-anak. Anak bisa menjadi murung, sedih yang
berkepanjangan, dan malu. Selain itu, anak juga kehilangan
pegangan serta panutan dalam masa transisis menuju kedewasaan
(Rahayu, 2018).

Broken Home diartikan sebagai keluarga yang retak, yaitu


hilangnya kondisi perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang
dari orang tua yang di sebabkan oleh beberapa hal, bisa karena
perceraian sehingga anak akan tinggal bersama satu orang tua
kandung. Keluarga Broken home dapat dilihat dari dua aspek: (1)
keluarga yang terpecah karena salah satu dari orang tua ada yang
meninggal atau sudah bercerai. (2) orang tua yang tidak bercerai,
namun struktur keluarga itu tidak utuh dikarenakan ayah atau ibu
mereka sering tidak di rumah bahkan sama sekali tidak
memperhatikan perkembangan dan aktivitas anak di sekolah (Willis,
2015). Perceraian secara langsung dan tidak akan langsung
memberikan dampak psikologis yang sangat buruk bagi anak di dalam
anggota keluarga. Dampak langsung yang akan mereka alami adalah
kehilangan sosok salah satu orang tua yang setiap hari dilihatnya di
dalam rumah. Hasil penelitian Loughlin. Ada dampak yang akan
terjadi di dalam diri anak yang mempunyai keluarga Broken Home,
Mengalami Pelecehan, penolakan dari keluarga , Marah , Sedih,
Kesepian dan perasaan menyalahkan diri sendiri (Wulandari et al.,
2019).

4. Dampak keluarga broken home

Dampak Broken Home yang terjadi pada anak akan berdampak


buruk bagi kesehatan dan perkembangannya. Dampak Broken Home
dapat menyebabkan anak merasa tertekan dan setres. (Muttaqin,
2019) beberapa faktor yang di timbulkan akibat Broken Home: (1)
Prestasi belajar dari siswa sangat menurun drastis, (2) siswa
mengalami banyak kesulitan yang mereka hadapi pada saat belajar
baik di sekolah maupun di rumah. (3) anak akan menjadi pendiam dan
tidak mau bergaul dengan siapa pun. (4) perilaku dan etika siswa lebih
cenderung ke hal yang buruk ketimbang ke hal yang baik. (5) hasil
belajar anak turun drastis. Berdasarkan faktor diatas maka dapat
dilihat dampak yang merugikan bagi seorang anak, yaitu akan
mengakibatkan pencapaian prestasi anak akan terganggu, tidak adanya
konsentrasi dalam belajar, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan
adanya beberapa faktor tersebut. Apabila anak sudah masuk kedalam
lingkungan yang kurang baik, maka dengan sendirinya anak akan
menjadi orang yang tidak baik, hal ini karena anak belum ditanamkan
moral sejak dini. Hal ini diperkuat dengan (Muttaqin, 2019) Anak
hidup di lingkungan yang baik maka dengan, sendiri anak akan
menjadi pribadi yang baik, begitu pula sebaliknya apabila anak berada
di lingkungan tidak baik, maka akan berdampak pada pribadi anak.
Keluarga yang Broken Home akan mempunyai dampak yang sangat
banyak contohnya saja seperti, Kurangnya ilmu agama untuk anak.
Hal ini dapat berdampak langsung atau pun tidak langsung di bawah
alam sadar anak. Selain itu anak akan berdampak keputusasaan dalam
melakukan kegiatan apa pun baik di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan masyarakat (Aryani, 2015). Kondisi Seperti ini
menyebabkan anak akan mengalami tekanan jiwa, pola perilaku anak
akan tidak akan tertata dengan baik, sehingga emosi tidak terkontrol,
dan anak lebih senang menyendiri. Salah satu dampak yang sering
menonjol akibat Broken Home yaitu anak akan mempunyai
kepribadian yang menyimpang. Hal ini akan mengakibatkan anak sulit
dalam bersosialisasi untuk memilih teman didalam masyarakat. Dan di
kemudian hari ia akan tumbuh menjadi pribadi yang sangat sensitif,
disini anak akan memunculkan sikap-sikap perlawanan terhadap orang
tuanya sendiri (Baiquni, 2016)

5. Pengertian minat belajar

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat (Pratiwi, 2015: 88). Pengertian belajar
menurut W.S. Winkel (2002) adalah suatu aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan
lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat
relative, konstan dan berbekas. belajar adalah suatu aktivitas yang
dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadan sadar untuk
memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
sehingga memungkinkan seseorang menuju terjadinya perubahan
perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dan
bertindak (Susanto, 2013: 4). Minat belajar dapat diukur melalui 4
indikator sebagaimana yang disebutkan oleh (Slemeto, 2010) yaitu
keterkaitan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar
dan pengetahuan. Ketertarikan untuk belajar diartikan apabila
seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan rajin
belajar dan terus memahami semua ilmu yang berhunungan dengan
bidang tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusiasi
tanpa ada beban dalam dirinya. Perhatian merupakan konsentrasi atau
aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun
yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi
siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan
pikirannya terfokus dengan apa yang ia pelajari. Motivasi merupakan
suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk
melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah
demi pencapaian tuuan yang diharapkan dalam situasi interaksi
belajar. Pengetahuan diartikan bahwa jika seseorang yang berminat
terhadap suatu pelajaran maka akan mempunyai pengetahuan yang
luas tentang pelajaran tersebut serta bagaimana manfaat belajarbdalam
kehidupan sehari-hari (Nurhasanah dan Sobandi, 2016: 130 - 131).

6. Fungsi minat dalam belajar

Minat dalam belajar memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar.


Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak
terdorong terus untuk tekun belajar.

b. Pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

c. Penentu arah perbuatan siswa yakni ke arah tujuan yang


hendak dicapai.

d. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan siswa yang


mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah
kepada tujuan yang ingin dicapai (Rohim, 2011: 9).

Dari beberapa fungsi minat dalam belajar dapat penulis


simpulkan bahwa fungsi dalam minat belajar sangat diperlukan untuk
mendorong siswa untuk belajar, dan membantu siswa agar mudah dalam
belajar dan sebagai pendorong agar siswa tekun dalam belajar.
7. Indikator minat belajar

menurut Lestari dan Mokhammad (2017:93- 94), indikator dari


minat belajar adalah 1) perasaan senang, 2) ketertarikan untuk belajar, 3)
menunjukkan perhatian saat belajar, 4) keterlibatan dalam belajar.
Sedangkan indiktor minat belajar menurut Darmadi (2017:322) adalah
1) adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subjek
terhadap pembelajaran karena adanya ketertarikan, 2) adanya perasaan
senang terhadap pembelajaran, 3) adanya kemauan dan kecenderungan
pada diri subjek untuk terlihat aktif dalam pembelajaran serta untuk
mendapat hasil yang terbaik baik. Dari beberapa indikator tersebut dapat
disimpulkan bahwa indikator minat belajar adalah 1) adanya perasaan
senang terhadap pembelajaran, 2) adanya pemusatan perhatian dan
pikiran terhadap pembelajaran, 3) adanya kemauan untuk belajar, 4)
adanya kemauan dari dalam diri untuk aktif dalam pembelajaran, 5)
adanya upaya yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan untuk
belajar.

8. Dampak broken home terhadap anak

Menurut Sardi (2020), dampak keluarga broken home terhadap minat


belajar anak yaitu:

a. Prestasi belajar akan menurun.

b. Anak merasa lebih nyaman bersenang-senang dari pada harus


belajar .

c. Anak sering sekali mempunyai rasa malas dan acuh tak acuh
terhadap pendidikannya.

d. Anak sulit berinteraksi dengan orang lain karena mereka


merasa kurang percaya diri disebabkan keadaan keluarganya,
menjadi pendiam serta mereka akan sulit mempercayai orang
lain.
B. Penelitian Yang Relevan
Suatu penelitian perlu dicantumkan hasil yang relevan untuk
menghindari plagiat. Penelitian yang relevan berfungsi untuk
memberikan pemaparan tentang penelitian dan identifikasi ,serta
analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian yang relevan
dengan penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Novianto et al., 2019) dengan


judul “Analisis Dampak Broken Home Terhadap Minat Belajar
Siswa SMA Santun Untan Pontianak”. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa (1) Dampak yang terjadi pada siswa yang mengalami broken
home ada yang positif dan ada yang negatif. Dampak Behavioral
problem siswa yang berasal dari keluarga broken home ada yang
berperilaku baik dan berperilaku kurang baik akibat latar belakang
keluarganya. Dampak Academic problem dialami oleh siswa, ada
yang memiliki prestasi yang baik walaupun dari keluarga yang
broken home dan ada yang berprestasi rendah akibat dampak broken
home. (2) Terdapat perbedaan minat belajar siswa dari keluarga yang
broken home, ada yang memiliki minat belajar yang tinggi dan ada
yang memiliki minat belajar yang rendah. Minat belajar yang rendah,
siswa memiliki minat belajar yang rendah dan kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran, dan mendapat hasil belajar yang
tidak tuntas.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Imron Muttaqin, 2019) dengan


judul “Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Keluarga Broken
Home”. Penelitian menyimpulkan bahwa faktor penyebab broken
home adalah tersumbatnya komunikasi keluarga, egoism,
perekonomian, tingkat pemahaman/pendidikan, kesibukan dan
gangguan pihak ketiga. Dampak broken home adalah perilaku agresif
anak, kenakalan, prestasi sekolah menurun, perilaku menyimpang,
dan gangguan kejiwaan berupa broken home, broken integrity,
broken value dan broken relation. Bagi keluarga yang menginginkan
keluarga yang bahagia direkomendasikan agar menjaga dan
mengantisipasi faktor-faktor penyebab broken home.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Trianingsih, 2019) dengan


judul “Pengaruh Keluarga Broken Home Terhadap Perkembangan
Moral Dan Psikososial Siswa Kelas V SDN 1 Sumberbaru
Banyuwangi”.Penelitian ini menyimpulkan bahwa kondisi keluarga
yang broken home menyebabkan anak kekurangan kasih sayang
secara psikologis sehingga berpengaruh terhadap perkembangan
moral dan psikososial anak. Adapun indikator perilaku yang
menunjukkan terhambatnya perkembangan psikososialnya sebagai
berikut: tidak semangat mempelajari pengalaman baru anak tidak
percaya diri; dan sering membandingkan dirinya dengan teman. Hal
tersebut mendeskripsikan bahwa ada pengaruh keluarga broken
home terhadap perkembangan moral dan psikososial partisipan
penelitian ini.

4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Supriadi et al., 2020) dengan


judul “Pendampingan Keagamaan Bagi Anak-Anak Keluarga
Broken Home Di Pondok Pesantren Dan Panti Asuhan Sabilul Huda
Yogyakarta” Penelitian ini menyimpulkan bahwa anak-anak dari
Keluarga Broken Home kenyataannya lebih nakal dari pada anak
lainnya. Dari kenakalan anakanak keluarga Broken Home,
kendatinya mereka tidak ada lagi untuk mendapatkan kasih sayang
dari orang tua maupun keluarga. Hal inilah yang membuat anak-anak
Broken Home menjadi nakal.

Maka peneliti melakukan pengabdian untuk bisa


membimbing dan mengarahkan anakanak keluarga Broken Home yang
di Pesantren dan Di Pantai Asuhan Sabilul Huda agar kejalan yang
lebih baik dan terarah. Karena di Pesantren dan pantai asuhan ini
terdapat 80% dari anak-anak keluarga Broken Home.
Pada peneletian terdahulu memiliki kesamaan pada
penelitian yang akan diteliti yaitu sama-sama membahas tentang
Keluarga Broken home,tetapi ada perbedaan pada penelitian ini yaitu
penelitian ini lebih berfokus pada mengidentifikasi , Mengumpulkan
data terkait apa saja dampak yang ditimbulkan oleh keluarga Broken
Home pada minat belajar siswa UPT SDN 7 Makale.

C. Kerangka Pikir
Dalam penelitian dikembangkan suatu konsep atau kerangka
pikir dengan tujuan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian.
Adanya kerangka pikir ini, maka tujuan yang dilakukan akan semakin
jelas karena terkonsep terlebih dahulu. Minat belajar merupakan suatu
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh. Siswa yang memiliki minat belajar akan merasa
senang mengerjakan segala sesuatu termasuk mengikuti pelajaran tanpa
adanya tekanan dari siapapun.
Untuk mengidentifikasi dampak broken home terhadap minat belajar
siswa UPT SDN 7 Makale. Kerangka pikir tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:

Dampak
broken home

Indikator minat belajar


1. Perasaan senang
2. Keterlibatan siswa
3. Ketertarikan siswa
4. Perhatian siswa
Minat belajar siswa UPT SDN 7
Makale yang berasal dari keluarga
broken home

Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif.
Penelitian kualitatif ini dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengenali
dan memperoleh fakta-fakta tentang apa saja Dampak Keluarga Broken
Home Terhadap Minat Belajar Siswa UPT SDN 7 Makale.

B. Kehadiran peneliti
Peneliti secara aktif berinteraksi secara langsung dengan objek
penelitian. Hal ini bertujuan untuk memotret dan melaporkan secara
mendalam agar data yang diperolah lebih lengkap. Peneliti dapat
menggunakan cara pengamatan langsung kepada objek penelitian
dengan tujuan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya agar
dalam pelaporan nanti dapat dideskripsikan secara jelas. Namun
sebelumnya peneliti terlebih dahulu membawah surat izin penelitian
ke UPT SDN 7 Makale dan melakukan penelitian sesuai
denganwaktu yang telah ditentukan .

C. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di UPT SDN 7 Makale . UPT SDN 7
Makale  adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di
Kelurahan Rante, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
UPT SDN 7 Makale beralamat di Jl. Poros Rembon, Kelurahan
Rante, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dengan
kode pos 91811.

D. Sumber data
1. Data primer
Dalam penelitian ini , sumber data primer diperoleh dari hasil
wawancara terhadap seorang ( informan) yaitu wali kelas anak yang
terkena dampak keluarga Broken Home, di UPT SDN 7 Makale
2. Data sekunder
Sumber data sekunder sekunder merupakan sumber yang
tidak akan langsung memberikan data kepada pengumpul dan
melalui orang lain dan dokumen. Sumber data sekunder dalam
penelitan ini yaitu dokumentasi.

E. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data informasi dalam penelitian ini, maka
peneliti menggunkan teknik penelitian lapangan yaitu pengumpulan
data secara langsung di lokasi peneliti dengan menggunakan teknik :
1. Wawancara ,teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan ,
megenali data terkait apa yang mereka rasakan dari orang tua
broken home dan mengumpulkan data mengenai kehidupan sehari-
hari anak dari orang tua broken home . informan pada wawancara
yang dilakukan yaitu wali kelas dan siswa yang mengalami
keluarga broken home.
2. Pengamatan . pengamatan dilakukan untuk
mendapatkan ,mengumpulkan dan mengenali bagaimana kehidupan
, dan perilaku anak broken home pada saat sedang belajar.
3. Dokumentasi, teknik pengumpulan data ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai siswa, baik itu data perkembangan,
informasih mengenai keluarganya, karakter anak, dan masalah-
masalah anak di dalam kelas. Data ini dapat diperoleh dari buku
komunikasi, lembar monotoring guru dan kepala, rapat komite, dan
data base yang berkaitan dengan siswa yang memiliki keluarga
broken home. Di lakukannya Dokumentasi untuk memperoleh
identitas dan data lengkap siswa yang mempunyai masalah dalam
beraktifitas belajar serta mempunyai keluarga Broken Home.

F. Teknik Analisis Data


Peneliti ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif  dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan langkah untuk merangkum, memilih hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan memberikan
gambaran yang lebih jelas,serta mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila
diperlukan. Data yang direduksi dalam penelitian ini adalah informasi
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas I,IV,VB , VI dan
6 siswa , terkait dengan dampak broken home terhadap minat belajar
siswa UPT SDN 7 Makale.
2. Penyajian Data
Data yang telah disajikan harus terorganisasi, tersusun dalam pola
hubungan tertentu, agar mudah dipahani. Penyajian data ini juga di
sertai dengan berbagai informasi yang memungkinkan untuk penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan sehingga tujuan penelitian akan
tercapai.
3. Kesimpulan dan veriifikkasi data
Dalam sebuah penelitiaan kualitatif , kesimpulan meruapakan
jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal dan
kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini merupakan sebuah temuan.
Temuan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek .
G. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian
dilakukan benar-benar penelitian ilmiah sekaligus unutk menguji data
yang diperoleh, dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengecekan
keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Triangulasi teknik dilakukan untuk mengungkapkan data
melalui hasil wawancara dengan guru dan siswa, observasi dilingkungan
sekolah, dan dokumentasi yang sudah diperoleh. Triangullasi sumber
digunakan untuk menguji kreadibilitas data yang diperoleh dari sember
baik dari guru maupun siswa.

H. Tahapan Penelitian
Penelitian ini menggunakan 4 tahap penelitian yaitu :
1. Tahap pra lapangan
a. Memilih lokasi penelitian.
b. Menyusun rancangan penelitian (proposal penelitian).
c. Mengurus perizinan kepada kepala sekolah UPT SDN 7
Makale untuk melaksanakan penelitian.
d. Melakukan penjajakan sekolah dalam rangka melakukan
penyesuain dengan keadaan di UPT SDN 7 Makale.
e. Mengidentifikasi informan untuk menggali informasi
tentang situasi dan kondisi latar penelitian.
f. Menyiapkan perlengkapan penelitian.
2. Tahap pekerjaan lapangan
pelaksanaan Pada tahap ini peneliti memahami fenomena
yang terjadi dilapangan untuk direkam sebagai data penelitian,
terlibat langsung dalam penelitian karena ini adalah penelitian
kualitatif sehingga peneliti sebagai pengumpul data langsung.
3. Tahap identifikasi data
Dalam tahap ini meliputi identifikasi data yang diperoleh dari
hasil wawancara, observasi,dan dokumentasi yang dikumpulkan
selama penelitian termasuk dalam ringkasan data. Selanjutnya
melakukan penafsiran data sesuai dengan fokus penelitian yang
diteliti. Selanjutkan melakukan pengecekan keabsahan data
dengan cara mengecek sumber data dan metode yang
dipergunakan untuk memperoleh data sehingga data benar-benar
terpercaya sebagai proses penentuan dalam memahami fokus
penelitian yang sedang di teliti.
4. Tahap pelaporan
Pada tahap pelaporan ini, tahap terakhir yang ditempuh
setelah proses penelitian selesai dilaksanakan yakni penyusunan
laporan. Setiap data yang didapat dari hasil penelitian di lapangan,
seperti catatan-catatan, hasil wawancara dengan guru maupun siswa,
hasil observasi ,dan dokumentasi data yang di dapatkan maupun
dokumentasi berupa foto, kemudian di identifikasi. Setelah
mengidentifikasi data, data tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan
yang dibuat secara sistematis sesuai dengan data yang diperoleh di
lapangan.

I. Jadwal penelitian
N Jenis BULAN
O kegiatan
Oktob Novembe Desember Januari Februari Maret
er r
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
judul
2. Penyususn
an proposal
penelitian
3. Seminar
proposal
4. Pengambil
an data
5. pengelolaa
n data
penelitian
6. Bimbingan
data
7. Ujian hasil
penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan dan dipaparkan hasil pelaksanaan
penelitian tentang” identifikasi dampak keluarga broken home
terhadap minat belajar siswa UPT SDN 7 Makale”.
a. Gambaran umum lokasi peneliitian
Penelitian ini dilakukan di UPT SDN 7 Makale yang berada di
Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
a. Identitas sekolah
Nama : UPT SDN 7 MAKALE
NPSN :
Status sekolah : negeri
Sekolah :
Lembang/kelurahan : Rante
Kecamatan : Makale
Kabupaten/kota : Tana Toraja/ Makale
Provinsi : Sulawesi Selatan
Pendirian sekolah :
Status kepemilikan :
b. Visi dan misi UPT SDN 7 Makale
1) Visi
“Mewujudkan siswa yang unggul dalam prestasi, jujur, disiplin,
religius, dan santun dalam pekerti serta berwawasan lingkungan”.
2) Misi
a) Membimbing siswa terampil dan cerdas
b) Memotivasi siswa disiplin, santun, dan bijak
c) Membiasakan siswa mandiri, jujur, dan bertanggung jawab
d) Membiasakan siswa berperilaku ibadah atau religius sesuai
dengan agama yang dianutnya
e) Mewujudkan lingkungan sekolah yang tertib, bersih, indah,
rindang, dan nyaman.

c. Profil guru

No Nama Jenis Status Jabatan


kelamin kepegawaian
1. Ruth Lintthin. S .Pd P Kepala sekolah
2. Yusuf Pakata. S.Pd L Guru PJOK
3. Ludia Sumarni S.Pd P Guru kelas
4. Bartolomeus L. Rura, S.Pd L Guru kelas
5. Debora Rissing P., S.Pd P Guru kelas
6. Bertha K. Pakiding ., S.Th P Guru agama
7. Yohana Pidun S.Pd P Guru kelas
8. Mariana Paseru S.Pd P Guru kelas
9. Agustina Sakke P., S.Pd P Guru kelas
10. Ebel Rombe Sara S.Pd L Guru kelas
11. Lukas Bunga Langngan L
12. Fatma Jabbar S.Pd P Guru kelas
13. Frensili Loloallo S.Pd P Guru kelas
14. Margaretha Roge ., A.Md P Guru agama
15. Suwandi Pesona ., SI.Pust L p. pust
16. Joni Serang ., S.Pd.K L Guru agama
17. Andreus Tonglo S.Pd L Guru nhs inggris
18. Yurlin Mantun S.Pd P Guru kelas
19. Veronika Pay S.Pd P Guru kelas
20. Harnisa Lusi Pakata S.Pd P Guru agama
islam
b. Deskripsi hasil penelitian

Hasil penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dalam

mengindefikasi data sehingga masalah dalam penelitian dapat terjawab.

Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yaitu,”

bagaimana dampak keluarga broken home terhadap minat belajar siswa

UPT SDN 7 Makale?” untuk menjawab permasalahan tersebut , peneliti

melakukan observasi dan wawancara dengan informan. Yang menjadi

informan adalah siswa yang berasal dari keluarga broken home dan wali

guru wali kelas siswa.

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan terhadap siswa

dari keluarga broken home dan guru kela I, IV, VB, dan VI dapat

diketahui bahwa, siswa yang berasal dari keluarga broken home , dimana

mereka berasal dari orang tua yang bercerai. Ada 1 orang siswa yang

tinggal bersama ibunya (A)dan 5 siswa yang tinggal bersama dengan

keluarga / neneknya (NP, WA, R, RPB, J ) .

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru dapat diketahui

bahwa sebagian besar siswa yang berasal dari keluarga broken home

memiliki minjat belajar yang rendah. Siswa tersebut tidak

memperhatikan saat gurunya menjelaskan, dan sering berbicara dengan

teman sebangkunya saat guru menjelaskan materi. Hal tersebut sesuai

dengan kutipan wawancara kepada ibu VP:

“sebagian besar siswa malas untuk belajar dan sering


ditemukan siswa yang asik berbicara bersama teman
sebangkunya ketika sementara materi dijelaskan dan sering
juga tidak mengerjakan tugas yang diberikan” .

Selain itu, terdapat juga siswa yang berasal dari keluarga broken

home memiliki minat belajar yang tinggi. Siswa tersebut selalu

memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan, merasa antusias saat

mengikuti proses pembelajaran karena siswa tersebut memiliki minaat

atau keinginan untuk mengetahui tentang pembelajaran yang mereka

ikuti dan selalu aktif dalam kelas. Hal ini serupa dengan hasil

wawancara yang dilakukan kepada ibu FL:

“walaupun siswa ini berasal dari keluarag broken home tetapi


siswa ini memiliki rasa semangat yang tinggi dan rasa ingin
tau,dan jika diberi tugas siswa ini mengerjakan dengan tepat
waktu dan selalu memperhatikan guru saat menjelaskan”.

Berdasarkan hasil observasi pada saat siswa melakukan proses

pembelajaran dikelas dapat diketahui bagaimana minat belajar siswa

yang berasal dari keluarga broken home melalui empat indikator yaitu

perasaan senang , keterlibatan siswa, ketertarikan siswa, dan perhatian

siswa.

a. Perasaan senang

Perasaan senang dapat dilihat dari perasaaan suka atau tidak

terhadap sesuatu. Dalam hal ini yang dimaksud yaitu siswa memiliki

minat belajar akan merasa senang dalam mengikuti dan tidak ada

perasaan terpaksa pada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi sebagian besar siswa

tedak senang mengikuti pembelajaran dikelas karena kurangnya


perhatian siswa terhadap pembelajaran tersebut. Hal ini dijelaskan oleh

guru kelas VI UPT SDN 7 makale yaitu ibu DRP:

“ sebagian besar siswa yang berasal dari keluarga broken


home itu tidak senang mengikuti pembelajaran dapat kita
lihat dari perilaku siswa yang sering sibuk sendiri ketika
sementara proses pembelajaran, sehingga sering ditegur
didalam kelas”.

b. Keterlibatan siswa

Keterlibatan siswa ditinjau berdasarkan dorongan atau

keaktitifan siswa terhadap suatu hal atau kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil observasi menunjukkan bahwa

siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran danjarang aktif dalam

diskusi, serta tidak bertanya ke guru jika ada yang kurang dipahami. Hal

ini serupa dengan hasil wawancara terhadap guru kelas V UPT SDN 7

Makale yaitu ibu DRP:

“tidak begitu aktif.dan jarang bertanya, dan pada saat


berdiskusi siswa tidak aktif, ketika diberikan pertanyaan
sswa tersebut hanya diam.”

c. Ketertarikan siswa

Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan

pada sesuatu .ketertarikan siswa dapat dilihat dari keantusiasan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran , ketika siswa dapat memiliki

minat belajar maka akan mmiliki rasa antusias atau semangat dalam

mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi ,sebagian besar

siswa tidak memiliki ketertarikan mengikuti pembelajaran. Hal ini juga

dijelaskan oleh guru kelas I UPT SDN 7 Makale yaitu ibu VP:
“ pada saat proses pembelajaran siswa tidak memiliki
rasa antusias dalam belajar dan siswa jarang
mengerjakan tugas yang diberikan dan saat proses
pembelajaran siswa asik berbivara bersama temannya.”

d. Perhatian siswa

Perhatian siswa dapat tinjau dari konsentrasi siswa terhadap

pembelajaran siswa memiliki minat pada objek tertentu. Berdasarkan

hasil penelitian dengan observasi ,hanya beberapa siswa yang

memperhatikan jika guru menjelaskan materi, sedangkan siswa yang

lainya sibuk sendiri jika guru sementara menjelaskan materi , sehingga

siswa tidak memperhatikan dan memahami apa yang disampaikan oleh

guru. Hal ini juga dijelaskan oleh guru kelas VI yaitu ibu DRP:

“ pada saat mejelaskan materi ada siswa yang


memperhattikan ,namun ada juga siswa yang sering sibuk
dengan teman sebangkunya, sehingga siswa tidak
konsentrasi dan tidak memperhatikan apa yang
diijelaskan”.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di UPT SDN 7

Makale, tentang Identifikasi Dampak Keluarga Broken Home Terhadap

Minat Belajar Siswa, dapat diidentifikasi dampak broken home terhadap

minat belajar siswa yaitu :

Dampak academic problem ini dirasakan oleh siswa yang berasal

dari keluarga broken home , mendapat prestasi belajar yang rendah ,

mendapat rangking terakhir di kelas dan pernah tidak naik kelas , ini
disebabkan karena sering tidak masuk sekolah. Akibat dari jarangnya

kesekolah sehingga tugas pun tidak dikerjakan , dan kadang-kadang

dikerjakan. Siswa tersebut mengalami dampak acadenic problem.

Sedangkan siswa lain yang berasal dari keluarga broken home ,tidak

ditemukan dampak academic problem, siswa tersebut mendapat prestasi

yang baik disekolah. Tidak semua siswa yang berasal dari keluarga

broken home,mengalami dampak academic problem. Terdapat siswa

yang memiliki prestasi yang baik serta rajin dalam mengikuti proses

pembelajaran sehingga mendapat hasil yang bai pula.

Dampak behavioral problem, yang dialami oleh siswa yang berasal

dari keluarga broken home, siswa terkadang tidak menaati guru dan

tidak memperhatikan materi pelajaran yang di sampaikan, jarang

mengerjakan tugas sekolah. Siswa juga tidak aktif saat proses

pembelajaran, anaknya pendiam, siswa tersebut mengalami dampak

behavioral problem terlihat dari hasil observasi dan wawancara.

Sedangkan siswa lain yang juga dari keluarga broken home tidak

bersikap demikian. Siswa tersebut berperilaku baik dan manaati

peraturan kelas, aktif serta memperhatikan saat proses pembelajaran

berlangsung. Siswa tersebut juga rajin mengerjakan tugas. Siswa

tersebut juga tidak pernah menentang guru .

Siswa yang memiliki minat belajar tentu memiliki perasaan

senang, ketertarikan, penerimaan di dalam dirinya, serta terlibat

langsung dalam setiap proses pembelajaran . siswa yang berasal dari

keluarga yang mengalami broken home merasa senang pada saat


mengikuti pembelajaran ,,ketika mereka hadir saat belajar dan mereka

mengikutii pelajaran dan tidak merasa terpaksa , perasaan senang yang

ditunjukkan siswa tersebut menandakan siswa memiliki minat belajar .

hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Slameto ( dalam

Darmawan,2015)” perasaan senang apabila seorang siswa memiliki

perasaan senang terhadap pembelajaran tertentu maka tidak ada rasa

terpaksa untuk belajar.”

Minat belajar siswa yang berasal dari keluarga broken home , dari

hasil observasi dan wawancara yang dilakukan ditemukan bahwa ada

siswa yang merasa senang ketika mengikuti pelajaran yang mereka

sukai, mereka terlihat antusias , memperhatikan saat guru menjelaskan

materi.

Keterlibatan siswa yang berasal dari keluarga broken home, siswa

tersebut aktif saat diskusi kelompok, dan aktif bertanya jika ada yang

kurang dipahami dan pada saat menjawab pertanyaan dari guru terlihat

ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi

terdapat juga siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh gurunya, siswa tersebut menjawab pertanyaan dengan benar.

Ketertarikan siswa saat proses pembelajaran ,terdapat siswa yang

tidak fokus dan tidak antusias saat mengikuti pembelajaran disekolah,

siswa tersebut tidak mempunyai dorongan terhadap pembelajaran.

Namun terdapat juga siswa yang memiliki antusias yang tinggi terhadap

pemelajaran.
Perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa saat proses

pembelajaran, siswa yang berasal dari keluarga broken home , ada yang

tidak memperhatikan saaat gurunya menjelaskan, terlihat saat dalam

kelas siswa tersebut sibuk sendiri, tidak mencatat materi yang di

jelaskan gurunya, dan hanya mengobrol dengan temannya, sehingga

sering ditegur oleh gurunya. Ketika diberikan pertanyaan siswa tersebut

tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Akibat ketidak fokusan

itu siswa sering mendapat nilai rendah, namun terdapat juga siswa yang

memperhatikan saat gurunya menjelaskan materi dan sering menjawab

pertanyaan yang diberikan gurunya.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa , dampak yang terjadi pada

siswa yang dari keluarga broken home ada yang positif dan ada yang

negatiif. Dampak behavioral problem siswa yang berasal dari keluarga

broken home ada yang berperilaku baik dan ada berperilaku kurang

baik akibat latar belakang keluarganya. Dampak academic problem yang

dialami oleh siswa , ada yang memiliki prestasi yang baik walaupun dari

keluarga yang broken home dan ada yang berprestasi rendah akibat

dampak broken home. Terdapat perbedaan minat belajar siswa dari

keluarga broken home, ada yang memiliki minat belajar tinggi dan ada

juga yang memiliki minat belajar rendah. Minat belajar yang yang

tinggi, siswa tersebut meskipun berasal dari keluarga broken home ,

tetap memiliki minat belajar yang tinggi dan aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran di sekolah,sehingga mendapat hasil belajar yang

tuntas dan nilai tinggi. Sedangka siswa yang memiliki minat belajar

yang rendah dan kurang aktif dalam proses pembelajaran mendapat hasil

belajar yang tidak tuntas.


B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti membarikan

saran yaitu: siswa yang mengalami dampak broken home untuk mencari

seseorang atau teman yang dapat memberikan motivasi, semangat agar

lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran . menrankan juga

untuk guru wali kelas nya agar lebih memberikan bimbingan khusus

kepada anak, sehingga minat belajar dan prestasi belajar semangkin

meningkat dan endapat prestasi di sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Adristi, Salsabila Priska. 2021. “Peran Orang Tua Pada Anak Dari Latar
Belakang Keluarga Broken Home.” Lifelong Education Journal
1(2): 132–38.

Aryani. (2015). Parent-child relationships, self-acceptance and


hopelessness in adolescents from Broken Home families. Journal
of the Science and Practice of Psychology.

Ardilla, and Nurviyanti Cholid. 2021. “Pengaruh Broken Home Terhadap


Anak.” Studia: Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa 6(1): 1–14.

Arisanti, Kustiana. 2022. “Dampak Keluarga Broken Home Terhadap


Perilaku Sosial Kabupaten Probolinggo.” 5(2): 86–90.

Burhanuddin, Hamam, and Muhaiminatut Thohiroh. 2021. “Pola Asuh


Orang Tua Pada Anak Broken Home (Studi Di Kecamatan
Dander Kabupaten Bojonegoro).” 1(2): 41–53.
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/absorbent_mind.

Goode, William J. 2016.Sosiologi Keluarga . Jakarta: Earth Literacy

Lestari, Sri. (2012).Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.Page 102 – 103
Muttaqin, Imron. (2019) . Analisis Penyebab Dan Dampak Keluarga Broke
Home .Gender And Child Studies Journal. Vol. 6 No. 2
Moleong, L. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya

Massa, Nurtia, Misran Rahman, and Yakob Napu. 2020. “Dampak


Keluarga Broken Home Tehadap Perilaku Sosial Anak.” Jambura
Journal Community Empowerment 1(1): 1–10.

Rahayu, Ony Eka. (2018), Pengaruh Kondisi Orang Tua Broken Home
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di
SMP Negeri 1 Gondang Legi, p. 32-33

Roy Novianto, A. Z. (2020). Analisis Dampak Broken Home Terhadap


Minat Belajar Siswa Sma Santun Untan Pontianak. Jurnal Untan.
Stuart, G. W., & Sundeen, S.J. (2014). Buku Saku Keperawatan Jiwa (5th
ed.). (8th ed.). Jakarta: EGC

Supriadi. et., al (2020). Religious Companion for Broken Home Family


Children at Islamic Boarding School and Sabilul Huda
Orphanage Beach, Yogyakarta. FIAI-UII Student Journal, at-
Thullab. Vol.1, No.2 p.14
Willis, S. S. (2015). Konseling Keluarga (Family Counseling). Alfabeta.
LAMPIRAN 1: Lembar Observasi
IDENTIFIKASI MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME
Aspek indikator Butir pengamatan pernyataan Ketangan
yang Ya Tidak
diamati
Minat Perasaan  Siswa senang ketika
belajar senang guru menyampaikan
anak tujuan pembelajaran
broken yang harus dicapai
home dan langka –langka
kegiatan
pembelajaran
 Siswa merasa senang
ketika guru
menggunakan alat
peraga yang sesuai
dengan materi
pembelajaran
 Siswa merasa senang
ketika guru
menggunakan
metode cerama
dalam proses
pembelajaran
Keterlibatan  Siswa menjawab
siswa pertanyaan yang
guru berikan
 Siswa bertanya
kepada guru jika
tidak bisa menjawab
soal
 Siswa selalu maju
didepan kelas jika
disuruh oleh guru
 Dalam diskusi
kelompok siswa
selalu aktif
Ketertarikan  Siswa merasa
siswa antusias dalam
mengikuti
pembelajaran
 Siswa tertarik
mengikuti
pembelajaran

Perhatian  Siswa tidak


siswa berbicara sendiri
ketika guru mengajar
di kelas
 Siswa tidak
mengantuk ketika
guru mengajar
 Siswa tidak
menganggu
temannya saat guru
mengajar di kelas
 Siswa tidak bermain
sendiri ketika guru
mengajar
LAMPIRAN 2: Pedoman Wawancara Siswa Dan Guru
1. pedoman wawancara untuk siswa
No Indikator Pertanyaan wawancara
1. Perasaan senang 1. Bagaimana perasaan kamu saat
mmengikuti pembelajaran di sekolah ?
mengapa ?
2. Pada saat guru memberikan tugas,
apakah kamu senang mengerjakannya?
Mengapa?
3. Pembelajaran apa yang kamu sukai ?
mengapa ?

2. Keterlibatan 1. Bagaimana sekolah kamu apakah


kamu rajin kesekolah? Mengapa ?
siswa
2. Pada saat diskusi apakah kamu aktif
dalam bertanya dan menjawab?
Mengapa?
3. Jika ada materi yang tidak kamu
pahami apakah kamu bertanya kepada
guru? Mengapa?
3. Ketertarikan 1. apakah kamu selalu antusias atau
siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran
di kelas ?
2. pada saat guru memberikan tugas ,apakah
kamu mengerjakannya tepat waktu?
4. Perhatian siswa 1. setelah ayah dan ibumu bercerai ,
bagaimana perhatiannya terhadap
belajarmu? Mengapa ?
2. masihkah ayah dan ibu mu memberikan
dorongan untuk kamu belajar.? Mengapa?
3. Adakah waktu kamu setiap hari belajar?
Mengapa ?
4. Masih rajin kah kamu belajar dirumah?
Setiap hari/setiap malam? Mengapa ?
5. Siapa yang membantu kamu dalam belajar
pada saat dirumah? Mengapa ?

2. pedoman wawancara untuk guru


No Indikator Pertanyaan wawancara
1. Perasaaan senang 1. apakah siswa yang berasal dari keluarga
broken home senang mengikuti
pembelajaran di kelas dan selalu
mendengarkan saat ibu menjelaskan
materi ? mengapa ?
2. bagaimana cara ibu dalam memberikan
pembelajaran agara siswa dari keluarga
broken home tidak mudah bosak dan
tertarik mengikuti pembelajaran?
Mengapa?

2. Keterlibatan 1. apakah siswa selalu aktif dalam diskusi


siswa kelompok dan selalu bertanya jika ada
yang kurang dipahami dari materi?
Mengapa?

3. Ketertarikan 1. apakah siswa memiliki rasa semangat


siswa dalam belajar dan dapat mengerjakan
tugas yang diberikan dengan tepat waktu?
4. Perhatian siswa 1. apa saja upaya yang dilakukan ibu dalam
menarik perhatian siswa sehingga siswa
memiliki minat dalam belajar?
2. Saat ibu menjelaskan apakah siswa
memperhatikan ? mengapa ?
LAMPIRAN 3: Lembar Hasil Observasi
HASIL OBSERVASI SISWA BROKEN HOME KELAS 1
a. Identitas diri
Nama : Nopertinus Ruruk
Alamat :Rante
Kelas :I
b. Lembar observasi
Aspek indikator Butir pengamatan pernyataan
yang Ya Tidak
diamati
Perasaan  Siswa senang ketika guru menyampaikan
senang tujuan pembelajaran yang harus dicapai
dan langka –langka kegiatan
pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan metode cerama dalam
proses pembelajaran
Keterliba  Siswa menjawab pertanyaan yang guru
tan siswa berikan
 Siswa bertanya kepada guru jika tidak
Minat
bisa menjawab soal
belajar
anak  Siswa selalu maju didepan kelas jika
broken disuruh oleh guru
home  Dalam diskusi kelompok siswa selalu
aktif
Ketertari  Siswa merasa antusias dalam mengikuti
kan pembelajaran
siswa  Siswa tertarik mengikuti pembelajaran

Perhatian  Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru


siswa mengajar di kelas
 Siswa tidak mengantuk ketika guru
mengajar
 Siswa tidak menganggu temannya saat
guru mengajar di kelas
 Siswa tidak bermain sendiri ketika guru
mengajar

HASIL OBSERVASI SISWA BROKEN HOME KELAS IV


a. Identitas diri
Nama : Rafalen Piter B.
Alamat : Rante
Kelas :IV
b. Lembar observasi
Aspek indikator Butir pengamatan pernyataan
yang Ya Tidak
diamati
Perasaan  Siswa senang ketika guru menyampaikan
senang tujuan pembelajaran yang harus dicapai
dan langka –langka kegiatan
pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan metode cerama dalam
proses pembelajaran
Keterliba  Siswa menjawab pertanyaan yang guru
tan siswa berikan
 Siswa bertanya kepada guru jika tidak
Minat
bisa menjawab soal
belajar
anak  Siswa selalu maju didepan kelas jika
broken disuruh oleh guru
home  Dalam diskusi kelompok siswa selalu
aktif
Ketertari  Siswa merasa antusias dalam mengikuti
kan pembelajaran
siswa  Siswa tertarik mengikuti pembelajaran

Perhatian  Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru


siswa mengajar di kelas
 Siswa tidak mengantuk ketika guru
mengajar
 Siswa tidak menganggu temannya saat
guru mengajar di kelas
 Siswa tidak bermain sendiri ketika guru
mengajar

HASIL OBSERVASI SISWA BROKEN HOME KELAS VB


a. Identitas diri
Nama : Joi
Alamat : Rante
Kelas : VB
b. Lembar observasi
Aspek indikator Butir pengamatan pernyataan
yang Ya Tidak
diamati
Perasaan  Siswa senang ketika guru menyampaikan
senang tujuan pembelajaran yang harus dicapai
dan langka –langka kegiatan
pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan metode cerama dalam
proses pembelajaran
Keterliba  Siswa menjawab pertanyaan yang guru
tan siswa berikan
 Siswa bertanya kepada guru jika tidak
Minat
bisa menjawab soal
belajar
anak  Siswa selalu maju didepan kelas jika
broken disuruh oleh guru
home  Dalam diskusi kelompok siswa selalu
aktif
Ketertari  Siswa merasa antusias dalam mengikuti
kan pembelajaran
siswa  Siswa tertarik mengikuti pembelajaran

Perhatian  Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru


siswa mengajar di kelas
 Siswa tidak mengantuk ketika guru
mengajar
 Siswa tidak menganggu temannya saat
guru mengajar di kelas
 Siswa tidak bermain sendiri ketika guru
mengajar

HASIL OBSERVASI SISWA BROKEN HOME KELAS VI


a. Identitas diri
Nama : Welfin Ada’
Alamat : Rante
Kelas : VI
b. Lembar observasi
Aspek indikator Butir pengamatan pernyataan
yang Ya Tidak
diamati
Perasaan  Siswa senang ketika guru menyampaikan
senang tujuan pembelajaran yang harus dicapai
dan langka –langka kegiatan
pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan metode cerama dalam
proses pembelajaran
Keterliba  Siswa menjawab pertanyaan yang guru
tan siswa berikan
 Siswa bertanya kepada guru jika tidak
Minat
bisa menjawab soal
belajar
anak  Siswa selalu maju didepan kelas jika
broken disuruh oleh guru
home  Dalam diskusi kelompok siswa selalu
aktif
Ketertari  Siswa merasa antusias dalam mengikuti
kan pembelajaran
siswa  Siswa tertarik mengikuti pembelajaran

Perhatian  Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru


siswa mengajar di kelas
 Siswa tidak mengantuk ketika guru
mengajar
 Siswa tidak menganggu temannya saat
guru mengajar di kelas
 Siswa tidak bermain sendiri ketika guru
mengajar

HASIL OBSERVASI SISWA BROKEN HOME KELAS VI


a. Identitas diri
Nama : Apner
Alamat :Rante
Kelas :VI
b. Lembar observasi
Aspek indikator Butir pengamatan pernyataan
yang Ya Tidak
diamati
Perasaan  Siswa senang ketika guru menyampaikan
senang tujuan pembelajaran yang harus dicapai
dan langka –langka kegiatan
pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan metode cerama dalam
proses pembelajaran
Keterliba  Siswa menjawab pertanyaan yang guru
tan siswa berikan
 Siswa bertanya kepada guru jika tidak
Minat
bisa menjawab soal
belajar
anak  Siswa selalu maju didepan kelas jika
broken disuruh oleh guru
home  Dalam diskusi kelompok siswa selalu
aktif
Ketertari  Siswa merasa antusias dalam mengikuti
kan pembelajaran
siswa  Siswa tertarik mengikuti pembelajaran

Perhatian  Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru


siswa mengajar di kelas
 Siswa tidak mengantuk ketika guru
mengajar
 Siswa tidak menganggu temannya saat
guru mengajar di kelas
 Siswa tidak bermain sendiri ketika guru
mengajar

HASIL OBSERVASI SISWA BROKEN HOME KELAS VI


a. Identitas diri
Nama : Ricar
Alamat : Rante
Kelas : VI
b. Lembar observasi
Aspek indikator Butir pengamatan pernyataan
yang Ya Tidak
diamati
Perasaan  Siswa senang ketika guru menyampaikan
senang tujuan pembelajaran yang harus dicapai
dan langka –langka kegiatan
pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran
 Siswa merasa senang ketika guru
menggunakan metode cerama dalam
proses pembelajaran
Keterliba  Siswa menjawab pertanyaan yang guru
tan siswa berikan
 Siswa bertanya kepada guru jika tidak
Minat
bisa menjawab soal
belajar
anak  Siswa selalu maju didepan kelas jika
broken disuruh oleh guru
home  Dalam diskusi kelompok siswa selalu
aktif
Ketertari  Siswa merasa antusias dalam mengikuti
kan pembelajaran
siswa  Siswa tertarik mengikuti pembelajaran

Perhatian  Siswa tidak berbicara sendiri ketika guru


siswa mengajar di kelas
 Siswa tidak mengantuk ketika guru
mengajar
 Siswa tidak menganggu temannya saat
guru mengajar di kelas
 Siswa tidak bermain sendiri ketika guru
mengajar

LAMPIRAN 4: Lembar wawancara peneliti dengan guru

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS I


a. Identitas diri :

Nama :Veronika Pay, S.Pd


Alamat : Rembon

jabatan :wali kelas I

b. Pertanyaan penelitian :

Peneliti :selamat siang ibu

Guru kelas 1 :iya selamat siang juga

Peneliti :maaf telah menganggu waktunya ibu, apakah saya

bisa melakukan wawancara dengan ibu?

Guru kelas 1 : boleh

Peneliti : terimakasih ibu atas kesempatan yang telah

diberikan untuk mewawancarai ibu. Disini saya akan

bertanya mengenai minat belajar anak dari keluarga

broken home.

Guru kelas 1 : iya silahkan ,apa yang ingin di tanyakan.

Peneliti :bagaimana cara ibu dalam memberikan

pembelajaran agar siswa dari keluarga broken home

tidak mudah bosak dan tertarik mengikuti

pembelajaran? Mengapa?

Guru kelas 1 : dengan menggunakan alat peraga yang

menari.sehingga anak tidak bosan dan tidak mudah

mengantuk saat belajar.

Peneliti : apakah siswa yang berasal dari keluarga broken

home senang mengikuti pembelajaran di kelas dan

selalu mendengarkan saat ibu menjelaskan materi ?

mengapa ?
Guru kelas 1 : tidak senang , karena anak ini sering sibuk sendiri ,

menganggu teman sebangkunya dan tidak

memperhatikan ketika dijelaskan materi di

kelas.sehingga saya sering menegurnya.

Peneliti : apakah siswa selalu aktif dalam diskusi kelompok

dan selalu bertanya jika ada yang kurang dipahami

dari materi? Mengapa?

Guru kelas 1 : kurang aktif dalam diskusi kelompok dan tidak

pernah bertanya.

Peneliti : apakah siswa memiliki rasa semangat dalam belajar

dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan

tepat waktu?

Guru kelas 1 : saat proses pembelajaran berlangsung anak ini

sering keluar masuk kelas,yang membuat dia tidak

fokus untuk belajar,dan tidak memiliki semangat

dalam belajar. Sehingga tugas yang diberikan tidak

dikerjakan.

Peneliti : apa saja upaya yang dilakukan ibu dalam menarik

perhatian siswa sehingga siswa memiliki minat dalam

belajar?

Guru kelas 1 :denga melakukan metode tanya jawab dan dengan

bantuan media pembelajaran.karena saar kita

menjelaskan materi dengan bercerah siswa akan

bosan.
Peneliti : Saat ibu menjelaskan apakah siswa

memperhatikan ? mengapa ?

Guru kelas 1 : tidak, karena anak ini fokus sendiri dengan kegiatan

yang dilakukannya.

Peneliti : baik ibu terima kasih atas waktu dan kesempatan

yang diberikan kepada saya untuk melakukan

wawancara dengan ibu.

Guru kelas 1 :iya, sama-sama dan semoga bermanfaat ya.

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V

a. Identitas diri :

Nama :Debora Rissing P., S.Pd

Alamat : Batu papan

jabatan :wali kelas

b. Pertanyaan penelitian :

Peneliti :selamat siang ibu

Guru kelas V :iya selamat siang juga

Peneliti :maaf telah menganggu waktunya ibu, apakah saya

bisa melakukan wawancara dengan ibu?

Guru kelas V : Iya bisa

Peneliti : terimakasih ibu atas kesempatan yang telah

diberikan untuk mewawancarai ibu. Disini saya akan


bertanya mengenai minat belajar anak dari keluarga

broken home.

Guru kelas V : iya silahkan .

Peneliti :bagaimana cara ibu dalam memberikan

pembelajaran agar siswa dari keluarga broken home

tidak mudah bosak dan tertarik mengikuti

pembelajaran? Mengapa?

Guru kelas V : menerapkan pembelajaran yang bervariasi.

Peneliti : apakah siswa yang berasal dari keluarga broken

home senang mengikuti pembelajaran di kelas dan

selalu mendengarkan saat ibu menjelaskan materi ?

mengapa ?

Guru kelas V : tidak senang , karena selalu sibuk sendiri dan

bermain saat proses pembelajaran berlangsung.

Peneliti : apakah siswa selalu aktif dalam diskusi kelompok

dan selalu bertanya jika ada yang kurang dipahami

dari materi? Mengapa?

Guru kelas V : tidak begitu aktif.dan jarang bertanya, dan pada saat

berdiskusi siswa tidak aktif, ketika diberikan

pertanyaan sswa tersebut hanya diam.

Peneliti : apakah siswa memiliki rasa semangat dalam belajar

dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan

tepat waktu?
Guru kelas V :tidak memiliki semangat,terbukti saat diberikan tugas

anak langsung mengeluh dan tugas yang diberikan

tidak dikerjakan.

Peneliti : apa saja upaya yang dilakukan ibu dalam menarik

perhatian siswa sehingga siswa memiliki minat dalam

belajar?

Guru kelas V :memberikan pertanyaan kepada siswa yang sering

sibuk sendiri jika sementara di jelaskan materi

Peneliti : Saat ibu menjelaskan apakah siswa

memperhatikan ? mengapa ?

Guru kelas V : tidak, karena anak ini asik mengobrol dengan teman

sebangkunya dan tidak konsetrasi saat belajar

Peneliti : baik ibu terima kasih atas waktu dan kesempatan

yang diberikan kepada saya untuk melakukan

wawancara dengan ibu.

Guru kelas V :iya, sama-sama

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS IV

a. Identitas diri :

Nama : Frensili Loloallo,S.Pd


Alamat : Makale

jabatan : wali kelas

b. Pertanyaan penelitian :

Peneliti :selamat siang ibu

Guru kelas IV :iya selamat siang juga

Peneliti :maaf telah menganggu waktunya ibu, apakah saya

bisa melakukan wawancara dengan ibu?

Guru kelas IV : iya boleh

Peneliti : terimakasih ibu atas kesempatan yang telah

diberikan untuk mewawancarai ibu. Disini saya akan

bertanya mengenai minat belajar anak dari keluarga

broken home.

Guru kelas IV : iya silahkan

Peneliti :bagaimana cara ibu dalam memberikan

pembelajaran agar siswa dari keluarga broken home

tidak mudah bosak dan tertarik mengikuti

pembelajaran? Mengapa?

Guru kelas IV : memberikan apresiasi atau pujian kepada siswa

untuk membuat siswa tidak jenuh dalam proses

pembelajaran.

Peneliti : apakah siswa yang berasal dari keluarga broken

home senang mengikuti pembelajaran di kelas dan

selalu mendengarkan saat ibu menjelaskan materi ?

mengapa ?
Guru kelas IV : iy senang, terlihat dari anak selalu mendengarkan

saat materi dijelaskan,dan mencatat.

Peneliti : apakah siswa selalu aktif dalam diskusi kelompok

dan selalu bertanya jika ada yang kurang dipahami

dari materi? Mengapa?

Guru kelas IV : sangat aktif dalam proses pembelajaran khususnya

saat berdiskusi dan selalu bertanya jika ada yang tidak

di mengerti

Peneliti : apakah siswa memiliki rasa semangat dalam belajar

dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan

tepat waktu?

Guru kelas IV : walaupun siswa ini berasal dari keluarag broken

home tetapi siswa ini memiliki rasa semangat yang

tinggi dan rasa ingin tau,dan jika diberi tugas siswa

ini mengerjakan dengan tepat waktu.

Peneliti : apa saja upaya yang dilakukan ibu dalam menarik

perhatian siswa sehingga siswa memiliki minat dalam

belajar?

Guru kelas IV :dengan menggunakan alat peraga yang dapat

menarik perhatian siswa sehingga anak memiliki

minat belajar yang tinggi.

Peneliti : Saat ibu menjelaskan apakah siswa

memperhatikan ? mengapa ?
Guru kelas IV : iya anak ini sangat memperhatikan ,bahkan jika

ditanya mengenai materi pembelajaran yang telah di

sampaikan anak ini mampu menjawabnya.

Peneliti : baik ibu terima kasih atas waktu dan kesempatan

yang diberikan kepada saya untuk melakukan

wawancara dengan ibu.

Guru kelas IV :iya, sama-sama dan tetap semanga

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS VI

a. Identitas diri :

Nama : Debora Rissing P., S.Pd

Alamat : Rembon

jabatan : wali kelas

b. Pertanyaan penelitian :

Peneliti :selamat siang ibu

Guru kelas VI :iya selamat siang juga

Peneliti :maaf telah menganggu waktunya ibu, apakah saya

bisa melakukan wawancara dengan ibu?

Guru kelas VI : iya boleh

Peneliti : terimakasih ibu atas kesempatan yang telah

diberikan untuk mewawancarai ibu. Disini saya akan


bertanya mengenai minat belajar anak dari keluarga

broken home.

Guru kelas VI : iya, mau bertanya tentang apa?

Peneliti :bagaimana cara ibu dalam memberikan

pembelajaran agar siswa dari keluarga broken home

tidak mudah bosak dan tertarik mengikuti

pembelajaran? Mengapa?

Guru kelas VI : dengan menggunaka metode yang dapat membuat

anak tertari belajar seperti menggunakan alat

peraga,mengadakan tanya jawab.

Peneliti : apakah siswa yang berasal dari keluarga broken

home senang mengikuti pembelajaran di kelas dan

selalu mendengarkan saat ibu menjelaskan materi ?

mengapa ?

Guru kelas VI : ada yang senang dan ada yang hanya main-main

saja didalam kelas tidak memperhatikan saat guru

menjelasakn

Peneliti : apakah siswa selalu aktif dalam diskusi kelompok

dan selalu bertanya jika ada yang kurang dipahami

dari materi? Mengapa?

Guru kelas VI : ada yang sanagt sangat aktif dalam proses

pembelajaran khususnya saat berdiskusi dan selalu

bertanya jika ada yang tidak di mengerti ,tetapi ada


juga yang sama sekali hanya diam saja dan tidak

paham dalam kerja kelompok

Peneliti : apakah siswa memiliki rasa semangat dalam belajar

dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan

tepat waktu?

Guru kelas VI : ada satu anak yang ini memiliki rasa semangat

yang tinggi dan rasa ingin tau,dan jika diberi tugas

anak ini mengerjakan dengan tepat waktu. Tetapi ke

dua anak lainnya berbuat sesuka harti keluar masuk

kelas saat proses pembelajaran berlangsung

Peneliti : apa saja upaya yang dilakukan ibu dalam menarik

perhatian siswa sehingga siswa memiliki minat dalam

belajar?

Guru kelas VI :dengan menggunakan alat peraga yang dapat

menarik perhatian siswa sehingga anak memiliki

minat belajar yang tinggi. Dan media yang berfariasi

Peneliti : Saat ibu menjelaskan apakah siswa

memperhatikan ? mengapa ?

Guru kelas VI : iya anak ini sangat memperhatikan ,bahkan jika

ditanya mengenai materi pembelajaran yang telah di

sampaikan anak ini mampu menjawabnya. Tetapi ada

juga anak yang jika ditanya guru hanya diam dan

tertawa.
Peneliti : baik ibu terima kasih atas waktu dan kesempatan

yang diberikan kepada saya untuk melakukan

wawancara dengan ibu.

Guru kelas VI :iya, sama-sama dan tetap semangat.

LAMPIRAN 5 : Lembar Wawancara Peneliti Dengan Siswa

HASIL WAWANCARA BERSAMA SISWA

Nama :Nopentinus Ruruk

Kelas :I
Peneliti : selamat pagi

Siswa : selamat pagi ibu

Peneliti :maaf menganggung waktunya sebentar , apakah ibu bisa

mewawancarai adik

Siswa : iya bisa ibu

Peneliti :apakah kamu tinggal bersama orang tuamu ?

Siswa : orang tuaku sudah lama berpisah dan saya tinggal bersama

keluarga

Peneliti :Bagaimana perasaan kamu saat mmengikuti pembelajaran di

sekolah ?mengapa ?

Siswa :tidak terlalu senang , karena saya sering ngantuk saat

belajar bu

Peneliti :Pada saat guru memberikan tugas, apakah kamu senang

mengerjakannya? Mengapa?

Siswa : kadang-kadang ,tapi sering tidak senang apalagi kalau tugas

yang diberikan susah

Peneliti : Pembelajaran apa yang kamu sukai ? mengapa ?

Siswa : PJOK bu, karena suka berolaraga.

Peneliti : Bagaimana sekolah kamu apakah kamu rajin kesekolah?

Mengapa ?

Siswa : tidak ibu, karena biasa lambat bangun ibu

Peneliti : Pada saat diskusi apakah kamu aktif dalam bertanya dan

menjawab? Mengapa?
Siswa : tidak ibu, karena saya bingung .

Peneliti : Jika ada materi yang tidak kamu pahami apakah kamu

bertanya kepada guru? Mengapa?

Siswa : tidak ibu, saya hanya dian saja.

Peneliti : apakah kamu selalu antusias atau semangat dalam

mengikuti pembelajaran di kelas ?

Siswa : jarang bu,

Peneliti :pada saat guru memberikan tugas ,apakah kamu

mengerjakannya tepat waktu?

Siswa : kadang ku kerja bu kadang juga tidak bahka beberapa kali

saya tidak kerja tugas ibu.karena saya tidak tau untuk kerja

soalnya ibu.

Peneliti : setelah ayah dan ibumu bercerai , bagaimana perhatiannya

terhadap belajarmu? Mengapa ?

Siswa :Nenek sering menyuruh saya untuk belajar bu, kalau mama

ku bu jarang. Karena tidak tinggal sama orang tua.

Peneliti : masihkah ayah dan ibu mu memberikan dorongan untuk

kamu belajar.? Mengapa?

Siswa :kalau orang tua jarang ibu.

Peneliti : Adakah waktu kamu setiap hari belajar? Mengapa ?

Siswa : tidak ada ibu, karena lebih sering bermain

Peneliti : Masih rajin kah kamu belajar dirumah? Setiap hari/setiap

malam? Mengapa ?

Siswa : jarang belajar di rumah ibu karena lebih sering main


Peneliti : Siapa yang membantu kamu dalam belajar pada saat

dirumah? Mengapa ?

Siswa ; kadang tante, tapi biasa saya sendiri ibu .

Peneliti : baiklah terimakasih atas waktunya adek sudah meluangkan

waktunya bersama ibu.

Siswa : sama-sama ibu.

HASIL WAWANCARA BERSAMA SISWA

Nama :Rafalen Piter B

Kelas : IV

Peneliti : selamat pagi

Siswa : selamat pagi ibu

Peneliti :maaf menganggung waktunya sebentar , apakah ibu bisa

mewawancarai adik

Siswa : iya bisa ibu

Peneliti :apakah kamu tinggal bersama orang tuamu ?

Siswa : orang tuaku sudah lama berpisah dan saya tinggal bersama

keluarga

Peneliti :Bagaimana perasaan kamu saat mmengikuti pembelajaran di

sekolah ?mengapa ?
Siswa :senang ibu, karena bisa belajar hal-hal yang baru dan bisa

bertemu teman-teman.

Peneliti :Pada saat guru memberikan tugas, apakah kamu senang

mengerjakannya? Mengapa?

Siswa : senang ibu, tapi kalau soalnya susah kadang saya tidak bisa

kerjakan.

Peneliti : Pembelajaran apa yang kamu sukai ? mengapa ?

Siswa : matematika bu, karena suka menghitung.

Peneliti : Bagaimana sekolah kamu apakah kamu rajin kesekolah?

Mengapa ?

Siswa : iya rajin bu

Peneliti : Pada saat diskusi apakah kamu aktif dalam bertanya dan

menjawab? Mengapa?

Siswa : aktif bu

Peneliti : Jika ada materi yang tidak kamu pahami apakah kamu

bertanya kepada guru? Mengapa?

Siswa :bertanya keguru dan teman ibu.

Peneliti : apakah kamu selalu antusias atau semangat dalam

mengikuti pembelajaran di kelas ?

Siswa : iya semangat ibu

Peneliti :pada saat guru memberikan tugas ,apakah kamu

mengerjakannya tepat waktu?

Siswa : iya tepat waktu tapi pernah tidak tepat waktu karena lupa

kalau ada PR.


Peneliti : setelah ayah dan ibumu bercerai , bagaimana perhatiannya

terhadap belajarmu? Mengapa ?

Siswa :kalau ibu sering mengingatkan untuk belajar tapi kalau ayah

sudah jarang komunikasih bu

Peneliti : masihkah ayah dan ibu mu memberikan dorongan untuk

kamu belajar.? Mengapa?

Siswa : hanya ibu saja bu

Peneliti : Adakah waktu kamu setiap hari belajar? Mengapa ?

Siswa : ada ibu tapi jarang

Peneliti : Masih rajin kah kamu belajar dirumah? Setiap hari/setiap

malam? Mengapa ?

Siswa : kadang-kadang bu, biasanya kalau ada PR baru belajar ibu

Peneliti : Siapa yang membantu kamu dalam belajar pada saat

dirumah? Mengapa ?

Siswa ; saya sendiri ibu dan biasa dibantu kakak

Peneliti : baiklah terimakasih atas waktunya adek sudah meluangkan

waktunya bersama ibu.

Siswa : sama-sama ibu.

HASIL WAWANCARA BERSAMA SISWA

Nama : Joi

Kelas : VB
Peneliti : selamat pagi

Siswa : selamat pagi ibu

Peneliti :maaf menganggung waktunya sebentar , apakah ibu bisa

mewawancarai adik

Siswa : iya bisa ibu

Peneliti :apakah kamu tinggal bersama orang tuamu ?

Siswa : saya tinggal bersama keluarga

Peneliti :Bagaimana perasaan kamu saat mmengikuti pembelajaran di

sekolah ?mengapa ?

Siswa : iy senang , tapi kadang juga tidak senang ,biasa mengantuk

dikelas bu

Peneliti :Pada saat guru memberikan tugas, apakah kamu senang

mengerjakannya? Mengapa?

Siswa :kadang-kadang ibu

Peneliti : Pembelajaran apa yang kamu sukai ? mengapa ?

Siswa : SBdp ibu

Peneliti : Bagaimana sekolah kamu apakah kamu rajin kesekolah?

Mengapa ?

Siswa : iya rajin bu

Peneliti : Pada saat diskusi apakah kamu aktif dalam bertanya dan

menjawab? Mengapa?

Siswa : tidak ibu, karena saya bingung .


Peneliti : Jika ada materi yang tidak kamu pahami apakah kamu

bertanya kepada guru? Mengapa?

Siswa : tidak terlalu aktif bu. Kadang saya hanya dian saja.

Peneliti : apakah kamu selalu antusias atau semangat dalam

mengikuti pembelajaran di kelas ?

Siswa : kadang-kadang

Peneliti :pada saat guru memberikan tugas ,apakah kamu

mengerjakannya tepat waktu?

Siswa : biasa tidak saya kerja ibu,karena biasa dilupa dan sering

main ibu.

Peneliti : setelah ayah dan ibumu bercerai , bagaimana perhatiannya

terhadap belajarmu? Mengapa ?

Siswa :jarang komunikasih ibu

Peneliti : masihkah ayah dan ibu mu memberikan dorongan untuk

kamu belajar.? Mengapa?

Siswa :kalau orang tua jarang ibu.

Peneliti : Adakah waktu kamu setiap hari belajar? Mengapa ?

Siswa : jarang ibu ,lebbih banyak mainnya

Peneliti : Masih rajin kah kamu belajar dirumah? Setiap hari/setiap

malam? Mengapa ?

Siswa : jarang belajar di rumah ibu, biasanya kalau ada tugas baru

belajar ,dan biasa juga tugasnya /PR dikerja disekolah ibu.

Peneliti : Siapa yang membantu kamu dalam belajar pada saat

dirumah? Mengapa ?
Siswa ; tidak ada ibu

Peneliti : baiklah terimakasih atas waktunya adek sudah meluangkan

waktunya bersama ibu.

Siswa : sama-sama ibu.

HASIL WAWANCARA BERSAMA SISWA

Nama : Welfin Ada’

Kelas : VI

Peneliti : selamat siang

Siswa : selamat siang ibu

Peneliti :maaf menganggung waktunya sebentar , apakah ibu bisa

mewawancarai adik

Siswa : iya bisa ibu

Peneliti :apakah kamu tinggal bersama orang tuamu ?

Siswa : saya tinggal bersama keluarga

Peneliti :Bagaimana perasaan kamu saat mmengikuti pembelajaran di

sekolah ?mengapa ?

Siswa : biasa-biasa ji bu

Peneliti :Pada saat guru memberikan tugas, apakah kamu senang

mengerjakannya? Mengapa?

Siswa :tidak senang ibu karena saya malas kerja tugas


Peneliti : Pembelajaran apa yang kamu sukai ? mengapa ?

Siswa : PJOK , karena bisa ki bermain bola ibu.

Peneliti : Bagaimana sekolah kamu apakah kamu rajin kesekolah?

Mengapa ?

Siswa : kadang-kadan ibu.

Peneliti : Pada saat diskusi apakah kamu aktif dalam bertanya dan

menjawab? Mengapa?

Siswa : tidak ibu,

Peneliti : Jika ada materi yang tidak kamu pahami apakah kamu

bertanya kepada guru? Mengapa?

Siswa :diam saja ibu.

Peneliti : apakah kamu selalu antusias atau semangat dalam

mengikuti pembelajaran di kelas ?

Siswa : biasa-biasa ji ibu

Peneliti :pada saat guru memberikan tugas ,apakah kamu

mengerjakannya tepat waktu?

Siswa : tidak ibu ,biasa saya tidak kerja tugas

Peneliti : setelah ayah dan ibumu bercerai , bagaimana perhatiannya

terhadap belajarmu? Mengapa ?

Siswa :kalau mama selalu memberikan saya nasehat-nasehat ibu ,

apalagi kalau saya malas kesekolah.

Peneliti : masihkah ayah dan ibu mu memberikan dorongan untuk

kamu belajar.? Mengapa?


Siswa :hanya mama saya bu.

Peneliti : Adakah waktu kamu setiap hari belajar? Mengapa ?

Siswa : tidak bu ,saya jarang belajar dirumah

Peneliti : Masih rajin kah kamu belajar dirumah? Setiap hari/setiap

malam? Mengapa ?

Siswa : jarang belajar di rumah ibu.

Peneliti : Siapa yang membantu kamu dalam belajar pada saat

dirumah? Mengapa ?

Siswa ; tidak ada ibu

Peneliti : baiklah terimakasih atas waktunya adek sudah meluangkan

waktunya bersama ibu.

Siswa : sama-sama ibu.

HASIL WAWANCARA BERSAMA SISWA

Nama : Apner

Kelas : VI
Peneliti : selamat pagi

Siswa : selamat pagi ibu

Peneliti :maaf menganggung waktunya sebentar , apakah saya bisa

melakukan wawancara dengan adik?

Siswa : iya ibu

Peneliti :apakah kamu tinggal bersama orang tuamu ?

Siswa : iy bu saya tinggal bersama mama saja dan juga nenek.

Peneliti :Bagaimana perasaan kamu saat mmengikuti pembelajaran di

sekolah ?mengapa ?

Siswa : senanh bu

Peneliti :Pada saat guru memberikan tugas, apakah kamu senang

mengerjakannya? Mengapa?

Siswa :senang ibu

Peneliti : Pembelajaran apa yang kamu sukai ? mengapa ?

Siswa : suka semua ibu.

Peneliti : Bagaimana sekolah kamu apakah kamu rajin kesekolah?

Mengapa ?

Siswa : rajin ibu ,kalau sakit ji bu baru tidak datang sekolah

Peneliti : Pada saat diskusi apakah kamu aktif dalam bertanya dan

menjawab? Mengapa?

Siswa : aktif ibu,baik dalam bertanya

Peneliti : Jika ada materi yang tidak kamu pahami apakah kamu

bertanya kepada guru? Mengapa?

Siswa :bertanya kepada guru dan teman sebangku bu


Peneliti : apakah kamu selalu antusias atau semangat dalam

mengikuti pembelajaran di kelas ?

Siswa : iya ibu saya semangat

Peneliti :pada saat guru memberikan tugas ,apakah kamu

mengerjakannya tepat waktu?

Siswa : iya ibu , tapi pernah terlambat kumpul tugas ibu.

Peneliti : setelah ayah dan ibumu bercerai , bagaimana perhatiannya

terhadap belajarmu? Mengapa ?

Siswa :kalau mama sering mengingatkan untuk rajin belajar

Peneliti : masihkah ayah dan ibu mu memberikan dorongan untuk

kamu belajar.? Mengapa?

Siswa :hanya ibu yang selalu menasehati saya ibu,memberi saya

semangat dalam belajar

Peneliti : Adakah waktu kamu setiap hari belajar? Mengapa ?

Siswa : ada ibu,

Peneliti : Masih rajin kah kamu belajar dirumah? Setiap hari/setiap

malam? Mengapa ?

Siswa : rajin ibu, saya suka baca-baca buku yang ada dirumah

Peneliti : Siapa yang membantu kamu dalam belajar pada saat

dirumah? Mengapa ?

Siswa ; mama ku bu.

Peneliti : baiklah terimakasih atas waktunya adek sudah meluangkan

waktunya bersama ibu.

Siswa : sama-sama ibu.


HASIL WAWANCARA BERSAMA SISWA

Nama : Rikar

Kelas : VI

Peneliti : selamat siang

Siswa : selamat siang juga ibu

Peneliti :maaf menganggung waktunya sebentar , apakah saya bisa

melakukan wawancara dengan adik?

Siswa : iya ibu

Peneliti :apakah kamu tinggal bersama orang tuamu ?

Siswa : iy bu saya tinggal bersama keluarga

Peneliti :Bagaimana perasaan kamu saat mmengikuti pembelajaran di

sekolah ?mengapa ?

Siswa : senang bu

Peneliti :Pada saat guru memberikan tugas, apakah kamu senang

mengerjakannya? Mengapa?

Siswa :kalau tugasnya susah saya malas mengerjakannya

Peneliti : Pembelajaran apa yang kamu sukai ? mengapa ?


Siswa : olaraga ibu, karena bisa ki main-main kalau olaraga

ibu ,baru kita tidak mengantuk

Peneliti : Bagaimana sekolah kamu apakah kamu rajin kesekolah?

Mengapa ?

Siswa : kadang-kadang malas ibu

Peneliti : Pada saat diskusi apakah kamu aktif dalam bertanya dan

menjawab? Mengapa?

Siswa : jarang bu

Peneliti : Jika ada materi yang tidak kamu pahami apakah kamu

bertanya kepada guru? Mengapa?

Siswa :bertanya kepada teman sebangku ibu

Peneliti : apakah kamu selalu antusias atau semangat dalam

mengikuti pembelajaran di kelas ?

Siswa : tidak bu

Peneliti :pada saat guru memberikan tugas ,apakah kamu

mengerjakannya tepat waktu?

Siswa : sering tidak mengerjakan bu

Peneliti : setelah ayah dan ibumu bercerai , bagaimana perhatiannya

terhadap belajarmu? Mengapa ?

Siswa :jarang

Peneliti : masihkah ayah dan ibu mu memberikan dorongan untuk

kamu belajar.? Mengapa?

Siswa : tidak pernah bu


Peneliti : Adakah waktu kamu setiap hari belajar? Mengapa ?

Siswa : jarang

Peneliti : Masih rajin kah kamu belajar dirumah? Setiap hari/setiap

malam? Mengapa ?

Siswa : tidak bu kebanyakan main game kalau dirumah

Peneliti : Siapa yang membantu kamu dalam belajar pada saat

dirumah? Mengapa ?

Siswa ; tidak ada

Peneliti : baiklah terimakasih atas waktunya adek sudah meluangkan

waktunya bersama ibu.

Siswa : sama-sama ibu.

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN


Gambar. Wawancara bersama guru kelas I

Gambar. wawancara bersama guru kelas VB dan VI

Gambar.Wawancara bersama guru kelas IV


Wawancara bersama siswa kelas VB wawancara bersama siswa kelas VI

Wawancara bersama siswa kelas VI wawancara bersama siswa kelas VI

Wawancara bersama siswa kelas IV wawancara bersama siswa


kelas 1, dan di dampingi
gurunya.
Observasi siswa kelas VI

Observasi siswa kelas IV

Observasi siswa kelas 1

Observasi siswa kelas V


Foto bersama ke 3 siswa kelas VI yang mengalami broken home

Foto bersama dengan kepala sekolah dan guru-guru UPT SDN 7 Makale

Suasana saat apel pagi

Anda mungkin juga menyukai