SKRIPSI
Oleh:
ASRIYATI PABERU’
219118132
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Asriyati Paberu’
219118132
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
Peduli Lingkungan Pada Siswa SDN 3 Sesean Kabupaten Toraja Utara” dapat
diselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun
2023.
kuliah sampai pada penyusunan skripsi ini banyak menghadapi tantangan dan
kesulitan, namun semua ini dapat dilalui karena begitu banyak pihak yang telah di
pakai oleh Tuhan untuk menolong, menopang bahkan membantu penulis. Impian
penulis tidak akan menjadi kenyatan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik
Penghargaan dan ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada:
2. Bapak Rubianus S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
5. Hendrik, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak berjasa
6. Bapak dan ibu dosen pengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta
7. Bertha Uda, S.Pd selaku kepala sekolah di SDN 3 Sesean yang telah bersedia
memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah serta waktu dan kerja
9. Ayahanda Alm. Yohanis Paberu dan Ibunda Ester Paembonan selaku orang tua
Paberu, dan Yanita Liling yang dengan sabar memberikan dorongan, motivasi
dan Dewi Herianti Rende). Terima kasih untuk masukan, bantuan, motivasi,
tugas akhir ini selesai khususnya bagi kelas G10 tanpa terkecuali.
manusia yang luput dari kelemahan. Semoga segala bantuan dari berbagai
pihak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan rekan-
rekan mahasiswa khususnya prodi PGSD dan generasi yang akan datang.
Asriyati Paberu’
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Profil Sekolah
a. Identitas Sekolah
No Identitas Sekolah
2. NSS 101192417003
3. NPSN 40309642
6. Kecamatan Sesean
10 Telepon
13 Akreditasi B
.
14 Surat Keputusan/SK 5303140153091995
b. Visi
Terwujudnya siswa yang unggul dan berprestasi dilandasi iman dan taqwa.
c. Misi
menyenangkan.
penanaman nilai karakter peduli lingkungan pada siswa SDN 3 Sesean Kabupaten
Toraja Utara, berikut yang menjadi narasumber wawancara dalam penelitian ini:
penanaman nilai karakter peduli lingkungan pada siswa SDN 3 Sesean Kabupaten
Toraja Utara. Sekolah ini merupakan sekolah dasar yang menerapkan nilai
kerja bakti, jumat bersih, setiap pagi peserta didik diberikan tugas untuk rutin
bentuk kegiatan yang dilakukan sekolah adalah piket kelas dan kerja bakti atau
“Hari senin sampai sabtu sebelum masuk kelas, anak-anak sudah dibagi
jadwalnya piket setiap hari untuk membersihkan kelasnya, untuk hari jumat
itu ada namanya pembiasaan, selain anak-anak membersihkan kelasnya
anak-anak juga memperhatikan lingkungan sekolahnya juga diperhatikan
kebersihannya”. “Kegiatan siswa yang pertama kalau sudah masuk ke
sekolah, pagi-pagi yah biasa jika mereka melihat sampah di sekitaran
lingkungan sekolah mereka langsung memungutnya baru dibuang nanti di
tempat sampah, itu salah satunya yang paling kecil. Kemudian, di dalam
kelas mereka membersihkan atau melaksanakan piket kebersihan itu salah
satu cinta lingkungan melalui kebersihan. Kemudian setiap minggu, itu
rutinlah hari jumat itu kerja bakti”.
Wawancara yang disampaikan kepala sekolah dan guru juga didukung
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan siswa diperkuat dengan
harian, mingguan, dan sewaktu-waktu. Pembiasaan rutin harian yaitu piket kelas
yang sudah sesuai jadwal. Setiap kelas menyusun petugas piket harian kelas,
jadwal piket harian di setiap kelas mulai dari kelas I sampai kelas VI di tempel di
dinding atau pintu lemari. Siswa yang bertugas piket datangnya lebih awal, ada
juga yang jadwal piketnya dihari besok tetapi disaat pulang sekolah mereka
ruang ruang kelas dengan cara menyapu, menata meja dan kursi, serta
lingkungan sekitar kelas. Pembiasaan rutin mingguan yang dilakukan yaitu kerja
bakti atau jumat bersih dilakukan setiap hari jumat dan kegiatan rutin sewaktu-
pembiasaan rutin dilaksanakan oleh seluruh siswa, guru, dan kepala sekolah.
dan prasarana yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan sekolah. Pembiasaan kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menunjang
2) Pembiasaan Spontan
Sesean ketika ada siswa yang berperilaku kurang baik terhadap fasilitas maupun
“Tentunya mereka itu harus diberi tahu, diberikan teguran, dan diingatkan
kembali bagaiman seharusnya kita menjaga lingkungan sekolah kita.
Memberikan pembelajaran kepada anak-anak memang banyak cara, dan
biasa juga kita berikan hukuman mendidik, artinya untuk memberikan
pemahaman kepada mereka bahwa menjaga lingkungan itu sebuah
kewajiban untuk kepentingan bersama di sekolah. Mereka di ajarkan untuk
merasa memiliki dan ketika itu sudah dimiliki, mereka tidak akan merusak
lagi, tetapi mereka akan menjaga bahkan saling mengingatkan jika ada
temannya yang mungkin tidak menjaga lingkungan”. “Salah satunya adalah
diberi pengertian, kenapa buang sampah sembarangan dampaknya apa,
karena semuanya itukan sudah dipelajari di kelas. Mengajarkan, menasehati
dulu supaya tidak membuang sampah sembarangan. Kalau secara reallnya
tidak ada siswa yang berlebihan, artinya tidak setiap hari membuang sampah
sembarangan, karena sudah tertanamlah tentang cara menjaga lingkungan
yang bersih, jadi untuk saat ini belum pernah saya dapat siswa seperti itu”.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperkuat dengan hasil
pertanyaan hal spontan apa saja yang kepala sekolah dan guru lakukan ketika ada
peserta didik yang berperilaku kurang baik terhadap fasilitas atau lingkungan
kepala sekolah melihat salah satu siswa membuang sampah pada tempatnya tetapi
tertiup oleh angin sehingga sampah tersebut berada di luar tempat sampah,
kemudian ibu kepala sekolah langsung mengingatkan salah satu siswa tersebut
untuk memungutnya kembali dan menaruhnya ke dalam tempat sampah. Ibu guru
atau di lingkungan sekolah. Tidak hanya kepala sekolah dan guru saja, tetapi ada
pembiasaan spontan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru ketika ada
siswa yang berperilaku kurang baik terhadap fasilitas atau lingkungan sekolah
3) Pembiasaan Keteladanan
Guru dan tenaga kependidikan adalah orang yang pertama dan utama
memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai karakter, salah
Berpakaian rapi, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, datang tepat
waktu, bekerja keras, jujur, menjaga kebersihan, bertutur kata sopan, berperilaku
“Soal kebersihan itu yah, gurunya harus duluan disitu menunjukkan kepada
mereka bahwa kita seharusnya begini terhadap sekolah kita, terhadap
lingkungan sekolah kita, dengan perilaku dan juga dengan memberikan
pendidikan pengajaran kepada mereka tentang pentingnya menjaga
lingkungan”. Membersihkan yah tentunya guru ada di situ, bukan cuma
menyuruh atau mengajar saja tetapi guru dulu yang mempraktekkan baru
siswa juga ikut”.
Keteladanan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru diperkuat dengan
hasil wawancara kepada siswa, ketika peneliti mengajukan pertanyaan tentang apa
bentuk keteladanan dari kepala sekolah dan guru dalam meneladankan sikap dan
perilaku peduli lingkungan pada peserta didik. Hasil wawancara dengan siswa
sebagai berikut:
umum keteladanan kepala sekolah dan guru kepada peserta didik yaitu selalu
berpakain rapi dan sesuai dengan seragam yang ditentukan. Hasil observasi
tentang keteladanan yang diberikan kepala sekolah dan guru kepada siswa sebagai
berikut: bukan hanya siswa yang mempunyai piket membersihkan tetapi guru
juga. Bentuk keteladanan yang diberikan kepala sekolah dan guru yaitu ikut serta
ruangan dan teras kantor guru dan kepala sekolah, menyiram tanaman, membuang
sampah.
disimpulkan bahwa keteladanan kepala sekolah dan guru kepada siswa dalam
pelaksanaan nilai karakter peduli lingkungan yaitu kepala sekolah dan guru
lingkungan.
4) Pengkondisian
kain pel”.
dengan guru:
“Jadi bicara soal kepedulian lingkungan ya itukan yang pertama itu
kebersihan sekolah, yang pastinya itu kita harus memfasilitasi dengan
mempersiapkan tempat sampah, kita di sini mempunyai tempat sampah
dimasing-masing titik untuk menaruh sampah basah, sampah kering, artinya
kita pilah-pilah sampahnya. “Menyiapkan sapu, dan skop, kemudian
gerobak juga, tempat sampah yang utama. Tempat sampah itu tiap-tiap kelas
pasti ada”.
Berdasarkan hasil wawamcara dengan kepala sekolah dan guru diperoleh
“Tempat sampah, sapu”. “Ember pake siram bunga”. “Sapu, skop, tempat
sampah disediakan supaya tidak ada anak-anak yang buang sampah
sembarangan”. “Sapu, sekop, lori-lori pake angkut sampah”. “Tempat cuci
tangan, tempat sampah”. “Sapu, sapu lidi, sabun cuci lantai, pel”.
“Disediakan polybag, pupuk, tempat sampah”.
Dalam pengkondisian pelaksanaan nilai karakter peduli lingkungan,
tentunya pihak sekolah dan siswa bersama dengan orang tua saling melengkapi.
rumah oleh masing-masing siswa untuk memperindah kelas dan sekolah. Hal
tersebut diperkuat dengan hasil wawancara bersama dengan guru sebagai berikut:
”Iya, itu program dari pemerintah. Tapi sebelumnya memperindah kelas itu
tanaman dari rumah, hasil wawancara sebagai berikut: “Iya”. “Disuruhkan bawa
terdapat tempat sampah. Di setiap ruangan terdapat alat kebersihan, mulai dari
ruang kelas I-VI. Alat kebersihan juga terdapat di dalam ruang kepala sekolah,
ruangan tersebut antara lain: sapu lidi, sapu lantai, kain pel, kemoceng/sulak,
tempat sampah, skop sampah. Sekolah mengkondisikan bak sampah yang berada
“Inikan kita tematik yah, peduli lingkungan itu tidak semua mata pelajaran
juga, kita sesuaikan dengan materinya, bahan ajarnya, tema-temanya,
misalnya dikelas satu itu ada tema benda, hewan dan tanaman disekitarku”.
“Iya, karena proses pembelajaran itu dikaitkan dengan kegiatan atau
kehidupan sehari-hari siswa mengenai lingkungan. Contohnya, di Toraja
Utara yah lingkungannya di Toraja Utara yang dikenalkan secara langsung
walaupun itu matematika atau bahasa Indonesia yah kita kaitkan dengan
lingkungan Toraja Utara. Jangan terlalu jauh lingkungannya”.
Hasil wawancara dengan guru diperkuat dengan hasil observasi yang
karakter peduli lingkungan diintegrasikan dalam semua mata pelajaran atau setiap
tema sesuai dengan materi yang diajarkan. Pengintegrasian nilai karakter peduli
tematik tidak terlepas dari proses pembelajaran aktif yaitu pemberian contoh
Sekolah menerapkan larangan merokok bagi seluruh warga sekolah, hal ini
warga sekolah diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru sebagai berikut:
“Tidak boleh merokok di sekolah. Istilahnya sekolah tanpa rokok yah. Ada
tulisan yang kita pasang dan tentunya juga kita sampaikan kepada mereka
bagaimana bahayanya ketika kita merokok, bagaimana bahayanya bagi diri
sendiri, orang lain di sekitar kita dan lingkungan”. “Iya, dan ada dalam
bentuk tulisan”.
Larangan atau himbauan untuk tidak merokok di lingkungan sekolah yang
disampaikan kepala sekolah dan guru diperkuat dengan hasil wawancara dengan
siswa sebagai berikut: “Iya, ada tulisan yang ditempelkan”, “Iya, melarang”. “Iya
asap rokok diperoleh hasil bahwa SDN 3 Sesean bebas dari asap rokok. Sekolah
mencantumkan larangan merokok ke dalam tata tertib sekolah dan juga dalam
sudah tercantum dalam tata tertib sekolah dan juga ada dalam bentuk gambar
disertai dengan tulisan yang ditempel dibeberapa tempat. Kepala sekolah dan guru
melakukan himbauan dan larangan langsung kepada warga sekolah untuk tidak
rokok memiliki dampak positif bagi siswa, sehingga udara yang ada di lingkungan
sekolah bersih dan sehat bagi siswa. Kondisi bebas asap rokok juga dapat
menjadi teladan bagi siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan
diri.
Menurut kepala sekolah berkaitan dengan upaya yang dilakukan sekolah untuk
membasmi dan mencegah tumbuhnya jentik nyamuk sebagai berikut: “Setiap pagi
“Toilet/WC kami itu harus dibersihkan setiap saat, sesuai dengan piket yang
ditentuan dan tentunya juga persediaan air harus cukup untuk hal ini”. Siswa
diajarkan untuk menutup kalau ada wadah-wadah yang terbuka yah ditutup,
menguras atau membersihkan bak secara teratur”.
Hasil wawancara tentang upaya sekolah dalam mencegah dan membasmi
bahwa di lingkungan sekolah tidak terdapat jentik nyamuk. Bak air dan selokan
pembiasaaan mengontrol baik air setiap saat, membuang sampah pada temptanya,
dan menjaga kebersihan. Kondisi sekolah yang bebas dari jentik nyamuk
berikut:
“Iya, kalau di sekolah ini saya kira dihimbau kepada siswa kalau membeli
harus memperhatikan makanan yang bersih, kalau mau makan harus
mencuci tangan dulu”
Hasil wawancara dengan kepala sekolah diperkuat dengan hasil wawancara
dengan guru.
“Kalau kantin di sini, tetap kebersihan dan keamanan makanan yang di jual
di sini itu pastinya akan bersih dan kami juga memeriksa hal itu karena
anak-anak juga harus terjaga dari kebersihan itu. Jangan sampai mereka
membeli makanan dari penjual yang kurang bersih”.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperoleh juga hasil
kelas. Pengelolaan kantin atau warung sekolah dilakukan atau dikoordinir oleh
salah satu keluarga guru yang mengajar di sekolah tersebut. Kondisi dari kantin
atau warung sekolah tersebut bersih. Kantin atau warung sekolah menyediakan
makanan kecil untuk kepentingan anak sekolah bahkan juga bagi para guru.
Sebagian besar makanan yang dijual adalah buatan sendiri seperti cilok, pisang
goreng, donat, bakwan, bakso dan lain sebagainya. Makanan yang dijual cukup
higienes dan sehat. Sebagain besar dibuat sendiri sehingga kualitas makanan lebih
tertutup.
membahayakan siswa ketika mereka membeli jajanan. Kantin sekolah yang bersih
dapat menunjang terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat bagi siswa bahkan
4) Fasilitas Sanitasi
Fasilitas sanitasi sekolah menurut kepala sekolah sebagai berikut: “ Ya,
Menurut siswa sebagai berikut: “Iya”. “Sudah ada semua”. “Sudah memadai”.
tangan berada di depan setiap kelas. Pembuangan air tempet cuci tangan dialirkan
perepasan terbuka/ selokan. Alat-alat kebersihan seperti sapu, pel, ember, skop
sanitasi. Sarana pembuangan toilet sudah sesuai standar dialirkan dalam sptic tank
dalam tanah, tempat sampah di letakkan di tempat yang strategis, tempat cuci
bersih dan kondusif bagi siswa. Lingkungan yang bersih dan kondusif akan
membantu siswa untuk dapat lebih menyerap materi pelajaran yang disamaikan
oleh guru.
hygiene dan sanitasi sekolah. Promosi hygiene dan sanitasi sekolah yang
Hasil yang sama juga di sampaikan oleh guru berkaitan promosi hygiene
sekolah meliputi fasilitas kebersihan, tempat cuci tangan, toilet dan fasilitas
dengan himbauan dan ajakan secara langsung dari kepala sekolah/guru pada saat
apel pagi atau pada saat melakukan kegiatan maupun poster-poster yang ditempel.
berbagai poster peduli lingkungan. Promosi hygiene dan sanitasi yang dilakukan
sehingga siswa merasa lebih nyaman untuk belajar di sekolah. Kondisi yang
kondusif dan nyaman bagi siswa tentunya akan mendukung tercapainya tujuan
Lingkungan
pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh sekolah. Faktor pendukung dalam
“Kalau pendukung yah tidak terlepas dari kerjasama dengan pihak guru,
termasuk bagaimana proaktifnya untuk selalu mengingatkan ke anak-anak,
jadi selalu kita ingatkan terus, apakah itu di apel, apakah itu yah sementara
kita jalan, kita ingatkan anak-anak kalau ada yang perlu, contohnya kalau
tanamannya layu kita ingatkan bisakah disiram, ada sampah yang
berserakan yah ditunjuk saja dan anak-anak sudah mengerti”.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, juga diperoleh penjelasan dari
guru sebagai berikut: “Kalau faktor pendukung yah sudah ada semua tanaman di
situ jadi siswa tinggal melaksanakan nilai sikap cinta lingkungan”. Faktor
pendukung yang telah dijelaskan oleh kepala sekolah dan guru dalam
menanamkan nilai karakter peduli lingkungan, tidak terlepas dari hambatan yang
“Penghambatnya yah dari segi waktu, karena paling tidak pak guru ibu guru
dengan semua yang ada itu selalu fokus sama proses pembelajaran, tugas
pokok. Kemudian kalau di SD kan tidak ada itu pegawai-pegawai lain hanya
itu guru dan kepala sekolah, adapun itu kalau ada ya nanti diangkat di honor
sekolah, jadi terbatas sekali itu tenaga untuk itu. Faktor penghambat lagi,
masalah pembuangan sampah, pembuangan akhir, sampah-sampah yang
susah untuk terdaur ulang”.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah sama dengan yang disampaikan
dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan yaitu terjalinnya kerja sama,
Dalam menanamkan nilai nilai karakter peduli lingkungan tentu ada faktor
Lingkungan
pembuangan akhir sampah-sampah yang sulit untuk terurai. Adapaun solusi yang
“Kalau solusi untuk penghambat, kita tidak pernah berhenti untuk saling
mengingatkan satu sama lain, sesama guru paling utama, pegawai, paling
utama itu kepada anak-anak, karena di samping itu jadi kebiasaan paling
tidak menjadi satu nilai yang bagus di sekolah”.
Hal ini juga disampaikan oleh guru mengenai solusi yang ditempuh, sebagai
kalau sampah-sampah yang tidak bisa dibakar yah dibawa ke tempat sampah yang
hasil bahwa warga sekolah terus saling mengingatkan untuk peduli terhadap
dilakukan oleh sekolah, nilai karakter peduli lingkungan dapat berjalan dengan
baik.
menjadi kebiasaan setiap hari. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Akhwani (2013). Kebiasaan itu seberapa kegiatan yang dilaksanakan, tetapi
kepala sekolah dan guru jika menemukan peserta didik yang berperilaku kurang
spontan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru salah satunya pemberian
hukuman tentunya bertujuan untuk membuat jerah peserta didik. Hal tersebut juga
dikemukakan oleh Sifaun Naziyah & dkk (2021), kegiatan pembiasaan spontan
dilakukan dengan tujuan agar peserta didik yang menyimpang atau berperilaku
kurang baik terhadap fasilitas dan lingkungan sekolah tidak mengulangi kembali
kepala sekolah dan guru kepada siswa yaitu kepala sekolah dan guru senantiasa
mengenakan pakaian rapi, sesuai dengan aturan yang berlaku dan meneladankan
sikap peduli lingkungan melalui kegiatan menyapu, mengepel ruangan dan teras
tenaga pendidik maka tindakan tersebut menjadi panutan bagi peserta didik. Hal
ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Lia Dwi Tresnani (202-:115),
Guru harus menjadi contoh atau role model bagi anak didiknya untuk bisa
tempat cuci tangan, polybag, dan toilet. Hal ini sesuai dengan pendapat Sifaun
Nilai karakter harus disampaikan kepada peserta didik, namun tidak menjadi
proses pembelajaran dengan menggunakan metode dan model. Hasil penelitian ini
telah sesuai dengan pendapat Dwi Purwati (2017), pengintegrasian ke dalam mata
salah satu upaya yang bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap dampak
paparan asap rokok bagi kesehatan. Berdasarkan hasil data yang diperoleh SDN 3
Sesean bebas dari asap rokok. Himbauan dan larangan disampaikan secara
langsung juga dicantumkan dalam tata tertib sekolah, tulisan, dan gambar.
Menurut Sifaun Naziyah & dkk (2021), warga sekolah yang berperan dalam
menjaga ksehatan lingkungan agar bebas dari jentik nyamuk. Pendapat tersebut
mengontrol bak air, dan mengajak peserta didik menjaga kebersihan dengan cara
Kantin atau waung sekolah menjual makanan yang cukup higienes dan
lingkungan sehat dan kondusif bagi warga sekolah khususnya peserta didik yaitu
toilet yang pembuangannya dialirkan ke septic tank dalam tanah, tempat sampah
yang diletakkan sudah strategis, tempat cuci tangan, dan alat-alat kebersihan.
Promosi hygiene dan sanitasi yang dilakukan kepala sekolah dan guru ke siswa
yaitu dengan menyampaikan secara langsung, juga berupa gambar dan tulisan.
Hasil penelitian ini telah sesuai dengan pendapat (Sukarto 2017;43-44). Kantin
karakter peduli lingkungan di SDN 3 Sesean tentunya ada faktor pendukung dan
penghambat yang ditemui di sekolah. Faktor pendukung yaitu kerja sama atau
saling melengkapi. Kerja sama antara pendidik dan siswa seperti melaksanakan
kerja bakti, melaksanakan piket harian, dan lain sebagainya. kerja sama yang
terjalin antara sekolah dan orang tua siswa yaitu, siswa mengkomunikasikan
kepada orang tua mereka bahwa mereka ditugaskan untuk membawa tanaman dari
kepada kepala sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
(Ismail 2021:160) dalam pendidikan karakter, semua kepentingan yang ada dalam
masyarakat luas.
akhir sampah-sampah yang sulit terurai, hal ini sesuai dengan pendapat (Nofriza
Efendi & dkk 201:162) kurangnya fasilitas yang memadai seperti bak sampah
Utara
Solusi yang ditempuh dalam mengahadapi hambatan pelaksanaan atau
penanaman nilai karakter peduli lingkungan yang dikemukakan oleh guru di SDN
ssmpah yang tidak dapat dimusnahkan dibawa ke tempat sampah yang berada
dekat dengan SMP. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiryanto (2017:178),
BAB V
A. Kesimpulan
karakter peduli lingkungan di SDN 3 Sesean yaitu terjalinnya kerja sama. Faktor
B. Saran
1. Sekolah
3. Siswa
Diharapkan agar siswa selalu mengikuti kegiatan dan mematuhi aturan yang
diciptakan oleh sekolah, agar siswa memiliki karakter yang baik bagi diri
Pedoman Observasi
1. Bentuk kegiatan rutin apa saja yang dilaksanakan sekolah yang berkaitan
dengan nilai karakter peduli lingkungan?
2. Hal spontan apa yang dilakukan bapak/ibu ketika ada peserta didik yang
berperilaku kurang baik terhadap lingkungan sekolah?
3. Menurut Bapak/Ibu bagaimana bentuk keteladan kepala sekolah dan guru
dalam meneladankan sikap dan perilaku peduli lingkungan pada siswa?
4. Menurut Bapak/ Ibu apa bentuk pengkondisian yang dilakukan sekolah
dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan?
5. Apakah sekolah ini sudah menerapkan pembelajaran berbasis karakter?
6. Apakah nilai karakter peduli lingkungan diintegrasikan dalam setiap mata
pelajaran?
7. Bagaimana pengintegrasian nilai karakter peduli lingkungan dalam setiap mata
pelajaran?
8. Apakah sekolah melarang atau melakukan himbauan untuk tidak merokok di
lingkungan sekolah?
9. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah untuk membasmi dan mencegah
tumbuhnya jentik nyamuk?
10. Bagaimana pengelolaam kantin atau warung sekolah menjaga kebersihan
sekolah dan kesehatan dari makanan yang dikonsumsi oleh peserta didik?
11. Apakah fasilitas sanitasi sekolah sudah memadai?
12. Bagaimana sekolah melakukan promosi hygiene dan sanitasi sekolah?
13. Tindakan apa yang diberikan oleh ibu jika siswa membuang air besar dan
kecil dengan sembarangan?
14. Tindakan apa yag diberikan oleh ibu jika siswa membuang sampah dengan
sembarangan?
15. Apakah siswa ikut serta dalam membersihkan halaman sekolah?
16. Tindakan apa yang diberikan oleh ibu jika melihat siswa tidak membersihkan
halaman sekolah?
17. Tindakan apa yang diberikan kepala sekolah/guru jika siswa memetik bunga
di lingkungan sekolah?
Pedoman Wawancara Guru Kelas Tinggi
1. Bentuk kegiatan rutin apa saja yang dilaksanakan sekolah yang berkaitan
dengan nilai karakter peduli lingkungan?
2. Hal spontan apa yang dilakukan bapak/ibu ketika ada peserta didik yang
berperilaku kurang baik terhadap lingkungan sekolah?
3. Menurut Bapak/Ibu bagaimana bentuk keteladan kepala sekolah dan guru
dalam meneladankan sikap dan perilaku peduli lingkungan pada siswa?
4. Menurut Bapak/Ibu apa bentuk pengkondisian yang dilakukan sekolah
dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan?
5. Apakah sekolah ini sudah menerapkan pembelajaran berbasis karakter?
6. Apakah nilai karakter peduli lingkungan diintegrasikan dalam setiap mata
pelajaran?
7. Bagaimana pengintegrasian nilai karakter peduli lingkungan dalam setiap mata
pelajaran?
8. Apa saja kendala yang dihadapi sekolah dalam menanamkan nilai karakter
peduli lingkungan melalui pengintegrasian dalam setiap mata pelajaran?
9. Apakah sekolah melarang atau melakukan himbauan untuk tidak merokok di
lingkungan sekolah?
10. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah untuk membasmi dan mencegah
tumbuhnya jentik nyamuk?
11. Bagaimana pengelolaan kantin atau warung sekolah menjaga kebersihan
sekolah dan kesehatan dari makanan yang dikonsumsi oleh peserta didik?
12. Apakah fasilitas sanitasi sekolah sudah memadai?
13. Bagaimana sekolah melakukan promosi hygiene dan sanitasi sekolah?
14. Apakah siswa ditugaskan untuk membersihkan WC?
15. Membersihkan WC, apakah dilakukan setiap hari atau seminggu sekali?
16. Tindakan apa yang diberikan ibu jika siswa tidak membersihkan WC?
17. Apakah siswa ditugaskan untuk membersihkan tempat sampah?
18. Apakah membersihkan tempat sampah dilakukan setiap hari atau seminggu
sekali?
19. Apakah siswa ikut serta dalam membersihkan lingkungan sekolah?
20. Tindakan apa yang diberikan oleh ibu jika melihat siswa tidak membersihkan
lingkungan sekolah?
21. Apakah siswa diajak untuk memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman?
22. Tindakan apa yang diberikan ibu jika siswa tidak memelihara tanaman di
halaman sekolah?
23. Apakah siswa ditugaskan untuk membawa tanaman dari rumah?
24. Apakah siswa ditugaskan hanya merawat tanaman sendiri atau juga merawat
tanaman lain di halaman sekolah?
25. Tindakan apa yang diberikan kepala sekolah/guru jika siswa tidak
memelihara tanaman di halaman sekolah?
26. Apakah siswa ikut serta dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan
sekolah?
27. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekolah?
28. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai karakter
peduli lingkungan?
29. Solusi apa yang dilakukan dalam menghadapi hambatan tersebut?
Identitas Informan
Identitas Informan
14. Apakah fasilitas sanitasi sekolah “Kalau sampai saat ini sudah
sudah memadai? memadai, pengelolaan fasilitas
sanitasi sekolah itu kami juga
cukup baik, sudah sesuai dengan
standar bangunan yang baik”.
15. Bagaimana sekolah melakukan “Tentu kita mendemonstrasikan
promosi hygiene dan sanitasi bagaimana cara menjaga
sekolah? kebersihan diri misalnya mencuci
tangan yang benar, dan petugas
kesehatan itu juga sering datang
mengsosialisasikan cara mencuci
tangan yang benar, cara
menggosok gigi yang benar bagi
peserta didik.”
16. Tindakan apa yang diberikan oleh “Saya kira untuk membuang air
ibu jika siswa membuang air besar kecil maupun air besar itu tidak
dan kecil dengan sembarangan? ada anak-anak sekarang yang
tidak paham tentang cara yang
benar, kecuali memang anak
kelas satu kadang yang baru-baru
masuk itu kan kadang-kadang
masih malu-malu”.
17. Tindakan apa yag diberikan oleh ibu “Diberi hukuman mendidik
jika siswa membuang sampah seperti mengambil bagian saat
dengan sembarangan? apel pagi atau diarahkan untuk
memungut sampah”
18. Apakah siswa ikut serta dalam “Iya, dapat dilihat pada saat hari
membersihkan halaman sekolah? jumat, dimana semua peserta
didik atau seluruh warga sekolah
ikut serta dalam membersihkan
halaman sekolah”.
19. Tindakan apa yang diberikan oleh “Diberikan teguran, arahan,
ibu jika melihat siswa tidak diberikan tugas mengambil
membersihkan halaman sekolah? bagian pada saat apel pagi”".
20. Tindakan apa yang diberikan kepala “Diberikan teguran,arahan,
sekolah/guru jika siswa memetik diberikan tugas mengambil
bunga di lingkungan sekolah? bagian pada apel pagi”
Identitas Informan
Peneliti Responden
1. Halo, selamat pagi. Perkenalkan Filoria Velita Biring
nama kakak Asriyati Paberu’, Kelas IA
kalau kamu namanya siapa? Senin, 16 Januari 2023
2. Kamu kelas berapa? 1. “ Selamat pagi juga ibu, nama saya
3. Nah, kakak mau bertanya. Apakah Filoria”
kamu peduli terhadap lingkungan? 2. “Kelas IA”
4. Bentuk kegiatan rutin apa saja 3. “Iya bu, saya peduli”
yang dilaksanakan sekolah yang 4. “Menyapu halaman”
berkaitan dengan nilai karakter 5. “Diberitahukan kalau tidak boleh
peduli lingkungan? seperti itu”
5. Hal spontan apa yang kepala 6. “Menyiram tanaman”
sekolah dan guru lakukan ketika 7. “Tempat tanam bunga”
ada peserta didik yang berperilaku 8. “Melarang”
kurang baik terhadap fasilitas atau 9. “Iya”
lingkungan sekolah? 10. “Disampaikan tiap hari, tiap
6. Bagaimana kepala sekolah dan berbaris”
guru dalam meneladankan 11. “Tidak pernah”
perilaku peduli lingkungan ? 12. “Dikasih tahu tidak boleh begitu
7. Apa bentuk pengkondisian yang lagi”
dilakukan sekolah dalam 13. “Iya”
pelaksanaan nilai karakter peduli 14. “Ditanya jangan buang sampah
lingkungan? sembarangan”
8. Apakah sekolah melarang atau 15. “Ditanya buang sampah pada
melakukan himbauan untuk tidak tempatnya, jangan buang sampah
merokok? sembarangan”
9. Apakah fasilitas sanitasi sekolah 16. “Iya”
sudah memadai? 17. “Diberitahu untuk ikut bersihkan
10. Bagaimana sekolah melakukan juga”
promosi hygiene dan sanitasi 18. “Kutanya jangan petik bunga”
sekolah?
11. Apakah kalian buang air kecil dan Quennara Tandililing
air besar di WC? Kelas IB
12. Tindakan apa yang diberikan oleh Senin, 16 Januari 2023
kepala sekolah/guru jika 1. “Selamat pagi juga ibu, nama saya
membuang air kecil dan air besar Quen”
dengan sembaragan? 2. “Saya kelas IB”
13. Apakah kalian membuang sampah 3. “Iya”
pada tempatnya? 4. “Mencabut rumput, memungut
14. Bagaimana tindakan kalian jika sampah, membuang sampah pada
melihat siswa lain membuang tempatnya”
sampah sembarangan di 5. “Beritahukan kalau itu tidak baik”
lingkungan sekolah? 6. “Memungut sampah, menyapu,
15. Tindakan apa yang diberikan oleh halaman sekolah”
kepala sekolah/guru jika siswa 7. “Tempat sampah, sapu lidi”
membuang sampah dengan 8. “Tidak ada orang yang merokok”
sembarangan? 9. “Iya”
16. Apakah kalian ikut serta dalam 10.“Jadi, setiap hari biasanya guru-
membersihkan halaman sekolah? guru atau kepala sekolah
17. Tindakan apa yang diberikan menyampaikan kalau ada sampah-
kepala sekolah/guru jika melihat sampah yang belum dipungut,
siswa tidak membersihkan tolong dipungut sekarang juga”
halaman sekolah? 11.“Iya”
18. Tindakan apa yang diberikan 12.“Memberitahukan kalau itu tidak
kepala sekolah/guru jika siswa baik”
memetik bunga di lingkungan 13.“Iya”
sekolah? 14.“Diberitahukan kalau itu tidak
baik, sebab tidak menjaga
lingkungan sekolah”
15.“Biasanya dikasih hukuman ambil
bagian diapel pagi”
16.“Iya”
17.“Diberitahukan untuk
membersihkan halaman sekolah”
18.“Ditegur”
Yober Tebba
Kelas IIIB
Senin, 16 Januari 2023
1. “Selamat pagi juga kak, nama saya
Yober”
2. “Kelas IIIB”
3. “Iya”
4. “Tidak membuang sampah
sembarangan, menyiram bunga”
5. “Menegur, biasa juga di kasih tahu
bilang jangan komi buang
sembarangan karena harus ki jaga
lingkungan”
6. “Biasa mencabut rumput,
membersihkan bunga-bunga yang
rontok”
7. “Sapu, skop, lori-lori pake angkut
sampah”
8. “Iya”
9. “Iya”
10.“Kalau apel orang biasa dibilang”
11.“Iya”
12.“Biasa menegur”
13.“Iya”
14.“Menegur, kubilang dilarang ki
buang sampah sembarangan karena
itu tidak termasuk peduli
lingkungan”
15.“Dikasih tahu”
16.“Iya”
17.“Biasa dibilangkan jangan komi
begitu, karena tambah kotor nanti
ini lingkungan sekolah”
18.“Menegurnya, kubilang jangan ko
petik bunga dilarangki, nanti
dimarahi”
Hasil Wawancara Siswa Kelas Tinggi
Peneliti Responden
1. Halo, selamat pagi. Perkenalkan Anisa Ramba
nama kakak Asriyati Paberu’, Kelas IV
kalau kamu namanya siapa? Senin, 16 Januari 2023
2. Kamu kelas berapa? 1. “Selamat pagi juga kak, nama saya
3. Nah, kakak mau bertanya. Anisa”
Apakah kamu peduli terhadap 2. “Kelas IV”
lingkungan? 3. “Peduli”
4. Bentuk kegiatan rutin apa saja 4. “Membuang sampah pada tempatnya,
yang dilaksanakan sekolah yang menyiram tanaman, membersihkan
berkaitan dengan nilai karakter halaman sekolah, dan membersihkan
peduli lingkungan? kelas”
5. Hal spontan apa yang kepala 5. “Kadang ditegur, dimarahi, dikasih
sekolah dan guru lakukan ketika hukuman membersihkan”
ada peserta didik yang 6. “Kerja bakti”
berperilaku kurang baik 7. “Tempat cuci tangan, tempat sampah”
terhadap fasilitas atau 8. “Iya”
lingkungan sekolah? 9. “Iya”
6. Bagaimana kepala sekolah dan 10. “Setiap apel pagi”
guru dalam meneladankan 11. “Iya”
perilaku peduli lingkungan 12. “Setiap minggu, biasanya sekali
? seminggu”
7. Apa bentuk pengkondisian yang 13. “Ditegur”
dilakukan sekolah dalam 14. “Iya”
pelaksanaan nilai karakter 15. “Setiap pagi”
peduli lingkungan? 16. “Iya”
8. Apakah sekolah melarang atau 17. “Dihukum, misalnya kalau tidak
melakukan himbauan untuk membersihkan disuruh
tidak merokok? membersihkan kembali”
9. Apakah fasilitas sanitasi sekolah 18. “Iya”
sudah memadai? 19. “Iya”
10. Bagaimana sekolah melakukan 20. “Semua tanaman yang ada di depan
promosi hygiene dan sanitasi kelas, dibersihkan, disiram oleh
sekolah? anak-anak kelas masing-masing”
11. Apakah kalian ditugaskan untuk 21. “”Biasanya ditegur, disuruh
membersihkan WC? besoknya”
12. Membersihkan WC, apakah 22. “Ikut”
dilakukan setiap hari atau 23. “Meyapu di halaman sekolah,
seminggu sekali? membersihkan selokan”
13. Tindakan apa yang diberikan Arnianti Kondolele
kepala sekolah/guru jika siswa Kelas V
tidak membersihkan WC? Selasa, 10 Januari 2023
14. Apakah kalian ditugaskan untuk 1. Selamat pagi, nama saya Arnianti”
membersihkan tempat sampah? 2. “Kelas V”
15. Apakah membersihkan tempat 3. “Peduli”
sampah dilakukan setiap hari 4. “Membuang sampah pada tempatnya,
atau seminggu sekali? membersihkan halaman, menyiram
16. Apakah kalian ikut serta dalam bunga, mencabut rumput”
membersihkan lingkungan 5. “Menegur, biasanya diberi hukuman
sekolah? mengambil apel pagi”
17. Tindakan apa yang diberikan 6. “Menyapu, menyiram bunga”
oleh kepala sekolah/guru 7. “Sapu, sapu lidi, sabun cuci lantai,
kepada siswa jika tidak pel”
membersihkan lingkungan 8. “Iya”
sekolah? 9. “Sudah memadai”
18. Apakah kalian diajak untuk 10. “Biasanya disampaikan disaat apel
memperindah kelas dan sekolah pagi”
dengan tanaman? 11. “Iya”
19. Apakah kalian ditugaskan untuk 12. “Setiap minggu”
membawa tanaman dari rumah? 13. “Ditegur”
20. Apakah kalian ditugaskan untuk 14. “Iya”
merawat tanaman sendiri atau 15. “Sebelum apel pagi, setiap hari”
juga merawat tanaman lain yang 16. “Ikut”
ada di sekolah? 17. “Ditegur”
21. Tindakan apa yang diberikan 18. “Iya
kepala sekolah/guru jika siswa 19. “Disuruhkan bawa dari rumah”
tidak memelihara tanaman di 20. “Dirawat semua”
halaman sekolah? 21. “Ditegur, dikasih tahu, na bilang
22. Apakah kalian ikut serta dalam harus ki rawat semua tanaman”
kegiatan menjaga kebersihan 22. “”Iya”
lingkungan sekolah? 23. “Membersihkan sekolah, menyapu
23. Kegiatan apa saja yang lingkungan sekolah”
dilakukan untuk menjaga Jesika Karen
kebersihan lingkungan sekolah? Kelas VI
Senin, 16 Januari 2023
1. “Selamat pagi juga bu, nama saya
Jesika”
2. “Kelas VIA”
3. “Iya, saya peduli terhadap
lingkungan”
4. “Membersihkan lingkungan sekolah,
mengambil sampah”
5. “Menegur, memperingati agar
melakukan yang terbaik, ada juga
yang ditugaskan untuk mengambil
bagian di apel pagi”.
6. “Cara membuang sampah
ketempatnya, menegur teman yang
tidak membuang sampah
ketempatnya”.
7. “Disediakan polybag, pupuk, tempat
sampah”
8. “Iya, ada tulisan yang ditempelkan”
9. “Iya, sudah”
10. “Disampaikan secara langsung,
selalu diingatkan kepada siswa
setiap hari atau setiap apel pagi”
11. “Iya”
12. “Tergantung biasa setiap hari biasa
sekali seminggu. Tergantung
penyampaian dari guru”
13. “Menegur”
14. “Iya”
15. “Biasa dilakukan saat hari jumat”
16. “Iya”
17. “Menegur, memberikan arahan agar
supaya lingkungan sekolah bersih,
indah dan asri”
18. “Iya”
19. “Iya ditugaskan untuk membawa
tanaman”
20. “Merawat semua tanaman, setiap
pagi disiram dan juga biasa
tergantung piket dan ada juga yang
merelakan diri untuk menyiramnya”
21. “Menegur, memberikan arahan agar
melakukan, dan juga memberikan
tugas untuk mengambil bagian saat
apel pagi”
22. “Iya”
23. “Menyiram bunga setiap pagi,
menyapu kelas ketika pulang,
membersihkan lingkungan,
membuang sampah pada tempatnya,
mencuci tangan”
Dokumentasi:
Lokasi Penelitian
Wawancara dengan Kepala Sekolah
Wawancara dengan Wali Kelas Rendah Wawancara dengan Wali Kelas Tinggi
Piket Harian
Kerja bakti atau Jumat bersih