DI MTsN SEMARANG
Makalah ini Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Matematika
Dosen Pengampu: Wulan Izzatul Himmah, M. Pd.
Segala puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT. penguasa alam
semesta yang telah memberikan segala kebaikan, kenikmatan, iman, dan Islam
kepada kita. Sholawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad SAW. yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman
terang benderang. Syukur alhamdulillah berkat limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan observasi terkait
“Pengembangan Kurikulum 2013 di MTsN Semarang” dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Matematika.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memenuhi kewajiban kami, dan kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
PROFIL MADRASAH
A. IDENTITAS MADRASAH
3. Alamat :
- Jalan :-
- Desa : Susukan
- Kecamatan : Susukan
- Kabupaten : Semarang
- Kelas 8 : 47 Jam
- Kelas 9 : 47 Jam
3
4. Kepala Sekolah :
- NIP : 197208241997032002
- No Telepon : 081390059819
C. Kepala Madrasah
4
2. Kepala Madrasah ketiga Drs. Sarbani dari 5 April 1999 sampai
dengan 3 Juni 2002.
D. VISI
E. MISI
1. Melaksanakan proses pembelajaran dengan memprioritaskan aspek
pengajaran, pengamalan, dan pengalaman.
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)
NARASUMBER
6
TTL : Demak, 09 Maret 1971
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Bangsa/ Agama : Indonesia/ Islam
Status : Menikah
Alamat : Terban, RT. 26/03, Kec. Pabelan
Pekerjaan : PNS/ Guru
Instansi : MTsN Semarang
Riwayat Pendidikan
1. SD (1984)
2. SMP Mranggen (1987)
3. SPG Solo (1990)
4. S1 IKIP PGRI (1994)
5. S2 UNWIDA KLATEN (2015)
Pengalaman Kerja
1. Guru MTsN Semarang
2. Guru MAN Suruh
3. Guru SMP N 2 Suruh
4. FASDA USAID SMP/ MTs
7
Riwayat Pendidikan
1. SD Sumberejo 1
2. SMP 4 Salatiga
3. SMA
4. UNS
Pengalaman Kerja
1. Guru MTsN Semarang
HASIL OBSERVASI
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 DI MTsN SEMARANG
8
Bapak/Ibu, kurikulum mana yang terbaik diterapkan di sekolah ini?
(Mintalah penjelasan yang dialami sekolah saja)
9
10. Hal apa saja yang dilakukan sekolah dan pemerintah untuk
menjamin bahwa pelaksanaan kurikulum yang berlaku sudah sesuai
dengan yang ada dalam dokumen kurikulum?
Jawaban:
10
4. Di MTsN Semarang telah menerapkan kurikulum 2013, yakni
setelah pemerintah memberlakukan kurikulum 2013 tersebut pada tahun
ajaran 2013-2014.
11
anak bahwa lulusan madrasah nantinya bisa tahlil dan juga yasin,
Saturday Waqi’ah (setiap hari sabtu melalui sound terintegrasi dipandu
oleh salah satu guru/siswa bersama-sama membaca surat Al-Waqi’ah),
Takhtimu-l-Qur’an setiap satu bulan sekali di minggu terakhir dengan
membagikan Al-Qur’an yang terbagi-bagi juz nya dan diberikan kepada
anak dan guru, waktunya satu jam pembelajaran. Dampaknya bagi siswa
adalah positif, karena dengan adanya kegiatan ini para siswa menjadi
terbiasa dengan hal-hal ini dan kemungkinan besar akan diterapkan di
rumah ataupun di masyarakat. Perkembangan ini yang dipilih karena
untuk menerapkan hasil disertasi dari kepala sekolah yang coba
diaplikasikan disekolah ini, dan bisa berjalan dengan baik.
12
adalah mendapat surat peringatan serta diberikan bimbingan langsung
oleh kepala sekolah. Sedangkan sanksi untuk siswa dituangkan dalam
bentuk penskoran, jadi diberikan hukuman sesuai dengan jenis
pelanggaran dan skor yang didapatkan.
13
kesulitan lain yang dialami guru-guru dalam menerapkan pembelajaran
selain pelatihan-pelatihan. Misalnya dalam proses pembelajarannya di
kelasnya?
2. Kapan mulai dilaksanakannya kurikulum 2013 di sekolah ini?
3. Bagaimana kurikulum matematika di Sekolah ini dikembangkan
tetap sama atau ada perubahan? Apakah adakah kekhasan sekolah dalam
pengembangan kurikulum matematika?
4. Tujuan pengembangan kurikulum matematika menurut Ibu seperti
apa?
5. Apa saja inovasi Ibu dalam pengembangan kurikulum matematika
ini? Dari mana ide yang Ibu dapat dalam membuat inovasi tersebut?
6. Apakah guru selalu menerapkan model-model pembelajaran yang
disarankan dalam K13 seperti Problem-Based Learning, Project-Based
Learning, dsb pada saat pembelajaran di Kelas? Apa saja kesulitan yang
dihadapi Ibu maupun siswa dalam menerapkan model-model
pembelajaran tersebut?
7. Apa saja perencanaan yang dipersiapkan oleh Ibu untuk
menghadapi pembelajaran dalam satu tahun? Bagaimana guru
mempersiapkannya?
8. Apakah media pembelajaran matematika dikembangkan Ibu
sendiri? Bagaimana Ibu mengembangkan media pembelajaran?
9. Apakah media pembelajaran berupa alat peraga saja atau juga
media pembelajaran berbasis computer/IT?
10. Apa saja contoh media yang telah dikembangkan Ibu dalam 3
tahun terakhir?
11. Bagaimana penilaian pembelajaran nya? Pernahkan siswa
mengeluh dengan model pembelajaran yang ibu gunakan dalam proses
pembelajaran?
Jawaban:
1. Proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas sudah
diupayakan sesuain dengan kurikulum K13. Kesulitannya dalam
penerapan pembelajaran ialah diawal penerapan kurikulum K13, guru
yang belum mengikuti pelatihan penerapan kurikulum K13 serta masih
mengalami kebingungan. Dan ketika sudah benar-benar diterapkan,
kesulitan yang berikutnya ialah dari siswa sendiri. Ketika siswa dituntut
14
untuk aktif mencari materi sendiri hanya siswa yang dapat aktif. Karena
diusia sekolah menengah pertama ini, siswa masih terlalu banyak
bermain sehingga masih perlu dibimbing oleh seorang guru. Sedangkan
upaya yang dilakukan guru adalah Pertama, guru yang belum mengikuti
pelatihan berusaha untuk mencari dan mengikuti beberapa pelatihan,
namun jika di sekolah ini ada seorang guru yakni Ibu Sukrini yang sudah
mengikuti pelatihan bahkan ditunjuk menjadi seorang pembimbing
pelatihan tersebut dilingkup Kabupaten Semarang. Upaya yang kedua,
saat pembelajaran berlangsung guru tetap menyisipkan kurikulum KTSP
supaya siswa tidak tertinggal. Dengan menyisipkan kurikulum KTSP dan
memberi lembar kerja kepada siswa disebut upaya paling efektif supaya
siswa benar-benar tetap aktif dalam pembelajaran.
2. Di sekolah ini telah menerapkan kurikulum 2013, yakni setelah
pemerintah memberlakukan kurikulum 2013 tersebut pada tahun ajaran
2013-2014.
3. Untuk pengembangan kurikulum matematika di sekolah ini,
mengikuti perkembangan dari Kementrian. Pengembangan kurikulum
contohnya: pembelajaran di luar kelas. Seperti dalam menghitung luas
bangun datar, siswa diperlihatkan menggunakan alat peraga. Tujuannya
agar tidak lepas dari KI dan KD yaitu tujuan belajarnya serta untuk
membimbing siswa yang belum biasa mengikuti K13 ini. Kekhasan
sekolah dalam mengembangkan kurikulum matematika yakni
pembelajaran berbasis alam dengan mengaitkan langsung dengan
keadaan nyata atau ditunjukkan secara langsung objeknya agar siswa
benar-benar tahu, paham, dan mengerti.
4. Tujuan pengembangan kurikulum matematika tidak terlepas dari
KI dan KD, agar anak bisa mengikuti pembalajaran yang ada dalam
kurikulum 2013.
5. Inovasi guru pada saat pembelajaran adalah guru dapat melakukan
seperti penilaian dalam pembelajarannya, yakni mencari kekurangan dan
kelemahan metode yang digunakan dan kemudian disesuaikan dengan
15
RPP, jika perlu adanya direvisi maka akan dilakukan revisi sehingga bisa
memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
6. Pembelajaran yang diterapkan di kelas dengan menggunakan K13
dengan tetap menyisipkan kurikulum KTSP. Karena siswa yang sudah
terbiasa menggunakan kurikulum KTSP, tidak bisa serta merta berganti
dengan menggunakan K13 yang mana siswa dituntut untuk aktif saat
pembelajaran. Pada saat pembelajaran, guru mejelaskan sedikit tentang
materi secara umum, kemudian guru memberikan lembar kerja kepada
siswa yang kemudian didiskusikan bersama kelompok masing-masing
serta nantinya lembar kerja tersbut dipresentasikan oleh siswa. Penerapan
model-model pembelajaran K13 disesuaikan dengan materi yang akan
disampaikan, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
7. Perencanaan yang dipersiapkan guru dalam satu tahun yaitu
dengan menyusun Program Tahunan (Prota), sedangkan untuk satu
semester yaitu Program Semester (Promes), silabus, dan untuk setiap
pertemuan yaitu Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP).
Perencanaan disusun sebelum memasuki tahun ajaran baru, namun untuk
RPP disusun dan direvisi setiap akan dan sesudah pembelajaran.
8. Media yang digunakan adalah Lembar Kerja (LK), alat peraga
yang disesuaikan dengan materi, LCD Proyektor. Dalam
mengembangkan media pembelajaran misal LK, guru menyuruh para
siswa untuk mengerjakan LK bersama dengan kelompoknya masing-
masing, kemudian setelah selesai, dibahas bersama guru, dan diakhir
pembelajaran siswa diberikan tugas.
9. Media yang diterapkan sudah berbasis computer/ IT, yakni guru
Mapel bekerjasama dengan guru TIK dimana ketika ulangan
diberlangsungkan ulangan dengan menggunakan komputer.
10. Media yang dikembangkan selama 3 tahun terakhir yakni LKPD,
presentasi menggunakan power point, laptop, pengmabilan nilai ulangan
lewat Lab. Komputer.
11. Untuk penilaian pembelajaran tidak terlepas dari K13. Evaluasi
terdiri dari pembelajaran langsung dan tidak langsung. Evaluasi tidak
langsung dalam pembelajaran dilihat dari sikapnya dan nilai aktifitas
16
anak dalam pembelajaran. Sedangkan evaluasi secara langsung dilakukan
dengan penilaian harian atau disebut dengan ulangan harian. Bagi siswa
yang kurang pandai (kelas regular) pernah mengeluh terkait
pembelajaran yang diterapkan di kelas karena sulit untuk mengikutinya.
17
1. Khas Sekolah:
Pembelajaran Matematika Berbasis Alam.
2. Analisis
Dimana pembelajaran dilakukan dengan mengaitkan langsung dengan
keadaan nyata atau ditunjukkan secara langsung objeknya agar siswa benar-
benar tahu, paham, dan mengerti. Tujuannya agar siswa lebih tertarik untuk
belajar matematika dan mengubah pemikiran siswa agar tidak menganggap
bahwa matematika pelajaran yang paling menakutkan, serta pembelajaran
tidak berlangsung membosankan.
F. Lampiran
Terlampir
18
FOTO KEGIATAN
19
(Proses Wawancara Dengan Ibu Sukrini)
20
(Proses Wawancara Dengan Bapak Nur Kholis)
21
(Foto Bersama Kepala Sekolah & Waka Kurikulum)
22