Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENGGUNAAN E-MODUL BERBASIS PROJECT BASED

LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA SMAN 1 X KOTO DIATAS

Draft Proposal

Disusun Oleh:

Silvia Yuliani

( 20033100 )

Dosen Pengampu :

Dr. Desnita, M.Si.

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senatiasa kami ucapkan kepada kehadirat allah dimana atas ridho dan
rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal “ pengaruh penggunaan e-modul
berbasis project based learning pada pembelajaran fisika terhadap hasil belajar siswa SMAN 1 X
Koto Diatas”.

Tidak pernah lupa, penulis menyampaikan kata terimakasih kepada dosen pembimbing
yang sudah membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan penyusunan proposal
penelitian.kata terimakasih juga penulis sampaikan kepada beberapa teman yang membantu,baik
secara pemikiran maupun material hingga proposal penelitian ini bisa diselesaikan.

Penulis sadar masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam proposal penelitian yang
ditulis.oleh karena itu, kata maaf penulis sampaikan atas kesalahan tersebut. Kritikan dan saran
yamg membangun dari yang membaca sangat diharapkan untuk bisa menyempurnakan penulisan
proposal ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa[1].
Bangsa Indonesia yang hidup sejahtera dan bahagia, mempunyai kedudukan yang
terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global melalui pembentukan
masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang
mandiri, berkemauan dan berkemampuan mewujudkan cita-cita bangsanya sesuai dengan
Permendikbud No 21 Tahun 2016[2] . Pendidikan hendaknya mampu menciptakan
generasi emas yang mampu berkompetisi dalam masyarakat global. Tuntutan zaman yang
semakin kompetitif membuat masyarakat harus produktif[3] . Kemajuan teknologi
informasi komunikasi juga merubah gaya hidup masyarakat, baik dalam bekerja, belajar
dan bersosialisasi di lingkungan. Salah satu cara pemerintah memajukan dunia
pendidikan adalah melakukan perubahan kurikulum, hingga diberlakukan kurikulum
2013.
Kurikulum 2013 menuntut guru mengubah kebiasaan mengajar. Pembelajaran
yang biasanya berpusat pada guru harus berubah pola menjadi berpusat pada peserta
didik. Menurut Permendikbud No 22 Tahun 2016 menyatakan bahwa proses
pembelajaran diselerenggakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang untuk
mengembangkan krativitas peserta didik[4] . Pembelajaran yang dilaksanakan seharusnya
mampu menyiapkan peserta didik menghadapi abad 21[5] .
Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran fisika adalah
penggunaan model pembelajaran yang belum optimal. Penggunaan model pembelajaran
yang kurang sesuai dengan kemampuan peserta didik membuat suasana belajar yang
monoton bahkan membosankan. Hal ini membatasi kemampuan peserta didik dalam
menemukan dan mencoba hal-hal baru. Guru sering menyamakan model pembelajaran
untuk semua kompetensi dasar, padahal setiap tuntutan kompetensi dasar berbeda-beda.
Solusi dari perma salahan ini adalah guru hendaknya benar-benar memperhatikan
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik di setiap materi baru menentukan
model pembelajaran yang sesuai.
Salah satu pelajaran yang membutuhkan bahan ajar berupa (e-modul) modul
elektronik adalah fisika. Fisika adalah ilmu sains dan pada dasarnya kumpulan
pengetahuan, cara berpikir, dan penyelidikan. Ilmu sains yang dimaksud adalah ilmu
yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam yang dialami oleh alat indra
[5]. Proses kegiatan belajar mengajar fisika kerap sekali dihadapkan pada sebuah
materi yang abstrak. Pelajaran fisika masih terkesan sulit untuk dipahami karena
memiliki konsep yang abstrak dan tidak mudah dihubungkan dengan kejadian
sehari- hari dalam kehidupan manusia. Hal ini menuntut para pendidik untuk kreatif
dalam menciptakan dan mengembangkan media-media pembelajaran agar siswa dapat
lebih tertarik dalam mempelajari fisika dan materi yang disampaikan dapat benar-benar
dimengerti oleh peserta didik [6].
Fisika merupakan pelajaran yang mengandalkan kemampuan berhitung, bernalar,
dan logika yang baik. Oleh karena itu, peserta didik dituntut untuk memahami konsep-
konsep fisika secara terarah. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan peserta didik
memiliki kemampuan beralasan, berkomunikasi, memecahkan masalah dan
menggunakan fisika dalam kehidupan sehari-hari [7]. Permasalahan fisika sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, fisika berperan penting untuk dapat
melatih peserta didik agar menguasai pengetahuan, konsep, dan prinsip fisika serta
menguasai keterampilan ilmiah dan proses [8]. Permasalahan yang ada dalam ilmu fisika
juga terkait dengan permasalahan tentang alam dan gejalanya [9.] Pemahaman setiap
peserta didik berbeda. Sebagian peserta didik ada yang telah memiliki pemahaman yang
sesuai dengan prinsip, teori, dan hukum- hukum fisika, namun banyak juga yang
memiliki pemahaman yang tidak sesuai [10].
Pembelajaran fisika yang berbasis PjBL dan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dianggap dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar fisika serta
memperluas pengalaman dan pengetahuan siswa.E-modul berbasis PBL dapat dijadikan
salah satu alternatif media pembelajaran fisika yang menarik dan bermakna. Dalam
pembelajaran fisika, e-modul dapat digunakan untuk memberikan materi yang lebih
interaktif dan menyajikan ilustrasi dan simulasi yang menarik untuk membantu siswa
memahami konsep fisika secara lebih efektif.
Pembelajaran fisika adalah salah satu bidang studi yang membutuhkan cara
belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa untuk dapat memahami konsep dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran project based learning
(PjBL) berbasis teknologi e-modul merupakan salah satu metode pembelajaran yang
dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa di bidang fisika. Model PjBL
menekankan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah dan
menerapkan konsep fisika dalam situasi dunia nyata.
Teknologi e-modul memungkinkan siswa belajar secara mandiri dan interaktif,
serta memberikan kemudahan dalam mengakses sumber belajar kapan saja dan di mana
saja. Penggunaan teknologi e-modul sebagai basis dari model PjBL diharapkan dapat
membantu siswa dalam memahami konsep fisika secara lebih mendalam dan
meningkatkan kemampuan mereka dalam menerapkan konsep tersebut dalam situasi
dunia nyata.
Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh model pembelajaran PjBL berbasis
e-modul terhadap hasil belajar siswa fisika SMAN 1 X koto diatas penting dilakukan
untuk memberikan alternatif pembelajaran yang efektif dan dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa di bidang fisika.

Anda mungkin juga menyukai