Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Hani Ekatayu Bachri
1113016100036
2020 M / 1441 H
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Yang Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
i
ABSTRACT
This study aims to apply the Guided Inquiry learning model to improve students'
metacognitive skills on the concept of the digestive system. This research was
conducted at SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. The research method used is
weak experimental. Sampling is done by using purposive sampling technique. The
research sample consisted of 30 students of Class XI MIPA. The research
instrument used was the pretest and posttest metacognitive skills in the form of a
matter of description. T-Test results with a significance value of 0,000 below the
price α = 0.05 so Ha is rejected. The results of the study indicate that there is a
significant influence on the application of guided inquiry learning models to
improve students' metacognitive skills.
ii
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., Rektor Universtas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin. M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Validator
Instrumen, yang telah meluangkan waktunya untuk memvalidasi instrumen
tes penulis.
5. Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran dengan penuh kesabaran serta keihklasan dalam
membimbing dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
iii
6. Meiry Fadilah Noor, M.Si., Dosen Penasehat Akademik yang senantiasa
memberikan nasehat dan motivasi dari semester awal sampai semester akhir.
7. Seluruh dosen dan staf di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya
Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmu dan
membantu proses administrasi.
8. Dr. Abdul Mu’in M.Pd., dosen Pendidikan Matematika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memvalidasi instrumen penelitian
penulis.
9. Imam Supingi, S.Pd, MM., Kepala SMAN 8 Tangerang Selatan, yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Neni Handayani, S.Pd., guru mata pelajaran Biologi Kelas XI dan Ta’diyah
Bashitoh, S.Pd., selaku Laboran Laboratorium IPA di SMAN 8 Tangerang
Selatan yang telah membimbing dan membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
11. Peserta didik kelas XI MIA, khususnya XI MIA 2 dan XI MIA 3 Tahun
Ajaran 2017/2018 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan yang telah menjadi
responden dalam penelitian.
12. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Tafip Sahlani dan
Ibunda Yuliani Djunaedi, suami tercinta Tubagus Ahmad Dzulfikar, SH, dan
adik – adik tersayang, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tulus,
do’a yang tak pernah berhenti, dan tetes keringat serta air mata yang tak
ternilai. Semoga rida dan kasih sayang Allah SWT selalu menyertai kalian,
dan semoga kita dapat kembali bersama di surga-Nya kelak.
13. Epi Wahyuningsih dan Yolanda Mustika, rekan sekaligus observer penelitian
yang telah membantu, mendukung dan mendokumentasikan penelitian.
14. Teman-teman bimbingan skripsi, Nila Zuqistya, Ghina Rohmatulloh, dan
Nurul Hikmahwati dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih telah membantu dan berbagi semangat.
iv
15. Sahabat-sahabat terkasih, Anna Syafrotul Karomah, Indah Chairunnisa, Evin
Kustantia, Mauliza Ahmad, Israni Dewi Pratiwi, dan Miftahuzzakiyah terima
kasih untuk persahabatan yang luar biasa, yang senantiasa memotivasi dan
saling mendo’akan hingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi.
16. Teman-teman Pendidikan Biologi 2013, khususnya Pendidikan Biologi B
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat dan
kenangan yang luar biasa.
17. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang sepadan kepada pihak-pihak
atas jasa daan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ....................................................................................... 8
1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ..................................... 8
2. Metakognitif ................................................................................. 10
3. Konsep Sistem Pencernaan .......................................................... 11
B. Kajian Penelitian Relevan .................................................................. 12
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 16
D. Hipotesis Penelitian............................................................................ 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 18
B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................... 24
C. Alur Penelitian ................................................................................... 28
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 29
E. Variabel Penelitian ............................................................................. 30
vi
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 32
G. Instrumen Penelitian .......................................................................... 35
H. Kalibrasi Instrumen ............................................................................ 38
I. Teknik Analisis Data .......................................................................... 40
J. Hipotesis Statistik .............................................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................................... 44
B. Deskripsi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ....................... 46
C. Deskripsi Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran ............................ 49
D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .................. 52
E. Pembahasan ........................................................................................ 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 55
B. Saran .................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 60
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Arsad Bahri dan Irma Suryani Idris, “Teaching Thinking: Memberdayakan Keterampilan
Metakognitif Mahasiswa melalui PBLRQA (Integrasi Problem-based Learning dan Reading,
Questioning, & Answering)”, disampaiakan pada Seminar Nasional di Universitas Negeri
Makasar, 2017, h. 60, diakses dari http://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/viewFile/3705/2116,
pada 4 Oktober 2017 pukul 07.55 WIB.
2
Muhammad Romli, “Strategi Membangun Metakognisi Siswa SMA dalam Pemecahan
Masalah Matematika”, Jurnal Aksioma, Vol. 2, No. 2, 2010, h. 2, diakses dari
http://journal.upgris.ac.id/index.php/aksioma/article/view/56, pada 4 Oktober 2017 pukul 08.00
WIB.
3
Iin Nurfiah dan Bambang Sugiarto, “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas
XI SMA”, Unesa Journal of Chemical Education, Vo. 5, No. 2, ISSN 2252-9454, 2016, h. 264,
diakses dari
http://jurnalmahapesertadidik.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/article/view/1577
8, pada 6 Oktober 2017 pukul 10.50 WIB.
1
2
4
Romli, loc. cit.
5
Lampiran Lembar Wawancara Pra Penelitian
6
Bahri dan Idris, op. cit., h. 59.
7
Srini M. Iskandar, “Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam Pembelajaran Sains Di
Kelas”, Erudio, Vol. 2, No. 2, ISSN 2302-9021, Desember 2014, h. 14, diakses dari
https://anzdoc.com/queue/pendekatan-keterampilan-metakognitif-dalam-pembelajaran-sain.html,
pada 7 Oktober 2017 pukul 14.20 WIB.
8
Savia. A Coutinho, “The Relationship Between Goals, Metacognition, and Academic
Success”, Educate, Vol.7, No.1, 2007, p.40, diakses dari
http://www.educatejournal.org/index.php/educate/article/download/116/134, pada 7 Oktober 2017
pukul 14.16 WIB.
3
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan cakupan yang diteliti tidak terlalu luas,
maka batasan masalah yang akan diuraikan adalah sebagai berikut:
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dikemukakan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep sistem
pencernaan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
A. Kajian Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Guided inquiry (inkuiri terbimbing) merupakan salah satu pembelajaran
yang berperan penting dalam membangun paradigma pembelajaran
konstruktivistik yang menekankan pada keaktifan belajar peserta didik. 1 Inkuiri
terbimbing merupakan salah satu metode inkuiri dimana guru menyediakan materi
atau bahan dan permasalahan untuk penyelidikan. Peserta didik merencanakan
prosedurnya sendiri untuk memecahkan masalah. Guru memfasilitasi
penyelidikan dan mendorong peserta didik mengungkapkan atau membuat
pertanyaan-pertanyaan yang membimbing mereka untuk penyelidikan lebih
lanjut.2 Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.3 Bentuk
pembelajaran inkuiri terbimbing berupa memberi motivasi kepada peserta didik
untuk menyelidiki masalah-masalah yang ada dengan menggunakan cara-cara
keterampilan ilmiah dalam rangka mencari penjelasan-penjelasannya.4 Jadi dapat
1
Hesty Octafiana, Zulfiani, dan Sujiyo Miranto, “Perbedaan Keterampilan Generik Sains
antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang-
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel”, Edusains, Vol 7, No 2,
ISSN 2443-1281, 2015, h 2, diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/59497-ID-
perbedaan-keterampilan-generik-sains-ant.pdf, pada 17 Desember 2018 pukul 11.05 WIB.
2
Fitri Aprilia dan Bambang Sugiarto, “Keterampilan Metakognitif Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam”, Unesa Journal of
Chemical Education, Vol. 2 No. 3, 2013, h. 37, diakses dari
http://jurnalmahasiswa,unesa.ac.id.pdf, pada 12 Oktober 2017 Pukul 14.15 WIB
3
I Nyoman Bagiarta, I Wayan Karyasa, dan I Nyoman Suadarna, “Komparasi Literasi Sains
antara Siswa yang dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group
Investigation) dan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) ditinjau dari
Motivasi Berpretasi Siswa SMP”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesa Program Sudi Pendidikan IPA, Vol. 5, 2015, h. 4, diakses dari
http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1564, pada 1 Oktober
2017 pukul 08.15 WIB.
4
Ni Putu Maherni, I Wayan Muderawan, dan I Nyoman Tika, “Studi Komparasi Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Proses Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap Hasil Belajar
dan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran Sains Suswa SMP”, e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Ganesha Program Studi IPA, Vol. 4, 2014, h. 2, diakses dari
6
7
http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1286/988 , pada 30
Agustus 2017 pukul 07.10 WIB.
5
Ross J. Tood, Carol C. Kuhlthau, and Jannica E. Heinstrom, A Toolkit and Handbook For
Tracking and Assessing Student Learning Outcomes of Guided Inquiry Through The School
Library, (Rutgers University: Institute for Museum and Library Service, 2006), p. 7-11, diakses
dari https://cissl.rutgers.edu/sites/default/files/inline-files/slimtoolkit.pdf, pada 30 Agustus 2017
pukul 06.45 WIB.
8
6
Carol C. Kuhlthau, Leslie K. Maniotes, and Ann K. Caspari, Guided Inquiry Learning in
21st Century, (London: Libraries Unlimited, 2007), pp. 18-20, diakses dari
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.464.4579&rep=rep1&type=pdf, pada 30
Agustus 2017 pukul 06.55 WIB.
10
Kelebihan Kekurangan
1. Menekankan kepada 1. Sulit mengontrol keiatan dan
pengembangan aspek kognitif, keberhasilan peserta didik.
afektif, dan psikomotorik secara 2. Sulit dalam merencanakan
seimbang, sehingga pembelajaran pembelajaran oleh karena terbentur
diangap lebih bermakna. dengan kebiasaan peserta didik
2. Memberikan ruang kepada peserta dalam belajar.
didik untuk belajar sesuai dengan 3. Kadang-kadang dalam
gaya belajar masing-masing. mengimplementasikannya
3. Dianggap sesuai dengan memerlukan waktu yang panjang
perkembangan psikologi belajar sehingga guru sering kesulitan
modern yang menganggap belajar dalam menyesuaikan dengan
adalah proses perubahan tingkah waktu yang telah ditentukan.
laku berkat adanya pengalaman.
4. Dapat melayani kebutuhan peserta
didik yang memiliki kemampuan di
atas rata-rata. Artinya peserta didik
yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh
peserta didik yang lemah dalam
belajar.
7
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
KencanaPrenada Media Group, 2008), Cet. 5, h. 208-209.
11
2. Metakognitif
a. Pengertian Metakognitif
Metakognisi adalah kegiatan berpikir yang terkait erat dengan konstruktivisme
karena dalam membangun pemahaman tentang informasi, seseorang harus
berpikir dan memantau pemikirannya sendiri.8 Metakognisi merujuk kepada
berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol aktif pada proses kognitif.9
Dengan demikian, aktivitas kognitif seseorang seperti perencanaan, monitoring,
dan mengevaluasi penyelesaian suatu tugas tertentu merupakan metakognitif
secara alami.10 Metakognitif bisa digolongkan pada kemampuan kognitif tinggi
karena memuat unsur analisis, sintesis, dan evaluasi sebagai cikal bakal tumbuh
kembangnya kemampuan inkuiri dan kreativitas.11 Menurut Noushad,
metakognitif adalah kesadaran tentang keterampilan, strategi, dan kemampuan
yang diperlukan untuk melakukan tugas secara efektif dan kemampuan untuk
menggunakan mekanisme regulasi diri untuk memastikan keberhasilan dalam
sebuah tugas.12
Metakognitif merupakan bagian turunan dari proses pembelajaran. Peserta
didik belajar lebih baik ketika mereka memiliki waktu dan keterampilan untuk
memahami maksud dari pelajaran dan menilai kemampuan pembelajaran dirinya
sendiri. Bukan hanya berfokus pada subjek konten, peserta didik perlu
merenungkan bagaimana mereka memahami konsep melalui berpikir,
keterampilan sosial dan strategi pembelajaran. Ketika peserta didik mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam belajar, mereka dapat fokus pada keterampilan
8
Asiaeuniversity, Metacognition and Constructivism, 2004, p. 155, diakses dari http://fcc-
educ120.weebly.com/uploads/2/3/6/3/23636704/chapter_6_metacognition_constructivism.pdf,
pada 3 Oktober 2017 pukul 08. 45 WIB.
9
Jennifer. A. Livingston, “Metacognition:An Overview”, Document Resume, 2003, p. 1,
diakses dari http://gse.buffalo.edu/fas/shuell/cep564/metacog.htm, pada 3 Oktober 2017 pukul
08.15 WIB.
10
Ibid., p. 2.
11
I KD Dwi Darma Putra, “Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Metakognitif
Berpendekatan Pemecahan Masalah dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Matematika Bagi Siswa SMP Kelas VII”, Artikel Tesis pada Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja, 2012, h. 4, diakses dari http://oldpasca.undiksha.ac.id.pdf, pada 17
Desember 2018 pukul 12,00 WIB.
12
Noushad, “Cognitions About Cognitions: The Theory of Metacognition”, p. 4 diakses dari
http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED502151.pdf, pada 3 Oktober 2017 pukul 08.30 WIB.
12
dan strategi yang paling bermanfaat bagi dirinya sendiri.13 Dalam konteks
pembelajaran, peserta didik mengetahui bagaimana untuk belajar, mengetahui
kemampuan dan modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar
terbaik untuk belajar efektif. Metakognisi sebagai suatu bentuk kemampuan untuk
melihat pada diri sendiri sehingga apa yang dia lakukan dapat terkontrol secara
optimal. Peserta didik mengetahui kesalahannya, sehingga mereka sadar untuk
mengakui bahwa mereka salah, dan berusaha untuk memperbaikinya.14
b. Keterampilan Metakognitif
Keterampilan metakognitif berkaitan dengan keterampilan prediksi (prediction
skills), keterampilan perencanaan (planning skills), keterampilan monitoring
(monitoring skills), dan keterampilan evaluasi (evaluation skills).15 Perumusan
deskripsi sub kategori terbagi menjadi dua tabel berdasarkan tahun, yakni Tabel
2.4 keterampilan metakognitif menurut Schraw & Moshman dan NCREL pada
tahun 1995, sedangkan Tabel 2.5 keterampilan metakognitif menurut Mohsen
Mahdavi dan Iskandar pada tahun 2014.
13
Teacher Workstation, Elements of Effective Teaching Practice: Metacognition, Alberta
Education, 2005, p. 1 diakses dari
http://www.learnalberta.ca/content/kes/pdf/or_ws_tea_elem_04_metacog.pdf, pada 3 Oktober
2017 pukul 08.00 WIB.
14
Eka Saraswati, Muhammad Rusdi, dan Syamsurizal, “Problem Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”, Jurnal Tekno-Pedagogi, Vol. 1
No.2, ISSN 2088-205X, 2011, h. 4, diakes dari https://online-
journal.unja.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/668/595, pada 7 Oktober 2017 pukul 14.33
WIB.
15
Bahri dan Idris, op.cit., h. 60.
13
16
Gregory Schraw, David Moshman, “Metacognitive Theories”, Educational Psychology
Review, 1995, pp. 354-355, diakses dari http://www.springerlink.com/content /1040-726X, pada
pada 07 Desember 2017 pukul 01.59 WIB.
17
Strategic Teaching and Reading Project Guidebook, “Metacognition”, North Central
Regional Educational Laboratory, 1995, p. 1, diakses dari
http://rpdp.net/admin/images/uploads/resource_180.pdf/, pada 7 Desember 2017 pukul 02.01 WIB.
14
Referensi
Iskandar (2014)19
Sub Kategori Mohsen Mahdavi (2014)18
Keterampilan
Metakognitif
Planning 1) Seleksi strategi yang Menyadari proses berpikir
(Perencanaan) tepat dan sumber dan mampu
referensi yag efektif menggambarkannya.
untuk mencapai tujuan, 1) menyatakan tujuan,
misalnya membuat 2) mengetahui tentang apa
prediksi sebelum dan bagaimana,
membaca. 3) menyadari bahwa
2) Melibatkan setting tugas yang diberikan
tujuan, aktivasi membutuhkan banyak
pengetahuan awal dan referensi,
waktu yang diperlukan. 4) merancang apa yang akan
dipelajari, dan
5) mengidentifikasi
informasi
Monitoring 1) Keterampilan Self- Mengembangkan pengenalan
(Pemonitoran) testing yang sangat strategi berpikir, meliputi ;
penting untuk regulasi 1) Memikirkan tujuan yang
pembelajaran. telah ditetapkan,
2) Ini mengacu pada 2) Mengelaborasi informasi
analisis kritis efektifitas dari berbagai sumber, dan
strategi dari yang telah 3) Mengetahui nahwa
diimplementasi strategi elaborasi
4) Meningkatkan
pemahaman
Evaluation 1) Pemantauan kemajuan Merefleksi prosedur secara
(Evaluasi) terhadap tujuan, akan evaluatif dan mentransfer
mestimulus perencanan, pengalaman pengetahuan
monitoring dan evaluasi pada konteks lain, meliputi ;
1) Menilai pencapaian
18
Mohsen Mahdavi, “An Overview: Metacognition in Education”, International Journal of
Multidisciplinary and Current Research, ISSN:2321-3124, Vol.2, p. 531, 2014, diakses dari
http://ijmcr.com/wp-content/uploads/2014/05/Paper5529-535.pdf, pada 7 Desember 2017 pukul
01.50 WIB.
19
Srini M. Iskandar, “Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam Pembelajaran Sains Di
Kelas”, Erudio, Vol. 2, No. 2, ISSN 2302-9021, Desember 2014, h. 16, diakses dari
https://anzdoc.com/queue/pendekatan-keterampilan-metakognitif-dalam-pembelajaran-sain.html,
pada 7 Oktober 2017 pukul 14.20 WIB.
16
Referensi
Iskandar (2014)19
Sub Kategori Mohsen Mahdavi (2014)18
Keterampilan
Metakognitif
tujuan,
2) Menyusun dan
menginterpretasi data,
3) Mengatasi hambatan
dalam pemecahan
Masalah,
4) Mengidentifikasi sumber-
sumber kesalahan dari
data yang diperoleh,
5) Menggunakan
prosedur/cara yang
berbeda untuk
penyelesaian masalah
yang sama, dan
6) Menggunakan
prosedur/cara yang sama
untuk masalah yang lain
20
Zulfiani, dkk., “Pengembangan Instrumen Keterampilan Metakognitif pada Konsep Jamur
(Developing Metacognitive Skill Instrument in Fungi Concept)”, Edusains, 2018, h. 14, diakses
dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusians/article/view/7919, pada 1 Januari 2018 pukul
08.00 WIB.
17
21
Aprilia dan Sugiarto, op. cit., h. 38.
22
Yusa dan Manickam Bala Subra Maniam, Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi
untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam, (Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2016), Cet. I, h. 125.
19
23
Siti Kholil Fatkhul Mu’minin dan Utiya Azizah, “Keterampilan Metakognitif Siswa
melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1 Pacet Kelas XI”, Unesa
Journal of Chemical Education, Vol. 3, No. 2, ISSN 2252-9454, May 2014, h. 67, diakses dari
http://jurnalmahasiswadidik.unesa.ac.id/index.php/journal-ofchemicaleducation/article/view/8193,
pada 2 Oktober 2017 pukul 09.10 WIB.
24
Siti Hanifah, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction
Terhadap Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep Sistem Pencernaan”, Abstrak
Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2017, h. i, diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36229/2/SITI%20HANIFAH-FITK.pdf,
pada 28 Agustus 2017 pukul 09.30 WIB.
20
25
Iin Nurfiah dan Bambang Sugiarto, “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas
XI SMA”, Unesa Journal of Chemical Education, Vo. 5, No. 2, ISSN 2252-5494, 2016, h. 263,
diakses dari http://jurnalmahsiswa
didik.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/article/view/15778, pada 6 Oktober 2017
pukul 10.50 WIB.
26
Devi Purna Eva, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Peta Konsep
terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa”, Abstrak Skripsi pada
Universitas Sebalas Maret, 2012, h. i, diakses dari http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-
content/uploads/2012/02/DEVI-PURNA-EVA.pdf, pada 6 Oktober 2017 pukul 11.00 WIB.
27
Febriana Irawati, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap
Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Kediri,”
disampaikan pada Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS dengan tema Biologi,
Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya, 2015, h. 483, diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/175514-ID-none.pdf, pada 1 Oktober 2017 pukul
08.30 WIB.
21
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang diperoleh dari kajian teori dan kerangka berpikir
yaitu “Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik.”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2018 di semester ganjil
tahun pelajaran 2017/2018. Adapun tempat pelaksanaan penelitian di SMAN 8
Kota Tangerang Selatan, Jl. Cirendeu Raya No. 5, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan.
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experimental
atau eksperimen lemah. Weak experimental adalah penelitian yang tidak
menggunakan persamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan
variabel. Dalam model desain penelitian ini, kelompok tidak diambil secara acak
atau berpasangan, tidak ada kelompok pembanding tapi diberikan tes awal dan tes
akhir.1
Desain penelitian ini menggunakan satu kelompok eksperimen dimana
perlakuan didalam kelas menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
assesmen pembelajaran jenis soal essai dan didampingi Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD).
Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen tersebut diberikan tes
awal berupa pretest untuk mengetahui kemampuan awal terhadap konsep yang
akan diajarkan. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kemudian kelompok
eksperimen diberikan tes akhir (posttest) dengan menggunakan soal yang sama
seperti pretest, untuk mengetahui kemampuan akhir peserta didik. Adapun desain
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3. 1
1
Iwan Hermawan, S.Ag.,M.Pd.I, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif dan
Mixed Methode, (Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan, 2019), Cet. 1, h. 35-36.
22
23
Keterangan:
O1: Tes awal (pretest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
O2: Tes akhir (posttest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
X1: Perlakuan 1 (penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan assesmen
alternatif pembelajaran jenis soal essai.
C. Alur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan, di antaranya adalah penelaahan
kepustakaan (buku teks, jurnal dan sumber bacaan lain) yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Selain itu, dilakukan observasi ke sekolah yang akan
dilakukan penelitian yakni di SMAN 8 Tangerang Selatan dan wawancara kepada
guru bidang studi yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan mengadaptasi
instrumen keterampilan metakognitif berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Zulfiani, dkk.2 Kemudian, peneliti membuat bahan ajar yakni RPP, LKPD, lembar
soal kognitif, lembar asesmen alternatif jenis essai dan lembar observasi aktivitas
pembelajaran sebanyak dua pertemuan. Selanjutnya, instrumen diuji keterbacaan
dan dilakukan uji coba kepada peserta didik kelas XII. Setelah itu, peneliti
menentukan kelas eksperimen.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini peneliti memberikan perlakuan didalam kelas dengan
menerapkan model inkuiri terbimbing, dan diberikan pretest dan posttest berupa
soal pilihan ganda untuk mengukur kognitif peserta didik dan pretest dan posttest
berupa asesmen alternatif jenis essai. Serta dilakukan pengisian lembar observasi
aktivitas peserta didik dan guru oleh observer sebanyak dua kali pertemuan.
2
Zulfiani, dkk., “Pengembangan Instrumen Keterampilan Metakognitif pada Konsep Jamur
(Developing Metacognitive Skill Instrument in Fungi Concept)”, Edusains, 2018, h. 14, diakses
dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusians/article/view/7919, pada 1 Januari 2018 pukul
08.00 WIB.
24
3
Sugiyono, op.cit., h. 117.
4
Zulfiani, dkk, loc.cit.
26
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat diketahui sub konsep yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sub konsep kedua yakni menu sehat dan sub konsep ketiga
yaitu struktur dan fungsi sel penyusun jaringan sistem pencernaan. Pada
instrumen penelitian ini terdapat tiga soal uraian keterampilan metakognitif yang
mencakup sub-kategori planning, monitoring, dan evaluation yang digunakan
untuk mengukur keterampilan metakognitif, dan tiga soal kognitif. Berdasarkan
hasil validasi instrumen dengan dosen ahli metakognitif, sub evaluation dibagi
menjadi dua soal, yaitu evaluation sub planning dan evaluation sub monitoring.
Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memfokuskan peserta didik dalam
menjawab soal evaluation untuk kedua soal sebelumnya, yakni soal planning dan
monitoring. Selanjutnya rubrik keterampilan metakognitif dapat dilihat pada
Tabel 3.3.5
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Keterampilan Metakognitif
Sub Kategori Kriteia Penilaian Skor
Menyebutkan 3 kunci jawaban diatas. 3
Planning dan Menyebutkan 2 kunci jawaban diatas. 2
Monitoring Menyebutkan 1 kunci jawaban diatas. 1
Tidak menjawab. 0
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas (Ya),
alasan tepat dalam mengkaitkan antara langkah- 4
langkah dan jawaban.
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat dalam mengkaitkan antara 3
Evaluation
langkah-langkah dan jawaban.
(planning) dan
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas
Evaluation
(Tidak), alasan tepat dalam mengkaitkan antara 2
(monitoring)
langkah-langkah dan jawaban.
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tidak tepat dalam mengkaitkan 1
antara langkah-langkah dan jawaban.
Tidak menjawab. 0
5
Lampiran 8, Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Metakognitif, h. 172.
28
2. Nontes
a. Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) digunakan untuk memudahkan peserta
didik dalam pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. Nilai LKPD I
diperoleh dari praktikum uji makanan dan LKPD II diskusi sistem pencernaan.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar observasi
kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan peserta didik. Kisi-kisi instrumen
lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat
pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Tahapan Aspek yang Diamati
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Peserta didik
1. Guru memotivasi 1. Peserta didik
peserta didik terkait termotivasi dengan
pembelajaran yang materi pembelajaran.
akan dipelajari. 2. Peserta didik
2. Guru menyampaikan mendengarkan tujuan
tujuan pembelajaran pembelajaran dan
dan langkah-langkah langkah-langkah
inkuiri terbimbing. pembelajaran inkuiri
3. Menugaskan setiap terbimbing.
peserta didik untuk 3. Peserta didik membaca
membaca materi yang materi yang ditugaskan
telah ditentukan lalu guru di pertemuan
Inisiasi membuat ringkasan sebelumnya dan telah
dari materi yang telah membuat ringkasan
dibacanya. Dan guru materi yang telah
menugaskan setiap dibaca.
peserta didik untuk
membuat pertanyaan
(minimal dua) dari
ringkasan yang telah
dibuatnya dan
menjawab pertanyaan
tersebut sendiri secara
tertulis dilakukan di
rumah masing-masing.
1. Guru menginstruksikan 1. Beberapa peserta didik
Seleksi beberapa peserta didik membacakan tugas
29
H. Kalibrasi Instrumen
1. Pemilihan Indikator
Untuk menentukan indikator keterampilan metakognitif di setiap sub kategori,
peneliti menggunakan pendapat para ahli (judgment experts). Hasil penilaian ahli
expert judgment dilaporkan dalam bentuk Index Objective Concruence (IOC).
Setiap ahli mengevaluasi semua indikator dan memberikan +1 jika indikator itu
sesuai, 0 jika ahli tidak yakin, dan -1 jika indikator tersebut tidak sesuai. Hasil
penilaian ini digunakan untuk menghitung nilai indeks. Hasil pemilihan indikator
dapat dilihat pada Tabel 3.5. Rumus IOC yang digunakan:6
(𝑁 − 1) ∑𝑛𝐼=1 𝑋𝑖𝑗𝑘 + ∑𝑛𝐼=1 𝑁 𝑋𝑖𝑗𝑘 − ∑𝑛𝐼=1 𝑋𝑖𝑗𝑘
𝐼𝑖𝑘 =
2(𝑁 − 1)𝑛
Keterangan:
Iik: Nilai indeks
Xi: Perolehan skor dari validator
N: Jumlah item (sub kategori)
4 Sub kategori perencanaan (planning)
4 Sub kategori pemantauan (monitoring)
5 Sub kategori evaluasi (evaluation)
6
Steven J, Osterlind, Constructing Test Items: Multiple-Choice, Constructed-Response,
Performance, and Other Formats Second Edition, (New York : Kluwer Academic Publisher,
2002), pp. 263-264.
31
Validator
Sub Kategori
Tidak Tidak Skor
Keterampilan Indikator Setuju Keterangan
Yakin Setuju IOC
Metakognitif (+1)
(1) (-1)
2. Menganalisis
informasi yang
penting dalam
3 - - 1 Kuat*
menyelesaikan
masalah/tugas
yang diberikan
3. Mengidentifikasi
kesulitan-
kesulitan dalam
Monitoring 2 - 1 0,3 Sedang
pemecahan
(Pemantauan)
masalah/tugas
yang diberikan
4. Merumuskan
cara-cara
mengatasi
kesulitan dalam 3 - - 1 Kuat
pemecahan
masalah/tugas
yang diberikan
1. Menilai
pencapaian 3 - - 1 Kuat*
tujuan
2. Mengeksplorasi
dan
2 - 1 0,3 Sedang
menginterpretas
i data
3. Mengidentifikas
i sumber-
sumber
2 - 1 0,3 Sedang
kesalahan dari
data yang
Evaluation
diperoleh
(Evaluasi)
4. Menggunakan
prosedur/cara
yang berbeda
2 - 1 0,3 Sedang
untuk
penyelesaian
masalah
5. Menggunakan
prosedur/cara
yang sama
1 - 2 -0,4 Lemah
untuk masalah
yang lain/
berbeda
Keterangan: *) indikator yang digunakan
33
2. Instrumen Tes
Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, instrumen terlebih dahulu diuji
coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang sudah ditentukan. Uji
coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembeda instrumen sehingga instrumen dapat dipertimbangkan untuk
digunakan atau tidak. Hasil rekapitulasi analisis butir soal instrumen dapat dilihat
pada lampiran.8
7
Lampiran 6, Perhitungan IOC (Index Objective Congruence), h. 165.
8
Lampiran 9, Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan Metakognitif, h. 188.
34
a. Uji Validitas
Data dikatakan valid manakala tes itu bersifat sahih, atau item-item tes mampu
mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen yang valid atau shahih memiliki
validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.9 Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1) Validitas Konstruk
Peneliti melakukan validasi konstruk (construct validity) dengan dosen ahli
metakognitif dan ahli pendidikan IPA, adapun hasil validasi konstruk terdapat
pada perubahan tata letak nomor soal, perubahan pertanyaan dan rubrik kunci
jawaban pada sub kategori keterampilan metakognitif yaitu evaluation (evaluasi).
2) Validasi ke Peserta didik
Instrumen tes keterampilan metakognitif ini mengalami uji keterbacaan dan uji
coba peserta didik. Uji keterbacaan instrumen tersebut dilakukan pada peserta
didik kelas XII MIA dengan subyek tiga peserta didik kategori kognitif tinggi,
tiga peserta didik kategori kognitif sedang, dan tiga peserta didik kategori kognitif
rendah. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, sebagian besar item dapat dipahami
dengan baik, namun ada beberapa kata yang tidak dipahami sehingga dilakukan
perbaikan dengan bahasa yang dapat dipahami sesuai dengan pendapat responden.
Hasil validasi diuji cobakan kepada peserta didik dihitung secara kuantitatif
menggunakan uji product moment dengan program ANATES. Penentuan kriteria
validitas pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Validitas
Rentang Nilai rxy Kriteria
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinngi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
9
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi Ketiga, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2013), Cet. 3, h. 214.
35
10
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105.
11
Setyosari, op.cit., h. 208.
12
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: FITK IPA
UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h. 55.
36
d. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik yang tergolong
mampu (tinggi prestasinya) dengan peserta didik yang tergolong kurang atau
lemah prestasinya. Penentuan kriteria daya pembeda soal ditunjukan pada Tabel
3.10.
Tabel 3.10 Kriteria Daya Pembeda
Rentang Nilai Kriteria
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
13
Sugiyono, op. cit., h. 207.
38
14
Ibid.
15
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teori Evaluasi Pengajaran. (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16, h. 102.
39
16
Ibid., h. 103.
17
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), Cet. 2, h. 156.
18
Herlanti, op. cit., h. 75.
40
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah dilakukan uji prasyarat, jika data yang didapat
dari uji normalitas dan homogenitas itu normal dan homogen maka statistika yang
digunakan adalah statistika parametrik, akan tetapi jika data yang didapatkan tidak
normal maka statistika yang digunakan adalah statistik non-paramentrik.
- Statistika Parametrik
Teknik analisis yang digunakan dalam statistika parametrik ini menggunakan
uji t pada taraf signifikan 5%. Uji t adalah suatu tes statistik yang memungkinkan
kita membandingkan dua skor rata-rata, untuk menentukan probabilitas (peluang)
bahwa perbedaan antara dua skor rata-rata merupakan perbedaan yang nyata
bukannya perbedaan yang terjadi secara kebetulan.19
2. Analisis Data Instrumen Nontes
a) Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
LKPD pada penelitian ini berupa hasil selama proses perlakuan diberikan.
Peserta didik diberikan jenis LKPD model inkuiri terbimbing. Nilai LKPD
diperoleh dari hasil diskusi kelompok selama dua kali pertemuan. Rubrik
penilaian LKPD dapat dilihat pada Tabel 3.14.20
Tabel 3.14 Rubrik Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Skor Maksimal
No Aspek Inkuiri Terbimbing
LKPD I LKPD II
1 Inisiasi - -
2 Seleksi 10 10
3 Eksplorasi 3 7
4 Formulasi 24 24
5 Koleksi 15 39
6 Presentasi 3 3
7 Penilaian 5 5
Jumlah 60 88
19
Setyosari, op.cit., h. 249.
20
Lampiran 20, Rubrik Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) Kelas Eksperimen dan Kontrol,
h. 255.
41
b) Lembar Observasi
Lembar observasi kegiatan pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan
peneliti dan kegiatan peserta didik. Berikut rumus penilaian yang digunakan untuk
menghitung nilai hasil observasi guru maupun peserta didik:21
R
𝑁𝑃 = 𝑥 100
𝑆𝑀
21
Purwanto, op.cit., h. 102.
42
c) Hipotesis Statistik
Dalam uji hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi.22 Hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2
Keterangan:
H0: Tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah diberikan penerapan model inkuiri terbimbing.
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah diberikan penerapan model inkuiri terbimbing.
22
Sugiyono, op.cit., h. 99.
BAB IV
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh informasi bahwa, nilai rata-rata pretest yang
ditunjukkan oleh peserta didik yaitu 31,67 menunjukkan bahwa nilai keterampilan
43
44
metakognitif masih sangat rendah. Nilai terendah pretest peserta didik yaitu 3,57 dan
nilai tertinggi pretest peserta didik yaitu 64,29. Selisih nilai terendah dan tertinggi
pretest peserta didik yaitu 60,72. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan
metakognitif peserta didik masih sangat rendah. Rendahnya hasil keterampilan
metakognitif peserta didik tersebut wajar belum mencapai kriteria karena belum
dilakukannya kegiatan pembelajaran.
Adapun nilai rata-rata posttest yang ditunjukkan oleh peserta didik
berdasarkan Tabel 4.1 yaitu 68,81. Nilai terendah posttest peserta didik yaitu 50,00
dan nilai tertinggi posttest peserta didik yaitu 85,71. Selisih nilai terendah dan
tertinggi posttest peserta didik yaitu 35,71. Hasil rata-rata posttest mengalami
peningkatan dari rata-rata pretest, data tersebut menunjukkan bahwa setelah diberi
kegiatan pembelajaran yang mendukung peningkatan keterampilan metakognitif
peserta didik, maka keterampilan metakognitif yang diperoleh peserta didik memiliki
perbedaan yang signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. 1
2. Hasil Pretest dan Posttest Kognitif Peserta didik
Hasil perhitungan data penelitian mengenai soal kognitif peserta didik dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Pretest dan Posttest Kognitif Peserta Didik
Data Pretest Posttest
N 30 30
Nilai Terendah 16,67 33,33
Nilai Tertinggi 83,33 100,00
Rata-rata 48,89 81,67
Modus 50,00 83,33
Median 50,00 83,33
Standar Deviasi 23,13 14,75
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa, nilai rata-rata pretest soal
kognitif pada instrumen keterampilan metakognitif yang ditunjukkan oleh peserta
1
Lampiran Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Metakognitif
45
didik yaitu 48,89, dan untuk nilai rata – rata posttest soal kognitif pada instrumen
keterampilan metakognitif yang ditunjukkan oleh peserta didik yaitu 81,67.
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa selisih hasil pretest dan posttest peserta
didik yaitu 32,78. Hasil rata – rata pretest dan posttest tersebut menunjukkan
peningkatan, data tersebut menunjukkan bahwa setelah diberi kegiatan pembelajaran,
maka hasil yang diperoleh peserta didik memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.2
2
Lampiran Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Kognitif
46
Keterampilan
Kognitif
Kriteria Metakognitif
(orang)
(orang)
Rendah 2 5
Sedang 27 14
Tinggi 1 11
Jumlah 30 30
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh informasi bahwa, jumlah peserta didik dengan
keterampilan metakognitif dan rendah sebanyak 2 orang, dan jumlah peserta didik
dengan kognitif rendah sebanyak 5 orang.
Keterampilan metakognitif terbagi menjadi tiga sub-kategori, yakni planning,
monitoring, dan evaluation. Selanjutnya hasil perhitungan N-Gain sub-kategori
keteranpilan metakognitif dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Nilai Rata-rata N-Gain Sub Kategori Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik
Keterangan
Sub-Kategori Nilai
Kategori
Planning 0,50 Sedang
Monitoring 0,30 Sedang
Evaluation 0,68 Sedang
evaluation untuk planning dan sub evaluation untuk monitoring. Selanjutnya hasil
perhitungan data penelitian mengenai sub evaluation untuk plannig dan monitoring
peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan N-Gain Sub-Kategori Evaluation Peserta Didik
Keterangan
Sub Evaluation Nilai
Kategori
Planning 0,67 Sedang
Monitoring 0,69 Sedang
3
Lampiran Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
48
Pretest Posttest
100
90
78.33
80
70 61.11
Nilai Ketercapaian
60 51.11
50
40 34.38
28.33
30 26.67
20
10
0
Planning MonitoringEvaluation
Sub Keterampilan Metakognitif
Berdasarkan Gambar 4.1 diperoleh hasil bahwa, pretest dan posttest untuk
secara keseluruhan aspek keterampilan metakognitif pada peserta didik belum
tercapai sampai 100. Hasil pretest yang cukup terlihat dalam Gambar 4.1 pada sub
planning memiliki nilai 26,67, hasil tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian
kurang sekali , sub monitoring memiliki nilai 28,33, hasil tersebut menunjukkan
kriteria ketercapaian kurang sekali dan sub evaluation memiliki nilai 34,38, hasil
tersebut juga menunjukkan lriteria ketercapaian kurang sekali. Hasil posttest yang
cukup terlihat dalam Gambar 4.1 pada sub planning memiliki nilai 61,11 hasil
tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian cukup , sub monitoring memiliki nilai
51,11 hasil tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian kurang dan sub evaluation
memiliki nilai 78,33 hasil tersebut menunjukkan lriteria ketercapaian baik.
Selanjutnya hasil ketercapaian nilai pretest dan posttest mengenai sub evaluation
untuk planning dan monitoring dapat dilihat pada Gambar 4.2.
49
Pretest Posttest
100
90
78.75 77.92
80
70
Nilai Ketercapaian
60
50
40 35.42 33.33
30
20
10
0
Planning Monitoring
Sub Evaluation
Gambar 4.2 Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Sub Evaluation Peserta
Didik
4
Lampiran Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Per Sub Kategori Pretest dan Posttest
50
Pretest Posttest
100
90.00
90
80 73.33
70
Nilai Ketercapaian
60 54.44
50 43.33
40
30
20
10
0
1 2
Sub Konsep
Keterangan:
Sub Konsep 1: Menu sehat
Sub Konsep 2: Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan sistem pencernaan
Gambar 4.3 Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Kognitif Peserta Didik
nilai 90,00 hasil tersebut menunjukkan kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran.5
Penelitian ini menggunakan dua buah LKPD, yang mana setiap petemuan peserta
didik diberikan satu buah LKPD. Hasil perhitungan nilai LKPD dapat dilihat pada
Tabel 4.7.
Rata – rata Per Tahapan
Tahapan Inkuiri
Terbimbing LKPD I LKPD II
Inisiasi - -
Seleksi 70 83,33
Eksplorasi 100 71,43
Formulasi 88,19 93,06
Koleksi 64,44 97,44
Presentasi 100 100
Penilaian 86,67 76,67
Rata-rata
80,28 91,48
Keseluruhan
Kriteria Baik Sekali Baik Sekali
Keterangan:
LKPD I: Praktikum uji makanan
LKPD II: Diskusi sistem pencernaan
5
Lampiran Ketercapaian Kognitif Per Sub Konsep Pretest dan Posttest
6
Lampiran Nilai Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) Per Tahapan Inkuiri Terbimbing
52
7
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 66.
8
Lampiran Analisis Pertanyaan Kognitif
53
9
Lampiran Lembar Observasi Aktivitas Guru
54
inkuiri terbimbing peserta didik sudah tercapai dengan baik. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran.10
10
Lampiran Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik
55
Tabel 4.11 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Keterampilan
Metakognitif Peserta Didik
Keterangan:
H0 diterima: Tidak terdapat perbedaan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah penerapan model inkuiri
H0 ditolak: Terdapat perbedaan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah penerapan model inkuiri
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa uji normalitas data pretest dan posttest
keterampilan metakognitif peserta didik berdistribusi normal, karena nilai signifikansi
pada Tabel 4.11 juga menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas pada data pretest dan
posttest menunjukkan nilai probabilitas lebih dari 0,05, artinya bahwa varians data
pretest dan posttest keterampilan metakognitif homogen. Untuk lebih jelasnya
tentang uji normalitas dan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran.11 Pada Tabel
4.11 menunjukkan pula bahwa hasil uji hipotesis pada nilai pretest didapatkan nilai
signifikansi sebesar (0,602 > 0,05), dengan demikian H0 diterima. Hal ini berarti,
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pengetahuan awal peserta didik yang
menerapkan inkuiri terbimbing, hasil uji hipotesis pada nilai posttest didapatkan nilai
signifikansi sebesar (0,000 < 0,05), dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model inkuiri
untuk meningkatkan keterampilan metakognitif siswa.Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran.12
11
Lampiran Uji Prasyarat Analisis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif
12
Lampiran Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif
56
E. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pretest peserta didik perolehan rata-rata nilai pretest
sebesar 31,67. Hasil terebut menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif peserta
didik masuk ke dalam kriteria kurang sekali, hal ini dikarenakan belum dilakukannya
kegiatan pembelajaran tentang sistem pencernaan pada peserta didik. Diperkuat
dengan hasil uji hipotesis pretest (0,602 > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan pada keterampilan metakognitif awal peserta didik.
Selanjutnya rata-rata posttest keterampilan metakognitif menunjukkan adanya
peningkatan, yakni memperoleh nilai rata-rata yang lebih tinggi sebesar 68,81. Hasil
terebut menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif peserta didik masuk ke dalam
kriteria cukup. Diperkuat dengan hasil uji hipotesis posttest sebesar 0,000 yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model inkuiri
untuk meningkatkan keterampilan metakognitif pesera didik.
Kemudian berdasarkan rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,54 masuk kriteria sedang.
Peserta didik yang terbiasa membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan akan
mampu memonitor/memastikan apakah pengetahuan awal yang dimilikinya terdapat
kesalahpahaman atau tidak dengan materi yang telah dibacanya dan peserta didik pun
terbiasa untuk mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
Kemudian berdasarkan analisis pertanyaan-pertanyaan yang peserta didik buat
menunjukkan bahwa dimensi proses kognitif peserta didik berada di level kognitif C1
(mengingat) dan C2 (memahami), hanya sebagian kecil pertanyaan yang berada di
level kognitif C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis). Hal tersebut dapat disebabkan
dua hal yakni peserta didik belum terbiasa untuk menuliskan pertanyaannya sendiri.
Hal ini didukung oleh penelitian Qonita yang mendapatkan bahwa pertanyaan peserta
didik secara tulisan didominasi pertanyaan kognisi tingkat rendah.13 Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran.14
13
Qonita Rahmi, “Analisis Keterampilan Bertanya Siswa pada Konsep Gerak dengan Strategi
Pembelajaran Question Student Have”, Skripsi pada Program studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016, h. 35, diakses dari
57
Jika dilihat dari hasil uji hipotesis posttest terhadap keterampilan metakognitif
peserta didik secara keseluruhan seperti yang telah diuraikan sebelumnya, didapatkan
nilai signifikasi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
inkuiri mampu meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik. Hal ini
diperkuat oleh hasil perhitungan nilai N-Gain setiap sub-kategori keterampilan
metakognitif, dimana nilai N-Gain peserta didik pada sub planning adalah 0,50
masuk kriteria sedang. Pengaruh penerapan model inkuiri untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif peserta didik juga diperkuat dengan hasil perolehan nilai
ketercapaian setiap sub kategori keterampilan metakognitif peserta didik, yakni pada
sub planning sebesar 61,11.
Perolehan rata-rata pretest pengetahuan awal sebesar 48,89. Perolehan rata-rata
posttest pengetahuan awal kognitif sebesar 81,67. Rata-rata nilai N-Gain kognitif
sebesar 0,59 termasuk kriteria sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
perolehan rata-rata nilai hasil belajar siswa baik. Peserta didik yang terbiasa belajar
dengan strategi metakognitif akan semakin meningkatkan kesadarannya tentang apa
yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui sehingga akan lebih mudah untuk
mencari dan menemukan strategi dan waktu yang dapat digunakan untuk
menyempurnakan pengetahuannya.15
Keberlangsungan proses pembelajaran yang sesuai dengan sintaks didukung oleh
adanya LKPD yang memudahkan peserta didik dalam mengikuti sintaks model
pembelajaran secara sistematis sehingga tidak ada salah satu tahapan sintaks yang
terlewati. Rata-rata nilai LKPD pada pertemuan pertama sebesar 80,28 termasuk
kriteria baik sekali dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 91,48
termasuk kriteria baik sekali. Berdasarkan analisis jawaban LKPD peserta didik, hal
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31959/3/QONITA%20RAHMI-FITK.pdf,
pada 16 November 2018 pukul 08.00 WIB.
14
Lampiran Analisis Pertanyaan Kognitif
15
Arsad Bahri, “Strategi Pembelajaran Reading Questioning and Answering (RQA) pada
Perkuliahan Fisiologi Hewan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa”, Jurnal
Bionature, Vol. 17, No. 2, 2016, h. 107, diakses dari http://library.um.ac.id, pada 31 Oktober 2018
pukul 07.20 WIB.
58
ini dikarenakan pada proses pembelajaran pada kedua pertemuan secara umum
berjalan dengan lancar dan peserta didik terlibat secara aktif selama mengikuti
pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa LKPD dengan tahapan inkuiri
terbimbing dapat melatih keterampiran metakognitif peserta didik. Hal ini didukung
oleh penelitian Siti dan Utiya yang menyatakan bahwa pada model pembelajaran
inkuiri, guru membantu peserta didik melakukan investigasi terhadap suatu masalah
akan tetapi peserta didik sendiri yang melakukan proses penemuan konsep sehingga
dapat memberdayakan keterampilan metakognitif peserta didik.16
Berdasarkan semua pemaparan hasil temuan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari penerapan model inkuiri yang
digunakan untuk meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep
sistem pencernaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Febriana dkk
yang menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
keterampilan metakognitif peserta didik.17
16
Siti Kholil Fatkhul Mu’minin dan Utiya Azizah, “Keterampilan Metakognitif Siswa melalui
Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1 Pacet Kelas XI”, Unesa Journal of
Chemical Education, Vol. 3, No. 2, ISSN 2252-9454, May 2014, h. 69, diakses dari
http://jurnalmahapesertadidik.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/article/view/8193,
pada 2 Oktober 2017 pukul 09.10 WIB.
17
Febriana Irawati, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap
Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Kediri,”
disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan XII Pendidikan Biologi FKIP UNS dengan tema
Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya, 2015, h. 486, diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/175514-ID-none.pdf, pada 1 Oktober 2017 pukul 08.30
WIB.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan metakognitif
peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh hasil Uji-t dengan nilai signifikasi 0,000 yang
berada di bawah harga α = 0,05 sehingga Ha ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, dapat diajukan saran untuk penelitian
selanjutnya, antara lain:
1. Konsep pada penelitian ini hanyalah pada konsep sistem pencernaan, peneliti
selanjutnya diharapkan dapat menerapkan pada konsep yang berbeda.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menerapkan strategi dan model
pembelajaran lain untuk mengembangkan keterampilan metakognitif peserta
didik.
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Bagiarta, I Nyoman, dkk. “Komparasi Literasi Sains antara Siswa yang dibelajarkan
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) dan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) ditinjau dari
Motivasi Berpretasi Siswa SMP”. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesa Program Sudi Pendidikan IPA. Vol. 5. 2015.
Diakses dari http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1564, pada 1 Oktober 2017 pukul
08.15 WIB.
Eva, Devi Purna. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Peta
Konsep terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa”.
Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2012. Diakses dari
http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/DEVI-PURNA-
EVA.pdf, pada 6 Oktober 2017 pukul 11.00 WIB.
Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: FITK
IPA UIN Syarif Hidayatullah. 2014.
Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 2. 2016.
Mu’minin, Siti Kholil Fatkhul dan Utiya Azizah. “Keterampilan Metakognitif Siswa
melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1 Pacet
Kelas XI”. Unesa Journal of Chemical Education. Vol. 3. No. 2. 2014. Diakses
dari
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/articl
e/view/8193, pada 2 Oktober 2017 pukul 09.10 WIB.
Octafiana, Hesty, dkk. “Perbedaan Keterampilan Generik Sains antara Siswa yang
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel”.
Edusains. Vol 7. No 2. 2015. Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/59497-ID-perbedaan-keterampilan-
generik-sains-ant.pdf, pada 17 Desember 2018 pukul 11.05 WIB.
-------. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. Cet. 2. 2014.
Tood, Ross J, dkk. A Toolkit and Handbook For Tracking and Assessing Student
Learning Outcomes of Guided Inquiry Through The School Library. Rutgers
University: Institute for Museum and Library Service. 2006. Diakses dari
https://cissl.rutgers.edu/sites/default/files/inline-files/slimtoolkit.pdf, pada 30
Agustus 2017 pukul 06.45 WIB.
65
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi
Aksara. Cet. 2. 2008.
Yusa dan Manickam Bala Subra Maniam. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Biologi untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Grafindo Media Pratama. Cet. I.
2016.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Sistem Pencernaan
Pertemuan ke- : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 JP X 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan
tersebut dengan tepat mengenai zat makanan.
2. Peserta didik mampu menganalisis fungsi zat makanan.
3. Peserta didik mampu mengumpulkan informasi tentang pola makan dan
menu seimbang.
4. Peserta didik mampu merumuskan penjelasan terkait permasalahan yang
dipaparkan berdasarkan hasil pengamatan dan kajian pustaka.
5. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan hubungan antara
kandungan makanan dengan gangguan yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan.
6. Peserta didik mampu membuat hipotesis tentang permasalahan yang
dikaji.
7. Peserta didik mampu menganalisis data yang relevan untuk mendukung
hipotesis.
8. Peserta didik menyimpulkan kandungan zat makanan berdasarkan data uji
hasi zat makanan.
9. Peserta didik menyelidiki informasi mengenai rancangan percobaan uji
kandungan nutrisi pada makanan.
10. Peserta didik peserta didik mampu merancang kegiatan percobaan uji
kandungannutrisi pada makanan secara langsung.
11. Peserta didik mampu menyimpulkan uji kandungan nutrisi pada makanan
berdasarkan hasil percobaan.
12. Peserta didik mampu membuat laporan tertulis uji kandungan nutrisi
padamakanan berdasarkan hasil percobaan.
B. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
67
C. Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengannutrisi dan bioprosesnya
sehinggadapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7. Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi), tentangkelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistempencernaan dan melakukan uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya
dengan kebutuhan energi bagi setiap individu dan teknologi terkait
sistem pencernaan (teknologi pengolahan pangan dan keamanan
pangan) melalui berbagai bentuk media informasi.
makanan manusia.
E. Materi Pembelajaran
Makanan
Meliputi
Terdiri dari
Kwashiorkor Pellagra
ne
Terdiri dari Rakitis Gondok
Mikronutrien
Makronutrien
Meliputi Meliputi
Terdiri dari
Vit. B Vit. C
69
8. Pipet
9. Kertas HVS
3. Sumber:
• Campbell, Neil A, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2.Jakarta:
Erlangga. 2012.
• Slamet Prawirohartono, dkk. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
PT Bumi Aksara. 2016.
• Internet dengan link relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Tahapan
Guru Peserta didik Waktu
Pendahuluan
Kegiatan • Mengucapkan salam. • Menjawab salam. 5 menit
Awal • Mengkondisikan kelas • Berdo’a dipimpin
70
Penutup
• Meminta peserta didik • Bertanya bila
bertanya bila masih masih ada materi 5 menit
ada materi yang yang kurang
kurang dipahami. dipahami.
• Menginstruksikan • Mengumpulkan
Kegiatan
peserta didik untu tugas.
Akhir
mengumpulkan • Membaca do’a.
tugasnya.
• Menutup
pembelajaran dengan
do’a.
I. Penilaian
1. Jenis atau Teknik Penilaian
a. Tes tertulis
1) Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes tertulis soal uraian
(essai)
b. Non tes
1) Lembar observasi aktivitas peserta didik.
2) Lembar observasi aktivitas guru.
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Instrumen tes tertulis uraian (essai)
b. Instrumen observasi aktivitas peserta didik.
c. Instrumen observasi aktivitas guru.
d. Instrumen penilaian kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
3. Pedoman Penskoran
a. Pedoman penskoran tes tertulis bentuk essai
b. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas peserta didik.
c. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas guru.
c. Pedoman penskoran kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
3. Memulihkan
tekanan
1. Pengatur
metabolisme
2. Sebagai cadangan
makanan
3.Pengatur
74
metabolisme
membentuk sel-sel
baru. Jika tubuh
kekurangan protein,
maka pertumbuhan
dan
normal akan
terhambat.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan
tersebut dengan tepat mengenai zat makanan.
2. Peserta didik mampu menganalisis fungsi organ pencernaan pada sistem
pencernaan.
3. Peserta didik mampu menampilkan data mengenai organ pencernaan
manusia beserta enzim yang dihasilkan.
4. Peserta didik mampu menyelidiki informasi mengenai fungsi organ-organ
pencernaan manusia.
5. Peserta didik mampu menentukan proses pencernaan yang terjadi pada
organ pencernaan manusia.
6. Peserta didik mampu mengaitkan struktur organ pencernaan dengan proses
pencernaan manusia.
7. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan hubungan antara fungsi
organ dan proses dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan.
8. Peserta didik mampu membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji.
9. Peserta didik mampu menganalisis data yang relevan untuk mendukung
hipotesis.
10. Peserta didik mampu menemukan pola-pola penemuan berupa kesimpulan.
11. Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai fungsi, proses, dan
kelainan pada organ pencernaan manusia.
12. Peserta didik mampu menganalisis informasi mengenai fungsi, proses, dan
kelainan pada organ pencernaan manusia.
13. Peserta didik mampu menyimpulkan informasi mengenai fungsi, proses,
dan kelainan pada organ pencernaan manusia.
B. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai sebagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu nya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
78
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan
bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7. Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi), tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistem pencernaan dan melakukan uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya
dengan kebutuhan energi bagi setiap individu dan teknologi terkait
sistem pencernaan (teknologi pengolahan pangan dan keamanan
pangan) melalui berbagai bentuk media informasi.
E. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan
Meliputi
Lambung Gastritis
Hati Gastritis
Usus Halus
Pankreas
Usus Besar Gastritis
Anus
2. Alat:
• White Board
• Laptop
• LCD
• Alat tulis lainnya
3. Sumber :
• Campbell, Neil A, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta:
Erlangga. 2012.
• Slamet Prawirohartono, dkk. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
PT Bumi Aksara. 2016.
• Internet dengan link relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Tahapan
Guru Peserta didik Waktu
Pendahuluan
• Mengucapkan salam. • Menjawab salam. 5 menit
• Mengkondisikan kelas • Berdo’a dipimpin
dan berdo’a. oleh ketua kelas.
• Mengabsen peserta • Memperhatikan
didik. gambar organ-
• Mengkaitkan materi organ pencernaan
sebelumnya dengan dan penyakit
materi yang akan sistem pencernaan
diajarkan. yang sering
• Memberikan apersepsi ditemukan sehari-
dengan memberikan hari.
Kegiatan gambar mengenai • Menjawab
Awal organ sistem pertanyaan
pencernaan pada (apersepsi dari
manusia dan guru).
memberikan
pertanyaan “ Apakah
kalian tahu organ
apakah ini? ”Apa
fungsi organ-organ
ini?” “Apa kalian tahu
penyakit apa ini?”
“Apa penyebab
penyakit ini?”
Kegiatan Inti
81
Penutup
• Meminta peserta didik • Bertanya bila
bertanya bila masih masih ada materi 5 menit
ada materi yang yang kurang
kurang dipahami. dipahami.
• Menginstruksikan • Mengumpulkan
Kegiatan
peserta didik untuk tugas.
Penutup
mengumpulkan • Membaca do’a.
tugasnya.
• Menutup
pembelajaran dengan
do’a.
I. Penilaian
1. Jenis atau Teknik Penilaian
a. Tes tertulis
1) Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes tertulis soal uraian
(essai)
b. Non tes
2) Lembar observasi aktivitas peserta didik.
3) Lembar observasi aktivitas guru.
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Instrumen tes tertulis uraian (essai)
b. Instrumen observasi aktivitas peserta didik.
c. Instrumen observasi aktivitas guru.
d. Instrumen penilaian kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
83
3. Pedoman Penskoran
a. Pedoman penskoran tes tertulis bentuk essai
b. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas peserta didik.
c. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas guru.
d. Pedoman penskoran kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
mengecap dan
menelan
2 Menampilkan Perhatikan tabel Organ yang tepat 5
dibawah ini! dengan enzim
data yang dihasilkan
mengenai Enzim
yaitu:
Organ yang
organ Dihasilkan Amilase berfungsi
pencernaan Mulut Laktase mengubah
amilum menjadi
maltosa.
84
enzim tersebut!
telah diteteskan.
Bagaimana rumusan
masalah yang dapat
diambil berdasarkan
permasalahan diatas?
2. Jadwal makan
tak teratur.
3. Konsumsi
minuman
mengandung
kafein.
Peneliti
Lampiran 2
Kelas :
Kelompok :
Nama :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik menyelidiki informasi mengenai rancangan percobaan uji
kandungan nutrisi pada makanan.
2. Peserta didik peserta didik mampu merancang kegiatan percobaan uji
kandungan nutrisi pada makanan secara langsung.
3. Peserta didik mampu menyimpulkan uji kandungan nutrisi pada makanan
berdasarkan hasil percobaan.
4. Peserta didik mampu membuat laporan tertulis uji kandungan nutrisi pada
makanan berdasarkan hasil percobaan.
A. Inisiasi
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk
tubuh kita. Karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O). Untuk mengetahui
dan membuktikan ada tidaknya kandungan
karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan
larutan lugol.
Protein
Seperti halnya karbohidrat, protein merupakan
komponen organik. Akan tetapi, protein berbeda dari
karbohidrat dalam beberapa hal. Selain karbon,
hidrogen, dan oksigen, protein juga mengandung
elemen lain seperti nitrogen, sulfur, dan posfor.
Untuk membuktikan ada atau tidak nya protein
dengan menggunakan larutan biuret.
Lemak
Menu Makanan Seimbang
Lemak tersusun atas unsur, kabon, hidrogen, dan
oksigen, tetapi mengandung proporsi oksigen yang
lebih sedikit dibandingkan dengan karbohidrat.
Lemak diserap tubuh dalam bentuk asam amino dan
gliserol. Untuk mengetahui dan membuktikan ada
tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di
Zat
ujiMakanan
dengan kertas buram. Sumber Fungsi
Protein Telur, ikan, daging, susu, hati, Sumber energi, zat pembangun,
ginjal, otak, kedelai, udang, untuk pertumbuhan, bagian penting
89
B. Seleksi
Buatlah rumusan masalah berdasarkan tujuan dan bacaan diatas! Nyatakan
dalam bentuk pertanyaan!
C. Eksplorasi
Untuk membuat langkah kerja, kalian harus mencari referensi mengenai:
• uji kandungan karbohidrat pada makanan
• uji kandungan protein pada makanan
• uji kandungan glukosa pada makanan
• uji kandungan lemak pada makanan
Dari buku paket Biologi kelas XI atau internet yang sesuai dengan alat dan
bahan berikut ini:
Alat: Bahan:
1. Tabung dan rak tabung reaksi 1. Madu 5. Lugol
2. Gelas ukur 2. Kentang 6. Biuret
3. Plat tetes 3. Minyak 7. Benedict
4. Pipet 4. Putih telur
5. Kertas HVS
6. Satu set penangas air
90
D. Formulasi
Tulislah hasil pengamatan yang telah didapat pada tabel yang sudah
disediakan!
Reaksi dengan Reagen
Bahan Kandungan
No. (Perubahan Warna) Lemak
Makanan Zat
Lugol Biuret Benedict
1
2
3
4
91
E. Koleksi
1. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang
mengandung amilum/karbohidrat?
F. Penilaian
Buatlah kesimpulan berdasarkan data percobaan!
92
G. Presentasi
Presentasikan hasil percobaan kelompokmu kepada kelompok lainnya!
Kelas :
Kelompok :
Nama :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai fungsi, proses, dan
kelainan pada organ pencernaan manusia.
2. Peserta didik mampu menganalisis informasi mengenai fungsi, proses,
dan kelainan pada organ pencernaan manusia.
3. Peserta didik mampu menyimpulkan informasi mengenai fungsi,
proses, dan kelainan pada organ pencernaan manusia.
A. Inisiasi
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ
serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan
berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang
siap diserap dalam tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi
dua macam seperti berikut:
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam
mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan.
Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut:
2. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
3. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
4. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
5. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
6. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
7. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.
Sistem pencernaan kita terkadang mengalami beberapa gangguan/
penyakit. Penyakit pada sistem pencernaan sangatlah beragam. Selain itu,
faktor penyebabnya bisa dari luar tubuh (eksternal) maupun dari dalam tubuh
(internal).
B. Seleksi
Buatlah rumusan masalah berdasarkan tujuan dan bacaan diatas! Nyatakan
dalam bentuk pertanyaan!
95
C. Eksplorasi
Untuk membuat langkah kerja, kalian harus mencari referensi mengenai:
Alat dan Bahan:
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja Peserta
didik
3. Buku Biologi Kelas XI
4. Internet dengan link
yang relevan
Tulislah langkah kerja untuk mengerjakan LKPD ini.
D. Formulasi
Perhatikan gambar di bawah ini.
96
E. Koleksi
1. Di dalam sistem pencernaan makanan pada manusia tersusun atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Identifikasi organ-organ apa saja yang
termasuk ke dalam saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan!
2 Nomor 8:
97
Nomor 10:
Nomor 20:
Nomor 16:
Nomor 22:
F. Penilaian
98
G. Presentasi
Presentasikan hasil percobaan kelompokmu kepada kelompok lainnya!
Lampiran 3
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
Lampiran 4
Perhitungan Validasi Pemilihan Indikator
Keterangan:
N: Jumlah item (sub kategori)
4 Sub Kategori Perencanaan (Planning)
4 Sub Kategori Pemantauan (Monitoring)
4 Sub Kategori Evaluasi (Evaluation)
n: Jumlah validator (3 ahli)
Kategori Penilaian:
Lemah : (-1) s/d (-0,3)
Sedang : > (-0,3) s/d 0,3
Kuat : > 0,3 s/d 1
Tabel Hasil Validasi Pemilihan Indikator Keterampilan Metakognitif
Validator
Sub Kategori
Tidak Tidak Skor
Keterampilan Indikator Setuju Keterangan
Yakin Setuju IOC
Metakognitif
(+1)
(1) (-1)
2. Mendesain langkah-
langkah cara dalam
memecahkan 3 - - 1 Kuat
Planning
(Perencanaan) masalah/ tugas yang
diberikan
3. Mengidentifikasi dan
menyebutkan 3 - - 1 Kuat
referensi serta
informasi yang
111
dibutuhkan untuk
menyelesaikan
masalah/tugas
4. Merancang apa yang
harus
dipelajari/dilakukan 1 - 2 -0,5 Lemah
ketika mendapatkan
suatu masalah/tugas
1. Memeriksa
kesesuaian antara
tujuan dalam
memecahkan 2 - 1 0,3 Sedang
masalah dengan
materi yang telah
dipelajari
2. Menganalisis
informasi yang
penting dalam 3 - - 1 Kuat
menyelesaikan
Monitoring masalah/tugas yang
(Pemantauan) diberikan
3. Mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan
dalam pemecahan 2 - 1 0,3 Sedang
masalah/tugas yang
diberikan
4. Merumuskan cara-
cara mengatasi
kesulitan dalam 3 - - 1 Kuat
pemecahan
masalah/tugas yang
diberikan
1. Menilai pencapaian 3 - - 1 Kuat
tujuan
2. Mengeksplorasi dan
Evaluation menginterpretasi 2 - 1 0,3 Sedang
(Evaluasi) data
3. Mengidentifikasi
sumber-sumber 2 - 1 0,3 Sedang
kesalahan dari data
112
yang diperoleh
4. Menggunakan
prosedur/cara yang
berbeda untuk 2 - 1 0,3 Sedang
penyelesaian
masalah
5. Menggunakan
prosedur/cara yang 1 - 2 -0,4 Lemah
sama untuk masalah
yang lain/ berbeda
Perhitungan:
1. Sub Kategori Perencanaan (Planning)
1.1. Indikator I
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = -1
(4 − 1) − 1 + (4)1 − 1
𝐼𝑖𝑘 =
2(4 − 1)3
−9
=
18
= − 0,5
Kategori : Lemah
1.2. Indikator 2
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3
18
=
18
=1
Kategori : Kuat
1.3. Indikator 3
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3
18
=
18
=1
Kategori : Kuat
1.4. Indikator 4
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = -1
(4 − 1) − 1 + (4)1 − 1
𝐼𝑖𝑘 =
2(4 − 1)3
113
−9
=
18
= − 0,5
Kategori : Lemah
2.2 Indikator 2
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3
18
=
18
=1
Kategori : Kuat
2.3 Indikator 3
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = 1
(4 − 1)1 + (4)1 − 1
𝐼𝑖𝑘 =
2(4 − 1)3
6
=
18
= 0,3
Kategori : Sedang
2.4 Indikator 4
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3
18
=
18
114
=1
Kategori : Kuat
3. Sub Kategori Evaluasi (Evaluation)
3.1 Indikator 1
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(5−1)3+(5)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3
24
=
24
=1
Kategori : Kuat
3.2 Indikator 2
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(-1) = 1
(5−1)1+(5)1−1
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3
8
=
24
=1
Kategori : Sedang
3.3 Indikator 3
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(-1) = 1
(5−1)1+(5)1−1
𝐼𝑖𝑘 =
2(5−1)3
8
=
24
=1
Kategori : Sedang
3.4 Indikator 4
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(-1) = 1
(5−1)1+(5)1−1
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3
8
=
24
115
=1
Kategori : Sedang
3.5 Indikator 5
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = -1
(5−1)−1+(5)(−1)−(−1)
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3
−8
=
24
= −0.41
Kategori : Lemah
Lampiran 5
116
117
Lampiran 6
Penyakit/ gangguan
bioproses sistem C4 5.3* 5.1 5.2 5.4 a* 5.4 b*
pencernaan
Indikator
Indikator Jenis No
No Keterampilan Soal Kunci Jawaban Skor
Materi Soal Soal
Metakogitif
Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu
makanan dengan pemberian menu seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang dengan
makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi kecukupan gizi. Pola menu seimbang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan gizi. Susunan makanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan umur, jenis
kelamin, dan juga aktivitas yang dilakukan. Lalu mengapa makhluk hidup membutuhkan menu makanan seimbang pada
kehidupan sehari-hari?
Sumber : http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/36229
Menyebutkan 2 2
kunci jawaban
diatas
Menyebutkan 1 1
kunci jawaban
diatas
Tidak menjawab 0
Menyebutkan 2
kunci jawaban 2
diatas
Menyebutkan 1
kunci jawaban 1
diatas
Tidak menjawab 0
• Evaluation Essay 1.4 Perhatikan jawaban yang 1. Ya, karena alasan yang
Menilai sudah Anda kerjakan dikemukakan
pencapaian sebelumnya! mengkaitkan antara
tujuan langkah-langkah dan
a. Apakah langkah- jawaban dari hasil
langkah yang Anda analisis informasi yang
gunakan pada no. 1, di dapat sebelumnya
memudahkan Anda dan menemukan
untuk menjawab kesamaan konten yang
pertanyaan pada no. dibahas dari media
122
Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan
antara langkah-
langkah dan
123
jawaban.
Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.
Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.
Tidak menjawab 0
Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
125
Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
dan jawaban.
Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
dan jawaban.
Tidak menjawab 0
126
Vitamin merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam bahan pangan. Vita berarti hidup, vitamin berupa
penghidupan. Vitamin setelah dapat diisolasi dalam bentuk murni diketahui mempunyai sifat kelarutan yang berbeda, yaitu
ada yang bersifat larut dalam air dan ada yang bersifat larut dalam lemak. Dengan demikian pembagian vitamin secara
umum didasarkan atas sifat kelarutan tersebut. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E, dan K.
Sedangkan vitamin yang larut dalam air ialah B dan C. Lalu apakah fungsi utama vitamin dalam tubuh manusia?
Menyebutkan 2 2
kunci jawaban
127
diatas
Menyebutkan 1 1
kunci jawaban
diatas
Tidak menjawab 0
Menyebutkan 2 2
kunci jawaban
diatas
Menyebutkan 1 1
kunci jawaban
diatas
128
Tidak menjawab 0
Kognitif Essay 2.3 Menurut Anda, apa fungsi Fungsi utama vitamin dalam
utama vitamin dalam tubuh tubuh adalah membantu
kita? mempercepat proses
metabolisme dalam tubuh dan
meningkatkan daya tahan
tubuh.
• Evaluation Essay 2.4 Perhatikan jawaban yang 1. Ya, karena alasan yang
Menilai sudah Anda kerjakan dikemukakan
pencapaian sebelumnya! mengkaitkan antara
tujuan langkah-langkah dan
a. Apakah langkah- jawaban dari hasil
129
Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
130
Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.
Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.
Tidak menjawab 0
informasi- dikemukakan
informasi mengkaitkan antara
penting yang informasi-informasi
Anda temukan dan jawaban dari hasil
pada no. 2, analisis informasi yang
memudahkan di dapat sebelumnya
Anda untuk dan menemukan
menjawab kesamaan konten yang
pertanyaan pada dibahas dari media
no. 3? Uraikan cetak / buku
alasannya! teks/sumber terpercaya
lainnya (media online/
bertanya pada guru).
2. Membuat kesimpulan
yang dibuat
berdasarkan proses
pencarian dan
identifikasi
sebelumnya.
Dapat menilai 4
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
132
dan jawaban.
Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan
antara informasi-
informasi dan
jawaban.
Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
dan jawaban.
Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
133
dan jawaban.
Tidak menjawab 0
Dalam tubuh terdapat serangkaian alat yang berhubungan satu dengan yang lain yang diistilahkan dengan sistem. Hal yang
berperan dalam mencerna makanan yang masuk dalam tubuh disebut sistem pencernaan makanan. Pencernaan makanan
mulai terjadi di mulut dan diakhiri ketika kita buang air besar. Saat mengunyah atau penghancuran makanan secara mekanik
oleh gigi, makanan akan dicampur dengan enzim di dalam mulut sehingga terjadi pemecahan makanan secara kimiawi ke
arah yang lebih sederhana. Selanjutnya, makanan masuk ke lambung. Di tempat ini makanan akan bercampur dengan asam
lambung dan enzim-enzim. Kemudian, makanan masuk di dalam usus halus dan diolah dengan bantuan enzim, di sini
makanan diubah menjadi sari makanan untuk kemudian diserap melalui peredaran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh,
sedangkan sisanya yang berupa ampas masuk ke usus besar dan dibuang melalui dubur. Lalu Apakah fungsi dari masing-
masing organ pencernaan tersebut (mulut, lambung, dan usus besar)?
Sumber: http://repository.ut.ac.id/4329/2/PEBI4415-M1.pdf
3 Sub Konsep 3 • Planning Essay 3.1 Jelaskan langkah- 1. Mencari informasi organ
Mendesain langkah yang akan pencernaan beserta fungsinya
Struktur dan kamu lakukan pada pencernaan manusia
langkah-
fungsi sel untuk menjawab 2. Mengaitkan informasi yang
langkah
penyusun pertanyaan diatas? didapat dengan pengalaaman
cara dalam
jaringan sistem dalam kehidupan sehari-hari
memecahka
pencernaan 3. Menyimpulkan fungsi organ-
n masalah/
tugas yang organ pencernaan
diberikan Menyebutkan 3 kunci 3
134
jawaban diatas
Menyebutkan 2 kunci 2
jawaban diatas
Menyebutkan 1 kunci 1
jawaban diatas
Tidak menjawab 0
Tidak menjawab 0
Kognitif Essay 3.3 Apakah fungsi dari Fungsi mulut adalah mencerna makanan
135
Tidak menjawab 0
Tidak menjawab 0
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu proses mekanis dan kimiawi.
Proses mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi,
139
yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil. Lalu bagaimana mekanisme pencernaan yang terjadi pada mulut, lambung dan usus
halus?
Sumber: Purnomo. Biologikelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta – PusatPerbukuan, DepartemenPendidikanNasional
:IntanPariwara. 2009.
4 Sub Konsep 3 • Planning Essay 4.1 Jelaskan langkah- 1. Mencari informasi mengenai
Mendesain langkah yang akan mekanisme pencernaan di
Struktur dan kamu lakukan mulut, lambung, dan usus halus
langkah-langkah
fungsi sel untuk menjawab di berbagai media informasi
cara dalam
penyusun pertanyaan diatas? 2. Mengaitkan informasi yang
memecahkan
jaringan sistem didapat dengan pengalaman
masalah/ tugas
pencernaan dalam kehidupan sehari-hari
yang diberikan
3. Menyimpulkan mekanisme
pencernaan di mulut, lambung,
dan usus halus
Menyebutkan 3 kunci 3
jawaban diatas
Menyebutkan 2 kunci 2
jawaban diatas
Menyebutkan 1 kunci 1
jawaban diatas
Tidak menjawab 0
140
Menyebutkan 2 kunci 2
jawaban diatas
Menyebutkan 1 kunci 1
jawaban diatas
Tidak menjawab 0
Tidak menjawab 0
informasi-informasi dan
jawaban.
Tidak menjawab 0
Beberapa orang yang mengalami “sakit usus buntu”, biasanya harus mengalami operasi usus buntu. Usus buntu merupakan
saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Strukturnya seperti
bagian usus lainnya. Namun, lendirnya banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir. Apendisitis
(radang usus buntu) merupakan inflamasi apendiks (usus buntu) yaitu suatu bagian seperti kantung yang non fungsional
dan terletak di bagian inferior sekum. Apendisistis akut adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah
kanan rongga abdomen, penyebab paling umum untuk operasi usus buntu. Lalu mengapa operasi usus buntu harus
dilakukan?
Sumber : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novinurcah-5123-2-babii.pdf
Tidak menjawab 0
Tidak menjawab 0
Kognitif Essay 5.3 Mengapa Operasi usus buntu harus dilakukan karna
operasi usus untuk menghilangkan penyumbatan dan
buntu harus penyempitan usus. Karna jika tidak
dilakukan? dilakukan operasi, apendiks yang pernah
meradang tidak akan sembuh sempurna tetapi
membentuk jaringan parut yang melekat
dengan jaringan sekitarnya, sehingga dapat
148
Tidak menjawab 0
Tidak menjawab 0
152
Lampiran 7
KETERAMPILAN METAKOGNITIF
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 42,69
Simpang Baku= 7,44
KorelasiXY= 0,81
Reliabilitas Tes= 0,89
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 1 22 29 51
2 2 2 20 27 47
3 3 3 18 24 42
4 4 4 18 22 40
5 5 5 17 26 43
6 6 6 17 26 43
7 7 7 21 26 47
8 8 8 19 25 44
9 9 9 23 29 52
10 10 10 19 25 44
11 11 11 20 24 44
12 12 12 28 28 56
13 13 13 15 19 34
14 14 14 20 28 48
15 15 15 21 26 47
16 16 16 17 21 38
17 17 17 18 24 42
18 18 18 19 26 45
19 19 19 21 27 48
20 20 20 20 26 46
21 21 21 20 26 46
22 22 22 21 25 46
23 23 23 20 26 46
24 24 24 7 13 20
25 25 25 25 24 49
26 26 26 21 23 44
27 27 27 20 24 44
28 28 28 18 28 46
29 29 29 20 21 41
30 30 30 10 16 26
31 31 31 12 22 34
153
32 32 32 12 16 28
33 33 33 22 28 50
34 34 34 14 21 35
35 35 35 16 22 38
1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 12 12 56 2 2 4 4 3
2 9 9 52 0 2 4 4 1
3 1 1 51 1 3 4 4 1
4 33 33 50 2 2 4 4 2
5 25 25 49 2 2 4 4 2
6 14 14 48 0 2 4 4 1
7 19 19 48 1 2 4 4 1
8 2 2 47 0 2 3 3 0
9 7 7 47 1 1 3 3 2
Rata2 Skor 1,00 2,00 3,78 3,78 1,44
Simpang Baku 0,87 0,50 0,44 0,44 0,88
6 7 8 9 10
No Urt 6 7 8 9 10
1 12 12 56 3 4 4 2 2
2 9 9 52 3 4 4 1 3
3 1 1 51 3 4 4 1 2
4 33 33 50 3 4 4 1 3
5 25 25 49 2 2 2 2 2
6 14 14 48 3 2 2 1 2
7 19 19 48 2 3 3 1 2
8 2 2 47 2 3 3 0 3
9 7 7 47 3 3 3 1 2
Rata2 Skor 2,67 3,22 3,22 1,11 2,33
Simpang Baku 0,50 0,83 0,83 0,60 0,50
11 12 13 14 15
No Urt 11 12 13 14 15
1 12 12 56 3 3 3 3 3
2 9 9 52 4 4 1 2 3
3 1 1 51 4 4 1 3 4
4 33 33 50 2 2 1 3 3
5 25 25 49 3 3 2 2 3
6 14 14 48 4 4 1 3 3
154
7 19 19 48 3 3 1 3 3
8 2 2 47 3 3 3 2 3
9 7 7 47 3 3 1 3 3
Rata2 Skor 3,22 3,22 1,56 2,67 3,11
Simpang Baku 0,67 0,67 0,88 0,50 0,33
16 17 18 19 20
No Urt 16 17 18 19 20
1 12 12 56 3 1 1 3 3
2 9 9 52 3 2 1 3 3
3 1 1 51 4 2 2 0 0
4 33 33 50 3 1 2 2 2
5 25 25 49 3 2 1 3 3
6 14 14 48 3 1 2 3 3
7 19 19 48 3 1 2 3 3
8 2 2 47 3 2 3 3 3
9 7 7 47 3 1 2 3 3
Rata2 Skor 3,11 1,44 1,78 2,56 2,56
Simpang Baku 0,33 0,53 0,67 1,01 1,01
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR
1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 4 4 40 1 2 3 3 1
2 16 16 38 1 2 2 2 1
3 35 35 38 0 1 1 1 1
4 34 34 35 0 2 1 1 0
5 13 13 34 1 2 3 3 0
6 31 31 34 0 2 3 3 0
7 32 32 28 1 3 1 1 1
8 30 30 26 0 1 1 1 0
9 24 24 20 0 1 2 2 0
Rata2 Skor 0,44 1,78 1,89 1,89 0,44
Simpang Baku 0,53 0,67 0,93 0,93 0,53
6 7 8 9 10
No Urt 6 7 8 9 10
1 4 4 40 2 3 3 1 2
2 16 16 38 2 3 3 1 1
3 35 35 38 2 3 3 1 2
4 34 34 35 2 2 2 1 1
5 13 13 34 2 3 3 1 1
6 31 31 34 2 2 2 0 2
155
7 32 32 28 2 1 1 2 2
8 30 30 26 3 2 2 1 2
9 24 24 20 1 2 2 0 2
Rata2 Skor 2,00 2,33 2,33 0,89 1,67
Simpang Baku 0,50 0,71 0,71 0,60 0,50
11 12 13 14 15
No Urt 11 12 13 14 15
1 4 4 40 1 1 1 2 3
2 16 16 38 3 3 1 2 1
3 35 35 38 3 3 1 2 3
4 34 34 35 2 2 1 3 3
5 13 13 34 3 3 1 2 3
6 31 31 34 2 2 0 2 2
7 32 32 28 1 1 1 2 1
8 30 30 26 1 1 1 2 2
9 24 24 20 2 2 0 2 1
Rata2 Skor 2,00 2,00 0,78 2,11 2,11
Simpang Baku 0,87 0,87 0,44 0,33 0,93
16 17 18 19 20
No Urt 16 17 18 19 20
1 4 4 40 3 1 1 3 3
2 16 16 38 1 1 2 3 3
3 35 35 38 3 0 2 3 3
4 34 34 35 2 1 3 3 3
5 13 13 34 3 0 0 0 0
6 31 31 34 2 0 2 3 3
7 32 32 28 1 2 2 1 1
8 30 30 26 1 1 2 1 1
9 24 24 20 1 0 0 0 0
Rata2 Skor 1,89 0,67 1,56 1,89 1,89
Simpang Baku 0,93 0,71 1,01 1,36 1,36
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 35
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 20
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 20
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR
KOGNITIF URAIAN
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 10,57
Simpang Baku= 2,25
KorelasiXY= 0,46
Reliabilitas Tes= 0,63
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 1 7 5 12
2 2 2 6 5 11
3 3 3 7 5 12
4 4 4 5 6 11
5 5 5 5 3 8
6 6 6 3 3 6
7 7 7 7 5 12
8 8 8 5 5 10
159
9 9 9 6 6 12
10 10 10 8 6 14
11 11 11 6 5 11
12 12 12 7 3 10
13 13 13 4 4 8
14 14 14 6 6 12
15 15 15 5 5 10
16 16 16 5 1 6
17 17 17 3 3 6
18 18 18 8 5 13
19 19 19 7 5 12
20 20 20 5 5 10
21 21 21 6 3 9
22 22 22 6 5 11
23 23 23 9 6 15
24 24 24 4 2 6
25 25 25 6 5 11
26 26 26 7 4 11
27 27 27 8 4 12
28 28 28 5 5 10
29 29 29 4 4 8
30 30 30 8 5 13
31 31 31 6 5 11
32 32 32 7 5 12
33 33 33 6 6 12
34 34 34 7 5 12
35 35 35 6 5 11
1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 23 23 15 3 3 3 3 3
2 10 10 14 3 3 2 3 3
3 18 18 13 3 2 3 3 2
4 30 30 13 3 2 3 3 2
5 1 1 12 3 2 3 3 1
6 3 3 12 3 2 3 3 1
7 7 7 12 3 2 3 3 1
8 9 9 12 2 3 2 3 2
9 14 14 12 2 3 3 3 1
Rata2 Skor 2,78 2,44 2,78 3,00 1,78
Simpang Baku 0,44 0,53 0,44 0,00 0,83
160
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR
1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 28 28 10 3 2 1 3 1
2 21 21 9 2 1 3 2 1
3 5 5 8 3 2 1 1 1
4 13 13 8 1 2 3 2 0
5 29 29 8 2 1 1 3 1
6 6 6 6 1 2 1 1 1
7 16 16 6 3 1 1 0 1
8 17 17 6 2 1 0 2 1
9 24 24 6 2 2 2 0 0
Rata2 Skor 2,11 1,56 1,44 1,56 0,78
Simpang Baku 0,78 0,53 1,01 1,13 0,44
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 35
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 5
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 5
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR
Lampiran 8
Peraturan:
• Bacalah doa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.
• Kerjakan soal yang kalian anggap mudah terlebih dahulu.
• Diperbolehkan mencari referensi tambahan (buku, internet dll) untuk menjawab
soal.
• Dilarang berdiskusi dengan teman.
1. Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 1.1 – 1.4 !
Vitamin merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam bahan pangan. Vita
berarti hidup, vitamin berupa penghidupan. Vitamin setelah dapat diisolasi dalam bentuk
murni diketahui mempunyai sifat kelarutan yang berbeda, yaitu ada yang bersifat larut
dalam air dan ada yang bersifat larut dalam lemak. Dengan demikian pembagian vitamin
secara umum didasarkan atas sifat kelarutan tersebut. Vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak antara lain vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut dalam air ialah B
dan C. Lalu apakah fungsi utama vitamin dalam tubuh manusia?
Sumber:
elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32864/410a1ef3eafc2b2019c06676b6ef98d5
2. Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 2.1 – 2.4 !
Sumber: Purnomo. Biologi kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta – Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional : Intan Pariwara. 2009
Lampiran 9
Observer
(Yolanda Mustika)
167
diskusinya.
Guru mempersilahkan peserta
didik lain untuk bertanya atau
15 menanggapi peserta didik yang √
sedang mempresentasikan hasil
diskusinya.
Guru mereview materi yang telah
16 Penilaian dijelaskan dan meluruskan bila √
terjadi miskonsepsi.
Guru meminta peserta didik
17 bertanya bila masih ada materi √
yang kurang dipahami.
Guru menginstruksikan peserta
Kegiatan Akhir
18 didik untuk mengumpulkan √
tugasnya.
Guru menutup pembelajaran
19 √
dengan do’a.
Observer
(Yolanda Mustika)
Pertemuan I
Perhitungan
Total Indikator Jumlah Indikator
Sintaks Persentase
Pembelajaran yang Terlaksana
Ketercapaian (%)
Insiasi (terintegrasi
dengan strategi 3 3 100
RQA)
Seleksi 1 1 100
Eksplorasi 1 1 100
Formulasi 2 2 100
Koleksi 1 1 100
Presentasi 2 2 100
Penilaian 1 1 100
Pertemuan II
Perhitungan
Total Indikator Jumlah Indikator
Sintaks Persentase
Pembelajaran yang Terlaksana
Ketercapaian (%)
Insiasi (terintegrasi
dengan strategi 3 3 100
RQA)
Seleksi 1 1 100
Eksplorasi 1 1 100
Formulasi 2 2 100
Koleksi 1 1 100
Presentasi 2 2 100
Penilaian 1 1 100
Lampiran 10
didik berkontribusi
dalam melakukan
percobaan.
Peserta didik
mencatat hasil √ √ √ √ √ √
percobaan.
Peserta didik
4 Formulasi
mengolah data
hasil percobaan √ √ √ √ √ √
dan membuat
kesimpulan.
Peserta didik
mencari informasi
aplikatif yang
5 Koleksi berhubungan √ √ √ √ √ √
dengan materi
yang sedang
dipelajari.
Peserta didik
mempresentasikan
√ √ √ √ √ √
hasil
percobaannya.
6 Presentasi Peserta didik
mendengarkan
presentasi hasil √ √ √ √ √ √
percobaan peserta
didik yang lain.
7 Penilaian Peserta didik √ √ √ √ √ √
172
mendengarkan
review materi dari
guru.
Observer
(Epi Wahyuningsih)
173
diskusi.
Peserta didik
mencatat hasil √ √ √ √ √ √
diskusi.
Peserta didik
4 Formulasi
mengolah data
hasil diskusi dan √ √ √ √ √ √
membuat
kesimpulan.
Peserta didik
mencari informasi
aplikatif yang
5 Koleksi berhubungan √ √ √ √ √ √
dengan materi
yang sedang
dipelajari.
Peserta didik
mempresentasikan √ √ √ √ √ √
hasil diskusi.
Peserta didik
6 Presentasi
mendengarkan
presentasi hasil √ √ √ √ √ √
diskusi peserta
didik yang lain.
Peserta didik
mendengarkan
7 Penilaian √ √ √ √ √ √
review materi dari
guru.
175
Observer
(Epi Wahyuningsih)
176
Kelompok
Perhitungan
yang Rata-
Tahap Total Persentase
Indikator Melaksan rata
Pembelajaran Kelompok Ketercapaian
akan (%)
(%)
Indikator
1.1 6 6 100
Inisiasi 1.2 6 6 100 100
1.3 6 6 100
Seleksi 2.1 6 6 100 100
Eksplorasi 3.1 6 6 100 100
4.1 6 6 100
Formulasi 100
4.2 6 6 100
Koleksi 5.1 6 6 100 100
6.1 6 3 50
Persentase 75
6.2 6 6 100
Penilaian 7.1 6 6 100 100
Pertemuan II
Kelompok
Perhitungan
yang Rata-
Tahap Total Persentase
Indikator Melaksan rata
Pembelajaran Kelompok Ketercapaian
akan (%)
(%)
Indikator
1.1 6 6 100
Inisiasi 1.2 6 6 100 100
1.3 6 6 100
Seleksi 2.1 6 6 100 100
Eksplorasi 3.1 6 6 100 100
4.1 6 6 100
Formulasi 100
4.2 6 6 100
Koleksi 5.1 6 6 100 100
6.1 6 3 50
Persentase 75
6.2 6 6 100
Penilaian 7.1 6 6 100 100
Lampiran 11
Kelas 11 IPA 3
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 35,71 78,57 0,67 Sedang
AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 31,67 68,81 0,54 Sedang
Min 3,57 50,00 0,27 Rendah
Max 64,29 85,71 0,71 Tinggi
SD 15,06 9,28 0,12 Rendah
66
Lampiran 12
Kelas 11 IPA 3
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 83,33 83,33 0,00 Rendah
AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 48,89 81,67 0,59 Sedang
Min 16,67 33,33 0,00 Rendah
Max 83,33 100,00 1,00 Tinggi
SD 23,13 14,75 0,32 Sedang
68
Lampiran 13
Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Per Sub Kategori Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik
Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 33,33 100,00 1,0 Tinggi
AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 26,67 61,11 0,5 Sedang
2. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Monitoring Kelas Peserta Didik
Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 33,33 33,33 0,0 Rendah
AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 28,33 51,11 0,3 Sedang
Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 37,50 87,50 0,80 Tinggi
AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 34,38 78,33 0,68 Sedang
4. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Evaluation (Planning) Peserta Didik
Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 37,5 100 1,00 Tinggi
73
B 25 75 0,67 Sedang
K 0 75 0,75 Tinggi
N 0 75 0,75 Tinggi
Q 50 75 0,50 Sedang
R 50 75 0,50 Sedang
S 50 75 0,50 Sedang
U 25 75 0,67 Sedang
W 0 50 0,50 Sedang
X 25 50 0,33 Sedang
74
Y 50 75 0,50 Sedang
AD 0 50 0,50 Sedang
AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 35,42 78,75 0,67 Sedang
5. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Evaluation (Monitoring) Peserta Didik
Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 37,5 75 0,60 Sedang
B 25 75 0,67 Sedang
J 0 75 0,75 Tinggi
K 0 75 0,75 Tinggi
75
L 25 75 0,67 Sedang
P 25 75 0,67 Sedang
Q 0 75 0,75 Tinggi
R 50 75 0,50 Sedang
S 50 75 0,50 Sedang
U 25 75 0,67 Sedang
V 50 75 0,50 Sedang
Y 50 75 0,50 Sedang
Z 0 75 0,75 Tinggi
AC 25 50 0,33 Sedang
AD 0 50 0,50 Sedang
AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 33,33 77,92 0,69 Sedang
76
Lampiran 14
AC 2 0 2 2 0 2 2 2 0 0 4
AD 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0
∑ 29 19 48 31 20 51 55 53 30 27 165
% 26,67 28,33 34,38
Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100
Y 3 3 6 2 2 4 3 3 3 3 12
Z 2 1 3 2 2 4 2 3 3 3 11
AA 1 1 2 2 2 4 3 3 2 2 10
AB 2 2 4 2 1 3 3 3 3 3 12
AC 2 2 4 2 1 3 1 2 2 2 7
AD 2 2 4 2 1 3 2 2 2 2 8
∑ 55 55 110 51 41 92 95 93 94 94 376
% 61,11 51,11 78,33
Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100
3. Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Sub Evaluation (Planning dan
Monitoring) Pretest Peserta Didik
Sub Evaluation
(Planning) (Monitoring)
Peserta
No Soal No. Soal
didik
a Total b Total
1.4 2.4 1.4 2.4
A 2 1 3 2 1 3
B 1 1 2 1 1 2
C 3 1 4 3 1 4
D 3 3 6 3 3 6
E 2 2 4 3 3 6
F 3 0 3 3 0 3
G 2 1 3 2 1 3
H 3 3 6 3 3 6
I 2 2 4 2 2 4
J 0 0 0 0 0 0
K 0 0 0 0 0 0
L 3 3 6 1 1 2
M 3 1 4 3 0 3
N 0 0 0 1 1 2
O 3 0 3 3 0 3
P 4 0 4 2 0 2
Q 2 2 4 0 0 0
R 2 2 4 2 2 4
S 2 2 4 2 2 4
T 3 0 3 3 0 3
U 2 0 2 2 0 2
79
V 3 2 5 2 2 4
W 0 0 0 0 0 0
X 1 1 2 1 1 2
Y 2 2 4 2 2 4
Z 0 0 0 0 0 0
AA 0 0 0 3 0 3
AB 2 1 3 2 1 3
AC 2 0 2 2 0 2
AD 0 0 0 0 0 0
∑ 55 30 85 53 27 80
% 35,42 33,33
Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100
4. Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Sub Evaluation (Planning dan
Monitoring) Posttest Peserta Didik
Sub Evaluation
(Planning) (Monitoring)
Peserta
No Soal No. Soal
didik
a Total b Total
1.4 2.4 1.4 2.4
A 4 4 8 3 3 6
B 3 3 6 3 3 6
C 4 4 8 4 4 8
D 4 4 8 4 4 8
E 4 4 8 4 4 8
F 3 3 6 3 4 7
G 4 3 7 3 3 6
H 4 4 8 4 4 8
I 4 4 8 4 4 8
J 4 3 7 3 3 6
K 3 3 6 3 3 6
L 2 3 5 3 3 6
M 4 3 7 3 3 6
N 3 3 6 3 4 7
O 4 4 8 4 4 8
P 4 4 8 3 3 6
Q 3 3 6 3 3 6
R 3 3 6 3 3 6
80
S 3 3 6 3 3 6
T 3 4 7 2 4 6
U 3 3 6 3 3 6
V 4 3 7 3 3 6
W 2 2 4 3 2 5
X 2 2 4 3 2 5
Y 3 3 6 3 3 6
Z 2 3 5 3 3 6
AA 3 2 5 3 2 5
AB 3 3 6 3 3 6
AC 1 2 3 2 2 4
AD 2 2 4 2 2 4
∑ 95 94 189 93 94 187
% 78,75 77,92
Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100
81
Lampiran 15
Ketercapaian Kognitif Per Sub Konsep Pretest dan Posttest Peserta Didik
Sub Konsep 3
Sub Konsep 2
Peserta Struktur dan fungsi sel penyusun
Menu sehat
didik jaringan sistem pencernaan
No Soal. 1 No Soal. 2
A 2 3
B 2 1
C 1 1
D 1 0
E 1 1
F 3 0
G 3 0
H 2 1
I 3 0
J 1 3
K 2 0
L 1 1
M 1 0
N 3 0
O 3 0
P 2 0
Q 1 3
R 1 3
S 1 3
T 3 2
U 1 3
V 1 1
W 1 0
X 2 3
Y 2 3
Z 0 1
AA 1 0
AB 1 0
AC 1 3
AD 2 3
∑ 49 39
% 54,44 43,33
82
Sub Konsep 3
Sub Konsep 2
Peserta Struktur dan fungsi sel penyusun
Menu sehat
didik jaringan sistem pencernaan
No Soal. 1 No Soal. 2
A 2 3
B 3 3
C 3 3
D 2 3
E 2 3
F 2 2
G 2 3
H 2 3
I 2 3
J 2 3
K 2 2
L 2 2
M 3 3
N 2 2
O 2 3
P 2 3
Q 2 3
R 3 3
S 2 3
T 2 3
U 2 3
V 2 3
W 1 1
X 2 3
Y 3 3
Z 3 3
AA 2 2
AB 2 2
AC 2 2
AD 3 3
∑ 66 81
% 73,33 90,00
83
Lampiran 16
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. Duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Illeum
21. Sekum
22. Appendiks/ Umbai cacing
23. Rektum/ Poros usus
24. Anus
Koleksi
Peserta didik dalam LKPD berbasis inkuiri terbimbing diberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan. Berikut panduan
kunci jawaban bahan diskusi peserta didik:
1. Di dalam sistem pencernaan Menyebutkan saluran pencernaan 3
makanan pada manusia tersusun dan kelenjar pencernaan dengan
atas saluran pencernaan dan tepat dan berurutan.
kelenjar pencernaan. Menyebutkan saluran pencernaan 2
Identifikasi organ-organ apa dan kelenjar pencernaan dengan
saja yang termasuk ke dalam tepat dan tidak berurutan.
saluran pencernaan dan kelenjar Menyebutkan saluran pencernaan 1
pencernaan! dan kelenjar pencernaan dengan
Jawaban: Organ-organ yang tidak tepat dan tidak berurutan.
termasuk saluran pencernaan
adalah mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus
besar, rektum dan anus. Organ-
organ yang termasuk kelenjar
pencernaan adalah kelenjar
ludah, empedu, lambung,
pankreas.
2. Lengkapilah tabel berikut ini Mengisi tabel pengamatan dengan 30
berdasarkan gambar di tahap lengkap dan tepat sama dengan
formulasi! kunci jawaban dengan kriteria
Jawaban: penilaian @skor 3 untuk kolom
92
Lampiran 17
Nilai Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) Per Tahapan Inkuiri Peserta Didik
Skor Mentah
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
98
Lampiran 18
1. UJI NORMALITAS
2. UJI HOMOGENITAS
ANOVA
Pretest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
206936653.1 1 206936653.1 132.284 ,000
Groups
Within Groups 90731712.53 58 1564339.871
Total 297668365.6 59
100
Lampiran 19
Lampiran 20
Uji Prasyarat Analisis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif Per Sub
Kategori Peserta Didik
❖ PLANNING
1. UJI NORMALITAS
2. UJI HOMOGENITAS
A. Pretest
ANOVA
Pretest Planning
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
102
Between
42,958 1 42,958 ,181 ,672
Groups
Within Groups 14220,412 60 237,007
Total 14263,370 61
B. Posttest
ANOVA
Posttest Planning
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
291,788 1 291,788 ,476 ,493
Groups
Within Groups 36778,558 60 612,976
Total 37070,346 61
103
❖ MONITORING
1. UJI NORMALITAS
2. UJI HOMOGENITAS
A. Pretest
ANOVA
Pretest Monitoring
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
296,134 1 296,134 1,275 ,263
Groups
Within Groups 13935,684 60 232,261
Total 14231,818 61
104
B. Posttest
ANOVA
Posttest Monitoring
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
1233,216 1 1233,216 4,045 ,049
Groups
Within Groups 18290,799 60 304,847
Total 19524,015 61
❖ EVALUATION (Planning)
1. UJI NORMALITAS
2. UJI HOMOGENITAS
A. Pretest
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,302 1 60 ,584
ANOVA
Pretest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
1,050 1 1,050 ,002 ,965
Groups
Within Groups 33287,760 60 554,796
Total 33288,810 61
B. Posttest
Test of Homogeneity of Variances
Posttest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,008 1 60 ,930
ANOVA
Posttest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
4088,710 1 4088,710 14,770 ,000
Groups
Within Groups 16609,375 60 276,823
Total 20698,085 61
❖ EVALUATION (Planning)
106
1. UJI NORMALITAS
2. UJI HOMOGENITAS
A. Pretest
ANOVA
Pretest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
44,365 1 44,365 ,085 ,772
Groups
Within Groups 31349,284 60 522,488
Total 31393,649 61
107
B. Posttest
ANOVA
Posttest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
5101,321 1 5101,321 19,820 ,000
Groups
Within Groups 15443,034 60 257,384
Total 20544,355 61
Lampiran 21
108
2. Menurut Ibu materi apa saja yang sering ditemukan miskonsepsi pada
peserta didik?
Jawaban: Seringnya di materi kelas XII.
3. Kendala atau kesulitan apa saja yang Ibu hadapi saat mengajar biologi,
khususnya pada materi sistem pencernaan?
Jawaban: Sistem pencernaan itu materinya banyak dan harus ada praktikum
jadi waktunya sulit untuk dilaksanakan.
B. Keterampilan Metakognitif
109
10. Jika sudah pernah, pada materi apa dan model/ strategi pembelajaran apa
yang Ibu terapkan dalam pembelajaran?
Jawaban: Sudah lama sekali, lupa.
11. Jika pernah, apa saja kendala atau kesulitan yang dihadapi Ibu dan peserta
didik?
Jawaban: Anak-anak di sini secara kognitif masih belum maksimal, banyak
yang harus di motivasi dulu. Jadi kemandirian belajar dengan metakognitif
itu harus disesuaikan dengan materi yang kita sampaikan, model atau strategi
pembelajaran juga harus diperhatikan mana yang sesuai. Karena kalau pure
metakognitif, anak-anak di sini kemandiriannya belum terlalu baik dan
mereka tidak terlalu aktif dalam pembelajaran.
Lampiran 22
110
Dokumentasi Penelitian
Proses Pembelajaran
Proses Pembelajaran