Anda di halaman 1dari 237

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF PESERTA


DIDIK PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Hani Ekatayu Bachri
1113016100036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2020 M / 1441 H
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri


Terbimbing Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
pada Konsep Sistem Pencernaan” disusun oleh Hani Ekatayu Bachri,
NIM 1113016100036, Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah
melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.

Jakarta, 20 Juni 2020

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing

Dr. Zulfiani, M.Pd


NIP. 197603092005012002
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Hani Ekatayu Bachri
Tempat/Tgl. lahir : Serang, 31 Oktober 1995
NIM : 1113016100036
Program Studi : Tadris Biologi
Judul Skripsi : Penerapan Assessmen Alternatif untuk Mengukur
Keterampilan Metakognitif Siswa pada Konsep Sistem
Pencernaan Manusia

Dosen Pembimbing : Dr. Zulfiani, M.Pd

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 27 Juni 2020

Hani Ekatayu Bachri


NIM.1113016100036
ABSTRAK

Hani Ekatayu Bachri (NIM. 1113016100036): Penerapan Model


Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan
Metakognitif Peserta Didik pada Konsep Sistem Pencernaan. Skripsi,
Program Studi Tadris Biologi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran Inkuiri


Terbimbing untuk meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik pada
konsep sistem pencernaan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8
Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah weak experimental.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Sampel penelitian berjumlah 30 peserta didik kelas XI MIPA. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah instrumen pretest dan posttest keterampilan
metakognitif berupa soal uraian. Hasil Uji-t dengan nilai signifikasi 0,000 yang
berada di bawah harga α= 0,05 sehingga Ha ditolak. Hasil studi menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik.

Kata Kunci : Asessmen alternatif, Keterampilan metakognitif.

i
ABSTRACT

Hani Ekatayu Bachri (NIM. 1113016100036): Application of Guided Inquiry


Learning Model to Improve Students' Metacognitive Skills on the Digestive
System Concept, Thesis, Biology Education Study Program, Department of
Natural Sciences, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to apply the Guided Inquiry learning model to improve students'
metacognitive skills on the concept of the digestive system. This research was
conducted at SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. The research method used is
weak experimental. Sampling is done by using purposive sampling technique. The
research sample consisted of 30 students of Class XI MIPA. The research
instrument used was the pretest and posttest metacognitive skills in the form of a
matter of description. T-Test results with a significance value of 0,000 below the
price α = 0.05 so Ha is rejected. The results of the study indicate that there is a
significant influence on the application of guided inquiry learning models to
improve students' metacognitive skills.

Keywords: Alternative assessment, Metacognitive skills.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep
Sistem Pencernaan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari do’a, bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., Rektor Universtas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin. M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Validator
Instrumen, yang telah meluangkan waktunya untuk memvalidasi instrumen
tes penulis.
5. Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran dengan penuh kesabaran serta keihklasan dalam
membimbing dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

iii
6. Meiry Fadilah Noor, M.Si., Dosen Penasehat Akademik yang senantiasa
memberikan nasehat dan motivasi dari semester awal sampai semester akhir.
7. Seluruh dosen dan staf di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya
Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmu dan
membantu proses administrasi.
8. Dr. Abdul Mu’in M.Pd., dosen Pendidikan Matematika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memvalidasi instrumen penelitian
penulis.
9. Imam Supingi, S.Pd, MM., Kepala SMAN 8 Tangerang Selatan, yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Neni Handayani, S.Pd., guru mata pelajaran Biologi Kelas XI dan Ta’diyah
Bashitoh, S.Pd., selaku Laboran Laboratorium IPA di SMAN 8 Tangerang
Selatan yang telah membimbing dan membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
11. Peserta didik kelas XI MIA, khususnya XI MIA 2 dan XI MIA 3 Tahun
Ajaran 2017/2018 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan yang telah menjadi
responden dalam penelitian.
12. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Tafip Sahlani dan
Ibunda Yuliani Djunaedi, suami tercinta Tubagus Ahmad Dzulfikar, SH, dan
adik – adik tersayang, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tulus,
do’a yang tak pernah berhenti, dan tetes keringat serta air mata yang tak
ternilai. Semoga rida dan kasih sayang Allah SWT selalu menyertai kalian,
dan semoga kita dapat kembali bersama di surga-Nya kelak.
13. Epi Wahyuningsih dan Yolanda Mustika, rekan sekaligus observer penelitian
yang telah membantu, mendukung dan mendokumentasikan penelitian.
14. Teman-teman bimbingan skripsi, Nila Zuqistya, Ghina Rohmatulloh, dan
Nurul Hikmahwati dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih telah membantu dan berbagi semangat.

iv
15. Sahabat-sahabat terkasih, Anna Syafrotul Karomah, Indah Chairunnisa, Evin
Kustantia, Mauliza Ahmad, Israni Dewi Pratiwi, dan Miftahuzzakiyah terima
kasih untuk persahabatan yang luar biasa, yang senantiasa memotivasi dan
saling mendo’akan hingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi.
16. Teman-teman Pendidikan Biologi 2013, khususnya Pendidikan Biologi B
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat dan
kenangan yang luar biasa.
17. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang sepadan kepada pihak-pihak
atas jasa daan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.

Jakarta, 27 Juni 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ....................................................................................... 8
1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ..................................... 8
2. Metakognitif ................................................................................. 10
3. Konsep Sistem Pencernaan .......................................................... 11
B. Kajian Penelitian Relevan .................................................................. 12
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 16
D. Hipotesis Penelitian............................................................................ 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 18
B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................... 24
C. Alur Penelitian ................................................................................... 28
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 29
E. Variabel Penelitian ............................................................................. 30
vi
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 32
G. Instrumen Penelitian .......................................................................... 35
H. Kalibrasi Instrumen ............................................................................ 38
I. Teknik Analisis Data .......................................................................... 40
J. Hipotesis Statistik .............................................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................................... 44
B. Deskripsi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ....................... 46
C. Deskripsi Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran ............................ 49
D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .................. 52
E. Pembahasan ........................................................................................ 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 55
B. Saran .................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 60

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................ 16


Gambar 3.1 Alur Penelitian ...................................................................... 19
Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Sub-Kategori
Gambar 4.1
Keterampilan Metakognitif Peserta Didik .......................... 43
Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Sub Evaluation
Gambar 4.2
Peserta Didik ..................................................................... 44
Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Kognitif Peserta
Gambar 4.3
Didik ................................................................................. 45

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)..................... 60


Lampiran 2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).............................. 61
Lampiran 3 Hasil Validasi Pemilihan Indikator oleh Ahli .................... 65
Lampiran 4 Perhitungan Validasi Pemilihan Indikator dengan IOC
(Index Objective Congruence) ........................................... 68
Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Keterampilan Metakognitif oleh
Ahli ..................................................................................... 71
Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Metakognitif................. 76
Lampiran 7 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan
Metakognitif ....................................................................... 80
Lampiran 8 Soal Instrumen Keterampilan Metakognitif yang
Digunakan .......................................................................... 86
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................... 91
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ....................... 93
Lampiran 11 Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan
Metakognitif Peserta Didik ............................................. 96
Lampiran 12 Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Kognitif Peserta Didik
........................................................................................ 102
Lampiran 13 Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Per Sub Kategori
Keterampilan Metakognitif Peserta Didik ....................... 104
Lampiran 14 Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Per Sub
Kategori Pretest dan Posttest Peserta Didik ..................... 108
Lampiran 15 Ketercapaian Kognitif Per Sub Konsep Pretest dan
Posttest Peserta Didik ...................................................... 113
Lampiran 16 Rubrik Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ................... 118
Lampiran 17 Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Per Tahapan
Inkuiri Terbimbing .......................................................... 122
ix
Lampiran 18 Uji Prasyarat Analisis Pretest dan Posttest Keterampilan 124
Metakognitif Peserta Didik .............................................
Lampiran 19 Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Keterampilan
Metakognitif Peserta Didik .............................................. 127
Lampiran 20 Uji Prasyarat Analisis Pretest dan Posttest Keterampilan
Metakognitif Per Sub Kategori ....................................... 129
Lampiran 21 Lembar Wawancara Pra Penelitian .................................... 132
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian ..................................................... 135
Lampiran 23 Surat Bimbingan Skripsi .................................................... 138
Lampiran 24 Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................... 139
Lampiran 25 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ................... 140
Lampiran 26 Lembar Uji Referensi ......................................................... 141

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu fondasi yang sangat penting untuk suatu
negara, karena suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan jika pendidikan
dalam negara itu berkualitas baik. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah dengan membuat
dan menerapkan Kurikulum 2013, dimana pada salah satu Kompetensi Inti (KI)
mencerminkan bahwa peserta didik harus memiliki kemampuan memecahkan
masalah dan metakognitif. Metakognitif adalah kesadaran seseorang tentang
proses berpikirnya sendiri, merupakan suatu bentuk kognisi atau proses berpikir
dua tingkat atau lebih yang melibatkan pengendalian terhadap aktivitas kognitif.1
Metakognitif memiliki peranan penting dalam mengatur dan mengontrol proses-
proses kognitif seseorang menjadi lebih efektif dan efisien,2 serta merupakan salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik dalam mencapai
ketuntasan hasil belajar.3
Saat ini, guru masih mengevaluasi pencapaian ketuntasan hasil belajar
hanya dengan memberikan penekanan pada tujuan kognitif, tanpa memperhatikan

1
Arsad Bahri dan Irma Suryani Idris, “Teaching Thinking: Memberdayakan Keterampilan
Metakognitif Mahasiswa melalui PBLRQA (Integrasi Problem-based Learning dan Reading,
Questioning, & Answering)”, disampaiakan pada Seminar Nasional di Universitas Negeri
Makasar, 2017, h. 60, diakses dari http://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/viewFile/3705/2116,
pada 4 Oktober 2017 pukul 07.55 WIB.
2
Muhammad Romli, “Strategi Membangun Metakognisi Siswa SMA dalam Pemecahan
Masalah Matematika”, Jurnal Aksioma, Vol. 2, No. 2, 2010, h. 2, diakses dari
http://journal.upgris.ac.id/index.php/aksioma/article/view/56, pada 4 Oktober 2017 pukul 08.00
WIB.
3
Iin Nurfiah dan Bambang Sugiarto, “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas
XI SMA”, Unesa Journal of Chemical Education, Vo. 5, No. 2, ISSN 2252-9454, 2016, h. 264,
diakses dari
http://jurnalmahapesertadidik.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/article/view/1577
8, pada 6 Oktober 2017 pukul 10.50 WIB.

1
2

dimensi proses kognitif, khususnya pengetahuan metakognitif dan keterampilan


metakognitif.4 Hal ini selaras dengan hasil wawancara pra penelitian dengan guru
mata pelajaran Biologi kelas XI di SMAN 8 Tangerang Selatan, dimana diketahui
bahwa saat ini guru belum begitu mengetahui mengenai keterampilan
metakognitif sehingga guru belum pernah menerapkan soal-soal keterampilan
metakognitif kepada peserta didik saat pembelajaran.5 Hal tersebut juga didukung
oleh penelitian Arsad dan Irma yang menyatakan bahwa pola pembelajaran di
berbagai level pendidikan di Indonesia pada umumnya masih berorientasi pada
penguasaan konsep dan belum mengupayakan pemberdayaan keterampilan
berpikir termasuk keterampilan metakognitif peserta didik.6 Keterampilan
metakognitif sangat penting dimiliki oleh peserta didik karena pada prinsipnya
jika dikaitkan dengan proses belajar, keterampilan metakognitif adalah
kemampuan seseorang dalam mengontrol proses belajarnya, mulai dari tahap
perencanaan, memilih strategi yang tepat sesuai masalah yang dihadapi, kemudian
memonitor kemajuan dalam belajar dan secara bersamaan mengoreksi jika ada
kesalahan yang terjadi selama memahami konsep, serta menganalisis keefektifan
dari strategi yang dipilih.7 Sebab itu peserta didik yang memiliki keterampilan
metakognitif yang baik akan menunjukkan prestasi belajar yang baik pula
dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki keterampilan metakognitif
rendah.8
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian juga dapat diketahui bahwa
hasil kognitif peserta didik belum maksimal dikarenakan kemandirian dan
keaktifan belajar peserta didik belum baik, sehingga untuk menerapkan

4
Romli, loc. cit.
5
Lampiran Lembar Wawancara Pra Penelitian
6
Bahri dan Idris, op. cit., h. 59.
7
Srini M. Iskandar, “Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam Pembelajaran Sains Di
Kelas”, Erudio, Vol. 2, No. 2, ISSN 2302-9021, Desember 2014, h. 14, diakses dari
https://anzdoc.com/queue/pendekatan-keterampilan-metakognitif-dalam-pembelajaran-sain.html,
pada 7 Oktober 2017 pukul 14.20 WIB.
8
Savia. A Coutinho, “The Relationship Between Goals, Metacognition, and Academic
Success”, Educate, Vol.7, No.1, 2007, p.40, diakses dari
http://www.educatejournal.org/index.php/educate/article/download/116/134, pada 7 Oktober 2017
pukul 14.16 WIB.
3

keterampilan metakognitif harus disesuaikan dengan materi yang akan sampaikan,


model atau strategi pembelajaran juga harus diperhatikan.9
Guru perlu menerapkan suatu strategi atau model pembelajaran tertentu
untuk memberdayakan keterampilan metakognitif peserta didik. Salah satu model
pembelajaran yang dapat diterapkan untuk memberdayakan keterampilan
metakognitif peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaran
berbasis inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu model
pembelajaran yang berperan penting dalam membangun paradigma pembelajaran
konstruktivistik yang menekankan pada keaktifan belajar peserta didik.10 Hal ini
karena pada model inkuiri terbimbing, peserta didik terlibat aktif dalam perolehan
pengetahuan melalui serangkaian tahapan yang didasarkan pada metode ilmiah
seperti: menginvestigasi masalah dan memformulasikan hipotesis, merancang
eksperimen, mengumpulkan data dan menggambarkan pemecahan masalah.11
Model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan cara bagi peserta didik untuk
membangun kecakapan intelektual yang terkait dengan keterampilan inkuiri dan
keterampilan metakognisi saat pembelajaran sedang berlangsung dan hasil belajar
dari peserta didik.12
Konsep sistem pencernaan merupakan salah satu konsep biologi yang
kompleks. Untuk memahami konsep tersebut peserta didik perlu mengerti
beberapa konsep penting , diantaranya yaitu zat makanan, organ pencernaan dan
9
Lampiran Lembar Wawancara Pra Penelitian
10
Hesty Octafiana, Zulfiani, dan Sujiyo Miranto, “Perbedaan Keterampilan Generik Sains
antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang-
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel”, Edusains, Vol 7, No 2,
ISSN 2443-1281, 2015, h 186, diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/59497-ID-
perbedaan-keterampilan-generik-sains-ant.pdf, pada 17 Desember 2018 pukul 11.05 WIB.
11
I Nyoman Bagiarta, I Wayan Karyasa, dan I Nyoman Suadarna, “Komparasi Literasi Sains
antara Siswa yang dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group
Investigation) dan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) ditinjau dari
Motivasi Berpretasi Siswa SMP”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesa Program Sudi Pendidikan IPA, Vol. 5, 2015, h. 4, diakses dari
http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1564, pada 1 Oktober
2017 pukul 08.15 WIB.
12
Febriana Irawati, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap
Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Kediri”,
disampaikan pada Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS dengan tema Biologi,
Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya, 2015, h. 484, diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/175514-ID-none.pdf, pada 1 Oktober 2017 pukul
08.30 WIB.
4

fungsinya, serta kelainan/gangguan pada sistem pencernaan manusia. Hal ini


sangat penting untuk dipelajari dan dipahami oleh peserta didik, karena
berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan
Metakognitif Peserta Didik pada Konsep Sistem Pencernaan.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang akan diteliti adalah sebagai
berikut :

1. Guru masih mengevaluasi pembelajaran hanya berdasarkan hasil belajar


kognitif peserta didik tanpa memperhatikan keterampilan metakognitif
peserta didik.
2. Guru belum konsisten dalam menerapkan strategi dan model pembelajaran
apa yang dapat mengembangkan keterampilan metakognitif peserta didik.

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan cakupan yang diteliti tidak terlalu luas,
maka batasan masalah yang akan diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan ialah inkuiri terbimbing menurut Carol


C. Kuhlthau.
2. Keterampilan metakognitif yang dimaksud adalah planning, monitoring, dan
evaluation. Indikator yang digunakan pada penelitian ini terbatas pada satu
indikator dari setiap sub kategori keterampilan metakognitif.
3. Konsep biologi yang akan dibahas adalah sistem pencernaan pada kelas XI.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka
rumusan masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep Sistem
Pencernaan?”.
5

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dikemukakan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep sistem
pencernaan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :

1. Bagi Peserta didik


a. Menjadi strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
memahami konsep Biologi, khususnya pada konsep sistem pencernaan.
b. Memberi pengalaman baru dalam proses pembelajaran sehingga peserta
didik mampu mengembangkan keterampilan metakognitifnya.
2. Bagi Pendidik
a. Memberikan alternatif strategi pembelajaran biologi dan menerapkannya
dalam mengembangkan keterampilan metakognitif peserta didik.
3. Bagi Peneliti lain
a. Memberikan sumber rujukan untuk melakukan penelitian lainnya yang
serupa agar dapat dikembangkan.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk
penelitian sejenis pada konsep yang berbeda ataupun bidang yang berbeda
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Guided inquiry (inkuiri terbimbing) merupakan salah satu pembelajaran
yang berperan penting dalam membangun paradigma pembelajaran
konstruktivistik yang menekankan pada keaktifan belajar peserta didik. 1 Inkuiri
terbimbing merupakan salah satu metode inkuiri dimana guru menyediakan materi
atau bahan dan permasalahan untuk penyelidikan. Peserta didik merencanakan
prosedurnya sendiri untuk memecahkan masalah. Guru memfasilitasi
penyelidikan dan mendorong peserta didik mengungkapkan atau membuat
pertanyaan-pertanyaan yang membimbing mereka untuk penyelidikan lebih
lanjut.2 Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.3 Bentuk
pembelajaran inkuiri terbimbing berupa memberi motivasi kepada peserta didik
untuk menyelidiki masalah-masalah yang ada dengan menggunakan cara-cara
keterampilan ilmiah dalam rangka mencari penjelasan-penjelasannya.4 Jadi dapat

1
Hesty Octafiana, Zulfiani, dan Sujiyo Miranto, “Perbedaan Keterampilan Generik Sains
antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang-
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel”, Edusains, Vol 7, No 2,
ISSN 2443-1281, 2015, h 2, diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/59497-ID-
perbedaan-keterampilan-generik-sains-ant.pdf, pada 17 Desember 2018 pukul 11.05 WIB.
2
Fitri Aprilia dan Bambang Sugiarto, “Keterampilan Metakognitif Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam”, Unesa Journal of
Chemical Education, Vol. 2 No. 3, 2013, h. 37, diakses dari
http://jurnalmahasiswa,unesa.ac.id.pdf, pada 12 Oktober 2017 Pukul 14.15 WIB
3
I Nyoman Bagiarta, I Wayan Karyasa, dan I Nyoman Suadarna, “Komparasi Literasi Sains
antara Siswa yang dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group
Investigation) dan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) ditinjau dari
Motivasi Berpretasi Siswa SMP”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesa Program Sudi Pendidikan IPA, Vol. 5, 2015, h. 4, diakses dari
http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1564, pada 1 Oktober
2017 pukul 08.15 WIB.
4
Ni Putu Maherni, I Wayan Muderawan, dan I Nyoman Tika, “Studi Komparasi Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Proses Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap Hasil Belajar
dan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran Sains Suswa SMP”, e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Ganesha Program Studi IPA, Vol. 4, 2014, h. 2, diakses dari

6
7

disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang


mengkonstruk pemahaman peserta didik dengan melakukan penyelidikan yang
mengembangkan keterampilan ilmiah dan difasilitasi oleh guru, sehingga peserta
didik dapat berpikir secara kritis dan analis dalam kehidupan sehari-hari.
a. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Menurut Carol terdapat enam karakteristik inkuiri terbimbing yaitu:5
1) Peserta didik belajar aktif dan terefleksikan pada pengalaman
John Dewey menggambarkan pembelajaran sebagai proses aktif individu,
bukan sesuatu dilakukan untuk seseorang tetapi lebih kepada sesuatu itu
dilakukan oleh seseorang. Pembelajaran merupakan sebuah kombinasi dari
tindakan dan refleksi pada pengalaman. Dewey sangat menekankan
pembelajaran hands on (berdasarkan pengalaman) sebagai penentang metode
otoriter dan menganggap bahwa pengalaman dan inkuiri (penemuan) sangat
penting dalam pembelajaran bermakna.
2) Peserta didik belajar bedasarkan pada apa yang mereka tahu
Pengalaman masa lalu dan pengertian sebelumnya merupakan bentuk dasar
untuk membangun pengetahuan baru. Menurut Ausubel faktor terpenting
yang mempengaruhi pembelajaran adalah melalui apa yang mereka yang
tahu.
3) Peserta didik mengembangkan rangkaian berpikir dalam proses pembelajaran
melalui bimbingan
Rangkaian berpikir ke arah yang lebih tinggi memerlukan proses mendalam
yang membawa kepada sebuah pemahaman. Proses yang mendalam
memerlukan waktu dan motivasi yang dikembangkan oleh pertanyaan-
pertanyaan yang otentik mengenai objek yang telah digambarkan dari
pengalaman dan keingintahuan peserta didik. Proses yang mendalam juga

http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1286/988 , pada 30
Agustus 2017 pukul 07.10 WIB.
5
Ross J. Tood, Carol C. Kuhlthau, and Jannica E. Heinstrom, A Toolkit and Handbook For
Tracking and Assessing Student Learning Outcomes of Guided Inquiry Through The School
Library, (Rutgers University: Institute for Museum and Library Service, 2006), p. 7-11, diakses
dari https://cissl.rutgers.edu/sites/default/files/inline-files/slimtoolkit.pdf, pada 30 Agustus 2017
pukul 06.45 WIB.
8

memerlukan perkembangan kemampuan intelektual yang melebihi dari


penemuan dan pengumpulan fakta. Menurut Bloom, kemampuan intelektual
seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi
membantu merangsang untuk berinkuiri yang membawa kepada pengetahuan
dan pendalaman yag mendalam.
4) Perkembangan peserta didik terjadi secara bertahap
Peserta didik berkembang melauki tahap perkembangan kognitif, kapasitas
mereka untuk berpikir abstrak ditingkatkan oleh umur. Perkembangan ini
merupakan proses kompleks yang meliputi kegiatan berpikir, tindakan,
refleksi, menemukan dan menghubungkan ide, membuat hubungan,
mengembangkan dan mengubah pengetahuan sebelumnya, kemampuan serta
sikap dan nilai.
5) Peserta didik mempunyai cara yang berbeda dalam pembelajaran
Peserta didik belajar melalui semua pengertiannya. Mereka menggunakan
seluruh kemampuan fisik, mental dan sosial untuk membangun pemahaman
yang mendalam mengenai dunia dan apa yang hidup di dalamnya.
6) Peserta didik belajar melalui interaksi sosial dengan orang lain
Peserta didik hidup di lingkungan sosial dimana mereka terus-menerus belajar
melalui interaksi dengan orang lain di sekitasr mereka. Orang tua, teman,
saudara, guru, kenalan dan orang asing merupakan bagian dari lingkungan
sosial yang membentuk pembelajaran lingkungan pergaulan diamana mereka
membangun pemahaman mengenai dunia dan membuat makna untuk mereka.
Vigotsky berpendapat bahwa perkembangan proses hidup bergantung pada
interaksi sosial dan pembelajaran sosial berperan penting untuk
perkembangan kognitif.
9

b. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Tahapan inkuiri terbimbing menurut Carol dapat dilihat pada Tabel 2.2.6
Tabel 2.2 Tahapan Kegiatan Model Inkuiri Terbimbing
Tahap Indikator Kegiatan
Guru memulai proses penyelidikan dengan
menjelaskan materi yang akan dipelajari dengan cara
membangun pemikiran peserta didik. Guru memotivasi
1 Inisiasi
peserta didik sebelum memulai topik pelajaran dengan
harapan peserta didik tidak merasa tertekan dalam
mempelajari materi.
Peserta didik memilih topik secara umum dan
menyiapkan pertanyaan tentang materi yang akan
2 Seleksi dipelajari. Topik-topik tersebut dapat dipilih
berdasarkan kepentingan pribadi, persyaratan tugas
informasi yang tersedia dan waktu yang diberikan.
Peserta didik mencari informasi materi pelajaran dan
mengidentifikasi cara yang mungkin dapat dilakukan
3 Eksplorasi dari berbagai sumber. Bagi kebanyakan peserta didik,
ini adalah tahap yang paling sulit dari proses
penelitian.
Pada tahap ini, peserta didik diberikan waktu untuk
membentuk informasi yang mereka temukan dalam
4 Formulasi berbagai konsep. Peserta didik perlu mengidentifikasi
dan mengumpulkan informasi yang di dapat menjadi
satu-kesatuan yang terfokus.
Setelah membentuk konsep, peserta didik harus dapat
memperluas materi dalam pengetahuan atau
5 Koleksi pemahaman yang baru. Kepercayaan diri dapat
meningkatkan minat dan mengembangkan keahlian
mereka.
Tahap ini puncak dari proses penyelidikan, peserta
didik berbagi informasi yang didapat dengan orang
6 Presentasi
lain. Kegiatan ini membentuk dasar penyelidikan untuk
menilai informasi yang salah.
Pada tahap ini peserta didik dan guru menilai apa yang
telah dipelajari. Tahap ini adalah merefleksikan proses
7 Penilaian penyelidikan untuk mengevaluasi proses yang telah
dilakukan. Tahap ini merupakan kesempatan untuk
merefleksikan proses secara keseluruhan.

6
Carol C. Kuhlthau, Leslie K. Maniotes, and Ann K. Caspari, Guided Inquiry Learning in
21st Century, (London: Libraries Unlimited, 2007), pp. 18-20, diakses dari
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.464.4579&rep=rep1&type=pdf, pada 30
Agustus 2017 pukul 06.55 WIB.
10

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Mengimplementasikan model pembelajaran inkuiri terbimbing sering
ditemukan kelebihan dan kekurangan yang menjadi kendala dalam sebuah
pembelajaran. Beberapa kelebihan dan kekurangan model inkuiri terbimbing
dapat dilihat di Tabel 2.3.7
Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri Terbimbing

Kelebihan Kekurangan
1. Menekankan kepada 1. Sulit mengontrol keiatan dan
pengembangan aspek kognitif, keberhasilan peserta didik.
afektif, dan psikomotorik secara 2. Sulit dalam merencanakan
seimbang, sehingga pembelajaran pembelajaran oleh karena terbentur
diangap lebih bermakna. dengan kebiasaan peserta didik
2. Memberikan ruang kepada peserta dalam belajar.
didik untuk belajar sesuai dengan 3. Kadang-kadang dalam
gaya belajar masing-masing. mengimplementasikannya
3. Dianggap sesuai dengan memerlukan waktu yang panjang
perkembangan psikologi belajar sehingga guru sering kesulitan
modern yang menganggap belajar dalam menyesuaikan dengan
adalah proses perubahan tingkah waktu yang telah ditentukan.
laku berkat adanya pengalaman.
4. Dapat melayani kebutuhan peserta
didik yang memiliki kemampuan di
atas rata-rata. Artinya peserta didik
yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh
peserta didik yang lemah dalam
belajar.

7
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
KencanaPrenada Media Group, 2008), Cet. 5, h. 208-209.
11

2. Metakognitif
a. Pengertian Metakognitif
Metakognisi adalah kegiatan berpikir yang terkait erat dengan konstruktivisme
karena dalam membangun pemahaman tentang informasi, seseorang harus
berpikir dan memantau pemikirannya sendiri.8 Metakognisi merujuk kepada
berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol aktif pada proses kognitif.9
Dengan demikian, aktivitas kognitif seseorang seperti perencanaan, monitoring,
dan mengevaluasi penyelesaian suatu tugas tertentu merupakan metakognitif
secara alami.10 Metakognitif bisa digolongkan pada kemampuan kognitif tinggi
karena memuat unsur analisis, sintesis, dan evaluasi sebagai cikal bakal tumbuh
kembangnya kemampuan inkuiri dan kreativitas.11 Menurut Noushad,
metakognitif adalah kesadaran tentang keterampilan, strategi, dan kemampuan
yang diperlukan untuk melakukan tugas secara efektif dan kemampuan untuk
menggunakan mekanisme regulasi diri untuk memastikan keberhasilan dalam
sebuah tugas.12
Metakognitif merupakan bagian turunan dari proses pembelajaran. Peserta
didik belajar lebih baik ketika mereka memiliki waktu dan keterampilan untuk
memahami maksud dari pelajaran dan menilai kemampuan pembelajaran dirinya
sendiri. Bukan hanya berfokus pada subjek konten, peserta didik perlu
merenungkan bagaimana mereka memahami konsep melalui berpikir,
keterampilan sosial dan strategi pembelajaran. Ketika peserta didik mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam belajar, mereka dapat fokus pada keterampilan

8
Asiaeuniversity, Metacognition and Constructivism, 2004, p. 155, diakses dari http://fcc-
educ120.weebly.com/uploads/2/3/6/3/23636704/chapter_6_metacognition_constructivism.pdf,
pada 3 Oktober 2017 pukul 08. 45 WIB.
9
Jennifer. A. Livingston, “Metacognition:An Overview”, Document Resume, 2003, p. 1,
diakses dari http://gse.buffalo.edu/fas/shuell/cep564/metacog.htm, pada 3 Oktober 2017 pukul
08.15 WIB.
10
Ibid., p. 2.
11
I KD Dwi Darma Putra, “Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Metakognitif
Berpendekatan Pemecahan Masalah dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Matematika Bagi Siswa SMP Kelas VII”, Artikel Tesis pada Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja, 2012, h. 4, diakses dari http://oldpasca.undiksha.ac.id.pdf, pada 17
Desember 2018 pukul 12,00 WIB.
12
Noushad, “Cognitions About Cognitions: The Theory of Metacognition”, p. 4 diakses dari
http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED502151.pdf, pada 3 Oktober 2017 pukul 08.30 WIB.
12

dan strategi yang paling bermanfaat bagi dirinya sendiri.13 Dalam konteks
pembelajaran, peserta didik mengetahui bagaimana untuk belajar, mengetahui
kemampuan dan modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar
terbaik untuk belajar efektif. Metakognisi sebagai suatu bentuk kemampuan untuk
melihat pada diri sendiri sehingga apa yang dia lakukan dapat terkontrol secara
optimal. Peserta didik mengetahui kesalahannya, sehingga mereka sadar untuk
mengakui bahwa mereka salah, dan berusaha untuk memperbaikinya.14
b. Keterampilan Metakognitif
Keterampilan metakognitif berkaitan dengan keterampilan prediksi (prediction
skills), keterampilan perencanaan (planning skills), keterampilan monitoring
(monitoring skills), dan keterampilan evaluasi (evaluation skills).15 Perumusan
deskripsi sub kategori terbagi menjadi dua tabel berdasarkan tahun, yakni Tabel
2.4 keterampilan metakognitif menurut Schraw & Moshman dan NCREL pada
tahun 1995, sedangkan Tabel 2.5 keterampilan metakognitif menurut Mohsen
Mahdavi dan Iskandar pada tahun 2014.

13
Teacher Workstation, Elements of Effective Teaching Practice: Metacognition, Alberta
Education, 2005, p. 1 diakses dari
http://www.learnalberta.ca/content/kes/pdf/or_ws_tea_elem_04_metacog.pdf, pada 3 Oktober
2017 pukul 08.00 WIB.
14
Eka Saraswati, Muhammad Rusdi, dan Syamsurizal, “Problem Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”, Jurnal Tekno-Pedagogi, Vol. 1
No.2, ISSN 2088-205X, 2011, h. 4, diakes dari https://online-
journal.unja.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/668/595, pada 7 Oktober 2017 pukul 14.33
WIB.
15
Bahri dan Idris, op.cit., h. 60.
13

Tabel 2.4 Keterampilan Metakognitif Menurut Ahli (Tahun 1995)


Referensi

Schraw & Moshman


NCREL (1995)17
Sub Kategori (1995)16
Keterampilan
Metakognitif
Planning 1) Perencanaan melibatkan 1) Mengembangkan
(Perencanaan) seleksi strategi tertentu rencana tindakan dengan
dan alokasi sumber yang mengajukan pertanyaan-
mempengaruhi tindakan. pertanyaan berikut:
2) Membuat prediksi, a. Pengetahuan awal
strategi sekuensi dan apakah yang akan
alokasi waktu atau menolong saya
perhatian yang selektif mengerjakan tugas-
sebelum mengawali tugas?
sebuah tugas (Miller, b. Dengan cara apakah
1985). saya mengarahkan
pikiran saya?
c. Pertama kali saya
harus melakukan apa?
d. Mengapa saya
membaca bagian ini?
e. Berapa lama saya
menyelesaikan tugas
ini?
Monitoring 1) Monitoring mengacu 1) Memantau rencana
(Pemonitoran) pada kesadaran tindakan, meliputi
menyeluruh selama pertanyaan-pertanyaan
berada dalam tugas. berikut.
2) Kemampuan melakukan a. Bagaimana saya
pengujian diri secara melakukan tindakan?
periodik selama belajar b. Apakah saya berada
3) Kemampuan monitoring pada jalur yang
berkembang perlahan– benar?
lahan, sejak anak-anak c. Bagaimana
sampai dewasa. seharusnya saya
melakukan?
d. Informasi apakah

16
Gregory Schraw, David Moshman, “Metacognitive Theories”, Educational Psychology
Review, 1995, pp. 354-355, diakses dari http://www.springerlink.com/content /1040-726X, pada
pada 07 Desember 2017 pukul 01.59 WIB.
17
Strategic Teaching and Reading Project Guidebook, “Metacognition”, North Central
Regional Educational Laboratory, 1995, p. 1, diakses dari
http://rpdp.net/admin/images/uploads/resource_180.pdf/, pada 7 Desember 2017 pukul 02.01 WIB.
14

Referensi

Schraw & Moshman


NCREL (1995)17
Sub Kategori (1995)16
Keterampilan
Metakognitif
yang penting untuk
diingat?
e. Haruskah saya
melakukan dengan
cara berbeda?
f. Haruskah saya
menyesuaikan
langkah-langkah
tindakan dengan
tingkat kesukaran?
g. Jika tidak memahami,
apakah yang perlu
dilakukan?
Evaluation 1) Evaluasi mengacu pada 1) Mengevaluasi rencana
(Evaluasi) produk akhir dan terkait tindakan, meliputi
proses regulatori pertanyaan-pertanyaan
sesorang belajar berikut.
2) Meliputi re-evaluasi a. Seberapa baik saya
tujuan atau kesimpulan telah melakukan
tindakan?
b. Apakah cara berpikir
saya menghasilkan
lebih banyak atau
kurang sesuai dengan
harapan saya?
c. Apakah saya telah
melakukan secara
berbeda?
d. Bagaimana saya
menerapkan cara
berpikir ini terhadap
masalah lain?
e. Apakah saya perlu
kembali mengerjakan
tugas ini untuk
mengisi kekosongan
pemahaman saya?
15

Tabel 2.5 Keterampilan Metakognitif Menurut Ahli (Tahun 2014)


Referensi

Iskandar (2014)19
Sub Kategori Mohsen Mahdavi (2014)18
Keterampilan
Metakognitif
Planning 1) Seleksi strategi yang Menyadari proses berpikir
(Perencanaan) tepat dan sumber dan mampu
referensi yag efektif menggambarkannya.
untuk mencapai tujuan, 1) menyatakan tujuan,
misalnya membuat 2) mengetahui tentang apa
prediksi sebelum dan bagaimana,
membaca. 3) menyadari bahwa
2) Melibatkan setting tugas yang diberikan
tujuan, aktivasi membutuhkan banyak
pengetahuan awal dan referensi,
waktu yang diperlukan. 4) merancang apa yang akan
dipelajari, dan
5) mengidentifikasi
informasi
Monitoring 1) Keterampilan Self- Mengembangkan pengenalan
(Pemonitoran) testing yang sangat strategi berpikir, meliputi ;
penting untuk regulasi 1) Memikirkan tujuan yang
pembelajaran. telah ditetapkan,
2) Ini mengacu pada 2) Mengelaborasi informasi
analisis kritis efektifitas dari berbagai sumber, dan
strategi dari yang telah 3) Mengetahui nahwa
diimplementasi strategi elaborasi
4) Meningkatkan
pemahaman
Evaluation 1) Pemantauan kemajuan Merefleksi prosedur secara
(Evaluasi) terhadap tujuan, akan evaluatif dan mentransfer
mestimulus perencanan, pengalaman pengetahuan
monitoring dan evaluasi pada konteks lain, meliputi ;
1) Menilai pencapaian

18
Mohsen Mahdavi, “An Overview: Metacognition in Education”, International Journal of
Multidisciplinary and Current Research, ISSN:2321-3124, Vol.2, p. 531, 2014, diakses dari
http://ijmcr.com/wp-content/uploads/2014/05/Paper5529-535.pdf, pada 7 Desember 2017 pukul
01.50 WIB.
19
Srini M. Iskandar, “Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam Pembelajaran Sains Di
Kelas”, Erudio, Vol. 2, No. 2, ISSN 2302-9021, Desember 2014, h. 16, diakses dari
https://anzdoc.com/queue/pendekatan-keterampilan-metakognitif-dalam-pembelajaran-sain.html,
pada 7 Oktober 2017 pukul 14.20 WIB.
16

Referensi

Iskandar (2014)19
Sub Kategori Mohsen Mahdavi (2014)18
Keterampilan
Metakognitif
tujuan,
2) Menyusun dan
menginterpretasi data,
3) Mengatasi hambatan
dalam pemecahan
Masalah,
4) Mengidentifikasi sumber-
sumber kesalahan dari
data yang diperoleh,
5) Menggunakan
prosedur/cara yang
berbeda untuk
penyelesaian masalah
yang sama, dan
6) Menggunakan
prosedur/cara yang sama
untuk masalah yang lain

c. Indikator Keterampilan Metakognitif


Indikator keterampilan metakognitif yang dikembangkan oleh Zulfiani dkk
dapat dilihat pada Tabel 2.6 sebagai berikut.20

20
Zulfiani, dkk., “Pengembangan Instrumen Keterampilan Metakognitif pada Konsep Jamur
(Developing Metacognitive Skill Instrument in Fungi Concept)”, Edusains, 2018, h. 14, diakses
dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusians/article/view/7919, pada 1 Januari 2018 pukul
08.00 WIB.
17

Tabel 2.6 Indikator Keterampilan Metakognitif


Sub Kategori
No. Keterampilan Indikator
Metakognitif
1. Menyatakan tujuan/ permasalahan yang
diberikan.
2. Mendesain langkah-langkah cara dalam
memecahkan masalah/ tugas yang diberikan.
Perencanaan
1 3. Mengidentifikasi dan menyebutkan referensi
(Planning)
serta informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah/tugas.
4. Merancang apa yang harus dipelajari ketika
mendapatkan suatu masalah/ tugas.
1. Memeriksa kesesuaian antara tujuan dalam
memecahkan masalah dengan materi yang telah
dipelajari.
2. Menganalisis informasi yang penting dalam
Pemantauan menyelesaikan masalah/ tugas yang diberikan.
2
(Monitoring) 3. Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan dalam
pemecahan masalah/ tugas yang diberikan.
4. Merumuskan cara-cara mengatasi kesulitan
dalam pemecahan masalah/ tugas yang
diberikan.
1. Menilai pencapaian tujuan.
2. Mengeksplorasi dan menginterpretasi data.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber kesalahan
Evaluasi dari data yang diperoleh.
3.
(Evaluation) 4. Menggunakan prosedur/cara yang berbeda
untuk penyelesaian masalah.
5. Menggunakan prosedur/cara yang sama untuk
masalah yang lain/ berbeda.

d. Hubungan Model Inkuiri Terbimbing dan Keterampilan Metakognitif


Peserta didik harus memiliki keahlian metakognitif untuk mengendalikan dan
melakukan dalam penyelidikan (inkuiri), yaitu pengetahuan dan kemampuan
untuk mengatur diri sendiri. Tahap-tahap dalam model pembelajaran inkuiri
terbimbing telah mencerminkan aspek keterampilan metakognitif. Fase penemuan
masalah, perumusan masalah, mengajukan hipotesis, dan merencanakan
pemecahan masalah merupakan aspek perencanaan dalam keterampilan
18

metakognitif. Fase melaksanakan eksperimen, melakukan pengamatan dan


pengumpulan data, serta analisis data merupakan aspek pemonitoran dalam
keterampilan metakognitif. Fase penarik kesimpulan merupakan aspek
pengevaluasian dalam keterampilan metakognitif. Hal ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran inkuiri terbimbing telah terintegrasi dengan strategi
metakognitif dan dapat digunakan untuk melatihkan keterampilan metakognitif
peserta didik.21

3. Konsep Sistem Pencernaan


Konsep biologi pada penelitian ini adalah sistem pencernaan pada manusia
yang sesuai dengan salah satu konsep pembelajaran kelas XI MIA. Peserta didik
diajarkan tentang berbagai hal diantaranya yaitu:22
1. Makanan memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai sumber energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel, mengganti sel-sel yang rusak,
pengatur, dan pertahanan tubuh. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh
meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
2. Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Organ-organ pencernaan meliputi mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Kelenjar pencernaan
terdiri atas kelenjar ludah, hati, pankreas, dan kantong empedu. Dari usus
halus, makanan masuk ke usus besar. Di dalam usus besar terjadi penyerapan
air pada makanan.
3. Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan atau penyakit, yaitu gangguan
pencernaan pada mulut, lambung, dan usus. Contoh gangguan atau penyakit
pada mulut yaitu xerostomia, pada lambung yaitu gastritis, pada usus yaitu
diare. Food Safety adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan adanya pencemar biologi, kimia, dan benda-benda

21
Aprilia dan Sugiarto, op. cit., h. 38.
22
Yusa dan Manickam Bala Subra Maniam, Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi
untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam, (Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2016), Cet. I, h. 125.
19

yang mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia yang


mengonsumsinya.

B. Kajian Penelitian Relevan


Terdapat beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Siti
Kholil Fatkhul Mu’minin dan Utiya Azizah (2014) dalam Unesa Journal of
Chemical Education yang berjudul Keterampilan Metakognitif Siswa melalui
Model Pembelajaran Inkuiri pada Materi Asam Basa di SMAN 1 Pacet Kelas XI
menunjukkan bahwa nilai keterampilan metakognitif peserta didik berdasarkan tes
berbasis keterampilan metakognitif, secara keseluruhan keterampilan metakognitif
peserta didik dapat dikatakan terlatih dengan sangat baik.23
Siti Hanifah (2017) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction Terhadap
Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik Pada Konsep Sistem Pencernaan
menunjukkan bahwa pengetahuan metakognitif peserta didik bisa ditingkatkan
dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing.24
Iin Nurfiah dan Bambang Sugiarto (2016) dalam Unesa Journal of Chemical
Education yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatihkan Keterampilan
Metakognitif Siswa Kelas XI SMA menunjukkan bahwa: (1) Keterlaksanaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing memperoleh kriteria sangat baik pada masing-
masing fasenya. (2) Keterampilan metakognitif peserta didik yang meliputi
keterampilan merencanakan kategori A; keterampilan memantau memperoleh
kategori A-; dan keterampilan mengevaluasi memperoleh kategori A-. (3)
Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik sangat baik. (4) Respon peserta

23
Siti Kholil Fatkhul Mu’minin dan Utiya Azizah, “Keterampilan Metakognitif Siswa
melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1 Pacet Kelas XI”, Unesa
Journal of Chemical Education, Vol. 3, No. 2, ISSN 2252-9454, May 2014, h. 67, diakses dari
http://jurnalmahasiswadidik.unesa.ac.id/index.php/journal-ofchemicaleducation/article/view/8193,
pada 2 Oktober 2017 pukul 09.10 WIB.
24
Siti Hanifah, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction
Terhadap Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep Sistem Pencernaan”, Abstrak
Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2017, h. i, diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36229/2/SITI%20HANIFAH-FITK.pdf,
pada 28 Agustus 2017 pukul 09.30 WIB.
20

didik terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi


larutan penyangga untuk melatih keterampilan metakognitif termasuk kriteria baik
sekali.25
Devi Purna Eva (2012) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Peta Konsep terhadap Kemampuan
Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 3 Sukoharjo menunjukkan
bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep berpengaruh
signifikan terhadap kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi ranah
psikomotor, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi pada
ranah kognitif dan afektif peserta didik.26
Febriana Irawati dkk (2015) dalam Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi
FKIP UNS yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
terhadap Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XII
SMAN 6 Kediri menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan keterampilan proses
dan permintaan produk antara kelompok kontrol dan perlakuan, (2) Ada
perbedaan keterampilan metakognisi pada kelompok kontrol dan pengobatan,
sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang
dipengaruhi keterampilan inkuiri dan metakognisi peserta didik.27

25
Iin Nurfiah dan Bambang Sugiarto, “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas
XI SMA”, Unesa Journal of Chemical Education, Vo. 5, No. 2, ISSN 2252-5494, 2016, h. 263,
diakses dari http://jurnalmahsiswa
didik.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/article/view/15778, pada 6 Oktober 2017
pukul 10.50 WIB.
26
Devi Purna Eva, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Peta Konsep
terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa”, Abstrak Skripsi pada
Universitas Sebalas Maret, 2012, h. i, diakses dari http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-
content/uploads/2012/02/DEVI-PURNA-EVA.pdf, pada 6 Oktober 2017 pukul 11.00 WIB.
27
Febriana Irawati, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap
Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Kediri,”
disampaikan pada Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS dengan tema Biologi,
Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya, 2015, h. 483, diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/175514-ID-none.pdf, pada 1 Oktober 2017 pukul
08.30 WIB.
21

C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Pembelajaran di sekolah belum menekankan pada


keterampilan metakognitif peserta didik.

Penerapan model pembelajaran inkuri terbimbing pada


konsep sistem pencernaan untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif peserta didik..

Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan


merencanakan, memonitoring, dan mengevaluasi
berdasarkan pengalaman belajarnya serta memahami
konsep (sistem pencernaan)

Keterampilan metakognitif peserta didik berkembang

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang diperoleh dari kajian teori dan kerangka berpikir
yaitu “Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik.”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2018 di semester ganjil
tahun pelajaran 2017/2018. Adapun tempat pelaksanaan penelitian di SMAN 8
Kota Tangerang Selatan, Jl. Cirendeu Raya No. 5, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan.
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experimental
atau eksperimen lemah. Weak experimental adalah penelitian yang tidak
menggunakan persamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan
variabel. Dalam model desain penelitian ini, kelompok tidak diambil secara acak
atau berpasangan, tidak ada kelompok pembanding tapi diberikan tes awal dan tes
akhir.1
Desain penelitian ini menggunakan satu kelompok eksperimen dimana
perlakuan didalam kelas menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
assesmen pembelajaran jenis soal essai dan didampingi Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD).
Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen tersebut diberikan tes
awal berupa pretest untuk mengetahui kemampuan awal terhadap konsep yang
akan diajarkan. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kemudian kelompok
eksperimen diberikan tes akhir (posttest) dengan menggunakan soal yang sama
seperti pretest, untuk mengetahui kemampuan akhir peserta didik. Adapun desain
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3. 1

1
Iwan Hermawan, S.Ag.,M.Pd.I, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif dan
Mixed Methode, (Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan, 2019), Cet. 1, h. 35-36.

22
23

Tabel 3.1 Desain Penelitian


Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2

Keterangan:
O1: Tes awal (pretest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
O2: Tes akhir (posttest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
X1: Perlakuan 1 (penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan assesmen
alternatif pembelajaran jenis soal essai.
C. Alur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan, di antaranya adalah penelaahan
kepustakaan (buku teks, jurnal dan sumber bacaan lain) yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Selain itu, dilakukan observasi ke sekolah yang akan
dilakukan penelitian yakni di SMAN 8 Tangerang Selatan dan wawancara kepada
guru bidang studi yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan mengadaptasi
instrumen keterampilan metakognitif berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Zulfiani, dkk.2 Kemudian, peneliti membuat bahan ajar yakni RPP, LKPD, lembar
soal kognitif, lembar asesmen alternatif jenis essai dan lembar observasi aktivitas
pembelajaran sebanyak dua pertemuan. Selanjutnya, instrumen diuji keterbacaan
dan dilakukan uji coba kepada peserta didik kelas XII. Setelah itu, peneliti
menentukan kelas eksperimen.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini peneliti memberikan perlakuan didalam kelas dengan
menerapkan model inkuiri terbimbing, dan diberikan pretest dan posttest berupa
soal pilihan ganda untuk mengukur kognitif peserta didik dan pretest dan posttest
berupa asesmen alternatif jenis essai. Serta dilakukan pengisian lembar observasi
aktivitas peserta didik dan guru oleh observer sebanyak dua kali pertemuan.

2
Zulfiani, dkk., “Pengembangan Instrumen Keterampilan Metakognitif pada Konsep Jamur
(Developing Metacognitive Skill Instrument in Fungi Concept)”, Edusains, 2018, h. 14, diakses
dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusians/article/view/7919, pada 1 Januari 2018 pukul
08.00 WIB.
24

3. Tahap Akhir Penelitian


Tahap akhir penelitian yaitu mengolah dan menganalisis data hasil pretest
dan posttest soal pilihan ganda dan hasil pretest dan posttest berupa asesmen
alternatif jenis essai dalam bentuk nilai. Selanjutnya, dilakukan penarikan
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Berikut ini adalah gambar mengenai alur
penelitian:
25

D. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi target pada
penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMAN 8 Tangerang Selatan yang
terdaftar dalam semester genap tahun pelajaran 2017/2018 dengan populasi
terjangkaunya adalah seluruh peserta didik kelas XI semester genap tahun
pelajaran 2017/2018.
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
teknik tertentu. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive
sampling dengan memperhatikan pertimbangan tertentu.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independent (bebas)
dan variabel dependent (terikat). Variabel independent (bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependent (terikat). Sedangkan variabel dependent (terikat) adalah variabel yang
diengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel X1 (variabel bebas) yaitu model pembejaran inkuiri
2. Variabel Y1 (variabel terikat) yaitu keterampilan metakognitif.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes meliputi pretest dan posttest
berdasarkan instrumen keterampilan metakognitif pada penelitian Zulfiani, dkk
yang terdiri atas dua jenis soal, yaitu keterampilan metakognitif dan kognitif.4
Soal kognitif berbentuk uraian bertujuan untuk menstimulusi keterampilan

3
Sugiyono, op.cit., h. 117.
4
Zulfiani, dkk, loc.cit.
26

metakognitif peserta didik. Sedangkan teknik nontes yang digunakan berupa


Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), lembar observasi (kegiatan peneliti dan
kegiatan peserta didik), dan wawancara guru.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes
Instrumen keterampilan metakognitif yang digunakan dalam penelitian
merupakan adaptasi instrumen keterampilan metakognitif berupa tes uraian yang
terbagi dua yaitu pertanyaan kognitif dan pertanyaan keterampilan metakognitif.
Kisi-kisi keterampilan metakognitif dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Metakognitif
Kognitif Keterampilan Metakognitif
Nomor
Sub Jenjang Evaluation
Soal Planning Monitoring
Konsep Soal Planning Monitoring
Zat 1.4 a*
C4 1.3 1.1 1.2 1.4 b*
makanan. dan
Menu 2.4 a**
C4 2.3** 2.1** 2.2** 2.4 b**
sehat. dan
Struktur
dan fungsi
sel 3.4 a*
3.3, 3.1, 3.4 b* dan
penyusun C4 3.2, 4.2** dan 4.4
4.3** 4.1** 4.4 b**
jaringan a**
sistem
pencernaan.
Penyakit/
gangguan
bioproses C4 5.3* 5.1 5.2 5.4 a* 5.4 b*
sistem
pencernaan.
Jumlah soal yang
3 2 2 5 5
valid
Jumlah soal yang
2 2 2 2 2
digunakan

Keterangan: *) soal yang valid


**) soal yang digunakan
27

Berdasarkan Tabel 3.2 dapat diketahui sub konsep yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sub konsep kedua yakni menu sehat dan sub konsep ketiga
yaitu struktur dan fungsi sel penyusun jaringan sistem pencernaan. Pada
instrumen penelitian ini terdapat tiga soal uraian keterampilan metakognitif yang
mencakup sub-kategori planning, monitoring, dan evaluation yang digunakan
untuk mengukur keterampilan metakognitif, dan tiga soal kognitif. Berdasarkan
hasil validasi instrumen dengan dosen ahli metakognitif, sub evaluation dibagi
menjadi dua soal, yaitu evaluation sub planning dan evaluation sub monitoring.
Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memfokuskan peserta didik dalam
menjawab soal evaluation untuk kedua soal sebelumnya, yakni soal planning dan
monitoring. Selanjutnya rubrik keterampilan metakognitif dapat dilihat pada
Tabel 3.3.5
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Keterampilan Metakognitif
Sub Kategori Kriteia Penilaian Skor
Menyebutkan 3 kunci jawaban diatas. 3
Planning dan Menyebutkan 2 kunci jawaban diatas. 2
Monitoring Menyebutkan 1 kunci jawaban diatas. 1
Tidak menjawab. 0
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas (Ya),
alasan tepat dalam mengkaitkan antara langkah- 4
langkah dan jawaban.
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat dalam mengkaitkan antara 3
Evaluation
langkah-langkah dan jawaban.
(planning) dan
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas
Evaluation
(Tidak), alasan tepat dalam mengkaitkan antara 2
(monitoring)
langkah-langkah dan jawaban.
Dapat menilai dengan menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tidak tepat dalam mengkaitkan 1
antara langkah-langkah dan jawaban.
Tidak menjawab. 0

5
Lampiran 8, Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Metakognitif, h. 172.
28

2. Nontes
a. Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) digunakan untuk memudahkan peserta
didik dalam pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. Nilai LKPD I
diperoleh dari praktikum uji makanan dan LKPD II diskusi sistem pencernaan.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar observasi
kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan peserta didik. Kisi-kisi instrumen
lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat
pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Tahapan Aspek yang Diamati
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Peserta didik
1. Guru memotivasi 1. Peserta didik
peserta didik terkait termotivasi dengan
pembelajaran yang materi pembelajaran.
akan dipelajari. 2. Peserta didik
2. Guru menyampaikan mendengarkan tujuan
tujuan pembelajaran pembelajaran dan
dan langkah-langkah langkah-langkah
inkuiri terbimbing. pembelajaran inkuiri
3. Menugaskan setiap terbimbing.
peserta didik untuk 3. Peserta didik membaca
membaca materi yang materi yang ditugaskan
telah ditentukan lalu guru di pertemuan
Inisiasi membuat ringkasan sebelumnya dan telah
dari materi yang telah membuat ringkasan
dibacanya. Dan guru materi yang telah
menugaskan setiap dibaca.
peserta didik untuk
membuat pertanyaan
(minimal dua) dari
ringkasan yang telah
dibuatnya dan
menjawab pertanyaan
tersebut sendiri secara
tertulis dilakukan di
rumah masing-masing.
1. Guru menginstruksikan 1. Beberapa peserta didik
Seleksi beberapa peserta didik membacakan tugas
29

untuk membacakan yang diberikan guru di


pertanyaan dan pertemuan sebelumnya
jawaban yang yaitu membaca
dibuatnya sendiri. pertanyaan dan
2. Guru menginstruksikan jawaban yang
seluruh peserta didik dibuatnya sendiri
yang lain untuk setelah membaca dan
memberikan meringkas materi di
tanggapan, masukan, rumah. Peserta didik
atau pertanyaan terkait memberikan
apa yang dibacakan tanggapan, masukan,
temannya. atau pertanyaan terkait
3. Guru memberikan apa yang dibacakan
LKPD dan temannya.
menugaskan peserta 2. Peserta didik membuat
didik untuk membuat rumusan masalah,
rumusan masalah dan hipotesis, dan langkah
hipotesis sebelum kerja. Membentuk 6
mengerjakan LKPD. kelompok untuk
kegiatan berdiskusi.
1. Guru membimbing 1. Peserta didik
peserta didik untuk melakukan percobaan/
mengerjakan LKPD diskusi.
Eksplorasi guna menguji hipotesis 2. Setiap peserta didik
yang mereka buat. berkontribusi dalam
melakukan percobaan/
diskusi.
1. Guru memberikan 1. Peserta didik mencatat
kesempatan peserta hasil percobaan/
didik untuk bertanya diskusi.
terkait LKPD. 2. Peserta didik mengolah
Formulasi
2. Guru menugaskan data hasil percobaan/
kepada peserta didik diskusi dan membuat
untuk mendiskusikan kesimpulan.
hasil eksplorasi.
1. Guru menugaskan 1. Peserta didik mencari
peserta didik untuk informasi aplikatif.
mencari informasi 2. Peserta didik
Koleksi aplikatif yang memberikan kontribusi
berhubungan dengan dalam menjawab
materi yang sedang LKPD.
dipelajari.
1. Guru menugaskan 1. Peserta didik
peserta didik untuk mempresentasikan
Presentasi
mempresentasikan hasil percobaannya/
hasil percobaan/ diskusi.
30

diskusinya. 2. Peserta didik


2. Guru mempersilahkan mendengarkan
peserta didik untuk presentasi hasil
bertanya atau percobaan/ diskusi
menanggapi. peserta didik yang lain.
1. Guru mereview materi 1. Peserta didik
yang telah dijelaskan mendengarkan review
Penilaian
dan meluruskan bila materi dari guru.
terjadi miskonsepsi.

H. Kalibrasi Instrumen
1. Pemilihan Indikator
Untuk menentukan indikator keterampilan metakognitif di setiap sub kategori,
peneliti menggunakan pendapat para ahli (judgment experts). Hasil penilaian ahli
expert judgment dilaporkan dalam bentuk Index Objective Concruence (IOC).
Setiap ahli mengevaluasi semua indikator dan memberikan +1 jika indikator itu
sesuai, 0 jika ahli tidak yakin, dan -1 jika indikator tersebut tidak sesuai. Hasil
penilaian ini digunakan untuk menghitung nilai indeks. Hasil pemilihan indikator
dapat dilihat pada Tabel 3.5. Rumus IOC yang digunakan:6
(𝑁 − 1) ∑𝑛𝐼=1 𝑋𝑖𝑗𝑘 + ∑𝑛𝐼=1 𝑁 𝑋𝑖𝑗𝑘 − ∑𝑛𝐼=1 𝑋𝑖𝑗𝑘
𝐼𝑖𝑘 =
2(𝑁 − 1)𝑛
Keterangan:
Iik: Nilai indeks
Xi: Perolehan skor dari validator
N: Jumlah item (sub kategori)
4 Sub kategori perencanaan (planning)
4 Sub kategori pemantauan (monitoring)
5 Sub kategori evaluasi (evaluation)

6
Steven J, Osterlind, Constructing Test Items: Multiple-Choice, Constructed-Response,
Performance, and Other Formats Second Edition, (New York : Kluwer Academic Publisher,
2002), pp. 263-264.
31

n: Jumlah validator (3 ahli)


Kategori Penilaian: Lemah: (-1) s/d (-0,3)
Sedang: > (-0,3) s/d 0,3
Kuat: > 0,3 s/d 1
Tabel 3.5 Hasil Validasi Pemilihan Indikator Keterampilan Metakognitif
Validator
Sub Kategori
Tidak Tidak Skor
Keterampilan Indikator Setuju Keterangan
Yakin Setuju IOC
Metakognitif (+1)
(1) (-1)
1. Menyatakan
1 - 2 -0,5 Lemah
tujuan
2. Mendesain
langkah-langkah
cara dalam
3 - - 1 Kuat*
memecahkan
masalah/ tugas
yang diberikan
3. Mengidentifikasi
dan
menyebutkan
Planning referensi serta
(Perencanaan) informasi yang 3 - - 1 Kuat
dibutuhkan
untuk
menyelesaikan
masalah/tugas
4. Merancang apa
yang harus
dipelajari/dilaku
kan ketika 1 - 2 -0,5 Lemah
mendapatkan
suatu
masalah/tugas
1. Memeriksa
kesesuaian
antara tujuan
Monitoring dalam
2 - 1 0,3 Sedang
(Pemantauan) memecahkan
masalah dengan
materi yang
telah dipelajari
32

Validator
Sub Kategori
Tidak Tidak Skor
Keterampilan Indikator Setuju Keterangan
Yakin Setuju IOC
Metakognitif (+1)
(1) (-1)
2. Menganalisis
informasi yang
penting dalam
3 - - 1 Kuat*
menyelesaikan
masalah/tugas
yang diberikan
3. Mengidentifikasi
kesulitan-
kesulitan dalam
Monitoring 2 - 1 0,3 Sedang
pemecahan
(Pemantauan)
masalah/tugas
yang diberikan
4. Merumuskan
cara-cara
mengatasi
kesulitan dalam 3 - - 1 Kuat
pemecahan
masalah/tugas
yang diberikan
1. Menilai
pencapaian 3 - - 1 Kuat*
tujuan
2. Mengeksplorasi
dan
2 - 1 0,3 Sedang
menginterpretas
i data
3. Mengidentifikas
i sumber-
sumber
2 - 1 0,3 Sedang
kesalahan dari
data yang
Evaluation
diperoleh
(Evaluasi)
4. Menggunakan
prosedur/cara
yang berbeda
2 - 1 0,3 Sedang
untuk
penyelesaian
masalah
5. Menggunakan
prosedur/cara
yang sama
1 - 2 -0,4 Lemah
untuk masalah
yang lain/
berbeda
Keterangan: *) indikator yang digunakan
33

Tabel 3.5 menunjukkan perbedaan kekuatan setiap indikator pada masing-


masing sub keterampilan metakognitif. Terdapat dua cara untuk menentukan
kualitas hasil perhitungan IOC yaitu dengan menggunakan IOC sebagai standar
relatif atau sebagai standar mutlak. Pada planning (perencanaan) terdapat 4
indikator, diperoleh dua indikator yang memiliki skor sama yaitu indikator kedua
dan indikator ketiga dengan kategori kuat. Pada monitoring (pemantauan) terdapat
4 indikator, diperoleh dua indikator yang memiliki skor sama yaitu indikator
kedua dan indikator keempat dengan kategori kuat. Pada evaluation (evaluasi)
terdapat 5 indikator, diperoleh satu indikator dengan kategori kuat yaitu indikator
pertama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.7 Berdasarkan penilaian
kualitas hasil perhitungan IOC sebagai standar relatif dan mutlak, maka indikator-
indikator yang akan digunakan untuk instrumen keterampilan metakognitif yaitu:
1) Pada planning (perencanaan) menggunakan indikator kedua yaitu mendesain
langkah-langkah cara dalam memecahkan masalah/ tugas yang diberikan.
2) Pada monitoring (pemantauan) menggunakan indikator kedua yaitu
menganalisis informasi yang penting dalam menyelesaikan masalah/tugas
yang diberikan.
3) Pada evaluation (evaluasi) menggunakan indikator pertama yaitu menilai
pencapaian tujuan.

2. Instrumen Tes
Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, instrumen terlebih dahulu diuji
coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang sudah ditentukan. Uji
coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembeda instrumen sehingga instrumen dapat dipertimbangkan untuk
digunakan atau tidak. Hasil rekapitulasi analisis butir soal instrumen dapat dilihat
pada lampiran.8

7
Lampiran 6, Perhitungan IOC (Index Objective Congruence), h. 165.
8
Lampiran 9, Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan Metakognitif, h. 188.
34

a. Uji Validitas
Data dikatakan valid manakala tes itu bersifat sahih, atau item-item tes mampu
mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen yang valid atau shahih memiliki
validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.9 Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1) Validitas Konstruk
Peneliti melakukan validasi konstruk (construct validity) dengan dosen ahli
metakognitif dan ahli pendidikan IPA, adapun hasil validasi konstruk terdapat
pada perubahan tata letak nomor soal, perubahan pertanyaan dan rubrik kunci
jawaban pada sub kategori keterampilan metakognitif yaitu evaluation (evaluasi).
2) Validasi ke Peserta didik
Instrumen tes keterampilan metakognitif ini mengalami uji keterbacaan dan uji
coba peserta didik. Uji keterbacaan instrumen tersebut dilakukan pada peserta
didik kelas XII MIA dengan subyek tiga peserta didik kategori kognitif tinggi,
tiga peserta didik kategori kognitif sedang, dan tiga peserta didik kategori kognitif
rendah. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, sebagian besar item dapat dipahami
dengan baik, namun ada beberapa kata yang tidak dipahami sehingga dilakukan
perbaikan dengan bahasa yang dapat dipahami sesuai dengan pendapat responden.
Hasil validasi diuji cobakan kepada peserta didik dihitung secara kuantitatif
menggunakan uji product moment dengan program ANATES. Penentuan kriteria
validitas pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Validitas
Rentang Nilai rxy Kriteria
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinngi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

9
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi Ketiga, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2013), Cet. 3, h. 214.
35

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi soal keterampilan


metakognitif tertinggi yaitu 0,72 (tinggi) dan koefisien korelasi soal kognitif
tertinggi yaitu 0,75 (tinggi).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya dan konsisten.10 Reliabilitas tes dikatakan tinggi jika skor yang
diperoleh itu akurat atau tepat, hasil tes ulangan sama, dan dapat digeneralisasikan
terhadap keadaan instrumen tes lain yang sejenis.11 Penentuan kriteria reliabilitas
instrumen ini berdasarkan Tabel 3.7.12
Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria
0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Rendah
0,40 ≤ r11 ≤ 0,70 Sedang
0,70 ≤ r11 ≤ 0,90 Tinggi
0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh reliabilitas soal keterampilan


metakognitif sebesar 0,89 (tinggi) dan reliabilitas soal kognitif sebesar 0,63
(sedang).
c. Tingkat Kesukaran
Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi
kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar. Penentuan kriteria tingkat kesukaran pada Tabel 3.7 dan hasil
perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Kriteria
0,71 ≤ r11< 1,00 Mudah
0,31 ≤ r11 < 0,70 Sedang
0,00 ≤ r11< 0,30 Sukar

10
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105.
11
Setyosari, op.cit., h. 208.
12
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: FITK IPA
UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h. 55.
36

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil tingkat kesukaran soal keterampilan


metakognitif terendah yaitu 0,24 (sukar) dan tingkat kesukaran soal kognitif
terendah yaitu 0,42 (sedang). Hasil uji tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel
3.9.
Tabel 3.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Kognitif Keterampilan Metakognitif
Kategori Soal
Jumlah Soal Nomor Soal Jumlah Soal Nomor Soal
Sukar 0 - 1 1.1
1.2, 2.1, 2.4 a,
2.4 b, 3.1, 3.2,
3.4 a, 3.4 b,
Sedang 3 2.3, 3.3, 5.3 15
4.1, 4.4 a, 4.4
b, 5.1, 5.2, 5.4
a, 5.4 b
1.4 a, 1.4 b,
Mudah 2 1.3, 4.3 4
2.2, 4.2

d. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik yang tergolong
mampu (tinggi prestasinya) dengan peserta didik yang tergolong kurang atau
lemah prestasinya. Penentuan kriteria daya pembeda soal ditunjukan pada Tabel
3.10.
Tabel 3.10 Kriteria Daya Pembeda
Rentang Nilai Kriteria
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil daya pembeda soal keterampilan


metakognitif terendah yaitu 0,17 (buruk) dan daya pembeda soal kognitif terendah
yaitu 0,22 (cukup). Hasil uji daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.11.
37

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda


Kognitif Keterampilan Metakognitif
Kategori Soal
Jumlah Soal Nomor Soal Jumlah Soal Nomor Soal
1.1, 4.2, 5.4 a,
Buruk 0 - 4
5.4 b
2.1, 2.2, 2.4 a,
2.4 b, 3.2, 3.4
Cukup 3 1.3, 2.3, 5.3 11 a, 3.4 b, 4.1,
4.4 a, 4.4 b,
5.1
Baik 2 3.3, 4.3 2 1.4 a, 1.4 b
Baik Sekali 0 - 3 1.2, 3.1, 5.2

I. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber lain terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah
mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data, melakukan
perhitungan, dan menguji hipotesis yang telah diajukan.13 Pengolahan data
kuantitatif menggunakan analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan
adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap peningkatan keterampilan metakognitif peserta didik, analisis tersebut
yaitu :
1. Analisis Data Instrumen Tes
a. Uji N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Gain menunjukkan
peningkatan pemahaman/penguasaan konsep peserta didik setelah pembelajaran
yang dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan
menimbulkan bias penelitian, maka digunakan Normal Gain. Data pretest dan
posttest yang masih berupa skor, dikonversi terlebih dahulu menjadi nilai dengan
menggunakan rumus:
Skor Mentah
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙

13
Sugiyono, op. cit., h. 207.
38

Setelah nilai yang diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan N – Gain


dengan rumus:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =
100 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi, yaitu:
Tabel 3.12 Kriteria Perhitungan N-Gain14
Nilai N-gain Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah

b. Perhitungan Tingkat Ketercapaian


Perhitungan tingkat ketercapaian keterampilan metakognitif dan kognitif
dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan keterampilan metakognitif dan
kognitif peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Perhitungan
persentase ketercapaian keterampilan metakognitif dilakukan per sub kategori
keterampilan metakognitif (planning, monitoring, dan evaluation), sedangkan
perhitungan persentase ketercapaian kognitif dilakukan per sub konsep
pembelajaran. Perhitungan nilai ketercapaian dilakukan dengan rumus:15
R
𝑁𝑃 = 𝑥 100
𝑆𝑀

Keterangan: NP : Nilai persen yang dicari/ diharapkan


R : Skor mentah yang diperoleh peserta didik
SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : Bilangan tetap

14
Ibid.
15
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teori Evaluasi Pengajaran. (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16, h. 102.
39

Penentuan kriteria nilai ketercapaian ditunjukan pada Tabel 3.13.16


Tabel 3.13 Kriteria Ketercapaian
Nilai Nilai Ketercapaian (%) Kriteria
86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
≤ 54 Kurang Sekali

c. Uji Prasyarat Analisis


Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis untuk menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam uji
hipotesis tersebut. Uji prasyarat ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diuji
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS versi 22. Data berdistribusi normal
jika probabiltas > 0.05, sebaliknya data tidak berdistribusi normal jika probabilitas
≤ 0.05.17 Jika keseluruhan data (sig) yang diperoleh adalah normal, maka uji
statistik lanjutan yang digunakan adalah uji parametrik. Namun, jika data
berdistribusi tidak normal, maka uji statistik selanjutnya menggunakan uji
nonparametrik.18
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok peserta
didik (eksperimen dan kontrol) dalam penelitian berasal dari populasi yang
homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah Levene’s Test pada
SPSS versi 22. Uji homogenitas ini mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua
buah distribusi atau lebih.

16
Ibid., h. 103.
17
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), Cet. 2, h. 156.
18
Herlanti, op. cit., h. 75.
40

d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah dilakukan uji prasyarat, jika data yang didapat
dari uji normalitas dan homogenitas itu normal dan homogen maka statistika yang
digunakan adalah statistika parametrik, akan tetapi jika data yang didapatkan tidak
normal maka statistika yang digunakan adalah statistik non-paramentrik.
- Statistika Parametrik
Teknik analisis yang digunakan dalam statistika parametrik ini menggunakan
uji t pada taraf signifikan 5%. Uji t adalah suatu tes statistik yang memungkinkan
kita membandingkan dua skor rata-rata, untuk menentukan probabilitas (peluang)
bahwa perbedaan antara dua skor rata-rata merupakan perbedaan yang nyata
bukannya perbedaan yang terjadi secara kebetulan.19
2. Analisis Data Instrumen Nontes
a) Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
LKPD pada penelitian ini berupa hasil selama proses perlakuan diberikan.
Peserta didik diberikan jenis LKPD model inkuiri terbimbing. Nilai LKPD
diperoleh dari hasil diskusi kelompok selama dua kali pertemuan. Rubrik
penilaian LKPD dapat dilihat pada Tabel 3.14.20
Tabel 3.14 Rubrik Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Skor Maksimal
No Aspek Inkuiri Terbimbing
LKPD I LKPD II
1 Inisiasi - -
2 Seleksi 10 10
3 Eksplorasi 3 7
4 Formulasi 24 24
5 Koleksi 15 39
6 Presentasi 3 3
7 Penilaian 5 5
Jumlah 60 88

19
Setyosari, op.cit., h. 249.
20
Lampiran 20, Rubrik Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) Kelas Eksperimen dan Kontrol,
h. 255.
41

Selanjutnya untuk penilaian LKPD per pertemuan, skor yang didapatkan


masing-masing kelompok kemudian dikonversi ke dalam nilai denga rumus:
Skor Mentah
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
Kriteria penilaian LKPD dapat dilihat pada tabel 3.15.
Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Lembar Kerja Peserta didik
No. Kriteria Kriteria
1 80 – 100 Baik Sekali
2 66 – 79 Baik
3 56 – 65 Cukup
4 40 – 55 Kurang
5 30 – 39 Kurang Sekali

b) Lembar Observasi
Lembar observasi kegiatan pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan
peneliti dan kegiatan peserta didik. Berikut rumus penilaian yang digunakan untuk
menghitung nilai hasil observasi guru maupun peserta didik:21
R
𝑁𝑃 = 𝑥 100
𝑆𝑀

Keterangan: NP : Nilai persen yang dicari/ diharapkan


R : Skor mentah yang diperoleh peserta didik
SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : Bilangan tetap

21
Purwanto, op.cit., h. 102.
42

c) Hipotesis Statistik
Dalam uji hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi.22 Hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2
Keterangan:
H0: Tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah diberikan penerapan model inkuiri terbimbing.
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah diberikan penerapan model inkuiri terbimbing.

22
Sugiyono, op.cit., h. 99.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
berupa hasil pretest dan posttest keterampilan metakognitif sedangkan data kualitatif
berupa hasil lembar kerja peserta didik (LKPD), hasil observasi saat pembelajaran
yang terdiri dari lembar observasi aktivitas peserta didik dan guru. Instrumen pada
pretest dan posttest dalam penelitian ini adalah instrumen soal essay keterampilan
metakognitif (tes uraian terbagi menjadi soal keterampilan metakognitif dan soal
kognitif). Konsep yang digunakan adalah sistem pencernaan manusia. Penelitian ini
dilakukan di SMA Negeri 8 Tanggerang Selatan dengan satu kelas sample yaitu kelas
XI MIPA 3 dengan total pesrta didik 30 orang. Berikut ini akan dijelaskan gambaran
umum dari data yang diperoleh dalam penelitian ini.
1. Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif Peserta didik
Hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil keterampilan metakognitif
kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif Peserta Didik

Data Pretest Posttest


N 30 30
Nilai Terendah 3,57 50,00
Nilai Tertinggi 64,29 85,71
Rata-rata 31,67 68,81
Modus 42,86 78,57
Median 32,14 67,86
Standar Deviasi 15,06 9,28

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh informasi bahwa, nilai rata-rata pretest yang
ditunjukkan oleh peserta didik yaitu 31,67 menunjukkan bahwa nilai keterampilan

43
44

metakognitif masih sangat rendah. Nilai terendah pretest peserta didik yaitu 3,57 dan
nilai tertinggi pretest peserta didik yaitu 64,29. Selisih nilai terendah dan tertinggi
pretest peserta didik yaitu 60,72. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan
metakognitif peserta didik masih sangat rendah. Rendahnya hasil keterampilan
metakognitif peserta didik tersebut wajar belum mencapai kriteria karena belum
dilakukannya kegiatan pembelajaran.
Adapun nilai rata-rata posttest yang ditunjukkan oleh peserta didik
berdasarkan Tabel 4.1 yaitu 68,81. Nilai terendah posttest peserta didik yaitu 50,00
dan nilai tertinggi posttest peserta didik yaitu 85,71. Selisih nilai terendah dan
tertinggi posttest peserta didik yaitu 35,71. Hasil rata-rata posttest mengalami
peningkatan dari rata-rata pretest, data tersebut menunjukkan bahwa setelah diberi
kegiatan pembelajaran yang mendukung peningkatan keterampilan metakognitif
peserta didik, maka keterampilan metakognitif yang diperoleh peserta didik memiliki
perbedaan yang signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. 1
2. Hasil Pretest dan Posttest Kognitif Peserta didik
Hasil perhitungan data penelitian mengenai soal kognitif peserta didik dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Pretest dan Posttest Kognitif Peserta Didik
Data Pretest Posttest
N 30 30
Nilai Terendah 16,67 33,33
Nilai Tertinggi 83,33 100,00
Rata-rata 48,89 81,67
Modus 50,00 83,33
Median 50,00 83,33
Standar Deviasi 23,13 14,75

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa, nilai rata-rata pretest soal
kognitif pada instrumen keterampilan metakognitif yang ditunjukkan oleh peserta

1
Lampiran Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Metakognitif
45

didik yaitu 48,89, dan untuk nilai rata – rata posttest soal kognitif pada instrumen
keterampilan metakognitif yang ditunjukkan oleh peserta didik yaitu 81,67.
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa selisih hasil pretest dan posttest peserta
didik yaitu 32,78. Hasil rata – rata pretest dan posttest tersebut menunjukkan
peningkatan, data tersebut menunjukkan bahwa setelah diberi kegiatan pembelajaran,
maka hasil yang diperoleh peserta didik memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.2

3. Perhitungan N-Gain Keterampilan Metakognitif dan Kognitif Peserta didik


Perhitungan N-Gain digunakan untuk menunjukkan peningkatan pemahaman
keterampilan metakognitif peserta didik. Kriteria N-Gain yaitu pengelompokkan
rendah jika nilai g<0,03, sedang jika nilai 0,30 ≤ g ≥ 0,70, dan tinggi jika nilai
g>0,70. Hasil perhitungan N-Gain keterampilan metakognitif dan kognitif dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan N-Gain Keterampilan Metakognitif dan Kognitif
Peserta Didik
Keterampilan Metakognitif Kognitif
Statistik
Peserta Didik Peserta Didik
Rata-rata 0,54 0,59
Kriteria Sedang Sedang

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh informasi bahwa, pembelajaran di kelas


memberikan peningkatan keterampilan metakognitif, baik pada tes keterampilan
metakognitif maupun tes kognitif memiliki kategori N-Gain sedang. Selanjutnya
pengelompokkan nilai N-Gain keterampilan metakognitif dan kognitif berdasarkan
jumlah peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.4.

2
Lampiran Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Kognitif
46

Tabel 4.4 Distribusi Kategori N-Gain Keterampilan Metakognitif dan


Kognitif Berdasarkan Jumlah Peserta didik

Keterampilan
Kognitif
Kriteria Metakognitif
(orang)
(orang)
Rendah 2 5
Sedang 27 14
Tinggi 1 11
Jumlah 30 30

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh informasi bahwa, jumlah peserta didik dengan
keterampilan metakognitif dan rendah sebanyak 2 orang, dan jumlah peserta didik
dengan kognitif rendah sebanyak 5 orang.
Keterampilan metakognitif terbagi menjadi tiga sub-kategori, yakni planning,
monitoring, dan evaluation. Selanjutnya hasil perhitungan N-Gain sub-kategori
keteranpilan metakognitif dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Nilai Rata-rata N-Gain Sub Kategori Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik

Keterangan
Sub-Kategori Nilai
Kategori
Planning 0,50 Sedang
Monitoring 0,30 Sedang
Evaluation 0,68 Sedang

Keterangan: Tinggi: g > 0,7


Sedang: 0,3 ≤ g ≤ 0,7
Rendah: g < 0,3
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh informasi bahwa, peserta didik pada sub-
kategori planning dan evaluation memiliki kategori N-Gain yang sama yakni sedang
dengan perolehan hampir masuk kategori tinggi. Namun pada sub-kategori
monitoring, memiliki kategori sedang pas pada ambang minimal kategori sedang.
Pada penelitian ini, sub-kategori evaluation terbagi menjadi dua soal, yaitu sub
47

evaluation untuk planning dan sub evaluation untuk monitoring. Selanjutnya hasil
perhitungan data penelitian mengenai sub evaluation untuk plannig dan monitoring
peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan N-Gain Sub-Kategori Evaluation Peserta Didik

Keterangan
Sub Evaluation Nilai
Kategori
Planning 0,67 Sedang
Monitoring 0,69 Sedang

Keterangan: Tinggi: g > 0,7


Sedang: 0,3 ≤ g ≤ 0,7
Rendah: g < 0,3
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh bahwa peserta didik memiliki kategori N-Gain
yang sama yakni sedang, baik pada sub-kategori evaluation untuk planning maupun
sub-kategori evaluation untuk monitoring. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil
perhitungan N-Gain peserta didik dapat dilihat pada lampiran3.
4. Tingkat Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Keterampilan metakognitif peserta didik didasarkan pada tiga sub-kategori yaitu
planning, monitoring, dan evaluation. Data ketercapaian bertujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan keterampilan metakognitif peserta didik setelah pembelajaran.
Pada Gambar 4.1 menunjukkan nilai ketercapaian belajar pada sub-kategori
keterampilan metakognitif pretest dan posttest.

3
Lampiran Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
48

Pretest Posttest

100
90
78.33
80
70 61.11

Nilai Ketercapaian
60 51.11
50
40 34.38
28.33
30 26.67
20
10
0
Planning MonitoringEvaluation
Sub Keterampilan Metakognitif

Gambar 4.1 Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Sub-Kategori


Keterampilan Metakognitif Peserta Didik

Berdasarkan Gambar 4.1 diperoleh hasil bahwa, pretest dan posttest untuk
secara keseluruhan aspek keterampilan metakognitif pada peserta didik belum
tercapai sampai 100. Hasil pretest yang cukup terlihat dalam Gambar 4.1 pada sub
planning memiliki nilai 26,67, hasil tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian
kurang sekali , sub monitoring memiliki nilai 28,33, hasil tersebut menunjukkan
kriteria ketercapaian kurang sekali dan sub evaluation memiliki nilai 34,38, hasil
tersebut juga menunjukkan lriteria ketercapaian kurang sekali. Hasil posttest yang
cukup terlihat dalam Gambar 4.1 pada sub planning memiliki nilai 61,11 hasil
tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian cukup , sub monitoring memiliki nilai
51,11 hasil tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian kurang dan sub evaluation
memiliki nilai 78,33 hasil tersebut menunjukkan lriteria ketercapaian baik.
Selanjutnya hasil ketercapaian nilai pretest dan posttest mengenai sub evaluation
untuk planning dan monitoring dapat dilihat pada Gambar 4.2.
49

Pretest Posttest

100
90
78.75 77.92
80
70

Nilai Ketercapaian
60
50
40 35.42 33.33
30
20
10
0
Planning Monitoring
Sub Evaluation

Gambar 4.2 Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Sub Evaluation Peserta
Didik

Berdasarkan Gambar 4.2 diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan hasil


ketercapaian sub evaluation pada peserta didik, baik pada pretest maupun posttest.
Terlihat dalam Gambar 4.2 pretest pada sub planning memiliki nilai 35,42 hasil
tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian kurang sekali , sedangkan posttest pada
sub planning memiliki nilai 78,75 hasil tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian
baik dan sub evaluation memiliki nilai 34, 38 hasil tersebut juga menunjukkan lriteria
ketercapaian kurang sekali. Hasil pretest pada sub monitoring memiliki nilai 33,33
hasil tersebut menunjukkan kriteria ketercapaian kurang sekali, sedangkan posttest
pada sub monitoring memiliki nilai 77,92 hasil tersebut menunjukkan kriteria
ketercapaian baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.4

4
Lampiran Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Per Sub Kategori Pretest dan Posttest
50

5. Tingkat Ketercapaian Kognitif Peserta Didik


Soal kognitif pada instrumen terdapat dua sub konsep, yakni sub konsep menu
sehat dan sub konsep struktur dan fungsi sel penyusun jaringan sistem pencernaan.
Nilai ketercapaian pretest dan posttest soal kognitif per sub konsep dapat dilihat pada
Gambar 4.3.

Pretest Posttest

100
90.00
90
80 73.33
70
Nilai Ketercapaian

60 54.44
50 43.33
40
30
20
10
0
1 2
Sub Konsep

Keterangan:
Sub Konsep 1: Menu sehat
Sub Konsep 2: Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan sistem pencernaan

Gambar 4.3 Nilai Ketercapaian Pretest dan Posttest Kognitif Peserta Didik

Gambar 4.3 menunjukkan hasil persentase ketercapaian kognitif pada


instrumen keterampilan metakognitif. Tujuan dari adanya soal berbasis kognitif pada
instrumen keterampilan metakognitif adalah untuk menstimulus proses keterampilan
metakognitif peserta didik. Sub konsep 1 dan sub konsep 2 mengalami peningkatan
baik. Pretest pada sub konsep 1 memiliki nilai 54,44 hasil tersebut menunjukkan
kriteria kurang dan pada posttest sub konsep 1 memiliki nilai 73,33 hasil tersebut
menunjukkan kriteria cukup. Pretest pada sub konsep 2 memiliki nilai 43,33 hasil
tersebut mnujukkan kriteria kurang sekali dan posttest pada sub konsep 2 memiliki
51

nilai 90,00 hasil tersebut menunjukkan kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran.5

B. Deskripsi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Penelitian ini menggunakan dua buah LKPD, yang mana setiap petemuan peserta
didik diberikan satu buah LKPD. Hasil perhitungan nilai LKPD dapat dilihat pada
Tabel 4.7.
Rata – rata Per Tahapan
Tahapan Inkuiri
Terbimbing LKPD I LKPD II
Inisiasi - -
Seleksi 70 83,33
Eksplorasi 100 71,43
Formulasi 88,19 93,06
Koleksi 64,44 97,44
Presentasi 100 100
Penilaian 86,67 76,67
Rata-rata
80,28 91,48
Keseluruhan
Kriteria Baik Sekali Baik Sekali

Keterangan:
LKPD I: Praktikum uji makanan
LKPD II: Diskusi sistem pencernaan

Tabel 4.7 menunjukkan nilai rata-rata LKPD I dan LKPD II berdasarkan


tahapan inkuiri terbimbing. Pada LKPD I hampir seluruh nilai rata-rata tahapan
inkuiri terbimbing peserta didik tinggi dan berktiteria baik sekali. LKPD II seluruh
nilai rata-rata tahapan inkuiri terbimbing peserta didik juga tinggi dan berkriteria baik
sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.6

5
Lampiran Ketercapaian Kognitif Per Sub Konsep Pretest dan Posttest
6
Lampiran Nilai Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) Per Tahapan Inkuiri Terbimbing
52

Selanjutnya, peneliti menganalisis pertanyaan-pertanyaan yang peserta didik tulis


berdasarkan dimensi proses kognitif. Hasil perhitungan pertanyaan yang dibuat
peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Jumlah Pertanyaan Peserta Didik Berdasarkan Dimensi Proses
Kognitif Peserta Didik
Pertemuan Dimensi Proses Kognitif Total
Ke- C1 C2 C3 C4 C5 C6 Pertanyaan
1 41 17 3 0 0 0 61
2 33 20 5 2 0 0 60

Keterangan7: C1: Mengingat


C2: Memahami
C3: Menerapkan
C4: Menganalisis
C5: Mengevaluasi
C6: Menciptakan
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa adanya penurunan jumlah pertanyaan yang dibuat
oleh peserta didik yakni sebesar satu buah, akan tetapi rentang dimensi proses
kognitif peserta didik pada pertemuan lebih luas dan meningkat yakni hingga jenjang
C4 (menganalisis). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.8

C. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran


Lembar observasi disusun berdasarkan sintaks atau tahapan-tahapan model yang
digunakan, menggunakan model inkuiri terbimbing. Hasil perhitungan observasi
aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 4.9, sedangkan hasil perhitungan observasi
aktivitas peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.10.

7
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 66.
8
Lampiran Analisis Pertanyaan Kognitif
53

Tabel 4.9 Aktivitas Guru Berdasarkan Tahapan Inkuiri Terbimbing


Sub Kegiatan Inti Keterlaksanaan Pembelajaran (%)
No.
Pembelajaran Pertemuan I Pertemuan II
1 Insiasi 100 100
2 Seleksi 100 100
3 Eksplorasi 100 100
4 Formulasi 100 100
5 Koleksi 100 100
6 Penilaian 100 100

Tabel 4.9 menunjukkan persentase hasil observasi guru selama pembelajaran


di kelas. Dari penilaian observer menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan
semua tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing selama proses penelitian.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.9 Selanjutnya hasil observasi peserta
didik dapat dilihat pada Tabel 4.10

Tabel 4.10 Aktivitas Peserta Didik Berdasarkan Tahapan Inkuiri Terbimbing


Sub Kegiatan Inti Keterlaksanaan Pembelajaran (%)
No.
Pembelajaran Pertemuan I Pertemuan II
1 Insiasi 96 100
2 Seleksi 100 100
3 Eksplorasi 100 100
4 Formulasi 100 100
5 Koleksi 100 100
6 Penilaian 100 100

Tabel 4.10 menunjukkan persentase hasil observasi peserta didik selama


pembelajaran di kelas. Pada tahapan inisiasi, seleksi, dan presentasi baik pertemuan
pertama maupun pertemuan kedua belum terlaksana 100%. Akan tetapi ketiga
tahapan itu mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua.
Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa keterlaksanaan tahapan model pembelajaran

9
Lampiran Lembar Observasi Aktivitas Guru
54

inkuiri terbimbing peserta didik sudah tercapai dengan baik. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran.10

D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis


Data yang sudah diperoleh dari penelitian, selanjutnya akan dilakukan uji
prasyarat analisis dengan menggunakan data pretest dan posttest. Uji prasyarat yang
dilakukan yaitu uji normalitas, homogenitas, dan pengujian hipotesis.
1. Analisis Data Keterampilan Metakognitif
Uji normalitas dilakukan pada dua data, yaitu data pretest dan posttest. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari subjek
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, uji normalitas dihitung
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada SPSS, dengan kriteria uji normalitas H0
diterima jika nilai sig > 0,005. Diterimanya H0 berarti data tersebut berdistribusi
normal. Langkah selanjutnya adalah Uji Homogenitas. Uji Homogenitas bertujuan
untuk mengetahui varians data penelitian homogen atau tidak. Dalam penelitian ini,
untuk menguji homogenitas digunakan Levene’s test menggunakan SPSS. Setelah uji
normalitas dan uji homogenitas, dilkaukan uji hipotesis. Pada penelitian ini dilakukan
uji hipotesis dengan Uji-t pada data pretest dan posttest keterampilan metakognitif
peserta didik menggunakan SPSS. Hasil perhitungan uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.11.

10
Lampiran Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik
55

Tabel 4.11 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Keterampilan
Metakognitif Peserta Didik

Uji Prasyarat Analisis Uji


Hasil Uji Uji Hipotesis H0
Normalitas Homogenitas (Uji-t)
Pretest 0,200 0,865 0,602 Terima

Posttest 0,094 0,076 0,000 Tolak

Keterangan:
H0 diterima: Tidak terdapat perbedaan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah penerapan model inkuiri
H0 ditolak: Terdapat perbedaan keterampilan metakognitif sebelum dan
sesudah penerapan model inkuiri
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa uji normalitas data pretest dan posttest
keterampilan metakognitif peserta didik berdistribusi normal, karena nilai signifikansi
pada Tabel 4.11 juga menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas pada data pretest dan
posttest menunjukkan nilai probabilitas lebih dari 0,05, artinya bahwa varians data
pretest dan posttest keterampilan metakognitif homogen. Untuk lebih jelasnya
tentang uji normalitas dan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran.11 Pada Tabel
4.11 menunjukkan pula bahwa hasil uji hipotesis pada nilai pretest didapatkan nilai
signifikansi sebesar (0,602 > 0,05), dengan demikian H0 diterima. Hal ini berarti,
tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pengetahuan awal peserta didik yang
menerapkan inkuiri terbimbing, hasil uji hipotesis pada nilai posttest didapatkan nilai
signifikansi sebesar (0,000 < 0,05), dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model inkuiri
untuk meningkatkan keterampilan metakognitif siswa.Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran.12

11
Lampiran Uji Prasyarat Analisis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif
12
Lampiran Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif
56

E. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pretest peserta didik perolehan rata-rata nilai pretest
sebesar 31,67. Hasil terebut menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif peserta
didik masuk ke dalam kriteria kurang sekali, hal ini dikarenakan belum dilakukannya
kegiatan pembelajaran tentang sistem pencernaan pada peserta didik. Diperkuat
dengan hasil uji hipotesis pretest (0,602 > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan pada keterampilan metakognitif awal peserta didik.
Selanjutnya rata-rata posttest keterampilan metakognitif menunjukkan adanya
peningkatan, yakni memperoleh nilai rata-rata yang lebih tinggi sebesar 68,81. Hasil
terebut menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif peserta didik masuk ke dalam
kriteria cukup. Diperkuat dengan hasil uji hipotesis posttest sebesar 0,000 yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model inkuiri
untuk meningkatkan keterampilan metakognitif pesera didik.
Kemudian berdasarkan rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,54 masuk kriteria sedang.
Peserta didik yang terbiasa membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan akan
mampu memonitor/memastikan apakah pengetahuan awal yang dimilikinya terdapat
kesalahpahaman atau tidak dengan materi yang telah dibacanya dan peserta didik pun
terbiasa untuk mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
Kemudian berdasarkan analisis pertanyaan-pertanyaan yang peserta didik buat
menunjukkan bahwa dimensi proses kognitif peserta didik berada di level kognitif C1
(mengingat) dan C2 (memahami), hanya sebagian kecil pertanyaan yang berada di
level kognitif C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis). Hal tersebut dapat disebabkan
dua hal yakni peserta didik belum terbiasa untuk menuliskan pertanyaannya sendiri.
Hal ini didukung oleh penelitian Qonita yang mendapatkan bahwa pertanyaan peserta
didik secara tulisan didominasi pertanyaan kognisi tingkat rendah.13 Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran.14

13
Qonita Rahmi, “Analisis Keterampilan Bertanya Siswa pada Konsep Gerak dengan Strategi
Pembelajaran Question Student Have”, Skripsi pada Program studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016, h. 35, diakses dari
57

Jika dilihat dari hasil uji hipotesis posttest terhadap keterampilan metakognitif
peserta didik secara keseluruhan seperti yang telah diuraikan sebelumnya, didapatkan
nilai signifikasi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
inkuiri mampu meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik. Hal ini
diperkuat oleh hasil perhitungan nilai N-Gain setiap sub-kategori keterampilan
metakognitif, dimana nilai N-Gain peserta didik pada sub planning adalah 0,50
masuk kriteria sedang. Pengaruh penerapan model inkuiri untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif peserta didik juga diperkuat dengan hasil perolehan nilai
ketercapaian setiap sub kategori keterampilan metakognitif peserta didik, yakni pada
sub planning sebesar 61,11.
Perolehan rata-rata pretest pengetahuan awal sebesar 48,89. Perolehan rata-rata
posttest pengetahuan awal kognitif sebesar 81,67. Rata-rata nilai N-Gain kognitif
sebesar 0,59 termasuk kriteria sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
perolehan rata-rata nilai hasil belajar siswa baik. Peserta didik yang terbiasa belajar
dengan strategi metakognitif akan semakin meningkatkan kesadarannya tentang apa
yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui sehingga akan lebih mudah untuk
mencari dan menemukan strategi dan waktu yang dapat digunakan untuk
menyempurnakan pengetahuannya.15
Keberlangsungan proses pembelajaran yang sesuai dengan sintaks didukung oleh
adanya LKPD yang memudahkan peserta didik dalam mengikuti sintaks model
pembelajaran secara sistematis sehingga tidak ada salah satu tahapan sintaks yang
terlewati. Rata-rata nilai LKPD pada pertemuan pertama sebesar 80,28 termasuk
kriteria baik sekali dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 91,48
termasuk kriteria baik sekali. Berdasarkan analisis jawaban LKPD peserta didik, hal

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31959/3/QONITA%20RAHMI-FITK.pdf,
pada 16 November 2018 pukul 08.00 WIB.
14
Lampiran Analisis Pertanyaan Kognitif
15
Arsad Bahri, “Strategi Pembelajaran Reading Questioning and Answering (RQA) pada
Perkuliahan Fisiologi Hewan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa”, Jurnal
Bionature, Vol. 17, No. 2, 2016, h. 107, diakses dari http://library.um.ac.id, pada 31 Oktober 2018
pukul 07.20 WIB.
58

ini dikarenakan pada proses pembelajaran pada kedua pertemuan secara umum
berjalan dengan lancar dan peserta didik terlibat secara aktif selama mengikuti
pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa LKPD dengan tahapan inkuiri
terbimbing dapat melatih keterampiran metakognitif peserta didik. Hal ini didukung
oleh penelitian Siti dan Utiya yang menyatakan bahwa pada model pembelajaran
inkuiri, guru membantu peserta didik melakukan investigasi terhadap suatu masalah
akan tetapi peserta didik sendiri yang melakukan proses penemuan konsep sehingga
dapat memberdayakan keterampilan metakognitif peserta didik.16
Berdasarkan semua pemaparan hasil temuan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari penerapan model inkuiri yang
digunakan untuk meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep
sistem pencernaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Febriana dkk
yang menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
keterampilan metakognitif peserta didik.17

16
Siti Kholil Fatkhul Mu’minin dan Utiya Azizah, “Keterampilan Metakognitif Siswa melalui
Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1 Pacet Kelas XI”, Unesa Journal of
Chemical Education, Vol. 3, No. 2, ISSN 2252-9454, May 2014, h. 69, diakses dari
http://jurnalmahapesertadidik.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/article/view/8193,
pada 2 Oktober 2017 pukul 09.10 WIB.
17
Febriana Irawati, dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap
Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Kediri,”
disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan XII Pendidikan Biologi FKIP UNS dengan tema
Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya, 2015, h. 486, diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/175514-ID-none.pdf, pada 1 Oktober 2017 pukul 08.30
WIB.
59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan metakognitif
peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh hasil Uji-t dengan nilai signifikasi 0,000 yang
berada di bawah harga α = 0,05 sehingga Ha ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, dapat diajukan saran untuk penelitian
selanjutnya, antara lain:
1. Konsep pada penelitian ini hanyalah pada konsep sistem pencernaan, peneliti
selanjutnya diharapkan dapat menerapkan pada konsep yang berbeda.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menerapkan strategi dan model
pembelajaran lain untuk mengembangkan keterampilan metakognitif peserta
didik.

59
60

DAFTAR PUSTAKA

Alberta. Metacognition. 2005. Diakses dari


http://www.learnalberta.ca/content/kes/pdf/or_ws_tea_elem_04_metacog.pdf,
pada 3 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.

Aprilia, Fitri dan Bambang Sugiarto. “Keterampilan Metakognitif Siswa Melalui


Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis
Garam”. Unesa Journal of Chemical Education. Vol. 2. No. 3. 2013. Diakses
dari http://jurnalmahasiswa,unesa.ac.id.pdf, pada 12 Oktober 2017 Pukul 14.15
WIB.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. 1. 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet.


2. 2012.

Asia Euniversity. Metacognition and Constructivism. 2004. Diakses dari http://fcc-


educ120.weebly.com/uploads/2/3/6/3/23636704/chapter_6_metacognition_cons
tructivism.pdf, pada 3 Oktober 2017 pukul 08. 45 WIB.

Bagiarta, I Nyoman, dkk. “Komparasi Literasi Sains antara Siswa yang dibelajarkan
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) dan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) ditinjau dari
Motivasi Berpretasi Siswa SMP”. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesa Program Sudi Pendidikan IPA. Vol. 5. 2015.
Diakses dari http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1564, pada 1 Oktober 2017 pukul
08.15 WIB.

Bahri, Arsad. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Reading Questioning and Answering


(RQA) pada Perkuliahan Fisiologi Hewan terhadap Kesadaran Metakognitif,
Keterampilan Metakognitif dan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Makasar”. Thesis Universitas Negeri
Malang. 2010. Diakses dari http://library.um.ac.id, pada 31 Oktober 2018 pukul
07.20 WIB.
61

Coutinho, Savia A. “The Relationship Between Goals, Metacognition, and Academic


Success”. Educate. Vol. 7. No. 1. 2007. Diakses dari
http://www.educatejournal.org/index.php/educate/article/download/116/134,
pada 7 Oktober 2017 pukul 14.16 WIB.

Eva, Devi Purna. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Peta
Konsep terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa”.
Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2012. Diakses dari
http://biologi.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/DEVI-PURNA-
EVA.pdf, pada 6 Oktober 2017 pukul 11.00 WIB.

Hake, Richard R. Analyzing Change/Gain Scores. Dept. Of Physics. Indiana


University. Diakses dari
http://www.physics.indiana.edu/~sdiAnalyzingChangeGain-pdf, pada 24 Mei
2018 pukul 14.33 WIB.

Hanifah, Siti. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer


Instruction Terhadap Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep
Sistem Pencernaan”. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.
Diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36229/2/SITI%20HA
NIFAHFITK.pdf, pada 28 Agustus 2017 pukul 09.30 WIB.

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: FITK
IPA UIN Syarif Hidayatullah. 2014.

Irawati, Febriana, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap


Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI IPA
SMAN 6 Kediri”. Seminar Nasional Pendidikan XII Pendidikan Biologi FKIP
UNS dengan Tema Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya. 2015.
Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/175514-ID-none.pdf,
pada 1 Oktober 2017 pukul 08.30 WIB.

Iskandar, Srini M. “Pendekatan Keterampilan Metakognitif Dalam Pembelajaran


Sains di Kelas”. Erudio. Vol. 2. No. 2. 2014. Diakses dari
https://anzdoc.com/queue/pendekatan-keterampilan-metakognitif-dalam-
pembelajaran-sain.html, pada 7 Oktober 2017 pukul 14.20 WIB.
62

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 2. 2016.

Kuhlthau, Carol C, dkk. GuidedInquiry Learning in 21st Century. London: Libraries


Unlimited. 2007. Diakses dari
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.464.4579&rep=rep1
&type=pdf, pada 30 Agustus 2017 pukul 06.55 WIB.

Livingston, Jennifer A. “Metacognition:An Overview”. Document Resume. 1997.


Diakses dari http://gse.buffalo.edu/fas/shuell/cep564/metacog.htm, pada 3
Oktober 2017 pukul 08.15 WIB.

Mahdavi, Mohsen. “An Overview: Metacognition in Education”. International


Journal of Multidisciplinary and Current Research. Vol. 2. 2014. Diakses dari
http://ijmcr.com/wp-content/uploads/2014/05/Paper5529-535.pdf, pada 7
Desember 2017 pukul 01.50 WIB.

Maherni, Ni Putu, dkk. “Studi Komparasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


dan Proses Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap Hasil Belajar dan
Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran Sains Siswa SMP”. e-
Journal Program Pascasarjana Universitas Ganesha Program Studi IPA. Vol.
4. 2014. Diakses dari http://oldpasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1286/988, pada 30 Agustus 2017
pukul 07.10 WIB.

Mu’minin, Siti Kholil Fatkhul dan Utiya Azizah. “Keterampilan Metakognitif Siswa
melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1 Pacet
Kelas XI”. Unesa Journal of Chemical Education. Vol. 3. No. 2. 2014. Diakses
dari
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/articl
e/view/8193, pada 2 Oktober 2017 pukul 09.10 WIB.

NCREL. “Metacognition”. North Central Regional Educational Laboratory. 1995.


Diakses dari http://rpdp.net/admin/images/uploads/resource_180.pdf/, pada 7
Desember 2017 pukul 02.01 WIB.

Noushad, “Cognitions About Cognitions: The Theory of Metacognition”. Lecture


Farook Training College. Diakses dari
63

http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED502151.pdf, pada 3 Oktober 2017 pukul


08.30 WIB.

Nurfiah, Iin dan Bambang Sugiarto. “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri


Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatihkan
Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas XI SMA”. Unesa Journal of Chemical
Education. Vol. 5. No. 2. 2016. Diakses dari
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/articl
e/view/15778, pada 6 Oktober 2017 pukul 10.50 WIB.

Octafiana, Hesty, dkk. “Perbedaan Keterampilan Generik Sains antara Siswa yang
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel”.
Edusains. Vol 7. No 2. 2015. Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/59497-ID-perbedaan-keterampilan-
generik-sains-ant.pdf, pada 17 Desember 2018 pukul 11.05 WIB.

Osterlind, Steven J. Constructing Test Items: Multiple-Choice, Constructed-


Response, Performance, and Other Formats Second Edition. New York :
Kluwer Academic Publisher. 2002.

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teori Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya. Cet. 16. 2010.

Putra, I KD Dwi Darma. “Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran


Metakognitif Berpendekatan Pemecahan Masalah dalam Upaya Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Bagi Siswa SMP Kelas VII”. Artikel
Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
2012. Diakses dari http://oldpasca.undiksha.ac.id.pdf, pada 17 Desember 2018
pukul 12,00 WIB.

Romli, Muhammad. “Strategi Membangun Metakognisi Siswa SMA dalam


Pemecahan Masalah Matematika”. Jurnal Aksioma. Vol. 2. No. 2. 2010.
Diakses dari http://journal.upgris.ac.id/index.php/aksioma/article/view/56, pada
04 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: KencanaPrenada Media Group. Cet. 5. 2008.
64

-------. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. Cet. 2. 2014.

Saraswati, Eka, dkk. “Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, dan


Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”. Jurnal Tekno-Pedagogi. Vol. 1.
No. 2. 2011. Diakes dari https://online-
journal.unja.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/668/595, pada 7 Oktober
2017 pukul 14.33 WIB.

Schraw, Gregory and David Moshman. “Metacognitive Theories”. Educational


Psychology Papers and Publications. 1995. Diakses dari
http://www.springerlink.com/content /1040-726X, pada pada 07 Desember
2017 pukul 01.59 WIB.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi Ketiga.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. 3. 2013.

Sofyan,Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN


Jakarta Press. Cet. 1. 2006.

Sudiyono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Cet. 4. 2003.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cet. 16. 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan


Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Cet. 21. 2015.

Sumampouw, H, dkk. “Metacognition Skill Develompment in Genetic Lecture at the


State University of Malang Indoneisia”. International Journal of Educational
Policy Research and Review. Vol. 3. No. 3. 2016. Diakses dari
http://www.journalissuses.org/IJEPRR/, pada 28 Agustus 2017 pukul 9.20
WIB.

Tood, Ross J, dkk. A Toolkit and Handbook For Tracking and Assessing Student
Learning Outcomes of Guided Inquiry Through The School Library. Rutgers
University: Institute for Museum and Library Service. 2006. Diakses dari
https://cissl.rutgers.edu/sites/default/files/inline-files/slimtoolkit.pdf, pada 30
Agustus 2017 pukul 06.45 WIB.
65

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi
Aksara. Cet. 2. 2008.

Yusa dan Manickam Bala Subra Maniam. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Biologi untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Grafindo Media Pratama. Cet. I.
2016.

Zulfiani, dkk. “Pengembangan Instrumen Keterampilan Metakognitif pada Konsep


Jamur (Developing Metacognitive Skill Instrument in Fungi Concept)”.
Edusains. 2018. Diakses dari
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusians/article/view/7919, pada 17
Agustus 2017 pukul 08.00 WIB.
66

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Sistem Pencernaan
Pertemuan ke- : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 JP X 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan
tersebut dengan tepat mengenai zat makanan.
2. Peserta didik mampu menganalisis fungsi zat makanan.
3. Peserta didik mampu mengumpulkan informasi tentang pola makan dan
menu seimbang.
4. Peserta didik mampu merumuskan penjelasan terkait permasalahan yang
dipaparkan berdasarkan hasil pengamatan dan kajian pustaka.
5. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan hubungan antara
kandungan makanan dengan gangguan yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan.
6. Peserta didik mampu membuat hipotesis tentang permasalahan yang
dikaji.
7. Peserta didik mampu menganalisis data yang relevan untuk mendukung
hipotesis.
8. Peserta didik menyimpulkan kandungan zat makanan berdasarkan data uji
hasi zat makanan.
9. Peserta didik menyelidiki informasi mengenai rancangan percobaan uji
kandungan nutrisi pada makanan.
10. Peserta didik peserta didik mampu merancang kegiatan percobaan uji
kandungannutrisi pada makanan secara langsung.
11. Peserta didik mampu menyimpulkan uji kandungan nutrisi pada makanan
berdasarkan hasil percobaan.
12. Peserta didik mampu membuat laporan tertulis uji kandungan nutrisi
padamakanan berdasarkan hasil percobaan.

B. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
67

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai sebagian dari solusi atas


berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu nya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengannutrisi dan bioprosesnya
sehinggadapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7. Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi), tentangkelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistempencernaan dan melakukan uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya
dengan kebutuhan energi bagi setiap individu dan teknologi terkait
sistem pencernaan (teknologi pengolahan pangan dan keamanan
pangan) melalui berbagai bentuk media informasi.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7.1. Menganalisis fungsi zat makanan.

3.7.2. Mengumpulkan informasi tentang pola makan dan menu


seimbang.

3.7.3. Merumuskan penjelasan terkait permasalahan yang dipaparkan


berdasarkan hasil pengamatan dan kajian pustaka.

3.7.4. Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan


dengan

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan


68

makanan manusia.

3.7.5. Membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji.

3.7.6. Menganalisis data yang relevan untuk mendukung hipotesis.

3.7.7. Menyimpulkan kandungan zat makanan berdasarkan data uji hasi


zat makanan.

4.7.1. Menyelidiki informasi mengenai rancangan percobaan uji


kandungan nutrisi pada makanan.

4.7.2. Merancang kegiatan percobaan uji kandungan nutrisi pada


makanan secara langsung.

4.7.3. Menyimpulkan uji kandungan nutrisi pada makanan berdasarkan


hasil percobaan.

4.7.4. Membuat laporan tertulis uji kandungan nutrisi pada makanan


berdasarkan hasil percobaan.

E. Materi Pembelajaran

Makanan
Meliputi

Fungsi makanan Zat-zat makanan Gangguan

Terdiri dari

Kwashiorkor Pellagra
ne
Terdiri dari Rakitis Gondok

Mikronutrien
Makronutrien

Meliputi Meliputi

Karbohidrat Protein Lemak Mineral Vitamin Air

Terdiri dari

Larut dalam lemak Larut dalam air

Terdiri dari Terdiri dari

Vit. B Vit. C
69

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : Inkuiri Terbimbing
Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media:
• Buku panduan belajar peserta didik
• PPT materi sistem pencernaan
• Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) inkuiri terbimbing mengenai
uji kandungan nutrisi makanan
2. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:

1. White Board 1. Madu

2. Laptop dan LCD 2. Kentang

3. Alat tulis 3. Putih telur

4. Plat tetes 4. Minyak

5. Tabung dan rak tabung reaksi 5. Lugol

6. Satu set penangas Air 6. Biuret

7. Gelas ukur 7. Benedict

8. Pipet

9. Kertas HVS

3. Sumber:
• Campbell, Neil A, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2.Jakarta:
Erlangga. 2012.
• Slamet Prawirohartono, dkk. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
PT Bumi Aksara. 2016.
• Internet dengan link relevan.

H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Tahapan
Guru Peserta didik Waktu
Pendahuluan
Kegiatan • Mengucapkan salam. • Menjawab salam. 5 menit
Awal • Mengkondisikan kelas • Berdo’a dipimpin
70

dan berdo’a. oleh ketua kelas.


• Mengabsen peserta • Memperhatikan
didik. gambar makanan
• Mengkaitkan materi yang sering
sebelumnya dengan ditemukan sehari-
materi yang akan hari.
diajarkan. • Menjawab
• Memberikan apersepsi pertanyaan
dengan memberikan (apersepsi dari
gambar makanan yang guru).
sering ditemukan
sehari-hari seperti
nasi, ayam dan telur.
Kemudian
menanyakan
“Kandungan nutrisi
apa saja yang ada
pada makanan
tersebut?”, “Mengapa
makhluk hidup
(manusia)
memerlukan makan?”,
“Makanan baik yang
seperti apa yang
dibutuhkan oleh
manusia?”
Kegiatan Inti
• Memberikan motivasi • Mendengarkan 5 menit
terkait kandungan zat motivasi.
makanan kepada • Mendengarkan
peserta didik. tujuan dan
• Menyampaikan tujuan langkah-langkah
Inisiasi
pembelajaran dan inkuiri terbimbing
langkah-langkah yang dijelaskan
inkuiri terbimbing. guru.
• Membentuk 6 • Duduk sesuai
kelompok untuk kelompok masing-
kegiatan praktikum. masing.
• Memberikan LKPD • Membuat rumusan 5 menit
Seleksi
dan menugaskan masalah, hipotesis,
71

peserta didik untuk dan langkah kerja.


membuat rumusan
masalah, hipotesis,
dan langkah kerja
sebelum melakukan
percobaan.
• Membimbing peserta • Melakukan 30
didik untuk percobaan sesuai menit
melakukan percobaan dengan LKPD
Eksplorasi kandungan nutrisi yang diberikan
pada makanan guna guru
menguji hipotesis
yang mereka buat.
• Menginstruksikan • Mencatat hasil 10
kepada peserta didik percobaan. menit
untuk mencatat hasil • Mengolah data dan
percobaan. membuat
• Menugaskan kepada kesimpulan dari
Formulasi
peserta didik untuk hasil kegiatan
mengolah data dan praktikum.
membuat kesimpulan
dari hasil kegiatan
percobaan.
• Menugaskan peserta • Mencari informasi 10
didik untuk mencari aplikatif yang menit
informasi aplikatif berhubungan
Koleksi
yang berhubungan dengan materi yang
dengan materi yang sedang dipelajari.
sedang dipelajari.
• Menugaskan peserta • Mempresentasikan 15
didik untuk hasil menit
mempresentasikan percobaannya.
hasil percobaannya. • Peserta didik lain
• Mempersilahkan bertanya dan
Presentasi peserta didik lain menanggapi
untuk bertanya atau presentasi
menanggapi peserta temannya
didik yang sedang
mempresentasikan
hasil percobaannya.
72

• Mereview materi yang • Mendengarkan 5 menit


telah dijelaskan dan review materi dari
Penilaian meluruskan bila guru.
terjadi miskonsepsi.

Penutup
• Meminta peserta didik • Bertanya bila
bertanya bila masih masih ada materi 5 menit
ada materi yang yang kurang
kurang dipahami. dipahami.
• Menginstruksikan • Mengumpulkan
Kegiatan
peserta didik untu tugas.
Akhir
mengumpulkan • Membaca do’a.
tugasnya.
• Menutup
pembelajaran dengan
do’a.

I. Penilaian
1. Jenis atau Teknik Penilaian
a. Tes tertulis
1) Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes tertulis soal uraian
(essai)
b. Non tes
1) Lembar observasi aktivitas peserta didik.
2) Lembar observasi aktivitas guru.
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Instrumen tes tertulis uraian (essai)
b. Instrumen observasi aktivitas peserta didik.
c. Instrumen observasi aktivitas guru.
d. Instrumen penilaian kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
3. Pedoman Penskoran
a. Pedoman penskoran tes tertulis bentuk essai
b. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas peserta didik.
c. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas guru.
c. Pedoman penskoran kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.

Tes Tertulis Uraian (Essai)


No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Memilih Andri sangat Zat yang terkandung 5
menyukai makanan dalam keju, daging
73

pernyataan yang seperti keju, daging dan kuning telur


dan kuning telur. adalah
tepat mengenai
fungsi zat Menurut Andri lemak.
dengan memakan
makanan makanan seperti Fungsi lemak yaitu:
keju, daging dan 1. Sebagai sumber
kuning telur baik energi
untuk tubuhnya. Zat
apakah yang 2. Pelarut vitamin A,
terkandung di D, E dan K
dalam makanan
3. Pelindung tubuh
tersebut! Serta
dari suhu rendah
sebutkan fungsinya!

2 Menganalisis Azka selalu sarapan Roti mengandung 5


pagi sebelum ke karbohidrat. Susu
fungsi zat sekolah dengan mengandung protein.
makanan memakan roti dan
minum susu. Zat Fungsi karbohidrat
apakah yang yaitu:
terkandung dalam 1. Sebagai sumber
roti dan susu! Serta energi
sebutkan fungsi
2. Menjaga
zat tersebut untuk keseimbangan asam
tubuh! dan basa

3. Memulihkan
tekanan

osmosis dalam sel

Fungsi protein yaitu:

1. Pengatur
metabolisme

2. Sebagai cadangan

makanan

3.Pengatur
74

metabolisme

3 Mengumpulkan Permasalahan gizi Pemerintah Indonesia 5


di Indonesia mempunyai slogan
informasi tentang mengalami untuk susunan
pola makan dan makanan sehat,
menu seimbang perubahan yang bergizi, dan
dipengaruhi oleh seimbang yaitu
gaya hidup empat sehat lima
masyarakat. Oleh sempurna. Hidangan
karena itu, empat sehat berupa
pemerintah pun nasi, sayur, lauk dan
menyesuaikan buah telah memenuhi
anjuran pola makan tuntutan kesehatan
sehat dengan gizi karena mengandung
masyarakat. zat makanan yang
Dengan dibutuhkan tubuh,
yaitu karbohidrat,
susunan makanan lemak, protein,
sehat, bergizi dan vitamin, mineral, dan
seimbang, yaitu air. Untuk
empat sehat lima menyempurnakan
hidangan tersebut
sempurna.
dapat ditambah
Sebutkan
dengan susu sehingga
hidangan empat menjadi lima
sehat lima
sempurna.
sempurna?

4 Merumuskan Seorang peserta Jika dilihat dari 5


didik larutan makanan
penjelasan terkait yang digunakan
melakukan untuk menguji
permasalahan percobaan
yang dipaparkan karbohidrat, protein
uji kandungan dan gula. Oleh sebab
berdasarkan hasil makanan seperti itu, rumusan masalah
pengamatan dan nasi, tahu dan yang tepat
pisang. Dengan berdasarkan
kajian pustaka
menggunakan permasalahan
larutan lugol, biuret tersebut adalah “apa
fungsi dari larutan
75

dan benedict. lugol, biuret dan


Dengan jumlah benedict?”
berat makanan dan
tetesan larutan yang
sama. Bagaimana
rumusan masalah
yang dapat diambil
berdasarkan
permasalahan
diatas?

5 Menganalisis Budi mengalami Penyakit yang 5


hubungan memiliki
keterkaitan penurunan berat
antara kandungan badan, lemas dan ciri-ciri tersebut
zat makanan pembengkakan adalah
dengan pada perut. Semua
ini dikarenakan kwashiorkor.
kelainan/penyakit Kwashiorkor
yang dapat kekurangan
disebabkan oleh
terjadi pada asupan protein dan kekurangan asupan
sistem sering terjadi di
pencernaan negara-negara protein. Fungsi
makanan berkembang. protein
manusia. Penyakit apakah adalah memperbaiki
yang memiliki ciri-
ciri tersebut? sel-sel yang rusak
dan

membentuk sel-sel
baru. Jika tubuh
kekurangan protein,
maka pertumbuhan
dan

fungsi tubuh yang

normal akan
terhambat.

Tangerang Selatan, 10 Januari 2018


Peneliti
76

Hani Ekatayu Bachri


NIM. 1113016100036

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Sistem Pencernaan
77

Pertemuan ke- : 2 (dua)


Alokasi Waktu : 2 JP X 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan
tersebut dengan tepat mengenai zat makanan.
2. Peserta didik mampu menganalisis fungsi organ pencernaan pada sistem
pencernaan.
3. Peserta didik mampu menampilkan data mengenai organ pencernaan
manusia beserta enzim yang dihasilkan.
4. Peserta didik mampu menyelidiki informasi mengenai fungsi organ-organ
pencernaan manusia.
5. Peserta didik mampu menentukan proses pencernaan yang terjadi pada
organ pencernaan manusia.
6. Peserta didik mampu mengaitkan struktur organ pencernaan dengan proses
pencernaan manusia.
7. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan hubungan antara fungsi
organ dan proses dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan.
8. Peserta didik mampu membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji.
9. Peserta didik mampu menganalisis data yang relevan untuk mendukung
hipotesis.
10. Peserta didik mampu menemukan pola-pola penemuan berupa kesimpulan.
11. Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai fungsi, proses, dan
kelainan pada organ pencernaan manusia.
12. Peserta didik mampu menganalisis informasi mengenai fungsi, proses, dan
kelainan pada organ pencernaan manusia.
13. Peserta didik mampu menyimpulkan informasi mengenai fungsi, proses,
dan kelainan pada organ pencernaan manusia.

B. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai sebagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu nya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
78

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan
bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7. Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi), tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistem pencernaan dan melakukan uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya
dengan kebutuhan energi bagi setiap individu dan teknologi terkait
sistem pencernaan (teknologi pengolahan pangan dan keamanan
pangan) melalui berbagai bentuk media informasi.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7.1. Menganalisis fungsi organ pencernaan pada sistem pencernaan.

3.7.2. Menampilkan data mengenai organ pencernaan manusia beserta


enzim yang dihasilkan.

3.7.3. Menyelidiki informasi mengenai fungsi organ-organ pencernaan


manusia.

3.7.4. Menentukan proses pencernaan yang terjadi pada organ


pencernaan manusia.

3.7.5. Mengaitkan struktur organ pencernaan dengan proses pencernaan


manusia.

3.7.6. Menganalisis keterkaitan hubungan antara struktur, fungsi dan


proses dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan.

3.7.7. Membuat hipotesis tentang permasalahan yang dikaji.


79

3.7.8. Menganalisis data yang relevan untuk mendukung hipotesis.

3.7.9. Menemukan pola-pola penemuan berupa kesimpulan.

4.7.1. Mengumpulkan informasi mengenai fungsi, proses, dan kelainan


pada organ pencernaan manusia.

4.7.2. Menganalisis informasi mengenai fungsi, proses, dan kelainan


pada organ pencernaan manusia.

4.7.3. Menyimpulkan informasi mengenai fungsi, proses, dan kelainan


pada organ pencernaan manusia.

E. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan
Meliputi

Proses Pencernaan Organ Pencernaan Kelenjar Pencernaan Gangguan Pencernaan


Terbagi atas Mensekresikan getah Terdiri atas Contoh
Terdiri atas
Rongga Mulut Kelenjar Ludah Gastritis

Mekanik Kimiawi Kerongkongan Gastritis

Lambung Gastritis

Hati Gastritis
Usus Halus
Pankreas
Usus Besar Gastritis

Anus

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : Inkuiri Terbimbing
Metode : Observasi, diskusi, tanya jawab

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media :
• Buku panduan belajar peserta didik
• PPT materi sistem pencernaan
• Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) inkuiri terbimbing mengenai
sistem pencernaan
80

2. Alat:
• White Board
• Laptop
• LCD
• Alat tulis lainnya
3. Sumber :
• Campbell, Neil A, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta:
Erlangga. 2012.
• Slamet Prawirohartono, dkk. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
PT Bumi Aksara. 2016.
• Internet dengan link relevan.

H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Tahapan
Guru Peserta didik Waktu
Pendahuluan
• Mengucapkan salam. • Menjawab salam. 5 menit
• Mengkondisikan kelas • Berdo’a dipimpin
dan berdo’a. oleh ketua kelas.
• Mengabsen peserta • Memperhatikan
didik. gambar organ-
• Mengkaitkan materi organ pencernaan
sebelumnya dengan dan penyakit
materi yang akan sistem pencernaan
diajarkan. yang sering
• Memberikan apersepsi ditemukan sehari-
dengan memberikan hari.
Kegiatan gambar mengenai • Menjawab
Awal organ sistem pertanyaan
pencernaan pada (apersepsi dari
manusia dan guru).
memberikan
pertanyaan “ Apakah
kalian tahu organ
apakah ini? ”Apa
fungsi organ-organ
ini?” “Apa kalian tahu
penyakit apa ini?”
“Apa penyebab
penyakit ini?”
Kegiatan Inti
81

• Memberikan motivasi • Mendengarkan 5 menit


terkait sistem motivasi.
pencernaan kepada • Mendengarkan
peserta didik. tujuan dan
• Menyampaikan tujuan langkah-langkah
Inisiasi
pembelajaran dan inkuiri terbimbing
langkah-langkah yang diberikan
inkuiri terbimbing. guru.
• Membentuk 6 • Duduk sesuai
kelompok untuk kelompok masing-
kegiatan diskusi. masing.
• Memberikan LKPD • Membuat rumusan 5 menit
dan menugaskan masalah, hipotesis,
peserta didik untuk dan langkah kerja.
membuat rumusan
Seleksi
masalah, hipotesis,
dan langkah kerja
sebelum mengerjakan
LKPD.
• Guru membimbing • Melakukan 30
peserta didik untuk percobaan sesuai menit
Eksplorasi mengerjakan LKPD dengan LKPD
menguji hipotesis yang diberikan
yang mereka buat. guru
• Menginstruksikan • Mencatat hasil 10
kepada peserta didik diskusi. menit
untuk mencatat hasil • Mengolah data dan
diskusi. membuat
Formulasi • Menugaskan kepada kesimpulan dari
peserta didik untuk hasil kegiatan
mengolah data dan diskusi.
membuat kesimpulan
dari hasil diskusi.
• Menugaskan peserta • Mencari informasi 10
didik untuk mencari aplikatif yang menit
informasi aplikatif berhubungan
Koleksi
yang berhubungan dengan materi yang
dengan materi yang sedang dipelajari.
sedang dipelajari.
Presentasi • Menugaskan peserta • Mempresentasikan 15
82

didik untuk hasil diskusi. menit


mempresentasikan • Peserta didik lain
hasil diskusinya. bertanya dan
• Mempersilahkan menanggapi
peserta didik lain presentasi
untuk bertanyaatau temannya
menanggapi peserta
didik yang sedang
mempresentasikan
hasil diskusinya.
• Mereview materi yang • Mendengarkan 5 menit
telah dijelaskan dan review materi dari
Penilaian meluruskan bila guru
terjadi miskonsepsi.

Penutup
• Meminta peserta didik • Bertanya bila
bertanya bila masih masih ada materi 5 menit
ada materi yang yang kurang
kurang dipahami. dipahami.
• Menginstruksikan • Mengumpulkan
Kegiatan
peserta didik untuk tugas.
Penutup
mengumpulkan • Membaca do’a.
tugasnya.
• Menutup
pembelajaran dengan
do’a.

I. Penilaian
1. Jenis atau Teknik Penilaian
a. Tes tertulis
1) Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes tertulis soal uraian
(essai)
b. Non tes
2) Lembar observasi aktivitas peserta didik.
3) Lembar observasi aktivitas guru.
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Instrumen tes tertulis uraian (essai)
b. Instrumen observasi aktivitas peserta didik.
c. Instrumen observasi aktivitas guru.
d. Instrumen penilaian kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
83

3. Pedoman Penskoran
a. Pedoman penskoran tes tertulis bentuk essai
b. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas peserta didik.
c. Pedoman penskoran lembar observasi aktivitas guru.
d. Pedoman penskoran kognitif LKPD berbasis inkuiri terbimbing.

Tes Tertulis Uraian (Essai)


No Skor
Indikator Soal Kunci Jawaban
.
1 Menganalisis Pencernaan makanan Pada rongga 5
mulut terdapat
fungsi organ diawali setelah kelenjar ludah
pencernaan makanan masuk ke yang
menghasilkan air
pada sistem rongga mulut. Pada liur atau ludah.
Fungsi air liur
pencernaan. rongga mulut terdapat
atau ludah yaitu:
kelenjar ludah yang
1. Membasahi
menghasilkan air liur makanan

atau ludah yang 2. Mengubah


amilum
mengandung enzim
menjadi maltosa
ptialin. Bagaimana
3. Membunuh
fungsi ludah dalam
mikroorganisme
rongga mulut?
4. Membantu
dalam proses

mengecap dan
menelan
2 Menampilkan Perhatikan tabel Organ yang tepat 5
dibawah ini! dengan enzim
data yang dihasilkan
mengenai Enzim
yaitu:
Organ yang
organ Dihasilkan Amilase berfungsi
pencernaan Mulut Laktase mengubah
amilum menjadi
maltosa.
84

manusia Lambung Amilase Pepsin berfungsi


mengubah protein
beserta enzim Usus Halus Pepsin
menjadi pepton.
yang Hubungkanlah organ
Laktase berfungsi
beserta enzim yang
dihasilkan. mengubah laktosa
dihasilkan dengan benar
menjadi glukosa.
serta sebutkan fungsi

enzim tersebut!

3 Menentukan Pencernaan makanan Pada dinding usus 5


halus
proses diawali dari rongga
pencernaan terdapat jonjot-
yang terjadi mulut jonjot usus yaitu
→ kerongkongan vili yang
pada organ berfungsi
→ lambung → usus
pencernaan memperluas
halus → usus besar →
manusia. permukaan
anus. Jelaskan cara usus penyerapan,

halus menyerap sehingga


makanan dapat
makanan!
terserap dengan
lebih efisien.
Molekul makanan
akan memasuki
aliran darah
melalui dinding
usus halus.
Pembuluh darah
dalam vili akan
menyerap hasil
pencernaan dan
aliran darah akan
membawa
makanan yang
sudah dicerna
menuju ke hati.
85

4 Merumuskan Seorang peserta didik Rumusan masalah 5


yang dapat
Penjelasan melakukan percobaan diambil dari
terkait uji permasalahan
aktivitas aktivitas enzim ptialin.
tersebut yaitu
enzim Dengan diteteskan nya “mengapa pH
ptialin. air liur + larutan kanji mempengaruhi
aktivitas
dengan larutan HCl dan
enzim?”
NaOH. Setelah itu ia

mengamati air liur yang

telah diteteskan.
Bagaimana rumusan
masalah yang dapat
diambil berdasarkan

permasalahan diatas?

5 Menganalisis Siang hari Rudi Penyebab 5


gangguan/ merasakan perutnya penyakit gastritis
kelainan pada sakit. Ternyata Rudi yaitu:
sistem
pencernaan telat makan. Penyakit 1. Stress bisa
apakah yang diderita menyebabkan
Rudi dan sebutkan
terjadinya
penyebabpenyebabnya? perubahan
hormon yang bisa
merangsang sel
didalam lambung.

2. Jadwal makan
tak teratur.

3. Konsumsi
minuman

mengandung
kafein.

Tangerang Selatan, 16 Januari 2018


86

Peneliti

Hani Ekatayu Bachri


NIM. 1113016100036

Lampiran 2

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK
87

Kelas :
Kelompok :
Nama :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.

Inkuiri Terbimbing “Pertemuan Pertama”

MENGUJI KANDUNGAN NUTRISI PADA MAKANAN


Kompetensi Dasar
4.7. Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi), tentangkelainan pada struktur dan
fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistempencernaan dan melakukan uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya
dengan kebutuhan energi bagi setiap individu dan teknologi terkait sistem
pencernaan (teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan) melalui
berbagai bentuk media informasi.
88

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik menyelidiki informasi mengenai rancangan percobaan uji
kandungan nutrisi pada makanan.
2. Peserta didik peserta didik mampu merancang kegiatan percobaan uji
kandungan nutrisi pada makanan secara langsung.
3. Peserta didik mampu menyimpulkan uji kandungan nutrisi pada makanan
berdasarkan hasil percobaan.
4. Peserta didik mampu membuat laporan tertulis uji kandungan nutrisi pada
makanan berdasarkan hasil percobaan.
A. Inisiasi
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk
tubuh kita. Karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O). Untuk mengetahui
dan membuktikan ada tidaknya kandungan
karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan
larutan lugol.
Protein
Seperti halnya karbohidrat, protein merupakan
komponen organik. Akan tetapi, protein berbeda dari
karbohidrat dalam beberapa hal. Selain karbon,
hidrogen, dan oksigen, protein juga mengandung
elemen lain seperti nitrogen, sulfur, dan posfor.
Untuk membuktikan ada atau tidak nya protein
dengan menggunakan larutan biuret.
Lemak
Menu Makanan Seimbang
Lemak tersusun atas unsur, kabon, hidrogen, dan
oksigen, tetapi mengandung proporsi oksigen yang
lebih sedikit dibandingkan dengan karbohidrat.
Lemak diserap tubuh dalam bentuk asam amino dan
gliserol. Untuk mengetahui dan membuktikan ada
tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di
Zat
ujiMakanan
dengan kertas buram. Sumber Fungsi

Buah-buahan manis, biji- Sumber energi, bahan pembentuk


Karbohidrat bijian, umbi-umbian, madu, protein dan lemak, serta menjaga
tebu keseimbanagn asam dan basa

Protein Telur, ikan, daging, susu, hati, Sumber energi, zat pembangun,
ginjal, otak, kedelai, udang, untuk pertumbuhan, bagian penting
89

cumi-cumi, kepiitng, belut untuk plasma sel, pengganti sel-sel


yang rusak, pembentukan enzim,
hormon, antibodi

Sumber energi, pelarut vitamin A,


Minyak goreng, suus,
D, E, K, dan zat lain. Pembangun
mentega, keju, daging, telur,
Lemak bagian tubuh tertentu, pelindung
kacang tanah, kelapa,
tubuh daris suhu rendah, sebagai
margarin, biji mete
alas organ (bantalan)

Tabel Sumber dan Fungsi Zat Makanan

B. Seleksi
Buatlah rumusan masalah berdasarkan tujuan dan bacaan diatas! Nyatakan
dalam bentuk pertanyaan!

Buatlah hipotesis (jawaban sementara) berdasarkan rumusan masalah yang


telah dibuat!

C. Eksplorasi
Untuk membuat langkah kerja, kalian harus mencari referensi mengenai:
• uji kandungan karbohidrat pada makanan
• uji kandungan protein pada makanan
• uji kandungan glukosa pada makanan
• uji kandungan lemak pada makanan
Dari buku paket Biologi kelas XI atau internet yang sesuai dengan alat dan
bahan berikut ini:
Alat: Bahan:
1. Tabung dan rak tabung reaksi 1. Madu 5. Lugol
2. Gelas ukur 2. Kentang 6. Biuret
3. Plat tetes 3. Minyak 7. Benedict
4. Pipet 4. Putih telur
5. Kertas HVS
6. Satu set penangas air
90

Tulislah langkah kerja dalam uji kandungan nutrisi pada makanan!

D. Formulasi
Tulislah hasil pengamatan yang telah didapat pada tabel yang sudah
disediakan!
Reaksi dengan Reagen
Bahan Kandungan
No. (Perubahan Warna) Lemak
Makanan Zat
Lugol Biuret Benedict
1
2
3
4
91

E. Koleksi
1. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang
mengandung amilum/karbohidrat?

2. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang


mengandung Protein?

3. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang


mengandung glukosa?

4. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang


mengandung lemak?

5. Berdasarkan data percobaan jenis bahan makanan apakah yang


mengandung lebih dari satu zat makanan?

F. Penilaian
Buatlah kesimpulan berdasarkan data percobaan!
92

G. Presentasi
Presentasikan hasil percobaan kelompokmu kepada kelompok lainnya!

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK
93

Kelas :
Kelompok :
Nama :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.

Inkuiri Terbimbing “Pertemuan Kedua”

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA


Kompetensi Dasar
4.7. Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi), tentangkelainan pada struktur dan
fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistempencernaan dan melakukan uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya
dengan kebutuhan energi bagi setiap individu dan teknologi terkait sistem
pencernaan (teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan) melalui
berbagai bentuk media informasi.
94

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai fungsi, proses, dan
kelainan pada organ pencernaan manusia.
2. Peserta didik mampu menganalisis informasi mengenai fungsi, proses,
dan kelainan pada organ pencernaan manusia.
3. Peserta didik mampu menyimpulkan informasi mengenai fungsi,
proses, dan kelainan pada organ pencernaan manusia.
A. Inisiasi
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ
serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan
berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang
siap diserap dalam tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi
dua macam seperti berikut:
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam
mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan.
Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut:
2. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
3. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
4. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
5. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
6. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
7. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.
Sistem pencernaan kita terkadang mengalami beberapa gangguan/
penyakit. Penyakit pada sistem pencernaan sangatlah beragam. Selain itu,
faktor penyebabnya bisa dari luar tubuh (eksternal) maupun dari dalam tubuh
(internal).

B. Seleksi
Buatlah rumusan masalah berdasarkan tujuan dan bacaan diatas! Nyatakan
dalam bentuk pertanyaan!
95

Buatlah hipotesis (jawaban sementara) berdasarkan rumusan masalah yang


telah dibuat!

C. Eksplorasi
Untuk membuat langkah kerja, kalian harus mencari referensi mengenai:
Alat dan Bahan:
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja Peserta
didik
3. Buku Biologi Kelas XI
4. Internet dengan link
yang relevan
Tulislah langkah kerja untuk mengerjakan LKPD ini.

D. Formulasi
Perhatikan gambar di bawah ini.
96

Tuliskan nama-nama organ dan


kelenjar pencernaan berdasarkan
gambar di samping.
1.Kelenjar ludah
2.

Gambar Sistem Pencernaan Manusia

E. Koleksi
1. Di dalam sistem pencernaan makanan pada manusia tersusun atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Identifikasi organ-organ apa saja yang
termasuk ke dalam saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan!

2.Lengkapilah tabel berikut ini berdasarkan gambar di tahap formulasi!


Kelainan
yang
No. Nama Organ Proses yang Terjadi
Mungkin
Terjadi
Nomor 5:

2 Nomor 8:
97

Nomor 10:

Nomor 20:

Nomor 16:

Nomor 22:

3.Zat-zat makanan yang terkandung dalam makanan terdiri dari karbohidrat,


protein, lemak, vitamin, air, dan mineral. Apabila kita memakan makanan
yang mengandung karbohidrat dan lemak. Bagaimanakah proses
pencernaan makanan tersebut di dalam tubuh?

4.Carilah informasi di berbagai media (buku, internet dll) mengenai satu


gangguan/penyakit pada sistem pencernaan disertai penyebab, gejala dan
cara mengatasiinya!

F. Penilaian
98

Buatlah kesimpulan berdasarkan data yang Anda dapatkan!

G. Presentasi
Presentasikan hasil percobaan kelompokmu kepada kelompok lainnya!

Lampiran 3
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110

Lampiran 4
Perhitungan Validasi Pemilihan Indikator

menggunakan Item Objective Congruence (IOC)

Rumus yang digunakan:

(𝑁 − 1) ∑𝑛𝐼=1 𝑋𝑖𝑗𝑘 + ∑𝑛𝐼=1 𝑁 𝑋𝑖𝑗𝑘 − ∑𝑛𝐼=1 𝑋𝑖𝑗𝑘


𝐼𝑖𝑘 =
2(𝑁 − 1)𝑛

Keterangan:
N: Jumlah item (sub kategori)
4 Sub Kategori Perencanaan (Planning)
4 Sub Kategori Pemantauan (Monitoring)
4 Sub Kategori Evaluasi (Evaluation)
n: Jumlah validator (3 ahli)
Kategori Penilaian:
Lemah : (-1) s/d (-0,3)
Sedang : > (-0,3) s/d 0,3
Kuat : > 0,3 s/d 1
Tabel Hasil Validasi Pemilihan Indikator Keterampilan Metakognitif
Validator
Sub Kategori
Tidak Tidak Skor
Keterampilan Indikator Setuju Keterangan
Yakin Setuju IOC
Metakognitif
(+1)
(1) (-1)

1. Menyatakan tujuan 1 - 2 -0,5 Lemah

2. Mendesain langkah-
langkah cara dalam
memecahkan 3 - - 1 Kuat
Planning
(Perencanaan) masalah/ tugas yang
diberikan
3. Mengidentifikasi dan
menyebutkan 3 - - 1 Kuat
referensi serta
informasi yang
111

dibutuhkan untuk
menyelesaikan
masalah/tugas
4. Merancang apa yang
harus
dipelajari/dilakukan 1 - 2 -0,5 Lemah
ketika mendapatkan
suatu masalah/tugas
1. Memeriksa
kesesuaian antara
tujuan dalam
memecahkan 2 - 1 0,3 Sedang
masalah dengan
materi yang telah
dipelajari
2. Menganalisis
informasi yang
penting dalam 3 - - 1 Kuat
menyelesaikan
Monitoring masalah/tugas yang
(Pemantauan) diberikan
3. Mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan
dalam pemecahan 2 - 1 0,3 Sedang
masalah/tugas yang
diberikan
4. Merumuskan cara-
cara mengatasi
kesulitan dalam 3 - - 1 Kuat
pemecahan
masalah/tugas yang
diberikan
1. Menilai pencapaian 3 - - 1 Kuat
tujuan
2. Mengeksplorasi dan
Evaluation menginterpretasi 2 - 1 0,3 Sedang
(Evaluasi) data
3. Mengidentifikasi
sumber-sumber 2 - 1 0,3 Sedang
kesalahan dari data
112

yang diperoleh
4. Menggunakan
prosedur/cara yang
berbeda untuk 2 - 1 0,3 Sedang
penyelesaian
masalah
5. Menggunakan
prosedur/cara yang 1 - 2 -0,4 Lemah
sama untuk masalah
yang lain/ berbeda
Perhitungan:
1. Sub Kategori Perencanaan (Planning)
1.1. Indikator I
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = -1
(4 − 1) − 1 + (4)1 − 1
𝐼𝑖𝑘 =
2(4 − 1)3
−9
=
18
= − 0,5
Kategori : Lemah
1.2. Indikator 2
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3
18
=
18
=1
Kategori : Kuat
1.3. Indikator 3
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3

18
=
18
=1
Kategori : Kuat

1.4. Indikator 4
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = -1
(4 − 1) − 1 + (4)1 − 1
𝐼𝑖𝑘 =
2(4 − 1)3
113

−9
=
18
= − 0,5
Kategori : Lemah

2. Sub Kategori Pemantauan (Monitoring)


2.1 Indikator 1
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = 1
(4 − 1)1 + (4)1 − 1
𝐼𝑖𝑘 =
2(4 − 1)3
6
=
18
= 0,3
Kategori : Sedang

2.2 Indikator 2
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3

18
=
18
=1
Kategori : Kuat
2.3 Indikator 3
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = 1
(4 − 1)1 + (4)1 − 1
𝐼𝑖𝑘 =
2(4 − 1)3
6
=
18
= 0,3
Kategori : Sedang
2.4 Indikator 4
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(4−1)3+(4)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(4−1)3

18
=
18
114

=1
Kategori : Kuat
3. Sub Kategori Evaluasi (Evaluation)
3.1 Indikator 1
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(1) = 3
(5−1)3+(5)3−3
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3

24
=
24
=1
Kategori : Kuat
3.2 Indikator 2
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(-1) = 1
(5−1)1+(5)1−1
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3

8
=
24
=1
Kategori : Sedang
3.3 Indikator 3
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(-1) = 1
(5−1)1+(5)1−1
𝐼𝑖𝑘 =
2(5−1)3

8
=
24
=1
Kategori : Sedang
3.4 Indikator 4
Perolehan Skor dari validator : (1) + (1) +(-1) = 1
(5−1)1+(5)1−1
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3

8
=
24
115

=1
Kategori : Sedang

3.5 Indikator 5
Perolehan Skor dari validator : (-1) + (-1) +(1) = -1
(5−1)−1+(5)(−1)−(−1)
𝐼𝑖𝑘 = 2(5−1)3

−8
=
24
= −0.41
Kategori : Lemah

Lampiran 5
116
117

Lampiran 6

Kisi -Kisi Instrumen Keterampilan Metakognitif

Kognitif Keterampilan Metakognitif


Nomor
Jenjang Soal Evaluation
Sub Konsep Planning Monitoring
Soal Planning Monitoring
Zat makanan C4 1.3 1.1 1.2 1.4 a* dan 1.4 b*
Menu sehat C4 2.3** 2.1** 2.2** 2.4 a** dan 2.4 b**

Struktur dan fungsi


sel penyusun 3.4 a* dan 4.4 3.4 b* dan
C4 3.3, 4.3** 3.1, 4.1** 3.2, 4.2**
jaringan sistem a** 4.4 b**
pencernaan

Penyakit/ gangguan
bioproses sistem C4 5.3* 5.1 5.2 5.4 a* 5.4 b*
pencernaan

Jumlah soal yang valid 3 2 2 5 5


Jumlah soal yang digunakan 2 2 2 2 2
Keterangan: *) soal yang valid
118

**) soal yang digunakan

Kisi -Kisi Instrumen Tes Keterampilan Metakognitif


Nama Sekolah : SMAN 8 Tangerang Selatan Alokasi Waktu : 90 menit

Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 25 soal

Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013 Jenis Soal : Essay

Indikator
Indikator Jenis No
No Keterampilan Soal Kunci Jawaban Skor
Materi Soal Soal
Metakogitif

Wacana untuk soal (1.1 - 1.3 )

Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu
makanan dengan pemberian menu seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang dengan
makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi kecukupan gizi. Pola menu seimbang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan gizi. Susunan makanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan umur, jenis
kelamin, dan juga aktivitas yang dilakukan. Lalu mengapa makhluk hidup membutuhkan menu makanan seimbang pada
kehidupan sehari-hari?

Sumber : http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/36229

1 Sub Konsep 1 • Planning Essay 1.1 Jelaskan langkah-langkah 1. Mencari informasi


Mendesain yang akan kamu lakukan mengenai makanan
Zat makanan untuk menjawab pertanyaan seimbang di berbagai
langkah-
media informasi
119

langkah cara diatas? 2. Mengidentifikasi jenis-


dalam jenis makanan
memecahkan 3. Mengkaitkan informasi
masalah/ yang didapat dengan
tugas yang pengalaman mengenai
diberikan pola makan yang baik
dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menyimpulkan menu
makanan seimbang
untuk kehidupan
sehari-hari.
Menyebutkan 3 3
kunci jawaban
diatas

Menyebutkan 2 2
kunci jawaban
diatas

Menyebutkan 1 1
kunci jawaban
diatas

Tidak menjawab 0

• Monitoring Essay 1.2 Informasi-informasi penting 1. Informasi tentang menu


120

Menyebutkan apa saja yang harus kamu seimbang


informasi cari untuk menjawab 2. Informasi tentang jenis-
penting pertanyaan tersebut? jenis makanan
dalam 3. Informasi tentang
menyelesaika kebutuhan gizi pokok
n manusia
masalah/tuga Menyebutkan 3
s yang kunci jawaban 3
diberikan diatas

Menyebutkan 2
kunci jawaban 2
diatas

Menyebutkan 1
kunci jawaban 1
diatas

Tidak menjawab 0

Kognitif Essay 1.3 Menurut Anda, mengapa Manusia membutuhkan menu


kita membutuhkan menu makanan seimbang pada
makanan seimbang pada kehidupan sehari-hari karena
kehidupan sehari-hari? untuk memenuhi kebutuhan
dan kecukupan gizi/ nutrisi
bagi tubuh. Agar dapat
121

beraktivitas dengan baik.

Bila jawaban tepat


3
dan alasan tepat.

Bila jawaban tepat


dan alasan masih 2
berhubungan.

Bila jawaban tidak


tepat dan alasan
1
masih
berhubungan.

Bila jawaban tepat


0
dan alasan meluas.

• Evaluation Essay 1.4 Perhatikan jawaban yang 1. Ya, karena alasan yang
Menilai sudah Anda kerjakan dikemukakan
pencapaian sebelumnya! mengkaitkan antara
tujuan langkah-langkah dan
a. Apakah langkah- jawaban dari hasil
langkah yang Anda analisis informasi yang
gunakan pada no. 1, di dapat sebelumnya
memudahkan Anda dan menemukan
untuk menjawab kesamaan konten yang
pertanyaan pada no. dibahas dari media
122

3? Uraikan cetak / buku


alasannya! teks/sumber terpercaya
lainnya (media online/
bertanya pada guru).
2. Membuat kesimpulan
yang dibuat
berdasarkan proses
pencarian dan
identifikasi
sebelumnya.
Dapat menilai 4
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.

Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan
antara langkah-
langkah dan
123

jawaban.

Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.

Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.

Tidak menjawab 0

b. Apakah informasi- 1. Ya, karena alasan yang


informasi penting dikemukakan
yang Anda temukan mengkaitkan antara
pada no. 2, informasi-informasi
memudahkan Anda dan jawaban dari hasil
124

untuk menjawab analisis informasi yang


pertanyaan pada no. di dapat sebelumnya
3? Uraikan dan menemukan
alasannya! kesamaan konten yang
dibahas dari media
cetak / buku
teks/sumber terpercaya
lainnya (media online/
bertanya pada guru).
2. Membuat kesimpulan
yang dibuat
berdasarkan proses
pencarian dan
identifikasi
sebelumnya.
Dapat menilai 4
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
dan jawaban.

Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
125

alasan tidak tepat


dalam mengkaitkan
antara informasi-
informasi dan
jawaban.

Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
dan jawaban.

Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
dan jawaban.

Tidak menjawab 0
126

Soal (2.1 - 2.3 )

Vitamin merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam bahan pangan. Vita berarti hidup, vitamin berupa
penghidupan. Vitamin setelah dapat diisolasi dalam bentuk murni diketahui mempunyai sifat kelarutan yang berbeda, yaitu
ada yang bersifat larut dalam air dan ada yang bersifat larut dalam lemak. Dengan demikian pembagian vitamin secara
umum didasarkan atas sifat kelarutan tersebut. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E, dan K.
Sedangkan vitamin yang larut dalam air ialah B dan C. Lalu apakah fungsi utama vitamin dalam tubuh manusia?

Sumber : Campbell.2008.Biologi Edisi 8 Jilid 3. Jakarta.Erlangga.Hal.31

2 Sub Konsep 2 • Planning Essay 2.1 Jelaskan langkah-langkah 1. Mencari informasi


Mendesain yang akan kamu lakukan mengenai vitamin di
Menu sehat untuk menjawab pertanyaan berbagai media
langkah-
langkah cara diatas? informasi
dalam 2. Mengaitkan informasi
memecahkan yang didapat dengan
masalah/ pengalaman dalam
tugas yang kehidupan sehari-hari
diberikan 3. Menyimpulkan jenis-
jenis vitamin beserta
contoh makanannya.
Menyebutkan 3 3
kunci jawaban
diatas

Menyebutkan 2 2
kunci jawaban
127

diatas

Menyebutkan 1 1
kunci jawaban
diatas

Tidak menjawab 0

• Monitoring Essay 2.2 Informasi-informasi penting 1. Informasi tentang


Menyebutkan apa saja yang harus kamu pengertian vitamin
informasi cari untuk menjawab 2. Informasi tentang jenis-
penting pertanyaan tersebut? jenis vitamin
dalam 3. Informasi tentang
menyelesaika kebutuhan vitamin
n didalam tubuh manusia
masalah/tuga Menyebutkan 3 3
s yang kunci jawaban
diberikan diatas

Menyebutkan 2 2
kunci jawaban
diatas

Menyebutkan 1 1
kunci jawaban
diatas
128

Tidak menjawab 0

Kognitif Essay 2.3 Menurut Anda, apa fungsi Fungsi utama vitamin dalam
utama vitamin dalam tubuh tubuh adalah membantu
kita? mempercepat proses
metabolisme dalam tubuh dan
meningkatkan daya tahan
tubuh.

Bila jawaban tepat. 3

Bila jawaban tepat


namun tidak 2
berhubungan.

Bila jawaban salah


namun masih 1
berhubungan.

Bila jawaban salah


dan tidak 0
berhubungan.

• Evaluation Essay 2.4 Perhatikan jawaban yang 1. Ya, karena alasan yang
Menilai sudah Anda kerjakan dikemukakan
pencapaian sebelumnya! mengkaitkan antara
tujuan langkah-langkah dan
a. Apakah langkah- jawaban dari hasil
129

langkah yang Anda analisis informasi yang


gunakan pada no. 1, di dapat sebelumnya
memudahkan Anda dan menemukan
untuk menjawab kesamaan konten yang
pertanyaan pada no. dibahas dari media
3? Uraikan cetak / buku
alasannya! teks/sumber terpercaya
lainnya (media online/
bertanya pada guru).
2. Membuat kesimpulan
yang dibuat
berdasarkan proses
pencarian dan
identifikasi
sebelumnya.
Dapat menilai 4
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.

Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
130

alasan tidak tepat


dalam mengkaitkan
antara langkah-
langkah dan
jawaban.

Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.

Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
langkah-langkah
dan jawaban.

Tidak menjawab 0

b. Apakah 1. Ya, karena alasan yang


131

informasi- dikemukakan
informasi mengkaitkan antara
penting yang informasi-informasi
Anda temukan dan jawaban dari hasil
pada no. 2, analisis informasi yang
memudahkan di dapat sebelumnya
Anda untuk dan menemukan
menjawab kesamaan konten yang
pertanyaan pada dibahas dari media
no. 3? Uraikan cetak / buku
alasannya! teks/sumber terpercaya
lainnya (media online/
bertanya pada guru).
2. Membuat kesimpulan
yang dibuat
berdasarkan proses
pencarian dan
identifikasi
sebelumnya.
Dapat menilai 4
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
132

dan jawaban.

Dapat menilai 3
dengan menjawab
secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan
antara informasi-
informasi dan
jawaban.

Dapat menilai 2
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
dan jawaban.

Dapat menilai 1
dengan menjawab
secara tegas
(Tidak), alasan
tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi
133

dan jawaban.

Tidak menjawab 0

Soal (3.1 – 3.3 )

Dalam tubuh terdapat serangkaian alat yang berhubungan satu dengan yang lain yang diistilahkan dengan sistem. Hal yang
berperan dalam mencerna makanan yang masuk dalam tubuh disebut sistem pencernaan makanan. Pencernaan makanan
mulai terjadi di mulut dan diakhiri ketika kita buang air besar. Saat mengunyah atau penghancuran makanan secara mekanik
oleh gigi, makanan akan dicampur dengan enzim di dalam mulut sehingga terjadi pemecahan makanan secara kimiawi ke
arah yang lebih sederhana. Selanjutnya, makanan masuk ke lambung. Di tempat ini makanan akan bercampur dengan asam
lambung dan enzim-enzim. Kemudian, makanan masuk di dalam usus halus dan diolah dengan bantuan enzim, di sini
makanan diubah menjadi sari makanan untuk kemudian diserap melalui peredaran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh,
sedangkan sisanya yang berupa ampas masuk ke usus besar dan dibuang melalui dubur. Lalu Apakah fungsi dari masing-
masing organ pencernaan tersebut (mulut, lambung, dan usus besar)?

Sumber: http://repository.ut.ac.id/4329/2/PEBI4415-M1.pdf

3 Sub Konsep 3 • Planning Essay 3.1 Jelaskan langkah- 1. Mencari informasi organ
Mendesain langkah yang akan pencernaan beserta fungsinya
Struktur dan kamu lakukan pada pencernaan manusia
langkah-
fungsi sel untuk menjawab 2. Mengaitkan informasi yang
langkah
penyusun pertanyaan diatas? didapat dengan pengalaaman
cara dalam
jaringan sistem dalam kehidupan sehari-hari
memecahka
pencernaan 3. Menyimpulkan fungsi organ-
n masalah/
tugas yang organ pencernaan
diberikan Menyebutkan 3 kunci 3
134

jawaban diatas

Menyebutkan 2 kunci 2
jawaban diatas

Menyebutkan 1 kunci 1
jawaban diatas

Tidak menjawab 0

• Monitoring Essay 3.2 Informasi- 1. Informasi tentang organ-organ


Menyebutk informasi penting pencernaan
an apa saja yang harus 2. Informasi tentang struktur
informasi kamu cari untuk masing-masing organ pencernaan
penting menjawab 3. Informasi tentang fungsi masing-
dalam pertanyaan masing organ pencernaan
menyelesai tersebut? Menyebutkan 3 kunci 3
kan jawaban diatas
masalah/tug
Menyebutkan 2 kunci 2
as yang
jawaban diatas
diberikan
Menyebutkan 1 kunci 1
jawaban diatas

Tidak menjawab 0

Kognitif Essay 3.3 Apakah fungsi dari Fungsi mulut adalah mencerna makanan
135

masing-masing secara mekanik oleh gigi dan secara


organ pencernaan kimiawi oleh enzim. Dan di dalamnya
tersebut (mulut, terdapat kelenjar ludah. Fungsi lambung
lambung, dan usus adalah mencerna makanan secara
besar)? kimiawi oleh enzim dan menghasilkan
getah lambung. Fungsi usus besar adalah
tempat menyerap air dan tempat
pembentukan feses yang dibantu oleh
bakteri Escherichia coli.

Bila jawaban tepat. 3

Bila jawaban tepat namun


2
tidak berhubungan.

Bila jawaban salah namun


1
masih berhubungan.

Bila jawaban salah dan tidak


0
berhubungan.

• Evaluation Essay 3.4 Perhatikan jawaban 1. Ya, karena alasan yang


Menilai yang sudah Anda dikemukakan mengkaitkan antara
pencapaian kerjakan langkah-langkah dan jawaban
tujuan sebelumnya! dari hasil analisis informasi yang
di dapat sebelumnya dan
a. Apakah menemukan kesamaan konten
136

langkah- yang dibahas dari media cetak /


langkah buku teks/sumber terpercaya
yang Anda lainnya (media online/ bertanya
gunakan pada guru).
pada no. 1, 2. Membuat kesimpulan yang dibuat
memudahk berdasarkan proses pencarian dan
an Anda identifikasi sebelumnya.
untuk Dapat menilai dengan 4
menjawab menjawab secara tegas (Ya),
pertanyaan alasan tepat dalam
pada no. 3? mengkaitkan antara langkah-
Uraikan langkah dan jawaban.
alasannya!
Dapat menilai dengan 3
menjawab secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat dalam
mengkaitkan antara langkah-
langkah dan jawaban.

Dapat menilai dengan 2


menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tepat dalam
mengkaitkan antara langkah-
langkah dan jawaban.

Dapat menilai dengan 1


menjawab secara tegas
137

(Tidak), alasan tidak tepat


dalam mengkaitkan antara
langkah-langkah dan
jawaban.

Tidak menjawab 0

b. Apakah 1. Ya, karena alasan yang


informasi- dikemukakan mengkaitkan antara
informasi informasi-informasi dan jawaban
penting dari hasil analisis informasi yang di
yang Anda dapat sebelumnya dan menemukan
temukan kesamaan konten yang dibahas dari
pada no. 2, media cetak / buku teks/sumber
memudahk terpercaya lainnya (media online/
an Anda bertanya pada guru).
untuk 2. Membuat kesimpulan yang dibuat
menjawab berdasarkan proses pencarian dan
pertanyaan identifikasi sebelumnya.
pada no. 3? Dapat menilai dengan 4
Uraikan menjawab secara tegas (Ya),
alasannya! alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi dan
jawaban.
138

Dapat menilai dengan 3


menjawab secara tegas (Ya),
alasan tidak tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi- informasi dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 2


menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
informasi-informasi dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 1


menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan antara
informasi-informasi dan
jawaban.

Tidak menjawab 0

Wacana untuk soal (4.1 - 4.3 )

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu proses mekanis dan kimiawi.
Proses mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi,
139

yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil. Lalu bagaimana mekanisme pencernaan yang terjadi pada mulut, lambung dan usus
halus?

Sumber: Purnomo. Biologikelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta – PusatPerbukuan, DepartemenPendidikanNasional
:IntanPariwara. 2009.

4 Sub Konsep 3 • Planning Essay 4.1 Jelaskan langkah- 1. Mencari informasi mengenai
Mendesain langkah yang akan mekanisme pencernaan di
Struktur dan kamu lakukan mulut, lambung, dan usus halus
langkah-langkah
fungsi sel untuk menjawab di berbagai media informasi
cara dalam
penyusun pertanyaan diatas? 2. Mengaitkan informasi yang
memecahkan
jaringan sistem didapat dengan pengalaman
masalah/ tugas
pencernaan dalam kehidupan sehari-hari
yang diberikan
3. Menyimpulkan mekanisme
pencernaan di mulut, lambung,
dan usus halus
Menyebutkan 3 kunci 3
jawaban diatas

Menyebutkan 2 kunci 2
jawaban diatas

Menyebutkan 1 kunci 1
jawaban diatas

Tidak menjawab 0
140

• Monitoring Essay 4.2 Informasi- 1. Informasi tentang organ-organ


Menyebutkan informasi penting pencernaan
informasi apa saja yang 2. Informasi tentang fungsi
penting dalam harus kamu cari masing-masing organ
menyelesaikan untuk menjawab pencernaan
masalah/tugas pertanyaan 3. Informasi tentang mekanisme
yang diberikan tersebut? pada masing-masing organ
pencernaan
Menyebutkan 3 kunci 3
jawaban diatas

Menyebutkan 2 kunci 2
jawaban diatas

Menyebutkan 1 kunci 1
jawaban diatas

Tidak menjawab 0

Kognitif Essay 4.3 Jelaskan Mekanisme pencernaan yang terjadi di


mekanisme mulut adalah secara mekanik
pencernaan yang menggunakan gigi seri untuk
terjadi pada mulut, memotong, gigi taring untuk
lambung dan usus mencabik, gigi geraham untuk
halus? mengunyah, dan lidah untuk
mengaduk makanan di dalam mulut
dan membantu mendorong makanan
141

pada saat penelanan ke esofagus dan


terjadi secara kimiawi menggunakan
enzim amilase/ ptialin untuk mencerna
makanan yang mengandung
karbohidrat yang dihasilkan oleh
kelenjar ludah. Lalu mekanisme
pencernaan yang terjadi lambung
adalah secara mekanik yaitu
menggunakan otot-otot yang
memanjang, melingkar dan memiring
sehingga terjadi gerak peristaltik dan
terjadi secara kimawi dengan
menghasilkan getah lambung. Getah
lambung mengandung air, HCl/asam
lambung dan enzim-enzim pencernaan
seperti renin, pepsinogen, dan lipase.
Mekanisme pencernaan yang terjadi di
usus halus adalah secara kimiawi
dengan berbagai macam enzim untuk
menyerap sari-sari makanan, seperti
enzim maltase, sukrase, laktase,
peptidase untuk makan yang
mengandung karbohidrat. Enzim
pepton untuk makanan yang
mengandung protein, enzim lipase
142

untuk makanan yang mengandung


lemak. Akan tetapi makanan yang
mengandung lemak akan di emulsi
terlebih dulu dengan cairan empedu.

Bila jawaban tepat. 3

Bila jawaban tepat namun


2
tidak berhubungan.

Bila jawaban salah namun


1
masih berhubungan.

Bila jawaban salah dan


0
tidak berhubungan.

• Evaluation Essay 4.4 Perhatikan 1. Ya, karena alasan yang


Menilai jawaban yang dikemukakan mengkaitkan
pencapaian sudah Anda antara langkah-langkah dan
tujuan kerjakan jawaban dari hasil analisis
sebelumnya! informasi yang di dapat
sebelumnya dan menemukan
a. Apakah kesamaan konten yang dibahas
langkah- dari media cetak / buku
langkah teks/sumber terpercaya lainnya
yang Anda (media online/ bertanya pada
gunakan guru).
143

pada no. 1, 2. Membuat kesimpulan yang


memudahk dibuat berdasarkan proses
an Anda pencarian dan identifikasi
untuk sebelumnya.
menjawab Dapat menilai dengan 4
pertanyaan menjawab secara tegas
pada no. 3? (Ya), alasan tepat dalam
Uraikan mengkaitkan antara
alasannya! langkah-langkah dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 3


menjawab secara tegas
(Ya), alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan antara
langkah-langkah dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 2


menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tepat
dalam mengkaitkan antara
langkah-langkah dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 1


menjawab secara tegas
144

(Tidak), alasan tidak tepat


dalam mengkaitkan antara
langkah-langkah dan
jawaban.

Tidak menjawab 0

b. Apakah 1. Ya, karena alasan yang


informasi- dikemukakan mengkaitkan
informasi antara informasi-informasi dan
penting jawaban dari hasil analisis
yang Anda informasi yang di dapat
temukan sebelumnya dan menemukan
pada no. 2, kesamaan konten yang dibahas
memudahka dari media cetak / buku
n Anda teks/sumber terpercaya lainnya
untuk (media online/ bertanya pada
menjawab guru).
pertanyaan 2. Membuat kesimpulan yang
pada no. 3? dibuat berdasarkan proses
Uraikan pencarian dan identifikasi
alasannya! sebelumnya.
Dapat menilai dengan 4
menjawab secara tegas
(Ya), alasan tepat dalam
mengkaitkan antara
145

informasi-informasi dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 3


menjawab secara tegas
(Ya), alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan antara
informasi- informasi dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 2


menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tepat
dalam mengkaitkan antara
informasi-informasi dan
jawaban.

Dapat menilai dengan 1


menjawab secara tegas
(Tidak), alasan tidak tepat
dalam mengkaitkan antara
informasi-informasi dan
jawaban.

Tidak menjawab 0

Soal (5.1 - 5.3 )


146

Beberapa orang yang mengalami “sakit usus buntu”, biasanya harus mengalami operasi usus buntu. Usus buntu merupakan
saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Strukturnya seperti
bagian usus lainnya. Namun, lendirnya banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir. Apendisitis
(radang usus buntu) merupakan inflamasi apendiks (usus buntu) yaitu suatu bagian seperti kantung yang non fungsional
dan terletak di bagian inferior sekum. Apendisistis akut adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah
kanan rongga abdomen, penyebab paling umum untuk operasi usus buntu. Lalu mengapa operasi usus buntu harus
dilakukan?

Sumber : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novinurcah-5123-2-babii.pdf

5 Sub Konsep 4 • Planning Essay 5.1 Jelaskan 1. Mencari informasi


Mendesain langkah-langkah mengenai penyebab
Penyakit/gang yang akan kamu penyakit usus buntu
langkah-
guan bioproses lakukan untuk 2. Mengaitkan informasi
langkah
sistem memecahkan yang didapat dengan
cara dalam
pencernaan permasalah pengalaman dalam
memecahka
n masalah/ diatas? kehidupan sehari-hari
tugas yang 3. Menyimpulkan cara
diberikan yang dapatdilakukan
untuk mengobati
penyakit usus buntu
Menyebutkan 3 kunci jawaban 3
diatas

Menyebutkan 2 kunci jawaban 2


diatas
147

Menyebutkan 1 kunci jawaban 1


diatas

Tidak menjawab 0

• Monitoring Essay 5.2 Informasi- 1. Informasi tentang organ usus buntu


Menyebutk informasi 2. Informasi tentang penyebab
an penting apa saja penyakit usus buntu
informasi yang harus 3. Informasi tentang pengobatan
penting kamu cari untuk (operasi) penyakit usus buntu
dalam menyelesaikan Menyebutkan 3 kunci jawaban 3
menyelesai permasalahan diatas
kan tersebut?
Menyebutkan 2 kunci jawaban 2
masalah/tug
diatas
as yang
diberikan Menyebutkan 1 kunci jawaban 1
diatas

Tidak menjawab 0

Kognitif Essay 5.3 Mengapa Operasi usus buntu harus dilakukan karna
operasi usus untuk menghilangkan penyumbatan dan
buntu harus penyempitan usus. Karna jika tidak
dilakukan? dilakukan operasi, apendiks yang pernah
meradang tidak akan sembuh sempurna tetapi
membentuk jaringan parut yang melekat
dengan jaringan sekitarnya, sehingga dapat
148

menimbulkan keluhan berulang di perut


kanan bawah.

Bila jawaban tepat dan alasan 3


tepat.

Bila jawaban tepat dan alasan 2


masih berhubungan.

Bila jawaban tidak tepat dan 1


alasan masih berhubungan.

Bila jawaban tepat dan alasan 0


meluas.

• Evaluation Essay 5.4 Perhatikan 1. Ya, karena alasan yang


Menilai jawaban yang dikemukakan mengkaitkan antara
pencapaian sudah Anda langkah-langkah dan jawaban dari
tujuan kerjakan hasil analisis informasi yang di
sebelumnya! dapat sebelumnya dan menemukan
kesamaan konten yang dibahas dari
a. Apakah media cetak / buku teks/sumber
langkah- terpercaya lainnya (media online/
langkah bertanya pada guru).
yang 2. Membuat kesimpulan yang dibuat
Anda berdasarkan proses pencarian dan
gunakan identifikasi sebelumnya.
149

pada no. Dapat menilai dengan 4


1, menjawab secara tegas (Ya),
memuda alasan tepat dalam mengkaitkan
hkan antara langkah-langkah dan
Anda jawaban.
untuk
menjawa Dapat menilai dengan 3
b menjawab secara tegas (Ya),
pertanya alasan tidak tepat dalam
an pada mengkaitkan antara langkah-
no. 3? langkah dan jawaban.
Uraikan Dapat menilai dengan 2
alasanny menjawab secara tegas (Tidak),
a! alasan tepat dalam
mengkaitkan antara langkah-
langkah dan jawaban.

Dapat menilai dengan 1


menjawab secara tegas (Tidak),
alasan tidak tepat dalam
mengkaitkan antara langkah-
langkah dan jawaban.

Tidak menjawab 0

b. Apakah 1. Ya, karena alasan yang


150

informas dikemukakan mengkaitkan antara


i- informasi-informasi dan jawaban
informas dari hasil analisis informasi yang di
i penting dapat sebelumnya dan menemukan
yang kesamaan konten yang dibahas dari
Anda media cetak / buku teks/sumber
temukan terpercaya lainnya (media online/
pada no. bertanya pada guru).
2, 2. Membuat kesimpulan yang dibuat
memuda berdasarkan proses pencarian dan
hkan identifikasi sebelumnya.
Anda Dapat menilai dengan 4
untuk menjawab secara tegas (Ya),
menjawa alasan tepat dalam mengkaitkan
b antara informasi-informasi dan
pertanya jawaban.
an pada
no. 3? Dapat menilai dengan 3
Uraikan menjawab secara tegas (Ya),
alasanny alasan tidak tepat dalam
a! mengkaitkan antara informasi-
informasi dan jawaban.

Dapat menilai dengan 2


menjawab secara tegas (Tidak),
alasan tepat dalam
151

mengkaitkan antara informasi-


informasi dan jawaban.

Dapat menilai dengan 1


menjawab secara tegas (Tidak),
alasan tidak tepat dalam
mengkaitkan antara informasi-
informasi dan jawaban.

Tidak menjawab 0
152

Lampiran 7

Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan Metakognitif

KETERAMPILAN METAKOGNITIF

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 42,69
Simpang Baku= 7,44
KorelasiXY= 0,81
Reliabilitas Tes= 0,89
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 1 22 29 51
2 2 2 20 27 47
3 3 3 18 24 42
4 4 4 18 22 40
5 5 5 17 26 43
6 6 6 17 26 43
7 7 7 21 26 47
8 8 8 19 25 44
9 9 9 23 29 52
10 10 10 19 25 44
11 11 11 20 24 44
12 12 12 28 28 56
13 13 13 15 19 34
14 14 14 20 28 48
15 15 15 21 26 47
16 16 16 17 21 38
17 17 17 18 24 42
18 18 18 19 26 45
19 19 19 21 27 48
20 20 20 20 26 46
21 21 21 20 26 46
22 22 22 21 25 46
23 23 23 20 26 46
24 24 24 7 13 20
25 25 25 25 24 49
26 26 26 21 23 44
27 27 27 20 24 44
28 28 28 18 28 46
29 29 29 20 21 41
30 30 30 10 16 26
31 31 31 12 22 34
153

32 32 32 12 16 28
33 33 33 22 28 50
34 34 34 14 21 35
35 35 35 16 22 38

KELOMPOK UNGGUL & ASOR


======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR

1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 12 12 56 2 2 4 4 3
2 9 9 52 0 2 4 4 1
3 1 1 51 1 3 4 4 1
4 33 33 50 2 2 4 4 2
5 25 25 49 2 2 4 4 2
6 14 14 48 0 2 4 4 1
7 19 19 48 1 2 4 4 1
8 2 2 47 0 2 3 3 0
9 7 7 47 1 1 3 3 2
Rata2 Skor 1,00 2,00 3,78 3,78 1,44
Simpang Baku 0,87 0,50 0,44 0,44 0,88

6 7 8 9 10
No Urt 6 7 8 9 10
1 12 12 56 3 4 4 2 2
2 9 9 52 3 4 4 1 3
3 1 1 51 3 4 4 1 2
4 33 33 50 3 4 4 1 3
5 25 25 49 2 2 2 2 2
6 14 14 48 3 2 2 1 2
7 19 19 48 2 3 3 1 2
8 2 2 47 2 3 3 0 3
9 7 7 47 3 3 3 1 2
Rata2 Skor 2,67 3,22 3,22 1,11 2,33
Simpang Baku 0,50 0,83 0,83 0,60 0,50

11 12 13 14 15
No Urt 11 12 13 14 15
1 12 12 56 3 3 3 3 3
2 9 9 52 4 4 1 2 3
3 1 1 51 4 4 1 3 4
4 33 33 50 2 2 1 3 3
5 25 25 49 3 3 2 2 3
6 14 14 48 4 4 1 3 3
154

7 19 19 48 3 3 1 3 3
8 2 2 47 3 3 3 2 3
9 7 7 47 3 3 1 3 3
Rata2 Skor 3,22 3,22 1,56 2,67 3,11
Simpang Baku 0,67 0,67 0,88 0,50 0,33

16 17 18 19 20
No Urt 16 17 18 19 20
1 12 12 56 3 1 1 3 3
2 9 9 52 3 2 1 3 3
3 1 1 51 4 2 2 0 0
4 33 33 50 3 1 2 2 2
5 25 25 49 3 2 1 3 3
6 14 14 48 3 1 2 3 3
7 19 19 48 3 1 2 3 3
8 2 2 47 3 2 3 3 3
9 7 7 47 3 1 2 3 3
Rata2 Skor 3,11 1,44 1,78 2,56 2,56
Simpang Baku 0,33 0,53 0,67 1,01 1,01

Kelompok Asor
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR

1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 4 4 40 1 2 3 3 1
2 16 16 38 1 2 2 2 1
3 35 35 38 0 1 1 1 1
4 34 34 35 0 2 1 1 0
5 13 13 34 1 2 3 3 0
6 31 31 34 0 2 3 3 0
7 32 32 28 1 3 1 1 1
8 30 30 26 0 1 1 1 0
9 24 24 20 0 1 2 2 0
Rata2 Skor 0,44 1,78 1,89 1,89 0,44
Simpang Baku 0,53 0,67 0,93 0,93 0,53

6 7 8 9 10
No Urt 6 7 8 9 10
1 4 4 40 2 3 3 1 2
2 16 16 38 2 3 3 1 1
3 35 35 38 2 3 3 1 2
4 34 34 35 2 2 2 1 1
5 13 13 34 2 3 3 1 1
6 31 31 34 2 2 2 0 2
155

7 32 32 28 2 1 1 2 2
8 30 30 26 3 2 2 1 2
9 24 24 20 1 2 2 0 2
Rata2 Skor 2,00 2,33 2,33 0,89 1,67
Simpang Baku 0,50 0,71 0,71 0,60 0,50

11 12 13 14 15
No Urt 11 12 13 14 15
1 4 4 40 1 1 1 2 3
2 16 16 38 3 3 1 2 1
3 35 35 38 3 3 1 2 3
4 34 34 35 2 2 1 3 3
5 13 13 34 3 3 1 2 3
6 31 31 34 2 2 0 2 2
7 32 32 28 1 1 1 2 1
8 30 30 26 1 1 1 2 2
9 24 24 20 2 2 0 2 1
Rata2 Skor 2,00 2,00 0,78 2,11 2,11
Simpang Baku 0,87 0,87 0,44 0,33 0,93

16 17 18 19 20
No Urt 16 17 18 19 20
1 4 4 40 3 1 1 3 3
2 16 16 38 1 1 2 3 3
3 35 35 38 3 0 2 3 3
4 34 34 35 2 1 3 3 3
5 13 13 34 3 0 0 0 0
6 31 31 34 2 0 2 3 3
7 32 32 28 1 2 2 1 1
8 30 30 26 1 1 2 1 1
9 24 24 20 1 0 0 0 0
Rata2 Skor 1,89 0,67 1,56 1,89 1,89
Simpang Baku 0,93 0,71 1,01 1,36 1,36

DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 35
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 20
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR

No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)


1 1 1,00 0,44 0,56 0,87 0,53 0,34 1,64 18,52
2 2 2,00 1,78 0,22 0,50 0,67 0,28 0,80 7,41
156

3 3 3,78 1,89 1,89 0,44 0,93 0,34 5,52 47,22


4 4 3,78 1,89 1,89 0,44 0,93 0,34 5,52 47,22
5 5 1,44 0,44 1,00 0,88 0,53 0,34 2,92 33,33
6 6 2,67 2,00 0,67 0,50 0,50 0,24 2,83 22,22
7 7 3,22 2,33 0,89 0,83 0,71 0,36 2,44 22,22
8 8 3,22 2,33 0,89 0,83 0,71 0,36 2,44 22,22
9 9 1,11 0,89 0,22 0,60 0,60 0,28 0,78 7,41
10 10 2,33 1,67 0,67 0,50 0,50 0,24 2,83 22,22
11 11 3,22 2,00 1,22 0,67 0,87 0,36 3,35 30,56
12 12 3,22 2,00 1,22 0,67 0,87 0,36 3,35 30,56
13 13 1,56 0,78 0,78 0,88 0,44 0,33 2,37 25,93
14 14 2,67 2,11 0,56 0,50 0,33 0,20 2,77 18,52
15 15 3,11 2,11 1,00 0,33 0,93 0,33 3,04 25,00
16 16 3,11 1,89 1,22 0,33 0,93 0,33 3,72 30,56
17 17 1,44 0,67 0,78 0,53 0,71 0,29 2,65 25,93
18 18 1,78 1,56 0,22 0,67 1,01 0,40 0,55 7,41
19 19 2,56 1,89 0,67 1,01 1,36 0,57 1,18 16,67
20 20 2,56 1,89 0,67 1,01 1,36 0,57 1,18 16,67

TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 20
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 24,07 Sukar
2 2 62,96 Sedang
3 3 70,83 Sangat Mudah
4 4 70,83 Sangat Mudah
5 5 31,48 Sedang
6 6 77,78 Mudah
7 7 69,44 Sedang
8 8 69,44 Sedang
9 9 33,33 Sedang
10 10 66,67 Sedang
11 11 65,28 Sedang
12 12 65,28 Sedang
13 13 38,89 Sedang
14 14 79,63 Mudah
15 15 65,28 Sedang
16 16 62,50 Sedang
17 17 35,19 Sedang
18 18 55,56 Sedang
19 19 55,56 Sedang
20 20 55,56 Sedang
157

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 20
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0,370 -
2 2 0,205 -
3 3 0,724 Sangat Signifikan
4 4 0,724 Sangat Signifikan
5 5 0,538 Signifikan
6 6 0,489 Signifikan
7 7 0,645 Sangat Signifikan
8 8 0,645 Sangat Signifikan
9 9 0,233 -
10 10 0,319 -
11 11 0,609 Sangat Signifikan
12 12 0,609 Sangat Signifikan
13 13 0,437 Signifikan
14 14 0,439 Signifikan
15 15 0,547 Signifikan
16 16 0,585 Sangat Signifikan
17 17 0,365 -
18 18 0,079 -
19 19 0,509 Signifikan
20 20 0,509 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01


10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

REKAP ANALISIS BUTIR


=====================
Rata2= 42,69
Simpang Baku= 7,44
KorelasiXY= 0,81
158

Reliabilitas Tes= 0,89


Butir Soal= 20
Jumlah Subyek= 35
Nama berkas: D:\ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi


1 1 1,64 18,52 Sukar 0,370 -
2 2 0,80 7,41 Sedang 0,205 -
3 3 5,52 47,22 Sangat Mudah 0,724 Sangat Signifikan
4 4 5,52 47,22 Sangat Mudah 0,724 Sangat Signifikan
5 5 2,92 33,33 Sedang 0,538 Signifikan
6 6 2,83 22,22 Mudah 0,489 Signifikan
7 7 2,44 22,22 Sedang 0,645 Sangat Signifikan
8 8 2,44 22,22 Sedang 0,645 Sangat Signifikan
9 9 0,78 7,41 Sedang 0,233 -
10 10 2,83 22,22 Sedang 0,319 -
11 11 3,35 30,56 Sedang 0,609 Sangat Signifikan
12 12 3,35 30,56 Sedang 0,609 Sangat Signifikan
13 13 2,37 25,93 Sedang 0,437 Signifikan
14 14 2,77 18,52 Mudah 0,439 Signifikan
15 15 3,04 25,00 Sedang 0,547 Signifikan
16 16 3,72 30,56 Sedang 0,585 Sangat Signifikan
17 17 2,65 25,93 Sedang 0,365 -
18 18 0,55 7,41 Sedang 0,079 -
19 19 1,18 16,67 Sedang 0,509 Signifikan
20 20 1,18 16,67 Sedang 0,509 Signifikan

KOGNITIF URAIAN

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 10,57
Simpang Baku= 2,25
KorelasiXY= 0,46
Reliabilitas Tes= 0,63
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 1 7 5 12
2 2 2 6 5 11
3 3 3 7 5 12
4 4 4 5 6 11
5 5 5 5 3 8
6 6 6 3 3 6
7 7 7 7 5 12
8 8 8 5 5 10
159

9 9 9 6 6 12
10 10 10 8 6 14
11 11 11 6 5 11
12 12 12 7 3 10
13 13 13 4 4 8
14 14 14 6 6 12
15 15 15 5 5 10
16 16 16 5 1 6
17 17 17 3 3 6
18 18 18 8 5 13
19 19 19 7 5 12
20 20 20 5 5 10
21 21 21 6 3 9
22 22 22 6 5 11
23 23 23 9 6 15
24 24 24 4 2 6
25 25 25 6 5 11
26 26 26 7 4 11
27 27 27 8 4 12
28 28 28 5 5 10
29 29 29 4 4 8
30 30 30 8 5 13
31 31 31 6 5 11
32 32 32 7 5 12
33 33 33 6 6 12
34 34 34 7 5 12
35 35 35 6 5 11

KELOMPOK UNGGUL & ASOR


======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR

1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 23 23 15 3 3 3 3 3
2 10 10 14 3 3 2 3 3
3 18 18 13 3 2 3 3 2
4 30 30 13 3 2 3 3 2
5 1 1 12 3 2 3 3 1
6 3 3 12 3 2 3 3 1
7 7 7 12 3 2 3 3 1
8 9 9 12 2 3 2 3 2
9 14 14 12 2 3 3 3 1
Rata2 Skor 2,78 2,44 2,78 3,00 1,78
Simpang Baku 0,44 0,53 0,44 0,00 0,83
160

Kelompok Asor
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR

1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 28 28 10 3 2 1 3 1
2 21 21 9 2 1 3 2 1
3 5 5 8 3 2 1 1 1
4 13 13 8 1 2 3 2 0
5 29 29 8 2 1 1 3 1
6 6 6 6 1 2 1 1 1
7 16 16 6 3 1 1 0 1
8 17 17 6 2 1 0 2 1
9 24 24 6 2 2 2 0 0
Rata2 Skor 2,11 1,56 1,44 1,56 0,78
Simpang Baku 0,78 0,53 1,01 1,13 0,44

DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 35
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 5
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR

No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)


1 1 2,78 2,11 0,67 0,44 0,78 0,30 2,23 22,22
2 2 2,44 1,56 0,89 0,53 0,53 0,25 3,58 29,63
3 3 2,78 1,44 1,33 0,44 1,01 0,37 3,62 44,44
4 4 3,00 1,56 1,44 0,00 1,13 0,38 3,83 48,15
5 5 1,78 0,78 1,00 0,83 0,44 0,31 3,18 33,33

TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 5
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 81,48 Mudah
2 2 66,67 Sedang
3 3 70,37 Sangat Mudah
4 4 75,93 Mudah
5 5 42,59 Sedang
161

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 5
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0,442 -
2 2 0,593 Signifikan
3 3 0,560 -
4 4 0,745 Sangat Signifikan
5 5 0,671 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01


10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

REKAP ANALISIS BUTIR


=====================
Rata2= 10,57
Simpang Baku= 2,25
KorelasiXY= 0,46
Reliabilitas Tes= 0,63
Butir Soal= 5
Jumlah Subyek= 35
Nama berkas: D:\HASIL ANALISIS KOGNITIF ESAI.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi


1 1 2,23 22,22 Mudah 0,442 -
2 2 3,58 29,63 Sedang 0,593 Signifikan
3 3 3,62 44,44 Sangat Mudah 0,560 -
4 4 3,83 48,15 Mudah 0,745 Sangat Signifikan
5 5 3,18 33,33 Sedang 0,671 Signifikan
162

Lampiran 8

Soal Pretest dan Posttest


Nama :
No. Absen :
Kelas :

Peraturan:
• Bacalah doa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.
• Kerjakan soal yang kalian anggap mudah terlebih dahulu.
• Diperbolehkan mencari referensi tambahan (buku, internet dll) untuk menjawab
soal.
• Dilarang berdiskusi dengan teman.

1. Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 1.1 – 1.4 !

Vitamin merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam bahan pangan. Vita
berarti hidup, vitamin berupa penghidupan. Vitamin setelah dapat diisolasi dalam bentuk
murni diketahui mempunyai sifat kelarutan yang berbeda, yaitu ada yang bersifat larut
dalam air dan ada yang bersifat larut dalam lemak. Dengan demikian pembagian vitamin
secara umum didasarkan atas sifat kelarutan tersebut. Vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak antara lain vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut dalam air ialah B
dan C. Lalu apakah fungsi utama vitamin dalam tubuh manusia?

Sumber:
elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32864/410a1ef3eafc2b2019c06676b6ef98d5

1. 1.1.Jelaskan langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk menjawab


2. pertanyaan diatas?
..................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
...................................................................................................

1.2.Informasi-informasi penting apa saja yang harus kamu cari untuk


menjawab pertanyaan tersebut?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
..............................................................................................
163

1.3.Menurut Anda, apa fungsi utama vitamin dalam tubuh kita?


.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
..............................................................................................

1.4. Perhatikan jawaban yang sudah kamu kerjakan sebelumnya!


a. Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan pada no. 1.1,
memudahkan kamu untuk menjawab pertanyaan pada no. 1.3?
Uraikan alasannya!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.............................................................................................
............................................................................................................

b. Apakah informasi-informasi penting yang kamu temukan pada no.


1.2, memudahkan kamu untuk menjawab pertanyaan pada no. 1.3?
Uraikan alasannya!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
........................................................................................

2. Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal nomer 2.1 – 2.4 !

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam


yaitu proses mekanis dan kimiawi. Proses mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu
pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah
makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Lalu
bagaimana mekanisme pencernaan yang terjadi pada mulut, lambung dan usus halus?

Sumber: Purnomo. Biologi kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta – Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional : Intan Pariwara. 2009

2.1.Jelaskan langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk menjawab


pertanyaan diatas?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
...................................................................................................
..................................................................................................................
164

2.2.Informasi-informasi penting apa saja yang harus kamu cari untuk


menjawab pertanyaan tersebut?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
...................................................................................................
..................................................................................................................

2.3.Jelaskan mekanisme pencernaan yang terjadi pada mulut, lambung dan


usus halus?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................................

2.4.Perhatikan jawaban yang sudah kamu kerjakan sebelumnya!


a. Apakah langkah-langkah yang kamu gunakan pada no. 2.1,
memudahkan kamu untuk menjawab pertanyaan pada no. 2.3?
Uraikan alasannya!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
........................................................................................

b. Apakah informasi-informasi penting yang kamu temukan pada no.


2.2, memudahkan kamu untuk menjawab pertanyaan pada no. 2.3?
Uraikan alasannya!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.............................................................................................
............................................................................................................

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU


165

Tempat Penelitian : SMA Negeri 8 Tanggerang Selatan


Materi Pembelajaran : Sistem Pencernaan
Kelas/Pertemuan : XI MIA 3/ Ke-1
Kegiatan
No Kegiatan Guru Ya Tidak
Pembelajaran
1 Guru mengucapkan salam. √
Guru mengkondisikan kelas dan
2 √
berdo’a.
3 Pembukaan Guru mengabsen peserta didik. √
Kegiatan
Guru mengkaitkan materi
Awal
4 sebelumnya dengan materi yang √
akan diajarkan.
Guru memberikan apersepsi terkait
5 Apersepsi √
pembelajaran yang akan dipelajari.
Guru memotivasi peserta didik
6 terkait pembelajaran yang akan √
dipelajari.
Guru menyampaikan tujuan
Inisiasi
7 pembelajaran dan langkah-langkah √
inkuiri terbimbing.
Guru membentuk 6 kelompok
8 √
untuk kegiatan praktikum.
Guru memberikan LKPD dan
menugaskan peserta didik untuk
9 Seleksi membuat rumusan masalah, √
hipotesis, dan langkah kerja
sebelum melakukan percobaan.
Guru membimbing peserta didik
untuk melakukan percobaan guna
10 Kegiatan Eksplorasi √
menguji hipotesis yang mereka
Inti
buat.
Guru menginstruksikan kepada
11 peserta didik untuk mencatat hasil √
percobaan.
Formulasi Guru menugaskan kepada peserta
didik untuk mengolah data dan
12 √
membuat kesimpulan dari hasil
kegiatan praktikum.
Guru menugaskan peserta didik
untuk mencari informasi aplikatif
13 Koleksi √
yang berhubungan dengan materi
yang sedang dipelajari.
Guru menugaskan peserta didik
14 Presentasi untuk mempresentasikan hasil √
percobaannya.
166

Guru mempersilahkan peserta


didik lain untuk bertanya atau
15 menanggapi peserta didik yang √
sedang mempresentasikan hasil
percobaannya.
Guru mereview materi yang telah
16 Penilaian dijelaskan dan meluruskan bila √
terjadi miskonsepsi.
Guru meminta peserta didik
17 bertanya bila masih ada materi √
yang kurang dipahami.
Guru menginstruksikan peserta
Kegiatan Akhir
18 didik untuk mengumpulkan √
tugasnya.
Guru menutup pembelajaran
19 √
dengan do’a.

Tangerang Selatan, 10 Januari 2018

Observer

(Yolanda Mustika)
167

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Tempat Penelitian : SMA Negeri 8 Tanggerang Selatan


Materi Pembelajaran : Sistem Pencernaan
Kelas/Pertemuan : XI MIA 3/ Ke-2
Kegiatan
No Kegiatan Guru Ya Tidak
Pembelajaran
1 Guru mengucapkan salam. √
Guru mengkondisikan kelas dan
2 √
berdo’a.
3 Pembukaan Guru mengabsen peserta didik. √
Kegiatan
Guru mengkaitkan materi
Awal
4 sebelumnya dengan materi yang √
akan diajarkan.
Guru memberikan apersepsi terkait
5 Apersepsi √
pembelajaran yang akan dipelajari.
Guru memotivasi peserta didik
6 terkait pembelajaran yang akan √
dipelajari.
Guru menyampaikan tujuan
Inisiasi
7 pembelajaran dan langkah-langkah √
inkuiri terbimbing.
Guru membentuk 6 kelompok
8 √
untuk kegiatan berdiskusi.
Guru memberikan LKPD dan
menugaskan peserta didik untuk
9 Seleksi membuat rumusan masalah, √
hipotesis, dan langkah kerja
sebelum melakukan diskusi.
Guru membimbing peserta didik
Kegiatan untuk melakukan diskusi guna
10 Eksplorasi √
Inti menguji hipotesis yang mereka
buat.
Guru menginstruksikan kepada
11 peserta didik untuk mencatat hasil √
diskusi.
Formulasi Guru menugaskan kepada peserta
didik untuk mengolah data dan
12 √
membuat kesimpulan dari hasil
kegiatan diskusi.
Guru menugaskan peserta didik
untuk mencari informasi aplikatif
13 Koleksi √
yang berhubungan dengan materi
yang sedang dipelajari.
Guru menugaskan peserta didik
14 Presentasi √
untuk mempresentasikan hasil
168

diskusinya.
Guru mempersilahkan peserta
didik lain untuk bertanya atau
15 menanggapi peserta didik yang √
sedang mempresentasikan hasil
diskusinya.
Guru mereview materi yang telah
16 Penilaian dijelaskan dan meluruskan bila √
terjadi miskonsepsi.
Guru meminta peserta didik
17 bertanya bila masih ada materi √
yang kurang dipahami.
Guru menginstruksikan peserta
Kegiatan Akhir
18 didik untuk mengumpulkan √
tugasnya.
Guru menutup pembelajaran
19 √
dengan do’a.

Tangerang Selatan, 16 Januari 2018

Observer

(Yolanda Mustika)

Perhitungan Persentase Ketercapaian Hasil Observasi Guru


169

Pertemuan I

Perhitungan
Total Indikator Jumlah Indikator
Sintaks Persentase
Pembelajaran yang Terlaksana
Ketercapaian (%)
Insiasi (terintegrasi
dengan strategi 3 3 100
RQA)
Seleksi 1 1 100
Eksplorasi 1 1 100
Formulasi 2 2 100
Koleksi 1 1 100
Presentasi 2 2 100
Penilaian 1 1 100

Pertemuan II

Perhitungan
Total Indikator Jumlah Indikator
Sintaks Persentase
Pembelajaran yang Terlaksana
Ketercapaian (%)
Insiasi (terintegrasi
dengan strategi 3 3 100
RQA)
Seleksi 1 1 100
Eksplorasi 1 1 100
Formulasi 2 2 100
Koleksi 1 1 100
Presentasi 2 2 100
Penilaian 1 1 100

Persentase Ketercapaian (%) = Jumlah indikator terlaksana / Total indikator x 100


170

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Tanggerang Selatan


Konsep : Sistem Pencernaan
Kelas/Pertemuan : XI MIA 3/ Ke-1
Petunjuk Pengisisan:
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing
yang dilakukan oleh peserta didik.
Kelompok
Tahapan
No. Indikator 1 2 3 4 5 6
Pembelajaran
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Peserta didik
√ √ √ √ √ √
termotivasi.
Peserta didik
memahami tujuan
pembelajaran dan √ √ √ √ √ √
1 Inisiasi
langkah-langkah
inkuiri terbimbing.
Peserta didik
duduk sesuai √ √ √ √ √ √
kelompoknya.
Peserta didik
membuat rumusan
2 Seleksi √ √ √ √ √ √
masalah, hipotesis,
dan langkah kerja.
3 Eksplorasi Setiap peserta √ √ √ √ √ √
171

didik berkontribusi
dalam melakukan
percobaan.
Peserta didik
mencatat hasil √ √ √ √ √ √
percobaan.
Peserta didik
4 Formulasi
mengolah data
hasil percobaan √ √ √ √ √ √
dan membuat
kesimpulan.
Peserta didik
mencari informasi
aplikatif yang
5 Koleksi berhubungan √ √ √ √ √ √
dengan materi
yang sedang
dipelajari.
Peserta didik
mempresentasikan
√ √ √ √ √ √
hasil
percobaannya.
6 Presentasi Peserta didik
mendengarkan
presentasi hasil √ √ √ √ √ √
percobaan peserta
didik yang lain.
7 Penilaian Peserta didik √ √ √ √ √ √
172

mendengarkan
review materi dari
guru.

Tanggerang Selatan, 10 Januari 2018

Observer

(Epi Wahyuningsih)
173

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Tanggerang Selatan


Konsep : Sistem Pencernaan
Kelas/Pertemuan : XI MIA 3/ Ke-2
Petunjuk Pengisisan:
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing
yang dilakukan oleh peserta didik.
Kelompok
Tahapan
No. Indikator 1 2 3 4 5 6
Pembelajaran
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Peserta didik
√ √ √ √ √ √
termotivasi.
Peserta didik
memahami tujuan
pembelajaran dan √ √ √ √ √ √
1 Inisiasi
langkah-langkah
inkuiri terbimbing.
Peserta didik
duduk sesuai √ √ √ √ √ √
kelompoknya.
Peserta didik
membuat rumusan
2 Seleksi √ √ √ √ √ √
masalah, hipotesis,
dan langkah kerja.
Setiap peserta
3 Eksplorasi didik berkontribusi √ √ √ √ √ √
dalam melakukan
174

diskusi.
Peserta didik
mencatat hasil √ √ √ √ √ √
diskusi.
Peserta didik
4 Formulasi
mengolah data
hasil diskusi dan √ √ √ √ √ √
membuat
kesimpulan.
Peserta didik
mencari informasi
aplikatif yang
5 Koleksi berhubungan √ √ √ √ √ √
dengan materi
yang sedang
dipelajari.
Peserta didik
mempresentasikan √ √ √ √ √ √
hasil diskusi.
Peserta didik
6 Presentasi
mendengarkan
presentasi hasil √ √ √ √ √ √
diskusi peserta
didik yang lain.
Peserta didik
mendengarkan
7 Penilaian √ √ √ √ √ √
review materi dari
guru.
175

Tanggerang Selatan, 16 Januari 2018

Observer

(Epi Wahyuningsih)
176

Perhitungan Persentase Ketercapaian Hasil Observasi Peserta didik


Pertemuan I

Kelompok
Perhitungan
yang Rata-
Tahap Total Persentase
Indikator Melaksan rata
Pembelajaran Kelompok Ketercapaian
akan (%)
(%)
Indikator
1.1 6 6 100
Inisiasi 1.2 6 6 100 100
1.3 6 6 100
Seleksi 2.1 6 6 100 100
Eksplorasi 3.1 6 6 100 100
4.1 6 6 100
Formulasi 100
4.2 6 6 100
Koleksi 5.1 6 6 100 100
6.1 6 3 50
Persentase 75
6.2 6 6 100
Penilaian 7.1 6 6 100 100

Pertemuan II

Kelompok
Perhitungan
yang Rata-
Tahap Total Persentase
Indikator Melaksan rata
Pembelajaran Kelompok Ketercapaian
akan (%)
(%)
Indikator
1.1 6 6 100
Inisiasi 1.2 6 6 100 100
1.3 6 6 100
Seleksi 2.1 6 6 100 100
Eksplorasi 3.1 6 6 100 100
4.1 6 6 100
Formulasi 100
4.2 6 6 100
Koleksi 5.1 6 6 100 100
6.1 6 3 50
Persentase 75
6.2 6 6 100
Penilaian 7.1 6 6 100 100

Persentase Ketercapaian (%) = Jumlah kelompok yang melaksanakan kegiatan


sesuai
indikator / Kelompok x 100
177

Lampiran 11

Nilai Prestest, Posttest dan N-Gain Keterampilan Metakognitif Peserta Didik

Kelas 11 IPA 3
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 35,71 78,57 0,67 Sedang

B 21,43 64,29 0,55 Sedang

C 42,86 78,57 0,63 Sedang

D 64,29 85,71 0,60 Sedang

E 53,57 75,00 0,46 Sedang

F 32,14 67,86 0,53 Sedang

G 28,57 64,29 0,50 Sedang

H 53,57 82,14 0,62 Sedang

I 42,86 78,57 0,63 Sedang

J 14,29 75,00 0,71 Tinggi

K 7,14 57,14 0,54 Sedang

L 42,86 64,29 0,38 Sedang

M 32,14 75,00 0,63 Sedang

N 14,29 67,86 0,63 Sedang

O 35,71 78,57 0,67 Sedang

P 32,14 75,00 0,63 Sedang

Q 21,43 71,43 0,64 Sedang

R 42,86 78,57 0,63 Sedang

S 46,43 60,71 0,27 Rendah

T 35,71 71,43 0,56 Sedang

U 25,00 60,71 0,48 Sedang

V 50,00 64,29 0,29 Rendah


178

W 10,71 57,14 0,52 Sedang

X 21,43 60,71 0,50 Sedang

Y 42,86 78,57 0,63 Sedang

Z 3,57 64,29 0,63 Sedang

AA 17,86 57,14 0,48 Sedang

AB 35,71 67,86 0,50 Sedang

AC 28,57 50,00 0,30 Sedang

AD 14,29 53,57 0,46 Sedang

AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 31,67 68,81 0,54 Sedang
Min 3,57 50,00 0,27 Rendah
Max 64,29 85,71 0,71 Tinggi
SD 15,06 9,28 0,12 Rendah
66

Lampiran 12

Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Kognitif Peserta Didik

Kelas 11 IPA 3
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 83,33 83,33 0,00 Rendah

B 50,00 100,00 1,00 Tinggi

C 33,33 100,00 1,00 Tinggi

D 16,67 83,33 0,80 Tinggi

E 33,33 83,33 0,75 Tinggi

F 50,00 66,67 0,33 Sedang

G 50,00 83,33 0,67 Sedang

H 50,00 83,33 0,67 Sedang

I 50,00 83,33 0,67 Sedang

J 66,67 83,33 0,50 Sedang

K 33,33 66,67 0,50 Sedang

L 33,33 66,67 0,50 Sedang

M 16,67 100,00 1,00 Tinggi

N 50,00 66,67 0,33 Sedang

O 50,00 83,33 0,67 Sedang

P 33,33 83,33 0,75 Tinggi

Q 66,67 83,33 0,50 Sedang

R 66,67 100,00 1,00 Tinggi

S 66,67 83,33 0,50 Sedang

T 83,33 83,33 0,00 Rendah


67

U 66,67 83,33 0,50 Sedang

V 33,33 83,33 0,75 Tinggi

W 16,67 33,33 0,20 Rendah

X 83,33 83,33 0,00 Rendah

Y 83,33 100,00 1,00 Tinggi

Z 16,67 100,00 1,00 Tinggi

AA 16,67 66,67 0,60 Sedang

AB 16,67 66,67 0,60 Sedang

AC 66,67 66,67 0,00 Rendah

AD 83,33 100,00 1,00 Tinggi

AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 48,89 81,67 0,59 Sedang
Min 16,67 33,33 0,00 Rendah
Max 83,33 100,00 1,00 Tinggi
SD 23,13 14,75 0,32 Sedang
68

Lampiran 13

Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Per Sub Kategori Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik

1. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Planning Peserta Didik

Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 33,33 100,00 1,0 Tinggi

B 0,00 66,67 0,7 Sedang

C 33,33 66,67 0,5 Sedang

D 66,67 100,00 1,0 Tinggi

E 33,33 33,33 0,0 Rendah

F 16,67 66,67 0,6 Sedang

G 33,33 50,00 0,3 Rendah

H 33,33 66,67 0,5 Sedang

I 66,67 66,67 0,0 Rendah

J 0,00 33,33 0,3 Sedang

K 33,33 33,33 0,0 Rendah

L 33,33 66,67 0,5 Sedang

M 0,00 33,33 0,3 Sedang

N 33,33 33,33 0,0 Rendah

O 33,33 66,67 0,5 Sedang

P 16,67 66,67 0,6 Sedang

Q 0,00 100,00 1,0 Tinggi

R 33,33 100,00 1,0 Tinggi


69

S 33,33 33,33 0,0 Rendah

T 33,33 66,67 0,5 Sedang

U 33,33 33,33 0,0 Rendah

V 33,33 33,33 0,0 Rendah

W 16,67 66,67 0,6 Sedang

X 0,00 66,67 0,7 Sedang

Y 33,33 100,00 1,0 Tinggi

Z 0,00 50,00 0,5 Sedang

AA 16,67 33,33 0,2 Rendah

AB 33,33 66,67 0,5 Sedang

AC 33,33 66,67 0,5 Sedang

AD 33,33 66,67 0,5 Sedang

AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 26,67 61,11 0,5 Sedang

2. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Monitoring Kelas Peserta Didik

Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 33,33 33,33 0,0 Rendah

B 33,33 33,33 0,0 Rendah

C 33,33 33,33 0,0 Rendah

D 33,33 33,33 0,0 Rendah

E 50,00 50,00 0,0 Rendah


70

F 33,33 33,33 0,0 Rendah

G 0,00 33,33 0,3 Sedang

H 16,67 50,00 0,4 Sedang

I 0,00 33,33 0,3 Sedang

J 66,67 100,00 1,0 Tinggi

K 0,00 33,33 0,3 Sedang

L 33,33 50,00 0,3 Rendah

M 33,33 100,00 1,0 Tinggi

N 0,00 66,67 0,7 Sedang

O 33,33 33,33 0,0 Rendah

P 33,33 50,00 0,3 Rendah

Q 33,33 33,33 0,0 Rendah

R 33,33 66,67 0,5 Sedang

S 50,00 50,00 0,0 Rendah

T 0,00 50,00 0,5 Sedang

U 16,67 50,00 0,4 Sedang

V 50,00 50,00 0,0 Rendah

W 33,33 50,00 0,3 Rendah

X 33,33 66,67 0,5 Sedang

Y 33,33 66,67 0,5 Sedang

Z 16,67 66,67 0,6 Sedang

AA 16,67 66,67 0,6 Sedang

AB 33,33 50,00 0,3 Rendah


71

AC 33,33 50,00 0,3 Rendah

AD 33,33 50,00 0,3 Rendah

AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 28,33 51,11 0,3 Sedang

3. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Evaluation (Keseluruhan) Peserta


Didik

Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 37,50 87,50 0,80 Tinggi

B 25,00 75,00 0,67 Sedang

C 50,00 100,00 1,00 Tinggi

D 75,00 100,00 1,00 Tinggi

E 62,50 100,00 1,00 Tinggi

F 37,50 81,25 0,70 Tinggi

G 37,50 81,25 0,70 Tinggi

H 75,00 100,00 1,00 Tinggi

I 50,00 100,00 1,00 Tinggi

J 0,00 81,25 0,81 Tinggi

K 0,00 75,00 0,75 Tinggi

L 50,00 68,75 0,38 Sedang

M 43,75 81,25 0,67 Sedang

N 12,50 81,25 0,79 Tinggi


72

O 37,50 100,00 1,00 Tinggi

P 37,50 87,50 0,80 Tinggi

Q 25,00 75,00 0,67 Sedang

R 50,00 75,00 0,50 Sedang

S 50,00 75,00 0,50 Sedang

T 37,50 81,25 0,70 Tinggi

U 25,00 75,00 0,67 Sedang

V 56,25 81,25 0,57 Sedang

W 0,00 56,25 0,56 Sedang

X 25,00 56,25 0,42 Sedang

Y 50,00 75,00 0,50 Sedang

Z 0,00 68,75 0,69 Sedang

AA 18,75 62,50 0,54 Sedang

AB 37,50 75,00 0,60 Sedang

AC 25,00 43,75 0,25 Rendah

AD 0,00 50,00 0,50 Sedang

AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 34,38 78,33 0,68 Sedang

4. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Evaluation (Planning) Peserta Didik

Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 37,5 100 1,00 Tinggi
73

B 25 75 0,67 Sedang

C 50 100 1,00 Tinggi

D 75 100 1,00 Tinggi

E 50 100 1,00 Tinggi

F 37,5 75 0,60 Sedang

G 37,5 87,5 0,80 Tinggi

H 75 100 1,00 Tinggi

I 50 100 1,00 Tinggi

J 0 87,5 0,88 Tinggi

K 0 75 0,75 Tinggi

L 75 62,5 -0,50 Rendah

M 50 87,5 0,75 Tinggi

N 0 75 0,75 Tinggi

O 37,5 100 1,00 Tinggi

P 50 100 1,00 Tinggi

Q 50 75 0,50 Sedang

R 50 75 0,50 Sedang

S 50 75 0,50 Sedang

T 37,5 87,5 0,80 Tinggi

U 25 75 0,67 Sedang

V 62,5 87,5 0,67 Sedang

W 0 50 0,50 Sedang

X 25 50 0,33 Sedang
74

Y 50 75 0,50 Sedang

Z 0 62,5 0,63 Sedang

AA 0 62,5 0,63 Sedang

AB 37,5 75 0,60 Sedang

AC 25 37,5 0,17 Rendah

AD 0 50 0,50 Sedang

AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 35,42 78,75 0,67 Sedang

5. Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain Sub Evaluation (Monitoring) Peserta Didik

Kelas Eksperimen
Peserta didik
Pretest Posttest N-Gain Kriteria
A 37,5 75 0,60 Sedang

B 25 75 0,67 Sedang

C 50 100 1,00 Tinggi

D 75 100 1,00 Tinggi

E 75 100 1,00 Tinggi

F 37,5 87,5 0,80 Tinggi

G 37,5 75 0,60 Sedang

H 75 100 1,00 Tinggi

I 50 100 1,00 Tinggi

J 0 75 0,75 Tinggi

K 0 75 0,75 Tinggi
75

L 25 75 0,67 Sedang

M 37,5 75 0,60 Sedang

N 25 87,5 0,83 Tinggi

O 37,5 100 1,00 Tinggi

P 25 75 0,67 Sedang

Q 0 75 0,75 Tinggi

R 50 75 0,50 Sedang

S 50 75 0,50 Sedang

T 37,5 75 0,60 Sedang

U 25 75 0,67 Sedang

V 50 75 0,50 Sedang

W 0 62,5 0,63 Sedang

X 25 62,5 0,50 Sedang

Y 50 75 0,50 Sedang

Z 0 75 0,75 Tinggi

AA 37,5 62,5 0,40 Sedang

AB 37,5 75 0,60 Sedang

AC 25 50 0,33 Sedang

AD 0 50 0,50 Sedang

AE - - - -
AF - - - -
N 30 Peserta didik
Mean 33,33 77,92 0,69 Sedang
76

Lampiran 14

Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Per Sub Kategori Pretest dan Posttest


Peserta Didik

1. Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Per Sub Kategori Pretest Peserta


Didik

Sub Keterampilan Metakognitif


Planning Monitoring Evaluation
Peserta
No Soal No Soal No Soal
didik
Total Total 1.4 2.4 Total
1.1 1.2 1.2 2.2
a b a b
A 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 6
B 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 4
C 1 1 2 1 1 2 3 3 1 1 8
D 2 2 4 1 1 2 3 3 3 3 12
E 1 1 2 1 2 3 2 3 2 3 10
F 1 0 1 2 0 2 3 3 0 0 6
G 1 1 2 0 0 0 2 2 1 1 6
H 1 1 2 1 0 1 3 3 3 3 12
I 2 2 4 0 0 0 2 2 2 2 8
J 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0
K 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0
L 1 1 2 1 1 2 3 1 3 1 8
M 0 0 0 1 1 2 3 3 1 0 7
N 1 1 2 0 0 0 0 1 0 1 2
O 2 0 2 2 0 2 3 3 0 0 6
P 1 0 1 2 0 2 4 2 0 0 6
Q 0 0 0 1 1 2 2 0 2 0 4
R 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 8
S 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 8
T 2 0 2 0 0 0 3 3 0 0 6
U 1 1 2 1 0 1 2 2 0 0 4
V 1 1 2 1 2 3 3 2 2 2 9
W 1 0 1 1 1 2 0 0 0 0 0
X 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 4
Y 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 8
Z 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
AA 1 0 1 1 0 1 0 3 0 0 3
AB 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 6
77

AC 2 0 2 2 0 2 2 2 0 0 4
AD 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0
∑ 29 19 48 31 20 51 55 53 30 27 165
% 26,67 28,33 34,38

Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100

2. Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Per Sub Kategori Posttest Peserta


Didik

Sub Keterampilan Metakognitif


Planning Monitoring Evaluation
Peserta
No Soal No Soal No Soal
didik
Total Total 1.4 2.4 Total
1.1 1.2 1.2 2.2
a b a b
A 3 3 6 1 1 2 4 3 4 3 14
B 2 2 4 1 1 2 3 3 3 3 12
C 2 2 4 1 1 2 4 4 4 4 16
D 3 3 6 1 1 2 4 4 4 4 16
E 1 1 2 1 2 3 4 4 4 4 16
F 2 2 4 1 1 2 3 3 3 4 13
G 1 2 3 1 1 2 4 3 3 3 13
H 2 2 4 2 1 3 4 4 4 4 16
I 2 2 4 1 1 2 4 4 4 4 16
J 1 1 2 3 3 6 4 3 3 3 13
K 1 1 2 1 1 2 3 3 3 3 12
L 2 2 4 2 1 3 2 3 3 3 11
M 1 1 2 3 3 6 4 3 3 3 13
N 1 1 2 3 1 4 3 3 3 4 13
O 2 2 4 1 1 2 4 4 4 4 16
P 2 2 4 2 1 3 4 3 4 3 14
Q 3 3 6 1 1 2 3 3 3 3 12
R 3 3 6 2 2 4 3 3 3 3 12
S 1 1 2 2 1 3 3 3 3 3 12
T 2 2 4 1 2 3 3 2 4 4 13
U 1 1 2 2 1 3 3 3 3 3 12
V 1 1 2 2 1 3 4 3 3 3 13
W 2 2 4 2 1 3 2 3 2 2 9
X 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 9
78

Y 3 3 6 2 2 4 3 3 3 3 12
Z 2 1 3 2 2 4 2 3 3 3 11
AA 1 1 2 2 2 4 3 3 2 2 10
AB 2 2 4 2 1 3 3 3 3 3 12
AC 2 2 4 2 1 3 1 2 2 2 7
AD 2 2 4 2 1 3 2 2 2 2 8
∑ 55 55 110 51 41 92 95 93 94 94 376
% 61,11 51,11 78,33

Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100
3. Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Sub Evaluation (Planning dan
Monitoring) Pretest Peserta Didik

Sub Evaluation
(Planning) (Monitoring)
Peserta
No Soal No. Soal
didik
a Total b Total
1.4 2.4 1.4 2.4
A 2 1 3 2 1 3
B 1 1 2 1 1 2
C 3 1 4 3 1 4
D 3 3 6 3 3 6
E 2 2 4 3 3 6
F 3 0 3 3 0 3
G 2 1 3 2 1 3
H 3 3 6 3 3 6
I 2 2 4 2 2 4
J 0 0 0 0 0 0
K 0 0 0 0 0 0
L 3 3 6 1 1 2
M 3 1 4 3 0 3
N 0 0 0 1 1 2
O 3 0 3 3 0 3
P 4 0 4 2 0 2
Q 2 2 4 0 0 0
R 2 2 4 2 2 4
S 2 2 4 2 2 4
T 3 0 3 3 0 3
U 2 0 2 2 0 2
79

V 3 2 5 2 2 4
W 0 0 0 0 0 0
X 1 1 2 1 1 2
Y 2 2 4 2 2 4
Z 0 0 0 0 0 0
AA 0 0 0 3 0 3
AB 2 1 3 2 1 3
AC 2 0 2 2 0 2
AD 0 0 0 0 0 0
∑ 55 30 85 53 27 80
% 35,42 33,33

Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100
4. Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Sub Evaluation (Planning dan
Monitoring) Posttest Peserta Didik

Sub Evaluation
(Planning) (Monitoring)
Peserta
No Soal No. Soal
didik
a Total b Total
1.4 2.4 1.4 2.4
A 4 4 8 3 3 6
B 3 3 6 3 3 6
C 4 4 8 4 4 8
D 4 4 8 4 4 8
E 4 4 8 4 4 8
F 3 3 6 3 4 7
G 4 3 7 3 3 6
H 4 4 8 4 4 8
I 4 4 8 4 4 8
J 4 3 7 3 3 6
K 3 3 6 3 3 6
L 2 3 5 3 3 6
M 4 3 7 3 3 6
N 3 3 6 3 4 7
O 4 4 8 4 4 8
P 4 4 8 3 3 6
Q 3 3 6 3 3 6
R 3 3 6 3 3 6
80

S 3 3 6 3 3 6
T 3 4 7 2 4 6
U 3 3 6 3 3 6
V 4 3 7 3 3 6
W 2 2 4 3 2 5
X 2 2 4 3 2 5
Y 3 3 6 3 3 6
Z 2 3 5 3 3 6
AA 3 2 5 3 2 5
AB 3 3 6 3 3 6
AC 1 2 3 2 2 4
AD 2 2 4 2 2 4
∑ 95 94 189 93 94 187
% 78,75 77,92

Keterangan :
Ketercapaian = jumlah skor soal yang didapat / skor total maks *100
81

Lampiran 15

Ketercapaian Kognitif Per Sub Konsep Pretest dan Posttest Peserta Didik

1. Ketercapaian Kognitif Per Sub Konsep Pretest Peserta Didik

Sub Konsep 3
Sub Konsep 2
Peserta Struktur dan fungsi sel penyusun
Menu sehat
didik jaringan sistem pencernaan
No Soal. 1 No Soal. 2
A 2 3
B 2 1
C 1 1
D 1 0
E 1 1
F 3 0
G 3 0
H 2 1
I 3 0
J 1 3
K 2 0
L 1 1
M 1 0
N 3 0
O 3 0
P 2 0
Q 1 3
R 1 3
S 1 3
T 3 2
U 1 3
V 1 1
W 1 0
X 2 3
Y 2 3
Z 0 1
AA 1 0
AB 1 0
AC 1 3
AD 2 3
∑ 49 39
% 54,44 43,33
82

2. Ketercapaian Kognitif Per Sub Konsep Posttest Peserta Didik

Sub Konsep 3
Sub Konsep 2
Peserta Struktur dan fungsi sel penyusun
Menu sehat
didik jaringan sistem pencernaan
No Soal. 1 No Soal. 2
A 2 3
B 3 3
C 3 3
D 2 3
E 2 3
F 2 2
G 2 3
H 2 3
I 2 3
J 2 3
K 2 2
L 2 2
M 3 3
N 2 2
O 2 3
P 2 3
Q 2 3
R 3 3
S 2 3
T 2 3
U 2 3
V 2 3
W 1 1
X 2 3
Y 3 3
Z 3 3
AA 2 2
AB 2 2
AC 2 2
AD 3 3
∑ 66 81
% 73,33 90,00
83

Lampiran 16

Rubrik Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)

1. Rubrik LKPD Pertemuan I “Menguji Kandungan Nutrisi pada Makanan”


Kunci Jawaban Kriteria Penelitian Skor
Seleksi (1) Mengandung variabel bebas dan 5
Rumusan masalah lembar kerja terikat, sesuai dengan permasalahan
peserta didik dengan judul “Menguji yang akan diteliti dalam kalimat
Kandungan Nutrisi pada Makanan” tanya, tepat serta dikemas dalam
antara lain: bahasa yang singkat, padat dan jelas.
1. Bagaimana cara menguji Mengandung variabel bebas dan 4
kandungan karbohidrat, gula, terikat, sesuai dengan permasalahan
protein, dan lemak pada yang akan diteliti dalam kalimat
makanan? tanya, kurang tepat dan dalam
2. Makanan apa saja yang bahasa yang bertele-tele.
mengandung karbohidrat, Hanya terdapat salah satu variabel 3
gula, protein, dan lemak? dalam kalimat tanya, tepat dikemas
dalam bahasa yang singkat, padat
dan
jelas.
Hanya terdapat salah satu variabel 2
dalam bentuk pernyataan, kurang
tepat dan bertele-tele.
Tidak ada variabel, dalam bentuk 1
pernyataan, kurang tepat dan bertele-
tele.
Seleksi (2) Masuk akal, menjawab 5
Hipotesis untuk lembar kerja peserta permasalahan yang diberikan dalam
didik dengan judul “Menguji bentuk pernyataan, sesuai referensi,
Kandungan Nutrisi pada Makanan” dikemas
antara lain: dalam bahasa yang singkat, padat
1. Jika makanan ditetesi lugol dan jelas terkait judul lembar kerja
dan berubah warna menjadi peserta didik.
biru kehitaman maka Masuk akal, menjawab 4
makanan tersebut permasalahan yang diberikan dalam
mengandung karbohidrat bentuk pernyataan namun
(amilum). Jika makanan berdasarkan opini
ditetesi larutan benedict lalu penulis dan bertele-tele terkait judul
dipanaskan dan warna lembar kerja peserta didik.
berubah merah bata, maka Masuk akal, tidak menjawab 3
makanan tersebut permasalahan yang diberikan, dalam
84

mengandung gula. Jika bentuk pernyataan, valid (sesuai


makanan ditetesi larutan referensi) dan dalam bahasa yang
biuret dan warna berubah singkat, padat dan jelas terkait judul
menjadi ungu berarti lembar kerja peserta didik.
mengandung protein. Jika Tidak masuk akal dan tidak 2
makanan diletakan diatas menjawab permasalahan yang
kertas hvs dan transparan diberikan, dalam bentuk pertanyaan,
maka makanan tersebut berdasarkan opini penulis, dan
mengandung lemak bertele-tele terkait judul lembar kerja
2. Bahan makanan yang peserta didik.
mengandung Tidak memberikan jawaban 1
karbohidrat/amilum adalah sementara, kurang tepat, dalam
kentang, bahan makanan yang bentuk pertanyaan, berdasarkan
mengandung glukosa adalah opini penulis dan bertele-tele terkait
madu. Sedangkan bahan judul lembar kerja peserta didik.
makanan yang mengandung
protein adalah putih telur, dan
bahan makanan yang
mengandung lemak adalah
minyak.
Eksplorasi Menyebutkan langkah kerja dengan 3
Langkah Kerja: tepat dan berurutan.
1. Buatlah ekstrak menggunakan Menyebutkan langkah kerja dengan 2
lumpang alu porselen dari tepat dan tidak berurutan.
bahan makanan yang akan Menyebutkan langkah kerja dengan 1
diteliti, serta bahan makanan tidak tepat, tidak berurutan.
yang akan menjadi indikator
(standar). Masing-masing
ekstrak dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan diberi
nomor.
2. Untuk menentukan adanya
lemak. Oleskanlah minyak
goreng dan bahan makanan
pada kertas putih kemudian
keringkanlah kertas tersebut
dan diterawangkan pada
cahaya.
3. Untuk menentukan adanya
karbohidrat. Masukanlah
beberapa tetes pada plat tetes.
Tambahkanlah 3-5 tetes
85

larutan iodin atau larutan


lugol dan amati perubahan
warna yang terjadi.
4. Untuk menemukan adanya
glukosa. Masukanlah 1 cc (20
tetes) larutan Benedict atau
campuran 5 tetes Fehling A
dan 5 tetes Fehling B.
Panaskanlah campuran
tersebut ke dalam penangas
air. Amatilah perubahan
warna yang terjadi.
5. Untuk menentukan adanya
protein. Masukanlah beberapa
tetes putih telur dan ekstrak
bahan makanan pada plat
tetes. Tambahkanlah 3-5 tetes
larutan biuret atau campuran
larutan CuSO4 dan NaOH
pada putih telur tadi.
Amatilah perubahan warna
yang terjadi.
6. Perubahan yang terjadi
standar pada bahan makanan
menjadi indikator untuk
bahan makanan lainnya.
Amatilah bahan makanan
mana saja yang mengandung
lemak, karbohidrat/ amilum,
glukosa, dan protein.
7. Catatlah hasil pengamatan
pada tabel.
Formulasi Mengisi data tabel pengamatan 24
1. Kentang jika ditetesi lugol dengan lengkap dan benar sama
akan berubah menjadi warna dengan kunci jawaban dengan
hitam dan mengandung kriteria penilaian @skor 1 setiap
karbohidrat/amilum kolom di tabel.
2. Madu jika ditetesi benedict
lalu dipanaskan akan berubah
menjadi warna merah bata
dan mengandung gula
3. Putih telur jika ditetesi biuret
86

akan berubah menjadi warna


ungu dan mengandung
protein
4. Minyak di letakan diatas
kertas transparan jika terdapat
noda transparan maka bahan
makanan tersebut
mengandung lemak.
Koleksi
Peserta didik dalam LKPD berbasis inkuiri terbimbing diberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan pengamatan yang telah dilakukan.
Berikut panduan kunci jawaban bahan diskusi peserta didik:
1. Berdasarkan data percobaan, Menyebutkan bahan makanan 3
jenis bahan makanan apakah dengan tepat dan disertai alasan
yang mengandung berdasarkan kegiatan
amilum/karbohidrat? pengamatan, didukung referensi.
Jawaban: Kentang. Karena Hanya menyebutkan bahan 2
saat diteteskan lugol terjadi makanan tanpa disertai alasan
perubahan warna menjadi dan tidak didukung referensi.
warna hitam. Tidak menyebutkan bahan 1
makanan tanpa disertai alasan
dan tidak didukung referensi.
2. Berdasarkan data percobaan, Menyebutkan bahan makanan 3
jenis bahan makanan apakah dengan tepat dan disertai alasan
yang mengandung protein? berdasarkan kegiatan
Jawaban: Putih telur. Karena pengamatan, didukung referensi.
saat ditetesi biuret terjadi Hanya menyebutkan bahan 2
berubah menjadi warna ungu. makanan tanpa disertai alasan
dan tidak didukung referensi.
Tidak menyebutkan bahan 1
makanan tanpa disertai alasan
dan tidak didukung referensi.
3. Berdasarkan data percobaan, Menyebutkan bahan makanan 3
jenis bahan makanan apakah dengan tepat dan disertai alasan
yang mengandung glukosa? berdasarkan kegiatan
Jawaban: Madu. Karena saat pengamatan, didukung referensi.
ditetesi larutan benedict dan Hanya menyebutkan bahan 2
dipanaskan terjadi perubahan makanan tanpa disertai alasan
warna menjadi merah bata. dan tidak didukung referensi.
Tidak menyebutkan bahan 1
makanan tanpa disertai alasan
dan tidak didukung referensi.
87

4. Berdasarkan data percobaan, Menyebutkan bahan makanan 3


jenis bahan makanan apakah dengan tepat dan disertai alasan
yang mengandung lemak? berdasarkan kegiatan
Jawaban: Minyak. Karna pengamatan, didukung referensi.
terdapat noda transparan Hanya menyebutkan bahan 2
maka bahan makanan tersebut makanan tanpa disertai alasan
mengandung lemak. dan tidak didukung referensi.
Tidak menyebutkan bahan 1
makanan tanpa disertai alasan
dan tidak didukung referensi.
5. Berdasarkan data percobaan, Menyebutkan bahan makanan 3
jenis bahan makanan apakah dengan tepat dan disertai alasan
yang mengandung lebih dari berdasarkan kegiatan
satu zat makanan? pengamatan, didukung referensi.
Jawaban: Madu mengandung Hanya menyebutkan bahan 2
glukosa dan karbohidrat. makanan tanpa disertai alasan
dan tidak didukung referensi.
Tidak menyebutkan bahan 1
makanan tanpa disertai alasan
dan tidak didukung referensi.
Penilaian Kesimpulan lengkap dan tepat 5
Buatlah kesimpulan berdasarkan data sesuai data yang ada, dan
percobaan yang anda lakukan! menjawab rumusan
Kesimpulan yang dapat diambil dari masalah/pertanyaan penelitian
kegiatan praktikum adalah: Kesimpulan tepat sesuai data 4
• Untuk mengetahui ada nya yang ada dan menjawab rumusan
karbohidrat atau amilum yaitu masalah/ pertanyaan penelitian,
ditetesi dengan lugol, dan tetapi tidak lengkap
terjadi peerubahan warna Kesimpulan sesuai data yang ada, 3
menjadi hitam. tetapi tidak lengkap dan tidak
• Untuk mengetahui ada nya menjawab rumusan
protein yaitu ditetesi dengan masalah/pertanyaan penelitian
biuret, dan terjadi peerubahan Kesimpulan yang dibuat tidak 2
warna menjadi ungu. sesuai dengan data, tetapi
• Untuk mengetahui ada nya menjawab rumusan
lemak yaitu dengan diletakan masalah/pertanyaan penelitian
diatas kertas transparan jika Kesimpulan yang dibuat tidak 1
terdapat noda transparan sesuai dengan data dan tidak
maka bahan makanan tersebut menjawab rumusan
mengandung lemak. masalah/pertanyaan penelitian
• Yang mengandung
karbohidrat adalah kentang.
88

• Yang mengandung glukosa


adalah madu.
• Yang mengandung protein
adalah putih telur.
• Yang mengandung lemak
adalah minyak.
Presentasi Mengkomunikasikan jawaban 3
Presentasikan hasil percobaan yang di dapat kepada teman antar
kelompokmu kepada kelompok kelompok, berani
lainnya! mengemukakan pendapat,
mengharagai hasil temuan
kelompok lain.
Mengkomunikasikan jawaban 2
yang di dapat kepada teman antar
kelompok, tidak berani
mengemukakan pendapat,
mengharagai hasil temuan
kelompok lain.
Mengkomunikasikan jawaban 1
yang di dapat kepada teman antar
kelompok, berani
mengemukakan pendapat, tidak
mengharagai hasil temuan
kelompok lain.

2. Rubrik LKPD Pertemuan I “Sistem Pencernaan pada Manusia”

Kunci Jawaban Kriteria Penelitian Skor


Seleksi (1) Mengandung variabel bebas dan 5
Rumusan masalah lembar kerja terikat, sesuai dengan
peserta didik dengan judul “Sistem permasalahan yang akan diteliti
Pencernaan Pada Manusia” antara lain: dalam kalimat tanya, tepat serta
1. Bagaimana proses pencernaan dikemas dalam bahasa yang
pada manusia? singkat, padat dan jelas.
2. Apa yang terjadi jika salah satu Mengandung variabel bebas dan 4
organ pencernaan tidak terikat, sesuai dengan
berfungsi dengan baik? permasalahan yang akan diteliti
dalam kalimat tanya, kurang tepat
dan dalam bahasa yang bertele-
tele.
Hanya terdapat salah satu variabel 3
89

dalam kalimat tanya, tepat dikemas


dalam bahasa yang singkat, padat
dan
jelas.
Hanya terdapat salah satu variabel 2
dalam bentuk pernyataan, kurang
tepat dan bertele-tele.
Tidak ada variabel, dalam bentuk 1
pernyataan, kurang tepat dan
bertele-tele.
Seleksi (2) Masuk akal, menjawab 5
Hipotesis untuk lembar kerja peserta permasalahan yang diberikan
didik dengan judul “Sistem Pencernaan dalam bentuk pernyataan, sesuai
Pada Manusia” antara lain: referensi, dikemas
1. Terdapat dua proses pencernaan dalam bahasa yang singkat, padat
pada manusia yaitu secara dan jelas terkait judul lembar kerja
mekanis dan kimiawi. peserta didik.
2. Jika salah satu organ Masuk akal, menjawab 4
pencernaan tidak berfungsi permasalahan yang diberikan
dengan baik, maka organ yang dalam bentuk pernyataan namun
lain juga tidak bisa berfungsi berdasarkan opini
dengan maksimal. penulis dan bertele-tele terkait
judul lembar kerja peserta didik.
Masuk akal, tidak menjawab 3
permasalahan yang diberikan,
dalam bentuk pernyataan, valid
(sesuai referensi) dan dalam
bahasa yang singkat, padat dan
jelas terkait judul lembar kerja
peserta didik.
Tidak masuk akal dan tidak 2
menjawab permasalahan yang
diberikan, dalam bentuk
pertanyaan, berdasarkan opini
penulis, dan bertele-tele terkait
judul lembar kerja peserta didik.
Tidak memberikan jawaban 1
sementara, kurang tepat, dalam
bentuk pertanyaan, berdasarkan
opini penulis dan bertele-tele
terkait judul lembar kerja peserta
didik.
90

Eksplorasi (1) Menyebutkan referennsi dengan 4


Mencari referensi untuk mengerjakan tepat dan berurutan.
lembar kerja peserta didik dengan judul Menyebutkan referensi dengan 3
“Sistem Pencernaan pada Manusia” tepat dan tidak berurutan.
antara lain: Menyebutkan tiga atau dua 2
1. Proses pencernaan pada referensi dengan tepat dan
manusia. berurutan.
2. Saluran pencernaan pada Menyebutkan tiga atau dua 1
manusia. referensi dengan dan tidak
3. Kelenjar pencernaan pada berurutan.
manusia.
4. Gangguan/penyakit pada sistem
pencernaan pada manusia.
Eksplorasi (2) Menyebutkan langkah kerja 3
Langkah Kerja: dengan tepat dan berurutan.
1. Siapkanlah alat dan bahan. Menyebutkan langkah kerja 2
2. Bacalah informasi (teori) awal dengan tepat dan tidak berurutan.
yang terdapat di LKPD. Menyebutkan langkah kerja 1
3. Catatlah poin-poin penting yang dengan tidak tepat, tidak berurutan.
akan dipelajari.
4. Carilah refensi lain terkait poin-
poin penting tersebut di
berbagai media lain (buku,
internet dll).
5. Aamatilah gambar dan
mejawab pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat di
LKPD.
6. Buatlah kesimpulan
berdasarkan data yang didapat.
7. Tuliskan sumber referensi yang
didapat.
Formulasi Mengisi data pengamatan dengan 24
Berdasarkan gambar: lengkap dan tepat sama dengan
1. Kelenjar Ludah kunci jawaban dengan kriteria
2. Parotis penilaian @skor 1 setiap nomor.
3. Submandibularis (bawah
rahang)
4. Sublingualis (bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
91

8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. Duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Illeum
21. Sekum
22. Appendiks/ Umbai cacing
23. Rektum/ Poros usus
24. Anus
Koleksi
Peserta didik dalam LKPD berbasis inkuiri terbimbing diberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan. Berikut panduan
kunci jawaban bahan diskusi peserta didik:
1. Di dalam sistem pencernaan Menyebutkan saluran pencernaan 3
makanan pada manusia tersusun dan kelenjar pencernaan dengan
atas saluran pencernaan dan tepat dan berurutan.
kelenjar pencernaan. Menyebutkan saluran pencernaan 2
Identifikasi organ-organ apa dan kelenjar pencernaan dengan
saja yang termasuk ke dalam tepat dan tidak berurutan.
saluran pencernaan dan kelenjar Menyebutkan saluran pencernaan 1
pencernaan! dan kelenjar pencernaan dengan
Jawaban: Organ-organ yang tidak tepat dan tidak berurutan.
termasuk saluran pencernaan
adalah mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus
besar, rektum dan anus. Organ-
organ yang termasuk kelenjar
pencernaan adalah kelenjar
ludah, empedu, lambung,
pankreas.
2. Lengkapilah tabel berikut ini Mengisi tabel pengamatan dengan 30
berdasarkan gambar di tahap lengkap dan tepat sama dengan
formulasi! kunci jawaban dengan kriteria
Jawaban: penilaian @skor 3 untuk kolom
92

1.Mulut proses yang terjadi dan @skor 2


Terjadi proses ingesti dan untuk kolom gangguan yang
mastikasi. Pencernaan mungkin terjadi.
mekanis dengan gigi dan
lidah. Pencernaan kimiawi
dengan enzim
amilase/ptialin yang
dihasilkan kelenjar ludah.
Gangguan yang mungkin
terjadi diantaranya
sariawan, radang mulut,
infeksi gusi.
2.Kerongkongan (Esofagus)
Terjadi proses deglutisis
dan pencernaan mekanis
yaitu gerak peristaltik.
Gangguan yang mungkin
terjadi diantaranya akalasia,
penyakit amandel, kanker
kerongkongan.
3.Lambung
Terjadi proses digesti,
pencernaan mekanik dengan
gerak peristaltik,
pencernaan kimiawi dengan
HCl, enzim pepsinogen,
enzim pepsin, dan enzim
renin. Gangguan yang
mungkin terjadi diantaranya
gastritis, ulkus peptikum,
peritonitis.
4.Usus Penyerapan (Illeum)
Terjadi proses absorbsi,
pencernaan kimiawi dengan
enzim amilase, tripase,
tripsin, getah empedu untuk
mengelmusi lemak.
Gangguan yang mungkin
terjadi diantaranya esteritis,
cellia disease, lactose
intolerance.
5.Usus Besar (Kolon)
93

Terjadi proses penyerapan


kembali air dan garam yang
berasal dari zat-zat buangan
dari usus halus. Dan terjadi
pembentukkan feses pada
usus besar dibantu oleh
bakteri Esherichia coli.
Gangguan yang mungkin
terjadi diantaranya esteritis,
kolitis, sembelit.
6.Apendiks/Usus Buntu
Belum diketahu fungsinya.
Gangguan yang mungkin
terjadi diantaranya
apendisitis.
3. Zat-zat makanan yang Menjelaskan proses pencernaan 3
terkandung dalam makanan pada makanan yang mengandung
terdiri dari karbohidrat, protein, karbohidrat dan lemak dengan
lemak, vitamin, air, dan lengkap dan tepat.
mineral. Apabila kita memakan Menjelaskan proses pencernaan 2
makanan yang mengandung pada makanan yang mengandung
karbohidrat dan lemak. karbohidrat dan lemak tidak
Bagaimanakah proses lengkap dan tepat.
pencernaan makanan tersebut di Menjelaskan proses pencernaan 1
dalam tubuh? pada makanan yang mengandung
Jawaban: karbohidrat dan lemak dengan
Proses pencernaan tidak lengkap dan kurang tepat.
karbohidrat: Makanan
dikunyah menjadi nmolekul
kecil di mulut. Di mulai di
rongga mulut yaitu terdapat
enzim amilase/ptialin yang
dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Enzim amilase menghidrolisis
pati (salah satu polisakarida)
menjadi maltosa. Aktivitas
enzim ptialin dari air liur
dihambat oleh zat asam yang
disekresikan oleh lambung.
Makanan kemudian bercampur
dengan getah pankreas dalam
usus dua belas jari. Jika pati
94

yang belum dipecah, akan


dicerna oleh amilase yang
diperoleh dari sekresi pankreas.
Mangalami dua proses yaitu 1)
masuk ke dalam aliran darah, 2)
dirubah menjadi glikogen (jika
di hati terdapat kelebihan
glukosa).
Proses pencernaan lemak:
Makanan dikunyah menjadi
nmolekul kecil di mulut.
Pencernaan lemak di mulai di
duodenum. Dalam duodenum,
lemak diemulsi oleh garam
empedu membentuk butir
lemak yang lebih kecil untuk
meningkatkan luas permukaan
lemak yang kontak dengan
enzim lipase pankreas. Lipase
memecah asam lemak dan
gliserol yang diabsorbsi dari
usus halus. Di ubah menjadi
senyawa yang diperlukan oleh
jaringan. Dibawa darah ke
jaringan/organ dihidrolisis lagi).
Sebagian besar disimpan dalam
jaringan adiposa.
4. Carilah informasi di berbagai Menjelaskan penyebab, gejala, dan 3
media (buku, internet dll) cara menanggulanginya dengan
mengenai satu gangguan/ tepat dan dalam bahasa yang
penyakit pada sistem singkat, padat dan jelas.
pencernaan disertai penyebab, Menjelaskan penyebab, gejala, dan 2
gejala dan cara mengatasinya! cara menanggulanginya dengan
Jawaban:Salah satu contoh tepat dan dalam bahasa yang
gangguan/penyakit pada sistem bertele-tele.
pencernaan ialah diare. Menjelaskan penyebab, gejala, dan 1
Penyebab diare karena adanya cara menanggulanginya dengan
iritasi pada selaput lendir tidak tepat dan dalam bahasa yang
dinding kolon yang disebabkan bertele-tele.
oleh bakteri disentri, diet yang
salah, dan makanan yang tidak
higenis. Gejala diare diantarany
95

kram perut, nyerin perut,


demam, pusing karna dehidrasi,
muntah, tinja encer bercampur
darah dan lendir. Cara
mengatasinya minum cairan
pengganti dan campuran
elektrolit (oralit), minum obat
diare.
Penilaian Kesimpulan lengkap dan tepat 5
Buatlah kesimpulan berdasarkan data sesuai data yang ada, dan
yang Anda dapatkan! menjawab rumusan
1. Proses pencernaan terbagi masalah/pertanyaan penelitian
menjadi pencernaan mekanis Kesimpulan tepat sesuai data yang 4
dan kimiawi. ada dan menjawab rumusan
2. Proses pencernaan meliputi masalah/ pertanyaan penelitian,
ingesti, mastikasi, deglutisi, tetapi tidak lengkap
digesti, absorpsi, dan defekasi. Kesimpulan sesuai data yang ada, 3
3. Organ saluran pencernaan tetapi tidak lengkap dan tidak
meliputi mulut, kerongkongan, menjawab rumusan
lambung, usus halus, usus masalah/pertanyaan penelitian
besar, rektum dan anus. Kesimpulan yang dibuat tidak 2
4. Organ kelenjar pencernaa sesuai dengan data, tetapi
meliputi kelenjar ludah, menjawab rumusan
empedu, lambung, pankreas. masalah/pertanyaan penelitian
5. Jika salah satu organ Kesimpulan yang dibuat tidak 1
bermasalah, sistem pencernaan sesuai dengan data dan tidak
tidak dapat berjalan dengan menjawab rumusan
baik. masalah/pertanyaan penelitian
Presentasi Mengkomunikasikan jawaban 3
Presentasikan hasil diskusi yang di dapat kepada teman antar
kelompokmu kepada kelompok kelompok, berani mengemukakan
lainnya! pendapat, mengharagai hasil
temuan kelompok lain.
Mengkomunikasikan jawaban 2
yang di dapat kepada teman antar
kelompok, tidak berani
mengemukakan pendapat,
mengharagai hasil temuan
kelompok lain.
Mengkomunikasikan jawaban 1
yang di dapat kepada teman antar
kelompok, berani mengemukakan
96

pendapat, tidak mengharagai hasil


temuan kelompok lain.
97

Lampiran 17

Nilai Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) Per Tahapan Inkuiri Peserta Didik

- Nilai LKPD I Peserta Didik


Kelompok Total
Tahapan
Skor Skor Rata
Inkuiri
Semua Maksim -
Terbimbi 1 2 3 4 5 6
Kelomp al rata
ng
ok
Inisiasi - - - - - - - - -
Seleksi 10 5 6 6 10 5 42 60 70
Eksplorasi 3 3 3 3 3 3 18 18 100
88,1
Formulasi 20 20 20 21 23 23 127 144
9
64,4
Koleksi 10 10 10 10 9 9 58 90
4
Presentasi 3 3 3 3 3 3 18 18 100
86,6
Penilaian 4 5 4 4 5 4 26 30
7
Total
Skor 50 46 46 47 53 47 289 -
80,2
Kelompok
8
Skor
60 - 360
Maksimal
Nilai 83,3 76,6 76,6 78,3 88,3 78,3 80,2
- -
Akhir 3 7 7 3 3 3 8

Skor Mentah
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
98

- Nilai LKPD II Peserta Didik


Tahapan Kelompok
Total Skor Skor
Inkuiri Rata-
Seluruh Maksim
Terbimbi 1 2 3 4 5 6 rata
Kelompok al
ng
Inisiasi - - - - - - - - -
Seleksi 10 6 8 8 10 8 50 60 83,33
Eksplorasi 7 6 6 3 5 3 30 42 71,43
Formulasi 24 24 19 24 24 19 134 144 93,06
Koleksi 36 39 39 39 39 36 228 234 97,44
Presentasi 3 3 3 3 3 3 18 18 100
Penilaian 4 4 4 3 5 3 23 30 76,67
Total
Skor
84 82 79 80 86 72 483 -
Kelompo
91,48
k
Skor
88 - 528
Maksimal
Nilai 95, 93,1
89,77 90,91 97,73 81,82 - - 91,48
Akhir 46 8
99

Lampiran 18

Uji Prasyarat Analisis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif Peserta


Didik

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Posttest
N 30 30
a,b
Normal Parameters Mean 31,6667 68,8093
Std.
15,05737 9,28136
Deviation
Most Extreme Absolute ,105 ,148
Differences Positive ,085 ,120
Negative -,105 -,148
Test Statistic ,105 ,148
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,094c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

2. UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances


Pretest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5.871 1 58 ,019

ANOVA
Pretest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
206936653.1 1 206936653.1 132.284 ,000
Groups
Within Groups 90731712.53 58 1564339.871
Total 297668365.6 59
100

Lampiran 19

Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif Peserta Didik


101

Lampiran 20

Uji Prasyarat Analisis Pretest dan Posttest Keterampilan Metakognitif Per Sub
Kategori Peserta Didik

❖ PLANNING

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Posttest
Planning Planning
Eksperimen Eksperimen
N 30 30
a,b
Normal Parameters Mean 26,6653 61,1117
Std.
17,28676 22,88455
Deviation
Most Extreme Absolute ,317 ,237
Differences Positive ,283 ,237
Negative -,317 -,229
Test Statistic ,317 ,237
c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

2. UJI HOMOGENITAS

A. Pretest

Test of Homogeneity of Variances


Pretest Planning
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,054 1 60 ,309

ANOVA
Pretest Planning
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
102

Between
42,958 1 42,958 ,181 ,672
Groups
Within Groups 14220,412 60 237,007
Total 14263,370 61

B. Posttest

Test of Homogeneity of Variances


Posttest Planning
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,213 1 60 ,142

ANOVA
Posttest Planning
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
291,788 1 291,788 ,476 ,493
Groups
Within Groups 36778,558 60 612,976
Total 37070,346 61
103

❖ MONITORING

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Posttest
Monitoring Monitoring
Eksperimen Eksperimen
N 30 30
a,b
Normal Parameters Mean 28,3320 51,1107
Std.
16,46364 18,01265
Deviation
Most Extreme Absolute ,319 ,258
Differences Positive ,247 ,258
Negative -,319 -,162
Test Statistic ,319 ,258
c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

2. UJI HOMOGENITAS

A. Pretest

Test of Homogeneity of Variances


Pretest Monitoring
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,275 1 60 ,602

ANOVA
Pretest Monitoring
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
296,134 1 296,134 1,275 ,263
Groups
Within Groups 13935,684 60 232,261
Total 14231,818 61
104

B. Posttest

Test of Homogeneity of Variances


Posttest Monitoring
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,020 1 60 ,888

ANOVA
Posttest Monitoring
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
1233,216 1 1233,216 4,045 ,049
Groups
Within Groups 18290,799 60 304,847
Total 19524,015 61

❖ EVALUATION (Planning)

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Posttest
Evaluation Evaluation
(sub (sub
planning) planning)
Eksperimen Eksperimen
N 30 30
Normal Parametersa,b Mean 35,4167 78,7500
Std.
23,91691 17,72333
Deviation
Most Extreme Absolute ,168 ,183
Differences Positive ,164 ,150
Negative -,168 -,183
Test Statistic ,168 ,183
Asymp. Sig. (2-tailed) ,030c ,012c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
105

2. UJI HOMOGENITAS

A. Pretest
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,302 1 60 ,584

ANOVA
Pretest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
1,050 1 1,050 ,002 ,965
Groups
Within Groups 33287,760 60 554,796
Total 33288,810 61

B. Posttest
Test of Homogeneity of Variances
Posttest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,008 1 60 ,930

ANOVA
Posttest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
4088,710 1 4088,710 14,770 ,000
Groups
Within Groups 16609,375 60 276,823
Total 20698,085 61

❖ EVALUATION (Planning)
106

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Posttest
Evaluation Evaluation
(sub (sub
monitoring) monitoring)
Eksperimen Eksperimen
N 30 30
Normal Parametersa,b Mean 33,3333 77,9167
Std.
22,10217 13,80410
Deviation
Most Extreme Absolute ,153 ,317
Differences Positive ,134 ,317
Negative -,153 -,250
Test Statistic ,153 ,317
Asymp. Sig. (2-tailed) ,071c ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

2. UJI HOMOGENITAS

A. Pretest

Test of Homogeneity of Variances


Pretest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,284 1 60 ,596

ANOVA
Pretest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
44,365 1 44,365 ,085 ,772
Groups
Within Groups 31349,284 60 522,488
Total 31393,649 61
107

B. Posttest

Test of Homogeneity of Variances


Posttest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
6,645 1 60 ,012

ANOVA
Posttest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
5101,321 1 5101,321 19,820 ,000
Groups
Within Groups 15443,034 60 257,384
Total 20544,355 61

Lampiran 21
108

Lembar Wawancara Pra Penelitian

Pedoman Wawancara untuk Guru


Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Tanggerang Selatan
Alamat Sekolah : Jalan Cireundeu Raya No.5 Ciputat, Tangerang Selatan
Nama Guru : Neni Handayani, S.Pd
Hari/Tanggal wawancara : Selasa, 28 November 2017
Pukul : 10.00-selesai

A. Model Pembelajaran, Materi Biologi, dan Hasil Belajar

1. Bagaimana Ibu menerapkan model pembelajaran di dalam kelas?


Jawaban: Diskusi kelompok, persentasi, dan praktikum.

2. Menurut Ibu materi apa saja yang sering ditemukan miskonsepsi pada
peserta didik?
Jawaban: Seringnya di materi kelas XII.

3. Kendala atau kesulitan apa saja yang Ibu hadapi saat mengajar biologi,
khususnya pada materi sistem pencernaan?
Jawaban: Sistem pencernaan itu materinya banyak dan harus ada praktikum
jadi waktunya sulit untuk dilaksanakan.

4. Bagaimana cara Ibu melakukan praktikum dalam konsep sistem pencernaan?


Jawaban: Biasanya uji makanan.

5. Apakah Ibu sudah pernah menggunakan model pembelajaran inkuiri


terbimbing dalam konsep sistem pencernaan?
Jawaban: Iya pernah.

6. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA 8 Tangsel?


Jawaban: Hasil belajarnya lumayan, sedang-sedang saja.

7. Bagaimana cara Ibu meningkatkan hasil belajar biologi?


Jawaban: Yang pasti penguasaan kelas, strategi pembelajaran ssesuai materi
pembelajaran, dan memotivasi anak-anak.

B. Keterampilan Metakognitif
109

8. Apakah Ibu mengetahui tentang keterampilan metakognitif?


Jawaban: Dulu pernah baca, tapi sudah lupa.

9. Apakah Ibu sudah pernah menerapkan keterampilan metakognitif dalam


pembelajaran biologi?
Jawaban: Sudah lama sekali, saya lupa. Tapi untuk sekarang ini belum.

10. Jika sudah pernah, pada materi apa dan model/ strategi pembelajaran apa
yang Ibu terapkan dalam pembelajaran?
Jawaban: Sudah lama sekali, lupa.

11. Jika pernah, apa saja kendala atau kesulitan yang dihadapi Ibu dan peserta
didik?
Jawaban: Anak-anak di sini secara kognitif masih belum maksimal, banyak
yang harus di motivasi dulu. Jadi kemandirian belajar dengan metakognitif
itu harus disesuaikan dengan materi yang kita sampaikan, model atau strategi
pembelajaran juga harus diperhatikan mana yang sesuai. Karena kalau pure
metakognitif, anak-anak di sini kemandiriannya belum terlalu baik dan
mereka tidak terlalu aktif dalam pembelajaran.

Lampiran 22
110

Dokumentasi Penelitian

Uji Keterbacaan Instrumen Uji Coba Instrumen

Proses Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai