Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Siti Nurhayati
NIM : 10.40.32.20.10.33
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syaif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Siti Nurhayati
ETOS BELAJAR MAHASISWA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Siti Nurhayati
NIM : 10.40.32.20.10.33
Pembimbing,
Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 26 Februari 2009.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial
Sidang Munaqosyah
Penguji I, Penguji II
Pembimbing,
Siti Nurhayati
Colleges Student Learned Ethos UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Key word: Religiousity, Social Cultural and College Student Learned Ethos.
ABSTRAK
Siti Nurhayati
Etos Belajar Mahasaswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Siti Nurhayati
Colleges Student Learned Ethos UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Key word: Religiousity, Social Cultural and College Student Learned Ethos.
ABSTRAK
Siti Nurhayati
Etos Belajar Mahasaswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat dan
hidayah-Nya serta tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi
Skripsi ini tidak akan bisa tuntas tanpa bantuan, bimbingan, arahan, dukungan
dan kontribusi dari banyak pihak. Olehnya, pada kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Dr. M. Amin Nurdin, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
3. Ibu Dra. Ida Rosyidah, MA dan Ibu Dra. Jaoharatul Jamilah, MSi selaku Ketua
dan Sekretaris Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
4. Bapak Dr. Masri Mansoer, MA selaku dosen pembimbing atas kesabaran, kritik,
dan saran-saran yang diberikan kepada penulis selama menyusun skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf pengajar pada program studi Sosiologi Agama (SA) atas
mendorong penulis selama menempuh studi. Seluruh staf dan karyawan Fakultas
kita sendiri. Penulis sangat berterimakasih kepada Bapak Sumadi dan Ibu Parmi
dan doa sehingga mengantar penulis pada kesuksesan dalam penyelesaian skripsi
Terima kasih atas segala persahabatan yang selama ini kita bina dengan baik dan
7. Team Of BAN. Siti Nay Nurjanah, sahabat yang tak pernah ku duga sebelumnya
dari awal Propesa Jurusan 2004. Terima kasih atas kebaikanmu yang selalu
menopangku ketika sedih hadir menyapa hariku dan menjadi pendengar setiaku
dalam banyak kisah. Nadzariyah, sahabat yang selalu membuatku terus bertanya
tentang sikap diam dan keterlambatannya dalam setiap event. Terima kasih atas
menghadapi apapun. Iik Ikrimah, sahabat yang selalu menjadi partner kerjaku
hal. Siti Suraidah, seseorang yang selalu memberikan masukan positif ketika
galau menghantauiku. Terima kasih untuk segalanya, semoga kau dan aku tak
menciptakan pelangi di sisi kelas : Ilham, Hari, Wahid, Angga, Nia, Zumy,
Soleh, Budi, dan lain–lain. Sosiologi 2005-2006. Terima kasih karena kalian
telah membantuku dalam try out penelitianku. Tyo Z. Amri, Rica H. Syah, Ade
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesain skripsi ini.
mereka, penulis hanya bisa mendoakan semoga semua yang dilakukan akan
menjadi amal shaleh dan Allah memberikan balasan pahala yang berlipat ganda.
Amin ya rabbal’alamin.
Tak ada gading yang tak retak, sebuah peribahasa yang menggambarkan
bahwa tak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dengan skripsi ini tentu saja
bukan suatu karya yang sempurna dan bebas dari kesalahan. Karena itu, saran dan
kritik dari para pembaca untuk perbaikan di masa mendatang sangat penulis nantikan.
Siti Nurhayati
DAFTAR ISI
ABSTRAC……………………………………………………………………….. i
ABSTRAK………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……. v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….…. viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. ix
PEDOMAN TRANSLITERASI………………………………………………... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….… 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………….… 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………….. 5
D. Metodologi Penelitian………………………………………………..... 5
1. Variabel Penelitian…………………………………………………. 6
2. Operasional Variabel Penelitian …………………………………… 8
3. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………. 10
4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel……. ………… 10
5. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 12
6. Teknik Uji Instrumen………………………………………………. 13
7. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 16
8. Prosedur Penelitian…………………………………………………. 17
9. Hipotesis Penelitian ……………………………………………….. 18
E. Sistematika Penulisan…………………………………………………. 20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Agama………………………………………………………………… 22
1. Agama dalam Perspektif Sosial……………………………………. 22
2. Fungsi Agama……………………………………………………… 23
3. Dimensi-dimensi Keberagamaan…………………………………... 25
B. Etos Belajar…………………………………………………………… 27
1. Pengertian Etos Belajar……………………………………………. 27
2. Aspek-aspek yang terdapat dalam Etos Belajar …………………… 34
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etos Belajar…………………… 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 70
B. Saran…………………………………………………………………. 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran XIII: Hasil Uji Regresi Linear antara Variabel Sosial Budaya dengan
ا = ض = dh
ت = t ظ = zh َ = a
ث = ts ع = ‘ ِ = i
ح = h ف = f
ء = ’
ص = sh ي = y
BAB I
PENDAHULUAN
Mei 2008 di Senayan, Gelora Bung Karno mengundang keprihatinan yang mendalam
peringatan seremonial dengan penghamburan dana, tenaga dan emosi yang sia-sia.
Namun, pemaknaan semangat perubahan untuk mencapai Indonesia yang lebih baik.
membangunkan masyarakat Indonesia secara nyata dan terencana dengan tujuan yang
terukur dan pasti. Sudah seharusnya, kebangkitan nasional dapat mengugah semangat
para generasi penerus bangsa untuk melakukan perubahan dipelbagai bidang dan
berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Budi Utomo adalah organisasi
pendidikan yang sangat peduli terhadap nasib bangsa terutama di bidang pendidikan.
Budi Utomo berusaha memajukan rakyat agar terlepas dari belenggu kemiskinan, dan
kebodohan.
memajukan negara dan rakyat, dengan munculnya kaum Intelektual yang mengubah
negara ke arah yang lebih baik. Kebangkitan nasional hendaknya dapat dihayati
Kemajuan suatu bangsa tidak hanya tergantung oleh kekayaan yang dimiliki
atau jumlah penduduk yang banyak, tetapi ditentukan oleh kemampuan sumber daya
pendidikan sebagai sarana untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas,
masa depan bangsa yang lebih cerah. Banyak contoh yang dapat dipetik dari berbagai
meskipun sumber daya alam yang dimiliki tak berlimpah, seperti Korea Selatan,
Perilaku masyarakat Indonesia dikenal dengan etos yang rendah. Hal ini
tampak pada kondisi yang terjadi pada mahasiswa di perguruan tinggi. Tercatat dalam
tingkat Asia. Sedangkan di tingkat dunia, Indonesia hanya menempati posisi 500.
Namun, mahasiswa sebagai agen perubahan tak dapat mencerminkan etos keilmuan
dan kreatifitas dalam bidang akademik. Selain itu, mahasiswa tidak lagi menghargai
yang dilakukannya. Hal itu dipertegas dalam Al-quran pada surat (Al-Anfaal : 53).
Dengan demikian, tidak ada manusia yang dapat makmur tanpa usaha yang
pada etos. Ada dua indikator yang membicarakan mengenai relevansi usaha
waktu yang lama Islam telah menunjukkan kejeniusannya sebagai pendukung dan
pendorong pesatnya perkembangan etos keilmuan.3 Lebih lanjut, dalam studi yang
dilakukan oleh Geertz pada tahun 1950-an menyatakan pertumbuhan ekonomi dan
dan Tingkah laku Ekonomi (1999) juga menyimpulkan hal yang sama untuk
membuktikan bahwa agama Islam menjadi basis etos kerja Islami untuk
menghasilkan kemajuan.
Fakta yang terjadi berbanding terbalik dengan yang seharusnya. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berbasis pada agama Islam masih terdapat banyak
hanya timbul ketika ujian dengan sistem kebut semalam.4 Padahal, etos belajar dan
memang, Islam selalu mengajarkan bahwa manusia hendaknya bersikap, berpikir dan
berbuat sesuai dengan pedoman Al-quran dan Hadis. Islam juga sangat mendorong
etos belajar. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang seluruh mahasiswanya muslim
termasuk bidang akademik. Selain itu, faktor sosial budaya di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta juga ikut andil dalam pembentukan etos belajar mahasiswa.
3 Nurcholish Madjid. Tradisi Islam (Peran dan fungsinya), (Jakarta: PARAMADINA, 1997),
hal. 31.
4Eri Sumarwan, Meluruskan Orientasi Kuliah, 30 Desember 2004, diakses melalui situs internet
http://yahoo.com// pada tanggal 11 Agustus 2008.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Selain itu, manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
akademik.
penelitian selanjutnya.
D. Metodologi Penelitian
secara umum etos belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun,
penulis mempunyai asumsi bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi etos belajar
penelitian survei yang bertujuan menjelaskan pengaruh dan hubungan antara variabel
melalui pengujian hipotesa. Senada dengan pendapat Masri Singarimbun dan Sofyan
Effendi (1989), bahwa “Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel yang akan di uji yaitu Faktor
keberagamaan (X1) dan Faktor Sosial budaya (X2) independent variable sedangkan
bantuan program SPSS (Statistic Program Social Science) 15.00 for windows. Data
yang diperoleh dihasilkan dari angket yang disebarkan kepada responden dengan
skor menurut skala likert. Selanjutnya, digunakan transformasi indeks parameter pada
setiap variabel yang akan diuji. Dalam transformasi indeks parameter, interval antara
nilai indeks terkecil dengan nilai indeks terbesar adalah 1 - 100. Maka, transformasi
5 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,
1989) hal. 21
indeks parameter adalah hasil dari penjumlahan nilai transformasi dari setiap
parameter. Seperti yang dikutip oleh Masri Mansoer dalam disertasi ”Perilaku
Nilai variabel merupakan nilai indeks yang didapat dari penjumlahan indeks
6 Masri Mansoer, 2008, Perilaku Keberagamaan Remaja ( Kasus pada siswa SLTA di Kota
Jakarta Selatan, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak, Disertasi Pasca Sarjana IPB, hal.
114.
2. Operasional Variabel Penelitian
Konsep yang masih abstrak, tidak dapat diukur dan disajikan dalam bentuk
bilangan. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran terhadap konsep yang masih
abstrak yang disebut sebagai definisi operasional. Menurut Masri Singarimbun dan
7 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy, Metodologi Penelitian Survei, hal. 39.
• Keterlibatan aktif dalam
diskusi keagamaan.
Ketaatan dalam menjalankan
shalat wajib, shalat sunnah,
Dimensi Praktek shalat berjamaah, puasa
Ordinal
Keagamaan sunah, bersedekah atau
membantu orang lain, serta
berdzikir.
Penilaian tingkat disiplin,
tanggung jawab terhadap
Lingkungan Teman
tugas, motivasi, pro-aktif, Ordinal
Kuliah
ketaatan pada peraturan, dan
prestasi belajar.
Penilaian tingkat motivasi,
pro-aktif, sikap terbuka
Lingkungan Dosen terhadap kritik, ketaatan pada Ordinal
2 Sosial Budaya
peraturan, dan kreativitas para
dosen pengajar.
Penilaian tingkat disiplin,
tanggung jawab, motivasi,
Lingkungan
pro-aktif, sikap terbuka
Masyarakat Ordinal
terhadap kritik, kreativitas,
Tempat Tinggal
dan integritas keilmuan di
lingkungan tempat tinggal.
3 Pemaknaan mahasiswa
mengenai belajar sebagai
rahmat, belajar sebagai
Etos Belajar Motivasi Belajar Ordinal
amanah, belajar sebagai
panggilan jiwa, dan belajar
sebagai aktualisasi diri.
Konsistensi mahasiswa dalam
Disiplin mengatur waktu belajar, Ordinal
kebiasaan datang ke kampus
tepat waktu, dan taat pada
peraturan yang berlaku di
kampus.
Intensitas mahasiswa dalam
membaca berbagai literatur,
Rasionalitas menghadiri berbagai diskusi Ordinal
dan seminar serta mengikuti
kursus atau pelatihan.
Intensitas untuk merubah atau
Kreativitas memperbaiki kebiasaan buruk Ordinal
individu dalam belajar.
Jakarta, yang meliputi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Adab dan Humaniora,
Ushuluddin dan Filsafat, Syariah dan Hukum, Dakwah dan Komunikasi, Dirasat
Islamiyah, Psikologi, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Sains dan Teknologi, Kedokteran
Hidayatullah Jakarta yang tercatat sebagai mahasiswa aktif pada tahun akademik
Mengacu pada rumus solvin dalam menetapkan jumlah sampel dengan tingkat
dalam penelitian ini, maka mendapatkan perwakilan 250 orang yang didistribusikan
ke seluruh fakultas yang terdapat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tidak
menggunakan proporsional.
Rumus Solvin
n= N
1+ N. (e) 2
Keterangan:
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
8 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar penelitian Ilmiah, (Bandung : Pustaka Setia, 2005) hal. 123.
5. Teknik Pengumpulan Data
berikut :
a). Angket
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Angket yang digunakan
adalah angket tertutup dimana jawaban atas pertanyaan sudah tersedia, responden
tinggal memilih jawaban sesuai pertanyaaan yang dimaksud. Angket ini disebarkan
untuk mendapatkan data yang komprehensif yang berhubungan dengan masalah yang
angket tersebut dengan menggunakan ketentuan skala Likert. Angket yang disusun
mempunyai skor jawaban dengan interval 1-5. Setiap jawaban memiliki skor
tersendiri sesuai dengan item positif dan negatif, seperti yang tergambar dalam tabel
berikut ini :
mahasiswa di dalam dan luar kampus serta mengamati keadaan di sekitar lingkungan
a). Validitas
Instrumen sebagai alat ukur pengumpul data yang berkaitan dengan kualitas
data. Ada dua persyaratan penting yang berlaku dalam sebuah angket yaitu valid dan
digunakan untuk mengukur parameter dalam penelitian. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam pengujian tingkat
disimpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat dalam setiap parameter dapat dikatakan
b). Reliabilitas
yang sama akan menghasilkan data yang sama. Apabila data yang diperoleh sesuai
tetap sama. Hasil pengukuran kuesioner dapat dianalisa dengan teknik Alpha
Rumus Varians
σi Σ X2(ΣX)2
=
n
n
Rumus Alpha Cronbach
(k)
ri = (1-Σσi2)
k-1 σt2
Keterangan :
n = jumlah sampel
ri = reliabilitas instrumen
Jadi koefisien reliabilitas instrumen untuk penelitian ini setiap variabel adalah
seperti pada tabel 4. Dari nilai Alpha Cronbach yang terlihat pada semua variabel
penelitian ini berada diatas nilai 0,60 maka dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner
Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif, maka metode analisis data yang
menggunakan rumus statistic untuk menguji hipotesis dengan data angka dan mencari
tingkat signifikansi. Analisis kuantitatif yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu
analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Analisis data deskriptif dengan
penyajian dalam bentuk tabel, grafik, dan ukuran pemusatan gejala sentral, seperti
Syarif Hidayatullah Jakarta, tingkat sosial budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan etos belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan analisis data
terhadap etos belajar adalah uji korelasi dan regresi linear sederhana. Selain itu, untuk
mengetahui arah kuatnya hubungan antara variabel keberagamaan dan variabel sosial
budaya secara bersama-sama terhadap etos belajar digunakan uji regresi berganda.
Pengujian tersebut dilakukan karena data yang digunakan berdistribusi normal dan
interval.
Analisis statistik deskriptif dari data skor yang diperoleh pada setiap
d) Tinggi/Taat/Tahu : skor 61 - 80
8. Prosedur Penelitian
kemudian menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
(responden) dari populasi yang ada. Selanjutnya, para responden diminta untuk
Dalam tahap pengolahan data, data yang telah terkumpul kemudian diberi
nilai dan diinput ke dalam program SPSS. Kemudian, diakhiri dengan menganalisa
menginterpretasikan dan membahas hasil analisis data melalui metode statistik yang
didukung dengan teori. Kemudian, membuat kesimpulan serta saran dan diskusi yang
9. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Keberagamaan
(X1)
Etos Belajar
(Y)
Sosial Budaya
(X2)
Keterangan:
Hipotesis I
Ho : Keberagamaan (X1) dan sosial budaya (X2) tidak mempengaruhi etos belajar
Hipotesis II
Ho : Keberagamaan (X1) dan sosial budaya (X2) tidak mempengaruhi etos belajar
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menjabarkan tinjauan teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Pembahasan dimulai dengan Agama dalam Perspektif Sosial, Fungsi
Jakarta, Visi dan Misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Motto UIN Syarif
Deskripsi Responden.
HIDAYATULLAH JAKARTA
Bab pembahasan hasil penelitian merupakan bagian terpenting dari sebuah
penelitian. Dalam bab ini berisikan tentang Aspek-aspek yang terdapat dalam Etos
BAB V PENUTUP
sebelumnya dan saran-saran yang diperuntukkan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
TINJAUAN PUSTAKA
A. AGAMA
Hendropuspito yang mendefinisikan agama sebagai suatu jenis sistem sosial yang
empiris yang dipercayai dan didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi diri
mereka dan masyarakat luas pada umumnya. Pengertian mengenai agama yang
agama adalah sistem yang menyatu mengenai berbagai kepercayaan dan peribadatan
merupakan sistem kepercayaan dan peribadatan yang digunakan oleh berbagai bangsa
12 Betty R. Scharf, Sosiologi Agama, (Jakarta : Prenada Media, 2004), hal. 34.
dalam perjuangan mereka mengatasi persoalan-persoalan tertinggi dalam kehidupan
manusia.13
2. Fungsi Agama
beban psikologis seperti perasaan takut, bingung, kesal, putus asa, dan tertekan.
semua masalah itu. Agama yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan
beban psikologis tersebut. Oleh karena itu, manusia memberikan beberapa fungsi
a. Fungsi edukatif
perantara, seperti Nabi, kyai, pendeta. Selain itu, manusia diberi petunjuk
didunia agar mendapatkan karunia Tuhan. Jika manusia kehilangan arah atau
mengembalikan keseimbangan.
b. Fungsi penyelamatan
Setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup pada saat ini
mati). Manusia percaya bahwa seseorang yang religius dapat mencapai titik
kebahagiaan tersebut.
mengukuhkan yang baik sebagai kaidah yang baik dan menolak kaidah yang
buruk untuk ditinggalkan sebagai larangan atau tabu. Selain itu, agama juga
perbuatan di dunia.
ditanamkan pada setiap individu maka konflik yang terjadi akan dapat
diredam.
e. Fungsi transformatif
masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru. Hal ini berarti mengubah nilai-nilai
lama dengan mengganti nilai-nilai baru. Kehidupan masyarakat lama dibentuk oleh
nilai-nilai adat yang diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga pola pikir dan
tingkah laku telah terbentuk sesuai dengan nilai adat yang berlaku. Seiring dengan
dianut oleh masyarakat. Apabila nilai adat ada yang bertentangan dengan nilai agama
dan dianggap kurang wajar, maka transformasi terjadi dengan mengubah kesetiaan
manusia adat dan membentuk kepribadian manusia yang ideal. Dalam hal ini,
adat yang baik dan dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih luas.14
3. Dimensi-dimensi Keberagamaan
Religiusitas mempunyai kata dasar religio yang berasal dari bahasa Latin
yaitu religio. Religio yang memiliki akar kata religare yang berarti mengikat. Konsep
religiusitas dalam literatur sosiologis diartikan sebagai interaksi antara agama dan
masyarakat, dimana agama berperan dalam melakukan segala aktivitas yang didorong
dalam penelitian ini adalah seberapa besar individu mampu mengintegrasikan ajaran-
ajaran agama terhadap etos belajar. Menurut R. Stark dan C. Y Glock, keberagamaan
kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Dalam Islam, dimensi ini disebut dengan akidah
kepada Allah yang Maha Esa, malaikat, al-quran, rasul-rasul, adanya hari kiamat, dan
kepada Qada dan Qadar. Pada hakekatnya, akidah merupakan pengaplikasian rukun
iman.
yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya.
Dalam Islam, dimensi ini disebut dengan ibadah yaitu pelaksanaan perintah Allah dan
Rosul-Nya seperti syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. Sedangkan hakekat ibadah
adalah ketaatan dan ketundukan secara mutlak kepada Allah. Sehingga segala amal
perbuatan manusia yang dilakukan dengan dasar ketaatan dan ketundukkan kepada
pengetahuan agama yang mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang beragama
keyakinan, ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi. Dimensi konsekuensi dan pengamalan
seseorang dalam melakukan setiap aktivitas. Dalam Islam, dimensi ini disebut dengan
akhlak yaitu perilaku yang telah menjadi pribadi bagi seorang muslim sehingga
munculnya secara spontan. Akhlak merupakan buah dari iman yang kuat.
B. ETOS BELAJAR
a. Definisi Etos
Secara etimologi, etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan
arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu.16 Menurut
pendapat Franz Magnis-Suseno yang dikutip oleh Toto Tasmara, etos adalah
semangat dan sikap batin tetap seseorang atau sekelompok orang sejauh di dalamnya
termuat tekanan moral dan nilai-nilai moral tertentu. Sedangkan Clifford Geertz
16 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta : Gema Insan Press, 2002), hal.
15.
mengartikan etos sebagai sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang
dipancarkan hidup.17
Pada mulanya, etos diteliti lebih lengkap oleh seorang sosiolog Jerman, Max
Weber pada tahun 1905 yang memformulasikan hubungan rasional antara etos kerja
dengan kesuksesan suatu bangsa dalam buku yang berjudul Etika Protestan dan
Semangat Kapitalisme. Weber mencirikan etos kerja bangsa Jerman antara lain
bertindak rasional, berdisiplin tinggi, bekerja keras, berorientasi sukses secara materi,
menerus.
sangat penting dalam sistem sosial dan sistem nilai. Keberhasilan itu disebabkan
17 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta : Gema Insan Press, 2002), hal.
15.
etika Protestan pada masyarakat Barat yang memicu keberhasilan ekonomi bangsa
Jepang. Setelah diteliti, masyarakat Jepang pra-modern telah dibentuk dengan etika
yang bersumber sebelum era Tokugawa. Etika ini berkembang sedemikian rupa pada
yang terdapat dalam diri setiap individu yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari
untuk mengerjakan sesuatu secara optimal atau seringkali disebut sebagai spirit.
Jansen Sinamo juga berpendapat dalam kata etos mengandung semua kata kunci yang
menjadi elemen sukses dalam ratusan bahkan ribuan buku sukses yang sudah
b. Definisi Belajar
belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian.
relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman. 20
18 Jansen Sinamo, Etos Kerja Profesiona Navigator Anda Menuju Sukses, (Jakarta : PT Spirit
Mahardika, 2008), hal. 26
19 Taliziduhu Ndraha, Manajemen Perguruan Tinggi, (Jakarta : Bumi Aksara, 1988), hal. 42.
20 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), hal.84
Chaplin (1972) dalam bukunya Dictionary of Psychology merumuskan dua
macam belajar, yaitu pertama adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman; kedua, belajar adalah proses
membuat manusia tetap bertahan hidup (survive). Dari definisi mengenai belajar
yang diungkapkan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses
perubahan yang terjadi dalam individu dari yang belum bisa menjadi sudah bisa
menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi itu harus relatif bersifat
permanen dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang saat ini nampak (immediate
behavior) tetapi juga pada perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang
(potential behavior). 22
Dari kedua pengertian etos dan belajar diatas, dapat diketahui bahwa etos
belajar adalah semangat dan perilaku belajar yang terdapat dalam diri setiap individu
untuk melakukan perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Sehingga, mahasiswa
Dalam proses belajar, Cronbach mengemukakan ada tujuh unsur utama yang
meliputi :
21 Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta : PT Raja Garfindo Persada, 2004),
hal. 26
22 Irwanto, dkk, Psikologi Umum (Buku Panduan Mahasiswa), (Jakarta : Gramedia, 1989),
hal. 105.
a. Tujuan. Pada awalnya, belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang
hendak dicapai oleh individu. Kegiatan belajar akan lebih efisien apabila
terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu. Adapun tujuan dari
tujuan belajar dan memiliki orientasi ke masa depan. Dari paparan diatas
23 Sardinian A.M, Interaksi dan Motivasi, Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1986), hal. 25.
24 Nidlomun Ni’am, Ibn Khaldun dan Pendidikan, (INKOMA No.6 Th. II – Juli 1991),
hal. 50.
25 The Liang Gie, Cara belajar yang efisien, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press,
1997), hal. 15.
kesiapan fisik dan psikis, kesiapan berupa penguasaan pengetahuan dan
c. Situasi. Situasi belajar yang kondusif akan sangat mempengaruhi hasil belajar
yang baik. Dalam hal ini, situasi dipengaruhi oleh sarana dan prasarana tempat
belajar, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, para pengajar yang
turut andil dalam kegiatan belajar serta kondisi fisik individu tersebut.
e. Respons. Dalam hal ini, respon terkait erat dengan interpretasi. Respon
berhasil dalam belajarnya, maka ia akan merasa senang, puas, bangga, dan
membuahkan hasil yang baik kadang kala kegagalan yang didapat. Sebuah
Ada beberapa prinsip yang perlu diketahui dalam belajar, diantaranya adalah
sebagai berikut :
memiliki hubungan yang erat, dimana dengan belajar maka individu akan
individu dituntut untuk terus belajar. Kedua hal tersebut merupakan dua sisi
sampai menjelang lahat. Artinya, tidak ada batasan untuk individu melakukan
proses belajar.
lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri. Hasil belajar yang
maksimal bisa didapat bila individu memiliki potensi yang tinggi dan
dukungan dari lingkungan yang kondusif, serta usaha belajar yang tinggi untuk
d. Belajar mencakup semua aspek. Sebaiknya, belajar tidak hanya pada atau
aspek tertentu saja, melainkan menyentuh segala aspek yang ada.
bisa berlangsung dengan atau tanpa siapapun, baik dalam situasi formal dan
informal.
f. Kegiatan belajar bisa berlangsung di setiap tempat dan waktu. Kegiatan belajar
mengetahui arah dan tujuan yang akan dicapai dalam belajar. Selain itu, hal
h. Proses belajar terjadi bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan
Proses belajar akan berjalan dengan lancar dan mudah apabila beberapa
prinsip diterapkan dengan benar. Jika prinsip-prinsip ini tidak diterapkan, maka
terkadang proses belajar tidak pernah terjadi. Kalaupun terjadi, maka akan berjalan
Dakwah” memaparkan uraian variabel yang menjadi tolak ukur dalam etos kerja
muslim. Terkait dengan penelitian ini, penulis mencoba mengadaptasi beberapa aspek
a. Motivasi
Motivasi berasal dari kata moti yaitu sesuatu yang memulai gerakan.
seeorang. Motivasi adalah sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku
dalam cara-cara tertentu.27 Dengan kata lain, motivasi merupakan pemicu dan
pendorong untuk bertingkah laku secara terarah dalam mencapai tujuan. Selain itu,
motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh
motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1) motivasi instrinsik adalah
hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri sendiri yang mendorongnya untuk
melakukan tindakan belajar. 2) motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang
datang dari luar individu mahasiswa yang juga mendorong untuk melakukan kegiatan
yang lemah, maka hasil yang ditempuh tidak akan maksimal. Maka, dapat dikatakan
27 Michael Amstrong, Seri Pedoman Manajemen Sumber Daya Alam, (Jakarta : PT Elex
Media Komputindo, 1990), hal 65.
ke arah tujuan yang hendak dicapai, 3. Penyeleksi perbuatan yaitu menentukan
perbuatan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan, 4.
jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih
Bertitik tolak dari definisi motivasi pada dasarnya terdapat tiga komponen
utama yaitu (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3) tujuan. Kebutuhan akan timbul
dalam diri seseorang apabila ia merasa adanya kekurangan dalam dirinya. Dorongan
dalam diri seseorang secara sadar menimbulkan upaya untuk memenuhi kekurangan
motif dengan kebutuhan manusia. Pada dasarnya kebutuhan dapat dibagi menjadi tiga
1.1. Kebutuhan untuk berprestasi (Need for achievement), yaitu dimana masing-
masing orang ingin diketahui sebagai orang yang sukses atau berhasil
penghidupan seseorang. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya need for
baik dari orang lain, misalnya seorang mahasiswa yang ingin mendapatkan
seorang mahasiswa dari mata kuliah yang diberikan oleh dosen yang
bersangkutan.
3.1. Kebutuhan untuk kekuasaan (Need for power), yaitu kebutuhan ini pada
dalam interaksi seseorang dengan orang lain, apakah orang lain itu teman
menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, (2)
motivasi kerja dalam konsep yang disebut sebagai “Delapan Etos Kerja Profesional”.
Dalam hal ini penulis, mencoba mengadopsi konsep tersebut yang dikaitkan dengan
etos belajar. Etos pertama, belajar adalah rahmat. Allah memberikan rahmat kepada
setiap manusia, hendaknya anugrah tersebut dapat diterima dengan ikhlas. Belajar
Tak pantas rasanya, bila kita merespon nikmat yang diberikan dengan sikap yang
malas.
Etos Kedua, belajar adalah amanah. Mahasiswa mendapatkan amanah dari
orang tua untuk menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa, Negara dan agamanya.
Etos ini membuat kita bisa belajar dengan sepenuh hati dan menjauhi tindakan yang
akademik. Etos ketiga, belajar adalah panggilan. Jika kita menyadari bahwa belajar
merupakan suatu panggilan, maka kita akan melakukannya secara optimal untuk
yang terjadi dalam individu dari yang belum bisa menjadi sudah bisa menuju ke arah
yang lebih baik. Etos kelima, belajar adalah ibadah. Seseorang yang memiliki etos
belajar yang tinggi, maka ia akan belajar secara serius dengan rasa cinta didalamnya.
Etos keenam, belajar adalah seni. Kesadaran untuk belajar dilakukan dengan
b. Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin “disciple” yang artinya mengikuti dengan
taat.28 Disiplin erat kaitannya dengan penggunaan terhadap waktu, dimana seseorang
yang memiliki pribadi yang disiplin akan berhati-hati dalam pengelolaan waktu dan
tercermin melalui sikap rajin, penghargaan terhadap waktu dan mematuhi segala
peraturan yang ada dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Seorang individu yang
lebih cepat dan lebih menyakinkan daripada individu yang bertindak secara
sembarangan dan tanpa disiplin. Ketiadaan disiplin dan ketertiban akan membawa
c. Rasionalitas
29 Daryanto, S.S, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Apollo, 1998), hal. 472.
30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2008), hal. 123.
d. Kreativitas
melahirkan, mencipta, mencapai.31 Dalam hal ini, kreatif memiliki pengertian yaitu
tidak puas hanya dengan apa yang ada. Dia selalu melakukan perubahan baru dengan
“Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik
baru berdasarkan hal-hal yang sudah ada. Kreativitas seseorang ditandai dengan
belajar, mahasiswa yang kreatif biasanya tampak dari cara belajarnya yang seakan-
akan tidak kehilangan akal. Jika mengalami kesulitan dalam memecahkan sebuah
a. Faktor Internal
2) Faktor Psikologi, baik yang bersifat bawaan ataupun yang diperoleh. Faktor
diri.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Sosial
dengan sikap yang terbuka dan memperlihatkan suri teladan yang baik
oleh para dosen.
yang pertama dan utama bagi seseorang. Sifat-sifat orang tua, praktik
2) Faktor Budaya
belum mempunyai bayangan bentuk masyarakat seperti apa yang hendak dicapai.33
Akibatnya, bangsa ini belum mempunyai orientasi untuk masa depan. Dalam hal ini,
langkah yang paling tepat untuk menumbuhkan sikap mental tersebut adalah dengan
Menurut Emi Zulaifah yang dikutip dari Schein (1992) memaparkan lima
35 M. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upayakan Optimalkan kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung : Sinar Baru Al-gesindo, 1998), hal. 40.
BAB III
Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi ke dalam
beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode fakultas IAIN al-Jami’ah, periode
a. Periode Perintisan
lembaga pendidikan tinggi Islam. Namun, usaha ini gagal karena hambatan dari pihak
penjajah Belanda.
(PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI hanya berjalan selama
dua tahun (1940-1942) karena pendudukan Jepang. Pada 8 Juli 1945, bertepatan
dengan 27 Rajab 1364, yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI
berkedudukan di Jakarta dan dipimpin oleh Abdul Kahar Mudzakkir. Pada 1946, STI
Yogyakarta.
36 Komarudin Hidayat, dkk, Profil Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2007), hal. 3.
Sejalan dengan perkembangan STI yang semakin besar, pada 22 Maret 1948
nama STI diubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) dengan penambahan
fakultas-fakultas baru. Sampai dengan 1948, UII memiliki empat fakultas, yaitu (1)
Fakultas Agama, (2) Fakultas Hukum, (3) Fakultas Ekonomi, dan (4) Fakultas
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan sesuai dengan namanya-
berstatus negeri. Perubahan ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 34
tahun 1950.
semi akademi sehingga menjadi guru agama, baik untuk sekolah umum, sekolah
kejuruan, maupun sekolah agama. ADIA memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan
Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab, dan Jurusan Da’wah wal Irsyad yang juga
perluasan dan penambahan, baik dari segi kapasitas kelembagaan, fakultas dan
jurusan maupun komposisi mata kuliah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ADIA
tinggi agama Islam negeri. Integrasi terlaksana dengan keluarnya Peraturan Presiden
tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN
D/T/2004 Tahun 2004 tanggal 12 April 2004 tentang ijin Penyelenggaraan Program
Studi Kesehatan Masyarakat (S1) pada Universitas Islam Negeri dan Keputusan
Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana (S1) pada Universitas Islam Negeri
Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas
Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah,
Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi,
kehidupan masyarakat, sehingga tidak ada jarak antara norma agama dan
sofistikasi masyarakat.
komitmen menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif, dan inovatif. UIN
38 Komarudin Hidayat, dkk, Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah 2008-2009, hal.
14.
Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan memainkan peranan optimal dalam kegiatan
nilai-nilai etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari.
Dalam moto knowledge, piety, integrity terkandung sebuah spirit untuk mewujudkan
kampus madani, sebuah kampus yang berkeadaban, dan menghasilan alumni yang
memiliki kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan hati, dan kepribadian kokoh.
berikut:
a. Dewan Penyantun
c. Senat Universitas
d. Fakultas
7) Psikologi
e. Lembaga Penelitian
1) Perpustakaan
E. Deskripsi Responden
jenis kelamin dan asal sekolah sebelum masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal
ini sangat terkait dengan pola pikir yang melandasi para responden. Maka dapat
39 Komaruddin Hidayat, dkk, Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah 2008-2009, hal 16.
Tabel 5. menunjukkan bahwa jumlah responden yang tersebar di sepuluh
dengan laki-laki. Oleh karena itu, kesempatan untuk memperoleh ilmu antara
Hidayatullah Jakarta adalah 56 % berasal dari SMU, 22,8 % berasal dari Madrasah
Aliyah, 16,4 % berasal dari Pesantren dan 4,8 % berasal dari SMK. Sehingga, dapat
disimpulkan 60,8 % mahasiswa yang menjadi responden berasal dari sekolah umum
lebih banyak dibandingkan sekolah keagamaan. Hal ini dikarenakan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tidak hanya mengkaji satu disiplin ilmu agama saja. UIN Syarif
oleh persyaratan latar belakang asal sekolah madrasah atau pesantren. Kesempatan
1. Motivasi
mencapai sesuatu. Bila seorang individu memiliki motivasi yang rendah, maka ia
kemungkinan besar tidak akan membawa hasil yang maksimal. Motivasi belajar dapat
diukur dengan pemaknaan mahasiswa mengenai belajar adalah rahmat, belajar adalah
amanah, belajar adalah panggilan jiwa, dan belajar adalah aktualisasi diri. Tingkat
motivasi belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung tinggi dengan
kisaran 62 %.
mendisiplinkan diri, maka ia akan dapat hidup teratur dan mengerjakan tugas tepat
pada waktunya. Disiplin terhadap diri dapat diukur dengan konsistensi dalam
mengatur waktu belajar, kebiasaan datang ke kampus tepat waktu, dan taat pada
kendaraan pribadi, sehingga mempermudah akses mahasiswa untuk datang lebih awal
sebelum perkuliahan dimulai. Namun, tak jarang toleransi sekitar 15 menit yang
malas-malasan.
waktu yang telah ditentukan belum sepenuhnya dilakukan. Kebiasaan tersebut hanya
ujian tengah semester atau ujian akhir semester mahasiswa akan datang lebih awal
daripada biasanya. Selain itu, penundaan terhadap tugas mata kuliah yang diberikan
oleh dosen kadang-kadang masih terjadi. Tugas yang seringkali tidak diperiksa atau
aktivitas yang terlalu padat yang dilakukan oleh seorang dosen kerap menjadi pemicu
penyebab dalam penundaan tugas mata kuliah adalah kegiatan diluar kuliah yang
kadang-kadang mengganggu waktu belajar mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa
Total
Parameter Kriteria
N %
Disiplin Sangat Rendah 3 1,2
Rendah 35 14,0
Sedang 120 48,0
Tinggi 70 28,0
Sangat Tinggi 32 8,8
Jumlah 250 100
Rataan : 55,83
Keterangan : 0 – 20 = Sangat Rendah, 21 – 40 = Rendah
41 – 60 = Sedang, 61 – 80 = Tinggi, 81 - 100 = Sangat Tinggi
3. Rasionalitas
seminar serta mengikuti kursus atau pelatihan. Tingkat rasionalitas mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta relatif sedang dengan prosentase 44,6 % dan tinggi
didorong oleh rasa keingintahuan yang tinggi dan tuntutan dalam menghadapi
prestasi belajar masih relatif cukup atau hanya kadang-kadang. Hampir sebagian
besar mahasiswa mengeluh manakala dosen memberikan berbagai macam literatur
sebagai bahan diskusi. Selain itu, berbagai seminar dan pelatihan yang
membaca dan berdiskusi merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan dalam
4. Kreativitas
menemukan dan menciptakan alternatif yang lebih baik bagi dirinya maupun orang
lain. Dalam hal ini, kreativitas dapat diukur dengan gagasan-gagasan baru yang
diusulkan oleh mahasiswa dan usaha yang ditempuh untuk merubah atau
dengan prosentase sebesar 56,4 % dan 31,6 % tinggi. Dengan kata lain, mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki intelegensia yang tinggi. Sebab, kreativitas
Total
Parameter Kriteria
N %
Kreativitas Sangat Rendah 1 0,4
Rendah 25 10,0
Sedang 141 56,4
Tinggi 79 31,6
Sangat Tinggi 4 1,6
Jumlah 250 100
Rataan : 55,28
Keterangan : 0 – 20 = Sangat Rendah, 21 – 40 = Rendah
41 – 60 = Sedang, 61 – 80 = Tinggi, 81 - 100 = Sangat Tinggi
Etos belajar dapat diukur melalui motivasi terhadap belajar, disiplin terhadap
waktu, rasionalitas yang terkait dengan produktivitas diri, dan kreatifitas dalam
rataan 61,01. Hal ini diperkuat dengan data daftar wisuda angkatan ke 74 tahun
memiliki nilai IPK rata-rata 2,75-3,49 pada kategori amat baik dan 67 % mahasiswa
yang lulus merupakan mahasiswa yang terdaftar pada tahun 2004. Sedangkan 32,6 %
Missin
g 2001 2002 2003 2004 2005 Total
Fakultas N % N % N % N % N % N % N %
Tarbiyah dan
Keguruan 0 0 6 4,9 10 8,1 31 25 76 62 0 0 123 100
Adab dan Humaniora 0 0 3 5,7 9 17 17 32 22 42 2 3,8 53 100
Ushuluddin dan
Filsafat 4 8,5 3 6,4 11 23 16 34 13 28 0 0 47 100
Syariah dan Hukum 7 4,8 4 2,7 8 5,4 25 17 102 69 1 0,7 147 100
Dakwah dan
Komunikasi 0 0 2 3,1 9 14 8 13 45 70 0 0 64 100
Dirasat Islamiyah 0 0 0 0 1 7,7 3 23 9 69 0 0 13 100
Psikologi 1 2 2 4 1 2 8 16 38 76 0 0 50 100
Ekonomi dan Ilmu
sosial 0 0 2 2,7 2 2,7 5 6,8 65 88 0 0 74 100
Sains dan Teknologi 0 0 0 0 8 14 14 25 34 61 0 0 56 100
Kedokteran dan Ilmu
0 0 0 0 0 0 0 0 46 100 0 0 46 100
Kesehatan
2 3, 5 8, 12 45 0, 67 10
Total 12 1,8 2 3 9 8 7 19 0 67 3 4 3 0
Sumber : data primer yang diolah
B. Faktor-
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam Etos Belajar Mahasiswa
a. Keyakinan Keagamaan
Keyakinan keagamaan dapat menciptakan dalam diri manusia bahwa setiap
kegagalan yang terjadi didunia ini semata-mata hanyalah ujian dari Allah kepada
hambanya yang beriman. Selain itu, kegagalan tersebut tidak dipandang secara
tertunda. Keyakinan keagamaan dapat diukur dengan percaya kepada Allah, percaya
kepada Malaikat, percaya kepada Kitab Allah, percaya kepada Qada dan Qadar dan
memiliki keyakinan keagamaan yang sangat tinggi meskipun berbeda latar belakang
pendidikannya. Tingkat keyakinan keagamaan yang relatif sangat tinggi boleh jadi
dikarenakan dimensi ini bersifat normatif dan belum menuntut aksi (tindakan).
Total
Parameter Kriteria
N %
Keyakinan Keagamaan Sangat Tidak Yakin 0 0
Tidak Yakin 0 0
Ragu-ragu 2 8,0
Yakin 30 12,0
Sangat Yakin 218 87,2
Jumlah 250 100
Rataan : 90,97
Keterangan : 0 – 20 = Sangat Rendah, 21 – 40 = Rendah
41 – 60 = Sedang, 61 – 80 = Tinggi, 81 - 100 = Sangat Tinggi
b. Pengetahuan Keagamaan
Pengetahuan keagamaan berkaitan dengan seberapa besar pemahaman
pemikiran. Dalam hal ini, pengetahuan keagamaan dapat diukur dengan intensitas
individu mengakses informasi keagamaan baik melalui media cetak, media elektronik
dan media massa serta aktif dalam diskusi-diskusi mengenai keagamaan. Tabel 14
menyebutkan bahwa 2,8 % sangat rendah, 17,6% rendah, 47,6% sedang, 27,6 %
tinggi, dan 4,4 % sangat tinggi. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memiliki pengetahuan agama yang relatif sedang, dominasi latar
pengetahuan keagamaan yang berada pada tingkat sedang atau cukup disebabkan oleh
motivasi, intensitas dan kesediaan waktu yang khusus mahasiswa yang kurang untuk
Total
Parameter Kriteria
N %
Pengetahuan Keagamaan Sangat Rendah 7 2,8
Rendah 44 17,6
Sedang 119 47,6
Tinggi 69 27,6
Sangat Tinggi 11 4,4
Jumlah 250 100
Rataan : 52,58
Keterangan : 0 – 20 = Sangat Rendah, 21 – 40 = Rendah
41 – 60 = Sedang, 61 – 80 = Tinggi, 81 - 100 = Sangat Tinggi
c. Praktek Keagamaan
ketaatan dalam menjalankan shalat wajib, shalat sunah, shalat berjamaah, puasa
sunnat, bersedekah atau membantu orang lain, serta berdzikir. Tabel 15.
Total
Parameter Kriteria
N %
Praktek Keagamaan Sangat Rendah 3 1,2
Rendah 33 13,2
Sedang 126 50,4
Tinggi 79 31,6
Sangat Tinggi 9 3,6
Jumlah 250 100
Rataan : 55,75
Keterangan : 0 – 20 = Sangat Rendah, 21 – 40 = Rendah
41 – 60 = Sedang, 61 – 80 = Tinggi, 81 - 100 = Sangat Tinggi
Tingkat ketaatan mahasiswa dalam menjalankan praktek keagamaan relatif
sedang dengan rataan 55,75. Mahasiswa masih belum menjalankan ibadah shalat
wajib lima waktu sehari semalam secara sempurna. Selain itu, mahasiswa hanya
kadang-kadang menjalankan shalat sunah, puasa sunah, dan infaq atau sedekah.
Dengan kata lain, individu yang memiliki intensitas praktek keagamaan yang relatif
rendah jauh lebih gelisah dalam hidupnya dibandingkan dengan individu yang relatif
lebih tinggi.
Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung taat dengan 71,6 % (lihat tabel 16). Tingkat
keagamaan dan praktek keagamaan. Dalam hal ini, keyakinan merupakan kekuatan
dasar yang diperlukan dalam mencapai ketakwaan. Namun, tidak hanya dengan
dimana individu bisa saja mengakui bahwa ia yakin tetapi tidak merealisasikan
Total
Variabel Kriteria
N %
Keberagamaan Sangat Tidak Taat 0 0
Tidak Taat 0 0
Kurang Taat 27 10,8
Taat 179 71,6
Sangat Taat 44 17,6
Jumlah 250 100
Rataan : 71,82
Keterangan : 0 – 20 = Sangat Rendah, 21 – 40 = Rendah
41 – 60 = Sedang, 61 – 80 = Tinggi, 81 - 100 = Sangat Tinggi
bersama. Dalam hal ini, lingkungan sosial budaya teman kuliah dapat diukur dengan
Syarif Hidayatullah Jakarta berada pada kategori sedang dengan prosentase 51,2%
dan kategori tinggi dengan prosentase 36 %. Dengan kata lain, lingkungan teman
kuliah mahasiswa hanya pada tataran yang cukup. Bila bentuk aktivitas bersama
teman lebih banyak pada aktivitas positif seperti belajar bersama, olah raga dan
diskusi, maka akan berdampak positif untuk terbentuknya etos belajar mahasiswa.
Namun, bila bentuk aktivitas bersama lebih banyak pada aktivitas negatif
seperti menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke mall tanpa ada tujuan yang jelas
atau membicarakan hal-hal yang tidak penting. Sementara waktu untuk belajar
bersama menghadiri pelatihan, dan mengikuti diskusi jauh lebih sedikit. Maka akan
b. Lingkungan Dosen
yang signifikan antara lingkungan sosial dosen terhadap etos belajar mahasiswa.
Mahasiswa yang berprestasi, umumnya memiliki akses berkembang yang lebih baik
intelektual yang tinggi. Terkait dengan hal tersebut, mahasiswa memberikan penilaian
terhadap dosen yang meliputi : motivasi, pro-aktif, sikap terbuka terhadap kritik,
tinggi dan 34,8 % kategori sedang. Secara umum, mahasiswa menilai bahwa para
dosen memiliki motivasi yang tinggi dalam meningkatkan prestasi belajar dan sikap
pro-aktif yang tinggi dalam mengembangkan keilmuan. Sedangkan ketaatan pada
peraturan, sikap terbuka terhadap kritik dan kreativitas daam mengajar dinilai cukup.
utamanya sebagai pengajar. Sehingga disiplin terhadap waktu mengajar bisa lebih
atau penundaan dalam bidang akademik. Sudah seharusnya, dosen pengajar dapat
tempat tinggalnya memiliki etos yang tinggi, maka mahasiswa tersebut cenderung
akan memiliki etos yang tinggi pula. Namun sebaliknya, jika masyarakatnya kurang
mendukung atau bahkan tidak memiliki etos yang tinggi maka mahasiswa tersebut
jawab, motivasi, pro-aktif, sikap terbuka terhadap kritik, kreativitas, dan integritas
keilmuan.
sedang dan 24,4 % berada pada kategori yang rendah. Dengan demikian, etos pada
Tempat Tinggal
Total
Parameter Kriteria
N %
Lingkungan Masyarakat Sangat Rendah 9 3,6
Tempat Tinggal Rendah 61 24,4
Sedang 130 52,0
Tinggi 42 16,8
Sangat Tinggi 8 3,2
Jumlah 250 100
Rataan : 48,21
Keterangan : 0 – 20 = Sangat Rendah, 21 – 40 = Rendah
41 – 60 = Sedang, 61 – 80 = Tinggi, 81 - 100 = Sangat Tinggi
Tabel 20. Hasil Korelasi antara variabel independen dan variabel dependen
Keberaga- Etos
Variabel maan Sosial Budaya Belajar
Keberagamaan Pearson
1 0,290(**) 0,466(**)
Correlation
Sig. (2-
. 0,000 0,000
tailed)
N 250 250 250
Sosial Budaya Pearson
0,290(**) 1 0,265(**)
Correlation
Sig. (2-
0,000 . 0,000
tailed)
N 250 250 250
Etos Belajar Pearson
0,466(**) 0,265(**) 1
Correlation
Sig. (2-
0,000 0,000 .
tailed)
N 250 250 250
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel diatas menyajikan hasil korelasi Pearson. Pada tabel tersebut dapat
diketahui bahwa keberagamaan memiliki hubungan yang positif dengan etos belajar
mahasiswa sebesar 0,466 dan signifikan sebesar 0,000. Hal ini berarti adanya
hubungan yang cukup erat antara keberagamaan dan etos belajar mahasiswa. Nilai
akan semakin tinggi pula etos belajar mahasiswa. Tingginya tingkat religiusitas akan
membentuk sikap yang positif seperti motivasi yang tinggi, disiplin waktu, lebih
rasional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Sikap-sikap positif tersebut akan
penundaan, motivasi belajar yang rendah dan lebih irasional. Sikap-sikap negatif ini
Variabel sosial budaya memiliki korelasi yang positif dan signifikan sebesar
0,265. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kurang erat antara sosial budaya
dan etos belajar mahasiswa. Meskipun nilai angka yang tertera positif. Namun,
memiliki hubungan yang cukup erat dengan variabel etos belajar dibandingkan
menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel independen dengan
seberapa besar hubungan antara variabel keberagamaan dan variabel sosial budaya
terhadap variabel etos belajar, baik dilihat secara bersama-sama dengan regresi
Std. Error
Adjusted of the
Model R R Square R Square Estimate
1 0 ,466 (*) 0,217 0,214 7,965
0 ,265 (**) 0,070 0,067 8,678
0,485 (a) 0,236 0,229 7,886
a Predictors: (Constant), lingkungan sosial budaya, Keberagamaan
b Dependent Variable: Etos belajar
(*) regresi linear variabel keberagaman dengan variabel etos belajar
(**) regresi linear variabel lingkungan sosial budaya dengan variabel etos belajar
yang artinya hubungan antara variabel keberagamaan terhadap variabel etos belajar
relatif sedang. Selain itu, pengaruh variabel sosial budaya terhadap variabel etos
belajar sebesar 26,5 % yang artinya hubungan antara variabel sosial budaya terhadap
variabel etos belajar rendah. Pada tabel 21 menunjukkan nilai R Square sebesar 23,6
%. Nilai tersebut menunjukkan informasi bahwa 23,6 % nilai dari besarnya etos
belajar telah dapat dijelaskan oleh variabel keberagamaan dan variabel lingkungan
sosial budaya. Sedangkan sisanya, 76,4 % dijelaskan dengan faktor atau variabel lain
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients T Sig.
Model
Std.
B Error Beta
1 (Constant) 25,625 4,087 6,270 0,000
Keberagamaan 0,414 0,057 0,424 7,302 0,000
Sosial budaya 0,102 0,041 0,142 2,450 0,015
a Dependent Variable: Etos belajar mahasiswa
yang positif terhadap etos belajar dengan koefisien regresi sebesar 0,414 yang artinya
jika nilai variabel keberagamaan terjadi peningkatan maka etos belajar mahasiswa
terhadap etos belajar dengan koefisien regresi sebesar 0,102 yang artinya jika nilai
variabel lingkungan sosial budaya terjadi peningkatan maka etos belajar mahasiswa
akan meningkat.
variabel sosial budaya) terhadap variabel dependen (variabel etos belajar). Kontribusi
terbesar terhadap variabel etos belajar diberikan berturut-turut oleh variabel
Hal ini dikarenakan etos belajar merupakan perwujudan dari nilai yang diamalkan.
Dalam agama terkandung nilai-nilai etos belajar. Selain itu, variabel sosial budaya
juga dibentuk oleh nilai agama. Sehingga, mahasiswa yang memiliki etos belajar
3. Uji F hitung
Uji F ini dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi. Bila F
hitung lebih besar dari F tabel, tingkat signifikansinya lebih kecil dari 5 % (alpha : 5
% = 0,05), maka hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 5,702 1 5,702 21,251 0,000(a)
Residual 66,542 248 0,268
Total 72,244 249
a Predictors: (Constant), Keberagamaan
b Dependent Variable: Etos belajar mahasiswa
0,000. Karena angka probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa variabel keberagamaan dan
4. Uji T hitung
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji T, yang bertujuan untuk mengetahui
variable dependen. Jika T hitung lebih besar dari T tabel, atau nilai signifikan T
hitung < alpha 0,05, maka terdapat pengaruh signifikan antara variable independent
Model T Sig.
0,000 dibandingkan dengan nilai α 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel
Pengujian pada variabel lingkungan sosial budaya, dapat dilihat dengan nilai
bahwa variabel sosial budaya secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel etos belajar mahasiswa. Dengan kata lain, Ho ditolak dan Ha
diterima.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
atas pengukuran terhadap parameter motivasi belajar yang relatif tinggi (62
%), disiplin yang relatif sedang (48 %), rasionalitas yang relatif sedang
B. Saran
berikut :
ditingkatkan maka etos belajarpun juga akan meningkat. Selain itu, mahasiswa
juga perlu meningkatkan rasionalitas dan kreativitas dalam belajar. Hal ini bisa
didapatkan dari mengakses berbagai informasi yang tersebar dan literatur yang
tersedia atau bahkan menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk mengadakan
hal ini dapat dicapai dengan baik maka sesuai dengan hasil penelitian
3. Bagi peneliti yang berminat untuk menggali lebih dalam mengenai etos
belajar mahasiswa bisa menguji pada faktor lain yang tidak menjadi objek
penelitian dalam skripsi ini, seperti sosial ekonomi responden atau dimensi
Badari, Hesti dan Yulianti Dwi Astuti. Religiusitas dan Penerima Diri Pada
Penderita Diabetes Mellitus. (PSikologika Nomor 17 tahun IX Januari 2004).
Gie, The Liang. Cara Belajar yang Efisien. (Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press, 1997).
Hartati, Netty. dkk. Islam dan Psikologi. (Jakarta : PT Raja Garfindo Persada,
2004).
Mansoer, Masri. Perilaku Keberagamaan Remaja (Kasus pada siswa SLTA di Kota
Jakarta Selatan, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak). Disertasi Pasca
Sarjana IPB. 2008.
Syahatah, Husein. Kiat Islami Meraih Prestasi. (Jakarta : Gema Insani, 2004).
Tasmara, K.H. Toto. Membudayakan Etos Kerja Islami. (Jakarta : Gema Insan
Press, 2002).
No. x1.a x1.b x1.c X1 x2.a x2.b x2.c X3 y1.a y1.b y1.c y1.d Y1
1 43 54 65 56 50 50 50 50 73 56 70 38 65
2 43 50 75 60 43 43 54 46 75 50 70 56 68
3 36 50 83 62 68 79 79 75 64 69 50 63 62
4 54 63 100 78 57 57 68 61 68 44 75 50 63
5 32 63 79 62 50 71 50 57 54 44 60 56 54
6 46 50 88 67 68 71 61 67 48 31 85 50 53
7 61 79 81 75 61 86 82 76 79 56 80 44 70
8 50 54 98 74 43 61 39 48 79 69 70 63 73
9 64 88 98 86 50 71 61 61 79 63 95 69 78
10 64 75 83 76 89 39 68 65 84 75 75 56 77
11 46 67 85 70 36 71 50 52 73 38 65 81 68
12 57 67 83 72 46 36 32 38 61 75 65 69 65
13 64 50 85 71 46 29 39 38 63 56 55 56 59
14 71 83 98 87 39 61 61 54 71 88 85 63 75
15 57 54 96 75 61 68 32 54 64 56 75 69 66
16 50 75 100 80 54 71 46 57 82 81 75 56 77
17 36 46 96 67 79 79 57 71 64 56 40 44 56
18 50 58 90 71 0 96 18 38 84 50 100 63 79
19 54 67 83 71 82 71 25 60 73 38 85 56 68
20 54 71 96 78 46 61 36 48 61 56 70 31 57
21 57 63 88 73 57 79 29 55 57 88 65 38 60
22 43 38 83 61 54 61 46 54 64 44 55 38 56
23 61 58 100 79 25 50 93 56 61 63 65 50 60
24 57 92 75 74 75 75 64 71 84 88 80 63 81
25 50 54 88 69 57 64 57 60 52 50 95 50 59
26 54 58 96 75 61 54 43 52 50 56 50 56 52
27 57 58 98 77 79 89 32 67 55 56 65 63 58
28 43 63 83 67 54 50 21 42 48 63 60 56 54
29 50 46 94 70 54 43 50 49 50 50 50 50 50
30 79 63 94 82 46 54 54 51 57 63 50 56 56
31 50 63 96 75 50 43 39 44 70 50 75 63 67
32 43 46 83 63 54 43 29 42 59 50 35 75 56
33 79 75 96 86 61 71 46 60 61 63 100 56 68
34 68 67 75 71 46 36 43 42 79 56 70 69 72
35 93 79 100 93 71 89 46 69 70 100 100 75 81
36 57 63 96 77 54 61 43 52 48 69 45 50 51
37 64 79 100 85 57 82 57 65 75 88 75 63 75
38 50 50 96 72 64 75 57 65 59 56 40 50 54
39 57 42 100 74 68 100 50 73 61 63 75 44 61
40 71 67 88 78 79 79 86 81 66 63 65 56 64
41 68 63 92 78 64 71 64 67 59 50 65 63 59
42 54 33 75 59 -25 -25 -25 - 54 50 40 31 47
25
43 75 63 98 83 75 75 57 69 57 56 55 50 56
44 43 71 85 70 50 50 43 48 63 56 70 88 67
45 71 71 96 83 50 54 39 48 71 50 50 56 62
46 82 83 98 90 54 57 54 55 64 56 60 63 62
47 61 79 100 84 71 86 61 73 86 88 65 69 80
48 61 58 90 74 82 61 61 68 75 63 60 69 69
49 57 54 98 76 54 54 50 52 75 38 55 56 63
50 75 63 100 84 46 54 50 50 66 56 65 31 59
No. x1.a x1.b x1.c X1 x2.a x2.b x2.c X3 y1.a y1.b y1.c y1.d Y1
51 54 63 85 71 43 36 43 40 32 38 55 50 40
52 57 46 75 63 68 86 79 77 66 44 50 69 60
53 61 67 92 77 93 50 46 63 52 38 30 25 42
54 75 79 96 86 50 36 29 38 70 38 50 56 59
55 75 71 96 84 61 71 54 62 82 75 60 50 72
56 61 50 100 77 64 57 50 57 54 38 45 56 50
57 54 100 100 87 93 100 50 81 80 75 100 44 78
58 64 58 92 76 25 25 25 25 66 56 65 63 64
59 68 58 100 81 50 50 50 50 66 56 60 50 61
60 68 75 94 82 82 86 79 82 79 88 75 63 77
61 46 46 94 69 71 89 29 63 57 38 50 38 50
62 64 50 75 66 75 75 75 75 75 75 70 56 71
63 82 75 98 88 50 50 50 50 70 75 80 38 68
64 43 50 94 69 50 64 57 57 68 63 60 50 63
65 71 67 96 82 50 54 50 51 79 63 70 63 72
66 32 29 79 54 39 79 21 46 66 63 45 50 59
67 57 46 90 70 61 71 61 64 46 38 35 31 41
68 25 46 83 58 61 14 14 30 84 81 65 94 81
69 64 63 100 81 57 68 68 64 71 88 70 56 71
70 57 42 92 70 68 89 64 74 50 38 50 56 49
71 75 71 92 82 50 32 7 30 86 56 85 69 79
72 57 67 100 80 54 36 46 45 66 69 75 63 68
73 64 63 98 80 71 50 39 54 75 56 85 69 73
74 57 42 98 73 61 75 46 61 75 81 50 63 69
75 57 38 83 65 50 50 50 50 63 50 70 38 58
76 57 54 94 74 46 61 54 54 59 88 75 69 68
77 79 58 94 81 50 61 46 52 79 69 80 75 77
78 50 33 73 57 68 50 54 57 68 94 65 75 72
79 79 83 100 90 43 96 50 63 79 50 100 63 76
80 57 63 85 72 50 64 57 57 79 63 65 44 69
81 39 54 98 71 64 68 64 65 70 75 40 75 66
82 71 58 92 78 57 32 25 38 59 50 55 44 55
83 57 54 75 65 68 29 25 40 48 50 50 50 49
84 39 13 100 62 68 68 46 61 55 19 30 50 44
85 46 75 100 79 61 64 61 62 73 81 70 38 69
86 50 42 100 72 57 61 39 52 57 63 45 56 56
87 64 42 98 75 61 71 50 61 79 56 75 50 70
88 71 42 88 72 50 64 64 60 64 38 40 56 55
89 50 54 94 72 54 57 50 54 54 50 55 63 55
90 64 46 75 65 46 57 32 45 73 88 55 50 69
91 93 79 94 90 61 57 32 50 75 69 85 63 74
92 50 71 90 74 57 71 54 61 63 56 70 50 61
93 57 46 98 74 86 68 46 67 71 63 60 50 65
94 54 33 88 65 50 54 18 40 46 50 65 50 51
95 68 50 100 79 46 46 50 48 64 56 70 69 65
96 29 50 50 44 46 46 43 45 57 56 65 63 59
97 25 21 92 56 57 50 14 40 80 44 35 69 65
98 57 50 90 71 50 29 29 36 61 56 60 69 61
99 46 21 88 60 57 36 0 31 45 50 35 6 38
100 82 58 92 81 43 71 54 56 59 88 50 50 60
No. x1.a x1.b x1.c X1 x2.a x2.b x2.c X3 y1.a y1.b y1.c y1.d Y1
101 54 25 75 57 43 50 54 49 64 81 55 50 63
102 39 25 98 64 54 68 61 61 70 63 50 44 61
103 79 50 88 76 46 32 21 33 73 44 65 63 66
104 64 50 90 73 96 61 100 86 68 63 60 69 66
105 57 75 98 81 86 82 68 79 80 56 70 75 74
106 61 58 94 76 54 75 46 58 61 56 55 56 58
107 36 38 98 66 54 54 50 52 59 44 70 50 57
108 18 67 96 67 50 50 25 42 55 50 60 38 53
109 61 25 98 70 89 54 57 67 59 63 75 50 61
110 57 67 96 78 50 50 25 42 59 44 55 63 56
111 57 50 100 76 96 71 82 83 57 63 60 75 61
112 57 42 100 74 46 25 39 37 64 69 50 56 61
113 18 29 77 49 43 54 68 55 45 38 65 44 47
114 54 38 100 72 57 68 57 61 61 50 70 50 59
115 57 46 71 61 57 64 29 50 66 88 55 94 71
116 50 67 75 66 61 54 50 55 64 31 60 56 57
117 57 54 96 75 54 57 46 52 45 44 60 50 48
118 79 50 96 80 68 57 18 48 73 56 65 50 66
119 57 50 100 76 96 71 89 86 43 63 55 63 51
120 50 50 77 63 57 50 50 52 50 50 50 50 50
121 36 38 90 62 50 43 61 51 63 38 50 50 55
122 46 38 96 68 61 75 54 63 66 50 45 75 61
123 50 54 81 66 50 50 50 50 61 63 55 50 58
124 39 33 85 60 79 50 54 61 54 19 50 44 46
125 54 50 85 68 64 71 50 62 68 75 60 69 68
126 54 54 85 69 54 75 50 60 63 56 65 63 62
127 57 71 100 81 54 71 50 58 70 69 55 56 65
128 57 42 94 71 54 68 39 54 70 50 55 50 61
129 54 54 98 75 68 71 64 68 55 38 65 56 55
130 46 42 96 69 61 64 32 52 50 44 60 50 51
131 54 21 90 63 68 71 43 61 64 56 50 56 59
132 50 46 98 72 64 50 54 56 55 44 50 25 48
133 61 63 90 75 57 57 46 54 75 69 80 69 74
134 61 46 98 75 71 100 29 67 57 44 70 50 56
135 46 33 94 66 57 61 32 50 54 50 55 38 51
136 68 67 98 82 64 71 50 62 70 56 65 69 67
137 68 42 100 77 61 64 50 58 68 75 70 50 67
138 43 46 71 57 39 36 32 36 46 38 55 44 46
139 82 88 100 92 79 96 79 85 82 81 70 56 76
140 57 50 83 68 57 79 61 65 70 56 60 50 63
141 79 79 98 88 68 61 57 62 61 63 80 63 65
142 57 50 96 74 68 71 46 62 71 56 70 56 67
143 57 50 85 69 54 43 46 48 57 44 55 44 53
144 36 29 88 59 54 61 50 55 64 63 50 50 59
145 43 38 83 61 50 54 32 45 55 56 60 44 55
146 57 67 96 78 57 71 64 64 68 75 70 50 67
147 61 38 96 72 61 57 61 60 57 44 80 69 61
148 61 46 90 71 64 43 32 46 64 69 65 63 65
149 68 67 94 80 71 50 50 57 61 38 45 56 54
150 32 13 94 57 50 50 50 50 41 44 35 50 42
No. x1.a x1.b x1.c X1 x2.a x2.b x2.c X3 y1.a y1.b y1.c y1.d Y1
151 57 54 92 73 50 61 29 46 79 50 60 69 69
152 46 54 90 69 50 71 36 52 73 63 40 56 63
153 71 54 98 80 75 64 71 70 77 63 90 56 74
154 75 58 85 76 71 79 61 70 68 69 70 69 69
155 32 50 75 57 61 43 25 43 43 44 60 44 46
156 57 54 94 74 68 61 54 61 71 56 50 56 63
157 54 42 88 67 64 71 54 63 59 50 60 56 57
158 57 38 100 73 75 57 50 61 63 44 45 44 54
159 71 83 100 88 54 75 71 67 73 63 70 69 70
160 75 88 96 88 71 61 43 58 73 44 50 31 58
161 46 33 100 69 64 71 57 64 61 44 45 44 53
162 36 63 94 70 54 54 39 49 50 44 65 50 52
163 54 38 100 72 64 75 50 63 64 56 55 56 60
164 64 63 100 81 57 75 50 61 52 44 50 56 51
165 54 54 98 75 68 75 39 61 71 63 65 63 68
166 75 63 92 80 71 86 64 74 71 63 65 56 67
167 39 38 75 56 75 96 68 80 75 56 65 69 69
168 29 67 85 65 61 71 57 63 73 63 65 56 68
169 43 50 100 72 68 93 50 70 70 69 45 50 62
170 61 63 100 80 82 68 57 69 68 56 75 50 65
171 43 50 94 69 75 64 32 57 48 56 40 31 45
172 57 58 92 74 57 54 68 60 66 38 60 56 59
173 71 54 96 79 68 64 54 62 70 100 50 63 69
174 54 46 90 69 57 75 54 62 57 63 30 38 50
175 39 29 92 62 64 75 57 65 70 63 55 56 64
176 79 58 94 81 50 61 46 52 75 69 80 75 75
177 39 42 88 63 50 57 36 48 57 44 60 31 52
178 57 71 100 81 71 57 43 57 79 38 40 50 61
179 57 63 100 79 61 61 43 55 68 56 75 69 68
180 68 50 100 79 64 68 50 61 73 50 85 75 72
181 50 42 83 64 21 39 54 38 71 31 60 50 60
182 18 0 92 49 36 21 43 33 54 31 50 50 49
183 29 42 88 60 61 82 25 56 59 50 60 56 57
184 57 63 100 79 46 68 64 60 68 63 65 56 65
185 61 29 88 66 57 61 43 54 61 56 70 50 60
186 50 58 69 61 46 64 61 57 61 50 70 75 63
187 64 42 88 70 43 75 50 56 63 63 65 44 60
188 79 79 90 84 61 61 32 51 54 44 85 69 60
189 61 42 92 71 71 54 50 58 68 44 60 75 64
190 32 21 88 56 50 75 50 58 55 88 60 50 60
191 32 33 77 54 46 46 32 42 48 56 45 50 49
192 39 33 100 67 54 32 29 38 64 50 50 56 58
193 50 46 92 69 68 61 50 60 73 56 70 56 68
194 43 58 90 69 54 46 39 46 66 63 55 63 63
195 61 58 85 72 50 68 50 56 68 38 75 50 62
196 43 29 65 50 50 50 50 50 57 50 50 50 54
197 54 38 100 72 96 93 39 76 59 56 65 63 60
198 57 50 75 64 32 57 50 46 68 63 60 56 64
199 54 38 100 72 43 32 14 30 61 44 60 50 56
200 75 75 94 84 57 68 50 58 61 56 60 69 61
No. x1.a x1.b x1.c X1 x2.a x2.b x2.c X3 y1.a y1.b y1.c y1.d Y1
201 32 33 92 61 50 64 54 56 50 63 40 44 49
202 46 38 94 67 64 68 39 57 64 44 65 69 62
203 79 71 100 87 71 64 61 65 73 63 70 63 69
204 68 54 92 76 68 61 50 60 80 56 60 56 69
205 75 54 100 82 61 61 39 54 70 56 70 63 67
206 68 58 75 69 57 50 36 48 73 56 70 56 68
207 46 13 100 64 46 43 46 45 70 44 65 56 63
208 64 71 100 83 57 71 50 60 64 69 80 69 69
209 57 67 100 80 57 57 50 55 61 25 50 56 53
210 54 50 100 75 68 50 43 54 59 56 55 75 60
211 86 71 100 89 57 86 46 63 73 81 70 63 72
212 68 75 100 85 93 71 71 79 79 56 70 56 70
213 86 88 100 93 64 86 50 67 80 63 80 56 74
214 64 88 98 86 36 43 46 42 63 44 45 63 56
215 54 63 100 78 61 71 86 73 61 63 60 63 61
216 75 67 94 82 64 50 32 49 79 38 80 44 68
217 57 50 98 75 50 54 39 48 73 63 65 44 66
218 54 54 83 68 50 54 50 51 48 44 50 50 48
219 46 58 58 55 36 32 32 33 46 38 40 50 44
220 39 33 88 61 50 82 29 54 54 38 30 38 44
221 43 33 90 63 50 50 54 51 50 31 35 31 42
222 54 38 79 62 50 50 50 50 57 38 45 50 51
223 54 46 94 71 82 71 75 76 64 63 80 56 66
224 61 33 65 56 75 75 71 74 61 50 55 56 57
225 39 4 77 49 43 32 29 35 50 44 70 50 53
226 57 50 100 76 50 50 50 50 55 31 50 50 50
227 50 42 100 72 57 46 43 49 50 56 55 50 52
228 61 54 81 69 54 71 100 75 59 63 60 69 61
229 54 50 96 73 50 50 50 50 55 69 60 56 58
230 54 42 90 68 50 50 50 50 52 50 50 56 52
231 57 50 85 69 46 50 29 42 55 25 55 38 48
232 25 42 85 58 75 50 36 54 46 38 35 50 44
233 39 54 92 68 61 64 46 57 66 44 50 25 54
234 54 29 88 64 50 50 36 45 61 50 50 50 56
235 54 46 81 65 36 54 36 42 52 19 50 31 44
236 68 42 100 77 43 61 57 54 54 63 65 50 56
237 54 58 75 65 68 50 43 54 73 38 95 56 69
238 61 46 79 66 43 32 43 39 64 44 80 75 66
239 32 0 88 51 82 61 54 65 63 44 60 50 57
240 36 17 98 61 54 71 71 65 57 63 55 50 56
241 82 58 83 77 57 50 50 52 59 38 40 69 54
242 43 25 90 61 50 50 43 48 64 50 45 50 56
243 64 67 92 78 71 71 50 64 71 56 85 69 71
244 57 54 100 77 50 46 39 45 54 44 45 50 50
245 71 63 83 75 71 75 54 67 70 63 80 56 69
246 54 33 90 66 54 57 54 55 63 44 65 38 56
247 57 25 100 70 25 32 57 38 61 69 85 56 66
248 43 50 94 69 61 64 61 62 61 38 40 50 52
249 39 42 92 65 50 50 50 50 57 50 80 63 61
250 54 42 92 69 46 50 50 49 73 56 75 56 69
ETOS BELAJAR MAHASISWA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama : Jenis Kelamin : L/P
Fakultas/Jurusan/semester:
Pendidikan Terakhir : SMA/MA/Pesantren/SMK
Organisasi :
PETUNJUK PENGISIAN
a) Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Anda menjawab dengan keadaan yang
sebenarnya. Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang salah. Jangan ragu untuk memilih
jawaban yang tersedia.
b) Berilah tanda (√ atau X) pada kolom yang anda pilih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Keterangan :
TP = Tidak Pernah JS = Jarang Sekali KD = Kadang-kadang SR =
Sering SL = Selalu
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
TP JS KD SR SL
1 Apakah Anda seringkali mengeluh atas tugas yang
diberikan oleh dosen.
2 Apakah Anda selalu merasa percaya diri dalam
segala situasi.
3 Apakah Anda seringkali menerima kritik dengan
hati lapang.
4 Apakah Anda merasa bangga menjadi seorang
mahasiswa.
5 Apakah Anda merasa kecewa bila teman Anda
mendapat nilai yang lebih baik.
6 Apakah Anda pernah memberikan jawaban
kepada teman dekat Anda ketika ujian.
7 Apakah Anda selalu menyatakan sesuatu dengan
apa adanya, tanpa kepura-puraan atau
kebohongan.
8 Apakah Anda selalu bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan oleh dosen.
9 Apakah Anda berani menyatakan gagasan dan
pikiran Anda, walaupun dalam situasi yang
menekan.
10 Apakah Anda pernah mengalami kegagalan.
11 Apakah Anda pernah mengganggap kegagalan
sebagai kesuksesan yang tertunda.
12 Apakah Anda selalu bersemangat untuk belajar
dengan baik.
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
TP JS KD SR SL
13 Apakah Anda pernah merasa tidak senang dengan
mata kuliah tertentu.
14 Apakah Anda selalu merasa bahwa belajar tidak
hanya sekedar mendapatkan nilai atau ijazah
semata.
15 Apakah Anda selalu datang ke kampus lebih awal
daripada waktu yang telah ditentukan.
16 Apakah Anda pernah menunda tugas mata kuliah.
17 Apakah Anda selalu mengatur waktu belajar Anda
dengan baik.
18 Apakah kegiatan diluar kampus (misalnya
berorganisasi) seringkali mengganggu waktu
belajar Anda.
19 Apakah Anda selalu meningkatkan prestasi belajar
dengan cara membaca.
20 Apakah Anda selalu meningkatkan wawasan
akademik dengan menghadiri seminar dan diskusi.
21 Apakah Anda selalu meningkatkan kemampuan
akademik dengan cara kursus dan pelatihan.
22 Apakah Anda selalu membuat perencanaan dalam
setiap tindakan.
23 Apakah Anda merasa puas bila tugas-tugas yang
diberikan selesai pada waktunya.
24 Apakah Anda selalu senang mengambil resiko
yang telah Anda perhitungkan.
25 Apakah Anda menemukan kesulitan dalam
menentukan hal-hal yang penting dan tidak
penting dari mata kuliah yang dipelajari.
26 Apakah Anda seringkali mengalami kesulitan
dalam memusatkan konsentrasi ketika belajar.
27 Apakah Anda selalu berusaha mengubah atau
memperbaiki kebiasaan buruk dalam belajar.
2. KEBERAGAMAAN MAHASISWA
Keterangan : TP = Tidak Pernah JS = Jarang Sekali KD = Kadang-kadang
SR = Sering SL = Selalu
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
TP JS KD SR SL
1 Apakah Anda melaksanakan Shalat lima waktu
tepat pada waktunya.
2 Apakah Anda menunaikan shalat sunah.
3 Apakah Anda melaksanakan shalat berjamaah.
4 Apakah Anda melaksanakan puasa sunah pada
hari-hari tertentu (ex. Senin-kamis).
5 Apakah Anda selalu melaksanakan infaq/sedekah
setiap minggu.
6 Apakah Anda selalu berzikir ketika selesai shalat.
7 Apakah Anda seringkali menyapa dan
mengucapkan salam ketika bertemu dengan orang Pilihan Jawaban
No lain. Pertanyaan
8 Apakah Anda membaca Al-quran setiap hari. TY KY RG Y SY
79 Apakah AndaAnda yakin bahwaseringkali membaca
Malaikat senantiasa
terjemahan/tafsiran
mencatat segala amal al-quran setiap
perbuatan minggu.
Anda.
10 Apakahyakin
8 Anda Andabahwa
pernahsetiap
berusaha memahami
perbuatan yangmakna
Anda
yang terkandung
lakukan didalam Al-Quran. di akhirat.
akan dipertanggungjawabkan
11 Apakahyakin
9 Anda AndaAl-quran
pernah berpartisipasi dalam diskusi
merupakan pedoman dan
keagamaan.
petunjuk yang paling benar untuk diamalkan.
12 Anda
10 Apakahyakin,
Andajikapernah
Andamengikuti peringatan
selalu membaca hari-
al-quran
hari besar
akan keagamaan.
diberi kemudahan atas kesulitan yang
dihadapi. Anda pernah mengakses informasi
13 Apakah
mengenai
11 Anda kajian
yakin, jikakeagamaan lewat internet.
selalu membaca al-quran akan
tenang hatinya
12 Anda yakin bahwa Allah akan meninggikan
kedudukannya beberapa derajat untuk orang-
orang yang berilmu.
Keterangan:
TY = Tidak Yakin KY = Kurang Yakin RG = Ragu-ragu Y = Yakin SY =
Sangat Yakin
Pilihan Jawaban
No
Pertanyaan
. TY KY RG Y SY
Std. Error
Beda fakultas N Mean Std. Deviation
Mean
Motivasi Fakultas Agama 150 64,44 10,739 ,877
Fakultas Umum 100 63,33 8,976 ,898
Disiplin Fakultas Agama 150 58,23 15,577 1,272
Fakultas Umum 100 52,24 13,077 1,308
Rasionalitas Fakultas Agama 150 62,60 14,675 1,198
Fakultas Umum 100 60,10 13,998 1,400
Kreativitas Fakultas Agama 150 55,65 12,851 1,049
Fakultas Umum 100 54,72 10,939 1,094
Etos Fakultas Agama 150 61,86 9,466 ,773
Fakultas Umum 100 59,74 8,084 ,808
Praktek Agama Fakultas Agama 150 56,53 13,656 1,115
Fakultas Umum 100 54,58 14,181 1,418
Pengetahuan Fakultas Agama 150 54,99 16,270 1,328
Agama Fakultas Umum 100 48,95 17,438 1,744
Keyakinan Agama Fakultas Agama 150 90,99 8,900 ,727
Fakultas Umum 100 90,95 9,196 ,920
Keberagamaan Fakultas Agama 150 72,63 8,969 ,732
Fakultas Umum 100 70,60 9,468 ,947
Teman Fakultas Agama 150 58,09 15,753 1,286
Fakultas Umum 100 57,76 13,146 1,315
Dosen Fakultas Agama 150 60,41 18,211 1,487
Fakultas Umum 100 60,47 14,634 1,463
HASIL UJI REGRESI BERGANDA ANTARA VARIABEL KEBERAGAMAAN DAN
VARIABEL SOSIAL BUDAYA DENGAN VARIABEL ETOS BELAJAR
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Sosial Budaya,
Keberagamaan . Enter
(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Etos
Model Summary
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4731,893 2 2365,947 38,048 ,000(a)
Residual 15359,071 247 62,182
Total 20090,964 249
a Predictors: (Constant), Sosial Budaya, Keberagamaan
b Dependent Variable: Etos
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Keberagamaan
. Enter
(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Etos
Model Summary
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
4358,652 1 4358,652 68,709 ,000(a)
n
Residual 15732,312 248 63,437
Total 20090,964 249
a Predictors: (Constant), Keberagamaan
b Dependent Variable: Etos
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Sosial Budaya
. Enter
(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Etos
Model Summary
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1415,956 1 1415,956 18,804 ,000(a)
Residual 18675,008 248 75,302
Total 20090,964 249
a Predictors: (Constant), Sosial Budaya
b Dependent Variable: Etos
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 3 1,2 1,2 1,2
Jarang Sekali 33 13,2 13,2 14,4
Kadang-kadang 126 50,4 50,4 64,8
Sering 79 31,6 31,6 96,4
Selalu 9 3,6 3,6 100,0
Total 250 100,0 100,0
Pengetahuan Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Tahu 7 2,8 2,8 2,8
Tidak Tahu 44 17,6 17,6 20,4
Ragu-ragu 119 47,6 47,6 68,0
Tahu 69 27,6 27,6 95,6
Sangat Tahu 11 4,4 4,4 100,0
Total 250 100,0 100,0
Keyakinan Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu-ragu 2 ,8 ,8 ,8
Yakin 30 12,0 12,0 12,8
Sangat Yakin 218 87,2 87,2 100,0
Total 250 100,0 100,0
Keberagamaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Taat 27 10,8 10,8 10,8
Taat 179 71,6 71,6 82,4
Sangat Taat 44 17,6 17,6 100,0
Total 250 100,0 100,0
LIngkungan Sosial Teman
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Rendah 2 ,8 ,8 ,8
Rendah 13 5,2 5,2 6,0
Sedang 128 51,2 51,2 57,2
Tinggi 90 36,0 36,0 93,2
Sangat Tinggi 17 6,8 6,8 100,0
Total 250 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Rendah 2 ,8 ,8 ,8
Rendah 24 9,6 9,6 10,4
Sedang 87 34,8 34,8 45,2
Tinggi 113 45,2 45,2 90,4
Sangat Tinggi 24 9,6 9,6 100,0
Total 250 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Rendah 9 3,6 3,6 3,6
Rendah 61 24,4 24,4 28,0
Sedang 130 52,0 52,0 80,0
Tinggi 42 16,8 16,8 96,8
Sangat Tinggi 8 3,2 3,2 100,0
Total 250 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Rendah 1 ,4 ,4 ,4
Rendah 25 10,0 10,0 10,4
Sedang 136 54,4 54,4 64,8
Tinggi 81 32,4 32,4 97,2
Sangat Tinggi 7 2,8 2,8 100,0
Total 250 100,0 100,0
Motivasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 1 ,4 ,4 ,4
Sedang 85 34,0 34,0 34,4
Tinggi 155 62,0 62,0 96,4
Sangat Tinggi 9 3,6 3,6 100,0
Total 250 100,0 100,0
Disiplin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Rendah 3 1,2 1,2 1,2
Rendah 35 14,0 14,0 15,2
Sedang 120 48,0 48,0 63,2
Tinggi 70 28,0 28,0 91,2
Sangat Tinggi 22 8,8 8,8 100,0
Total 250 100,0 100,0
Rasionalitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 23 9,2 9,2 9,2
Sedang 110 44,0 44,0 53,2
Tinggi 98 39,2 39,2 92,4
Sangat Tinggi 19 7,6 7,6 100,0
Total 250 100,0 100,0
Kreativitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Rendah 1 ,4 ,4 ,4
Rendah 25 10,0 10,0 10,4
Sedang 141 56,4 56,4 66,8
Tinggi 79 31,6 31,6 98,4
Sangat Tinggi 4 1,6 1,6 100,0
Total 250 100,0 100,0
Etos Belajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 2 ,8 ,8 ,8
Sedang 116 46,4 46,4 47,2
Tinggi 129 51,6 51,6 98,8
Sangat Tinggi 3 1,2 1,2 100,0
Total 250 100,0 100,0
HASIL REABILITAS VARIABEL
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Alpha = ,7723
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Alpha = ,8347
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Alpha = ,9140
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Reliability Coefficients
Alpha = ,8978
HASIL RELIABILITAS VARIABEL ETOS BELAJAR
***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 92,8800 93,5679 9,6730 27
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 41,2000 49,5181 7,0369 13
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
Alpha = ,8050
HASIL RELIABILITAS VARIABEL SOSIAL BUDAYA
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 123,2680 152,9680 12,3680 33
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
P1 118,7240 150,9797 ,1004 ,9080
P2 118,5560 148,3201 ,3197 ,9051
P3 118,7680 147,8978 ,2766 ,9058
P4 118,5960 148,2177 ,3140 ,9051
P5 118,6840 148,2893 ,2861 ,9055
P6 118,5120 148,2750 ,3720 ,9045
P7 118,4880 148,4758 ,3236 ,9050
P8 118,4640 148,3862 ,4334 ,9042
P9 118,8080 147,3124 ,3494 ,9047
P10 118,6560 147,6964 ,3892 ,9043
P11 118,5960 148,2177 ,3431 ,9048
P12 118,7440 147,9021 ,2465 ,9065
R1 120,1440 145,3928 ,4027 ,9040
R2 119,8400 143,7655 ,4942 ,9026
R3 119,7160 143,3287 ,4657 ,9031
R4 119,9280 142,6293 ,4958 ,9026
R5 120,1360 140,5196 ,5842 ,9010
R6 120,0120 142,7107 ,4957 ,9026
R7 119,8720 142,1201 ,5625 ,9015
R8 119,8720 140,3450 ,5911 ,9009
R9 119,7960 139,9783 ,6288 ,9002
R10 119,7360 139,8738 ,6185 ,9004
R11 120,0280 140,6699 ,5322 ,9019
R12 119,9360 140,1485 ,5874 ,9009
R13 119,8200 141,6984 ,5086 ,9023
R14 119,7640 140,9120 ,5788 ,9011
R15 120,3080 142,8485 ,4817 ,9028
R16 120,4000 141,2289 ,5276 ,9020
R17 120,1920 142,1156 ,5313 ,9020
R18 120,2360 143,2895 ,4679 ,9030
R19 120,4720 142,1056 ,4900 ,9027
R20 120,4600 143,2293 ,4363 ,9036
R21 120,3120 141,7175 ,5035 ,9024
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 250,0 N of Items = 33
Alpha = ,9059
Hasil Uji Normalitas
,5
,3
0,0
0,0 ,3 ,5 ,8 1,0
Scatterplot
Dependent Variable: Etos
4
Regression Standardized Residual
-1
-2
-3
-3 -2 -1 0 1 2 3
Standardiz
Unstandardized ed 95% Confidence Collinearity
Model Coefficients Coefficient t Sig. Interval for B Correlations Statistics
s
Collinearity Diagnostics(a)
Condition
Model Dimension Eigenvalue Index Variance Proportions
Sosial
(Constant) Budaya Keberagamaan
1 1 2,962 1,000 ,00 ,00 ,00
2 ,030 9,936 ,08 ,99 ,08
3 ,008 19,141 ,91 ,00 ,92
a Dependent Variable: Etos
Residuals Statistics(a)