Anda di halaman 1dari 315

PENGARUH LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN
(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Anggun Wicaktini
NIM 1111016100023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-LABF-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama : Anggun Wicaktini
Tempat/Tal.Lahir : Jakarta, 9 Januari 1992
NIM : 1111016100023
Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Pengaruh LKS Berbasis Problem Based Learning
Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada
Konsep Sistem Pencernaan
Dosen Pembimbing : 1. Nengsih Juanengsih, M.Pd
2. Meiry Fadilah Noor, M.Si

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya
bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 15 Juni 2017


Mahasiswa Ybs.

Anggun Wicaktini
NIM.1111016100023

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Pengaruh LKS Berbasis Problem Based Learning


(PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Konsep
Sistem Pencernaan” disusun oleh Anggun Wicaktini, NIM 1111016100023,
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan fakultas.

Jakarta, Juni 2017

Yang Mengesahkan

ii

000003
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul 'oPengaruh LKS Berbasis Problem Based Learning


Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Konsep Sistem
Pencernaan" disusun oleh Anggun Wicaktini, NIM 1111016100023, diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasah pada
tanggal 22 Juri 2017 dihadapan dewan penguji' Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana sl (s.Pd) dalam bidang Pendidikan Biologi.

Jakarta, Juni 2017

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal TandaTangan

Kctua Panitia(Ketua Prograln Studi Pcndidikan Biologi)

Dr.Yanti Ⅱerlanti.M.Pd
NIP。 197101192008012010
ヶ■
セみ>ン

Peng両 iI
Baiq Hana Susanti.M.Sc l
NIP.197002092000032001

Pengu」 lH ″
Yuke Mardiati,M.Si
NIP。 197601172007012013

Mengetahui,
mu Tarbiyah

000004
ABSTRAK

Anggun Wicaktini (1111016100023). Pengaruh LKS Berbasis Problem Based


Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada
Konsep Sistem Pencernaan (Kuasi Eksperimen di SMAN 8 Tangerang
Selatan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh LKS Berbasis Problem Based
Learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep sistem
pencernaan makanan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen
dengan desain the non eqivalent control group design. Populasi dalam penelitian
ini yaitu seluruh siswa SMAN 8 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2015/2016.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu simple random sampling.
Sampel dalam penelitia ini terdiri dari dua kelas yaitu XI IPA 1 sebagai kelompok
eksperimen dan XI IPA 5 sebagai kelompok kontrol yang masing-masing
berjumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian sebanyak 14
butir soal. Data hasil tes dianalisis dengan uji analisis data dengan menggunakan
uji-t, pada tarafsignifikan 0.05, didapat hasil thitung (2.3313) > ttabel (1.998),
sehingga hipotesis nol (H0) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran ntu
LKS Berbasis Problem Based Learning berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep sistem pencernaan.
Kata kunci : LKS Berbasis Problem Based Learning (PBL), kemampuan berpikir
tingkat tinggi

iv

000005
ABSTRACT

Anggun Wicaktini (1111016100023). The Effect of Worksheets Based on


Problem Based Learning towards High Order Thinking Skills of Students on
the Concept of the Digestive system (Quasi Experiment at SMAN 8 Tangerang
Selatan). Undergraduated Thesis of Biology Education Programme,
Department of Science Education, Faculty of Tarbiya and Teacher’s Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta
This research aimed to find out the effect of Worksheets Based on Problem Based
Learning towards high order thinking skills of students on the concept of the
digestive system. The method was quasi-experimental design with the non
eqivalent control group design. The population are all student at SMAN 8
Tangerang Selatan Academic Year 2015/2016. The sample of this research was
taken through random samplig technique which consisting two classes : XI IPA 1
as an experimental group and XI IPA 5 as the control group, each of which
amounted to 32 students. The instrument employed on this research was a 14
questions essay test. The research used t-test to calculate the data, with
significance of 0.05 the result of tobserve was (2.3313) higher than ttable (1.998).
Therefore, the null hypothesis rejected. The result was proven Worksheets Based
on Problem Based Learning significantly affected the high order thinking skills on
Digestive system concept.
Keywords: Worksheets Based on Problem Based Learning (PBL), Higher Order
Thinking Skills

000005
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan ridho-NYA yang telah memberikan kemudahan dalam
penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh LKS Berbasis Problem Based
Leraning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada
Konsep Sistem Pencernaan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Nengsih Juanengsih, M.Pd., Dosen pembimbing I, dan Meiry Fadhilah Noor
M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. Zulfiani, M.pd., Dosen Pembimbing akademik pendidikan biologi A 2011
yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
6. Seluruh dosen dan staff jurusan pendidikan IPA, khususnya program studi
biologi, yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan di perguruan
tinggi ini.
7. Neni Handayani, S.Pd., guru bidang studi IPA Biologi kelas XI SMA N 8
Tangerang Selatan yang telah memberikan arahan selama terlaksananya
penelitian skripsi.

vi

000006
8. Seluruh guru dan staff SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang telah
memberikan dukungan, do’a dan semangat.
9. Siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 5 SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang
telah membantu terlaksananya penelitian ini dan selalu memberikan semangat
dan dukungan moril kepada penulis.
10. Ayah (Purwono) dan Ibunda (Mursiyah) tercinta kedua orangtua, kakak-
kakak Bowo dan Lukman yang tak henti-hentinya memberikan dukungan
moril maupun materi serta kasih sayangnya selama menjalankan pendidikan
hingga saat ini.
11. Suami (Suryono) tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun
materil serta kasih sayang dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat pendidikan biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2011 yang sama-sama saling mendoakan khususnya Ellisa
Mahardini, Dania Ramadani, Marlina Septiani, Fathimah Salma, Dian
Nurmala, Nilam Angraini terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama
menjalani masa kuliah.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu selama penulisan
skripsi ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua


pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Besar
harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan para
pembaca.

Jakarta, Juni 2017

vii

000006
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................... i


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ......................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................. iv
ABSTRACT ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ..................................................................... 8
A. Kajian Teori ................................................................................. 8
1. Model Problem Based Learning (PBL)................................... 8
a. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL) ............ 8
b. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL) ........ 10
c. Tahapan Pembelajaran dalam Model Problem Based
Learning (PBL) ................................................................... 11
d. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) ................. 14
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based
Learning (PBL) ................................................................... 18
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................................................... 19
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa ......................................... 19
b. Tujuan Lembar Kerja Siswa ............................................... 20

viii

000007
c. Bentuk-bentuk Lembar Kerja Siswa ................................... 20
d. Langkah-langkah Menyusun Lembar Kerja Siswa ............. 22
e. LKS Berbasis Problem Based Learning (PBL) .................. 23
3. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT) ...................... 25
a. Pengertian Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi (KBTT)....................................................... 25
b. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)
Berdasarkan Teori Taksonomi Bloom ................................ 29
c. Indikator Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (KBTT) .................................................................... 33
B. Hasil Kajian Pustaka yang Relevan ............................................. 36
C. Kerangka Pikir ............................................................................. 39
D. Hipotesis ...................................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 41
B. Metode dan Desain Penelitian...................................................... 41
1. Metode Penelitian .................................................................... 41
2. Desain Penelitian ..................................................................... 41
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 42
1. Populasi .................................................................................. 42
2. Sampel ................................................................................... 42
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 43
E. Instrumen Penelitian..................................................................... 44
1. Instrumen Tes .......................................................................... 44
2. Instrumen Non tes .................................................................... 46
F. Kalibrasi Instrumen ......................................................................... 47
1. Validitas ................................................................................... 48
2. Reabilitas ................................................................................. 49
3. Taraf Kesukaran ...................................................................... 50
4. Daya Pembeda ......................................................................... 50
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 51

ix

000007
1. Uji Normalitas ......................................................................... 51
2. Uji Homogenitas ...................................................................... 52
3. Uji Hipotesis ............................................................................ 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 54
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 54
1. Hasil Pretest Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (KBTT) ........................................................................ 54
2. Hasil Posttest Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (KBTT) ........................................................................ 55
3. Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (KBTT) ........................................................................ 56
4. Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)
Setiap Sub-Konsep ................................................................. 57
5. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa ....................................... 58
B. Analisis Data ................................................................................ 60
1. Uji Prasyarat Analisis Data...................................................... 60
a. Uji Normalitas ..................................................................... 60
b. Uji Homogenitas ................................................................. 60
2. Uji Hipotesis ............................................................................ 61
a. Hasil Uji Hipotesis Pretest .................................................. 62
b. Hasil Uji Hipotesis Posttest ................................................. 62
C. Pembahasan .................................................................................. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 69
A. Kesimpulan .................................................................................. 69
B. Saran ............................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 70
LAMPIRAN ............................................................................................... 74

000007
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase-fase dalam Menerapkan Pelajaran untuk


Pembelajaran Berbasis Masalah PBL ...................................... 13
Tabel 2.2 Tahapan Pelakasanaan dan Sintaks Belajar
Model PBL dikelas................................................................... 14
Tabel 2.3 Hubungan LKS Berbasis Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ........... 17
Tabel 2.4 Pengertian High Order Thinking Skill Menurut Para Ahli...... 28
Tabel 2.5 Indikator Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Taksonomi Bloom Revisi....................................................... 34
Tabel 3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 42
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi .............. 44
Tabel 3.3 Bagian LKS Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................... 46
Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Validitas Instrumen ................................. 49
Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria Reabilitas Instrumen ................................ 49
Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Kesukaran Soal.......................................... 50
Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Soal .............................................. 51
Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ............. 54
Tabel 4.2 Hasil Posttest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ........... 55
Tabel 4.3 Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi................... 56
Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Setiap Sub-Konsep ................................................................... 57
Tabel 4.5 Hasil Rata-Rata LKS Pertemuan I, II, dan III
Kelompok Eksperimen ............................................................. 58
Tabel 4.6 Hasil Nilai Rata-Rata LKS I,II dan III
Kelompok Eksperimen dan Kontrol......................................... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest................................ 60
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ............................ 61
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest ................................. 62
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest ................................. 62

xi

000008
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ..... 74


Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............ 91
Lampiran 3. LKS Kelas Eksperimen ...................................................... 106
Lampiran 4. Jawaban dan Rubrik LKS Kelas Eksperimen ...................... 139
Lampiran 5. LKS Kelas Kontrol .............................................................. 183
Lampiran 6. Jawaban dan Rubrik LKS Kontrol....................................... 198
Lampiran 7. Lembar Observasi Guru dan Siswa ..................................... 227
Lampiran 8. Hasil Validitas Instrumen .................................................... 249
Lampiran 9. Kisi-kisi Instrumen Tes ...................................................... 256
Lampiran 10. Soal Pretest dan Posttest ..................................................... 265
Lampiran 11. Nilai Pretest dan Posttest Kelas Ekaperimen
dan Kontrol ......................................................................... 273
Lampiran 12. Nilai Pretest dan Posttest KBTT dan Nilai
Per-Sub-Konsep Kelas Eksperimen dan Kontrol ............... 274
Lampiran 13. Nilai KBTT LKS Kelas Eksperimen .................................. 276
Lampiran 14. Nilai Laporan Praktikum Kelas Eksperimen dan kontrol .... 277
Lampiran 15. Nilai Rata-rata LKS Kelas Eksperimen dan Kontrol........... 278
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................... 279
Lampiran 17. Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................... 283
Lampiran 18. Hasil Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen
dan Kontrol .......................................................................... 285
Lampiran 19. Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen
dan Kontrol .......................................................................... 286
Lampiran 20. Lembar Uji Referensi .......................................................... 287
Lampiran 21. Lembar Validasi LKS .......................................................... 295
Lampiran 22. Surat Ijin Penelitian ............................................................. 299
Lampiran 23. Surat Keterangan Penelitian ................................................ 300

xii

000009
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian ....................................................... 301

xiii

000009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan ini yang memegang
peranan penting. Suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan jika pendidikan
dalam negara itu baik kualitasnya. Pendidikan yang memiliki kualitas yang baik,
harus ditopang oleh kemampuan guru dalam melakukan kegiatan belajar dan
mengajar dalam kelas. Guru harus menguasai berbagai metode pembelajaran yang
aktif dan interaktif supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan
bermakna.
Kenyataan pendidikan di Indonesia saat ini masih memiliki kualitas yang
rendah. Sejumlah negara anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tengah
melakukan upaya persiapan optimal dengan meningkatkan kualitas pendidikan.
Indra menyebutkan bahwa kompetensi SDM Indonesia masih sangat rendah. Dari
sisi kualitas pendidikan, Indonesia masih di urutan terendah dunia. Salah satu
Faktor penyebabnya adalah masih rendahnya kualitas guru atau tenaga pengajar di
Indonesia. Padahal, menurutnya kualitas guru sangat menentukan kualitas hasil
pendidikan.2
Hasil Trends International Mathematics and Science Study(TIMSS) tahun
2007 menempatkan Indonesia menduduki peringkat terendah dalam kemampuan
Sains dan Matematika. Pada faktanya, siswa Indonesia belum dapat menjawab

1
Undang –Undang Repubik Indonesia, No.20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2003), h. 1.
2
Indra Charisandi dalam Ilham safutra, “Kualitas Pendidikan Indonesia Paling Rendah di
Dunia”, Harian Umum Jawa Pos, Jakarta, 27 April 2016, (www.jawapos.com).
1
2

soal tersebut dengan baik. Hal ini dikarenakan siswa Indonesia belum terbiasa
mengerjakan soal yang menuntut keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Ketidakbiasaan siswa dalam mengerjakan soal yang menuntut keterampilan
berpikir tingkat tinggi diduga karena guru tidak terbiasa memberikan soal yang
menuntut keterampilan berpikir tingkat tinggi.3
Pembelajaran keterampilan berpikir di Indonesia memiliki beberapa kendala.
Salah satunya adalah terlalu dominannya peran guru di sekolah sebagai penyebar
ilmu atau sumber ilmu, Sehingga siswa hanya dianggap sebagai sebuah wadah
yang akan diisi dengan ilmu oleh guru.
Kendala lainnya adalah sistem penilaian prestasi siswa lebih banyak
didasarkan melalui tes kemampuan kognitif tingkat rendah. Bentuk penilaian yang
dilakukan terhadap kinerja siswa masih cenderung mengikuti pola lama, yaitu
model soal-soal pilihan ganda yang lebih banyak memerlukan kemampuan siswa
untuk menghafal.4
Tantangan yang dihadapi seorang guru saat ini adalah bagaimana membantu
siswa dalam melatih sifat kemandirian dalam belajar. Salah satu cara yang
dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dan tantangan pada saat proses
pembelajaran adalah diperlukan suatu media atau alat bantu pembelajaran yang
dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran.
Salah satu media atau alat bantu yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran adalah LKS. Tetapi, LKS yang digunakan oleh guru biasanya dibeli
oleh penerbit. Beberapa sekolah ada juga yang menggunakan LKS yang dirancang
dan dikembangkan oleh guru sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan
pembelajaran yang akan dihadapi.
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibeli oleh penerbit sebenarnya merupakan
buku rangkuman materi pelajaran yang disertai dengan kumpulan soal, seperti
soal pilihan berganda, soal esai dan soal uraian. Soal-soal yang terdapat di dalam
3
Yanti Herlanti, Nophitalia, “Meneropong Kualitas Soal Tes Buatan Guru Biologi MTs
Negeri Se-Jakarta Selatan”, 2007, h. 4, ( http://repositori.perpustakaan.kemendikbud.go.id).
4
Eka Sastrawati, Muhammad Rusdi, Syamsurizal, “Problem-Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”, 1-14 ISSN 2088-205X Tekno-
Pedagogi, Vol. 1(2) 2011, h. 2.
3

LKS bisa dijawab siswa dengan melihat materi yang ada di dalam LKS. Sehingga
membuat siswa tidak mandiri dan kurang melatih siswa dalam menerapkan
kecerdasan yang dimilikinya.5
Hasil analisis kualitas isi LKS didapati bahwa terdapat sejumlah konsep yang
berpotensi menimbulkan miskonsepsi siswa, baik pada seluruh LKS Biologi SMP
(antara 40 – 88 %) maupun SMA (20 – 55 %). Relevansi isi LKS dengan KTSP
berkisar antara 59 – 100 % (SMP) dan 50 – 100 % (SMA). Berdasarkan rumus
SMOG dan FOG terungkap bahwa baik LKS SMP maupun SMA berpotensi tidak
sesuai dengan tingkat usia semestinya, di samping itu juga ditemukan banyak
kesalahan penggunaan ejaan. Bentuk soal yang digunakan cenderung mengarah
pada soal-soal mudah yang didominasi oleh pertanyaan faktual dan informatif
jenjang kognitif C1 dan C2.6
Soal-soal dalam LKS masih didominasi oleh pertanyaan faktual dan
pertanyaan informatif, yaitu menanyakan apa yang diamati dan hubungan obyek
yang satu dengan obyek yang lain, jawaban pertanyaan langsung didapat oleh
siswa dari teks atau ringkasan materi. Hal itu tentunya kurang mengaktifkan
siswa.
Soal berupa pertanyaan faktual dan informatif, siswa hanya perlu
menyesuaikan soal dengan ringkasan materi yang terdapat dalam LKS. Dapat
dikatakan jawaban dapat dilihat dalam ringkasan materi dalam LKS, dan itu
kurang mengaktifkan siswa. Sementara itu, sudah semestinya siswa dibiasakan
dengan pertanyaan yang dapat mengaktifkan siswa. Dalam hal ini pertanyaan
harus berupa pertanyaan penggalian ataupun pemecahan masalah.
Soal yang terdapat pada LKS Biologi cenderung didominasi oleh soal-soal
dengan jenjang kognitif C1 (pengetahuan) dan C2 (pemahaman). Hal ini

5
Anggita Wahyuni Br.Tanjung, Rena Lestari, Eti Meirina Brahmana, Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Multiple Intelligences Untuk Kelas VIII SMP Materi
Pertumbuhan Dan Perkembangan, Jurnal Pendidikan Vol 3,(1), 2007, h. 1.
6
Edy Chandra, Ahmad Sofyan, Anisah, Ayu Irmawati, Bunga Pertiwi, Khairul Aziz,
Shofiatunnisa, Neneng Sariah, Kualitas Isi LKS Biologi yang digunakan di SMP dan SMA di
Wilayah Cirebon, Jurnal Seminar Nasional dan Rapat Tahunan(Semirata), 2014, h. 101.
4

menunjukkan bahwa soal yang terdapat pada LKS Biologi kurang mendukung
7
penumbuhan keterampilan berfikir tingkat tinggi.
Seorang guru di kelas memiliki tanggung jawab dalam hal meningkatkan
keterampilan berpikir siswa dari berpikir mengenai hal hal yang nyata hingga
berpikir mengenai hal-hal abstrak yang dapat dituangkan melalui sebuah gagasan
atau ide-ide. Melalui pembelajaran berbasis masalah siswa diajarkan untuk
berpikir secara bertahap dari mulai mengidentifikasi masalah hingga mampu
memecahkan masalah dan hal tersebut merupakan cara untuk melatih siswa dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill).
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini adalah
lemahnya proses pembelajaran di sekolah, dimana siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Media dapat dikatakan sebagai bagian
yang integral dari kegiatan pembelajaran maka kedudukannya tidak dapat
dipisahkan dan berpengaruh terhadap jalannya proses pembelajaran. Sehingga
dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat mendorong pengembangan
kemampuan berfikir siswa, yaitu dengan pembelajaran berbasis masalah dan
media pembelajaran yang tepat serta dapat memfasilitasi belajar siswa.8
Media belajar yang dapat digunakan guru berupa LKS. LKS adalah lembaran
yang berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang
terprogram. Lembaran ini berisi petunjuk, tuntunan pertanyaan dan pengertian
supaya siswa dapat memperluas serta memperdalam pemahamannya terhadap
materi yang dipelajari.9 Sehingga dapat dikatakan bahwa LKS merupakan salah
satu sumber belajar yang berbentuk lembaran yang berisikan materi secara
singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyan-pertanyaan dan
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab siswa.

7
Ibid., h. 109
8
Novi Prayekti, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah untuk Siswa
Kelas VIII SMP/MTs, Konferensi Nasional Pendidikan Matematika UM V, Himpunan
Matematika Indonesia, Juni 2013, h. 695-696.
9
Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar,(Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA,2008), h. 13.
5

Model pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan


pemecahan masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-
banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada.
Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang
benar, artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kreatif. Siswa diharapkan
menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat hubungan
pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada di lingkungan.10
Konsep yang akan diujikan melalui LKS berbasis Problem Based Learning
(PBL) ini dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah konsep sistem
pencernaan. Pada materi ini ada beberapa masalah yang menarik untuk
dipecahkan oleh siswa mengenai permasalahan yang berkaitan dengan sistem
pencernaan manusia. Pentingnya mengetahui sistem pencernaan memiliki dampak
positif bagi kehidupan sehari-hari siswa, melalui LKS berbasis PBL dapat
dilakukan eksplorasi yang tidak terlepas dari permasalahan yang terkait dengan
biologi dimana masalah–masalah tersebut memiliki cakupan yang sangat luas.
Kaitan antara model PBL dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi
yaitu model PBL memberikan peluang bagi siswa untuk memiliki pengalaman
menemukan suatu konsep dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Hal yang dapat menunjung dalam mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa adalah dengan bantuan media berupa penggunaan LKS.
Media belajar LKS dapat digunakan sebagai penunjang dalam kegiatan
pembelajaran di kelas yang merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.
LKS dapat melatih siswa mengembangkan keterampilan berpikir dari berpikir hal
yang konkret sampai berpikir hal yang abstrak. Mengacu pada kompetensi dasar
pada aspek kognitif dan psikomotorik menuntut siswa untuk bisa
mengembangkan keterampilan siswa dalam menganalisis pengetahuan konseptual
dan menyajikan hasil analisisnya dalam bentuk presentasi. Kompetensi dasar
tersebut mengarahkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat

10
Sastrawati, op. cit., h. 1.
6

tinggi seperti pada jenjang proses kognitif menganalisis, mengevaluasi, dan


mencipta.
Terkait permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh LKS berbasis PBL terhadap Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan”.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, meliputi:
1. Kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi masih rendah.
2. LKS yang digunakan di sekolah masih dominan hanya mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat rendah siswa.
3. Kualitas LKS yang digunakan di sekolah kurang mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Materi yang diberikan terkait sistem pencernaan KD 3.3 : Menjelaskan
keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia).
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Lerning (PBL) yang
digunakan berisi fenomena penyeselaian masalah sesuai dengan sintaks PBL
dan indikator pencapaian berpikir tingkat tinggi.
3. Penelitian berpikir tingkat tinggi yang diukur pada penelitian ini dibatasi pada
taksonomi Bloom revisi jenjang kognitif menganalisis (C4), mengevaluasi
(C5) dan mencipta (C6) yang diamati melalui LKS dan posttest.
7

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh
LKS berbasis Problem Based Lerning (PBL) terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa pada konsep sistem pencernaan manusia?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh LKS berbasis
Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa pada konsep sistem pencernaan.

2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, antara lain:
a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memilih variasi
media pembelajaran berupa LKS berbasis Problem Based Learning dalam
mengajarkan materi Biologi untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa.
b. Bagi pembaca, sebagai sumber informasi ilmiah dan dapat dijadikan sebagai
referensi untuk mengadakan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan
penelitian ini.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Model Problem Based Learning (PBL)


a. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik dan bermakna kepada
siswa yang berfungsi sebagai landasan bagi investasi dan penyelidikan siswa,
sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan
keterampilan yang lebih tinggi dan inquiri, memandirikan siswa, dan
meningkatkan kepercayaan diri sendiri. Model ini bercirikan penggunaan masalah
kehidupan nyata untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting.
Pembelajaran berdasarkan masalah digunakan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir yang lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah,
termasuk bagaimana belajar. PBL adalah sebuah model pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik
awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru.
Problem Based Learning adalah proses pembelajaran yang titik awal
pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata, lalu dari masalah ini
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya sehingga dari ini akan
terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan
kelompok kecil merupakan poin utama dalam penerapan PBL.1
Model belajar berbasis masalah merupakan model pembelajaran dengan
menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan
dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-
1
Eka Sastrawati, Muhammad Rusdi, Syamsurizal, “Poblem Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”, Jurnal Tekno-Pedagogi, Vol. 1,
(2), 2011, h. 3.

000011
9

permasalahan. Menurut Boud dan Felleti dan Forgarty strategi belajar masalah
merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada
siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured atau open-ended
melalui stimulus dalam belajar.2
Pembelajaran berbasis masalah didasarkan atas teori psikologi kognitif.
Menurut teori kontruktivisme, siswa belajar melalui interaksi dengan
lingkungannya. Pembelajaran berbasis masalah dapat membuat siswa belajar
melalui upaya penyelesaian permasalahan dunia nyata (real world problem)
secara terstruktur untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa. Pembelajaran ini
menuntut siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan
permasalahan dan guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing.
Pembelajaran akan dapat membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.3
Model PBL ini tepat digunakan pada kelas yang kreatif dan peserta didik
yang berpotensi akademik tinggi, namun kurang sesuai diterapkan pada peserta
didik yang perlu bimbingan tutorial. Model ini sangat potensial untuk
mengembangkan kemandirian peserta didik peserta didik melalui pemecahan
masalah yang bermakna bagi kehidupan siswa. Proses berpikir yang dapat
dikembangkan dengan menerapkan model PBL adalah sebagai beriku:4
1. Berpikir membuat perencanaan. Kemampuan membuat perencanaan untuk
menyelesaikan permasalahan sangat dibutuhkan dan akan semakin meningkat
jika siswa dilatih memahami sebuah permasalahan kompleks dan berupaya
mencari solusinya. Siswa yang tidak kreatif akan mengalami kesulitan
membuat perencanaan yang baik sehingga membutuhkan arahan atau fasilitas
dari guru.
2. Berpikir generatif. Upaya menyelesaikan permasalahan yang kompleks
membutuhkan pemikiran yang terbuka dan fleksibel dengan memandang

2
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 91.
3
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), h. 127.
4
Ibid., h. 128-129.

000011
10

persoalan dari berbagai sudut pandang. Kemampuan berpikir generatif akan


semakin berkembang dalam upaya membuat kesimpulan berdasarkan fakta
dan memikirkan pengetahuan apa yang harus digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan.
3. Berpikir sistematis. Setelah menentukan tindakan yang akan dilakukan, siswa
perlu mengumpulkan data/informasi melalui penyelidikan yang terorganisasi
secara sistematis. Upaya mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menelaah
data/informasi akan meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir
sistematis.
4. Berpikir analogis. Kemampuan berpikir analogis dibutuhkan dalam mengolah
data yang telah diperoleh, misalnya dengan mengelompokkan data yang
sejenis, mengidentifikasi pola data dan melihat data yang paling terkait.
5. Berpikir sistemik. Kemampuan berpikir sistemik dibutuhkan untuk
menyelesaikan permasalahan dengan berpikir holistik melakukan sintesis
informasi untuk memperoleh solusi yang dibutuhkan.
Pembelajaran dengan model PBL memungkinkan siswa untuk terlibat dalam
mempelajari hal-hal yaitu;5 1) Permasalahan dunia nyata; 2) Keterampilan
berpikir tingkat tinggi; 3) Keterampilan menyelasaikan permasalahan; 4) Belajar
antar disiplin ilmu; 5) Belajar mandiri; 6) Belajar menggali informasi; 7) Belajar
bekerja sama; 8) Belajar keterampilan berkomunikasi.

b. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)


Model Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Terdapat 3 ciri utama dari model PBL,6yaitu:
Pertama, PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam
implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBL tidak
mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian
5
Ibid., h. 129.
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta
: Kencana Prenada Media, 2011), h. 214-215.

000011
11

menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui PBL siswa aktif berfikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya,
tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berpikir secara ilmiah. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris.
Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu;
sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada fakta
yang jelas.
Sovie dan Hughes menyatakan bahwa strategi belajar berbasis masalah
memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut;7 1) Memulai belajar
dengan suatu permasalahan; 2) Memberikan permasalahan sesuai dengan dunia
nyata siswa; 3) Mengorganisasikan pembelajaran seputar permasalahan; 4)
Memberikan tanggung jawab yang benar dalam membentuk dan menjalankan
secara langsung proses belajar siswa; 5) Menggunakan kelompok kecil; 6)
Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajarinya.

c. Tahapan Pembelajaran dalam Model Problem Based Learning (PBL)


Model PBL memiliki tahapan-tahapan. Menurut Fogarty, tahap-tahap
model belajar berbasis masalah adalah sebagai berikut;8 1) Menemukan masalah;
2) Mendefinisikan masalah; 3) Mengumpulkan fakta; 4) Menyususn hipotesis
(dugaan sementara); 5) Melakukan penyelidikan; 6) Menyempurnakan
permasalahan yang telah didefinisikan; 7) Menyimpulkan alternatif pemecahan
secara kolaboratif; 8) Melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah.
Pembelajaran dengan PBL seharusnya dimulai dengan menyajikan
permasalahan kepada siswa. Tahap pertama yang perlu dilakukan dalam
pembelajaran adalah memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan penyelesaian
masalah sehingga siswa akan bertindak aktif membangun pengetahuannya.

7
Ibid., h. 91-92.
8
Wena, op. cit., h. 92.

000011
12

Penyelesaian masalah memerlukan analisis permasalahan dan identifikasi


pengetahuan yang telah dimiliki, serta pengetahuan yang belum dikuasai. Tahapan
9
awal yang dilakukan setelah siswa dihadapkan pada permasalahan adalah; 1)
Mendefinisikan permasalahan; 2) Menganalisis permasalahan; 3)
Mengembangkan ide untuk menyelesaikan permasalahan, tahapan ini bisa
dilengkapi dengan perumusan hipotesis; 4) Mengidentifikasi isu pembelajaran.
Tahapan mendefinisikan permasalahan dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan lebih rinci tentang kasus yang dibahas supaya dapat diperoleh
gambaran yang lebih lengkap tentang persoalan yang dihadapi. Setelah
mendefinisikan permasalahan dan memperoleh informasi yang dibutuhkan,
selanjutnya dilakukan analisis permasalahan dan penyelesaian masalah. Secara
umum, komponen PBL terdiri atas penyajian, masalah, penyelesaisn masalah, dan
pemaparan solusi.10
Pelaksanaan PBL meliputi kegiatan antara lain; 1) Merumuskan tujuan
pembelajaran; 2) Memperoleh informasi baru melalui pembelajaran mandiri; 3)
Menerapkan strategi/ metode baru dalam menganalisis permasalahan; 4)
Mengajukan solusi permasalahan mengkaji dan mengevaluasi solusi yang
diterapkan.
Pelajaran untuk pembelajaran berbasis masalah hadir dalam dua level, yang
berhubungan dengan tujuan belajar saat menggunakan model ini. Pertama, siswa
harus memecahkan satu masalah spesifik dan memahami materi yang terkait
dengan itu. Kedua, siswa harus mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
dan menjadi siswa mandiri. Untuk membantu siswa memenuhi tujuan-tujuan ini,
pelajaran untuk pembelajaran berbasis masalah terjadi dalam empat fase, dapat
dilihat pada Tabel 2.1.11

9
Sani, op cit., h. 143.
10
Ibid., h. 144-145.
11
Paul Eggen, Don Lauchak, penerjemah Satrio Wahono, Strategi dan Model
Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampian Berpikir, ( Jakarta: Indeks, 2012), h. 311.

000011
13

Tabel 2.1 Fase-Fase dalam Menerapkan Pelajaran untuk Pembelajaran


Berbasis Masalah (PBL)
Fase Deskripsi
Fase 1 a. Menarik perhatian siswa dan menarik
Mereview dan menyajikan masalah, mereka kedalam pelajaran,
guru mereview pengetahuan yang b. Secara informal menilai pengetahuan
dibutuhkan untuk memecahkan awal,
masalah dan memberi siswa c. Memberikan fokus konkret untuk
masalah spesifik dan konkret untuk pelajaran
dipecahkan.
Fase 2 a. Memastikan sebisa mungkin bahwa
Menyusun strategi, siswa menyusun siswa menggunakan pendekatan
strategi untuk memecahkan berguna untuk memecahkan masalah
masalah dan guru memberi mereka
umpan balik soal strategi.
Fase 3 a. Memberi siswa pengalaman untuk
Menerapkan strategi, siswa memecahkan masalah
menerapkan strategi-strategi
mereka saat guru secara cermat
memonitor upaya mereka dan
memberikan umpan balik,
Fase 4 a. Memberi siswa umpan balik tentang
Membahas dan mengevaluasi hasil, upaya mereka.
guru membimbing diskusi tentang
upaya siswa dan hasil yang mereka
dapatkan,

David Johnson & Johnson mengemukakan ada 5 langkah strategi


pembelajaran berbasis masalah melalui kegiatan kelompok.12
1. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu
yang mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang
akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dan penjelasan
siswa tentang isu-isu hangat yang menarik untuk dipecahkan.
2. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah,
serta menganalisis berbagai faktor baik yang bisa menghambat maupun faktor
12
Sanjaya, op. cit., h. 217-218.

000011
14

yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah. Kegiatan ini bisa


dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga pada akhirnya siswa dapat
mengurutkan tindakan-tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan
jenis penghambat yang diperkirakan.
3. Merumuskan alternatif strategi pilihan, yaitu menguji setiap tindakan yang
telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswa
didorong untuk berpikir mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang
kemungkinan setiap tindakan dapat dilakukan
4. Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan
tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
5. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi
proses adalah evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan,
sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap akibat dari penerapan
strategi yang diterapkan.

d. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)


Pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) juga telah
dikembangkan sebagai sebuah model pembelajaran dengan sintaks belajar.13Serta
secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 2.3 berikut:14

Tabel 2.2 Tahapan Pelaksanaan dan Sintaks Belajar Model PBL di Kelas
No. Tahapan Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajara
n
1 Menemuka Memberikan Menyajikan permasalahan, Berusaha
n masalah orientasi membahas tujuan pembelajaran, menemukan
permasalahan memaparkan kebutuhan logistik permasalahan
kepada siswa untuk pembelajaran, memotivasi dengan cara
siswa untuk terlibat aktif. melakukan kajian
Memberikan permasalahan yang dan analisa secara
diangkat dari latar kehidupan cermat terhadap

13
Sani, op. cit., h. 157.
14
Wena, op. cit., h. 94-95.

000011
15

No. Tahapan Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembelajara
n
sehari-hari siswa. Berikan masalah permasalahan yang
yang bersifat tidak terdefinisikan diberikan
dengan jelas.
Memberikan sedikit fakta di seputar
Melakukan analisis
konteks permasalahan. terhadap fakta
sebagai dasar dalam
menemukan
permasalahan
2. Mendefinisi Mengorganis Membantu siswa dalam Dengan
kan masalah asikan siswa mendefinisikan dan menggunakan
untuk mengorganisasikan tugas belajar/ kecerdasan
penyelidikan penyelidikan untuk menyelesaikan intrapersonal dan
permasalahan kemampuan awal
Mendorong dan membimbing siswa berusaha memahami
untuk menggunakan kecerdasan masalah.
intrapesonal dan kemampuan awal
untuk memahami masalah.
Membimbing siswa secara bertahap Berusaha
untuk mendefinisikan masalah. mendefinisikan
permasalahan
dengan
menggunakan
parameter yang jelas.
3. Mengumpul Pelaksanaan Mendorong siswa untuk Melakukan
kan fakta investigasi memperoleh informasi yang tepat, pengumpulan fakta
melaksanakan penyelidikan, dan dengan
mencari penjelasan solusi menggunakan
Membimbing siswa untuk kecerdasan majemuk
melakukan pengumpulan fakta. yang dimiliki
Membimbing siswa melakukan Melakukan
pencarian informasi dengan pencarian informasi
berbagai cara/metode. dengan berbagai cara
serta dengan
menggunakan
kecerdasan majemuk
yang dimiliki.
Membimbing siswa melakukan Melakukan
pengelolaan informasi. pengelolaan/
pengaturan informasi
Yang telah
diperoleh, dengan
berpatokan pada:
A. Informasi apa

000011
16

No. Tahapan Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembelajara
n
yang diketahui.
B. Yaitu informasi
apa yang
dibutuhkan.
C. Apa yang akan
dilakukan dengan
informasi yang ada.
4. Menyusun Membimbing siswa untuk Membuat hubungan-
hipotesis menyusun jawaban / hipotesis hubungan antar
(dugaan (dugaan sementara) terhadap berbagi fakta yang
sementara) permasalahan yang dihadapi. ada.
Pelaksanaan Membimbing siswa untuk Menggunakan
investigasi menggunakan kecerdasan majemuk berbagai kecerdasan
dalam menyusun hipotesis. majemuk untuk
menyusun hipotesis.
Membimbing siswa untuk Berusaha menyusun
menggunakan kecerdasan beberapa jawaban
inerpersonal dalam mengungkapan sementara.
pemikirannya.

Membimbing siswa untuk Berusaha menyusun


menyusun alternatif jawaban beberapa jawaban
sementara.
5. Melakukan Membimbing siswa untuk Melakukan
penyelidika melakukan penyelidikan terhadap penyelidikan
n informasi dan data yang telah terhadap data dan
diperolehnya. informasi yang telah
diperoleh.
Dalam membimbing siswa Dalam melakukan
melakukan penyelidikan, guru penyelidikan siswa
membuat struktur belajar yang menggunakan
memungkinkan siswa dapat kecerdasan majemuk
menggunakan berbagai cara untuk yang dimilikinya
mengetahui dan memahami untuk memahami
dunianya. dan memberi makna
data dan informasi
yang ada.

6. Menyempur Mengembang Membantu siswa merencanakan Melakukan


kan kan dan produk yang tepat dan relevan, penyempurnaan
permasalah menyajikan seperti laporan, rekaman video dan masalah yang telah
an yang hasil sebagainya untuk keperluan dirumuskan.

000011
17

No. Tahapan Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembelajara
n
telah penyampaian hasil
didefinisika Membimbing siswa melakukan
n penyempurnaan-penyempurnaan
terhadap masalah yang telah
didefinisikan.
7. Menyimpul Membimbing siswa untuk Membuat
kan menyimpulkan alternatif kesimpulan alternatif
alternatif pemecahan secara kolaboratif pemecahan masalah
pemecahan secara kolaboratif.
masalah
masalah
secara
kolaboratif
8. Melakukan Menganalisis Membantu siswa melakukan Melakukan
pengujian dan refleksi terhadap penyelidikan dan pengujian hasil
hasil mengevaluasi proses yang mereka lakukan (solusi) pemecahan
(solusi) proses Membimbing siswa melakukan masalah.
pemecahan penyelidikan pengujian hasil (solusi) pemecahan
masalah masalah.

Pendapat para ahli mengenai langkah-langkah model PBL, maka penulis


memutuskan untuk mengunakan langkah-langkah yang dicetuskan oleh Made
Wena, yang terdiri atas delapan langkah. Hal ini dikarenakan langkah-langkah
yang terdapat dalam model PBL yang dicetuskan oleh Made Wena sudah sangat
rinci dan komponen berpikir tingkat tinggi jenjang C4, C5, dan C6 dapat
termunculkan melalui langkah-langkah model PBL menurut Made Wena.
Keterkaitan antara langkah-langkah model PBL dengan komponen berpikir
tingkat tinggi dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Hubungan LKS Berbasis Problem Based Learning (PBL)


Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
No. Tahapan Problem Based Tahapan pada LKS Indikator
Learning berbasis PBL HOTS
1. Menemukan masalah Menentukan pokok Menganalisis
permasalahan (C4)
2. Mendefinisikan masalah Merumuskan Merumuskan
permasalahan masalah (C4)

000011
18

No. Tahapan Problem Based Tahapan pada LKS Indikator


Learning berbasis PBL HOTS
3. Mengumpulkan fakta Mencari informasi Merencanakan
diberbagai sumber (C6)
4. Menyusun hipotesis Membuat hipotesis Memproduksi
(dugaan sementara) (C6)
5. Melakukan penyelidikan Membandingkan hipotesis Menganalisis
dengan informasi yang (C4)
telah dicari
6 Menyempurnakan Mencari solusi Memeriksa (C5)
permasalahan yang telah permasalahan berdasarkan
didefinisikan informasi
7 Menyimpulkan alternatif Menyimpulkan solusi yang Menciptakan
pemecahan secara terpilih (C6)
kolaboratif
8 Melakukan pengujian hasil Memeriksa solusi yang Memeriksa (C5)
(solusi) pemecahan terpilih dengan hipotesis
dan fakta yang ditemukan

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL)


Sebagai suatu model pembelajaran, PBL memiliki kelebihan, diantaranya;15
a) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran; b) Pemecahan dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; c)
Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa; d)
Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata; e) Pemecahan masalah
dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang lakukan.
Pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi
sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya; f) Melalui pemecahan
masalah bisa memperlihatkan kepada siswa mata pelajaran (matematika, IPA,
sejarah dan dan sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu
yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari
buku-buku saja; g) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan
15
Sanjaya, op. cit., h. 220.

000011
19

disukai siswa; h) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa


untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru; i) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata;
j) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-
menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh PBL, yaitu;16 a) Manakala siswa
tidak memilki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka akan merasa enggan untuk mencoba; b)
Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup waktu
untuk persiapan; c) Tanpa pemahaman mengapa berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka akan tidak akan belajar apa yang siswa
ingin pelajari.

2. Lembar Kerja Siswa


a. Pengertian Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan sarana pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam
proses belajar-mengajar. Pada umumnya, LKS berisi petunjuk praktikum,
percobaan yang bisa dilakukan di rumah, materi untuk diskusi, teka-teki silang,
tugas portofolio, dan soal-soal latihan, maupun segala bentuk petunjuk yang
mampu mengajak siswa beraktivitas dalam proses pembelajaran. Pendapat
lainnya dikemukakan oleh Surachman yang menyatakan LKS sebagai jenis hand
out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah Hal ini
berarti melalui LKS siswa dapat melakukan aktivitis sekaligus memperoleh
semacam ringkasan dari materi yang menjadi dasar aktivitas tersebut.17
Penulis menyimpulkan bahwa LKS merupakan suatu lembar atau hand out
untuk membantu siswa dalam aktivitas pembelajaran di kelas, baik aktivitas

16
Ibid., h. 221.
17
Das Salirawati, “Penyusunan dan Kegunaan LKS dalam Proses Pembelajaran”, 2004,
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/das-salirawati-msi-dr/19penyusunnan-dan-
kegunaan-lks.pdf.), h. 2.

000011
20

mental maupun aktivitas psikomotor yang mengarahkan siswa dalam


mengembangkan keterampilan berpikirnya.

b. Tujuan Lembar Kerja Siswa


18
Penyususnan LKS, terdapat empat tujuan sebagai berikut; 1) Menyajikan
bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang
diberikan; 2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasan siswa
terhadap materi yang diberikan; 3) Melatih kemandirian belajar siswa;
4)Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa.
Penggunaan LKS membanty guru menjadi lebih mudah dalam proses
pembelajaran terutama dalam hal interaksi terhadap materi pelajaran, sehingga
meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan, karena
di dalam LKS berisi soal-soal untuk melatih siswa mandiri menggali informasi
dari berbagai sumber belajar.
Cara penyajian materi pelajaran dalam LKS meliputi penyampaian materi
secara ringkas kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif misalnya latihan soal,
diskusi dan percobaan sederhana. Selain itu penyusunan LKS yang tepat dapat
digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses berpikir siswa.19

c. Bentuk-bentuk Lembar Kerja Siswa


Setiap LKS disusun dengan materi-materi dan tugas-tugas tertentu yang
dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan maksud
dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS tersebut, hal ini
berakibat LKS memiliki berbagai macam bentuk. Bentuk-bentuk LKS paling
tidak ada lima macam bentuk LKS yang umumnya digunakan oleh peserta didik,
antara lain:20
a. LKS yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep

18
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva
Press, 2011), h. 206.
19
Endang Widjajanti, “Kualitas Lembar Kerja Siswa”, 2008,
(http://staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms.../kualitas-lks.pdf), h. 2.
20
Prastowo, op. cit., h . 208-209.

000011
21

Sesuai prinsip konstruktivisme, bahwa seseorang akan belajar jika aktif


mengonstruksikan pengetahuan di dalam otaknya. Salah satu cara menerapkannya
di kelas adalah dengan mengemas materi pembelajaran dalam bentuk LKS yang
memiliki ciri-ciri mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat
konkret, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari.
Berdasarkan hasil pengamatan siswa, selanjutnya siswa diajak untuk
mengonstruksikan pengetahuan yang mereka dapat tersebut
Lembar Kerja Siswa (LKS) jenis ini memuat apa yang harus dilakukan siswa,
meliputi, melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, perlu
dirumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa, kemudian siswa
diminta untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya. Selanjunya, diberikan
pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu siswa untuk mengaitkan
fenomena yang siswa amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam
pikiran siswa.21
Contohnya, materi pembelajaran dalam LKS (diberi “LKS Kegiatan
Penyelidikan”) adalah ciri-ciri sikap toleransi beragama. Tidak perlu
diceramahkan, karena materi pembelajaran dapat dikemas dalam bentuk LKS, dan
peserta didik diharapkan menemukan sendiri ciri-ciri sikap toleransi beragama.
Dalam penggunaannya tentu saja LKS ini didampingi oleh sumber belajar lain,
seperti buku yang digunakan untuk bahan verifikasi bagi siswa, (misalnya) apakah
masih ada lagi ciri-ciri sikap toleransi beragama yang belum teridentifikasi.
b. LKS yang Membantu Siswa Menerapkan dan Mengintegrasikan
Berbagai Konsep yang telah ditemukan di dalam sebuah pembelajaran,
setelah siswa berhasil menemukan konsep, siswa selanjutnya dilatih untuk
menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah contoh LKS yang membantu siswa menerapkan konsep
demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Caranya, dengan memberikan tugas
kepada siswa untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka untuk berlatih
memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Dengan peserta
didik dilatih untuk belajar menghormati pendapat orang lain dan berpendapat

21
Ibid., h. 209-210.

000011
22

secara bertanggung jawab, aka hal ini telah memberikan sebuah jalan bagi
terimplementasikannya nila-nilai demokrasi dalam diri peserta didik.
c. LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar
Lembar Kerja Siswa (LKS) bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang
jawabannya ada di dalam buku teks. Siswa dapat mengerjakan LKS tersebut jika
membaca buku teks, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa
menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.
LKS ini juga sesuai untuk remidiasi.22
Bentuk LKS ini seperti LKS sebagaimana digunakan banyak sekolah, yang
mana pengguanaannya harus dilengkapi dengan buku teks sebagi referensi.
d. LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan
Lembar Kerja Siswa (LKS) bentuk ini diberikan setelah siswa selesai
mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini
lebih mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pelajaran yang terdapat di
dalam buku pelajaran. Selain sebagai pembelajaran pokok, LKS ini juga sesuai
untuk pengayaan.23
Lembar Kerja Siswa (LKS) jenis ini dimaksudkan agar peserta didik mampu
memahami materi pelajaran pada topik tertentu secara mendalam, sehingga
menguatkan pengetahuan siswa.
e. LKS yang Berfungsi sebagai Petunjuk Praktikum
Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum ke dalam buku tersendiri, maka
petunjuk praktikum dapat digabungkan ke dalam kumpulan LKS. Dengan
demikian, dalam LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi
konten dari LKS.

d. Langkah - Langkah Menyusun Lembar Kerja Siswa


Lembar Kerja Siswa (LKS) harus disusun dengan baik supaya tujuan
pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu kegunaan
LKS yaitu dapat mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok atau

22
Ibid., h. 210.
23
Ibid., h. 211.

000011
23

klasikal karena siswa dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan kecepatan


belajarnya. Maka LKS harus disusun dengan baik, menurut Poppy Kamalia Devi,
24
Renny Sofiraeni, dan Khairuddin, yaitu; 1) Mengkaji materi yang akan
dipelajari siswa yaitu dari kompetensi dasar, indikator hasil belajarnya dan
sistematika keilmuannya; 2) Mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang
akan dikembangkan pada saat mempelajari materi tersebut; 3) Menentukan bentuk
LKS yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan; 4) Merancang kegiatan yang
akan ditampilkan pada LKS sesuai dengan keterampilan proses yang akan
dikembangkan; 5) Mengubah rancangan menjadi LKS dengan tata letak yang
menarik, mudah dibaca dan digunakan; 6) Menguji coba LKS apakah sudah dapat
digunakan siswa untuk melihat kekurangan-kekurangannya; 7) Merevisi kembali
LKS.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun LKS diantaranya, Dari segi
penyajian materi yaitu: 25 1) Judul LKS harus sesuai dengan materinya; 2) Materi
sesuai dengan perkembangan anak; 3) Meteri yang disajikan secara sistematis dan
logis; 4) Materi disajikan secara sederhana dan jelas; 5) Menunjang keterlibatan
dan kemauan siswa untuk ikut aktif
Dari segi tampilan yaitu; 1) Penyajian sederhana, jelas dan mudah dipahami;
2) Gambar dan grafik sesuai dengan konsepnya; 3) Tata letak gambar, tabel,
pertanyaan harus tepat; 4) Judul, keterangan, instruksi, pertanyaan harus jelas; 5)
Mengembangkan minat dan mengajak siswa untuk berpikir.

e. LKS Berbasis Problem Based Learning (PBL)


Lembar kerja siswa adalah lembaran yang memuat aktivitas-aktivitas yang
harus dilakukan oleh siswa selama pembelajaran. Adapun spesifikasi yang
diinginkan adalah; 1) LKS harus mendukung tujuan dan kompetensi yang harus
dimiliki siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum; 2) Pendekatan pembelajaran
yang digunakan dalam LKS ini adalah pembelajaran berbasis masalah (PBL), 3)

24
Poppy Kamalia Devi, Renny Sifiraeni, dan Khairuddin, “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran”, (Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan (PPPPTK IPA), 2009), h. 36.
25
Ibid., h. 36-37.

000011
24

Format LKS meliputi: halaman muka, peta konsep, permasalahan sebagai bahan
diskusi, kegiatan belajar dan unjuk kemampuan.
Lembar kerja siswa (LKS) digunakan sebagai acuan untuk memandu
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. LKS dapat dianggap sebagai suatu media
atau alat pembelajaran karena dipergunakan guru sebagai media dalam
melaksanakan kegiatan pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain
berisi lembar kegiatan siswa dan soal-soal latihan, LKS juga memuat ringkasan.
Keunggulan LKS berbasis PBL antara lain: dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, meningkat keterampilan intelektual,
menjadikan siswa mandiri dan yang utama yaitu dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah berdasarkan permasalahan yang ada dan
masalah tersebut bermakna bagi siswa dikarenakan berhubungan dengan
kehidupan nyata yang ada di lingkungan sekitar serta berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.26
Penggunaan LKS berbasis PBL ini perlu digunakan di dalam pembelajaran,
mengingat salah satu peran guru dalam proses pembelajaran di kelas meliputi
menyiapkan fasilitas pembelajaran antara lain berbagai sumber belajar, alat
belajar dan bantuan belajar. Guru yang kreatif adalah guru yang dapat memilih
sumber belajar, menentukan alat belajar dan memberikan bantuan belajar secara
tepat dan sesuai dengan karakteristik siswanya. Dengan demikian guru harus
mengetahui karakteristik siswanya dan kemudian mampu membuat sendiri
rancangan aktivitas yang efektif dan harus dilakukan siswanya dalam
pembelajaran di kelas sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat
tercapai.27

26
Naila Saidah, Parmin, Novi Ratna Dewi, “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis
Problem Based Learning Melalui Lesson Study Tema Ekosistem dan Pelestarian Lingkungan”
Unnes Science Education Journal, Vol. 3 (2) 2014, h. 551.
27
Novi Prayekti, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah untuk Siswa
Kelas VIII SMP/MTs”, Konferensi Nasional Pendidikan Matematika (KNPM) V, Himpunan
Matematika Indonesia, Juni 2013, h. 696.

000011
25

3. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)


Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS)
merupakan keterampilan yang harus dikembangkan ke dalam diri siswa melalui
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Keterampilan berpikir
tingkat tinggi akan dimiliki siswa dengan bantuan media pembelajaran dan bahan
ajar yang disiapkan oleh guru untuk membantu siswa dalam mengasah
keterampilan berpikir siswa.
Berpikir erat hubungannya dengan daya-daya jiwa yang lain, seperti dengan
tanggapan, ingatan pengertian dan perasaan. Tanggapan memegang peranan
penting dalam berpikir, meskipun ada kalanya dapat mengganggu jalannya
berpikir. Ingatan merupakan syarat yang harus ada dalam berpikir, karena
memberikan pengalaman-pengalaman dari pengamatan yang telah lampau.
Pengertian, meskipun merupakan hasil berpikir dapat memberi bantuan yang
besar pula dalam proses berpikir. Perasaan selalu menyertai pula, ia merupakan
dasar pendukung suasana hati, atau sebagai pemberi keterangan dan ketekunan
yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah/ persoalan.28
Berpikir merupakan keterampilan kognitif untuk memperoleh pengetahuan.
Keterampilan berpikir selalu berkembang dan dapat dipelajari. Dalam dunia
pendidikan berpikir merupakan bagian dari ranah kognitif, dimana dalam hirarki
Bloom terdiri dari tingkatan-tingkatan. Menurut Bloom, keterampilan berpikir
tingkat tinggi merupakan keterampilan yang paling abstrak dalam domain
kognitif, yaitu meliputi menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta
(C6).29

a. Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)


Keterampilan berpikir terdiri atas empat tingkat, yaitu: menghafal (recall
thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical thinking) dan kreatif (creative
thinking). Sedangkan Presseisen dalam Costa, HOTS “Higher Order Thinking

28
Darmawan, “Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPS di MI Darrusaadah Pandeglang”,
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 11, (2), 2010, h. 22.
29
Sastrawati, op.cit., h. 6.

000011
26

Skill” atau keterampilan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu pemecahan masalah, membuat keputusan, berpikir kritis dan berpikir
kreatif.30
Keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai keterampilan berpikir yang
terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang sudah
tersimpan dalam ingatannya, selanjutnya menghubungkan informasi tersebut dan
menyampaikannya untuk mencapai tujuan yang dibutuhkan.31
Berpikir tingkat tinggi melibatkan memecahkan materi kompleks menjadi
bagian-bagian, mendeteksi hubungan, menggabungkan informasi baru dan yang
sudah ada secara kreatif dalam batasan yang ditetapkan oleh konteks, dan
menggabungkan serta menggunakan semua tahapan sebelumnya dalam
mengevaluasi atau membuat penilaian.32
Berpikir tingkat tinggi melibatkan lebih dari hirarki sederhana atau kontinum.
Pentingnya disposisi seperti sikap dan kebiasaan pikiran juga ikut bermain dalam
mengarahkan proses berpikir ke arah yang benar atau mengambil tentunya melalui
penyimpangan dari analisis, seleksi, asosiasi, inferensi, generalisasi, dan
pemahaman bahasa.33
Kompleksitas dimensi berpikir dan belajar dengan mengklasifikasikan empat
tingkat dari proses mental (pemahaman, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan
kreativitas) yang dapat diterapkan untuk empat jenis konten (fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur). Menerapkan satu set keterampilan pada dimensi konten
cocok dengan kompleks yang sebenarnya, rekursif, dan proses sistemik dalam
berpikir tingkat tinggi. Meskipun terminologinya sering bervariasi dari teori
lain.34

30
Poppy Kamalia Devi, “Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skill dalam
Pembelajaran IPA SMP/MTs”, 2011, (http://p4tkipa.net/data-jurnal/HOTs.Poppy.pdf), h. 3.
31
Lewis dan Smith dalam Mufida Nofiana, Sajidan, Puguh Karyanto, “Pengembangan
Instrumen Evaluasi Two-Tier Multiple Choiches Question untuk Mengukur Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi,” Jurnal Inkuiri ISSN: 2252-7893, Vol. 3,( II), 2014, h. 62.
32
Benyamin Bloom dalam FJ King, Ludwika Goodson, Faranak Rohani, “Assessment
and Evaluation Higher Order Thinking Skills:, A publication of the Educational Services
Program, now known as the Center for Advancement of Learning and Assessment, 1998, h. 20.
33
Ibid., h. 26.
34
Ibid., h. 27.

000011
27

Penelitian Marzano pada keterampilan berpikir penting untuk siswa dan


terutama pendidik di perguruan tinggi. Terdapat 13 keterampilan berpikir tingkat
tinggi, yaitu membandingkan, mengklasifikasikan, mendorong, menyimpulkan,
kesalahan analisis, membangun, mendukung, menganalisis perspektif, abstrak,
pengambilan keputusan, penyelidikan, pemecahan masalah, percobaan inkuiri,
dan penemuan yang bekerja dalam kerangka dimensi belajar. Dimensi Belajar
Model ini mengasumsikan bahwa proses pembelajaran melibatkan interaksi dari
lima jenis berpikir.35
Penulis mengacu kepada Taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah
kognitif yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi. Ketiga
aspek itu adalah aspek menganalisa, aspek mengevaluasi dan aspek mencipta.
Sedang tiga aspek lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat, aspek
memahami, dan aspek aplikasi, masuk dalam bagian intilektual berpikir tingkat
rendah atau lower-order thinking.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi didefinisikan sebagai penggunaan pikiran
secara lebih luas untuk menemukan tantangan baru. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi ini menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru atau
pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau
kemungkinan jawaban dalam situasi baru .
Berpikir tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi daripada
sekedar menghafalkan fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang persis
seperti sesuatu itu disampaikan kepada kita. Kemampuan berpikir tingkat tinggi
adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha
mengeksplorasi pengalaman yamg kompleks, reflektif dan kreatif yang dilakukan
secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi
tingkat berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif.36

35
Yee Mei Heong, Widad Binti Othman, Jailani Bin Md Yunos, Tee Tze Kiong, Razali
Bin Hassan, and Mimi Mohaffyza Binti Mohamad, “The Level of Marzano Higher Order Thinking
Skills among Technical Education Students”, International Journal of Social Science and
Humanity, Vol. 1, (2), July 2011, h. 121.
36
Wardan dalam Emi Rofiah, Nonoh Siti Aminah, Elvin Yusliana Ekawati, “Penyusunan
Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Pada Siswa SMP”, Jurnal Pendidikan
Fisika Vol. 1 (2) h. 17.

000011
28

Peneliti dapat menjelaskan keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan


keterampilan seseorang dalam menggali informasi yang ada disekitar.
Mengidentifikasi masalah yang ada, menganalisisnya dengan membuat suatu
pengetahuan yang dapat digunakan dalam membuat keputusan mengenai
pemecahan dari masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini
pengertian KBTT menurut para ahli dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Pengertian High Order Thinking Skills Menurut Para Ahli
No Teori Indikator HOTS
1 Bloom Keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu pada
dimensi proses berpikir menganalisis, mengevaluasi
dan mencipta
2 Haladyna Ketrampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
pemahaman, pemecahan masalah, berpikir kritis dan
kreativitas
3 Glaser Keterampilan berpikir tingakt tinggi yaitu berpikir
analisis, seleksi, asosiasi, inferensi, generalisasi, dan
pemahaman bahasa
4 Marzano 13 indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi
seperti
Membandingkan
Mengklasifikasikn
Menginduktifkan alasan
Mendeduktifkan alasan
Analisis kesalahan, membangun dukungan, abstrak,
membuat keputusan, menyelidiki, memecahkan
masalah, percobaan inkuiri, invention

Penjelasan beberapa teori High Order Thinking Skills (HOTS) pada Tabel
2.4, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dicetuskan oleh
Benyamin Bloom yang menjabarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada
dimensi berpikir menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Penulis memilih teori
tersebut karena teori tersebut sesuai digunakan dalam konsep sistem peredaran
darah manusia yang mana pada konsep tersebut banyak hal yang bisa mengasah
kemampuan berpikir siswa pada dimensi berpikir menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta.

000011
29

b. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT) Berdasarkan Teori


Taksonomi Bloom
Keterampilan berpikir tingkat tinggi pada Taksonomi Bloom, merupakan
urutan tingkatan berpikir (kognitif) dari tingkat rendah ke tinggi. Pada ranah
kognitifnya. KBTT pertama kali dimunculkan pada tahun 1990 dan direvisi
tahun 1990 agar lebih relevan digunakan oleh dunia pendidikan abad ke-21.
KBTT setelah direvisi menjadi kata kerja: Mengingat, Memahami, Menerapkan,
Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta.
Perbaikan teori dilakukan pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom,
Lorin Anderson Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme
memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan jaman. Hasil
perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi
Taksonomi Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif.
Taksonomi Bloom baru versi Krathwohl pada ranah kognitif terdiri dari enam
level: remembering (mengingat), understanding (memahami), applying
(menerapkan), analyzing (menganalisis, mengurai), evaluating (menilai) dan
creating (mencipta). Revisi Krathwohl ini sering digunakan dalam merumuskan
tujuan belajar yang sering kita kenal dengan istilah C1 sampai dengan C6.
Dimensi proses terdiri atas mengingat (remember), memahami
(understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), menilai (evaluate),
dan berkreasi (create). Sedangkan pada dimensi isinya terdiri atas
pengetahuan faktual (factual knowlwdge), pengetahuan konseptual
(conceptual knowledge), pengetahuan prosedural (procedural knowledge), dan
pengetahuan metakognisi (metacognitive knowledge). Berikut ini penjelasan
mengenai dimensi proses menurut taksonomi Bloom.37
a. Mengingat (Remember)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori
atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang

37
Imam Gunawan, Anggarini Retno Palupi, “Taksonomi Bloom – Revisi Ranah
Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian”, Jurnal
Pendidikan, (http://e-journal.ikippgrimdiun.ac.id), 2009, h. 105-108.

000011
30

sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting


dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan
masalah. Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali
(recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali berkaitan dengan
mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang
konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil
kembali (recalling) adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa
lampau secara cepat dan tepat.
b. Memahami/mengerti (Understand)
Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari
berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti
berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan
membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang
siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori
pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh atau
informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan prinsip umumnya.
Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua
atau lebih obyek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi. Membandingkan
berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu persatu ciri-ciri dari obyek
yang diperbandingkan.
c. Menerapkan (Apply)
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau
mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau
menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan
prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan
prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing).
Kemampuan menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam
menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan di mana siswa sudah
mengetahui informasi tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa
saja yang harus dilakukan. Jika siswa tidak mengetahui prosedur yang harus

000011
31

dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan maka siswa diperbolehkan


melakukan modifikasi dari prosedur baku yang sudah ditetapkan.
Kemampuan mengimplementasikan muncul apabila siswa memilih dan
menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui atau masih asing.
Karena siswa masih merasa asing dengan hal ini maka siswa perlu mengenali dan
memahami permasalahan terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur
yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Mengimplementasikan berkaitan erat
dengan dimensi proses kognitif yang lain yaitu mengerti dan menciptakan.
Menerapkan merupakan proses yang kontinu, dimulai dari siswa
menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur baku/standar yang
sudah diketahui. Kegiatan ini berjalan teratur sehingga siswa benar-benar mampu
melaksanakan prosedur ini dengan mudah, kemudian berlanjut pada munculnya
permasalahan-permasalahan baru yang asing bagi siswa, sehingga siswa dituntut
untuk mengenal dengan baik permasalahan tersebut dan memilih prosedur yang
tepat untuk menyelesaikan permasalahan.
d. Menganalisis (Analyze)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap
bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat
menimbulkan permasalahan.
Kemampuan menganalisis merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut
dari kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Berbagai mata pelajaran menuntut
siswa memiliki kemampuan menganalisis dengan baik. Tuntutan terhadap siswa
untuk memiliki kemampuan menganalisis sering kali cenderung lebih penting
daripada dimensi proses kognitif yang lain seperti mengevaluasi dan menciptakan.
Kegiatan pembelajaran sebagian besar mengarahkan siswa untuk mampu
membedakan fakta dan pendapat, menghasilkan kesimpulan dari suatu informasi
pendukung. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut
(attributing) dan mengorganisasikan (organizing). Memberi atribut akan muncul
apabila siswa menemukan permasalahan dan kemudian memerlukan kegiatan
membangun ulang hal yang menjadi permasalahan. Kegiatan mengarahkan siswa

000011
32

pada informasi-informasi asal mula dan alasan suatu hal ditemukan dan
diciptakan. Mengorganisasikan menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil
komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat
menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasikan memungkinkan siswa
membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-potongan
informasi yang diberikan.
Hal pertama yang harus dilakukan oleh siswa adalah mengidentifikasi unsur
yang paling penting dan relevan dengan permasalahan, kemudian melanjutkan
dengan membangun hubungan yang sesuai dari informasi yang telah diberikan.
e. Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan
kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah
kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula
ditentukan sendiri oleh siswa.
Standar ini dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan
sendiri oleh siswa. Perlu diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian
merupakan dimensi mengevaluasi, namun hampir semua dimensi proses kognitif
memerlukan penilaian. Perbedaan antara penilaian yang dilakukan siswa dengan
penilaian yang merupakan evaluasi adalah pada standar dan kriteria yang dibuat
oleh siswa. Jika standar atau kriteria yang dibuat mengarah pada keefektifan hasil
yang didapatkan dibandingkan dengan perencanaan dan keefektifan prosedur yang
digunakan maka apa yang dilakukan siswa merupakan kegiatan evaluasi.
Evaluasi meliputi memeriksa (checking) dan mengkritisi (critiquing).
Memeriksa mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau
kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika dikaitkan dengan proses berpikir
merencanakan dan mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada
penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi mengarah
pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar
eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa melakukan
penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari suatu hal, kemudian
melakukan penilaian menggunakan standar ini.

000011
33

f. Menciptakan (Create)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif dengan mengarahkan siswa
untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur
menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya.
Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada
pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir
kreatif, namun tidak secara total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk
menciptakan. Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan
dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa.
Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah
pada dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa
bekerja dengan informasi yang sudah dikenal sebelumnya. Tetapi, menciptakan
menuntut siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru.
Menciptakan meliputi menggeneralisasikan (generating) dan memproduksi
(producing). Menggeneralisasikan merupakan kegiatan merepresentasikan
permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan.
Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti
dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada perencanaan untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat dengan
dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi.

c. Indikator Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)


Teknik penulisan soal KBTT secara umum hampir sama dengan teknik
penulisan soal-soal biasa tetapi karena siswa diuji pada proses menganalisis,
mengevaluasi, mencipta. Maka pada soal harus ada komponen yang dapat
dianalisis, dievaluasi dan diciptakan.
Komponen ini di dalam soal dikenal dengan istilah stimulus. Selain itu soal-
soal IPA juga harus menguji keterampilan proses IPA, karena pendekatan
pembelajaran yang dianjurkan adalah pendekatan keterampilan proses. Oleh
karena itu kata kerja yang dipilih pada ranah kognitif diutamakan yang sesuai

000011
34

dengan keterampilan proses. Untuk soal-soal IPA, guru dapat memilih kata kerja
yang sesuai dengan konsep IPA yang dipelajari peserta didik dan sesuai dengan
indikator hasil belajar yang diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dicapai
peserta didik pada setiap konsep IPA.38
Indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut teori taksonomi Bloom
berada pada jenjang C4 sampai C6 yaitu dari tahapan dimensi proses berpikir
menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Indikator KBTT menurut taksnomi
Bloom Revisi dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Indikator Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Taksonomi


Bloom Revisi
Struktur Dimensi Pengetahuan Struktur Dimensi Proses
Kognitif

1. Pengetahuan faktual – unsur-unsur dasar yang 1. Mengingat (Remember) –


harus diketahui siswa untuk mengenal mata mendapatkan kembali
pelajaran dan memecahkan masalah-masalah di pengetahuan yang relevan dari
dalamnya. memori jangka panjang
1.1 Pengetahuan tentang istilah (terminologi) 1.1 Mengenali (Recognizing)
1.2 Pengetahuan tentang detail-detail tertentu 1.2 Mengingat (Recalling)
dan unsur-unsur
2. Pengetahuan konseptual – hubungan timbal 2. Memahami (Understand) –
balik antara unsur-unsur dasar dalam struktur menentukan maksud dari
yang lebih besar yang memungkinkan mereka perintah-perintah instruksional,
untuk berjalan bersama. termasuk lisan, tulisan, dan
2.1 Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori dalam bentuk grafik
2.2 Pengetahuan tentang prinsip dan
generalisasi
2.3 Pengetahuan tentang teori, model, dan
struktur
3. Pengetahuan prosedural – bagaimana 3. Mengaplikasikan (Apply) –
melakukan sesuatu; metode inquiry, dan kriteria- menemukan atau menggunakan
kriteria untuk menggunakan keterampilan, sebuah prosedur dalam situasi
algoritma, teknik, dan metode. yang ditentukan
3.1 Pengetahuan tentang keterampilan khusus 3.1 Menjalankan (Executing)
yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu 3.2 Mengimplementasikan
dan algoritma (Implementing)
3.2 Pengetahuan tentang teknik-teknik dalam
mata pelajaran tertentu dan metode-metode
3.3 Pengetahuan tentang kriteria penggunaan

38
Devi, op. cit., h. 3.

000011
35

Struktur Dimensi Pengetahuan Struktur Dimensi Proses


Kognitif

suatu prosedur
4. Pengetahuan metakognitif – pengetahuan 4. Menganalisis (Analyze) –
tentang kesadaran secara umum sebagaimana memisahkan materi ke dalam
kesadaran dan pengetahuan tentang kesadaran unsur-unsur pokoknya dan
pribadi menemukan bagaimana bagian-
4.1 Pengetahuan strategik bagian tersebut berhubungan
4.2 Pengetahuan tentang operasi kognitif, satu sama lain dan terhadap
mencakup pengetahuan kontekstual dan suatu struktur atau tujuan secara
prasyarat yang sesuai. keseluruhan.
4.3 Pengetahuan tentang diri sendiri struktur 4.1 Membedakan
dimensi proses kognitif (differentiating)
Seseorang 4.2 Mengorganisir (Organizing)
4.3 Menghubungkan
(Attributing)

5. Evaluasi (Evaluate) –
membuat keputusan berdasarkan
atas kriteria dan standar
5.1 Memeriksa (Checking)
5.2 Meninjau (Critiquing)
6. Mencipta (Create) –
menyusun unsur-unsur untuk
membentuk sebuah ide baru,
pertalian yang utuh atau
membuat produk sendiri.
6.1 Merumuskan (Generating)
6.2 Merencanakan (Planning)
6.3 Memproduksi (Producing)

Belajar biologi bukan hanya berhadapan dengan teori dan konsep saja,
melainkan harus melakukan sesuatu, mengetahui, dan memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pembelajaran berbasis masalah (PBL). Melalui media
pembelajaran LKS yang berbasis PBL dapat membantu siswa untuk menemukan
masalah dari suatu peristiwa yang nyata. Serta dapat membantu dalam
mengumpulkan informasi melalui strategi yang telah ditentukan sendiri untuk
mengambil satu keputusan pemecahan masalahnya yang kemudian akan
dipresentasikan.

000011
36

Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis PBL dikembangkan untuk membantu


siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir, memecahkan masalah dan
keterampilan intelektual. Model PBL menyediakan kondisis belajar untuk
meningkatan keterampilan berpikir kritis, analitis, kreatif dan memecahkan
masalah kompleks yang merupakan bagian dari keterampilan berpikir tingkat
tinggi.

B. Hasil Kajian Pustaka yang Relevan


Penulis merujuk beberapa referensi untuk memperkuat penelitian ini
berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan, antara lain:
Penelitian skripsi yang berjudul “Penggunaan LKS Berbasis Problem Based
Instruction untuk Meningkat Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada
Konsep Jamur”, Penelitian Deskriptif-Kuantitatif di SMAN 4 Tangerang,
menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian, ketercapaian berpikir tingkat
tinggi siswa mengalami peningkatan dilihat dari hasil posttest sebesar 91,3% dan
nilai N-Gain sebesar 0,71 (kategori tinggi).39
Muchamad Afcariono, dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Pembelajaran
Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampan Berpikir Siswa pada Mata
Pelajaran Biologi” mejelaskan bahwa penerapan pembelajran berbasis masalah
pada mata pelajaran biologi ternyata dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa kelas X-A SMA N 1 Ngantang. Hal ini dapat dilihat melalui danya
perubahan pada pola pikir siswa berdasarkan tingkat kognitif.40
Eka Sastrawati, Muhammad Rusdi, Syamsurizal, dalam jurnal yang berjudul
“Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, Dan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa”, menjelaskan bahwa penerapan penggunaan model PBL
memberi pengaruh terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. dalam

39
Putriyani, Penggunaan LKS berbasis Problem Based Instruction untuk Meningkat
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Konsep Jamur Penelitian Deskriptif-Kuantitatif
di SMAN 4 Tangerang, Skripsi pada FITK jurusan IPA UIN Jakarta, 2014), h. 78 tidak
dipublikasikan.
40
Muchamad Afcariono, “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi”, Jurnal Pendidikan
Inovatif Vol. 3, (2), 2008, h. 67.

000011
37

hal ini ditunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa yang diajar
dengan model PBL lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan pendekatan
konvensional. Terdapat pengaruh penggunaan model PBL terhadap keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada siswa yang memiliki strategi metakognisi tinggi.41
Arifah Purnamaningrum , Sri Dwiastuti , Riezky Maya Probosari Noviawati
dalam jurnal yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui
Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X-10
SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” , menjelaskan bahwa
berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan PBL mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X-10 sma negeri 3
surakarta. hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam
menyampaikan banyak gagasan, kemampuan siswa dalam mengajukan banyak
pertanyaan, kemampuan siswa dalam merancang langkah-langkah secara
terperinci meningkat dari sebelum diterapkannya PBL.42
Heni Rusnayati, Eka Cahya Prima, dalam jurnal pendidikan yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan
Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep
Elastisitas Pada Siswa SMA”, Menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan penerapan
model pembelajaran tersebut terhadap peningkatan penguasaan konsep elastisitas
pada kelas eksperimen dengan kategori tinggi (=0,77) lebih tinggi peningkatannya
dibandingkan dengan kelas kontrol yang terkategori sedang (0,50), adanya
pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran tersebut terhadap peningkatan
keterampilan proses sains dengan kategori tinggi (=0,87) lebih tinggi

41
Eka Sastrawati, Muhammad Rusdi, Syamsurizal, “Problem-Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”, 1-14 ISSN 2088-205X Tekno-
Pedagogi Vol. 1, (2), 2011, h. 12.
42
Arifah Purnamaningrum, Sri Dwiastuti, Riezky Maya Probosari, Noviawati,
“Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Problem Based Learning (PBL) Pada
Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”,
Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 4, (3), 2012, h. 46.

000011
38

peningkatannya dibandingkan dengan kelas kontrol yang mengalami peningkatan


dengan kategori sedang (=0,59).43
Lia Apriyani, Ilah Nurlaelah, Ina Setiawati dalam jurnal pendidikan yang
berjudul “Penerapan Model PBL untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis ditinjau dari Kemampuan Akademik Siswa Pada Materi Biologi”,
menjelaskan bahwa Penerapan model PBL tehadapketerampilan berpikir kritis,
hasil ujihipotesismenunjukan nilai sig. 0,004 < alfa (0.05)yang artinya H0 ditolak.
Dengan demikian bahwa ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada
model PBL dan non PBL.44
Fitri dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Model PBL pada Pelajaran
Biologi untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas X”, Menjelaskan bahwa (1) Model Belajar Berdasarkan Masalah atau
Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan pemahaman konsep Biologi
siswa kelas X SMA Negeri 19 Bandung tahun pelajaran 2014/2015. (2) Model
PBL dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah Biologi siswa kelas
X SMA Negeri 19 Bandung tahun pelajaran 2014/2015.45
Luciana Dwi Noma, Baskoro Adi Prayitno dan Suwarno, dalam jurnal yang
berjudul “PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Kelas X SMA”, menjelaskan bahwa pembelajaran Biologi yang menerapkan
model PBL pada materi pencemaran lingkungan mampu meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X MIA 3 SMA Negeri 2
Sukoharjo.46

43
Heni Rusnayati, Eka Cahya Prima, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan
Penguasaan Konsep Elastisitas pada Siswa SMA”, Prosiding Seminar Nasional Penelitian,
Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011,
h. F-331.
44
Lia Apriyani, Ilah Nurlaelah, Ina Setiawati, “Penerapan Model PBL untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis ditinjau dari Kemampuan Akademik Siswa pada
Materi Biologi”, Jurnal Quangga Vol. 9 (1) 2017 ISSN: 1907-3089, h. 46.
45
Fitri, “Penerapan Model PBL pada Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kompetensi
dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X”, Biosfer, J. Bio. dan Pend. Bio. Vol. 1 (1) 2016
ISSN: 2549-0486, h. 47.
46
Luciana Dwi Noma, Baskoro Adi Prayitno dan Suwarno, berjudul “PBL untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X SMA”, Bioedukasi Vol. 9 (2)
2016 ISSN: 1693-265X, h. 65.

000011
39

Ade Gunawan dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran


Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Negeri 2 Metro”, menjelaskan bahwa Pembelajaran Biologi dengan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa kelas X4 SMA Negeri 2 Metro.47
Siti Maryam Fadhilah Palestina, Samingan dan Evi Apriana, dalm jurnal yang
berjudul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Sistem Pernapasan
Manusia”, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis
secara signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajran melalui pendekatan
berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional.48

C. Kerangka Pikir
Lebar Kerja Siswa (LKS) yang baik harus berisi soal-soal yang dapat
mengembangkan keterampilan berpikir siswa terutama keterampilan berpikir
tingkat tinggi. LKS yang berbasis PBL berisi soal-soal yang didalamnya
mengembangkan keterampilan siswa secara bertahap dari berpikir tingkat rendah
hingga berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran model PBL memiliki sejumlah karakteristik yaitu; 1)
Pembelajaran bersifat student centered; 2) Pembelajaran pada kelompok-
kelompok kecil; 3) Guru berperan sebagai fasilitator dan moderator; 4) Masalah
menjadi fokus dan merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah; 5) Informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri
Keberhasilan penerapan PBL bergantung pada dua faktor yaitu; 1) Jenis masalah
yang dihadapkan kepada siswa, menuntut diperlukan pemecahan berdasarkan
PBL; 2) Pemanfaatan kelompok kooperatif untuk memaksimalkan aktivitas dan
partisipasi siswa secara keseluruhan.

47
Ade Gunawan, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 2 Metro”, Bioedukasi Vol. 3 (1)
2012, h. 8.
48
Siti Maryam Fadhilah Palestina, Samingan dan Evi Apriana, “Penerapan Pendekatan
Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Konsep Sistem Pernapasan Manusia”, Jurnal Biotik Vol. 2 (1) 2014 ISSN: 237-9812, h. 75.

000011
40

Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis PBL adalah salah satu alternatif yang
dapat dipilih karena masalah-masalah pada LKS disusun berdasarkan urutan
tahapan berfikir dan bekerja dari sederhana ke kompleks yang mengarah KBTT.
LKS ini juga dilengkapi konsep-konsep untuk mempermudah siswa dalam
pemecahan masalah. Penggunaan LKS berbasis PBL diduga dapat berpengaruh
terhadap keterampilan berpikir tingakt tinggi siswa.

D. Hipotesis
Hipotesis penelitian yang diperoleh dari kajian teori dan kerangka pikir
adalah sebagai berikut: “terdapat pengaruh LKS berbasis PBL terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep sistem pencernaan.”

000011
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang
bertempat di Jalan Cireundeu Raya No. 1, Ciputat Kota Tangerang Selatan
Banten pada bulan Mei 2016 (semester genap).

B. Metode dan Desain Penelitian


1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimental
design. Quasi eksperimental design merupakan metode penelitian eksperimen
dengan desain memiliki kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.1 Eksperimen ini biasa disebut dengan eksperimen semu,
karena berkenaan dengan pengontrolan variabel sehingga dapat digunakan
minimal dapat mengontrol satu variabel saja.2
Penelitian ini menggunakan dua kelompok kelas, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen, diberikan pembelajaran
dengan menggunakan model PBL dengan LKS berbasis PBL sedangkan
kelompok kontrol dengan menggunakan pendekatan ilmiah berbantu LKS diskusi
sederhana. Penelitian ini mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi pada
kedua kelompok tersebut.

2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan the nonequivalent control group design.
Pada desain ini menggunakan dua kelompok untuk membandingkan variabel

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2013), cet-16, h.114.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011) cet. VII, h. 207.

41

000012
42

terikat antara sebelum dan setelah diberikan perlakuan.3 Desain penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.1, berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian


Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen Y1 X1 Y2
Kontrol Y1 X2 Y2

Keterangan :
X1 :Kelas eksperimen (yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Problem
Based Learning).
X2 : Kelas kontrol (yang diberi perlakuan dengan model pendekatan ilmiah)
Y1 : Hasil tes awal (pretest) untuk kelas eksperimen dan kontrol.
Y2 : Hasil tes akhir (posttest) untuk kelas eksperimen dan kontrol.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Penelitian ini mengambil populasi yang terdiri atas populasi target dan
populasi terjangkau. Kemudian dari populasi terjangkau tersebut dipilih sampel
yang digunakan untuk penelitian. Berikut akan dijelaskan mengenai populasi dan
sampel yang akan digunakan.
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”4 Populasi target dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa SMAN 8 Tangerang Selatan tahun ajaran 2015/2016.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI SMAN 8
Tangerang Selatan tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan populasi terjangkau ini
karena berkaitan dengan biologi sebagai mata pelajaran pokok dalam kelas IPA.
2. Sampel
Sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti.5 Sampel dalam
penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 yang selanjutnya akan disebut kelompok
eksperimen dan kelas XI IPA 5 yang selanjutnya akan disebut kelompok kontrol.

3
Sugiyono, op. cit., h. 116.
4
Ibid., h. 117.
5
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), Ed.I, h. 256.

000012
43

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan


simple random sampling, shingga terpilihlah kedua kelompok tersebut.
Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang
langsung dilakukan pada unit sampling.6 Dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.7 Dalam penelitian ini,
penentuan sampel dilakukan dengan mengambil dua kelas.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Teknik pengmpulan data yang digunakan
oleh peneliti untuk mengetahui KBTT siswa yang telah diajar dengan
menggunkan model PBL yaitu dengan menggunakan tes subjektif berupa soal
uraian.
Soal uraian disusun berdasarkan komponen KBTT yang hendak dicapai yaitu
soal jenjang taksonomi Bloom (C4, C5 ,C6). Selama proses penelitian, peneliti
akan melakukan dua kali tes yaitu pretest (tes awal) untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakukan dan posttest (tes akhir)
untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan. Soal yang digunakan
pada saat pretest dan posttest merupakan soal yang sama agar tidak ada pengaruh
perbedaan kualitas. Selain menggunakan tes, peneliti juga menggunakan non tes
yaitu berupa LKS dan lembar observasi.
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan sebagai data pendukung untuk
mengukur kemampuan KBTT siswa selama diberikan perlakuan. Sedangkan
lembar observasi guru dan lembar observasi siswa digunakan untuk menilai
aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan proses pembelajaran konsep sistem pencernaan dilakukan di
dalam kelas dan Praktikum di laboratorium. Pelaksanaan di dalam kelas
menggunakan model pembelajaran sesuai dengan desain penelitian. Tetapi,

6
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 126.
7
Sugiyono, op.cit., h. 120.

000012
44

pelaksanaan di dalam laboratorium tidak menggunakan desain penelitian yang


dibuat. Dikarenakan pelaksanaan praktikum di dalam laboratorium sepenuhnya
telah ditentukan desain praktikum yang dibuat oleh pihak sekolah. Sehingga
peneliti memiliki keterbatasan melakukan pelaksanaan desain penelitian di dalam
pengumpulan data praktikum di dalam laboratorium.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan dan menguji hipotesis yang harus betul-betul dirancang dan
dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana
adanya.8 Instrumen penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes.

1. Instrumen Tes
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data, tentang
kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran.9 Dalam penelitian ini,
instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu divalidasi kepada siswa yang
telah mempelajari sistem pencernaan. Soal yang valid merupakan 13 soal
berbentuk essay. Soal yang diberikan disusun berdasarkan Taksonomi Bloom
jenjang C4-C6 yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Adapun kisis-kisi
instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi


No Indikator Pembelajaran Jenjang Kognitif Jumla No. Soal yang
C4 C5 C6 h Soal tertulis di
instrumen
1. Menganalisis struktur, fungsi dan 4* 2 3, 4
proses pada sistem pencernaan 5*
makanan pada manusia 7
10,
2. Menganalisis hubungan 2* 6* 3 1, 5, 6
keterkaitan antara struktur, 8*
9,
8
S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), h. 155.
9
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013), h. 251.

000012
45

No Indikator Pembelajaran Jenjang Kognitif Jumla No. Soal yang


C4 C5 C6 h Soal tertulis di
instrumen
fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan
makanan pada manusia

3. Menganalisis fungsi kandungan 1, 3* 18* 14* 5 2, 8, 12, 13, 14


zat dalam makanan pada 13, 19 20* 10,
struktur, fungsi dan proses 21*
sistem pencernaan makanan
manusia
4 Menganalisis hubungan 12* 15* 2 7, 9
keterkaitan antara kandungan zat
makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan
makanan manusia
5 Menganalisis struktur,fungsi dan 17* 1 11
proses sistem pencernaan pada
hewan ruminansia (sapi)
Jumlah semua soal 10 5 5 20 13
Jumlah soal yang valid 5 5 4 13 13

Keterangan :
Simbol*: soal yang valid
C4 : Menganalisis yakni dengan mengelompokkan data, menganalisis proses dan
merumuskan masalah
C5 : Mengevaluasi yakni dengan membuat kesimpulan, merancang percobaan dan
membuat perbandingan
C6 : Mencipta yakni dengan merumuskan langkah pemecahan masalah dan
menghubungkan data

Penggunan instrumen tes ini digunakan untuk mengukur KBTT siswa


sebelum dan setelah diberi perlakuan dengan model PBL. Rumus yang digunakan
dalam perhitungan adalah sebagai berikut:10
R
NP = SM 𝑋 100

Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM: Skor maksimu ideal dari tes yang bersangkutan

10
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2002), cet. 11, h.102.

000012
46

100: Bilangan tetap

2. Instrumen Non Tes


Instrumen non tes digunakan sebagai data sekunder atau pendukung dari data
primer. Pada penelitian ini instrumen non tes yang digunakan berupa LKS dan
lembar observasi guru dan siswa berbasis PBL.11
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran, serta berisi langkah-langkah model PBL yang digunakan pada RPP.
Pembuatan RPP dan LKS disempurnakan melalui pengecekan dan pertimbangan
dosen.12 Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model PBL dalam proses
pembelajaran. Instrumen observasi merupakan pelengkap instrumen lainnya.
Tahapan kegiatan bagian LKS dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Bagian LKS Kelompok Eksperimen dan Kontrol


No Bagian Tahapan LKS
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
1 Menemukan masalah Mengamati
Tuliskan permasalahan yang kamu temukan Amatilah gambar berikut ini dan
berdasarkan analisis fakta dari wacana lengkapilah nama bagian-bagiannya
diatas!
2 Mendefinisikan masalah Menanyakan
Definisikanlah bersama temanmu secara Amatilah gambar tersebut, dan buatlah
jelas permasalahan dari fakta 1, fakta 2, minimal 3 pertanyaan dari gambar
fakta 3 pada wacana tersebut! tersebut!
3 Mengumpulkan fakta Mengeksplorasi
Carilah beberapa literatur fakta dari yang Jawablah pertanyaan yang kamu buat
tertera dalam sumber yang tersedia maupun tersebut pada kolom dibawah ini!
sumber lainnya berdasarkan
a. informasi apa yang kamu ketahui
b. informasi apa yang kamu butuhkan
c. apa yang anda lakukan dengan informasi
yang ada

4 Membuat hipotesis Mengasosiasi


Buatlah dugaan sementara atau jawaban Adakah hubungan pertanyaan yang
sementara dari pokok permasalahan yang kamu buat dan jawaban yang kamu telah
kalian identifikasi! cari dengan kondisi di kehidapan nyata

11
Lampiran 3 dan Lampiran 7.
12
Lampiran 21.

000012
47

No Bagian Tahapan LKS


Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
sehari-hari. Buatlah kesimpulan dengan
kata-kata mu sendiri mengenai
hubungan tersebut serta tindakan apa
saja yang dapat kita lakukan dalam
mengatasi kondisi kelaianan pada sistem
pencernaan!

5 Melakukan penyelidikan Mengkomunikasi


Lakukanlah penyelidikan terhadap Presentasikanlah hasil diskusimu
data/informasi yang kamu dapatkan dari didepan kelas serta catatlah tanggapan
literatur mengenai permasalahan atau komentar dari kelompok lain!
yang kamu identifikasikan dan tuliskan
hasil penyelidikanmu untuk mendukung
hipotesis yang kamu berikan!
6 Menyempurnakan permasalahan
Kaitkan antara permasalahan yang ada
dalam wacana dengan data/informasi yang
kamu peroleh dari literatur untuk
menyempurnakan permasalahan tersebut!

7 Membuat kesimpulan bersama-sama


buatlah kesimpulan alternatif pemecahan
masalah berdasarkan dari informasi, fakta
dan data yang telah kamu temukan, kaitkan
dengan permasalahan lainnya!
8 Solusi pemecahan masalah
Lakukan pengujian hasil (solusi)
pemecahan masalah yang kamu berikan
pada nomor 7 dengan menyertakan
pendapatmu dan juga data/informasi dari
berbagai sumber untuk mendukung solusi
yang kamu berikan!
Keterangan:
LKS Kelompok Eksperimen Berbasis PBL
LKS Kelompok Kontrol tidak Berbasis PBL/ Berbasis Pendekatan Ilmiah

F. Kalibrasi Instrumen
Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Instrumen yang baik akan
menghasilkan data yang benar, sehingga kesimpulan yang ditarik sesuai dengan
fakta. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel.13
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian. Untuk mengukur
ketepatan instrumen diperlukan adanya kalibrasi pada instrumen tes. Sebelum
13
Yanti Herlanti, Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian
Pendidikan Sains, (Jakarta: UIN Jakarta, 2006), h. 40.

000012
48

digunakan dalam penelitian, instrumen terlebih dahulu dikalibrasikan. Instrumen


pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS dan Lembar
Observasi sebagai data sekunder/pendukung telah divalidasi oleh ahli
(pembimbing). Sedangkan instrumen tes KBTT terlebih dahulu dikalibrasikan
dengan cara uji coba tes. Tes terlebih dahulu diuji cobakan pada para siswa kelas
XI MIA 4 SMAN 6 Tangerang Selatan. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui
apakah soal tersebut memenuhi persyaratan seperti validitas, reabilitas, tingkat
kesukaran maupun daya beda.
Penghitungan kalibrasi instrumen dalam penelitian ini menggunakan program
Anates versi 4.0. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu: (1) program
anates dibuka; (2) klik jalankan anates uraian,; (3) klik buat file baru; (4) kolom
jumlah subjek/siswa dan butir soal diisi; (5) kode subjek/siswa ditulis pada kolom
yang telah disediakan; (6) skor maksimal dimasukkan dari kunci jawaban yang
dimiliki; (7) kembali ke menu utama dan klik penyekoran; (8) klik olah otomatis
dan simpan data yang telah tertera.

1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity artinya tepat atau sahih. Validitas yakni
dapat diartikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Artinya, bahwa valid tidaknya suatu alat ukur
tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran
yang dikehendaki dengan tepat.14
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi berkenaan
dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya,
tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak
diukur”.15
Hasil data perhitungan validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini.

14
Ahmad sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Pres, 2006), h. 105.
15
Nana sudjana, Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 13.

000012
49

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Validitas Instrumen


Koefisien Kriteria No. Soal No. Soal yang valid

0,00 - 0,20 Sangat 7


Rendah
0,20 - 0,40 Rendah 1, 9, 10, 11, 13, 18, 16 16

0,40 - 0,70 Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 8, 12, 14, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 12,


17, 19, 20 14,17, 19, 20
0,70 - 0,90 Tinggi 15 15

0,90 - 1,00 Sangat Tinggi

Hasil data pada Tabel 3.4 di lakukan menggunkan perhitungan anates versi
4.0 dieroleh data bahwa dari 20 soal uraian terdapat 13 soal yang dinyatakan
valid.

2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reability, yang bermakna keterhandalan,
kestabilan atau konsistensi, dapat diartikan sejauh mana hasil dari pengukuran
dapat dipercaya dan konsisten.16 Hal ini berarti semakin reliabel suatu tes
memiliki persyaratan maka semakin yakin peneliti dapat menyatakan bahwa
dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.
Pengujian reliabilitas soal uraian ini, menggunakan bantuan software Anates 4.0.
setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap nilai riil pada Tabel 3.5
berikut ini.

Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen 17


Koefisien korelasi Kriteria reliabilitas
0.00 – 0.20 Kecil
0.20 – 0.40 Rendah
0.40 – 0.70 Sedang
0.70 – 0.90 Tinggi
0.90 – 1.00 Sangat Tinggi

16
Sofyan, op. cit., h. 105.
17
Herlanti, op. cit., h. 49.

000012
50

Hasil uji coba soal yang menggunakan anates versi 4.0. diperoleh reliabilitas
sebesar 0.80. dengan demikian, soal yang sudah diujikan memiliki reliabilitas
dengan kriteria tinggi. Sehingga hasil dari pengukuran dengan menggunakan soal
uraian ini dapat dipercaya dan konsisten.

3. Taraf Kesukaran
“Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi
kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar”.18 Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran memiliki nilai rentang dari 0.00 – 1.0.
Dalam perhitungan tingkat kesukaran ini, digunakan bantuan software Anates 4.0.
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran, digunakan ketentuan yang dijelaskan, dapat
dilihat pada Tabel 3.5.19

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Kesukaran Soal


Nilai Kriteria No. Soal No. Soal yang Valid
P = 0,00 - 0,25 Sukar
P = 0,26 - 0,75 Sedang 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13, 2,3,5,6,8,12,14,15,16,17,
14,15,16,17,18,19,20 18,20
P = 0,76 - 1,00 Mudah 4 4

Hasil perhitungan Anates 4.0 dari 20 soal yang diujikan terdapat sebanyak
1 soal mudah dan 19 sedang.

4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah).20 Dalam penelitian ini perhitungan daya beda

18
Sudjana, op.cit., h. 135.
19
Sofyan, op. cit., h. 103.
20
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h.211.

000012
51

menggunakan software Anates 4.0. kriteria tolak ukur untuk menginterpretasikan


daya pembeda tiap butir soal terdapat pada Tabel 3.5 Berikut ini.21

Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal


Besarnya Angka
Indeks Diskriminasi Interpretasi No. Soal No. Soal yang Valid
Item (D)
0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 0,40 Cukup 1,7


(satisfactory)
0,41 – 0,70 Baik (good) 3,10,12,13 3,12

0,71 – 1,00 Baik sekali 2,4,5,6,8,9,11, 2,4,5,6,8,


(excellent) 14,15,16, 14,15,16,
17,18,19,20 17,19,20

Hasil keseluruhan perhitungan dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran


dan daya pembeda dengan bantuan program Anates dapat dilihat pada lampiran
8.22

G. Teknik Analisis Data


Pengolahan data merupakan tahap penting, karena dengan melakukan
pengolahan data, menjadikan data tersebut dapat bermakna dan berguna dalam
pemecahan masalah penelitian. Pengolahan dan penganalisaan dat menggunakan
uji statistik. Adapun langkah-langkah dalam penggunaan uji statistik adalah
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
uji Liliefors (taraf signifikansi α 0,05). Adapun rumus yang digunakan sebagai
berikut: 23
Lo = F(Zi) – S(Zi)

21
Ibid, h. 218.
22
Lampiran 8.
23
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h.466.

000012
52

Keterangan:
Lo : Harga mutlak terbesar
F(Zi) : Peluang angka baku
S(Zi) : Proposi angka baku
Dengan kriteria pengujian:
Lo ≤ Ltabel maka sampel berdistribusi normal
Lo ≥ Ltabel maka sampel berdistribusi tidak normal

2. Uji Homogenitas
Perhitungan uji homogenitas didapatkan setelah diketahui data hasil
penelitian berdistribusi normal. Pengujian homogenitas berfungsi untuk
mengetahui apakah kedua kelompok populasi itu homogen atau tidak. Uji
homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai
berikut24:
1) Telah ditentukan varians
2) Telah dihitung F25

= =

Keterangan:
F : Homogenitas
S12 : Varians terbesar
S22 : Varians terkecil

3) Telah dihitung Ftabel dengan rumus :


Ftabel = F( α ; db1; db2) dengan db = db varians terbesar/db pembilang =
(n1-1) dan db2 = db varians terkecil/db penyebut = (n2-1)
4) Telah ditentukan kriteria pengujian H0, yaitu:
a) Jika, Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, berarti kedua data homogen.
b) Jika, Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, berarti kedua data tidak

3. Uji Hipotesis
Perhitungan uji hipotesis dilakukan jika perhitungan prasyarat uji
normalitas dan homogenitas yang berdistribusi normal dan homogen. Untuk

24
Sugiyono, op. cit., h. 275.
25
Sudjana, op. cit., h. 249-251.

000012
53

menguji hipotesis, peneliti menggunakan statistik uji-t dengan taraf signifikansi


(α) = 0,05. Statistik uji-t dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:26

dengan dan db = n1 + n2 – 2

Keterangan:
t = Harga t hitung
̅̅̅ = Nilai rata-rata hitung data kelas eksperimen
̅̅̅ = Nilai rata-rata hitung data kelas kontrol
Sgab = Simpangan baku kedua kelas
n1 = Jumlah siswa pada kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa pada kelas kontrol

Perhitungan setelah nilai thitung diperoleh, kemudian ditarik kesimpulan


dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Untuk mencari ttabel, sebelumnya telah
ditentukan nilai derajat bebas (db). Kemudian dapat ditentukan nilai ttabel dengan
menggunakan tabel t pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria hipotesis uji t
untuk menganalisis data dalam penelitian adalah jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Sedangkan jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Hipotesis Statistik penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh pembelajaran model PBL berbantu LKS, maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
H0 : ≤
Ha : >
Keterangan:
Ho = Tidak terdapat pengaruh pembelajaran model PBL berbantu LKS terhadap
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Ha = Terdapat pengaruh pembelajaran model PBL berbantu LKS terhadap keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa.
= rata-rata kemampuan berpikir kritis pada kelompok eksperimen.
= rata-rata kemampuan berpikir kritis pada kelompok kontrol.

26
Sugiyono, op.cit., h. 272.

000012
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan deskripsi umumdari data yang telah diperoleh..
Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest, posttest, LKS, uji
prasyarat analisis, dan uji hipotesis dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Berdasarkan penelitian dan hasil perhitungan data pretest sebelum
pemberian perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada kelompok eksperimen dan pendekatan ilmiah pada
kelompok kontrol di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.

1. Hasil Pretest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)


Penelitian ini, melakukan pretest terhadap kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Tes yang dilakukan adalah untuk mengukur pengetahuan awal
siswa mengenai konsep sistem pencernaan. Berdasarkan perhitungan, maka
didapatkan beberapa data dari nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi1


Data Pretest
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
N 32 32
Nilai Tertinggi (Max) 54.90 54.90
Nilai Terendah (Min) 21.57 23.53
Rerata 41.61 38.97
Kategori Rendah Rendah
Median 42.16 38.24
Modus 29.41 45.10
Standar Deviasi (SD) 9.99 7.52

1
Lampiran 11.

54

000013
55

Nilai rata-rata hasil pretest pada kelompok eksperimen lebih tinggi


dibandingkan nilai rata-rata hasil pretest pada kelompok kontrol dengan selisih
2.64. kedua kelompok juga memiliki rata-rata nilai yang dikategorikan ke dalam
hasil yang kurang baik. Rata-rata tersebut menggambarkan pula bahwa kedua
kelompok belum mengetahui konsep yang akan diajarkan sehingga kemampuan
awal siswa dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi masih tergolong rendah.
Kedua kelompok juga memiliki standar deviasi yang tidak jauh berbeda dengan
selisih 2.47. Sehingga persebaran data yang dimiliki kedua kelompok tidak jauh
menyebar dari rata-rata kelas. Kedua kelas juga memiliki nilai rata yang tidak jauh
berbeda. Namun, kelompok eksperimen leih baik nilai rata-ratanya dibandingkan
kelompok kontrol.

2. Hasil Posttest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi(KBTT)


Data hasil posttest merupakan data yang diambil setelah diberi perlakuan
pembelajaran yang berbeda. Selama proses pembelajaran, kelompok eksperimen
diberikan model pembelajaran PBL. Sedangkan kelompok kontrol tidak
menggunakan model pembelajaran PBL melainkan dengan pendekatan ilmiah.
Berdasarkan hasil perhintungan data posttest pada kedua kelompok setelah
diberikan perlakuan yang berbeda dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Posttest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi2


Data Posttest
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
N 32 32
Nilai Tertinggi (Max) 90.20 86.27
Nilai Terendah (Min) 47.06 43.14
Rerata 74.02 66.79
Kategori Baik Cukup
Median 76.47 64.71
Modus 88.24 80.39
Standar Deviasi (SD) 12.63 12.18

2
Lampiran 11.

000013
56

Nilai rata-rata hasil posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok


kontrol mengalami perubahan setelah dilakukan pembelajaran perubahan yang
didapatkan dari meningkatnya nilai rata-rata kelas, nilai tertinggi dan nilai
terendah. Hasil rata-rata kelompok eksperimen berada pada kategori lebih baik
daripada kontrol yang cukup dengan selisih 7.23. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan setelah diberikan
pembelajaran. Tetapi, kelompok eskperimen memiliki peningkatan yang lebih
baik dari kontrol.

3. Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)


Data hasil perhitungan persentase keterampilan berpikir tingkat tinggi
berdasrkan jenjang taksoomi Bloom pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel
4.3.
Tabel 4.3 Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi3
Jenjang Kelompok eksperimen Kelompok Kontrol
Taksono
mi Bloom
Pretest Kategori Post Kategori Pretest Kategori Post Kategori
test test
C4(Menga 38.98 Kurang 77.47 Baik 32.24 Kurang 63.65 Cukup
nalisis)
C5(Menge 39.22 Kurang 68.91 Cukup 36.41 Kurang 65.31 Cukup
valuasi)
C6(Menci 49.74 Kurang 77.08 Baik 53.91 Kurang 74.22 Baik
pta)
Rerata 42.65 kurang 74.49 Baik 40.85 kurang 67.73 Cukup

Instrumen tes yang digunakan mengukur 3 jenjang taksonomi Bloom


KBTT yang terdapat pada Tabel 4.3 rerata hasil pretest baik pada kelompok
eksperimen dan kontrol memiliki hasil yang tidak jauh berbeda dengan selisih 1.8.
sedangkan selisih hasil posttest kelompok eksperimen dengan kontrol sebesar
6.76. Sehingga terjadi perubahan nilai antara pretest dengan posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.

3
Lampiran 12.

000013
57

Perolehan hasil posttest kedua kelompok, jenjang C6 adalah yang


memiliki hasil yang tertinggi dibandingkan jenjang lainnya sedangkan jenjang
terendah pada kedua kelompok tersebut adalah jenjang C5. Berdasarkan tabel
tersebut, terlihat peningkatan hasil masing-masing jenjang secara baik sehingga
kedua kelompok setelah diberikan pembelajaran dapat menjawab soal KBTT.
Walaupun kedua kelompok mengalami peningkatan setelah diberikan
pembelajaran, namun kelompok eksperimen memiliki peningkatan yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan kontrol sehingga pembelajaran PBL dirasa lebih
memberikan pengaruh dalam meningkatkan KBTT siswa.

4. Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT) Setiap Sub-


Konsep
Data hasil perhitungan KBTT pada masing-masng Sub-konsep dapat
dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Berpikir Tingkat Tingi Setiap Sub-


Konsep4
Sub- Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Konsep Pretest Kategori Posttest Kategori Pretest Kategori Posttest Kategori
1. Sistem 42.12 Kurang 73.91 Baik 39.13 Kurang 66.58 Cukup
Pencernaan
Manusia
2. Zat 45.05 Kurang 74.35 Baik 41.93 Kurang 69.40 Cukup
Makanan
3. Sistem 17.97 Sangat 72.66 Baik 20.31 Sangat 52.34 Kurang
Pencernaan kurang kurang
Ruminansia
(Sapi)
Rata-rata 35.05 Kurang 73.64 Baik 33.79 Kurang 62.77 Cukup

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa KBTT pada sub-konsep zat makanan


memiliki persentase yang paling tinggi dibandingkan persentase pada sub-konsep
lainnya. Dari hasil pretest dan posttest terdapat peningkatan hasil yang baik pada
kedua kelompok. Tetapi, kelompok eksperimen memiliki rerata posttest yang
4
Lampiran 12.

000013
58

lebih baik daripada kelompok kontrol dengan selisih 10.87. Sehingga dapat
diartikan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan dalam KBTT pada
masing-masing sub-konsep setelah diberi perlakuan.

5. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa


Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar yang
digunakan dalam penelitian ini. Penggunaan LKS bertujuan untuk mempermudah
siswa dalam memahami apa yang sedang diajarkan.
LKS yang digunakan diadaptasi dari tahapan PBL untuk kelas eksperimen
dan untuk kelas kontrol diadaptasi dari tahapan pendekatan ilmiah. Hasil penilaian
LKS PBL yang dikerjakan oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5, sebagai
berikut.

Tabel 4.5 Hasil Nilai Rata-Rata LKS Pertemuan I,II dan III Kelompok
Eksperimen5
Jenjang LKS1 LKS 2 LKS 3 Rata-rata
HOT (Pertemuan 1) (Pertemuan 2) (Pertemuan 3)
C4 62.11 66.02 66.02 64.71
C5 75.00 69.53 71.48 72.00
C6 65.04 66.41 71.88 67.77
Rata-rata 67.38 67.32 69.79 68.16

Data Tabel 4.5, rata-rata nilai LKS yang dikerjakan siswa selama proses
pembelajaran pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga termasuk kategori
cukup. Berdasarkan perhitungan diperoleh perbedaan setiap pertemuannya.
Tetapi, untuk LKS pada setiap nilai rata-rata pertemuan hanya mengalami sedikit
peningkatan nilai. Hasil rata-rata tertinggi dari LKS 1, 2 dan 3 terdapat pada
jenjang C5 dibandingkan dengan jenjang C4 dan C6, sehingga dapat diartikan
bahwa secara dominan siswa dapat mengerjakan soal jenjang C5 yang terdapat di
dalam LKS setiap pertemuannya dengan kategori baik.
Kelompok eksperimen selama pembelajaran berlangsung dibantu dengan
LKS berbasis PBL yang didalamnya terdapat indikator KBTT sedangkan

5
Lampiran 12.

000013
59

kelompok kontrol hanya diberikan LKS sesuai dengan pendekatan ilmiah yang
didalamnya tidak terdapat indikator KBTT. Berikut ini tabel nilai LKS kelompok
ekperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.6 Hasil Nilai Rata-Rata LKS I, II dan III Kelompok Eksperimen
dan Kontrol6
Data Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
LKS1 LKS 2 LKS 3 LKS 1 LKS 2 LKS 3
N 32 32
Nilai Tertinggi 82.50 85 95 83.33 94.44 88.89
(Max)
Nilai Terendah 17.50 22.50 12.50 22.22 44.44 22.22
(Min)
Rerata 65.86 66.88 69.45 73.44 77.60 71.35
Kategori Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik

Hasil nilai rata-rata Tabel 4.6 rerata nilai LKS kelompok eksperimen lebih
rendah dibandingkan dengan nilai LKS kelompok kontrol. Rerata nilai LKS
kelompok eksperimen termasuk ke dalam kategori cukup sedangkan pada
kelompok kontrol termasuk kategori baik. Tetapi, pada kelompok eskperimen
rerata antara LKS 1, 2 dan 3 mengalami peningkatan nilai meskipun hanya
sedikit.
Perbedaan nilai proses selama pembelajaran antara kelompok eksperimen
dan kontrol dikarenakan pada kelompok eksperimen menggunakan model PBL
berbantu LKS berbasis PBL. Siswa pada kelompok eksperimen belum terbiasa
menggunakan model serta LKS tersebut dalam pembelajaran sehingga perolehan
nilainya termasuk kategori cukup.
Tetapi, kelompok kontrol memiliki kategori nilai baik. Hal itu terjadi karena
kelompok kontrol menggunakan pendekataan ilmiah serta LKS berbasis

6
Lampiran 15.

000013
60

pendekataan ilmiah yang memang pada kelompok kontrol sudah lumayan terbiasa
dengan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajarannya.

B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui perdistribusian data tersebut
normal atau tidak dengan ketentuan bahwa data yang berdistribusi normal jika
memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel dengan taraf signifikansi 0.05 atau 5%.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors terhadap data pretest
dan posttet pada kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil uji normalitas pada
kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest7


Data Eksperimen Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
N 32 32 32 32
Lhitung 0.10 0.09 0.08 0.12
Ltabel 0.156 0.156 0.156 0.156
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Perolehan hasil perhitungan pada keempat data diperoleh bahwa Lhitung data
pretest untuk kelompok eksperimen dan kontrol secara berturut-turut yaitu 0.10
dan 0.08. Sehingga, nilai Lhitung < Ltabel berdasarkan data pretest pada kedua
kelompok berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel. Pada data
posttest kelompok eksperimen dan kontrol secara berturut-turut 0.09 dan 0.12
sehingga, nilai Lhitung < Ltabel dapat dikatakan bahwa kedua kelompok tersebut
berdistribusi normal karena memiliki nilai Lhitung < Ltabel . Sehingga data tersebut
dapat disimpulkan berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

7
Lampiran 16.

000013
61

Uji homogenitas dilakukan setelah dilakukan uji normalitas. Uji


homogenitas dilakukan pada kedua kelompok penelitian. Nilai homogenitas ini
didapatkan dengan menggunakan uji Fisher dengan taraf signifikasi 0.05 atau
5%. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kehomogenan data tersebut apabila Fhitung
< Ftabel . Hasil uji homogenitas kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest8


Data Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 32 32 32 32
Varians (S2) 99.90 56.49 159.49 148.31
Fhitung 1.768 1.075
Ftabel 1.82213
Kesimpulan Homogen Homogen

Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sampel yang dimiliki, memiliki
varians yang homogen karena hasil uji pretest 1.768 < 1.82213 , Fhitung < Ftabel
yang berarti data tersebut adalah homogen. Sedangkan pada posttest juga
menunjukkan varians yang homogen karena hasil uji posttest 1.075 < 1.82213 ,
Fhitung < Ftabel yang berarti data tersebut adalah homogen.

2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dapat dilakukan setelah diperoleh hasil dari uji prasyarat
analisis data (uji normalitas dan homogenitas) yang menunjukkan bahwa data
tersebut berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui adanya perbedaan antara hasil pretest dengan posttest siswa dari
kelompok eksperimen dan kontrol. Uji hipotesis menggunakan uji-t pada taraf
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (df= n1 +n2 -2) dengan kriterian sebagai
berikut:
thitung < ttabel = H0 diterima
thitung > ttabel = H0 ditolak

8
Lampiran 17.

000013
62

a. Hasil Uji Hipotesis Pretest


Hasil perhitungan nilai pretest dengan menggunakan uji-t, dapat
diperlihatkan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest9


Data Mean thitung ttabel Kesimpulan
Eksperimen 41.61 H0 diterima,
1.195 1.998
Kontrol 38.97 Ha ditolak

Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa data pretest uji hipotesis dengan
perhitungan manual diperoleh nilai thitung sebesar 1.195 sedangkan ttabel 1.9989,
maka thitung < ttabel dengan demikian hipotesis nol diterima dan alternatif (Ha)
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut memiliki
kemampuan awal yang sama dalam KBTT.

b. Hasil Uji Hipotesis Posttest


Hasil uji-t pada posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat
pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest10
Data Mean thitung ttabel Kesimpulan
Eksperimen 74.02 H0 ditolak,
2.331 1.998
Kontrol 66.79 Ha diterima

Tabel 4.10, merupakan tabel hasil uji hipotesis posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dari perhitungan manual tersebut, diperoleh
thitung sebesar 2.331 sedangkan ttabel 1.998 dengan demikian nilai thitung > ttabel yang

9
Lampiran 18.
10
Lampiran 19.

000013
63

menyebabkan penolakan pada H0 dan Ha diterima. Hal tersebut dapat


disimpulkan bahwa terdapat perbedaan KBTT dimana kelompok eksperimen lebih
baik , dengan kata lain terdapat pengaruh model PBL berbantu LKS terhadap
KBTT siswa.

C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh KBTT siswa dengan
menggunakan LKS berbasis Problem Based Learning (PBL). Pada awal
pembelajaran, dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Data
hasil pretest tersebut, diketahui bahwa kelompok eksperimen dan kontrol
memiliki kemampuan awal sama, hal tersebut dapat terlihat dari perhitungan uji-t
yang dilakukan.
Pada kedua kelompok tersebut, diketahui bahwa KBTT siswa dalam konsep
sistem pencernaan termasuk kategori rendah atau kurang. Hal tersebut
dikarenakan siswa belum mengetahui konsep yang akan diajarkan . Hal ini
diperkuat dengan adanya perhitungan uji-t pada pretest siswa, bahwa siswa tidak
memiliki perbedaan yang signifikan atau dapat dikatakan kemampuan yang
dimiliki cenderung sama.
Perolehan pretest pada kelompok eksperimen dan kontrol termasuk kategori
kurang dengan perolehan nilai rerata 41.61 dan 38.97. Perolehan ini disebabkan
oleh belum terbiasanya siswa mengerjakan soal dengan jenjang KBTT sehingga
perolehan skor yang dimiliki tergolong kurang baik. Siswa cenderung lebih sering
mengerjakan soal dengan jenjang kognitif mengingat, memahami dan
menerapkan, tipe soal yang disajikan biasanya berupa soal pilihan ganda dan isian
singkat yang menuntut siswa menjawab berdasarkan ingatannya saja sehingga
siswa cenderung kurang dapat menjawab soal jenjang KBTT.
Pemberian pretest dilanjutkan dengan penerapan model pembelajaran dan
diakhiri dengan pemberian posttest. Setelah pemberian model pembelajaran, hasil
posttest yang dimiliki oleh kedua kelompok sama-sama mengalami peningkatan
hasil skor KBTT. Tetapi, pada kelompok eksperimen memiliki peningkatan yang
lebih baik.

000013
64

Dengan demikian, terjadi peningkatan nilai KBTT pada kedua kelompok


tersebut setelah diberikan pembelajaran konsep sistem pencernaan dan pemberian
model PBL pada kelompok eksperimen.
Peningkatan posttest ini sejalan dengan hasil uji-t yang menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarifah Widya Ulfa, Binari
Manurung, Syahmi Edi, bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa yang
diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis masalah signifikan lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hal ini disebabkan karena pada
strategi pembelajaran berbasis masalah siswa dihadapkan pada permasalahan-
permasalahan praktis untuk dapat diselesaikan dengan memecahkan masalah yang
diperoleh tersebut dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.11
Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ria Mayasari,
Rabiatul Adawiyah dalam hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
pembelajaran menggunakan model PBL berpengaruh positif terhadap
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.12
Kelompok eksperimen diberi perlakuan menggunakan model PBL
diperkaya LKS berbasis PBL yang didalamnya mengandung indikator KBTT.
Perolehan nilai rerata LKS selama tiga pertemuan termasuk kedalam kategori
cukup, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa menggunakan LKS berbasis PBL
yang juga mengukur aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun,
perolehan nilai rerata mengalami sedikit peningkatan dalam setiap pertemuannya
hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin mulai terbiasa mengerjakan LKS
berbasis PBL. Di dalam LKS berbasis PBL indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa dapat dieksplor melalui tahapan yang ada dalam PBL. Selama
proses mengerjakan LKS, siswa harus mampu untuk menentukan pokok

11
Syarifah Widya Ulfa, Binari Manurung, Syahmi Edi, “Pengaruh Strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Menganalisis, Mengevaluasi,
Mencipta) dan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa STIPAP LPP Medan”, Makalah
disampaikan pada Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya, Medan, 23 Agustus 2014, h.
437.
12
Ria Mayasari, Rabiatul Adawiyah, “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah pada Pembelajaran Biologi terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi di SMA”, Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Vol. 1, (3), 2015, h. 260.

000013
65

permasalahan yang diidentifikasi dari wacana yang disajikan. Lalu siswa


membuat hipotesis serta menentukan sendiri solusi yang dipilih dalam
menyelesaikan permasalah yang teridentifikasi dalam wacana. LKS berbasis PBL
berisi tahapan PBL yang berorientasi juga pada indikator KBTT menurut
taksonomi Bloom yaitu C4, C5, dan C6.
Data nilai jenjang C4 (menganalisis) berisi beberapa pertanyaan didalam
LKS diantaranya menentukan pokok permasalahan, merumuskan permasalahan,
membandingkan hipotesis dengan informasi yang telah dicari. Pertanyaan tersebut
dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan menganalisis. Belajar
berdasarkan masalah dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
analitis serta mengahadapkan siswa pada latihan untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan nyata.13
Data nilai jenjang C5 (mengevaluasi) berisi beberapa pertanyaan
diantaranya mencari solusi permasalahan berdasarkan informasi yang dicari dan
memeriksa solusi yang terpilih dengan hipotesis dan fakta yang ditemukan.
Pertanyaan tersebut dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan
mengevaluasi. Pembelajaran yang melibatkan kegiatan analisis masalah,
penyusunan hipotesis, manipulasi variabel, mendesain. Serta melaksanakan
penyelidikan, melakukan prediksi menginterpretasi hasil penyelidikan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan logis pada siswa.14
Implikasi pembelajaran berbasis masalah dapat membantu merangsang
keterampilan metakognitif utama siswa seperti mengidentifikasi masalah, mencari
alasan logis, interpretasi, analisis dan evaluasi informasi.15
Data nilai jenjang C6 (mencipta) berisi beberapa pertanyaan dalam LKS
diantaranya mencari informasi diberbagai sumber, membuat hipotesis,
menyimpulkan solusi yang terpilih. Pertanyaan tersebut dapat membantu siswa

13
Ida Bagus Putra Arnyana, “Pengaruh Penerapan Model PBL dipandu Strategi
Koopertaif Terhadap Kecakapan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Biologi” Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Vol. 38, (4), 2005, h. 8.
14
Ibid.
15
Arif Ageng Sanjaya, “Pembelajaran Berbasis Masalah, Apa Karakteristik dan
Implikasi?”, Makalah, disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika, Yogyakarta, 2015, h. 109.

000013
66

dalam mengembangkan keterampilan menciptakan atau menghasilkan ide-ide


serta merancang suatu permasalahan. Pembelajaran berbasis masalah adalah
model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah
autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh-
kembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa
dan meningkatkan kepercayaan sendiri.16
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator-indikator yang sesuai
dengan tahapan-tahapan model PBL. Dengan tahapan-tahapan yang ada didalam
PBL dapat membantu dan melatih keterampilan berpikir siswa sehingga siswa
lebih aktif, berani mengungkapkan pendapat dan mampu menghasilkan banyak
ide sebagai alternatif pemecahan masalah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Afcariono, yang menyatakan bahwa tipe jawaban C1
sampai C3 mengalami penurunan dan meningkat pada tipe jawaban C4, C5 dan
C6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola pikir selama proses pembelajaran
meningkat dari berpikir tingkat rendah menjadi berpikir tingkat tinggi.
Peningkatan ini tidak terlepas dari penerapan pembelajaran berbasis masalah pada
proses pembelajaran.17
Kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan
ilmiah dengan diskusi kelompok sesuai dengan pendekatan ilmiah diperkaya pula
dengan bantuan LKS. Perolehan rerata nilai LKS kelompok kontrol termasuk
kedalam kategori baik. Berbeda dengan kelompok eksperimen yang rerata
nilainya termasuk kategori cukup. Perbedaan nilai rerata tersebut dikarenakan di
dalam LKS kelompok eksperimen terdapat tahapan-tahapan PBL yang
berorientasi pada KBTT sedangkan LKS kelompok kontrol tidak berisi tahapan-
tahapan PBL yang berorientasi pada KBTT sehingga perolehan nilai LKS
kelompok kontrol lebih baik dari pada kelompok eksperimen.
Lembar Kerja Siswa kelompok kontrol mengacu pada tahapan-tahapan
pendekatan ilmiah yang pertanyaannya tidak mengarahkan siswa untuk

16
Ibid., h.110.
17
Muchamad Afcariono, “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi”, Jurnal Pendidikan
Inovatif Vol. 3, (2), 2008, h. 67.

000013
67

mengembangkan KBTT. Kelompok kontrol sudah lumayan terbiasa dengan


pendekatan ilmiah serta LKS berbasis pendekatan ilmiah sehingga perolehan
nilainya termasuk kategori baik. Hal tersebut mengakibatkan kelompok kontrol
dalam proses pembelajarannya termasuk kategori baik sedangkan pada kelompok
eksperimen termasuk kategori cukup dikarenakan siswa dalam kelompok
eksperimen belum terbiasa dengan model PBL serta LKS berbasis PBL yang
didalamnya terkandung indikator KBTT dalam pembelajaran sebelumnya,
sehingga kelompok eksperimen termasuk dalam kategori cukup selama proses
pembelajaran model PBL serta LKS berbasis PBL yang terdapat indikator KBTT
yang sesuai dengan karakteristik model PBL berbantu LKS berbasis PBL yang
erat kaitannya dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Hasil data penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan nilai pada jenjang
C5 posttest pada Tabel 4.3 dan LKS siswa pada Tabel 4.5. Nilai LKS siswa pada
jenjang C5 kelompok eksperimen memiliki rerata nilai tertinggi dibandingkan
pada jenjang C4 dan C6 sedangkan pada rerata nilai posttest jenjang C5 menjadi
nilai rerata terendah. Hal ini dikarenakan siswa mengerjakan secara berkelompok
sehingga mereka lebih termotivasi untuk menjawab. Selain itu pertanyaan yang
didalam LKS pada jenjang C5 yaitu mencari solusi permasalahan berdasarkan
informasi dan memeriksa solusi yag terpilih dengan hipotesis terletak pada
tahapan LKS keenam serta pertanyaan pada tahapan LKS kedelapan yaitu fakta
yang ditemukan.
Siswa lebih mampu menjawab pertanyaan dalam LKS dengan cukup baik
pada jenjang C5 karena sudah melalui beberapa tahapan-tahapan soal yang di
dalam LKS dan terbiasa dalam mengerjakannya. Tetapi, ketika siswa menjawab
soal postest, soal jenjang C4, C5 dan C6 disajikan tidak secara urut sehingga
siswa hanya mampu menjawab soal-soal posttest jenjang C5 dengan kategori
cukup. Serta pada pertanyaan dalam posttest soal jenjang C5, siswa hanya
memberikan jawaban yang singkat disebabkan oleh motivasi yang kurang ketika
mengerjakan pertanyaan jenjang C5 dengan benar dan teliti.

000013
68

Hasil data penelitian pada Tabel 4.3, jenjang C4, C5 dan C6 mengalami
peningkatan cukup signifikan setelah diberi perlakuan model PBL berbantu LKS
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luciana Dwi Noma,
Baskoro Adi Prayitno dan Suwarnoyang menyatakan bahwa target penelitian telah
tercapai karena masing-masing aspek mengalami peningkatan. Peserta didik
sudah mulai terbiasa dengan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
selama proses pembelajaran. Dibuktikan dengan peserta didik yang mulai lancar
dalam merumuskan masalah, menyususn jawaban sementara, merencanakan
kegiatan penyelidikan, membuat kesimpulan dari materi pembelajaran yang telah
dipelajari.18
Pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk
memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pengetahuan ini
sesuai untuk mengembangkan kemampuan dasar maupun kompleks.19
Penggunaan model PBL melatih siswa untuk memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Serta dibantu LKS berbasis PBL siswa dapat berlatih untuk
merumuskan masalah, hipotesis, melakukan penyelidikan hingga penarikan
kesimpulan dan membuat produk/ karya yang semuanya menuntut siswa untuk
belajar berpikir tingkat tinggi.20

18
Luciana Dwi Noma, Baskoro Adi Prayitno dan Suwarno, berjudul “PBL untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X SMA”, Bioedukasi Vol. 9, (2),
2016, ISSN: 1693-265X, h. 65.
19
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep,
Landasan Teori-Praktis dan Implementasinya (Jakarta: Perstasi Pustaka Publikasi), h. 68.
20
Muhammad Zaini, Utari Intan Suwenda, Aulia Ajizah, “Hasil Belajar dan Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA Pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah”, Makalah disampaikan pada Prosiding Seminar Nasional IPA
VI Unnes, Universitas Negeri Semarang, 25 April 2015, h. 6.

000013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis PBL terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep sistem pencernaan
makanan. Hal tersebut didasarkan pada hasil posttest melalui uji-t dengan nilai
thitung = 2.3313 dan ttabel = 1.998, sehingga H0 ditolak karena nilai thitung > ttabel. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dimana
kelompok eksperimen lebih baik rerata nilainya yaitu 74.02 dibandingkan dengan
kelompok kontrol dengan rerata nilainya yaitu 66.79.

B. Saran
Saran dari penelitian ini, antara lain:
1. Untuk memastikan pengaruh penggunaan LKS berbasis PBL terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut ditempat yang berbeda.
2. Guru menerapkan LKS berbasis PBL pada konsep-konsep biologi lainnya
untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
3. Model PBL juga menutut siswa untuk bekerja secara ilmiah dan fokus pada
permasalahan, sehingga sebaiknya diterapkan pada siswa yang sudah terbiasa
terlatih bekerja ilmiah dan terbiasa diajarkan melalui permasalahan yang
berkembang di sekitarnya.

69

000014
DAFTAR PUSTAKA

Afcariono, Muchamad. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk


Meningkatkan Kemampan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi.
Jurnal Pendidikan Inovatif Vol. 3 (2).

Apriyani, Lia, Nurlaelah, I.,Setiawati, I. 2017. Penerapan Model PBL untuk


Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis ditinjau dari Kemampuan
Akademik Siswa pada Materi Biologi. Jurnal Quangga Vol. 9 (1).

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Arnyana, Ida Bagus Putra. 2005. Pengaruh Penerapan Model PBL dipandu
Strategi Koopertaif Terhadap Kecakapan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada
Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri
Singaraja, Vol. 38, (4).

Darmawan. 2010. Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPS
di MI Darrusaadah Pandeglang. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 11, (2).

Devi, Poppy Kamalia, Sifiraeni, R., Khairuddin. 2009. Pengembangan Perangkat


Pembelajaran. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan (PPPPTK IPA)

Devi, Poppy Kamalia. 2011. Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skill
dalam Pembelajaran IPA SMP/MTs tersedia pada (http://p4tkipa.net/data-
jurnal/HOTs.Poppy.pdf).

Eggen, Paul dan Don Lauchak. Penerjemah Satrio Wahono. 2012. Strategi dan
Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampian Berpikir.
Jakarta: Indeks

Fitri. 2016. Penerapan Model PBL pada Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan
Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X. Biosfer, J.
Bio. dan Pend. Bio. Vol. 1 (1).

Gunawan, Imam dan Palupi, Anggarini Retno. 2009. Taksonomi Bloom – Revisi
Ranah Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Penilaian. Tersedia pada (http://e-journal.ikippgrimdiun.ac.id).

Gunawan, Ade. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk


Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 2 Metro.
Bioedukasi Vol. 3 (1).

70

000015
71

Heong, Yee Mei, Widad, B.O., Jailani, B.M., Kiong, T., Razali, B., Mohafyza, M.
2011. The Level of Marzano Higher Order Thinking Skills among
Technical Education Students. International Journal of Social Science and
Humanity, Vol. 1, (2).

Herlanti, Yanti dan Nophitalia. 2007. Meneropong Kualitas Soal Tes Buatan Guru
Biologi MTs Negeri Se-Jakarta Selatan. Tersedia pada
(http://repositori.perpustakaan.kemendikbud.go.id).

Herlanti, Yanti. 2006. Science Education Research, Tanya Jawab Seputar


Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: UIN Jakarta.

King, FJ, Goodson, L., rohani, F. 1998. Assessment and Evaluation Higher Order
Thinking Skills:, A publication of the Educational Services Program, now
known as the Center for Advancement of Learning and Assessment.

Margono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mayasari, Ria dan Rabiatul Adawiyah. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran


Berdasarkan Masalah pada Pembelajaran Biologi terhadap Hasil Belajar
dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi di SMA. Jurnal Pendidikan
Biologi Indonesia Vol. 1, (3).

Nofiana, Mufida, Sajidan, Karyanto, P. 2014. Pengembangan Instrumen Evaluasi


Two-Tier Multiple Choiches Question untuk Mengukur Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Inkuiri ISSN: 2252-7893, Vol. 3,( II).

Noma, Luciana Dwi, Prayitno, BA., Suwarno. 2016. PBL untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X SMA. Bioedukasi
Vol. 9 (2) 2016 ISSN: 1693-265X.

Palestina, Siti Maryam Fadhilah, Samingan, Apriana, E. 2014. Penerapan


Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Sistem Pernapasan
Manusia. Jurnal Biotik Vol. 2 (1).

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press.

Prayekti, Novi. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah


untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTs. Konferensi Nasional Pendidikan
Matematika UM V, Himpunan Matematika Indonesia.

Purnamaningrum, Arifah, Dwiastuti, S., Probosari, RM. 2012. Peningkatan


Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Problem Based Learning (PBL)
Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 4 (3).

000015
72

Purwanto, M. Ngalim. 2002. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Putriyani. 2014. Penggunaan LKS berbasis Problem Based Instruction untuk


Meningkat Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Konsep
Jamur Penelitian Deskriptif-Kuantitatif di SMAN 4 Tangerang, Skripsi
pada FITK jurusan IPA UIN Jakarta, tidak dipublikasikan.

Rofiah, Emi, Aminah, NS., Ekawati, EY. 2013. Penyusunan Instrumen Tes
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Fisika Vol. 1 (2).

Rusnayati, Heni dan Eka Cahya Prima. 2011. Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Elastisitas pada Siswa
SMA. Prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Penelitian,
Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Yogyakarta.

Safutra, Ilham. 2016. Kualitas Pendidikan Indonesia Paling Rendah di Dunia”,


Harian Umum Jawa Pos, Jakarta, 27 April. diakses melalui
(www.jawapos.com).

Saidah, Naila Parmin dan Novi Ratna Dewi, Pengembangan LKS IPA Terpadu
Berbasis Problem Based Learning Melalui Lesson Study Tema Ekosistem
dan Pelestarian Lingkungan. Unnes Science Education Journal, Vol. 3 (2).

Salirawati, Das. 2004. Penyusunan dan Kegunaan LKS dalam Proses


Pembelajaran. Tersedia pada
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/das-salirawati-msi-
dr/19penyusunnan-dan-kegunaan-lks.pdf.).

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi


Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, Arif Ageng. 2015. Pembelajaran Berbasis Masalah, Apa Karakteristik


dan Implikasi?. Makalah, disampaikan pada Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

-------. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta : Kencana Prenada Media.

Sastrawati, Eka, Rusdi, M., Syamsurizal. 2011. Problem-Based Learning, Strategi


Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. 1-14 ISSN
2088-205X Tekno-Pedagogi, Vol. 1(2).

000015
73

Sofyan, A., Feronika, T., Milama, B. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi. Jakarta: UIN Press.

Sudjana, Nana. 2010. Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendekatan Kualitif, Kuantitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta, cet-16.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, cet. VII.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,


Konsep, Landasan Teori-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publikasi.

-------. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana, Ed.I.

Ulfa, Syarifah Widya, Manurung, B., Edi, S. 2014. Pengaruh Strategi


Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Menganalisis, Mengevaluasi, Mencipta) dan Keterampilan Proses
Sains Mahasiswa STIPAP LPP Medan. Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya, Medan.

Undang –Undang Repubik Indonesia. 2003. No.20 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikan Islam Departemen
Agama RI.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan


Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Tersedia pada


(http://staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-
ms.../kualitas-lks.pdf).

Zaini, Muhammad, dkk. 2015. Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa SMA Pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Prosiding Seminar Nasional IPA VI
Unnes, Universitas Negeri Semarang.

000015
Lampiran 1 74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Topik : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : I (kesatu)

A. Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat (Salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia).
C. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur, fungsi dan proses pada sistem pencernaan makanan pada
manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia
D. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan struktur, fungsi dan organ pada sistem pencernaan manusia
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses sistem pencernaan makanan pada
manusia
3. Siswa dapat menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
pencernaan makanan pada manusia
4. Siswa dapat mengaitkan hubungan antara struktur, fungsi dan organ sistem
pencernaan dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan
makanan pada manusia
5. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
6. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis
(menguji/mengembangkan hipotesis)
8. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan
9. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh

E. Metode pembelajaran :
1. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab
2. Pendekatan : Problem Based Learning
3. Penugasan/ kerja kelompok
75

F. Sumber Pembelajaran
1. Campbel, Neil, Jane B. Reece, dan L.G. Mitchel. Biologi Edisi kelima Jilid 2.
Erlangga: Jakarta. 2003.
2. Sujadi, bagod. BIOLOGI Semester 2. Yudhistira: Jakarta. 2007.
3. Syamsuri, istamar. BIOLOGI untuk SMA kelas XI . Erlangga: Jakarta. 2004.
4. Lembar Kerja Siswa Problem Based Learning
5. Internet
G. Media / Alat pembelajaran
1. Media charta atau gambar
2. White board dan alat tulis
3. Bahan presentasi Microsfot Power point
4. Laptop
H. Materi Ajar
Pertemuan pertama : alat pencernaan, proses sistem pencernaan makanan,
kelainan/penyakit pada sistem pencernaan manusia

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Sistem Pencernaan Manusia

Alat Pencernaan kelenjar kelaianan/penyakit pada sistem


pencernaan
pencernaan manusia
a. Rongga mulut
b. Faring dan - kanker lambung
Kerongkongan kelenjar ludah
dan usus
c. lambung hati - Maag
d. Usus halus pankreas - Gastritis
e. Usus Besar

I. Kegiatan Pembelajaran / Langkah-langkah Pembelajaran


Pendahuluan
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Pendahuluan ( 5  Memberi salam, mengecek absensi,  Menjawab salam dan
menit) mengecek kesiapan siswa dan menyiapkan menyiapkan buku pelajaran
media pembelajaran
 Guru memberikan apersepi dengan  Siswa menyimak dan
menanyakan hubungan dengan pelajaran menjawab pertanyaan yang
yaitu tentang saluran pencernaan, kelenjar diberikan oleh guru
pencernaan dan fungsi masing-masing.
76

Seperti “bagaimana proses alur pencernaan


makanan pada manusia? Apakah setiap
saluran organ pencernaan memiliki fungsi
yang sama?”

 Guru memberikan motivasi dengan  Siswa menjawab dan


menampilkan gambar saluran pencernaan memperhatikan penjelasan
manusia dan video proses pencernaan singkat dari guru mengenai
makanan pada manusia. “Dalam proses saluran pencernaan makanan
penceraan makanan pada manusia, apakah pada manusia serta
bisa megalami kelainan?” kelainan apa saja menjelaskan manfaat
yang dapat terjadi?” mengapa demikian?” mempelajari materi tersebut
secara singkat.

Kegiatan Inti
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Eksplorasi
Menemukan  Guru memberikan LKS1 tentang kelainan  Siswa menempatkan diri
masalah (5 menit) yang dapat terjadi pada sistem pencernaan sesuai kelompoknya
manusia  Siswa berusaha menemukan
 Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok permasalahan dengan cara
sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru melakukan kajian dan analisis
 Guru memberikan permasalahan yang didapat secara cermat terhadap
dari kehidupan sehari-hari mengenai penyakit permasalahan yang diberikan
yang dialami siswa pada sistem
pencernaannya
 Guru menyajikan fakta yang biasa dialami
siswa
Mendefinisikan  Guru membimbing siswa secara bertahap  Siswa berusaha
masalah (5menit) untuk mendefinisikan masalah mendefinisikan permasalahan
dengan menggunakan
parameter yang jelas
Mengumpulkan  Guru membimbing siswa untuk melakukan  Siswa melakukan
fakta (15 menit) pengumpulan fakta, pencarian informasi pengumpulan fakta dengan
dengan cara/metode dan pengelolaan menggunakan pengalaman-
informasi pengalaman yang sudah
diperolehnya, pencarian
informasi dengan berbagai
cara serta dengan
menggunakan kecerdasan
yang dimiliki, dan melakukan
penelolaan/pengaturan
informasi yang telah
diperoleh
77

Menyusun hipotesis  Guru membimbing siswa untuk menyusun  Siswa menyusun hipotesis
(5 menit) hipotesis terhadap permasalahan yang dengan membuat hubungan-
dihadapi hubungan antara berbagai
 Contoh hipotesis dalam LKS sesuai dengan fakta yang ada.
tema yang dibahas: obat kimiawi dan
tradisional berpengaruh dalam penyembuhan
penyakit maag, diare dan konstipasi
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Melakukan  Guru membimbing siswa untuk melakukan  Siswa melakukan
penyelidikan ( 25 penyelidikan terhadap informasi dan data penyelidikan terhadap data
menit) yang telah diperolehnya dengan dipandu LKS dan informasi yang telah
berbasis PBL deperolehnya
Elaborasi
Menyempurnakan  Guru membimbing siswa melakukan  Siswa melakukan
permasalah penyempurnaan terhadap masalah yang telah penyempurnaan masalah yang
(7menit) didefinisikan telah dirumuskan
Menyimpulkan  Guru membimbing siswa untuk  Siswa membuat kesimpulan
alternatif menyimpulkan alternatif pemecahan masalah alternatif pemecahan masalah
pemecahan masalah secara kolaboratif secara kolaboratif
secara kolaboratif
(8menit)
Konfirmasi
Melakukan  Guru membimbing siswa melakukan  Siswa melakukan pengujian
pengujian hasil pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah hasil (solusi) pemecahan
(solusi) pemecahan Dengan cara meninjau kembali informasi dan masalah dengan cara
masalah (5 menit) data yang telah diperoleh sesuaikah dengan meninjau kembali informasi
solusi permasalahan yang didefinisikan dan data yang telah diperoleh
dengan solusi permasalahan
yang telah didefinisikan

Kegiatan Penututup
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Penutup (5 menit)  Mengevalusai ketercapaian indikator  Menjawab pertanyaan yang
pembelajaran dengan bertanya kepada siswa diberikan
 Menyimpulkan materi pembelajaran  Secara bersama-sama
 Pembelajaran ditutup dengan hamdalah dan memberikan kesimpulan dan
pengucapan salam mencatat yang diperlukan
 Siswa menjawab salam

J. Penilaian
78

Kognitif : tes lisan/tulisan pertanyaan sesuai indikator materi yang dipelajari


Afektif : lembar observasi afektif diskusi siswa
Penilaian kognitif
Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.1 Menjelaskan 1. sebutkan alat 1. rongga mulut, faring,kerongkongan, lambung, 2


struktur, fungsi dan pencernaan manusia! usus halus, usus besar, anus
proses pada sistem
pencernaan 2. jelaskan mekanisme 2. mekanisme pencernaan makanana terjadi secara
proses pencernaan mekanik dan kimiawi. Secara mekanik terjadi di 2
makanan pada
manusia makanan pada manusia! mulut, esofagus/kerongkongan, lambung. Secara
kimiawi terjadi di mulut,lambung dan usus halus
3. sebutkan kelenjar
2
pencernaan manusia! 3. kelenjar ludah, hati, pankreas

4. sebutkan bagian2 dari 4. kardia (sebelah atas dekat jantungdan hati).


lambung! Fundus (bagaian tengah berbentuk kantong). 2
Pilorus (bagian bawah dekat dengan usus halus)
5. sebutkan bagian2 2
usus halus! 5. usus 12 jari ( duodenum), usus kosong
(jejenum) , usus penyerapan (ileum)

Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.2 menganalisis 6. sebutkan 6. kanker lambung dan usus, maag, gastritis, usus 2
hubungan kelainan/penyakit apa buntu, diare, konstipasi
keterkaitan antara saja yang dapat terjadi
struktur, fungsi dan pada organ pencernaan
3
proses serta manusia! 7. fungsi HCL pada lambung yaitu membunuh
kelainan/penyakit kuman dan mengaktifkan pepsinogen menjadi
yang dapat terjadi 7. jelaskan fungsi HCL
pada organ lambung! pepsin
pada sistem
pencernaan
3
makanan pada
manusia 8. sebutkan enzim yang
dihasilkan oleh dinding 8. enzim pepsin : memecah protein menjadi
lambung diserti dengan pepton
fungsinya!
Enzim renin : menggumpalkan kasein dalam susu
4
9. sebutkan enzim yang
terdapat didalam usus 9. sukrase : mencerna sukrosa menjadi glukosa
halus beserta fungsinya! dan fruktosa

Maltase : mencerna maltosa menjadi glukosa

Laktase : mencerna laktosa menjadi glukosa dan


79

galaktosa

10. pada duodenum Peptidase/ erepsin : mencerna polipeptida/pepton 4


terdapat dua saluran, menjadi asam amino
saluran apa saja serta
jelaskan fungsinya! 10. yaitu saluran empedu : berasal dari hati dan
berfungsi sbg penyalur cairan empedu. Didalam
cairan empedu terdapat garam empedu, kolesterol
dan bilirubin.

Saluran pankreas : berisi cairan pankreas yang


digetahkan oleh kelenjar pankreas. Cairan
pankreas mengandung enzim enterokinase :
mengubah tripsonogen menjadi tripsin, lipase
mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak,
amilase mencerna amlum menjadi maltosa
/bentuk disakarida lainnya.

Penilaian = (skor total x 100) : 26

Tangerang Selatan, Mei 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Neni Handayani, S.Pd Anggun Wicaktini


NIP. 197111082005022003 NIM. 1111016100023
80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Topik : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : II (kedua)

A. Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat (Salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia).
C. Indikator:
3.3.1 Menganalisis fungsi kandungan zat dalam makanan pada struktur, fungsi dan proses
sistem pencernaan makanan manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

D. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi kandungan zat dalam makanan
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kandungan makanan diserap oleh tubuh
3. Siswa dapat menganalisis macam zat dalam makanan dan peranannya dalam tubuh
4. Siswa dapat menganalisis keterkaitan hubungan antara kandungan makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia
5. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
6. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis
(menguji/mengembangkan hipotesis)
8. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan
9. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh

E. Metode pembelajaran :
1. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab
2. Pendekatan : Problem Based Learning
3. Penugasan/ kerja kelompok
F. Sumber Pembelajaran
81

1. Campbel, Neil, Jane B. Reece, dan L.G. Mitchel. Biologi Edisi kelima Jilid 3.
Erlangga: Jakarta. 2003.
2. Sujadi, bagod. BIOLOGI Semester 2. Yudhistira: Jakarta. 2007.
3. Syamsuri, istamar. BIOLOGI untuk SMA kelas XI . Erlangga: Jakarta. 2004.
4. Lembar Kerja Siswa Problem Based Learning
5. Internet
G. Media / Alat pembelajaran
1. Media charta atau gambar
2. White board dan alat tulis
3. Bahan presentasi Microsfot Power point
4. Laptop

H. Materi Ajar
Pertemuan kedua : macam zat makanan dan peranannya dalam tubuh

Makanan

Fungsi Zat
Makanan Makanan

Karboidarat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
Air
Zat Aditif

I. Kegiatan Pembelajaran / Langkah-langkah Pembelajaran


Pendahuluan
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Pendahuluan ( 5  Memberi salam, mengecek absensi, mengecek  Menjawab salam dan
menit) kesiapan siswa dan menyiapkan media menyiapkan buku pelajaran
pembelajaran  Siswa menyimak dan
 Guru memberikan apersepi dengan menjawab pertanyaan yang
menanyakan hubungan dengan pelajaran yaitu diberikan oleh guru
tentang makanan. Seperti “untuk melakukan
aktivitas manusia memerlukan energi.
82

Darimanakah energi itu didapatkan?”

 Guru memberikan motivasi dengan


menampilkan gambar makanan sehat dan  Siswa menjawab dan
video makanan sehat pada manusia. memperhatikan penjelasan
“makanan yang dimakan manusia harus sehat singkat dari guru mengenai
dan bergizi seimbang, mengapa demikian saluran pencernaan makanan
adakah kelainan yang dapat terjadi jika pada manusia serta
kelebihan atau kekurangan gizi makanan? menjelaskan manfaat
mempelajari materi tersebut
secara singkat.

Kegiatan Inti
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Eksplorasi
Menemukan  Guru memeberikan LKS2 tentang kelainan
masalah (5 menit) yang dpat terjadi jika kelbihan/kekurangan zat
kandungan makanan
 Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok  Siswa menempatkan diri
sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru sesuai kelompoknya
 Guru memberikan permasalahan yang didapat
dari kehidupan sehari-hari mengenai penyakit  Siswa berusaha menemukan
yang dialami siswa pada sistem permasalahan dengan cara
pencernaannya melakukan kajian dan analisis
 Guru menyajikan fakta yang biasa dialami secara cermat terhadap
siswa permasalahan yang diberikan
Mendefinisikan  Guru membimbing siswa secara bertahap  Siswa berusaha
masalah (5menit) untuk mendefinisikan masalah mendefinisikan permasalahan
dengan menggunakan
parameter yang jelas
Mengumpulkan  Guru membimbing siswa untuk melakukan  Siswa melakukan
fakta (15 menit) pengumpulan fakta, pencarian informasi pengumpulan fakta dengan
dengan cara/metode dan pengelolaan menggunakan pengalaman-
informasi pengalaman yang sudah
diperolehnya, pencarian
informasi dengan berbagai
cara serta dengan
menggunakan kecerdasan
yang dimiliki, dan melakukan
penelolaan/pengaturan
informasi yang telah
diperoleh
Menyusun hipotesis  Guru membimbing siswa untuk menyususn  Siswa menyusun hipotesis
(5 menit) hipotesis terhadap permasalahan yang dengan membuat hubungan-
83

dihadapi hubungan antara berbagai


 Contoh hipotesis dalam LKS sesuai dengan fakta yang ada.
tema : kelebihan karbohidrat dapat
mnyebabkan penyakit diabetes
Melakukan  Guru membimbing siswa untuk melakukan  Siswa melakukan
penyelidikan ( 25 penyelidikan terhadap informasi dan data penyelidikan terhadap data
menit) yang telah diperolehnya dengan dipandu LKS dan informasi yang telah
berbasis PBL deperolehnya
Elaborasi
Menyempurnakan  Guru membimbing siswa melakukan  Siswa melakukan
permasalah penyempurnaan terhadap masalah yang telah penyempurnaan masalah yang
(7menit) didefinisikan telah dirumuskan
Menyimpulkan  Guru membimbing siswa untuk  Siswa membuat kesimpulan
alternatif menyimpulkan alternatif pemecahan masalah alternatif pemecahan masalah
pemecahan masalah secara kolaboratif secara kolaboratif
secara kolaboratif
(8menit)
Konfirmasi
Melakukan  Guru membimbing siswa melakukan  Siswa melakukan pengujian
pengujian hasil pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah hasil (solusi) pemecahan
(solusi) pemecahan Dengan cara meninjau kembali informasi dan masalah dengan cara
masalah(5 menit) data yang telah diperoleh sesuaikah dengan meninjau kembali informasi
solusi permasalahan yang didefinisikan dan data yang telah diperoleh
dengan solusi permasalahan
yang telah didefinisikan

Kegiatan Penutup
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Penutup (5 menit)  Mengevalusai ketercapaian indikator  Menjawab pertanyaan yang
pembelajaran dengan bertanya kepada siswa diberikan
 Menyimpulkan materi pembelajaran  Secara bersama-sama
 Pembelajaran ditutup dengan hamdalah dan memberikan kesimpulan dan
pengucapan salam mencatat yang diperlukan
 Siswa menjawab salam

J. Penilaian
Kognitif : tes lisan/tulisan pertanyaan sesuai indikator materi yang dipelajari
Afektif : lembar observasi afektif diskusi siswa

Penilaian kognitif
Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.1 1. Jelaskan fungsi 1. fungsi karbohidrat 4


Menganalisis
84

fungsi kandungan karbohidart! Sebagai Sumber energi utama, sebagai bahan


zat dalam pembentuk senyawa kimia lain, sebagai
makanan pada komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat
struktur, fungsi penting dalam pewarisan sifat, membantu proses
berlangsungnya buang air besar, dapat mencegah
dan proses
konstipasi.
sistem
pencernaan 2. Jelaskan fungsi 2. fungsi protein 4
makanan manusia protein!
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh,
mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas
tubuh, membentuk antibodi, mengangkut zat-zat
gizi (mislnya lipoprotein dan transferin),
biokatalisator dan sumber energi.

3. fungsi lemak
3. Jelaskan fungsi
lemak! 3
Memelihara suhu tubuh, melindungi tubuh,
sebagai pelarut vitamin A,D,E,K , sebagai
penghasil energi tertinggi, sebagai bahan
4. Jelaskan fungsi penyusun membran sel
air!
4. fungsi air 3

Sebagai pelarut dan alat angkut, katalisator,


pelumas, pengatur suhu, peredam benturan, dan
3
sebgai media berlangungnya reaksi kimia.
5. jelaskan fungsi
vitamin dan mineral! 5. fungsi vitamin ; sebagai pelengkap makanan
yang diperlukan tubuh dan bekerja sebagai
katalisator reaksi.

Fungsi mineral : sebagai pemeliharaan fungsi


tubuh

Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.2 Menganalisis 6.kelainan apa saja yang Kelainan kekurangan protein yaitu kwashiorkor 4
hubungan dapat terjadi jika dan marasmus. Kwashiorkor memiliki ciri-ciri
keterkaitan antara kekurangan protein? kaki tangan lebam atau bengkak, kulit meradang
kandungan Sebutkan ciri-ciri dan perut buncit.
makanan dengan kelainnannya!
kelainan/penyakit Marasmus memiliki ciri-ciri tubuh kurus kering
yang dapat terjadi hanya tinggal kulit dan tulang
pada sistem 7. sebutkan kelainan
pencernaan
85

makanan manusia yang dapat terjadi jika 7. penyakit rakitis : kekurangan vitamin D 3
kekurangan vitamin! Penyakit gusi berdarah : kekurangan vitamin C
Minimal 3! Penyakit pelagra : kekurangan vitamin B3

8. sebutkan kelainan 3
yang dapat terjadi jika 8. Penyakit gondok : kekurangan yodium
kekurangan mineral! Penyakit osteoporosis : kekurangan kalsium Ca
Minimal 3! Kelelahan, lesu dan lemas : kekurangan natrium
Na

Penilaian = (skor total x 100) : 28

Tangerang Selatan, Mei 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Neni Handayani, S.Pd Anggun Wicaktini


NIP. 197111082005022003 NIM. 1111016100023
86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Topik : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : III (ketiga)

A. Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat (Salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia).
C. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada hewan ruminansia
(sapi)
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada manusia
dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)
3.3.3 Melakukan pengujian kandungan zat dalam makanan melalui uji makanan sederhana

D. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan organ pencernaan pada sapi
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme sistem pencernaan pada hewan ruminansia
3. Siswa dapat menganalisis perbedaan struktur, fungsi dan proses sistem pencernaan
pada manusia dengan sistem pencernaan pada hewan ruminansia(sapi).
4. Siswa dapat menjelaskan macam zat makanan yang tekandung dalam makanan
5. Siswa dapat menentukan kandungan zat dalam makanan uji zat makanan sederhana
6. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
8. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis
(menguji/mengembangkan hipotesis)
9. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan
10. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh

E. Metode pembelajaran :
1. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, praktikum
2. Pendekatan : Problem Based Learning
3. Penugasan/ kerja kelompok
87

F. Sumber Pembelajaran
1. Campbel, Neil, Jane B. Reece, dan L.G. Mitchel. Biologi Edisi kelima Jilid 3.
Erlangga: Jakarta. 2003.
2. Sujadi, bagod. BIOLOGI Semester 2. Yudhistira: Jakarta. 2007.
3. Syamsuri, istamar. BIOLOGI untuk SMA kelas XI . Erlangga: Jakarta. 2004.
4. Lembar Kerja Siswa Problem Based Learning
5. Internet
G. Media / Alat pembelajaran
1. Media charta atau gambar
2. White board dan alat tulis
3. Bahan presentasi Microsfot Power point
4. Laptop

H. Materi Ajar
Pertemuan ketiga : sistem pencernaan ruminansia dan melakukan uji zat bahan makanan
88

I. Kegiatan Pembelajaran / Langkah-langkah Pembelajaran


Pendahuluan
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Pendahuluan ( 5  Memberi salam, mengecek absensi, mengecek  Menjawab salam dan
menit) kesiapan siswa dan menyiapkan media menyiapkan buku pelajaran
pembelajaran  Siswa menyimak dan
 Guru memberikan apersepi dengan menjawab pertanyaan yang
menanyakan hubungan dengan pelajaran yaitu diberikan oleh guru
tentang makanan. Seperti “ kenapa sapi
disebut hewan memah biak?”

 Guru memberikan motivasi dengan  Siswa menjawab dan


menampilkan gambar sistem pencernaan sapi memperhatikan penjelasan
dan “sapi memakan rumput yang memiliki zat singkat dari guru mengenai
selulosa yang tinggi sehingga membutuhkan saluran pencernaan makanan
proses pencernaan mekanik yang lebih untuk pada manusia serta
menghaluskan selulasa.” menjelaskan manfaat
mempelajari materi tersebut
secara singkat.

Kegiatan Inti
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Eksplorasi
Menemukan  Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok  Siswa menempatkan diri sesuai
masalah (5 menit) sesuai dengan yang telah ditentukan oleh kelompoknya
guru
 Guru memberikan permasalahan yang  Siswa berusaha menemukan
terdapat pada LKS3 tentang sistem permasalahan dengan cara
pencernaan pada sapi dan uji kandungan melakukan kajian dan analisis
makanan sederhana secara cermat terhadap
 Guru memberikan permasalahan yang permasalahan yang diberikan
didapat dari kehidupan sehari-hari mengenai
sistem pencernaan hewan rumansia(sapi)
 Guru menyajikan fakta yang biasa dialami
siswa
Mendefinisikan  Guru membimbing siswa secara bertahap  Siswa berusaha mendefinisikan
masalah (5menit) untuk mendefinisikan masalah permasalahan dengan
menggunakan parameter yang
jelas
Mengumpulkan  Guru membimbing siswa untuk melakukan  Siswa melakukan pengumpulan
fakta (15 menit) pengumpulan fakta, pencarian informasi fakta dengan menggunakan
dengan cara/metode dan pengelolaan pengalaman-pengalaman yang
informasi sudah diperolehnya, pencarian
informasi dengan berbagai cara
serta dengan menggunakan
kecerdasan yang dimiliki, dan
89

melakukan
pengelolaan/pengaturan
informasi yang telah diperoleh
Menyusun hipotesis  Guru membimbing siswa untuk menyususn  Siswa menyusun hipotesis
(5 menit) hipotesis terhadap permasalahan yang dengan membuat hubungan-
dihadapi hubungan antara berbagai fakta
yang ada.
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Melakukan  Guru membimbing siswa untuk melakukan  Siswa melakukan penyelidikan
penyelidikan ( 25 penyelidikan terhadap informasi dan data terhadap data dan informasi yang
menit) yang telah diperolehnya dengan dipandu telah deperolehnya
LKS berbasis PBL
 Guru membimbing siswa menguji zat  Siswa melakukan uji zat
kandungan makanan sederhana dengan kandungan makanan sederhana
dipandu LKS uji kandungan makanan dipandu LKS uji kandungan
sederhana makanan sederhana
Elaborasi
Menyempurnakan  Guru membimbing siswa melakukan  Siswa melakukan
permasalah penyempurnaan terhadap masalah yang penyempurnaan masalah yang
(7menit) telah didefinisikan telah dirumuskan
Menyimpulkan  Guru membimbing siswa untuk  Siswa membuat kesimpulan
alternatif menyimpulkan alternatif pemecahan alternatif pemecahan masalah
pemecahan masalah masalah secara kolaboratif secara kolaboratif
secara kolaboratif
(8menit)
Konfirmasi
Melakukan  Guru membimbing siswa melakukan  Siswa melakukan pengujian hasil
pengujian hasil pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah (solusi) pemecahan masalah
(solusi) pemecahan Dengan cara meninjau kembali informasi dengan cara meninjau kembali
masalah (5 menit) dan data yang telah diperoleh sesuaikah informasi dan data yang telah
dengan solusi permasalahan yang diperoleh dengan solusi
didefinisikan permasalahan yang telah
didefinisikan

Kegiatan Penutup
Tahapan Problem Aktifitas Pembelajaran
Based Learning
Guru Siswa
Penutup (5 menit)  Mengevalusai ketercapaian indikator  Menjawab pertanyaan yang
pembelajaran dengan bertanya kepada siswa diberikan
 Menyimpulkan materi pembelajaran  Secara bersama-sama
 Pembelajaran ditutup dengan hamdalah dan memberikan kesimpulan dan
pengucapan salam mencatat yang diperlukan
 Siswa menjawab salam

J. Penilaian
Kognitif : tes lisan/tulisan pertanyaan sesuai indikator materi yang dipelajari
Afektif : lembar observasi afektif diskusi siswa
90

Penilaian kognitif
Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.1 Menganalisis 1. Pada sapi bagian 1. abomasum 1


struktur,fungsi dan apakah yang disebut
proses sistem perut sebenarnya?
pencernaan pada
hewan ruminansia 2. Jelaskan mekanisme 2. mulut – kerongkongan – rumen – retikulum – 2
(sapi) sistem pencernaan sapi mulut – omasum(melewati rumen dan retikulum) –
secara urut! abomasum – usus halus – usus besar – anus

3.3.2 Melakukan 3. Dalam Uji glukosa 3. Jika menunjukkan warna merah bata 1
pengujian kandungan makanan
kandungan zat positif mengandung
dalam makanan glukosa jika.....
melalui uji
makanan sederhana 4. Dalam uji protein, 4. Jika menunjukkan warna ungu
kandungan makanan 1
positif mengandung
protein jika..

Penilaian = (skor total x 100) : 5

Tangerang Selatan, Mei 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Neni Handayani, S.Pd Anggun Wicaktini


NIP. 197111082005022003 NIM. 1111016100023
Lampiran 2 91

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Topik : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : I (kesatu)

A. Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
(Salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia).
C. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur, fungsi dan proses pada sistem pencernaan makanan pada
manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia
D. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan struktur, fungsi dan organ pada sistem pencernaan manusia
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses sistem pencernaan makanan pada manusia
3. Siswa dapat menganalisis hubungan antara struktur, fungsi dan proses pencernaan
makanan pada manusia
4. Siswa dapat mengaitkan hubungan antara struktur, fungsi dan organ sistem pencernaan
dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia
5. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
6. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis
(menguji/mengembangkan hipotesis)
92

8. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan


9. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh

E. Metode pembelajaran :
1. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab
2. Pendekatan : pendekatan ilmiah
3. Penugasan/ kerja kelompok
F. Sumber Pembelajaran
1. Campbel, Neil, Jane B. Reece, dan L.G. Mitchel. Biologi Edisi kelima Jilid 1. Erlangga:
Jakarta. 2003.
2. Sujadi, bagod. BIOLOGI Semester 2. Yudhistira: Jakarta. 2007.
3. Syamsuri, istamar. BIOLOGI untuk SMA kelas XI . Erlangga: Jakarta. 2004.
4. Lembar Kerja Siswa
5. Internet
G. Media / Alat pembelajaran
1. Media charta atau gambar
2. White board dan alat tulis
3. Bahan presentasi Microsfot Power point
4. Laptop
H. Materi Ajar
Pertemuan pertama : alat pencernaan, proses sistem pencernaan makanan, kelainan/penyakit
pada sistem pencernaan manusia

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Sistem Pencernaan Manusia

Alat Pencernaan kelenjar kelaianan/penyakit pada sistem


pencernaan
pencernaan manusia
a. Rongga mulut
b. Faring dan - kanker lambung
Kerongkongan kelenjar ludah
dan usus
c. lambung hati - Maag
d. Usus halus pankreas - Gastritis
e. Usus Besar
93

I. Kegiatan Pembelajaran / Langkah-langkah Pembelajaran


Pendahuluan
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Pendahul  Memberi salam, mengecek absensi, mengecek  Menjawab salam dan menyiapkan buku
uan ( 5 kesiapan siswa dan menyiapkan media pelajaran
menit) pembelajaran
 Guru memberikan pertanyaan “ bagaimana  Menjawab pertanyaan guru
alur pencernaan makanan pada manusia?”
apakah setiap organ pencernaan memiliki
fungsi yang sama?”
 Guru memberikan gambaran manfaat  Mendengarkan penjelasan guru
mempelajari struktur organ penyusun sistem
pencernaan

Kegiatan Inti
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Eksploras  Guru menampilkan video dan gambar tentang  Siswa mengamati video dan gambar
i sistem pencernaan makanan pada manusia yang ditampilkan
(50
menit)  Guru memberikan kesempatan kepada siswa  Siswa bertanya mengenai hal yang
untuk bertanya mengenai hal yang belum belum dimengerti dari video dan gambar
dimengerti dari video atau gambar yang yang ditampilkan
ditampilkan.

 Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok  Siswa berkelompok dengan teman


sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru sekelompoknya

 Guru meminta siswa berdiskusi dalam  Siswa mencari informasi dan berdiskusi
mengerjakan LKS1 tentang dengan kelompoknya dalam
kelainan/penyakit pada sistem pencernaan mengerjakan LKS1
manusia

 Guru meminta siswa untuk menuliskan  Siswa menuliskan jawaban singkat hasil
jawaban singkat hasil diskusi di papan tulis diskusi mereka di papan tulis
Elaborasi  Guru meminta siswa mempresentasikan hasil  Siswa mempresentasikan hasil diskusi
(20 diskusi kelompoknya mereka
menit)  Guru membimbing siswa dalam melakukan  Siswa yang lain bertanya kepada
tanya-jawab kepada kelompok yang kelompok yang sedang presentasi
presentasi
Konfirma  Guru bersama siswa menyimpulkan materi  Siswa bersama dengan guru
si (10 yang telah di pelajari menyimpulkan materi yang telah
menit)  Guru memberikan tugas kepada siswa tentang dipelajari
materi yang telah dipelajari  Siswa menyimak penjelasan guru
94

Penutup
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Penutup  Guru menutup pembelajaran hari ini  Siswa menjawab salam
(5 menit) dengan hamdalah dan mengucap salam

J. Penilaian
Kognitif : tes lisan pertanyaan sesuai indikator materi yang dipelajari
Afektif : lembar observasi afektif diskusi siswa

Penilaian kognitif
Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.1 Menganalisis 1. sebutkan alat 1. rongga mulut, faring,kerongkongan, lambung, 2


struktur, fungsi dan pencernaan manusia! usus halus, usus besar, anus
proses pada sistem
pencernaan 2. jelaskan 2. mekanisme pencernaan makanana terjadi secara
makanan pada mekanisme proses mekanik dan kimiawi. Secara mekanik terjadi di 2
manusia pencernaan makanan mulut, esofagus/kerongkongan, lambung. Secara
pada manusia! kimiawi terjadi di mulut,lambung dan usus halus

3. sebutkan kelenjar 3. kelenjar ludah, hati, pankreas 2


pencernaan manusia!
4. kardia (sebelah atas dekat jantungdan hati).
4. sebutkan bagian2 Fundus (bagaian tengah berbentuk kantong). 2
dari lambung! Pilorus (bagian bawah dekat dengan usus halus)
2
5. sebutkan bagian2 5. usus 12 jari ( duodenum), usus kosong (jejenum)
usus halus! , usus penyerapan (ileum)

Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.2 menganalisis 6. sebutkan 6. kanker lambung dan usus, maag, gastritis, 2


hubungan kelainan/penyakit apa usus buntu, diare, konstipasi
keterkaitan antara saja yang dapat terjadi
struktur, fungsi dan pada organ pencernaan
proses serta manusia! 3
kelainan/penyakit 7. fungsi HCL pada lambung yaitu membunuh
yang dapat terjadi 7. jelaskan fungsi HCL kuman dan mengaktifkan pepsinogen menjadi
pada sistem pada organ lambung! pepsin
pencernaan
makanan pada 3
manusia 8. sebutkan enzim yang 8. enzim pepsin : memecah protein menjadi
dihasilkan oleh dinding pepton
lambung diserti dengan
Enzim renin : menggumpalkan kasein dalam
95

fungsinya! susu

9. sukrase : mencerna sukrosa menjadi glukosa


dan fruktosa
9. sebutkan enzim yang 4
terdapat didalam usus Maltase : mencerna maltosa menjadi glukosa
halus beserta fungsinya!
Laktase : mencerna laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa

Peptidase/ erepsin : mencerna


polipeptida/pepton menjadi asam amino

10. yaitu saluran empedu : berasal dari hati dan


10. pada duodenum berfungsi sbg penyalur cairan empedu. Didalam
terdapat dua saluran, cairan empedu terdapat garam empedu,
saluran apa saja serta 4
kolesterol dan bilirubin.
jelaskan fungsinya!
Saluran pankreas : berisi cairan pankreas yang
digetahkan oleh kelenjar pankreas. Cairan
pankreas mengandung enzim enterokinase :
mengubah tripsonogen menjadi tripsin, lipase
mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak,
amilase mencerna amlum menjadi maltosa
/bentuk disakarida lainnya.

Penilaian = (skor total x 100) : 26

Tangerang Selatan, Mei 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Neni Handayani, S.Pd Anggun Wicaktini


NIP. 197111082005022003 NIM. 1111016100023
96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Topik : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : II (kedua)

A. Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
(Salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia).
C. Indikator:
3.3.1 Menganalisis fungsi kandungan zat dalam makanan
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

D. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi kandungan zat dalam makanan
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kandungan makanan diserap oleh tubuh
3. Siswa dapat menjelaskan macam zat dalam makanan dan peranannya dalam tubuh
4. Siswa dapat menganalisis hubungan antara kandungan makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia
5. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
6. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis
(menguji/mengembangkan hipotesis)
8. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan
9. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh
97

E. Metode pembelajaran :
1. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab
2. Pendekatan : Pendekatan ilmiah
3. Penugasan/ kerja kelompok
F. Sumber Pembelajaran
1. Campbel, Neil, Jane B. Reece, dan L.G. Mitchel. Biologi Edisi kelima Jilid 1. Erlangga:
Jakarta. 2003.
2. Sujadi, bagod. BIOLOGI Semester 2. Yudhistira: Jakarta. 2007.
3. Syamsuri, istamar. BIOLOGI untuk SMA kelas XI . Erlangga: Jakarta. 2004.
4. Lembar Kerja Siswa
5. Internet
G. Media / Alat pembelajaran
1. Media charta atau gambar
2. White board dan alat tulis
3. Bahan presentasi Microsfot Power point
4. Laptop

H. Materi Ajar
Pertemuan kedua : macam zat makanan dan peranannya dalam tubuh

Makanan

Fungsi Zat
Makanan Makanan

Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
Air
Zat Aditif
98

I. Kegiatan Pembelajaran / Langkah-langkah Pembelajaran


Pendahuluan
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Pendahul  Memberi salam, mengecek absensi, mengecek  Menjawab salam dan menyiapkan buku
uan ( 5 kesiapan siswa dan menyiapkan media pelajaran
menit) pembelajaran
 Guru memberikan pertanyaan “apakah untuk  Menjawab pertanyaan guru
melakukan aktivitas, manusia memerlukan
energi? Dari manakah energi diperoleh?”
 Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari struktur organ penyusun sistem  Mendengarkan penjelasan guru
pencernaan

Kegiatan Inti
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Eksploras  Guru menampilkan video dan gambar tentang  Siswa mengamati video dan gambar
i kandungan dalam makanan yang ditampilkan
(50
menit)  Guru memberikan kesempatan kepada siswa  Siswa bertanya mengenai hal yang
untuk bertanya mengenai hal yang belum belum dimengerti dari video dan gambar
dimengerti dari video atau gambar yang yang ditampilkan
ditampilkan.

 Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok  Siswa berkelompok dengan teman


sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru sekelompoknya

 Guru meminta siswa berdiskusi dalam  Siswa mencari informasi dan berdiskusi
mengerjakan LKS2 tentang makanan dan dengan kelompoknya dalam
kelainan yang dapat terjadi jika kelebihan mengerjakan LKS2
atau kekurangan zat kandungan makanan
 Siswa menuliskan jawaban singkat hasil
 Guru meminta siswa untuk menuliskan diskusi mereka di papan tulis
jawaban singkat hasil diskusi di papan tulis
Elaborasi  Guru meminta siswa mempresentasikan hasil  Siswa mempresentasikan hasil diskusi
(20 diskusi kelompoknya mereka
menit)  Guru membimbing siswa dalam melakukan  Siswa yang lain bertanya kepada
tanya-jawab kepada kelompok yang kelompok yang sedang presentasi
presentasi
Konfirma  Guru bersama siswa menyimpulkan materi  Siswa bersama dengan guru
si (10 yang telah di pelajari menyimpulkan materi yang telah
menit)  Guru memberikan tugas kepada siswa tentang dipelajari
materi yang telah dipelajari  Siswa menyimak penjelasan guru
99

Penutup
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Penutup  Guru menutup pembelajaran hari ini  Siswa menjawab salam
(5 menit) dengan hamdalah dan mengucap salam

J. Penilaian
Kognitif : tes lisan pertanyaan sesuai indikator materi yang dipelajari
Afektif : lembar observasi afektif diskusi siswa
Penilaian kognitif
Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.1 1. Jelaskan fungsi 1. fungsi karbohidrat 4


Menganalisis karbohidart!
fungsi zat Sebagai Sumber energi utama, sebagai bahan
kandungan pembentuk senyawa kimia lain, sebagai komponen
makanan penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam
pewarisan sifat, membantu proses berlangsungnya
buang air besar, dapat mencegah konstipasi.

2. fungsi protein
2. Jelaskan fungsi
protein! Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, 4
mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas
tubuh, membentuk antibodi, mengangkut zat-zat gizi
(mislnya lipoprotein dan transferin), biokatalisator dan
sumber energi.

3. fungsi lemak
3. Jelaskan fungsi
lemak! Memelihara suhu tubuh, melindungi tubuh, sebagai
pelarut vitamin A,D,E,K , sebagai penghasil energi 3
tertinggi, sebagai bahan penyusun membran sel

4. Jelaskan fungsi 4. fungsi air


air!
Sebagai pelarut dan alat angkut, katalisator, pelumas,
pengatur suhu, peredam benturan, dan sebgai media 3
berlangungnya reaksi kimia.

5. fungsi vitamin ; sebagai pelengkap makanan yang


5. jelaskan fungsi 3
diperlukan tubuh dan bekerja sebagai katalisator
vitamin dan mineral! reaksi.

Fungsi mineral : sebagai pemeliharaan fungsi tubuh


100

Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.2 Menganalisis 6.kelainan apa saja yang Kelainan kekurangan protein yaitu kwashiorkor 4
hubungan dapat terjadi jika dan marasmus. Kwashiorkor memiliki ciri-ciri
keterkaitan antara kekurangan protein? kaki tangan lebam atau bengkak, kulit meradang
kandungan Sebutkan ciri-ciri dan perut buncit.
makanan dengan kelainnannya!
kelainan/penyakit Marasmus memiliki ciri-ciri tubuh kurus kering
yang dapat terjadi hanya tinggal kulit dan tulang
pada sistem
pencernaan
makanan manusia 7. sebutkan kelainan 7. penyakit rakitis : kekurangan vitamin D 3
yang dapat terjadi jika Penyakit gusi berdarah : kekurangan vitamin C
kekurangan vitamin! Penyakit pelagra : kekurangan vitamin B3
Minimal 3!

3
8. Penyakit gondok : kekurangan yodium
8. sebutkan kelainan Penyakit osteoporosis : kekurangan kalsium Ca
yang dapat terjadi jika Kelelahan, lesu dan lemas : kekurangan natrium
kekurangan mineral! Na
Minimal 3!

Penilaian = (skor total x 100) : 27

Tangerang Selatan, Mei 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Neni Handayani, S.Pd Anggun Wicaktini


NIP. 197111082005022003 NIM. 1111016100023
101

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / 2
Topik : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : III (ketiga)

A. Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
(Salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia).
C. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur fungsi dan proses sistem pencernaan pada hewan
ruminansia(sapi)
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur fungsi dan proses sistem pencernaan hewan
ruminansia (sapi)
3.3.3 Melakukan pengujian kandungan zat dalam makanan melalui uji makanan sederhana

D. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan organ pencernaan pada sapi
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme sistem pencernaan pada hewan ruminansia
3. Siswa dapat menjelaskan macam zat makanan yang tekandung dalam makanan
4. Siswa dapat menentukan kandungan zat dalam makanan uji zat makanan sederhana
5. Siswa dapat menganalisis hubungan antara kandungan makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia
6. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
102

8. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis


(menguji/mengembangkan hipotesis)
9. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan
10. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh

E. Metode pembelajaran :
1. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, praktikum
2. Pendekatan : pendekatan ilmiah
3. Penugasan/ kerja kelompok
F. Sumber Pembelajaran
1. Campbel, Neil, Jane B. Reece, dan L.G. Mitchel. Biologi Edisi kelima Jilid 1. Erlangga:
Jakarta. 2003.
2. Sujadi, bagod. BIOLOGI Semester 2. Yudhistira: Jakarta. 2007.
3. Syamsuri, istamar. BIOLOGI untuk SMA kelas XI . Erlangga: Jakarta. 2004.
4. Lembar Kerja Siswa
5. Internet
G. Media / Alat pembelajaran
1. Media charta atau gambar
2. White board dan alat tulis
3. Bahan presentasi Microsfot Power point
4. Laptop

H. Materi Ajar
Pertemuan ketiga : sistem pencernaan ruminansia dan melakukan uji zat bahan makanan
103

I. Kegiatan Pembelajaran / Langkah-langkah Pembelajaran


Pendahuluan
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Pendahul  Memberi salam, mengecek absensi,  Menjawab salam dan menyiapkan buku
uan ( 5 mengecek kesiapan siswa dan pelajaran
menit) menyiapkan media pembelajaran
 Guru memberikan pertanyaan “kenapa  Menjawab pertanyaan guru
sapi disebut hewan memamah biak?”
 Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari struktur organ penyusun
sistem pencernaan pada ruminansia  Mendengarkan penjelasan guru

Kegiatan Inti
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Eksplorasi  Guru menampilkan video dan gambar  Siswa mengamati video dan gambar
(50 menit) pencernaan hewan ruminansia yang ditampilkan

 Guru memberikan kesempatan kepada  Siswa bertanya mengenai hal yang


siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum dimengerti dari video dan gambar
belum dimengerti dari video atau gambar yang ditampilkan
yang ditampilkan.

 Guru membagi siswa menjadi 7  Siswa berkelompok dengan teman


kelompok sesuai dengan yang telah sekelompoknya
ditentukan oleh guru
 Siswa mencari informasi dan berdiskusi
 Guru meminta siswa berdiskusi dalam dengan kelompoknya dalam
mengerjakan LKS3 tentang sistem mengerjakan LKS3
pencernaan hewan ruminansia
 Siswa menuliskan jawaban singkat hasil
 Guru meminta siswa untuk menuliskan diskusi mereka di papan tulis
jawaban singkat hasil diskusi di papan
tulis

 Guru memberikan siswa LKS uji


kandungan makanan sederhana

 Guru membimbing siswa dalam  Siswa melakukan uji kandungan


melakukan uji makanan sederhana makanan sederhana
Elaborasi  Guru meminta siswa mempresentasikan  Siswa mempresentasikan hasil diskusi
(20 menit) hasil diskusi kelompoknya mereka
 Guru membimbing siswa dalam  Siswa yang lain bertanya kepada
melakukan tanya-jawab kepada kelompok yang sedang presentasi
kelompok yang presentasi
Konfirmasi  Guru bersama siswa menyimpulkan  Siswa bersama dengan guru
104

(10 menit) materi yang telah di pelajari menyimpulkan materi yang telah
 Guru memberikan tugas kepada siswa dipelajari
tentang materi yang telah dipelajari  Siswa menyimak penjelasan guru

Penutup
Tahapan Aktifitas Pembelajaran

Guru Siswa
Penutup  Guru menutup pembelajran hari ini  Siswa menjawab salam
(5 menit) dengan hamdalah dan mengucap salam

J. Penilaian
Kognitif : tes lisan pertanyaan sesuai indikator materi yang dipelajari
Afektif : lembar observasi afektif diskusi siswa

Penilaian kognitif
Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.1 Menganalisis 1. Pada sapi bagian 1. abomasum 1


struktur fungsi dan apakah yang disebut
proses sistem perut sebenarnya?
pencernaan pada
hewan ruminansia 2. Jelaskan mekanisme 2. mulut – kerongkongan – rumen – 2
(sapi) sistem pencernaan sapi retikulum – mulut – omasum(melewati
secara urut! rumen dan retikulum) – abomasum – usus
halus – usus besar – anus

Indikator Soal Kunci jawaban skor

3.3.2 Melakukan 3. Dalam Uji glukosa 3. Jika menunjukkan warna merah bata 1
pengujian kandungan makanan
kandungan zat positif mengandung
dalam makanan glukosa jika.....
melalui uji
makanan sederhana 4. Dalam uji protein, 4. Jika menunjukkan warna ungu
kandungan makanan 1
positif mengandung
protein jika..

Penilaian = (skor total x 100) : 5


105

Tangerang Selatan, Mei 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Neni Handayani, S.Pd Anggun Wicaktini


NIP. 197111082005022003 NIM. 1111016100023
106

Lampiran 3

Nama :
107

PENDAHULUAN
A. Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat (Salingtemas)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya
ruminansia).

LKS 1
PERTEMUAN KE-1
Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur, fungsi dan proses pada sistem pencernaan makanan pada
manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia
TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan struktur, fungsi dan organ pada sistem pencernaan manusia
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses sistem pencernaan makanan pada manusia
3. Siswa dapat menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses pencernaan
makanan pada manusia
4. Siswa dapat mengaitkan hubungan antara struktur, fungsi dan organ sistem pencernaan
dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia
5. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
6. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis
(menguji/mengembangkan hipotesis)
8. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan
9. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh

Materi : alat pencernaan, proses sistem pencernaan makanan, kelainan/penyakit pada


sistem pencernaan manusia

1
108

LKS 2
PERTEMUAN KE-2
Indikator:
3.3.1 Menganalisis fungsi kandungan zat dalam makanan pada struktur, fungsi dan proses
sistem pencernaan makanan manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia
TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi kandungan zat dalam makanan
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kandungan makanan diserap oleh tubuh
3. Siswa dapat menjelaskan macam zat dalam makanan dan peranannya dalam tubuh
4. Siswa dapat menganalisis keterkaitan hubungan antara kandungan makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia
5. Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang disajikan
6. Siswa dapat membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan
7. Siswa dapat mencari literasi yang relevan untuk mendukung hipotesis
(menguji/mengembangkan hipotesis)
8. Siswa dapat membuat kesimpulan tentang penyelesaian masalah yang diberikan
9. Siswa dapat menerapkan kesimpulan yang telah diperoleh

Materi : macam zat makanan dan peranannya dalam tubuh

LKS 3
PERTEMUAN KE-3
Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada hewan ruminansia
(sapi)
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada manusia
dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan organ pencernaan pada sapi
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme sistem pencernaan pada hewan ruminansia
3. Siswa dapat menganalisis perbedaan struktur, fungsi dan proses sistem pencernaan pada
manusia dengan sistem pencernaan pada hewan ruminansia(sapi).

Materi Sistem
pencernaan
2
109

Sistem pencernaan terdiri atas saluran


pencernaan dan kelenjar yang berhubungan
dengan proses pencernaan dengan proses
pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk
mengolah bahan makanan menjadi sari makanan
yang siap diserap tubuh.

Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus,

usus besar (kolon), rektum, dan anus.

Rongga Mulut

Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel


epitelium pipih. Di dalam rongga mulut
terdapat lidah, kelenjar ludah, dan
gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik
yang diselebungi oleh selaput mukosa.
Pada lidah terdapat papila-papila
(tonjolan) yang merupakan indra
pengecap

Kerongkongan (esofagus)

Pada kerongkongan terjadi


gerak peristaltik (gerak
mendorong makanan
menuju lambung)

3
110

Lambung (ventrikulus)

a. lambung memiliki bagian yaitu,:


kardia(sebelah atas dekat jantung),
fundus(ditengah dan membulat),
pilorus(bagian bawah dekat usus)
b. di lambung terjadi pencernaan
mekanis (oleh dinding lambung yang
berkontraksi untuk mengaduk dan
mencampur makanan dengan getah
lambung) dan pencernaan kimiawi oleh
Usus halus (intestinum tenue)
HCL, enzim pepsin, renin
Usus halus terdiri atas tiga bagian,
yaitu usus 12 jari (duodenum), usus
kosong (jejenum), usus penyerapan (
ileum), terdapat vili/jonjot usus yang
akan mengabsorpsi hasil pencernaan.
Usus halus mengandung kelenjar
mukosa halus yang mengandung enzim :
sukrase, maltase, laktase, erepsin.
Kelenjar pankreas menghasilkan getah
yang mengandung enzim yang bermuara
diusus halus, yaitu enzim lipase,
amilase, tripsin.

Usus besar(intestinum krasum)


Fungsi mengabsorpsi air,
membentuk masa feses dan
membentuk lendir untuk
melumasi permukaan mukosa

Rektum berfungsi sbg tempat penampungan sementara


sebelum feses dikeluarkan.
Anus terdapat sfringter anus sbg tempat pengeluaran feses
terakhir
4
111

Kelenjar pencernaan

Kelenjar ludah : Kelenjar pankreas

menghasilkan ludah Kelenjar hati : menyekresikan menghasilkan getah pankreas

yang mengandung empedu yang mengandung garam yang disekresikan ke usus

enzim ptialin empedu dan pigmen empedu halus

Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan diantaranya : maag, diare,


sembelit/konstipasi, apendisitis, kanker lambung, radang usus besar

Makanan bergizi

5
112

6
113

Tubuh sehat merupakan keinginan setiap orang. Hal ini


karena dapat mendukung kelancaran aktivitas kita.
Namun, orang-orang di sekitar kita banyak yang
merasa tubuhnya tidak ideal, seperti terlalu kurus atau
terlalu gemuk. Gemuk dan kurus sangat dipengaruhi
oleh pola makan. Menurut ahli gizi, pola makan
seseorang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
Tahukah kamu bagaimana pola makan yang sehat itu?
Bagaimana pola makan dapat mempengaruhi kesehatan
pencernaan kita? Setelah mempelajari bab ini,
diharapkan kamu dapat memahami mengenai sistem
pencernaan manusia dan cara menjaga kesehatan
organ-organ pencernaan.

Selamat Belajar...

7
114

LKS 1
PERTEMUAN KE-1 WAKTU 2 X 45 menit

Kelainan/Gangguan Penyakit yang Dapat Terjadi


pada Sistem Pencernaan Manusia

Petunjuk Belajar
1. Baca dan pelajari LKS dengan teliti sebelum diisi
2. Isilah LKS ini dengan baik dan benar
3. Gunakan sumber informasi yang ada di LKS atau dari buku dan internet untuk
mencari informasi
4. LKS dikumpulkan

A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur, fungsi dan proses pada sistem pencernaan makanan pada manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia

Tujuan : siswa mampu mengaitkan dan menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi
dan proses serta kelaianan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia

Bacalah wacana berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan tersebut dengan


teliti

(Fakta 1)
Taukah kamu kalau 25 persen orang Indonesia terkena
penyakit maag? Itu berarti 1 dari 4 orang terkena penyakit
pada lambung ini. Penyakit maag banyak dialami
masyarakat perkotaan dan bisa menyerang usia tua
maupun usia muda.

Kondisi yang dialami seperti merasakan nyeri pada tukak


lambung. Rasa nyeri ini terasa seperti dibakar dan akan
terasa dari tulang dada sampai ke pusar. Bahkan rasa
panas dan nyeri ini bisa terjadi beberapa menit hingga beberapa jam. Namun kemudian rasa nyeri ini
bisa pergi dengan begitu saja. Perut terasa begah dan kembung yang disebabkan karena lambung
memproduksi gas terlalu banyak. Pada kondisi ini penderita akan merasa perih pada perut saat
merasa lapar atau bahkan ketika setelah makan. Mual yang disertai muntah. Bahkan pada beberapa
kasus gejala penyakit maag yang sudah kronis akan disertai dengan muntah darah. Sendawa
berlebih bahkan dalam kondisi perut kosong.

Sumber :
Fakta http://hariansehat.com/gejala-penyakit-maag/
http://www.teen.co.id/teen-magazine/staying-healthy/2779-sakit-maag--bisa-menyerang-siapa-saja.html
8
115

solusi http://manfaatnyasehat.com/gejala-penyakit-maag/
http://www.binasyifa.com/499/78/25/penyakit-maag-di-kalangan-remaja.htm
http://dedaunan.com/ketahui-ciri-ciri-sakit-maag-dan-berbagai-macam-penyebabnya/

(fakta 2)

Penderita diare di Indonesia


Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dalam masyarakat
Indonesia. Pada tahun 2003, diare akibat kontaminasi bakteri merenggut sekitar
100.000 nyawa dan menjadi salah satu alasan utama perawatan inap di rumah
sakit Indonesia. Kondisi yang dialami seperti sakit perut ‘mulas’ serta buang air
besar yang sangat sering dengan komposisi tinja atau feses lebih banyak
berupa cairan, kadang juga disertai darah atau lendir.

Sumber :
Fakta http://www.alodokter.com/diare
http://dokita.co/blog/mencret-diare/

solusi http://halosehat.com/penyakit/diare/24-cara-mengatasi-diare-secara-cepat
http://penyakitdiare.com/
http://dokterindonesiaonline.com/2013/11/08/inilah-penyebab-dan-cara-pengobatan-diare-pada-
orang-dewasa/

(fakta 3)

Kasus konstipasi umumnya diderita masyarakat umum sekitar 4-30


persen pada kelompok usia 60 tahun ke atas. Ternyata, wanita lebih
sering mengeluh konstipasi dibanding pria dengan perbandingan 3:1
hingga 2:1. Insiden konstipasi meningkat seiring bertambahnya umur,
terutama usia 65 tahun ke atas. Pada suatu penelitian pada orang
berusia usia 65 tahun ke atas, terdapat penderita konstipasi sekitar 34
persen wanita dan pria 26 persen.Buang air besar (BAB) yang tidak
lancar, sungguh mengganggu. Perut kembung disertai rasa sakit
hanyalah beberapa gejala yang dialami tubuh.
Coba Anda ingat-ingat, berapa kali dalam sehari, Anda buang air besar (BAB)? Menurut dr. H. Ari
Fahrial Syam, Sp. PD-KGEH, MMB, ahli penyakit gastro orang dewasa, jika dalam seminggu kurang
dari tiga kali BAB, ini bisa jadi merupakan penyakit konstipasi. jika seseorang dalam satu minggu,
hanya buang air besar dua kali atau kurang, dengan feses yang keras dan mengejan dengan kuat
terlebih dahulu untuk mengeluarkannya. Tak heran, orang yang sembelit memerlukan waktu lama
saat berada di toilet.

Sumber :
Fakta http://www.alodokter.com/konstipasi/
http://yankes.itb.ac.id/?page_id=365

solusi http://tabloidnova.com/Kesehatan/Umum/Solusi-Atasi-Konstipasi
http://mediskus.com/tips/cara-mengatasi-sembelit
http://teguhiw.me/obat-sembelit-untuk-bab-lancar/

9
116

Petunjuk tugas : setelah kamu membaca dan memahami artikel tersebut, komunikasikan
dengan teman anda permasalahan apa yang termunculkan dari fakta 1, fakta 2, dan fakta 3.
Pilihlah salah satu fakta dari ketiga fakta tersebut dan jawablah dengan baik dan benar tugas-
tugas dibawah ini!

Menemukan masalah
(1) Tuliskan permasalahan yang kamu temukan berdasarkan analisis fakta dari wacana
diatas!

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Mendefinisikan masalah

(2) Definisikanlah bersama temanmu secara jelas permasalahan dari fakta 1, fakta 2, fakta 3
pada wacana tersebut!

...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

10
117

Mengumpulkan fakta

(3) Carilah beberapa literatur fakta dari yang tertera dalam sumber yang tersedia maupun
sumber lainnya berdasarkan
a. informasi apa yang kamu ketahui
b. informasi apa yang kamu butuhkan
c. apa yang anda lakukan dengan informasi yang ada

........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

11
118

Membuat hipotesis

(4) Buatlah dugaan sementara atau jawaban sementara dari pokok permasalahan yang kalian
identifikasi!

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Melakukan penyelidikan

(5) Lakukanlah penyelidikan terhadap data/informasi yang kamu dapatkan dari literatur
mengenai permasalahan yang kamu identifikasikan dan tuliskan hasil penyelidikanmu untuk
mendukung hipotesis yang kamu berikan!

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
.......................................................................................................................... 12
119

.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.............................................................................

Menyempurnakan permasalahan

(6) Kaitkan antara permasalahan yang ada dalam wacana dengan data/informasi yang kamu
peroleh dari literatur untuk menyempurnakan permasalahan tersebut!

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
13
120

Membuat kesimpulan bersama-sama

(7) buatlah kesimpulan alternatif pemecahan masalah berdasarkan dari informasi, fakta dan
data yang telah kamu temukan, kaitkan dengan permasalahan lainnya!

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

14
121

Solusi pemecahan masalah

(8) Lakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah yang kamu berikan pada nomor 7
dengan menyertakan pendapatmu dan juga data/informasi dari berbagai sumber untuk mendukung
solusi yang kamu berikan!

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

“Orang-orang yang berhenti


belajar akan menjadi pemilik
masa lalu. Orang-orang yang Hari/Tanggal Paraf Guru Nilai
masih terus belajar, akan
menjadi pemilik masa
depan”- Mario Teguh

15
122

LKS 2

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit)

Kelainan/Gangguan Penyakit jika Kelebihan atau


Kekurangan Zat Kandungan Makanan

Petunjuk Belajar
1. Baca dan pelajari LKS dengan teliti sebelum diisi
2. Isilah LKS ini dengan baik dan benar
3. Gunakan sumber informasi yang ada di LKS atau dari buku dan internet untuk
mencari informasi
4. LKS dikumpulkan

A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis fungsi kandungan zat dalam makanan pada struktus, fungsi dan proses sistem
pencernaan makanan manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

Tujuan : siswa mampu menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan
dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

Bacalah dengan teliti wacana berikut ini !!

Makanan bergizi adalah makanan yang memiliki


jumlah kandungan karbohidrat, protein, lemak
dan vitamin yang cukup untuk tubuh.
Sedangkan makanan berkecukupan adalah
makanan yang sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan usia dan kondisi tubuh.
Makanan dan minuman, tidak diragukan lagi
berperan besar dalam kesehatan manusia.
Awalnya, manusia mengkonsumsi makanan dan
minuman sebatas memenuhi kebutuhan
biologisnya saja. Seiring perkembangan zaman,
manusia mulai memperhatikan faktor-faktor gizi
dan keseimbangan makanan, sehingga kita
kenal istilah empat sehat lima sempurna. Kini,
banyak orang memilih makanan bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan gizinya, tetapi karena
faktor-faktor sampingan seperti trend, faktor ekonomis, kepraktisan, atau sekedar selera,yang tak
jarang mengabaikan faktor gizi dan kesehatan.
Tubuh membutuhkan makanan untuk bertahan hidup dan makanan pokok yang setiap hari kita
konsumsi terdiri dari beberapa jenis, seperti nasi, jagung, kentang, gandum, oatmeal, umbi-umbian
dan masih banyak lagi. Untuk teman karbohidrat, Anda bisa mengkonsumsi lauk pauk yang kaya
akan protein, seperti tempe, tahu, daging, telur, ikan dan lain sebagainya. Agar pencernaan lancar,
Anda membutuhkan sayur mayur yang kaya akan serat dan antioksidan, seperti sayur kangkung,
sayur bayam, terong dan masih banyak lagi. Lengkapi dengan makanan pencuci mulut, yaitu buah
apel, buah markisa dan juga susu.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances(DRA) merupakan kecukupan
rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5%) menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal.

16
123

AKG ini dibedakan menjadi 6 golongan yaitu,


jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, aktivitas fisik, Genetik, Kondisi fisiologis
Laki-laki dewasa cenderung memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada perempuan dewasa. Selain
itu aktivitas fisik sehari-hari yang dijalani setiap orang juga mempengaruhi nilai kecukupan energi dan
protein harian.
Berikut ini AKG yang dibutuhkan orang Indonesia menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2013.

Sumber : Depkes.co.id

Makanan yang kita konsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, air mineral dan vitamin.
Namun apabila kita kelebihan atau kekurangan dalam mengkonsumsinya maka akan terjadi dampak
yang akan dirasakan oleh tubuh kita.

Beberapa dampak negatif dari kelebihan karbohidrat spserti gejala


kencing manis gula darah tinggi apabila kulit terluka sulit untuk sembuh
dan mengering lukanya.

Protein merupakan unsur penting yang mampu menopang pertumbuhan


dan dapat memelihara keseimbangan tubuh. Pada tahun 1838, protein
ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius yang hingga saat ini sering diteliti
oleh para ilmuwan. Protein sendiri merupakan komponen senyawa organik yang terdiri dari sulfur,
hidrogen, fosfor, nitrogen, oksigen dan asam amino yang sangat penting. Unsur-unsur ini kerap
ditemui dalammakanan yang mengandung protein, yang di konsumsi setiap hari. Apa bila kekurangan
protein dapat menunjukkan gejala seperti adanya kelemahan otot, penurunan berat badan dan lain-
lain.

Lemak adalah sebuah senyawa yang didapatkan tubuh dari bagian


luar dengan kandungan utamanya adalah oksigen, karbon dan
hidrogen. Akibat kelebihan lemak dalam tubuh ternyata menyebabkan
berbagai jenis penyakit yang sangat fatal untuk tubuh. Tubuh akan
17
124

terasa tidak sehat dan tidak bisa digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas dengan baik. Menurut
data WHO, sekitar 35% penduduk Indonesia mempunyai kolesterol yang lebih tinggi dari normal.
Kolesterol dapat mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah di jantung, otak, dan bagian
tubuh lainnya bisa terhambat. Jadi kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena
penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke,
baik kecil dan besar, dan serangan jantung.

Air dan oksigen adalah unsur penting bagi setiap kehidupan dimuka bumi ini. Terutama pentingnya
air bagi tubuh manusia, karena tubuh kita terdiri dari 60%nya adalah air. Lalu apa akibat jika tubuh
kita kekurangan air? Tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami gejala dehidrasi, seperti pusing,
kulit kering, depresi, tak bisa konsentrasi, lemas dan warna air seni yang
berwarna keruh.

Dalam prosesnya, sistem tubuh memerlukan banyak vitamin dan mineral


yang kompleks untuk menjalankannya, kekurangan atau kelebihan
asupan zat gizi dapat mengganggu sistem secara keseluruhan. Idealnya,
tubuh mendapatkan zat gizi yang diperlukan dari asupan makanan
sehari-hari. Makanan sehat atau apa yang disebut demikian, memiliki
kandungan zat gizi yang relatif lengkap untuk mencukupi kebutuhan
tubuh. Tanpa komponen tersebut, akan banyak anak-anak yang
mengalami cacat lahir, kebutaan, dan mengalami ketidakmampuan untuk
belajar dengan baik. Setiap tahun lebih dari satu juta anak di bawah lima
tahun meninggal karena kekurangan vitamin A dan zinc. Kekurangan
vitamin dan mineral memengaruhi sekitar dua miliar penduduk dunia.

Sumber:
Karbohidrat
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/akibat-kelebihan-karbohidrat
http://gejaladiabetes.com/
http://forum.detik.com/7-penyakit-akibat-makan-gula-berlebihan-t391145.html

protein
http://www.amazine.co/17434/gejala-kekurangan-protein-5-tips-mengenali-defisiensi-protein/
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/10-penyakit-akibat-kekurangan-protein-dan-ciri-cirinya
http://www.manfaatcaramengatasi.com/2015/09/10-akibat-kekurangan-protein.html
http://www.readersdigest.co.id/nutrisi/5+gejala+tubuh+kurang+protein

lemak
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/akibat-kelebihan-lemak
http://www.alodokter.com/kolesterol-tinggi
http://hariansehat.com/gejala-penyakit-kolesterol-tinggi/

air
http://www.tipscaramanfaat.com/akibat-bagi-tubuh-jika-kurang-minum-air-putih-1367.html
http://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-buruk/bahaya-akibat-kurang-minum-air-putih
http://yukiwaterfilter.com/in/artikel-143-malas-minum-air-putih-inilah-akibatnya.html
http://disehat.com/akibat-kurang-minum-air-putih-bagi-kesehatan/

vitamin dan mineral


http://www.smallcrab.com/kesehatan/1273-empat-jenis-defisiensi-vitamin-dan-mineral-yang-umum-
terjadi
http://tabloidnova.com/Kesehatan/Anak/Waspadai-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Vitamin-Mineral
http://www.kumpulberita.com/2011/01/penyakit-dan-kecacatan-akibat.html
18
125

setelah kamu membaca dan memahami artikel tersebut, komunikasikan dengan teman anda
permasalahan apa yang termunculkan dari artikel diatas. Pilihlah salah satu zat kandungan
makanan dari beberapa zat kandungan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, air serta
vitamin . Serta jawablah dengan baik dan benar tugas-tugas dibawah ini!

Menemukan masalah
Tuliskan permasalahan yang kamu temukan berdasarkan analisis fakta dari wacana
diatas!

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Mendefinisikan masalah

(2) Definisikanlah bersama temanmu secara jelas permasalahan dari fakta 1, fakta 2, fakta 3
pada wacana tersebut!

...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
19
126

Mengumpulkan fakta

(3) Carilah beberapa literatur fakta dari yang tertera dalam sumber yang tersedia maupun
sumber lainnya berdasarkan
a. informasi apa yang kamu ketahui
b. informasi apa yang kamu butuhkan
c. apa yang anda lakukan dengan informasi yang ada

.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
20
127

Membuat hipotesis

(4) Buatlah dugaan sementara atau jawaban sementara dari pokok permasalahan yang kalian
identifikasi!

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Melakukan penyelidikan

(5) Lakukanlah penyelidikan terhadap data/informasi yang kamu dapatkan dari literatur
mengenai permasalahan yang kamu identifikasikan dan tuliskan hasil penyelidikanmu untuk
mendukung hipotesis yang kamu berikan!

...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

21
128

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

Menyempurnakan permasalahan

(6) Kaitkan antara permasalahan yang ada dalam wacana dengan data/informasi yang kamu
peroleh dari literatur untuk menyempurnakan permasalahan tersebut!

......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

22
129

Membuat kesimpulan bersama-sama

(7) buatlah kesimpulan alternatif pemecahan masalah berdasarkan dari informasi, fakta dan
data yang telah kamu temukan!

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

23
130

Solusi pemecahan masalah

(8) Lakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah yang kamu berikan pada nomor 7
dengan menyertakan pendapatmu dan juga data/informasi dari berbagai sumber untuk mendukung
solusi yang kamu berikan!

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

”Engkau berpikir tentang


dirimu sebagai seonggok
materi semata, padahal di
dalam dirimu tersimpan Hari/Tanggal Paraf Guru Nilai
kekuatan tak terbatas” –
Ali Bin Abi Thalib RA.

24
131

LKS 3
Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit)

Sistem pencernaan sapi

Petunjuk Belajar
1. Baca dan pelajari LKS dengan teliti sebelum diisi
2. Isilah LKS ini dengan baik dan benar
3. Gunakan sumber informasi dari buku atau internet untuk mencari informasi
4. LKS dikumpulkan
A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada hewan ruminansia (sapi)
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada manusia
dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Tujuan : Siswa dapat menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan
pada manusia dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Bacalah wacana berikut ini !

Pernah melihat sapi atau kerbau yang


sedang santai di kandangnya? Dan Mengapa
sapi memakan rerumputan?? Ditinjau dari
cara makan dan sistem pencernaannya,
hewan ruminansia termasuk hewan yang unik
dilihat dari proses dan saluran sistem
pencernaan hewan ruminansia itu sendiri.
Menyadari bahwa jenis makanannya tersusun
atas selulosa yang sulit dicerna, hewan
ruminansia memiliki saluran sistem
pencernaan khusus.

Manusia, sapi, kambing, kuda, kelinci, serta hewan karnivora merupakan termasuk dalam kelas

mamalia. Namun apabila kita melihat dari makanan serta kotoran yang dikeluarkan pasti memiliki

perbedaan. Kotoran hewan herbivora seperti sapi, kambing, kelinci, kuda

juga berbeda. Kotoran sapi lebih cair namun kotoran kuda, kelinci, dan

25
132

marmut lebih kasar. Perbedaan kotoran yang berbeda pasti memiliki struktur sistem pencernaan dan

mikroba yang terdapat dalam organ pencernaan pun berbeda pula.

Isilah nama bagian organ berikut ini!

26
133

Petunjuk Tugas :
setelah kamu membaca dan memahami artikel tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini !

Menemukan masalah
(1) Tuliskan permasalahan yang kamu temukan berdasarkan analisis fakta dari wacana
diatas!

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

Mendefinisikan masalah

(2) Definisikan secara jelas permasalahan yang kamu temukan pada wacana yangg kamu
diskusikan!

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
27
134

Mengumpulkan fakta

(3) Carilah beberapa literatur baik dari buku ataupun internet terkait permasalahan yang ada
dalam wacana dan tuliskan informasi yang kamu dapatkan dari literatur tersebut beserta
sumbernya (judul buku atau alamat website)!

......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

28
135

Membuat hipotesis

(4) Buatlah dugaan sementara atau jawaban sementara dari pokok permasalahan yang kalian
identifikasi!

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

Melakukan penyelidikan

(5) Lakukanlah penyelidikan terhadap data/informasi yang kamu dapatkan dari literatur
mengenai permasalahan yang kamu identifikasikan dan tuliskan hasil penyelidikanmu untuk
mendukung hipotesis yang kamu berikan!

............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................ 29
136

Menyempurnakan permasalahan

(6) Kaitkan antara permasalahan yang ada dalam wacana dengan data/informasi yang kamu
peroleh dari literatur untuk menyempurnakan permasalahan tersebut!

....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................

30
137

Membuat kesimpulan bersama-sama

(7) buatlah kesimpulan alternatif pemecahan masalah berdasarkan dari informasi, fakta dan
data yang telah kamu temukan!

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

31
138

Solusi pemecahan masalah

(8) Lakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah yang kamu berikan pada nomor 7
dengan menyertakan pendapatmu dan juga data/informasi dari berbagai sumber untuk mendukung
solusi yang kamu berikan!

.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

“Kalau manusia mau


berupaya keras penuh
semangat untuk mencari
kebenaran, maka dia Hari/Tanggal Paraf Guru Nilai
akan mendapat nilai
tidak terhingga”- Albert
Einstein

32
Lampiran 4 139
Jawaban dan Rubrik LKS kelas Eksperimen

LKS 1
PERTEMUAN KE-1 WAKTU 2 X 45 menit

Kelainan atau Gangguan Penyakit yang Dapat


Terjadi pada Sistem Pencernaan Manusia

Petunjuk Belajar
1. Baca dan pelajari LKS dengan teliti sebelum diisi
2. Isilah LKS ini dengan baik dan benar
3. Gunakan sumber informasi yang ada di LKS atau dari buku dan internet untuk
mencari informasi
4. LKS dikumpulkan

A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur, fungsi dan proses pada sistem pencernaan makanan pada manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia

Tujuan : siswa mampu mengaitkan dan menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi
dan proses serta kelaianan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia

Bacalah wacana berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan tersebut dengan


teliti

(Fakta 1)
Taukah kamu kalau 25 persen orang Indonesia terkena
penyakit maag? Itu berarti 1 dari 4 orang terkena penyakit
pada lambung ini. Penyakit maag banyak dialami
masyarakat perkotaan dan bisa menyerang usia tua
maupun muda.

Kondisi yang dialami seperti merasakan nyeri pada tukak


lambung. Rasa nyeri ini terasa seperti dibakar dan akan
terasa dari tulang dada sampai ke pusar. Bahkan rasa
panas dan nyeri ini bisa terjadi beberapa menit hingga beberapa jam. Namun kemudian rasa nyeri ini
bisa pergi dengan begitu saja. Perut terasa begah dan kembung yang disebabkan karena lambung
memproduksi gas terlalu banyak. Pada kondisi ini penderita akan merasa perih pada perut saat
merasa lapar atau bahkan ketika setelah makan. Mual yang disertai muntah. Bahkan pada beberapa
kasus gejala penyakit maag yang sudah kronis akan disertai dengan muntah darah. Sendawa
berlebih bahkan dalam kondisi perut kosong.

Sumber :
Fakta http://hariansehat.com/gejala-penyakit-maag/
http://www.teen.co.id/teen-magazine/staying-healthy/2779-sakit-maag--bisa-menyerang-siapa-saja.html

solusi http://manfaatnyasehat.com/gejala-penyakit-maag/
140

http://www.binasyifa.com/499/78/25/penyakit-maag-di-kalangan-remaja.htm
http://dedaunan.com/ketahui-ciri-ciri-sakit-maag-dan-berbagai-macam-penyebabnya/

(fakta 2)

Penderita diare di Indonesia


Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dalam masyarakat
Indonesia. Pada tahun 2003, diare akibat kontaminasi bakteri merenggut sekitar
100.000 nyawa dan menjadi salah satu alasan utama perawatan inap di rumah
sakit Indonesia. Kondisi yang dialami seperti sakit perut ‘mulas’ serta buang air
besar yang sangat sering dengan komposisi tinja atau feses lebih banyak
berupa cairan, kadang juga disertai darah atau lendir.

Sumber :
Fakta http://www.alodokter.com/diare
http://dokita.co/blog/mencret-diare/

solusi http://halosehat.com/penyakit/diare/24-cara-mengatasi-diare-secara-cepat
http://penyakitdiare.com/
http://dokterindonesiaonline.com/2013/11/08/inilah-penyebab-dan-cara-pengobatan-diare-pada-
orang-dewasa/

(fakta 3)

Kasus konstipasi umumnya diderita masyarakat umum sekitar 4-30


persen pada kelompok usia 60 tahun ke atas. Ternyata, wanita lebih
sering mengeluh konstipasi dibanding pria dengan perbandingan 3:1
hingga 2:1. Insiden konstipasi meningkat seiring bertambahnya umur,
terutama usia 65 tahun ke atas. Pada suatu penelitian pada orang
berusia usia 65 tahun ke atas, terdapat penderita konstipasi sekitar 34
persen wanita dan pria 26 persen.Buang air besar (BAB) yang tidak
lancar, sungguh mengganggu. Perut kembung disertai rasa sakit
hanyalah beberapa gejala yang dialami tubuh.
Coba Anda ingat-ingat, berapa kali dalam sehari, Anda buang air besar (BAB)? Menurut dr. H. Ari
Fahrial Syam, Sp. PD-KGEH, MMB, ahli penyakit gastro orang dewasa, jika dalam seminggu kurang
dari tiga kali BAB, ini bisa jadi merupakan penyakit konstipasi. jika seseorang dalam satu minggu,
hanya buang air besar dua kali atau kurang, dengan feses yang keras dan mengejan dengan kuat
terlebih dahulu untuk mengeluarkannya. Tak heran, orang yang sembelit memerlukan waktu lama
saat berada di toilet.

Sumber :
Fakta http://www.alodokter.com/konstipasi/
http://yankes.itb.ac.id/?page_id=365

solusi http://tabloidnova.com/Kesehatan/Umum/Solusi-Atasi-Konstipasi
http://mediskus.com/tips/cara-mengatasi-sembelit
http://teguhiw.me/obat-sembelit-untuk-bab-lancar/
141

setelah kamu membaca dan memahami artikel tersebut, komunikasikan dengan teman anda
permasalahan apa yang termunculkan dari fakta 1, fakta 2, dan fakta 3.

Menemukan masalah
(1) Tuliskan permasalahan yang kamu temukan berdasarkan analisis fakta dari wacana
diatas!

Fakta 1
Penyakit maag atau dalam bahasa ilmiahnya dyspepsia adalah keluhan atau
rasa nggak nyaman yang dialami sesorang pada daerah pencernaan, mulai dari
lambung sampai usus.

Fakta 2
Penyakit diare adalah keluarnya feses dalam bentuk encer karena infeksi pada
kolon disertai frekuensi BAB lebih 3 kali sehari.

Fakta 3
Penyakit sembelit atau susah buang air besar merupakan kondisi tidak bisa
buang air besar secara teratur atau tidak bisa sama sekali.
142

Mendefinisikan masalah

(2) Definisikanlah bersama temanmu secara jelas permasalahan dari fakta 1, fakta 2, fakta 3
pada wacana tersebut!

Fakta 1
Penyakit maag
Penyakit maag itu sebuah penyakit akibat kelebihan zat asam lambung yang
diproduksi oleh lambung.
Gejala yang ditimbulkan seperti Kondisi yang dialami seperti merasakan nyeri pada
tukak lambung. Rasa nyeri ini terasa seperti dibakar dan akan terasa dari tulang
dada sampai ke pusar. Bahkan rasa panas dan nyeri ini bisa terjadi beberapa menit
hingga beberapa jam. Namun kemudian rasa nyeri ini bisa pergi dengan begitu
saja. Perut terasa begah dan kembung yang disebabkan karena lambung
memproduksi gas terlalu banyak. Pada kondisi ini penderita akan merasa perih
pada perut saat merasa lapar atau bahkan ketika setelah makan.

Fakta 2
Penyakit diare
Penyakit diare itu memiliki ciri dimana feses yang keluar dalam bentuk encer serta
sering buang air besar lebih dari 3 kali sehari. Perut terasa mulas, mual dan
muntah. Diare bisa saja disebabkan karena memakan makanan yang telah
terkontaminasi oleh mikroorganisme.

Fakta 3
Penyakit konstipasi atau sembelit
Konstipasi adalah kondisi tidak bisa buang air besar secara teratur atau tidak bisa
sama sekali. Jika mengalaminya, anda biasanya akan mengalami gejala-gejala
tertentu. Misalnya tinja anda menjadi keras dan padat dengan ukuran sangat besar
atau sangat kecil. Konstipasi bisa terjadi kurangnya mengkonsumsi cairan,
kurangnya beraktivitas, tidak cukupnya makan makanan berserat, konsumsi obat-
obatan tertentu, tidak menyegerakan kekamar mandi saat ingin uang air besar dan
secara menggunakan laksatif atau pencahar akan dapat mengakibatkan terjadinya
gangguan pencernaan yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya konstipasi.
143

Mengumpulkan fakta

(3) Carilah beberapa literatur fakta dari yang tertera dalam sumber yang tersedia maupun
sumber lainnya berdasarkan
a. informasi apa yang kamu ketahui
b. informasi apa yang kamu butuhkan
c. apa yang anda lakukan dengan informasi yang ada

Fakta 1
Penyakit maag
a. penyakit maag itu dapat meyerang semua usia dari anak-anak sampai orang
tua. Dalam bahasa ilmiah maag disebut juga dengan gastritis yaitu suatu penyakit
yang menimpa lambung dan memberikan efek kurang berfungsinya lambung
secara maksimal dalam melakukan tugasya mencerna makanan. Jika penyakit
maag menimpa seseorang maka penderita sakit maag akan merasakan sakit pada
bagian perut, perih dan juga perasaan mulas, sakit ini dikarenakan pada area
sekitar lambung mengalami peradangan dan terjadinya luka.

b. ciri-ciri atau gejala yang sering muncul pada seseorang adalah mengalami perut
kembung. Perut kembung ini diakibatkan oleh lambung yang didalamnya terdapat
banyak gas.
Mual dan muntah
Perut merasa sering lapar
Sering bersendawa akibat gas yang dihasilkan lambung
Perasaan sakit pada bagian perut dan juga dada
penyebab sakit maag itu ada 2
1. organik
Rasa sakit karena adanya luka pada lambung (ulcus peptikum). Penyebabnya :
sering mengkonsumsi obat nyeri dalam waktu lama. Penyakit luka lambung ini
banyak dialami para orang tua uisa 50 tahun keatas yang dulu sering minum obat
penahan rasa nyeri. Ciri- ciri keluhannya adanya luka lambung : rasa tertusuk dan
nyeri di ulu hati, rasa sakitnya bisa terasa sampai kebagian belakang tubuh dan
lengan tangan. Luka pada lambung ini jika terkena asam lambung akan terasa
sangat sakit. Pada orang tua gejala ini mirip dengan gejala penyakit jantung.
lainnya
144

Gejala lainnya adalah perut terasa sakit saat perut kosong atau setelah makan 2-3
jam atau saat malam hari ketika penderita begadang dan tidak makan apapun.
2. non organik
Disebut functional dyspepsia (maag fungsional), yaitu sakit lambung karena terjadi
gangguan produksi asam lambung. Penyebab: stress dan asam lambung meningkat
karena mengkonsumsi makaan yang terlalu pedas, asam atau minum-minuman
bersoda, perut kosong terlalu lama. Maag fungsional tidak menyebabkan luka pada
lambung. Ciri-ciri keluhan seperti : mual, cepat kenyang meski hanya menyantap
sedikit makanan dan rasa ingin muntah yang terasa berulang-ulang. Gejala lain
adalah perut merasa sakit jika menyantap makanan, karena kemampuan lambung
untuk mencerna makanan rendah.

c. Cara untuk menyembuhkan penyakit maag dengan bisa dengan ke dokter


dengan obat kimia atau dengan obat tradisional . salah satunya adalah ramuan
yang terbuat dari kunyit, lidah buaya, daun jambu biji, biji pepaya.

Fakta 2
Penyakit diare
a. Dikatakan sakit diare kalau frekuensi BAB nya lebih dari tiga kali sehari dengan
bentuk tinja yang lembek sampai cair.

b. diare menjadi 2 golongan, diare akut (timbul mendadak), yaitu diare yang
berangsung kurang dari satu minggu. Diare kronis (menahun) bila diare
berlangsung lebih dari tiga minggu
penyebab diare akut itu bisa disebabkan oleh (a) infeksi, bisa virus, bakteri atau
parasit. (b) Keracunan makanan, terutama makanan yang tidak disimpan dengan
baik sehingga kuman berkesempatan tumbuh kembang dan mengeluarkan racun.
(c) obat bisa akibat alergi antara lain yang mengandung antibiotik, magnesium dan
pemanis sorbitol atau mannitol
penyebab diare kronis antara lain, (a) intoleransi laktosa susu, fruktose, lemak dan
sebagainya, (b) penyakit peradangan usus antara lain : colitis ulseratif (radang
diusus besar). (c) infeksi parasit giardia (d) penyakit hormonal, hipertitoid. (e) usus
yang mudah terangsang. ( f) pemakai obat pencahar yang tidak wajar, (g) kanker
usus.
Gejala diare tergantung dari penyebabnya , namun secara umum
1. BAB yang lebih sering, lebih dari tiga kali sehari
2. Bentuk tinja yang lembek dan cair. Pada kelainan tertentu misalnya infeksi
disentri, colitis, kanker usus bisa disertai lendir dan darah
3. perut mulas sampai kram
145

4. demam, terutama infeksi akibat kuman


5. kembung
6. mual dan muntah serta lemas

c. apabila telah terkena diare maka yang harus dilakukan terutama difokuskan
untuk mencegah dan mengatasi ancaman dehidrasi, gangguan keseimbangan
elektrolit dan sedapat mungkin menghilangkan sumber pemicu/penyebab diare
meliputi
> memberikan minuman oralit serta pemberian obat antara lain obat yang dapat
menyerap air diusus.
> Obat untuk mengurangi gerakan usus
> antibiotik khususnya untuk infeksi kuman, parasit
> pemberian enzim pencernaan
> pemeberian suplemen yang mengandung zinc
Atau dengan cara ramuan tradisional dengan jambu biji dan daun jambu biji.
Bisa juga dengan ramuan alami beras ketan

Fakta 3
Penyakit konstipasi
a. Penyakit konstipasi atau sembelit ditandai dengan adanya penurunan abnormal
pada frekuensi buang air besar disertai/tanpa rasa nyeri selama mengejan. Feses
dengan konsistensi keras dapat menimbulkan kesulitan defekasi(buang air besar).
Jika seseorang dalam satu minggu, hanya buang air besar dua kali atau kurang,
dengan feses yang keras dan mengejan dengan kuat terlebih dahulu untuk
mengeluarkannya. Tak heran, orang yang sembelit memerlukan waktu lama saat
berada di toilet. Penderita sembelit tidak memandang usia. Bisa pada bayi, anak-
anak, dewasa, baik pria maupun wanita. Bahkan pada wanita hamil, sembelit bisa
menjadi keadaan yang menyulitkan.

b. gejala sembelit yang kerap kali terjadi pada umumnya penderita akan
mengalami seperti sakit kepala atau pusing , depresi, luka pada mulut, insomnia,
keasaman dan kehilangan nafsu makan. Serta perut kembung, sebah, sakit perut,
merasa ada sesuatu yang menyumbat, bab darah atau merasa sakit saat buang air
besar. gejala konstipasi bisa disebabkan sebagian besar dari soal kebiasaan dan
gaya hidup. Secara garis besar penyebab sembelit/konstipasi adalah
> kurang minum, kekurangan air membuat tubuh menyerap kembali air yang ada
pada usus, baik pada usus besar maupun usus halus. Hal ini mnyebabkan feses
menjadi lebih keras dan padat sehingga lebih sulit dikeluarkan.
> kurang serat
> kurang aktivitas fisik, usaha menahan BAB karena rasa nyeri misalnya karena
ambeien
146

c. apabila terkena sembelit maka harus diatasi dengan baik dengan mengobati sembelit
bisa dengan konsultasi dengan dokter atau mengkonsumsi bat herbal. Buah pepaya
matang bisa dimanfaatkan sebgai pertolongan pertama. buah pepaya mengandung
papain yang dapat melunakkan feses, sehingga akan menormalkan sistem saluran cerna.
Selain buah pepaya, juga bisa mengkonsumsi buah pir, anggur, jeruk dan sayur
bayam.atau juga dengan ramuan tradisional.

Membuat hipotesis

(4) Buatlah dugaan sementara atau jawaban sementara dari pokok permasalahan yang kalian
identifikasi!

Fakta 1
Penyakit maag
Hipotesis : obat kimiawi dan tradisional berpengaruh dalam penyembuhan
penyakit maag

Fakta 2
Penyakit diare
Hipotesis : obat kimiawi dan tradisional berpengaruh dalam penyembuhan
penyakit diare

Fakta 3
Penyakit konstipasi/sembelit
Hipotesis : obat kimiawi dan tradisional berpengaruh dalam penyembuhan
penyakit konstipasi
147

Melakukan penyelidikan

(5) Lakukanlah penyelidikan terhadap data/informasi yang kamu dapatkan dari literatur
mengenai permasalahan yang kamu identifikasikan dan tuliskan hasil penyelidikanmu untuk
mendukung hipotesis yang kamu berikan!

Fakta 1
Penyakit maag
Penyakit maag dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat yang didapat
dari resep dokter berupa obat kimiawi tau obat maag yang biasa dijual di
pasaran.
Dan juga bisa juga dengan pengobatan cara tradisional yaitu dengan membuat
ramuan yang terbuat dari kunyit. Dengan cara kupas kulit kunyit dan kemudian
diparut lalu peras hasil parutannya menggunakan kain yg bersih . diamkan
perasannya, lalu ambil airnya dan diminum sehari 2 kali.
Bisa juga dengan ramuan lidah buaya, dimana kandungan aloenin dan
magnesium yang terdapat pada lidah buaya ternyata mampu menghambat
sekresi asam lambung. Dengan minum gel dari 1 lembar daun lidah buaya.
Bisa juga dengan minum air perasan hasil parutan singkong, atau dengan minum
air rebusan daun jambu biji atau dengan menjemur biji pepaya hingga kering lalu
haluskan lalu seduh biji yg sudh dihaluskan dan minum airnya secara rutin.
Penyakit maag itu terjadi pada organ lambung.
Didalam lambung proses normalnya yaitu lambung akan mensekresi asam
lambung apabila ada makanan yang masuk kedalam lambung serta dengan pola
makanan yang teratur . tidak membiarkan perut dalam keadaan kosong terlalu
lama atau memakan makanan yang sangat pedas atau sangat asam ketika
lambung dalam keadaan kosong. Hal itu akan membuat lambung semakin terasa
perih karena asam lambung yang dicampur dengan makanan yang terlalu asam.

Fakta 2
Penyakit diare
Penyakit diare dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat diare yang
didapat dari resep dokter atau obat yang sudah djual bebas dipasaran. Bisa juga
dengan mengkonsumsi ramuan tradisoanal yang lebih alami dan aman.
Bisa dengan membuat ramuan alami beras ketan, beras ketan secukupnya
digoreng tanpa minyak sayur dan bakar kunyit sampai sedikit hangus, kemudian
tumbuk halus beras ketan dan kunyit tersebut lalu ramuan tersebut diseduh
dengan air panas. Kandungan dalam beras ketan mampu mengikat air didalam
usus besar, sehingga membuat feses menjadi padat.
148

Penyakit diare menyerang organ usus besar. Apabila pergerakan peristaltik pada usus
cepat mengakibatkan lambatnya proses penyerapan air diusus sehingga feses yang
terbentuk encer. Normalnya makanan dan minuman yang kita konsusmsi akan
diproses di lambung, usus dua belas jari dan usus kecil bagian pangkal oleh asam
lamung, enzym yang dibuat oleh pankreas dan cairan empedu. Kemudian bahan gizi
dan cairan yang telah selesai diproses akan diserap oleh usus kecil dan usus besar
sehingga bentuk tinja makin lama makin padat. Diare terjadi kalau ada gangguan
disaluran pencernaan, bisa akibat sekresi cairan berlebihan, gangguan penyerapan
atau karena gerakan usus terlalu cepat sehingga waktu penyerapan terganggu.

Fakta 3
Penyakit konstipasi/ sembelit
Penyakit sembelit dapat menyerang siapa saja tidak mengenal usia. Dan gejala yang
ditimbulkan seperti kesulitan buang air besar, perut terasa sebah atau begah dan
butuh mengejan yang cukup kuat untuk mengeluarkan tinja, disebabkan feses keras.
Sembelit memang dapat diatasi dengan praktis dengan menggunakan obat. Namun
harus bijak menggunakannya. Sebaiknya obat sembelit atau obat pencahar
digunakan hanya dalam keadaan mendesak saja. Obat sembelit menggunakan
ramuan herbal dari bahan-bahan alami juga bisa sebagai alternatif pilihan yang perlu
dicoba. Seperti lidah buaya yang mengandung zat pencahar seperti anthraquinone.
Dengan cara mengambil isi lidah buaya kemudian diseduh dengan air panas dan
diminum. Bisa juga dengan temulawak. Buah mengkudu mengandung lkalaoid
triterpenoid, mengkudu juga mengandung morindon yang merupakan zat warna
merah dan berkhasiat sebagai pencahar.

Penyakit sembelit menyerang organ usus besar. Dalam saluran cerna normalnya
makanan yang sudah dicerna sari makanannya di usus halus akan terus berjalan ke
usus halus dengan gerakan peristaltik yang normal, namun apabila gerak peristaltik
usus halus dan usus besar terjadi secara lambat maka dalam usus besar melakukan
proses penyerapan air lebih lama menyebabkan sisa makanan atau feses menjadi
keras dan padat. Sehingga membuat sulit untuk proses defekasi.
Ketika makanan masuk kedalam saluran pencernaan, tubuh akan mengambil nutrisi
atau dan air dari makanan tersebut. Sisa atau ampas dari maknan tersebut
selanjutnya dikeluarkan melalui usus halus lewat kontraksi usus. Kurangnya
mengkonsumsi cairan, kurangnya beraktivitas tidak cukupnya makan maknan
berserat, konsusmsi obat-obatan tertentu, tidak mnyegerakan kekamar mandi saat
ingin buang air besar dan secara teratur menggunakan laksatif atau obat pencahar
akan dapat mengakibatkab terjadinya gangguan pencernaan yang pada akhirnya
menyebabkan timbulnya konstipasi.
149

Menyempurnakan permasalahan

(6) Kaitkan antara permasalahan yang ada dalam wacana dengan data/informasi yang kamu
peroleh dari literatur untuk menyempurnakan permasalahan tersebut!

Fakta 1
Penyakit maag
Penyakit maag itu merupakan keadaan dimana terjadi peradangan dilambung
karena infeksi bakteri dan juga diakibatkan oleh kadar asam pada lambung
meningkat. Akan tetapi stress, pola hidup yang tidak sehat dan pola makan yang
tidak teratur juga dapat memicu gejala penyakit maag. Akibat gejala penyakit
maag ini fungsi lambung tidak akan senormal sebelumnya.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit maag bisa dengan berobat ke dokter
atau dengan obat tradisional yang alami.

Fakta 2
Penyakit diare
Penyakit diare itu ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang air
besar dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Biasanya
diare terjadi akibat konsusmsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Diare
bukan saja berdampak pada si penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama
kepada anggota keluarganya. Oleh sebab itu sebaiknya dicegah mulai dari aspek
kontak hinga penyebarannya. Degan cara mencuci tangn sebelum makan,
menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air keran,
menghindari makanan yang disajikan dalam kondisi mentah, menghindari
makanan ayng diketahui dapat memicu intoleransi, mengolah dan menyimpan
makanan secara higenis. Serta menjaga pola hidup teratur bersih dan sehat.

Fakta 3
Penyakit sembelit
Penyakit sembelit itu suatu kondisi dimana buang air besar lebih jarang dari
biasanya karena feses aau tinja yang kering keras sehingga susah dikelurakan dan
menimbulkan rasa sakit saat buang air besar. Konstipasi atau sembelit bisa
disebabkan dari kurang minum air putih, kurang mengkonsumsi makanan berserat,
jarang olahraga . sesuai dengan penyebabnya ada banyak cara mengatasi sembelti
mulai dari perubahan gaya hidup, meningkatkan asuapn serat, oalharaga setiap
hari, perbanyak minum air putih dan jangan menahan buang air besar.
150

Membuat kesimpulan bersama-sama

(7) buatlah kesimpulan alternatif pemecahan masalah berdasarkan dari informasi, fakta dan
data yang telah kamu temukan, kaitkan dengan permasalahan lainnya!

Fakta 1
Penyakit maag
Penyakit maag itu dapat menyerang siapa saja dan untuk menghindari penyakit
maag ini bisa dengan menjaga pola makan sehat dan menghindari stress. Dan bila
sudah terkena penyakit maag bisa dengan mengkonsumsi obat maag yang bebas
dijual, kurangi makan junkfood karena mengandung bayak lemak, makan yang
mengandung protein tinggi. Bisa juga mengkonsumsi ramuan tradisional.

Fakta 2
Penyakit diare
Penyakit diare merupakan penyakit yang sering dialami oleh penduduk indonesia,
hal ini disebabakan kebasaan penduduk indonesia yang kurang memperhatikan
kebersihan makanannya. Dan bila sudah terkena diare maka yang harus dilakukan
untuk menghindari dehidrasi yaitu meminum larutan oralit. Serta juga bisa
mengkonsumsi obat dari resep dokter atau dengan cara pengobatan tradisonal
dengan membuar ramuan yang terbuat dari beras ketan dan kunyit.

Fakta 3
Penyakit konstipasi/ sembelit
Penyakit sembelit atau sulit buang air besar dapat dialami oleh siapapun dari bayi,
anak-anak, remaja, orang dewasa dan manula. Gejala konstipasi seperti kesulitan
buang air besar disebabkan feses yang keras sehingga membutuhkan mengejan
yang cukup kuat untuk mengeluarkannya.
Pertolongan pertama yang paling mudah dalam mengatasi sembelit yaitu dengan
makan buah pepya matang karena pepaya memiliki kandungan papain yang dapat
digunakan sebagai pencahar sehingga dapat melunakkan fese yang keras.
151

Solusi pemecahan masalah

(8) Lakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah yang kamu berikan pada nomor 7
dengan menyertakan pendapatmu dan juga data/informasi dari berbagai sumber untuk mendukung
solusi yang kamu berikan!

Fakta 1
Penyakit maag
berdasarkan informasi dari link yang tertera disumber penyakit maag bisa
menyerang siapa saja. Dengan gejala-gejala yang umumnya terasa sakit pada
lambung, nyeri diulu hati, mual muntah, perut kembung dan cepat kenyang.
Solusi nya adalah menjaga pola makan dan pola hidup yang sehat, apabila sudah
terserang penyakit maag maka bisa mengkonsumsi oabt maag yang didapat dari
resep dokter atau abat maag yang bebas diual dipasaran, atau bisa juga dengan
pengobatan tradisional yang memang lebih alami.

Fakta 2
Penyakit diare
Berdasarkan informasi dari link yang tertera disumber penyakit diare itu muncul
dengan gejala tinja yang dikeluarkan cair tau encer dengan frekuensi bab lebih
adari tiga kali sehari. Diare bisa membuat penderitanya dehidrasi sehingga untuk
menghindari dehidrasi dianjurkan untuk meminum larutan oralit. Namun apabila
diare sudah menunjukkan kondisi parah maka segera cek dokter atau dengan
membuat ramuan oabt tradisional yang memang lebih alami.

Fakta 3
Berdasarkan informasi dari link yang tertera disumber, penyakit konstipasi atau
sembelit itu ditandai dengan feses yang mengeras sehigga sulit untuk melakukan
proses defekasi. Konstipasi bisa diatasi dengan memperbanyak mengkonsumsi air
putih dan kamakanan berserat tinggi serta rajin berolahraga dan jangan menhan
keingainan buang air besar.
152

LKS 2

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit)

Kelainan/Gangguan Penyakit jika Kelebihan atau


Kekurangan Zat Kandungan Makanan

Petunjuk Belajar
1. Baca dan pelajari LKS dengan teliti sebelum diisi
2. Isilah LKS ini dengan baik dan benar
3. Gunakan sumber informasi yang ada di LKS atau dari buku dan internet untuk
mencari informasi
4. LKS dikumpulkan

A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis fungsi kandungan zat dalam makanan pada struktus, fungsi dan proses sistem
pencernaan makanan manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

Tujuan : siswa mampu menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan
dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

Bacalah dengan teliti wacana berikut ini !!

Makanan bergizi adalah makanan yang memiliki


jumlah kandungan karbohidrat, protein, lemak
dan vitamin yang cukup untuk tubuh.
Sedangkan makanan berkecukupan adalah
makanan yang sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan usia dan kondisi tubuh.
Makanan dan minuman, tidak diragukan lagi
berperan besar dalam kesehatan manusia.
Awalnya, manusia mengkonsumsi makanan dan
minuman sebatas memenuhi kebutuhan
biologisnya saja. Seiring perkembangan zaman,
manusia mulai memperhatikan faktor-faktor gizi
dan keseimbangan makanan, sehingga kita
kenal istilah empat sehat lima sempurna. Kini,
banyak orang memilih makanan bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan gizinya, tetapi karena
faktor-faktor sampingan seperti trend, faktor ekonomis, kepraktisan, atau sekedar selera,yang tak
jarang mengabaikan faktor gizi dan kesehatan.
Tubuh membutuhkan makanan untuk bertahan hidup dan makanan pokok yang setiap hari kita
konsumsi terdiri dari beberapa jenis, seperti nasi, jagung, kentang, gandum, oatmeal, umbi-umbian
dan masih banyak lagi. Untuk teman karbohidrat, Anda bisa mengkonsumsi lauk pauk yang kaya
akan protein, seperti tempe, tahu, daging, telur, ikan dan lain sebagainya. Agar pencernaan lancar,
Anda membutuhkan sayur mayur yang kaya akan serat dan antioksidan, seperti sayur kangkung,
sayur bayam, terong dan masih banyak lagi. Lengkapi dengan makanan pencuci mulut, yaitu buah
apel, buah markisa dan juga susu.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances(DRA) merupakan kecukupan
rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5%) menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal.

AKG ini dibedakan menjadi 6 golongan yaitu,


jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, aktivitas fisik, Genetik, Kondisi fisiologis
153

Laki-laki dewasa cenderung memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada perempuan dewasa. Selain
itu aktivitas fisik sehari-hari yang dijalani setiap orang juga mempengaruhi nilai kecukupan energi dan
protein harian.
Berikut ini AKG yang dibutuhkan orang Indonesia menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2013.

Sumber : Depkes.co.id

Makanan yang kita konsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, air mineral dan vitamin.
Namun apabila kita kelebihan atau kekurangan dalam mengkonsumsinya maka akan terjadi dampak
yang akan dirasakan oleh tubuh kita.

Beberapa dampak negatif dari kelebihan karbohidrat spserti gejala


kencing manis gula darah tinggi apabila kulit terluka sulit untuk sembuh
dan mengering lukanya.

Protein merupakan unsur penting yang mampu menopang pertumbuhan


dan dapat memelihara keseimbangan tubuh. Pada tahun 1838, protein
ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius yang hingga saat ini sering diteliti
oleh para ilmuwan. Protein sendiri merupakan komponen senyawa organik yang terdiri dari sulfur,
hidrogen, fosfor, nitrogen, oksigen dan asam amino yang sangat penting. Unsur-unsur ini kerap
ditemui dalammakanan yang mengandung protein, yang di konsumsi setiap hari. Apa bila kekurangan
protein dapat menunjukkan gejala seperti adanya kelemahan otot, penurunan berat badan dan lain-
lain.

Lemak adalah sebuah senyawa yang didapatkan tubuh dari bagian


luar dengan kandungan utamanya adalah oksigen, karbon dan
hidrogen. Akibat kelebihan lemak dalam tubuh ternyata menyebabkan
berbagai jenis penyakit yang sangat fatal untuk tubuh. Tubuh akan
terasa tidak sehat dan tidak bisa digunakan untuk melakukan berbagai
aktivitas dengan baik. Menurut data WHO, sekitar 35% penduduk
Indonesia mempunyai kolesterol yang lebih tinggi dari normal.
Kolesterol dapat mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah di
154

jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Jadi kolesterol tinggi meningkatkan risiko
seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian
tubuh tertentu, stroke, baik kecil dan besar, dan serangan jantung.

Air dan oksigen adalah unsur penting bagi setiap kehidupan dimuka bumi ini. Terutama pentingnya
air bagi tubuh manusia, karena tubuh kita terdiri dari 60%nya adalah air. Lalu apa akibat jika tubuh
kita kekurangan air? Tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami gejala dehidrasi, seperti pusing,
kulit kering, depresi, tak bisa konsentrasi, lemas dan warna air seni yang
berwarna keruh.

Dalam prosesnya, sistem tubuh memerlukan banyak vitamin dan mineral


yang kompleks untuk menjalankannya, kekurangan atau kelebihan
asupan zat gizi dapat mengganggu sistem secara keseluruhan. Idealnya,
tubuh mendapatkan zat gizi yang diperlukan dari asupan makanan
sehari-hari. Makanan sehat atau apa yang disebut demikian, memiliki
kandungan zat gizi yang relatif lengkap untuk mencukupi kebutuhan
tubuh. Tanpa komponen tersebut, akan banyak anak-anak yang
mengalami cacat lahir, kebutaan, dan mengalami ketidakmampuan untuk
belajar dengan baik. Setiap tahun lebih dari satu juta anak di bawah lima
tahun meninggal karena kekurangan vitamin A dan zinc. Kekurangan
vitamin dan mineral memengaruhi sekitar dua miliar penduduk dunia.

Sumber:
Karbohidrat
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/akibat-kelebihan-karbohidrat
http://gejaladiabetes.com/
http://forum.detik.com/7-penyakit-akibat-makan-gula-berlebihan-t391145.html

protein
http://www.amazine.co/17434/gejala-kekurangan-protein-5-tips-mengenali-defisiensi-protein/
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/10-penyakit-akibat-kekurangan-protein-dan-ciri-cirinya
http://www.manfaatcaramengatasi.com/2015/09/10-akibat-kekurangan-protein.html
http://www.readersdigest.co.id/nutrisi/5+gejala+tubuh+kurang+protein

lemak
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/akibat-kelebihan-lemak
http://www.alodokter.com/kolesterol-tinggi
http://hariansehat.com/gejala-penyakit-kolesterol-tinggi/

air
http://www.tipscaramanfaat.com/akibat-bagi-tubuh-jika-kurang-minum-air-putih-1367.html
http://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-buruk/bahaya-akibat-kurang-minum-air-putih
http://yukiwaterfilter.com/in/artikel-143-malas-minum-air-putih-inilah-akibatnya.html
http://disehat.com/akibat-kurang-minum-air-putih-bagi-kesehatan/

vitamin dan mineral


http://www.smallcrab.com/kesehatan/1273-empat-jenis-defisiensi-vitamin-dan-mineral-yang-umum-
terjadi
http://tabloidnova.com/Kesehatan/Anak/Waspadai-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Vitamin-Mineral
http://www.kumpulberita.com/2011/01/penyakit-dan-kecacatan-akibat.html
155

setelah kamu membaca dan memahami artikel tersebut, komunikasikan dengan teman anda
permasalahan apa yang termunculkan dari wacana tersebut

Menemukan masalah
(1) Tuliskan permasalahan yang kamu temukan berdasarkan analisis fakta dari wacana
diatas!

Karbohidrat
Dampak dari kelebihan mengkonsumsi karbohidrat seperti diabetes

Protein
Dampak dari kekurangan mengkonsumsi protein seperti defiseinsi protein

Lemak
Dampak dari kelebihan mengkonsumsi lemak seperti kolesterol tinggi

Air
Dampak dari kekurangan minum air putih seperti dehidrasi

Vitamin
Dampak dari kekurangan vitamin c seperti sariawan
156

Mendefinisikan masalah

(2) Definisikanlah bersama temanmu secara jelas permasalahan dari fakta 1, fakta 2, fakta 3
pada wacana tersebut!

Karbohidrat
Karbohidrat atau zat tepung merupakan senyawa organik yang dibangun oleh
unsur-unsur C, H, dan O. Kelebihan karbohidrat sangat berisiko dengan berbagai
penyakit. Penyakit ini mungkin tidak akan segera disadari karena kebiasaan
mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tinggi. Kurangnya kesadaran
mengkonsumsi pengganti karbohidrat juga pemicu menjadi pemicu. Seperti
diabetes.

Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang mengandung S dan P. Protein berperan dalam setiap fungsi tubuh,
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, menjaga level energi,
perlindungan tubuh, serta metabolisme lemak dan karbohidrat yang diperlukan
untukproduksi energi. Apabila kekurangan protein dapat menyebabkan defisiensi.
Saat terjadi defisiensi, tubuh akan menggunakan protein yang disimpan dalam
jaringan, sehingga pada gilirannya menimbulkan berbagai efek negatif.

Lemak
Lemak merupakan senyawa majemuk. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun
oleh unsur C, H dan O. Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori
terbanyak bagi tubuh dibanding karbohidrat dan protein. Setiap 1 gram lemak
dapat menghasilkan energi kurang lebih 9,3 kkal. Apabila kelebihan mengkonsumsi
makanan berlemak dapat menimbulkan banyak penyakit seperti kolesterol,
jantung dan kanker.

Air
Air adalah komponen terbesar dalam tubuh manusia. Air merupakan zat penting
bagi tubuh. Karena berperan dalam pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu
tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit. Ketika pasokan air dalam tubuh mini,
tubuh akan mengalami kekurangan air atau dehidrasi. Dehidrasi ini menyebabkan
cairan cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke
otak pun berkurang.
157

Vitamin
Vitamin dikenal sebagai mikronutrients, merupakan salah satu komponen yang
penting dari nutrisi.
Vitamin adalah suatu zat organik sebagai pelengkap makanan yang digunakkan
untuk kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan tetapi tidak berfungsi untuk
menghasilkan energi.
158

Mengumpulkan fakta

(3) Carilah beberapa literatur fakta dari yang tertera dalam sumber yang tersedia maupun
sumber lainnya berdasarkan
a. informasi apa yang kamu ketahui
b. informasi apa yang kamu butuhkan
c. apa yang anda lakukan dengan informasi yang ada

Karbohidrat
a. karbohidrat atau zat tepung merupakan senyawa organik yang dibangun oleh
unsur-unsur C,H, dan O. Berdasarkan gugus gula yang menyusunnya, karbohidrat
dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1)monosakarida yaitu karbohidrat yang tersusun atas satu gugus gula.
Contohnya, antara lain glukosa, fruktosa, galaktosa dan manosa.
2) disakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun atas dua gugus gula. Misalnya
laktosa, tersusun atas galaktosa dan glukosa
3) polisakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus gula.
Misalnya amilum, selulosa dan glikogen.

b. fungsi karbohidrat itu sendiri


1. sebagai sumber energi utama
2. berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa
3. membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan misalnya
selulosa
4. membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa
5. merupakan bahan pembentuk senyawa kimia lainnya misalnya lemak dan
protein

c. karbohidrat memiliki kandungan 4,1 kkalori per gram .Karbohidrat tidak hanya
ditemukan pada berbagai sumber pertanian seperti beras, jagung dan gandum
tapi juga diberbagai makanan dan minuman. Karbohidrat memang digunakan
untuk tubuh sebagai sumber untuk mendapat tenaga, tapi karbohidrat bisa
menjadi sumber gula karena mengandung kada glikemik sehingga jika berlebihan
tidak baik untuk kesehatan. Karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan maka
kandungan glukosa yang didapatkan untuk bisa terus bekerja. Glukosa yang
dihasilkan dalam proses ini juga akan keluar dari saluran pencernaan dan masuk
kedalam aliran darah. Ketika ada banyak kadar gula dalam darah maka pankreas
membutuhkan hormon yang lebih banyak untuk menghasilkan insulin.
159

Kemudian jika kondisi ini terus berlanjut maka bisa menyebabkan kadar gula
dalam darah yang terlalu tinggi aau lebih sering disebut dengan diabetes.

Protein
a. protein merupakan unsur penting yang mampu menopang pertumbuhan dan
dapat memelihara keseimbangan tubuh. Berdasarkan asalnya, protein dapat
dibedakan menjadi dua jenis protein hewani dan nabati.
1)protein hewani, yaitu protein yng berasal dari hewan.bahan makanan yang
berasal dari telur, daging dan susu mengandung asam amino yag lengkap
2)protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan. Sumber protein
nabati antara lain padi-padian, kacang-kacangan kelapa, dan sayur-sayuran.

b. protein termasuk zat makanan yang fungsinya sangat besar bagi tubuh kita,
yaitu untuk:
1. bahan dalam sintesis substansi penting, seperti hormon,enzim,antibodi dan
organel sel lainnya.
2. perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel jaringan dari organ
tubuh.
3. sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1kilokalori
4.mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, misalnya enzim.
5. menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh sebagai
senyawa penahan (buffer), protein berperan besar dalam menjaga kestabilan pH
cairan tubuh.
6. membantu tubuh dalam menghancurkan ataupun menetralkan zat asing yang
masuk kedalam tubuh.

c. karena protein memiliki banyak fungsi yang sangat penting untuk tubuh, maka
tentu saja tubuh akan rentan terhadap penyakit akibat kekurangan protein yang
cukup. Adapun beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kekrungan
protein, bisa sangat membahayakan hingga menyebabkan kematian. Seperti
marasmus, kwashiorkor. Defisiensi protein juga menyebabkan kelemahan otot,
memicu edema yang ditandai dengan kelebihan cairan diberbagai jaringan tubuh
terutama pada bagiannbawah kaki sehingga menyebabkan pembengkakan.
160

Lemak
a. lemak merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebab, lemak
mempunyai fungsi sebagai unsur yang membantu metabolisme dari vitamin
yang larut didalam lemak, seperti vitamin A,D,E,K , lemak menyediakan jaringan
otak dan saraf, serta membentuk komponen utama dari membran sel. Sumber
lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nabati atau tumbuhan dan hewani
atau hewan. Lemak nabati misalnya kedelai, kacang tanah, minyak kelapa,
minyak kelapa sawit da lain-lain. Lemak hewani meliputi daging, telur, susu, ikan
dan lain-lain

b. lemak didalam tubuh kita mempunyai bebrapa fungsi penting diantaranya


adalah:
1. sebagai penghasil kalori tertinggi, yaitu setiap gramnya menghasilkan energi
9,3 kkal
2. sebagai pelarut vitamin A,D,E ,K serta sebgai pembawa zat makanan esensial
3. sebagai pelindung alat-alat tubuh, yaitu sebagai bantalan lemak
4. pelindung tubuh dari suhu rendah
5. penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.

c. lemak memang memiliki banyak fungsi bagi tubuh kita namun apabila
berlebihan dalam mengkonsumsinya maka akan menimbulkan dampak penyakit.
Kelebihan lemak menimbulkan fatty streak, yakni lemak-lemak yang terkumpul
dalam pembuluh darah sehingga menghambat atau bahkan menyumbat aliran
darah. Akumulasi lemak ini potensial menimbulkan gangguan jantung.
Mengkonsumsi makanan yang memiliki lemak jenuh tingi dapat menyebabkan
kadar kolesterol dalam darah tinggi . protein mengandung dan membawa masuk
kolesterol dalam darah. Kombinasi dua zat ini disebut lipoprotein. Lipoprotein
dibagi menjadi dua yaitu LDL( low density lipoprotein) yang disebut sbg
kolesterol jahat yang berbahaya bagi tubuh dan harus dihindari, sedangkan
HDL(High density lipoprotein) yang mencegah kolesterol jahat mengendap dan
tidak merugikan tubuh.
161

Air
a. air sangat esensial untuk melangsungkan kehidupan. Air selalu diperlukan
sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air diperlukan oleh setiap sel
dan jaringan .

b. didalam jaringan tubuh, air digunakan untuk


1. pelarut senyawa-senyawa lainnya
2. mengangkut zat lain dari sel satu ke sel yang lain atau dari jaringan yang satu
ke jaringan yang lainnya
3. menjaga stabilitas suhu tubuh
Air masuk kedalam tubuh antara lain melalui air minum, makanan, buah , sayur.
Jumlah air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung pada berat badan dan
aktivitas tubuh masing-masing individu. Pengaturan air didalam tubuh dilakukan
oleh beberapa kelenjar hormon, seperti kelenjar hipofisis, tiroid anak ginjal,
serta alat ekskresi seperti kulit melalui kelenjar keringat. Kelenjar hormon
mengatur keseimbangan cairan tubuh, penyerapan air didalam jonjot usus halus,
serta penegluarannya melalui ginjal dan kelenjar keringat. Keseimbangan air
didalam tubuh orang dewasa dapat dipenuhi dengan cara mium minimal 8 gelas
sehari.

c. jika tubuh kurang minum air akan mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi yang
dialami tubuh bisa menyebabkan gejala mulai dari yang ringan dan sedang
seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air kencing
pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti halusinasi dan kematian.
162

Vitamin
a. setiap hari diperlukan dalam jumlah sedkit, tetapi fungsinya tidak dapat
digantikan oleh zat lain. Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehinga
kebutuhan vitamin dapat dipenahu dari makanan. Vitamin bekerja dengan cara
mengaktifkan reaksi kimia tertentu dalam proses metabolisme. Bila tubuh
kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit defisiensi atau avitaminosis.

b. zat makanan yang berkaitan dengan vitamin disebut provitamin. Vitamin


dapat diubah vitamin dalam tubuh. Ada pula vitamin yang terdapat dalam tbuh,
yaitu provitamin D. Provitamin diubah dalam kulit menjadi vitamin D dengan
bantuan sinar matahari. Beberapa vitamin dibentuk dalam usus oleh bakteri,
misalnya vitamin K dan kelompok vitamin B.

c. berdasarkan tingkat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu


vitamin yang larut dalam air(vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E dan K). Kondisi yang paling sering kita alami apabila kita
kekurangan vitamin c yaitu sariawan. Hampir semua orang pernah mengalami
sariawan.
163

Membuat hipotesis

(4) Buatlah dugaan sementara atau jawaban sementara dari pokok permasalahan yang kalian
identifikasi!

Karbohidrat
Hipotesis : kelebihan mengkonsumsi karbohidrat dapat berpengaruh
menyebabkan penyakit diabetes mellitus

Protein
Hipotesis : kekurangan protein dapat berpengaruh dalam menyebabkan
defisiensi.

Lemak
Hipotesis : kelebihan mengkonsumsi lemak jenuh berlebihdapat berpengaruh
dalam menyebabkan penyakit kolesterol tinggi dan gangguan jantung

Air
Hipotesis : kekurangan mengkonsumsi air dapat dapat berpegaruh dalam
menyebabkan dehidrasi

Vitamin
Hipotesis : kekurangan vitamin C dapat berpengaruh dalam menyebabkan
sariawan
164

Melakukan penyelidikan

(5) Lakukanlah penyelidikan terhadap data/informasi yang kamu dapatkan dari literatur
mengenai permasalahan yang kamu identifikasikan dan tuliskan hasil penyelidikanmu untuk
mendukung hipotesis yang kamu berikan!

Karbohidrat
Kelebihan mengkonsumsi karbohidrat dapat menyebabkan penyakit diabetes.
Penyakit diabtes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara
otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalamdarahnya.
Normalnya, pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas
mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi.
Diabetes merupakan gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh.
Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau
tubuh yang tak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah
kelebihan gula didalam darah. Kelebihan gula yang kronis didalam
darah(hiperglikemia) ini menjadi racun.
Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien diabetes mellitus antara lain : sering
buang air kecil dimalam hari, sering merasa haus, cepat merasa lapar, berat badan
turun dengan cepat, merasa lemah dan gampang kelelahan sering kesemutan di kaki
dan ditangan, penglihatan kabur, sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang
sukar sembuh (gangren), bisul, kulit kering atau gatal-gatal.

Protein
Kekurangan mengkonsumsi protein dapat menyebabkan terjadinya defisiensi. Setiap
orang dewasa sedikitnya harus mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Jadi bila berat
tubuh seseorang adalah 55 kg, artinya ia harus mendapatkan protein sebanyak 55 g dalam
sehari. Namun ini hanya angka kecukupan umum, dan bisa berbeda pada setiap orang. Seperti
pada wanita hamil dan olahragawan, mereka akan lebih banyak membutuhkan jumlah protein
dari biasanya.

Akibat kekurangan protein :


- Gangguan pertumbuhan
- Mudah terkena infeksi
- Kwashiorkor (busung lapar)
- Marasmus dan bisa berujung pada kematian
- Kerontokan rambut (rambut banyak mengandung protein dan keratin)
165

Beberapa ahli menyarankan bahwa konsumsi protein kita dalam sehari sebaiknya terbagi
menjadi 80% berasal dari protein hewani dan 20 % berasal dari protein nabati.

Lemak
Lemak dibedakan atas tiga kelompok yaitu lemak sederhana (lemak dan minyak), lemak
campuran (fospolipid dan lipoprotein) serta lemak asli (asam lemak dan sterol). Lemak juga
dibedakan berdasarkan tingat kejenuhannya yaitu asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam
lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol darah. Kolesterol yang tinggi kadarnya akan
memberikan masalah bagi jantung dan pembuluh darah.pengendapan kolesterol pada
dinding sebelah dalam arteri disebut arteriosklerosis. Kadar kolesterol yang tinggi juga
dapat menyebabkan rasa sakit didada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika
seseorang tersebut stres atau melakukan kegiatan fisik. Selain itu kolesterol tinggi juga
meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner. Beberapa gejala penyakit
kolesterol tinggi nyeri di kaki, kram yang terjadi dimalam hari, kuku berubah, kulit yang ikut
berubah. Dalam tubuh manusia kolesterol tersebar dalam bagian-bagian tubuh tertentu
seperti kulit otot, saraf, otak dan juga jantung. Pada keadaan normal seseorang
mempunyai kadar kolesterol 160-200 mg dan dapat dikatakan dalam fase yang berbhaya
apabila melebihi 240 mg yang apat mengakibatkan stroke.
Total kolesterol
< 200 mg/dl – ideal
200-239 mg/dl – ambang batas resiko tinggi
240 > - risiko tinggi
166

Air
Air adalah komponen terbesar didalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi
sesuai usia. Kandungan air pada bayi 80%, orang dewasa sebesar 60% dan pada
usia lanjut atau diatas 65 tahun sebesar 50%. Banyaknya air yang dibutuhkan
seseorang berbeda-beda tergantung pada ukuran tubuh orang tersebut dan apa
yang dianggap sesuai tubuhnya. Meskipun kebutuhan air tiap orang berbeda,
usahakan tubuh untuk mendapatkan pasokan air 6-8 gelas perhari (1,5-2 liter)
untuk orang dewasa. Intinya kalau kita kekurangan pasokan air dalam tubuh kita,
maka kita rentan terkena dehidrasi.
Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang tidak cukup mendapatkan cairan dalam
tubuh. Kondisi ini bisa disebabkan karena tak minum selama bisa saja terjadi
karena sebab lain. Misalnya pada orang tua, mereka sangat rentan terhadap
dehidrasi. Proses penuaan yang normal cenderung akan menyebabkan penurunan
rasa haus, sehingga mengakibatkan beberapa maslah yang berhubungan dengan
dehidrasi. Beberapa gejala dehidrasi adalah kulit kering, kehilangan nafsu makan,
sakit kepala, lemas dan cemas. Minum air yang cukup daat meringankan gejala-
gejala dehidrasi tersebut.

Vitamin
Bila kekurangan vitamin c , akan meningkatkan resiko terkena sariawan.
Gejala-gejala Sariawan
Beberapa gejala sariawan yang kerap muncul adalah:
Luka berwarna putih yang biasa muncul di lidah atau dinding mulut.
Sensasi terbakar pada lidah.
Rasa sakit saat menelan.
Rasa tidak nyaman di dalam mulut.
Penyebab dan Faktor Pemicu Sariawan
Penyebab sariawan adalah jamur Candida albicans. Jamur ini biasanya memang berada di
dalam mulut tapi dalam jumlah kecil. Peningkatan jumlah Candida albicans yang signifikan
mengakibatkan sariawan. Beberapa faktor pemicu meningkatnya jumlah jamur tersebut
adalah:
Kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik.
Sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya antibiotik atau kortikosteroid.
Penggunaan gigi palsu.
Untuk menghindari dampak tersebut, maka kita harus mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin C , seperti jambu biji, jeruk, tomat, arbei, stroberi, sayur
mayur seperti asparagus dan kol, susu mentega, kentang , ikan dan hati.
Manfaat vitamin C yaitu membantu mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang
berhubungan, tulang, gigi, tulang rawan, mempercepat penyembuhan.
167

Menyempurnakan permasalahan

(6) Kaitkan antara permasalahan yang ada dalam wacana dengan data/informasi yang kamu
peroleh dari literatur untuk menyempurnakan permasalahan tersebut!

Karbohidrat
Penyakit diabetes dapat disebabkan oleh mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat tinggi. Disertai pola hidup yang tidak sehat dan jarang
olahraga juga merupakan penyebab dari diabtes mellitus.

Protein
Defisiensi protein dapat disebabkan kekurangan mengkonsumsi protein. Gejala
umum yang dapat dirasakan apabila mengalami defisiensi seperti otot menjadi
cepat nyeri, kram dan lemah, proses penyembuhan luka lambat karena kurangnya
kolagen, bisa juga terkena edema, marasmus dan kwashiorkor.

Lemak
Kolesterol yang tinggi dalam darah itu dapat disebabkan oleh kelebihan
mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol jahat (LDL) yang tinggi. Pada
saat kolesterol tinggi maka kolesterol akan membuat arteri makin menyempit dan
membuat aliran darah terhambat. Hal ini akan mengurangi jumlah darah yang
sampai ke jaringan tubuh.

Air
Kekurangan mengkonsumsi air dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah
hanggan keseimbagan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Dehidrasi bisa terjadi
karena pengeluaran cairan tubuh yang berlebihan atau lebih besar dari
pemasukan. Gejala dehidrasi ditunjukkanberdasarkan tingkat dehidrasi tersebut
terjadi namun secara umum gejala yang muncul yaitu: kondisi tubuh lemas,
kehausan yang berlebihan, mual, jantung berdebar kencang ditandai dengan
tekanan darah yang tidak normal, kencing sedikit dan berwarna keruh,
tenggorokan kering, kekenyalan kulit berubha, dan mungkin adanya penururnan
kesadaran.

Vitamin
Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin melakukan fungsi
regulator(pengatur). Vitamin bekerjasama dengan enzim dalam beberapa reaksi
kimia. Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan
reproduksi. apabila kekurangan vitamin dapat menderita defisiensi atau
avitaminosis.
168

Membuat kesimpulan bersama-sama

(7) buatlah kesimpulan alternatif pemecahan masalah berdasarkan dari informasi, fakta dan
data yang telah kamu temukan!

Karbohidrat
Karbohidrat yang dikenal memiliki peran sebagai sumber energi utama namun
apabila kita mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebih itu dapat
menyebabkan penyakit diabetes mellitus. Untuk mengatasi penyakit diabetes
maka bisa dilakukan dengan menjauhi penyebab diabetes yang paling pertama.
agar penyakit diabetes dapat diatasi dengan baik, maka sebaiknya menurunkan
kadar gula darah didalam tubuh karena gula darah yang tinggi akan menyebabkan
gejala diabetes terjadi ataupun kambuh. Jika ingin menurunkan kadar gula darah
maka sebaiknya menggunakan bahan alami seperti buah mengkudu,kemangi,
kunyit, brotowali, bunci.

Protein
Protein yang dikenal memiliki peran penting yang mampu pertumbuhan dan dapat
memelihara kesimbangan tubuh. Sehingga apabila kekurangan protein dalam
tubuh akan menyebabkan defisiensi protein. Gejala yang ditimbulkan dari
defiseinsi protein seperti mudahnya kehilangan rambut, serta kehilangan massa
otot. Hal tersebut dapat diatasi dengan memperhatikan kandungan protein yang
kita konsumsi sumber protein yang utama seperti susu, telur, keju, daging, ikan,
biji-bijian, ercis, kacang kedelai.

Lemak
Lemak diperlukan untuk mengangkut vitamin A,D,E, K dalam tubuh, memproduksi
hormon, membentuk kulit yang sehat, melindungi organ tubuh dan sebagai
sumber energi. Lemak juga berfungsi dalam memperbaiki flavor dan tekstur
makanan, shingga citarasanya menjadi semakin lezat. Kelebihan asupan makanan
berlemak dapat menyebabkan kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam darah
sehingga dapat menyebabkan gangguan jantung. Cara mengatasi tingginya kadar
kolesterol dalam darah yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat bergizi
seimbang, kandungan lemak jenuh makanan harus rendah, memperbanyak
makanan yang berserat dan mengandung antioksidan seperti sayur dan buah,
menghindari rokok dan minuman alkohol, Lakukan olahraga secara teratur.
169

Air
Air putih merupakan kebutuhan manusia yang paling penting dan utama. Tubuh
manusia yang terdiri hampir 70% nya cairan, membutuhkan air agar kondisi organ-
organ tubuh manusia teteap terjaga fungsinya. Setiap harinya manusia dianjurkan
untuk meminum 8 gelas air putih, walaupun kebutuhan tiap orang akan air putih
berbeda-beda tergantng dari jumlah cairan ditubuhnya yang hilang.

Vitamin
Vitamin harus ada dalam tubuh manusia meskpun dalam jumlah kecil karena
memiliki fungsi khusus dan tidak dapat digantikan. Seperti kebutuhan vitamin c
dipengaruhi oleh keadaan, kebutuhan dan umur seseorang. Vitamin C sangat
diperlukan untuk tubuh. Banyak manfaat yang diperoleh dari vitamin C. Antara
lain meningkatkan sistem imunitas tubuh dan membantu pembentukan kolagen
yang sangat baik untuk kecantikan kulit anda. Setiap hari manusia rata-rata
membutuhkan 75 mg hingga 500 mg vitamin C untuk tubuh. Penting untuk kita
mengkonsumsi buah yang mengandung banyak vitamin c seperti jeruk, jambu biji,
srtoberi, tomat, buah kiwi, apel dan lain-lain
170

Solusi pemecahan masalah

(8) Lakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah yang kamu berikan pada nomor 7
dengan menyertakan pendapatmu dan juga data/informasi dari berbagai sumber untuk mendukung
solusi yang kamu berikan!

Karbohidrat
Resiko kelebihan mengkonsumsi karbohidrat adalah terserang penyakit
diabetes mellitus. Maka usaha untuk mengurangi resiko tersebut harus dicoba
dengan menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat, seperti.
1)menetapkan batas dan jumlah karbohidrat yang harus dikonsumsi setiap hari.
2)pilih makanan dengan kandungan karbohidrat yang rendah misalnya berbagai
jenis makanan dan minuman yang terbuat dari susu
3)memilih jenis sayuran yang banyak mengandung serat dan minimal tepung.
4)pilih makanan yang mengandung lemak sehat seperti ikan salmon, minyak
canla dan berbagai jenis makanan yang tidak mengandung lemak jenuh.

Protein
Resiko kekurangan protein bisa mengakibatkan defisiensi yang dapat membuat
otot melemah, rambut rontok, edema , lambat dalam penyembuhan luka
bahkan kwashiorkor dan marasmus. Sebaiknya kita menghindari terkena
defisiensi protein. Cara mengatasi kekurangan protein dengan cara
mengkonsumsi beberapa jenis makanan terutama yang mengandung protein
yang tinggi, sperti mengkonsumsi berbagai jenis ikan,daging ayam, kacang-
kacangan,produk susu.

Lemak
Resiko kelebihan lemak jahat dalam darah dapat mengakibatkan gangguan
jantung. Gejala yang ditimbulkan dari tingginya kadar kolesterol dalam darah
seperti, nyeri di kaki, kram yang terjadi dimalam hari, kuku berubah, kulit yang
berubah. Cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah bisa dengan
mengkonsumsi makanan sehat , buah-buahan dan sayuran, membatasi
konsumsi lemak jenuh seperti goreng- gorengan, menjalani pola hidup bersih
dan sehat .
171

Air
Tubuh manusia membutuhkan air atau cairan dalam jumlah yang sesuai untuk
tubuhnya. Fungsi air dalam tubuh manusia yaitu sepserti menjaga kesegaran
tubuh, membantu sistem pencernaan agar lebih lancar, sebg pelarut,
katalisator, pelumas untuk mengatur suhu tubuh serta sbg penyedia elektrolit
dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Begitu pentingnya minum air
putih yang cukup mengharuskan kita untuk minum air putih 6-8 gelas per hari.

Vitamin
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan
dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan
memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin C adalah salah satu nutrisi yang berperan dalam menjaga imunitas dan
mempercepat proses pemulihan terhadap penyakit. Vitamin ini tidak
diproduksi dalam tubuh sehingga kita harus mengkonsumsinya setiap hari.
Kebutuhan vitamin C yang diperlukan oleh pria dan wanita itu berbeda, yaitu
90 mg per hari untuk pria, 75 gr per hari untuk wanita, dan 85-120 mg per hari
untuk ibu hamil atau menyusui. Nutrisi dari makanan yang mengandung
vitamin Ctidak bisa terserap semuanya oleh tubuh dan akan dibuang melalui
melalui urine. Vitamin ini dikenal dengan asam askorbat, yang merupakan
nutrisi penting membantu fungsi pada tubuh kita.
172

LKS 3
LKS 3
Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit)

Sistem pencernaan sapi

Petunjuk Belajar
1. Baca dan pelajari LKS dengan teliti sebelum diisi
2. Isilah LKS ini dengan baik dan benar
3. Gunakan sumber informasi dari buku atau internet untuk mencari informasi
4. LKS dikumpulkan
A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada hewan ruminansia (sapi)
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada manusia
dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Tujuan : Siswa dapat menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan
pada manusia dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Bacalah wacana berikut ini !

Pernah melihat sapi atau kerbau yang


sedang santai di kandangnya? Dan Mengapa
sapi memakan rerumputan?? Ditinjau dari
cara makan dan sistem pencernaannya,
hewan ruminansia termasuk hewan yang unik
dilihat dari proses dan saluran sistem
pencernaan hewan ruminansia itu sendiri.
Menyadari bahwa jenis makanannya tersusun
atas selulosa yang sulit dicerna, hewan
ruminansia memiliki saluran sistem
pencernaan khusus.

Manusia, sapi, kambing, kuda, kelinci, serta hewan karnivora merupakan termasuk dalam kelas

mamalia. Namun apabila kita melihat dari makanan serta kotoran yang dikeluarkan pasti memiliki

perbedaan. Kotoran hewan herbivora seperti sapi, kambing, kelinci, kuda

juga berbeda. Kotoran sapi lebih cair namun kotoran kuda, kelinci, dan

marmut lebih kasar. Perbedaan kotoran yang berbeda pasti memiliki struktur
173

sistem pencernaan dan mikroba yang terdapat dalam organ pencernaan pun berbeda pula.

Isilah nama bagian organ berikut ini!


174

setelah kamu membaca dan memahami artikel tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini !

Menemukan masalah
(1) Tuliskan pokok permasalahan apa saja yang kamu temukan dalam wacana diatas!

Mengapa sapi memakan rerumputan, itu karena sapi memiliki struktur gigi serta
saluran pencernaan yang khusus untuk mencerna rerumutan yang mengandung
banyak selulosa.

Mendefinisikan masalah

(2) Definisikan secara jelas permasalahan yang kamu temukan pada wacana yang kamu
diskusikan!

Ruminansia atau hewan memamah biak merupakan herbivora murni, artinya


hewan yang mananannya berupa rerumputan atau tumbuhan yang sel-selnya
berdinding kuat dari zat selulosa yang amat sukar dicerna. Untuk itu, alat atau
sistem pencernaan ruminansia mempunyai struktur khusus yang berbeda
dengan hewan omnivora dan karnivora.
175

Mengumpulkan fakta

(3) Carilah beberapa literatur fakta dari yang tertera dalam sumber yang tersedia maupun
sumber lainnya berdasarkan
a. informasi apa yang kamu ketahui
b. informasi apa yang kamu butuhkan
c. apa yang anda lakukan dengan informasi yang ada

a. sistem pencernaan pada hewan mamalia pada umumnya sama dengan


manusia, kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta lambung, khususnya pada
hewan pemamah biak dan hewan karnivora
b. beberapa struktur khusus sistem pencernaan ruminansia yang
membedakannya dengan hewan-hewan karnivora dan pemakan segala
(omnivora) antara lain:
1. gigi serinya mempunya bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan yang
berupa rumput atau tumbuhan
2. geraham belakangnya atau molare besar, berbentuk datar
3. rahangnya bergerak menyamping untuk mengiling dan mengunyah makanan
4. struktur lambung kompeks dengan empat ruangan yang berbeda yaitu
rumen, retikulum, omasum dan abomasum
5. ukuran panjang ususnya, hidup berkoloni bakteri yang merupakan simbiosis
mutualisme dengan ruminansia. Bakteri ini membantu membusukkan atau
menghancurkan dinding sel tumbuhan yang tersusun atas sellosa. Disamping
itu, bakteri ini juga mampu membentuk gas metana. Prosesnya berlangsung
dalam keadaan anaerob.

c. makanan sapi yang berupa rerumputan yang tinggi selulosanya membuat sapi
harus melakukan proses mengunyah makanannya dua kali agr selulosa yang di
dalam rerumputan bisa di cerna dengan baik.
176

Membuat hipotesis

(4) Buatlah dugaan sementara atau jawaban sementara dari pokok permasalahan yang kalian
identifikasi!

Makanan sapi rerumputan karena sapi memiliki alat saluran pencernaan khusus untuk
mencerna rerumputan yang mengandung selulosa.

Hipotesisnya : struktur saluran pencernaan khusus pada sapi dapat berpengaruh dalam
proses mencerna selulosa dalam rerumputan

Melakukan penyelidikan

(5) Lakukanlah penyelidikan terhadap data/informasi yang kamu dapatkan dari literatur
mengenai permasalahan yang kamu identifikasikan dan tuliskan hasil penyelidikanmu untuk
mendukung hipotesis yang kamu berikan!

Ruminansia (sapi) mengambil makanannya berupa rumput atau tumbuhan dengan


cara menjepit menggunkan gigi serinya. Makanannya ini tidak dikunyah tetapi
langsung ditelan masuk kelambung ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat
alkali, sehingga memberikan lingkungan yang pH-nya lebih kurang 8,5.

Didalam rumen dan retikulum makanan dicampur serta difermentasikan oleh


bakteri-bakteri lambung secara anaerob. Pada proses ini bakteri menggunakan gula
hasil pencernaan. Bahan makanan yang belum dicerna dengan sempurna masuk ke
retikulum. Disini makanan diubah menjadi gumpalan kecil. Selanjutnya, gumpalan-
gumpalan kecil tersebut dimuntahkan kembali ke rongga mulut untuk dikunyah agar
menjadi lebih lumat.

Setelah dikunyah menjadi lumat, bahan makanan masuk ke lambung melewati


rumen dan retikulum langsung masuk ke omasum. Didalam omasum makanan
dicerna lagi secara mekanik, yaitu diaduk-aduk. Setelah itu makanan dialirkan
kedalam abomasum yang serupa dengan lambung mamalia hewan lainnya. Didalam
bagian lambung ini, asam dan enzim disekresikan dan pencernaan menagkap
kembali zat makanan yang digunakan oleh bakteri simbiosis.
177

Bakteri-bakteri simbiosis yang hidup didalam lambung ini, disamping membantu


menghancurkan zat makanan melalui fermentasi, yang membantu menghancurkan
zat makanan melalui proses fermentasi, juga membantu mengubah urea dan amonia
menjadi asam amino. Urea merupakan zat sisa dari penguraian tau metabolisme
protein yang dikeluarkan melalui ginjal bersama urine. Hewan dan manusia tidak
mempunyai enzim yang mampu mengubah urea dan amonia menjadi asam amino.
Dengan demikian, dengan adanya bakteri-bakteri tersebut dan membantu
pembentukan asam amino yang amat diperlukan hewan. Dalam melakukan
fermentasi, bakteri-bakteri usus juga akan menghasilkan vitamin, terutama vitamin
B.

Dengan mengenali cara hidup bakteri simbiosis didalam usus ataupun didalam
lambung, kini manusia berusaha mengembangkannya, yaitu dengan menggunakan
bakteri-bakteri tersebut untuk membuat biogas. Dengan bahan kotoran hewan yang
ditempatkan dalam tabung tertutup maka bakteri-bakteri akan melakukan
fermentasi sehingga dihasilkan gas metana.
178

Menyempurnakan permasalahan

(6) Kaitkan antara permasalahan yang ada dalam wacana dengan data/informasi yang kamu
peroleh dari literatur untuk menyempurnakan permasalahan tersebut!

Sapi yang merupakan hewan ruminansia mememamah biak, memakan rerumputan


yang memiliki selulosa yang tinggi sehingga untuk mencerna selulosa tersebut harus
dengan struktur gigi, organ serta saluran pencernaan yang khusus. Sapi memamah
makanannya sebanyak dua kali proses agar selulosa pada rerumputan yang dimakan
bisa dicerna dengan sempurna.

Sistem pencernaan hewan pemamah biak= mulut, esofagus, perut besar (rumen),
perut jala (retikulum), perut kitab(omasum),perut masam (abomasum), usus halus,
usus besar, rektum, anus.
179

Membuat kesimpulan bersama-sama

(7) buatlah kesimpulan alternatif pemecahan masalah berdasarkan dari informasi, fakta dan
data yang telah kamu temukan!

Sapi disebut sebagai hewan memamah biak karena sapi melakukan proses
memamah makanannya berlangsung dalam dua kali proses saat pertama kali
masuk makanan di rongga mulut dan saat makanan telah menjadi bolus yang
berasal dari rumen dan retikulum harus dikunyah kembali oleh sapi saat ia
beristirahat. Sebab itulah sapi disebut sebagai hewan memamah biak.

Hewan pemamah biak disebut juga hewan ruminansia.


Alat-alat pencernaan hewan ruminansia terdiri atas mulut,
esofagus, rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum
(perut kitab), abomasum (perut sebenarnya), usus halus, kolon,
rektum, dan anus. Susunan gigi pada hewan berbeda dengan
susunan gigi pada manusia. Hewan ruminansia hanya memiliki
gigi seri dan geraham. Contoh hewan pemamah biak adalah
sapi, kambing, dan kerbau.

Hewan ruminansia makan rumput terus sampai kenyang,


makanan akan ditampung di dalam rumen. Di dalam rumen
terjadi fermentasi selulosa oleh enzim selulase. Saat sapi istirahat,
makanan akan dikeluarkan kembali ke mulut dan dikunyah
kembali, kegiatan ini dibantu oleh saliva.
Setelah halus makanan masuk lagi melewati retikulum dan
omasum menuju abomasum. Di dalam abomasum makanan
mengalami pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim
selulase yang dihasilkan oleh bakteri. Dari abomasum makanan
masuk ke usus halus. Di dalam usus halus zat-zat makanan
diabsorbsi. Setelah itu, sisa-sisa makanan masuk ke kolon dan
mengalami proses penyerapan air dan elektrolit. Selanjutnya,
feses melewati rektum dan keluar melalui anus.
180

Solusi pemecahan masalah

(8) Lakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah yang kamu berikan pada nomor 7
dengan menyertakan pendapatmu dan juga data/informasi dari berbagai sumber untuk mendukung
solusi yang kamu berikan!

Pengujian terhadap solusi tersebut yaitu dengan melihat struktur saluran


pencernaan pada manusia dan hewan ruminsia sapi. Serta

Skema jalannya makanan pada hewan ruminansia

Rongga mulut -> kerongkongan -> rumen -> retikulum ->(kembali ke rongga
mulut) -> (melalui kerongkongan menuju) omasum -> abomasum -> usus
halus -> rektum -> anus

Dilihat dari skema jalannya makanan pada sapi

Dapat terlihat bahwa sapi mengunyah makanannya dua kali dalam mulutnya
sehingga dapat dikatakan bahwa sapi adalah hewan memamah biak

Skema jalannya makanan pada manusia

Rongga mulut -> kerongkongan -> lambung -> usus halus -> usus besar ->
rektum -> anus
181

Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen

Tahap Kriteria Penilaian Skor


Pembelajaran PBL
Menemukan a. Jika siswa dapat dengan tepat dan sesuai dalam
masalah menuliskan permasalahan yang terdapat pada wacana 4
sebagai bahan diskusi
b. Jika siswa cukup tepat dan cukup sesuai dalam 3
menuliskan permasalahan yang terdapat pada wacana
c. Jika siswa kurang tepat dan kurang sesuai dalam 2
menuliskan permasalahan yang terdapat pada wacana
d. Jika siswa menuliskan permasalahan yang terdapat 1
dalam wacana namun tidak tepat dan tidak sesuai
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Mendefinisikan a. Jika siswa dapat dengan jelas mendefinisikan 4
masalah permasalahan yang terdapat pada wacana tersebut.
b. Jika siswa cukup jelas dalam mendefinisikan 3
permasalahan yang terdapat dalam wacana tersebut.
c. Jika siswa kurang jelas dalam mendefinisikan 2
permasalahan yang terdapat pada wacana tersebut
d. Jika siswa mendefinisikan permasalahan berdasarkan 1
tetapi tidak jelas
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Mengumpulkan a. Jika siswa secara rinci menuliskan data/informasi yang 8
fakta didapatkan dari literatur
b. Jika siswa cukup rinci dalam menuliskan data/informasi 6
yang didapat dari literature
c. Jika siswa kurang rinci dalam menuliskan data/informasi 4
yang didapat dari literature
d. Jika siswa hanya menuliskan sumber dari data/informasi 2
yang didapat
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Menyusun a. Jika siswa dapat membuat hipotesis dengan tepat. 4
hipotesis b. Jika siswa dapat membuat hipotesis dengan cukup tepat. 3
c. Jika siswa dapat membuat hipotesis dengan kurang tepat. 2
d. Jika siswa dapat membuat hipotesis dengan tidak tepat 1
(salah).
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Melakukan a. Jika siswa melakukan penyelidikan dan menuliskan hasil
penyelidikan penyelidikan dengan tepat dan dapat memperkuat 8
hipotesis yang diberikan.
b. Jika siswa melakukan penyelidikan dan menuliskan hasil
dari penyelidikan dengan cukup tepat dan dapat 6
memperkuat hipotesis yang diberikan.
c. Jika siswa melakukan penyelidikan dan menuliskan hasil
dari penyelidikan dengan cukup tepat tetapi tidak dapat 4
memperkuat hipotesis yang diberikan
d. Jika siswa melakukan penyelidikan dan menuliskan hasil 2
dari penyelidikannya salah dan tidak dapat memperkuat
hipotesis yang diberikan.
182

e. Jika siswa tidak menjawab. 0


Menyempurnakan a. Jika siswa dapat membuat keterkaitan antara
permasalahan permasalahan dengan data/informasi yang didapatkan 4
secara tepat.
b. Jika siswa dapat membuat keterkaitan antara
permasalahan dengan data/informasi yang didapatkan 3
cukup tepat.
c. Jika siswa dapat membuat keterkaitan antara
permasalahan dengan data/informasi yang didapatkan 2
kurang tepat.
d. Jika siswa dapat membuat keterkaitan antara
permasalahan dengan data/informasi yang didapatkan 1
secara tidak tepat(salah).
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Menyimpulkan a. Jika siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai 4
alternatif alternative pemecahan masalah (solusi) secara tepat.
pemecahan b. Jika siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai
masalah alternative pemecahan masalah (solusi) secara cukup 3
tepat.
c. Jika siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai
alternative pemecahan masalah (solusi) secara kurang 2
tepat.
d. Jika siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai
alternative pemecahan masalah (solusi) secara tidak tepat 1
(salah).
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Melakukan a. Jika siswa dapat memberikan pendapatnya sendiri beserta
pengujian hasil data/informasi dari berbagai sumber yang mendukung 4
(solusi) pemecahan solusi yang diberikan.
masalah b. Jika siswa dapat memberikan pendapatnya sendiri beserta
data/informasi dari berbagai sumber yang cukup 3
mendukung solusi yang diberikan.
c. Jika siswa hanya dapat memberikan pendapatnya sendiri
dan tidak memberikan data/informasi yang mendukung 2
solusi yang diberikan.
d. Jika siswa tidak dapat memberikan pendapatnya sendiri 1
beserta data/informasi dari berbagai sumber (salah
menjawab).
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Lampiran 5 183
LKS Kelas Kontrol

LKS 1
PERTEMUAN KE-1WAKTU 2 X 45 menit
Kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia
A. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).
B. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur, fungsi dan proses pada sistem pencernaan makanan pada manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia

Tujuan : siswa mampu menjelaskan dan menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur,
fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
pada manusia

Berdikusilah dengan kelompokmu masing-masing serta isilah lembar kerja siswa ini dengan baik dan
benar!

1. Amatilah gambar berikut ini dan lengkapilah nama bagian-bagiannya


184

Amatilah gambar berikut ini 2


1

2. Amatilah gambar tersebut, dan buatlah minimal 3 pertanyaan dari gambar tersebut!

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
185

3. Jawablah pertanyaan yang kamu buat tersebut pada kolom dibawah ini!

.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
186

4. Adakah hubungan pertanyaan yang kamu buat dan jawaban yang kamutelah cari dengan kondisi
di kehidapan nyata sehari-hari. Buatlah kesimpulan dengan kata-kata mu sendiri mengenai
hubungan tersebut serta tindakan apa saja yang dapat kita lakukan dalam mengatasi kondisi
kelaianan pada sistem pencernaan!

.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
187

5. Presentasikanlah hasil diskusimu didepan kelas serta catatlah tanggapan atau komentar dari
kelompok lain!

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..................................................................
188

LKS 2
PERTEMUAN KE-1WAKTU 2 X 45 menit

Kelaianan/ penyakit yang dapat terjadi jika


kelebihan/kekurangan zat kandungan makanan

A. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).
B. Indikator:
3.3.1 Menganalisis fungsi kandungan zat dalam makanan
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

Tujuan : siswa mampu menjelaskan dan menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan
zat makanan dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
manusia

Berdikusilah dengan kelompokmu masing-masing serta isilah lembar kerja siswa ini dengan baik dan
benar!

1. Amatilah gambar berikut ini


189

2. Amatilah gambar tersebut, dan buatlah minimal 3 pertanyaan dari gambar tersebut!

...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
190

3. Jawablah pertanyaan yang kamu buat tersebut pada kolom dibawah ini!

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
191

4. Adakah hubungan pertanyaan yang kamu buat dan jawaban yang kamu telah cari dengan kondisi
di kehidapan nyata sehari-hari. Buatlah kesimpulan dengan kata-kata mu sendiri mengenai
hubungan tersebut serta tindakan apa saja yang dapat kita lakukan dalam mengatasi kondisi
kelaianan pada sistem pencernaan!

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
192

5. Presentasikanlah hasil diskusimu didepan kelas serta catatlah tanggapan atau komentar dari
kelompok lain!

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
193

LKS 3
Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit)

Sistem pencernaan sapi

A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada hewan ruminansia (sapi)
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada manusia
dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Tujuan : Siswa dapat menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan
pada manusia dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Bacalah wacana berikut ini !

Pernah melihat sapi atau kerbau


yang sedang santai di kandangnya?
Dan Mengapa sapi memakan rerumputan?? Ditinjau dari
cara makan dan sistem pencernaannya, hewan ruminansia
termasuk hewan yang unik dilihat dari proses dan saluran
sistem pencernaan hewan ruminansia itu sendiri. Menyadari
bahwa jenis makanannya tersusun atas selulosa yang sulit
dicerna, hewan ruminansia memiliki saluran sistem
pencernaan khusus.

Manusia, sapi, kambing, kuda, kelinci, serta hewan karnivora merupakan termasuk dalam kelas

mamalia. Namun apabila kita melihat dari makanan serta kotoran yang dikeluarkan pasti memiliki

perbedaan. Kotoran hewan herbivora seperti sapi, kambing, kelinci, kuda

juga berbeda. Kotoran sapi lebih cair namun kotoran kuda, kelinci, dan

marmut lebih kasar. Perbedaan kotoran yang berbeda pasti memiliki struktur

sistem pencernaan dan mikroba yang terdapat dalam organ pencernaan pun berbeda pula.
194

Isilah nama bagian organ berikut ini!

1. Amatilah gambar organ saluran pencernaan makanan pada sapi dan isilah nama bagian orga

tersebut!

2. Amatilah wacanar tersebut, dan buatlah pertanyaan dari gambar tersebut!

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
195

3. Jawablah pertanyaan yang kamu buat tersebut pada kolom dibawah ini!

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
196

4. Adakah hubungan pertanyaan yang kamu buat dan jawaban yang kamu telah cari dengan kondisi
di kehidapan nyata sehari-hari. Buatlah kesimpulan dengan kata-kata mu sendiri mengenai
hubungan tersebut !

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
197

5. Presentasikanlah hasil diskusimu didepan kelas serta catatlah tanggapan atau komentar dari
kelompok lain!

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Lampiran 6 198
Jawaban dan Rubrik LKS Kelas Kontrol
LKS 1
PERTEMUAN KE-1WAKTU 2 X 45 menit
Kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan manusia
A. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).
B. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur, fungsi dan proses pada sistem pencernaan makanan pada manusia
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia

Tujuan : siswa mampu menjelaskan dan menganalisis hubungan keterkaitan antara struktur,
fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
pada manusia

Berdikusilah dengan kelompokmu masing-masing serta isilah lembar kerja siswa ini dengan baik dan
benar!

1. Amatilah gambar berikut ini dan lengkapilah nama bagian-bagiannya


199

Amatilah gambar berikut ini


2

3
200

2. Amatilah gambar tersebut, dan buatlah minimal 3 pertanyaan dari gambar tersebut!

1. penyakit apa pada gambar 1?


apa yang menyebabkan kanker lambung dan bagaimana gejalanya?

2.penyakait apa pada gambar 2?


apa yang menyebabkan apendisitis/ usus buntu dan bagaimana gejalanya?

3. penyakit apa pada gambar 3?


apa yang menyebabkan kanker usus besar dan bagaimana gejalanya?

3. Jawablah pertanyaan yang kamu buat tersebut pada kolom dibawah ini!

1. gambar 1 adalah penyakit kanker lambung


Kanker lambung adalah jenis kanker yang menggerogoti lambung, yaitu organ di
dalam rongga perut manusia yang menjadi salah satu bagian dari sistem
pencernaan. Dalam bahasa kedokteran kanker lambung dikenal dengan istilah
gastric cancer yaitu suatu keganasan (tumor ganas) yang tumbuh pada lapisan
lambung. Kanker lambung dikelompokkan berdasarkan lapisan lambung mana yang
terlibat. Jenis terbanyak adalah adenocarcinoma (kanker pada lapisan mukosa,
lapisan penghasil asam lambung), kemudian limfoma (kanker pada sistem limfatik
lambung), dan Sarcoma (kanker pada jaringan ikat seperti lemak, otot, dan
pembuluh darah)
Penyebab Kanker Lambung Sayangnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti
penyebab kanker lambung, akan tetapi sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko
penyakit kanker lambung ini, antara lain:
Jenis kelamin : Pria lebih berisiko dua kali lipan dibanding wanita.
Usia lanjut : kanker lambung lebih sering terjadi pada usia antara 70 – 74 tahun.
Faktor Genetik dan riwayat keluarga : Misalnya ada riwayat keluarga dengan kanker
lambung, maka ia lebih berisiko.
Golongan darah : Bagi mereka yang bergolongan darah A lebih berisiko terkena
kanker lambung.
201

Tukak lambung : Dalam hal ini tukak lambung yang disebabkan oleh kuman
Helicobacter pylori (H. pylori). H. pylori adalah bakteri yang menginfeksi lapisan
lambung dan menyebabkan peradangan kronis pada lambung.
Penyakit tertentu seperti gastritis (maag) kronis, anemia pernisiosa, polip
lambung, metaplasia usus, dan riwayat operasi lambung sebelumnya.
Gaya hidup tak sehat : merokok, minum alkohol, dan makan diet rendah serat
seperti buah-buahan dan sayuran, sering makan asin.
Terkait dengan pekerjaan seperti paparan pertambangan batubara, pemurnian
nikel, dan karet serta pengolahan kayu dan paparan asbes.
Gejala Kanker Lambung Pada tahap awal gejala kanker lambung mirip dengan
gejala sakit maag, seperti: Rasa kembung setelah makan Gangguan pencernaan
dan tidak nyaman pada perut
Mual Tidak nafsu makan
Rasa mulas Sedangkan pada tahap yang lebih lanjut,
gejala kanker lambung meliputi: Rasa tak nyaman di bagian ulu hati (baca juga:
Sakit Uluhati)
Muntah atau muntah darah (hematemesis)
BAB berdarah, dengan darah berwarna hitam (melena).
Nyeri atau kembung pada perut setelah makan.
Penurunan berat badan.
Kelemahan atau kelelahan yang disebabkan oleh anemia akibat perdarahan
kanker lambung
Jika Anda mengalami beberapa gejala kanker lambung seperti di atas, maka
segera periksakan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan jika
perlukan akan menganjurkan untuk pemeriksaan penunjang seperti foto rongsen,
endoscopy, dan biopsi untuk memastikan apakah benar terdapat kanker lambung
atau sakit maag biasa.

Bersumber dari: Kanker Lambung – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan |


Mediskus.com
202

Gejala awal kanker lambung


1.Perut bagian atas tidak nyaman : gejala ini dirasakan oleh semua penderita
kanker lambung , lebih dari 70% gejala awal kanker lambung adalah penderita
merasakan bagian atas perut tidak nyaman ini merupakan gejala umum yang
sering terjadi. Pada saat tenang biasanya akan timbul, sebalikya disaat melakukan
aktifitas rasa tidak nyaman itu menghilang, hasil dari penyesuaian makanan dan
minuman tidak efektif
2.Nyeri, perut terasa panas / terbakar : menunjukkan penderita kanker lambung
stadium awal didalam aktivitas hidupnya sering merasakan lambung tidak
nyaman. Nyeri atau perut terasa sakit, dengan meminum obat rasa sakit dapat
diatasi. Beberapa penderita kanker lambung setelah saat memasukkan makanan
akan timbul gejala distensi abdomen, sendawa dan lainnya. Dengan timbulnya
gejala ini setelah dilakukan deteksi kemungkinan dapat terjadi kesalahan diagnosa
menjadi radang lambung.
3.Penurunan berat badan dan cepat lelah : gejala ini dalam waktu singkat muncul
dan disertai dengan penurunan nabsu makan. Penurunan nabsu makan
merupakan salah satu gejala awal dari kanker lambung, karena tidak merasakan
sakit pada bagian lambung maka penderita tidak terlalu memperhatikan.
4.Jika penderita kanker lambung telah terjangkit cukup lama, maka penderita
kanker lambung dalam aktifitas hidupnya dapat timbul gejala pendarahan
gastrointestinal. Gejala yang paling sering timbul adalah hematemesis (muntah
darah), melena ( pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter dan
berisi darah yang telah dicerna), olkutisme darah.
203

Gejala Kanker stadium lanjut


Kanker lambung stadium lanjut dari beberapa gejala merupakan perluasan dari
gejala awal, oleh karena itu ada beberapa gejala stadium lanjut yang dapat kita
prediksi.
1.Pertama, kurus dan kurang darah
2.Kedua, pada perut atas penderita kanker lambung stadium lanjut terasa nyeri
dan terus berlangsung lebih lama, dan biasanya tidak mudah membaik.
3.Ketiga, kemungkinan metastase pada kanker lambung stadium lanjut cukup
besar, biasanya bisa menyebar ke daerah sekitar yang berdekatan seperti
pankreas, hati, usus besar dan dengan mudah bisa menyebar ke getah bening
sampai sekitar kelenjar getah bening dan kelenjar getah bening yang letaknya
jauh, beberapa di supraklavikula kiri teraba kelenjar getah bening keras tidak aktif.
Penyebaran juga dapat melalui sirkulasi darah sampai sampai ke hati, paru, otak
tulang, ovarium dan sebagainya. Dengan demikian timbul adanya effuse
abdomen, penyakit kuning, pembengkakan hati dan gejala lainnya. Bisa juga
menyebabkan perforasi lambung, pendarahan, nekrosis, obstruksi, dan komplikasi
lain. Gejala lain dari kanker stadium lanjut abdomen atas terasa sakit, nafsu
makan menurun, menjadi kurus, lemah, mual, muntah, melena atau
penegeluasan fases yang berwarna hitam dan berisi darah yang telah dicerna.
4.Keempat, gejala lainnya
Mungkin disaat makanan masuk ke tubuh bagian Cardia kanker lambung dapat
dirasakan tidak lancar. Makanan dapat masuk tetapi menyebabkan disfagia dan
regurgitasi. Kanker lambung menyebabkan timbulnya gejala perforasi akut,
seluruh bagian perut terasa sakit, radang peritoneum. Beberapa dari penderita
kanker lambung mungkin muncul gejala diare, sembelit, dan demam.
Gejala kanker lambung stadium lanjut tampak sangat jelas, oleh karena itu
menyebabkan pasien sangat menderita. Mendeteksi serta melakukan
pemeriksaan dan pengobatan secara dini dapat memperoleh hasil pengobatan
yang jauh lebih baik.
204

2. penyakit apendisitis atau usus buntu adalah Apendisitis adalah kondisi di mana
infeksi terjadi di umbai cacing.
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering1. Apendiks disebut juga
umbai cacing. Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di
masyarakat kurang tepat, karena yang merupakan usus buntu sebenarnya adalah
sekum. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa fungsi apendiks
sebenarnya.
Penyebab :
Apendisitis bisa terjadi karena diawali dengan tersumbatnya usus buntu ini
seringkali oleh benda yang terbawa makanan, oleh kotoran yang keras, yang
kemudian menyebabkan infeksi yang menyebabkan pembengkakan. Sakit usus
buntu bisa mempengaruhi segala golongan usia, namun yang paling sering adalah
menimpa orang dengan rentang usia 10 hingga 30 tahun. Para ilmuwan
dari University of Calgary, Kanada, menemukan keterkaitan antara polusi tinggi
dan kasus usus buntu yang lebih tinggi.
Gejala :
Agar bisa menghindarkan dari kondisi yang lebih serius, dan mencegah tidakan
medis yang lebih besar, maka mengenali gejala awal adalah sangat penting.
Dengan demikian, jika mengalami gejalanya yang mungkin mengarah ke
apendisitis, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter secepatnya. Gejala awalnya
adalah rasa sakit yang terjadi di semua daerah perut, namun kemudian rasa sakit
tersebut menjadi lebih didefinisikan di perut bawah sebelah kanan.
Rasa sakit yang terasa bertambah parah
Terasa semakin sakit jika batuk atau bersin
Mual, muntah, serta diare
Hilang nafsu makan
Tidak bisa buang gas atau kent*t
Demam tinggi
Mengalami sembelit
Jika seseorang mengalami gejala demikian, dan rasa sakit yang semakin parah,
sebaiknya periksa kedokter, dan tidak menundanya dengan pemberian obat-
obatan penghilang rasa sakit yang beli dari toko. Separuh dari penderita usus
buntu mengalami gejala yang tidak khas, rasa sakit bisa terasa di berbagai tempat
di tubuh. Sementara itu, gejalanya juga mungkin serupa dengan kondisi lain
seperti sakit batu ginjal, kehamilan etopik, atau infeksi saluran kemih. Jadi,
secepatnya periksa kedokter merupakan langkah yang paling baik, sekaligus untuk
memastikan gejala dan cepat mendapat pertolongan.
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/penyebab-dan-gejala-usus-
buntu.html#sthash.QpWHti4K.dpuf
205

3. gambar yang ketiga adalah penyakit kanker usus besar


Kanker usus sebenarnya ada 2 macam yaitu "kanker usus besar" dan "kanker usus
halus", akan tetapi kanker yang sering terjadi adalah kanker usus besar. Kanker
usus besar sendiri adalah tumbuhnya sel-sel yang tidak normal pada bagian usus
besar atau tumbuhnya sel kanker ganas pada bagian permukaan usus besar atau
rektum.
Untuk ciri-ciri dari kanker usus besar ini belum di teliti secara pasti karena setiap
orang akan berbeda-beda tergantung seberapa lama penyakit tersebut telah
bersarang dalam usus anda, dan faktor lainnya. Adapun ciri-ciri atau gejala
umumnya seperti :
Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada
feses saat buang air besar.
Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih
dari enam minggu.
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.Rasa lelah yang terus-
menerus
Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak
pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut.
Keluar darah dari anus
dan biasanya Berat badan akan turun
206

Pada tahap awal, kanker usus besar tidak menimbulkan gejala. Bahkan di negara
berkembang seperti Amerika, kanker kolorektal merupakan penyebab utama
kematian seseorang yang diakibatkan oleh kanker. Memang kanker usus besar
merupakan salah satu jenis kanker yang penyebarannya susah untuk dihentikan.
Kebiasaan Buang Air Besar Berubah. Saat kanker berada di dalam usus besar,
kebiasaan BAB seseorang pun akan berubah. Hal ini dikarenakan tumor telah
menghalangi usus besar seseorang. Frekuensi BAB seseorang pun akan semakin
sedikit. Saat tumor menghalangi usus besar. Orang akan susah untuk BAB.
Sembelit. Sembelit merupakan ciri ciri kanker usus besar juga penyakit lainnya.
Orang yang terkena sembelit pencernaannya terganggu. Untuk kasus kanker usus,
penyabab sembelit adalah tumor yang ada di usus besar sehingga menahan tinja
yang akan dikeluarkan. Sembelit akan muncul ketika ukuran tumor sudah besar.
Perut Terasa Penuh. Sembelit akan membuat perut terasa penuh, namun tidak
bisa dikeluarkan.
Keluar Darah Saat BAB. Saat Anda BAB disertai dengan adanya darah, Anda patut
khawatir dan curiga. Tinja yang disertai darah bisa menjadi indikasi dari sakit
kanker usus. Perlu tes yang lebih spesifik apakah darah yang dikeluarkan akibat
kanker usus atau wasir.
Diare. Pencernaan manusia ketika terkena kanker usus menjadi bermasalah.
Banyak yang terserang diare terus-menerus.
Berat Badan Menurun. Berat badan menurun secara tiba-tiba. Perut yang terasa
penuh dan sembelit membuat nafsu makan seseorang menurun. Diare yang terus
menerus juga membuat berat badan seseorang menjadi menurun.

Penyebab kanker usus besar ini juga belum bisa diketahui secara pasti, akan tetapi
menurut informasi dari doktersehat.com ada beberapa hal yang diduga kuat
berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang salah (terlalu
banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat),
obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga
yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur
(risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik,
sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk
makanan, dan merokok.
207

4. Adakah hubungan pertanyaan yang kamu buat dan jawaban yang kamu telah cari dengan kondisi
di kehidapan nyata sehari-hari. Buatlah kesimpulan dengan kata-kata mu sendiri mengenai
hubungan tersebut serta tindakan apa saja yang dapat kita lakukan dalam mengatasi kondisi
kelaianan pada sistem pencernaan!

1. penyakit kanker lambung


Ada hubungannya antara pertanyaan dan jawaban yang telah di cari data
informasinya dengan kehidupan sehari-hari. Kanker lambung dapat menyerang
orang yang berusia lanjut sehingga kemungkinan orang yang berusia lanjut
mengalami gejala-gejala seperti kanker lambung harus segera diriksakan ke dokter
untuk ditangani enyakitnya.
Tindakan yang harus dilakukan adalah dengan periksa ke dokter apabila ada
gejala-gejala serupa kanker lambung
Kemudian menjaga pola hidup dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan
pola hidup sehat.
Ada beberapa cara untuk mencegah kanker lambung pada tubuh kita. Hal yang
dapat kita lakukan untuk mencegah kanker lambung bersarang di tubuh kita, yaitu
:
Rutin melakukan olahraga
Banyak minum air putih
Menghindari konsumsi rokok
Hindari konsumsi minuman dan makanan beralkohol
Makan buah dan sayur
Hindari makan makanan asin dan makanan yang diasap
Konsumsi teh hijau
Hindari daging yang dibakar dan digoreng
Pencegahan kanker lambung
Agar terhindar dari kanker lambung, lakukan beberapa langkah sehat berikut ini.
Kurangi konsumsi garam dan makanan-makanan yang diolah secara diasapi.
Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
Tidak merokok.
Jangan abaikan dan obati sampai tuntas jika Anda menderita infeksi pada
lambung.
Berhati-hati dan selalu patuhi aturan dari dokter dalam menggunakan aspirin atau
obat-obatan antiinflamasi non-steroid.
208

Peluang sembuh penderita kanker lambung


Peluang sembuh dari penyakit kanker lambung tergantung dari beberapa faktor,
misalnya kondisi kesehatan pasien secara umum, usia pasien, dan setinggi apa
tingkat keparahan atau seberapa jauh kanker lambung telah menyebar saat
pertama kali terdiagnosis.
Karena gejala kanker lambung hampir sama dengan beberapa masalah lambung
lainnya, maka umumnya penderita tidak menyadari hingga kanker lambung sudah
berada pada stadium tinggi ketika terdiagnosis. Menurut penelitian, sebanyak lima
belas persen penderita kanker lambung masih dapat hidup setidaknya lima tahun
ke depan setelah diagnosis dan sekitar sebelas persen yang terdiagnosis masih
dapat hidup setidaknya sepuluh tahun ke depan.

2. penyakit apendisistis
Hubungan antara pertanyaan dan jawaban yang telah dicari dalam kehidupan
sehari-hari itu ada, karena penyakit apendisitis itu dapat menyerang usia muda
maupun tua serta pria maupun wanita. Sehingga penting untuk kita mengetahui
penyakit apendisitis.
Apendiditis atau radang usus buntu merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah.
Hanya saja bagi orang yang mengkonsusi serat yang cukup akan membantu
mengurangi penyumbatan pada usus buntu. Oleh karenya penting bagi kita untuk
selalu menyediakan makanan berupa sayur sayuran dan buah buahan yang segar
agar kita memperoleh cukup serat. Tindakan pencegahan sebenarnya lebih
menekankan pada kehati hatian dalam melihat gejala, jika anda sudah
mendapatkan sebagian gejala, maka segeralah anda mendatangi dokter. Untuk
mendapatkan perawatan sesegera mungkin. Jika tidak maka situasi ini akan
menjadi gawat atau emergency.
Agar terhindar dari penyakit apendisitis yaitu dengan mengkonsumsi makanan
berserat, jangan menhan buang air besar, banyak minum air putih. Menjaga pola
hidup sehat, bebas rokok dan alkohol.
209

3. penyakit kanker usus besar


Ada hubungan antara pertanyaan dan jawaban yang telah dicari data serta
informasinya dengan kehidupan nyata sehari-hari. Karena penyakit kanker usus
besar dapat menyerang segala usia sehingga penting sekali untuk kita mengetahui
penyakit kanker usus besar.

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadiya kanker usus besar yaitu
Pencegahan kanker usus besar
Kita dapat mencegah penyakit kanker usus besar dengan cara memperkecil risiko
terkena penyakit tersebut. Memang beberapa faktor pemicu kanker, seperti
riwayat kesehatan keluarga dan kondisi genetika, dapat memberi risiko bagi
kanker usus besar untuk menggerogoti seseorang. Namun jika kita menjalani
hidup secara sehat, bukan tidak mustahil risiko tersebut akan hilang. Beberapa tips
untuk mencegah kanker usus besar adalah:
Rutin berolahraga. Disarankan untuk rutin berolahraga selama dua setengah jam
dalam seminggu. Jenis-jenis olahraga yang bisa Anda lakukan misalnya adalah jalan
cepat atau bersepeda.
Makanan sehat. Untuk menghindari risiko kanker usus besar, konsumsilah
makanan yang kaya akan serat, misalnya buah-buahan, kacang-kacangan, atau
sereal. Perbanyak mengonsumsi ikan dan kurangi konsumsi daging.
Pertahankan berat badan sehat.
Kurangi minuman alkohol.
Hindari asap rokok. Jika Anda perokok aktif, disarankan untuk berhenti sekarang
juga agar terhindar dari risiko penyakit kanker. Sedangkan bagi Anda yang tidak
merokok, sebaiknya hindari diri menjadi perokok pasif.
210

5. Presentasikanlah hasil diskusimu didepan kelas serta catatlah tanggapan atau komentar dari
kelompok lain!

Presentasi hasil diskusi kelompok

Yang bertanya dan menjawab mendapat poin tambahan individu.

Dengan memeperhatikan kesesuaian pertanyaan dengan bahan diskusi

Diskusi anatar kelompok dilakukan dipandu oleh guru


211

LKS 2
PERTEMUAN KE-1WAKTU 2 X 45 menit

Kelaianan/ penyakit yang dapat terjadi jika


kelebihan/kekurangan zat kandungan makanan

A. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelaianan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia).
B. Indikator:
3.3.1 Menganalisis fungsi kandungan zat dalam makanan
3.3.2 Menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan zat makanan dengan
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan manusia

Tujuan : siswa mampu menjelaskan dan menganalisis hubungan keterkaitan antara kandungan
zat makanan dengan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
manusia

Berdikusilah dengan kelompokmu masing-masing serta isilah lembar kerja siswa ini dengan baik dan
benar!

1. Amatilah gambar berikut ini


212

2. Amatilah gambar tersebut, dan buatlah minimal 3 pertanyaan dari gambar tersebut!

1. apa bahaya mengkonsumsi junkfood berlebih?

2. apa manfaat mengkonsumsi makanan bergizi?

3. penyakit apa yang diderita anak kurus itu?

4. mengapa anak itu mengalami obesitas?


213

3. Jawablah pertanyaan yang kamu buat tersebut pada kolom dibawah ini!

1. junkfood

Junk food atau biasa dikenal dengan makanan cepat saji merupakan suatu produk
makanan yang sudah umum dan telah mendunia di abad ini. Istilah “Junk food” pada
umumnya mengacu pada makanan yang dapat disajikan dengan cepat serta makanan
yang mengandung banyak kalori tetapi memiliki nilai gizi yang sedikit
jumlahnya.Banyak orang memilih makanan yang mengabaikan faktor gizi dan
kesehatan karena pergeseran pola makan dan gaya hidup di zaman modern ini
membuat kebanyakan orang inigin segalanya praktis sehingga mereka memilih
makanan cepat saji atau junk food yang memang terasa nikmat dilidah dan
mengenyangkan namun dari faktor gizi dan kesehatan, makanan tersebut masih belum
memenuhinya.
Banyak sekali penyakit kronis yang dapat muncul akibat dari kebiasaan makan yang
salah, seperti penyakit maag, kanker, diabetes dll. Pergeseran pola makan dan gaya
hidup manusia modern saat ini, berimbas pada kesehatan masyarakat. Beragam
penyakit kronis muncul dari kebiasaan makanan yang salah.
Tren makanan siap saji dan produk olahan instan, ditambah gaya hidup sedentari, alias
kurang aktif, memicu gangguan sistem metabolik yang pada akhirnya meningkatkan
risiko penyakit kronis.

2. makanan bergizi
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung unsur keseimbangan gizi yang
sempurna yang dibutuhkan tubuh sehingga vitalitas dan kesehatan tubuh tetap terjaga
dan prima. makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah memadai. Sedangkan Makanan sehat adalah
makanan yang memenuhi syarat kesehatan dan jika dimakan tidak menimbulkan
penyakit serta keracunan. Selain itu makanan sehat dapat diartikan makanan yang
beragam,bergizi, dan berimbang, serta aman bila dikonsumsi. Makanan bergizi tidak
harus berupa makanan yang berharga mahal daan lezat, tetapi yang terpenting adalah
zat-zatt yang terkandung di dalamnya. Makanan bergizi harus mengandung energy,
pembangun, dan pengatur dalam jumlah yang seimbang. Sedangkan makanan
seimbang ialah makanan-makanan yang memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan
asupan gizi yang dibutuhkan. Makanan seimbang yang dimaksud haruslah memiliki
kandungan zat gizi yang meliputi: karbohidrat, lemak, protein,mineral, dan vitamin.
214

3. penyakit marasmus
Marasmus: Kekurangan Asupan Energi dan Protein
Jika kwashiorkor adalah malanutrisi karena kekurangan protein namun dengan asupan
energi yang cukup, maka marasmus adalah kekurangan asupan energi dalam semua
bentuk, termasuk protein. Jika kemungkinan terjadinya kwashiorkor adalah setelah
anak berusia 18 bulan, maka marasmus biasanya terjadi setelah usia 12 bulan.
Ciri-ciri fisik pengidap marasmus:
Tubuh yang menyusut di bawah 60 persen dari rata-rata normal anak seusianya
Bokong dan kelompok otot pada tungkai bagian atas biasanya lebih terpengaruh
daripada yang lain. Penampakan pantat seperti baggy pants (seperti memakai celana
longgar)
Suhu tubuh yang tidak normal seperti hipotermia (di bawah normal).
Dehidrasi yang dicirikan dengan kehausan terus menerus dan mata cekung.
Terdapat darah pada tinja.
Hati dapat membesar atau mengecil.
Selain itu marasmus sering diasosiasikan dengan infeksi akut seperti gangguan
pernapasan, gastroenteritis, tuberkulosis, dan infeksi HIV.

4. obesitas pada anak


Obesitas adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan melebihi batas
kewajaran dengan tolok ukurnya adalah penyesuaian antara tinggi dan berat
badan. Obesitas atau kelebihan berat badan tidak hanya dialami oleh orang dewasa,
tetapi anak-anak juga sering mengalaminya, penyebab utama obesitas adalah jumlah
kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada jumlah kalori yang dibuang.
Kelebihan berat badan dapat mengakibatkan berbagai efek yang merugikan bagi
kesehatan tubuh, banyak orang menganggap anak yang gendut terlihat sehat dan
menggemaskan tanpa memikirkan dampak kesehatan anak. Selain itu anak menjadi
kurang aktif karena tidak leluasa untuk bergerak.
215

Penyebab
Faktor genetik, merupakan faktor keturunan dari orang tua yang sulit dihindari. Bila
ayah atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.
Penyebab mendasar dari kelebihan berat badan dan obesitas masa kanak-
kanak adalah ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dankalori yang
dikeluarkan.
Pergeseran global dalam diet terhadap peningkatan asupan makanan padatenergi
yang tinggi lemak dan gula namun rendah vitamin, mineral dan mikronutrien sehat
lainnya;
Kecenderungan penurunan tingkat aktivitas fisik karena sifat semakin menetapbanyak
bentuk waktu rekreasi, mengubah moda transportasi, dan meningkatnya urbanisasi.
Kurangnya aktivitas fisik. Perkembangan teknologi turut membawa pengaruh bagi
aktivitas fisik anak, karena anak-anak pada jaman sekarang ini lebih gemar untuk
bermain game elektronik, komputer, internet, atau televisi. Hal ini menyebabkan anak
kurang melakukan gerak badan hingga menyebabkan kelebihan berat badan.
Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan. Pola makan anak pada masa
kini cenderung lebih menyukai makanan cepat saji yang tinggi akan lemak jenuh.
Makanan cepat saji atau fast food umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi
yang menyebabkan obesitas. Meskipun rasa dari makanan cepat saji umumnya
nikmat, tapi tidak memiliki kandungan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Minuman ringan. Minuman ringan (soft drink) terbukti memiliki kandungan gula yang
tinggi.
216

4. Adakah hubungan pertanyaan yang kamu buat dan jawaban yang kamu telah cari dengan kondisi
di kehidapan nyata sehari-hari. Buatlah kesimpulan dengan kata-kata mu sendiri mengenai
hubungan tersebut serta tindakan apa saja yang dapat kita lakukan dalam mengatasi kondisi
kelaianan pada sistem pencernaan!

1. iya, ada. Hubungan antara pertanyaan dan jawaban yang telah dicari data dan
informasinya dengan kehidupan nyata sehari hari. Hampir setiap hari kita
mengkonsumsi junkfood yang ternyata banyak sekali bahaya yang didapat apabila
kita berlebih dalam mengkonsumsi junkfood. Untuk mencegah bahaya tersebut
seharusnya kita melakukan beberpa hal seperti:

Tips Menghindari Junk Food


Nah berikut ini beberapa tips untuk menghindari junk food :
Mengkonsumsi beras merah sebagai pengganti nasi putih, karena beras merah
dipercaya mengandung lebih banyak serat yang selain dapat membuat perut
kenyang, tapi juga memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh.
Mengkonsumsi gandum / oat, karena gandum banyak memiliki kandungan serat,
protein, asam lemak yang baik, bahan kimia tanaman, vitamin, dan mineral seperti
tembaga, besi, seng dan magnesium yang membuat sarapan lebih sempurna.
Mengkonsumsi buah-buahan serta menghindari jus kemasan, hal ini dikarenakan jus
kemasan mengandung banyak pengawet dan bahan kimia yang membuatnya tidak
sehat. Selain itu, untuk membuat tekstur jus sangat halus, semua bagian yang kaya
serat akan dihilangkan selama pemrosesan. Jadi, ketika minum jus kemasan, itu
berarti kita menambah asupan gula dalam tubuh. Sebaliknya, jus buah gantikan
dengan buah-buahan segar utuh. Mereka akan meningkatkan asupan serat dengan
manfaat tambahan vitamin.
Mengkonsumsi sayuran berdaun seperti bayam, selada termasuk dalam makanan
kaya serat yang tinggi akan membantu mengurangi kadar gula darah. Pastikan Anda
menyertakan setidaknya satu porsi yang kaya akan protein, baik itu dal, kacang-
kacangan, telur atau ikan ke dalam menu harian.

2. iya ada , hubngan antara pertanyaan dan jawaban yang telah dicari data dan
informasinya dalam kehidupan nyata sehari-hari. Karena setiap hari kita memang
harusnya makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang agar kita tetap fit dan
terhindar dari penyakit kronis
217

Tips memenuhi gizi seimbang :


Nikmati berbagai masakan
Makan dengan baik berarti makan aneka makanan sehat. Tidak ada satu makanan
yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, tetapi berhati-
hatilah untuk memilih makanan yang tersedia, makan itu menyenangkan, sehat, juga
terjangkau.
Makan makan pokok dengan setiap kali makan
Makanan pokok merupakan bagian terbesar dari bahan pangan. Jenis ini relatif
murah dan menyediakan sejumlah energi yang baik serta beberapa protein.
Misalnya sereal (seperti beras, jagung, gandum, sorgum, & gandum ), bertepung
(seperti kentang, ubi kayu dan ubi jalar) dan buah (seperti pisang).
Makan kacang – kacangan jika mungkin setiap hari
Kacang-kacangan yang dimaksud yakni kacang polong, kacang panjang, kacang tanah,
kedelai. Saat dimakan dengan makanan pokok kualitas protein akan meningkat.
Kacang-kacangan merupakan sumber protein murah daripada
Makanan hewani & susu secara teratur
Makanan itu menyediakan protein yang berkualitas baik, vitamin dan mineral dan
energi ekstra. Makanan ini akan membantu memperkuat otot-otot dan sistem
kekebalan tubuh. Makanan ini termasuk semua jenis daging, unggas (burung), ikan,
telur & susu seperti susu, susu asam, skim , yoghurt & keju.
Makan sayur & buah setiap hari
Sayuran & buah adalah bagian penting dari makanan sehat dan seimbang. Jenis
ini menyediakan vitamin & mineral yang menjaga fungsi tubuh dan sistem kekebalan
tubuh yang kuat.
Minum banyak air bersih dan aman
Itulah beberapa makanan yang dapat memenuhi gizi seimbang

3. penyakit marasmus
Iya, ada hubungan antara pertanyaan dan jawaban yang telah dicari data dan
informasinya dalam kehidupan sehari-hari. Karena penyakit marasmus itu biasa
dialamai di negara berkembang. Indonessia merupakan negara berkembang sehigga
banyak anak-anak indonesia yang kurang gizi, kurus kering seperti mengidap
penyakit marasmus
218

Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi penyakit marasmus adalah dengan


membawanya ke dokter dan ditangani dengan memberikan makanan yang sehat dan
bergizi setiap hari hingga berat badannnya naik dan menjadi normal kembali.

4. obesitas pada anak


Iya ada, hubungan antara pertanyaan dan jawaban yang telah dicari dan datanya
dalam kehidupan nyata sehari-hari. Saat ini banyak orang indonesia sudah
mengalami obesitas bahkan anak-anak pun juga sudah banyak yang mengalami
obesitas karena pola makan yang tidak sehat. Padahal obesitas pada anak juga akan
berdampak pada kesehatan anak itu sendiri.
Tindakan yang harus dilakukan dalam mecegah obesitas pada anak adalah sebagai
berikut:
Pencegahan yang dapat dilakukan
Pada tahun 2010, American Heart Association / American Stroke
Association (AHA /ASA) mengeluarkan pedoman untuk pencegahan primer
stroke. Beberaparekomendasi adalah sebagai berikut :
Diet dan nutrisi: Diet yang rendah sodium dan tinggi kalium dianjurkan
untukmengurangi tekanan darah, diet yang mempromosikan konsumsi buah-
buahan,sayuran, dan produk susu rendah lemak seperti Dietary Approaches to Stop
Hypertension (DASH) – style diet membantu menurunkan tekanan darah dandapat
menurunkan risiko stroke
Aktivitas fisik: Meningkatkan aktivitas fisik dikaitkan dengan penurunan risiko
stroke, tujuannya adalah untuk terlibat dalam setidaknya 30 menit aktivitasintensitas
sedang setiap hari
Obesitas dan distribusi lemak tubuh: Penurunan berat badan antara orang-
orang kelebihan berat badan dan obesitas dianjurkan untuk mengurangitekanan
darah dan risiko stroke
Perhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak
Berikan sarapan dan bekal untuk anak
Perbaiki teknik mengolah makanan
Tetapkan aturan makan
Batasi kegiatan menonton, komputer atau video games
Berikan anak kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik
219

5. Presentasikanlah hasil diskusimu didepan kelas serta catatlah tanggapan atau komentar dari
kelompok lain!

Presentasi hasil diskusi kelompok

Yang bertanya dan menjawab mendapat poin tambahan individu.

Dengan memeperhatikan kesesuaian pertanyaan dengan bahan diskusi

Diskusi anatar kelompok dilakukan dipandu oleh guru


220

LKS 3
Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit)

Sistem pencernaan sapi

A. Indikator:
3.3.1 Menganalisis struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada hewan ruminansia (sapi)
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan pada manusia
dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Tujuan : Siswa dapat menganalisis perbedaan struktur,fungsi dan proses sistem pencernaan
pada manusia dengan sistem pencernaan hewan ruminansia(sapi)

Bacalah wacana berikut ini !

Pernah melihat sapi atau kerbau yang


sedang santai di kandangnya? Dan Mengapa
sapi memakan rerumputan?? Ditinjau dari
cara makan dan sistem pencernaannya,
hewan ruminansia termasuk hewan yang unik
dilihat dari proses dan saluran sistem
pencernaan hewan ruminansia itu sendiri.
Menyadari bahwa jenis makanannya tersusun
atas selulosa yang sulit dicerna, hewan
ruminansia memiliki saluran sistem
pencernaan khusus.

Manusia, sapi, kambing, kuda, kelinci, serta hewan karnivora merupakan termasuk dalam kelas

mamalia. Namun apabila kita melihat dari makanan serta kotoran yang dikeluarkan pasti memiliki

perbedaan. Kotoran hewan herbivora seperti sapi, kambing, kelinci, kuda

juga berbeda. Kotoran sapi lebih cair namun kotoran kuda, kelinci, dan

marmut lebih kasar. Perbedaan kotoran yang berbeda pasti memiliki struktur

sistem pencernaan dan mikroba yang terdapat dalam organ pencernaan pun berbeda pula.
221

Isilah nama bagian organ berikut ini!

1. Amatilah gambar organ saluran pencernaan makanan pada sapi dan isilah nama bagian orga

tersebut!

2. Amatilah wacanar tersebut, dan buatlah pertanyaan dari gambar tersebut!

Mengapa sap memakan rerumputan?

apakah perbedaan pencernaan sapi dengan manusia?


222

3. Jawablah pertanyaan yang kamu buat tersebut pada kolom dibawah ini!

Mengapa sapi memakan rerumputan, itu karena sapi memiliki struktur gigi serta saluran
pencernaan yang khusus untuk mencerna rerumutan yang mengandung banyak selulosa.
sistem pencernaan pada hewan mamalia pada umumnya sama dengan manusia, kecuali
pada susunan dan bentuk gigi serta lambung, khususnya pada hewan pemamah biak dan
hewan karnivora
b. beberapa struktur khusus sistem pencernaan ruminansia yang membedakannya
dengan hewan-hewan karnivora dan pemakan segala (omnivora) antara lain:
1. gigi serinya mempunya bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan yang berupa
rumput atau tumbuhan
2. geraham belakangnya atau molare besar, berbentuk datar
3. rahangnya bergerak menyamping untuk mengiling dan mengunyah makanan
4. struktur lambung kompeks dengan empat ruangan yang berbeda yaitu rumen,
retikulum, omasum dan abomasum
5. ukuran panjang ususnya, hidup berkoloni bakteri yang merupakan simbiosis
mutualisme dengan ruminansia. Bakteri ini membantu membusukkan atau
menghancurkan dinding sel tumbuhan yang tersusun atas sellosa. Disamping itu, bakteri
ini juga mampu membentuk gas metana. Prosesnya berlangsung dalam keadaan anaerob.
Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan
sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan.
Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat
pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein menjadi asam
amino Asam klorida (HCl) selain mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan dinding
abomasum, juga sebagai desinfektan (zat pembunuh bakteri, karena bakteri akan mati
pada pH yang sangat rendah). Namun, bakteri yang mati dapat dicerna menjadi sumber
protein bagi hewan memamah biak. Dengan demikian, hewan memamah biak tidak
memerlukan
asam amino esensial seperti pada manusia.
Hewan ruminansia seperti sapi dapat mencerna serat(selulosa) karena sapi memiliki
empat lambung yang berfungsi dalam menghasilkan enzim-enzim yang dapat mencerna
serat(selulosa) serta banyak bakteri yang melakukan proses fermentasi dalam pemecahan
selolusa yang dimakan oleh sapi.

Sapi disebut sebagai hewan memeah biak kaena sapi melakukan proses memah
makanannya berangsung dalam dua kali proses saat pertama kali masuk makanan di
rongga mulut dan saat makanan telah menjadi bolus yang berasal dari rumen dan
retikulum harus dikunyah kembali oleh sapi saat ia beristirahat. Sebab itulah sapi disebut
sebagai hewan memamah biak.
Skema jalannya makanan pada hewan ruminansia
Rongga mulut -> kerongkongan -> rumen -> retikulum ->(kembali ke rongga mulut) ->
(melalui kerongkongan menuju) omasum -> abomasum -> usus halus -> rektum -> anus
Skema jalannya makanan pada manusia
Rongga mulut -> kerongkongan -> lambung -> usus halus -> usus besar -> rektum -> anus
223

4. Adakah hubungan pertanyaan yang kamu buat dan jawaban yang kamu telah cari dengan kondisi
di kehidapan nyata sehari-hari. Buatlah kesimpulan dengan kata-kata mu sendiri mengenai
hubungan tersebut !

Iya ada, hubungan pertanyaan dan jawaban yang telah dicari data dan informasinya
dalam kehidupan nyata sehari-hari. Kita jadi tahu mengenai perbedaan antara sistem
pencernaan sapi dan sistem pencernaan manusia, meskipun sapi dan manusia sama
sam termasuk kelas mamalia namun struktur organ dan saluran pencernaan yang
ada pada sapi memiliki organ dan saluran khusus untuk mencerna selulosa yang ada
didalam rerumputan, sehingga selulosa dapat dicerna oleh sapi, itulah penyebab
mengapa sapi memakan rerumputan. Sedangkan manusia hanya memakan sayur-
sayuran yang memang didalam sayuran juga terdapat kandungan selulosanya namun
kandungan selulosa dalam sayuran tidak sebanyak selulosa dalam rerumputan.
Manusia hanya mampu mencerna kandungan selulosa yang sedikit karena didalam
sistem pencernaan manusia tidak ada organ khusus dan mikroba khusus untuk
mencerna selulosa seperti halnya pada sapi yang memiliki rumen,retikulum, omasum
dan abomasum yang didalamnya khusus untuk mencerna rerumputan yang tinggi
selulosa.
224

5. Presentasikanlah hasil diskusimu didepan kelas serta catatlah tanggapan atau komentar dari
kelompok lain!

Presentasi hasil diskusi kelompok

Yang bertanya dan menjawab mendapat poin tambahan individu.

Dengan memeperhatikan kesesuaian pertanyaan dengan bahan diskusi

Diskusi anatar kelompok dilakukan dipandu oleh guru


225

Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol

Tahap Pembelajaran Kriteria Penilaian Skor


pendekatan ilmiah
Mengamati a. Jika siswa dapat dengan tepat dan sesuai dalam
mengamati permasalahan yang terdapat pada wacana 4
sebagai bahan diskusi
b. Jika siswa cukup tepat dan cukup sesuai dalam 3
mengamati permasalahan yang terdapat pada wacana
c. Jika siswa kurang tepat dan kurang sesuai dalam 2
mengamati permasalahan yang terdapat pada wacana
d. Jika siswa mengamati permasalahan yang terdapat 1
dalam wacana namun tidak tepat dan tidak sesuai
e. Jika siswa tidak mengamati 0
Menanyakan a. Jika siswa dapat dengan tepat membuat pertanyaan 4
sesuai dengan permasalahan yang terdapat pada wacana
tersebut. 3
b. Jika siswa cukup tepat dan cukup sesuai membuat
pertanyaan sesuai dengan permasalahan yang terdapat 2
dalam wacana tersebut.
c. Jika siswa kurang tepat dan kurang sesuai dalam 1
membuat pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan
yang terdapat pada wacana tersebut 0
d. Jika siswa membuat pertanyaan tidak sesuai dengan
permasalahan
e. Jika siswa tidak menjawab
Mengeksplorasi a. Jika siswa melakukan eksplorasi dengan menjawab 8
pertanyaan yang mereka buat dengan tepat
b. Jika siswa melakukan eksplorasi dengan menjawab 6
pertanyaan yang mereka buat dengan cukup tepat
c. Jika siswa melakukan eksplorasi dengan menjawab 4
pertanyaan yang mereka buat dengan kurang tepat
d. Jika siswa melakukan eksplorasi dengan menjawab 2
pertanyaan yang mereka buat dengan tidak tepat
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Mengasosiasi a. Jika siswa dapat membuat membuat hubungan antara 4
pertanyaan yang mereka buat dan jawaban serta data yang
mereka cari dengan kehidupan sehari-hari dengan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat membuat hubungan antara 3
pertanyaan yang mereka buat dan jawaban serta data yang
mereka cari dengan kehidupan sehari-hari dengan cukup
tepat.
c. Jika siswa dapat membuat membuat hubungan antara 2
pertanyaan yang mereka buat dan jawaban serta data yang
mereka cari dengan kehidupan sehari-hari dengan kurang
tepat.
d. Jika siswa dapat membuat membuat hubungan antara
pertanyaan yang mereka buat dan jawaban serta data yang 1
mereka cari dengan kehidupan sehari-hari dengan tidak
tepat.
226

e. Jika siswa tidak menjawab 0


Mengkomunikasikan a. Jika siswa mengkomunikasikan hasil diskusi mereka 4
dengan sangat baik dan benar
b. Jika siswa mengkomunikasikan hasil diskusi mereka 3
dengan cukup baik dan benar
c. Jika siswa mengkomunikasikan hasil diskusi mereka 2
dengan kurang baik dan benar
d. Jika siswa mengkomunikasikan hasil diskusi mereka 1
dengan tidak baik dan benar
e. Jika siswa tidak mengkomunikasikan hasil diskusi 0
227
Lampiran 7
Lembar Observasi Guru dan Siswa
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245

DATA AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN

KEGIATAN PERTEMUAN
NO. PEMBELAJA ASPEK YANG DIAMATI 1 SKOR % 2 SKOR % 3 SKOR %
RAN BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG

1 Memberi salam 3 3 100 3 3 100 3 3 100


2 Mengecek absensi 3 3 100 3 3 100 3 3 100

Kegiatan
Mengecek kesiapan siswa sebelum memulai
3 Pendahuluan pelajaran 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Menyiapkan materi ajar (kesiapan penggunaan media)
4 3 3 100 3 3 100 3 3 100
5 Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Membagi siswa menjadi 3 kelompok sesuai dengan
6 yang telah ditentukan oleh guru 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667

Guru memberikan permasalahan yang terdapat pada


LKS tentang sistem pencernaan manusia
7 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Membimbing siswa secara bertahap untuk
mendefinisikan masalah yang terdapat pada LKS
8 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667

Membimbing siswa untuk mengumpulkan fakta,


pencarian informasi dengan menggunakan kajian
pustaka atau bahan-bahan yang relevan dan mengelola
informasi tersebut
9 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667

Membimbing siswa untuk menyusun sebuah hipotesis


Kegiatan Inti terhadap permasalahan yang terdapat dalam LKS
10 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Membimbing siswa untuk mengolah informasi dan
data yang diperoleh terkait permasalahan didalam LKS
11 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Membimbing siswa melakukan penyempurnaan
terhadap permasalahan yang telah didefinisikan
12 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667
Membimbing siswa menyimpulkan alternative
13 pemecahan masalah secara kolaboratif 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Membimbing siswa melakukan pengujian hasil (solusi)
pemecahan masalah dengan meminta siswa untuk
14 mempresentasikannya 3 3 100 3 3 100 3 3 100

Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja siswa dan


memberikan penguatan kepada siswa
15 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Melakukan evaluasi terhadap ketercapaian indikator
pembelajaran dengan menanyakan beberapa soal
16 kepada siswa 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Kegiatan
Penutup Menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa
17 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Menutup pembelajaran dengan mengucap salam
18 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Rata-rata 92.593 92.593 92.593

Keterangan
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang =1
246

DATA AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL

KEGIATAN PERTEMUAN
NO. PEMBELAJA ASPEK YANG DIAMATI 1 SKOR % 2 SKOR % 3 SKOR %
RAN BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG

Memberi salam 3 3 100 3 3 100 3 3 100


Mengecek absensi 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Mengecek kesiapan siswa sebelum memulai
Kegiatan
1 pelajaran 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Pendahuluan
Menyiapkan materi ajar (kesiapan penggunaan
media) 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Guru menampilkan video dan gambar tentang
Kegiatan Inti
sistem pencernaan makanan 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya mengenai hal yang belum
dimengerti dari video atau gambar yang
ditampilkan 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667
2 Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok
Eksplorasi yang telah ditentukan oleh guru 3 3 100 3 3 100 3 3 100

Guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam


mengerjakan LKS tentang sistem pencernaan
3 3 100 3 3 100 3 3 100
Guru meminta siswa untuk menuliskan
jawaban singkat hasil diskusi dipapan tulis 1 1 33.333 1 1 33.333 1 1 33.333
Guru meminta siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya 3 3 100 3 3 100 3 3 100
3 Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam melakukan
tanya jawab kepada kelompok yang presentasi
3 3 100 3 3 100 3 3 100
Guru bersama sama siswa menyimpulkan
Konfirmasi materi yang telah dipelajari
4 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Menutup pembelajaran dengan mengucap
5 hamdalah dan salam 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Rata-rata 92.857 92.857 92.857

Keterangan
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang =1
247

DATA AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

PERTEMUAN
NO. ASPEK YANG DIAMATI 1 SKOR % 2 SKOR % 3 SKOR %
BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG

Menemukan masalah
Siswa berusaha menemukan permasalahan dengan cara
1 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667
melakukan analisis secara cermat terhadap permasalahan
yang diberikan
Mendenisikan masalah
2 Siswa berusaha mendefinisikan permasalahan dengan 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667
menggunakan parameter yang jelas
Mengumpulkan fakta
Siswa melakukan pengumpulan fakta dengan
menggunakan pengalaman-pengalaman yang sudah
3 diperolehnya, pencarian informasi dengan berbagai cara 3 3 100 3 3 100 3 3 100
serta dengan menggunakan kecerdasan yang dimiliki,
dan melakukan pengelolaan/pengaturan informasi yang
telah diperoleh
Menyusun hipotesis
4 Siswa menyusun hipotesis dengan membuat hubungan- 3 3 100 3 3 100 3 3 100
hubungan antara berbagai fakta yang ada.

Melakukan penyelidikan
5 Siswa melakukan penyelidikan terhadap data dan 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667
informasi yang telah deperolehnya
Menyempurnakan permasalahan
6 Siswa melakukan penyempurnaan masalah yang telah 3 3 100 3 3 100 3 3 100
dirumuskan
Menyimpulkan alternatif pemecahan masalah
7 Siswa membuat kesimpulan alternatif pemecahan 3 3 100 3 3 100 3 3 100
masalah secara kolaboratif
Melakukan pengujian hasil(solusi) pemecahan masalah
Siswa melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan
8 3 3 100 3 3 100 3 3 100
masalah dengan cara meninjau kembali informasi dan
data yang telah diperoleh dengan solusi permasalahan
yang telah didefinisikan
Rata-rata 87.5 87.5 87.5

Keterangan
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang =1
248

DATA AKTIVITAS SISWA


KELAS KONTROL

PERTEMUAN
NO. ASPEK YANG DIAMATI 1 SKOR % 2 SKOR % 3 SKOR %
BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG BAIK CUKUP KURANG

Mengamati
1 Siswa mengamati video dan gambar yang ditampilkan 3 3 100 3 3 100 3 3 100
oleh guru
Menanyakan
2 Siswa berusaha menanyakan hal-hal yang belum 3 3 100 3 3 100 3 3 100
dimengerti tentang video dan gambar yang ditampilkan
Mengumpulkan fakta
Siswa melakukan pengumpulan fakta dengan
menggunakan pengalaman-pengalaman yang sudah
3 diperolehnya, pencarian informasi dengan berbagai cara 3 3 100 3 3 100 3 3 100
serta dengan menggunakan kecerdasan yang dimiliki,
dan melakukan pengelolaan/pengaturan informasi yang
telah diperoleh
Mengasosiasi
4 Siswa membuat rangkuman singkat tentang hasil 2 2 66.667 2 2 66.667 2 2 66.667
diskusinya
Mengkomunikasikan
5 3 3 100 3 3 100 3 3 100
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya
Rata-rata 93.333 93.333 93.333

Keterangan
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang =1
249

Lampiran 8
Hasil Validitas Instrumen

RELIABILITAS TES
================

Rata2= 46.06
Simpang Baku= 8.82
KorelasiXY= 0.67
Reliabilitas Tes= 0.80
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI ANGGUN\SMAN6TANGSEL.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 AR 35 32 67
2 2 CPS 33 32 65
3 3 RD 24 33 57
4 6 AL 27 29 56
5 4 FA 29 26 55
6 5 DH 25 29 54
7 18 MDR 26 26 52
8 12 DZN 25 26 51
9 7 NMN 26 24 50
10 10 AA 22 28 50
11 13 DEP 24 26 50
12 8 TF 25 24 49
13 11 ATN 23 26 49
14 16 GNSP 23 25 48
15 9 IAL 23 24 47
16 14 MCKW 24 23 47
17 15 YSP 24 23 47
18 31 AI 27 20 47
19 19 MB 25 21 46
20 17 UUF 24 21 45
21 21 RA 21 23 44
22 23 APS 20 23 43
23 27 YH 20 23 43
24 32 W 24 19 43
25 33 FDT 22 21 43
26 30 MKD 19 22 41
27 20 AAS 16 24 40
28 22 MHMP 22 18 40
29 24 KAF 20 20 40
30 28 MAR 18 22 40
31 25 R 23 16 39
32 26 AFF 19 18 37
33 29 SPA 15 21 36
34 34 JIS 18 13 31
35 35 D 12 8 20

KELOMPOK UNGGUL & ASOR


======================

Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI ANGGUN\SMAN6TANGSEL.AUR

1 2 3 4 5
250

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5


1 1 AR 67 4 4 4 3 3
2 2 CPS 65 3 4 4 3 4
3 3 RD 57 1 3 1 3 3
4 6 AL 56 4 2 2 3 1
5 4 FA 55 2 3 3 2 1
6 5 DH 54 1 4 2 3 2
7 18 MDR 52 2 2 3 2 1
8 12 DZN 51 2 2 2 2 4
9 7 NMN 50 3 2 1 2 3
Rata2 Skor 2.44 2.89 2.44 2.56 2.44
Simpang Baku 1.13 0.93 1.13 0.53 1.24

6 7 8 9 10
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 1 AR 67 3 3 4 2 4
2 2 CPS 65 4 0 4 3 0
3 3 RD 57 2 1 3 4 4
4 6 AL 56 2 0 3 4 4
5 4 FA 55 3 1 3 4 3
6 5 DH 54 2 2 2 3 2
7 18 MDR 52 1 1 2 2 3
8 12 DZN 51 3 1 2 3 3
9 7 NMN 50 2 2 2 1 2
Rata2 Skor 2.44 1.22 2.78 2.89 2.78
Simpang Baku 0.88 0.97 0.83 1.05 1.30

11 12 13 14 15
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 15
1 1 AR 67 3 4 4 2 4
2 2 CPS 65 0 2 4 4 4
3 3 RD 57 4 3 3 4 3
4 6 AL 56 3 1 2 4 4
5 4 FA 55 4 1 2 2 2
6 5 DH 54 6 2 2 4 2
7 18 MDR 52 4 2 2 4 3
8 12 DZN 51 3 1 1 4 3
9 7 NMN 50 2 1 4 3 3
Rata2 Skor 3.22 1.89 2.67 3.44 3.11
Simpang Baku 1.64 1.05 1.12 0.88 0.78

16 17 18 19 20
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19 20
1 1 AR 67 3 3 1 1 4
2 2 CPS 65 4 3 3 4 4
3 3 RD 57 6 2 1 1 4
4 6 AL 56 4 2 2 2 4
5 4 FA 55 3 3 2 4 4
6 5 DH 54 6 2 2 1 2
7 18 MDR 52 3 1 4 4 3
8 12 DZN 51 5 2 3 2 1
9 7 NMN 50 6 2 2 3 2
251

Rata2 Skor 4.44 2.22 2.22 2.44 3.11


Simpang Baku 1.33 0.67 0.97 1.33 1.17

21
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21
1 1 AR 67 4
2 2 CPS 65 4
3 3 RD 57 1
4 6 AL 56 3
5 4 FA 55 3
6 5 DH 54 2
7 18 MDR 52 3
8 12 DZN 51 2
9 7 NMN 50 2
Rata2 Skor 2.67
Simpang Baku 1.00

Kelompok Asor
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI ANGGUN\SMAN6TANGSEL.AUR

1 2 3 4 5
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5
1 20 AAS 40 3 2 2 3 0
2 22 MHMP 40 3 2 1 2 3
3 24 KAF 40 3 2 3 2 2
4 28 MAR 40 2 2 2 2 2
5 25 R 39 3 2 3 2 1
6 26 AFF 37 1 2 2 1 1
7 29 SPA 36 3 3 2 2 2
8 34 JIS 31 1 1 1 1 1
9 35 D 20 1 2 1 1 0
Rata2 Skor 2.22 2.00 1.89 1.78 1.33
Simpang Baku 0.97 0.50 0.78 0.67 1.00

6 7 8 9 10
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 20 AAS 40 0 0 0 0 3
2 22 MHMP 40 2 3 2 1 2
3 24 KAF 40 1 1 1 1 2
4 28 MAR 40 3 0 2 2 3
5 25 R 39 1 2 2 2 2
6 26 AFF 37 1 2 2 1 2
7 29 SPA 36 2 2 3 2 2
8 34 JIS 31 2 2 1 2 2
9 35 D 20 1 1 0 3 2
Rata2 Skor 1.44 1.44 1.44 1.56 2.22
Simpang Baku 0.88 1.01 1.01 0.88 0.44

11 12 13 14 15
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 15
252

1 20 AAS 40 0 2 1 4 3
2 22 MHMP 40 3 1 2 2 2
3 24 KAF 40 2 2 2 2 2
4 28 MAR 40 2 3 2 3 1
5 25 R 39 2 1 4 2 2
6 26 AFF 37 1 1 2 4 3
7 29 SPA 36 0 1 1 1 1
8 34 JIS 31 4 1 2 1 1
9 35 D 20 0 0 2 0 0
Rata2 Skor 1.56 1.33 2.00 2.11 1.67
Simpang Baku 1.42 0.87 0.87 1.36 1.00

16 17 18 19 20
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19 20
1 20 AAS 40 4 1 2 3 4
2 22 MHMP 40 2 1 2 1 1
3 24 KAF 40 4 1 2 1 2
4 28 MAR 40 0 0 1 3 3
5 25 R 39 2 1 1 1 1
6 26 AFF 37 3 1 0 2 2
7 29 SPA 36 4 1 2 1 1
8 34 JIS 31 2 2 1 1 1
9 35 D 20 0 2 0 0 2
Rata2 Skor 2.33 1.11 1.22 1.44 1.89
Simpang Baku 1.58 0.60 0.83 1.01 1.05

21
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21
1 20 AAS 40 3
2 22 MHMP 40 2
3 24 KAF 40 2
4 28 MAR 40 2
5 25 R 39 2
6 26 AFF 37 3
7 29 SPA 36 0
8 34 JIS 31 1
9 35 D 20 2
Rata2 Skor 1.89
Simpang Baku 0.93

DAYA PEMBEDA
============

Jumlah Subyek= 35
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 21
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI ANGGUN\SMAN6TANGSEL.AUR

No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)


1 1 2.44 2.22 0.22 1.13 0.97 0.50 0.45 5.56
253

2 2 2.89 2.00 0.89 0.93 0.50 0.35 2.53 22.22


3 3 2.44 1.89 0.56 1.13 0.78 0.46 1.21 13.89
4 4 2.56 1.78 0.78 0.53 0.67 0.28 2.75 25.93
5 5 2.44 1.33 1.11 1.24 1.00 0.53 2.10 27.78
6 6 2.44 1.44 1.00 0.88 0.88 0.42 2.41 25.00
7 7 1.22 1.44 -... 0.97 1.01 0.47 -... -5.56
8 8 2.78 1.44 1.33 0.83 1.01 0.44 3.05 33.33
9 9 2.89 1.56 1.33 1.05 0.88 0.46 2.91 33.33
10 10 2.78 2.22 0.56 1.30 0.44 0.46 1.21 13.89
11 11 3.22 1.56 1.67 1.64 1.42 0.72 2.30 27.78
12 12 1.89 1.33 0.56 1.05 0.87 0.45 1.22 13.89
13 13 2.67 2.00 0.67 1.12 0.87 0.47 1.41 16.67
14 14 3.44 2.11 1.33 0.88 1.36 0.54 2.46 33.33
15 15 3.11 1.67 1.44 0.78 1.00 0.42 3.41 36.11
16 16 4.44 2.33 2.11 1.33 1.58 0.69 3.06 35.19
17 17 2.22 1.11 1.11 0.67 0.60 0.30 3.71 27.78
18 18 2.22 1.22 1.00 0.97 0.83 0.43 2.34 25.00
19 19 2.44 1.44 1.00 1.33 1.01 0.56 1.79 25.00
20 20 3.11 1.89 1.22 1.17 1.05 0.52 2.33 30.56
21 21 2.67 1.89 0.78 1.00 0.93 0.45 1.71 19.44

TINGKAT KESUKARAN
=================

Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 21
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI ANGGUN\SMAN6TANGSEL.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 58.33 Sedang
2 2 61.11 Sedang
3 3 54.17 Sedang
4 4 72.22 Mudah
5 5 47.22 Sedang
6 6 48.61 Sedang
7 7 33.33 Sedang
8 8 52.78 Sedang
9 9 55.56 Sedang
10 10 62.50 Sedang
11 11 39.81 Sedang
12 12 40.28 Sedang
13 13 58.33 Sedang
14 14 69.44 Sedang
15 15 59.72 Sedang
16 16 56.48 Sedang
17 17 41.67 Sedang
18 18 43.06 Sedang
19 19 48.61 Sedang
20 20 62.50 Sedang
21 21 56.94 Sedang
254

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================

Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 21
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI ANGGUN\SMAN6TANGSEL.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0.330 -
2 2 0.475 Signifikan
3 3 0.427 Signifikan
4 4 0.583 Sangat Signifikan
5 5 0.423 Signifikan
6 6 0.434 Signifikan
7 7 -0.063 -
8 8 0.617 Sangat Signifikan
9 9 0.345 -
10 10 0.289 -
11 11 0.256 -
12 12 0.491 Signifikan
13 13 0.259 -
14 14 0.468 Signifikan
15 15 0.703 Sangat Signifikan
16 16 0.448 Signifikan
17 17 0.389 Signifikan
18 18 0.406 Signifikan
19 19 0.345 -
20 20 0.449 Signifikan
21 21 0.420 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01


10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

REKAP ANALISIS BUTIR


=====================

Rata2= 46.06
Simpang Baku= 8.82
KorelasiXY= 0.67
Reliabilitas Tes= 0.80
Butir Soal= 21
Jumlah Subyek= 35
255

Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI ANGGUN\SMAN6TANGSEL.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi


1 1 0.45 5.56 Sedang 0.330 -
2 2 2.53 22.22 Sedang 0.475 Signifikan
3 3 1.21 13.89 Sedang 0.427 Signifikan
4 4 2.75 25.93 Mudah 0.583 Sangat Signifikan
5 5 2.10 27.78 Sedang 0.423 Signifikan
6 6 2.41 25.00 Sedang 0.434 Signifikan
7 7 -... -5.56 Sedang -0.063 -
8 8 3.05 33.33 Sedang 0.617 Sangat Signifikan
9 9 2.91 33.33 Sedang 0.345 -
10 10 1.21 13.89 Sedang 0.289 -
11 11 2.30 27.78 Sedang 0.256 -
12 12 1.22 13.89 Sedang 0.491 Signifikan
13 13 1.41 16.67 Sedang 0.259 -
14 14 2.46 33.33 Sedang 0.468 Signifikan
15 15 3.41 36.11 Sedang 0.703 Sangat Signifikan
16 16 3.06 35.19 Sedang 0.448 Signifikan
17 17 3.71 27.78 Sedang 0.389 Signifikan
18 18 2.34 25.00 Sedang 0.406 Signifikan
19 19 1.79 25.00 Sedang 0.345 -
20 20 2.33 30.56 Sedang 0.449 Signifikan
21 21 1.71 19.44 Sedang 0.420 Signifikan
256
Lampiran 9
KISI-KISI INSTRUMEN TES

Nama Sekolah : SMAN 8 TANGERANG SELATAN Alokasi Waktu : 90 Menit

Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : butir

Kurikulm Acuan : KTSP 2006 Jenis Soal : Essay

KD : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)

No Indikator Soal Jenjang Soal Kunci Jawaban dan Penskoran Skor


Kognitif
1. Memprediksi C5 Seorang karyawan pria jarang sarapan pagi hari Pria itu menderita penyakit maag, ditandai dengan gejala
hubungan karena kesibukannya bekerja. Hingga suatu hari perut melilit, terasa sakit, dan perut kembung.
keterkaitan antara dia merasakan perutnya melilit dibagian dekat Organ yang bermasalah adalah lambung karena
struktur, fungsi dada atau di ulu hati, terasa sakit, perih dan pengeluaran asam lambung dan enzim lambung dalam
dan proses serta perut kembung. Kemungkinan gejala apakah jumlah banyak, akibat dari getah lambung yang asam,
kelainan/penyakit yang diderita pria itu, diakibatkan oleh apakah pilorus akan terus menerus menutup sehingga penderita
yang dapat terjadi gejala yang terjadi, jelaskan berdasarkan merasa kembung.
pada sistem kelainan yang terjadi pada organ yang  Jika mampu menuliskan kelainan/penyakit dengan 4
pencernaan bermasalah! gejalanya serta menyebutkan organ yang bermasalah
makanan pada engan tepat
manusia  Jika mampu menuliskan kelainan/penyakit dengan 3
gejalanya namun tidak menyebutka organ yang
bermasalah 2
 Jika mampu menuliskan kelainan/ penyakit namun tidak
menyebutkan gejala dan organ yang bermasalah
 Jika menjawab kurang tepat 1
 Jika tidak menjawab 0

2. Menganalisis C4 Orang indonesia mayoritas muslim, dalam satu Ketika berpuasa dianjurkan untuk sahur dan
257

fungsi kandungan bulan kita wajib ibadah puasa ramadhan. Selama mengkonsumsi asupan protein yang lebih banyak
zat dalam berpuasa kita tidak makan dan minum selama ketimbang karbohidrat dan lemak. Hal ini disebabkan
makanan pada kurang lebih 14 jam. Makanan yang dimakan proses pencernaan protein didalam lambung itu
struktur, fungsi saat sahur harus mengandung karbohidrat, membutuhkan proses yang lebih lama dibandingkan
dan proses protein, lemak air, vitamin dan mineral yang dengan karbohidrat dan lemak.
sistem pencernaan cukup. Sumber dari karbohidrat yang dimakan Hal ini menyebabkan kita merasa kenyang lebih lama
makanan manusia biasanya nasi, sumber dari protein hewani biasa karena dalam lambung kita masih terdapat proses
yang dimakan adalah daging dan sumber dari mencerna protein.
lemak biasa yang dimakan adalah susu. Namun,  Jika mampu menuliskan jawaban dan alasan dengan 4
Ketika makan sahur sangat dianjurkan untuk tepat
lebih memperbanyak mengkonsumsi asupan  Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat namun 3
protein ketimbang karbohidrat dan lemak, alasan kurang tepat
mengapa demikian?  Jika mampu menuliskan jawaban dan alasan kurang 2
tepat
 Jika menjawab tidak tepat 1
 Jika tidak menjawab 0

3. Menganalisis C4 Saat sedang makan, orang tua sering menasehati Karena pada saat kita makan sambil banyak bicara dan
struktur, fungsi anaknya untuk tidak banyak bicara dan banyak banyak tertawa, akan memungkinkan epiglotis dan glotis
dan proses pada tertawa. Mengapa demikian? pada faring membuka dan dapat mengakibatkan tersedak
sistem pencernaan yaitu makanan masuk kedalam saluran pernapasan. Itulah
makanan pada sebabnya mengapa orang tua measehati anaknya untuk
manusia tidak banyak bicara dan tertawa saat makan.
 Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan 3
alasan dengan tepat
 Jika mamumenuliskan jawaban dengan tepat namun 2
alasan kurang tepat
 Jika mampu menuliskan jawaban dan alasan kurang 1
tepat
 Jika tidak menjawab 0

4. Menganalisis C4 Makanan yang kita makan mengandung Karbohodrat mengalami pencernaan secara kimiawi
struktur, fungsi karbohidrat, protein dan lemak. Mengapa hanya dimulut karena didalam mulut terdapat enzim amilase
dan proses pada karbohidrat yang dapat dicerna secara kimiawi yang dapat memecah amilum menjadi gula yang lebih
258

sistem pencernaan didalam mulut? dan dimana terjadinya proses sederhana.


makanan pada mencerna protein dan lemak? Proses pencernaan protein berlangsung didalam lambung
manusia dan usus halus. Didalam lambung terdapat enzim tripsin
yang memecah protein menjadi peptida. Di usus halus
trdapat enzim peptidase yang memecah peptida menjadi
asam amino.
Sedangkan proses mencerna lemak terjadi di usus halus
dengan bantuan enzim lipase yang memecah asam emak
menjadi asam lemak dan gliserol.
 Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan 4
menyebutkan tempat proses mencerna protein dan lemak
dengan tepat
 Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan 3
menyebutkan tempat proses mencerna protein dan lemak
kurang tepat
 Jika mampu menuliskan jawaban kurang tepat dan 2
menyebutkan tempat proses mencerna protein dan lemak
tidak tepat tepat
 Jika menjawab tidak tepat 1
 Jika tidak menjawab 0

5. Merencanakan hal C6 Lambung manusia mengeluarkan asam lambung Asam lambung menguntungkan bagi kita karena dapat
yang harus yang menguntungkan bagi kita, namun apabila membunuh bakteri yang masuk bersama makanan.
dilakukan dalam produksi asam lambung berlebih juga akan Produksi asam lambung yang berlebih juga merugikan
antisipasi merugikan kita. Dilambung manusia dapat bagi tubuh kita karena akan membuat perut melilit dan
kelainan/penyakit timbulnya radang pada dinding lambung. sakit, perut kembung serta kondisi parahnya kerusakan
yang dapat terjadi Keadaaan ini bisa terjadi karena jumlah dinding lambung dan menimbulkan radang.
pada sistem makanan yang masuk sedikit, sedangkan Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerugian
pencernaan produksi getah lambung, khususnya HCL tinggi dari produksi asam lambung berlebih yaitu makan teratur
makanan pada sehingga selaput dinding lambung mengalami dan tepat waktu, mengurangi makanan yang tidak memicu
manusia radang atau ulkus. Kemukakanlah pendapatmu produksi asam lambung berlebih seperti mengurangi kopi,
untuk mengurangi terjadinya radang tersebut! miras, makanan asam dan pedas, kubis dan sawi.
 Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan 4
menyebutkan alasan dengan tepat
 Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat namun 3
259

alasan kurang tepat


 Jika mampu menuliskan jawaban kurang tepat namun 2
alasan tidak tepat
 Jika jwaban dan alasan tidak tepat 1
 Jika tidak menjawab 0

6. Merencanakan hal C6 Usus besar berfungsi mengontrol kadar air sisa Apabila usus besar terlalu bayak proses reabsorpsi air,
yang harus makanan. Seseorang mengalami kesulitan saat maka feses akan keras dan memungkinkan terjadinya
dlakukan dalam buang air besar, dia harus mengejan kuat dalam sembelit/susah buang air besar karena fesesnya keras.
antisipasi proses defekasinya dalam satu minggu pun Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari sembelit
kelainan/penyakit hanya BAB kurang dari 3 kali. Cobalah kamu adalah perbanyak makan makanan yang berserat tinggi,
yang dapat terjadi jabarkan pendapatmu dan solusimu untuk banyak minum air putih dan jangan menahan buang air
pada sistem masalah tersebut! besar.
pencernaan  Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan 4
makanan pada menyebutkan solusi minimal 3 dengan tepat
manusia  Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan 3
menyebutkan solusi hanya 1 dengan tepat
 Jika mampu menuliskan jawaban kurang tepat dan solusi 2
kurang tepat
 Jika mampu menuliskan jwaban dan alasan tidak tepat 1
 Jika tidak menjawab 0

7. Menganalisis C4 Gambar a. kwashiorkor : kekurangan protein


hubungan b. obesitas : kelebihan karbohidrat
keterkaitan antara a. zat makanan yang mempengaruhi kondisi a yaitu
kandungan zat protein. Protein berfungsi sebagai menghasilkan energi,
makanan dengan membangun sel dan jaringan baru, mengganti sel dan
kelainan/penyakit jaringan yang rusak, menghasilkan materi pokok seperti
yang dapat terjadi enzim, hormon, antibodi dan kromosom, menjaga
pada sistem kestabilan cairan tubuh dan berperan sebgai penyangga
pencernaan (buffer) pH.
makanan manusia b. zat yang mempengaruhi kondisi b yaitu karbohidrat .
karbohidrat berfungsi untuk sumber energi utama,
a. berperan penting dalam menjaga metabolisme, menjaga
260

keseimbangan asam dan basa, pembentukan struktur


sel,jaringan dan organ tubuh.
 Bila jawaban tepat dan alasan tepat 4
 Bila jawaban tepat, namun alasan kurang tepat 3
 Bila jawaban kurang tepat dan alasan kurang tepat 2
 Bila jawaban dan alasan tidak tepat 1
 Tidak menjawab 0

b.
mengapa orang ada orang yang sangat kurus dan
sangat gemuk. Disebut apakah kondisi pada
gambar itu. Zat makanan apakah yang
mempengaruhi kondisi mereka, apakah fungsi
zat itu?
8. Merencanakan hal C6 Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% Dalam 1 hari dianjurkan minum 8 gelas atau sekitar 2,5
yang harus terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia liter perhari.
dilakukan dalam didalam tubuh terjadi pada medium air. Dalam Perencanaan
memenuhi satu hari berapa gelaskah aatau berapa literkah Pagi hari sebelum berangkat sekolah 1 gelas
kebutuhan nutrisi kita dianjurkan untuk minum, buatlah Selama disekolah 4 gelas
didalam tubuh perencanaanmu untuk minum yang cukup dalam Dari sore sampai malam dirumah 3 gelas
1 hari ketika dirumah dan disekolah!  Jika mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan 4
menyebutkan perencanaan dengan tepat
 Jika mampu menulsikan jawaban dengan tepat dan 3
perencanaan kurang tepat
 Jika mampu menuliskan jawaban kurang tepat dan 2
alasan tidak tepat
 Jika jawaban dan alasan tidak tepat 1
 Jika tidak menjawab 0

9. Menilai makanan C5 Saat ini banyak orang yang menginginkan Menurut pendapat saya, perkembangan zaman yang
cepat saji semuanya serba praktis cepat dan instant seperti membuat manusia hanya ingin praktis, cepat dan instant.
terhadap makanan cepat saji atau makanan instant. Maka mereka memilih makanan instant atau cepat saji
hubungan Padahal makanan instant hanya membuat perut padahal makanan tersebut tidak terlalu baik bagi kesehatan
keterkaitan antara kenyang namun nutrisi didalamnya belum tentu tubuh.
kandungan zat memenuhi angka kecukupan gizi tubuh kita. Banyak zat-zat kimia berbahaya didalam makanan instant
261

makanan dengan Bagaimana pendapatmu dan sikapmu tentang hal yang masuk kedalam tubuh. Sehingga harusnya
kelainan/penyakit tersebut? mengurangi dan menghindari makanan instant dan
yang dapat terjadi memakan makanan yang sehat setiap hari.
pada sistem  Bila jawaban tepat dan alasan tepat 4
pencernaan  Bila jawaban tepat, namun alasan kurang tepat 3
makanan manusia  Bila jawaban kurang tepat dan alasan kurang tepat 2
 Bila jawaban dan alasan tidak tepat 1
 Tidak menjawab 0
10 Membuat C6 Jika kalian ingin melakukan percobaan menguji Bahan
rancangan kandungan makanan protein. Buatlah rancangan Nasi, Telur ,Susu, Tempe
percobaan percobaannya, dan bagaimanakah kita Alat:
pengujian mengetahui bahan tersebut mengandung amilum Alu dan mortal
kandungan zat dan protein! Pipet, plat tetes
dalam makanan Reagen biuret
melalui uji Larutan lugol
makanan Cara kerja
sederhana Haluskan bahan tersebut dengan alu dan mortal
Kemudian ambil sample bahan kedalam plat tetes
Teteskanlah reagen biuret pada masing-masing sample dan
aduklah menggunakan batang tusuk gigi.
Uji positif jika terbentuk warna ungu pada sampel
Sampel makanan yang diuji berwarna ungu menunjukkan
makanan tersebut mengandung protein.
Ambil sampel bahan yang sudah dihaluskan kedalam plat
tetes kemudian teteskan larutan lugol/iodin cair aduk paki
tusuk gigi.
Jika menunjukkan warna biru kehitaman, berarti bahan
makanan tersebut positf mengandung amilum.
 Jika mampu menuliskan alat dan bahan cara kerja dan
hasil uji positif dengan tepat dan lengkap 6
 Jika mampu menuliskan alat dan bahan cara kerja dan
hasil uji posistif dengan tepat namun kurang lengkap 5
 Jika mampu menuliskan jawaban alat dan bahan dan
cara kerja dan hasil uji positif kurang tepat dan kurang 4
lengkap
262

 Jika mampu menuliskan alat dan bahan dan cara kerja 3


tanpa hasil uji positif
 Jika mampu menuliskan alat dan bahan dan cara kerja 2
namun kurang tepat
 Jika mampu menuliskan alat dan bahan dan cara kerja 1
tidak tepat
 Jika tidak menjawab 0
11 Menganalisis C4 Ketika sedang santai, sapi biasanya mengunyah- Sapi mengunyah makanannya dua kali karena sapi
struktur,fungsi ngunyah, atau biasa kita kenal dengan istilah memakan rerumputan yang memiliki zat selulosa yang
dan proses sistem memeah biak. Mengapa sapi melakukan proses sulit dicerna.
pencernaan pada mengunyah makanannya dua kali? ketika proses awal makanan masuk dan dikunyah
hewan ruminansia kemudian masuk ke esofagus menuju rumen dan
(sapi) retikulum. Didalam rumen makanan disimpan sementara
kemudian menuju retikulum dan dicerna secara kimiawi
dan dibentuk menjadi gumpalan kasar yang disebut bolus.
Gumpalan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk
dikunyah ulang sampai lumat oleh geraham sesudah itu
ditelan lagi masuk melewati esofagus,rumen dan
retikulum lalu ke omasum dan selanjutnya ke aboasum.
 Bila jawaban tepat dan alasan tepat 4
 Bila jawaban tepat, namun alasan kurang tepat 3
 Bila jawaban kurang tepat dan alasan kurang tepat 2
 Bila jawaban dan alsan tidak tepat 1
 Tidak menjawab 0
12. Memeriksa C5 Berbagai penyakit dapat masuk kedalam tubuh Penyakit dapat masuk kedalam tubuh melalui sistem
kandungan zat melalui sistem pencernaan makanan. Misalnya pencernaan makanan terutama dari makanan yang kita
makanan dengan diare, diare dapat diderita oleh siapapun yang konsusmsi. Makanan yang tidak bersih proses
kelainan/penyakit mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi memasaknya dan penyimpanannya serta makanan yang
yang dapat terjadi mikroorganisme. Kemukakanlah pendapatmu terkontaminasi oleh mikroorganisme dapat menyebabkan
pada sistem mengenai hal tersebut terkait dengan terjadinya diare karena didalam usus halus dan besar terjadi
pencernaan diare! pergerakan otot yang cepat sehingga kurangnya proses
makanan manusia penyerapan air didalam usus besar menyebabkan feses
yang keluar menjadi encer.
 Bila jawaban tepat dan alasan tepat 4
263

 Bila jawaban tepat, namun alasan kurang tepat 3


 Bila jawaban kurang tepat dan alasan kurang tepat 2
 Bila jawaban dan alasan tidak tepat 1
 Tidak menjawab 0

13. Menilai C5 Seperti kita ketahui bahwa sayuran dan buah Menurut saya orang-orang tersebut memiliki selara
keterkaitan buah merupakan makanan yang memiliki nilai gizi makanan yang berbeda namun mereka juga harus
dan sayuran yang baik bagi sistem pencernaan kita, seperti memperhatikan kebutuhan akan vitamin dan serat bagi
dalam fungsi kandungan vitamin dalam buah dan kandungan tubuhnya sehingga seharusnya mereka mencari alternatif
kandungan serat dalam sayuran namun beberapa orang tidak makanan yang lain yang mengandung vitamin dan serat
makanan menyukai sayur atau buah. Bagaimana yang cukup untuk tubuhnya.
pendapatmu tentang hal tersebut terkait dengan hal tersebut bisa didapatkan dengan mengkonsumsi
kebutuhan vitamin dan yang terkandung dalam suplemen makanan yang mengandung vitamin dan serat
buah dan sayuran? sebagai pengganti buah dan sayuran yang baik khususnya
untuk beberapa orang yang tidak suka buah dan sayur.
 Bila jawaban tepat dan alasan tepat 4
 Bila jawaban tepat, namun alasan kurang tepat 3
 Bila jawaban kurang tepat dan alasan kurang tepat 2
 Bila jawaban dan alasan tidak tepat 1
 Tidak menjawab 0

14. Menilai C5 Iklan di televisi banyak yang menampilkan Menurut pendapat saya minuman berenergi itu memiliki
keterkaitan antara minuman berenergi dengan berbagai macam rasa kandungan kafein dan taurin serta beberapa vitamin,
kandungan dan dipercaya mampu mengurangi kantuk dan mineral dan gula. Minuman berenergi memang nyatanya
minuman menambah energi tubuh. Bagaimana mampu menambah energi . Pada metabolisme tubuh,
berenergi pendapatmu tentang kandungan minuman kafein akan diabsorbsi dengan sempurna dalam sistem
terhadap proses berenergi terkait dengan proses pencernaan pencernaan dalam waktu 30-60 menit. Efek maksimum
sistem pencernaan manusia? kafein yang terjadi pada otak akan muncul dalam waktu
makanan manusia dua jam.Namun, apabila kita terlalu banyak dan setiap hari
mengkonsumsi minuman berenergi akan berdampak negtif
seperti kandungan kafeinnya merupakan zat yang dapat
membuat seseorang ketagihan jika berlebihan dalam
mengkonsumsinya bagi tubuh kita.
 Bila jawaban tepat dan alasan tepat 4
264

 Bila jawaban tepat, namun alasan kurang tepat 3


 Bila jawaban kurang tepat dan alasan kurang tepat 2
 Bila jwaban dan alasan tidak tepat 1
 Tidak menjawab 0

Penilaian : {(jumlah skor x 100) : total skor(57))}


Lampiran 10 265
Soal Pretest dan Posttest
Instrumen
SOAL SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Nama :
Hari/tanggal :
Kelas :
Petunjuk pengisian
1. Bacalah Bismillah sebelum anda memulai mengerjakan soal
2. Periksa dan bacalah soal-sola dengan teliti sebelum anda menjawabnya
3. Apabila ada soal yang kurang jelas, mintalah penjelasan kepada pengawas
4. Dahulukan menjawab soal yang anda anggap mudah
5. Periksalah seluruh jawabab anda sebelum diserahkan kepada pengawas

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat !

1. Seorang karyawan pria jarang sarapan pagi hari karena kesibukannya bekerja. Hingga suatu
hari dia merasakan perutnya melilit dibagian dekat dada atau di ulu hati, terasa sakit, perih
dan perut kembung. Kemungkinan gejala apakah yang diderita pria itu, diakibatkan oleh
apakah gejala yang terjadi, jelaskan berdasarkan kelainan yang terjadi pada organ yang
bermasalah!

2. Orang indonesia mayoritas muslim, dalam satu bulan kita wajib ibadah puasa ramadhan.
Selama berpuasa kita tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Makanan yang
dimakan saat sahur harus mengandung karbohidrat, protein, lemak air, vitamin dan mineral
yang cukup. Sumber dari karbohidrat yang dimakan biasanya nasi, sumber dari protein
hewani biasa yang dimakan adalah daging dan sumber dari lemak biasa yang dimakan adalah
susu. Namun, Ketika makan sahur sangat dianjurkan untuk lebih memperbanyak
mengkonsumsi asupan protein ketimbang karbohidrat dan lemak, mengapa demikian?
266

3. Saat sedang makan, orang tua sering menasehati anaknya untuk tidak banyak bicara dan
banyak tertawa. Mengapa demikian?

4. Makanan yang kita makan mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Mengapa hanya
karbohidrat yang dapat dicerna secara kimiawi didalam mulut? dan dimana terjadinya proses
mencerna protein dan lemak?
267

5. Lambung manusia mengeluarkan asam lambung yang menguntungkan bagi kita, namun
apabila produksi asam lambung berlebih juga akan merugikan kita. Dilambung manusia dapat
timbulnya radang pada dinding lambung. Keadaaan ini bisa terjadi karena jumlah makanan
yang masuk sedikit, sedangkan produksi getah lambung, khususnya HCL tinggi sehingga
selaput dinding lambung mengalami radang atau ulkus. Kemukakanlah pendapatmu untuk
mengurangi terjadinya radang tersebut!

6. Usus besar berfungsi mengontrol kadar air sisa makanan. Seseorang mengalami kesulitan saat
buang air besar, dia harus mengejan kuat dalam proses defekasinya dalam satu minggu pun
hanya BAB kurang dari 3 kali. Cobalah kamu jabarkan pendapatmu dan solusimu untuk
masalah tersebut!
268

Gambar

a. b.
7. Mengapa orang ada orang yang sangat kurus dan sangat gemuk. Disebut apakah kondisi pada
gambar itu. Zat makanan apakah yang mempengaruhi kondisi mereka, apakah fungsi zat itu?
269

8. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia
didalam tubuh terjadi pada medium air. Dalam satu hari berapa gelaskah aatau berapa literkah
kita dianjurkan untuk minum, buatlah perencanaanmu untuk minum yang cukup dalam 1 hari
ketika dirumah dan disekolah!

9. Saat ini banyak orang yang menginginkan semuanya serba praktis cepat dan instant seperti
makanan cepat saji atau makanan instant. Padahal makanan instant hanya membuat perut
kenyang namun nutrisi didalamnya belum tentu memenuhi angka kecukupan gizi tubuh kita.
Bagaimana pendapatmu dan sikapmu tentang hal tersebut?
270

10. Jika kalian ingin melakukan percobaan menguji kandungan makanan protein. Buatlah
rancangan percobaannya, dan bagaimanakah kita mengetahui bahan tersebut mengandung
amilum dan protein!
271

11. Ketika sedang santai, sapi biasanya mengunyah-ngunyah, atau biasa kita kenal dengan istilah
memeah biak. Mengapa sapi melakukan proses mengunyah makanannya dua kali?

12. Berbagai penyakit dapat masuk kedalam tubuh melalui sistem pencernaan makanan. Misalnya
diare, diare dapat diderita oleh siapun yang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi
mikroorganisme. Kemukakanlah pendapatmu mengenai hal tersebut terkait dengan terjadinya
diare!
272

13. Seperti kita ketahui bahwa sayuran dan buah merupakan makanan yang memiliki nilai gizi
yang baik bagi sistem pencernaan kita, seperti kandungan vitamin dalam buah dan kandungan
serat dalam sayuran namun beberapa orang tidak menyukai sayur atau buah. Bagaimana
pendapatmu tentang hal tersebut terkait dengan kebutuhan vitamin dan serta yang terkandung
dalam buah dan sayuran?

14. Iklan di televisi banyak yang menampilkan minuman berenergi dengan berbagai macam rasa
dan dipercaya mampu mengurangi kantuk dan menambah energi tubuh. Bagaimana
pendapatmu tentang kandungan minuman berenergi terkait dengan proses pencernaan
manusia?
Lampiran 11 273

DATA NILAI PRETEST - POST TES T KELAS EKSPERIMEN dan KONTROL


SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

No. Kode Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Pretest Post Test Pretest Post Test
1 A 39,22 78,43 37,25 58,82
2 B 29,41 68,63 45,10 80,39
3 C 50,98 88,24 33,33 62,75
4 D 54,90 82,35 29,41 54,90
5 E 52,94 90,20 35,29 58,82
6 F 47,06 70,59 31,37 52,94
7 G 41,18 78,43 33,33 60,78
8 H 29,41 68,63 49,02 80,39
9 I 41,18 76,47 37,25 60,78
10 J 49,02 80,39 54,90 82,35
11 K 29,41 54,90 41,18 66,67
12 L 49,02 80,39 35,29 60,78
13 M 31,37 54,90 33,33 76,47
14 N 39,22 74,51 35,29 56,86
15 O 50,98 76,47 27,45 47,06
16 P 43,14 74,51 29,41 50,98
17 Q 39,22 82,35 39,22 62,75
18 R 45,10 76,47 43,14 74,51
19 S 50,98 86,27 45,10 78,43
20 T 21,57 47,06 45,10 80,39
21 U 54,90 88,24 29,41 58,82
22 V 37,25 64,71 45,10 78,43
23 W 23,53 60,78 37,25 70,59
24 X 29,41 47,06 39,22 54,90
25 Y 49,02 88,24 49,02 72,55
26 Z 33,33 54,90 52,94 82,35
27 AA 50,98 64,71 45,10 72,55
28 BB 47,06 70,59 41,18 50,98
29 CC 49,02 90,20 43,14 86,27
30 DD 41,18 88,24 37,25 80,39
31 EE 54,90 88,24 23,53 43,14
32 FF 25,49 72,55 43,14 78,43
MAX 54,90 90,20 54,90 86,27
MIN 21,57 47,06 23,53 43,14
SD 9,99 12,63 7,52 12,18
MEDIAN 42,16 76,47 38,24 64,71
MODUS 29,41 88,24 45,10 80,39
VARIAN 99,90 159,49 56,49 148,31
MEAN 41,61 74,02 38,97 66,79
N 32 32
Lampiran 12 274

HASIL PRETEST KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI HASIL POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
SMAN 8 TANGERANG SELATAN SMAN 8 TANGERANG SELATAN

PRETEST POSTTEST
NO. KODE NO. KODE
EKSPERIMEN KONTROL EKSPERIMEN KONTROL
C4 C5 C6 C4 C5 C6 C4 C5 C6 C4 C5 C6
1 A 36,84 35,00 50,00 31,58 45,00 33,33 1 A 73,68 70,00 100,00 52,63 65,00 58,33
2 B 31,58 30,00 25,00 42,11 40,00 58,33 2 B 68,42 70,00 66,67 84,21 80,00 75,00
3 C 52,63 40,00 66,67 21,05 30,00 58,33 3 C 94,74 85,00 83,33 47,37 70,00 75,00
4 D 52,63 50,00 66,67 42,11 25,00 16,67 4 D 89,47 75,00 83,33 52,63 55,00 58,33
5 E 36,84 60,00 66,67 10,53 30,00 83,33 5 E 100,00 80,00 91,67 42,11 65,00 75,00
6 F 63,16 45,00 25,00 15,79 30,00 58,33 6 F 63,16 80,00 66,67 63,16 50,00 41,67
7 G 42,11 35,00 50,00 15,79 40,00 50,00 7 G 73,68 70,00 100,00 57,89 60,00 66,67
8 H 10,53 40,00 41,67 42,11 35,00 83,33 8 H 63,16 75,00 66,67 89,47 65,00 91,67
9 I 26,32 50,00 50,00 26,32 40,00 50,00 9 I 78,95 75,00 75,00 52,63 65,00 66,67
10 J 47,37 55,00 41,67 47,37 55,00 66,67 10 J 73,68 75,00 100,00 89,47 70,00 91,67
11 K 26,32 20,00 50,00 31,58 45,00 50,00 11 K 57,89 45,00 66,67 57,89 70,00 75,00
12 L 47,37 35,00 75,00 36,84 20,00 58,33 12 L 78,95 80,00 83,33 63,16 50,00 75,00
13 M 31,58 20,00 50,00 36,84 20,00 50,00 13 M 63,16 50,00 50,00 84,21 60,00 91,67
14 N 36,84 35,00 50,00 21,05 35,00 58,33 14 N 78,95 75,00 66,67 52,63 55,00 66,67
15 O 52,63 45,00 58,33 21,05 20,00 50,00 15 O 68,42 80,00 83,33 36,84 45,00 66,67
16 P 42,11 40,00 50,00 26,32 20,00 50,00 16 P 68,42 70,00 91,67 47,37 45,00 66,67
17 Q 42,11 40,00 33,33 31,58 50,00 33,33 17 Q 78,95 80,00 91,67 57,89 65,00 66,67
18 R 31,58 55,00 50,00 47,37 35,00 50,00 18 R 73,68 65,00 100,00 68,42 80,00 75,00
19 S 42,11 50,00 66,67 42,11 40,00 58,33 19 S 94,74 80,00 83,33 63,16 85,00 91,67
20 T 15,79 25,00 25,00 47,37 40,00 50,00 20 T 52,63 40,00 50,00 84,21 70,00 91,67
21 U 68,42 55,00 33,33 26,32 25,00 41,67 21 U 94,74 85,00 83,33 63,16 50,00 66,67
22 V 31,58 35,00 50,00 42,11 40,00 58,33 22 V 68,42 60,00 66,67 63,16 85,00 91,67
23 W 21,05 15,00 41,67 26,32 40,00 50,00 23 W 73,68 45,00 66,67 68,42 70,00 75,00
24 X 31,58 30,00 25,00 42,11 30,00 50,00 24 X 52,63 40,00 50,00 52,63 50,00 66,67
25 Y 42,11 45,00 66,67 36,84 50,00 66,67 25 Y 94,74 85,00 83,33 57,89 80,00 83,33
26 Z 31,58 25,00 50,00 42,11 55,00 66,67 26 Z 63,16 50,00 50,00 89,47 80,00 75,00
27 AA 47,37 40,00 75,00 21,05 55,00 66,67 27 AA 73,68 55,00 66,67 57,89 80,00 83,33
28 BB 42,11 45,00 58,33 36,84 30,00 66,67 28 BB 78,95 65,00 66,67 52,63 40,00 66,67
29 CC 42,11 55,00 50,00 36,84 40,00 58,33 29 CC 100,00 80,00 91,67 89,47 80,00 91,67
30 DD 42,11 35,00 50,00 31,58 35,00 50,00 30 DD 100,00 80,00 83,33 78,95 80,00 83,33
31 EE 63,16 45,00 58,33 15,79 25,00 33,33 31 EE 100,00 80,00 83,33 42,11 45,00 41,67
32 FF 15,79 25,00 41,67 36,84 45,00 50,00 32 FF 84,21 60,00 75,00 73,68 80,00 83,33
MEAN 38,98 39,22 49,74 32,24 36,41 53,91 MEAN 77,47 68,91 77,08 63,65 65,31 74,22
MEDIAN 42,11 40,00 50,00 34,21 37,50 50,00 MEDIAN 73,68 75,00 83,33 60,53 65,00 75,00
MODUS 42,11 35,00 50,00 42,11 40,00 50,00 MODUS 73,68 80,00 66,67 52,63 80,00 66,67
SD 13,62 11,58 14,12 10,51 10,49 13,55 SD 14,23 13,90 15,26 15,44 13,56 13,45
VARIAN 185,61 134,05 199,30 110,36 110,06 183,62 VARIAN 202,37 193,12 232,97 238,33 183,77 180,82
MAX 68,42 60,00 75,00 47,37 55,00 83,33 MAX 100,00 85,00 100,00 89,47 85,00 91,67
MIN 10,53 15,00 25,00 10,53 20,00 16,67 MIN 52,63 40,00 50,00 36,84 40,00 41,67
Lampiran 12 275

HASIL PRETEST KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


BERDASARKAN SUB-KONSEP
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
SMAN 8 TANGERANG SELATAN

PRETEST dan Posttest


EKSPERIMEN KONTROL
NO. KODE
Sub-Konsep 1 Sub-Konsep 2 Sub-Konsep 3 Sub-Konsep 1 Sub-Konsep 2 Sub-Konsep 3
Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
1 A 34,78 86,96 45,83 75,00 0,00 50,00 39,13 60,87 41,67 65,00 0,00 25,00
2 B 30,43 65,22 29,17 75,00 25,00 50,00 39,13 78,26 54,17 80,00 25,00 50,00
3 C 56,52 86,96 54,17 87,50 0,00 100,00 34,78 65,22 37,50 70,00 0,00 25,00
4 D 52,17 82,61 62,50 83,33 25,00 75,00 26,09 47,83 29,17 55,00 50,00 50,00
5 E 65,22 91,30 50,00 87,50 0,00 100,00 39,13 52,17 33,33 65,00 25,00 50,00
6 F 60,87 73,91 37,50 66,67 75,00 75,00 39,13 52,17 29,17 50,00 0,00 100,00
7 G 47,83 86,96 50,00 75,00 0,00 50,00 30,43 56,52 41,67 60,00 0,00 50,00
8 H 26,09 73,91 37,50 62,50 0,00 75,00 56,52 91,30 45,83 65,00 25,00 100,00
9 I 34,78 78,26 45,83 75,00 25,00 75,00 34,78 60,87 45,83 65,00 0,00 25,00
10 J 60,87 86,96 45,83 79,17 0,00 50,00 56,52 82,61 54,17 70,00 50,00 75,00
11 K 0,00 52,17 37,50 58,33 25,00 50,00 34,78 69,57 54,17 70,00 0,00 25,00
12 L 21,74 82,61 58,33 83,33 25,00 50,00 34,78 60,87 37,50 50,00 25,00 50,00
13 M 43,48 56,52 33,33 45,83 25,00 100,00 30,43 73,91 33,33 60,00 50,00 75,00
14 N 30,43 69,57 45,83 83,33 0,00 50,00 34,78 52,17 37,50 55,00 25,00 75,00
15 O 39,13 73,91 50,00 79,17 50,00 75,00 21,74 52,17 33,33 45,00 25,00 0,00
16 P 52,17 69,57 50,00 83,33 25,00 50,00 30,43 52,17 33,33 45,00 0,00 25,00
17 Q 39,13 82,61 37,50 83,33 25,00 75,00 39,13 60,87 41,67 65,00 25,00 50,00
18 R 39,13 86,96 50,00 70,83 50,00 50,00 39,13 65,22 45,83 80,00 50,00 75,00
19 S 43,48 82,61 50,00 91,67 0,00 75,00 47,83 78,26 45,83 85,00 25,00 50,00
20 T 60,87 39,13 25,00 54,17 0,00 50,00 47,83 91,30 45,83 70,00 25,00 100,00
21 U 17,39 86,96 66,67 87,50 50,00 100,00 30,43 56,52 29,17 50,00 25,00 100,00
22 V 43,48 56,52 41,67 70,83 25,00 75,00 52,17 78,26 41,67 85,00 25,00 50,00
23 W 34,78 56,52 29,17 66,67 0,00 50,00 30,43 78,26 50,00 70,00 0,00 25,00
24 X 21,74 39,13 25,00 54,17 0,00 50,00 30,43 52,17 45,83 50,00 50,00 50,00
25 Y 39,13 86,96 54,17 87,50 0,00 100,00 52,17 69,57 54,17 80,00 0,00 25,00
26 Z 65,22 56,52 33,33 45,83 25,00 100,00 56,52 78,26 54,17 80,00 25,00 50,00
27 AA 34,78 60,87 54,17 70,83 50,00 50,00 43,48 69,57 50,00 80,00 25,00 75,00
28 BB 52,17 73,91 54,17 66,67 0,00 75,00 43,48 52,17 37,50 40,00 50,00 25,00
29 CC 47,83 91,30 54,17 87,50 0,00 100,00 47,83 91,30 41,67 80,00 25,00 100,00
30 DD 52,17 86,96 50,00 87,50 0,00 100,00 34,78 82,61 45,83 80,00 0,00 50,00
31 EE 43,48 86,96 54,17 87,50 50,00 100,00 26,09 34,78 25,00 45,00 0,00 25,00
32 FF 56,52 73,91 29,17 66,67 0,00 100,00 47,83 82,61 45,83 80,00 0,00 25,00
MEAN 42,12 73,91 45,05 74,35 17,97 72,66 39,13 66,58 41,93 65,31 20,31 52,34
MEDIAN 43,48 76,09 47,92 75,00 12,50 75,00 39,13 65,22 41,67 65,00 25,00 50,00
MODUS 34,78 86,96 50,00 87,50 0,00 50,00 39,13 52,17 45,83 80,00 25,00 50,00
SD 15,04 14,86 10,92 12,79 21,28 21,40 9,50 14,50 8,33 13,56 18,45 27,94
VARIAN 226,16 220,75 119,22 163,65 453,00 458,04 90,25 210,30 69,37 183,77 340,22 780,62
MAX 65,22 91,30 66,67 91,67 75,00 100,00 56,52 91,30 54,17 85,00 50,00 100,00
MIN 0,00 39,13 25,00 45,83 0,00 50,00 21,74 34,78 25,00 40,00 0,00 0,00
Lampiran 13 276

HASIL PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA


KELAS EKSPERIMEN
SMAN 8 TANGERANG SELATAN

Indikator C4 Indikator C5 Indikator C6


No. Kode Nilai Per LKS 1 Nilai Per LKS 1 LKS 2 Nilai Per
LKS 1 LKS 2 LKS 3 ∑ LKS 2 LKS 3 ∑ LKS 3 ∑
indikator indikator indikator
1 A 62,50 62,50 75,00 200,00 66,67 100,00 100,00 100,00 300,00 100,00 75,00 81,25 93,75 250,00 83,33
2 B 75,00 43,75 25,00 143,75 47,92 100,00 12,50 37,50 150,00 50,00 37,50 18,75 25,00 81,25 27,08
3 C 68,75 68,75 81,25 218,75 72,92 62,50 87,50 100,00 250,00 83,33 56,25 75,00 81,25 212,50 70,83
4 D 75,00 68,75 87,50 231,25 77,08 87,50 87,50 100,00 275,00 91,67 75,00 81,25 93,75 250,00 83,33
5 E 56,25 75,00 81,25 212,50 70,83 87,50 87,50 100,00 275,00 91,67 75,00 81,25 93,75 250,00 83,33
6 F 68,75 68,75 87,50 225,00 75,00 87,50 100,00 100,00 287,50 95,83 81,25 87,50 100,00 268,75 89,58
7 G 75,00 81,25 87,50 243,75 81,25 100,00 87,50 100,00 287,50 95,83 81,25 68,75 100,00 250,00 83,33
8 H 37,50 50,00 68,75 156,25 52,08 75,00 62,50 75,00 212,50 70,83 56,25 56,25 81,25 193,75 64,58
9 I 68,75 50,00 50,00 168,75 56,25 87,50 62,50 25,00 175,00 58,33 62,50 56,25 50,00 168,75 56,25
10 J 75,00 81,25 87,50 243,75 81,25 100,00 87,50 100,00 287,50 95,83 75,00 75,00 100,00 250,00 83,33
11 K 37,50 56,25 25,00 118,75 39,58 0,00 0,00 25,00 25,00 8,33 37,50 43,75 18,75 100,00 33,33
12 L 62,50 75,00 62,50 200,00 66,67 87,50 100,00 100,00 287,50 95,83 75,00 68,75 87,50 231,25 77,08
13 M 43,75 31,25 25,00 100,00 33,33 87,50 0,00 0,00 87,50 29,17 75,00 25,00 18,75 118,75 39,58
14 N 68,75 81,25 62,50 212,50 70,83 87,50 87,50 87,50 262,50 87,50 75,00 75,00 93,75 243,75 81,25
15 O 75,00 81,25 56,25 212,50 70,83 87,50 87,50 12,50 187,50 62,50 75,00 81,25 62,50 218,75 72,92
16 P 62,50 75,00 87,50 225,00 75,00 100,00 75,00 100,00 275,00 91,67 75,00 62,50 87,50 225,00 75,00
17 Q 75,00 75,00 87,50 237,50 79,17 75,00 87,50 100,00 262,50 87,50 75,00 81,25 100,00 256,25 85,42
18 R 75,00 81,25 62,50 218,75 72,92 50,00 75,00 100,00 225,00 75,00 68,75 75,00 87,50 231,25 77,08
19 S 81,25 81,25 93,75 256,25 85,42 87,50 75,00 87,50 250,00 83,33 68,75 81,25 93,75 243,75 81,25
20 T 43,75 25,00 18,75 87,50 29,17 0,00 12,50 0,00 12,50 4,17 18,75 31,25 12,50 62,50 20,83
21 U 81,25 75,00 87,50 243,75 81,25 100,00 87,50 100,00 287,50 95,83 68,75 81,25 93,75 243,75 81,25
22 V 62,50 81,25 81,25 225,00 75,00 87,50 75,00 75,00 237,50 79,17 68,75 68,75 87,50 225,00 75,00
23 W 62,50 81,25 75,00 218,75 72,92 62,50 100,00 100,00 262,50 87,50 75,00 81,25 87,50 243,75 81,25
24 X 25,00 37,50 25,00 87,50 29,17 0,00 12,50 0,00 12,50 4,17 18,75 31,25 12,50 62,50 20,83
25 Y 56,25 81,25 93,75 231,25 77,08 100,00 100,00 87,50 287,50 95,83 81,25 81,25 93,75 256,25 85,42
26 Z 62,50 56,25 68,75 187,50 62,50 75,00 87,50 100,00 262,50 87,50 62,50 68,75 81,25 212,50 70,83
27 AA 18,75 25,00 31,25 75,00 25,00 0,00 12,50 25,00 37,50 12,50 25,00 43,75 31,25 100,00 33,33
28 BB 62,50 56,25 68,75 187,50 62,50 75,00 75,00 100,00 250,00 83,33 62,50 68,75 81,25 212,50 70,83
29 CC 75,00 75,00 56,25 206,25 68,75 87,50 100,00 37,50 225,00 75,00 68,75 75,00 50,00 193,75 64,58
30 DD 68,75 75,00 100,00 243,75 81,25 87,50 50,00 87,50 225,00 75,00 75,00 81,25 81,25 237,50 79,17
31 EE 56,25 81,25 87,50 225,00 75,00 100,00 87,50 100,00 287,50 95,83 87,50 87,50 93,75 268,75 89,58
32 FF 68,75 75,00 25,00 168,75 56,25 75,00 62,50 25,00 162,50 54,17 68,75 50,00 25,00 143,75 47,92
Jumlah 1987,50 2112,50 2112,50 6212,50 2070,83 2400,00 2225,00 2287,50 6912,50 2304,17 2081,25 2125,00 2300,00 6506,25 2168,75
MEAN 62,11 66,02 66,02 194,14 64,71 75,00 69,53 71,48 216,02 72,01 65,04 66,41 71,88 203,32 67,77
MEDIAN 65,63 75,00 71,88 212,50 70,83 87,50 87,50 93,75 250,00 83,33 71,88 75,00 87,50 228,13 76,04
MODUS 75,00 81,25 87,50 225,00 75,00 87,50 87,50 100,00 287,50 95,83 75,00 81,25 93,75 250,00 83,33
SD 15,63 17,67 25,15 51,44 17,15 31,27 32,37 37,60 88,63 29,54 18,09 19,23 30,29 63,18 21,06
VAR 244,3 312,34 632,4 2646,0118 294,00132 977,82 1047,8 1413,7 7855,1852 872,79836 327,27 369,83 917,34 3991,8961 443,54401
Lampiran 14 277

DATA RATA-RATA NILAI LKS PRAKTIKUM


KELAS EKSPERIMEN dan KONTROL
SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

No. Kode NILAI


EKSERIMEN KONTROL
1 A 96,00 73,33
2 B 64,00 73,33
3 C 80,00 53,33
4 D 92,00 66,67
5 E 96,00 60,00
6 F 96,00 53,33
7 G 96,00 66,67
8 H 60,00 80,00
9 I 80,00 66,67
10 J 84,00 93,33
11 K 40,00 73,33
12 L 76,00 60,00
13 M 40,00 80,00
14 N 96,00 60,00
15 O 76,00 53,33
16 P 80,00 53,33
17 Q 72,00 86,67
18 R 84,00 86,67
19 S 92,00 93,33
20 T 44,00 86,67
21 U 96,00 73,33
22 V 72,00 80,00
23 W 44,00 60,00
24 X 44,00 53,33
25 Y 96,00 86,67
26 Z 52,00 93,33
27 AA 60,00 66,67
28 BB 72,00 60,00
29 CC 96,00 93,33
30 DD 80,00 86,67
31 EE 96,00 73,33
32 FF 64,00 80,00
MAX 96,00 93,33
MIN 40,00 53,33
SD 19,16 13,58
MEDIAN 80,00 73,33
MODUS 96,00 73,33
VARIAN 367,23 184,54
MEAN 75,50 72,71
N 32
Lampiran 15 278

HASIL NILAI LKS HASIL NILAI LKS


KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
SMAN 8 TANGERANG SELATAN SMAN 8 TANGERANG SELATAN

Nilai LKS Nilai LKS


No. Kode No. Kode
1 2 3 1 2 3
1 A 75,00 77,50 87,50 1 A 72,22 72,22 77,78
2 B 65,00 27,50 27,50 2 B 83,33 83,33 88,89
3 C 62,50 75,00 85,00 3 C 72,22 72,22 77,78
4 D 77,50 77,50 92,50 4 D 72,22 72,22 72,22
5 E 70,00 80,00 90,00 5 E 72,22 77,78 61,11
6 F 77,50 82,50 95,00 6 F 22,22 66,67 44,44
7 G 82,50 77,50 95,00 7 G 77,78 77,78 72,22
8 H 52,50 55,00 75,00 8 H 83,33 83,33 83,33
9 I 70,00 55,00 45,00 9 I 72,22 83,33 72,22
10 J 80,00 80,00 95,00 10 J 83,33 88,89 88,89
11 K 30,00 40,00 22,50 11 K 66,67 61,11 66,67
12 L 72,50 77,50 80,00 12 L 72,22 61,11 66,67
13 M 65,00 22,50 17,50 13 M 66,67 77,78 66,67
14 N 75,00 80,00 80,00 14 N 66,67 72,22 83,33
15 O 77,50 82,50 50,00 15 O 66,67 66,67 44,44
16 P 75,00 70,00 90,00 16 P 66,67 72,22 55,56
17 Q 75,00 80,00 95,00 17 Q 72,22 72,22 72,22
18 R 67,50 77,50 80,00 18 R 66,67 83,33 50,00
19 S 77,50 80,00 92,50 19 S 83,33 88,89 88,89
20 T 25,00 25,00 12,50 20 T 66,67 94,44 66,67
21 U 80,00 80,00 92,50 21 U 83,33 83,33 88,89
22 V 70,00 75,00 82,50 22 V 83,33 83,33 88,89
23 W 67,50 85,00 85,00 23 W 83,33 83,33 22,22
24 X 17,50 30,00 15,00 24 X 66,67 44,44 55,56
25 Y 75,00 85,00 92,50 25 Y 83,33 83,33 88,89
26 Z 65,00 67,50 80,00 26 Z 83,33 94,44 83,33
27 AA 17,50 30,00 30,00 27 AA 83,33 66,67 66,67
28 BB 65,00 65,00 80,00 28 BB 72,22 72,22 66,67
29 CC 75,00 80,00 50,00 29 CC 83,33 94,44 83,33
30 DD 75,00 72,50 90,00 30 DD 72,22 77,78 88,89
31 EE 77,50 85,00 92,50 31 EE 83,33 88,89 83,33
32 FF 70,00 62,50 25,00 32 FF 66,67 83,33 66,67
Jumlah 2107,50 2140,00 2222,50 Jumlah 2350,00 2483,33 2283,33
MEAN 65,86 66,88 69,45 MEAN 73,44 77,60 71,35
MEDIAN 71,25 77,50 81,25 MEDIAN 72,22 77,78 72,22
MODUS 75,00 80,00 92,50 MODUS 83,33 83,33 88,89
SD 17,85 20,03 28,88 SD 11,70 10,97 16,10
MAX 82,50 85 95 MAX 83,33 94,44 88,89
MIN 17,50 22,50 12,50 MIN 22,22 44,44 22,22
Lampiran 16 279

Perhitungan Uji Normalitas


(Pre test Kelas Eksperimen)

2 2
No x f fk x fx (fx) f(x^2) (X-Xbar)^2 (X-Xbar) f(X-Xbar)^2 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)| 41,61 9,99
1 21,57 1 1 465,21 21,57 465,21 465,21 321,53 -17,93 321,53 -2,01 0,02 0,03 0,01 0,01 mean sd
2 23,53 1 2 553,63 23,53 553,63 553,63 255,06 -15,97 255,06 -1,81 0,04 0,06 0,03 0,03
3 25,49 1 3 649,75 25,49 649,75 649,75 196,27 -14,01 196,27 -1,61 0,05 0,09 0,04 0,04
4 29,41 4 7 865,05 117,65 13.840,83 3.460,21 101,77 -10,09 407,09 -1,22 0,11 0,21 0,10 0,10
5 31,37 1 8 984,24 31,37 984,24 984,24 66,06 -8,13 66,06 -1,02 0,15 0,24 0,09 0,09
6 33,33 1 9 1.111,11 33,33 1.111,11 1.111,11 38,03 -6,17 38,03 -0,83 0,20 0,27 0,07 0,07
7 37,25 1 10 1.387,93 37,25 1.387,93 1.387,93 5,04 -2,25 5,04 -0,44 0,33 0,30 0,03 0,03
8 39,22 3 13 1.537,87 117,65 13.840,83 4.613,61 0,08 -0,28 0,24 -0,24 0,41 0,39 0,01 0,01
9 41,18 3 16 1.695,50 123,53 15.259,52 5.086,51 2,81 1,68 8,43 -0,04 0,48 0,48 0,00 0,00
10 43,14 1 17 1.860,82 43,14 1.860,82 1.860,82 13,23 3,64 13,23 0,15 0,56 0,52 0,05 0,05
11 45,10 1 18 2.033,83 45,10 2.033,83 2.033,83 31,34 5,60 31,34 0,35 0,64 0,55 0,09 0,09
12 47,06 2 20 2.214,53 94,12 8.858,13 4.429,07 57,14 7,56 114,27 0,55 0,71 0,61 0,10 0,10
13 49,02 4 24 2.402,92 196,08 38.446,75 9.611,69 90,62 9,52 362,49 0,74 0,77 0,73 0,04 0,04
14 50,98 4 28 2.599,00 203,92 41.584,01 10.396,00 131,80 11,48 527,20 0,94 0,83 0,85 0,02 0,02
15 52,94 1 29 2.802,77 52,94 2.802,77 2.802,77 180,67 13,44 180,67 1,13 0,87 0,88 0,01 0,01
16 54,90 3 32 3.014,23 164,71 27.128,03 9.042,68 237,22 15,40 711,66 1,33 0,91 0,97 0,06 0,06
32 0,10

Lhitung = 0,10
Ltabel = 0,1566242

Lv (Lhitung) adalah nilai terbesar dari lf(z)-s(z)l maka didapat 0.10 dan Lt didapat dari perhitungn rumus, Lt = 0.886/√n = 0.886/√32 = 0.1566242. jadi, Lv < Lt maka data berdistribusi normal.
Lampiran 16 280

Perhitungan Uji Normalitas


(Pretest Kelas Kontrol)
MEAN SD
No x f fk x2 fx (fx)2 f.(x^2) (X-Xbar)^2 (X-Xbar) f(X-Xbar)^2 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)| 38,97 7,52
1 23,53 1 1 553,63 23,53 553,63 553,63 255,06 -15,97 255,06 -2,05 0,02 0,03 0,01 0,01
2 27,45 1 2 753,56 27,45 753,56 753,56 145,18 -12,05 145,18 -1,53 0,06 0,06 0,00 0,00
3 29,41 3 5 865,05 88,24 7785,47 2595,16 101,77 -10,09 305,32 -1,27 0,10 0,15 0,05 0,05
4 31,37 1 6 984,24 31,37 984,24 984,24 66,06 -8,13 66,06 -1,01 0,16 0,18 0,03 0,03
5 33,33 3 9 1111,11 100,00 10000,00 3333,33 38,03 -6,17 114,08 -0,75 0,23 0,27 0,05 0,05
6 35,29 3 12 1245,67 105,88 11211,07 3737,02 17,69 -4,21 53,07 -0,49 0,31 0,36 0,05 0,05
7 37,25 4 16 1387,93 149,02 22206,84 5551,71 5,04 -2,25 20,16 -0,23 0,41 0,48 0,08 0,08
8 39,22 2 18 1537,87 78,43 6151,48 3075,74 0,08 -0,28 0,16 0,03 0,51 0,55 0,03 0,03
9 41,18 2 20 1695,50 82,35 6782,01 3391,00 2,81 1,68 5,62 0,29 0,62 0,61 0,01 0,01
10 43,14 3 23 1860,82 129,41 16747,40 5582,47 13,23 3,64 39,69 0,55 0,71 0,70 0,01 0,01
11 45,10 5 28 2033,83 225,49 50845,83 10169,17 31,34 5,60 156,69 0,81 0,79 0,85 0,06 0,06
12 49,02 2 30 2402,92 98,04 9611,69 4805,84 90,62 9,52 181,25 1,34 0,91 0,91 0,00 0,00
13 52,94 1 31 2802,77 52,94 2802,77 2802,77 180,67 13,44 180,67 1,86 0,97 0,94 0,03 0,03
14 54,90 1 32 3014,23 54,90 3014,23 3014,23 237,22 15,40 237,22 2,12 0,98 0,97 0,01 0,01
32 0,08

Lhitung = 0,08
Ltabel = 0,1566242

Lv (Lhitung) adalah nilai terbesar dari lf(z)-s(z)l maka didapat 0.08 dan Lt didapat dari perhitungn rumus, Lt = 0.886/√n = 0.886/√32 = 0.156642. jadi, Lv < Lt maka data berdistribusi normal.

uji hipotesis
Lampiran 16 281

Perhitungan Uji Normalitas


(Pretest Kelas Kontrol)
MEAN SD
No x f fk x2 fx (fx)2 f.(x^2) (X-Xbar)^2 (X-Xbar) f(X-Xbar)^2 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)| 74,02 12,63
1 47,06 2 2 2214,53 94,12 8858,13 4429,07 57,14 7,56 114,27 -2,13 0,02 0,06 0,04 0,04
2 54,90 3 5 3014,23 164,71 27128,03 9042,68 237,22 15,40 711,66 -1,51 0,07 0,15 0,09 0,09
3 60,78 1 6 3694,73 60,78 3694,73 3694,73 453,02 21,28 453,02 -1,05 0,15 0,18 0,03 0,03
4 64,71 2 8 4186,85 129,41 16747,40 8373,70 635,34 25,21 1270,67 -0,74 0,23 0,24 0,01 0,01
5 68,63 2 10 4709,73 137,25 18838,91 9419,45 848,41 29,13 1696,82 -0,43 0,33 0,30 0,03 0,03
6 70,59 2 12 4982,70 141,18 19930,80 9965,40 966,48 31,09 1932,96 -0,27 0,39 0,36 0,03 0,03
7 72,55 1 13 5263,36 72,55 5263,36 5263,36 1092,24 33,05 1092,24 -0,12 0,45 0,39 0,06 0,06
8 74,51 2 15 5551,71 149,02 22206,84 11103,42 1225,69 35,01 2451,37 0,04 0,52 0,45 0,06 0,06
9 76,47 3 18 5847,75 229,41 52629,76 17543,25 1366,82 36,97 4100,47 0,19 0,58 0,55 0,03 0,03
10 78,43 2 20 6151,48 156,86 24605,92 12302,96 1515,65 38,93 3031,30 0,35 0,64 0,61 0,03 0,03
11 80,39 2 22 6462,90 160,78 25851,60 12925,80 1672,17 40,89 3344,34 0,50 0,69 0,67 0,03 0,03
12 82,35 2 24 6782,01 164,71 27128,03 13564,01 1836,37 42,85 3672,75 0,66 0,75 0,73 0,02 0,02
13 86,27 1 25 7443,29 86,27 7443,29 7443,29 2187,85 46,77 2187,85 0,97 0,83 0,76 0,08 0,08
14 88,24 5 30 7785,47 441,18 194636,68 38927,34 2375,13 48,74 11875,64 1,13 0,87 0,91 0,04 0,04
15 90,20 2 32 8135,33 180,39 32541,33 16270,67 2570,09 50,70 5140,18 1,28 0,90 0,97 0,07 0,07
32 0,09

Lhitung = 0,09
Ltabel = 0,1566242

Lv (Lhitung) adalah nilai terbesar dari lf(z)-s(z)l maka didapat 0.09 dan Lt didapat dari perhitungn rumus, Lt = 0.886/√n = 0.886/√32 = 0.156642. jadi, Lv < Lt maka data berdistribusi normal.

uji hipotesis
Lampiran 16 282

Perhitungan Uji Normalitas


(Posttest Kelas Kontrol)

No x f fk x2 fx (fx)2 f.(x^2) (X-Xbar)^2 (Xi-Xbar) f(X-Xbar)^2 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)| mean sd
1 43,14 1 1 1860,82 43,14 1860,82 1860,82 13,23 3,64 13,23 -1,94 0,03 0,03 0,00 0,00 66,79 12,18
2 47,06 1 2 2214,53 47,06 2214,53 2214,53 57,14 7,56 57,14 -1,62 0,05 0,06 0,01 0,01
3 50,98 2 4 2599,00 101,96 10396,00 5198,00 131,80 11,48 263,60 -1,30 0,10 0,12 0,02 0,02
4 52,94 1 5 2802,77 52,94 2802,77 2802,77 180,67 13,44 180,67 -1,14 0,13 0,15 0,02 0,02
5 54,90 2 7 3014,23 109,80 12056,90 6028,45 237,22 15,40 474,44 -0,98 0,16 0,21 0,05 0,05
6 56,86 1 8 3233,37 56,86 3233,37 3233,37 301,46 17,36 301,46 -0,82 0,21 0,24 0,03 0,03
7 58,82 3 11 3460,21 176,47 31141,87 10380,62 373,40 19,32 1120,20 -0,65 0,26 0,33 0,08 0,08
8 60,78 3 14 3694,73 182,35 33252,60 11084,20 453,02 21,28 1359,07 -0,49 0,31 0,42 0,11 0,11
9 62,75 2 16 3936,95 125,49 15747,79 7873,89 540,33 23,25 1080,67 -0,33 0,37 0,48 0,11 0,11
10 66,67 1 17 4444,44 66,67 4444,44 4444,44 738,03 27,17 738,03 -0,01 0,50 0,52 0,02 0,02
11 70,59 1 18 4982,70 70,59 4982,70 4982,70 966,48 31,09 966,48 0,31 0,62 0,55 0,08 0,08
12 72,55 2 20 5263,36 145,10 21053,44 10526,72 1092,24 33,05 2184,48 0,47 0,68 0,61 0,08 0,08
13 74,51 1 21 5551,71 74,51 5551,71 5551,71 1225,69 35,01 1225,69 0,63 0,74 0,64 0,10 0,10
14 76,47 1 22 5847,75 76,47 5847,75 5847,75 1366,82 36,97 1366,82 0,79 0,79 0,67 0,12 0,12
15 78,43 3 25 6151,48 235,29 55363,32 18454,44 1515,65 38,93 4546,96 0,96 0,83 0,76 0,07 0,07
16 80,39 4 29 6462,90 321,57 103406,38 25851,60 1672,17 40,89 6688,67 1,12 0,87 0,88 0,01 0,01
17 82,35 2 31 6782,01 164,71 27128,03 13564,01 1836,37 42,85 3672,75 1,28 0,90 0,94 0,04 0,04
18 86,27 1 32 7443,29 86,27 7443,29 7443,29 2187,85 46,77 2187,85 1,60 0,95 0,97 0,02 0,02
32 0,12

Lhitung = 0,12
Ltabel = 0,156624

Lv (Lhitung) adalah nilai terbesar dari lf(z)-s(z)l maka didapat 0.12 dan Lt didapat dari perhitungn rumus, Lt = 0.886/√n = 0.886/√32 = 0.156624. jadi, Lv < Lt maka data berdistribusi normal.
Lampiran 17 283

UJI HOMOGENITAS Pre Test KELAS EKSPERIMEN dan KELAS KONTROL


SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

Uji Homogenitas Data Pretest


Kelas eksperimen Kelas kontrol
N 32 32
Mean (Xbar) 41,61 38,97
SD 9,99 7,52
Varians 99,90 56,49

pengujian homogenitas menggunakan uji Fisher dengan rumus

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠 2 99.90


F= = 2= = 1.768454
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑠 56.49
menentukan derajat kebebasan
Db= n-1, dengan varians terbesar sebagai dk pembilang dan varians terkecil sebagai dk penyebut
db1= 32-1 = 31
db2= 32-1= 31
Batas Kritis 5%
Ftabel (0,05;31;31)
untuk dk pembilang 31 dan dk penyebut 31 pada taraf signifikan 0,05
dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Sehingga dicari dengan rumus excel
(=FINV(0,05;31;31), didapatkan nilai F tabel sebesar 1,82213

F hitung < F tabel = 1,768454 < 1,82213 , sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas
eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen.
Lampiran 17 284

UJI HOMOGENITAS PostTest KELAS EKSPERIMEN dan KELAS KONTROL


SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

Uji Homogenitas Data Post test


Kelas eksperimen Kelas kontrol
N 32 32
Mean (Xbar) 74,02 66,79
SD 12,63 12,18
Varians 159,49 148,31

pengujian homogenitas menggunakan uji Fisher dengan rumus


𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠 2 159.49
F= = 2= = 1,07538
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑠 148.31

menentukan derajat kebebasan


Db= n-1, dengan varians terbesar sebagai dk pembilang dan varians terkecil sebagai dk penyebut
db1= 32-1 = 31
db2= 32-1= 31
Batas Kritis 5%
Ftabel (0,05;31;31)
untuk dk pembilang 31 2dan dk penyebut 31 pada taraf signifikan 0,05
dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Sehingga dicari dengan rumus excel
(=FINV(0,05;31;31), didapatkan nilai F tabel sebesar 1,82213

F hitung < F tabel = 1,075382 < 1,80448 , sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas
eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen.
Lampiran 18 285

UJI HIPOTESIS Pre Test KELAS EKSPERIMEN dan KELAS KONTROL


SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t dengan langkah-langkah berikut :
1. Perumusan hipotesis
H0 : µ1 ≤ µ2
H1(Ha) : µ1 ≥ µ2
2. Menentukan Kriteria Pengujian
Terima H0 , jika t hitung < t tabel , dalam hal lainya H1(Ha) ditolak

Uji Hipotesis Data Pretest 2. Menentukan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 3. Menentukan dk


Kelas eksperimen Kelas kontrol
N 32 32 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= dk = 𝑛1 + 𝑛2 − 2
Mean (Xbar) 41,61 38,97 dk = 32 + 32 - 2
SD 9,99 7,52 dk = 64 - 2
Varians 99,90 56,49 dk = 62
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 41.61 − 38.97
Data Pretest 1 1
1. Menentukan S 8.84279 32 + 32
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2.64
1+1
8.84279
32

S= 32 − 1 99.90 + 32 − 1 56.49 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2.64


32 + 32 − 2 8.84279 0,0625

S= 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2.64
31 99.90 + 31 56.49
8.84279 𝑥 0,25
62
2.64
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
S= 2.210
3096.9 + 1751.19
62
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,195

4848.09 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
S= pada taraf signifikansi α = 0.05 dengan dk 64 tidak didapatkan dari tabel.
62 Sehingga dicari dengan rumus Excel (=TINV (0,05;62)) dan didapatkan nilai t tabel sebesar
S = 78.195 1,998971517
S= 8.84279 kesimpulan
t hitung < t tabel yaitu 1.194570 < 1,998971 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
Artinya, tidak terdapat pengaruh LKS Berbasis PBL terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
pada kelas Eksperimen dan kontrol
sebelum diajarkan dengan model pembelajaran berbasis PBL
Lampiran 19 286

UJI HIPOTESIS Post Test KELAS EKSPERIMEN dan KELAS KONTROL


SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t dengan langkah-langkah berikut :
1. Perumusan hipotesis
H0 : µ1 ≤ µ2
H1(Ha) : µ1 ≥ µ2
2. Menentukan Kriteria Pengujian
Terima H0 , jika t hitung < t tabel , dalam hal lainya H1(Ha) ditolak

Uji Hipotesis Data Post test 2. Menentukan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 3. Menentukan dk


Kelas eksperimen Kelas kontrol
N 32 32 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= dk = 𝑛1 + 𝑛2 − 2
Mean (Xbar) 74,02 66,79 dk = 32 + 32 - 2
SD 12,63 12,18 dk = 64 - 2
Varians 159,49 148,31 dk = 62
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 74.02 − 66.79
Data Pretest 1 1
12.4056438 +
1. Menentukan S 32 32
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 7.23
1+1
12.405643
32

S= 32 − 1 159.49 + 32 − 1 148.31 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 7.23


32 + 32 − 2 12.405643 0,0625

S= 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 7.23
31 159.49 + 31 148.31 12.405643 𝑥 0,25
62
7.23
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
S= 3.101410
4944.19 + 4597.61
62
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,331

9541.8 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
S= pada taraf signifikansi α = 0.05 dengan dk 64 tidak didapatkan dari tabel.
62
Sehingga dicari dengan rumus Excel (=TINV (0,05;62)) dan didapatkan nilai t tabel sebesar
S= 153.9 1,998971517
S= 12.4056438 kesimpulan
t hitung < t tabel yaitu 2.331 > 1,99897 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya, terdapat pengaruh LKS Berbasis PBL terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
pada kelas Eksperimen
setelah diajarkan dengan model pembelajaran berbasis PBL
287
Lampiran 20
288
289
290
291
292
293
294
295
Lampiran 21
296
297
298
299
Lampiran 22
Lampiran 23 300
301
Lampiran 24

DOKUMENTASI PENELITIAN

KELAS EKSPERIMEN

KELAS KONTROL

Anda mungkin juga menyukai