Anda di halaman 1dari 5

Critical Journal Review

INQUIRY LEARNING

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Biologi

Dosen Pengampu: Ummi Nur Afinni Dwi Jayanti, M. Pd

Disusun oleh:

Selvia (0310202078)

Rizka Lucy Nadia (0310203067)

Indah Amelia Jupani (0310203059)

Fadilla Roji (0310202079)

Haiza (0310203097)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI - 2 FAKULTAS

ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SUMATERA UTARA2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal
Review. Tugas ini saya buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Perencanaa Pembelajaran
Biologi”

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Dosen mata kuliah yang bersangkutan yaitu Ibu " Ummi Nur Afinni Dwi Jayanti, M.
Pd" yang telah memberikan tugas kepada penulis demi menumbuh kembangkan wawasan dan
pengetahuan penulis.

Sebelumnya penulis memohon maaf apabila penulisan tugas ini jauh dari kata
sempurna. dan ini merupakan langkah yang baik demi kemajuan studi penulis. Oleh karena itu
penulis mengharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan pada penulisan
tugas selanjutnya.

Medan, 20 April 2022

Kelompok 8
I. IDENTITAS JURNAL

Nama Jurnal : Jurnal Education

Judul Jurnal : PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

DENGAN MULTIMEDIA DAN LINGKUNGAN RIIL TERHADAP

PRESTASI BELAJAR

Penulis : Rizhal Hendi Ristanto

Tahun Terbit : 2011

II. BIBLIOGRAFI PENULIS ARTIKEL JURNAL

Ristanto, Rizhal Hendi. 2011. “PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING


DENGAN MULTIMEDIA DAN LINGKUNGAN RIIL TERHADAP PRESTASI BELAJAR”
Volume 6 No.1 (Hal 53-68). Ngawi, Jawa Timur. Gelombangsamudra@gmail.com.

III. Fakta Unik Terkait Isi Artikel Jurnal Analisis, (kontribusi terhadap
perkembangan praktik pendidikan)

Dengan memperhatikan kompleksitas dan uniknya proses belajar, maka ketepatan


penggunaan media dan model pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Menurut I Wayan Santyasa (2007:7) dalam makalahnya yang berjudul landasan
konseptual media pembelajaran menyatakan bahwa kajian psikologi menyatakan bahwa anak
akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Penerapan
lingkungan sekolah sebagai media untuk belajar ekosistem adalah sebuah cara yang dilakukan
oleh guru untuk bisa menghadapkan siswa langsung pada objek yang dipelajarinya. Sumber
belajar lingkungan riil ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa karena
mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat,
sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca
inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.
IV. Konsep atau Prinsip Biologi / Pendidikan Biologi yang ada Relevansinya
dengan Konsep yang Dipelajari di Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
biologi

Keterkaitan antara konsep atau prinsip biologi dengan konsep perencanaan


pembelajaran biologi:

- Memahami konsep dan prinsip pengembangan kurikulum secara umum dan kaitannya
dalam pembelajaran sains/biologi di SMA dan SMK.
- Memahami konsep dan prinsip pengembangan kurikulum secara umum dan kaitannya
dalam pembelajaran sains/biologi di SMA dan SMK.
- Menelaah secara kritis konsep dan implementasi KTSP dalam kontek pendidikan dan
pembelajaran biologi di SMA/SMK.
- Menelaah secara kritis konsep dan implementasi KTSP dalam kontek pendidikan dan
pembelajaran biologi di SMA/SMK.
- Menganalisis secara kritis hubungan antara SKL, standar isi, standar proses dan
standar penilaian dalam kaitan pengembangan kurikulum instruksional di biologi di
SMA/SMK.
- Menganalisis secara kritis hubungan antara SKL, standar isi, standar proses dan
standar penilaian dalam kaitan pengembangan kurikulum instruksional di biologi di
SMA/SMK.
- Mengembangkan kurikulum instruksional mata pelajaran biologi (silabus dan RPP) di
tingkat SMA dan SMK secara inovatif dan kreatif. (tugas kelompok)
- Mengembangkan kurikulum instruksional mata pelajaran biologi (silabus dan RPP) di
tingkat SMA dan SMK secara inovatif dan kreatif. (tugas kelompok)
- Mengembangkan secara kreatif dan inovatif rencana pelaksanaan pembembelajaran
(RPP) mata pelajaran biologi di SMA/SMK (tugas individu).
- Mengembangkan secara kreatif dan inovatif rencana pelaksanaan pembembelajaran
(RPP) mata pelajaran biologi di SMA/SMK (tugas individu)

V. REFLEKSI

Dalam refleksi ini biologi merupakan mata kuliah yang salah satu peranan kongkretnya
adalah dapat mencetak tenaga pendidik yang berkualitas serta mengembangkan berbagai
kompetensi subyek didik sebagai calon tenaga pendidik, khususnya guru biologi. Pendidikan
biologi juga dapat menjadikan tenaga pendidik memiliki pikiran yang kritis untuk dapat
menilai serta memilah konsep-konsep yang tepat maupun yang tidak tepat dalam pendidikan
biologi selama ini. Sehingga diharapkan sebagai calon tenaga pendidik, akan mampu untuk
memperbaiki konsep-konsep yang kurang tepat.

Biologi sendiri digunakan sebagai alat pendidikan, di mana alat pendidikan ini
mempunyai peranan penting untuk mengubah karakteristik subyek didik. Biologi sebagai alat
pendidikan akan mampu mengantarkan untuk berkembang dari berbagai dimensi
kehidupannya, baik sosial ataupun budaya. Sehingga dengan demikian biologi tidak lagi
dikenal sebagai pelajaran yang menghafal, karena biologi sebenarnya tidak hanya berada dalam
tataran menghafal. Peserta didik akan benar-benar mengerti betul tentang fenomena-fenomena
biologi yang terjadi. Pendidikan biologi sendiri mempunyai tiga komponen keilmuan, yaitu
karakteristik pendidikan biologi sebagai ilmu, karakteristik subyek didik dan yang terakhir
adalah karakteristik teknologi pembelajaran.

Supaya tujuan pembelajaran biologi tercapai dengan sukses, maka teknologi


pembelajaran harus memperhatikan dan disesuaikan dengan karakteristik subyek didik.
Kurikulum harus memperhatikan kepada siapa kurikulum tersebut ditetapkan, apa yang akan
dicapai subyek didik, apa saja materi yang akan diberikan, dan lain sebagainya. Sebagai contoh
adalah untuk masyarakat yang berada di daerah pantai yang mempunyai kecerdasan naturalis
ataupun kinestetik tentunya akan berbeda dengan kurikulum atau rpp yang diterapkan di
masyarakat perkotaan yang mempunyai kecerdasan misalnya musikal, visual verbal dll. Media
serta model pembelajaran yang digunakan pun berbeda. Untuk subyek didik yang mempunyai
kecerdasan naturalis, mungkin akan lebih tepat apabila dalam pembelajarannya subyek didik
ini di bawa ke alam dan berpetualang, kemudian mereka diberikan tugas untuk
mengidentifikasi apa saja persoalan-persoalan biologi. Kemudian untuk subyek didik yang
mempunyai kecerdasan musikal, visual-spasial, pembelajarannya adalah misalnya dengan
memutarkan musik, video ataupun gambar-gambar yang berkaitan dengan pembelajaran
biologi. Dengan kesesuaian antara aneka sosok karakteristik dengan teknologi pembelajaran
ini, subyek didik akan mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan dan sesuai dengan
apa yang mereka butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai