Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.

49-57 ISSN: 2541-2280

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM SEBAGAI SARANA SISWA


UNTUK BERLATIH MENERAPKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DALAM MATERI BIOLOGI

1
Yeni Suryaningsih
1
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka
Jln. KH. Abdul Halim No. 103, Majalengka
e-mail : yeni.alrasyid@gmail.com

ABSTRAK

Mata pelajaran Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki banyak materi
yang disesuaikan dengan tuntunan kurikulum dan dalam pelaksanaannya
diperlukan kegiatan praktikum sebagai penunjang agar siswa dapat memahami
suatu konsep yang sulit dipahami jika tidak dilakukan praktikum dalam
pembelajarannya. Kegiatan praktikum yang dilakukan dalam pembelajaran dapat
mengembangkan banyak keterampilan, baik keterampilan fisik maupun
keterampilan sosial. Pelaksanaan kegiatan praktikum dapat menjadi sarana bagi
siswa untuk berlatih menerapkan keterampilan proses sains. Keterampilan proses
sains yang dapat dikembangkan dalam kegiatan praktikum diantaranya
keterampilan observasi, klasifikasi, interpretasi, komunikasi, merencanakan dan
melakukan penyelidikan, mengajukan hipotesis, dan mengajukan pertanyaan.
Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan keterampilan proses intelektual
yang sangat penting dalam mempelajari biologi.

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Praktikum, Keterampilan Proses Sains,


Pelajaran Biologi

[49]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

PENDAHULUAN dengan pengembangan keterampilan proses


Praktikum merupakan kegiatan sains. Belajar dengan pendekatan
pembelajaran yang bertujuan agar siswa keterampilan proses memungkinkan siswa
mendapat kesempatan untuk menguji dan mempelajari konsep yang menjadi tujuan
mengaplikasikan teori dengan menggunakan belajar sains dan sekaligus dapat
fasilitas laboratorium maupun di luar mengembangkan keterampilan-keterampilan
laboratorium. Praktikum dalam pembelajaran dasar sains, sikap ilmiah dan sikap kritis.
Biologi merupakan metode yang efektif Subiantoro menyatakan bahwa pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran praktikum memiliki peran dalam
(Rustaman, 2005:135). Menurut pengembangan keterampilan proses sains.
Permendiknas no. 21 tahun 2016 beberapa Penerapan keterampilan proses sains
kompetensi yang harus dicapai siswa dalam sekaligus pengembangan sikap ilmiah yang
pelajaran Biologi yaitu menerapkan proses mendukung proses pengetahuan dalam diri
kerja ilmiah dan keselamatan kerja di siswa sangat dimungkinkan dalam kegiatan
laboratorium Biologi dalam pengamatan dan praktik, sehingga dalam pelajaran Biologi
percobaan untuk memahami permasalahan praktikum memiliki kedudukan yang sangat
biologi pada berbagai objek, penting. Dwijayanti & Siswaningsih (2005:2)
mengkomunikasikan hasil pengamatan dan juga mengatakan bahwa pengembangan
percobaan secara lisan maupun tulisan, keterampilan proses sains siswa dapat
menyajikan data berbagai objek berdasarkan menggunakan metode praktikum, karena
pengamatan dan percobaan dengan pada kegiatan praktikum dapat
menerapkan prosedur ilmiah. Menurut Carin dikembangkan keterampilan psikomotorik,
dan Sund (1990), pembelajaran Biologi kognitif, dan juga afektif. Pada kegiatan
idealnya dikembangkan sesuai dengan praktikum, siswa dapat melakukan kegiatan
hakikat pembelajarannya yaitu ke arah mengamati, menafsirkan data, meramalkan,
pengembangan scientific processes, scientific menggunakan alat dan bahan, merencanakan
products, scientific attitudes. praktikum, mengkomunikasikan hasil
Scientific processes identik pada proses praktikum dan mengajukan pertanyaan. Hal
kegiatan ilmiah yang mengembangkan tersebut sesuai dengan pendapat Nuryani
keterampilan proses sains yang dilakukan dalam Sudargo & Asiah (2009:16) bahwa
oleh peserta didik melalui berbagai aktivitas praktikum merupakan sarana terbaik untuk
seperti mengamati, menganalisa, melakukan mengembangkan keterampilan proses sains,
percobaan untuk menemukan sendiri konsep- karena dalam praktikum siswa dilatih untuk
konsep sebagai produk sains ilmiah. Biologi mengembangkan semua inderanya.
sebagai bagian integral dari Ilmu Salah satu temuan penelitian yang
Pengetahuan Alam (IPA), memberikan dilakukan Vindri,dkk (2017) diperoleh data
berbagai pengalaman belajar dan 57% yang mencapai kriteria ketuntasan
keterampilan proses sains untuk memahami minimal pada materi pencernaan. Hal
konsep yang berkaitan dengan kehidupan tersebut dikarenakan pelaksanaan praktikum
makhluk hidup. tergantung pada materi dan ketersediaan
Scientific products identik pada produk waktu, ketersediaan alat dan bahan, dan
ilmiah berupa konsep materi biologi yang pembiasaan siswa dalam memanfaatkan alat
dapat dicapai oleh siswa setelah melakukan dalam laboratorium untuk membantu
kegiatan proses ilmiah. Scientific attitudes memecahkan masalah masih dinilai kurang.
identik dengan sikap ilmiah seperti kejujuran, Masalah tersebut dapat menyebabkan
tanggung jawab, kedisiplinan, keterbukaan keterampilan proses sains siswa berkurang.
dalam menerima pendapat orang lain, Sehingga pengembangan keterampilan proses
ketelitian dan lain-lain. sains perlu ditingkatkan agar siswa lebih
Dengan demikian merumuskan memahami konsep pelajaran dan juga lebih
pengalaman belajar biologi terikat erat

[50]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

mengoptimalkan keterampilan dasar tersebut gejala alam, merumuskan hipotesis,


(Wulandari, 2011:6). melakukan pengujian serta membuat
Dalam proses pengajaran Biologi, Generalisasi metode merupakan serangkaian
diperlukan suatu metode yang dapat yang seharusnya diperhatikan oleh guru pada
membekali siswa untuk mencapai saat melakukan aktivitas pembelajaran
kompetensi yang diharapkan dalam Biologi. c). Biologi sebagai kumpulan nilai.
kurikulum. Salah satu, metode yang tepat Hal ini berarti bahwa dalam biologi melekat
adalah metode praktikum. Dengan kegiatan nilai-nilai ilmiah seperti rasa ingin tahu,
praktikum siswa mampu menguasai konsep, jujur, teliti, bekerjasama, menghormati
fakta dan proses sains sehingga pendapat orang lain, dan keterbukaan akan
meningkatkan keterampilan siswa. Kegiatan berbagai fenomena yang baru sekalipun.
praktikum dalam materi Biologi akan Dengan demikian, dalam mengembangkan
membangkitkan rasa ingin tahu dan sikap pembelajaran biologi hendaknya guru juga
ilmiah siswa terhadap fenomena alam, serta mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan
menantangnya untuk berpikir kritis dalam atau sosial yang dapat dikembangkan. d).
mencari alternatif pemecahan terhadap suatu Biologi sebagai bagian dari kehidupan
masalah. sehari-hari. Pemenuhan kebutuhan dalam
kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari
PEMBAHASAN penemuan-penemuan yang memanfaatkan
1. Ilmu Biologi pendekatan ilmiah.
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah Sebagai suatu bangun ilmu, pelajaran
pengetahuan yang diperoleh dengan Biologi salah satu bagian dari Ilmu
menggunakan metode ilmiah. Ilmu Pengetahuan Alam atau sains terbentuk dari
pengetahuan memiliki sifat dan ciri interrelasi antar sikap dan proses sains,
diantaranya adalah memiliki metode, penyelidikan fenomena alam, dan produk
memiliki obyek, bersifat sistematis, bersifat keilmuan. Menilik sejarah penemuan konsep-
universal, bersifat obyektif, bersifat analitis, konsep sains, akan tampak betapa hubungan
bersifat verifikatif. Berikut ini adalah hal-hal antara proses dan sikap ilmiah amat penting
yang dapat mengarahkan pada pemahaman bagi penemuan pengetahuan sains. Sebagai
tentang hakikat Biologi yang disampaikan contoh dengan kesabaran dan kecermatan
pada PLPG (Kemendikbud , 2016) a). pengamatan serta keterampilan berpikir, yang
Biologi sebagai kumpulan pengetahuan. didorong oleh ketertarikannya terhadap
Biologi merupakan bagian dari Ilmu materi sisa-sisa makhluk hidup, serta
Pengetahuan Alam (IPA), Biologi mencakup beraneka ragamnya fenomena struktur
ilmu-ilmu atau pengetahuan yang beragam organisme, membuat Darwin
berhubungan dengan kehidupan di alam mampu merumuskan salah satu gagasan yang
semesta ini. Pengetahuan tersebut dapat amat berpengaruh di dalam khazanah
berupa fakta, konsep, teori, maupun keilmuan sains. Atau linneus dengan
generalisasi yang menjelaskan tentang gejala klasifikasinya dan juga penelitian Mendel
kehidupan. b).Biologi sebagai suatu proses dengan kacang ercisnya.
investigasi Pemahaman tentang biologi Cerita sejarah di atas menggambarkan
sebagai suatu proses investigasi kepada kita, betapa lamanya proses yang
(penelusuran/penyelidikan) diartikan bahwa dilakukan oleh masing-masing tokoh untuk
biologi selalu berhubungan dengan bisa merumuskan suatu konsep, teori atau
laboratorium beserta perangkatnya. Hal ini hukum yang lantas diterima dan digunakan
bisa dipahami karena sejak dahulu ketika sepanjang masa. Proses itu bukanlah proses
mengambangkan biologi para ilmuwan yang sekali jadi, linier, tapi merupakan
dalam memberikan berbagai gagasan selalu proses yang terus-menerus, siklik, dan
melibatkan proses metode ilmiah. Langkah didukung sikap mental yang kuat untuk
metode ilmiah diawali dengan pengamatan menemukan dan menghasilkan suatu bentuk

[51]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

pengetahuan yang kelak berguna bagi pengetahuan dan keterampilan terhadap


masyarakat. Perpaduan proses dan sikap situasi yang dihadapi, melatih dalam
ilmiah inilah makna penyelidikan fenomena merancang eksperimen, menginterpretasi
alam menjadi nyata dalam bentuk produk- data, dan membina sikap ilmiah (Legimin,
produk sains yang dihasilkan. Sikap ilmiah, LPMP).
seperti peka atau kritis terhadap lingkungan, Metode praktikum adalah cara penyajian
rasa ingin tahu, obyektivitas, dan skeptis, pelajaran dengan menggunakan percobaan.
mendorong seseorang untuk menemukan Dalam pelaksanaan metode ini siswa
persoalan dari suatu obyek atau gejala alam melakukan kegiatan yang mencakup
yang dihadapinya. Persoalan ini menjadi pengendalian variabel, pengamatan,
dasar untuk melakukan proses ilmiah, yang melibatkan pembanding atau kontrol, dan
terdiri atas proses pengamatan empirik dan penggunaan alat-alat praktikum. Praktikum
penalaran logik. memegang peranan penting dalam
Pengamatan empirik merupakan pendidikan sains, karena dapat memberikan
kegiatan penginderaan atau menggunakan latihan metode ilmiah kepada siswa dengan
panca indera untuk menangkap informasi mengikuti petunjuk yang telah diperinci
yang terkandung di dalam obyek atau gejala dalam lembar petunjuk. Dengan melakukan
alam. Informasi- informasi yang diperoleh praktikum siswa juga akan menjadi lebih
dari aktivitas pengamata empirik lantas yakin atas satu hal daripada hanya menerima
mendasari kegiatan penalaran logik, yaitu dari guru dan buku, dapat memperkaya
aktivitas menggunakan nalar atau pikiran pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah,
untuk mengolah dan mengartikan informasi- dan hasil belajar akan bertahan lebih lama
informasi tersebut sehingga menjadi suatu dalam ingatan siswa (Rustaman, 2011:1).
bentuk produk keilmuan, yang berupa Berdasarkan terminologinya, praktikum
konsep, prinsip, teori atau hukum. dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
Uraian di atas mengisyaratkan bahwa kegiatan yang memungkinkan seorang siswa
ketiga unsur penyusun bangun ilmu sains menerapkan keterampilan atau
tersebut saling berhubungan dan tidak bisa mempraktikkan sesuatu. Dengan demikian,
lepas satu sama lain. Unsur proses yang dalam kegiatan praktikum sangat
terdiri atas aktivitas pengamatan empirik dan dimungkinkan adanya penerapan beragam
penalaran logik merupakan bagian penting keterampilan proses sains sekaligus
yang menjembatani sikap dengan pengembangan sikap ilmiah yang
penyelidikan fenomena alam guna mendukung proses perolehan pengetahuan
menghasilkan produk keilmuan sains. (produk keilmuan) dalam diri siswa.
Artinya, penguasaan akan keterampilan Metode pembelajaran berbasis
proses sains ini menjadi mutlak bagi praktikum adalah cara penyajian pelajaran,
seseorang yang akan atau sedang belajar dimana siswa melakukan percobaan dengan
sains salah satunya mempelajari ilmu mengalami dan membuktikan sendiri suatu
Biologi. yang dipelajari. Syaiful Bahri Djamarah dan
2. Pembelajaran Berbasis Praktikum Aswan Zain (1996:95) mengemukakan
Praktikum diartikan sebagai salah satu bahwa ada empat alasan tentang pentingnya
metode pembelajaran yang berfungsi pembelajaran praktikum:a).Pembelajaran
memperjelas konsep melalui kontak dengan praktikum membangkitkan motivasi belajar,
alat, bahan, atau peristiwa alam secara sehingga peserta didik yang termotivasi
langsung, meningkatkan keterampilan belajar akan bersungguh-sungguh dalam
intelektual peserta didik melalui observasi mempelajari sesuatu.b).Pembelajaran
atau pencarian informasi secara lengkap dan praktikum mengembangkan keterampilan
selektif yang mendukung pemecahan dasar melalui praktikum. Dalam hal ini
problem praktikum, melatih dalam peserta didik dilatih untuk mengembangkan
memecahkan masalah, menerapkan kemampuan memahami konsep dengan

[52]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

melatih kemampuan mereka, mengobservasi Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam


dengan cermat, mengukur secara akurat, (IPA) termasuk didalamnya Biologi
menggunakan dan menangani alat secara merupakan ilmu pengetahuan yang
aman merancang dan melakukannya.c). mempelajari gejala-gejala melalui
Praktikum menjadi wahana belajar serangkaian proses yang dikenal dengan
pendekatan ilmiah. Hal ini karena dalam proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap
proses pembelajaran praktikum tidak hanya ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk
sekedar keterlibatan peserta didik saja, akan ilmiah yang tersusun atas tiga komponen
tetapi yang peran langsung dari peserta didik penting berupa konsep, prinsip, dan teori
dalam identifikasi masalah, mengumpulkan (Trianto, 2012:141).
data, menganalisis serta membuat Keterampilan Proses Sains adalah semua
laporan.d).Praktikum dapat menunjang keterampilan yang diperlukan untuk
materi pelajaran. Dalam hal ini pembelajaran memperoleh, mengembangkan, dan
praktikum memberi kesempatan bagi peserta menerapkan konsep-konsep, hukum-hukum,
didik untuk menemukan dan membuktikan dan teori-teori IPA, baik berupa keterampilan
teori. Dengan begitu, pembelajaran mental, keterampilan fisik (manual) maupun
praktikum dapat menunjang pemahaman keterampilan sosial (Rustaman, 2005:25).
peserta didik terhadap materi pelajaran. Keterampilan proses sains
Praktikum memberikan kesempatan bagi memungkinkan siswa untuk mengikat
siswa untuk membuktikan teori, menemukan informasi baru dengan informasi lama. Siswa
teori atau mengelusidasi teori. Dari kegiatan- secara bertahap membangun fakta-fakta kecil
kegitan tersebut maka pemahaman siswa bersama-sama untuk menghasilkan
terhadap suatu pelajaran telah pemahaman yang lebih besar dari konsep
merasionalisasi fenomena ini. Banyak konsep (Wyne, 1999). Siswa perlu kemampuan
dan prinsip belajar IPA dapat terbentuk untuk menguji ide-ide lama dan baru
melalui proses penempatan (generalisasi) menggunakan keterampilan proses sains,
dari fakta yang diamati dalam kegiatan untuk membangun hubungan yang bermakna
praktikum. Kegiatan praktikum juga dapat antara fakta. Keterampilan proses sains dapat
membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip membantu guru dalam mengajarkan sains
biologi. Keyakinan akan kontribusi bagi karena siswa lebih termotivasi untuk belajar,
pemahaman materi pelajaran diungkapkan siswa belajar menjawab pertanyaan-
dengan semboyan, “I hear and I forget, I see pertanyaan mereka sendiri dan siswa menjadi
and I remember, I do and I undestand”. lebih ingat informasi yang mereka dapatkan.
Dalam proses belajar mengajar dengan Keterampilan proses melibatkan
metode pembelajaran berbasis praktikum ini keterampilan-keterampilan kognitif atau
siswa diberi kesempatan untuk mengalami intelektual, manual, dan sosial. Keterampilna
sendiri atau melakukan sendiri. Mengikuti kognitif atau intelektual terlibat karena
proses, mengamati suatu objek, menganalisis, dengan melakukan keterampilan proses siswa
membuktikan dan menarik kesimpulan menggunakan pikirannya. Keterampilan
sendiri mengenai sesuatu objek, keadaan atau manual jelas terlibat dalam keterampilan
proses sesuatu. proses karena mereka melibatkan
3. Keterampilan Proses Sains penggunaan alat dan bahan, pengukuran,
Keterampilan berarti ke.mampuan penyusunan atau perakitan alat. Dengan
menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan keterampilan sosial dimaksudkan bahwa
secara efisien dan efektif untuk mencapai mereka berinteraksi dengan sesamanya
suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. dalam melaksanakan kegiatan belajar-
Proses merupakan konsep besar yang dapat mengajar (Rustaman, 1995:15)
diuraikan menjadi komponen-komponen Diungkapkan pula oleh Conny
yang harus dikuasai seseorang bila akan Semiawan (1992:15) bahwa keterampilan
melakukan penelitian (Devi, 2013). proses adalah keterampilan fisik dan mental

[53]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

terkait dengan kemampuan-kemampuan yang sendiri dalam melakukan dan mengikuti


mendasar yang dimiliki, dikuasai dan suatu proses, mengamati, menganalisis,
diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah membuktikan dan menarik kesimpulan
sehingga para ilmuwan berhasil menemukan tentang suatu obyek. Sehingga ketermpilan
sesuatu yang baru. Dengan mengembangkan proses sains dalam pembelajaran dapat
keterampilan-keterampilan memproses diajarkan dan dilatihkan melalui kegiatan
perolehan, siswa mampu menemukan dan eksperimen. Adapun indikator Ketarampilan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep Proses adalah sebagai berikut:
serta menumbuhkan dan mengembangkan Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses
nilai yang dituntut. Menurut Trianto (2012), Sains
terdapat beberapa peranan dari keterampilan
proses sains, yaitu:a). Membantu siswa Keterampilan Indikator
belajar mengembangkan pikirannya,b). Proses Sains
Memberi kesempatan kepada siswa untuk Mengamati 1. Menggunakan
melakukan penemuan,c). Meningkatkan daya (Observasi) sebanyak mungkin
ingat siswa,d). Memberikan kepuasan indera
intrinsik bila anak telah berhasil melakukan 2. Mengumpulkan atau
sesuatu,e). Membantu siswa mempelajari menggunakan fakta
konsep-konsep sains. yang relevan
Keterampilan Proses Sains merupakan Mengelompok 1. Mencatat setiap
keterampilan yang berorientasi pada proses kan pengamatan secara
belajar mengajar IPA. Keterampilan proses (Klasifikasi) terpisah
sains bertujuan untuk membuat siswa 2. Mencari perbedaan
menjadi lebih aktif dalam memahami, dan persamaan
menguasai rangkaian yang telah 3. Mengontraskan ciri-
dilakukannya. Rangkaian tersebut seperti ciri
kegiatan mengamati, membuat hipotesa, 4. Membandingkan
membuat definisi operasional, merencanakan 5. Mencari dasar
penelitian, mengklasifikasikan, pengelompokkan atau
menyimpulkan, menafsirkan data dan penggolongan
mengkomunikasikan (Ango, 2002:15). Menafsirkan 1. Menghubungkan hasil-
Pembelajaran berbasis keterampilan proses (Interpretasi) hasil pengamatan
sains juga menekankan pada kemampuan 2. Menemukan pola
siswa dalam menemukan sendiri (discover) dalam suatu seri
pengetahuan yang didasarkan atas pengamatan
pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip- 3. Menyimpulkan
prinsip dan generalisasi, sehingga lebih Meramalkan 1. Menggunakan pola-
memberikan kesempatan bagi (Prediksi) pola hasil pengamatan
berkembangnya keterampilan berpikir tingkat 2. Mengemukakan apa
tinggi. Keterampilan proses sains pada yang mungkin terjadi
hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk pada keadaan yang
belajar (basic learning tool) yaitu belum diamati
kemampuan yang berfungsi untuk Mengajukan 1. Bertanya apa,
membentuk landasan pada setiap individu pertanyaan bagaimana, dan
dalam mengembangkan diri (Chain dan mengapa
Evans, 1990:5). 2. Bertanya untuk
Dalam mengembangkan keterampilan meminta penjelasan
proses sains dapat digunakan metode 3. Mengajukan
eksperimen (Fuadi, 2008). Melalui metode pertanyaan yang
eksperimen ini siswa secara langsung terlibat berlatar belakang

[54]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

hipotesis 3. Menjelaskan hasil


Berhipotesis 1. Mengetahui bahwa ada percobaan atau
lebih dari satu penelitian
kemungkinan 4. Membaca grafik, tabel,
penjelasan dari satu atau diagram
kejadian 5. Mendiskusikan hasil
2. Menyadari bahwa kegiatan suatu masalah
suatu penjelasan perlu atau suatu peristiwa
diuji kebenarannya 6. Mengubah bentuk
dalam memperoleh penyajian
bukti lebih banyak atau Melaksanakan 1. Melakukan Percobaan
melakukan cara Percobaan/Eks
pemecahan masalah perimen
Merencanakan 1. Menentukan (Warianto, 2011)
Percobaan/pen alat/bahan/sumber
elitian yang akan digunakan Dari tabel di atas dijelaskan bahwa
2. Menentukan variabel keterampilan proses dapat diklasifikasikan
atau faktor penentu menjadi dua. Pertama, keterampilan proses
3. Menentukan apa yang sains dasar yaitu aktivitas ilmiah yang
akan diukur, diamati, meliputi: 1) mengamati (observasi) yaitu
dicatat mencari gambaran atau informasi tentang
4. Menentukan apa yang objek penelitian melalui indera; 2)
akan dilakukan berupa mengkomunikasikan data hasil observasi
langkah kerja dalam berbagai bentuk seperti: gambar,
Menggunakan 1. Memakai alat dan bagan, tabel, grafik, tulisan, dan lain-lain; 3)
alat/bahan bahan menggolongkan (klasifikasi) untuk
2. Mengetahui alasan mempermudah dalam mengidentifikasi suatu
mengapa permasalahan; 4) menafsirkan data, yaitu
menggunakan memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian
alat/bahan berdasarkan atas kejadian lainnya; 5)
3. Mengetahui bagaimana meramalkan, yaitu memperkirakan kejadian
menggunakan alat dan berdasarkan kejadian sebelumnya serta
bahan hukum-hukum yang berlaku. Prakiraan
Menerapkan 1. Menggunakan konsep dibedakan menjadi dua macam yaitu
konsep yang telah dipelajari prakiraan intrapolasi yaitu prakiraan
dalam situasi baru berdasarkan pada data yang telah terjadi dan
2. Menggunakan konsep prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan
pada pengalaman baru berdasarkan logika di luar data yang terjadi;
untuk menjelaskan apa 6) mengajukan pertanyaan, berupa
yang sedang terjadi pertanyaan yang menuntut jawaban melalui
Berkomunikasi 1. Memerikan/menggamb proses berpikir atau kegiatan. Kedua,
arkan tabel data ketrampilan proses sains terpadu yaitu
empiris hasil aktivitas ilmiah yang terdiri dari: 1)
percobaan atau mengidentifikasi variabel; 2)
pengamatan dengan mendeskripsikan hubungan antar variabel; 3)
grafik atau tabel atau melakukan penyelidikan; 4) menganalisis
diagram data hasil penyelidikan; 5) merumuskan
2. Menyusun dan hipotesis; 6) mendefinisikan variabel secara
menyampaikan laporan operasional, melakukan eksperimen.
secara sistematis (Chaidar Warianto, 2011: 14). Keterampilan

[55]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

proses sains dasar dan terintegrasi tersebut Avidianto, D. 2010. Hakikat Biologi sebagai
diatas, idealnya terintegrasi dalam setiap Ilmu, Tersedia
pembelajaran biologi. http://zaifbio.wordpress.com/2010/05/0
5/hakikat-biologi-ilmu/, diakses
KESIMPULAN tanggal 28 Oktober 2017.
Pelajaran Biologi sebagai IPA di sekolah
diharapkan mampu menyiapkan anak didik BSNP 2006, Panduan Penyusunan
agar mampu memecahkan masalah yang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan Jenjang Pendidikan Dasar dan
menggunakan konsep-konsep sains yang Menengah, BSNP Jakarta
telah mereka pelajari, mampu mengambil
keputusan yang tepat dengan menggunakan Devi, Poppy kamalia. 2013. Keterampilan
konsep-konsep ilmiah, dan mempunyai sikap Proses dalam Pembelajaran IPA untuk
ilmiah dalam prosesnya memecahkan Guru SMP. Bandung:PPPPTK IPA.
masalah yang dihadapi, sehingga
memungkinkan mereka untuk berpikir dan Djamarah,S.B. 2004. Strategi Belajar
bertindak secara ilmiah. Uraian-uraian Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
tersebut secara tegas menyatakan pentingnya
penerapan proses sains dalam pembelajaran Djamarah, S.B. dan Aswan Zain. 1996.
IPA. Pembelajaran dengan pendekatan Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
keterampilan proses merupakan Rineka Cipta.
pembelajaran yang ideal bagi pemenuhan
tuntutan penerapan proses sains siswa. Dwijayanti, G & Siswaningsih, W. 2004.
Belajar biologi akan bermakna apabila Keterampilan Proses Siswa SMU Kelas
siswa terlibat aktif secara intelektual, manual II Pada Pembelajaran Kesetimbangan
dan sosial. Pengembangan keterampilan Kimia Melalui Metode Praktikum.
proses sains sebagai proses dan produk. Makalah.
Keterampilan proses sains perlu
dikembangkan melalui pengalama langsung, Fuadi, M.Agus. 2008. “Pengaruh
sebagai pengalaman belajar dan disadari Pendekatan Keterampilan Proses Sains
ketika kegiatannya sedang berlangsung. Melalui Eksperimen Menggunakan KIT
dan Alat Sederhana pada
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran Fisika”. (dalam editor:
Dr. Ferdy S.Rondonuwu dkk.
Ango, Mary L. 2002. Mastery of Scince Prosiding Seminar Nasional dan
Process Skills and Their Effective Use Pendidikan Sains: Pembelajaran Sains
in the Teaching of sciense: An Educogy yang Menarik dan Menantang).
of Science Education in the Nigerian UKSW, Salatiga.
Context. International Journal of
Educolog. Vol.16. No.1:11-30. Legimin. Metode Praktikum Dalam
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Astuti, Rina. 2012. Pembelajaran IPA (Yogyakarta: LPMP), hal.4.
dengan Pendekatan Keterampilan
Proses Sains Menggunakan Metode Liandari, Eka, dkk. 2017. Upaya
Eksperimen Bebas Termodifikasi dan Meningkatkan Kemampuan
Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Merumuskan dan Menguji Hipotesis
Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Keterampilan
Siswa. Volume 1. Jurnal Inkuiri. Proses Sains Dengan Metode
Praktikum. Vol.2. Jurnal Wahana
Pendidikan Fisika.

[56]
Jurnal Bio Educatio, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017, hlm.49-57 ISSN: 2541-2280

Meikapasa, Ni Wayan Putu. 2017. Warianto, C.2011. Biologi Sebagai Ilmu


Peningkatan Keterampilan Proses (Online), (http://skp.unair.ac.id/reposit
Sains Siswa Kelas XI Melalui ory/guruindonesia/biologiSebagaiIlmu_
Penilaian Asesmen Kinerja Dalam ChaidarWarianto_25.pdf, diakses pada
Kegiatan Praktikum Pembelajaran 28 Oktober 2017).
Biologi Pada Siswa XI IPA 2 SMA
Negeri Bandung. Vol. 11. Jurnal.
Ganec Swara.

Permendikbud No.21 Tahun 2016. „Standar


Isi pendidikan Dasar dan Menengah
yang memuat tentang Tingkat
Kompetensi dan Kompetensi Inti Sesuai
dengan Jenjang dan Jenis Pendidika
tertentu‟.

Rustaman, N. 2005. Strategi Belajar


Mengajar Biologi. Malang: UM Press.

Subiantoro, A.W. 2005. Pentingnya


Praktikum dalam Pembelajaran IPA.
Makalah disampaikan pada Kegiatan
PPM”Pelatihan Pengembangan
Praktikum IPA Berbasis Lingkungan”.
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA
UNY. Yogyakarta.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wulandari, Vindri Catur Putri, dkk.


Penerapan Pembelajaran Berbasis
Praktikum Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains dan
Penguasaan Konsep Siswa Kelas XI
IPA 1 Di SMA Muhammadiyah 1
Malang. Universitas Negeri Malang.

Wulandari, P.R. 2011. Peningkatan


Keterampilan Dasar dan Penguasaan
konsep Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Contextual Teaching
And Learning (CTL) pada
Pembelajaran Biologi Kelas VIII B
SMP Negeri 7 Surakarta Tahun
Pelajaran 2010/2011. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

[57]

Anda mungkin juga menyukai