BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis,
yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep atau prinsip – prinsip saja, tetapi juga
satu ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari
keilmuan biologi.
konsep dari ilmu biologi adalah fakta dan inilah yang membedakan ilmu biologi
mempelajari gelaja-gelaja melalui yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan
terpenting beberapa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal.
8
9
Secara khusus fungsi dan tujuan berdasarkan kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut:
teknologi.
cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus
terkait dengan objek alam serta alam semesta serta proses materi dan sifatnya.
melakukan kegiatan belajar. Dengan kata lain, bawa istilah pembelajaran dapat
diberi arti sebagai kegiatan sistematik dan sengaja dilakukan oleh pendidik untuk
10
arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi
komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju paadaa suatu target yang
upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan
merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk
Mata pelajaran yang berkaitan tentang kehidupan dengan cara mencari tahu
merupakan suatu produk, proses dan aplikasi. Biologi merupakan proses yang
Objek studi biologi tidak hanya mengenai teori-teori biologi yang dilakukan
teknologi
mata tidaklah pada dimensi pengetahuan (keilmuan), tetapi lebih dari itu, Biologi
sebuah kekuatan yang maha dahsyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu Allah
SWT.
satu ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari
keilmuan biologi.
atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. Biologi dapat berwujud
biologi. Selain itu biologi dipandang sebagai proses yang diartikan sebagai
pengetahuan baru.
prinsip yang berkaitan tentang kehidupan. Ilmu biologi dapat digunakan untuk
pengetahuan baru.
adalah adanya proses belajar pada siswa yakni proses berubahnya tingkah laku
pelajaran yang mempelajari objek dan persoalan gejala alam dan kejadian-
mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu
menggali dan memilih informasi factual yang relevan untuk menguji gagasan atau
2. Aktivitas Belajar
suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Begitu juga dalam proses belajar
mengajar tidak mungkin meninggalkan dua kegiatan tersebut berpikir dan berbuat.
belajar adalah keaktifan yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan
15
hasil yang maksimal. Aktivitas belajar adalah sebagai bentuk keaktifan yang
dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajar yang bersifat fisik maupun mental.
rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang
aktivitas dalam penbentukan diri adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik
pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Hal ini berarti
yang lebih banyak melakukan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran adalah siswa
kegiatan yang akan diperbuat oleh siswa. setiap siswa yang belajar harus aktif
sendiri, tanpa ada aktivitas maka proses belajar mengajar tidak mungkin
16
Dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu
situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka
belajar apa yang dilakukan kemudian. Setiap situasi di manapun dan kapanpun
memberikan kesempatan belajar kepada seseorang. Oleh karena itulah, berikut ini
1) Mendengarkan
2) Memandang
aktivitas belajar.
5) Membaca
datang.
hal.
9) Mengingat
18
10) Berpikir
berpikir, tetapi ada taraf tertentu, dari taraf berpikir yang rendah sampai
yaitu :
sendiri.
secara integral.
demokratis.
19
kehidupan di masyarakat.
keaktifan siswa dalam beraktivitas baik secara personal maupun secara kelompok.
Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berfikir kritis, minat dan
c. Mengukur Aktivitas
respon atau keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional, maupun
pembelajaran,
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam
aktivitas belajar, yaitu respon atau keterlibatan siswa baik secara fisik, mental,
yang efektif.
berikut:
telah ditentukan;
terjadinya interaksi yang multi arah, baik antara siswa dengan siswa
atau antara guru dengan siswa. Interaksi ini juga ditandai dengan
dan lain sebagainya bisa dilakukan dalam bentuk kerja sama dan
4) Berdaya nalar yang efektif, artinya apakah siswa mengerti akan pola
Termasuk apakah siswa tepat dan selalu berusaha agar tepat, apakah
siswa jelas dan akan selalu berusaha agar jelas, apakah siswa berpikir
terbuka, apakah siswa menahan diri agar tidak impulsif, apakah siswa
3. Pengelolaan Pembelajaran
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
sehingga tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan
pengelolaan pembelajaran:
1) Faktor kurikulum
siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa. Perlu
24
yang demikian.
2) Metode Mengajar
mengajar. Mengajar itu sendiri menurut ing. S. Ulih Bukit Karo Karo
adalah menyajikan bahan peljaran oleh orang kepada orang lain agar
yang kurang baik dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan
tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata
pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa tidak senang terhadap
tersebut juga dipengaruhi oleh lerasi yang ada dalam proses itu sendiri.
Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya. Di dalam relasi
(guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya juga
akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehi ngga siswa berusaha
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijak sana tidak akan
melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara
temanya.
5) Disiplin Sekolah
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan
disiplin mebuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi
melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Dengan demikian agar siswa
belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah,
6) Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubunganya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar yang dipakai
pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat peljaran
pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya lebih giat dan lebih maju.
Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar
guru dapat mengajar dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.
7) Waktu Sekolah
mampu dan takut kepada guru, bila banyak siswa yang tidak berhasil
Buku-buku, buku tulis, kertas, pensil dan lain-lain harus tersedia rapi,
28
harus dicapai.
pemahaman siswa.
sebagai berikut:
materi ajar.
suatu indikator telah tampil pada diri peserta didik dilakukan penilaian
objek pendidikan.
mengajar, anak didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang
belajar mengajar.
Biasanya bahan pelajaran itu sudah dikemas dalam bentuk buu paket
mengamati semua sikap, gerak gerik yang dilakukan oleh anak didik
4. Berfikir Kritis
berfikir manusia juga akan dapat berkembang dengan baik. Salah satu berfikir
yang menuntut kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah berfikir ktitis, karena
dalam berfikir kritis siswa dituntut untuk berfikir secara beralasan dan reflektif
harus dilakukan. Sehingga berfikir kritis itu berbeda dari berfikir biasa.
activity, associated with using the mind” yang artinya berpikir kritis merupakan
analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Tampak bahwa dimensi-dimensi ini
diambil dari sistem taksonomi Bloom yang lama. Jika dicocokkan dengan
taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson & Krathwohl (2010), maka
kemampuan berpikir kritis menempati bagian dimensi analisis (C4), dan evaluasi
(C5), karena pada versi revisi, dimensi sintesis diintegrasikan ke dalam dimensi
analisis.
32
kritis merupakan tujuan utama yang diberikan kepada siswa yaitu suatu pola
penalaran yang reflektif, kritis, dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa berpikir kritis merupakan suatu
membuat pilihan.
Menurut Edward ( dalam Fisher, 2008:3) berpikir kritis adalah: (1) suatu
sikap mau berfikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang
metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan (3) semacam suatu
diakibatkannya.
Elaine Johnson (2002: 183) berpikir kritis merupakan sebuah proses yang
terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan
penelitian ilmiah.
sistematis bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain. Selanjutnya berpikir
kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik,
yang melukiskan tingkat pencapaian siswa sesuai dengan apa yang sudah
diterapkan oleh guru itu sendiri yang dasarnya dapat juga dapat melakukan
berikut:
1) Mengenal masalah;
masalah itu;
34
6) Menganalisis data;
diperlukan;
seseorang ambil;
penelitian pengembangan ini, indikator berpikir kritis yang diteliti terdapat pada
Tabel 1
Tabel 1. Aspek Kemampuan Berpikir Kritis
Kategori Indikator Contoh indikator soal
Melakukan 1. Fokus pada Disajikan sebuah masalah/problem, aturan, kartun,
Klarifikasi pertanyaan atau eksperimen dan hasilnya peserta didik dapat
dasar menentukan masalah utama, kriteria yang
digunakan untuk mengevaluasi kualitas, kebenaran
argumen atau kesimpulan.
lainnya.
mempunyai arti .
satu integritas.
37
dipakainya.
ketetapan.
Dengan kemampuan berfikir kritis, siswa akan dapat menganalisis ide atau
yang lebih sempurna. Selain itu, siswa juga mampu mengembangkan diri dalam
tepat dalam berfikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan
sesuatu dengan yang lainnya dengan yang lebih akurat. Oleh sebab itu
html)
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
masyarakat”.
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi nyata siswa dan
proses keterlibatan siswa secara penuh, unutk dapat memahami materi yang
mater yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
dalam kehidupan mereka sebagai bagian dari komunitas keluarga dan masyarakat.
40
a) Kontruktivisme
b) Inkuri
sendiri.
c) Bertanya
d) Masyarakat Belajar
siswa.
e) Pemodelan
f) Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir
g) Penilaian Autentik
pembelajaran.
produk.
ditimbulkannya.
pemecahan masalah.
memotivasinya.
6. Plantae
tanah, menempel atau epifit pada tumbuhan lain, dan ada beberapa jenis yang
habitatnya di air.
atau telah memiliki akar, batang dan daun sejati, b) alat reproduksinya beupa
spora atau biji, dan c) telah memiliki jaringan pengangkut atau tidak.
(Spermatophyta).
Lumut dapat hidup mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dan dari
daerah tropis hingga daerah padang tundradi Kutub. Hanya beberapa spesies
sejati.
parenkim.
antara fase gametofit dan fase sporofit. Adapaun pada tumbuhan lumut
Ricciocarpus
Gambar 2.3 (a) Lumut daun (b) Lumut hati (c) Lumut tanduk
menggulung. Tumbuhan paku telah memiliki organ tubuh seperti akar, batang
Terjadi metagenesis
Tumbuhan paku mengalami daur hidup seperti hanlnya tumbuhan lumut. Namun
pada tumbuhan paku, generasi sporofit adalah generasi yang dominan dalam daur
hidupnya.
49
Tumbuhan paku kelas ini belum memiliki akar dan daun, namun
b) Equisetophyta / Sphenophyta
Tumbuhan paku jenis ini memiliki batang yang mirip dengan ekor kuda,
memiliki daun mirip kawat dan daunnya tersusun dalam satu lingkaran.
Tumbuhan paku kelas ini dikenal juga dengan sebutan paku ekor kuda.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2.6 (a)Rhynia major ; (b) Equisetum debile ; (c) Lycopodium clavatum ;
yaitu :
a. Paku Homospora
sama dan tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan spora betina.
Contohnya Lycopodium sp
b. Paku Heterospora
c. Paku Peralihan
filogenetik tertinggi. Ciri utama kelompok tumbuhan ini adalah adanya suatu
organ berupa biji. Biji berasal dari bakal biji yang dapat disamakan dengan
peleburan telur dan sperma. Fungsi lain biji adalah sebagai alat pemencaran
tumbuhan.
bunga.
Sel kelamin jantan berada dalam serbuk sari dan sel kelamin betina
Tumbuhan biji bisa dibedakan secara jelas antara akar, batang dan
daunnya.
Tubuhnya tersusun dari banyak sel dan ukuran tubuhnya besar dengan
ketinggian bermacam-macam.
a) Cucadophyta / Cycadales
b) Pinophyta / Coniferales
c) Gnetophyta / Gnetales
d) Ginkophyta
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2.7 (a) pakis haji ; (b) dammar ; (c) Gnetum gnemon ; (d) Ginkgo biloba
54
diselubungi daging buah. Bunga pada angiospermae ada yang lengkap dan
ada yang tidak lengkap. Bunga lengkap memiliki kelopak bunga, mahkota
bunga, putik dan benang sari. Biji terbungkus bakal buah. Sesudah terjadi
a) Kelas Dicotyledoneae
(jambu biji)
b) Kelas Monocotyledoneae
dari siklus I sampai IV terlihat dari adanya kenaikan nilai tes formatif setiap
kesulitan dalam menghadapi soal pecahan yang ada pada siklus II dari pada
soal bilangan bulat yang ada pada siklus I. Selain dari nilai pengetahuan
terlihat peningkatan berpikir kreatif dan kemandirian siswa dari sikap dan
siswa dapat membantu temannya yang tidak sekelas untuk membahas soal-
B. Kerangka Berpikir
didik) uagar terbentuk moralitas yang baik serta mengacu pada pencapaian
pembelajaran yang efektif. Ada baiknya jika guru yang akan merancang
untuk meningkatkan keativitas belajar biologi siswa secara optimal dan terbaik
agar ilmu pengetahuan tersebut dapat diberikan dengan baik dikelas dan siswa
berpikir atas dasar ingin tahu mereka terhadap suatu konsep atau teori yang
sedang dipelajari.
sehari-hari dan atau dunia kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan
prinsip ilmu yang dipelajari. Karena itu, semua siswa diharapkan memperoleh
menggantikannya dengan model atau situasi buatan dalam wujud simulasi. Jika
ini juga tidak mungkin, sebaiknya siswa dapat memperoleh pengalaman melalui
Siswa Guru
C. Hipotesis Tindakan