A. Tinjauan Pustaka
a. Hakikat Belajar
semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan
12
13
kompleks yaitu:
delapan hierarki tipe belajar yang dilakukan oleh individu. Tipe belajar
ini dimulai dari hal yang sederhana menuju kompleks. Dari belajar tanda-
b. Hakikat Pembelajaran
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
Alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu tentang alam.
IPA sebagai proses merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara
memecahkan suatu masalah, yang meliputi kegiatan cara
mengumpulkan data, menghubungkan fakta satu dengan yang
lain, menginterpretasi data dan menarik kesimpulan.
konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya dan melalui suatu
(a) Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains,
teknologi masyarakat.
(b) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
(c) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
(d) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam.
(e) Menghargai alam sekitar dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan.
bertujuan agar siswa memiliki minat yang besar terhadap alam sekitar.
kehidupannya.
19
sehingga terjadi dan sebab itu dapat dijelaskan secara ilmiah (logis dan
konsep IPA. Disebutkan juga bahwa mata pelajaran IPA ditujukan agar
20
proses yang bersifat empirik dan analitik. Mencintai alam sekitar dan
sikap ilmiah siswa yang dapat melatih sikap berpikir kritis melalui
pembelajaran IPA.
21
2. Model Pembelajaran
yang tergambar dari awal samapai akhir. Dengan kata lain, model
secara khas oleh guru. Joyce dan Weil (Rusman, 2012: 136) berpendapat
bahwa
bahwa :
bahwa :
perolehan belajar.
materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan
keseluruhan.
24
Solving)
berdedikasi tinggi.
keterampilan hidup
bahwa :
lain:
sebagai berikut:
(a) Jika siswa sejak awal diminta untuk memprediksi yang akan
terjadi untuk pertama kali, mereka akan berusaha melakukan
observasi dengan cermat.
(b) Dengan menuliskan prediksinya terlebih dahulu, siswa akan
termotivasi untuk mengetahui apa jawaban sesungguhnya dari
fenomena yang diamati.
(c) Dengan meminta siswa untuk menjelaskan alasannya dalam
memberikan prediksi semacam itu, guru dapat mengetahui
kemampuan teoritis siswa tersebut. Hal ini sangat bermanfaat
untuk mengungkap adanya kesalahan konsep dari para siswa
mengenai teori yang bersangkutan, serta mengembangkan
pemahaman para siswa. Hal ini dapat dipergunakan oleh guru
sebagai bahan pertimbangan menyusun rencana pembelajaran
selanjutnya.
(d) Dengan cara menjelaskan dan melakukan evaluasi terhadap
prediksinya sendiri serta mendengarkan prediksi rekannya
yang lain, para siswa dapat menilai sendiri pembelajaran serta
mengkonstruksi makna baru.
27
Explain)
Tabel 2.1
Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa
Tahap
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pembelajaran
Memprediksi Menjelaskan tujuan, alat Orientasi siswa kepada
dan bahan yang fenomena yang akan
(Predict)
diperlukan, memotivasi terjadi
siswa agar dapat
menduga apa yang akan
terjadi terhadap kegiatan
yang akan dilakukan
guru
Pengamatan Guru membimbing Siswa melakukan
siswa dalam melakukan percobaan dan
(Observe)
kegiatan percobaan mengamati hasil
percobaan yang
dilakukan
Menjelaskan Guru membimbing Siswa menjelaskan apa
siswa dalam yang terjadi selama
(Explain)
mengemukakan hasil percobaan berlangsung
percobaan yang dan mengemukakan
dilakukan hasilnya
29
Observe-Explain)
berikut :
Explain)
bagi siswa kelas V ke atas. Para siswa yang lebih muda akan
3. Hakikat Pemahaman
a. Pengertian Pemahaman
Karena itu, maka belajar berarti harus mengerti secara mental makna
mengemukakan bahwa:
mangetahui.
pengetahuan.
1) Faktor internal: faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, yaitu:
c) Faktor kelelahan
kebudayaan.
media, dan alat evaluasi. Untuk itu guru harus melakukan upaya-
c. Indikator Pemahaman
tabel berikut:
35
Tabel 2.2
KATAGORI DAN PROSES KOGNITIF PEMAHAMAN
Katagori dan Proses
kognitif (Categories
Indikator Definisi (definition)
& Cognitive
Processes)
Pemahaman Membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran,
(Understand) mencakup, komunikasi oral, tulisan dan
grafis(Construct meaning from instructional messages,
including oral, written, and graphic communication)
1. Interpretasi Klarifikasi (Clarifying) Mengubah dari bentuk
(interpreting) Paraphrasing (Prase) yang satu ke bentuk yang
Mewakilkan lain (Changing from one
(Representing) form of representation to
Menerjemahkan another )
(Translating)
2. Mencontohkan Menggambarkan Menemukan contoh
(exemplifying) (Illustrating) khusus atau ilustrasi dari
Instantiating suatu konsep atau prinsip
(Finding a specific
example or illustration of
a concept or principle)
3. Mengklasifikasikan Mengkatagorisasikan Menentukan sesuatu
(classifying) (Categorizing ) yang dimiliki oleh suatu
Subsuming katagori (Determining
that something belongs to
a category )
4. Menggeneralisasika Mengabstraksikan Pengabstrakan tema-tema
n (summarizing) (Abstracting) umum atau poin-poin
Menggeneralisasikan utama (Abstracting a
(generalizing ) general theme or major
point(s))
5. Inferensi (inferring) Menyimpulkan Penggambaran
(Concluding) kesimpulan logis dari
Mengektrapolasikan informasi yang disajikan
(Extrapolating ) (Drawing a logical
Menginterpolasikan conclusion from
(Interpolating ) presented information)
Memprediksikan
(Predicting)
6. Membandingkan Mengontraskan Mencari hubungan antara
(comparing) (Contrasting) dua ide, objek atau hal
Memetakan (Mapping) hal serupa (detecting
Menjodohkan correspondences between
36
1) Mencontohkan,
2) Mengklasifikasikan, dan
3) Menjelaskan.
38-39) yaitu:
ini.
38
terjadi pada indikator aspek kognitif C4. Namun, tidak signifikan terjadi
Pemahaman konsep siswa pada siklus I 47,66, siklus II 60,72 dan siklus III
74,06. Dengan demikian model POE dapat dijadikan sebagai salah satu
IPA.
yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti yaitu
2016)”.
C. Kerangka Berpikir
pada peserta didik dan bukannya berpusat pada guru serta memberi kesempatan
pada peserta didik untuk dapat lebih mengembangkan ide atau gagasan,
akhirnya peserta didik menemukan sendiri apa yang dipelajari. Hal itu karena
masih membudaya dan masih belum mampu berinovasi ke arah yang lebih
baik. Hal ini dikhawatirkan dapat berakibat pada tingkat pemahaman siswa
yang diharapkan tidak tercapai. Oleh karena itu, upaya-upaya yang dapat
pembelajaran yang tepat dan baik sesuai materi pembelajaran agar tujuan
model yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep
41
kesimpulan sendiri. Selain itu, siswa juga dilatih untuk menyelidiki konsep
yang belum dipahami dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
Pembelajaran
Konvensional
Guru kurang Siswa menjadi tidak
Pemahaman Siswa dalam
mengoptimalkan antusias untuk mengkuti
pembelajaran IPA masih
kegiatan siswa di kelas pembelajaran
rendah dibawah KKM
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
dari hipotesis yaitu untuk menguji kebenaran dari jawaban permasalahan yang
Sesuai dengan kajian teori, maka dalam penelitian tindakan kelas ini