0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan22 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep belajar, termasuk makna, tujuan, dan teori-teori belajar. Secara ringkas, belajar dijelaskan sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan, yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep belajar, termasuk makna, tujuan, dan teori-teori belajar. Secara ringkas, belajar dijelaskan sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan, yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep belajar, termasuk makna, tujuan, dan teori-teori belajar. Secara ringkas, belajar dijelaskan sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan, yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap."
makluk individu sekaligus sebagai makluk sosial yang dalam kehidupannya selalu ditandai dengan saling berinteraksi. Dari berbagai macam interaksi antar manusia, ada interaksi yang dilakukan secara sengaja, yaitu interaksi edukatif. Interaksi edukatif secara khusus disebut sebagai interaksi belajar-mengajar, yang terjadi antara pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa). Pendidik/guru berperan memfasilitasi dan mengelola kegiatan sedemikian rupa sehingga peserta didik/siswa dapat belajar secara baik. Agar dapat memfasilitasi dan mengelola peserta didik/siswa belajar, pendidik/guru harus memahami makna, tujuan, dan teori- teori belajar. A. MAKNA BELAJAR Banyak ahli memberikan pengertian mengenai belajar ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Ada yang mengartikan belajar dalam pengertian yang luas, dan ada pula yang memberikan pengertian yang terbatas/khusus. Dalam pengertian luas, belajar diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju kepada perkembangan pribadi seutuhnya. Sedangkan dalam pengertian terbatas/ sempit, belajar diartikan sebagai usaha untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu membentuk kepribadian seutuhnya. Di samping pengertian belajar secara luas dan terbatas, ada juga yang memaknai belajar sebagai suatu perubahan. Belajar dimaksudkan sebagai usaha untuk mengubah tingkahlaku, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mampu menjadi mampu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dan sebagainya. Belajar dapat membawa suatu perubahan pada diri individu yang melakukan aktivitas belajar. Perubahan tersebut tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pemahaman, minat, penyesuaian diri, dan sejenisnya. Beberapa pengertian Belajar: Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil dari pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 1997, dan Slameto, 2003). Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman (Whitaker dalam Djamarah, 2000). Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya (Burton dalam Rusman, 2015) Ciri-ciri perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah: Perubahan yang disadari dan disengaja Perubahan yang berkesinambungan Perubahan yang fungsional Perubahan yang positif Perubahan yang bersifat aktif Perubahan yang bersifat permanen Perubahan yang bertujuan dan terarah Perubahan perilaku secara keseluruhan B. TUJUAN BELAJAR Belajar sebagai suatu aktivitas yang dilakukan secara sengaja mempunyai tujuan tertentu, yaitu: a. Mendapatkan pengetahuan Usaha untuk mendapatkan/memperoleh pengetahuan berkaitan dengan pengembangan kemampuan berpikir. Bentuk interaksi dan cara yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan ialah dengan mengamati, mendengar, membaca, melakukan diskusi, melakukan percobaan dan kegiatan sejenisnya. Melalui interaksi dan cara-cara tersebut, individu dapat memperoleh dan menambah pengetahuannya untuk memperkaya pemahaman dan mengembangkan cara berpikirnya. b. Penanaman konsep dan keterampilan Penguasaan konsep dan keterampilan saling berhubungan erat. Agar menjadi terampil dalam bidang tertentu, maka seseorang perlu memiliki konsep mengenai bidang itu. Supaya terampil bermain sepak bola, maka seseorang harus menguasai konsep sepak bola. Konsep harus dikuasai dan keterampilan perlu dilatih . c. Pembentukan sikap Pembentukan sikap, mental, dan perilaku peserta didik tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai (transfer of velues). Dengan dilandasi nilai-nilai (agama, hukum, sosial, dan budaya), akan tumbuh kesadaran dan kemauan dalam diri peserta didik untuk melakukan dan mempraktekannya di dalam kehidupannya sehari-hari. C. TEORI-TEORI BELAJAR Teori merupakan suatu sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian peristiwa atau hubungan antar variabel. Teori belajar adalah suatu pandangan yang terpadu dan sistematis berkaitan dengan proses dimana orang-orang berinteraksi dengan lingkungannya melalui cara-cara tertentu untuk meningkatkan kemampuannya secara lebih efektif. Ada berbagai teori belajar yang dapat digunakan sebagai pijakan dalam melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran. a. Teori Belajar Behavioristik Menurut teori behavioristik yang dipelopori Thorndike (1913), belajar adalah tingkah laku yang dapat diamati yang disebabkan adanya stimulus atau rangsangan dari luar. Dalam pandangan teori behavioristik, manusia merupakan organisme yang pasif, yang harus dirangsang oleh stimulus- stimulus yang berasal dari lingkungannya. Teori belajar behavioristik berpandangan bahwa perilaku manusia terbentuk melalui keterkaitan antara stimulus (rangsangan) dengan respons (tanggapan balik). b. Teori Belajar Konstruktivistik Teori belajar konstruktivistik dipelopori oleh Piaget, Brunner, dan Vygotsky, yang berpandangan bahwa pengetahuan dan pemahaman tidak diperoleh secara pasif, melainkan dengan cara yang aktif melalui pengalaman pribadi dan kegiatan eksperimen. Teori konstruktivistik memandang manusia mampu mengkonstruksi atau membangun pengetahuannya sendiri setelah berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut teori konstruktivistik, belajar adalah kegiatan aktif individu yang berupaya untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya, sehingga mampu menghayati dan membangun makna atau pemahaman terhadap pengalaman tersebut. c. Teori Belajar Kognitif. Teori belajar kognitif dipelopori oleh Jean Piaget, dengan teori pengetahuannya yang disebut teori adaptasi kognitif. Menurut pandangan teori ini, setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan lingkungannya untuk dapat bertahan hidup. Begitu juga dengan struktur pikiran (kognitif) manusia. Setiap orang berhadapan dengan berbagai tantangan, gejala baru, dan permasalahan hidup yang harus diatasinya secara kognitif. Menurut Piaget, belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan percobaan/eksperimen dengan objek fisik, ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya, dan dibantu oleh pendidik/guru. Guru harus memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi secara aktif, mencari dan menemukan berbagai pengetahuan dari lingkungannya. d. Teori Belajar Humanistik Menurut teori ini belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Tokoh-tokoh teori Humanistik adalah: David Kolh, Peter Honey, Allan Mumford, Benjamin Bloom, dan David Krathwalh. Teori belajar Humanisitik mempunyai pandangan bahwa belajar merupakan asimilasi bermakna. Materi belajar harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu