Anda di halaman 1dari 22

1.

KONSEP BELAJAR

Manusia pada hakikatnya merupakan


makluk individu sekaligus sebagai
makluk sosial yang dalam kehidupannya
selalu ditandai dengan saling berinteraksi.
Dari berbagai macam interaksi antar
manusia, ada interaksi yang dilakukan
secara sengaja, yaitu interaksi edukatif.
Interaksi edukatif secara khusus disebut
sebagai interaksi belajar-mengajar, yang
terjadi antara pendidik (guru) dengan
peserta didik (siswa).
Pendidik/guru berperan memfasilitasi dan
mengelola kegiatan sedemikian rupa
sehingga peserta didik/siswa dapat belajar
secara baik.
Agar dapat memfasilitasi dan mengelola
peserta didik/siswa belajar, pendidik/guru
harus memahami makna, tujuan, dan teori-
teori belajar.
A. MAKNA BELAJAR
Banyak ahli memberikan pengertian mengenai
belajar ditinjau dari sudut pandang yang
berbeda. Ada yang mengartikan belajar dalam
pengertian yang luas, dan ada pula yang
memberikan pengertian yang terbatas/khusus.
Dalam pengertian luas, belajar diartikan
sebagai kegiatan psiko-fisik menuju kepada
perkembangan pribadi seutuhnya.
Sedangkan dalam pengertian terbatas/ sempit,
belajar diartikan sebagai usaha untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
agar mampu membentuk kepribadian
seutuhnya.
Di samping pengertian belajar secara luas
dan terbatas, ada juga yang memaknai belajar
sebagai suatu perubahan.
Belajar dimaksudkan sebagai usaha untuk
mengubah tingkahlaku, dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak mampu menjadi
mampu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dan
sebagainya.
Belajar dapat membawa suatu perubahan
pada diri individu yang melakukan aktivitas
belajar. Perubahan tersebut tidak hanya
berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan dan teknologi, melainkan juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap,
pemahaman, minat, penyesuaian diri, dan
sejenisnya.
Beberapa pengertian Belajar:
Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru, sebagai
hasil dari pengalaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Surya, 1997, dan
Slameto, 2003).
Belajar adalah proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan
pengalaman (Whitaker dalam Djamarah,
2000).
Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku
pada diri individu berkat adanya interaksi
antara individu dengan individu lain dan
individu dengan lingkungannya (Burton dalam
Rusman, 2015)
Ciri-ciri perubahan perilaku sebagai hasil
belajar adalah:
 Perubahan yang disadari dan disengaja
 Perubahan yang berkesinambungan
 Perubahan yang fungsional
 Perubahan yang positif
 Perubahan yang bersifat aktif
 Perubahan yang bersifat permanen
 Perubahan yang bertujuan dan terarah
 Perubahan perilaku secara keseluruhan
B. TUJUAN BELAJAR
Belajar sebagai suatu aktivitas yang dilakukan
secara sengaja mempunyai tujuan tertentu,
yaitu:
a. Mendapatkan pengetahuan
Usaha untuk mendapatkan/memperoleh
pengetahuan berkaitan dengan
pengembangan kemampuan berpikir.
Bentuk interaksi dan cara yang digunakan
untuk mendapatkan pengetahuan ialah dengan
mengamati, mendengar, membaca, melakukan
diskusi, melakukan percobaan dan kegiatan
sejenisnya.
Melalui interaksi dan cara-cara tersebut,
individu dapat memperoleh dan menambah
pengetahuannya untuk memperkaya
pemahaman dan mengembangkan cara
berpikirnya.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penguasaan konsep dan keterampilan saling
berhubungan erat. Agar menjadi terampil
dalam bidang tertentu, maka seseorang perlu
memiliki konsep mengenai bidang itu.
Supaya terampil bermain sepak bola, maka
seseorang harus menguasai konsep sepak
bola. Konsep harus dikuasai dan keterampilan
perlu dilatih .
c. Pembentukan sikap
Pembentukan sikap, mental, dan perilaku
peserta didik tidak terlepas dari penanaman
nilai-nilai (transfer of velues).
Dengan dilandasi nilai-nilai (agama, hukum,
sosial, dan budaya), akan tumbuh kesadaran
dan kemauan dalam diri peserta didik untuk
melakukan dan mempraktekannya di dalam
kehidupannya sehari-hari.
C. TEORI-TEORI BELAJAR
Teori merupakan suatu sistem pernyataan
yang menjelaskan serangkaian peristiwa
atau hubungan antar variabel.
Teori belajar adalah suatu pandangan yang
terpadu dan sistematis berkaitan dengan
proses dimana orang-orang berinteraksi
dengan lingkungannya melalui cara-cara
tertentu untuk meningkatkan
kemampuannya secara lebih efektif.
Ada berbagai teori belajar yang dapat
digunakan sebagai pijakan dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan
pembelajaran.
a. Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori behavioristik yang dipelopori
Thorndike (1913), belajar adalah tingkah
laku yang dapat diamati yang disebabkan
adanya stimulus atau rangsangan dari luar.
Dalam pandangan teori behavioristik,
manusia merupakan organisme yang pasif,
yang harus dirangsang oleh stimulus-
stimulus yang berasal dari lingkungannya.
Teori belajar behavioristik berpandangan
bahwa perilaku manusia terbentuk melalui
keterkaitan antara stimulus (rangsangan)
dengan respons (tanggapan balik).
b. Teori Belajar Konstruktivistik
Teori belajar konstruktivistik dipelopori oleh
Piaget, Brunner, dan Vygotsky, yang
berpandangan bahwa pengetahuan dan
pemahaman tidak diperoleh secara pasif,
melainkan dengan cara yang aktif melalui
pengalaman pribadi dan kegiatan
eksperimen.
Teori konstruktivistik memandang manusia
mampu mengkonstruksi atau membangun
pengetahuannya sendiri setelah berinteraksi
dengan lingkungannya.
Menurut teori konstruktivistik, belajar
adalah kegiatan aktif individu yang
berupaya untuk melakukan interaksi dengan
lingkungannya, sehingga mampu
menghayati dan membangun makna atau
pemahaman terhadap pengalaman tersebut.
c. Teori Belajar Kognitif.
Teori belajar kognitif dipelopori oleh Jean
Piaget, dengan teori pengetahuannya yang
disebut teori adaptasi kognitif.
Menurut pandangan teori ini, setiap organisme
harus beradaptasi secara fisik dengan
lingkungannya untuk dapat bertahan hidup.
Begitu juga dengan struktur pikiran (kognitif)
manusia. Setiap orang berhadapan dengan
berbagai tantangan, gejala baru, dan
permasalahan hidup yang harus diatasinya
secara kognitif.
Menurut Piaget, belajar akan lebih berhasil
apabila disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik.
Peserta didik hendaknya diberi kesempatan
untuk melakukan percobaan/eksperimen
dengan objek fisik, ditunjang oleh interaksi
dengan teman sebaya, dan dibantu oleh
pendidik/guru.
Guru harus memberikan rangsangan kepada
siswa agar mau berinteraksi secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai pengetahuan
dari lingkungannya.
d. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori ini belajar harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia.
Tokoh-tokoh teori Humanistik adalah: David
Kolh, Peter Honey, Allan Mumford, Benjamin
Bloom, dan David Krathwalh.
Teori belajar Humanisitik mempunyai
pandangan bahwa belajar merupakan
asimilasi bermakna.
Materi belajar harus disesuaikan dan
dihubungkan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai