Anda di halaman 1dari 2

PENGANTAR KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MODUL 10

KB.1 MODUL 10

PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

A. Pengertian Indikator

Dalam kurikulum 2006, indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditunjukkan
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

B. Prinsip-prinsip Perumusan Indikator

Kompetensi dasar harus dijabarkan ke dalam banyak indikator agar guru dapat menentukan apakah
siswa sudah atau belum mencapai kompetensi dasar tersebut. Prinsip yang perlu diperhatikan guru
dalam mengembangkan indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional.

Penguasaan indikator pencapaian kompetensi oleh siswa setelah pembelajaran menunjukkan salah satu
keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Untuk memudahkan guru mengetahui ketercapaian indikator
oleh siswa maka indikator yang dirumuskan harus dapat diamati atau didemonstrasikan oleh siswa.

C. Komponen-komponen Rumusan Indikator

Komponen yang harus ada dalam rumusan indikator pencapaian kompetensi adalah ABCD yaitu:

1) A= Audience: siswa yang belajar, misalnya siswa kelas I, siswa kelas II, dst.
2) B= Behavior: perilaku atau unjuk kerja, dengan menggunakan kata kerja operasional misalnya
menjelaskan, memberi contoh, menyusun, membuat, merakit, menunjukkan, menganalisis,
dan menyimpulkan.
3) C= Condition: komponen ini menyatakan kondisi atau keadaan yang dipersyaratkan ketika siswa
diminta menunjukkan atau mendemonstrasikan perilaku atau kemampuan yang diharapkan.
Contoh: melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan perubahan kimia; diberikan sejumlah
data, siswa dapat menghitung nilai rata-rata dari data yang disediakan; diberikan sebuah cerita,
siswa dapat menentukan amanat yang disampaikan dari cerita tersebut.
4) D= Degree: tingkat pencapaian atau kriteria. Misalnya: Siswa dapat menunjukkan lima
karakteristik pemimpin yang demokratis; Siswa dapat menjelaskan dua alasan pentingnya
transmigrasi.

D. Jenis-Jenis Kemampuan Hasil Belajar

Menurut Bloom kemampuan hasil belajar ada dalam 3 ranah atau domain, yaitu:
1) Kognitif, merupakan kemampuan yang ditunjukkan oleh adanya perubahan pada kognisi siswa,
berkaitan dengan kemampuan mengingat atau mengenal pengetahuan serta mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan intelektual. 6 tingkatan kognitif menurut Bloom yaitu:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam tingkatan ini
mengalami revisi menjadi: mengingat (C1), mengerti (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4) ,
memberi penilaian (C5), dan membuat (C6).
2) Afektif
Hasil belajar pada ranah ini mengacu kepada sikap dan nilai yang diharapkan dikuasai siswa
setelah mengikuti pembelajaran. Ada 5 tingkatan hasil belajar afektif yaitu: menerima (A1),
menanggapi (A2), menghargai (A3) , mengatur diri (A4), dan menjadikan pola hidup (A5).
3) Psikomotor
Hasil pembelajaran psikomotorik mengacu pada kemampuan bertindak, berupa tindakan fisik
yang ditampilkan oleh siswa. Taksonomi psikomotorik mengklasifikasikan aspek-aspek
koordinasi yang berkaitan dengan gerakan dan mengintegrasikan konsekuensi kognitif dan
afektif dengan penampilan badan. Simpson mengemukakan ada 5 tingkatan psikomotorik yaitu:
Persepsi (P1), kesiapan (P2), gerakan terbimbing (P3), bertindak secara mekanis (P4), dan
gerakan kompleks (P5).

Menurut Gagne, Briggs & Wager ada 5 kategori hasil belajar yaitu:
1) Keterampilan Intelektual
2) Strategi Kognitif
3) Informasi Verbal
4) Keterampilan Motorik
5) Sikap

Anda mungkin juga menyukai