RAHMI SAHARA
1629040028
i
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat hidayah, kesehatan, kesabaran
dan kekuatan untuk menjalani kehidupan ini. Suka duka dalam perjuangan adalah
sebuah bentuk kenikmatan yang Engkau berikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan karya sederhana ini. Semoga karya sederhana ini dapat memberikan
Untuk Mama dan Papa tercinta, terima kasih atas segala pengorbanan selama ini,
nasehat, motivasi dan ketulusan yang engkau berikan serta doa yang selalu engkau
panjatkan demi keberhasilan dan kesuksesan anakmu ini sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga engkau selalu berada dalam lindungan-Nya dan
semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan atas setiap aktifitas dan usia mu.
Kedua kakakku tercinta, Erni Sahara dan Ririn sahara dan kedua kakak
memotivasi, dan menyemangatiku, terima kasih atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Teruntuk Terkasih Bayu Mula Putra terima kasih atas segala nasehat-nasehat,
waktu yang diluangkan dan motivasi yang engkau berikan selama pengerjaan
Sahabat tercinta A. Sri Bungsu, Nurul Marhamah Pratiwi, Aulia Azzikra dan
Steffy Amalia terima kasih selalu memotivasi, membantu segala urusan akademik
iv
sejak awal pendidikan hingga akhirnya saya ujian tutup, dukungan serta bantuan
dari anda sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan karya sederhana ini.
dan ketulusan kalian sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan karya
sederhana ini.
Teman-teman KKN, dan PTIK angkatan 2016, terima kasih atas doa dan
serta hidayah.
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X
Kompetensi Keahlian Rekayas Perangkat Lunak di SMK Negeri 7 Makassar
melalui penerapan model pembelajaran guided inquiry. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan. Data dikumpulkan
menggunakan teknik dokumentasi, angket, lembar observasi, dan tes online melalui
google form. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
guided inquiry dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X RPL
di SMK Negeri 7 Makassar. Oleh karena itu disarankan kepada pihak guru dan
sekolah untuk menerapkan model pembelajaran guided inquiry secara luas.
Kata Kunci : Guided Inquiry, Motivasi belajar, Hasil belajar, Simulasi dan
Komunikasi Digital.
v
ABSTRACT
Rahmi Sahara, 2020. Application of the Guided Inquiry learning model to increase
student motivation and learning outcomes in Simulation and Digital
Communication subjects at SMK Negeri 7 Makassar. Informatics and Computer
Education Study Program. Department of Informatics and Computer Engineering.
Faculty of Engineering. Makassar State University, (supervised by: Riana T
Mangesa and Ruslan).
This study aims to increase motivation and learning outcomes of class X students
of the Software Engineering Skills Competency at SMK Negeri 7 Makassar through
the application of the guided inquiry learning model. This research is a classroom
action research which consists of four stages, namely action planning, action
implementation, evaluation and reflection. This research was conducted in two
cycles, each cycle consisting of two meetings. Data were collected using
documentation techniques, questionnaires, observation sheets, and online tests via
google form. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis. The
results showed that the application of the guided inquiry learning model can
improve motivation and learning outcomes of class X RPL students at SMK Negeri
7 Makassar. Therefore it is recommended that teachers and schools apply the guided
inquiry learning model widely.
v
KATA PENGANTAR
Pembelajaran Guided inquiry Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada
Penulisan proposal ini tidak sedikit mengalami hambatan dan kesulitan, namun
berkat kerja keras penulis dan adanya bimbingan dan dari berbagai pihak akhirnya
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sayangnya dalam membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.Tp. selaku Rektor Universitas Negeri
Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng. selaku Dekan FT UNM
serta jajarannya.
3. Bapak Dr. Mustari lamada, S.Pd., M.T. selaku Ketua Jurusan JTIK FT UNM
xi
4. Fathahillah, S.Pd, M.Eng. selaku Ketua Program Studi PTIK JTIK
7. Bapak Hasrul Bakri, S.Pd., M.T. selaku Penanggap I dan Dr. Syamsurijal, M.T.
9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu semua dukungan
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………....iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
A. Kajian Teori .......................................................................................... 8
B. Penelitian Yang Relevan……………………………………………... 37
C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 39
D. Hipotesis .............................................................................................. 40
BAB III MODEL PENELITIAN ........................................................................ 41
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 41
B. Setting Penelitian……………………………………. ......................... 41
C. Prosedur Tindakan ................................................................................ 42
D. Defenisi Operasioanal Variabel ............................................................ 42
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.………………………… .. 43
F. Teknik Analisi Data .............................................................................. 44
G. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 40
xi
A. Kesimpulan ............................................................................................... 67
B. Saran.......................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN .......................................................................................................... 71
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar pada Siklus I Siswa Kelas X RPL Mata
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar pada Siklus II Siswa Kelas X RPL Mata
Tabel 4.7 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ............. 61
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
SK Pembimbing……………..……………….……...…………...………….. 56
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan mampu bersaing dalam era
2009 adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan
Sistem Pendidikan Nasional. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari
memiliki pengetahuan yang luas dan keahlian profesional. Satu di antara kebijakan
sebagai permasalahan yang serius mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi.
1
2
pada umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang abstrak, sulit membayangkan
peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati obyek yang terlalu kecil atau terlalu
belajar. Selain itu sikap pasif dan kurangnya motivasi peserta didik juga menjadi
perlu diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran yang baik dalam rangka
asumsi bahwa suatu pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru
juga dengan model ceramah, karena sejak dulu model ini telah dipergunakan
sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar
dan pembelajaran.
Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta
membantu tidak hanya dalam peningkatkan prestasi belajar, tetapi juga diharapkan
3
mampu untuk meningkatan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran
Pemrograman Web. Adanya motivasi belajar pada setiap individu sangat penting
dorongan atau keinginan yang kuat untuk mencapai kepuasan didalam individu
lebih baik.
pengetahuan melalui proses kerja ilmiah. Sopiah, dkk. (2009) menyatakan bahwa
Keterlibatan siswa secara aktif baik fisik maupun mental dalam kegiatan praktikum
akan membawa pengaruh terhadap pembentukan pola tindakan siswa yang selalu
didasarkan pada hal-hal yang bersifat ilmiah (Rapi, 2008). Keadaan tersebut
proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat. Implementasi model pembelajaran
dilaksanakan (Suyono dkk, 2011). Arti lain dari model pembelajaran adalah sebagai
satu strategi pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Dalam
dimulai pembelajaran siswa diberi tugas untuk membaca materi yang akan dibahas,
siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal yang jawabannya terdapat pada materi
kelompok kecil untuk mengerjakan soal yang diberikan. Setelah itu dibentuk
kelompok ahli dimana yang berisi anggota sesuai dengan nomor urut soal yang
siswa berdiskusi untuk menyelesaikan soal tersebut, setelah itu kelompok ahli
kembali pada kelompok asal untuk mempresentasikan hasil diskusi, selain itu siswa
Kejuruan negeri yang ada di Kota Makassar. SMK Negeri 7 Makassar membina 4
Perkantoran (AP), Akuntasi, dan Pekerja Sosial (Peksos). Sejak tahun SMK Negeri
dengan salah seorang guru kompetensi keahlian rekayasa perangka lunak (Adrianty
S.Kom) pada tanggal 9 Maret 2020 di ruangan jurusan RPL. Hasil wawancara
tersebut diperoleh beberapa informasi yang berkaitan proses pembelajaran dan hasil
pada pembelajaran kuriulum 2013, 3) hasil belajar siswa sebagian besar berada
pada kategori kurang. Hasil belajar tersebut dilihat dari hasil ulangan harian pada
kompetensi dasar menerapkan logika dan algoritma komputer, hanya 5 orang siswa
13,9 % yang mencapai nilai KKM selebihnya 30 orang siswa atau 86,1% harus
mengikuti remedial.
masalah. Proses pembelajaran satu arah menempatkan siswa hanya sebagai objek
pembelajaran guru.
6
pembelajaran tersebut. Salah satu langkah solutif yang dapat diterapkan untuk dapat
pembelajaran guide inquiry. Model pembelajaran guided inquiry adalah salah satu
membangun kesimpulan secara mandiri (Maguire dan Lindsay, 2010). Pada model
pembelajaran guided inquiry untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
pada Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital di SMK Negeri 7 Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
berikut:
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi program studi PTIK, dapat menjadi bahan referensi tambahan dalam
Makassar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru SMK Negeri 7 Makassar dapat dijadikan sebagai masukan dalam
c. Bagi sekolah dapat berguna sebagai bahan masukan dalam membuat dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan
yang tidak tahu menjadi tahu. Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum
yang telah dicapai oleh seseorang siswa setelah mengalami proses belajar mengajar
dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai
saja, akan tetapi dapat berupa perubahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan
Menurut Mulyasa (2008) Hasil belajar ialah prestasi belajar siswa secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang
rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada
untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol. Sudjana (2008)
berpendapat Hasil belajar siswa pada hakikatnya ialah perubahan tingkah laku
9
10
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,
dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil
belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami,
memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat menentukan
bersangkutan.
a) Ranah Kognitif
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang peroses berpikir, mulai dari
ranah terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang
b) Ranah afektif
Ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan
memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan
c) Ranah psikomotorik
meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam
mennguasai ilmu pengetahuan pada suatu mata pelajaran dapat dilihat melalui
prestasinya. Peserta didik akan dikatakan berhasil apabila prestasinya baik dan
Pada tingkat yang sangat umum sekali, hasil belajar dapat diklasifikasikan
1) Pengetahuan (kognitif)
2) Sikap (afektif)
3) Keterampilan (psikomotorik)
12
sering disebut dengan “tingkat kesalahan”, 2) kecepatan unjuk kerja, 3) tingkat ahli
jumlah waktu yang dipakai si belajar dan jumlah biaya pembelajaran yang
kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajran erat sekali dengan
mempengaruhi keduanya.
dijelaskan oleh Bloom, yaitu ranah kognitif Dalam ranah ini, peneliti akan
Kunci pokok utama memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah
mengetahui garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak
diungkapkan atau diukur. Indikator hasil belajar menurut Bloom dengan taxsonomy
Tabel 2.2
Jenis dan indikator hasil belajar
No Ranah Indikator
1. Kognitif
a. Mengingat Dapat menunjukkan
b. Memahami Dapat menjelaskan
Dapat mendefinisikan secara
lisan
c. Mengaplikasikan Dapat memberikan contoh
Dapat menggunakan secara tepat
Dapat menguraikan
d. Menganalisis Dapat mengklasifikasi kan
Dapat menghubungkan
e. Mengevaluasi Dapat menyimpulkan
Dapat membuat prinsip umum
f. Mencipta Dapat menilai berdasarkan
kriteria
Dapat menghasilkan
(Anderson)
1. Afektif
a. Menerima Menunjukkan sikap menerima
(receiving) dan menolak
b. Merespon Kesediaan berpartisipasi atau
(responding) terlibat
c. Menghargai ( Menganggap penting dan
Valuing) bermanfaat
d. Menghayati Menganggap indah dan harmonis
(pendalaman) Mengakui dan meyakini
e. Mengamalkan Mengingkari
Melembagakan atau
meniadakan
Menanamkan dalam pribadi dan
(Krathwohl)
perilaku sehari-hari
2. Psikomotor Mengkoordinasi kan gerak
a. Keterampilan Abstrak mata,kaki dan anggota
b. Keterampilan konkret tubuh lainnya
Mengucapkan
Membuat mimik dan gerakan
jasmani
14
Melihat tabel di atas kita dapat menyimpulkan bahwa dalam hasil belajar
harus dapat mengembangkan tiga ranah yaitu: ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dalam penelitian ini peneliti akan mengukur hasil belajar pada ketiga
dengan nilai baik dalam bentuk pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang
menjadi ketentuan suatu proses pembelajaran dianggap berhasil apabila daya serap
mencapai tujuan.
Suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah daya serap tinggi
baik secara perorangan maupun kelompok dan perilaku yang digariskan dalam
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu
faktor kemampuan siswa dan faktor lingkungan. Menurut Slameto (2010), faktor-
faktor tersebut secara global dapat diuraikan dalam dua bagian, yaitu faktor internal
1) Faktor internal
a) Faktor Fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang
sebagainya
15
2) Faktor eksternal
a) Faktor sosial yang terdiri atas : (a) Faktor lingkungan keluarga. (b) Faktor
kelompok.
sebagainya.
2. Motivasi Belajar
orang perlu memiliki motivasi agar mampu bertahan dan menjalani kehidupan
bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan
perilaku. Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar peserta didik.
Beberapa indikator peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi adalah
ketekunan dan tidak mudah putus asa dalam setiap usaha demi mencapai
16
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Tujuan tertentu yang
ingin dicapai peserta didik dapat menjadi motivasi yang mendorongnya untuk
yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Seseorang yang memiliki motivasi, ia akan bertindak dengan segenap
dengan peserta didik, mereka akan tergugah hatinya disertai dengan tindakan agar
lainnya, yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Peserta didik
mengikuti pembelajaran. Mereka akan belajar dengan baik karena adanya sesuatu
yang ingin mereka dapatkan. Motivasi disini memiliki peranan penting agar suasana
motivasi merupakan dorongan atau tenaga penggerak lain yang memberi kekuatan
17
penting yaitu agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Motivasi perlu
dimiliki oleh guru maupun siswa dimana guru membutuhkan motivasi sebagai
tidak mudah, tetapi setiap peserta didik perlu memiliki motivasi dalam diri mereka
agar tugas belajarnya dapat terselesaikan dengan baik. Apabila peserta didik tidak
memiliki motivasi dalam diri mereka, guru dapat memberikan motivasi ekstrinsik
ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006)
seseorang akan berbuat sesuatu karena dorongan dari luar, misalnya untuk
belajar. Dengan kesadaran mereka akan belajar dengan tekun tanpa disuruh oleh
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dari tidak baik menjadi
baik. Menurut Hamalik (2009) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku akibat latihan dan pengalaman. Melalui latihan dan pengalaman, perserta didik
18
akan memiliki suatu keterampilan dan pengetahuan yang sebelumnya tidak mereka
ketahui. Pengalaman diperoleh karena peserta didik berani melakukan hal-hal yang
juga diungkapkan Uno (2009) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Agar peserta didik mendapatkan hasil belajar yang baik, maka
mereka harus berusaha merubah perilaku belajarnya, dari perilaku belajar yang
laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya
sesuatu yang baru akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baru juga.
untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku
pada diri siswa diharapkan terjadi. Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan
19
Berdasarkan penjelasan tentang motivasi dan belajar dari para ahli, dapat
maupun luar yang memberikan kekuatan dalam diri peserta didik guna memperoleh
pengetahuan dan pengalaman. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar akan
berusaha menyelesaikan tugas sebagai siswa dengan baik. Tugas belajar yang
berbagai kesulitan.
Motivasi belajar dalam diri peserta didik sangat dibutuhkan dalam proses
belajar mengajar. Dengan motivasi belajar yang tinggi, tujuan pengajaran yang
ditetapkan akan lebih mudah tercapai. Tugas guru sebagai pendidik terbantu karena
peserta didik belajar dengan antusias dan penuh semangat. Jika pembelajaran tidak
berjalan dengan baik karena peserta didik tidak bersemangat dalam belajar,
stimulus yang dapat terapkan yaitu dengan pemberian reward dan reinforcement
beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik di sekolah yaitu
sebagai berikut.
1) Hadiah diberikan kepada peserta didik yang mau belajar dengan baik. Hadiah
disini bertujuan untuk memotivasi peserta didik agar lebih bersemangat dan
2) Pujian, Peserta didik yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik maka perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, agar pujian ini dapat menjadi
motivasi maka harus dilakukan sesuai dengan tepat. Pujian akan menciptakan
suasana hati yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar peserta didik.
3) Penguatan negatif yang diberikan secara tepat dan bijak dapat menjadi sesuatu
menghilangkan segala bentuk penguatan negatif. Oleh karena itu, guru harus
Motivasi untuk belajar perlu dihadirkan dalam diri peserta didik. Dengan
motivasi belajar yang tinggi, mereka akan mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Apabila proses pembelajaran berjalan dengan kondusif, efektif, dan efisien
maka tujuan dari pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Oleh karena itu motivasi
belajar sangat penting dimiliki oleh peserta didik. Sejalan dengan pendapat tersebut,
menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) pentingnya motivasi belajar bagi siswa
teman sebaya.
dihadirkan dalam diri siswa. Jika siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi,
mereka akan bisa menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik. Semakin tinggi
motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa, semakin besar pula kesempatan untuk
meraih prestasi belajar yang memuaskan. Peserta didik yang memiliki cita-cita akan
Dengan adanya motivasi dalam diri peserta didik, mereka akan belajar lebih tekun
tua. Motivasi juga mempengaruhi semangat belajar siswa. Mereka akan belajar
didik mampu mengikuti prosesnya dengan baik. Membuat mereka fokus ketika
pembelajaran berlangsung bukan hal yang mudah. Peserta didik akan fokus atau
tinggi. Oleh karena itu pendidik perlu memahami peserta didiknya memiliki
motivasi belajar yang tinggi atau tidak. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sardiman
Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi selalu berusaha
tanpa mengenal putus asa. Mereka justru cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin
diberikan oleh guru. Mereka menginginkan hal baru yang dapat mereka pecahkan
masalahnya. Ciri lain dari peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
adalah antusias dalam mengikuti pembelajaran, mereka berani menjawab atau aktif
menyatakan bahwa motivasi belajar siswa meliputi beberapa dimensi yang dapat
motivasi belajar atau tidak. Apabila guru tidak menemukan gejala tersebut dalam
23
diri peserta didik, maka dapat didiagnosis bahwa motivasi belajar mereka rendah.
peserta didik diperlukan suatu stimulus, misalnya pemberian reward kepada peserta
didik yang mau berusaha mengikuti pembelajaran dengan baik dan reinforcement
negatif bagi peserta didik yang menyalahi aturan atau tidak mau mengikuti
keadaan tertentu untuk mengukur suatu perubahan. Motivasi belajar peserta didik
dapat dilihat berdasarkan indikator yang muncul. Semakin banyak indikator yang
terlihat, maka semakin tinggi pula motivasi belajar peserta didik. Begitu juga
sebaliknya, semakin sedikit indikator yang muncul, maka semakin rendah motivasi
belajarnya. Jika tidak ada satupun indicator yang terlihat, maka peserta didik tidak
(2011) yang dikembangkan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat motivasi
Sub indikator yang terdapat dalam indikator ini antara lain kebiasaan sebelum
Sub indikator yang terdapat dalam indikator ini antara lain persiapan sebelum
Sub indikator yang terdapat dalam indikator ini antara lain semangat dalam
Sub indikator yang terdapat dalam indikator ini antara lain keinginan untuk
Sub indikator yang terdapat dalam indikator ini antara lain kehadiran di sekolah,
Sub indikator yang terdapat dalam indikator ini antara lain sikap terhadap
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancangan
Soekamto, dkk dalam Kindy (2015) . Model pembelajaran adalah suatu rencana
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce & Weil dalam Rusman,
2013). Suyitno (2006) berpendapat model pembelajaran adalah suatu pola atau
kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan
Melihat dari penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai
berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi
pelajaran mengarang.
26
pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem sosial; dan
(4) sistem pendukung, keempat bagian tersebut merukana pedoman praktis bila
tersebut meliputi; (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
topik, dan isu. Sementara Sudrajat dalam Nita (2014) mengatakan bahwa:
maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis analitis sehingga
yang menginginkan agar peserta didik bertanya mengapa suatu peristiwa terjadi,
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
yang nyata dan aktif srhingga peserta didik terlatih dalam memecahkan masalah
inkuiri yaitu menekankan kepada aktifitas peserta didik secara maksimal untuk
mencari dan menemukan informasi, aktifitas yang dilakukan oleh seluruh peserta
didik diarahkan mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang di
pertanyakan sehingga menumbulkan percaya diri terhadap diri peserta didik, dan
pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
28
2) Dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku
4) Dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampan di atas rata-
rata
luas terhadap peserta didik pada model pembelajaran inkuiri ini guru telah
peserta didik seperlunya. Petunjuk tersebut dapat berupa pertanyaan agar peserta
tersebut ataupun tindakan- tindakan yang diberikan guru yang harus dilakukan
maupun kelompok.
yaitu: (1) peserta didik belajar dengan aktif dan memikirkan sesuatu berdasarkan
pengalaman, (2) peserta didik belajar dengan aktif membangun apa yang telah
diketahuinya, (3) peserta didik mengembangkan daya pikir yang lebih tinggi
melalui pentunjuk atau bimbingan pada proses belajar, (4) perkembangan Peserta
didik terjadi pada serangkaian tahap, (5) peserta didik memiliki cara belajar yang
berbeda satu sama lainnya dan (6) peserta didik belajar melalui interaksi sosial
dengan lainnya.
yang membimbing agar peserta didik mampu menemukan sendiri arah dan
30
diberikan guru. Pengerjaannya dapat dilakukan sendiri atau dapat diatur secara
kelompok.
Orlich dalam Dessy (2010) menyatakan ada beberapa karakteristik dari inkuiri yang
kelas.
31
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik, peserta didik diarahkan untuk
dalam pembelajaran inkuiri peserta didik tidak hanya dituntut agar menguasai
pelajaran, akan tetapi peserta didik dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Nuryani dalam Dessy (2010) lebih lanjut mengatakan bahwa pada inkuiri
Fase
Indikator Kegiatan guru
ke-
Melakukan percoban
1. Guru membimbing Peserta didik
4 untuk memperoleh
mendapatkan data melalui percobaan dan
pegamatan langsung.
data
33
Mengumpulkan data
1. Guru memberikan kesempatan kepada
tiap kelompok untuk menuliskan
5 dan menganalisis
percobaan ke dalam seuah media
pembelajaran dan menyampaikan hasil
data
pengelolaan data yang terkumpul.
Membuat
3. Guru membimbing Peserta didik dalam
6
membuat kesimpulan berdasarkan data
kesimpulan
yang telah diperoleh.
pemrograman berorientasi objek, dasar desain grafis, dan Simulasi dan komunikasi
digital. Salah satu mata pelajaran pada program kompetensi keahlian RPL adalah
mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Mata pelajaran ini merupakan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja RPL pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks. KI
keterampilan bertujuan agar peserta didik dapat melaksanakan tugas spesifik yang
34
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja RPL di bawah pengawasan langsung dalam
peserta didik. Mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital pada semester I
mempunyai empat belas kompetensi dasar. Daftar kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada semester genap dijabarkan dalam tabel 2.3 berikut ini:
3 Memahami, menerapkan,
3.1.Menerapkan logika dan algoritma
menganalisis, dan mengevaluasi komputer
tentang pengetahuan faktual, 3.2.Menerapkan metode peta-minda
3.3.Mengevaluasi paragraf deskriptif,
konseptual, operasional dasar,
argumentatif, naratif dan persuasif
dan metakognitif sesuai dengan 3.4.Menerapkan logika dan operasi
dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil belajar pembelajaran dan mencoba
hal-hal baru dalam pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran
research, yaitu satu Action research mendorong para guru agar memikirkan apa
yang mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya, membuat para guru
kritis terhadap apa yang mereka lakukan tanpa bergantung pada teori yang yang
bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar penelitian yang seringkali tidak
cocok dengan situasi dan kondisi kelas. Keterlibatan peneliti action research dalam
penelitiannya sendiri itulah yang membuat dirinya menjadi pakar peneliti untuk
kelasnya dan keperluan sehari-harinya dan tidak membuat ia tergantung pada para
adalah mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam
mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung jawab
sebagai berikut:
a. On-the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah rill atau nyata
yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau
dilakukan guru sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
dikelasnya.
makro.
d. Ciclc (siklus). Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui urutan
yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). Siklus PTK terdiri dari
e. Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment)
ini seharusnya dilakukan oleh para guru, karena para guru adalah orang yang secara
Penelitian tindakan kelas merupakan cara strategis bagi guru untuk memperbaiki
proses pembelajaran di kelas. Hal ini didukung oleh pernyataan Mc.Niff (dalam
penelitian tindakan kelas adalah perbaikan. Perbaikan di sini terkait dan memiliki
1. Penelitian yang relevan dari penelitian di atas adalah penelitian dari Salahudin
Minat Dan Hasil Belajar Peserta didik Kelas X Teknik Audio Video SMK N 3
belajar belajar peserta didik kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 3
kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Mataram mata pelajaran Teknik
Elektronika Dasar.
semu) dengan desain posttes only control group. Dengan kata lain penelitian ini
hanya dilakukan postes tanpa pretes karena subyek pada penelitian ini homogen.
pelaksanaan postes, dan analisis data serta interpretasi hasil. Penelitian ini terdiri
dari dua kelas sebagai subyek yaitu kelas X TAV-B sebagai kelas kontrol dan
mengukur hasil belajar kognitif dan minat belajar peserta didik berupa tes pilihan
ganda dan angket. Analisis data diawali dengan menganalisis normalitas data,
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penulis tidak hanya melakukan
41
2. Penelitian yang relevan dari penelitian di atas adalah penelitian dari Humaedah
terhadap motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 5 Kabupaten Wajo. Jenis
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA
sebanyak 74 orang yang dibagi kedalam tiga kelas. Sedangkan sampel yaitu
Instrumen penelitian ini menggunakan angket berskala Likert dan butiran tes.
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penulis tidak hanya melakukan
42
D. Kerangka Pikir
keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni menggunakan kegiatan siswa
menguasai dan memahami materi tetapi juga menyelesaikan masalah yang sesuai
pembelajaran berperan sebagai subjek dan objek sedangkan guru hanya berperan
pada hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dimaksud meliputi aspek kognitif,
Digital adalah kurangnya keterlibatan atau peran serta siswa dalam kegiatan belajar.
pembelajaran masih berjalan satu arah, siswa belum dapat membangun konsep
belajar dengan sendiri melalui penemuan, dan belum dapat menghubungkan antara
materi satu dengan yang lain. Keadaan seperti ini kurang melatih potensi siswa
dengan memilih model yang dapat membuat siswa lebih aktif, kreatif dan
serta lebih mudah memahami materi yang disampaikan sehingga hasil belajar dapat
meningkat. Salah satu alternatif model yang sesuai untuk permasalahan adalah
awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Melalui pendekatan inquiry siswa
belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat
Adapun kerangka pikir yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.1
PERMASALAHAN DALAM
PEMBELAJARAN YANG IDEAL PEMBELAJARAN
- Pembelajaran berpusat pada siswa - metode pembelajaran sebagian besar
(student center)
menggunakan metode ceramah
- Siswa membangun konsep belajarnya
- Siswa belum dapat membangun konsep
sendiri melalui penemuan.
belajarnya sendiri melalui penemuan.
- Siswa dapat menghubungkan materi dalam
- Siswa belum dapat menghubungkan materi
satu kompetensi
dalam satu kompetensi
AKIBAT
Solusi
Model pembelajaran
guided inquiry
TARGET
Motivasi & Hasil
belajar siswa
meningkat
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir dan kajian teori yang diuraikan pada bab
inquiry.
BAB III
MODEL PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif melalui
a. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2020. Satu bulan
untuk pengumpulan data dan sau bulan untuk pengolahan data yang meliputi
b. Tempat penelitian
c. Subjek penelitian
Tabel 3.1
Subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah
1. Laki – laki 21
2. Perempuan 11
Jumlah 32
Tabel 3.2
karakteristik siswa berdasarkan tingkat kemampuan
No Tingkat kemampuan Jumlah
1. Rendah
2. Sedang
3. Tinggi
Jumlah
C. Prosedur tindakan
Kemmis dan Taggart (dalam Supardi, 2009) disajikan pada Gambar 3.3
47
Perencanaan dalam penelitian ini adalah persiapan yang dilakukan peneliti dan guru
Pada tahap ini diimplementasikan rencana yang telah disusun pada tahap
4. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi pada saat proses belajar mengajar sedang
berlangsung. Observasi dilakukan oleh observer. yaitu guru mitra, dimana siswa
dan guru (peneliti) sebagai obyek, dengan menggunakan lembar pengamatan yang
5. Refleksi
hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer untuk merinci dan
perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya sehingga mencapai hasil yang
diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa XI RPL SMK
2. Motivasi belajar (X2) merupakan seluruh daya penggerak psikis yang ada
dalam diri individu siswa XI RPL SMK Negri 7 makassar yang dapat
dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan
Tingkat hasil belajar siswa XI RPL SMK Negeri 7 Makassar diukur dengan
menggunakan instrument test, untuk membandingkan antara hasil pre test dan
post test. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I bagian instrumen
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Tes
Tes digunakan untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa yaitu berupa pretest
b) Observasi
51
perilaku siswa, proses kerja, dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I bagian instrumen penelitian
halaman 93.
c) Dokumentasi.
d) Angket (Kuesioner)
pernyataan dan dilengkapi denga jawaban skala likert melalui google form.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat bantu yang dipilih dan digunakan
sistematis, kemudian jenis instrumen penelitian sendiri yaitu angket ceklis atau
a. Kisi-Kisi Instrumen.
dijabarkan dalam bentuk pilihan ganda. Adapun kisi-kisi pretest dan posttes yang
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Soal Pretest Dan Posttest
Jenis Kompetensi Indikator Bentuk Nomor
Soal Dasar Soal Soal Soal
Menganalisis
paragraf Pilihan 1,2,3,4
deskriptif, Ganda dan 5
Pretest Mengevaluasi paragraf argumentatif,
deskriptif, argumentatif, naratif, dan
naratif, dan persuasif. persuasif.
Menilai Pilihan 6, 7, 8,
paragraf Ganda 9, dan 10
deskriptif,
argumentatif,
naratif, dan
persuasif
Menjelaskan Pilihan
Menerapkan logika, logika, dan Ganda 1,2,3,4,
dan operasi perhitungan operasi dan 5
Posttest data perhitungan data
1
pernyataan. Adapun kisi-kisi kuesioner (angket) yang disajikan dalam Tabel 3.4
sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen motivasi belajar
1) Sikap terhadap 6
b.Ulet dalam menghadapi
kesulitan
kesulitan
2) Usaha mengatasi 16,18, 17,19, 2
kesulitan
20 21
1) Kebiasaan dalam 22 23
c. Minat dan ketajaman
perhatian dalam belajar mengikuti
4
pelajaran
2) Semangat dalam
mengikuti PBM
24,26 25,27 4
1) Keinginan untuk
d.Berprestasi dalam berprestasi
belajar 2) Kualifikasi hasil 28,30 29,31
3
1) Penyelesaian
tugas/PR
2) Menggunakan 32,33 34 4
e. Mandiri dalam belajar kesempatan di luar
jam pelajaran
54
35,37 36,38 4
39,41 40,42
43,45 44,46
Jumlah 46
3. Validisi Instrumen
Validasi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, validasi isi dan
validasi yang dilakukan oleh para ahli. Validitas isi menunjukkan bahwa instrumen
yang disusun sesuai dengan kurikulum, materi dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok. Adapun kriteria pemberian skor untuk alternatif
55
jawaban untuk setiap item sebagai berikut: (1) skor 5 untuk jawaban sangat baik,
(2) skor 4 untuk jawaban baik, (3) skor 3 untuk jawaban cukup, (4) skor 2 untuk
jawaban kurang, (5) skor 1 untuk jawaban sangat kurang. Pengkategorian hasil
Tabel 3.6
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Ahli instrumen
Skor Kategori
4,2 ≤M ≤ 5,0 Sangat Valid
3,4 ≤M <4,2 Valid
2,6 ≤M <3,4 Cukup Valid
1,8 ≤M <2,6 Kurang Valid
1,0 ≤M <1,8 Tidak Valid
Keterangan M = Rerata Skor
Uji validasi instrumen angket/kuisioner ini terdapat tiga aspek, yaitu aspek
petunjuk, aspek isi (materi) dan aspek bahasa. Setiap aspek kemudian dijabarkan
menjadi indikator yang selanjutnya dibagi menjadi beberapa butir pertanyaan pada
instrumen penelitian. Data dari hasil validasi ahli instrumen berupa skor yang
digunakan telah layak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran II bagian
Teknik analisis ini meliputi analisis deskriptif dan analisis inferensial unutk
motivasi dan hasil belajar siswa yang kemudian dapat diinformasikan lebih lanjut
56
1. Deskriptif
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
deviasi, dan distribusi frekuensi. Analisis statistik deskriptif ini akan diolah
∑ 𝑋𝑖
𝑀𝑒 = (Sugiyono, 2010)
𝑁
Keterangan:
Me : Nilai Rata-rata
∑𝑋i : Jumlah Nilai
N : Jumlah Data
2) Median (Md)
Rumus untuk mencari nilai tengah adalah sebagai berikut:
1
𝑛−𝐹
𝑀𝑑 = 𝑏 + 𝑝 = (2 ) (Sugiyono, 2010)
𝑓
Keterangan:
Md : Median (nilai tengah)
b : Batas bawah, dimana median akan terletak
p : Panjang kelas interval
n : Banyaknya data
F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f : Frekuensi kelas median
57
Keterangan:
Mo : Modus
b : Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p : Panjang kelas interval
b1 : Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang
terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 :Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
berikutnya.
c. Standar Deviasi
Standar deviasi atau simpangan baku dari data yang telah disusun dalam tabel
∑(𝑋𝑖−𝑋) 2
𝑆= √ (Sugiyono, 2010)
𝑛−1
Keterangan :
S : Standar Deviasi.
Xi : Jumlah Nilai.
n : Jumlah Sampel.
n-1 : Derajat kebebasan.
d. Distribusi Frekuensi
Rumus menghitung interval kelas sebagai berikut:
Tabel 3.6
Rumus Menghitung Interval Kelas
Kategori Rumus
Sangat Baik M + 1.5 SD < X
Baik M + 0.5 SD < X ≤ M + 1.5 SD
Sedang M – 0.5 SD < X ≤ M + 0.5 SD
Kurang Baik M – 1.5 SD < X ≤ M– 0.5 SD
Sangat Tidak Baik X ≤ M – 1.5 SD
(Azwar, 2012)
58
Keterangan:
M = Mean ideal
SD = Standar deviasi ideal
X = Skor yang didapatkan oleh subjek
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Setelah data terkumpul melalui data instrumen, maka peneliti mengolah data
1. Ukuran Gejala Pusat, digunakan untuk melihat nilai dari mean, median dan
modus.
frekuensi.
G. Indikator Keberhasilan
berhasil dan meningkat jika tiap akhir siklus menunjukkan > 75%. Jadi kriteria
(75%). Apabila target yang ingin dicapai tersebut belum tercapai, maka siklus
59
akan berulang sampai target yang telah ditentukan dapat tercapai. Akan tetapi
apabila pada siklus pertama target yang telah ditentukan telah tercapai maka
A. Hasil Penelitian
Pada hari Kamis, 1 Oktober 2020, peneliti mengunjungi Kepala UPT SMK
Negeri 7 Makassar. Peneliti bertemu dengan Kepala UPT SMK Negeri 7 Makassar
dan meminta izin untuk mengadakan penelitian di SMK tersebut. Kepala UPT SMK
guru bidang studi Simulasi dan Komunikasi Digital yaitu Ibu Adrianty, S.Kom.
covid-19. Dari hasil pertemuan dengan guru bidang studi yang bersangkutan,
disepakati waktu untuk mengadakan penelitian yaitu dari tanggal 5 Oktober 2020 –
12 Oktober 2020. Materi yang dipilih adalah Perangkat pengolah kata dan Angka.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. tahap awal dari
penelitian ini adalah peneliti melakukan refleksi awal dengan mengamati nilai hasil
pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang akan
disampaikan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama pada hari Senin Tanggal
5 Oktober 2020 dengan nilai rata-rata 45,6 pada pembelajaran Simulasi dan
kesulitan dalam menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang tepat agar
siswa menjadi aktif dan hasil belajar siswa dapat lebih optimal.
60
tergolong masih sangat rendah. Kemudian berdasarkan hasil observasi ini juga,
guru dan peneliti telah sepakat untuk menggunakan model pembelajaran Guided
Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
lain:
dengan model pembelajaran guided inquiry. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
b. Tindakan (actionn)
yang telah dibuat. Pada Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Dalam
pembelajaran sesuai RPP yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
dilakukan secara daring melalui aplikasi Google Meet. Guru memulai kegiatan awal
awal siswa tentang materi Perangkat pengolah kata dan angka. Pretest dilaksanakan
selama 1 jam melalui Google Form dengan jumlah soal sebanyak 10 soal berbentuk
menjelaskan materi yang akan diajarkan hari ini, setelah menjelaskan peneliti
membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi tentang materi yang
telah diajarkan, setiap kelompok berdiskusi dengan room video masing – masing.
materi yang baru saja dipelajari yakni perangkat pengolah kata dan angka di akhir
akan melanjutkan diskusi terhadap materi baru juga akan diadakan Postest I
62
mengingatkan bahwa dari Postest yang dikerjakan secara individu ini, siswa akan
memperoleh skor perkembangan yang besarnya ditentukan oleh seberapa besar skor
siswa pada test tersebut melampaui skor sebelumnya yaitu skor Pretest.
daring atau kelas online. Kegiatan awal dimulai dengan memberi salam, memacu
motivasi siswa dan mengingatkan tentang materi pada pertemuan yang lalu.
mengetahui sintax guided inquiry dapat dilihat pada bab II halaman 32.
fitur-fitur perangkat pengolah kata dan angka pada pertemuan II. Guru
perangkat pengolah kata dan angka. Guru memeriksa pemahaman siswa dengan
Pada kegiatan inti siswa mendengarkan dan menyimak motivasi yang diberikan
pengolah kata dan angka,. Kemudian siswa mendengarkan pertanyaan dari guru dan
yang sudah dijanjikan oleh peneliti, bahwa pada sebelum mengakhiri pertemuan II
untuk menarik kesimpulan tentang materi yang diajarkan dan selama proses
c. Observasi
disiapkan peneliti.
5) Secara keseluruhan, keaktifan siswa masih belum tampak. Hal ini terbukti dari
tujuh kelompok hanya dua kelompok saja yang sering bertanya maupun
d. Refleksi
materi perangkat pengolah kata dan fitur – fitur perangkat pengolah kata dan angka,
namun masih terdapat siswa yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Selama
dalam pembelajaran materi fitur perangkat lunak pengolah kata dan angka. Akan
tetapi pada siklus I masih terdapat kendala karena proses belajar mengajar yang
dilakukan secara daring (kelas online) sarana yang menunjang pembelajaran online
yang kurang memadai, siswa kurang menyimak slide presentasi pembelajaran, tidak
berani bertanya jika ada materi yang tidak diketahui. Berbagai kekurangan dalam
proses pembelajaran pada siklus I akan dilanjutkan pada siklus ke II, agar
Berdasarkan analisis hasil Pretest yang telah dilakukan dengan bukti data
yang dilihat pada lampiran III distribusi data halaman 136, tampak bahwa dari 32
siswa hanya 6 siswa yang dapat dinyatakan tuntas, Sedangkan 26 siswa belum dapat
Postest yang dilakukan pada pertemuan ke-2, tampak bahwa yang tuntas sudah
dinyatakan tuntas atau masih dibawah nilai yang telah ditentukan. Dari data
tersebut, dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal pada pretest hanya sebesar
18% dengan nilai rata-rata (Mean) yaitu 45,6 dan ketuntasan klasikal pada Postest
siklus. Motivasi siswa tampak pada saat siswa membaca mengerjakan soal pretest
yang diberikan, bertanya, mengemukakan pendapat dan dalam hal diskusi baik
diskusi kelompok maupun pada saat diskusi kelas berlangsung. Dari hasil
observasi, pada Siklus I diketahui bahwa keaktifan siswa masih belum tampak
berlangsung pada Siklus I, data terdapat pada lampiran II distribusi data. Adapun
aspek yang diamati setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Belajar pada Siklus I Siswa Kelas X RPL
Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
Pertemuan Rata
No. Aspek yang dinilai 1 2 –
N % n % Rata
Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar. 53% 22 69% 61%
1
17
Siswa mempersiapkan alat dan bahan
2 15 47% 17 53% 50%
sebelum pembelajaran dimulai
Siswa mereview materi yang diajarkan
3 14 44% 16 50% 47%
pada pertemuan sebelumnya
Siswa mengamati materi slide yang
4 18 56% 20 63% 59%
ditayangkan oleh guru
Siswa mengidentifikasi materi yang
5 14 44% 17 53% 48%
disampaikan oleh guru
Siswa menjelaskan materi yang
6 14 44% 17 53% 48%
disampaikan oleh guru
Siswa membuat hipotesis sesuai
7 permasalahan yang dikemukakan oleh
12 38% 15 47% 42%
guru.
Siswa mengajukan hipotesis kepada guru
8 13 41% 15 47% 44%
dalam bentuk tulisan.
67
a) Siswa yang hadir tepat waktu di ruang belajar pada pertemuan pertama siklus
persentase 61%.
50%.
c) Siswa yang mereview materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya pada
d) Siswa yang mengamati materi slide yang ditayangkan oleh guru pada pertemuan
persentase 59%.
68
f) Siswa yang menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru pada pertemuan
persentase 48%.
h) Siswa yang mengajukan hipotesis kepada guru dalam bentuk tulisan pada
j) Siswa yang berdiskusi mengenai solusi dari permasalahan yang ada. pada
k) Siswa yang membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan pada
ditemukan oleh siswa itu sendiri pada pertemuan pertama sebanyak 20 orang,
80% 66%
61% 59% 58% 61%
60% 50% 47% 48% 48% 50%
42% 44%
40%
20%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Series1 61% 50% 47% 59% 48% 48% 42% 44% 58% 61% 50% 66% 100%
Aspek yang dinilai
Gambar 4.1
Grafik Persentase Hasil Observasi Siklus I
Keterangan :
yaitu masih ada siswa yang melakukan aktifitas lain pada saat pembelajaran
berlangsung dan masih ada beberapa siswa yang kurang menyimak penjelasan saat
kelompok dengan baik. Hal ini diharapkan dapat lebih memotivasi siswa untuk
diharapkan tidak ada lagi siswa yang melakukan aktivitas negatif diluar proses
sekelompok.
71
ataupun siswa lain yang mengalami kesulitan baik dalam memahami materi
diharapkan semua siswa dapat memahami materi yang sedang dibahas, sehingga
Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
lain :
3) Mempersiapkan LKPD soal evaluasi (Pretest dan Postest) melalui google form.
b. Tindakan (action)
Pada siklus II pertemuan pertama dan kedua masih dilakukan secara daring
melalui aplikasi Google Meet. Berdasarkan rencana yang telah dibuat, peneliti
kelompok untuk berdiskusi dan membuat pertanyaan dari materi yang belum
diskusi masing – masing, siswa mengajukan pertanyaan yang telah dibuat, guru
memberi penjelasan dari materi yang telah dijelaskan. Proses pembelajaran ini
form berupa pilihan ganda dengan jumlah soal 10 nomor. siswa diberikan waktu 10
73
menit untuk mengingat kembali materi dari awal pertemuan. Selanjutnya siswa
mengerjakan posttest yang telah diberikan oleh peneliti dalam waktu 20 menit.
Peneliti menyampaikan kepada siswa akan memberikan reward kepada siswa yang
reward kepada beberapa siswa yang memperoleh nilai tinggi. Selanjutnya Peneliti
bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja
c. Refleksi
positif, efektif, dan maksimal dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa telah sesuai
dengan yang diharapkan karena pada siklus ke dua proses pembelajaran dilakukan
lebih efektif karena sebelum pembelajaran di mulai siswa diberikan motivasi agar
pembelajaran berlangsung secara efektif dan hasil belajar siswa maksimal. Adapun
kelebihan model pembelajaran ini adalah siswa dapat belajar lebih konkret dan
bekerja secara kelompok sehingga siswa merasakan adanya motivasi dalam proses
belajar. Siswa terlibat secara fisik maupun psikis dan pembelajaran berlangsung
di kelas. Siswa juga mulai kritis dalam menanggapi permasalahan yang ada.
tuntas tuntas
1. Pretest 22 10 69%
2. Postest 26 6 82%
Berdasarkan analisis hasil Postest yang telah dilakukan, tampak bahwa dari
Sedangkan hanya 6 siswa yang belum dapat dinyatakan tuntas (memperoleh nilai
di bawah 75). Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal pada
Postest ini meningkat sebesar 82% dengan nilai rata-rata (Mean) yaitu 87 dengan
ini dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar pada Siklus II telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 dan presentase klasikal (82%). Data
siklus II menunjukkan hasil yang baik. Hasil belajar siswa kelas X RPL mengalami
peningkatan, dikarenakan guru tidak hanya fokus di kelas, saat proses pembelajaran
guru lebih memperhatikan dan memberikan motivasi kepada siswa. Oleh karena
itu, pada Siklus II hasil belajar siswa lebih baik dari Sikus I. Ini menunjukkan bahwa
penelitian tindakan kelas ini dapat diakhiri dengan dua Siklus. Peningkatan hasil
belajar siswa dari Siklus I sampai Siklus II dapat ditunjukkan pada tabel dan
diagram berikut:
dimana pada pertemuan ini peneliti memberikan perhatian dan bimbingan yang
lebih terutama kepada kelompok yang belum aktif pada siklus sebelumnya. Siswa
sudah mulai tampak hidup saat diskusi berlangsung dengan banyaknya pertanyaan
dan jawaban yang disampaikan siswa dengan baik dan benar. Hasil observasi
Siklus II, data hasil observasi terdapat pada lampiran II distribusi data . Adapun
aspek yang diamati setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4.
Hasil Observasi Motivasi Belajar pada Siklus I Siswa Kelas X RPL
Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
Pertemuan Rata
No. Aspek yang dinilai 1 2 –
N % n % Rata
Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar. 22 69% 26 81% 75%
1
Siswa mempersiapkan alat dan bahan
17 53% 25 78% 66%
2
sebelum pembelajaran dimulai
Siswa mereview materi yang diajarkan
18 56% 28 88% 72%
3
pada pertemuan sebelumnya
Siswa mengamati materi slide yang
25 78% 30 94% 86%
4
ditayangkan oleh guru
Siswa mengidentifikasi materi yang
18 56% 26 81% 69%
5
disampaikan oleh guru
Siswa menjelaskan materi yang
22 69% 28 88% 78%
6
disampaikan oleh guru
Siswa membuat hipotesis sesuai
7 permasalahan yang dikemukakan oleh 22 69% 30 94% 81%
guru.
Siswa mengajukan hipotesis kepada guru
20 63% 30 94% 78%
8
dalam bentuk tulisan.
Siswa bekerja sama secara kelompok
9 dalam menyelesaikan suatu 25 78% 32 100% 89%
permasalahan.
Siswa berdiskusi mengenai solusi dari
24 75% 29 91% 83%
10
permasalahan yang ada.
a) Siswa yang hadir tepat waktu di ruang belajar pada pertemuan pertama siklus
persentase 75%.
persentase 66%.
c) Siswa yang mereview materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya pada
d) Siswa yang mengamati materi slide yang ditayangkan oleh guru pada
f) Siswa yang menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru pada pertemuan
persentase 78%.
h) Siswa yang mengajukan hipotesis kepada guru dalam bentuk tulisan pada
j) Siswa yang berdiskusi mengenai solusi dari permasalahan yang ada. pada
k) Siswa yang membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan pada
ditemukan oleh siswa itu sendiri pada pertemuan pertama sebanyak 22 orang,
86% 83%
75% 78% 81% 78% 78% 81%
80% 72% 69%
66%
60%
40%
20%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Series1 75% 66% 72% 86% 69% 78% 81% 78% 89% 83% 78% 81% 100%
Aspek yang dinilai
Gambar 4.3
Grafik Persentase Hasil Observasi Siklus II
Keterangan :
B. Pembahasan
guided inquiry yaitu, langkah yang pertama yang dilakukan dengan merumuskan
masalah serta guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian untuk
langkah kedua yaitu membuat hipotesis yang terdiri dari guri meminta siswa untuk
mengajukan jawaban tentang masalah yang ada serta guru membing siswa untuk
prosedur yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan serta guru membimbing
Selanjutnya langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan, pada bagian ini guru
didiskusikan.
komunikasi digital
81
melalui google form responden diperoleh data hasil penelitian untuk kategori sangat
baik dengan interval sebesar >231, 60 diperoleh frekuensi sebanyak 4 orang siswa
dengan presentasi 12,5%, kemudian untuk kategori baik dengan interval sebesar
15,6%. Untuk kategori sedang dengan interval sebesar 209, 39 – 219,47 diperoleh
kategori kurang baik dengan interval sebesar 198, 20 – 208,39 diperoleh frekuensi
sangat tidak baik dengan interval sebesar <197,20 diperoleh frekuensi sebanyak 1
orang siswa dengan presentasi 3,1%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran III distribusi data halaman 143. Berdasarkan hasil olah data diatas yang
telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa
3. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata oelajaran Simulasi dan komunikasi
digital
dilaksanakan dengan tindakan dua siklus yaitu Siklus I dan berakhir di Siklus II.
Penelitian berakhir ditindakan Siklus II karena pada tindakan ini telah mencapai
pengetahuan awal belajar siswa pada pokok pembahasan perangkat pengolah kata
dan angka serta fitur fitur perangkat pengolah kata dan angka.
82
Dilihat dari hasil Pretest yang telah dilakukan masih banyak siswa yang
tidak tuntas, untuk itu perlu penerapan model pembelajaran yang lebih menarik agar
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran serta hasil belajar siswa dapat
meningkat. Pada tindakan Siklus I setelah pemberian materi, dilakukan tes evaluasi
Hasil evaluasi tindakan Siklus I jumlah siswa yang tuntas meningkat dari
19% hasil Pretest menjadi 47% hasil posttest, tetapi hal tersebut belum memenuhi
indikator keberhasilan sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sudjana (2004) tentang hasil belajar, bahwa hasil belajar sebagai objek
tindakan Siklus II untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengurangi nilai
siswa yang tidak tuntas, untuk memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Dari hasil tes evaluasi tindakan Postest Siklus II jumlah siswa yang tuntas
meningkat hingga 82%. Perbandingan hasil belajar siswa pada Siklus I dan Siklus
II sesuai rekapitulasi peningkatan hasil belajar dari Siklus I sebesar 47% meningkat
pada Siklus II menjadi 82% Sehingga peningkatan dari Siklus I ke Siklus II adalah
35%
lebih menyenangkan sehingga menarik perhatian siswa, dan khususnya siswa kelas
X RPL.
BAB V
A. Kesimpulan
simulasi dan komunikasi digital terdiri atas 6 sintaks yaitu, perumusan masalah,
kesimpulan.
pembelajarannya.
SMKN 7 Makassar terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
nilai posttes sebesar 46,87%. Sedangkan pada siklus II pada pertemuan ketiga
sebesar 81,25%.
B. Saran
beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan
1. Bagi sekolah
dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman demi menunjang proses belajar
dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital..
2. Bagi guru
3. Bagi siswa
Kepada para siswa untuk lebih meningkatkan konsentrasi pada saat belajar
mengajar, karena materi yang disampaikan oleh guru perlu dicerna dan dipahami.
guided inquiry yang lebih menarik agar mampu menghasilkan penelitian yang
relevan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Asessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. A
Bridged Edition. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
86
85
Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta
Kulthau, Carol C. (2007). Guided Inquiry: Learning In The 21st Century. US:
Greenwood Publishing Group
Mc. Donald dalam Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Bandung. Rajawali Pers
Syah Muhibbin,. 2006. Psikologi Belajar , Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada
LAMPIRAN I
INSTRUMEN PENELITIAN
89
A. Identitas Siswa
NIS :......................
B. Tujuan
Tujuan penggunaan angket ini adalah pengambilan data pada penelitian
untuk mengetahui tanggapan pengguna (siswa) kelas X di SMK Negeri 7
Makassar untuk mengetahui motivasi belajarnya.
C. Petunjuk
1.) Bacalah angket dengan cermat.
2.) Pilihlah jawaban sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya.
Jika ingin mengubah jawaban, maka berilah tanda (=) pada pilihan jawaban
yang akan diganti dan memberikan (√) pada kolom penggantinya.
90
Tanggapan Siswa
No. Pernyataan
SS S RR TS STS
1. Saya hadir di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.
2. Jika malas belajar, maka saya tidak masuk sekolah.
3. Saya merasa rugi jika tidak masuk sekolah.
4. Jika guru sudah lebih dulu berada di kelas, maka saya
cenderung memilih tidak masuk kelas.
5. Saya berusaha untuk selalu hadir di sekolah.
6. Saya mengikuti pelajaran di sekolah sampai jam pelajaran
berakhir.
7. Saya tidak mengikuti pelajaran, jika itu pelajaran yang tidak
saya sukai.
8. Saya tetap mengikuti pelajaran siapa pun guru yang
mengajar.
9. Saya keluar kelas pada saat pelajaran berlangsung.
10. Saya belajar di rumah dengan jam pelajaran yang teratur.
11. Saya belajar di rumah jika ada tugas dan ulangan saja.
12. Untuk lebih memahami palajaran, saya sempatkan belajar
di rumah.
13. Jika sudah tiba di rumah, saya malas untuk belajar.
14. Saya merasa perlu untuk belajar kembali di rumah.
15. Saya suka mengulur-ulur waktu belajar di rumah.
16. Saya merasa tertantang untuk mampu mengerjakan tugas
mata pelajaran Simkomdig yang sulit.
17. Saya akan mengabaikan pelajaran Simkomdig, jika materi
pelajaran itu sulit untuk dimengerti.
18. Saya tidak cepat putus asa ketika mengalami kesulitan
dalam belajar pelajaran Simkomdig.
19. Saya cenderung malas untuk belajar, jika menghadapi
kesulitan pada pelajaran Simkomdig.
91
37. Saya telah puas dalam prestasi belajar, jika nilainya tidak
ada yang merah.
38. Saya tidak mempunyai target dalam mencapai hasil belajar.
39. Saya berusaha mengerjakan tugas dengan usaha sendiri.
40. Saya mengerjakan tugas dengan cara menyontek pekerjaan
teman.
41. Saya dapat menyelesaikan tugas/PR tanpa bantuan orang
lain.
42. Saya mengerjakan tugas dengan asal-asalan yang penting
selesai.
43. Saya mengisi jam pelajaran kosong dengan mengerjakan
tugas yang belum selesai.
44. Saya merasa tidak perlu untuk belajar di luar jam pelajaran.
45. Jika ada pelajaran kosong, maka saya mempelajari kembali
pelajaran sebelumnya.
46. Saya lebih senang ngobrol di kantin, jika ada jam pelajaran
kosong.
93
LEMBAR OBSERVASI
RAHMI SAHARA
KETERLAKSANAAN SINTAKS PEMBELAJARAN
1629040028
MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PTE/PTIK
(INKUIRI TERBIMBING)
PETUNJUK :
Contoh:
Kategori
No. Pernyataan Ya Tidak
Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar.
1 √
Jika ingin mengubah jawaban, maka berilah tanda (=) pada pilihan jawaban
yang akan diganti dan memberikan (√) pada kolom penggantinya.
Kategori
NO LANGKAH PEMBELAJARAN
Ya Tidak
` PENDAHULUAN
1. Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar.
2. Siswa mempersiapkan alat dan bahan sebelum
pembelajaran dimulai
3. Siswa mereview materi yang diajarkan pada pertemuan
sebelumnya
KEGIATAN INTI
4. Siswa mengamati materi slide yang ditayangkan oleh
guru
5. Siswa mengidentifikasi materi yang disampaikan oleh
guru
6. Siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
94
PRETEST
NAMA :
NIS :
KELAS :
PETUNJUK PENGERJAAN :
1) Berdoalah sebelum memulai mengerjakan
2) Isikan identitas anda
3) Beri tanda silang atau lingkaran pada jawaban yang benar
4) Bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab
1. Paragraf yang isinya berupa pendapat atau sikap yang disertai dengan alasan-
alasan, contoh-contoh dan bukti-bukti meyakinkan sehingga pembaca aman
membenarkan isi paragraf tersebut merupakan pengertian dari paragraf ...
a. Naratif
b. Deskriptif
c. Argumentatif
d. Persuasif
e. Eksposisi
2. Bentuk variasi huruf yang diletakkan pada awal paragraf sehingga naskah
terlihat menarik disebut ...
a. Header
b. Word Art
c. Quick Part
d. Text Box
e. Drop Cap
96
5. Perintah dalam Ms. Word yang digunakan untuk memperkecil huruf dan
diletakkan di atas teks lain yang berukuran normal adalah ...
a. Strikethrought
b. Italic
c. Superscript
d. Subscript
e. Shrink Font
7. Paragraf yang merpukan paragraf yang isinya berupa ajakan atau membujuk
pembacanya gar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan
didalam paragraf disebut paragraf ...
a. Paragraf Argumentatif
b. Paragraf Naratif
c. Paragraf Deskriptif
d. Paragraf Persuasif
e. Paragraf Induktif
KUNCI JAWAB
1. C
2. E
3. D
4. A
5. E
6. B
7. D
8. B
9. C
10. A
98
POSTTEST
NAMA :
NIS :
KelAS :
PETUNJUK PENGERJAAN :
5) Berdoalah sebelum memulai mengerjakan
6) Isikan identitas anda
7) Beri tanda silang atau lingkaran pada jawaban yang benar
8) Bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab
12. Paragraf yang isinya berupa pendapat atau sikap yang disertai dengan alasan-
alasan, contoh-contoh dan bukti-bukti meyakinkan sehingga pembaca aman
membenarkan isi paragraf tersebut merupakan pengertian dari paragraf ...
f. Naratif
g. Deskriptif
h. Argumentatif
i. Persuasif
j. Eksposisi
99
13. Microsoft powerpoint 2007 adalah paket progam microsoft office yang
digunakan untuk.....
a. membuat pengetikan naskah d. membuat presentasi dalam
berbagai tampilan
b. membuat laporan daftar e. membuat tabel
c. membuat grafik
14. Bentuk variasi huruf yang diletakkan pada awal paragraf sehingga naskah
terlihat menarik disebut ...
f. Header d. Drop Cap
g. Word Art e. Text Box
h. Quick Part
15. Agar lebih kreatif dan bukan menjiplak, sebaiknya memulai pembuatan
presentasi
menggunakan....
a. slide d. auto content wizard
b. slide show e. blank presentation
d. presentation file
16. Perintah dalam Ms. Word yang digunakan untuk memperkecil huruf dan
diletakkan di atas teks lain yang berukuran normal adalah ...
f. Strikethrought
g. Italic
h. Superscript
i. Subscript
j. Shrink Font
17. Paragraf yang merpukan paragraf yang isinya berupa ajakan atau membujuk
pembacanya gar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan
didalam paragraf disebut paragraf ...
f. Paragraf Argumentatif
g. Paragraf Naratif
h. Paragraf Deskriptif
i. Paragraf Persuasif
j. Paragraf Induktif
18. Tampilan full screen beserta animasinya dapat dilihat dengan menggunakan
perintah....
a. view - slide show d. slide show - view show
100
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. D
4. D
5. E
6. E
7. D
8. B
9. A
10. C
101
LAMPIRAN II
LEMBAR VALIDASI
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
\
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
Lembar Validasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Petunjuk Validasi
1. Lembar validasi ini diisi oleh validator yang menilai instrumen penelitian
yang akan digunakan dalam uji coba lapangan.
2. Mohon kiranya bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian (validasi)
dengan memberi tanda centang (√) pada kolom angka (Bagian B) yang
bersesuaian dengan pernyataan, sebagai berikut:
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
3. Jika Bapak/Ibu ingin memberikan komentar ataupun saran, silahkan
mengisi isian pada Bagian C pada lembar validasi ini.
4. Pada akhir bagian lembar validasi ini, mohon kiranya Bapak/Ibu
memberikan kesimpulan terkait layak tidaknya instrumen penelitian yang
akan digunakan ini.
125
B. Aspek Validasi
Skor Penilaian
No Komponen
1 2 3 4 5
Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kejelasan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar √
2 Kesesuaian Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar dengan Tujuan
√
Pembelajaran
3 Kesesuaian Indikator Pencapaian
Kompetensi dengan Tujuan Pembelajaran √
Isi yang Disajikan
4 Sistematika Penyusunan RPP
√
5 Kesesuaian urutan kegiatan pembelajaran
Simulasi dan Komunikasi Digital dengan
menggunakan model pembelajaran Guided √
Inquiry
6 Kejelasan skenario pembelajaran (tahap-
tahap kegiatan pembelajaran: awal, inti,
√
penutup)
Bahasa
7 Penggunaan bahasa sesuai EYD
√
8 Bahasa yang digunakan komunikatif
√
9 Kesederhanaan struktur kalimat
√
Waktu
10 Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan
√
11 Rincian waktu untuk setiap tahap
pembelajaran √
Metode Sajian
12 Sebelum menyajikan konsep baru, sajian
dikaitkan dengan konsep yang telah dimiliki
√
siswa
126
C. Komentar/Saran validator :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
127
Lembar Validasi
Silabus
E. Petunjuk Validasi
5. Lembar validasi ini diisi oleh validator yang menilai instrumen penelitian
yang akan digunakan dalam uji coba lapangan.
6. Mohon kiranya bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian (validasi)
dengan memberi tanda centang (√) pada kolom angka (Bagian B) yang
bersesuaian dengan pernyataan, sebagai berikut:
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
2 : Sangat Kurang
7. Jika Bapak/Ibu ingin memberikan komentar ataupun saran, silahkan
mengisi isian pada Bagian C pada lembar validasi ini.
8. Pada akhir bagian lembar validasi ini, mohon kiranya Bapak/Ibu
memberikan kesimpulan terkait layak tidaknya instrumen penelitian yang
akan digunakan ini.
129
F. Aspek Validasi
Skor Penilaian
No Komponen
1 2 3 4 5
Isi yang Disajikan
1 Mengkaji keterkaitan antar Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam
√
mata pelajaran
Mengidentifikasi materi yang menunjang
pencapaian KD
√
2
3 Aktivitas kedalaman dan keluasan materi √
4 Pemilihan materi ajar
√
5 Kegiatan pembelajaran dirancang dan
dikembangkan berdasarkan KI, KD, potensi
√
siswa
6 Merumuskan indikator pencapaian √
kompetensi
7 Menentukan sumber belajar yang
disesuaikan dengan KI, KD, serta materi
pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator √
pencapaian kompetensi
8 Penentuan jenis penilaian
√
Bahasa
9 Penggunaan Bahasa sesuai dengan EYD
√
10 Kesederhanaan struktur kalimat
√
Waktu
11 Kesesuaian alokasi yang digunakan
√
12 Pemilihan alokasi waktu didasarkan pada
tuntutan kompetensi dasar √
13 Pemilihan alokasi waktu didasarkan pada
ketersediaan alokasi waktu per semester √
130
G. Komentar/Saran validator :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Kesimpulan Hasil Validasi
Instrumen Silabus pada Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital ini
dinyatakan *):
1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi.
2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak layak digunakan di lapangan.
*) Lingkari salah satu
7 Makassar.
I. Petunjuk Validasi
9. Tujuan penggunaan lembar validasi ini adalah untuk mendapatkan
penilaian kelayakan penggunaan instrumen tes hasil belajar
10. Bapak/ Ibu diminta untuk memberikan penilaian (validasi) terhadap
instrumen tes hasil belajar.
11. Pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberi tanda centang
(√) pada kolom angka yang bersesuaian dengan pernyataan, sebagai
berikut:
1 : Tidak Valid
2 : Cukup Valid
3 : Valid
4 : Sangat Valid
J. Aspek Validasi
Validasi Nilai
No Uraian Angka
1 2 3 4
Materi Soal
1 Soal-soal sesuai dengan tujuan tes
√
2 Soal-soal sesuai dengan tujuan dan indikator
pembelajaran √
3 Soal-soal dirumuskan dengan jelas
√
4 Jawaban diharapkan jelas secara representatif
mencakup materi pembelajaran √
Bahasa
5 Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia √
6 Meggunakan kata-kata (istilah) yang sudah dikenal
oleh peserta didik √
7 Bahasa yang digunakana tidak menimbulkan
penafsiran ganda √
Konstruksi
8 Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan dengan
jelas √
9 Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda
√
10 Rumusan pertanyaaan soal menggunakan kalimat
tanya atau perintah √
Waktu
11 Waktu yang digunakan sesuai dengan waktu yang
di tetapkan √
K. Komentar/Saran validator :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
133
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
L. Kesimpulan
Instrumen tes hasil belajar Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital ini
dinyatakan *):
LAMPIRAN III
DISTRIBUSI DATA
136
Hari/Tanggal :
Kompetensi Keahlian :
MEAN 45,6
JUMLAH SISWA TUNTAS PRETEST I 6
JUMLAH SISWA TIDAK TUNTAS PRETEST I 26
JUMLAH SISWA YANG HADIR PRETEST I 32
JUMLAH SISWA YANG TIDAK HADIR PRETEST I 0
PERSENTASE TUNTAS PRETEST.1 18,75
PERSENTASE TIDAK TUNTAS P.1 81,25
138
Hari/Tanggal :
Kompetensi Keahlian :
MEAN 68,75
JUMLAH SISWA TUNTAS POSTEST I 15
JUMLAH SISWA YANG TIDAK TUNTAS POSTEST I 17
JUMLAH SISWA YANG HADIR POSTEST I 32
JUMLAH SISWA YANG TIDAK HADIR POSTEST I 0
PERSENTASE TUNTAS 46,875
PERSENTASE TIDAK TUNTAS 53,125
140
Hari/Tanggal :
Kompetensi Keahlian :
MEAN 69,6
JUMLAH SISWA TUNTAS PRETEST II 22
JUMLAH SISWA YANG TIDAK TUNTAS PRETEST II 10
JUMLAH SISWA YANG HADIR PRETEST II 32
JUMLAH SISWA YANG TIDAK HADIR PRETEST II 0
PERSENTASE TUNTAS P.II 68,75 69%
PERSENTASE TIDAK TUNTAS P.II 31,25 31%
142
Hari/Tanggal :
Kompetensi Keahlian :
MEAN 86,95652174
Statistics
Motivasi
N Valid 32
Missing 0
Mean 214,9063
Median 214,0000
Mode 202,00
Std. Deviation 11,13367
Minimum 196,00
Maximum 238,00
Sum 6877,00
Motivasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 196,00 1 3,1 3,1 3,1
200,00 1 3,1 3,1 6,3
201,00 1 3,1 3,1 9,4
202,00 3 9,4 9,4 18,8
205,00 1 3,1 3,1 21,9
206,00 1 3,1 3,1 25,0
207,00 2 6,3 6,3 31,3
208,00 1 3,1 3,1 34,4
211,00 1 3,1 3,1 37,5
212,00 1 3,1 3,1 40,6
213,00 2 6,3 6,3 46,9
214,00 2 6,3 6,3 53,1
215,00 2 6,3 6,3 59,4
216,00 2 6,3 6,3 65,6
218,00 2 6,3 6,3 71,9
221,00 1 3,1 3,1 75,0
225,00 1 3,1 3,1 78,1
226,00 1 3,1 3,1 81,3
228,00 2 6,3 6,3 87,5
231,00 1 3,1 3,1 90,6
234,00 1 3,1 3,1 93,8
145
MTV
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Baik 1 3,1 3,1 3,1
Kurang Baik 10 31,3 31,3 34,4
Sedang 12 37,5 37,5 71,9
Baik 5 15,6 15,6 87,5
Sangat Baik 4 12,5 12,5 100,0
Total 32 100,0 100,0
PERTEMUAN SIKLUS 1
No. Aspek Yang Diamati Jumlah Siswa Jumlah Siswa Aktif Persentase
1 Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar. 17 53%
Siswa mempersiapkan alat dan bahan sebelum
2 pembelajaran dimulai 15 47%
Siswa mereview materi yang diajarkan pada
3 pertemuan sebelumnya 14 44%
Siswa mengamati materi slide yang ditayangkan oleh
4 guru 18 56%
Siswa mengidentifikasi materi yang disampaikan oleh
5 guru 14 44%
Siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh
6 guru 14 44%
Siswa membuat hipotesis sesuai permasalahan yang 32
7 dikemukakan oleh guru. 12 38%
Siswa mengajukan hipotesis kepada guru dalam
8 bentuk tulisan. 13 41%
Siswa bekerja sama secara kelompok dalam
9 menyelesaikan suatu permasalahan. 17 53%
Siswa berdiskusi mengenai solusi dari permasalahan
10 yang ada. 18 56%
Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah
11 dilakukan 15 47%
Siswa pemperhatikan guru dalam mempertegas
12 konsep yang telah ditemukan oleh siswa itu sendiri. 20 63%
147
PERTEMUAN2 SIKLUS I
No. Aspek Yang Diamati Jumlah Siswa Jumlah Siswa Aktif Persentase
1 Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar. 22 69%
Siswa mempersiapkan alat dan bahan sebelum
2 pembelajaran dimulai 17 53%
Siswa mereview materi yang diajarkan pada
3 pertemuan sebelumnya 16 50%
Siswa mengamati materi slide yang ditayangkan oleh
4 guru 20 63%
Siswa mengidentifikasi materi yang disampaikan oleh
5 guru 17 53%
Siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh
6 guru 17 53%
Siswa membuat hipotesis sesuai permasalahan yang 32
7 dikemukakan oleh guru. 15 47%
Siswa mengajukan hipotesis kepada guru dalam
8 bentuk tulisan. 15 47%
Siswa bekerja sama secara kelompok dalam
9 menyelesaikan suatu permasalahan. 20 63%
Siswa berdiskusi mengenai solusi dari permasalahan
10 yang ada. 21 66%
Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah
11 dilakukan 17 53%
Siswa pemperhatikan guru dalam mempertegas
12 konsep yang telah ditemukan oleh siswa itu sendiri. 22 69%
148
PERTEMUAN 3 SIKLUS 2
No. Aspek Yang Diamati Jumlah Siswa Jumlah Siswa Aktif Persentase
1 Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar. 22 69%
Siswa mempersiapkan alat dan bahan sebelum
2 pembelajaran dimulai 17 53%
Siswa mereview materi yang diajarkan pada
3 pertemuan sebelumnya 16 50%
Siswa mengamati materi slide yang ditayangkan oleh
4 guru 20 63%
Siswa mengidentifikasi materi yang disampaikan oleh
5 guru 17 53%
Siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh
6 guru 17 53%
Siswa membuat hipotesis sesuai permasalahan yang 32
7 dikemukakan oleh guru. 15 47%
Siswa mengajukan hipotesis kepada guru dalam
8 bentuk tulisan. 15 47%
Siswa bekerja sama secara kelompok dalam
9 menyelesaikan suatu permasalahan. 20 63%
Siswa berdiskusi mengenai solusi dari permasalahan
10 yang ada. 21 66%
Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah
11 dilakukan 17 53%
Siswa pemperhatikan guru dalam mempertegas
12 konsep yang telah ditemukan oleh siswa itu sendiri. 22 69%
149
PERTEMUAN2 SIKLUS II
No. Aspek Yang Diamati Jumlah Siswa Jumlah Siswa Aktif Persentase
1 Siswa hadir tepat waktu di ruang belajar. 26 81%
Siswa mempersiapkan alat dan bahan sebelum
2 pembelajaran dimulai 23 72%
Siswa mereview materi yang diajarkan pada
3 pertemuan sebelumnya 22 69%
Siswa mengamati materi slide yang ditayangkan oleh
4 guru 24 75%
Siswa mengidentifikasi materi yang disampaikan oleh
5 guru 25 78%
Siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh
6 guru 24 75%
Siswa membuat hipotesis sesuai permasalahan yang 32
7 dikemukakan oleh guru. 22 69%
Siswa mengajukan hipotesis kepada guru dalam
8 bentuk tulisan. 23 72%
Siswa bekerja sama secara kelompok dalam
9 menyelesaikan suatu permasalahan. 28 88%
Siswa berdiskusi mengenai solusi dari permasalahan
10 yang ada. 28 88%
Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah
11 dilakukan 22 69%
Siswa pemperhatikan guru dalam mempertegas
12 konsep yang telah ditemukan oleh siswa itu sendiri. 24 75%
150
LAMPIRAN IV
PERSURATAN
151
LAMPIRAN V
DOKUMENTASI
152
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
153
Alokasi
Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Materi Pokok Waktu Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi
(JP)
1 2 3 4 5 6
6
3.1 Menerapkan 3.1.1 Menjelaskan konsep ● Konsep logika dan ● Mengamati untuk Pengetahuan:
logika dan algoritma logika dan algoritma. algoritma mengidentifikasi dan
● Tes tertulis
komputer ● Notasi flowchart merumuskan masalah
3.1.2 Menjelaskan lambang
tentang konsep logika Keterampilan:
flowchart.
dan algoritma ● Unjuk kerja
menggunakan ● Portofolio
4.1 Menggunakan Flowchart
4.1.1 Menerapkan algoritma
fungsi-fungsi ● Mengumpulkan data
dalam bentuk flowchart
Perintah (Command) tentang fungsi dan
fitur simbol notasi
154
3.3 Mengevaluasi 6
3.3.1 Menganalisis ciri-ciri ● Jenis dan ciri paragraf ● Mengamati untuk Pengetahuan:
paragraf deskriptif, paragraf deskriptif, ● Memformat dokumen mengidentifikasi
● Tes tertulis
argumentatif, argumentatif, naratif, dan menggunakan tentang ciri-ciri
naratif, dan persuasif. perangkat lunak paragraf berdasarkan Keterampilan:
persuasif. pengolah kata karakterisktik melalui ● Unjuk kerja
3.3.2 Membandingkan contoh tulisan ● Portofolio
paragraf deskriptif, ● Mengumpulkan data
argumentatif, naratif, dan tentang fungsi fitur
persuasif. pada perangkat lunak
4.3 Menyusun pengolah kata dengan
kembali format 4.3.1 Memanipulasi cara memformat
dokumen pengolah dokumen menggunakan tulisan yang belum
kata perangkat lunak pengolah diformat
kata. ● Mengolah data
156
3.4 Menerapkan 9
3.4.1 Menjelaskan urutan ● Operasi perhitungan ● Mengumpulkan data Pengetahuan:
logika, dan operasi kerja operator matematika. matematika tentang operator
● Tes tertulis
perhitungan data ● Perangkat lunak matematika
pengolah angka ● Mengolah data Keterampilan:
3.4.2 Mengurutkan operator ● Fungsi logika pada menggunakan ● Unjuk kerja
matematika sesuai hasil perangkat lunak perangkat lunak ● Portofolio
yang diharapkan. pengolah angka pengolah angka
● Referensi berdasarkan ● Mengamati untuk
3.4.3 Menentukan sel mengidentifikasi dan
penggunaan fungsi logika ● Referensi berdasarkan merumuskan masalah
157
3.5 Menganalisis 9
3.5.1 Menjelaskan jenis, ● Jenis dan fungsi fitur ● Mengamati untuk Pengetahuan:
fitur yang tepat fungsi, dan keuntungan perangkat lunak mengidentifikasi
● Wawancar
untuk pembuatan penggunaan perangkat presentasi fungsi, jenis, dan
a
slide lunak presentasi. ● Teknik merancang keuntungan
● Observasi
Slide penggunaan
diskusi
3.5.2 Menentukan fitur perangkat lunak
umum yang sering presentasi Keterampilan:
3.6 Menerapkan 6
3.6.1 Menentukan desain ● Faktor yang ● Mengamati untuk Pengetahuan:
teknik presentasi yang efektif. mempengaruhi mengidentifikasi dan
● Wawancar
yang efektif pemirsa dalam merumuskan masalah
a
presentasi tentang presentasi
3..6.2 Membandingkan ● Teknik mendesain yang mampu menarik Keterampilan:
kesesuaian desain slide slide perhatian audien ● Unjuk kerja
dengan informasi yang ● Teknik penyampaian berdasarkan kaidah ● Portofolio
disampaikan. teknik presentasi
simdig
3.6.2 Menilai teknik ● Mengumpulkan data
penyempaian presentasi tentang faktor yang
4.6 Melakukan orang lain. mempengaruhi audien
presentasi yang
dan design slide yang
efektif 4.6.1 Membuat slide dengan efektif dan efisien
pertimbangan proporsi, dengan pertimbangan
komposisi, dan harmoni. proporsi, komposisi,
dan harmoni
4.6.2 Melaksanakan ● Mengolah data ke
penyampaian sesuai kaidah dalam slide
teknik presentasi. menggunakan teknik
penyusunan slide
● Mengomunikasikan
160
3.7 Menganalisis 6
3.7.1 Menjelaskan contoh ● Buku elektronik (E- ● Mengamati untuk Pengetahuan:
pembuatan E-book dan kelebihan E-book. book) mengidentifikasi dan
● Tes tertulis
● Prosedur membuat E- merumuskan masalah
3.7.2 Menjelaskan berbagai book menggunakan tentang kelebihan E- Keterampilan:
3.9 Menerapkan 6
3.9.1 Menjelaskan ● Komponen dan cara ● Mengamati untuk Pengetahuan:
teknik penelusuran komponen mesin penelusur. kerja mesin penelusur mengidentifikasi dan
● Tes tertulis
Search Engine ● Sintak pada mesin merumuskan masalah
● Wawancar
3.9.2 Menentukan sintak penelusur tentang teknik
a
penelusuran sesuai ● Penelusuran lanjutan penelusuran yang
163
3.10 Menganalisis 9
3.10.1 Membedakan jenis ● Prosedur komunikasi ● Mengamati untuk Pengetahuan:
komunikasi sinkron komunikasi sinkron- daring sinkron dan mengidentifikasi dan
● Tes tertulis
asinkron. asinkron merumuskan masalah
● Wawancar
164
publikasi konsep
menggunakan Blog.
4.10.3 INDIKATOR
ASINKRON: Melakukan
kolaborasi Dokumen Daring
(Online Documents).
4.10.4 INDIKATOR
ASINKRON: Menggunakan
layanan penyimpanan file
Daring (Online Cloud-
Storage).
3.11 Menganalisis 9
3.11.1 Menjelaskan ● Pembelajaran jarak ● Mengamati untuk Pengetahuan:
fitur perangkat keunggulan pembelajaran jauh mengidentifikasi dan
● Tes tertulis
lunak pembelajaran jarak jauh. ● Pemanfaatan layanan merumuskan masalah
kolaboratif daring jejaring sosial daring tentang keunggulan Keterampilan:
3.13 Menganalisis 15
3.13.1 INDIKATOR VIDEO ● Sinematografi dasar ● Mengamati sinopsis, Pengetahuan:
produksi video, dan ANIMASI: Menjelaskan ● Penempatan dan naskah, dan
● Tes tertulis
animasi dan/atau elemen sinopsis, naskah, pergerakan kamera storyboard untuk
● Wawancar
musik digital dan storyboard. ● Konsep pencahayaan mengidentifikasi
a
168
wardrobe. pencahayaan,
wardrobe, dan
3.13.3 INDIKATOR VIDEO: pengambilan gambar
4.13 Memroduksi Menganalisis sinematografi. ● Mengolah data
video dan/atau mencari/merancang
animasi dan/atau
4.13.1 INDIKATOR VIDEO: lokasi, penyediaan
musik digital
Mengoperasikan kamera. pemain/karakter dan
wardrobe, penyediaan
4.13.2 INDIKATOR VIDEO peralatan, dan
dan ANIMASI: pengondisian
Menggunakan teknik pencahayaan sesuai
penempatan dan naskah dan storyboard
pergerakan kamera. ● Membuat video atau
animasi sesuai
4.13.3 INDIKATOR VIDEO: sinopsis, naskah, dan
Memanipulasi pencahayaan. storyboard. Khusus
musik digital:
169
4.13.5 INDIKATOR
ANIMASI: Melakukan
modelling, texturing,
rigging.
4.13.6 INDIKATOR
ANIMASI: Memodifikasi
objek (scalling, rotating,
moving).
3.14 Mengevaluasi 9
3.14.1 Menyeleksi ● Perangkat lunak ● Mengamati untuk Pengetahuan:
pasca-produksi kesesuaian hasil produksi penyunting mengidentifikasi
● Tes tertulis
video, animasi dengan naskah video/animasi/ tentang kesesuaian
● Wawancar
● Teknik memotong dan hasil produksi dengan
a
170
dengan naskah
3.14.3 Menyeleksi fitur
maupun arahan
perangkat lunak rendering
sutradara
akhir.
4.14 Membuat ● Mengolah data untuk
laporan hasil pasca- melakukan
4.14.1 Memodifikasi
produksi
penyesuaian scene
scene/objek.
menggunakan
perangkat lunak editor
4.14.2 Menggabungkan
video, animasi, atau
video, objek animasi,
musik digital
dan/atau musik digital.
● Menggabungkan
setiap scene menjadi
4.14.3 Melakukan
video utuh sesuai
Rendering.
naskah. Khusus
animasi: melakukan
4.14.4 Menggabungkan teks
rendering
pada video atau animasi.
● Mengomunikasikan
171
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMKN 7 Makassar
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi dan Digital
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Jenis dan ciri paragraf
Pertemuan : 1 (pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi inti
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, sistem operasi terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengevaluasi paragraf deskriptif, argumentatif, naratif,
KI 3
dan persuasif
KI 4 4.1 Menyusun kembali format dokumen pengolah kata
G. Langkah-langkah pembelajaran
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 5 menit
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Mengecek kehadiran peserta didik
4. Menyampaikan topik materi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah
dipelajari terkait dengan materi yang akan disampaikan
Kegiatan Inti : 35 menit
Tahap I : 9. Guru meminta kepada peserta didik a.
Identifikasi mengamati materi pada slide yang
fenomena ditayangkan
atau gejala 10. Siswa mengidentifikasi materi yang
disampaikan oleh guru.
Tahap II: 11. Guru meminta beberapa siswa untuk
Merumuskan menjelaskan jenis dan ciri paragraf
masalah 12. Guru meminta siswa untuk merumuskan
permasalahan dengan arahan guru
13. Beberapa siswa menjelaskan jenis dan ciri
paragraf
14. Siswa merumuskan masalah dari materi yang
diarahkan guru
Tahap III: 15. Guru meminta siswa untuk membuat
Mengajukan hipotesis sesuai permasalahan yang
hipotesis dikemukakan.
16. Siswa mengajukan hipotesis
Tahap IV: 17. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
Merencakan kelompok siswa yang terdiri atas 6 orang lalu
dan melakukan memberi tugas siswa untuk melakukan
pemecahan percobaan memanipulasi dokumen
masalah menggunakan perangkat lunak pengolah
kata.
18. Siswa melakukan percobaan manipulasi
dokumen menggunakan perangkat lunak
pengolah kata.
Tahap V: 19. Guru meminta siswa melakukan percobaan
Melakukan manipulasi dokumen menggunakan
pengamatan, perangkat lunak pengolah kata.
pengumpul 20. Guru menunjuk salah satu perwakilan
an data dan kelompok untuk melaporkan hasil
174
Ketercapaian:
Penilaian observasi :
Mengetahui,
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMKN 7 Makassar
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi dan Digital
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : logika, dan operasi perhitungan data
Pertemuan : 2 & 3 (kedua dan ketiga)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi inti
D. Tujuan pembelajaran
Setelah pembelajaran ini diharapkan Siswa :
Siswa Dapat Menentukan penggunaan fungsi logika IF, AND,
KI 3
OR, ELSE pada perhitungan berkondisi.
KI 4 Siswa Dapat Menggunakan formula pada pemrosesan data.
177
E. Materi pembelajaran
1. Operasi perhitungan matematika
2. Perangkat lunak pengolah angka
3. Fungsi logika pada perangkat lunak pengolah angka
4. Referensi berdasarkan sel
5. Referensi berdasarkan nilai
6. Grafik dan Diagram
G. Langkah-langkah pembelajaran
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 5 menit
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Mengecek kehadiran peserta didik
4. Menyampaikan topik materi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah
dipelajari terkait dengan materi yang akan disampaikan
Kegiatan Inti : 35 menit
Tahap I : 9. Guru meminta kepada peserta didik a.
Identifikasi mengamati materi pada slide yang
fenomena ditayangkan.
atau gejala 10. Siswa mengidentifikasi materi yang
disampaikan oleh guru.
Tahap II: 11. Guru meminta beberapa siswa untuk
Merumuskan menjelaskan logika, dan operasi perhitungan
masalah data
12. Guru meminta siswa untuk merumuskan
permasalahan dengan arahan guru.
13. Beberapa siswa menjelaskan logika, dan
operasi perhitungan data
14. Siswa merumuskan masalah dari materi yang
diarahkan guru.
Tahap III: 15. Guru meminta siswa untuk membuat
Mengajukan hipotesis sesuai permasalahan yang
hipotesis dikemukakan.
16. Siswa mengajukan hipotesis
Tahap IV: 17. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
Merencakan kelompok siswa yang terdiri atas 6 orang lalu
dan melakukan memberi tugas siswa untuk melakukan
pemecahan percobaan Mengoperasikan perangkat lunak
masalah pengolah angka.
18. Siswa melakukan percobaan pengoperasian
179
J. Penilaian
Penilaian Pengetahuan :
d. Jenis penilaian : Pretest dan Posttest
e. Bentuk penilaian : Tanya jawab
f. Instrumen penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Ketercapaian:
86% - 100% = Baik Sekali
70% - 85% = Baik
55% - 69% = Cukup
Dibawah 55% = Kurang
Penilaian observasi :
LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMKN 7 Makassar
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi dan Digital
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Fitur yang tepat untuk pembuatan slide
Pertemuan : 4 (keempat)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi inti
D. Tujuan pembelajaran
Setelah pembelajaran ini diharapkan Siswa :
Siswa Dapat Menjelaskan jenis, fungsi, dan keuntungan
KI 3
penggunaan perangkat lunak presentasi.
KI 4 Siswa Dapat Menggunakan fitur perangkat lunak presentasi.
182
E. Materi pembelajaran
7. Jenis dan fungsi fitur perangkat lunak presentasi
8. Teknik merancang Slide Fungsi logika pada perangkat lunak pengolah
angka
G. Langkah-langkah pembelajaran
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 5 menit
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Mengecek kehadiran peserta didik
4. Menyampaikan topik materi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah
dipelajari terkait dengan materi yang akan disampaikan
Kegiatan Inti : 35 menit
Tahap I : 9. Guru meminta kepada peserta didik
Identifikasi mengamati materi pada slide yang
fenomena ditayangkan.
atau gejala 10. Siswa mengidentifikasi materi yang
disampaikan oleh guru.
Tahap II: 11. Guru meminta beberapa siswa untuk
Merumuskan menjelaskan jenis, fungsi, dan keuntungan
masalah penggunaan perangkat lunak presentasi.
12. Guru meminta siswa untuk merumuskan
permasalahan dengan arahan guru.
13. Beberapa siswa menjelaskan jenis, fungsi,
dan keuntungan penggunaan perangkat lunak
presentasi.
14. Siswa merumuskan masalah dari materi
yang diarahkan guru.
Tahap III: 15. Guru meminta siswa untuk membuat
Mengajukan hipotesis sesuai permasalahan yang
hipotesis dikemukakan.
16. Siswa mengajukan hipotesis
Tahap IV: 17. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
Merencakan kelompok siswa yang terdiri atas 6 orang lalu
dan melakukan memberi tugas siswa untuk melakukan
pemecahan percobaan penggunaan fitur perangkat lunak
masalah presentasi
184
Penilaian observasi :
LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI
URAIAN MATERI
Pertemuan Pertama
A. Jenis-Jenis Paragraf
Paragaf adalah rangkaian kalimat yang memliki suatu gagasan utama.Berdasarkan
1. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah sebuah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa tertentu
yang disusun secara urut. Paragraf ini berfungsi untuk menghibur para pembacanya.
Ciri – ciri:
Contoh: Pada hari itu aku pergi ke rumah teman sekolah untuk belajar kelompok. Jarak
rumahku dengan rumah temanku ± 5 Km. Ketika aku sedang dalam perjalanan menuju
rumah temanku, aku melihat seorang nenek sedang berjalan sendirian. Nenek itu
terlihat membawa barang belanjaan yang berat. Aku merasa kasihan, mau aku
untuk membawakan barangnya agar si nenek tidak berat membawa barang dan kami
2. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif adalah sebuah paragraf isinya berupa pendapat – pendapat yang
SMA/SMK. Apabila melanjutkan ke SMK, di sana Anda akan memilih satu jurusan.
pertimbangan agar Anda tidak salah dalam memilihnya. Memilih jurusan haruslah
sesuai dengan minat dan bakat karena jika salah dalam mengambil jurusan, maka
bersekolah akan terasa sangat berat. Karena bisa jadi jurusan yang tidak sesuai minat
dan bakat membuat Anda tidak bersemangat belajar. Akhirnya Anda bermalas-
3. Paragraf Eksposisif
Paragraf eksposisif adalah sebuah paragraf yang berisi tentang informasi – informasi
yang berupa pengetahuan atau berita. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan
informasi yang sangat jelas kepada para pembacanya tentang topik yang disampaikan.
Ciri – ciri :
Contoh: Jambu biji merupakan buah yang sangat bermanfaat bagi tubuh.Beberapa
kandungan penting di dalam jambu biji seperti mineral dan vitamin mampu
menyehatkan tubuh Anda. Bahkan jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang
kekebalan tubuh. Jambu biji juga menandung zat antioksidan dan fitonutrien, maka
buah ini efektif untuk mencegah kanker. Kandungan zat antioksidan tinggi dalam
jambu mampu menetralkan radikal bebas dan mencegah terjadinya stres oksidatif
penyebab penuaan dini.Buah jambu biji bisa dikonsumsi secara langsung, dibuat jus,
atau dimasukkan ke dalam campuran bahan makanan lainnya. Sehingga Anda pun bisa
4. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraf yang berisi tentang gambaran – gambaran
suatu benda atau objek. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara
jelas tentang suatu benda atau objek lainnya seolah – olah pembacanya merasakan,
c) Banyak ditemukan kata – kata sifat, misalanya tinggi, rendah, baik, jahat, dan lain –
lain.
Contoh: Sekolahku cukup luas, sekitar 10.000 m2. Dengan luas seperti itu, terdapat
lapangan di tengah yang bisa digunakan untuk sepakbola dan upacara bendera. Di
sekililing lapangan terdapat bangunan 2 lantai yang terdiri dari 40 ruang kelas, 5
Sekolah, 1 Ruang Guru dan 1 Ruang Tata Usaha. Pohon-pohon teduh ditanam di
sekeliling lapangan, seperti pohon mangga, kelengkeng, jambu dan sawo. Di halaman
depan sebelah kiri terdapat masjid sekolah yang luasnya sekitar 20 m2. Di halaman
depan sebelah kanan terdapat hutan mini yang ditanami pohon-pohon teduh seperti
ketepeng, beringin, dan angsana. Sekolahku menjadi sejuk dengan pohon-pohon teduh
5. Paragraf Persuasif
190
Paragraf persuasif adalah sebuah paragraf yang berisi ajakan atau himbauan yang
pembacanya agar mempercayai atau melakukan apa yang disampaikan oleh penulis di
Contoh Sampah yang dibuang sembarang menyebabkan tidak enak dipandang. Selain
itu dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan menjadi sumber penyakit. Penyakit
yang timbul akibat sampah busuk misalnya diare, demam berdarah dan lainnya. Oleh
karena itu, marilah kita bersama–sama membuang sampah pada tempatnya dan sesuai
Penggunaan kata kunci yang tepat pada mesin pelacak sangat diperlukan agar dapat
menemukan informasi yang dimaksud dengan cepat dan tepat.
191
Tidak hanya sebatas melacak suatu informasi, hasil pelacakan tersebut perlu
ditindaklanjuti dan diolah sehingga menjadi informasi yang siap dikomunikasikan atau
disajikan. Perangkat lunak yang umumnya digunakan untuk mengolah informasi hasil
pencarian adalah pengolah kata, pengolah angka, dan pengolah presentasi.
Untuk keperluan komunikasi, dalam hal ini, presentasi informasi yang telah diolah
harus memerhatikan efektivitas tampilan dokumen. Mengomunikasikan informasi berupa
konsep atau gagasan yang efektif tentunya harus jelas dan lugas, dengan “bahasa” yang
mudah dipahami. Untuk mencapai efektivitas tersebut, diperlukan suatu teknik presentasi.
Program Aplikasi atau perangkat lunak yang umum digunakan dalam mengolah
data ini adalah paket aplikasi perkantoran (office suite). Paket perkantoran yang paling
dominan saat ini adalah Microsoft Office, yang tersedia untuk sistem operasi Microsoft
Windows dan Macintosh. Beberapa paket perkantoran lainnya adalah OpenOffice,
Kingsoft Office 2013, Lotus SmartSuite, SoftMaker Office dan lain-lain. Pada
pembelajaran ini kita menggunakan sistem operasi Microsoft Windows dan aplikasi
perkantoran Microsoft Office 2010.
Perangkat lunak yang dilindungi hak cipta (proprietary software) atau lazim
disebut perangkat lunak berbayar adalah perangkat lunak dengan pembatasan terhadap
penggunaan, penyalinan, dan modifikasi yang diterapkan oleh proprietor atau pemegang
hak. Open source software adalah jenis perangkat lunak yang kode sumbernya terbuka
untuk dipelajari, diubah, ditingkatkan, dan disebarluaskan dengan catatan, bahwa tiap
perubahan mewajibkan pengembang memberitahukan hal yang dilakukan kepada
penciptanya
192
Sebelum memulai Kegiatan Belajar 1, hal yang sangat perlu Kamu perhatikan adalah
cara meletakkan jari Kamu pada papan ketik (Keyboard) untuk kemudahan pengetikan
Tangan Kiri
Baris Kedua W =
Baris Ketiga S =
Baris Keempat X =
Baris Kedua E =
Baris Ketiga D =
Baris Keempat C =
Tangan kanan
Baris Ketiga K =
194
Baris Keempat L =
Baris Kedua O =
Baris Ketiga = L
Baris Keempat = .
Jari Kelingking :
Baris Pertama = 0, -, = dan BackSpace
Baris Kedua = P, [ dan ]
Baris Ketiga = ;, „ dan Enter
Baris Keempat = / dan shift kanan
Baris Kelima = Windows, left Klik dan
ctrl kanan
Perhatikan baik-baik, jempol kiri dan jempol kanan digunakan hanya untuk tombol
spasi. Sekarang mulailah berlatih menekan tombol huruf dengan jari yang benar. Pada
awalnya, pasti Kamu akan merasa canggung. Teruskan berlatih! Latihlah jari-jemari
Kamu hingga fasih benar. Tanpa melihat papan ketik pun jari-jari Kamu seolah-olah
tahu di mana letak tombol semua huruf dalam alfabet yang terdapat pada papan ketik.
Pada hakikatnya, mengetik “10 jari” adalah mengetik huruf, bukan kata atau kalimat.
Microsoft Word merupakan program aplikasi pengolah kata (word processor) yang
yang biasa digunakan untuk membuat laporan, dokumen berbentuk surat kabar, label
surat, membuat tabel pada dokumen. Microsoft Word 2010 merupakan program
pengolah kata versi tahun 2010 dari Microsoft. Saat ini telah muncul versi Mirosoft
Word 2013. Namun praktik kita kali ini menggunakan Microsoft Word 2010.
Toolbar pada Mirosoft Word 2010 disebut ribbon. Ribbon memegang semua
informasi dalam versi sebelumnya dari Microsoft Office dengan cara garis streaming
195
lebih visual melalui serangkaian tab yang mencakup berbagai fitur program yang
sangat besar.
1. Tab Home
Ini adalah tab yang paling banyak digunakan, itu menggabungkan semua fitur format
3. Tab Reference
Tab ini memiliki perintah-perintah untuk digunakan saat membuat Daftar
Isi dan halaman kutipan untuk kertas. Ini menyediakan Kita dengan banyak solusi
sederhana untuk menghasilkan dokumen.
4. Tab Mailings
Tab ini memungkinkan Kita untuk membuat dokumen untuk membantu ketika
mengirimkan surat seperti mencetak amplop ,label dan gabungan pengolahan surat.
5. Tab Review
Tab ini memungkinkan Kita untuk membuat perubahan ke dokumen kita karena
masalah ejaan dan tata bahasa . Hal ini juga memegang fitur melacak perubahan
yang menyediakan orang- orang dengan kemampuan untuk membuat catatan dan
perubahan dokumen orang lain.
196
6. Tab View
Tab ini memungkinkan Kita untuk mengubah tampilan dokumen kita ke dokumen
dua halaman yang berbeda atau memperbesar/memperkecil.
Digunakan untuk mengatur batas kiri dan kanan dari suatu halaman
Jika kita baru memulai mengoperasikan Microsoft Word, biasanya akan langsung
ditampilkan dokumen kosong yang siap untuk ditulisi. Namun, jika komputer tidak
secara otomatis menyediakan dokumen kosong, ada 3 cara yang dapat menjadi
A9 37 x 52 1.46 ×
2.05
A10 26 x 37 1.02 ×
1.46
Ukuran standar kertas yang digunakan umumnya adalah A4, oleh karena itu
Microsoft Word menyediakan A4 sebagai ukuran baku.
a. Mengatur atau Mengubah Ukuran Kertas
1. Pada ribbon klik [Page Layout]
[Size], lalu pilihlah ukuran kertas
sesuai keinginan Kamu.
2. Bila pada daftar tersebut tidak ada
ukuran kertas yang kita inginkan kita
bisa membuatnya sendiri dengan
memilih
©falahyu.wordpress.com
3. Bila Kamu memilih More paper size maka akan muncul jendela pengaturan
ukuran kertas, Kamu tinggal menentukan lebar (Width) dan tinggi (Height)
kertas sesuai ukuran kertas yang kita miliki, sebagai contoh ukuran kertas F4
adalah Weight = 21.5 cm dan Height = 33 cm. bila ukuran lebar dan tinggi sudah
ditentukan Kamu tinggal menekan tombol OK untuk menerapkannya pada
dokumen.
Untuk pengaturan tata letak dokumen, Kamu perlu memerhatikan berbagai
patokan, antara lain ukuran Margin (tepi, batas) atas/bawah/kiri/kanan, jenis dan
sisi kiri atau di bagian atas dokumen tersebut dengan menggunakan alat
yang disebut perforator. Jika tidak dicermati, lubang yang dibuat akan
Ada beberapa cara untuk membuka file yang telah tersimpan dalam folder
file yang ingin dibuka dengan menentukan letak foldernya terlebih dahulu. Klik
tombol Open, maka file yang dipilih akan dibuka oleh Microsoft Word.
5. Menyimpan Dokumen
Ada beberapa cara untuk menyimpan file dalam folder komputer kalian, antara lain:
1. Klik file atau tekan Alt+F [Save]
201
Pada saat menutup jendela Microsoft word, Kamu pastikan terlebih dahulu bahwa
2. Klik icon
7. Mengedit Teks
Jika Kamu membuat kesalahan selama penulisan teks, Kamu dapat memperbaikinya
dengan :
1. Tekan tombol BackSpace pada keyboard untuk menghapus satu karakter di kiri
titik sisip.
2. Tekan tombol Delete pada keyboard untuk menghapus karakter di kanan titik
sisip.
3. Tekan Ctrl+Y pada keyboard, untuk melakukan pengulangan teks (repeat)
4. Tekan Ctrl+Z pada keyboard atau klik icon Undo pada Customize
202
8. Mengcopy Teks
Untuk meng-copy teks yang Kamu pilih ke lokasi lain, lakukan :
Selain cara copy-paste di atas, ada juga cara lain dengan menggunakan keyboard.
Untuk mengcopy gunakan Ctrl+C sedangkan untuk paste gunakan Ctrl+V.
8. Memformat Teks
Kamu dapat mengatur format teks dengan menggunakan salah satu cara berikut ini :
1. Blok teks yang akan Kamu format, kemudian atur formatnya sesuai yang Kamu
inginkan.
2. Tempatkan kursor pada posisi awal kemudian mengatur formatnya. Dengan cara
ini, semua teks yang Kamu ketik mulai dari posisi awal akan mengikuti format
yang Kamu pilih sampai Kamu melakukan perubahan kembali atau memindahkan
posisi kursor ke bagian lain dari dokum
Untuk mengatur teks Kamu dapat menggunakan grup Font yang ada pada ribbon.
Mengubah
jenis huruf
203
Mengubah
Mewarnai font
ukuran huruf
9. Mengatur Paragraf
Numbering
Indent
Border
ribbon.
MATERI AJAR
1. Operator Matematika
Dalam pemrograman kita tidak hanya sekedar mempelajari bahasa
pemrogramannya saja, banyak hal yang harus dipelajari seperti salah satunya
adalah Operator Matematika. Dalam bahasa pemrograman Operator
Matematika dapat diartikan sebagai symbol yang digunakan untuk melakukan
operasi terhadap nilai data. Operator dalam bahasa pemrograman dapat
berupa karakter ataupun berupa kata khusus yang melambangkan satu operasi
tertentu, misalnya operator untuk operasi penjumlahan (+), pengurangan(‐
),pembagian(/),perkalian(*) dan sebagainya.
a. Operator Aritmatika
Operator Matematika yaitu operator yang digunakan untuk operasi
matematis terhadap suatu nilai data. Ada beberapa operator aritmatika yang
dapat digunakan dalam pemrograman antara lain :
1) Pangkat ( Eksponen)
Pemangkatan atau eksponen banyak digunakan dalam operasi komputer,
eksponen mempunyai operator carret(^) dan sintaksnya adalah sebagai
berikut :
Eksponen = bilanngan1^bilangan2
Contoh :
Eksponen = 5^2 hasilnya = 25
Eksponen = 3^2 hasilnya = 9
Eksponen = 2^-2 hasilnya = 0,25
2) Perkalian
Perkalian digunakan untuk mengalikan dua buah bilangan atau lebih,
simbolnya (*) dan sintaksnya dalam pemrograman adalah :
Perkalian = bilangan1 * bilangan2
Contoh :
Perkalian = 2 * 2 hasilnya = 4
Perkalian = 5 * 5 hasilnya = 25
3) Pembagian
Pembagian digunakan untuk melakukan operasi pembagian terhadap
bilangan, simbolnya (/) dan sintaksnya :
Pembagian = bilangan1 / bilangan2
Contoh :
Pembagian = 4 / 2 hasilnya = 2
Pembagian = 5 / 2 hasilnya = 2,5
207
4) Penjumlahan
Penjumlahan (+) digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan pada
bilangan, sintaksnya :
Penjumlahan = bilangan1 + bilangan2
Contoh :
Penjumlahan= 4 + 2 hasilnya = 6
Penjumlahan = 5 + 5 hasilnya = 10
5) pengurangan
Pengurangan (-) digunakan untuk melakukan operasi pengurangan
terhadap bilangan, sintaksnya :
Pengurangan = bilangan1 – bilangan2
Contoh :
Pengurangan = 4 – 2 hasilnya = 2
Pengurangan = 5 – 2 hasilnya = 3
b. Operator Logika
Operator Logika adalah operator yang digunakan untuk
membandingkan suatu perbandingan tertentu, simbol-simbol yang
digunakan antara lain :
Dan = Operasi bernilai True jika kedua syarat benar
Or = Operasi bernilai True jika salah satu syarat benar
Not = Kebalikan dari, Misalkan jika A = True maka Not A = False
c. Operator Perbandingan
Operator Perbandingan digunakan untuk membandingkan nilai-nilai data,
antara lain :
Samadengan ( = )
Tidak Samadengan ( )
Lebih Kecil ( )
Lebih Kecil Samadengan ( = )
Berikut adalah operator matematika yang digunakan dalam penulisan rumus dalam
Excel
Rumus Deskripsi
Berikut gambaran umum tentang cara menyusun fungsi AND, OR dan NOT secara
individu. Ketika Anda menggabungkan masing-masing rumus dengan pernyataan
IF, rumus dibaca seperti ini:
AND – =IF(AND(Sesuatu adalah True, Sesuatu yang lain adalah True), Nilai
jika True, Nilai jika False)
OR – =IF(OR(Sesuatu adalah True, Sesuatu yang lain adalah True), Nilai jika
True, Nilai jika False)
NOT – =IF(NOT(Sesuatu adalah True), Nilai jika True, Nilai jika False)
Contoh
a. Formula
Formula adalah rumus yang berisi kombinasi penambahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, dan sebagainya yang dapat kita buat sendiri. Sebuah
formula harus diawali dengan tanda “sama dengan” (=). Pada program excel
operator matematis yang sering digunakan untuk membuat formula adalah
sebagai berikut :
Lihat Tabel di bawah ini :
c. Mengedit Formula
Ada kalanya kita salah ketik pada saat membuat formula, sehingga hasil
yang didapat tidak sesuai dengan harapan kita. Misalkan yang seharusnya kita
memasukkan formula =d5+d7+d8 tetapi salah ketik menjadi =d5+d7+d9. Ini
tentu excel akan menampilkan hasil penjumlahan yang salah.
d. Fungsi
Fungsi adalah formula-formula yang sudah disediakan oleh program
Microsoft excel dan siap untuk digunakan. Biasanya terdiri atas nama fungsi
dan satu atau lebih alamat sel. Contoh fungsi salah satunya adalah
=AVERAGE , yaitu fungsi untuk mencari rata-rata. Bagi sekolah, fungsi
AVERAGE dipergunakan untuk menentukan Nilai rata-rata.
213
MATERI AJAR
Pertemuan ke-empat
a. Pengenalan Software
Selain Microsoft PowerPoint masih banyak perangkat lunak (software) lain
sejenis yang dibuat untuk membantu dalam perancangan presentasi, contoh:
OpenOffice Impress yang terdapat dalam paket software Open Office yang
bersifat open source, Lotus Office Suites, dan lain sebagainya. Berikut ini akan
diperkenalkan beberapa aplikasi yang umum digunakan saat ini.
1) StarOffice Impress
StarOffice Impress adalah aplikasi presentasi yang dikeluarkan bersama-
sama dengan aplikasi perkantoran StarOffice lainnya. Aplikasi presentasi
yang satu ini dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, termasuk Linux,
Solaris, Unix, dan windows.
214
1. Membuat slide berdasarkan layout yang sudah ada sesuai dengan isi slide
yang ingin ditampilkan.
2. Menampilkan data dengan menggunakan spreadsheet.
3. Menampilkan grafik di slide.
4. Menambahkan gambar, animasi, suara, dan ClipArt dengan memanfaatkan
galeri yang dimiliki StarOffice.
5. Menambahkan animasi pada saat transisi slide.
6. Tool grafik vektor yang memungkinkan pengguna membuat gambar di
slide.
7. Fasilitas multimedia yang memungkinkan pengguna menggunakan file-file
AlF Audio, AU Audio, AVI, CD Audio, MIDI Audio, MPEG, Audio,
Quicktime Vidio, Vivi Vidio, dan WAVE Audio di slide presentasi.
8. Memungkinkan pengguna untuk mengatur format huruf dengan fleksibel
yang dilengkapi kemampuan untuk membuat huruf dalam bentuk 2D dan
3D.
9. Pilihan berbagai bentuk publikasi presentasi, seperti slide, handout, HTML,
dan animasi-animasi Macromedia Flash. Juga pengaturan untuk
menjalankan slide presentasi secara manual atau otomatis.
10. Dapat mengkonversi file dari Microsoft PowerPoint menjadi file Impress
dan juga dapat mengkonversi file Impress menjadi file
Microsoft PowerPoint.
11. Dapat mengekspor dokumen presentasi menjadi animasi Macromedia
Flash.
12. Dapat menyimpan dokumen presentasi dalam bentuk file PDF.
2) OpenOffice Impress
OpenOffice Impress adalah aplikasi yang bersifat open source dan
multiplatform. Ini berarti Anda dapat mendownload aplikasi tersebut secara
gratis di internet (www.openoffice.org) dan menjalankannya di berbagai
sistem operasi. OpenOffice Impress didistribusikan bersama-sama dengan
aplikasi OpenOffice lainnya.
Sebagai aplikasi presentasi, OpenOffice Impress memiliki hampir
semua fitur dan kemampuan yang diinginkan dari sebuah aplikasi
presentasi. Selain itu, OpenOffice Impress memiliki jendela yang
dilengkapi dengan tombol-tombol dan menu-menu yang memungkinkan
penggunanya dapat bekerja dengan mudah dan nyaman. Letak tombol-
215
3) Kpresenter
KPresenter adalah aplikasi presentasi yang tergabung KOffice. Aplikasi
tersebut didistribusikan dengan lisensi GNU GPL. Kelebihan dari
KPresenter adalah aplikasi ini dapat berintegrasi dengan aplikasi KOffice
yang lain.
Sebagai sebuah aplikasi presentasi, KPresenter dilengkapi dengan
kemampuan-kemampuan dan fitur-fitur yang cukup dan umum
diharapkan dari sebuah aplikasi presentaasi.
Beberapa kemampuan dan fitur yang dimiliki oleh KPresenter adalah
sebagai berikut:
12. Menyimpan slide dalam format HTML dengan mudah, sehingga dapat
dipublikasikan di internet.
13. Membuat dan menggunakan template sendiri.
14. Menyimpan dokumen presentasi dalam format XML.
4) Corel Presentation
Ternyata Corel tidak hanya membuat produk terkenal seperti Corel Draw
tetapi juga memiliki produk Office yang dinamakan Corel Presentation. Corel
Presentation merupakan aplikasi komersial seperti Microsoft Office. Aplikasi
ini dilengkapi dengan fitur yang lummayan lengkap dan interface yang
mudah. Corel Presentation memiliki fitur seperti: koleksi foto dan gambar
yang banyak, Font beragam dan harganya lebih murah dari Microsoft Office.
5) IBM Lotus Symphony Presentation
IBM Lotus Symphony Presentation merupakan salah satu produk IBM
Corporate. Aplikasi bersifat gratis dan kaya akan fitur. Dengan fitur lengkap
dan interface yang indah, IBM Lotus Symphony Presentation cocok sebagai
pengganti Microsoft Office. File yang dihasilkan juga Kompatibel dengan
dokumen office serta support export ke file PDF.
6) Microsoft PowerPoint
Microsoft powerPoint adalah program aplikasi presentasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan perangkat lunak Microsoft bersama-sama
dengan aplikasi perkantoran Microsoft Office lainnya. Kelemahan dari
aplikasi yang satu ini adalah hanya dapat dijalankan di sistem operasi
Windows. Meskipun demikian, PowerPoint merupakan aplikasi presentasi
yang banyak digunakan. Jendela PowerPoint dilengkapi dengan menu-menu
dan tombol-tombol toolbar yang memungkinkan penggunanya dapat bekerja
dengan mudah dan nyaman.
Beberapa fitur dan kemampuan yang dimiliki oleh Microsoft PowerPoint
adalah sebagai berikut:
10. Membuat dan mencetak catatan dan handout untuk pembicara dan
pendengar.
11. Menggunakan grafik, gambar, ClipArt, dan berbagai bentuk objek
lainnya.
12. Menambahkan multimedia yang disertai suara, video, dan animasi ke
dalam presentasi.
13. Mengemas slide presentasi ke CD sehinnga dapat dijalankan otomatis di
tempat lain.
14. Menggunakan fitur webuntuk membuat online broadcast, diskusi web,
rapat online, web script, dan halaman web yang lengkap.
Dan sekarang di transisi. Semua yang perlu kita lakukan adalah klik pada
thumbnail transisi dan PowerPoint akan bermain pratinjau bagi kita. Untuk
melihat lebih banyak kemungkinan transisi, mari kita klik more arrow. Opsi ini
membuka semua kemungkinan transisi dalam PowerPoint mulai dari yang halus,
menarik dan dinamis.
Saya lebih memilih untuk tetap dengan salah satu animasi yang halus untuk
menjaga presentasi saya profesional dan bebas dari gangguan. Jika Anda ingin
menambahkan transisi yang sama untuk semua slide, Anda bisa klik di side bar,
tekan Ctrl + A pada keyboard untuk memilih semua slide dan kemudian memilih
animasi dari menu.
218
Hari/Tanggal :
Kelas/ Komp. Keahlian :
DOKUMENTASI KEGIATAN