Anda di halaman 1dari 92

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP

BERDASARKAN PSAP NO 07 PADA DINAS PERTANIAN


KABUPATEN TANA TORAJA

SKRIPSI

ANDI NUR RESKYANI MUSTAFA


1892142038

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

i
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP
BERDASARKAN PSAP NO 07 PADA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN TANA TORAJA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Seminar Hasil Penelitian


dalam Rangka Penyelesaian Skripsi pada Program Studi Akuntansi S1

ANDI NUR RESKYANI MUSTAFA


1892142038

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini


1. Nama : Andi Nur Reskyani Mustafa
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Makassar, 27 Juni 2000
3. NIM : 1892142038
4. Program Studi : Akuntansi S1
5. Judul Skripsi :
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP
BERDASARKAN PSAP NO 07 PADA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN TANA TORAJA
6. Dosen Pembimbing :
a. Hj. Masnawaty S, SE.,M.Si.,Ph.D.,Ak.,CA.,CPAI
b. Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Skripsi ini merupakan karya
sendiri dan bebas dari unsur plagiasi. Apabila ternyata dalam naskah ini
ditemukan unsur-unsur plagiasi, Saya bersedia dituntut di dalam ataupun di luar
pengadilan dan bersedia menanggung segala risiko yang diakibatkannya.

Makassar, 2022
Mengetahui
Ketua Program Studi Yang membuat pernyataan

Mukhammad Idrus, SE.,M.Si.,Ak.,CA Andi Nur Reskyani Mustafa


NIP. 19700105 199702 1002 NIM. 1892142038

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas
Ekonomi Univesitas Negeri Makassar Nomor : 1498/UN.36.7/KM/2022 pada
tanggal 4 Februari 2022 untuk membimbing saudari :
1. Nama : Andi Nur Reskyani Mustafa
2. NIM : 1892142038
3. Program Studi : Akuntansi S1
4. Judul Skripsi :
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP
BERDASARKAN PSAP NO 07 PADA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN TANA TORAJA
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan dapat diajukan di
hadapan Panitia Ujian Skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Makassar.

Makassar,..............................2022

Pembimbing I Pembimbing II

Hj.Masnawaty S,S.E..,M.Si.,Ph.D.Ak.CA,CPAI Dra.Sitti Hajerah Hasyim,M.Si


NIP. 19650801 199802 2 001 NIP. 19670514 199303 2 003

iv
MOTTO

“ Karena sesungguhnya, dengan kesulitan akan ada kemudahan.”


(QS. Al Insyirah : 5)

PERSEMBAHAN
Yang Pertama, Karya sederhana dari penulis yang dipersembahkan untuk kedua
orang tua tersayang sebagai tanda bukti hormat dan terima kasih yang tak
terhingga. Yang Kedua, Serta kakakku terima kasih atas doa dan bantuannya.
Yang Ketiga, Untuk diri sendiri yang bertahan sebagai hasil kerja keras dalam
meraih gelar serjana. Dan yang Terakhir, untuk orang terdekat dan teman-teman
seperjuangan.

v
RINGKASAN

ANDI NUR RESKYANI MUSTAFA. 2022. Analisis Perlakuan Akuntansi Aset


Tetap Berdasarkan PSAP No 07 Pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Pembimbing : Hj.
Masnawaty S,SE., M.Si., Ph.D.,Ak., CA., CPAI dan Dra. Sitti Hajerah Hasyim,
M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap,
berdasarkan PSAP No 07 pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja. Variabel
pada penelitian ini adalah Variabel tunggal yaitu perlakuan akuntansi aset tetap
yang meliputi pengakuan, pengukuran, pengeluaran setelah perolehan,
penyusutan, pengungkapan,penghentian dan pelepasan. Teknik pengumpulan data
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dokumentasi yang di dukung
dengan wawancara. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dengan
analisis deskriptif komperatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi aset tetap
berdasarkan PSAP No 07 pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja telah
sesuai dengan PSAP No 07 tentang aset tetap kecuali dalam hal Penghentian dan
pelepasan aset tetap.

Kata kunci : Perlakuan Akuntansi, Aset Tetap, PSAP No 07

vi
SUMMARY
ANDI NUR RESKYANI MUSTAFA. 2022. Analysis of Fixed Asset
Accounting Treatment Based on PSAP No. 07 at the Tana Toraja Regency
Agriculture Service. Thesis. Faculty of Economics, Makassar State University.
Supervisor : Hj. Masnawaty S, SE., M.Sc., Ph.D., Ak., CA., CPA and Dra. Sitti
Hajerah Hasyim, M.Sc.
This study aims to determine the accounting treatment of fixed assets,
based on PSAP No. 07 at the Department of Agriculture, Tana Toraja Regency.
The variable in this study is a single variable, namely the accounting treatment of
fixed assets which includes recognition, measurement, expenditure after
acquisition, depreciation, disclosure, termination and disposal. This research data
collection technique was carried out using documentation that was supported by
interviews. Data analysis was carried out using qualitative methods with
comparative descriptive analysis.
The results of this study indicate that the accounting treatment of fixed
assets based on PSAP No. 07 at the Agriculture Service of Tana Toraja Regency
is in accordance with PSAP No. 07 concerning fixed assets except in the case of
termination and disposal of fixed assets.

Keywords : Accounting Treatment, Fixed Assets, PSAP No 07

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap berdasarkan

PSAP No 07 pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja”. Skripsi ini

diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata Satu untuk mencapai gelar

Serjana Akuntansi.

Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan

Pustaka dan Kerangka Konseptual, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan

Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Penutup.

Peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang

setinggi-tingginya kepada Ibu Hj. Masnawaty S,SE.,M.Si.,Ph.D.,Ak.,CA.,CPAI

sebagai pembimbing 1 dan Ibu Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si sebagai

pembimbing 2. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada tim penguji, yaitu

Ibu Nur Afiah, SE., M.Si., Ak., CA

Penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng., sebagai

Rektor Universitas Negeri Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. H. Thamrin Tahir, M.Si., sebagai Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar.

viii
3. Ibu Dra. Hariany Idris, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar.

4. Bapak Mukhammad Idrus, SE., M.,Si.,Ak.,CA., sebagai Ketua Program

Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Makassar.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Makassar. Khususnya Program Studi Akuntansi yang telah memberikan

banyak ilmu dan bermanfaat kepada penulis selama dibangku perkuliahan.

6. Segenap Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Makassar yang telah membantu dalam proses kelancaran dari awal sampai

selesai penyusunan skripsi.

7. Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja sebagai objek penelitian atas

kesediaannya menerima penulis untuk meneliti.

8. Teman-teman seperjuangan Andi Apriana Basfin, Harapan Masna, Ince

Resky Mariani yang selalu meluangan waktu dan tenaga.

9. Teman-teman Throsty yang mendukung, menghibur serta tak henti

bertanya progress skripsi dan kapan wisuda terhadap penulis.

10. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Akuntansi Angkatan 2018

(Reverse) yang telah berjuang bersama dan membantu selama masa

perkuliahan.

11. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terimakasih atas bantuannya.

Penulis secara istimewa menyampaikan terima kasih yang tak terhingga

ix
kepada kedua orangtua tercinta. Ayahanda Drs.Andi.Mustafa Mamming Jangkok

dan ibunda Safina Sapang Al’llo S.pd atas kasih sayang, dukungan, nasehat dan

doa yang tiada henti-hentinya mengiringi setiap langkah penulis. Kepada kakak-

kakak penulis yang telah memberikan dukungan dan doa yang tiada hentinya

kepada penulis agar sukses dalam penyelesaian studi.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridha oleh

Allah Subhanahu Wata’ala. Serta segala bantuan yang diberikan sekecil apapun

bernilai pahal disis-Nya, Aamiin

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar,

Penulis

Andi.Nur Reskyani.Mustafa

x
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR ...................................................................................................... i
SAMPUL DALAM ................................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................................v
PERSEMBAHAN ....................................................................................................v
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
SUMMARY .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1


A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL .................6


A. Tinjauan Pustaka ..........................................................................................6
1. Aset Tetap ................................................................................................6
a. Definisi Aset Tetap .............................................................................6
b. Klasifikasi Aset Tetap .........................................................................6
c. Pengakuan Aset Tetap ........................................................................8
d. Pengukuran Aset Tetap .......................................................................9
e. Pengeluaran Setelah Perolehan ...........................................................9
f. Penyusutan Aset Tetap......................................................................10
g. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap ............................................11
h. Pengungkapan Aset Tetap ................................................................12
2. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) ..............................13
a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ........13

xi
b. Fungsi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP .....14
c. Tujuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP ....15
B. Penelitian Sebelumnya ...............................................................................16
C. Kerangka Konseptual .................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................19


A. Variabel dan Desain Penelitian ..................................................................19
1. Variabel Penelitian ................................................................................19
2. Desain Penelitian ...................................................................................19
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .........................................21
1. Definisi Operasional ..............................................................................21
2. Pengukuran Variabel .............................................................................21
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................21
1. Populasi .................................................................................................21
2. Sampel ...................................................................................................21
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................23
E. Rancangan Analisis Data ...........................................................................24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................26


A. Gambaran Umum Dinas Pertanian Tana Toraja ........................................26
1. Kondisi umum Kabupaten Tana Toraja.................................................26
2. Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja .......27
3. Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja ........................27
4. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja ...............28
B. Penyajian Data ............................................................................................29
1. Analisis Data Aset Tetap .......................................................................29
a. Tanah ................................................................................................30
b. Peralatan dan Mesin ..........................................................................30
c. Gedung dan Bangunan ......................................................................31
d. Jalan, Irigasi dan Jaringan .................................................................32
e. Aset Tetap Lainnya ...........................................................................33
2. Hasil dan Pembahasan Penelitian ..........................................................33
a. Klasifikasi Aset Tetap .......................................................................33
b. Pengakuan Aset Tetap ......................................................................35
c. Pengukuran Aset Tetap .....................................................................36

xii
d. Penyusutan Aset Tetap......................................................................38
e. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap ............................................40
f. Pengungkapan Aset Tetap ................................................................42
g. Pengeluaran Setelah Perolehan .........................................................44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................46
A. Kesimpulan.................................................................................................46
B. Saran ...........................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................48


L A M P I R A N ....................................................................................................49

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1 Komponen Biaya Perolehan Berdasarkan Jenis Aset Tetap 11

Gambaran ukuran penerapan PSAP No.07 PP No.71 Tahun 2010


2 yang harus diterapkan Pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana 22
Toraja

3 Rincian Aset Tetap berupa Tanah 30

Daftar Peralatan dan Mesin Dinas Pertanian Kabupaten Tana


4 30
Toraja

5 Daftar Gedung dan Bangunan 32

6 Daftar Jalan,Irigasi dan Jaringan 32

7 Daftar Aset Tetap Lainnya 33

Perbandingan pengakuan aset tetap yang dilaksanakan oleh


8 36
Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No 07

Perbandingan pengukuran perolehan Aset tetap yang


9 dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja 38
dengan PSAP No 07

Perbandingan penyusutan Aset Tetap yang dilakukan Dinas


10 39
Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No. 07

Perbandingan pelaksanaan Penghentian dan Pelepasan Aset


11 Tetap yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana 41
Toraja

Perbandingan pelaksanaan penyajian dan pengungkapan aset


12 tetap yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana 43
Toraja dengan PSAP No 07

Perbandingan pelaksanaan pengeluaran setelah perolehan aset


13 tetap yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana 45
Toraja dengan PSAP No 07

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1 Kerangka Konseptual 18

2 Desain Penelitian 20

3 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja 29

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1 Usuulan Judul 50

2 Surat Keputusan Tentang pengangkatan Pembimbing 51

3 Undangan Seminar Proposal 52

4 Surat Permohonan Penerbitan Surat Izin Penelitian 53

5 Surat Permohonan Penelitian 54

6 Surat Pengantar Melakukan Penelitian 55

7 Surat Izin Melakukan Penelitian 56

8 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 57

8 Data Penelitian 58

9 Hasil Wawancara 73

10 Daftar Riwayat Hidup 76

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, menuntut perwujudan sebuah pemerintahan

yang baik melalui sistem tata kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu

dengan cara menciptakan transparansi akuntabilitas dan efektivitas serta efisiensi

dalam pengelolaan keuangan Negara. Dalam mewujudkan suatu sistem tata

kepemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya perubahan di bidang

akuntansi pemerintah, karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi

keuangan untuk berbagai pihak. Perubahan di bidang akuntansi harus didasari

dengan suatu dasar yang kuat yaitu dengan adanya Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP), yang bertujuan untuk memberikan pedoman pokok dalam penyusunan

penyajian laporan keuangan pemerintah.

Standar Akuntansi yang mengatur aset tetap pada pemerintahan adalah

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No 07 dalam peraturan

pemerintah No 71 Tahun 2010. Tujuan pernyataan standar ini adalah untuk

mengatur perlakuan akuntansi aset tetap mengenai pengakuan, sampai dengan

pengungkapan aset tetap pada instansi pemerintahan. Ruang lingkup pernyataan

standar akuntansi ini diterapkan untuk seluruh unit pemerintah yang menyajikan

laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan

akuntansinya, termasuk pengakuan, penilaian, penyajian dan pengungkapan yang

diperlukan.

Pengungkapan laporan keuangan sangat penting untuk memahami

1
2

informasi dan kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan yang

baik dapat dilihat dari ada tidaknya pelanggaran atau kesalahan dalam penyajian

laporan keuangan, sehingga perlu adanya pemeriksaan internal yang dapat

membantu memperlancar kegiatan perusahaan, dan meminimalkan risiko

terjadinya penyimpangan atau kesalahan dalam laporan keuangan dalam

penyajian laporan keuangan. Laporan Keuangan disusun untuk menyiapkan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan, dan transaksi suatu entitas

selama suatu periode pelaporan.

Sejak tahun 2015, setiap Laporan Keuangan wajib menggunakan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Peraturan Pemerintah tersebut merupakan

pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang cash basis menuju

akrual. Menyatakan bahwa setiap entitas pelapor wajib melaporkan upaya yang

telah dilakukan dan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan akuntabilitas,

pengelolaan, transparansi, keseimbangan antar generasi, dan evaluasi kinerja

dalam Laporan Keuangan Pemerintah.

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki pemerintah untuk

dipergunakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri serta digunakan untuk

masyarakat luas. Menurut PSAP No. 07 Paragraf 4, aset tetap adalah aset

berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk

digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat

umum. Oleh karena itu Pemerintah Daerah diharapkan dapat mengelola suatu aset

dengan baik.
3

Aset tetap memiliki peran yang besar bagi pemerintahan, karena setiap

kegiatan operasional serta tata kelola pemerintahan dijalankan oleh aset tetap itu

sendiri. Pemerintah memerlukan pengelolaan aset tetap yang baik sehingga

tercipta aset tetap yang efektifitas, efisien, serta ekonomis. Melalui peraturan

pemerintah yang ditetapkan hal tersebut pastilah dapat berjalan dengan baik.

Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh

mana perlakuan akuntansi aset tetap pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

berdasarkan PSAP No 07. Penelitian yang sejenis telah dilakukan sebelumnya

oleh Indah Septiana Putri (2017) dengan judul “Analisis Perlakuan Akuntansi

Aset Tetap Pada PT. Fokusindo Mitra Teknik Berdasarkan PSAK No.16”. adapun

perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu penelitian

sebelumnya menganalisis perlakuan akuntansi aset tetap berdasarkan PSAK

No.16, sedangkan pada penelitian ini menganalisis perlakuan akuntansi aset tetap

berdasarkan PSAP No.07.

Dinas Pertanian Kabupaten Tana Torja yang merupakan, salah satu

instansi pemerintahan Kabupaten Tana Toraja yang memiliki tugas melaksanakan

penyelenggaran di sektor pertanian. Sebagai salah satu instansi pemerintahan,

mewajibkan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan, yang mencakup

keseluruhan kondisi keuangan selama satu tahun, termasuk mengenai kondisi aset

tetap. Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja memiliki berbagi jenis aset tetap,

dimulai dari tanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi, dan

jaringan; aset tetap lainnya; dan kontruksi dalam pengerjaan yang menunjang

kegiatan operasionalnya. Namun belum dapat diketahui hasil yang dicapai dalam
4

perlakuan akuntansi aset tetap yang sesuai dengan laporan keuangan yang

menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Oleh sebab itu pentingnya

untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap pada Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja apakah sudah sesuai dengan PSAP No 07 atau belum. Dalam hal ini

perlakuan akuntansi aset tetap menjadi fokus utama, karena aset tetap mempunyai

nilai yang sangat signifikan dan memiliki tingkat komplektisitas yang tinggi.

Adapun hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah sehubungan dengan

keberadaan aset tetap yang dimilikinya adalah perlakuan akuntansi aset tetap.

Berdasarkan latar belakang, maka penelitian ini berfokus pada “Analisis

Perlakukan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAP No. 07 pada Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap berdasarkan

PSAP No 07 pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perlakuan akuntansi

aset tetap, berdasarkan PSAP No 07 pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana

Toraja.

D. Manfaat Penelitian

Setiap usaha yang dilakuakan secara sadar dan terencana selalu diharapkan

untuk mendatangkan manfaat atau kegunaan, adapun manfaat yang diperoleh dari

penelitian ini adalah diantaranya:


5

1. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana

dalam mengimplementasikan pengetahuan tenteng perlakukan

akuntansi aset tetap.

b. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat, masukan dan gambaran langsung mengenai perlakuan

akuntansi aset tetap berdasarkan PSAP 07.

c. Bagi dunia akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi untuk penelitian-penelitian selanjutnya tentang

aset tetap.

2. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan wawasan pengetahuan mengenai perlakuan akuntansi aset

tetap serta dapat digunakan sebagai sarana pengembangan ilmu

pengetahuan secara teoritis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Tinjauan Pustaka

1. Aset Tetap

a. Definisi Aset Tetap

Aset tetap adalah “aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif

memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah”. (Carl s.

Warren dkk, 2015:493)

Aset tetap merupakan “aset yang bersifat jangka panjang atau secara

relative memiliki sifat permanen serta dapat digunakan dalam jangka panjang dan

memiliki bentuk fisik”. (Menurut James Reeva dkk, 2010:2)

Menurut Baridwan (2008:271) adalah “aset-aset yang berwujud yang

sifatnya relative permanen digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.

Istilah permanen menunjukkan sifat dimana aset yang bersangkutan dapat

digunakan dalam waktu yang relatif lama”.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aset tetap

adalah aset yang bersifat jangka panjang dan dimiliki serta dikuasai oleh

perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan yang

mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk

dijual kembali.

b. Klasifikasi Aset Tetap

Pada umumnya aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam

sifat atau fungsinya dalam aktiva operasi entitas. Adapun klasifikasi aset tetap

6
7

yang digunakan berdasarkan PSAP No 07 yaitu:

1. Tanah

Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam

kondisi siap pakai.

2. Perlatan dan Mesin

Perlatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat

elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan

masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dalam kondisi siap pakai.

3. Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang

diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah

dan dalam kondisi siap pakai.

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Jalan Irigasi dan Jaringan mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang diba-

ngun oleh pemerintah serta memiliki dan/atau dikuasi oleh pemerintah dan dalam

kondisi siap pakai.

5. Aset Tetap Lainnya

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam kelompok aset tetap diatas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk

kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

6. Kontruksi dalam Pengerjaan

Kontruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam


8

proses pembangunan namun pada tanggal laporang keuangan belum selesai

seluruhnya.

Berdasarkan perngertian diatas maka klasifikasi aset tetap berdasarkan

PSAP No 07 Terbagi menjadi 6 (enam) yaitu, “Tanah, Peralatan dan Mesin,

Gedung dan Bangunan, Jalan,Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, dan

Kontruksi dalam Pengerjaan”.

c. Pengakuan Aset Tetap

Berdasarkan PSAP No 07 Paragraf 15 dijelaskan bahwa “aset tetap diakui

pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapa diukur

dengan handal”. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria

sebagai berikut:

7. Berwujud;

8. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

9. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

10. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan

11. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Menurut PSAP No.07 Paragraf 18 “pengakuan aset tetap akan andal

apabila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya, dan pada

saat penguasaannya berpindah”.

Berdasarkan uraian tersebut maka aset tetap memiliki kriteria sendiri yaitu,

“ berwujud, mempunyai manfaat lebih dari 12 bulan, biaya perolehan aset dapat

diukur secara andal, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas

dan diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Dan pengakuan
9

aset tetap jika aset tetap telah diterima atau diserahkan kepemilikannya dan pada

saat penguasaanya berpindah”.

d. Pengukuran Aset Tetap

Berdasarkan PSAP No 07 pengukuran aset tetap yaitu, Aset tetap dinilai

dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya

perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar

pada saat perolehan. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara

swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya

tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan,tenaga

listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenan dengan

pembangunan aset tetap tersebut.

e. Pengeluaran Setelah Perolehan

Setelah perolehan, masih terdapat biaya-biaya yang muncul selama

penggunaan aset tetap. Misalnya biaya pemeliharaan (maintenance), penambahan

(additions), penggantian (replecement) atau perbaikan (repairs). Pada dasarnya,

pengeluaran-pengeluaran untuk aset tetap setelah perolehan dapat dikategorikan

menjadi belanja modal (capital axpend ituers) dan pengeluaran pendapatan

(revenue expenditures).

Dalam PSAP No. 07 (2005 :50) disebutkan bahwa : Pengeluaran setelah

perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau

yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang

dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja,

harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.


10

Kemudian ditetapkan bahwa setiap entitas harus menentukan batasan

jumlah biaya tertentu (capitalization thresholds) tertentu yang digunakan untuk

memisahkan pengeluaran yang dapat dikapitalisasi dan yang tidak dapat

dikapitalisasi (Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 2005).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak semua biaya

dapat dikapitalisasi kepada aset tetap yang bersangkutan. Hanya biaya yang

menambah kegunaan atau meningkatkan nilai aset, memberi manfaat

ekonomis di masa mendatang berupa peningkatan kapasitas, mutu

produksi, atau peningkatan standar kinerja, yang akan dikapitalisasi pada nilai

tercatat aset yang bersangkutan.

f. Penyusutan Aset Tetap

Menurut Wahyu dkk (2018:146) :

Penyusutan merupakan “proses alokasi harga perolehan


menjadi beban selama usia ekonomis aset tetap secara rasionalis
dan sistematis. Penyusutan merupakan alokasi secara sistematis
jumlah yang didapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa
manfaat”.

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau

nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat

perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat

yang siap untuk dipergunkan.

Berdasarkan PSAP No 07 Paragraf 53-54 menyatakan bahwa penyusutan

adalah “alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan

selama masa manfaat aset yang bersangkutan”. Nilai penyusutan masing-masing

periode diakui sebagai pengurangan nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan
11

beban penyusutan dalam operasional. Penyusutan dilakukan setiap tahun selama

periode pemanfaatan nilai ekonomi suatu aset.

Adapun komponen biaya perolehan berdasarkan jenis aset tetap dapat

dilihat pada tabel 1 (halaman 11) .

Tabel 2. 1 Komponen Biaya Perolehan Berdasarkan Jenis Aset Tetap

Jenis Aset Tetap Komponen Biaya Perolehan

Tanah Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya

yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak,

biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dll.

Perlatan dan Mesin Harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya

instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk

memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan

dan mesin tersebut siap digunakan.

Gedung dan Bangunan Harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk

biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.

Jalan, Jaringan, dan Harga pembelian atau biaya konstruksi dan biaya-

Instalasi biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, jaringan,

dan instalasi tersebut siap pakai.

Aset Tetap Lainnya Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

aset tersebut sampai siap pakai.

Sumber: Modul Peraturan Menteri dalam Negeri No. 64 Tahun 2013

g. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan bahwa, “Suatu aset


12

tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen

dihentikan penggunaanya dan tidak ada manfaat ekonomis masa yang akan

datang’’ (Komite Standar Akuntansi Pemerintahan : Paragraf 77). Suatu aset tetap

mungkin akan dihentikan penggunaannya karena tidak lagi mempunyai manfaat

ekonomis di masa mendatang. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

disebutkan, “Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila

aset secara permanen ditarik dari penggunaanya dan tidak ada manfaat ke

ekonomian masa yang akan datang” (Ikatan Akuntansi Indonesia 2002 : Paragraf

44).

Pernyataan Standar Akuntasi Pemerintahan No 07 menyebutkan, “Aset

tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus di eliminasi dari neraca

dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan”(Komite Standar

Akuntansi Pemerintahan 2005 : Paragraf 78). Kemudian dikata juga, “ Aset tetap

yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset

tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya’’

(Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 2005 : Paragraf 79).

h. Pengungkapan Aset Tetap

“Selain disajikan pada lembar muka neraca, aset tetap juga harus

diungkapka dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)”. (Halim 2014:309).

Pengungkapan ini sangat penting sebagai penjelasan tentang hal-hal penting yang

tercantum dalam neraca. Pada PSAP No 07 Paragraf 80 & 81 PP No. 71 Tahun

2010 dijelaskan bahwa dalam CALK harus diungkapkan masing-masing jenis aset

tetap yaitu:
13

1. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat;

2. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang

menunjukkan: Penambahan; Pelepasan; Akumulasi penyusutan dan

penambahan nilai, jika ada; atau Mutasi aset tetap lainnya.

3. Informasi penyusutan, meliputi: nilai penyusutan; metode penyusutan

yang digunakan; masa manfaat atau tariff penyusutan yang digunakan;

nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

periode;

4. Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap

5. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset

tetap;

6. Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan

7. Jumlah komitmen untuk akuisi aset tetap.

2. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP)

a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau (PSAP) adalah prinsip-

prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan

Keuangan Pemerintah (LKP). Laporan tersebut seperti, Laporan Keuangan

Pemerintahan Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( LKPD).

Dalam membantu penerapannya, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

(PSAP) ini dibarengi dengan Interprestasi Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan (IPSAP) atau Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Fungsinya

adalah untuk menghindari salah satu arti dari penggunaan Pernyataan Standar
14

Akuntansi Pemerintah (PSAP) dan mengatasi permasalahan teknis. Interpretasi

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) dan Standar Akuntansi

Pemerintah disusun dan diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah

(KSAP) dan diberitahukan kepada Pemerintah Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK). Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP adalah prinsp

akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan

Pemerintah yang telah ditentukan melalui aturan. Akuntansi tidak hanya

diterapkan dalam bisnis saja tetapi juga dalam pengelolaan keuangan secara

keseluruhan.

b. Fungsi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP

Fungsi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP adalah

sebagai berikut:

1. PSAP entitas pelaporan menyajikan informasi untuk membantu para

pengguna dalam memperkirakan hasil operasi entitas dan pengelolaan

aset, seperti halnya dalam pembuatan dan evaluasi keputusan

mengenai alokasi sumber daya manusia.

2. PSAP entitas pelaporan menyajikan kekayaan bersih pemerintah yang

mencakup ekuitas awal, surplus/deficit periode bersangkutan, dan

dampak kumulatif akibat perubahan kebijakan dan kesalahan

mendasar.

3. PSAP entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum

menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaam, perubahan kas

dan setara kas selama suatu periode akuntansi dan saldo kas dan setera
15

kas pada tanggal pelaporan

4. PSAP entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum

menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaam, perubahan kas

dan setara kas selama suatu periode akuntansi dan saldo kas dan setera

kas pada tanggal pelaporan.

5. PSAP entitas pelaporan mengungkapkan informasi tentang ketaatan

terhadap anggaran.

6. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam membaca laporan

keuangan, entitas pelaporan harus mengungkapkan semua informasi

penting baik yang telah tersaji maupun yang tidak tersaji dalam

lembar muka laporan keuangan.

c. Tujuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP

Tujuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP adalah

untuk mengatur perlakukan akuntansi untuk aset tetap meliputi pengakuan,

penentuan nilai tercatat, serta penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian

kembali dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Serta untuk mengatur penyajian

laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements)

dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap

anggaran, antar periode, maupun antara entitas. Laporan keuangan untuk tujuan

umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif

sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundan-undangan. Untuk

mencapai tujuan tersebut, standar ini menetapkan seluruh pertimbangan dalam


16

rangka penyajian laporan keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan

persyaratan minimum isi laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan

menerapkan basis akrual. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi-

transaksi spesifik dan peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar

akuntansi pemerintah lainnya.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sejenis telah dilakukan sebelumnya oleh Indah Septiana Putri

(2017) dengan judul “Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada PT.

Fokusindo Mitra Teknik Berdasarkan PSAK No.16”, yang bertujuan untuk

menganalisis sejauh mana kesesuaian perlakuan akuntansi aset tetap di PT.

Fokusindo Mitra Teknik dengan PSAK 16. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa, masih ada ketidak sesuaian perlakuan akuntansi aset

tetap pada PT. Fokusindo Mitra Teknik dengan PSAK.16. PT. Fokusindo

terlalu sedikit dalam membagi aset tetapnya dan PT. Fokusindo tidak

memasukkan biaya atribusi langsung kedalam nilai aset tetap. Hal ini

mengakibatkan, nilai aset tetap menjadi tidak wajar.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah keduanya memiliki tujuan untuk melihat perlakuan akuntansi

dengan standar yang berlaku, yang diterapkan pada masing-masing lokasi

penelitian. Sedangkan perbedaanya terletak pada variabel yang diteliti. adalah

akuntansi aset tetap berdasarkan PSAK No.16. Sementara pada penelitian ini

yang menjadi variabel adalah akuntansi aset tetap berdasarkan PSAP No.07.

Penelitian yang dilakukan Hasnan Asman (2018) dengan judul


17

“Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Pada STIKes Mega Rezky .Makassar”,

yang bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap pada STIKes

Mega Rezky Makassar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang

berlaku umu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan

perusahaan dalam perlakuan akuntansi aset tetap masih belum sesuai dengan

PSAK No 16.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah keduanya memiliki tujuan untuk melihat perlakuan akuntansi

dengan standar yang berlaku, yang diterapkan pada masing-masing lokasi

penelitian. Sedangkan perbedaanya terletak pada variabel yang akan diteliti.

Pada penelitian sebelumnya variabel yang diteliti adalah akuntansi keuangan

berdasarkan PSAK No.16. Sementara pada penelitian ini yang menjadi variabel

adalah akuntansi aset tetap berdasarkan PSAP No.07.

Penelitian yang dilakukan Priska Yolenta Gomu (2019) dengan judul

“Perlakuan Akuntansi Terhadap Perolehan Aset Tetap Kendaraan Trailer

Berdasarkan PSAK No. 16 Pada Perusahaan Jasa PT.Floresta Mandiri Di

Surabaya”, yang bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap di

PT. Floresta Mandiri dengan PSAK 16. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

Pt Floresta Mandiri sudah sesuai dengan perlakuan akuntansi aset tetap PSAK

No.16.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah keduanya memiliki tujuan untuk melihat perlakuan akuntansi

aset tetap dengan standar yang berlaku, yang diterapkan pada masing-masing
18

lokasi penelitian. Sedangkan perbedaanya terletak pada variabel yang akan

diteliti. Pada penelitian sebelumnya variabel yang diteliti adalah akuntansi aset

tetap berdasarkan PSAK No.16. Sementara pada penelitian ini yang menjadi

variabel adalah akuntansi aset tetap berdasarkan PSAP No.07

C. Kerangka Konseptual

Aset tetap merupakan aset yang bersifat jangka panjang dan dimiliki serta

dikuasai oleh perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan

yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk

dijual kembali. Menurut PSAP No.07 akuntansi aset tetap terdiri atas pengakuan,

pengukuran, pengeluaran setelah perolehan, penyusutan, penghentian dan

pelepasan dan pengungkapan.

Secara sederhana kerangka konseptual dapat dilihat pada gambar berikut.

Akuntansi Aset Tetap yan terdiri atas


pengakuan, pengukuran, pengeluaran Analisis Perlakuan Akuntansi
setelah perolehan, penyusutan, Aset Tetap (PSAP No.07)
penghentian dan pelepasan dan
pengungkapan

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual


Kerangka Konseptual
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Sesuai judul penelitian yang telah diajukan yaitu: Analisis perlakuan

akuntansi aset tetap berdasarkan PSAP No 07 pada Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah perlakuan

akuntansi aset tetap berdasrkan PSAP No 07

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan suatu proses penelitian. Desain penelitian bertujuan

untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur kepada peneliti dalam

melakukan penelitiannya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif dengan analisis komparatif, yaitu dengan menganalisis dan

membandingkan teori yang ada dalam PSAP No 07 dengan perlakuan akuntansi

yang terjadi pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

Untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat, peneliti perlu

melakukan beberapa langkah pada saat penelitian seperti, proses pengumpulan

data melalui dokumentasi dan wawancar. Setelah itu, menganalisis dan

membandingkan teori yang ada dalam PSAP No.07 dengan praktik perlakuan

akuntansi yang terjadi pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja. Dan

Terakhir ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.

19
20

Untuk lebih jelasnya, maka desain penelitian secara sederhana dapat dilihat pada

gambar berikut ini;


Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

Teknik Pengumpulan Data :

Dokumentasi dan wawancara


Penerapan Akuntansi
Aset Tetap:

- Pengakuan
PP No.71 Tahun 2010 - Pengukuran
Tentang : Standar - Pengeluaran
Akuntansi Pemerintah Setelah Perolehan
Berbasis Akrual (PSAP - Penyusutan
No.7 untuk aset tetap) - Penghentian
dan Pelepasan
- Pengungkapan

Analisis Data:

Deskriptif Komparatif

Hasil dan Kesimpulan

Gambar 3. 1 Desain Penelitian


21

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

Variabel yang akan diteliti perlu didefinisikan dalam bentuk rumusan yang

lebih operasional. Maka definisi operasional variabel penelitian ini adalah

perlakuan akuntansi aset tetap.

Perlakuan akuntansi aset tetap berdsasrkan PSAP No 07 adalah langkah

atau aturan yang dilakukan dalam proses akuntansi yang meliputi pengakuan,

pengukuran, pengeluaran setelah perolehan, penyusutan, penghentian dan

pelepasan, pengungkapan,serta penyajian informasi keuangan dalam laporan

keuangan perusahaan.

2. Pengukuran Variabel

Akuntansi aset tetap diukur dengan standar yang berlaku yaitu PSAP

No.07 PP No.71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah berbasis

akrual. Adapun pengukurannya dapat dilihat pada table 2 (halaman 21-22).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, dokumen atau

arsip perusahaan yang terkait dengan informasi perlakuan akuntansi aset tetap

pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja. Dokumen yang dimaksud yaitu

bukti transaksi, jurnal dan laporan neraca Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

2. Sampel

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

neraca, catatan dan arsip terkait perlakuan akuntansi aset tetap pada Dinas
22

Pertanian Kabupaten Tana Toraja, serta informasi yang terkait dengan pencatatan

dan pelaporan mengenai aset tetap pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

Tabel 3. 1 Gambaran ukuran penerapan PSAP No.07 PP No.71 Tahun 2010 yang
harus diterapkan Pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
No. Keterangan Indikator
1. Pengakuan a) Berwujud;
b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan;
c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas dan;
e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan;
f) Pengakuan aset tetap akan andal apabila aset
tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaanya berpindah;
g) Pengakuan Konstruksi dalam Pengerjaan
1) Jika Penyelesaian pengerjaan suatu aset
tetap melebihi atau melewati suatu periode
tahun anggaran, maka aset tetap yang
belum sesuai tersebut digolongkan dan
dilaporkan sebagai konstruksi dalam
pengerjaan sampai dengan aset tersebut
selesai dan siap pakai.
2) Konstruksi dalam pengerjaan yang sudah
selesai dibuat atau dibangun dan telah siap
dipakai harus segera direklasifikasikan ke
salah satu akun yang sesuai dengan pos
aset tetap.
2. Pengukuran Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila
menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan.
3. Pengeluaran Setelah Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap
Perolehan yang memperpanjang masa manfaat atau yang
kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi
dimasa yang akan datang, dalam bentuk kapasitas,
mutu produksi atau peningkatan standar kinerja,
harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang
bersangkutan.
23

4. Penyusutan Nilai penyusutan masing-masing periode diakui


sebagai pengurangan nilai tercatat aset tetap dalam
neraca dan beban penyusutan dalam laporan
operasional.

5. Penghentian dan a) Suatu aset tetap dieliminasikan dari neraca


Pelepasan ketika dilepaskan atau bila aset secara
permanen dihentikan penggunaanya dan tidak
ada manfaat ekonomis masa yang akan datang.
b) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya
sesuai dengan nilai tercatatnya.
6. Pengungkapan a) Dasar penilaian yang digunakan
untuk memenuhi nilai tercatat;
b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan
akhir periode yang menunjukkan;
1) Penambahan
2) Pelepasan
3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai
jika ada dan
4) Mutasi aset tetap lainnya;
c) Informasi Penyusutan meliputi
1) Nilai penyusutan
2) Metode penyusutan yang digunakan
3) Masa manfaat atau tariff penyusutan yang
digunakan
4) Nilai tercatat bruto dan
c) Akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode.
Sumber : PSAP No.07 dan PP No.71 tahun 2010

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dengan meninjau langsung objek dan

sasaran yang akan diteliti pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

Yaitu penelitian lapangan meliputi :

a. Dokumentasi yaitu pengumpulan data berdasarkan dokumentasi

tertulis, seperti dokumen-dokumen yang berbentuk tulisan jurnal dan

laporan neraca atau gambaran mengenai aset tetap yang dimiliki Dinas
24

Pertanian Kabupaten Tana Toraja. Metode ini bertujuan untuk

memperoleh data terkait perlakuan akuntansi aset tetap di Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja sebagai proses analisis data.

b. Wawancara yaitu penulis melakukan wawancara dengan pihak

instansi yang diwakili oleh staf instansi yang berwenang untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penulis

mendapatkan gambaran mengenai proses perlakuan akuntansi aset

tetap yang dilakukan pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

Pihak instansi yang dimaksud yaitu staf bendahara aset.

E. Rancangan Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis komparatif. Metode

analisis deskriptif komparatif yaitu dengan terlebihi dahulu menggumpulkan data,

mengolah, menganalisis, selanjutnya menginterprestasikan dengan membanding-

kan antara perlakuan akuntansi aset tetap Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

dengan Standar yang berlaku yaitu PP No 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual. Sehingga dapat memberikan gambaran

yang sebenarnya tentang akuntansi aset tetap pada Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis data yaitu

sebagai berikut;

1. Mengumpulkan dan mengidentifikasi data terkait aset tetap yang

terdapat pada laporan neraca, catatan dan arsip dokumen Dinas


25

Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

2. Menganalisis perlakuan akuntansi aset tetap Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja dengan cara menganalisis pengakuan,

pengukuran, pengeluaran setelah perolehan, penyusutan, penghentian

dan pelepasan serta pengungkapan aset tetap Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja.

3. Membandingkan pengakuan, pengukuran, pengeluaran setelah

perolehan, penyusutan, penghentian dan pelepasan serta

pengungkapan perlakuan akuntansi aset tetap Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No 07.

4. Menginterpretasikan hasil analisis perbandingan perlakuan akuntansi

aset tetap Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No

07.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Pertanian Tana Toraja

1. Kondisi umum Kabupaten Tana Toraja

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Kabupaten yang berada di

Provini Sulawesi Selatan. Secara geografis Kabupaten Tana Toraja terletak antara

2°-3° LS 119°-120° BT. Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja yaitu 2.054,30

km².Adapun batas wilayah Kabupaten Tana Toraja meliputi :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara

 Sebelah Barat berbatasan dengan Mamasa Provinsi Sulawesi Barat

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten

Pinrang

 Sebelah Timur berdasarkan dengan Kabupaten Luwu

Pada tahun 2008 Kabupaten Tana Toraja Mengalami pemekaran sebanyak

21 kecematan dari total 41 kecematan memisahkan diri dan membentuk daerah

administrasi baru yakni Kabupaten Tana Toraja Utara. Adapun Kabupaten Tana

Toraja sendiri terdiri dari 19 kecematan.

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Tana Toraja Utara pada tahun

2011, terdapat tiga sektor ekonomi yang memegang peran penting dalam

perekonomian yaitu sektor pertanian, sektor perdaganan, hotel dan restoran dan

sektor jasa-jasa. Sektor pertanian memegang peran utama sebagai penyumbang

terbesar pendapatan bagi Kabupaten Tana Toraja Utara disusul sektor

26
27

perdagangan kedua dan ketiga yakni sektor jasa-jasa sedangkan penerimaan dari

hotel dan restoran menempati urutan terakhir.

2. Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja merupakan kantor Dinas

Pertanian Daerah kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan yang

berkedudukan di Jl.Sitarda No. 64 Makale. Dinas Pertanian Kabupaten Tana

Toraja ini berfungsi untuk menyelenggarakan urusan kewenangan dan tugas

pembantuan bidang pertanian Daerah Kabupaten Tana Toraja.

Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja juga memiliki beberapa

tugas dan fungsi lain seperti penyuluhan pertanian, merumuskan kebijakan

pertanian, memutus kebijkan bidang pangan, administrasi ketatausahaan

pertanian, pembinaan teknis pada pihak-pihak bidang pertanian, memastikan

ketersedian pupuk pertanian, hingga penyaluran bantuan alat dan mesin

pendukung pertanian. Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja juga

adalah penjamis kesejahteraan petani melalui program memastikan memberikan

asuransi usaha tani padi (AUPT). Oleh karenanya, terkait dengan fungsi dan

tugasnya Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja memeliki wewenang untuk

mengeluarkan surat izi pertanian, izin alih fungsi, izin usaha pertanian,

pembukaan lahan dan izin lainnya terkait pertanian.

3. Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

Visi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja adalah mewujudkan

pertanian yang moderen dan tangguh serta efisien yang berorientasi Agribisnis

berwawasan lingkungan berbasis pendesaan melalui pendekatan kemandirian


28

lokal sampai tahun 2020.

Untuk merealisasikan Visi yang diterapkan, makan Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja memiliki Misi yaitu :

a. Meningkatkan kemampuan SDM aparat dan masyarakat tani serta

memperluas spektrum pembangunan pertanian.

b. Memanfaatkan potensi dan mengembangkan komoditas pangan lokal.

c. Mengembangkan penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi

secara dinamis dan meningkatkan penerapan sistem Agrebisnis secara utuh

dan terpadu.

d. Memanfaatkan sumber daya alam pertanian domestik secara optimal.

4. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

Untuk memudahkan pengawasan dan pengaturan kerja terhadap pegawai

diperlukan suatu struktur organisasi dalam perusahaan/instansi. Sebuah

perusahaan besar ataupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya struktur

organisasi, dimana struktur organisasi ini memberikan penjelasan tentang semua

kedudukan ataupun jabatan-jabatan yang di emban oleh pegawai untuk

mengetahui tugas dan batasan-batasan pekerjaan serta kepada siapa dia akan

bertanggung jawab. Adapun tampilan struktur organisasi Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja dapat dilihat pada gambar 4.1 (halaman 29)
29

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja


B. Penyajian Data

1. Analisis Data Aset Tetap

Pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja aset tetap diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Tanah

b. Peralatan dan Mesin

c. Gedung dan Bangunan

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

e. Aset tetap lainnya


30

Pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, aset yang diklasifikasikan

seluruhnya sesuai dengan klasifikasi aset tetap yang ada di PSAP No 07 yaitu

tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan

aset tetap lainnya. Berikut ini rincian aset tetap pada Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja:

a. Tanah

Berdasarkan data pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dapat

dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Rincian Aset tetap berupa Tanah

No Jenis/Nama Barang Nilai

1 Tanah 2.640.246.820,00

Sumber : Neraca Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai aset tetap berupa tanah

yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja sebesar

Rp2.640.246.820,00

b. Peralatan dan Mesin

Berdasarkan data pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dapat

dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Daftar Peralatan dan Mesin Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

No Jenis/Nama Barang Nilai (Rp)

1 Alat Besar 293.808.545,00

2 Alat Angkut 2.513.333.000,00


31

No Jenis/Nama Barang Nilai (Rp)

3 Alat Bengkel dan Alat Ukur 244.537.000,00

4 Alat Pertanian 19.400.000,00


Alat Kantor dan Rumah 700.740.434,00
5
Tangga
Alat Studio,Komunikasi dan 72.278.500,00
6
Pemancar
Alat Kedokteran dan 34.650.000,00
7
Kesehatan
8 Alat Laboratorium 116.311.700,00

9 Alat Persenjataan 8.250.000,00

10 Komputer 612.547.800,00

11 Alat Eksplorasi 0,00

12 Alat Pengeboran 0,00


Alat Produksi, Pengelolaan 0,00
13
dan Pemurnian
14 Alat Bantu Eksplorasi 0,00

15 Alat Keselamatan Kerja 6.500.000,00

16 Alat Peraga 0,00

17 Peralatan Proses/Produksi 0,00

18 Rambu-Rambu 0,00

19 Peralatan Olah Raga 0,00

20 Total 4.622.356.979,00
Sumber : Neraca Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan jumlah aset tetap peralatan dan mesin sebesar

Rp 4.622.356.979,00

c. Gedung dan Bangunan

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja tentang aset

tetap gedung dan bangunan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.
32

Tabel 4. 3 Daftar Gedung dan Bangunan

No Jenis/Nama Barang Nilai (Rp)

1 Bangunan Gedung 10.042.787.843,00

2 Monumen 47.193.530,00

3 Bangunan Menara 0,00

4 Tugu Titik Kontrol/Pasti 819.070.000,00

5 Total 10.909.051.373,00
Sumber : Neraca Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa aset tetap gedung dan bangunan

pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan nilai sebesar

Rp10.909.051.373,00

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Berdasarkan data pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

Jalan,irigasi dan jaringan dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4. 4 Daftar Jalan,Irigasi dan Jaringan

No Jenis/Nama Barang Nilai (Rp)

1 Jalan dan Jembatan 5.056.407.945,23

2 Bangunan Air 23.605.432.185,12

3 Instalasi 364.179.545,00

4 Jaringan 12.450.000.00

5 Total 29.038.469.675,35
Sumber : Neraca Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa aset tetap jalan,irigasi dan

jaringan pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan total nilai sebesar

Rp 29.038.469.675,35
33

e. Aset Tetap Lainnya

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja aset tetap

lainnya dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Daftar Aset tetap Lainnya

No Jenis/Nama Barang Nilai (Rp)

1 Bahan Perpustakaan 0,00


Barang Bercorak Kesenian / 0,00
2
Kebudayaan / Olahraga
3 Hewan 0,00

4 Biota Perairan 0,00

5 Tanaman 0,00

6 Barang Koleksi Non Budaya 0,00

7 Aset Tetap Dalam Renovasi 0,00

8 Total 0,00
Sumber : Neraca Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat aset tetap Lainnya pada Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja dengan total nilai Rp. 0,00

2. Hasil dan Pembahasan Penelitian

a. Klasifikasi Aset Tetap

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dan sesuai dengan Kebijakan

Akuntansi Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja, Klasifikasi Aset tetap yang

dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja adalah sebagai berikut :

a. Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional Pemerintah

Daerah dan dalam kondisi siap pakai.


34

b. Gedung dan Bangun mencakup seluruh gedung dan bangunan yang

diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional

Pemerintah Daerah dan dalam siap pakai.

c. Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat

elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang

nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan

dan dalam kondisi siap pakai.

d. Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan,irigasi,dan jaringan yang

dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah

Daerah dan dalam kondisi siap pakai. Walaupun tidak ada definisi yang

universal digunakan, aset ini biasanya mempunyai karakteristik sebagai

berikut;

1. Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan;

2. Sifatnya khusus dan tidak alternatif lain penggunaanya;

3. Tidak dapat dipindah-pindahkan;

4. Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya

e. Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk

kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai.

f. Kontruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam

proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai

seluruhnya. Kontruksi dalam pengerjaan mencakup tanah,peralatan dan

mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap
35

lainnya, yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya

membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.

Berdasarkan penjelasan diatas tentang klasifikasi aset tetap yang dilakukan

oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja telah sesuai dengan PSAP No 07.

b. Pengakuan Aset Tetap

Berdasarkan PSAP No 07 yang mengatur tentang akuntansi aset tetap,

bahwa untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan

memenuhi kriteria yaitu mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan,

biaya perolehan aset dapat diukur secara andal, tidak dimaksudkan untuk dijul

dalam operasi normal entitas dan diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk

digunakan.

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Kabupaten Tana Toraja Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja mengakui aset tetap apabila aset tetap berwujud,

aset dimiliki dan dikuasai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, aset

memiliki manfaat lebih dari satu tahun, aset digunakan dalam kegiatan kantor

Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, dan nilai perolehan aset Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

Berikut tabel 4.6 untuk menunjukkan perbandingan pengakuan aset tetap

yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No

07
36

Tabel 4. 6 Perbandingan pengakuan aset tetap yang dilaksanakan oleh Dinas


Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No 07

PSAP No 07 Dinas Pertanian Kabupaten Keterangan


Tana Toraja
Aset berwujud memiliki Aset berwujud memiliki masa

masa manfaat lebih dari manfaat lebih dari 12(dua belas) Sesuai

12(dua belas) bulan bulan

Biaya perolehan aset Biaya perolehan aset dapat diukur


Sesuai
dapat diukur secara andal secara andal

Tidak dimaksudkan Tidak dimaksudkan untuk dijual

untuk dijual dalam dalam operasi normal entitas Sesuai

operasi normal entitas

Diperoleh atau dibangun Diperoleh atau dibangun dengan

dengan maksud untuk maksud untuk digunakan Sesuai

digunakan

Sumber : PSAP No 07 dan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

Pada tabel 4.6 diatas tentang Pengakuan aset tetap yang dilakukan oleh

Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja terhadap aset tetapnya tidak ada

perbedaan dengan PSAP No 07, sehingga dapat disimpulkan tidak ada masalah

dalam pengakuan aset tetap karena telah sesuai dengan PSAP No 07.

c. Pengukuran Aset Tetap

Berdasarkan PSAP No 07 aset tetap dinilai dengan biaya perolehan.

Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak

memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat

perolehan.
37

Berdaskan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja aset

tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan

menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap

didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu

aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur

berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan atas aset yang diperoleh dapat

diketahui dengan melihat bukti transaksi pembelian untuk mengetahui apa saja

komponen biayanya. Komponen biaya meliputi biaya-biaya lain yang dapat

didistribusukan secara langsung sampai aset tersebut siap digunakan. Contohnya

biaya yang didistiribusikan secara langsung yaitu biaya persiapan tempat, biaya

pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat, biaya pemasangan dan

biaya konstruksi. Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Memiliki Kebijakan

mengukur biaya perolehan yang sama dengan PSAP No 07.

Hal ini sesuai dengan PSAP No 07 yang menyatakan aset tetap dinilai

dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya

perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar

pada saat perolehan.

Berikut tabel 4.7 (halaman 38) yang menunjukkan perbandingan

pelaksanaan pengukuran saat perolehan aset tetap yang dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No 07


38

Tabel 4. 7 Perbandingan pengukuran perolehan Aset tetap yang dilaksanakan oleh


Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No 07

PSAP No 07 Dinas Pertanian Kabupaten Keterangan


Tana Toraja
Aset tetap dinilai dengan Aset tetap dinilai dengan biaya

biaya perolehan. Apabila perolehan. Apabila penilaian aset

penilaian aset tetap dengan tetap dengan menggunakan biaya

menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan

perolehan tidak maka nilai aset tetap didasarkan

memungkinkan maka nilai pada nilai wajar pada saat Sesuai

aset tetap didasarkan pada perolehan Berdasarkan tabel 9

nilai wajar pada saat pelaksanaan pengukuran aset tetap

perolehan pada Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja saat perolehan telah

sesuai dengan PSAP No 07.

Sumber : PSAP No 07 dan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja


d. Penyusutan Aset Tetap

Berdasarkan PSAP No 07 penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas

nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable asets) selama masa

manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode

diakui sebagai pengurangan nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban

penyusutan dalam laporan operasional.

Berdasarkan neraca yang disajikan diketahui bahwa Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja telah melakukan penyusutan aset tetap pada akhir periode

(tahun). Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai


39

pengurangan nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beben penyusutan dalam

laporan operasional.

Besarnya penyusutan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja setiap tahun

dicatat dalam neraca dengan menambah akumulasi penyusutan dan mengurangi

ekuitas dana dalam akun di inventariskan dalam aset tetap. Neraca menyajikan

Akumulasi Penyusutan sekaligus nilai perolehan aset tetap sehingga nilai buku

aset tetap sebagai gambaran dari potensi manfaat yang masih diharapkan dari aset

yang bersangkutan dapat diketahui.

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja

Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurangan nilai

tercatat aset tetap dalam neraca dan beben penyusutan dalam laporan operasional.

Berikut ini tabel 4.8 yang menunjukkan perbandingan penyusutan Aset

Tetap yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No.

07

Tabel 4. 8 Perbandingan penyusutan Aset tetap yang dilakukan Dinas Pertanian


Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No. 07
PSAP No 07 Dinas Pertanian Kabupaten Keterangan
Tana Toraja
Nilai Penyusutan untuk Nilai penyusutan untuk masing-

masing-masing periode masing periode diakui sebagai

diakui sebagai pengurangan pengurangan nilai tercatat aset tetap Sesuai

nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan

dalam neraca dalam laporan operasional.

Sumber : PSAP No 07 dan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja


40

Berdasarkan Tabel 4.8 perbandingan pelaksanaan penyusutan aset tetap

diatas, perlakuan yang diterapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

sesuai dengan PSAP No 07 tentang akuntansi aset tetap.

e. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap

Berdasarkan PSAP No 07 suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika

dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak

ada manfaat ekonomik masa yang akan datang, aset tetap yang secara permanen

dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan, dan aset tetap yang dihentikan dari penggunaan

aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan k epos

aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

Penghentian dan Pelepasan aset tetap dilakukan apabila aset tetap sudah

tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara

lain rusak berat,tidak sesuai dengan kebutuhan organisai yang makin berkembang

dan masa kegunaannya telah berakhir akan diklasifikasi ke aset lain-lain pada pos

aset lainnya. Penghentian dan Pelepasan aset tetap Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari

neraca dan di ungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Tanah Toraja

suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara

permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang

akan datang. Eliminasi aset tetap tersebut didasarkan pada tanggal transaksi yang

tertara pada dokumen bukti pendukung, aset tetap yang secara permanen
41

dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktfi

Pemerintah Daerah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke

poas aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatanya. Penghetian dan pelepasan aset

tetap didasarkan pada peraturan perundang-undangan. Penghentian dan pelepasan

aset tetap dari pos aset lainnya atas aset tetap yang dihentikan dari penggunaan

aktif harus dilengkapi dengan bukti memorial yang dibuat berdasarkan SK Kepala

Daerah tentang penghapusan aset tetap atas proses pemindah tanganan seperti

penjualan maupun pemusnahan aset tetap.

Berikut ini tabel 4.9 (halaman 42) yang menunjukan perbandingan

pelaksanaan Penghentian dan Pelepasan aset tetap yang dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

Tabel 4. 9 perbandingan pelaksanaan Penghentian dan Pelepasan Aset tetap yang


dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.
PSAP No 07 Dinas Pertanian Kabupaten Keterangan
Tana Toraja
Suatu aset tetep dieliminasi Suatau aset tetap dieliminasi

dari neraca ketika dari neraca ketika

dilepaskan atau bila aset dilepaskan atau bila aset

secara permanen dihentikan secara permanen dihentikan Sesuai

penggunaanya dan tidak ada penggunaanya dan tidak ada

manfaat ekonomik masa manfaat ekonomi yang akan

yang akan datang datang.

Sumber : PSAP No 07 dan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja


42

Pada tabel 4.9 yang menunjukkan perbandingan pelaksanaan kebijakan

Akuntansi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja tentang

Penghentian/Penghapusan aset tetap telah sesuai dengan PSAP No 07 namun pada

kartu inventaris barang terdapat aset tetap berupa motor yang seharusnya telah

mengalami penghentian atau penghapusan aset tetap, oleh Dinas Pertanian belum

dilakukan dan masih menyajikan aset tersebut pada laporan neraca.

f. Pengungkapan Aset Tetap

Berdasarkan PSAP No 07 Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk

masing-masing jenis aset tetap yaitu, dasar penilaian yang digunakan untuk

menentukan nilai tercatat (carrying amount), rekonsiliasi jumlah tercatat pada

awal dan akhir periode yang menunjukkan, penambahan,pelepasan,akumulasi

penyusutan dan perubahan nilai jika ada, mutase aset tetap lainnya. Informasi

penyusutan meliputi, nilai penyusutan, metode penyusutan yang digunakan, masa

manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan, nilai tercatat bruto dan akumulasi

penyusutan pada awal dan akhir periode.Laporan keuangan juga mengungkapkan,

eksistensi dan batasan hak milik aset tetap, kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi

yang berkaitan dengan aset tetap, jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam

konstruksi dan jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja

Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap

yaitu, dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying

amount), rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang

menunjukkan, penambahan,pelepasan,akumulasi penyusutan dan perubahan nilai


43

jika ada, mutase aset tetap lainnya. Informasi penyusutan meliputi, nilai

penyusutan, metode penyusutan yang digunakan, masa manfaat atau tariff

penyusutan yang digunakan, nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada

awal dan akhir periode. Laporan keuangan juga mengungkapkan, eksistensi dan

batasan hak milik aset tetap, kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan

dengan aset tetap, jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi dan

jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

Berikut ini tabel 4.10 (halaman 44) yang menunjukkan perbandingan

pelaksanaan penyajian dan pengungkapan aset tetap yang dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No 07

Tabel 4. 10 perbandingan pelaksanaan penyajian dan pengungkapan aset tetap


yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
dengan PSAP No 07
PSAP No 07 Dinas Pertanian Kabupaten Keterangan
Tana Toraja
Dasar penilaian yang Dasar penilaian yang
digunakan untuk menentukan digunakan untuk menentukan
Sesuai
nilai tercatat (carrying) nilai tercatat (carrying
amount)
Informasi penyusutan meliputi Informasi penyusutan
nilai penyusutan, metode meliputi, nilai penyusutan,
penyusutan yang digunakan metode penyusutan yang
dan nilai tercatat bruto dan digunakan, masa manfaat
Sesuai
akumulasi penyusutan pada atau tarif penyusutan yang
awal dan akhir digunakan, nilai tercatat bruto
dan akumulasi penyusutan
pada awal dan akhir periode
Sumber : PSAP No 07 dan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja
44

Berdasarkan tabel 4.10 perbandingan pelaksanaan penyajian dan

pengungkapan aset tetap diatas, perlakuan yang diterapkan oleh Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja sudah sesuai dengan PSAP No 07 tentang akuntansi aset

tetap.

g. Pengeluaran Setelah Perolehan

Berdasarkan PSAP No 07 pengeluaran setelah perolehan aset tetap yang

memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat

ekonomi dimasa yang akan datang, dalam bentuk kapasitas mutu produksi atau

peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang

bersangkutan.

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja aset

tetap diperoleh Pemerintah Daerah dengan maksud untuk digunakan dalam

kegiatan operasi Pemerintahan. Aset tetap bagi Pemerintah Daerah, di satu sisi

merupakan sumber daya ekonomi, di sisi lain merupakan komitmen, artinya

dikemudian hari Pemerintah Daerah wajib memelihara atau merehabilitasi aset

tetap yang bersangkutan. Pengeluaran belanja untuk aset setelah perolehan dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu belanja untuk pemeliharaan, belanja untuk

rehabilitasi dan belanja untuk over haul.

Berikut ini tabel 4.11 yang menunjukkan perbandingan pelaksanaan pengeluaran

setelah perolehan aset tetap yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana

Toraja dengan PSAP No 07.


45

Tabel 4. 11 perbandingan pelaksanaan pengeluaran setelah perolehan aset tetap


yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan
PSAP No 07
PSAP No 07 Dinas Pertanian Kabupaten Tana Keterangan
Toraja
Pengeluaran setelah Aset tetap diperoleh Pemerintah

perolehan aset tetap yang Daerah dengan maksud untuk

memperpanjang masa digunakan dalam kegiatan operasi

manfaat atau yang Pemerintahan. Aset tetap bagi

kemungkinan besar Pemerintah Daerah, di satu sisi

memberi manfaat ekonomi merupakan sumber daya ekonomi,

dimasa yang akan datang, di sisi lain merupakan komitmen, Sesuai

dalam bentuk kapasitas artinya dikemudian hari

mutu produksi atau Pemerintah Daerah wajib

peningkatan standar memelihara atau merehabilitasi

kinerja, harus ditambahkan aset tetap yang bersangkutan.

pada nilai tercatat aset

yang bersangkutan

Sumber : PSAP No 07 dan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja


46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penerapan perlakuan akuntansi aset tetap berdasarkan

PSAP No 07 pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, maka dapat ditarik

kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah yang diangkat dalam

penelitian ini yaitu pada Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja sudah

sepenuhnya menerapkan PSAP No 07 Peraturan Pmerintah Nomor 71 Tahun

2010.

a. Pengakuan aset tetap yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja terhadap aset tetapnya telah sesuai dengan PSAP No 07.

b. Pengukuran aset tetap yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten

Tana Toraja terhadap aset tetap sesuai dengan PSAP No 07.

c. Penyusutan perlakuan aset tetap yang diterapkan oleh Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja sesuai dengan PSAP No 07 tentang akuntansi

aset tetap.

d. Penghentian dan pelepasan aset tetap telah sesuai dengan PSAP No 07

namun pada kartu inventaris barang terdapat aset tetap berupa motor

yang seharusnya telah mengalami penghentian atau pelepasan aset

tetap, oleh Dinas Pertanian belum dilakukan dan masih menyajikan

aset tersebut pada laporan neraca.

e. pengungkapan aset tetap, yang diterapkan oleh Dinas Pertanian


47

Kabupaten Tana Toraja sudah sesuai dengan PSAP No 07 tentang

akuntansi aset tetap.

f. pengeluaran setelah perolehan aset tetap yang dilakukan oleh Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja dengan PSAP No 07 tentang

akuntansi aset tetap sudah sesuai.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dalam penelitian ini, maka saran

yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

a. Bagi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja mempertahankan

kesesuain perlakuan akuntansi aset tetap dengan baik sesuai dengan

PSAP No 07 tentang aset tetap.

b. Bagi Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja melakukan reklasifikasi

aset berupa motor yang kondisinya sudah rusak berat dari aset tetap

menjadi aset lainnya.

c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih memahami lagi aset

tetap berdasarkan PSAP No 07. Khusus pada Pemerintahan.


48

DAFTAR PUSTAKA

Carl s. Warren dkk 2015. “Pengantar Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat

Reeve, James M., dkk 2010. “ Pengantar Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat.

Baridwan 2008. Sistem Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi Kelima.


Yogyakarta: BPPE
Arif, Bachtiar dkk 2002. “Akuntansi Pemerintahan”. Jakarta : Selemba Empat
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah No. 07, “Akuntansi Aset Tetap.” Jakarta: Komite
Standar Akuntansi Pemerintahan, 2005.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 2002. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia.

Halim 2014. Manajemen Keuangan Sektor Publik Problematika Penerimaan dan


Pengeluaran Pemerintah. Jakarta: Selemba Empat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Lampiran I
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pernyataan Nomor 7
tentang Akuntansi Aset Tetap.

Hasnan Asman 2018. Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Pada STIKes Mega
Rezky Makassar. Skripsi Jurusan Akuntansi. Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Yolenta Gomu 2019. Perlakuan Akuntansi Terhadap Perolehan Aset Tetap
Kendaraan Trailer Berdasarkan PSAK No. 16 Pada Perusahaan Jasa
PT.Floresta Mandiri Di Surabaya. Skripsi Jurusan Akuntansi.
Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya.
49

LAMPIRAN
50

Lampiran 1
USULAN JUDUL
51

Lampiran 2
SURAT KEPUTUSAN TENTANG PENGANGKATAN PEMBIMBING
52

Lampiran 3
UNDANGAN SEMINAR PROPOSAL
53

Lampiran 4
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN SURAT IZIN PENELITIAN
54

Lampiran 5
SURAT PERMOHONAN PENELITIAN
55

Lampiran 6
SURAT PENGANTAR MELAKUKAN PENELITIAN
56

Lampiran 7
SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN
57

Lampiran 8
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
58

Lampiran 9
DATA PENELITIAN
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73

Hasil Wawancara

WAWANCARA INFORMAN

Nama: Bapak Markus Medi Bokko

Tempat/Tanggal Lahir : Lamunan 15 Mei 1973

Jenis Kelamin: Laki-Laki

Jabatan: Bendahara Aset

No Hp/Telp: 082291850077

1.Apa yang anda ketahui tentang aset tetap dan apa saja aset tetap yang dimiliki

oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja ?

Informan : Aset tetap adalah aset yang dikuasai dan digunakan pada Dinas

Pertanian Kabupaten Tana Toraja. Aset tetap Dinas Pertanian dikelompkkan

dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) terdiri dari :

a.KIB A = Kartu Inventaris Barang Tanah

b.KIB B = Kartu Inventaris Barang Peralatan dan Mesin

c.KIB C = Kartu Inventaris Barang Gedung dan Bangunan

d.KIB D = Kartu Inventaris Barang Jalan, Irigaris dan Jaringan.

2.Bagaimana proses pengakuan aset tetap di Dinas Pertanian Kabupaten Tana

Toraja ?

Informan : Untuk pengakuannya sendiri, Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan kesamaan sifat atau fungsi dalam

aktifitas operasi entitas.

3.Apa saja Kriteria dari Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja untuk mengakui

aset tetap ?
74

Informan : Dari segi pendukung contohnya tahan, kendaran Dinas Pemerintah

Kabupaten Tana Toraja yang membayar pajaknya, dan dari segi pemeliharan

contohnya komputer Dinas Pertanian Kabupaten yang membayar biaya servis.

4.Bagaimana Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja mengukur aset tetap?

Informan : Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja mengukur aset tetap

berdasarkan biaya perolehan.

5.Bagaimana dengan penyusutan aset tetap yang dilakukan oleh Dinas Pertanian

Kabupaten Tana Toraja?

Informan : Penyusutan yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

menggunakan metode garis lurus.

6.Bagaimana Dinas Pertanian menghentikan atau melepaskan aset tetap dalam

laporan keuangan ?

Informan : jika kondisinya rusak berat Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja

merubah kondisi menjadi aset lainnya atau melalui proses penghapusan rusak

ataupun di jual atau di hibah otomatis dihilangkan dari aset tetap.

7.Bagaimana Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja mengungkapkan aset tetap

dalam laporan keuangan?

Informan : Aset tetap diakui ketika,aset tersebut telah diterima oleh badan

pengelola aset Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja.

8. Apa yang anda ketahui tentang PSAP No.07 ?

Infoman: untuk standar ini saya tidak tau jelas tentang PSAP No 07
75

Dokumentasi
76

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ANDI NUR RESKYANI MUSTAFA Lahir Di Makassar,

27 Juni 2000. Anak kelima dari lima orang bersaudara. Putri

dari pasangan Drs. Andi Mustafa Mamming Jangkok S.Pd

dan Safina Sappang Allo S.Pd. Penulis memasuki jenjang

pendidikan pada tahun 2006 di Sd Inpres Tamalanrea V dan tamat pada tahun

2012. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 30

Makassar dan tamat pada tahun 2015. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan

di SMA Negeri 5 Makassar dan tamat pada tahun 2018. Penulis kemudian

melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi pada tahun 2018 dan

terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi Akuntansi (S1), Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Makassar. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Bojo kec Budong-budong , Kabupaten Mamuju

Tengah,Sulawesi Barat.

Anda mungkin juga menyukai