SKRIPSI
AHMAD RIZAF
1792141002
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
ANALISIS PENERAPAN PP NO 23 TAHUN 2018
TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN SPT TAHUNAN
DAN PENINGKATAN PENERIMAAN PPH
(Studi Pada KPP Makassar Selatan)
SKRIPSI
AHMAD RIZAF
1792141002
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
ii
PERNYATAAN ORISINIL SKRIPSI
i
1792141002
Oktober
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iii
MOTTO
"Kehidupan itu cuma dua hari. Satu hari berpihak kepadamu dan satu
hari melawanmu. Maka pada saat ia berpihak kepadamu, jangan
bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah.
Karena keduanya adalah ujian bagimu." Ali bin Abi Thalib
iv
RINGKASAN
v
SUMMARY
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
(Studi Pada KPP Pratama Makassar Selatan)”. Skripsi ini diajukan dalam
Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan
Pustaka dan Kerangka Konseptual, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan
vii
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng sebagai
2. Bapak Prof. Dr. H. Thamrin Tahir, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Negeri Makassar.
3. Ibu Dra. Hariany Idris, M. Si. Sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
4. Bapak Mukhammad Idrus, SE., M.Si., Ak., CA. sebagai Ketua Program
Negeri Makassar.
7. Kepala Kantor Pelayan Pajak Pratama Makassar Selatan beserta para staf
Penyuluh .
kasih sayang serta doa kepada penulis dalam meraih impian dan cita-
citanya
viii
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi
atas kerjasama serta bantuannya sejak awal kuliah sampai saat ini
di Universitas Negeri Makassar, sehingga tidak akan sempat bila dituturkan dalam
ruangan yang terbatas ini .Kepada mereka semua tanpa terkecuali ,penulis
dukungan serta bantuan dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda
disisi-Nya.Semoga Karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mendapat
Penulis,
Ahmad Rizaf
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
MOTTO………….. ......................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. v
SUMMARY ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
B. Penelitian Sebelumnya.............................................................................. 22
C. Kerangka Konseptual................................................................................ 27
x
B. Defenisi Oprasional................................................................................... 31
BAB V PENUTUP........................................................................................... 52
A. Kesimpulan ............................................................................................... 52
B. Saran ......................................................................................................... 53
xi
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Jumlah Wajib Pajak Yang Melaporkan Melalui E-Filling
1 2016-2018 6
Jumlah wajib Pajak Terdaftar KPP Pratama Makassar Selatan
2 2018 7
Presentase Kepatuhan Pelaporan di KPP Pratama Makassar
3 Selatan Tahun 2019 8
Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Wajib SPT dan Realisasi
Pelaporan SPT di KPP Pratama Makassar Selatan Tahun
4 2017-2020 42
Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan
5 Tahun 2017-2020 44
Presentase Kepatuhan Pelaporan SPT di KPP Pratama
6 Makassar Selatan Tahun 2017 -2020 45
Kontribusi Penerimaan PPh Terhadap Jumlah Penerimaan
7 Pajak KPP Pratama Makassar Selatan Tahun 2017-2020 47
xii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Kerangka Konseptual 28
2 Desain Penelitian 30
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Usulan Judul………………………………………………….. 57
15 Riwayat Hidup………………………………………………... 77
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan Belanja Negara (APBN). Selama lima tahun terakhir, pajak berkontribusi
target APBN tahun 2019, tumbuh 0,84 persen dibandingkan realisasi periode yang
tersebut melihat kondisi yang sedang dihadapi oleh negara Indonesia dalam hal
perpajakan.
Terdapat dua indikator agar reformasi perpajakan dapat terjadi yaitu trend
penurunan tax ratio selama 10 tahun terakhir dan target penerimaan tidak tercapai.
1
2
pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa angka penerimaan pajak yang tertera
sangat rendah.
pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Final 1% untuk Wajib Pajak
dengan peredaran bruto tertentu atau lebih umum disebut PP No. 46 Tahun 2013.
Peraturan ini berlaku bagi Wajib Pajak pribadi maupun badan kecuali Bentuk
Usaha Tetap (BUT) yang mempunyai peredaran bruto kurang dari atau sama
dengan Rp 4,8 miliar pertahun. Batasan nilai tersebut secara eksplisit menargetkan
kontra masyarakat terlebih pada para pelaku bisnis sebagai Wajib Pajak hal ini
dikarenakan peraturan baru ini berubah secara signifikan mengenai teknik dalam
perhitungan maupun tarif yang ditanggung oleh Wajib Pajak atas penghasilannya.
Meskipun lebih mudah dan sederhana dalam perhitungan, tetapi besarnya pajak
yang ditanggung oleh Wajib Pajak semakin tinggi dan tidak adil (1% dari
penghasilan yang dikenakan atas UMKM, yaitu PP No. 23 tahun 2018 revisi dari
3
peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013. Peraturan ini diumumkan langsung oleh
Presiden Joko Widodo di Surabaya dan Bali pada tanggal 22 sampai 23 Juni 2018
dan mulai diberlakukan secara efektif tanggal 1 Juli 2018. Pada Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 ini terdapat penurunan tarif pajak PPh Final
dari 1% menjadi 0,5% yang berlaku bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah
ditetapkan untuk menggunakan tarif 0,5%. Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 23 Tahun
2018 pemberian batasan waktu yang berbeda-beda kepada subjek pajak. Bagi
subyek pajak Orang Pribadi selama 7 tahun; Perseroan Terbatas selama 3 tahun;
dan bagi koperasi, firma, dan Commanditaire Vennootschap (CV) selama 4 tahun.
kepada Wajib Pajak untuk mematuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan
berdampak langsung pada tingkat penerimaan yang juga akan semakin rendah.
kantor pelayanan pajak ataupun dikirim melalui pos. Dengan demikian maka
diperlukan sumber daya manusia yang banyak dan juga tempat yang luas, serta
4
waktu dan proses yang lambat karena dikirim secara manual. Untuk itu kantor
internet informasi dapat diperoleh dengan sangat cepat dan juga mudah.
dan minimnya kepatuhan Wajib Pajak akan membayar pajaknya. Agar target
dalam diri wajib pajak tanpa adanya ketakutan akan sanksi yang akan diberikan
terlepas dari faktor pegetahuan dan pemahaman tentang perpajakan itu sendiri
karena bila setiap Wajib Pajak mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang
baik dan benar. Kepatuhan Wajib Pajak dapat dilihat dari cara memenuhi semua
diakibatkan Wajib Pajak orang pribadi yang sudah mendaftarkan dirinya namun
membuat pemerintah dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak terus berupaya
pelayanan dan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam melaporkan SPT tahunannya
membuat pembaharuan sistem atau metode yang sederhana, mudah, dan cepat. E-
Filing pajak lahir dari penerapan sistem modul penerimaan negara generasi
kedua yang mulai dijalankan pada tahun 2007 dan disempurnakan pada tahun
2014. Dalam sistem ini, negara menggunakan surat elektronik serta pembayaran
kewajiban perpajakan kemudian secara akurat dan tepat waktu dalam membayar
6
Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP Makassar Selatan dari tahun 2016-2018.
jumlah Wajib Pajak yang melaporkan melalui E-Filing untuk badan sebanyak 68
Wajib Pajak dan orang pribadi sebanyak 26.573. Dan pada tahun 2017
sebanyak 756 Wajib Pajak dan orang pribadi sebanyak 32.306 Wajib Pajak.
melalui E-Filing untuk badan sebanyak 1975 Wajib Pajak dan orang pribadi
7
sebanyak 32.306 Wajib Pajak. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaporan pajak
Badan 18.296
OP Karyawan 132.766
Jumlah 173.985
Sumber: Seksi PDI KPP Makassar Selatan
terdaftar di KPP Makassar Selatan sebanyak 173.985 Wajib Pajak. Adapun wajib
badan sebanyak 18.296. Dan objek pajak non karyawan sebanyak 22.923 Wajib
Filing di KPP Makassar Selatan tahun 2019 sebanyak 50.021 Wajib Pajak dari
69.842 Wajib Pajak yang terdaftar SPT. Dengan demikian, masih ada sebanyak
19.821 Wajib Pajak yang belum melaporkan pajaknya hingga akhir 31 Maret
2019. Maka dari itu, persentase kepatuhan pajak yang dicapai oleh KPP Makassar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
pelaporan SPT tahunan oleh wajib pajak yang terdaftar pada KPP Makassar
Selatan?
penerimaan PPh oleh wajib pajak yang terdaftar pada KPP Makassar
Selatan?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
Pelaporan SPT Tahunan oleh Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP
Makassar Selatan.
Penerimaan PPh oleh Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP Makassar
Selatan .
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi
terhap kepatuhan pelaporan SPT tahunan oleh Wajib Pajak dan peningkatan
penerimaan PPh
b. Bagi Penulis
PPh .
Agar dapat dijadikan masukan dalam penelitian serupa dan dapat dijadikan
referensi bagi peneliti lain agar lebih sempurna untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Teoritis
peraturan pemerintah tentang PPh final Wajib Pajak dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Tinjauan Pustaka
1. Pajak
a. Definisi Pajak
Pajak merupakan iuran yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara yang
masuk dalam kas negara yang melaksanakan pada undang-undang serta
pelaksanaannya dapat dipaksaaan tanpa adanya balas jasa. Iuran tersebut
digunakan oleh negara untuk melakukan pembayaran atas kepentingan
umum.
merupakan iuran negara yang bersifat wajib dan memaksa yang di limpahkan
kepada seseorang maupun badan yang telah diatur oleh undang- undang dan hasil
iuran tersebut akan berdampak kepada masyrakat namun tidak secara langsung.
b. Fungsi Pajak
1) Pertama, fungsi anggaran (budgetair) yaitu pajak berfungsi sebagai salah satu
11
12
tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Peraturan tersebut
Dalam Pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa Wajib Pajak yang memiliki
dalam Pasal 2 ayat (3) yang tidak termasuk penghasilan dari usaha yang dikenai
pajak penghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebagai berikut:
tersendiri.
13
3) Olahragawan;
moderator;
6) Agen iklan;
8) Perantara
Dalam Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa Wajib Pajak yang memiliki
peredaran bruto tertentu dikenai pajak penghasilan yang bersifat final. Sedangkan
dalam pasal 3 ayat (1) Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu 18
sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) adalah Wajib Pajak yang memenuhi
terdapat beberapa pengecualian yang tertera dalam Pasal 3 ayat (2) yang
menyatakan bahwa yang tidak termasuk Wajib Pajak orang pribadi sebagaimana
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasl 17 ayat (2), atau Pasal 31E Undang-
yang dibentuk oleh beberapa Wajib Pajak orang pribadi yang memiliki
15
berdasarkan:
3. SPT Tahunan
Surat Pemberitahuan ( SPT) adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak
untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, obek pajak
dan/atau bukan objek pajak, dan/atau 10 harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pajak yang
terutang adalah pajak yang harus dibayarkan pada suatu saat, dan masa
pajak, dalam tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Surat Pemberitahuan ( SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak
dan/atau bukan objek pajak dan/atau harrta dan kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan.
Menurut Diana dan Setiawati (2014:89) fungsi surat pemberitahuan bagi
melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam I Tahun Pajak atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam I masa pajak sesuai
pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah yang sebenarnya
b. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP
dan/atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
dapat diidentifikasi dari: Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua
jenis pajak dalam 2 tahun terakhir; tidak mempunyai tunggakan pajak untuk
semua jenis pajak, kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau
tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir; dalam
untuk masing-masing jenis pajak yang terutang paling banyak 5%; Wajib Pajak
yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan publik
yang dilakukan oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi
secara sukarela. Kepatuhan Wajib Pajak menjadi aspek penting mengingat sistem
5. Pemungutan Pajak
a. Teori Asuransi
Negara Melindungi keselmatan jiwa, harta benda, dan hak- hak rakyatnya.
Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu
b. Teori Kepentingan
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus
dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya
harus dipenuhi.
d. Teori Bakti
pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah
pemungutan pajak. Pada uraian di bawah ini disajikan berbagai asas pemungutan
1) Adam Smith
tepat bagi Wajib Pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat Wajib
hadiah.
jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil
pemungutan pajak.
20
2) Adolf Wagner
(tiga), yaitu:
membayar pajak.
banyak tergantung pada Wajib Pajak sendiri (peranan dominan ada pada Wajib
Pajak).
besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak sesuai dengan peraturan
6. Pajak Penghasilan
oleh orang pribadi atau perseorangan maupun badan. Dasar hukum Pajak
B. Penelitian Sebelumnya
bertujuan untuk menganalisis apakah UMKM yang ada di Kota Malang telah
pendekatan studi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Malang. Alat
pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner sebagai metode utama, dan
Pajak UMKM Kota Malang yang terdaftar pada kantor pelayanan pajak Pratama
Kota Malang.
Penerapan Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2018 Bagi Wajib Pajak UMKM di
Kota Malang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : terdapat pengaruh
Pemerintah No.23 Tahun 2018 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di kota
Malang. Maka kesimpulannya adalah bahwa hipotesis satu (H1) dalam penelitian
Tahun 2018, yang berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak bagi
UMKM.
atau Y adalah Kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, perbedaan lainnya penelitian
ini dengan penelitian Irmasari Harun terletak pada subjek yaitu Wajib Pajak
UMKM di kota Malang sedangkan penelitian ini subjeknya adalah Wajib Pajak
UMKM di Kota Makassar Selatan, dan tempatnya di studi pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Kota Malang sedangkan penelitian ini pada Kantor
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan PPh Final. Jenis penelitian yang
24
terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dan penerimaan PPh final adalah
penelitian deskriptif.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu
Wajib Pajak dan penerimaan PPh final di KPP Pratama Kepanjen setelah
diterapkannya PP No. 46 Tahun 2013. Sumber data dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan oleh peneliti adalah
peneliti berupa catatan dan laporan jumlah penerimaan PPh final dan jumlah
46 Tahun 2013 terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak yaitu bahwa penerapan
PP No. 46 Tahun 2013 tersebut cukup berpengaruh dalam hal menambah tingkat
kepatuhan Wajib Pajak (2.) Analisis penerapan PP No. 46 Tahun 2013 terhadap
penerimaan PPh final yaitu bahwa penerapan PP No. 46 Tahun 2013 tersebut
tersebut dengan penelitian ini terdapat pada variabel bebasnya yakni Penerapan
peraturan terbaru yaitu Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2018. Selain itu,
objeknya yaitu KPP Pratama Kepanjen sedangkan penelitian ini objeknya adalah
Pajak dan Penerimaan Pajak di KPP Pratama Medan Timur adalah penelitian
deskriptif kualitatif .
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif
dan kualitatif.Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka-
angka dan tabel yang diperoleh dari perhitungan atau pengukuran. Data
pribadi, jumlah penerimaan PPh sesuai PP Nomor 46 Tahun 2013, dan jumlah
penerimaan pajak secara keseluruhan selama tahun 2012- 2014 di KPP Pratama
Medan Timur yang disajikan dalam bentuk angka. Data kualitatif adalah data-
data yang dinyatakan dalam bentuk katakata bukan dalam bentuk angka.Data
kualitatif tersebut berupa data sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, dan
signifikan yaitu dari sebesar 0,8% menjadi 1.19%. Sedangkan untuk kontribusi
terhadap penerimaan pajak juga meningkat sebesar ±2% yaitu dari sebesar
tersebut dengan penelitian ini terdapat pada variabel bebasnya yakni Penerapan
perbedaaan penelitian Elfrida Purba dengan penelitian ini terletak pada objeknya
yaitu KPP Pratama Medan Timur sedangkan penelitian ini objeknya yaitu KPP
C. Kerangka Konseptual
atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak pribadi
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah
kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima dan
diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam
dilaksanakannya.
1. Variabel Penelitian
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari sehingga
2. Desain Penelitian
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
sejenisnya. Objek dalam penelitian ini adalah KPP Pratama Makassar Selatan.
29
30
PP NO 23 Tahun 2018
Kepatuhan Peningkatan
Pelaporan Penerimaan
SPT Tahunan PPh
Model Interaktif
B. Defenisi Oprasional
pengertian yang bersifat umum. Oleh karena itu, agar penelitian mempunyai
batas pengertian yang jelas dalam melakukan pengukuran, maka perlu dijabarkan
Kebjakan tersebut tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.
2. Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan (Y1) adalah keadaan dimana Wajib Pajak
atau bukan objek penghasilan, dan atau harta dan kewajiban sesuai dengan
kemampuan ekonomis, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar,
yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak
1. Populasi
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian kali ini adalah Pegawai pada KPP Pratama Makassar
Selatan.
2. Sampel
adalah petugas pajak yang mempunyai data yang diperlukan untuk kebutuhan
1. Interview (Wawancara)
bertatap muka (face to face) antara pencacah atau peneliti dengan informan yang
dapat dipercaya. Dalam hal ini wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah
penerimaan PPh.
2. Dokumentasi
diperoleh dari KPP Pratama Makassar Selatan sehubungan dengan Jumlah Wajib
jenis kegiatan analisis (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan)
2018:485).
Data Data
Collection Display
Conclusions : drawing
Data /verifiying
Reduction
wawancara dan dokumentasi. Tahapan ini akan berhenti apabila data-data yang
diterima atau diperoleh peneliti telah memadai dan/atau tidak ada data yang
dianggap baru. Data yang dikumpulkan adalah jumlah Wajib Pajak UMKM
dari sektor UMKM sebelum dan sesudah diterapkannya PP No. 23 Tahun 2018
Pengurangan data akan terjadi apabila terdapat data atau informasi yang kurang
data apabila masih terdapat kekurangan data atau informasi yang dibutuhkan.
pajak.
secara obyektif sesuai dengan data atau fakta yang ada, sehingga hasil
dan seberapa besar kontribusi pajak PP No. 23, maka digunakan rumus:
10,10 – 20 Kurang
20,10 – 30 Sedang
40,10 – 50 Baik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki
Peredaran Bruto Tertentu. PP Nomor 23 tahun 2018 yang terbit tanggal 08 juni
2018 dan mulai di berlakukan tanggal 01 juli 2018 telah memutuskan untuk
meringankan tarif PPh Final dari 1% menjadi 0,5%. Adapun tujuan peraturan ini
adalah untuk mendorong pelaku UMKM semakin berperan aktif dalam kegiatan
ekonomi formal dengan kemudahan pembayaran pajak dan tarif yang lebih baik.
Dalam peraturan ini, dijelaskan bahwa atas penghasilan dari usaha yang
diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri yang memiliki peredaran bruto
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau pasal 31E
Undang-undang PPh.
c. Olahragawan;
moderator;
f. Agen iklan;
h. Perantara;
j. Agen asuransi;
berdasarkan:
penggantinya.
Peraturan ini bersifat opsional karena Wajib Pajak dapat memilih untuk
mengikuti tarif dengan skema final 0,5%, atau menggunakan skema normal yang
Penghasilan. Sifat opsional ini memberi keuntungan bagi wajib pajak karena:
(1) Bagi wajib pajak orang pribadi dan badan yang belum dapat
WP tetap harus membayar pajak meski sedang dalam keadaan rugi sama seperti
berdasarkan tarif normal yang diatur pasal 17 UU No. 36 tahun 2008 tentang
pada lapisan penghasilan kena pajak. Selain itu, WP juga terbebas dari PPh
Tidak seperti PP No. 46 Tahun 2013, kebijakan terbaru tentang PPh Final
0,5% punya grace period alias batasan waktu. Batasan waktu yang diberikan
pemerintah bagi WP yang ingin memanfaatkan tarif PPh Final 0,5% adalah 7
tahun pajak untuk wajib pajak orang pribadi, 4 tahun pajak bagi wajib
pajak badan (koperasi, CV, atau firma), dan 3 tahun pajak bagi WP badan
akan kembali menggunakan skema normal seperti diatur oleh pasal 17 UU No. 36
tahun 2008. Hal ini ditujukan untuk mendorong wajib pajak menyelenggarakan
yang dikenai PPh Final tidak berubah yakni senilai Rp 4,8 miliar. Batasan nilai
2013 dengan peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel
berikut:
40
WP OP : 7 tahun
CV/Firma/Koperasi : 4 tahun
PT : 3 tahun
Dihitung sejak:
Batasan Waktu Tidak ada Untuk WP lama sejak Tahun
Pajak PP Berlaku
Untuk WP Baru sejak Tahun
Pajak terdaftar
41
B. Penyajian Data
Pajak memenuhi kewajiban perpajakan dimana Wajib Pajak melaporkan pajak yang
dan pembayaran pajak penghasilan, objek pajak penghasilan, dan atau bukan objek
penghasilan, dan atau harta dan kewajiban sesuai dengan peraturan pajak untuk satu
tahun pajak
langsung oleh Wajib Pajak dalam bentuk kertas maupun elektronik beserta
b. Batas waktu penyampaian SPT. SPT Masa PPh Pasal 4 (2) batas waktu
Berikut data Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Wajib SPT yang kemudian
disingkat (JWP) dan Realisisasi SPT yang disingkat (RSPT) di KPP Pratama
Tabel 4. Data Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Wajib SPT & Realisasi SPT di
.KPP Pratama Makassar Selatan Tahun 2017-2020
Tahun
2017 2018 2019 2020
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Makassar Selatan
jcjasncxj.2021 (data diolah)
43
Berdasarkan data pada tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah wajib pajak
terhadap banyaknya wajib pajak yang terdaftar berstatus secara aktif untuk
dan pertumbuhan wajib pajak tidak disebabkan oleh PP 23 Tahun 2018 ,karna PP
Peredaran Bruto Tertentu, mengatur tentang ketentuan tarif PPh Final 0,5% bagi
UKM dengan omzet tidak lebih dari Rp4,8 miliar setahun.Sedangkan realisasi
realisasi SPT dari tahun sebelumnya .Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan
Tabel 5. Data Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan Tahun
2017-2020
Tahun
Jenis pajak
2017 2018 2019 2020
PPh kembali mengalami penurunan dan begitu juga pada tahun selanjutnya yakni
2020 juga kembali mengalami penurunan .Hal tersebut disebabkan oleh karna
C. Analisis Data
diukur dengan cara membandingkan jumlah realisasi SPT dengan jumlah wajib
Analisis data yang digunakan dalam pembahasan kali ini adalah analisis
kepatuhan pelaporan SPT tahunan dari tahun 2017 sampai dengan 2020 pada
tersebut dialami karna adanya PP baru yang dikeluarkan oleh pemerintah yakni
PP No.23 Tahun 2018 , hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, dapat dilihat dari peningkatan jumlah
pelaporan SPT Masa PPh Final dari kurun masa 2012 sebelum diterapkannya
Peraturan tersebut sampai dengan tahun 2014 dengan rentang masa yang sama
SPT tahunan”.
47
Analisis data yang digunakan dalam pembahasan kali ini adalah analisis
Penerimaan PPh dari tahun 2017 sampai dengan 2020 pada Kantor Pelayan Pajak
kriteria baik ,pada tahun ini mulai diberlakukannya PP 23 yakni penurunan tarif
PPh final sebesar 0,5% dari omzet. Adanya penurunan tarif tersebut
mempengaruhi kontribusi penerimaan PPh yang kita liat pada tabel 7 terus
dikatakan oleh (Keziana,2016) yang mengatakan bahwa “PP No. 46 Tahun 2013
terhadap penerimaan PPh final yaitu bahwa penerapan PP No. 46 Tahun 2013
yang mulai berlaku pada tahun 2018 dan semenjak berlakunya PP 23 di KPP
penelitian yang yakni petugas pajak di wilayah kerja KPP Pratama Makassar
Selatan.
penurunan .Pada tahun 2017 presentase kepatuhan pelaporan SPT sebesar 55%
pada tahun ini PP yang digunakan yakni PP 46 yang tarif PPh final sebesar 1%
dari pendapatan kotor wajib pajak .Sedangkan pada tahun 2018 presentase
70% pada tahun ini mulai diberlakukannya PP 23 yang tarif PPh finalnya turun
Adanya penurunan tarif ini serta merta kepatuhan palaporan SPT tahunan
juga meningkat hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Keziana
mengalami penurunan sebesar 62% hal tersebut jika dibandingkan dengan tahun
dikarenakan beban pajak yang ditanggung oleh pelaku usaha lebih kecil
bahwa : “Penurunan tarif PPh final sangat mendukung wajib pajak UMKM
dirasakan. Semakin besar sumbangan atau manfaat yang diberikan, maka semakin
kontribusi tersebut, dapat diukur sejauh mana pengaruh perubahan tarif pajak
2017 kontribusi penerimaan PPh sebesar 40,1% pada tahun tersebut PP yang
berlaku yakni PP 46 yakni tarif PPh final sebesar 1% dari jumlah pendapatan
kotor wajib pajak .Sedangkan pada tahun 2018 kontribusi penerimaan PPh
adanya penurunan tarif PPh final menjadi 0,5% .Adanya penurunan tarif tersebut
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Elfrida (2017) yakni pada saat mulai
penerimaan PPh naik sebesar 2,5%.Kemudian pada tahun 2020 kontribusi penerimaan
yang lebih simpel dan lebih mudah karna cukup dengan 0,5% dari jumlah omzet
baik bagi UMKM dikarenakan pengurangan tarif pajak penghasilan final bagi
UMKM yang hanya sebesar 0,5% dari omzet penjualan perbulannya. Diharapkan
dalam kurun waktu beberapa tahun setelah perubahan tarif pajak, dapat
yang otomatis akan memberikan kontribusi yang cukup banyak untuk pajak
penghasilan dikota Makassar dan hal tersebut secara tidak langsung akan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaporan SPT Tahunan Dan Peningkatan Penerimaan PPh pada KPP Makassar
dalam menghitung pajak terutangnya dan dilihat dari segi waktu yang
digunakan PP 23 tahun 2018 ini lebih efisien bagi wajib pajak jika
B. Saran
Peningkatan Penerimanaan PPh pada KPP Pratama Makassar Selatan, maka saran
1. Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini KPP Pratama Makassar Selatan
pelaku usaha UMKM, tetapi terjun langsung kepada para Wajib Pajak
2. Bagi peneliti selanjutnya aga meneliti faktor lain yang menyebabkan wajib
Azis, M & dkk. (2018). Pedoman Skipsi & Tugas Akhir Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Diana Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. 2014. Perpajakan: Teori dan
Peraturan Terkini. Yogyakarta: Andi
54
55
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang PPh Atas Penghasilan dari
Usaha yang Diterima atau Diperoleh WP yang Memiliki Peredaran Bruto
Tertentu.
56
57
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
WP Terdaftar Wajib SPT 88.540 82.932 83.262 67.030 69.842 81.201
• Badan 6.964 6.932 6.420 7.723 7.667 7.422
• OP Non Karyawan 6.049 6.394 7.121 7.912 9.539 7.158
• OP Karyawan 75.527 69.606 69.721 51.395 52.636 66.621
**) WP Bendahara status Aktif, tidak berstatus sebagai WP Wajib SPT Tahunan
63
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Realisasi SPT 40.880 44.392 45.720 47.177 43.536 49.692
• Badan 3.718 4.080 3.920 4.624 3.354 3.561
• OP Non Karyawan 2.580 2.546 3.225 4.264 3.767 5.561
• OP Karyawan 34.582 37.766 38.575 38.289 36.415 40.570
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
WP Terdaftar 130.688 142.441 154.091 163.463 184.825 192.706
• Badan 14.255 15.291 16.461 17.317 19.161 20.060
• OP Non Karyawan 15.723 17.303 19.077 20.677 25.161 27.432
• OP Karyawan 100.710 109.847 118.553 125.469 140.503 145.214
65
Selatan ?
Selatan ?
Jawaban : Dikarenakan PP No.23 Tahun 2018 pada saat itu peraturan baru
mengenai penurunan tarif dari yang dulunya 1% menjadi 0,5% sesuai dengan
aturan PP No. 23 Tahun 2018 .Untuk Pelaksanaannya pada awal terasa berat
memang karna tidak bisa langsung diterapakan jadi harus pelan – pelan ,jadi
memerlukan waktu
3. Apa saja kendala yang dirasakan oleh pihak KPP Pratama Makasar Selatan
lebih positif untuk wajib pajak dari peraturan sebelumnya yakni PP No.46
Tahun 2013 ?
Jawaban : Kalo dampaknya pastinya lebih postif karena dari yang dulunya PP
46 1% tarif nya turun menjadi 0,5 %, dengan adanya penurunan tarif para
wajib pajak .
23 Tahun 2018?
adanya penurunan tarif dari 1% menjadi 0,5%.Untuk wajib pajak yang telah
ini mereka lebih semangat bayar pajaknya karna tarifnya sudah diturunkan
menjadi 0,5% dari omzet ,sedangkan untuk wajib pajak yang belum tau sama
tanggapan mereka sangat positif dan setuju dengan adanya kebijakan ini.
8. Apa yang dilakukan oleh Pihak KPP Makassar Selatan dalam menghadapi
Jawaban : Sekarang DJP memiliki posisi baru yakni posisi penyuluh ,jadi
pajak untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam melaporkan spt nya
Selatan ?
2. Apa saja kendala yang dirasakan oleh pihak KPP Pratama Makasar Selatan
Jawaban: Kendalanya yang biasa dihadapi yaitu wajib pajak tidak melakukan
sebenarnya.
yang lebih positif untuk wajib pajak dari peraturan sebelumnya yakni PP
Jawaban : Penurunan tarif pph final sangat mendukung wajib pajak UMKM
tingkat kepatuhan.
23 Tahun 2018 ?
simpel dan lebih mudah karna cukup dengan 0,5% dari jumlah omzet yang
RIWAYAT HIDUP
AHMAD RIZAF. Lahir di Ujung Pandang, 07 November
1998 sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Putra dari
pasangan Muhammad Amin dan Gusniati. Peneliti memasuki
jenjang pendidikan 2005 di SD Negeri 25 Madello tamat
pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, peneliti melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 2 Watansoppeng dan tamat pada
tahun 2014. Kemudian peneliti melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Soppeng dengan mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan tamat pada
tahun 2017. Pada tahun 2017, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi
Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar dengan lulus jalur
SBMPTN. Selama menjalani perkuliahan mengikuti Organisai Kampus yaitu
UKM Kopma “Alamamter”UNM dan menjabat sebagai Wakil Ketua I .
Peneliti dapat dihubungi melalui: rizafahmad29859@gmail.com