Anda di halaman 1dari 89

SKRIPSI

PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP


KEBERLANGSUNGAN UMKM DENGAN INKLUSI
KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA UMKM KABUPATEN JEMBRANA, BALI

OLEH:
NI KM TRI MONICA PERMATA SARI
NIM: 1.20.2.11458

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR
2023

1
SKRIPSI

PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP


KEBERLANGSUNGAN UMKM DENGAN INKLUSI
KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA UMKM KABUPATEN JEMBRANA, BALI

Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar

OLEH:
NI KM TRI MONICA PERMATA SARI
NIM: 1.20.2.11458

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR
2023

2
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
1. Judul : Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Keberlasungan UMKM Dengan Inklusi
Keuangan Sebagai Variabel Intervening
Pada UMKM Kabupaten Jembrana, Bali

2. Ruang Lingkup / : Akuntansi Keuangan


Bidang Ilmu Pengetahuan

3. Pelaksana Penelitian :

1.1. Nama Mahasiswa : Ni Km Tri Monica Permata Sari

1.2. Nim : 1.20.2.11458

4. Pembimbing Skripsi : Dr. I Made Suidarma, S.E., M.M

Denpasar, 21 Desember 2023


Dosen Pembimbing
Peneliti

Dr. I Made Suidarma, S.E., M.M Ni Km Tri Monica Permata Sari

NIP : 1973 07 09 2005 01 1 002 NIM : 1.20.2.11458

3
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP
KEBERLANGSUNGAN UMKM DENGAN INKLUSI KEUANGAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA UMKM KABUPATEN
JEMBRANA, BALI
Disusun oleh :
Nama : Ni Km Tri Monica Permata Sari

Nim : 120211458

Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan S1 Program Studi


Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan
Nasional (UNDIKNAS) Denpasar

Denpasar, 21 Desember 2023


Menyetujui,

Pembimbing Peneliti

Dr. I Made Suidarma, S.E., M.M Ni Km Tri Monica Permata Sari

NIP : 1973 07 09 2005 01 1 002 NIM : 1.20.2.11458

Mengesahkan,

a.n Rektor Mengesahkan,

Kepala Lembaga Penelitian dan Dekan

Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ir. I Wayan Sutama, M.T. Prof. Dr. I.B Raka Suardana, S.E., M.M

NIP: 1985 06 22 1992 03 1 004 NPP: 02.04.89.074

4
5
TANDA PENGESAHAN PEMBAHASAN SKRIPSI

Diterima Tim Pembahas Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional Denpasar

Dipertahankan di depan Tim Pembahas

Pada Hari: Rabu

Tanggal: 03 Desember 2023

Susunan Tim Pembahasan Skripsi

No Nama Jabatan Tanda Tangan


1 Dr. I Made Suidarma, S.E., Ketua
M.M.
2 Ketut Tanti Kustina SE., Anggota
MM. Ak, CA, CSRA, ACPA

3 I.G.A. Desy Arlita S.E., Anggota


M.Si.,CTA.,ACPA

Mengesahkan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
A.n. Dekan
Ketua Program Studi Akuntansi

I G A Desy Arlita, S.E., M.Si., CTA., ACPA

NPP: 02.09.19.310

6
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang sepengetahuan saya,


di dalam naskah skripsi dengan judul:
“PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP
KEBERLANGSUNGAN UMKM DENGAN INKLUSI KEUANGAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA UMKM KABUPATEN
JEMBRANA, BALI”
Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh
gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis di kutip dalam naskah
ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka
Apabila ternyata dalam naskah SKRIPSI ini dapat dibuktikan terdapatunsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia SKRIPSI ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya
peroleh (Sarjana S1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan Pasal 70).

Denpasar, 2
Desember 2023 Yang
membuat pernyataan

Ni Km Tri Monica Permata Sari


NIM: 120211458

7
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widi
Wasa, Atas anugrahNya penulisan usulan penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penyusunan usulan penelitian ini merupakan salah satu syarat
kelayakan untuk penyusunan skripsi atau tugas akhir di Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar.
Dalam penyusunan laporan ini, peneliti banyak mendapatkan saran
dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., selaku Rektor
Universitas Pendidikan Nasional.
2. Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardhana, S.E., M.M. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional.
3. I Gusti Ayu Desy Arlita, S.E., M.Si selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Pendidikan Nasional.
4. Dr. I Made Suidarma, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing yang
senantiasa mendukung dan meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar yang telah memberikan banyak ilmu dan bantuan selama
menempuh perkuliahan.
6. Ni Km Tri Monica Permata Sari, ya! Diri saya sendiri. Apresiasi
sebesar-besarnya karena telah bertanggung jawab untuk
menyelesaikan apa yang telah dimulai. Terimakasih karena terus
berusaha dan tidak menyerah , serta senantiasa menikmati setiap
prosesnya yang bisa dibilang tidak mudah. Terimakasih sudah
bertahan.
7. Sebagai ungkapan terimakasih, skripsi ini penulis persembahkan
kepada Orang tua tercinta Ayahanda I Made Kariasa, Ibunda Ni

8
Made Dwi Sagitarini, dan Kakak-kakak saya selaku keluarga
tercinta yang selalu menjadi penyemangat penulis sebagai
sandaran terkuat dari kerasnya dunia, yang tiada hentinya selalu
memberikan kasih sayang do’a dan motivasi dengan penuh
keikhlasan yang tak terhingga kepada penulis.Terimakasih selalu
berjuang untuk kehidupan penulis. I love you more more more
8. Kepada seseorang yang tak kalah penting kehadirannya. I Gusti
Ngurah Adhista Deva Laksana. Terimakasih telah menjadi bagian
dari perjalanan hidup saya. Berkontribusi banyak dalam penulisan
skripsi ini, baik tenaga,waktu,maupun materi kepada saya.
Mendukung ataupun menghibur dalam kesedihan,mendengar keluh
kesah, memberi semangat untuk pantang menyerah. Semoga Ida
Sang Hyang Widhi selalu memberi keberkahan dalam segala hal
yang kita lalui.
9. Untuk Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park
Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook yang tergabung dalam Group
BTS yang memberikan motivasi dan semangat karena karya
mereka.
10. Kepada sahabat-sahabat saya Ni Putu Permata Mahayani dan
Made Dian Astiari A.Md.Kes. yang telah mendukung dan
memberikan saya semangat untuk tetap mengerjakan Skripsi saya.
11. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian skripsi ini.

Denpasar, 20 Desember 2023

Ni Km Tri Monica Permata Sari

9
DAFTAR ISI

TANDA PENGESAHAN PEMBAHASAN USULAN PENELITIAN.........................3


KATA PENGANTAR......................................................................................................4
DAFTAR ISI.....................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................7
BAB I................................................................................................................................8
PENDAHULUAN.............................................................................................................8
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................8
1.2 Pokok Permasalahan.......................................................................................13
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................13
1.4 Kegunaan Penelitian........................................................................................14
BAB II.........................................................................................................................15
2.1 Tinjauan Pustaka..............................................................................................15
2.1.1 Teori Resource Based View (Teori RBV).................................................15
2.1.2 Teori Keagenan...........................................................................................15
2.1.3 Literasi Keuangan........................................................................................16
2.1.4 Inklusi Keuangan.........................................................................................17
2.1.5 UMKM (Usaha Mikro Kecil, dan Menengah)............................................18
2.2 Penelitian Terdahulu........................................................................................19
2.3 Kerangka Pemikiran.........................................................................................26
2.4 Hipotesis Penelitian.........................................................................................27
2.4.1 Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM..........................28
2.4.2 Literasi Keuangan terhadap Inklusi Keuangan........................................28
2.4.3 Inklusi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM............................29
2.4.4 Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM melalui Inklusi
Keuangan sebagai variabel intervening.............................................................30
2.5 Definisi Operasional.........................................................................................31
BAB III............................................................................................................................36
METODE PENELITIAN................................................................................................36
3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................................36

10
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1..................................................................................................... 4
Tabel 2.1................................................................................................... 15
Tabel 2.2................................................................................................... 25
Tabel 2.3................................................................................................... 26
Tabel 3.1................................................................................................... 31

11
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1............................................................................................... 20

12
PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP
KEBERLANGSUNGAN UMKM DENGAN INKLUSI
KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA UMKM KABUPATEN JEMBRANA, BALI

NI KM TRI MONICA PERMATA SARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

DR. I MADE SUIDARMA, S.E., M.M

ABSTRAK
Sektor UMKM merupakan bagian dari mesin perekonomian, namun untuk
mewujudkan peningkatan jumlah UMKM maka perlu adanya pembinaan
dalam menunjang keberlangsungan UMKM dengan cara memberikan
pemahaman literasi keuangan dan inklusi keuangaan. Tujuan skripsi yaitu
menguji dan menganalisis adanya pengaruh literasi keuangan terhadap
keberlangsungan UMKM dengan inklusi keuangan sebagai variabel
intervening. Lokasi penelitian yaitu Kabupaten Jembrana, Bali. Sampel
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan rumus slovin,
sampel yang diperoleh yaitu 80 sampel. Penelitian ini menggunakan data
primer dan data sekunder. Kuesioner digunakan sebagai metode
pengumpulan data. SmartPLS (Partial Least Square) adalah metode
analisis data yang digunakan. Hasil penelitian menyatakan literasi
keuangan berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan UMKM,
literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap inklusi keuangan,
inklusi keuangan berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan
UMKM dan variabel inklusi keuangan mampu memediasi sebagai variabel
intervening pada pengaruh literasi keuangan terhadap keberlangsungan
UMKM.
Kata Kunci: Literasi Keuangan, Keberlangsungan UMKM, Inklusi
Keuangan

13
THE EFFECT OF FINANCIAL LITERACY ON THE SUSTAINABILITY OF
UMKM WITH FINANCIAL INCLUSION AS AN INTERVENING
VARIABLE AS AN INTERVENING VARIABLE IN UMKM JEMBRANA
DISTRICT, BALI

NI KM TRI MONICA PERMATA SARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

DR. I MADE SUIDARMA, S.E., M.M

ABSTRACT

The MSME sector is part of the economic engine, but to realize an


increase in the number of MSMEs, it is necessary to provide guidance in
supporting the sustainability of MSMEs by providing an understanding of
financial literacy and financial inclusion. The purpose of the thesis is to test
and analyze the effect of financial literacy on the sustainability of MSMEs
with financial inclusion as an intervening variable. The research location is
Jembrana Regency, Bali. The sample of this study used purposive
sampling technique and the slovin formula, the sample obtained was 80
samples. This study uses primary data and secondary data. The
questionnaire was used as a data collection method. SmartPLS (Partial
Least Square) is the data analysis method used. The results of the study
state that financial literacy has a significant effect on the sustainability of
MSMEs, financial literacy has a significant effect on financial inclusion,
financial inclusion has a significant effect on the sustainability of MSMEs
and the financial inclusion variable is able to mediate as an intervening
variable on the effect of financial literacy on the sustainability of MSMEs.

Keywords: Financial Literacy, MSME Sustainability, Financial Inclusion

14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sector usaha


yang berperan penting dalam mendorong pemeratan kesejahteraan
masyarakat atau usaha ekonomi yang dilakukan oleh individu, kelompok,
maupun rumah tangga dan merupakan tulang punggung yang dapat
membantu perekonomian Indonesia dikarenakan UMKM mampu
berpartisipasi dalam upaya pengetasan kemiskinan dan pengangguran
dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan. Perkembangan UMKM di
bali dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah
UKM tersebut disebabkan karena program penumbuhan kewirausahaan
telah digaungkan melalui dunia pendidikan baik pendidikan formal dan
pendidikan informal dengan perubahan pola pikir setelah tamat dari
Perguruan Tinggi tidak harus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri atau
berwirausaha. Untuk mewujudkan pembentukan wirausaha baru berbagai
jalur yang ditempuh oleh Dinas Koperasi, Berdasarkan Dinas Koperasi
dan UKM Provinsi Bali menunjukkan rata-rata rasio kewirausahaan Bali
berada di atas rata-rata nasional, yang dimana rata-rata nasional adalah
5% sedangkan bali berada di angka 8% (Cipta et al., 2020).

UMKM Tersebar di seluruh Kabupaten di Bali, salah satunya di


Kabupaten Jembrana. Kabupaten Jembrana sebagai kabupaten yang
cukup besar potensi total penduduk dan mempunyai berbagai ragam
usaha. Perkembangan UMKM di Kabupaten Jembrana bisa dikatakan
cukup pesat karena setiap tahunnya UMKM selalu meningkat. Menurut
Abor dan Quartey (2010) menyatakan UMKM sering mengalami

15
keterlambatan dalam pengembangannya. Hal ini dikarenakan berbagai
masalah konvensional yang tidak terselesaikan secara tuntas, salah
satunya mengenai pembiayaan dan pengelolaan usaha, masalah
kapasitas SDM. Salah satu permasalahan terkait dengan sumber daya
manusia (SDM) adalah pemahaman akuntansi pelaku UMKM yang bisa
dikatakan masih rendah.

Selain pemahaman akuntansi, dalam menjalakan usaha juga harus


memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan. Maka dari itu literasi
keuangan memiliki peran penting bagi seseorang yang menjalankan suatu
usaha. UMKM di Kecamatan Jembrana masih ada yang memiliki literasi
keuangan yang kurang baik hal tersebut dibuktikan dengan masih
banyaknya pelaku UMKM yang masih menggabungkan uang pribadi
dengan uang usahanya. Permasalahan modal yang terbatas merupakan
permasalahan yang paling banyak dialami oleh pelaku UMKM. Pelaku
UMKM di Kecamatan Jembrana yang sulit memperoleh tambahan modal
dikarenakan pelaku UMKM tersebut tidak melakukan penyusunan laporan
keuangan sehingga sulit mendapatkan permodalan dari pihak ketiga
seperti bank, karena dalam pengajuan pinjaman berupa modal kepada
pihak ketiga laporan keuangan merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi.

Literasi keuangan merupakan wawasan finansial yang perlu diketahui


rakyat, dan dapat diperoleh tidak sekadar melewati pelatihan, namun juga
menggunakan metode lain. Literasi keuangan berguna untuk wirausaha
UMKM lantaran literasi keuangan mengharuskan UMKM mendapatkan
saluran pendanaan melalui 3 kecakapan serta mengharuskan UMKM
memperhitungkan opsi memilih pembiayaan guna memaksimalkan
susunan keuangan mereka. Untuk menggapai pengembangan total
UMKM, keberlanjutan UMKM harus didukung menggunakan bantuan
wawasan literasi keuangan, (Akhiar et al., 2021)

16
Berdasarkan Teori Resource Based View atau pandangan yang
berbasis sumber daya merupakan sebuah pandangan yang menerapkan
dasar keunggulan kompetitif dimana hal utamanya terletak pada
sekumpulan aset berwujud atau tidak berwujud perusahaan. RBV
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan ketika sumber daya dikelola sedemikian
rupa sehingga apa yang dihasilkan sulit untuk ditiru atau dibuat oleh
pesaing, yang pada akhirnya menciptakan hambatan kompetisi. (Mahoney
dan Pandian, 1992). Sumber daya perusahaan bisa berwujud maupun
tidak berwujud. Salah satu sumber daya perusahaan berupa aset tidak
berwujud adalah pemahaman akuntansi. Ketika pemilik perusahaan
memiliki pemahaman akuntansi yang baik maka akan sangat membantu
perusahaan di dalam mencapai suatu keunggulan kinerja dan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Menurut penelitian (Faradillah et al., 2022)
dan (Apriani, 2019) menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi
berpengaruh positif terhadap keberlanjutan usaha.

Penyebab lain yang bisa mempengaruhi keberlangsungan UMKM


ialah inklusi keuangan. Pusat inklusi keuangan mendeskripsikan inklusi
keuangan menjadi saluran ke hasil finansial yang akurat, tergolong
angsuran, simpanan, pertanggungan, serta kompensasi, beserta
pemasokan fasilitas bermutu guna seluruh warga, termasuk keringanan,
keterjangkauan, kesiapan lindungan pelanggan, dan ketersediaan. Warga
negara yang memahami instasi pelayanan finansial, piawai menggunakan
keluaran serta jasa keuangan, juga mempunyai kepercayaan atas instansi
jasa keuangan harus didukung oleh kesiapan produk dan jasa instansi
keuangan, (Wulandari, 2019). Selain itu, Bank Indonesia (2014)
menguraikan bahwa jika ingin mencari tahu lebih lanjut tentang kegiatan
inklusi keuangan maka dibutuhkan suatu parameter kinerja, yang terdiri
dari empat kategori yaitu: (1) kecakapan dalam mengakses jasa keuangan
formal; (2) keselarasan antara kualitas jasa keuangan dengan kebutuhan,
(3) penggunaan jasa sistem keuangan formal yang berkelanjutan, dan (4)

17
akibat yang ditimbulkan dari pemanfaatan jasa keuangan terhadap
kehidupan masyarakat.

Inklusi keuangan didefinisikan sebagai ketersediaan akses layanan


keuangan ke berbagai lembaga, produksi serta layanan keuangan
tersuguh, tersaji dan dimanfaatkan menggunakan tarif terjangkau dan
bermutu besar, juga tersedia bagi semua orang untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Inklusi keuangan tergolong salah satu sumber daya
yang mampu menaikkan kemampuan industri. Melewati inklusi keuangan
yang maksimal.

Berhubungan dengan seni dan budaya, Bali tentunya menjadi


wilayah yang menarik untuk dijelajahi. Pariwisata di Bali yang sebelumnya
dikenal dengan seni dan budayanya, telah melahirkan beberapa UKM
baru yang masih mampu menarik wisatawan mancanegara maupun lokal.
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian Bali banyak dibantu
oleh keberadaan UMKM. Kabupaten Jembrana dijadikan sampel karena
Provinsi Bali memiliki konsentrasi usaha kecil dan menengah terbesar.
Berikut data jumlah UKM di Provinsi Bali berdasarkan perdagangan,
industri non pertanian, agribisnis dan juga aneka jasa pada akhir Maret
2023:

18
Tabel 1.1

Jumlah UMKM Provinsi Bali

No Kabupaten/Kota Jumlah UMKM


1 Kabupaten 50.717
Karangasem
2 Kabupaten Klungkung 35.792
3 Kabupaten Bangli 44.251
4 Kabupaten Gianyar 75.666
5 Kota Denpasar 29.749
6 Kabupaten Badung 21.699
7 Kabupaten Tabanan 47.957
8 Kabupaten Jembrana 67.183
9 Kabupaten Buleleng 66.368
Jumlah UMKM Provinsi Bali 439.382
Sumber: (Data Keragaan UMKM Provinsi Bali,2023)

Menurut tabel diatas, Kabupaten Jembrana merupakan nomor 2


kabupaten yang melahirkan banyak UMKM setelah Kabupaten Gianyar
pada Provinsi Bali. Tetapi tidak semua UMKM di Kabupaten Jembrana
mengikuti pelatihan tentang literasi keuangan. Tidak lebih dari 390 UMKM
di Kabupaten Jembrana yang sudah mengikuti pelatihan literasi keuangan
yang diadakan langsung oleh pemerintah, (Diskop Jembrana, 2023).
Pentingnya informasi publik tentang inklusi keuangan dan literasi
keuangan telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari,
menjadikannya sebagai keterampilan hidup yang harus dimiliki setiap
individu dalam jangka panjang, dan ini sangat penting untuk
keberlangsungan UMKM.

19
Inklusi keuangan mempengaruhi literasi keuangan menurut (Bire et
al., 2019), (Kusuma, 2020), dan (Sari & Kautsar, 2020). Inklusi keuangan
mempengaruhi keberlangsungan usaha UMKM menurut (Yanti et al.,
2022), (Yunus et al., 2022), dan (Sugita & Ekayani, 2022).
Kabupaten Jembrana sendiri memiliki banyak UMKM yang
bermunculan. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah
UMKM tersebut mempunyai wawasan serta pengetahuan yang baik
tentang inklusi keuangan dan literasi keuangan. Berdasarkan hasil
penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Investasi Dengan Inklusi
Keuangan Sebagai Variabel Intervening pada UMKM Kabupaten
Jembrana, Bali.

1.2 Pokok Permasalahan


Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap
keberlangsungan UMKM di Kabupaten Jembrana?
2) Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap inklusi
keuangan?
3) Apakah inklusi keuangan berpengaruh terhadap
keberlangsungan UMKM?
4) Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap
keberlangsungan UMKM dengan inklusi keuangan sebagai variable
intervening?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh literasi
keuangan terhadap keberlangsungan UMKM di Kabupaten
Jembrana.
2) Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh literasi
keuangan terhadap inklusi keuangan.

20
3) Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh literasi
keuangan terhadap keberlangsungan UMKM.
4) Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh literasi
keuangan terhadap keberlangsungan UMKM dengan inklusi
keuangan sebagai variabel intervening.

1.4 Kegunaan Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan baik teori maupun
praktek khususnya terkait literasi keuangan, keberlangsungan
UMKM, inklusi keuangan dan UMKM. Selain itu, diharapkan
penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain guna daftar
bacaan untuk perbaikan penelitian di masa yang akan datang.
2) Manfaat Praktis
a) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan guna meningkatkan
pengetahuan serta memberikan kesempatan untuk
menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan,
khususnya Ilmu ekonomi dan Bisnis.
b) Bagi Pelaku UMKM
Penelitian ini diharapkan guna menjadi pedoman dalam
mempertimbangkan literasi keuangan, inklusi keuangan
dan keberlangsungan UMKM untuk mencapai
kemakmuran keuangan saat ini dan di masa mendatang.

21
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Teori Resource Based View (Teori RBV)

Teori Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV) mengatakan


bahwa industri dapat mencapai keunggulan kinerja yang berkelanjutan
dan keunggulan kompetitif jika mereka memperoleh sumber daya
berharga, yang memiliki kecakapan berharga yang tidak penting dan tidak
dapat ditiru, dan jika industri memiliki kemampuan untuk menampung dan
menerapkannya (Hilmawati & Kusumaningtias, 2021). Teori RBV di dalam
riset ini merupakan fundamen guna menegaskan nilai dan potensi inklusi
keuangan dan literasi keuangan sebagai sumber daya domestik industri
selama menyokong operasi industri guna keutamaan kompetitif serta
perkembangan kapasitas yang berkesinambungan, (Hilmawati &
Kusumaningtias, 2021).

2.1.2 Teori Keagenan


Hubungan keagenan ada antara dua pihak saat pemilik (atau
manajer) memercayakan wewenang pemungutan kesimpulan terhadap
kubu berlainan. Relasi keagenan (sebagaimana antara pemegang saham
serta manajer) berlangsung sewaktu manajer menghasilkan kesimpulan
pendanaan yang selaras dengan keinginan pemegang saham. Akan
tetapi, saat keinginan manajer berlainan dengan keinginan pemilik,
keputusan manajer cenderung menggambarkan pilihan manajer relatif
terhadap pemilik, (Pearce, 2013). Umumnya, pemilik hendak
mengoptimalkan harga sahamnya. Seketika direktur mempunyai beberapa
banyak sekuritas industri pada saat yang bersamaan, mereka tentu bakal
memutuskan taktik yang meningkatkan harga sekuritas tersebut. Akan
tetapi, saat bertindak lebih selaku "pesewa" daripada pemilik bersama,

22
manajer makin memutuskan taktik yang menaikkan imbalan individu
daripada memberi penghargaan untuk pemilik. Tingkah laku seperti itu
bisa mengakibatkan kapasitas saham yang lebih rendah (sebagaimana
saat tambahan direktur mengecilkan keuntungan industri) dan
membimbing industri untuk membuat keputusan strategis yang hasilnya
kurang optimal dari perspektif pemegang sekuritas, (Pearce, 2013).

2.1.3 Literasi Keuangan


Penelitian lain dapat membuat pemahaman tentang literasi
keuangan sempit atau luas. Literasi keuangan dalam arti sempit berarti
pengetahuan keuangan yang berkaitan dengan penganggaran,
menabung, investasi, dan asuransi atau menggunakan alat manajemen
uang dasar (Gallery et al., 2011). Di sisi lain, literasi keuangan dalam arti
luas berarti pengetahuan keuangan yang menggabungkan pemahaman
ekonomi tentang bagaimana keadaan ekonomi memengaruhi keputusan
yang dibuat oleh rumah tangga (Online et al., 2006). Literasi keuangan
ialah sebaris sistem ataupun kegiatan yang dirancang guna
menumbuhkan pemahaman, kepercayaan, serta keahlian pelanggan dan
warga negara agar dapat mengendalikan keuangannya dengan makin
bagus, (Negara et al., 2022).

Mengukur literasi keuangan bisa dipecah menjadi empat bidang:

1. Memahami keuangan pribadi secara keseluruhan, termasuk


likuiditas aset, pemahaman praktis tentang keuangan individu,
pemahaman tentang kekayaan bersih, pemahaman tentang 3
penghasilan dan pengeluaran, dan pengetahuan tentang keuangan
pribadi.
2. Deposito dan pinjaman dll. Pelajari tentang fitur deposito, suku
bunga kartu kredit, bunga majemuk, pendapatan tabungan, dan
jenis pinjaman.
3. Asuransi

23
Asuransi merupakan suatu bentuk pengelolaan risiko dengan cara
mengalihkan risiko dari satu pihak ke pihak lain. Pengetahuan
umum tentang asuransi, pengetahuan tentang premi, kelompok
paling rentan, pengetahuan tentang jenis asuransi, pengetahuan
tentang investasi jangka panjang.
4. Investasi
Investasi adalah tindakan untuk menghasilkan keuntungan dalam
jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan
keuntungan di masa mendatang. Pelajari tentang jenis saham,
investasi jangka panjang, risiko investasi, kepercayaan investasi,
dan bagaimana harga memengaruhi investasi (Negara et al., 2022).

Literasi keuangan menguasai nyaris seluruh hal yang berkaitan


dengan perancangan serta pengeluaran uang, sebagaimana pendapatan,
penggunaan kartu 30 kredit, deposito, pendanaan, pengelolaan finansial,
dan pengambilan kesimpulan keuangan. Terdapat empat masalah yang
sangat lazim di dalam literasi keuangan yakni penganggaran, deposito,
kredit serta penanaman modal. Keempat hal ini wajib dilakukan oleh
setiap orang, (Rasyid, 2012).

2.1.4 Inklusi Keuangan


Pengembangan produk dan layanan keuangan adalah pilar inklusi
keuangan yang ditetapkan SNLKI pada tahun 2013 dengan tujuan
meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan
yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka (OJK, 2017).
Inklusi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam mendapatkan 4
akses berbagai produk dan jasa keuangan yang terjangkau dan sesuai
kebutuhan (Riwayati, 2013).

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 76/POJK.07/2016


menetapkan empat tujuan inklusi keuangan (Marginingsih, 2021).
Pertama, meningkatkan akses masyarakat terhadap produk, lembaga,
atau jasa keuangan. Kedua, menyediakan berbagai macam produk dan

24
fasilitas keuangan untuk PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan). Ketiga,
meningkatkan jenis barang dan fasilitas keuangan yang dapat disesuaikan
dengan keterampilan dan kebutuhan masyarakat umum. Terakhir, kualitas
produk dan layanan keuangan harus ditingkatkan. Menurut Bank
Indonesia, keuntungan keuangan yang termasuk di antaranya adalah
sebagai berikut:

1. Dapat meningkatkan manfaat ekonomi.


2. Menyokong kestabilan mekanisme keuangan.
3. Menurunkan kejadian shadow banking ataupun keuangan yang
tidak bertanggung jawab.
4. Menyokong pengkajian bursa keuangan.
5. Membagikan kemampuan bursa muda kepada industri perbankan.
6. Menyokong pengembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia.
7. Berkontribusi konstruktif kepada perkembangan perdagangan
dalam negeri serta domestik yang berkelanjutan.
8. Menurunkan kualitas ketimpangan dan kekakuan low income trap,
sehingga menaikkan ketenteraman warga negara dan pada
hasilnya bermuara pada pengurangan angka kesengsaraan.

2.1.5 UMKM (Usaha Mikro Kecil, dan Menengah)


Peraturan Pemerintah tahun 2021 tentang Kemudahan,
Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM ditetapkan pada
tanggal 2 Februari 2021 di Jakarta oleh Presiden Joko Widodo. Peraturan
Pemerintah Nomor 7 tahuun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan
Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil, dan Menengah diundangkan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. UMKM adalah unit usaha
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada prinsipnya, pembedaan
antara Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM), dan
Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak

25
termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau jumlah
pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan tiga alat ukur ini
berbeda menurut negara. Karena itu, memang sulit membandingkan
pentingnya atau peran UMKM antar negara, (Widjaja et al., 2018).

Dalam perspektif perkembangannya, Usaha Mikro Kecil dan


Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah
paling besar.Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai
macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan
penguatan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang melibatkan
banyak kelompok, (Srijani, 2020). Berikut ini adalah klasifikasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM):

1. Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah


(UMKM) yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari
nafkah, yang labih umum biasa disebut sektor informal. Contohnya
pedagang kaki lima.
2. Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat
kewirausahaan.
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
4. Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
akan melakukan transformasi menjadi usaha besar (UB), (Srijani,
2020).

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian (Yanti et al., 2022) dengan judul Pengaruh Inklusi
Keuangan dan Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan Usaha
Kuliner di Kecamatan Palu Barat, menunjukkan bahwa literasi keuangan
berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM. Penelitian (Idawati &

26
Pratama, 2020) dengan judul Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Kinerja dan Keberlangsungan UMKM di Kota Denpasar, menunjukkan
bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM.

Penelitian (Sari et al., 2022) dengan judul Determinasi Literasi


Keuangan dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja dan Keberlangsungan
Usaha UMKM, menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh
terhadap keberlangsungan UMKM. Penelitian (Yunus et al., 2022) dengan
judul Pengaruh Risiko Bisnis, Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan
Terhadap Kinerja Keuangan dan Keberlangsungan Usaha pada Sektor
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Palopo, mnunjukkan bahwa
literasi keuangan berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM.
Penelitian (Hilmawati & Kusumaningtias, 2021) yang berjudul Inklusi
Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan
Keberlangsungan Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah, menunjukkan
bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM.
Sedangkan penelitian (Kusuma et al., 2022) dengan judul Inklusi
Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlanjutan
Umkm Di Solo Raya, menyatakan bahwa literasi keuangan tidak
berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM.

Penelitian (Bire et al., 2019) dengan judul The Effect of Financial


Literacy towards Financial Inclusion through Financial Training, memiliki
pengaruh antara literasi keuangan dengan inklusi keuangan. Penelitian
(Kusuma, 2020) dengan judul Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Inklusi Keuangan Melalui Financial Technology pada Umkm Di Bandar
Lampung, menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap
inklusi keuangan.

Penelitian (Sari & Kautsar, 2020) dengan judul Analisis Pengaruh


Literasi Keuangan, Financial Technology, Dan Demografi Terhadap Inklusi
Keuangan Pada Masyarakat Di Kota Surabaya, menyatakan bahwa
literasi keuangan berpengaruh terhadap inklusi keuangan. Sedangkan

27
penelitian (Wewengkang et al., 2021) dengan judul The Effect Of Financial
Technology Use And Financial Literacy Towards Financial Inclusion In
Manado (Case Study: Feb Students In Sam Ratulangi University Manado),
menyatakan bahwa literasi keuangan tidak berpenaruh terhadap inklusi
keuangan.

Penelitian (Yanti et al., 2022) yang berjudul Pengaruh Inklusi


Keuangan dan Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan Usaha
Kuliner di Kecamatan Palu Barat, menunjukkan bahwa inklusi keuangan
berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM. Penelitian (Yunus et al.,
2022) dengan judul Pengaruh Risiko Bisnis, Literasi Keuangan dan Inklusi
Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan dan Keberlangsungan Usaha
pada Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Palopo,
menunjukkan bahwa inklusi keuangan berpengaruh terhadap
keberlangsungan UMKM. Penelitian (Sugita & Ekayani, 2022) dengan
judul Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan Dan Akses
Permodalan Terhadap Keberlanjutan Umkm Pada Bidang Fashion Di Kota
Denpasar, menyatakan bahwa inklusi keuangan berpengaruh terhadap
keberlangsungan UMKM.

Dari beberapa penelitian diatas peneliti mengelompokkan


penelitian sejenis seperti penelitian (Yanti et al., 2022), (Idawati &
Pratama, 2020), (Sari et al., 2022), (Yunus et al., 2022), (Hilmawati &
Kusumaningtias, 2021). (Kusuma et al., 2022) yang membahas tentang
pengaruh literasi keuangan dengan keberlangsungan UMKM. Kemudian
ada penelitian (Bire et al., 2019), (Kusuma, 2020), dan (Sari & Kautsar,
2020). (Wewengkang et al., 2021) membahas tentang pengaruh literasi
keuangan dengan inklusi keuangan. Dan penelitian Yanti et al., 2022),
(Yunus et al., 2022), dan (Sugita & Ekayani, 2022). (Hilmawati &
Kusumaningtias, 2021) dan (Sari et al., 2022) membahas tentang
pengaruh inklusi keuangan terhadap keberlangsungan UMKM.

28
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat ditarik kesimpulan
bahwa ada hubungan tidak langsung antara faktor literasi keuangan,
keberlangsungan UMKM, dan inklusi keuangan. Keinginan peneliti untuk
mengkaji penelitian ini dengan mengembangkan variabel-variabel yang
diteliti karena adanya perbedaan beberapa hasil penelitian sebelumnya.
Keunggulan dari penelitian ini adalah peneliti menggunakan 3 variabel
diatas dengan perbedaan menggunakan inklusi keuangan sebagai
variabel intervening.
Tabel 2.1

Peneliti Terdahulu

No Nama, Tahun, Variabel dan Metode/ Hasil Penelitian


Judul Penelitian Indikator Analisis Data
1 (Yanti et al., 2022), X: Literasi Metode regresi - Literasi keuangan
Pengaruh Inklusi keuangan, Inklusi linear berganda berpengaruh positif dan
Keuangan dan Keuangan dengan signifikan terhadap
Literasi Keuangan Y: menggunakan keberlangsun gan
terhadap Keberlangsunga program SPSS for usaha di Kecamatan
Keberlangsungan n UMKM Windows. Palu Barat.
Usaha Kuliner di - Inklusi keuangan
Kecamatan Palu berpengaruh positif dan
Barat. signifikan terhadap
keberlangsun gan
usaha di Kecamatan
Palu Barat
2 (Idawati & Pratama, X: Literasi Model persamaan Literasi keuangan
2020), Pengaruh keuangan struktural berbasis memiliki pengaruh
Literasi Keuangan Y: Kinerja partial least yang signifikan
Terhadap Kinerja dan UMKM, square. Teknik terhadap
Keberlangsungan Keberlangsungan pengumpulan data keberlangsungan
UMKM di Kota UMKM berupa kuesioner. UMKM.

29
Denpasar.
3 (Sari et al., 2022), X: Literasi Metode systematic - Literasi keuangan
Determinasi Literasi keuangan, Inklusi literature review berpengaruh terhadap
Keuangan dan Inklusi keuangan (SLR). keberlangsun gan
Keuangan Terhadap Y: Kinerja usaha UMKM.
Kinerja dan UMKM, - Inklusi Keuangan
Keberlangsungan Keberlangsungan tidak berpengaruh
Usaha UMKM. UMKM terhadap Keberlangsu
ngan Usaha UMKM.
- Literasi Keuangan
berpengaruh terhadap
Inklusi Keuangan
UMKM.
4 (Yunus et al., 2022), X: Risiko bisnis, Metode Structural - Literasi keuangan
Pengaruh Risiko Literasi Equation berpengaruh positif
Bisnis, Literasi Keuangan, Modeling (SEM). signifikan terhadap
Keuangan dan Inklusi Inklusi Keuangan keberlangsun gan
Keuangan Terhadap Y: Kinerja usaha.
Kinerja Keuangan keuangan, - Inklusi keuangan
dan Keberlangsungan Keberlangsungan berpengaruh positif
Usaha pada Sektor UMKM signifikan terhadap
Usaha Mikro, Kecil terhadap keberlangsun
dan Menengah di gan usaha.
Kota Palopo
5 (Hilmawati & X: Inklusi Metode purposive - Literasi keuangan
Kusumaningtias, keuangan, sampling. Teknik memiliki pengaruh
2021), Inklusi Literasi keuangan pengumpulan data terhadap keberlangsun
Keuangan Dan Y: Kinerja berupa kuesioner. gan UMKM.
Literasi Keuangan UMKM, Menggunakan - Inklusi keuangan
Terhadap Kinerja Keberlangsungan pendekatan Partial tidak berpengaruh
Dan UMKM Least Square terhadap keberlangsun

30
Keberlangsungan (PLS) dalam gan sektor UMKM.
Sektor Usaha Mikro melakukan
Kecil Menengah. analisis data.
6 (Kusuma et al., X: Inklusi Metode purposive - Literasi keuangan
2022), Inklusi keuangan, sampling. Teknik tidak berpengaruh
Keuangan Dan Literasi pengumpulan data terhadap keberlanjuta n
Literasi Keuangan Keuangan berupa kuesioner. usaha pada UMKM di
Terhadap Kinerja Y: Kinerja Menggunakan Solo Raya.
Dan Keberlanjutan UMKM, pendekatan Partial - Inklusi keuangan
Umkm Di Solo Raya. Keberlangsungan Least Square berpengaruh terhadap
UMKM (PLS) dalam keberlanjuta n usaha
melakukan dan kinerja keuangan
analisis data. UMKM.
7 (Bire et al., 2019), X: Literasi Analisis jalur. Literasi keuangan
The Effect of keuangan Menggunakan memiliki dampak
Financial Literacy Y: Inklusi SPSS versi 20. langsung dan
towards Financial keuangan signifikan terhadap
Inclusion through inklusi keuangan.
Financial Training.
8 (Kusuma, 2020), X: Literasi Analisis Jalur Literasi keuangan
Pengaruh Literasi keuangan (path analysis) berpengaruh sigifikan
Keuangan Terhadap Y: Inklusi Teknik terhadap inklusi
Inklusi Keuangan keuangan pengambilan keuangan pada UMKM
Melalui Financial Z: Financial sampel yang di Bandar Lampung.
Technology pada technology digunakan adalah
Umkm Di Bandar Purposive
Lampung. Sampling. Metode
pengumpulan data
menggunakan
kuesioner.
9 (Sari & Kautsar, X: Literasi Analisis dengan Literasi keuangan

31
2020), Analisis keuangan, uji validitas dan berpengaruh positif
Pengaruh Literasi Financial uji reliabilitas, terhadap inklusi
Keuangan, Financial technology, analisis regresi keuangan pada
Technology, Dan Demografi linier berganda masyarakat di Kota
Demografi Terhadap Y: Inklusi diantaranya uji Surabaya.
Inklusi Keuangan keuangan normalitas, uji
Pada Masyarakat Di multikolinieritas ,
Kota Surabaya. dan uji
heteroskedastisit
as serta uji
hipotesis dengan
menggunakan
program SPSS
versi 23. Teknik
pengambilan
sampel yang
digunakan adalah
Purposive
Sampling. Metode
pengumpulan data
menggunakan
kuesioner.
10 (Wewengkang et al., X: Literasi Analisis regresi Literasi keuangan tidak
2021), The Effect Of keuangan, linear berganda. berpengaruh signifikan
Financial Technology penggunaan terhadap inklusi
Use And Financial teknologi keuangan.
Literacy Towards keuangan Y:
Financial Inclusion In Inklusi keuangan
Manado (Case Study:
Feb Students In Sam
Ratulangi University

32
Manado).
11 (Sugita & Ekayani, X: Literasi Metode purposive - Literasi keuangan
2022), Pengaruh keuangan, Inklusi sampling. Metode berpengaruh positif
Literasi Keuangan, keuangan survey dengan terhadap keberlanjutan
Inklusi Keuangan Y: Keberlanjutan mengunakan UMKM.
Dan Akses UMKM kuisioner. Analisis - Inklusi keuangan
Permodalan Terhadap regresi linier berpengaruh positif
Keberlanjutan Umkm berganda terhadap keberlanjutan
Pada Bidang Fashion UMKM.
Di Kota Denpasar.
Sumber: Data diolah, 2023

2.3 Kerangka Pemikiran


Berlandaskan rumusan masalah dan teori-teori yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka perlu dibuat suatu kerangka konseptual
yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Berikut
adalah kerangka konseptual yang akan digunakan:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Literasi Keuangan H1 Keberlangsungan


X UMKM
Y2

H4

H2 H3

Inklusi Keuangan
Y1

Sumber:Data Diolah,2023

33
Keterangan:

: : Variabel laten

: Pengaruh langsung

Berdasarkan kerangka diatas dapat diketahui bahwa terdapat satu


variabel independent yaitu variabel literasi keuangan, satu variabel
dependen keberlangsungan UMKM, dan satu variabel intervening yaitu
variabel inklusi keuangan.

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori (Sugiyono, 2014:132). Hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan satu arah, sehingga dalam hipotesis akan
disebutkan pengaruh positif atau negative variabel bebas terhadap
variabel terikat baik maupun pengaruh moderasi. Berikut hipotesis
penelitian ini:

2.4.1 Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM


Literasi keuangan diperlukan para pelaku UMKM terlebih dalam
proses penyusunan laporan keuangan bisnisnya. Seorang pemilik usaha
membutuhkan suatu pengetahuan keuangan untuk mempermudah dalam
melakukan pengontrolan keuangan sehingga kinerja usaha akan bisa
lebih optimal, (Hilmawati & Kusumaningtias, 2021).

Dalam penelitian (Idawati & Pratama, 2020), (Yunus et al., 2022),


(Sugita & Ekayani, 2022), (Sari et al., 2022) menunjukkan bahwa variabel
literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan
UMKM. Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang penting
dalam aktivitas bisnis sehingga diharapkan para pelaku usaha memiliki

34
pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan. Pengelolaan
keuangan akan memberikan dampak yang beragam tergantung dari
pemahaman para pelaku usaha. Tentu saja para pelaku usaha tersebut
mengharapkan yang terbaik bagi usahanya, baik kinerja maupun
keberlangsungan usahanya. Sedangkan menurut penelitian (Kusuma et
al., 2022), menyatakan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh
terhadap keberlangsungan UMKM. Berdasarkan uraian diatas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1. Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap


Keberlangsungan UMKM.

2.4.2 Literasi Keuangan terhadap Inklusi Keuangan


Literasi keuangan merupakan keterampilan keuangan dan
pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk dapat mengelola
keuangannya, Inklusi keuangan dibutuhkan para pelaku UMKM untuk
mendapatkan kemudahan dalam setiap proses bisnisnya. Salah satu
faktor pendukung suatu bisnis adalah permodalan. Masalah yang sering
dihadapi oleh pelaku UMKM yakni terkait permodalan dan proses
pemasaran. Permasalah tersebut dapat diatasi dengan cara
mempermudah akses terhadap layanan keuangan. Kemudahan akses
terhadap layanan lembaga keuangan akan mempermudah masyarakat
dan para pelaku bisnis dalam mendapatkan permodalan untuk
menjalankan setiap proses bisnisnya, (Hilmawati & Kusumaningtias,
2021).

Penelitian menurut (Bire et al., 2019), (Kusuma, 2020), dan (Sari &
Kautsar, 2020) menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan
berpengaruh terhadap inklusi keuangan. Sedangkan penelitian menurut
(Wewengkang et al., 2021) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara
variabel literasi keuangan dengan variabel inklusi keuangan. Berdasarkan
uraiai diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

35
H2. Literasi Keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap Inklusi
Keuangan.

2.4.3 Inklusi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM


Inklusi keuangan dibutuhkan para pelaku UMKM untuk
mendapatkan kemudahan dalam setiap proses bisnisnya. Salah satu
faktor pendukung suatu bisnis adalah permodalan. Masalah yang sering
dihadapi oleh pelaku UMKM yakni terkait permodalan dan proses
pemasaran. Permasalah tersebut dapat diatasi dengan cara
mempermudah akses terhadap layanan keuangan. Kemudahan akses
terhadap layanan lembaga keuangan akan mempermudah masyarakat
dan para pelaku bisnis dalam mendapatkan permodalan untuk
menjalankan setiap proses bisnisnya, (Hilmawati & Kusumaningtias,
2021).

Penelitian menurut (Yanti et al., 2022), (Kusuma et al., 2022),


(Yunus et al., 2022), dan (Sugita & Ekayani, 2022) menunjukkan bahwa
variabel inklusi keuangan berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM.
Sedangkan menurut penelitian (Sari et al., 2022) menyatakan bahwa
inklusi keuangan tidak ada pengaruh terhadap keberlangsungan UMKM.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3. Inklusi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap


Keberlangsungan UMKM.

2.4.4 Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM melalui Inklusi


Keuangan sebagai variabel intervening
Inklusi keuangan dibutuhkan para pelaku UMKM untuk
mendapatkan kemudahan dalam setiap proses bisnisnya. Salah satu
faktor pendukung suatu bisnis adalah permodalan. Masalah yang sering
dihadapi oleh pelaku UMKM yakni terkait permodalan dan proses
pemasaran. Permasalah tersebut dapat diatasi dengan cara
mempermudah akses terhadap layanan keuangan. Kemudahan akses
terhadap layanan lembaga keuangan akan mempermudah masyarakat

36
dan para pelaku bisnis dalam mendapatkan permodalan untuk
menjalankan setiap proses bisnisnya, (Hilmawati & Kusumaningtias,
2021).

Keberlanjutan usaha (business sustanbility) pada UMKM dapat


diketahui berdasarkan keberhasilan pelaku usaha dalam melakukan
inovasi, pengelolaan karyawan dan konsumen serta pengembalian
terhadap modal yang digunakan dari awal. Hal ini menunjukan bahwa
UMKM memilik iorientasi untuk berkembang dan melihat peluang untuk
inovasi secara berkesinambungan, (Kusuma et al., 2022).

Penelitian menurut (Yanti et al., 2022) menunjukkan bahwa variabel


literasi keuangan berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM,
sedangkan penelitian (Kusuma et al., 2022) menyatakan variabel literasi
keuangan tidak berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM. Dalam
penelitian (Yunus et al., 2022) menerangkan bahwa inklusi keuangan
berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM, sedangkan (Sari et al.,
2022) menjelasakan bahwa inklusi keuangan tidak berpengaruh terhadap
keberlangsungan UMKM. Dan juga penelitian (Wewengkang et al., 2021)
menjelaskan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap inklusi
keuangan. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:

H4. Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap


Keberlangsungan UMKM melalui Inklusi Keuangan sebagai variabel
intervening.

2.5 Definisi Operasional


Definisi operasional dalam suatu penelitian mempunyai peranan
yang sangat penting, karena akan memberikan pemahaman kepada
pembaca tentang bagaimana suatu variabel dioperasionalkan dan sebagai
dasar untuk menyusun indicator pengukurannya. Definisi operasional
variabel adalah suatu definisi yang berdasarkan karakteristik mengenai
hal yang dapat diobservasi, sehingga dapat menunjukkan apa yang harus

37
dilakukan oleh peneliti dala menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan
(Rahmawati, 2022). Variabel yang digunakan yaitu variabel independen,
variabel dependen dan variabel intervening. Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu literasi keuangan, variabel dependen yaitu investasi,
dan variabel intervening yaitu inklusi keuangan.Definisi operasional dari
variabel-variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Keberlangsungan UMKM, merupakan salah satu bentuk presistensi


dari kondisi suatu usaha, dimana keberlangsungan usaha ini
merupakan suatu proses berlangsungnya usaha baik mencangkup
pertumbuhan, perkembangan, strategi dan menjaga kelangsungan
usaha dan pengembangan usaha, (Rosyad & Wiguna, 2016).

2. Literasi Keuangan, merupakan salah satu aktivitas tentang


pengetahuan (knowledge) dan pemahaman tentang konsep dan
risiko keuangan, keterampilan (skill), motivasi, kepercayaan diri dan
keyakinan (competence) yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan yang efektif dalam konteks keuangan, untuk
meningkatkan kesejahteraan keuangan individu masyarakat dan
untuk memungkinkan partisipasi dalam kehidupan ekonomi untuk
meningkatkan keyakinan diri dalam mengelola keuangan, (Yuningsih
et al., 2022).

3. Inklusi Keuangan, didefinisikan sebagai ketersediaan akses pada


berbagai lembaga, produk dan layanan jasa keuangan sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Soetiono & Setiawan,
2018).

Peneliti mengukur indikator variabel dengan menggunakan skala


likert agar dapat mengkategorikan variabel dengan benar dan
menghindari kesalahan dalam melakukan analisis data. Skala likert pada
umumnya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

38
seseorang tentang berbagai fenomena sosial (Rahmawati, 2022). Skala
likert biasa disusun dalam 5 tingkatan preferensi terhadap jawaban (skor
1-5) dengan rincian:

Tabel 2.2

NAMA SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju 1
(STS)
Sumber:Data Diolah,2023

Dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian,


operasional variabel diperlukan untuk menentukan indikator dan skala
yang digunakan. Berikut ini operasional variabel:

Tabel 2.3

Tabel Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Sumber Skal


a
Liker
t
Literasi Literasi 1. Pemahaman (Dewi &
Keuangan (X)
keuangan keuangan Purbawangsa,
merupakan dasar. 2018), (Putri &
salah satu 2. Pemahaman Hamidi, 2019),
aktivitas tentang tentang & (Christian &

39
pengetahuan pengelolaan Pratiwi, 2022), Skala
Likert
(knowledge) dan keuangan. (Faidah et al.,
pemahaman 3. Pemahaman 2020)
tentang konsep tentang system
dan risiko pembiayaan
keuangan, (pinjaman).
keterampilan 4. Pengetahuan
(skill), motivasi, tabungan dan
kepercayaan diri investasi.
dan keyakinan 5. Pengetahuan
(competence) manajemen
yang risiko.
bermanfaat
dalam
pengambilan
keputusan yang
efektif dalam
konteks
keuangan, untuk
meningkatkan
kesejahteraan
keuangan
individu
masyarakat dan
untuk
memungkinkan
partisipasi
dalam
kehidupan
ekonomi untuk
meningkatkan

40
keyakinan diri
dalam
mengelola
keuangan,
(Yuningsih et al.,
2022).
Inklusi Inklusi 1. Akses. Yanti, 2019)
Keuangan (Y1) 2. Kesejahteraan. dan
keuangan
(Puspitasari et Skala
adalah suatu al., 2020) Likert
pendekatan
yang dapat
digunakan untuk
membantu
masyarakat
menjadi
independen
secara
keuangan dan
dapat memenuhi
kebutuhan
hidupnya
sendiri,
(Akyuwen &
Mangowal,
2018)
Keberlangsunga Keberlangsunga 1. Pertumbuhan (Hilmawati &
n UMKM (Y2) n usaha keuangan. Kusumaningtia
merupakan 2. Pertumbuhan s, 2021), (Yanti
salah satu strategi. et al., 2022),
bentuk 3. Pertumbuhan dan (Aribawa,
presistensi dari structural. 2016)

41
kondisi suatu 4. Pertumbuhan
usaha, dimana organisasional.
keberlangsunga Skala
n usaha ini Likert
merupakan
suatu proses
berlangsungnya
usaha baik
mencangkup
pertumbuhan,
perkembangan,
strategi dan
menjaga
kelangsungan
usaha dan
pengembangan
usaha, (Rosyad
& Wiguna,
2016).
Sumber: Data Diolah Peneliti,2023

42
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Jembrana yang memiliki
potensi besar untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM), karena Kabupaten ini memiliki jumlah UMKM terbanyak kedua
setelah Kabupaten Jembrana dengan total 67.183 UMKM,
(statisksektoral.jembranakab.go.id). Penelitian ini akan dilakukan pada
tahun 2023.

3.2 Populasi dan Sampel


1. Populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari subjek atau
objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dipilih
oleh peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 2018). Fokus penelitian
adalah UMKM di Kabupaten Jembrana, Bali.
2. Sampel
Ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin
Besar sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan
menggunakan rumus slovin sebagai berikut:
N
n= 2 (Riyanto & Putera, 2022)
1+ N e
Di mana:
n: Jumlah Sampel
N: Jumlah Populasi
e: Batas kesalahan
Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan
tingkat kesalahan sebesar 10%. Jumlah populasi yang digunakan
adalah 390 orang. Berikut merupakan perhitungan sampel
penelitian:
N
n= 2
1+ N e

43
390
n= 2
1+390 (0 , 1)
390
n=
1+3 , 9
n = 79,5918
Hasil perhitungan tersebut menjelaskan bahwa peneliti setidaknya
membutuhkan 79,5918 responden yang akan dibulatkan oleh
peneliti menjadi 80 responden

3.3 Jenis Data


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitaif berbasis positivisme dan digunakan untuk memeriksa populasi
atau sampel tertentu. Ini mengumpulkan data menggunakan instrumen
penelitian dan menganalisis data secara kuantitatif atau statistik untuk
menguji hipotesis yang telah dibuat (Sugiyono, 2019). Penelitian kuantitatif
pada dasarnya berfokus pada pengumpulan data numerik untuk
menjelaskan fenomena tertentu. Metode deskriptif dipilih karena dianggap
memenuhi tujuan penelitian.

3.4 Sumber Data


Sumber data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini.
Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer,
seperti Sugiarto (2017:87). Untuk mengumpulkan data primer penelitian,
kuesioner dibagikan kepada sampel yang telah dipilih sebelumnya. Data
sekunder adalah informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari
narasumber melainkan dari pihak ketiga Sugiarto (2017:87). Data tersebut
biasanya diperoleh dari perpustakaan, jurnal, instansi atau lembaga
tertentu, dan lain-lain. Jumlah UMKM di Kabupaten Jembrana, Bali
menjadi data sekunder pada penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Kuesioner adalah metode pengumpulan data di mana peneliti
memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

44
responden untuk mereka jawab (Sugiyono Sugiyono, 2021: 199). Dengan
menggunakan metode ini, peneliti dapat mengumpulkan sejumlah besar
data tentang seseorang dalam waktu yang relatif singkat.

3.6 Instrumen Penelitian dan Pengujiannya


Pada prinsipnya melakukan penelitian adalah melakukan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
penelitian biasa dinamakan instrumen penelitian. Menurut Sugiyono
(2019:156) Instrumen penelitian adalah suatu alat yangdigunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Dalam penelitian ini peneliti penggunakan istrumen penelitian yaitu
angket. Menurut Sugiyono (2019:199) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pada penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Menurut Winarno
(2013:99) kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner adalah daftar
pertanyaan yang harus dijawab atau diisi responden berdasarkan
keadaan yang terjadi. Kuesioner yang digunakan penelitian ini diberikan
kepada Mahasiswa sebagai responden untuk memperoleh data tentang
kebebasan dalam bekerja, toleransi akan risiko, dan minat berwirausaha.
Adapun alternatif pilihan yang disediakan skala Likert Menurut
Sugiyono (2019:147) sebagai berikut:

Tabel 3.1
Pedoman Penskoran
NAMA SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju 1

45
(STS)
Sumber:Data Diolah,2023

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis dara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengubah data hasil dari penelitian menjadi sebuah informasi baru yang
dapat digunakan dalam membuat kesimpulan (Mukhtazar, 2020). PLS
(Partial Least Square) adalah metode analisis data yang digunakan oleh
peneliti. Peneliti menggunakan perangkat lunak smartPLS karena
penelitian ini memeiliki model yang kompleks serta jumlah sampel yang
terbatas. PLS menggunakan metode bootstrapping atau penggandaan
secara acak. Oleh karenanya asumsi normalitas tidak akan menjadi
masalah bagi PLS. Dengan dilakukannya bootstrapping maka PLS tidak
mensyaratkan jumlah minimum sampel, (Syahrir et al., 2020). Analisis
PLS-SEM terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran atau outer
model dan modek struktural atau inner model.
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan suatu metode yang berhubungan
dengan pengumpulan atau penyajian data sampai memberi
informasi berguna. Dengan menggunakan stastistik deskriptif,
berbagai kumpulan data bisa tersaji dengan ringkas dan juga rapi
serta mampu memberikan informasi inti dari kumpulan data yang
ada, (Ghodang & Hartono, 2020).
2. Uji Model Pengukuran (Outer Model)
Outer model merupakan pengukuran yang sering disebut outer
relation atau measurement model yang mendefinisikan bagaimana
setiap blok indicator berhubungan dengan variabel lainnya. Outer
model digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reabilitas
instrument, (Pahlevi & Anwar, 2022).
i. Uji validitas konstruk

46
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan
intsrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas kontruk terdiri dari validitas konvergen dan validitas
diskriminan.
a. Validitas konvergen
Pengukuran dilakukan dengan melihat koefisien factor
loading atau outer loading tiap indikator terhadap masing-
masing variabel laten. Suatu indikator dapat dinyatakan
memenuhi convergent validity dan memiliki tingkat
validitas yang tinggi ketika nilai outer loadings > 0,70,
sedangkan nilai AVE > 0,50. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengukuran tersebut memnuhi kriteria validitas
konvergen, (Pahlevi & Anwar, 2022).

b. Validitas diskriminan
Validitas diskriminan menguji sejauh mana konstruk
benar-benar berbeda dari konstruk lain. Apabila korelasi
konstruk dengan indikatornya lebih tinggi dibandingkan
korelasi indikator dengan konstruk lainnya, maka hal
tersebut menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi
indikator pada blok mereka lebih baik daripada indikator di
blok lainnya, (Pahlevi & Anwar, 2022).

ii. Uji reabilitas


Uji reabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi
alat ukur dalam menguur suatu konsep sesuai instrument
penelitian. Uji reabilitas dapat dilihat dari nilai cronchbach’s
alpha dan nilai compositc reability, sehingga untuk dapat
dikatakan reliable maka nilai cronbach’s alpha harus > 0,7
dan nilai composite reability harus > 0,6 (Pahlevi & Anwar,
2022).

47
3. Uji Model Struktural (Inner Model)
Dalam pengujian model structural atau inner model merupakan
pengujian hipotesis antara variabel laten yang satu dengan variabel
yang lain. Evaluasi model structural meliputi uji path coefficient uji,
uji kebaikan model, Nilai RSquare, kecocokan model, dan path
coefficient. Apabila nilai R-Square sebesar 0,67 dikatakan kuat,
0,33 dikatakan moderat, dan 0,19 dikatakan lemah. Ketentuan lain
nilai R-Square adalah 0,75 dikatakan kuat, 0,50 dikatakan moderat,
dan 0,25 dikatakan lemah. Nilai R-Square digunakan untuk
mengukur tingkat variansi perubahan variabel independent
terhadap variabel dependen. Pada pengujian kecocokan model
structural ini terdiri dari pengujian koefisien determinasi atau R-
Square, ukuran efek atau F-Squared EffectSize, dan pengujian
Model Fit sehingga model structural ini dilakukan untuk melihat
hubungan antara variabel dalam model penelitian, (Pahlevi &
Anwar, 2022).

4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji ini intinya memperlihatkaan sampai mana dampak variabel bebas guna
menjelaskan variabel terikat. Kriteria untuk mengambil kepastian pada uji t
yaitu: 1. Bahwa t tabel > t hitung serta skor sig < α = 0,05 lalu ada dampak
signifikan dari variabel bebas serta terikat. 2. Bahwa t tabel > t hitung serta
skor sig > α = 0,05 lalu tidak ada dampak signifikan dari variabel bebas
serta terikat, (Supriyanto & Maharani, 2013).
b. Uji sobel
(Uji Mediasi) Uji sobel (mediasi) yaitu uji yang dilaksanakan guna
memahami kedudukan variabel mediasi atau intervening pada model, pada
studi ini investasi merupakan variabel intervening, (Supriyanto & Maharani,
2013).

48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum UMKM Kabupaten Jembrana, Bali


Kabupaten Jembrana merupakan salah satu kabupaten yang ada di
Provinsi Bali yang terletak di sebelah barat Pulau Bali, yang secara
astronomis membentang dari arah barat ke timur pada 8˚09’30’’ –
8˚28’02’’ Lintang Selatan dan 114˚25’53’’ - 114˚56’38’’ Bujur Timur.
Kabupaten Jembrana memiliki 5 kecamatan yaitu Melaya, Negara,
Jembrana, Mendoyo, dan Pekutatan. Kabupaten Jembrana merupakan
salah satu kabupaten yang memiliki UMKM yang cukup besar kedua di
Provinsi Bali yaitu mencapai 67.183 UMKM(Jembranakab.go.id).

4.2 Deskripsi Responden


Penelitian ini dilakukan di penduduk Kabupaten Jembarana. Responden
untuk penelitian ini yaitu orang-orang yang memiliki usaha kecil dan
menengah, jumlah sampel sebanyak 80 orang. Golongan responden
untuk penelitian ini dibagi menjadi empat kategori berikut:

49
1. Kategori responden berdasarkan usia
Informasi umur responden yang dijadikan sampel yaitu sebagai
berikut:

Tabel 4.1
Usia Responden

Usia Jumlah Persentase


20-30 Tahun 76 95%
31-40 Tahun 2 2,5%
41-50 Tahun - -
>50 Tahun 2 2,5%
Total 80 100%
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan data pada tabel 4.1 responden dibagi menjadi 4
kategori. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan, mayoritas
responden berusia 20-30 tahun dengan jumlah persentase 95%.

2. Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Informasi jenis kelamin responden yang dijadikan sampel yaitu
sebagai berikut:

Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden

50
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-Laki 43 53,75%
Perempuan 37 46,25%
Total 80 100%
Sumber: Data diolah,2023

Berdasarkan data pada tabel 4.2 responden dengan jenis kelamin


laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu sebesar 53,75%
dibandingkan responden dengan jenis kelamin perempuan yang
memiliki jumlah sebesar 46,25%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah laki-laki.

3. Kategori Responden Berdasarkan Agama


Informasi agama responden yang dijadikan sampel yaitu sebagai
berikut :

Tabel 4.3
Agama Responden

Agama Jumlah Persentase


Hindu 72 90%
Islam 3 3,75%
Kristen 3 3,75%
Katolik 2 2,5%
Total 80 100%
Sumber: Data diolah, 2023

Berdasarkan data pada tabel 4.3 responden dengan jenis


agama Hindu memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu sebesar 90%
dibandingkan responden dengan jenis agama Islam yang memiliki
jumlah sebesar 3,75%, Agama Kristen memiliki jumlah sebesar
3,75% dan Agama katolik memiliki jumlah sebesar 2,5% Sehingga

51
dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini
beragama Hindu.

4. Kategori Responden Berdasarkan Lama Usaha


Informasi lama usaha responden yang dijadikan sampel yaitu
sebagai berikut:

Tabel 4.4
Lama Usaha Responden

Lama Usaha Jumlah Persentase


1-5 Tahun 70 87,5%
6-10 Tahun 7 8,75%
>10 Tahun 3 3,75%
Total 80 100%
Sumber: Data diolah, 2023

Berdasarkan data pada tabel 4.4 menunjukkan mayoritas responden


memiliki lama usaha 1-5 tahun dengan persentase 87,5%.

4.3 Hasil Analisis Data dengan Partial Least Square


4.3.1 Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

Model Pengukuran (Outer model) merupakan tahap awal dalam uji


penelitian yang menerapkan penggunaan metode Partial Least Square -
Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara konstruk dengan variabel indikator melalui
uji validitas dan uji reliabilitas.

52
Gambar 4.1
Hasil Algorithma

Sumber: Data diolah,2023

Dari grafik diatas diperoleh informasi bahwa terdapat 3 variabel dengan 1


variabel independen, 1 dependen dan 1 mediasi dan didapatkan hasil
sebagai berikut.

1. Uji Validitas
Memiliki dua tahapan yaitu Convergent Validity dan Discriminant
Validity:

a. Validitas Konvergen(Convergent Validity)


Untuk menguji convergent validity digunakan nilai outer loadings dan nilai
Average Variance Extracted (AVE), (Ghozali, 2021:68). Tabel berikut
adalah nilai loading factor dari indikator-indikator yang telah diolah oleh
peneliti melalui software SmartPLS 3.2.8 :

53
Tabel 4.5

Hasil Loading Factor

Variabel Indikator Loading Tanda Batas Hasil


Factor Uji
Literasi LK1 0.762 > 0.70 Valid
Keuangan LK2 0.722 > 0.70 Valid
LK3 0.75 > 0.70 Valid
LK4 0.766 > 0.70 Valid
LK5 0.823 > 0.70 Valid
LK6 0.737 > 0.70 Valid
Inklusi Keuangan IK1 0.799 > 0.70 Valid
IK2 0.800 > 0.70 Valid
IK3 0.845 > 0.70 Valid
IK4 0.812 > 0.70 Valid
IK5 0.847 > 0.70 Valid
IK6 0.850 > 0.70 Valid
Keberlangsungan KU1 0.793 > 0.70 Valid
UMKM KU2 0.775 > 0.70 Valid
KU3 0.784 > 0.70 Valid
KU4 0.874 > 0.70 Valid
KU5 0.843 > 0.70 Valid
KU6 0.826 > 0.70 Valid
KU7 0.848 > 0.70 Valid
KU8 0.756 > 0.70 Valid
Sumber :Hasil Output SmartPLS 3.2.8 (2023)

Seperti yang terlihat pada Tabel 4.5, uji convergent validity menunjukkan
bahwa semua loading factor dari masing- masing indikator dinyatakan
valid karena semua nilai yang telah diuji memiliki hasil yang lebih besar
dari 0.70. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap indikator yang diuji

54
dapat mengukur variabel latennya secara tepat. Sehingga seluruh
indikator yang telah diuji dapat dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

Tabel 4.6

Average Variance Extracted (AVE)

Variabel AVE Keterangan


Inklusi Keuangan 0.682 Valid
Keberlangsungan UMKM 0.662 Valid
Literasi Keuangan 0.581 Valid
Sumber: Data Diolah,2023

Suatu variabel dapat dikatakan memenuhi syarat apabila AVE


memiliki nilai yang lebih besar dari 0,5. Berdasarkan tabel 4.6, seluruh
variabel yang diuji, yaitu Inklusi Keuangan sebesar 0,682,
Keberlangsungan UMKM sebesar 0,662, Literasi Keuangan sebesar
0,581,Seluruh konstruk memiliki nilai lebih besar dari 0,5. Hal ini diperkuat
oleh (Siagian et al., 2019) yang menyatakan bahwa semua variabel laten
memenuhi syarat convergent validity dan tergolong baik.

b. Validitas Diskriminan(Discriminant Validity)


Setelah melakukan uji convergent validity, tahap berikutnya yang
dilakukan adalah uji discriminant validity yang menggunakan nilai cross
loading. Suatu indikator dapat dinyatakan memenuhi syarat apabila nilai
cross loading indikator pada variabelnya adalah yang terbesar
dibandingkan dengan variabel lainnya. Uji discriminant validity akan
dilakukan melalui dua tahap yaitu uji cross loading dan uji Fornell-Larcker
Criterion, (Samara, 2023). Berikut merupakan rincian data hasil pengujian
cross loading :

Tabel 4.7

55
Hasil Forner Lacker
Inklusi Keberlangsungan Literasi
Keuangan UMKM Keuangan
Inklusi Keuangan 0.826
Keberlangsungan
0.798 0.813
UMKM
Literasi Keuangan 0.733 0.706 0.762
Sumber: Data Diolah,2023

Nilai merupakan nilai korelasi antara variabel dengan variabel itu


sendiri dan variabel lainnya. Cara menilai fornell larcker of HTMT dengan
melihat nilai korelasi variabel dengan variabel itu sendiri yang nilainya
tidak boleh lebih besar dengan korelasi variabel dengan variabel lainnya

Berdasarkan tabel diatas diproleh informasi bahwa pada variabel


Inklusi Keuangan didapatkan nilai sebesar 0.826, pada Keberlangsungan
UMKM sebesar 0.813, dan pada Literasi Keuangan sebesar 0.762.
Semua variabel memiliki nilai koefisien lebih besar dibandingkan dengan
korelasi variabel lainnya. Dengan demikian dapat diputuskan bahwa
kriteria telah terpenuhi.

Tabel 4.8

56
Nilai Cross Loading
Inklusi Keberlangsungan
Literasi Keuangan
Keuangan UMKM
Y1.1 0.799 0.640 0.558
Y1.2 0.800 0.653 0.578
Y1.3 0.845 0.622 0.593
Y1.4 0.812 0.670 0.663
Y1.5 0.847 0.643 0.610
Y1.6 0.850 0.719 0.624
Y2.1 0.672 0.793 0.585
Y2.2 0.542 0.775 0.533
Y2.3 0.671 0.784 0.511
Y2.4 0.709 0.874 0.647
Y2.5 0.639 0.843 0.641
Y2.6 0.624 0.826 0.511
Y2.7 0.702 0.848 0.598
Y2.8 0.611 0.756 0.553
X1 0.531 0.510 0.762
X2 0.430 0.540 0.722
X3 0.491 0.521 0.759
X4 0.661 0.568 0.766
X5 0.618 0.611 0.823
X6 0.591 0.468 0.737
Sumber: Data Diolah,2023

Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa pada masing-masing


indikator telah memenuhi diskriminan validity, hal ini terbukti dari adanya
nilai outer loading terbesar yang ada disetiap variabel.

2. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menentukan keterkaitan faktor pada


tes dengan faktor lainnya. Berdasarkan uji reliabilitas dapat dikatakan
memenuhi syarat apabila nilai variabel laten yang diujikan harus bernilai
lebih besar dari 0.70 baik itu nilai Cronbach’s alpha maupun nilai
compositte reliability, Sugiyono (2019:121).

Berikut adalah hasil pengolahan data berdasarkan nilai Cronbach’ s alpha


dan composite reliability :

57
Tabel 4.9

Nilai Composite Reliability

Variable Composite Reliability Keterangan


Inklusi Keuangan 0.928 Reliabel
Keberlangsungan UMKM 0.940 Reliabel
Literasi Keuangan 0.892 Reliabel
Sumber :Hasil Output SmartPLS 3.2.8 (2023)
Berdasarkan hasil pengujian tabel 4.9, diperoleh informasi bahwa
pada variabel Inklusi Keuangan didapatkan nilai sebesar 0.928, pada
Keberlangsungan UMKM sebesar 0.940, dan pada Literasi Keuangan
sebesar 0.892. Karena ketiga variabel tersebut memiliki nilai
composite reliability lebih besar dari 0.70 sehingga seluruh variabel
yang diuji dinyatakan reliabel dan masing- masing indikator sanggup
mewakili variabelnya sendiri.

Tabel 4.10

Nilai Cronbach Alpha

Variabel Cronbach Alpha Keterangan


Inklusi Keuangan 0.907 Reliabel
Keberlangsungan UMKM 0.927 Reliabel
Literasi Keuangan 0.855 Reliabel
Sumber : Hasil Output SmartPLS 3.2.8 (2023)
Berdasarkan hasil pengujian tabel 4.10, diperoleh informasi bahwa
pada variabel Inklusi Keuangan didapatkan nilai sebesar 0.907, pada
Keberlangsungan UMKM sebesar 0.927, pada Literasi Keuangan
sebesar 0.855. Karena ketujuh variabel tersebut memiliki nilai
composite reliability lebih besar dari 0.70 sehingga seluruh variabel

58
yang diuji dinyatakan reliabel dan masing- masing indikator sanggup
mewakili variabelnya sendiri.

4.3.2 Analisis Model Struktural (Inner model)


Analisis Model Struktural (Inner model) merupakan tahap kedua
dalam uji penelitian yang menerapkan penggunaan metode Partial Least
Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Menurut Ghozali dan
Latan (2020:73) analisis ini bertujuan untuk memprediksi hubungan
kausalitas atau hubungan sebab akibat antara variabel melalui R² value
(Coefficient of Determination).

A. R² value (Coefficient of Determination)


Coefficient of Determination (R²) merupakan ukuran proporsi variansi
konstruk endogen yang dijelaskan oleh konstruk prediktornya. Ini
menunjukkan kekuatan penjelas model sehubungan dengan konstruksi
endogen tertentu. Nilai R2 berada pada rentang nilai 0 sampai dengan 1
yang mana pada nilai 0.25 mengartikan tingkat keakuratan prediksi yang
lemah; 0.50 mengartikan sedang; 0.75 mengartikan kuat, Ghozali
(2021:147). Berikut merupakan rincian hasil pengolahan uji R² value
(Coefficient of Determination) :

Tabel 4.11
Nilai R Square
Variabel R Square
Inklusi Keuangan 0.538
Keberlangsungan UMKM 0.668
Sumber : Hasil Output SmartPLS 3.2.8 (2023)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas, nilai R2 (R
Square) dari model digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan variabel
terikat (dependen). Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa nilai R2
pada Inklusi Keuangan sebesar 0.538 yang artinya variabel Inklusi

59
Keuangan masuk dalam kriteria sedang. Pada Keberlangsungan UMKM
didapatkan nilai R2 sebesar 0.668 yang artinya variabel Keberlangsungan
UMKM masuk dalam kriteria sedang.

4.3.3 Uji Hipotesis


Uji hipotesis bertujuan untuk menunjukkan hubungan yang telah
dihipotesiskan dengan praktik simulasi. Uji hipotesis dilakukan dengan
teknik bootstrapping. Data yang digunakan untuk bootstrapping adalah
data yang sudah dilakukan dalam tahapan measurement. Untuk tahap uji
hipotesis berpacu terhadap tiga tahapan yaitu path coefficient (original
sample), t-statistics, dan p-value. Berikut adalah rincian ketentuan dari
masing-masing tahapan:
 Pada nilai path coefficient (original sample) hasil yang memiliki
tanda +1 mewakili hubungan positif yang kuat antar variabel, begitu
juga sebaliknya jika hasil nilai path coefficient memiliki tanda -1
mewakili nilai negatif yang kuat antar variabel.
 Pada tingkat signifikansi atau α (alpha) sebesar 5% (0,05) suatu
variabel laten dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel
laten lainnya apabila nilai t-statistics bernilai sebesar >1.96.
Sementara t-statistics yang bernilai <1.96 berarti bahwa antar
variabel laten yang diuji kurang berpengaruh signifikan
 Pada nilai p-value yang kurang dari 0.05 dinyatakan bahwa variabel
yang satu dapat mempengaruhi variabel lainnya. Sedangkan nilai
p-value yang lebih besar dari 0.05 dinyatakan bahwa variabel yang
satu tidak berpengaruh terhadap variabel yang lainnya
Berikut merupakan hasil hipotesis yang tersaji pada tabel dibawah ini

60
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis

Hipotesi Pengaruh Variabel Koefisien t- Pvalue Kesimpulan


s Jalur hitung
H1 Literasi Keuangan 0.262 2.065 0.039 Terima H1
> Keberlangsungan
UMKM
H2 Literasi Keuangan 0.733 9.429 0.000 Terima H2
> Inklusi Keuangan
H3 Inklusi Keuangan > 0.606 4.701 0.000 Terima H3
Keberlangsungan
UMKM
H4 Literasi Keuangan 0.444 4.695 0.0000 Terima H4
> Inklusi Keuangan
> Keberlangsungan
UMKM
Sumber: Hasil Output SmartPLS 3.2.8 (2023)
Data yang dapat dilihat pada tabel 4.12 dapat digunakan untuk
pengujian hipotesis yang dijabarkan sebagai berikut :

1) Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan


UMKM

Pengujian Literasi Keuangan terhadap


Keberlangsungan UMKM menghasilkan nilai t-statistics
sebesar 2.065 yang mana nilai tersebut lebih besar dari
1.96 dan juga menghasilkan nilai p-value sebesar 0.039
yang nilainya lebih kecil dari 0.05. Pengujian tersebut
menunjukkan bahwa Literasi Keuangan berpengaruh
signifikan terhadap Keberlangsungan UMKM. Selain itu
didapatkan koefisien jalur sebesar 0.262 mengartikan

61
bahwa Literasi Keuangan berpengaruh secara positif
terhadap Keberlangsngan UMKM.

2) Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Inklusi Keuangan

Pengujian Literasi Keuangan terhadap Inklusi


Keuangan menghasilkan nilai t-statistics sebesar 9.429
yang mana nilai tersebut lebih besar dari 1.96 dan juga
menghasilkan nilai p-value sebesar 0.000 yang nilainya
lebih kecil dari 0.05. Pengujian tersebut menunjukkan
bahwa Literasi Keuangan berpengaruh signifikan
terhadap Inklusi Keuangan. Selain itu didapatkan
koefisien jalur sebesar 0.733 mengartikan bahwa Literasi
Keuangan berpengaruh secara positif terhadap Inklusi
Keuangan.

3) Pengaruh Inklusi Keuangan terhadap Keberlangsungan


UMKM

Pengujian Inklusi Keuangan terhadap


Keberlangsungan UMKM menghasilkan nilai t-statistics
sebesar 4.701 yang mana nilai tersebut lebih besar dari
1.96 dan juga menghasilkan nilai p-value sebesar 0.000
yang nilainya lebih kecil dari 0.05. Pengujian tersebut
menunjukkan bahwa Inklusi Keuangan berpengaruh
terhadap Keberlangsungan UMKM. Selain itu didapatkan
koefisien jalur sebesar 0.606 mengartikan bahwa Inklusi
Keuangan berpengaruh secara positif terhadap
Keberlangsungan UMKM.

62
4) Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan
UMKM melalui Inklusi Keuangan

Pengujian Literasi Keuangan terhadap


Keberlangsungan UMKM melalui Inklusi Keuangan
menghasilkan nilai t-statistics sebesar 4.695 yang mana
nilai tersebut lebih besar dari 1.96 dan juga
menghasilkan nilai p-value sebesar 0.000 yang nilainya
lebih kecil dari 0.05. Pengujian tersebut menunjukkan
bahwa variabel Inklusi Keuangan mampu memediasi
pengaruh antara Literasi Keuangan terhadap
Keberlangsungan UMKM. Selain itu didapatkan koefisien
jalur sebesar 0.444 mengartikan bahwa Literasi
Keuangan berpengaruh terhadap Keberlangsungan
UMKM melalui Inklusi Keuangan

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan pengaruh literasi
keuangan terhadap keberlangsungan UMKM melalui inklusi
sebagai variabel intervening, yang di uraikan sebagai berikut:
4.4.1 Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan
UMKM
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan menunjukan bahwa literasi keuangan
berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan UMKM. Hal
tersebut menunjukan bahwa hipotesis (H1) pada penelitian ini
diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Idawati&Pratama, 2020), (Yunuus et al., 2022),
(Sugita & Ekayani, 2022), (Sari et al., 2022).
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa jika pengusaha
UMKM melek finansial, kesimpulan bisnis dan keuangan yang
dibuat akan mengarah pada perkembangan yang lebih baik dari

63
waktu ke waktu, menumbuhkan kemampuan bisnis guna
menetap dari krisis, dan pada hasilnya mengakibatkan keputusan
yang tepat. Usaha tersebut mempunyai keberlanjutan bisnis
jangka panjang. Literasi keuangan di kalangan pelaku UMKM di
Kabupaten Jembrana masih kurang, hal ini menandakan masih
sedikitnya yang mencatat setiap transaksi keuangan,
pemahaman perkreditan belum optimal, sedikit yang mengajukan
dana ke bank dan belum memiliki perencanaan keuangan, hal ini
dapat dilihat Business finance atau keuangan keluarga campur
aduk. Kesusahan yang dihadapi UMKM terutama pada
pengendalian keuangan disebabkan karena kurangnya wawasan
literasi keuangan yang berdampak kurang optimal terhadap
pemasukan dan kesejahteraan. UMKM di Kabupaten Jembrana
menemukan kondisi yang sesuai dengan penelitian.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten
Jembrana memiliki karakteristik unik dalam merespon perubahan
lingkungan bisnis dan pemangku kepentingan. Kegiatan
paguyuban wirausaha belia yang mulai muncul saat ini menjadi
fakta bahwa sektor UMKM bekerja keras untuk memungkinkan
usaha kecil mendapatkan profit dari kerja sama, berbagi
pengetahuan dan akses yang berlangsung di paguyuban
tersebut. Masyarakat merupakan elemen krusial yang
mewujudkan pembangunan, menentukan arah peraturan serta
memelihara kondisi usaha yang tetap tangguh serta sanggup
kompetitif di pasar global.
4.4.2 Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Inklusi Keuangan
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Literasi
Keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap Inklusi
Keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis (H2) pada penelitian ini diterima. Hasil penelitian

64
ini sesuai dengan yang dilakukan oleh (Bire et al., 2019),
(Kusuma 2020), dan (Sari & Kautsar, 2020).
Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwasaanya
Inklusi Keuangan berpengaruh secara positif terhadap
keberlangsungan UMKM. Dari sini dapat dikatakan bahwa
sukses atau tidaknya inklusi keuangan juga bergantung
pada literasi keuangan dan modal sosial, yang sekaligus
mempengaruhi inklusi keuangan. Literasi keuangan yang
lebih tinggi mengarah pada perilaku keuangan serta sikap
keuangan yang lebih baik, yang meningkatkan penggunaan,
pemanfaatan, dan pemahaman produk dan layanan
keuangan. UMKM mempunyai pemahaman yang semampai
akan pentingnya pemahaman dan kecakapan keuangan,
baik saat ini maupun di masa mendatang, sehingga dapat
memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara
bijaksana dan mengumpulkan ketetapan yang akurat.

4.4.3 Pengaruh Inklusi Keuangan terhadap Keberlangsungan


UMKM
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
inklusi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap
keberlangsungan UMKM. Hal tersebut berarti bahwa inklusi
keuangan diperlukan bagi pelaku usaha sebagai layanan
keuangan dalam mencapai keberlangsungan UMKM yang
baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Yanti et al., 2022), (Kusuma et al., 2022),
(Yunus et al., 2022), dan (Sugita & Ekayani, 2022)
menyatakan bahwa inklusi keuangan berpengaruh
signifikan terhadap keberlangsungan UMKM.

65
4.4.4 Pengaruh Literasi Keuangan terhadap
Keberlangsungan UMKM melalui Inklusi Keuangan
sebagai variabel intervening

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel


inklusi keuangan mampu memediasi pengaruh antara
Literasi keuangan terhadap keberlangsungan UMKM.
Pengetahuan pelaku UMKM tentang produk perbankan
membuat pekerjaan yang dilakukan selalu terencana dan
berjalan sesuai program kerja. Kesalahan kerja atau
ketidaktepatan keputusan yang dilakukan di masa lalu oleh
pelaku UMKM tidak terjadi kembali karena pengetahuan
keuangan yang dimiliki. Pelaku UMKM akan menggunakan
produk pembiayaan Ketika dirasa usaha yang berjalan tidak
berada dalam posisi berisiko tinggi. Adapun penelitian yang
sejalan dengan hasil tersebut yaitu penelitian (Yanti et al.,
2022), (Yunus et al., 2022).

66
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diatas


mengenai pengaruh literasi keuangan terhadap keberlangsungan
UMKM dengan inklusi keuangan sebagai variabel intervening
pada UMKM Kabupaten Jembrana, Bali dengan menggunakan
SmartPLS dapat disimpulkan bahwa:

1. Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap


Keberlangsungan UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa Literasi
Keuangan mempengaruhi Keberlangsungan UMKM pada
UMKM Kabupaten Jembrana, Bali.
2. Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Inklusi
Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa Literasi Keuangan
mempengaruhi Inklusi Keuangan pada UMKM Kabupaten
Jembrana, Bali.
3. Inklusi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap
Keberlangsungan UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa Inklusi
Keuangan mempengaruhi Keberlangsungan UMKM pada
UMKM Kabupaten Jembrana, Bali.
4. Variabel Inklusi keuangan mampu memediasi pengaruh antara
Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM pada
UMKM Kabupaten Jembrana, Bali.

67
5.2 Saran

Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan yang


telah dijelaskan dan disimpulkan di atas, peneliti memiliki
beberapa saran diantaranya adalah:

1. Bagi UMKM Jembrana

Saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini setelah


menganalisis dari hasil penelitian yaitu, hendaknya para
pelaku UMKM lebih meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang literasi keuangan, inklusi keuangan dan
juga keberlangsungan UMKM melalui pelatihan ataupun dari
sumber-sumber lainnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Saran untuk peneliti selanjutnya adalah dapat meneliti lebih


lanjut terkait pengaruh literasi keuangan, keberlangsungan
UMKM, inklusi keuangan, dan juga menambah variabel lain
agar penelitian lebih beragam dan lebih baik karena masih
banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini.

68
DAFTAR PUSTAKA

Akhiar, A., Guilayn, F., Torrijos, M., Battimelli, A., Shamsuddin, A. H., &
Carrère, H. (2021). Correlations between the Composition of Liquid
Fraction of FullScale Digestates and Process Conditions. Energies, 14(4),
971. https://doi.org/10.3390/en14040971

Aribawa, D. (2016). Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan


keberlangsungan UMKM di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 20(1), 1–
13. https://doi.org/10.20885/jsb.vol20.iss1.art1

Bire, A. R., Sauw, H. M., & Maria, -. (2019). The Effect of Financial Literacy
Towards Financial Inclusion Through Financial Training. International
91 Journal of Social Sciences and Humanities, 3(1), 186–192.
https://doi.org/10.29332/ijssh.v3n1.280

Dewi, I. M., & Purbawangsa, I. B. A. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan,


Pendapatan Serta Masa Bekerja Terhadap Perilaku Keputusan Investasi.
EJurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 1867.
https://doi.org/10.24843/EEB.2018.v07.i07.p04

Diskop Jembrana. (2023). https://diskoperindag.jembranakab.go.id/

Duli, N. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar


Untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS. Deepublish.

Data Keragaan UMKM Provinsi Bali. (2022).


https://diskopukm.baliprov.go.id/data-dan-informasi/data-umkm/

69
Faidah, F., Rini, G. P., & Asri, V. I. (2020). Analisis Keputusan Investasi Pelaku
Umkm Di Kudus. EKOBIS, 21.

Firdaus. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi Analisis Regresi


Ibm Spss Statistics Version 26.0. CV. DOTPLUS Publisher.

Ghodang, H., & Hartono. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif (Konsep


Dasar dan Aplikasi Analisis Regresi dan Jalur dengan SPSS). Penerbit
Mitra Grup.

Grohmann, A., Klühs, T., & Menkhoff, L. (2018). Does Financial Literacy
Improve Financial Inclusion? Cross Country Evidence. World
Development, 111, 84–96.
https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2018.06.020

Hilmawati, M. R. N., & Kusumaningtias, R. (2021). Inklusi Keuangan Dan


Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlangsungan Sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan
Manajemen, 10(1), 135–152.
https://doi.org/10.21831/nominal.v10i1.33881

Idawati, I. A. A., & Pratama, I. G. S. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan


Terhadap Kinerja dan Keberlangsungan UMKM di Kota Denpasar.
Warmadewa Management and Business Journal (WMBJ), 2(1), 1–9.
https://doi.org/10.22225/wmbj.2.1.1644.1-9

Kusuma, I. N. P. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Inklusi Keuangan


melalui Financial Technology pada UMKM di Bandar Lampung. Jurnal
Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, 4(5), 247.
https://doi.org/10.24912/jmbk.v4i5.9236

Kusuma, M., Narulitasari, D., & Nurohman, Y. A. (2022). INKLUSI


KEUANGAN DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA
DAN KEBERLANJUTAN UMKM DISOLO RAYA. Among Makarti,
14(2). https://doi.org/10.52353/ama.v14i2.210

70
Marginingsih, R. (2021). Financial Technology (Fintech) Dalam Inklusi
Keuangan Nasional di Masa Pandemi Covid-19. Moneter - Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 8(1), 56–64.
https://doi.org/10.31294/moneter.v8i1.9903

Negara, A. K., Febrianto, H. G., & Fitriana, A. I. (2022). Mengelola Keuangan


Dalam Pandangan Gen Z. AKUNTABEL, 19(2), 296–304.
https://doi.org/10.30872/jakt.v19i2.11176

Pahlevi, C., & Anwar, V. (2022). Kinerja Keuangan Dalam Pendekatan Modal
Intelektual Kapital Dan Struktur Modal. Pascal Books.

Pearce, R. (MGH). (2013). Manajemen Strategis. Penerbit Salemba.

Puspitasari, S., Mahri, A. J. W., & Utami, S. A. (2020). Indeks Inklusi Keuangan
Syariah di Indonesia. Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Syariah, 4(1). https://doi.org/10.29313/amwaluna.v4i1.5094

Putri, W. W., & Hamidi, M. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan, Efikasi


Keuangan, Dan Faktor Demografi Terhadap Pengambilan Keputusan
Investasi (Studi Kasus Pada Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Andalas Padang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Manajemen, 4(1).

Rahayu, A. Y., & Musdholifah. (2017). PENGARUH LITERASI KEUANGAN


TERHADAP KINERJA DAN KEBERLANJUTAN UMKM DI KOTA
SURABAYA. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 2 – Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, 5.

Rahmawati. (2022). Apa Saja Variabel Penelitian dalam Bidang Marketing???


(Panduan bagi Peneliti Pemula). Universitas Mulawarman.

Rasyid, R. (2012). Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi


Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jurnal Kajian
Manajemen Bisnis, 1.

71
Riyanto, S., & Putera, A. R. (2022). Metode Riset Penelitian Kesehatan & Sains.
Deepublish.

Sari, A. N., & Kautsar, A. (2020). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Financial
Technology, dan Demografi terhadap Inklusi Keuangan pada Masyarakat
di Kota Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen, 8(4), 1233.
https://doi.org/10.26740/jim.v8n4.p1233-1246

Sari, B. P., Rimbano, D., Marselino, B., Rusydi, G., Putra, R. I., & Mbeko, H. E.
(2022). Determinasi Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Terhadap
Kinerja dan Keberlangsungan Usaha UMKM. Jurnal Akuntansi, 6.

Sari, N. P. (2020). PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP


KINERJA BISNIS PADA UKM DI KABUPATEN SIDOARJO (Studi
Empiris pada UKM di Bidang Industri). 8(3).

Satrianny, I. P., & Nicolas. (2020). PENGARUH PENGETAHUAN


KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU
TERHADAP KEBERLANGSUNGAN USAHA WARUNG AYAM
PENYET DI KECAMATAN MEDAN TIMUR. JURNAL ILMIAH
KOHESI, 4(4).

Savira, D. D., Pinem, D., & Nawir, J. (2021). Analisis Keputusan Investasi Pelaku
Umkm Di Kota Depok, Jawa Barat. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 6(8).

Shen, Y., Hu, W., & Hueng, C. J. (2018). The Effects of Financial Literacy,
Digital Financial Product Usage and Internet Usage on Financial
Inclusion in China. MATEC Web of Conferences, 228, 05012.
https://doi.org/10.1051/matecconf/201822805012

Srijani, K., Ninik. (2020). Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. EQUILIBRIUM : Jurnal
Ilmiah Ekonomi dan Pembelajarannya, 8(2), 191.
https://doi.org/10.25273/equilibrium.v8i2.7118

72
Supriyanto, A. S., & Maharani, V. (2013). Metodologi Penelitian Manajemen
Sumber Daya Manusia (Teori, Kuesioner, dan Analisis Data). Cetakan II.

Syadzali, M. M. (2020). Model Pemberdayaan Masyarakat Melalui


Pengembangan Ekonomi Lokal (Studi Pada Ukm Pembuat Kopi Muria).
Syntax Idea, 2(5).

Syahrir, Danial, Yulinda, E., & Yusuf, M. (2020). Aplikasi Metode SEM-PLS
dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. PT Penerbit IPB
Press.

Wewengkang, C. B. P., Mangantar, M., & Wangke, S. J. C. (2021). The Effect Of


Financial Technology Use And Financial Literacy Towards Financial
Inclusion In Manado (Case Study: Feb Students In Sam Ratulangi
University Manado)… ISSN.

Widarsa, K. T., Astuti, P. A. S., & Kurniasari, N. M. D. (2022). Metode Sampling


Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. BASWARA PRESS.

Widjaja, Y. R., Alamsyah, D. P., Rohaeni, H., & Sukajie, B. (2018). Peranan
Kompetensi SDM UMKM Dalam Meningkatkan Kinerja UMKM Desa
Cilayung Kecamatan Jatinangor, Sumedang. JURNAL ABDIMAS BSI
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

Wulandari, R. (2019). PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN INKLUSI


KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM (Studi Kasus Pada
UMKM PROVINSI DKI JAKARTA). Akultas Ekonomi Dan Bisnis Uin
Jakarta. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/49962

Yanti, W. I. P. (2019). PENGARUH INKLUSI KEUANGAN DAN LITERASI


KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM DI KECAMATAN
MOYO UTARA. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2(1).
https://doi.org/10.37673/jmb.v2i1.305

73
Yanti, W., Syamsul, & Zuhroh, S. (2022). Pengaruh Inklusi Keuangan dan
Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan Usaha Kuliner di
Kecamatan Palu Barat. 05.

Yuningsih, Y. Y., Raspati, G., & Riyanto, A. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan
dan Financial Technology Terhadap Keberlangsungan Usaha Pelaku
UMKM. Jurnal Mirai Management, 7(2).

Yunus, M. H., Semmaila, B., & Dewi, R. (2022). Pengaruh Risiko Bisnis, Literasi
Keuangan dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan dan
Keberlangsungan Usaha pada Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
di Kota Palopo. Journal of Management Science (JMS).

Yushita, A. N. (2017). Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan


Pribadi. Nominal, Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, 6(1).
https://doi.org/10.21831/nominal.v6i1.14330

74
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian
Dengan Hormat,
Saya Ni Km Tri Monica Permata Sari mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar sedang melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan
tugas akhir dengan judul:
“Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keberlangsungan
UMKM Dengan Inklusi Keuangan Sebagai Variabel Intervening
Pada UMKM Kabupaten Jembrana,Bali’’
Tugas Akhir ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi. Berkaitan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu/Saudara/i
untuk mengisi kuisioner ini dengan harapan menjawab pertanyaan yang
disediakan secara lengkap dan objektif. Segala bentuk informasi yang
diberikan akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan
ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i telah mengisi kuisioner ini.
Petunjuk Pengisian
1. Lengkapi identitas diri Anda sesuai dengan petunjuk padamasing-
masing bagian
2. Jika tersedia beberapa pilihan jawaban maka, berilah tanda cheklist
(✓) pada jawaban yang anda pilih

A. Identitas Responden

75
Lampiran 2 Tabulasi Data

Literasi Keuangan Inklusi Keuangan


X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Y Y Y Y Y
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
4 4 3 5 3 4 3 5 5 4 4 4
3 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4
2 5 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2
3 5 2 3 3 5 5 5 4 4 3 4
5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
4 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4
3 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5
5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5
4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 3 5 4 4 3 2 2 3 4
4 5 5 4 3 4 3 3 3 5 4 4
3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4
3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
5 5 5 2 5 5 3 4 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3
3 5 5 3 4 5 3 5 4 4 3 4

76
4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4
3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4
3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
3 5 5 4 3 2 3 4 2 3 2 3
4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4
3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 4
5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4
1 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
2 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 4
5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 3
4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4

77
Keberlangsungan UMKM
KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 4 3 3
4 4 4 5 4 4 5 4
4 4 5 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 5 4
5 4 5 4 4 4 5 3
5 4 5 5 4 5 5 5
4 4 3 4 3 4 4 4
3 4 3 4 3 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 4 4 4 4 4 3
5 3 4 4 5 4 3 5
4 4 5 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 5 4 5
3 3 4 4 4 4 4 3
5 4 4 5 5 4 5 5
5 5 5 4 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 4 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 3 4 4 5
3 3 5 3 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 3 4 4 3 5
3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 4 4 4 4
5 4 4 5 5 4 5 4
4 4 4 4 3 5 4 5

78
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 5
5 5 5 4 5 5 5 4
4 5 5 5 5 5 4 4
3 3 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4
3 2 4 3 3 4 2 4
3 3 1 3 2 2 2 3
5 5 5 5 4 5 5 5
4 5 4 4 4 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 3 4 4 5 4 4
4 3 4 3 4 4 3 4
4 5 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 3 4 3 4
4 4 4 5 4 5 5 4
3 3 3 3 2 3 2 3
4 4 5 4 4 5 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 3 4 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 4 4
3 4 3 3 3 3 3 4
4 4 5 5 5 4 4 4
3 4 3 3 3 3 5 3
5 4 4 4 4 4 4 4
3 3 5 4 3 4 3 4
4 3 5 5 5 5 4 5
4 4 5 4 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 3 4 4
3 4 4 4 3 3 4 5
5 4 4 4 5 3 5 4
4 5 4 4 4 5 4 5
3 3 3 4 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 5 5 4 4

79
Lampiran 3 Tabulasi Karakteristik Responden
No Jenis Kelamin Usia Agama Lama Usaha
1 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
2 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
3 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
4 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
5 Laki-Laki 20-30 ahun Hindu >10 Tahun
6 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu >10 Tahun
7 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 6-10 Tahun
8 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
9 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
10 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
11 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
12 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
13 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
14 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
15 Laki-Laki 31-40 Tahun Hindu 1-5 Tahun
16 Perempuan 31-40 Tahun Hindu 1-5 Tahun
17 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu >10 Tahun
18 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
19 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
20 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
21 Laki-Laki 20-30 Tahun Katolik 1-5 Tahun
22 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
23 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
24 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
25 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
26 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
27 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
28 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
29 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
30 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
31 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
32 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
33 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
34 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
35 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
36 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
37 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
38 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
39 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
40 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
41 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 6-10 Tahun
42 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun

80
43 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
44 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
45 Laki-Laki 20-30 Tahun Islam 1-5 Tahun
46 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
47 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
48 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 6-10 Tahun
49 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
50 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
51 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
52 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
53 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
54 Perempuan 20-30 Tahun Katolik 1-5 Tahun
55 Perempuan 20-30 Tahun Kristen 1-5 Tahun
56 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
57 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
58 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
59 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
60 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
61 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
62 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
63 Laki-Laki >50 Tahun Hindu >10 Tahun
64 Laki-Laki >50 Tahun Kristen 1-5 Tahun
65 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
66 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
67 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
68 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
69 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
70 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
71 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
72 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
73 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
74 Laki-Laki 20-30 Tahun Islam 1-5 Tahun
75 Laki-Laki 20-30 Tahun islam 1-5 Tahun
76 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
77 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
78 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun
79 Laki-Laki 20-30 Tahun Hindu >10 Tahun
80 Perempuan 20-30 Tahun Hindu 1-5 Tahun

81
Lampiran 4 SmartPLS Model 3.2.8:

82
Lampiran 5 Uji Validitas Konvergen
Hasil Loading Factor
Variabel Indikator Loading Tanda Batas Hasil Uji
Factor
Literasi LK1 0.762 > 0.70 Valid
Keuangan LK2 0.722 > 0.70 Valid
LK3 0.75 > 0.70 Valid
LK4 0.766 > 0.70 Valid
LK5 0.823 > 0.70 Valid
LK6 0.737 > 0.70 Valid
Inklusi IK1 0.799 > 0.70 Valid
Keuangan IK2 0.800 > 0.70 Valid
IK3 0.845 > 0.70 Valid
IK4 0.812 > 0.70 Valid
IK5 0.847 > 0.70 Valid
IK6 0.850 > 0.70 Valid
Keberlangsungan KU1 0.793 > 0.70 Valid
UMKM KU2 0.775 > 0.70 Valid
KU3 0.784 > 0.70 Valid
KU4 0.874 > 0.70 Valid
KU5 0.843 > 0.70 Valid
KU6 0.826 > 0.70 Valid
KU7 0.848 > 0.70 Valid
KU8 0.756 > 0.70 Valid

Average Variance Extracted (AVE)


Variabel AVE Keterangan
Inklusi Keuangan 0.682 Valid
Keberlangsungan UMKM 0.662 Valid
Literasi Keuangan 0.581 Valid
Lampiran 6 Uji Validitas Discriminant

83
Forner Lacker
Inklusi Keberlangsunga
Literasi Keuangan
Keuangan n UMKM
Inklusi Keuangan 0.826
Keberlangsungan
0.798 0.813
UMKM
Literasi Keuangan 0.733 0.706 0.762

Cross Loading
Inklusi Keberlangsungan
Literasi Keuangan
Keuangan UMKM
IK1 0.799 0.640 0.558
IK2 0.800 0.653 0.578
IK3 0.845 0.622 0.593
IK4 0.812 0.670 0.663
IK5 0.847 0.643 0.610
IK6 0.850 0.719 0.624
KU1 0.672 0.793 0.585
KU2 0.542 0.775 0.533
KU3 0.671 0.784 0.511
KU4 0.709 0.874 0.647
KU5 0.639 0.843 0.641
KU6 0.624 0.826 0.511
KU7 0.702 0.848 0.598
KU8 0.611 0.756 0.553
LK1 0.531 0.510 0.762
LK2 0.430 0.540 0.722
LK3 0.491 0.521 0.759
LK4 0.661 0.568 0.766
LK5 0.618 0.611 0.823
LK6 0.591 0.468 0.737

84
Lampiran 7 Uji Reabilitas
Composite Reliability
Variabel Composite Reliability Keterangan
Inklusi Keuangan 0.928 Reliabel
Keberlangsungan UMKM 0.940 Reliabel
Literasi Keuangan 0.892 Reliabel

Cronbach Alpha
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Inklusi Keuangan 0.907 Reliabel
Keberlangsungan UMKM 0.927 Reliabel
Literasi Keuangan 0.855 Reliabel

85
Lampiran 8 R-Square
R-Square
Variabel R Square
Inklusi Keuangan 0.538
Keberlangsungan UMKM 0.668

86
Lampiran 9 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
Hipotesi Pengaruh Koefisien t- pvalue kesimpulan
s Variabel Jalur hitun
g
H1 Literasi 0.262 2.065 0.039 Terima H1
Keuangan >
Keberlangsungan
UMKM
H2 Literasi 0.733 9.429 0.000 Terima H2
Keuangan >
Inklusi Keuangan
H3 Inklusi Keuangan 0.606 4.701 0.000 Terima H3
>
Keberlangsungan
UMKM
H4 Literasi 0.444 4.695 0.0000 Terima H4
Keuangan >
Inklusi Keuangan
>
Keberlangsungan
UMKM

87
Lampiran 10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ni Km Tri Monica Permata Sari


NIM : 120211458
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi
Tempat, Tanggal Lahir : Negara, 05 Oktober 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Singosari No.1 Banjar Yehmekecir
Desa Dangintukadaya, Jembrana
Agama : Hindu
Golongan Darah : O
No. Handphone : 081353756978
Email : monicpermatasari05@gmail.com
Riwayat Pendidikan : TK Budi Utama (2007 – 2008)
SDN 3 Dangintukadaya (2008 – 2014)
SMPN 1 Negara (2014 – 2017)
SMAN 1 Negara (2017 – 2020)
Orang Tua : - Ayah : I Made Kariasa
-Ibu : Ni Made Dwi Sagitarini
Alamat : Jln Singosari No.1 Banjar Yehmekecir
Desa Dangintukadaya, Jembrana

Denpasar,...Desember 2023
Penulis

Ni Km Tri Monica Permata Sari


NIM 1.20.2.11422

88
Lampiran 11 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi
Bulan
N Agus-23 Sep-23 Okt-23 Nov-23 Des-23
KEGIATAN
o I II I I II I I II I I II I I II I
I I I V I I I V I I I V I I I V I I I V
1 Pengajuan Judul
2 Persetujuan Judul
Penerbitan SK Dosen
3
Pembimbing
4 Bimbingan Proposal
5 Pendaftaran Ujian Proposal
6 Ujian Proposal
7 Revisi Proposal
8 Pengesahan Proposal
9 Penyusunan Skripsi
10 Bimbingan Skripsi
11 Pendaftaran Ujian Skripsi
12 Ujian Skripsi
13 Revisi Skripsi
14 Pengesahan Skripsi

89

Anda mungkin juga menyukai