Anda di halaman 1dari 65

EFEKTIVITAS PENERAPAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA

(SISKEUDES) DALAM MENINGKATKAN AKUNTABILITAS


LAPORAN KEUANGAN DESA (STUDI KASUS PADA
DESA UWEDAKA-DAKA KECAMATAN LOBU
KABUPATEN BANGGAI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Pada Universitas Muhammadiyah Luwuk

Oleh :

GABRIELA MBAE

NPM : 19033029

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
2023

i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (Sarjana Akuntansi), baik di Universitas

Muhammadiyah Luwuk maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya

sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Luwuk, November 2023

Yang membuat pernyataan,

(Gabriela Mbae)
NPM. 19033029

ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Efektivitas Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa

(SISKEUDES) Dalam Meningkatkan Akuntabilitas

Laporan Keuangan Desa (Studi Kasus Pada Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai)

Nama Lengkap : Gabriela Mbae

NPM : 19033029

Program Studi : Akuntansi

Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik

Luwuk, .......November 2023

Disetujui untuk diujikan

Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II

SISWADI SULULING, SE.,M.Ak.,Ak.,CA.,ACPA YUSNI, SE.,M.Ak


NIDN. 0922077101 NIDN. 1609039101

MENGETAHUI

DEKAN Ketua Program Studi

Dr.WAHYUDIN RAHMAN, SE.,MM FITRIANI, S.Pd.,M.Ak


NIDN. 0901128104 NIDN. 0924039301

iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Efektivitas Penerapan Aplikasi Sistem

Keuangan Desa (SISKEUDES) Dalam

Meningkatkan Akuntabilitas Laporan

Keuangan Desa (Studi Kasus Pada Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

Kabupaten Banggai)

Nama Mahasiswa : Gabriela Mbae

NPM : 19033029

Program Studi : Akuntansi

Dasar Penetapan Tim Penguji : SK Dekan No.

Dasar Penetapan SK Yudisium : SK Dekan No.

Tanggal Lulus :

Telah diujikan Pada Tanggal …… November 2023


dan dinyatakan Memenuhi Syarat.
Dr. Wahyudin Rahman, SE., MM (Ketua) ( )

Fitriani, S.Pd., M.Ak (Sekretaris) ( )

Siswadi Sululing,SE.,M.Ak.,Ak.,CA.,ACPA (Anggota) ( )

Yusni, SE., M.Ak (Anggota) ( )

Lenny M. Possumah, SE., MM (Anggota) ( )

Mengetahui:
Dekan

Dr. WAHYUDIN RAHMAN, SE., MM


NIDN. 0901128204

iv
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena

anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya

penulis dapat menyelesaikan tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Luwuk.

Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada kedua orangtua Iriyani Daungga dan Alm.Tein Mbae yang

telah memberikan kasih sayang, nasehat, motivasi dan dukungan lahir maupun

batin serta do’a yang tiada henti penulis mendapatkan kemudahan dalam

menyelesaikan tugas – tugas akademik tepat pada waktunya.

Penulis telah menerima banyak bantuan dari Bapak Siswadi Sululing,

SE.,M.Ak.,Ak.,CA.,ACPA,C.,Ftax.,CIAP.,CQA dan Ibu Yusni, SE.,M.Ak selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II, atas segala bantuan dan bimbingan yang telah

diberikan penulis ucapkan banyak terima kasih.

Ucapan terimah kasih juga disampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Sutrisno K Djawa., SE., MM Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Luwuk

2. Bapak Dr. Wahyudin Rahman., SE., MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Luwuk

3. Kepada Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Luwuk

4. Ibu Fitriani.,S.Pd., M.Ak Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Luwuk

v
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Luwuk yang telah memberikan pengetahuan serta ilmu yang bermanfaat.

6. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa selama proses

penyusunan skripsi ini.

7. Terima kasih juga kepada teman-temanku Kak Ucy, Novita, Fatim, Agnes,

dan Leorencia yang sudah memberikan dukungan selama ini.

8. Teman-teman seperjuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Luwuk

angkatan 2019.

Kepada semua pihak yang berkenan memberikan bantuan, baik moril

maupun material hingga tulisan ini dapat diselesaikan, penulis tidak lupa

menyelesaikan terima kasih.

Akhirnya penulis mengharapkan kiranya pembaca berkenan memberikan

saran kontruktif agar ini dapat semakin diperbaiki mutunya.

Luwuk, ..... Oktober 2023

Penulis,

vi
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul.....................................................................................................i
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi................................................................ii
Halaman Persetujuan Skripsi..............................................................................iii
Halaman Pengesahan Skripsi.............................................................................iv
Kata Pengantar....................................................................................................v
Daftar Isi...............................................................................................................vii
Daftar Tabel.........................................................................................................ix
Daftar Gambar......................................................................................................x
Daftar Lampiran....................................................................................................xi
Abstrak..................................................................................................................xii
I. Pendahuluan...............................................................................................1
I.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
I.2. Rumusan Masalah.............................................................................5
I.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.......................................................6
II. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir.........................................................7
II.1. Tinjauan Pustaka................................................................................7
2.1.1 Efektivitas................................................................................. .7
2.1.2 Technologi Acepted Model (TAM).........................................…11
2.1.3 Akuntabilitas.............................................................................. 13
2.1.4 Konsep Desa............................................................................ 15
2.1.5 Gambaran Umum Aplikasi SISKEUDES.................................. 17
II.2. Kerangka Pikir....................................................................................21
III. Metode Penelitian........................................................................................23
III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................23
III.2. Jenis dan Sumber Penelitian..............................................................23
III.3. Metode Pengumpulan Data................................................................24
III.4. Metode Analisis Data.........................................................................26
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan..............................................................29
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penlitian....................................................29
4.2. Hasil Penelitian...................................................................................32
4.3. Pembahasan......................................................................................41

vii
V. Penutup.......................................................................................................61
5.1. Kesimpulan........................................................................................61
5.2. Saran.................................................................................................62
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Daftar Riwayat Hidup

viii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Laporan Realisasi APB Desa Uwedaka- Daka Kecamatan Lobu
Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2022........................................34

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Data Entri Perencanaan................................................................. 19

Gambar 2.2. Data Entri Penganggaran...............................................................19

Gambar 2.3. Data Entri Penatausahaan..............................................................20

Gambar 2.4. Data Entri Pelaporan......................................................................21

Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pemikiran............................................................22

Gambar 3.1. Komponen Dalam Analisa Data(Interactive Model)........................28

Gambar 4.1. Rencana APB Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu..................33


Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2022

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penelitian Terdahulu

Lampiran 2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan


Lobu Kabupaten Banggai

Lampiran 3 Data Pendidikan Perangkat Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu


Kabupaten Banggai

Lampiran 4 Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Uwedaka-Daka


Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai Tahun 2022

Lampiran 5 Batas Wilayah Desa Uwedaka-Daka

Lampiran 6 Hasil Wawancara Dengan Informan

Lampiran 7 Dokumentasi Informan Penelitian

Lampiran 8 Deskripsi Tugas Dan Fungsi Pemerintah Desa

Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian

xi
ABSTRAK

GABRIELA MBAE, Efektivitas Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa


(SISKEUDES) Dalam Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan Desa
(Studi Kasus Pada Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai).
Dibimbing oleh Siswadi Sululing dan Yusni.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan aplikasi sistem


keuangan desa dalam meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan Desa
Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai. Waktu penelitian dimulai
pada bulan juni sampai bulan agustus 2023. Metode penelitian yang digunakan
deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini adalah
kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa dan operator desa.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan aplikasi sistem
keuangan desa dilihat dari indikator keberhasilan program, keberhasilan sasaran,
kepuasan terhadap program, tingkat input dan output dan pencapaian tujuan
menyeluruh dapat dikatakan sudah efektif.

Kata Kunci: Efektivitas, Aplikasi SISKEUDES

xii
ABSTRACT

GABRIELA MBAE, Effectiveness of Implementing the Village Financial System


Application (SISKEUDES) in Increasing the Accountability of Village Financial
Reports (Case Study in Uwedaka-Daka Village, Lobu District, Banggai Regency).
Supervised by Siswadi Sululing and Yusni.

This research aims to determine the effectiveness of implementing the village


financial system application in increasing the accountability of financial reports in
Uwedaka-Daka Village, Lobu District, Banggai Regency. The research period
starts from June to August 2023. The research method used is descriptive
qualitative with data collection techniques through observation, interviews and
documentation. The informants in this research were the village head, village
secretary, village treasurer and village operator.
The results of this research can be concluded that the implementation of the
village financial system application seen from the indicators of program success,
target success, satisfaction with the program, level of input and output and
achievement of overall goals can be said to be effective.

Keywords: Effectiveness, SISKEUDES Application

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada sistem pemerintahan yang ada dan berlaku saat ini, desa

mempunyai peran yang strategis dan penting dalam membantu pemerintah

daerah dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, termasuk

pembangunan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

menjelaskan bahwa “Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan atau hak tradisional yang diakui

dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia”.

Undang-Undang Desa juga memberikan jaminan bahwa setiap desa

akan menerima dana dari pemerintah melalui anggaran Negara dan daerah

yang jumlah berlipat jauh di atas jumlah yang selama ini tersedia dalam

anggaran desa. Setiap desa diberikan tanggung jawab untuk menyusun

laporan keuangannya sendiri dan menyediakan informasi yang nantinya

dijadikan pedoman sebagai penyusun anggaran tahun berikutnya.

Pemerintah desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (Watulingas, Kalangi, dan Suwetja, 2019).

Pemerintah desa bertugas mengatur pelaksanaan kegiatan dan urusan

pemerintahan di desa yang dipilih oleh masyarakat untuk kepentingan

masyarakat. Salah satu tugas pemerintah desa adalah mengelola


2

keuangan desa. Saat ini untuk mengelola keuangan desa sudah disediakan

aplikasi yaitu aplikasi SISKEUDES yang diluncurkan oleh Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang efektif

dan relevan terkait seluruh transaksi keuangan dan kegiatan ekonomi

selama proses operasional. Untuk menjadikan desa yang lebih baik, maju,

mandiri dan sejahtera haruslah melakukan kewajiban yaitu pengelolaan

keuangan desa dengan baik pula agar tidak terjadinya kecurangan dan

penyelewengan dalam pengelolaan anggaran desa. Kemudian diperlukan

adanya akuntabilitas sebagai bentuk keterbukaan pemerintah desa dalam

pengelolaan keuangan dalam rangka menciptakan kinerja pemerintah yang

semakin baik.

Kualitas laporan keuangan yang disajikan adalah salah satu bentuk

dari penilaian kinerja pemerintah desa, selain itu sumber daya manusia

yang dimiliki seperti kekayaan milik desa dan pengelolaan keuangan

harapannya dapat lebih mandiri karena menjadi peran dan kewajiban serta

bertanggungjawab untuk diterapkan dengan berprinsip kepada

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dengan baik pula agar tidak

terjadinya kecurangan dan penyelewengan dalam pengelolaan anggaran

desa. Kemudian diperlukan adanya akuntabilitas sebagai bentuk

keterbukaan pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan dalam rangka

menciptakan kinerja pemerintah yang semakin baik.

Perwujudan akuntabilitas menumbuhkan kepercayaan publik terhadap

kinerja keuangan pemerintah, saat ini telah menjadi isu yang penting di

dalam pengelolaan keuangan negara. Pengelolaan keuangan desa juga


3

semakin dituntut untuk dapat mewujudkan akuntabilitas, namun dalam

kenyataannya di lapangan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa masih

dapat dikatakan rendah. Rendahnya akuntabilitas kepada masyarakat

inilah yang mengakibatkan kegagalan administrasi, miskin keputusan politik

dan tingginya tindakan korupsi.

Faktor penghambat yang menjadi kendala dalam pengelolaan

keuangan desa diantaranya sumber daya manusia yang kurang

mendukung misalnya kurang mempublikasikan keuangan kepada

masyarakat secara luas dan kemungkinan potensi penyelewengan dana

masih cukup tinggi. Bercermin dari problematika yang ada, maka

pemerintah melalui Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

menciptakan suatu aplikasi keuangan desa yang tujuannya memudahkan

aparatur desa dalam melaporkan keuangan sehingga dapat menghasilkan

laporan keuangan yang berkualitas. Aplikasi tersebut adalah aplikasi

SISKEUDES yang merupakan alat bantu diperuntukkan untuk pemerintah

desa dalam pengelolaan keuangan desa mulai dari tahap perencanaan,

penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan, serta memiliki sistem

pengendalian internal yang melekat dan efektif dalam menghasilkan

informasi keuangan, hal ini tentunya akan memberikan rasa nyaman bagi

pengelola keuangan di desa dalam mewujudkan akuntabilitas pengelolaan

keuangan desa.

Aplikasi SISKEUDES telah diberlakukan untuk seluruh desa di

Indonesia mulai tahun 2016, di mana penerapannya tersebut secara

bertahap. Pemerintah meminta Gubernur dan Bupati untuk


4

memfasilitasi penerapan dan pemanfaatan aplikasi tersebut seperti

diadakannya pelatihan berupa sosialisasi dan bimbingan teknis. Begitu

juga Desa Uwedaka-Daka adalah salah satu desa di Kecamatan Lobu

yang sudah menerapkan sistem dalam pengelolaan keuangan, yaitu

aplikasi SISKEUDES sejak tahun 2019, namun baru dilaksanakan di tahun

2020 sampai dengan saat ini. Sistem ini membantu pemerintah Desa

Uwedaka-Daka dalam mengelola keuangan desa mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, hingga

pertanggungjawaban keuangan desa harus sesuai dengan peraturan yang

ada. Sebelum adanya aplikasi SISKEUDES ini pemerintah Desa

Uwedaka-Daka membuat laporan keuangannya secara manual, namun

cara tersebut dianggap kurang efektif dalam penyusunan laporan

keuangan.

Hal ini yang menyulitkan pemerintah kabupaten atau kota dalam

mengevaluasi APBDes dan laporan keuangan desa. Selain itu, ada ratusan

desa yang menggunakan aplikasi yang dibeli dari pengembang swasta,

yang tidak diperbarui untuk memenuhi standar-standar regulasi. Dalam

operasionalnya aplikasi ini harus membutuhkan perangkat komputer dan

koneksi internet yang mendukung, namun di Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai sendiri koneksi internet pun masih

dikategorikan tergolong cukup susah berhubung lokasinya yang belum

memiliki tower jaringan telkomsel, kemudian pemahaman dari pemerintah

desa dan juga masyarakat terkait teknologi dan informasi masih tergolong

rendah. Sumber daya manusia yang ada di Desa Uwedaka-Daka tersebut

juga dapat dikatakan kurang mampu mengadopsi teknologi di setiap unit


5

pemerintahan desa. Sedangkan sumber daya manusia sangat

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

Selain itu, setiap tahunnya terdapat perubahan versi dalam aplikasi ini,

di mana itu dirasa sulit bagi operator desa untuk mengikuti dari awal

mengaplikasikannya. Meskipun diadakan pelatihan kembali namun rasanya

kurang efektif ketika operator mulai menguasai versi tersebut dan setahun

kemudian mengalami perubahan lagi. Melihat kondisi di desa tersebut

sangat memungkinkan ketidak efektifan dalam penerapan aplikasi

SISKEUDES, dan jika penerapannya tidak efektif bagaimana kemudian

peran dari aplikasi tersebut dan bagaimana pemerintah desa dapat

mengelola keuangannya dengan baik. Sedangkan dari pemerintah desa

dituntut untuk dapat memberikan informasi yang akuntabilitas. Penulis

hendak menganalisis efektivitas penerapan aplikasi sistem keuangan desa

utamanya dalam meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penerapan Aplikasi

SISKEUDES Dalam Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan

Desa (Studi Kasus Pada Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

Kabupaten Banggai)”

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana efektivitas

penerapan aplikasi SISKEUDES dalam meningkatkan akuntabilitas laporan

keuangan Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai?


6

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas

penerapan aplikasi SISKEUDES dalam meningkatkan akuntabilitas

laporan keuangan Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten

Banggai.

1.3.2.Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagi Pihak Fakultas, sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan Studi pada Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Luwuk.

2. Bagi Pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu,

penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi aparatur Desa

Uwedaka-Daka untuk senantiasa meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan tentang aplikasi sistem keuangan desa agar terbiasa

dalam penerapan aplikasinya.

3. Bagi Penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang efektivitas penerapan aplikasi sistem

keuangan desa.

6
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif, di mana kata efektif berasal dari

bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Efektivitas memiliki

arti keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika

hasil kegiatan semakin mendekati tujuan, berarti makin tinggi

efektivitasnya, begitu pula sebaliknya (Agustina, 2020). Menurut Syam

(2020) efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output

(keluaran) yang dicapai dengan output yang diharapkan dari jumlah

input (masukan) dalam suatu perusahaan atau seseorang.

Pengertian efektivitas menurut Astuti (2019) yaitu tercapainya

tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan,

waktu yang ditetapkan dan personil yang ditentukan. Efektivitas

dikatakan berhasil dilihat dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah

ditetapkan. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan

dan sasaran. Menurut Siregar., et al (2017) “Efektivitas berkaitan

dengan pencapaian tujuan yang telah ditentukan, semakin tinggi tingkat

efektivitas sebuah anggaran, semakin tinggi tingkat keberhasilan sebuah

organisasi dalam menjalankan program yang telah ditentukan”.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas

merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi agar

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam organisasi tersebut dapat


8

terealisasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan

sebelumnya sehingga mencapai hasil yang baik. Efektivitas dapat

terealisasi maksudnya keefektifan menerapkan aplikasi SISKEUDES

dalam pengelolaan keuangan desa.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas

adalah kemampuan untuk memilih tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran

yang tepat dan mencapainya. Karena itu efektivitas menunjuk pada

kaitan antara output atau apa yang sudah dicapai atau hasil yang

sesungguhnya dicapai dengan tujuan atau apa yang sudah ditetapkan

dalam rencana atau hasil yang diharapkan. Suatu organisasi dikatakan

efektif jika output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang

diharapkan.

Pengukuran efektivitas secara umum menurut Campbell J.P (dalam

Mutiarin 2018) dapat dilihat dari:

1. Keberhasilan Program

Penerapan aplikasi SISKEUDES dilihat dari ketersediaan

sumber daya manusia dan sarana prasarana yang ada di desa

sudah mampu untuk menerapkan aplikasi SISKEUDES. Untuk

mengukur indikator keberhasilan program ini yaitu dengan melihat

sumber daya manusia (SDM) yang ada di Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai, serta sarana dan prasarana

yang mendukung penerapan dari aplikasi sistem keuangan desa

tersebut.

2. Keberhasilan Sasaran

8
9

Penerapan aplikasi SISKEUDES dapat membantu pemerintah

dalam meningkatkan pengelolaan keuangan desa menjadi lebih

efisien dapat dilihat dari adanya peningkatan kinerja dari pemerintah

sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi SISKEUDES.

Untuk mengukur keberhasilan sasaran ini, dapat dilihat dari

dengan adanya aplikasi sistem keuangan desa ini dalam

meningkatkan tata kelola keuangan desa di Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai, menjadi lebih efisien.

3. Kepuasan Terhadap Program

Kepuasan merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada

keberhasilan program dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

Kepuasan dirasakan oleh para pengguna terhadap kualitas produk

atau jasa yang dihasilkan. Semakin berkualitas produk dan jasa

yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pengguna

semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi

lembaga.

Untuk mengukur kepuasan terhadap program ini, dapat dilihat

dari kepuasan pihak pemerintah desa dengan hasil laporan

keuangan yang dibuat melalui aplikasi SISKEUDES. Caranya

dengan melihat adanya penerapan aplikasi SISKEUDES ini dalam

membantu memberikan dampak yang efektif dan hasil yang

maksimal untuk pekerjaan yang berkaitan dengan keuangan desa,

sehingga pemerintah desa merasa puas dan terbantu dengan

adanya program atau aplikasi SISKEUDES ini. Selain dari pihak

pemerintah Desa Uwedaka-Daka, masyarakat Desa Uwedaka-Daka


10

juga merasa puas dengan adanya aplikasi SISKEUDES ini

keuangan desa bisa transparan dan akuntabel.

4. Tingkat Input dan Output

Penerapan aplikasi SISKEUDES data yang sudah di entry/di

input ke dalam aplikasi SISKEUDES yaitu data perencanaan,

pengganggaran, penatausahaan, dan pelaporan semua itu

berisikan data kegiatan pelaksanaan program-program satu tahun

yang telah dilaksanakan oleh pemerintah yang nantinya akan

menjadi output yaitu hasil capaian kerja dari program tersebut.

Untuk mengukur tingkat output dan input dari aplikasi

SISKEUDES ini, dapat diukur dari kecepatan waktu penyelesaian

laporan keuangan desa menggunakan aplikasi SISKEUDES dan

dapat dilihat juga dari penginputan data perencanaan,

penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan yang disusun

berdasarkan RPJMDesa, dan RKPDesa. Semua itu berisikan data

kegiatan pelaksanaan program-program yang akan atau telah

direalisasikan oleh Desa Uwedaka-Daka selama satu tahun.

Caranya dengan melihat aplikasi SISKEUDES ini dalam membantu

mengefisienkan waktu, dalam penginputan laporan keuangan desa

dan hasil capaian kerja dari program desa selama satu tahun.

Sehingga pekerjaan lebih efektif dan hasilnya juga maksimal.

5. Pencapaian Tujuan Menyeluruh

Tujuan dalam aplikasi SISKEUDES adalah membantu

pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan desa menjadi lebih

baik lagi, seperti laporan perencanaan, laporan penganggaran,

10
11

laporan penatausahaan, dan laporan pembukuan.

Untuk mengukur pencapaian tujuan menyeluruh dari aplikasi

SISKEUDES ini, dapat dilihat dari keoptimalan aplikasi SISKEUDES

ini sendiri dalam membantu pembuatan laporan keuangan Desa

Uwedaka-Daka dan laporan lainnya. Caranya dengan melihat

adanya penerapan aplikasi SISKEUDES ini, dapat menghasilkan

laporan keuangan desa yang akuntabel, partisipatif, dan transparan.

Sehingga, pemerintah desa bisa menata dan mengelola keuangan

desa secara rinci, tepat dan akurat. Pelaporan keuangan desa

kepada pusat juga dapat dilakukan dengan tertib.

2.1.2.Technologi Acepted Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM), yang diperkenalkan oleh Davis

pada tahun 1989 adalah suatu adaptasi dari Theory of Reasoned Action

(TRA) yang dikhususkan untuk memodelkan penerimaan pemakai (user

acceptance) terhadap teknologi. Model ini dikembangkan kembali oleh

beberapa peneliti seperti Szajna (1994), Igbaria et al. (1995) dan

Venkatesh dan Davis (2000). TAM mempunyai lima konstruk utama yaitu :

Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Attitude toward using,

Intention to Use dan Actual Use (Oktapiani et al., 2020). Modifikasi model

TAM dilakukan oleh Venkantesh dengan menambahkan variable trust

dengan judul Trustenhanced Technology Acceptance Model, yang meneliti

tentang hubungan antar variabel TAM dan trust. Modifikasi TAM lain yaitu

Trust and Risk in Technology Acceptance Model (TRITAM) dilakukan oleh

Lui and Jamieson menggunakan variabel kepercayaan dan resiko bersama

variabel TAM.
12

Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan

teknologi komputer, diantaranya yang tercatat dalam berbagai literatur dan

referensi hasil riset di bidang teknologi informasi adalah seperti TRA,

Theory of Planed Behaviour (TPB), dan TAM merupakan salah satu model

penelitian yang paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi

informasi, karena model penelitian ini lebih sederhana dan mudah

diterapkan.

Model penelitian TAM dikembangkan dari berbagai perspektif teori.

Pada awalnya teori inovasi difusi yang merupakan teori yang paling

mendominasi penerimaan dan berbagai model penerimaan teknologi.

Difusi adalah proses suatu informasi yang dikomunikasikan melalui saluran

tertentu secara berkesinambungan kepada anggota dalam sebuah sistem

sosial. Sedangkan inovasi adalah ide, praktek, atau obyek yang

dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau unit adopsi

yang lain. TAM mempunyai tujuan menjelaskan dan memprediksikan

penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi. TAM merupakan

pengembangan TRA dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap

teknologi. TAM adalah sebuah teori yang dirancang untuk menjelaskan

bagaimana pengguna mengerti dan menggunakan sebuah teknologi

informasi.

Seiring perkembangan waktu, model TAM telah banyak mengalami

modifikasi. Venkatesh dan Davis 1996 telah menyatakan eliminasi variabel

sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) pada bentuk original

TAM. Serta konstruk sikap terhadap penggunaan ini tidak dimasukkan

12
13

sebab tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat perilaku (Burch

dan Grudnitski dalam (Fauzi, 2019).

2.1.3.Akuntabilitas

1. Pengertian Akuntabilitas

Kata akuntabilitas berasal dari bahasa inggris accountability yang

berarti keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Itulah sebabnya,

akuntabilitas menggambarkan suatu keadaan atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya, akuntabilitas adalah

pemberian informasi dan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan

kinerja finansial kepada pihak–pihak yang berkepentingan (Purba dan

Amrul, 2018).

Akuntabilitas ialah kewajiban untuk memberikan pertanggung

jawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas

dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab pengambil keputusan

kepada pihak yang telah memberi amanah untuk meminta

pertanggungjawaban. Faktor utama untuk mewujudkan akuntabilitas

adalah dengan penyajian laporan keuangan yang relevan, andal, mudah

dipahami, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik Mardiasmo

dalam (Hardiningsih et al. 2019).

2. Jenis-Jenis Akuntabilitas

Menurut Mardiasmo (2018) akuntabilitas dibagi menjadi 2 jenis

yaitu:

a. Akuntabilitas Vertikal

Merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada

otoritas yang lebih tinggi. Misalnya, pertanggung jawaban unit-unit


14

kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pemerintah daerah kepada

pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada MPR. Setiap

petugas publik baik individu maupun kelompok secara bertahap

memberikan pertanggungjawabannya kepada atasannya mengenai

perkembangan kinerja atau hasil pelaksanaan kegiatan secara

terstruktur maupun sewaktu-waktu bila diperlukan.

b. Akuntabilitas Horizontal

Merupakan pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Setiap lembaga negara baik pemerintah daerah maupun pemerintah

pusat untuk memberikan pertanggungjawabannya atas semua

amanat yang diterima dan dilaksanakannya untuk diberitahukan

kepada masyarakat.

2.1.4.Konsep Desa

1. Pengertian Desa

Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta yaitu

deca yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Desa

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengurus rumah tangganya berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat

yang diakui dalam pemerintah nasional dan berada di Daerah

Kabupaten.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah

pasal 1, menerangkan bahwa desa adalah desa dan adat atau yang

disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

14
15

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa adalah suatu wilayah yang memiliki suatu serangkaian

peraturan-peraturan yang ditetapkan sendiri, serta berada di wilayah

pimpinan yang dipilih dan ditetapkan sendiri. Sedangkan pemerintah

berdasarkan Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 6

menyebutkan bahwa pemerintahan permusyawaratan dalam mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakat setempat harus berdasarkan

asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem pemeritahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Wewenang Desa

Sesuai yang tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 6 tahun

2014 tentang desa, desa memiliki wewenang yaitu:

a. Menyelenggarakan urusan pemerintah yang sudah ada berdasarkan

hak asal usul desa.

b. Menyelenggarakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan

Kabupaten atau Kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa,

yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapat

meningkatkan pelayanan masyarakat.

c. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan

pemerintah kabupaten/kota.

d. Urusan pemerintah lainnya yang oleh peraturan perundang-

undangan diserahkan kepala desa.


16

3. Pemerintahan Desa

Pemerintah desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa merupakan penyelenggara urusan pemerintah dan

kepentingan setempat dalam sistem pemerintah Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Pemerintah desa dijalankan oleh kepala desa

dengan dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur penyelenggara

pemerintah desa. Dalam pelaksanaannya kepala desa dibantu oleh

Pelaksana Pengelola Keuangan Desa (PPKD). Pelaksana Pengelola

Keuangan Desa (PPKD) juga harus ditetapkan dengan keputusan

kepala desa sehingga dalam menjalankan tugasnya dan memiliki

tanggung jawab yang mengikat, Pelaksana Pengelola Keuangan Desa

(PPKD) berasal dari unsur perangkat desa yang terdiri dari sekretaris

desa, kepala urusan dan kepala seksi.

2.1.5. Gambaran Umum Aplikasi SISKEUDES

Aplikasi tata kelola keuangan desa ini pada awalnya dikembangkan

oleh Perwakilan BPKP Sulawesi Barat sebagai proyek pencontohan

dilingkungan BPKP pada bulan Mei 2015. Aplikasi ini telah di

implementasikan secara pertama kali pada Pemerintah Kabupaten

Mamasa pada bulan Juni 2015.

Keberhasilan atas pengembangan aplikasi ini selanjutnya diserahkan

kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan

Keuangan Daerah setelah melewati tahapan Quality Assurannce (QA) oleh

Tim yang telah ditunjuk. Terhitung mulai tanggal 13 Juli 2015 aplikasi

keuangan desa ini telah diambil alih penanganannya oleh Deputi

Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP Jakarta.

16
17

Aplikasi SISKEUDES menggunakan database Microsoft Access

sehingga lebih portable dan mudah diterapkan oleh pengguna aplikasi

yang awan sekalipun. Secara teknis transaksi keuangan desa termasuk

dalam kelompok skala kecil, sehingga lebih tepat ditangani secara mudah

dengan database acces ini. Penggunaan aplikasi dengan menggunakan

database SQL Server hanya dikhususkan untuk tujuan tertentu atau

volume transaksi sudah masuk dalam kategori skala menengah.

Penggunaan aplikasi keuangan desa harus mendapatkan persetujuan

BPKP selaku pengembang aplikasi ini. Pemerintah daerah dapat

mengajukan permohonan penggunaan aplikasi ini kepada perwakilan

BPKP setempat. Pengajuan penggunaan aplikasi agar dikoordinasikan

oleh Pemerintah Daerah sehingga dapat diterapkan pada seluruh desa

yang ada pada pemerintah daerah yang bersangkutan.

Persetujuan penggunaan aplikasi ini dilakukan dengan cara

memberikan kode validasi dan sml pemda yang dikeluarkan secara resmi

oleh BPKP. Kehadiran aplikasi SISKEUDES ini tentu sangat diharapkan

dan membantu para kepala desa dalam mengelola dan

mempertanggungjawabkan keuangan desa menjadi lebih mudah, efisien

dan tepat waktu.

Dalam pengoperasian aplikasi SISKEUDES modul atau menu yang

digunakan oleh pemerintah desa dalam melakukan tahap pengelolaan

dana desa melalui aplikasi SISKEUDES yaitu data input yang terdiri dari:

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan adalah upaya aparatur desa untuk membuat arah

kebijakan yang dilakukan pada sebuah desa dan untuk menentukan hal-
18

hal yang ingin dicapai. Dalam tahap ini pemerintah desa akan

melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat desa

terkait kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Gambar 2.1 Data Entri Perencanaan

RPJM Desa maupun RKP Desa disusun berdasarkan hasil

kesepakatan dalam musyawarah desa yang pelaksanaannya dilakukan

sekitar bulan september dan oktober sebelum tahun berjalan.

2. Tahap Penganggaran

Proses penganggaran dilakukan pada saat setelah ditetapkannya

perencanaan program kerja yang nantinya akan dijalankan di awal

tahun. Proses dari penganggaran ini sendiri menyesuaikan dengan

tahapannya, yang di dalamnya membahas termasuk penggunaan dana

APBDes, baik di kelompok masyarakat, di perangkat desa, kader dan

BLT.

Gambar 2.2 Data Entri Penganggaran

18
19

3. Tahap Penatausahaan

Penatausahaan keuangan desa dilakukan oleh operator,

pemerintah desa, dan kemudian pelaksana kegiatan yang membidangi

seperti bantuan-bantuan kelompok yaitu Kesra (kepala seksi

kesejahteraan). Pada tahap ini adalah proses melakukan pencatatan

terhadap seluruh transaksi yang ada berupa penerimaan dan

pengeluaran serta melakukan pencatatan secara sistematis dan

kronologis atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi ke dalam

aplikasi SISKEUDES.

Gambar 2.3 Data Entri Penatausahaan

4. Tahap Pelaporan atau Pertanggungjawaban

Pelaporan adalah bentuk pertanggungjawaban aparatur desa

terhadap apa yang telah disepakati dari awal musyawarah sampai di

penetapan yang nantinya akan di tindaklanjuti. Yang melaksanakan

pelaporan adalah kepala desa, kemudian bendahara. Dalam pelaporan

ini terdapat beberapa macam pelaporan, yaitu laporan realisasi yang

dilakukan setiap akhir semester bertahap dan laporan akhir tahun. Untuk

laporan keuangan yang telah dihasilkan dari proses pengelolaan

keuangan desa sebagai laporan pertanggungjawaban sudah dihasilkan

maka Kepala Desa wajib untuk melaporkan kepada pihak yang

berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan


20

pertanggungjawaban secara terbuka.

Gambar 2.4 Data Entri Pelaporan

2.2. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan di Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

Kabupaten Banggai yang merupakan salah satu desa yang telah

menerapkan aplikasi sistem keuangan desa, pemerintah Desa Uwedaka-

Daka dalam pengoperasian aplikasi SISKEUDES sudah dibantu dengan

pedoman penggunaan aplikasi SISKEUDES sehingga pemerintah desa

dapat menerapkan aplikasi SISKEUDES dengan baik dan benar. Pada

pengoperasian aplikasi SISKEUDES modul atau menu yang digunakan

oleh pemerintah desa dalam melakukan tahap pengelolaan dana desa

terdiri dari tahap perencanaan, tahap penganggaran, tahap penatausahaan

dan tahap pelaporan. Dari laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi

SISKEUDES, selanjutnya penulis akan menganalisis apakah aplikasi

SISKEUDES yang diterapkan di Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

Kabupaten Banggai sudah efektif atau tidak dalam meningkatkan

akuntabilitas laporan keuangan Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

Kabupaten Banggai.

20
21

Desa Uwedaka-Daka

Pemerintahan Desa Uwedaka-Daka

Aplikasi SISKEUDES

Pedoman Penggunaan
Aplikasi SISKEUDES

Penerapan Aplikasi Sistem


Keuangan Desa (SISKEUDES)

Keberhasilan Keberhasilan Kepuasan Tingkat Input dan Pencapaian Tujuan


Program Sasaran Terhadap Program Output Secara Menyeluruh

Efektivitas Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) Dalam


Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan di Desa Uwedaka-Daka
Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai

Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pikir


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu,

Kabupaten Banggai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

penerapan aplikasi SISKEUDES pada pengelolaan keuangan desa dalam

meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan desa. Waktu pelaksanaan

penelitian dimulai bulan Juni sampai Agustus 2023.

3.2. Jenis Dan Sumber Data

3.2.1.Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data kualitatif untuk menjelaskan

suatu fenomena secara mendalam. Menurut Sugiyono (2018) metode

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi ilmiah

(eksperimen) di mana penulis sebagai instrumen, teknik

pengumpulan data dan di analisis yang bersifat kualitatif lebih

menekan pada makna.

3.2.2.Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu:

1. Data primer yaitu, sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari informan yang diinginkan oleh penulis baik melalui

pengumpulan data di lapangan maupun wawancara. Adapun

informan dari penelitian ini yaitu operator desa, kepala desa,

sekretaris desa, dan bendahara desa. Melalui wawancara tentang

efektivitas penerapan aplikasi SISKEUDES pada pengelolaan


23

keuangan desa dalam meningkatkan akuntabilitas laporan

keuangan desa. Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data dikumpulkan sendiri oleh penulis langsung dari sumber

pertama atau tempat objek penelitian yang dilakukan.

2. Data sekunder yaitu, data yang diperoleh bukan secara langsung

dari sumbernya. Artinya data yang diambil berasal dari sumber

tertulis seperti buku, majalah ilmiah, dan dokumen-dokumen dari

pihak yang terkait dengan efektivitas penerapan aplikasi

SISKEUDES terhadap pengelolaan keuangan Desa dalam

meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan desa dan sumber

yang diambil juga berasal dari artikel, jurnal penelitian ilmiah yang

dipublikasikan sebelumnya. Menurut Sugiyono (2018:456) Data

sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Metode Wawancara

Menurut Sugiyono (2018) wawancara adalah metode pengumpulan

data apabila penulis ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila penulis

ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dan jumlah respondenya

sedikit atau kecil. Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang akan
24

digunakan adalah wawancara terpimpin (guided interview), artinya

dalam melaksanakan wawancara, penulis akan membawa sederetan

pertanyaan lengkap dan terperinci sesuai dengan pedoman wawancara.

Adapun wawancara akan ditujukan kepada informan yang sudah

ditetapkan sebelumnya yaitu kepala desa, sekretaris desa, bendahara

desa dan operator SISKEUDES Desa Uwedaka-Daka (selaku informan

kunci).

2. Metode Observasi

Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang,

tetapi juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi

penulis dapat belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Observasi ini dilakukan guna untuk mengetahui secara langsung dan

tidak langsung terkait penerapan aplikasi SISKEUDES dalam

pengelolaan keuangan di Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

Kabupaten Banggai.

3. Metode Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018) dokumentasi adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperolah data dan informasi dalam bentuk buku,

arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi ini

merekam semua hasil wawancara dan keterangan yang diberikan oleh

informan. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian adalah

dokumen pengelolaan keuangan desa (perencanaan, penganggaran,

24
25

penatausahaan, pelaporan), dan dokumen lainnya yang merupakan

bagian dari SISKEUDES.

3.4. Metode Analisis Data

Miles dan Huberman dalam buku Sugiyono (2018:246) analisis data

dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Miles dan Huberman menawarkan pola umum analisis

dengan mengikuti model interaktif sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dari pengamatan atau observasi,

wawancara dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan, yang

terdiri dari dua bagian, yaitu: Pertama, catatan kasus yang merupakan

catatan tentang apa yang diamati, didengar, dilihat dan dialami sendiri

oleh penulis secara alami atau apa adanya dari lapangan tanpa ada

pendapat dan tafsiran dari penulis. Kedua, catatan reflektif yang

merupakan catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat dan tafsiran

penulis tentang fenomena yang baru saja dijumpai, dalam catatan

refleksi, penulis mulai melakukan penarikan kesimpulan awal yang

bersifat sementara dan baru pada data secara sendiri-sendiri.

Disamping itu dalam catatan lapangan dibuat rencana untuk kegiatan

pengumpulan data pada tahap berikutnya.


26

b. Reduksi Data (Penggabungan Data)

Data yang dicatat dalam catatan lapangan yang jumlahnya banyak

akan mempersulit penarikan kesimpulan, maka perlu dipersingkat,

dirangkum dan dipilih data yang penting dan berkaitan langsung dengan

pokok persoalan kegiatan ini disebut reduksi data. Reduksi data

dilakukan dengan hati-hati dan diulang terus untuk menghindari

kemungkinan terjadi kekeliruan dalam mereduksi, karena dapat saja

data yang ternyata penting dan perlu, tetapi direduksi, dan data yang

tidak penting justru tidak direduksi.

c. Penyajian Data

Data yang telah direduksi, perlu disajikan dalam bentuk tulisan yang

disusun secara sistematik, atau dibuat matrik, grafik atau tabel, supaya

mudah dilihat dan dipahami hubungannya antara satu data dengan

lainnya, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.

d. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan selama penelitian berlangsung.

Data yang diperoleh sejak awal penelitian sudah mulai ditafsirkan dan

diambil kesimpulannya. Perilaku etik data masih sedikit jumlahnya,

kesimpulan yang ditarik masih belum jelas, makin banyak data yang

didapat, maka kesimpulan akan makin jelas. Apabila kesimpulan dirasa

masih kurang mantap, maka penulis perlu kembali mengumpulkan data

di lapangan. Keempat komponen tersebut berinteraksi satu sama lain

dan merupakan siklus dan dapat digambarkan pada berikut ini.

26
27

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisa Data (interactive Model)


28

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1.Sejarah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten

Banggai

Uwedaka-Daka adalah desa yang mayoritas penduduknya dari

suku saluan, yang menurut orang-orang tua bahwa terbentuknya Desa

Uwedaka-Daka adalah mulai dari perjalanan dua orang bersaudara

yaitu Talenga dan Tasia. Perjalanan kedua orang bersaudara tersebut

adalah untuk mencari garam, berhubung di tempat mereka tidak ada

garam karena bertempat tinggal dipegunungan Pagimana. Secara

hirarki nama Uwedaka-Daka diambil dari bahasa saluan yang artinya

air yang sangat besar, yang sebelumnya Uwedaka-Daka memiliki

imbuhan koma yaitu Uwe’daka-Daka yang artinya rotan besar. Dengan

perjalanan dua orang bersaudara yaitu Talenga dan Tasia, maka

mereka melewati Desa Uwedaka-Daka yang saat itu belum

berpenghuni. Pada saat itu Tasia ingin menetap, sedangkan Talenga

tetap melanjutkan perjalanan sampai ke tompotika.

Sejak Tasia menetap, maka mulailah orang ramai untuk bertempat

tinggal dan bermukim sehingga pada tahun 1818 terbentuk satu

perkampungan yang kemudian Tasia menamakan kampung Minanga

yang diambil dari kisah perjalanannya untuk mencari garam di laut.

Pada tahun 1819 terjadi peperangan antara Tobelo dengan

masyarakat Minanga yang dipimpin langsung oleh Talenga yang

akhirnya peperangan tersebut dimenangkan oleh masyarakat


29

Minanga. Pada masa penjajahan Belanda yaitu pemerintahan Duder

Deling Of Poso, nama Minanga diganti menjadi Uwe’Daka-Daka yang

artinya rotan besar. Saat itu masyarakat setempat mengucapkan

Uwe’Daka-Daka dan sampai sekarang ucapan itu tetap digunakan,

dan berganti menjadi Uwedaka-Daka. Berdasarkan data BPS tahun

2004 Desa Uwedaka-Daka merupakan desa swakarya dan

berdasarkan tipe desa, maka Desa Uwedaka-Daka sangat cocok untuk

pengembangan bagian perlandangan.

4.1.2.Visi dan Misi Desa Uwedaka-Daka

a. Visi

Makna operasional visi yang diinginkan oleh seluruh elemen

masyarakat Desa Uwedaka-Daka adalah sebagai berikut:

- Desa Perkebunan, artinya Desa Uwedaka-Daka pada akhir

periode perencanaan diharapkan menjadi desa yang memiliki

usaha perkebunan yang selalu unggul dengan dukungan

sarana dan prasarana yang cukup memadai.

- Sejahtera, adalah keinginan masyarakat Desa Uwedaka-Daka

yang ingin diwujudkan sampai akhir periode, sebagai akibat

dari usaha perkebunan yang unggul.

- Tahun 2022, adalah tahun akhir perencanaan yang ditentukan

untuk dapat mewujudkan visi tersebut.

b. Misi

Untuk dapat mencapai visi yang telah dicanangkan oleh

segenap elemen masyarakat Desa Uwedaka-Daka serta


30

memberikan dorongan semangat membangun desa yang lebih

terarah dan terpadu, maka misi yang ditemban adalah:

a) Meningkatkan rasa kenyamanan masyarakat untuk mewujudkan

desa yang aman dari perselisihan dan kesalahpahaman

diberbagai bidang sehingga terwujud kehidupan yang harmonis,

mempunyai toleransi dan solidaritas serta saling menghormati

dalam kehidupan beragama dan budaya di Desa Uwedaka-Daka.

b) Meningkatkan mutu kehidupan masyarakat yang layak dan sehat

untuk mencapai kesehatan dalam berbagai aspek kehidupan,

dalam aspek sosial dan budaya, aspek berpikir, aspek berkata-

kata, dan aspek bertindak.

c) Meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat menciptakan

Desa Uwedaka-Daka yang bersih dan rapih.

d) Meningkatkan pemahaman tentang PINASA (Pia Na Sampah

Ala) demi terwujudnya Desa Uwedaka-Daka ke depan sebagai

desa yang indah, sesuai dengan program Bupati Banggai.

e) Mengutamakan musyawarah dan Mufakat, Kerjasama, Kejujuran

dan Keadilan serta Keterbukaan dalam kehidupan baik sebagai

pemerintah desa maupun sebagai bermasyarakat secara umum.

4.2. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan penulis di kantor Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu, dalam penerapan aplikasi sistem keuangan desa,

efektivitas di ukur dengan menggunakan indikator:

30
31

4.2.1.Keberhasilan Program

Yang dimaksud keberhasilan program di sini adalah ketersediaan

sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada di Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu dalam mendukung penerapan

aplikasi SISKEUDES ini. Apakah pemerintah desa sudah berhasil

dalam menerapkan aplikasi SISKEUDES, sehingga tujuan dari

penerapan aplikasi SISKEUDES ini tercapai dengan semestinya.

Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, penulis melakukan wawancara

kepada Bapak Rivaldy Panigoro selaku operator desa, beliau

menyatakan bahwa:

“Dalam penerapan aplikasi SISKEUDES ini ketersediaan sumber


daya manusia yang ada di Desa Uwedaka-Daka dapat dikatakan
belum merata, artinya masih banyak masyarakat dan pemerintah desa
yang memiliki pendidikan terakhir yang masih tergolong rendah.
Namun untuk operator dari aplikasi ini sendiri mampu mengoperasikan
komputer sehingganya dalam penerapan aplikasi ini masih dapat
berjalan dengan baik, untuk sarana dan prasarana yang ada di Desa
Uwedaka-Daka sudah tersedia dalam mendukung penerapan aplikasi
SISKEUDES”.

Berdasarkan hasil analisis data melalui wawancara di atas dalam

hal keberhasilan program, penerapan aplikasi SISKEUDES dalam

penyusunan laporan keuangan desa dapat dikatakan sudah berhasil

dan efektif. Hal ini karena dalam penerapan aplikasi ini, operator desa

sudah mampu menjalankan aplikasi dengan baik. Untuk sarana dan

prasarana yang ada di desa sudah tersedia, sehingganya dapat

mendukung untuk penerapan aplikasi SISKEUDES sesuai dengan

peraturan yang ada.


32

4.2.2.Keberhasilan Sasaran

Keberhasilan sasaran ini dapat dilihat dengan adanya penerapan

aplikasi SISKEUDES dalam membantu pemerintah Desa Uwedaka-

Daka Kecamatan Lobu dalam meningkatkan tata kelola keuangan

desa menjadi lebih efektif, dan adanya peningkatan kinerja pemerintah

desa sebelum dan sesudah adanya penerapan aplikasi SISKEUDES.

Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, penulis melakukan wawancara

kepada Bapak Yusrianti Anggula, S.IP selaku sekretaris desa, beliau

menyatakan bahwa:

“Penerapan aplikasi SISKEUDES ini tentunya dapat meningkatkan


kinerja pemerintah dan tata kelola keuangan desa, karena dengan
adanya aplikasi ini dapat memudahkan pemerintah Desa Uwedaka-
Daka dalam mengirim dokumen laporan keuangan desa. Sebelumnya
pemerintah desa harus bolak-balik ke Luwuk untuk mengambil
dokumen yang nantinya akan dikirim ke Pusat, karena menggunakan
cara manual sehingganya perlu dilakukan pengecekkan dokumen
sebelum dikirim ke Pusat, agar mencegah terjadinya kesalahan dalam
pengiriman dokumen tersebut.”

Berdasarkan hasil analisis data melalui wawancara terkait

keberhasilan sasaran dalam penerapan aplikasi SISKEUDES yang

telah dilakukan oleh penulis, dapat dikatakan sudah berjalan dengan

baik dan efektif. Hal ini karena dengan adanya penerapan aplikasi

SISKEUDES dalam pengelolaan keuangan desa, dapat meningkatkan

tata kelola keuangan desa dan meningkatkan kinerja pemerintah Desa

Uwedaka-Daka.

4.2.3.Kepuasan Terhadap Program

Kepuasan terhadap program ini dapat dilihat dari kepuasan pihak

pemerintah desa dengan hasil laporan keuangan yang dibuat melalui

aplikasi SISKEUDES. Caranya dengan melihat adanya penerapan

32
33

aplikasi SISKEUDES ini dalam membantu memberikan dampak yang

efektif dan hasil yang maksimal untuk pekerjaan yang berkaitan

dengan keuangan desa, sehingga pemerintah desa merasa puas dan

terbantu dengan adanya program atau aplikasi SISKEUDES ini. Selain

pemerintah masyarakat desa juga merasa puas.

Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, penulis melakukan wawancara

kepada Bapak Rowin S.Laorens selaku kepala desa, beliau

menyatakan bahwa:

“Dalam penerapan aplikasi SISKEUDES ini pemerintah Desa


Uwedaka-Daka merasa puas karena aplikasi ini membantu dalam
penyusunan laporan keuangan desa, khususnya bantuan-bantuan
yang akan diberikan kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik
dan dengan waktu yang tidak lama. Selain pemerintah desa yang
merasa puas, masyarakat desa juga merasa ikut merasa puas karena
masyarakat desa dapat langsung merasakan hasilnya”.

Berdasarkan hasil analisis data melalui wawancara di atas terkait

kepuasan terhadap program yang telah dilakukan oleh penulis, dapat

dikatakan telah berjalan dengan efektif. Hal ini karena pemerintah desa

merasa puas dengan adanya aplikasi SISKEUDES dapat membantu

pemerintah Desa Uwedaka-Daka dalam pengelolaan keuangan desa,

khususnya pengadaan bantuan-bantuan di desa dapat berjalan

dengan baik, selain pemerintah desa masyarakat desa juga merasa

puas dengan adanya penerapan aplikasi ini.

4.2.4.Tingkat Input dan Output

Tingkat input dan output ini dapat dilihat dari kecepatan waktu

penyelesaian laporan keuangan desa dan juga penginputan data

perencanaan, penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan yang

akan atau telah direalisasikan oleh Desa Uwedaka-Daka selama satu


34

tahun, menggunakan aplikasi SISKEUDES. Input dari aplikasi ini

adalah berupa data yang akan dikirim oleh pemerintah Desa Uwedaka-

Daka Kecamatan Lobu pada Kecamatan dan Pusat. Sedangkan output

adalah hasil capaian dari program kerja yang dilaksanakan selama

satu tahun penuh.

Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, penulis melakukan wawancara

kepada Bapak Ardan Labedi selaku bendahara desa, beliau

menyatakan bahwa:

“Pemerintah Desa Uwedaka-Daka sudah menggunakan aplikasi


SISKEUDES dalam menginput data perencanaan, penganggaran,
penatausahaan dan pelaporan yang disusun berdasarkan RPJMDesa
dan RKPDesa yang berisikan data kegiatan pelaksanaan program-
program berdasarkan hasil musyawarah desa yang akan atau telah
direalisasikan oleh desa selama satu tahun, yang kemudian akan
menjadi output yaitu hasil capaian kerja dari program-program
tersebut, dengan adanya aplikasi ini pemerintah desa dapat
menyelesaikan laporan keuangan desa dengan waktu yang tidak lama
dan hasilnya pun maksimal.”

Berdasarkan hasil analisis data melalui wawancara di atas terkait

input dan output dari apikasi SISKEUDES yang telah dilakukan oleh

penulis, dapat dikatakan sudah efektif. Hal ini karena dengan adanya

aplikasi SISKEUDES ini, dapat membantu pemerintah desa dalam

mengefisienkan waktu penginputan laporan keuangan desa dan output

yaitu hasil capaian dari program-program tersebut. Sehingga laporan

keuangan desa dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

4.2.5.Pencapaian Tujuan Secara Menyeluruh

Pencapaian tujuan secara menyeluruh dari aplikasi ini dapat dilihat

dari penerapan aplikasi SISKEUDES secara menyeluruh untuk

membantu pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu dalam

34
35

mengelola keuangan desa menjadi lebih baik lagi. Caranya dengan

melihat adanya penerapan aplikasi ini dalam menghasilkan laporan

keuangan desa yang akuntabel, partisipatif, dan transparan. Sehingga

pemerintah desa bisa menata dan mengelola keuangan desa secara

rinci, tepat dan akurat.

Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, penulis melakukan wawancara

kepada Bapak Rowin S. Laorens selaku kepala desa, beliau

menyatakan bahwa:

“Secara menyeluruh penerapan aplikasi SISKEUDES ini dapat


membantu pemerintah Desa Uwedaka-Daka dalam membuat laporan
keuangan desa dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Serta
untuk pertanggungjawaban kepada Kecamatan dan Pusat dapat
dilaksanakan dengan tertib dan tepat waktu, dibandingkan dengan
cara manual ini lebih efektif.”

Berdasarkan hasil analisis data melalui wawancara di atas terkait

pencapaian tujuan secara menyeluruh dari apikasi SISKEUDES yang

telah dilakukan oleh penulis, dapat dikatakan sudah efektif. Hal ini

karena dengan adanya aplikasi SISKEUDES ini, dapat membantu

pemerintah Desa Uwedaka-Daka dalam menyusun laporan keuangan

desa yang nantinya akan dilaporkan sebagai bentuk pertanggung

jawaban dengan keuangan desanya tersebut.

Dari hasil wawancara di atas, efektivitas penerapan aplikasi

SISKEUDES dalam meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan di

Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai yang

diukur menggunakan indikator keberhasilan program, keberhasilan

sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output,

pencapaian tujuan secara menyeluruh dapat disimpulkan sebagai

berikut:
36

a) Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Rivaldy Panigoro

selaku operator desa, dapat disimpulkan bahwa dalam indikator

keberhasilan program pada penerapan aplikasi SISKEUDES

sudah dapat dikatakan efektif.

b) Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Yusrianti Anggula,

S.IP selaku sekretaris desa, dapat disimpulkan bahwa dalam

indikator keberhasilan sasaran pada penerapan aplikasi

SISKEUDES dapat dikatakan efektif.

c) Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Rowin S. Laorens

selaku kepala desa, dapat disimpulkan bahwa dalam indikator

kepuasan terhadap program pada penerapan aplikasi

SISKEUDES dapat dikatakan sudah efektif.

d) Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Ardan Labedi

selaku bendahara desa, dapat disimpulkan bahwa dalam indikator

tingkat input dan output pada penerapan aplikasi SISKEUDES

dapat dikatakan sudah efektif.

e) Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Rowin S. Laorens

selaku kepala desa, dapat disimpulkan bahwa dalam indikator

pencapaian tujuan secara menyeluruh pada penerapan aplikasi

SISKEUDES dapat berjalan dengan baik dan sudah efektif.

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, tetang efektivitas

penerapan aplikasi sistem keuangan desa dalam meningkatkan

akuntabilitas laporan keuangan di Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut:

36
37

4.3.1.Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa Dalam Meningkatkan

Akuntabilitas Laporan Keuangan Di Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai

Penerapan aplikasi sistem keuangan desa ini telah diberlakukan

untuk seluruh desa di Indonesia mulai tahun 2016, di mana

penerapannya tersebut secara bertahap. Pemerintah meminta

Gubernur dan Bupati untuk memfasilitasi penerapan dan

pemanfaatan aplikasi tersebut seperti diadakannya pelatihan berupa

sosialisasi dan bimbingan teknis. Begitu juga Desa Uwedaka-Daka

adalah salah satu desa di Kecamatan Lobu yang telah menerapkan

sistem dalam pengelolaan keuangan yaitu, aplikasi sistem keuangan

desa sejak tahun 2019 namun baru dilaksanakan di tahun 2020

sampai dengan saat ini. Dalam penerapan aplikasi sistem keuangan

desa ini sangat membantu pemerintah Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai dalam mengelola keuangan

desa, dan memudahkan dalam membuat dan analisa terkait langkah

yang harus dilakukan periode selanjutnya dalam pembangunan desa.

Aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi pemerintah desa

khususnya operator dalam mengatur financial, sehingga dapat

menjadikan keuangan desa semakin stabil. Dalam aplikasi ini

terdapat beberapa modul, yaitu modul perencanaan, modul

penganggaran, modul penatausahaan, dan modul pelaporan atau

pertanggungjawaban.

Sebelum adanya penerapan aplikasi SISKEUDES ini pemerintah

Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu menerapkan sistem manual


38

yang artinya membuat laporan keuangan secara manual mulai dari

tahap perencanaan, penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan

dengan menggunakan microsoft excel. Di mana menurut hasil

wawancara dari 4 informan cara tersebut kurang efektif karena

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan laporan

keuangan dan laporan yang dihasilkan pun kadang tidak sesuai

dengan yang diinginkan oleh Kecamatan. Apalagi di zaman yang

sekarang ini sudah tidak berlaku menggunakan cara manual karena

pengelolaan keuangan desa sudah serba online menggunakan

aplikasi kalau kembali ke sistem manual sudah ketinggalan zaman.

Setelah dikembangkannya aplikasi sistem keuangan desa dan

diterapkan oleh pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

pemerintah Desa Uwedaka-Daka mengalami peningkatan kinerja

dalam pembuatan laporan keuangan. Seperti yang sebelumnya

pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu ketika

menggunakan cara manual membutuhkan waktu 3-4 minggu, kini

dengan adanya penerapan aplikasi sistem keuangan desa laporan

keuangan yang dibuat dapat terselesaikan dalam waktu 1 minggu

dalam hal ini aplikasi sistem keuangan desa termasuk kategori

efektif. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, yaitu kekurangan dari

penggunaan cara manual yaitu jangka waktu yang lama, biaya yang

besar, akses yang terbatas, pengawasan yang rendah, dan resiko

kehilangan data yang tinggi. Maka dari itu penerapan aplikasi sistem

keuangan desa ini sangat membantu pemerintah Desa Uwedaka-

Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai dalam mengelola

38
39

keuangan desa. Dalam menggunakan aplikasi ini pemerintah Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu merasa mudah karena data-data

yang sudah ada bisa langsung dikirim dengan cara di input ke

aplikasi sistem keuangan desa.

Hanya saja kembali lagi kendala yang dirasakan pemerintah

Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu ini sendiri adalah koneksi

internet yang masih dikategorikan cukup susah, berhubung lokasinya

yang belum memiliki tower jaringan telkomsel sehingga disaat

permintaan data sekarang untuk dikirim pemerintah Desa Uwedaka-

Daka harus mencari lokasi yang memiliki jaringan telkomsel untuk

dapat mengirim data yang diminta tersebut. Kemudian pemahaman

dari pemerintah desa dan juga masyarakat terkait teknologi dan

informasih masih tergolong rendah, sumber daya manusia yang ada

di Desa Uwedaka-Daka tersebut juga dapat dikatakan kurang mampu

mengadopsi teknologi di setiap unit pemerintahan desa. Sedangkan

sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas

keuangan yang dihasilkan. Selain itu, setiap tahunnya aplikasi ini

mengalami perubahan versi dari versi sebelumnya ke versi yang lebih

baik lagi, di mana itu dirasa sulit bagi operator desa untuk mengikuti

dari awal mengaplikasikannya. Meskipun diadakan pelatihan kembali

namun rasanya kurang efektif ketika operator mulai menguasai versi

tersebut dan setahun kemudian mengalami perubahan lagi. Namun

secara keseluruhan aplikasi ini sangat membantu pemerintah Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu dalam menghasilkan laporan

keuangan yang diharapkan.


40

Berdasarkan asas akuntabel dan partisipatif pengelolaan

keuangan desa, pemerintah bekerjasama dengan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dengan

mengembangkan aplikasi SISKEUDES yang tujuannya dengan

adanya aplikasi ini dapat membantu pemerintah Desa Uwedaka-

Daka Kecamatan Lobu dalam mengelola keuangan desa yang lebih

baik lagi terutama dalam meningkatkan akuntabilitas laporan

keuangannya. Aplikasi SISKEUDES ini tidak hanya digunakan untuk

membuat laporan keuangan desa, tetapi juga bisa digunakan untuk

mengentri data perencanaan, penganggaran, penatausahaan, dan

pelaporan. Selain dapat mempermudah pemerintah desa dalam

pengelolaan keuangan desa, aplikasi ini juga dapat meningkatkan

akuntabilitas laporan keuangan yang telah digunakan oleh

pemerintah desa. Laporan yang dibuat pun sudah sesuai dengan

peraturan yang berlaku sehingga nantinya akan di print disampaikan

kepada masyarakat atau disampaikan secara lisan ketika diadakan

perkumpulan atau disampaikan kepada masyarakat melalui papan

informasi yang ada di depan kantor Desa Uwedaka-Daka Kecamatan

Lobu.

Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan adanya

penerapan aplikasi SISKEUDES ini di Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu dapat meningkatkan akuntabilitas laporan

keuangan Desa Uwedaka-Daka. Karena pemerintah Desa Uwedaka-

Daka Kecamatan Lobu merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini.

Akuntabilitas yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu penyampaian

40
41

atau pertanggungjawaban kepada masyarakat lewat hasil printout

laporan keuangan yang telah dibuat melalui aplikasi SISKEUDES.

Selain itu juga mulai dari tahap perencanaan sudah ada akuntabilitas

yaitu dengan melibatkan masyarakat desa dalam setiap program

yang telah ditetapkan dan akan dilaksanakan oleh pemerintah Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai. Baik dalam

pengambilan keputusan maupun dalam realisasi program kerja,

kemudian informasi yang disampaikan kepada masyarakat desa

sudah cukup jelas dan tidak ada yang disembunyikan. Sehingga

pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten

Banggai mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat dalam

pengelolaan keuangan desa.

4.3.2.Efektivitas Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa Dalam

Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan Di Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai

Efektivitas merupakan hal yang penting dalam menilai dan

mengukur penerapan aplikasi SISKEUDES apakah tujuan atau

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya sudah berjalan dengan

baik. Karena suatu program dikatakan efektif jika tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan sebelumnya tercapai dengan baik dan tidak

ada hambatan dalam proses pelaksanaannya. Kehadiran aplikasi

SISKEUDES ini tentu sangat diharapkan dan membantu para kepala

desa dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan keuangan

desa menjadi lebih mudah, efisien dan tepat waktu.


42

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah

kemampuan untuk memilih tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran yang

tepat dan mencapainya. Karena itu efektivitas menunjuk pada kaitan

antara output atau apa yang sudah dicapai atau hasil yang

sesungguhnya dicapai dengan tujuan atau apa yang sudah

ditetapkan dalam rencana atau hasil yang diharapkan. Suatu

organisasi dikatakan efektif jika output yang dihasilkan bisa

memenuhi tujuan yang diharapkan.

Dari penelitian yang dilakukan, penerapan aplikasi sistem

keuangan desa dalam meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan

di Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai sudah

bisa dikatakan efektif hal ini diukur dengan menggunakan indikator

keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap

program, tingkat input dan output, pencapaian tujuan menyeluruh

adalah sebagai berikut:

a) Adapun indikator pertama yaitu, Keberhasilan program.

Keberhasilan program dari penerapan aplikasi sistem keuangan

desa dapat dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia,

sarana dan prasarana yang ada di Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu dalam mendukung penerapan aplikasi

SISKEUDES ini.

Ketersediaan sumber daya manusia di Desa Uwedaka-Daka

dilihat dari data pendidikan yang didapat dari peraturan Desa

Uwedaka-Daka tahun 2022, bahwa Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu sudah bisa dikatakan belum merata, artinya

42
43

masih banyak masyarakat yang terakhir pendidikannya sekolah

dasar (SD). Kesadaran masyarakat dengan pentingnya

pendidikan bisa dikatakan masih rendah, sedikit warga yang

melanjutkan ketingkat perguruan tinggi. Selain itu Desa

Uwedaka-Daka memiliki pemerintah desa yang rata-rata

pendidikan terakhirnya SMA, Paket C dan Sarjana. Untuk

operator dari aplikasi ini sendiri bisa dikatakan mampu

mengoperasikan komputer karena beliau merupakan lulusan D1

Komputer, sehingganya dalam penerapan aplikasi SISKEUDES

ini masih dapat berjalan dengan baik karena operator dari

aplikasi ini memiliki riwayat pendidikan yang baik. Untuk sarana

dan prasarana yang ada dan digunakan oleh pemerintah Desa

Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu dalam membuat laporan

keuangan desa melalui aplikasi SISKEUDES ini seperti 1 buah

leptop untuk membuat laporan keuangan desa tersebut dan

printer untuk mencetak hasil laporan yang dibuat melalui aplikasi,

serta alat tulis kantor sebagai alat bantu dalam penyusunan

laporan keuangan sudah tersedia di kantor Desa Uwedaka-Daka

guna menunjang dan mempermudah pekerjaan yang ada.

Sehingga dapat mendukung penerapan dari aplikasi sistem

keuangan desa ini.

b) Adapun indikator kedua yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu, Keberhasilan sasaran. Keberhasilan sasaran ini dapat

dilihat dengan adanya penerapan aplikasi SISKEUDES dalam

membantu pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu


44

dalam meningkatkan tata kelola keuangan desa menjadi lebih

efektif, dan adanya peningkatan kinerja pemerintah Desa

Uwedaka-Daka dari sebelum dan sesudah adanya penerapan

aplikasi SISKEUDES.

Dengan diterapkannya aplikasi SISKEUDES ini dapat

meningkatkan tata kelola keuangan desa menjadi lebih efektif.

Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kinerja dari

pemerintah desa, Sebelumnya pemerintah Desa Uwedaka-Daka

harus bolak-balik ke Luwuk untuk mengambil dokumen yang

akan dikirim ke Pusat. Karena pemerintah Desa Uwedaka-Daka

masih menggunakan cara manual sehingganya perlu dilakukan

pengecekkan dokumen sebelum dikirim ke Pusat, agar tidak ada

kesalahan waktu melakukan pengiriman dokumen tersebut.

Sekarang dengan adanya aplikasi ini pemerintah Desa

Uwedaka-Daka hanya tinggal mengirim dokumen ke Luwuk

menggunakan aplikasi SISKEUDES ini untuk diperiksa setelah

datanya sudah benar, pemerintah Desa Uwedaka-Daka akan

menginput data tersebut ke Pusat setelah di input, pemerintah

Desa Uwedaka-Daka langsung mendapatkan hasilnya.

Sehingganya dalam penerapan aplikasi sistem keuangan desa

ini untuk membantu pemerintah desa meningkatkan tata kelola

keuangan desanya sudah dapat berjalan dengan efektif dan

sesuai dengan aturan yang berlaku.

c) Adapun indikator ketiga yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu, Kepuasan terhadap program. Kepuasan terhadap program

44
45

ini dapat dilihat dari kepuasan pihak pemerintah desa dengan

hasil laporan keuangan yang dibuat melalui aplikasi

SISKEUDES. Caranya dengan melihat adanya penerapan

aplikasi SISKEUDES ini dalam membantu memberikan dampak

yang efektif dan hasil yang maksimal untuk pekerjaan yang

berkaitan dengan keuangan desa, sehingga pemerintah desa

merasa puas dan terbantu dengan adanya program atau aplikasi

SISKEUDES ini. Selain pemerintah masyarakat desa juga

merasa puas.

Dalam penerapan aplikasi SISKEUDES ini Jika

dibandingkan dengan penggunaan cara manual penggunaan

aplikasi ini lebih efektif, hal ini dapat dilihat dari terlaksananya

semua tahapan yang diinginkan pemerintah desa seperti

pengadaan untuk bantuan-bantuan di Desa Uwedaka-Daka itu

bisa cepat terlaksana sehingga pemerintah Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu merasa puas dengan adanya bantuan dari

aplikasi ini, dalam membantu proses pelaksanaan bantuan di

desa. Selain pemerintah desa yang merasa puas dengan adanya

aplikasi ini, masyarakat juga ikut merasa puas karena

masyarakat bisa langsung mendapatkan hasilnya yaitu, bantuan

desa dengan waktu yang tidak lama. Sebelum adanya

penerapan aplikasi ini pemerintah Desa Uwedaka-Daka dalam

mengurus bantuan-bantuan yang ada di Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu menggunakan cara manual yaitu, dengan

membuat dokumen yang berisikan pengusulan bantuan-bantuan


46

di Desa Uwedaka-Daka. Namun cara tersebut dianggap kurang

efektif, karena untuk mendapatkan hasilnya masyarakat desa

harus menunggu dengan waktu yang lama, dengan adanya

penerapan aplikasi SISKEUDES ini masyarakat merasa puas

karena semua bantuan di desa dapat terlaksana dengan waktu

yang sangat cepat dan pemerintah dapat langsung menyerahkan

bantuan tersebut kepada masyarakat Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu yang menerima bantuan tersebut. Sehingganya

penerapan aplikasi sistem keuangan desa yang diukur dengan

tingkat kepuasan pemerintah desa dan masyarakat desa dapat

berjalan dengan baik dan efektif.

d) Adapun indikator keempat yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu, Tingkat input dan output. Input dan output ini diukur dari

kecepatan waktu penyelesaian laporan keuangan desa dan juga

penginputan data perencanaan, penganggaran, penatausahaan,

dan pelaporan yang akan atau telah direalisasikan oleh Desa

Uwedaka-Daka selama satu tahun, menggunakan aplikasi sistem

keuangan desa. Input dari aplikasi ini adalah berupa data yang

akan dikirim oleh pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan

Lobu pada Kecamatan dan Pusat. Untuk data yang akan dikirim

terdiri dari data perencanaan, penganggaran, penatausahaan,

dan pelaporan. Sedangkan output adalah hasil capaian dari

program kerja yang dilaksanakan selama satu tahun penuh.

Dalam penerapan aplikasi sistem keuangan desa ini

pemerintah Desa Uwedaka-Daka sudah menggunakan aplikasi

46
47

sistem keuangan desa untuk menginput data perencanaan,

penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan yang disusun

berdasarkan RPJMDesa dan RKPDesa yang berisikan data

kegiatan pelaksanaan program-program berdasarkan hasil

musyawarah desa yang akan atau telah direalisasikan oleh Desa

Uwedaka-Daka selama satu tahun, yang kemudian akan menjadi

output yaitu hasil dari capaian kerja dari program-program

tersebut, dengan adanya aplikasi sistem keuangan desa ini

dapat membantu pemerintah desa dalam mengefisienkan waktu

penginputan laporan keuangan desa dan output yaitu hasil

capaian kerja dari program desa selama satu tahun, sehingga

pekerjaan lebih efektif dan hasilnya juga maksimal. Sebelum

adanya penerapan aplikasi sistem keuangan desa ini,

pemerintah Desa Uwedaka-Daka dalam membuat laporan

keuangan desa menggunakan cara manual dan pelaporan

keuangan desa tersebut biasanya memerlukan waktu 3-4 minggu

dalam proses penyelesaiannya. Namun dengan adanya aplikasi

sistem keuangan desa ini pemerintah Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu dapat menyelesaikan pembuatan laporan

keuangan desa dan pelaporan hanya dalam waktu 1 minggu.

Karena di dalam aplikasi sistem keuangan desa ini sudah

tersedia pos-pos untuk anggaran yang sudah terperinci dan

jelas, sehingga memberikan kemudahan bagi operator dalam

membuat laporan keuangan desa dan menginput data keuangan

desa, operator desa hanya tinggal memilih pos mana yang


48

sesuai kemudian di masukkan nominalnya. Hasilnya pun sangat

memuaskan sehingga dalam penerapan aplikasi sistem

keuangan desa ini lebih efektif dalam membantu pemerintah

desa untuk menginput data dari setiap program-program yang

akan dilaksanakan atau direalisasikan selama satu tahun dan

output atau hasil pencapaiannya juga maksimal..

e) Adapun indikator kelima yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu, pencapaian tujuan secara menyeluruh. Penerapan aplikasi

sistem keuangan desa ini secara menyeluruh untuk membantu

pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu dalam

mengelola keuangan desa menjadi lebih baik lagi. Caranya

dengan melihat adanya penerapan aplikasi SISKEUDES ini,

dalam menghasilkan laporan keuangan desa yang akuntabel,

partisipatif, dan transparan. Sehingga, pemerintah desa bisa

menata dan mengelola keuangan desa secara rinci, tepat dan

akurat.

Dalam pencapaian tujuan secara menyeluruh dari aplikasi

sistem keuangan desa ini, dapat dilihat dari dengan adanya

aplikasi ini pemerintah desa dapat membuat laporan keuangan

dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku serta untuk

pertanggungjawaban kepada Kecamatan dan Pusat dapat

dilaksanakan secara tertib. Sebelum adanya aplikasi ini

pemerintah Desa Uwedaka-Daka menggunakan cara manual

dalam membuat laporan keuangan desa, cara tersebut belum

dapat dikatakan efektif karena biasanya pemerintah Desa

48
49

Uwedaka-Daka mengalami keterlambatan penyusunan dokumen

laporan keuangan yang nantinya akan di verifikasi di kantor

Kecamatan Lobu. Keterlambatan penyusunan dokumen yang

dimaksudkan di sini adalah keterlambatan dalam menyusun

laporan keuangan desa yang nantinya akan dilaporkan sebagai

bentuk pertanggungjawaban pemerintah desa dengan keuangan

desanya tersebut kepada Kecamatan dan Pusat. Namun dengan

adanya penerapan aplikasi sistem keuangan desa ini pemerintah

desa tidak lagi mengalami keterlambatan penyusunan dokumen,

setiap akan melakukan pelaporan atau pertanggungjawaban

keuangan desanya, pemerintah Desa Uwedaka-Daka dapat

melaksanakannya dengan tertib dan tepat waktu. Sehingganya

secara menyeluruh tujuan dari penerapan aplikasi sistem

keuangan desa ini untuk membantu pemerintah desa dalam

mengelola keuangan desa, dapat dikatakan sudah berjalan

dengan efektif dan sesuai dengan aturan yang ada. Walaupun di

Desa Uwedaka-Daka ini sendiri koneksi internet pun masih

dikategorikan tergolong cukup susah berhubung lokasinya yang

belum memiliki jaringan telkomsel, namun secara keseluruhan

aplikasi ini sudah efektif dalam membantu pemerintah desa

meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan desa.


50

BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan efektivitas penerapan aplikasi sistem

keuangan desa dalam meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan

Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai maka

penulis menyimpulkan bahwa, efektivitas penerapan aplikasi sistem

keuangan desa dalam meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan

Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai dalam

penyusunan laporan keuangan Desa Uwedaka-Daka dengan melihat

indikator yang digunakan yaitu keberhasilan program, keberhasilan

sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output,

pencapaian tujuan secara menyeluruh dapat disimpulkan telah berjalan

dengan efektif.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran

antara lain:

a) Mempertahankan kualitas laporan keuangan Desa Uwedaka-Daka

Kecamatan Lobu yang sudah baik dan efektif menggunakan aplikasi

SISKEUDES dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang

mempunyai keahlian di bidang komputer dan akuntansi sehingga

lebih mudah dalam memahami laporan keuangan dan

mengimplementasikan Aplikasi SISKEUDES.

b) Kepada Pemerintah Desa Uwedaka-Daka Kecamatan Lobu

diharapkan dapat memanfaatkan anggaran desa yang ada untuk


51

membangun sarana dan prasarana yang mendukung suksesnya

penerapan Aplikasi SISKEUDES. Dalam hal ini Aplikasi SISKEUDES

mengalami kendala pada keterbatasan jaringan sehingga pemerintah

Desa disarankan dapat membangun tower jaringan menggunakan

dana desa sehingga dapat mempermudah dalam proses

pengoperasian aplikasi SISKEUDES.


52

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai