Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)


KAJIAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMIMPIN PERUBAHAN DI LINGKUP
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Dosen Pengampuh : Dr. Marjani, S.Pd., M.Si., CHRA

Di Susun Oleh : Kelompok 1

1. ANJAR WULAN 22010107


2. RIKAYANTI 22010141
3. DELIA 22010093
4. ROKI KURNIAWAN 22010099
5. ALDIN 22010121
6. M. ILHAM 22010113
7. LISASTASYA 22110099
8. ANISA RAHMAWATI 22110103
9. SVILVIRA ANDRIANI 22110108

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Kajian Kepemimpinan Dalam Memimpin Perubahan di Lingkup

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara

Di Laksanakan : Tanggal 23 Mei 2023

Tempat : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara

Kendari, 31 Mei 2023

Ketua Kelompok I

Anjar Wulan
NIM. 22010107

Mengetahui,

Dosen Pengampuh I Dosen Pengampuh II

Dr. Marjani, S.Pd., M.Si., CHRA Zulkifli, S.E.,M.M


NIDN.0930117306 NIDN.0904038002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari

Selvi Diliyanti Rizki, SE., MM., CHRA


NIDN. 0913079201

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur tak lupa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, karunia serta nikmat yang di berikan khususnya kepada penulis sendiri dan tak lupa
Shalawat beriring Salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Baginda Rasulullah SAW,
yang telah menancapkan sekaligus menegakkan panji-panji ilmu pengetahuan di atas muka
bumi ini, yang dengan itu semua penulis mampu untuk menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) dengan topik kajian “Kepemimpinan Dalam Memimpin Perubahan di
Lingkup Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara”.
Seiring terselesainya laporan ini, tentu tidak terlepas dari bantuan dan perhatian dari
berbagai pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih serta apresisasi sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Nur Saleh, S.Pd.,M.M.,Pub selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Ibu Nurleha Harahap, SP., M.Si selaku Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Bapak Sarjana Subu, STP., M.AP selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Hubungan Masyarakat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi
Tenggara.
4. Bapak Rahman Hasanuddin, S.E., M.Si sebagai salah-satu pustawakan di Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara.
5. Bapak Dr. Marjani, S.Pd., M.Si., CHRA dan Bapak Zulkifli, S.E., M.M selaku Dosen
Pengampuh Mata Kuliah Manajemen Perubahan dan Inovasi yang telah memberikan
saran, masukkan serta motivasi dalam pelaksanaan KKL dan penulisan laporan ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di lingkup Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari yang telah
memberikan banyak ilmu kepada penulis.

ii
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran serta masukkan dari pembaca
sekalian dalam pengembangan laporan ini di kemudian hari. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.

Kendari, 31 Mei 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................3
D. Manfaat4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................5
A. Organisasi........................................................................................................................5
a. Konsep Dasar Organisasi..........................................................................................5
b. Prinsip Organisasi......................................................................................................6
c. Fungsi Organisasi......................................................................................................7
B. Kepemimpinan................................................................................................................8
a. Pengertian Kepemimpinan........................................................................................8
b. Fungsi Kepemimpinan..............................................................................................9
c. Gaya Kepemimpinan...............................................................................................11
C. Perubahan dalam Organisasi.........................................................................................13
a. Konsep Perubahan Organisasi.................................................................................13
b. Faktor Penyebab Perubahan....................................................................................13
c. Sumber-sumber Pendorong Perubahan...................................................................16
d. Peran Kepemimpinan..............................................................................................16
BAB III METODE..................................................................................................................18
A. Metode Penelitian.........................................................................................................18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................................18
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................19
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................20
A. Gambaran Umum..........................................................................................................20
a. Sejarah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara...............20
b. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara.....22
c. SDM dan Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sulawesi Tenggara...................................................................................................22

iv
d. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi
Tenggara..................................................................................................................25
B. Perubahan di Lingkup Organisasi.................................................................................28
C. Peran Pemimpin dalam terjadinya sebuah Perubahan..................................................29
BAB V PENUTUP...................................................................................................................30
A. Kesimpulan...................................................................................................................30
B. Saran..............................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................32

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini mengharuskan setiap manusia

memiliki kemampuan tertentu dalam meningkatkan potensi diri. Diantara kemampuan

tersebut, Salah satu kemampuan yang harus di miliki oleh manusia ialah pengetahuan yang

berasal dari interaksi di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan

merupakan anugerah dari Sang Pencipta yang dimiliki setiap makhluk hidup, termasuk

manusia. Pengetahuan itu tidak dapat terlihat wujudnya, bersifat abstrak, dan tidak terbatas.

Pengetahuan baru dapat dirasakan manfaatnya ketika alih bentuk ke dalam sebuah tulisan

atau dalam keahlian. (Adiprabowo, Yusup, & Anwar, 2019). Di era globalisasi informasi

seperti saat ini, ilmu pengetahuan menjadi sangat penting, oleh sebab itu setiap individu harus

banyak mencari dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin dengan harapan menjadi

modal luasnya pengetahuan dan wawasan serta pendalaman keilmuan yang sedang ditekuni.

Hal ini juga dipengaruhi oleh tantangan di masa depan yang menuntut setiap manusia bisa

menjadi produktif sehingga bisa ikut bersaing dalam dunia Internasional (Miftahunnisa,

2017).

Perpustakaan sebagai arika yang memiliki tugas mengolah, menyimpan, mengemas

dan mendistribusikan informasi saat ini dituntut untuk mampu beradaptasi di era globalisasi

untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat secara relevan, akurat, dan cepat. Keadaan

tersebut membutuhkan kepemimpinan perpustakaan yang sadar dengan tuntunan zaman dan

segera mengambil solusi untuk mengeksplorasi potensi informasi dan pengetahuan yang

terdapat dilingkungannya serta mengembangkan arik untuk penanganannya termasuk

1
menyiapkan sumber daya manusia, organisasi, infrastruktur teknologi informasi, dan

infrastruktur hukum yang diperlukan. (Miftahunnisa, 2017).

Perpustakaan merupakan salah satu organisasi yang dibentuk untuk melayani

masyarakat luas. Untuk mencapai tujuannya maka perpustakaan membutuhkan pemimpin

yang berkompeten yang bisa membawa seluruh bawahannya agar mampu bekerjasama

dengan baik. Perilaku setiap orang tentunya berbeda- beda, termasuk juga seorang pemimpin

juga memiliki perilaku tertentu dan gaya tertentu dalam memimpin perpustakaan. Gaya

kepemimpinan ini masing–masing ada kelebihan dan kekurangan. Menurut Wijaya (2011)

dalam dalam Nurfadilliah (2018) “dalam melaksanakan kepemimpinan akan menunjukan

kegiatan seorang pemimpin dalam membimbing, mempengaruhi, mengendalikan pikiran, dan

tingkah laku orang lain yang dipimpinnya. Secara praktis fungsi kepemimpinan ini berbeda-

beda tergantung situasi dan kondisi yang dialami seseorang, fungsi seorang pemimpin ini bisa

dilihat dari orang yang dipimpinnya.” (Nurfadilliah, 2018).

Perpustakaan Wilayah Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu Unit Pelaksana

teknis (UPT) pada Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang perangkat daerah, maka Kantor

Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, digabung dengan Kantor Arsip Daerah

Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi satu Lembaga yang arika Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi

Tenggara merupakan salah satu unit kerja di lingkungan pemerintah daerah yang mempunyai

tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan di bidang perpustakaan dan bidang kearsipan.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan

laporan ini adalah :

1. Bagaimana perubahan yang terjadi di lingkup organisasi Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara?

2. Bagaimana Peran Pemimpin terkait perubahan yang terjadi di Dinas Perpustakan dan

Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara?

3. Bagaimana Strategi yang di gunakan oleh Pemimpin terkait perubahan yang terjadi di

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provisi Sulawesi Tenggara?

4. Bagaimana Gaya Kepemimpinan yang di gunakan oleh Pemimpin di lingkup Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi di lingkup organisasi Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Untuk mengetahui Peran Pemimpin terkait perubahan yang terjadi di Dinas

Perpustakan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara.

3. Untuk mengetahui Strategi yang di gunakan Oleh Pemimpin terkait perubahan yang

terjadi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provisi Sulawesi Tenggara.

4. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan yang di gunakan oleh Pemimpin di lingkup

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara.

3
D. Manfaat

Dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tentang Kajian

Kepemimpinan Dalam Memimpin Perubahan di Lingkup Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara di harapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Laporan ini dapat menjadi bahan atau tambahan informasi untuk penulisan karya tulis

serupa kedepannya, baik itu laporan, skripsi maupun karya tulis yang lainnnya. Selain

itu, laporan ini dapat memperluas wawasan keilmuan yang berkaitan dengan peran

pemimpin, kepemimpinan, serta perubahan dalam sebuah organisasi.

2. Manfaat Praktis

Laporan ini di susun dengan harapan mampu memberikan rekomendasi kepada

Lembaga pemerintahan, khususnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Sulawesi Tenggara dalam menyikapi terjadinya perubahan, baik yang berada di

internal Lembaga maupun perubahan yang berasal dari factor ekternal, misalnya

teknologi, sosial kultural maupun perubahan-perubahan yang lain.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Organisasi

a. Konsep Dasar Organisasi

Secara konseptual terdapat dua pengertian yang berbeda untuk istilah organisasi, yaitu

(organization) sebagai kata benda, yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan

dan pengorganisasian (organizing) sebagai kata kerja, yakni suatu proses dan serangkaian

aktivitas yang dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari upaya membangun dan

mengembangkan organisasi atau sebagai salah satu fondasi manajemen.

Organisasi sebagai sebuah wadah yang memiliki multi peran dan didirikan dengan

tujuan mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagai pihak (para stakeholders)

dan tak terkecuali kepuasan bagi pemiliknya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

organisasi adalah kesatuan (susunan dsb) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam

perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu serta kelompok kerja sama antara orang-orang yang

diadakan untuk mencapai tujuan.

Mathis and Jackson mengatakan bahwa “Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial

dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga

setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu

kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga

bisa dipisahkan”. Sementara itu, menurut Yoseph Kingsbury dan Robert Wilcox “Organisasi

adalah sebagai proses pembagian tugas atau pekerjaan, mengatur pegawai-pegawai untuk

memikul tugas atau perkerjaan dari suatu badan usaha”.

5
b. Prinsip Organisasi

Dalam buku “The Evolution of Management Tought” karya Daniel A. wren dan

Arthur G.Bedeian, di kemukakan prinsip organisasi menurut Henry Fayol yaitu : pembagian

kerja (devision of work), wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility),

disiplin (discipline), kesatuan komando (unity of command), kesatuan pengarahan (unity of

direction), subordinasi minat di bawah minat pada umumnya (subordination of individual

interest to general interest), pemberian hadiah (remuneration), sentralisasi atau pemusatan

(centralization), jenjang hirarki (line of autority/hierarchie), ketertiban (order),

kesamarataaan (equity), stabilitas jabatan pegawai (stability of personel), inisiatif (inisiative)

dan kesatuan jiwa korps (esprit  de  corps). (Wren & Bedeian, 2009)

Lyndall F. Urwick dalam bukunya “Notes on Theory of Organization”

mengemukakan prinsip organisasi adalah : Principle of the obyektif yaitu prinsip orientasi

pada maksud dan tujuan organisasi; Principle of specialization yaitu prinsip kerja yang

menekankan pada keahlian dan satu fungsi saja; Principles of coordination yaitu prinsip yang

memungkinkan adanya koordinasi dalam pencapaian tujuan organisasi; Principle of authority

yaitu prinsip yang menetapkan keluasaan atas kewenangan dalam melakukan tugas-tugas;

Principles of responsibility yaitu prinsip tentang tanggung jawab kepada semua kegaitan yang

dilakukan oleh bawahan dalam kerangka kerja organisasi; Principles of definition yaitu

prinsip-prinsip tentang isi jabatan yang menjadi tanggung jawab harus jelas tugas, tanggung

jawab dan Kewenangannya; Principle of courrespondence yaitu prinsip tugas dan tanggung

jawab harus sesuai dengan jabatan yang dimiliki; The spam of control yaitu tentang kendali

tentang bawahan yang dapat dikoordinasikan oleh atasan; Principle of balance yaitu prinsip

keseimbangan antar bagian dan kelompok dalam organisasi; Principle of continuity yaitu

prinsip organisasi yang dinamis dan berkelanjutan dan terjaga dari goncangan-goncangan

E.F.L Brech. (Jaelani, 2021)

6
c. Fungsi Organisasi

Henry Fayol menjelaskan fungsi utama organisasi yaitu perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengendalian (cotrolling) (Wren

& Bedeian, 2009).

Perencanaan (Planning) merupakan aktivitas yang berkaitan dengan Menyusun,

tujuan organisasi yang di ikuti dengan berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan yang

telah di tentukan. Perencanaan di lakukan untuk menentukan tujuan organisasi secara

keseluruhan dan menjadi Langkah terbaik dalam mencapai tujuan tersebut. Aktivitas dalam

perencanaan berkaitan dengan menetapkan tujuan serta target, menentukan strategi untuk

mencapai tujuan dan target, menentukan sumber daya yang di butuhkan, menetapkan standar

kesuseksesan dalam pencapaian tujuan serta target.

Pengorganisasian (Organizing) merupakan suatu aktivitas pengaturan dalam SDM

dan sumber daya fisik yang di miliki oleh organisasi. Pengorganisasian memberikan

kemudahan bagi pimpinan organisasi dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan

karyawan yang di perlukan untuk melaksanakan tugas yang telah di tentukan.

Pengorganisasian meliputi alokasi sumber daya, Menyusun organisasi, pelatihan, perekrutan

serta pengembangan. Pengorganisasian memungkinkan pembagian tugas yang sesuai dengan

kondisi organisasi, spesialisasi, serta tugas yang dimiliki oleh organisasi.

Pengarahan (Directing) merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi kinerja yang optimal serta menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis.

Fungsi pengarahan berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang meliputi implementasi proses

kepemimpinan, bimbingan, motivasi, pemberian tugas dan menjelaskan kebijakan yang telah

di tetapkan oleh organisasi.

7
Pengendalian (Controlling) merupakan aktivitas mengevaluasi kinerja berdasarkan

standar yang telah di tetapkan oleh suatu organisasi serta melakukan perbaikan-perbaikan

yang di butuhkan oleh organisasi. Pengendalian berkaitan dengan aktivitas yang meliputi

evaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan indicator-indikator yang di telah di

tetapkan, klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang telah di temukan serta

memberikan solusi terhadap masalah yang di hadapi.

B. Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik

organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seorang

pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, memengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah

laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumnya. (Hutahaean,

2021). Kepemimpinan adalah kekuatan dalam kesuksesan suatu organisasi. Kepemimpinan

adalah proses memengaruhi orang lain yang di lakukan dengan tujuan agar orang lain

memahami apa yang perlu di lakukan dan cara melakukannya dengan benar dan efektif

sehingga tujuan organisasi akan tercapai. Meurut Burhanudding, Kepemimpinan (leadership)

dapat di katakan sebagai sesuatu yang penting dari manajemen karena kepemimpinan yang

dapat menentukan arah dan tujuan sebuah organisasi dengan memberikan arahan dalam

menciptakan iklim kerja yang mendukung bagi pelaksanaan proses manajemen secara

keseluruhan. (Atmaja & Pertiwi, 2021).

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin

sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian

mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun

mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual

8
terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu

tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan

kepemimpinannya (Ansory & Indrasari, 2018). Kepemimpinan (Leadership) merupakan

intisari manajemen. Leader adalah Orangnya, sedangkan Leadership ialah gaya atau style

seorang manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina para bawahannya agar

mau berkerjasama dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan juga

berarti:

1. Seni mempengaruhi sikap dan mengarahkan pendapat orang dengan dasar kepatuhan,

kepercayaan, hormat dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan

organisasi.

2. Orang yang menerapkan prinsip dan orang yang memastikan motivasi, disiplin dan

produktivitas dalam mencapai tujuan organisasi.

3. Kekuasaan yang melibatkan hubungan dengan orang lain.

4. Pemberi kemudahan yang membantu melancarkan pencapaian tujuan.

b. Fungsi Kepemimpinan

Untuk menciptakaan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus

di laksanakan sesuai dengan fungsinya. Sehubunan dengan hal tersebut, menurut Hadari

Nawawi (1995) “fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam

kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di

dalam, bukan berada di luar situasi itu. Pemimpin harus berusahaa agar menajdi bagian di

dalam situasi sosial kelompok atau organisasinya (Badu & Djafri, 2017). Fungsi

kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu :

9
1. Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam

Tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yag di

pimpinnya.

2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang

di pimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang di

jabarkan dan di manifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan

pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi dalam buku

“Kepemimpinan & Perilaku Organisasi” karya Syamsu dan Djafri, secara operasional dapat

dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:

1. Fungsi Instruktif ; Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa

(isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai,

melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah)

agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin

hanyalah melaksanakan perintah.

2. Fungsi Konsultatif ; Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai

komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha

menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi

dengan orang-orang yang dipimpinnya.

3. Fungsi Partisipasi ; Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha

mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan

maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan

yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari

tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.

10
4. Fungsi Delegasi ; Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan

pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi

sebenarnya adalah kepercayaan seorang pemimpin kepada orang yang diberi

kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara

bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan

perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang

diri.

5. Fungsi Pengendalian ; Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang

efektif harus mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam

koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan organisasi secara

maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan

melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan

c. Gaya Kepemimpinan

Kartono menjelaskan bahwa “ gaya kepemimpinan adalah cara bekerja dan bertingkah

laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya untuk berbuat sesuatu”. Gaya

kepemimpinan merupakan sifat dan perilaku pemimpin yang di terapkan kepada

`bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan (Khairizah, Noor , & Suprapto, 2015). Jenis

gaya kepemimpinan menurut Tambunan, (2015) dalam (Hadi & Utari, 2020) yaitu:

1) Kepemimpinan otokratis (autocratic leadership) ; merupakan kepemimpinan yang

memusatkan kuasa dan pengambilan kepuasan bagi dirinya sendiri. Pemimpin

berwenang penuh dan memikul tanggung jawab sepenuhnya. Pemimpin tipe ini tidak

suka menerima kritik, saran, pendapat dan pengambilan keputusan dari orang-orang

yang di dalam maupun luar organisasi;

11
2) Kepemimpinan militeristis (militerisme leadership) ; kepemimpinan ini terlihat pada

pemberian perintah dalam menggerakkan para bawahannya. Pemimpin tipe ini terlalu

menjaga wibawa dan jabatannya, sehingga pemimpin ini ingin selalu dihormati dam

disegani oleh para bawahannya, yang mengakibatkan kekakuan dan kurangnya

komunikasi dengan para bawahannya;

3) Kepemimpinan Paternalistik (paternalistic leadership) ; Pemimpin ini menganggap

bahwa melalui peran kepemimpinannya akan memberikan harapan kepada para

pengikutnya, diharapkan dapat menjadi ”bapak” bagi para pengikutnya. Pemimpin ini

biasanya merupakan orang yang di-tuakan, dan dihormati, diangkat berdasarkan

golongan/kasta, dan/atau berdasarkan keturunan dari seorang pemimpin suku;

4) Kepemimpinan partisipatif (Participatice leadership) ; merupakan kepemimpinan

yang mendesentralisasi wewenang. Ia akan terus melibatkan para anggotanya untuk

bekerja sama dengan pemimpin tersebut.

5) Kepemimpinan Laissez Faire ; Gaya kepemimpinan ini umumnya memberi kebebasan

penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa saja

yang dianggap sesuai;

6) Kepemimpinan Bebas-Kendali (freerein leadership) ; Kepemimpinan yang

menghindari kuasa dan tanggung jawab. Pemimpin bergantung pada kelompok untuk

menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri. Pemimpin hanya

memainkan peran kecil serta hanya memikirkan terlebih dahulu akan kebutuhannya

sendiri. Jenis kepemimpinan ini kurang efektif dalam menjalankan organisasi yang

menghadapi persaingan.

7) Kepemimpinan karismatis (charismatic leadership) ; kharismatis diasumsikan sebagai

suatu karakteristik individual dari pemimpin. Karisma adalah bentuk daya tarik

interpersonal untuk memperoleh dukungan dan penerimaan;

12
8) Kepemimpinan demkoratis (democratic leadership) ; merupakan pemimpin yang

cenderung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan

wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja, dan

menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih karyawan. Pemimpin

tersebut berupaya untuk mengajari dan mengembangkan daya inovasi dan kreatifitas

dari para bawahannya.

C. Perubahan dalam Organisasi

a. Konsep Perubahan Organisasi

Perubahan organisasi merupakan suatu kegiatan beralihnya suatu organisasi dari

kondisi saat ini menuju kondisi baru di masa mendatang sebagai Langkah dalam peningkatan

efektivitas dan efisiensi organisasi. Lingkungan organisasi secara terus-menerus mengalami

perubahan menjadikan keharusan bagi organisasi untuk melakukan perubahan dalam

operasionalnya dengan tujuan organisasi tersebut tetap ada, berkembang dan sukses di masa

mendatang. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak bergerak melainkan tetap penuh

semangat dan bergerak serta mudah menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini (Atmaja &

Pertiwi, 2021).

Organisasi pasti mengalami perubahan demi untuk mempertahankan daya tahannya

dan juga mempertahankan tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu, organisasi harus

mengalami perubahan, demi untuk tercapainya tujuan organisasi dan juga mempertahankan

eksistensi dari organisasi itu sendiri. Perubahan bagi organisasi dimana manusia yang berada

di dalamnya di lakukan oleh manusia, manusia tersebutlah yang menginginkan terjadinya

perubahan dalam organisasi sehingga organisasi melalui kesepakatan Bersama anggota-

anggota dapat mencapai tujuan tersebut (Latar, 2020).

13
b. Faktor Penyebab Perubahan

Perubahan dapat disebabkan oleh adanya factor yang memengaruhi, yaitu factor

lingkungan eksternal dan factor lingkungan internal suatu organisasi. Beberapa factor

lingkungan eksternal yang mendorong organisasi melakukan perubahan yaitu : kekuatan

kompetensi, kekuatan ekonomi, kekuatan politik, kekuatan globaliasi, kekuatan sosial

demografik dan kekuatan etika. Sementara itu, perubahan yang terjadi pada lingkungan

internal organisasi yaitu: Nilai-nilai semangat kerja dan kompentensi karyawan, tingkat

Pendidikan karyawan, aktualisasi diri yang tinggi, suasana kerja yang kondusif, cara kerja

yang fleksibel dan reward dan karir yang adil dan terbuka (Atmaja & Pertiwi, 2021).

Kreitner & Angeloa, (2001) dan Robbins & Judge (2013) dalam (Taufik & Nugroho,

2020) menyebutkan terdapat beberapa factor penyebab resistensi sebuah perubahan, yaitu:

Kebiasaan Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang hidup dari sebuah kebiasaan

yang telah dibangunnya. Kebiasaan ini akan lebih mempermudah manusia dalam melakukan

aktivitas kehidupannya yang sangat kompleks. Saat dihadapkan pada perubahan, maka

manusia akan cenderung enggan untuk mengubah kebiasaan yang telah dijalaninya selama

ini. Contoh sederhana, seseorang yang kebiasaan makan nasi setiap harinya, kemudian

digantikan dengan makan roti, cenderung susah untuk mengubahnya. Hal ini dikarenakan

kebiasaan yang telah dilalui setiap harinya.

Ketakutan terhadap munculnya yang tak diinginkan; Perubahan tidak jarang

menimbulkan ketidakpastian, karena perubahan membuat seseorang bergerak dari satu situasi

yang ia ketahui menuju situasi lain yang belum ia ketahui. Akibatnya individu yang

menghadapi perubahan tersebut akan merasa takut akan dampak yang terjadi yang mungkin

merugikan dirinya. Ketakutan ini disebabkan seseorang sudah memiliki posisi aman, dan

enggan melakukan perubahan yang belum menjamin lebih baik dari sebelumnya.

14
Faktor ekonomi Berkurangnya penghasilan, kenaikan gaji yang tidak sesuai dengan

harapan, meningkatkan biaya transportasi merupakan sebagian faktor ekonomi yangdapat

menjadi penyebab munculnya resistensi terhadap perubahan. Apabila perubahan

mengakibatkan dampak besar terhadap seseorang, maka dapat diprediksi bahwa resistensi

dari orang tersebut akan semakin kuat. Dengan kata lain, seseorang tidak mau mengambil

risiko untuk melakukan perubahan, apabila faktor ekonomi ini tidak menjamin terhadap

perubahan yang di lakukannya.

Tidak adanya kepercayaan; dalam situasi kerja Seorang pimpinan yang membangun

hubungan kerja dengan bawahannya atas dasar ketidakpercayaan, akan lebih mungkin

menghadapi resistensi, jika ia menggulirkan rencana perubahan. Sementara seorang pimpinan

yang mempercayai bawahannya akan memperlakukan perubahan sebagai hal yang

sifatnya terbuka, jujur, dan partisipatif, akan melakukan upaya yang lebih baik

dalam menghadapi perubahan dan memandang perubahan sebagai sebuah

peluang. Dengan demikian, perubahan dapat terjadi dalam sebuah organisasi

apabila tingkat kepercayaan antara pimpinan bawahan terjalin dengan baik.

Takut mengalami kegagalan; Proses perubahan pada pekerjaan yang bersifat menekan

karyawan akan memunculkan keraguan pada karyawan tersebut akan kemampuannya untuk

melakukan pekerjaan dengan baik. Keraguan ini dalam jangka Panjang berdampak pada

mengikis kepercayaan pada diri karyawan dan melumpuhkanpotensi yang dimilikinya.

Hilangnya status atau keamanan kerja; Pemanfaatan teknologi atau sistem

administrasi baru berbasis teknologi dalam dunia kerja, pada satu sisi dapat mempercepat

proses penyelesaian pekerjaan. Namun, pada sisi lain akan berakibat berkurangnya jumlah

pekerjaan yang menggunakan tenaga manusia. Dampak inilah yang sering dikhawatirkan

olehpara pegawai bila terjadi perubahan. Bagi sebagian besar pegawai, hilangnya pekerjaan

15
dapat diartikan sebagai hilangnya status dan hancurnya perekonomian keluarga. Alasan inilah

para pegawai bersikap untuk resisten terhadap perubahan.

Tidak ada manfaat yang diperoleh dari perubahan; Seseorang akan melakukan

resisten terhadap perubahan jika yang bersangkutan memperkirakan dirinya tidak akan

memperoleh manfaat atas perubahan tersebut.

c. Sumber-sumber Pendorong Perubahan

Menurut Siswanto & Sucipto (2008), sumber-sumber yang dapat mendorong adanya

perubahan dalam organisasi di antaranya: Lingkungan, Perubahan orgnisasi seringkali

dipengaruhi oleh perubahan lingkungannya. Lingkungan umum organisasi dalam masyarakat

meliputi faktor-faktor teknologi ekonomi, hukum, politik dan kebudayaan; Sasaran dan nilai,

Dorongan lain untuk perubahan datang dari modivikasi sasaran organisasi. Perubahan nilai

juga penting, karena menyebabkan perubahan sasaran; Teknik, Sistem teknik jelas merupakan

suatu sumber perubahan organisasi. Perubahan teknik ini meliputi bentuk dan fungsi suatu

produk atau jasa, disamping proses transformasi yang dipakai oleh organisasi itu; Sruktur,

Sumber lain perubahan organisasi oleh subsistem struktur. Perubahan-perubahan dan sistem

berbagai subsistem yang lain; Manajerial, Dalam kegiatan perencanaan dan pengwasan,

peranan manajer adalah mempertahankan keseimbangan yang dinamis antara kebutuhan akan

stabilitas dan kontinuitas organisasi dengan kebutuhan akan adaptasi dan inovasi; Konsultan,

Dorongan kuat untuk perubahan organisasi juga datang dari para konsultan. Adakalanya

digambarkan sebagai “jawaban yang mencari pertanyaaan „atau‟ pemecahan yang mencari

persoalan” (Latar, 2020).

d. Peran Kepemimpinan

Peran kepemimpinan dalam perubahan organisasi dapat dilihat dari fungsi-fungsi

manajemen yang dilaksanakan oleh pemimpin,yaitu: 1) Merencanakan suatu perubahan, 2)

16
Mengorganisasikan perubahan organisasi kedalam pelaksanaannya; 3) Menggerakkan dan

mengarahkan sumber daya organisasi untuk berubah dan melakukan perubahan. Apabila

dikaitkan dengan peran, tugas dan tanggung jawab pemimpin, maka kepemimpinan (seorang

pemimpin) dalam suatu perubahanharus: 1) Menetapkan tujuan adanya perubahan; 2)

Memutuskan mengenai perubahan apa yang akan dan harus dilakukan; 3) Menetapkan jangka

waktu pelaksanaan dan terjadinya perubahan organisasi; 4) bertanggung jawab atas

kemungkinan timbulnya risiko akibat keputusan perusabahan tersebut (Atmaja & Pertiwi,

2021).

17
BAB III
METODE

A. Metode Penelitian

Laporan ini di susun dengan menggunakan pendekatan kualitatif, di sebut sebagai

metode kualitatif, karena data dan analisis lebih bersifat kualitatif dimana data yang di

gunakan adalah data yang berasal dari wawancara, dokumen pribadi, dokumentasi maupun

dokumen resmi lainnya. Metode kualitatif adalah metode tentang riset yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Tujuan dari metode kualitatif adalah

menggambarkan keadaan empiris yang terjadi di balik sebuah fenomena secara

komprehensif.

Hakikat dari metode kualitatif adalah melakukan pengamatan terhadap individu dalam

lingkungan hidupnya dengan melakukan interaksi dengan mereka, memahami Bahasa dan

tafsiran serta melakukan pendekatan dengan individu-individu yang berkaitan dengan focus

penulisan laporan dengan tujuan memahami, memperkaya sudut pandang serta pengalaman

yang mereka miliki untuk memperoleh informasi atau data yang di perlukan untuk

kebutuhan penulisan laporan. Dalam laporan ini, penulis menggambarkan metode kualitatif

yaitu melakukan wawancara mendalam dan menggambarkan tentang kepemimpinan dalam

memimpin perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi untuk memperoleh sebuah

gambaran dan data-data serta informasi yang di butuhkan dalam penulisan laporan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Laporan ini di susun berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang di

lakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara, yang beralamat di

18
Jalan H. Abd Silondae No 133, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari,

Provinsi Sulawesi Tenggara.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang di lakukan untuk mengungkap atau

menjaring informasi dari responden sesuai dengan lingkup atau kajian penulisan laporan.

Dalam pengumpulan data setidaknya di lakukan berbagai macam cara agar data yang di

dapatkan sesuai dengan kebutuhan penulisan laporan. Teknik pengumpulan data yang di

lakukan dalam penulisan laporan di antaranya :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan

secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai. Pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan langsung kepada responden untuk memperoleh informasi

verbal dari responden. Dapat di simpulkan bahwa Wawancara merupakan sebuah

Metode pengumpulan data yang di lakukan dengan pendekatan secara langsung

kepada Responden untuk mendapatkan Informasi dari Responden secara Verbal.

2. Dokumentasi (Documentation)

Metode dokumentasi di lakukan dengan mempelajari data-data yang d telah di

dokumentasikan. Dokumentasi ialah sebuah metode yang di lakukan untuk mencari

data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, transkrip, notulen rapat maupun

agenda lain yang digunakan untuk melengkapi data yang berasal dari wawancara.

19
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum

a. Sejarah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara

Perpustakaan Wilayah Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) pada Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan

Wilayah Departemen Pendidikan Kebudayaan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 0221/A/O/1980 tanggal 2 September 1980

tentang Pembentukan Perpustakaan Wilayah tipe “B” eselon III.a di Kendari dan diberbagai

kota Provinsi lainnya di Indonesia. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor : 0301/81 Tahun 1981 tentang Pokok-pokok Kebijakan Pembinaan

Perpustakaan di Indonesia, Perpustakaan Wilayah Sulawesi Tenggara sebagai perpanjangan

tangan dari pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

mempunyai tugas membina semua jenis Perpustakaan di Daerah.

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor : 11 Tahun 1989 tanggal 6 Maret 1989

tentang Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Wilayah di integrasikan kepada Unit

Perpustakaan Nasional RI dibawah Koordinasi Menteri Sekretaris Negara RI dengan

melaksanakan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional RI Sebagai salah satu Lembaga

Pemerintah Non Departemen, maka Perpustakaan Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan

berubah menjadi Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara (eselon III.a).

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor : 50 Tahun 1997 tanggal 29 Desember

1997. Tentang Perpustakaan Nasional RI dan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI

Nomor: 44 tahun 1998 tanggal 23 Juli 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan

20
Nasional RI, Maka Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara berubah nama Menjadi

Perpustakaan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara (eselon II. b).

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999 Tentang

Pemerintah Daerah, Perpustakaan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara yang semula

merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen, beralih menjadi perangkat daerah pada

jajaran pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Seiring dengan pelaksanaan Otonomi Daerah

dengan diundangkannya Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2001 tentang perubahan atas

peraturan Daerah Nomor : 5 tahun 2000 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah

Provinsi Sulawesi Tenggara dan melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor :

153 tahun 2001 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara, maka Perpustakaan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara berubah nama

menjadi Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (eselon III.b ).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang perangkat daerah,

maka Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, digabung dengan Kantor

Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi satu Lembaga yang bernama Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan dasar itu, kemudian

pemerintah menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor : 5 tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara termasuk Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi

Tenggara yang resmi digabungkan pada tanggal 16 Pebruari 2009 menjadi Eselon II.a .

Pembentukan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 71 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi Sulawesi Tenggara (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 Nomor

71) dengan dkeluarkannya Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 71 tahun 2016

21
maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berubah nama

menjadi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. semua bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan di Bidang

Perpustakaan dan Kearsipan.

b. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara

Visi dinas perpustakaan dan kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara adalah

Mewujudkan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat dan Arsip Daerah

Sebagai Simpul Pemersatu, dengan Misi sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia perpustakaan dan

kearsipan;

2. Pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan;

3. Pengembangan koleksi daerah berupa karya tulis, karya cetak dan karya rekam

sebagai warisan intelektual daerah;

4. Pengembangan infrastruktur daerah berupa sarana dan prasarana perpustakaan dan

kearsipan;

5. Penyelenggaraan dan pengembangan layanan perpustakaan dan kearsipan berbasis

teknologi informasi dan komunikasi.

6. Pengelolaan dan pelestarian arsip sebagai memori kolektif pemerintah provinsi

dan pemanfaatan sumber informasi.

c. SDM dan Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi


Sulawesi Tenggara

Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Sulawesi Tenggara berjumlah 93 orang dan 2 (dua) orang pegawai kontrak. Sehingga jumlah

Pegawai yang bekerja pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara

22
adalah 95 orang, dengan 22 orang berstatus sebagai tenaga fungsional Pustakawan dan 3

(lima) tenaga fungsional Kearsipan. Adapun rinciannya menurut golongan dan tingkat

pendidikan, sebagai berikut :

1. Menurut Golongan

Golongan Jumlah
IV/b 7 Orang
IV/a 9 Orang
III/hari 18 Orang
III/c 17 Orang
III/b 23 Orang
III/a 8 Orang
II/h 2 Orang
II/c 6 Orang

2. Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah


Pasca Sarjana (S2) 12 Orang
Sarjana (S1) 45 Orang
Sarjana Muda (D3) 7 Orang
SMA 25 Orang
SMP 1 Orang

Adapun Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi

Tenggara, terdiri atas :

1. Kepala Dinas ;

2. Sekretaris ;

1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Hubungan Masyarakat ;

2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian ;

3) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.

3. Kepala Bidang Deposit, Pengembangan Koleksi, Pengolahan dan Konservasi

Bahan Perpustakaan ;

1) Kepala Seksi Deposit;

23
2) Kepala Seksi Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan;

3) Kepala Seksi Konservasi;

4. Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran

Membaca ;

1) Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan;

2) Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan;

3) Kepala Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca ;

5. Kepala Bidang Layanan, Alih Media dan Kerjasama Perpustakaan ;

1) Kepala Seksi Layanan dan Kerjasama Perpustakaan;

2) Kepala Seksi Alih Media;

3) Kepala Seksi Otomasi Perpustakaan;

6. Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan ;

1) Kepala Seksi Pembinaan Perangkat Daerah;

2) Kepala Seksi Pengawasan Kearsipan;

3) Kepala Seksi Pembinaan Perusahaan, Organisasi Kemasyarakatan/Organisasi

Politik dan Masyarakat;

7. Kepala Bidang Pengelolaan Arsip ;

1) Kepala Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis ;

2) Kepala Seksi Layanan dan Pemanfaatan Arsip Statis;

3) Kepala Seksi Akuisisi, Pengolahan dan Preservasi Arsip;

8. Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan dan Kearsipan.

Adapun Bagan Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Sulawesi Tenggara, sesuai Perda Nomor 71 Tahun 2016, tanggal 30 Desember 2016 dapat

dilihat pada bagan berikut :

24
KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN SEKRETARIS


FUNGSIONAL

KASUB BAG KASUB BAG TATA KASUB BAG


PERENCANAAN & USAHA & KEUANGAN &
HUMAS KEPEGAWAIAN PERLENGKAPAN

KABID DEPOSIT, KABID PENGEMBANGAN KABID LAYANAN, ALIH KABID PEMBINAAN & KABID PENGELOLAAN
PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN & MEDIA & KERJA SAMA PENGAWASAN KEARSIPAN ARSIP
KOLEKSI PENGOLAHAN & PEMBUDAYAAN PERPUSTAKAAN
KONSERVASI BAHAN KEGEMARAN MEMBACA
PERPUSTAKAAN

KASI PEMBINAAN & KASI LAYANAN & KASI PEMBINAAN KASI PENGELOLAAN
PENGEMBANGAN KERJASAMA PERANGKAT DAERAH ARSIP DINAMIS
KASI DEPOSIT PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN

KASI PENGEMBANGAN KASI PEMBINAAN & KASI PEMBINAAN KASI LAYANAN &
KOLEKSI & PENGOLAHAN PENGEMBANGAN TENAGA PENGAWASAN KEARSIPAN PEMANFAATAN ARSIP
BAHAN PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN KASI ALIH MEDIA STATIS

KASI PENGEMBANGAN KASI OTOMASI KASI PEMBINAAN KASI AKUISISI,


PEMBUDAYAAN PERPUSTAKAAN PERUSAHAAN, PENGOLAHAN &
KEGEMARAN MEMBACA ORGANISASI PREVERSI ARSIP
KASI KONSERVASI
KEMASYARAKATAN/
ORGANISASI POLITIK &
MASYRAKAT

Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara

d. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi
Tengggara

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu

unit kerja di lingkungan pemerintah daerah yang mempunyai tugas membantu Gubernur

melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan

25
di bidang perpustakaan dan bidang kearsipan. Dalam melaksanakan tugas pemerintahan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Fungsi

sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan dibidang Perpustakaan dan Kearsipan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang Perpustakaan dan Kearsipan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Perpustakaan dan Kearsipan;

4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang Perpustakaan dan Kearsipan;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan

Dinas.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Sulawesi Tenggara mempunyai kewenangan antara lain :

1. Pengadaan, pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, pelestarian, dan penyajian

bahan pustaka, karya cetak serta karya rekam ;

2. Penyelenggaraan layanan internal perpustakaan, arsip dan layanan ekstensi

perpustakaan;

3. Penyelenggaraan kerjasama perpustakaan, informasi dan arsip daerah dengan

instansi/lembaga ;

4. Penyelenggaraan pembinaan semua jenis perpustakaan ;

5. Pengelolaan karya cetak dan karya rekam serta arsip sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku ;

6. Pelaksanaan hunting/pelacakan terbitan daerah berupa karya cetak dan karya

rekam ;

7. Pengembangan sistem otomasi dan perpustakaan digital ;

8. Penyusunan rencana pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan,

informasi ilmiah dan kearsipan ;

26
9. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan perpustakaan dan arsip ;

10. Penyelenggaraan pemasyarakatan perpustakaan dan minat baca ;

11. Penyelenggaraan pengembangan profesi jabatan fungsional pustakawan dan

arsiparis ;

12. Penyelenggaraan pengkajian pengembangan perpustakaan, informasi dan arsip ;

13. Pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian ;

14. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional pustakawan,

arsiparis, tenaga pengelola perpustakaan dan arsip ;

15. Penetapan norma, standar, dan pedoman bidang perpustakaan dan kearsipan yang

berisi kebijakan provinsi dengan berpedoman kebijakan nasional ;

16. Penetapan kebijakan pelestarian koleksi dan arsip daerah provinsi berdasarkan

kebijakan nasional ;

17. Penetapan peraturan dan kebijakan pengembangan jabatan fungsional pustakawan

dan arsiparis di skala provinsi sesuai kebijakan nasional ;

18. Penilaian dan penetapan angka kredit pustakawan dan arsiparis sesuai ketentuan

yang berlaku ;

19. Pemberian akreditasi perpustakaan di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara sesuai

ketentuan yang berlaku ;

20. Pemberian sertifikasi perpustakaan di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara sesuai

ketentuan yang berlaku ;

21. Pelaksanaan koordinasi pelestarian tingkat daerah provinsi ;

22. Pembinaan kearsipan terhadap perangkat daerah provinsi, badan usaha milik

daerah provinsi dan kabupaten/kota ;

23. Pemberian persetujuan jadwal retensi arsip kabupaten/kota terhadap arsip yang

telah memiliki pedoman retensi ;

27
24. Pengelolaan arsip statis perangkat daerah provinsi, lintas daerah kabupaten/kota,

badan usaha milik daerah provinsi serta swasta dan perorangan berskala provinsi ;

25. Pengawasan/supervisi terhadap penyelenggaraan kearsipan perangkat daerah

provinsi dan lembaga kearsipan kabupaten/kota ;

26. Pengawasan/supervisi terhadap penyelenggaraan pembinaan oleh lembaga

kearsipan kabupaten/kota.

B. Perubahan di Lingkup Organisasi

Setiap organisasi pasti akan mengalami perubahan guna mempertahankan eksistensi

organisasi tersebut. Factor yang paling berdampak dalam memengaruhi perubahan organisasi

berkaitan dengan lingkungan eksternal organisasi, salah-satunya teknologi. Selain teknologi

hal-hal lain seperti politik, sosial ekonomi maupun hal yang lainnya. Perubahan yang terjadi

di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara di antaranya :

1. Perubahan organisasi akibat di berlakukannya UU No 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, Perpustakaan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara yang

semula merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen, beralih menjadi perangkat

daerah pada jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Perubahan organisasi akibat di berlakukannya PP No 41 tahun 2007 tentang Perangkat

Daerah, maka Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, di gabung

dengan Kantor Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi satu Lembaga yang

Bernama Badan Perpustaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan di Bidang Perpustakaan dan Kearsipan.

3. Perubahan pelayanan organisasi akibat perkembangan teknologi, yaitu penggunan

“SRIKANDI” atau Sistem Informasi Kearsipan Dinamis, dimana system ini di buat

terkait penerapan system pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) untuk bidang

28
kearsipan. Di perkirakan penggunaan SRIKANDI ini akan di terapkan di 17

Kabupaten di Sulawesi Tenggara.

C. Peran Pemimpin dalam terjadinya sebuah Perubahan

Perubahan yang terjadi di dalam sebuah organisasi tak bisa di pisahkan dari peran

seorang pemimpin organisasi tersebut. Fungsi pemimpin dalam sebuah perubahan adalah

sebagai instruktur yang mengarahkan bagian-bagian dalam organisasi menuju kondisi baru di

masa yang akan datang. Pemimpin melaksanakan hal-hal yang menyangkut aspek manajerial

dalam sebuah organisasi seperti merumuskan rencana kedepannya, melakukan koordinasi

dengan perangkat terkait maupun penetapan sebuah tujuan.

Pemimpin di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara

merupakan sosok sentral yang menjadi motor penggerak perubahan, baik perubahan

organisasi maupun hal lain yang memengaruhi perubahan di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Perubahan juga berlaku di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Perubahan akan terjadi dengan optimal dan

sepenuhnya jika pemimpin mampu memposisikan dirinya dengan baik dalam sebuah

oraganisasi.

29
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan merupakan sesuatu yang sifatnya absolut atau tidak dapat di pisahkan

dengan organisasi. Sebuah organisasi pada dasarnya harus melakukan perubahan demi

mempertahankan eksistensi organisasi tersebut. Perubahan di sini tidak serta merta membuat

organisasi meninggalkan konsep lama menuju ke konsep baru, namun perubahan berarti

menyesuaikan operasional organisasi sesuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi tanpa

melupakan tujuan dari organisasi tersebut.

Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan

Organisasi yang tidak luput dari perubahan. Sebagai sebuah organisasi yang berkaitan dengan

memajukan Pendidikan masyrakat, Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sulawesi

Tenggara di tuntut untuk melakukan perubahan di tengah kondisi masyarakat yang minim

kesadaran untuk membaca. Berbagai perubahan maupun inovasi telah di lakukan, yang

dimana perubahan tersebut sangat di tentukan oleh pemimpin di organisasi atau Lembaga

terkait. Pemimpin ialah penggerak dan sosok yang mengelola perubahan. Maka dari itu

kepemimpinan sangat di butuhkan untuk menghadapi kondisi dan situasi saat ini yang

mengharuskan perubahan terjadi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, penulis memberikn sasaran sebagai pertimbangan dan

sebagai bahan evaluasi berikut :

1. Bagi Lembaga dan Departemen terkait, dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara agar selalu mempertahankan kondisi

30
pelayanan yang di berikan kepada pengguna, dalam hal ini masyarakat sekitar agar

masyarakat tertarik untuk datang dan menikmati pelayanan yang di berikan. Dan

pelayanan tersebut merupakan hasil dan gagasan para pemimpin dalam merumuskan

sebuah kebijakan yang akan di ambil. Pelayanan yang baik adalah imbas dari

kepemimpinan dan perubahan organisasi yang baik, oleh karenanya ketika

kedepannya terjadi peralihan kepemimpinan, maka para pemimpin selanjutnya harus

mampu meneruskan dan meningkatkan program-program yang di bawa oleh

pemimpin sebelumnya.

2. Bagi Peneliti selanjutnya di harapkan dapat melakukan penelitian sejenis dengan

memperdalam pemahaman teori terkait topik dalam penelitian ini. Kemudian sebisa

mungkin, penelitian selanjutnya harus bisa meningkatkan dan menyempurnakan hasil

dari penelitian ini agar menjadi penelitian yang sesungguhnya.

31
DAFTAR PUSTAKA

Adiprabowo, H. N., Yusup, P. M., & Anwar, R. K. (2019, Desember). Berbagi Pengetahuan
sebagai Pembelajaran Organisasi di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 7(No.2), 145-160.
Ansory, A. F., & Indrasari, M. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kediri: Indomedia
Pustaka.
Atmaja, H. E., & Pertiwi, N. (2021, Desember). Peran Kepemimpinan Dalam Manajemen
Perubahaan di Organisasi. Jurnal EK&BI, Volume 4(Nomor 2), 576-581.
doi:10.37600/ekbi.v4i2.324
Badu, S. Q., & Djafri, N. (2017). Kepemimpinan & Perilaku Organisasi . Gorontalo: Ideas
Publishing.
Budiarso, D. J. (2016). Analisis Gaya Kepemimpinan Di PT Jaya Mulia Perkasa. AGORA,
Vol.4(No.2), 345-349.
Dragicevic, N., Ullrich, A., Tsui, E., & Gronau, N. (2019, June). A Conceptual Model of
Knowledge Dynamics in the Industry 4.0 Smart Grid Scenario. Knowledge
Management Research & Practice, 17 (3), 1-15.
doi:10.1080/14778238.2019.1633893
Hadi, M. M., & Utari, S. (2020, Junni). Gaya Kepemimpinan Demokratis Perpustakaan Kota
Yogyakarta. Jurnal Pustaka Ilmiah, Volume 6(No 1), 994-1002.
Hutahaean, W. S. (2021). Filsafat Dan Teori Kepemimpinan. Malang: Ahlimedia Press.
Jaelani. (2021). Teori Organisasi. Semarang: Yayasan Prima Agus Teknik Redaksi.
Khairizah, A., Noor , I., & Suprapto, A. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan di Perpustakaan Universitas Brwijaya
Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 3(No 7), Hal. 1268-1272.
Latar, B. (2020, Desember). Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Jurnal Literasi
Pendidikan Nusantara, Vol. 1(No. 2), pp. 75-84.
Miftahunnisa, I. (2017, Januari-juni). Kepemimpinan di Perpustakaan Berdasarkan Emotional
Intelligence dalam Menghadapi Globalisasi Informasi. Khizanah Al-Hikmah, 5(1),
113-120. doi:10.24252/kah.v5i1a10
Nurfadilliah. (2018). Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Perpustakaan (Studi Kasus
Perpustakaan Grahatama Pustaka Yogyakarta). Jurnal Perpustakaan, 9, 45-50.
Taufik, & Nugroho, K. S. (2020, Oktober). Change Or Die?; Bagaimana Mengelola
Perubahan Dalam Organisasi Tetap Survive Menghadapi Tantangan Global. AL-
IJTIMA'I- International Journal of Government and Social Science, Vol. 6(No. 1), pp.
75-88.

32
Wren, D. A., & Bedeian, A. G. (2009). The Evolution Of Management . New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.

LAMPIRAN

33
34

Anda mungkin juga menyukai