Anda di halaman 1dari 116

POTENSI USAHA KRIPIK JAHE DALAM MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RACEK


KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh:

DINA AMALIA
NIM. 2019168290310

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (STEBI)
SYAIKHONA KHOLIL
MEI 2023
POTENSI USAHA KRIPIK JAHE DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RACEK
KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO

SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Ekonomi Syariah
STEBI Syaikhona Kholil Sidogiri
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:
DINA AMALIA
NIM. 2019168290310

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (STEBI)
SYAIKHONA KHOLIL
MEI 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Potensi Usaha Kripik Jahe Dalam Meningkatkan


Perekonomian Masyarakat Desar Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo”
yang ditulis oleh DINA AMALIA , NIM 2019168290310 ini telah diperiksa dan
disetujui , serta layak diujikan.

Pasuruan, 25 Mei 2023


Pembimbing,

Rukhul Abadi, S.Si., M.M


NIDN:2128038503

Mengetahui,
Kepala Program Studi Ekonomi Syariah

Nur Mayunita, S.E. Sy., MM


NIDN: -

i
PENGESAHAN

Judul Skripsi : POTENSI USAHA KRIPIK JAHE DALAM


MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RACEK
KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO. Disusun oleh : DINA
AMALIA, NIM. 2019168290310 Program Studi Ekonomi Syariah telah
diajukan dan dinyatakan lulus ujian pada hari/tanggal : Minggu, 11 Mei 2023

TIM PENGUJI

Dosen Penguji I : R. Didik Subihandoko,S. Kom,. M.Ap (……...…….…..)

Dosen Penguji II : Hj. Khusnul Asma, S.HI., M.HI (………………….)

Dosen Pembimbing : Rukhul Abadi, S.Si., M.M (……………...…..)

Mengetahui,
Ketua STEBI Syaikhona Kholil Sidogiri

H. Chulil Barory, S.E., MM


NIDN:2103087702

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DINA AMALIA


Alamat : Dusun Kedungsupit, RT/RW 003/001, Desa. Racek,
Kecamatan. Tiris, Kabupaten. Probolinggo
Nim : 2019168290310
Program Studi : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Potensi Usaha Kripik Jahe
Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris
Kabupaten Probolinggo adalah benar-benar merupakan karya sendiri dan bukan
jiplakan (plagiat) dari karya ilmiah orang lain, serta bukan hasil dibuatkan oleh orang
lain/pihak lain.

Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi berupa pembatalan Tugas Akhir beserta segala hal yang
terkait dengan skripsi tersebut.

Demikian Surat Pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Pasuruan, 25 Mei 2023


Yang menyatakan

(Dina Amalia)

iii
PERSEMBAHAN

Kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan dan segala kemudahan,dalam

menyelesaikan skripsi ini

Kedua orang tua tercinta untuk kasih saying dari setiap tetes keringat yang telah

keluar dan tidak akan pernah bisa tergantikan sampai kapanpun, dan do’a yang

terus dipanjatkan setiap siang dan malam untuk kesuksesan serta kebahagiaan anak-

anaknya

iv
MOTTO

“Ikhtiar dulu tawakkal kemudian”

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah,
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Sarjana (S1) Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Islam (STEBI)
Syaikhona Kholil Sidogiri.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa bimbingan, bantuan dan dorongan tersebut
sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis menyampaikan hormat dan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas kasih dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik
2. Bapak H. Chulil Barory, S.E., M.M selaku Ketua STEBI Syaikhona Kholil
Sidogiri
3. Ibu Nur Mayunita, S.E. Sy., MM, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah STEBI Syaikhona Kholil Sidogiri yang telah membantu memberi
dosen pembimbing yang baik dan berkesan bagi penulis
4. Bapak Rukhul Abadi, S.Si., M.M selaku Dosen Pembimbing Proposal Skripsi
yang telah memberikan segala kemudahan, nasehat dan saran yang tulus,
pengarahan serta sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Program Studi Ekonomi Syariah STEBI Syaikhona Kholil
Sidogiri
6. Bapak Hosnadi, S.H, selaku Ketua Kepala desa Racek dan semua staffnya
yang telah membantu serta memberikan informasi guna penyelesaian skripsi
ini.
7. Orang tua, saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang
yang selalu tercurah selama ini.
8. Teman-teman jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2019

vi
9. Keluarga besar Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI)
Syaikhona Kholil Sidogiri, khususnya teman-teman seperjuangan kami di
Program Studi Ekonomi Syariah atas semua dukungan, semangat, serta
kerjasamanya.
10. Seluruh civitas akademika Program Studi Ekonomi Syariah yang telah
memberikan dukungan moral kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan dan menghargai setiap kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak demi penulisan yang lebih baik di masa mendatang. Akhir kata,
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.

Pasuruan, 24 Mei 2023

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

HALAMAN MOTTO .............................................................................................vi

KATA PENGANTAR ..............................................................................................vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................ix

DAFTAR TABEL. ...................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xiv

ABSTRAK ...............................................................................................................xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................4

D. Manfaat Penelitian ...............................................................................4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Usaha ....................................................................................................6

1. Pengertian Usaha. ...........................................................................6

viii
2. Dalil Hukum Tentang Usaha. .........................................................8

3. Jenis Jenis Usaha. ...........................................................................10

4. Kriteria Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. .................................12

5. Kelebihan Dan Kekurangan Umkm ...............................................13

6. Tujuan Usaha .................................................................................14

B. Jahe .......................................................................................................16

1. Tanaman Jahe ................................................................................16

2. Macam Macam Jahe ......................................................................18

3. Manfaat Jahe ..................................................................................19

4. Kripik Jahe .....................................................................................20

C. Peningkatan Ekonomi ...........................................................................21

1. Pengertian Peningkatan Ekonomi ..................................................21

2. Faktor Peningkatan Ekonomi ........................................................22

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................................27

B. Lokasi Penelitian. ..................................................................................28

C. Fokus Penelitian ....................................................................................28

D. Unit Analisis ........................................................................................29

E. Penentuan Informan Kunci Atau Partisipan .........................................30

F. Proses Pengumpulan Data .....................................................................31

G. Keabsahan Data Penelitian ....................................................................32

H. Analisis Data .........................................................................................36

ix
BAB IV. Hasil Dan Pembahasan

A. Gambaran Umum ..................................................................................37

1. Profil Desa Racek .........................................................................37

2. Sejarah Desa Racek ......................................................................38

3. Letak Geografis Dan Batas Wilayah ............................................39

4. Periode Kepemimpinan Desa Racek ............................................40

5. Macam-Macam Umkm Didesa Raeck .........................................40

B. Pembahasan ..........................................................................................41

1. Bagaimana Strategi Pemasaran Yang Dilakukan Oleh Masyarakat

Dalam Mempertahankan Usaha Kripik Jahe................................41

2. Bagaimana Usaha Kripik Jahe Dapat Meningkatkan

Perekonomian Masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris

Kabupaten Probolinggo .............................................................. 46

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................51

B. Saran .......................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Informan Kunci ............................................................................ 31


Tabel 4.1 Nama Pejabat Pemerintah Desa Racek ................................................. 40
Tabel 4.2 Nama Penduduk Berdasarkan Usia ....................................................... 40

Tabel 4.3 Periode Kepemimpinan Kepala Desa Racek ........................................ 42

Tabel 4.4 UMKM Desa Racek .............................................................................. 46

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Foto Jenis Jahe ................................................................................. 18

Gambar 2.2 Foto Kripik Jahe Fajar ...................................................................... 21

Gambar 2.3 Foto Peta Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo ....................... 26

Gambar 4.1 Balai Desa Racek ............................................................................. 37

Gambar 4.2 Wawancara Dengan Ibu Sulastri ...................................................... 43

Gambar 4.3 Wawancara Dengan Ibu Jum............................................................. 44

Gambar 4.4 Wawancara Dengan Sekdes Racek ................................................... 47

Gambar 4.5 Wawancara Dengan Ibu Tuyati ......................................................... 48

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Pedoman Izin Penelitian

Lampiran II Pedoman Wawancara

Lampiran III Salinan Rekaman Wawancara

Lampiran IV Dokumentasi Kegiatan

Lampiran V Biodata Penulis

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang modern dan digitalisasi saat ini masyarakat lebih berperan

aktif dalam dunia bisnis, khususnya UMKM. Hal ini didukung oleh jaringan

konektifitas yang semakin baik dari tahun ketahun. Menurut Muhammad dan

Lukman Fauroni (2002:60) Bisnis merupakan kegiatan individu yang

terorganisir untuk memperoleh laba atau menjual barang dan jasa guna

mendapat keuntungan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga

saat ini banyak peluang usaha yang bisa didapatkan dari sumber manapun,

produk yang dihasikan berbagai macam, baik dari segi makanan maupun

minuman dan barang. Bukan hanya itu saja, masyarakat juga berinisiatif dalam

mengembangkan produknya.

Indonesia merupakan negara yang agraris yang terletak di wilayah tropis

dengan memiliki keanekaragaman tanaman yang besar. Banyak manfaat yang

bisa didapatkan dari keanekaragaman tersebut,sehingga banyak penduduk

Indonesia yang berprofesi sebagai petani. Menurut Amar Mahmud (2016:178)

menyatakan bahwa bidang pertanian inilah yang terus dikembangkan saat ini

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi sertah menambah

(kesejahteraan ) masyarakat.

Tanaman jahe merupakan tanaman yang sudah terkenal dikalangan

masyarakat Indonesia sebagai obat maupun rempah rempah. Jahe mempunyai

bentuk menyerupai ruas jari dengan rasa yang hangat dan pedas. Serta

1
2

mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat menghangatkan badan.

Menurut Santoso (2008) menyatakan bahwa jahe berkhasiat untuk mengobati

penyakit impoten, batuk, pegal pegal, kepala pusing, rematik, sakit

pinggang,dan masuk angin1. Selain itu jahe bisa di olah menjadi makanan dan

minuman,diantaranya dijadikan sebagai cemilan yaitu kripik jahe.

Kripik jahe adalah makanan yang berbahan dasar gula pasir, jahe, kelapa,

wijen. Pembuatan kripik jahe menggunakan cara tradisional serta membutuhkan

ketelatenan, karena pembuatannya yang cukup sulit dan harus telaten, sehingga

banyak masyarakat lebih memilih untuk membeli dari pada untuk membuatnya

sendiri. Akan tetapi hal ini merupakan peluang besar bagi para pembuat kripik

jahe, khususnya pada bulan Ramadhan, pada saat bulan Ramadhan permintaan

kripik jahe meningkat sampai sehari bisa menghabiskan 50 kg gula pasir.

Dalam penelitian yang dialukan oleh Novi dwi ningsih, evy maharani dan

shorea khaswarina (2017), dengan judul penelitian “Strategi Pengembangan

Agroindustry Kripik Jahe (Jaheku) Di Desa Kota Raya Kecamatan Rengat

Kabupaten Indragiri Hulu;” Disebutkan bahwa strategi pengembangan yang

tepat bagi pengrajin keripik jahe adalah Meningkatkan produksi keripik jahe

untuk memenuhi permintaan pasar, melakukan promosi keripik jahe dan

membuat kemasan yang lebih menarik agar dapat memasuki pasar yang lebih

luas. Mempertahankan pasar yang sudah ada dan mencari pasar yang baru

1
Santoso, H.B. 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat.( PT Agromedia Pustaka.Yogyakarta.)
3

dengan meningkatkan kesempatan promosi dengan mengikuti pameran yang

ada.

Penelitian yang dilakukan oleh Shorea Khaswarina (2015) yang judul

“Analisis Usaha Argoindustri Keripik Jahe Di Desa Kota Raya Kecamatan

Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.”menyebutkan bahwa agroindustri keripik

“Jaheku” adalah agroindustri yang mampu bertahan ditengah kenaikan harga

dasar jahe dan mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya di daerah

sekitarnya. Pendapatan bersih yang diperoleh dari usaha “Jaheku” adalah

Rp.2.434.000 setiap bulannya. Jumlah produksi keripik jahe yaitu 360 bungkus,

sementara dalam, penerimaan untuk usaha “Jaheku” yaitu Rp.5.400.000

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dimana beberapa penelitian

menyebutkan serta kurangnya informasi hasil penelitian tentang kripik jahe dan

perekonomian maka penelitian ini berusaha untuk memperdalam kembali

tentang peningkatan perekonomian masyarakat dari usaha pembuatan kripik

jahe. Untuk mengetahui secara jelas tentang peningkatan perekonomian

masyarakat penulis tertarik meneliti dalam sebuah penelitian yang berjudul:

“Potensi Usaha Kripik Jahe Dalam Meningkatkan Perekonomian

Masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo”


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebaai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat

(UMKM) dalam mempertahankan usaha kripik jahe di Desa Racek

Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo?

2. Bagaimana usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat

dalam mempertahankan usaha kripik jahe di desa racek kecamatan tiris

kabupaten probolinggo usaha kripik jahe dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten

Probolinggo.

2. Untuk mengetahui usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan

dan khususnya dalam bidang yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti

b. Dapat memberikan masukan serta saran bagi mahasiswa lain untuk

penelitian selanjutnya.
5

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti, memberikan tambahan pengetahuan dan menambah

wacana keilmuan khususnya dalam bidang UMKM kripik jahe.

b. Bagi masyarakat, dapat dijadikan bahan tambahan pengetahuan dan

wawasan untuk mengembangankan usaha kripik jahe yang baik agar

antara perekonomian dan usahanya berkembang dengan baik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. USAHA

1. Pengertian usaha

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia usaha adalah kegiatan dengan

mengerahkan tenaga, fikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud.

Pekerjaan, perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai sesuatu.2

Dalam undang undang No.3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan, usaha

adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang

perekonomian yang dilakukan oleh setia pengusaha atau individu untuk tujuan

memperoleh keuntungan atau laba.3

Pengertian usaha menurut para ahli:

a. Menurut Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, Dan Kosim.

Usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan manusia dalam rangka

mencapai tujuan tertentu4

b. Menurut Harmaizar Z.

Usaha bisa disebut perusahaan merupakan usaha yang melakukan

kegiatan secara tetap atau terus menerut utuk mencapai tujuan dan

2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
Edisi ke-3, h. 1254
3
Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Pengenalan Peraktis dan Studi Kasus, (Jakarta:Kencana, 2006),
h. 27
4
Nana Supriatna, et all., IPS terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), (Bandung: PT.
Grafindo Media Pratama, 2006), h. 342.

6
7

memperoleh keuntungan. Baik perorang maupun badan usaha yang

berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum5.

c. Menurut Wasis dan Sugeng Yuli Irianto

Usaha adalah upaya manusia untuk melakukan sesuatu guna untuk

mencapai tujuan tertentu dan untuk memenuhi kehidupan sehari hari. Usaha

dalam sains adalah gaya yang diberikan pada suatu benda sehingga bisa

merubah posisi benda tersebut.6

d. Menurut Kamajaya

Usaha dalam Ilmu Fisika perpindahan energi melalui yang membuat

bendamenjadi berpindah.7

e. Menurut Tetty Yulliawati.

Usaha adalah besarnya gaya yang diberikan kepada benda sehingga

benda tersebut berpindah8.

Usaha adalah segala kegiatan manusia untuk memperoleh untung, sehingga

bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Usaha juga bisa dikatakan bisnis.

Bisnis adalah segala kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan cara

menawarkan produk, barang dan jasa dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan

bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan

5
Harmaizar Z, Menagkap Peluang Usaha, (Bekasi: CV Dian Anugerah Prakasa Ed. II,2008), h. 13.
6
Wasis, dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), h.172.
7
Kamajaya, Buku Cerdas Belajar Fisika, (Bandung: Garuda Media Pratama, 2007), h. 120.
8
Tetty Yulliawati, Cepat Menyelesaikan Soal Fisika SMP, (Bandung: PT. Agromedia Pustaka, 2005),
h. 41
8

menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi

kebutuhan.9

Menurut Hughes dan Kapoor usaha ialah “Bussiness is the organized effort of

individuals to produce and self for a profit, the goods and services that satisfy

society’s needs”, maksud dari kalimat tersebutialah usaha atau bisnis adalah suatu

kegiatan individu untuk melakukan sesuatu yang terorganisasi untuk menghasilkan

dan menjual barang dan jasa guna untuk mendapatkan keuntungan dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat.10

2. Dalil hukum tentang usaha

Al Qur’an dan hadist sebagai sumber fundamental banyak sekali memberikan

dorongan untuk bekerja dan berusaha.

a. Al Qur ‘an

Dalam surah al-jum’ah :10 Allah berfirman:

Terjemahan: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah

kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-

banyak supaya kamu beruntung”11.

Dalam surah At-taubah:105 Allah berfirman:

Terjemahan : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan

Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan

9
Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2014), h. 111
10
Hughes dan Kapoor Dalam Buchari Alma, Dasar – Dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung : Alfabeta,
2003), h. 89
11
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, ( Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004), h.554
9

kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang

ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah

kamu kerjakan.”12

b. Hadist

Dari Abu Hurairah ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

Nabi Daud AS tidak makan kecuali dari hasil usahanya sendiri.”(

HR.Buhkari)13

Hadist dari abu Hurairah r.a, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW

bersabda :

Terjemahan :“Sungguh seorang antara kalian mengumpulkan kayu

bakar lalu diikat dan di pikul di atas punggungnya itu lebih baik baginya

dari pada minta-minta kepada seseorang,baik dia (Orang itu) member

atau menolaknya.”(di riwayatkan oleh Malik, Al Buhkari, Muslim, At-

Tarmizi, An-Nasa’i)14

3. Jenis jenis usaha

Jenis jenis usaha yaitu usaha mikro,usaha kecil,usaha menengah dan usaha

makro:

a. Usaha mikro

Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan

usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana yang telah

12
Ibid., hal. 203
13
Bihasyiyat Al Imam Al sindi, Shahih Bukhari,(Beirut.Lebanon: Darul kutub Al’Amiyah,2008), Jilid
2, hal.13
14
Ibid.,hal. 14
10

diatur dalam undang undang15. Usaha mikro merupakan kegiatan ekonomi

rakyat yang berskala kecil, yang memiliki sifat tradisional, dan informal atau

belum terdaftar didalam badan hukum16.

b. Usaha Kecil

Usaha kecil adalah usaha ekonomi yang produktif dan milik

perorangan serta bukan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar yang memiliki kriteria usaha kecil.17

c. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah usaha yang dijalankan oleh orang pribadi

atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dengan dengan usaha kecil atau usaha besar

dengan jumlah kekayaan bersih atau omset tahunan sesuai dengan yang

diatur dalam undang-undang.18

d. Usaha Makro

Usaha makro adalah usaha ekomoni produktif yang dilaksanakan oleh

badan usaha dengan kekayaan yang bersih bisa dikatakan hasil penjualan lebih

besar dari usaha. Usaha makro adalah usaha yang cangkupannya besar dan

15
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah. hal. 2
16
Tulus Tambulan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (Isu-isu Penting), (Jakarta:
LP3ES, 2012), hal. 12
17
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). hal. 2
18
Ibid., hal. 2
11

luas, usaha yang sudah go public dan jangka panjang, untuk meningkatkan

usaha ini dilihat dari kinerja dan keuangannya.19

4. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Dalam UU No. 20 Tahun 2008 kriteria usaha mikro kecil dan menengah

adalah sebagai berikut :

Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000

(tiga ratus juta rupiah).

Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

19
Agus Sartono, Manajement Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Keempat, (Yogyakarta: BPFE,
2009), h. 30.
12

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah).20

5. Kelebihan dan Kekurangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut tambunan (2002:166), kelebihan yang dimilik UMKM adalah

sebagai berikut:

a. Daya tahan. Motivasi pengusaha kecil sangat kuat dalam

mempertahankan kelangsungan usahanya karena usaha tersebut

merupakan satu-satunya sumber penghasilan keluarga. Oleh karena itu

pengusaha kecil sangat adaptif dalam melengkapi perubahan situasi

dalam lingkungan usaha.

b. Padat karya. UMKM yang ada di Indonesia merupakan usaha yang

bersifat padat karya. Usaha kecil lebih memanfaatkan kemampuan tenaga

kerja yang dimiliki dari pada penggunaan mesin-mesin sebagai alat

produksi dalam kegiatan produksinya.

c. Keahlian khusus. UMKM di Indonesia banyak membuat produk

sederhana yang membutuhkan keahlian khusus namun tidak terlalu

membutuhkan pendidikan formal. Keahlian khusus tersebut biasanya

dimiliki secara turun-temurun. Selan itu, produk yang dihasilkan UMKM

di Indonesia mempunyai kandungan teknologi yang sederhana dan

murah.

20
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah. hal. 2
13

d. Jenis produk. Produk yang dihasilkan UMKM di Indonesia pada

umumnya bernuansa kultur, yang pada dasarnya merupakan keahlian

tersendiri dari masyarakat di masing-masing daerah.

e. Keterkaitan dengan sektor pertanian. UMKM di Indonesia pada

umumnya masih bersifat agricultural based karena banyak komoditas

pertanian yang dapat diolah dalam skala kecil tanpa harus mengakibatkan

biaya produksi yang tinggi.

f. Permodalan. Pengusaha kecil menggantungkan diri pada uang sendiri

atau dana pinjaman dari sumber-sumber informal untuk kebutuhan modal

kerja

Menurut Tambunan (2002:169), kelemahan-kelemahan UMKM

tercermin pada kendala-kendala yang dihadapi oleh usaha tersebut. Kendala

yang umumnya dialami oleh UMKM adalah adanya keterbatasan modal,

kesulitan dalam pemasaran dan penyediaan bahan baku, pengetahuan yang

kurang tentang dunia bisnis, keterbatasan penguasaan teknologi, kualitas

SDM (pendidikan formal) yang rendah, manajemen keuangan yang belum

baik, tidak adanya pembagian tugas yang jelas, dan sering mengandalkan

anggota keluarga sebagai pekerja tidak dibayar

6. Tujuan Usaha

a. Memenuhi kebutuhan hidup

Kebutuhan manusia dapat digolongkan dalam tiga kategori daruriat

(primer) yaitu kebutuhan yang secara mutlak tidak dapat di hindari karena
14

merupakan kebutuhan – kebutuhan yang sangat mendasar, yang bersifat elastis

bagi manusia, bajiat (sekunder) dan kamaliat (tersier atau pelengkap).21

b. Usaha agar memiliki jiwa kepemimpinan

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

Tetapi hidup berkelompokpun juga harus bisa menghargai dan menghormati.

Maka dari itu kita harus bisa mengelola kehidupan dengan baik, untuk itu

membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berjiwa pemimpin,

maka sering kita dengar kata pemimpin, kepemimpinan, kekuasaan. Pemimpin

diartikan sebagai orang yang dapat mengorganisasikan, mengarahkan,

mengintrol, dan bertanggungjawab atas semuanya, agar semua pekerjaan yang

dapat dikoordinasi demi mencapai tujuan.22

Seorang pemimpin harus selalu belajar dari kesalahan dan tidak

merasa gengsi ataupun egois, karena menjadi seorang pemimpin tidak lah

mudah dan itupun harus melewati proses yang Panjang, bukan hanya

menyuruh bawahnnya saja,akan tetapi harus bisa bekerja sama, serta bisa

menjadi panutan yang terbaik untuk bawahannya. Pemimpin yang baik adalah

orang yang selalu belajar dari kesalahan serta tidak pernah bosan untuk

mempelajari sesuatu hal yang baru.

c. Untuk berusaha dan bekerja

Pada hakikatnya setiap manusia harus berusaha dan bekerja agar

hasilnya bisa dimanfaatkan,berusaha dan bekerja juga sebagai salah satu cara

21
Muh. Said HM, pengantar Ekonomi islam: dasar dasar dan pengembangan, (Pekanbaru: SUSKA
Press, 2008), hal. 75
22
Asep Solikin, et. All., “Pemimpin Yang Melayani Dalam Membangun Bangsa Yang Mandiri”,
Anterior Jurnal, Vol. 16, No.2 Tahun 2017, h. 92. Diakses pada tanggal 11 november 2022
15

untuk mendekatkan diri kepada Allah. Islam mensyariatkan manusia untk

berusaha dan bekerja dalam bidang masing masing.23

Dalam Islam bekerja dan berusaha merupakan suatu kewajiban

kemanusiaan. Bekerja merupakan saran untuk menunjang pelaksanaan ibadah

kepada Allah SWT, oleh sebab itu hukum bekerja dan berusaha

adalah wajib.24

B. Jahe

1. Tanaman Tahe

Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai ke Cina.

Dari wilayah India, bahkan Cina dan India merupakan dua negara penghasil

jahe terbesar di dunia.25

Tanaman jahe merupakan terna tahunan, berbatang semu dengan tinggi antara

30 cm-75 cm. berdaun sempit memanjang menyerupai pita, dengan panjang 15-

23 cm, lebar kurang lebih 2,5 cm, tersusun teratur dua baris berseling. Tanaman

jahe hidup merumpun, beranak-pinak, menghasilkan rimpang, dan berbunga.

Bunga berupa malai yang tersembul pada permukaan tanah, berbentuk tongkat

atau bulat telur, dengan Panjang kurang 25 cm. mahkota bunga berbentuk tabung

dengan helaian agak sempit, tajam, berwarna kuning kehijauan. Kepala sari

berwarna ungu dan mempunyai dua tangkai putik.26

23
Muh Said HM, Pengantar Ekonomi Islam dasar-dasar dan perkembangan, hal. 75.
24
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Islam, ( Jakarta: Raja Grafindo, 2004),edisi 1, h.235
25
Trubus, 100 Plus Herbal Indonesia (Bukti Ilmiah dan Racikan), (Jakarta: Trubus, 2012), hal. 218
26
Rahmat Rukmana, Usaha Tani Jahe, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hal. 12-13
16

Jahe juga digunakan sebagai alternatif menghilangkan bau badan, karna

kandungan gingerol dan minyak Atsiri yang tinggi, banyak masyarakat juga

memanfaatkan tanaman jahe sebagai obat penghilang bau badan, jahe tidak secara

langsung di aplikasikan ke bagian tubuh, melainkan di jadikan bubuk dan

ditambah ekstrak lainnya agar tetap aman jika bersentuhan langsung dengan kulit,

terlebih lagi bagian kulit yang sensitif seperti daerah tubuh di sekitar ketiak.27

Jahe merupakan tanaman yang dikenal sebagai obat, dan rempah-rempah di

Indonesia. Jahe mempunyai bentuk seperti jari jemari yang mengembung. Serta

mempunyai rasa yang pedas,dan panas.jahe juga bisa ditanam di pekarangan

rumah,karena jahe merupakan tumbuhan yang mudah tumbuh dimanapun,

sehingga bisa mempermudah untuk mengambil dan mengkonsumsinya dan

tentunya sudah terjaga kebersihannya dibandingkan dengan jahe yang dijual

dipasar.

2. Macam macam jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna

rimpangnya.

27
Egy Ray Syaputri, et. All.,, Manfaat Tanaman Jahe (Zingiber officinale) Sebagai Obat
obatanTradisional (Traditional Medicine),jurnal biologi Vol. (Sumatra barat:universitas negeri
padang 2021)
17

Gambar 2.1 Foto Jenis Jahe

Jahe Merah Jahe Putih Besar Jahe Putih Kecil (emprit)

Sumber : www.wikipedia.org

Pada umumnya dikenal 3 jenis jahe, yaitu :

a. Jahe Merah.

Jahe merah (Zingiber Officinale var. rubrum) berdiameter 42-43 mm,

tinggi 52-104 mm dan panjang 123-126 mm. Jahe merah memiliki

rimpang yang kecil berwarna kuning kemerahan dan lebih kecil daripada

jahe kecil serta serat yang kasar. Rasanya pun sangat pedas dan memiliki

aroma yang sangat tajam.

b. Jahe Putih Besar

Jahe putih besar atau jahe gajah (Zingiber Offchinale var.

offichinarum) berdiameter 48-85 mm, tinggi 62-113 mm dan panjang 158

– 327 mm. Jahe ini memiliki rimpang yang jauh lebih besar dan gemuk

namun rasa dan aromanya kurang tajam dibanding jahe merah dan jahe

putih kecil.

c. Jahe Putih Kecil

Jahe putih kecil atau jahe emprit (Zingiber offichinale var. amarum)

memiliki ruas yang kecil, berdiameter 32,7 – 40 mm, tinggi 63,8 – 111

mm, dan panjangnya 61–317 mm. Jahe ini berbentuk pipih dan berwarna
18

putih kuning. Seratnya lembut dan memiliki aroma yang lebih tajam dari

jahe putih besar.28

3. Manfaat Jahe

Jahe juga bisa dimanfaatkan untuk bumbu bumbu masakan,bahan

obat obatan,serta bisa dijadikan makanan,dan minuman. Santoso (2008)

menyatakan bahwa Jahe berkhasiat untuk mengobati penyakit impoten, batuk,

pegal-pegal, kepala pusing, rematik, sakit pinggang, dan masuk angin.29

Dengan Pekembangan teknologi pertanian dan farmasi yang ada di

Indonesia tanaman jahe dan kombinasi tanaman obat lain khas Indonesia

dimanfaatkan oleh perusahaan farmasi sebagai obat herbal khas Indonesia yang

sangat terkenal didunia. Salah satu obat herbal tersebut adalah Antagin dan Tolak

angin tablet maupun cair.

Menurut Goulart (1995),jahe dapat dimanfaatkan untuk mengobati

penyakit vertigo, mual mual, mabuk perjalanan, demam, batuk, gangguan saat

menstruasi,kanker,dan penyakit jantung30. Sedangkan Menurut Ware (2017),

jahe berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan yang berisiko terhadap

kanker usus besar dan sembelit, menyembuhkan penyakit flu, meredakan mual-

mual pada wanita yang sedang hamil, mengurangi rasa sakit saat siklus

28
Setyawan B. Peluang Usaha Budidaya Jahe. Edisi ke-1. Editor: Mona. (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2015) hal. 17- 24.
29
Santoso, H.B. Ragam & Khasiat Tanaman Obat. (PT Agromedia Pustaka.Yogyakarta, 2008)
30
Goulart, F.S. Super Healing Foods. Reward Books, a member of Penguin Putnam Inc.New York,
(1995)
19

menstruasi, mengurangi risiko serangan kanker colorectal, dan membantu

meningkatkan kesehatan jantung.31

4. Kripik Jahe

Kripik jahe merupakan makanan yang berbahan dasar jahe, dan memiliki rasa

yang manis dan juga sedikit pedas, sehingga ketika memakannya akan merasa

hangat. Kripik jahe ini banyak ditemukan ketika mendekati hari lebaran.

Pembuatannya pun masih menggunakan cara tradisional.

a. Bahan bahan pembuatan kripik jahe sebagai berikut:

- 25 gram Kelapa parut

- 16 gram Jahe

- 100 gram Gula pasir

- ½ Sendok teh Wijen

b. Cara pembuatan kripik jahe sebagai berikut:

- Campurkan kelapa parut dengan jahe parut

- Sangrai kelapa yang sudah di campur dengan jahe

- Masukkan gula ke dalam wajan lalu masak hingga meleleh

- Setelah gula meleleh, masukkan kelapa yang sudah disangrai dan wijen

lalu di aduk hingga tercampur semuanya.

- Angkat adonan dan letakkan di atas plastik mika yang sudah di beri

minyak, kemudian di tutup dengan plastik mika diatasnya

31
Ware, M. 2017. Ginger: Health Benefits and Dietary Tips
.https://www.medicalnewstoday.com/articles/265990.php, diakses tanggal 11 November 2022
20

- Giling tipis adonan dengan menggunakan botol, gunting adonan

kemudian lipat menggulung.

Salah satu merk kripik jahe yng terkenal di Probolinggo yaitu kripik

jahe fajar yang diproduksi oleh Fajar Anisa dengan harga Rp.13.000 per

bungkusnya.

Gambar 2.2 foto kripik jahe fajar

Sumber : https:umikhebat.probolinggokota.go.id

C. Peningkatan Ekonomi

1. Pengertian peningkatan ekonomi

Peningkatan merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mendapatkan

keterampilan atau kemampuan untuk menjadi lebih baik. Sedangkan

perekonomian berasal dari kata dasar ekonomi berasal dari kata “oikos dan

nomos. Oikos artinya rumah tangga, sedangkan nomos artinya mengatur32. Dari

dasar kata ekonomi tersebut lalu mendapat imbuhan per- dan –an sehingga

32
Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm.158
21

menjadi kata perekonomian yang memiliki pengertian tindakan, aturan atau cara

tentang mengelola ekonomi rumah tangga dan tujuannya untuk memenuhi


33
kebutuhan hidup. Jadi, ekonomi berarti ilmu mengenai asas-asas produksi,

distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti halnya

keuangan, perindustrian dan perdagangan).34 Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa peningkatan perekonomian merupakan suatu perbaikan

kondisi dari perekonomian yang lemah menjadi perekonomian yang lebih baik

atau mengalami kemajuan dari sebelumnya. Perekonomian masyarakat adalah

sekumpulan kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-


35
norma, adat istiadat yang dialami dalam lingkungannya. Maksud dari

peningkatan perekonomian ini adalah perbaikan jenjang perekonomian melalui

usaha mandiri yang produktif dengan memperhatikan manajemen dalam

usahanya.

Jadi dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan

perekonomian masyarakat adalah cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam

mengatur ekonomi rumah tangga agar menjadi lebih baik sehingga dapat

mencukupi kebutuhan hidupnya. Peningkatan perekonomian masyarakat yag

dimaksud peneliti adalah peningkatan yang diperoleh masyarakat di Desa Racek,

Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

33
Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998),
hlm.24
34
Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 2005), 220
35
Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar Untuk IAIN semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU,
(Bandung : CV Pustaka Setia, 1997), 85
22

2. Faktor Peningkatan Ekonomi

Terdapat beberapa Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,

diantaranya sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia

Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Jika kompetensi

sumber daya manusia baik, maka proses pembangunan akan semakin

terlaksana.

b. Sumber Daya Alam

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam

yaitu tanah yang subur, kekayaan tambang, hasil laut, tumbuh-tumbuhan, dan

masih banyak lagi. Sumber daya alam tersebut harus diolah oleh sumber daya

manusia yang berkompeten sehingga dapat dimanfaatkan secara bijak untuk

kepentingan proses pembangunan. Akan tetapi, sumber daya alam saja tidak

menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung

oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya

alam yang tersedia.

c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja

yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin

canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas


23

serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada

akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.36

d. Budaya

Budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan

ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau

pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat

pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya

sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.

e. Sumber daya modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan

meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang

modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan

ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan

produktivitas.37

Peningkatan ekonomi/kesejahteraan ekonomi seseorang dapat diukur

dari berbagai indikator, indikator kesejahteraan merupakan suatu ukuran

tercapai pemenuhan kebutuhan seseorang. Berikut beberapa indikator

kesejahteraan ekonomi seseorang yaitu:38

36
Adriana.H, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Sulawesi Selatan
(Sulawesi selatan, skripsi tidak diterbitkan, 2015), hal.18-19. Diakses pada tanggal 11 november 2022.
37
Ibid. hal 18-19
38
Sub Direktorat Analisa Statistik, Analisis Dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan 2000,(Jakarta :
Badan Pusat Statistik,2008), h.4
24

a) Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh seseorang.

Penghasilan tersebut biasanya dialokasikan untuk konsumsi, kesehatan,

pendidikan maupun kebutuhan lain yang bersifat material. Indikator

pendapatan dibedakan menjadi 3 item yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.

b) Konsumsi pengeluaran

Konsumsi pengeluaran merupakan salah satu indikator untuk

mengukur peningkatan ekonomi atau kesejahteraan ekonomi seseorang.

Semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang, maka semakin rendah proporsi

pengeluarannya. Karena Pengeluaran konsumsi untuk makan memberikan

gambaran kesejahteraan seseorang, untuk konsumsi makanan

mengidentifikasi seseorang berpenghasilan tinggi atau rendah.

c) Pendidikan

Pendidikan merupakan pertolongan yang diberikan orang dewasa

kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya agar anak

dapat melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pendidikan merupakan salah

satu kunci untuk mencapai kemajuan sosial, ekonomi dan bangsa. Menurut

menteri pendidikan kategori pendidikan dalam standar kesejahteraan

adalah wajib belajar 9 tahun.

d) Kesehatan

kesehatan merupakan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan seseorang produktif secara sosial maupun ekonomi.


25

Indikator kesehatan yang menjadi indikator kesejahteraan yaitu: sandang,

pangan, dan Kesehatan.

e) Perumahan

perumahan yang dianggap sejahtera adalah tempat berlindung

yang mempunyai lantai, dinding dan atap yang baik. Status penguasaan

tempat tinggal milik sendiri.

Desa Racek adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Tiris, Kabupaten

Probolinggo. Jumlah penduduk yang terdapat di Desa Racek yaitu laki laki sebanyak

2.153 , dan perempuan sebanyak 2.214 orang, total keseluruhan yaitu sebanyak 4.367

orang. Batas batas Desa Racek yaitu sebelah utara : Kec. Gading dan Kec. Maron,

sebelah selatan : Wedusan dan Jangkang, sebelah timur : Wedusan dan Kec. Krucil,

sebelah Barat: Pesawahan dan Kec. Maron. Dan juga terdapat 13 Dusun didalamnya.

Salah satu dusun yang terdapat di Desa Racek yaitu Dusun Kluwangan.. Warga

Dusun Kluwangan mempunyai beberapa UMKM yang ikut mendukung

pertumbuhan ekonomi di Desa racek. Beberapa UMKM masih tergolong sederhana,

mengelola produksi olahan dengan skala kecil. Beberapa produk yang dihasilkan

antara lain : Produk Kripik Jahe, rengginang, krupuk singkong, kripik pisang, kripik

singkong. Beberapa produk industri kecil tersebut untuk menunjang

keberlangsungan usaha.
26

Gambar 2.3 foto peta Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo

Sumber : https://tiris.probolinggokab.go.id
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Menurut Sugiyono (2017:11) mengemukakan bahwa penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel

mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.39

Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

Bogdan dan Taylor didalam buku (Lexy J. Moleong, 2013: 04)

mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.40

Penelitian kualitatif menjelaskan tentang fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah. 41

39
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.( Bandung : Alfabeta, CV, 2017).
40
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2013)
41
Ibid

27
28

B. Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian

tersebut. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Racek Kecamatan Tiris

Kabupaten Probolinggo. Dipilihnya Desa Racek sebagai lokasi penelitian

dikarenakan beberapa hal berikut:

1. Peneliti melihat di lokasi ini karena peneliti berasal dari wilayah atau

daerah tersebut dan cukup mengetahui perkembangan perekonomian

diwilayah yang menjadi tujuan penelitian.

2. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena belum ada yang

melalukan penelitian sebelumnya didaerah tersebut.

3. Lokasi ini merupakan salah satu desa yang menghasilkan UMKM berupa

kripik jahe.

Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai

bulan Januari 2022 kurang lebih 2 bulan yang berawal dari pengajuan izin

penelitian. Surat izin penelitian dikeluarkan oleh Kaprodi Ekonomi Syariah,

STEBI Sidogiri.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian bermanfaat untuk membatasi objek penelitian yang

akan dibahas. Menurut (Moelong) fokus penelitian yang dimaksudkan untuk

membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan tidak

relevan, agar tidak dimasukkan kedalam sejumlah data yang sedang


29

dikumpulkan, walaupun data itu menarik.42 Menurut (Andi Prastowo) dalam

penelitian, fokus lebih diarahkan pada tingkat kebauran informasi yang akan

diperoleh dari situasi sosial atau lapangan.43 Sedangkan Menurut (Sugiono)

pembatasan masalah dalam peneliyian kualitatif lebih didasarkan pada

tingkat kepentingan urgensi dan fasebilitas masalah yang akan dipecahkan,

selain itu juga factor keterbatasan tenaga,dana dan waktu.44

Berkaitan dengan judul penelitian yang akan dibahas, maka

penelitian ini akan difokuskan pada “Potensi Usaha Kripik Jahe Dalam

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris

Kabupaten Probolinggo.”

D. Unit Analisis

Unit analisis yang dalam penelitian ini menggunakan model interaktif

milik Miles dan Huberman. Beliau menyatakan bahwa ada tiga langkah untuk

mengolah data kualitatif, sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan

final dapat ditarik dan diverifikasi.

42
Ate, Peran Kepala Desa dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, (Malang, Tesis Tidak
Diterbitkan, 2019), hal. 31
43
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2016), hal. 134
44
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2016), hal. 286
30

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah untuk menemukan pola-pola yang bermakna

serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta

memberikan tindakan.

3. Penarikan Kesimpulan Dan Verifikasi

Peneliti menyimpulkan data-data yang ditemukan mulai awal sampai

akhir penelitian. Kesimpulan tersebut untuk menjawab rumusan masalah

yang telah dirumuskan sejak awal penelitian. Dan bisa dianggap kredibel

apabila dilengkapi dengan bukti – bukti yang valid.

E. Penentuan Informan Kunci Atau Partisipan

Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi secara

detail tentang objek penelitian yang dilakukan. 45Menurut (Ardianto,2011:61-

62) informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi

mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai

narasumber selama proses penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik penentuan informan menggunakan

teknik porpusive. Teknik porpusive merupakan teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap

paling tahu tentang apa yang kita harapkan.

45
Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.
(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2011)
31

Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Data InformanKunci
No. Nama Informan Keterangan
1 Bpk Hosnadi, S.H Kepala desa Racek

2. Bpk. Wahyudi Perangkat desa


3. Ibu Jun Pembuat kripik jahe
4. Ibu Sulastri Pembuat kripik jahe
5. Ibu Tuyati Pembuat kripik jahe
Sumber : Data diolah oleh peneliti

F. Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data merupakan salah satu hal yang paling

penting dalam sebuah penelitian, tanpa pengumpulan data tidak akan bisa

dilakukan sebuah penelitian karena inti dari penelitian adalah mencari data.

Menurut (Sugiono:2019) bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan

data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, melalui observasi

peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung

peristiwa/fenomena yang menjadi fokus penelitian.46

46
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung : Alphabet. (2019)
32

2. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) wawancara adalah pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara

maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang

partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi

dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi 47.

3. Dokumentasi

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu baik berupa tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif48.

G. Keabsahan Data Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap data hasil

penelitian adalah valid, reliabel dan obyektif. Validitas merupakan derajad

ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang

dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi uji keabsahan data dalam penelitian

kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), uji validitas eksternal

47
Esterberg, Kristin G. Qualitative Methods in Social Research, Mc. Graw Hill, New York (2002)
48
Sugiono (2019) , Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal.314
33

(transferability), uji realibilitas (depandability), uji obyektivitas

(confirmability) (Sugiyono, 2016).

1. Uji Kredibilitas

Ada beberapa cara untuk melakukan uji kredibilitas terhadap data hasil

penelitian kualitatif, antara lain:

a. Perpanjangan pengamatan

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data

penelitian ini,sebaiknya di fokuskan terhadap data yang diperoleh,

apakah setelah di cek kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah

atau tidak. Bila setelah di cek benar, maka data kredibel

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Cara untuk meningkatkan ketekunan

bagi peneliti adalah dengan membaca berbagai referensi buku

maupun penelitian ataupun dokumenstasi – dokumentasi yang terkait

dengan temuan yang diteliti

c. Triangulasi

Cara ini adalah yang paling banyak dilakukan oleh peneliti untuk

menguji keabsahan data. Triangulasi dalam uji kredibilitas, diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan berbagai waktu. Dengan begitu triangulasi dibagi menjadi :


34

1) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui berbagai

sumber.

2) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara,

lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner.

3) Triangulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara

sumber masih segar belum banyak masalah akan memberikan data

yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka

uji kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda.

d. Analisis kasus negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan

hasil penelitian hingga pada saat tertentu.cara melakukan analisis

kasus negatif adalah dengan mencari data yang berbeda atau bahkan

bertentangan dengan data yang telah ditentukan.


35

e. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah pendukung untuk

membuktikan data yang telah dilakukan peneliti. Misalnya data hasil

wawancara perlu di dukung dengan rekaman wawancara

f. Mengadakan member chek

Member chek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi. Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh data

yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan leh pemberi data.

2. Pengujian Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif,

sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

3. Pengujian Depandability

Dalam penelitian kuantitatif, depandability disebut reliabilitas. Suatu

penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat

mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut.

4. Pengujian Konfirmability

Dalam penelitian kuantitatif, konfirmability disebut dengan uji

obyektifitas. Suatu penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian

telah disepakati banyak orang.


36

H. Analisis Data

Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2016) analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, bahan-bahan lain sehingga dapat mudah

difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut

Noeng Muhadjir (1998: 104) mengemukakan pengertian analisis

data sebagai “upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil

observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti

tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang

lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu

dilanjutkan dengan berupaya mencari makna49. Sedangkan Menurut Moleong

(2017:280-281) analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga

dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data.50

49
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif Pendekatan Positivistik, Rasionalistik,
Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama (1998), hal. 104
50
Moleong, L. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. (2017), hal. 280-
281
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umun

1. Profil desa racek

Desa Racek adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Tiris,

Kabupaten Probolinggo. Jumlah penduduk yang terdapat di Desa Racek yaitu

laki laki sebanyak 2.153 , dan perempuan sebanyak 2.214 orang, total

keseluruhan yaitu sebanyak 4.367 orang. Desa ini memiliki 11 dusun. Salah

satu dusun yang terdapat di Desa Racek yaitu Dusun Kluwangan.. Warga

Dusun Kluwangan mempunyai beberapa UMKM yang ikut mendukung

pertumbuhan ekonomi di Desa racek. Beberapa UMKM masih tergolong

sederhana, mengelola produksi olahan dengan skala kecil. Beberapa produk

yang dihasilkan antara lain : Produk Kripik Jahe, rengginang, krupuk

singkong, kripik pisang, kripik singkong. Beberapa produk industri kecil

tersebut untuk menunjang keberlangsungan usaha.51

Gambar 4.1 Balai Desa Racek

Sumber : profil desa

51
Profil Desa, Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo

37
38

2. Sejarah desa racek

Berdasarkan cerita nenek moyang kita, dahulu ada sebuah penduduk

kecil yang berkelompok – berkelompok tanpa adanya saorang pemimpin

yang bisa di jadikan panutan sebagai pembimbing jiwa mereka dalam

menentukan arah hidup sebagai spenenang jiwa,hanya semula penganut

Agama Animisme Dan Dinamisme ,namun dengan kedatangan seorang

musafir pembawa berita yaitu Agama islam dengan Kedatangan Agama baru

sebagai pengobat hati mereka di sambut dengan baik oleh penduduk

setempat dan islam sebagai penenang jiwa makin hari makin banyak

pengikutnya dan seorang musafir tersebut di tokohkan oleh penduduk

setempat dan di beri gelar bujuk kaeh (bhs.madura) dengan semakin

banyaknya pengikut yang berdatangan baik dari penduduk daerah setempat

maupun dari luar daerah dan menetap dengan dibuatkan rumah Racak .yang

sederhana di buat dari bamboo maupun kayu oleh penduduk di sekitar di

sebuah blok Racek yang di pimpin oleh seorang tokoh kiyai. Sehingga

sampai sekarang dinamakan Desa Racek. Terdapat 11 dusun di desa racek

diantaranya :52

1. Pondok Klakah 7. Kedungsupit

2. Kluwangan 8. Krajan

3. Racek Barat 9. Racek Timur Sungai

4. Racek Timur 10. Racek Tengah

5. Bukoan 11. Petongan

52
Ibid.
39

6. Temulawak

3. Letak geografis dan batas wilayah

Secara geografis Desa Racek terletak pada posisi 7°31'0” Lintang

Selatan dan 111°54'0” Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah

berupa daratan sedang yaitu sekitar 156 m di atas permukaan air laut.

Berdasarkan data BPS kabupaten Probolinggo tahun 2014, selama tahun

2014 curah hujan di Desa Racek rata-rata mencapai 2400 mm. Curah hujan

terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm. Batas-

batas desa racek diantaranya 53:

- sebelah utara : Kec. Gading dan Kec. Maron

- sebelah selatan : Wedusan dan Jangkang

- sebelah timur : Wedusan dan Kec. Krucil

- sebelah Barat: Pesawahan dan Kec. Maron

Jarak tempuh Desa Racek ke ibu kota kecamatan ( Kec. Tiris ) adalah

12 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 40 menit dengan

kendaraan bermotor. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah

25,3 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 60 Menit.54

53
Ibid.
54
Ibid.
40

4. Gambaran Kelembagaan

Struktur Pemerintahan Desa Racek, dalam penyusunan organisasi dan tata

kerja kerja pemerintahan desa, berpedoman pada Peraturan Daerah

Kabupaten Probolinggo Nomor 06 Tahun 2006 Tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Sedangkan dalam penataan lembaga

kemasyarakatan berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten

Probolinggo Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Lembaga Kemasyarakatan

Desa / Kelurahan.

Tabel 4.1 Nama Pejabat Pemerintah Desa Racek

No Nama Jabatan

1 HOSNADI, SH Kepala Desa


2 SAIFUL Sekretaris Desa
3 SUMITRO, SH Kasi Pemerintahan
4 NEMAN Kasi Pembangunan
5 R. NUR SALIM Kasi Kesejahteraan/Kesra
6 SUPARDI, S.Pd Kaur Keuangan
7 HADIRI Kaur Perencanaan
8 WAHYUDI Kaur Umum
9 AHMAD SHOLIHIN Kepala Dusun Pondok Klakah
10 AGUSTIONO MAULIDIN Kepala Dusun Kedungsupit
11 JUMARTONO Kepala Dusun Klowangan
12 NO SATU Kepala Dusun Racek Barat dan Bukoan
13 SLAMET Kepala Dusun Racek Tengah
14 JUBAHIR Kepala Dusun Racek Timur
15 JUMADIN Kepala Dusun Temulawak
16 SUYONO Kepala Dusun Petongan
17 BUSRI Kepala Dusun Krajan
Sumber Data : Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
41

5. Gambaran kependudukan

Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2021,

jumlah penduduk Desa Racek adalah terdiri dari 1.623 KK, dengan jumlah

total penduduk 4.038 jiwa, dengan rincian 1.956 laki-laki dan 2.082

perempuan.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia


No Usia Laki-laki perempuan Jumlah Prosentase
1 0-5 102 142 244
2 5-10 156 173 329
3 10-15 132 146 278
4 15-20 141 127 268
5 20-25 116 114 230
6 25-30 132 137 269
7 30-35 110 149 259
8 35-40 225 147 372
9 40-45 136 176 312
10 45-50 126 177 303
11 50-55 123 136 259
12 55-60 104 133 237
13 60-65 124 97 221
14 65-70 94 104 198
15 70-75 96 68 164
16 75-80 39 56 95
Jumlah Total 1.956 2.082 4.038
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-50

tahun Desa Racek sekitar 1,520 atau hampir 50 %. Hal ini merupakan modal

berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.

Tingkat kemiskinan di Desa Racek termasuk cukup tinggi. Dari jumlah

1.623 KK di atas, sejumlah 705 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 255 KK

tercatat Keluarga Sejahtera I; 380 KK tercatat Keluarga Sejahtera II; 186 KK

tercatat Keluarga Sejahtera III; 97 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK


42

golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK

golongan miskin, maka lebih 65% KK Desa Racek adalah keluarga miskin.

6. Periode kepemimpinan kepala desa racek

Tabel 4.3 Periode Kepemimpinan Kepala Desa Racek

No Nama Dari Tahun Sampai Tahun


1. KERTO REDJO Sebelum Tahun 1927
2. KERTO REDJO 1927 1937
3. KERTO REDJO 1937 1745
4. ADI MULYO 1945 1947
5. ADI MULYO 1948 1965
6. ADI MULYO 1965 1986
7. SUBANDRIYO 1987 1998
8. SUBANDRIYO 1999 2003
9. KUSNIADI 2008 2013
10. HOSNADI S.H 2013 2017
11. HOSNADI S.H 2017 2027
Sumber: Profil Desa Racek Dan Diolah Peneliti

7. Masalah dan Potensi Desa

a. Masalah

Pembangunan agar dapat berhasil sesuai dengan tujuannya harus

tanggap terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut

menyangkut beberapa masalah strategi yang saat ini masih menjadi

kendala dalam terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Masalah tersebut

meliputi ;

1) Masih rendahnya pendapatan Petani dan produktifitas

pertanian.

Desa Racek termasuk daerah agraris sehingga mayoritas masyarakat

bermata pencaharian sebagai petani atau bekerja di bidang pertanian.


43

Dengan demikian untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,

bidang pertanian harus menjadi prioritas utama. Produktifitas komoditi

tertentu sudah meningkat, akan tetapi harga hasil produksi relatif

masih rendah, sehingga pendapatn petani masih rendah.

2) Masih rendahnya aksesibilitas & kualitas Pendidikan dan

Kesehatan

Aksesibilitas & kualitas bidang Pendidikan bisa diartikan

kemampuan masyarakat dalam menjangkau kebutuhan terhadap

penyediaan pendidikan oleh pemerintah yang memadai dan

berkualitas. Aksesibilitas bidang Pendidikan secara umum sudah

cukup memadai, akan tetapi masih ada Angka Putus Sekolah.

Kualitas pendidikan dilihat dari nilai rata-rata Ujian Nasional

tahun 2019/2020 untuk Tingkat SD di Desa Racek menunjukkan

adanya kenaikan, namun untuk sebagian siswa – siswi dari Desa

Racek di tingkat SLTP mengalami penurunan di banding dengan

nilai-nilai tahun sebelumnya.

Aksesibilitas masyarakat dalam mendapatkan pelayanan

kesehatan di tahun 2019 - 2021 secara umum sudah menunjukkan

perbaikan, namun demikian masih kurang berfungsinya Polindes

Desa karena sarana belum memadai, masyarakat miskin belum

terlayani 100 %.
44

3) Belum memadainya pembangunan insfrastruktur

Keberadaan sarana dan prasarana insfrastruktur yang baik

mutlak sangat diperlukan dalam pembangunan di desa, sehingga

akses informasi dan komunikasi serta distribusi barang dan jasa dapat

dirasakan secara lebih merata oleh masyarakat karena semua

masyarakat mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang

serta maju bersama sehingga dapat mengurangi tingkat kesenjangan

antar Dusun. Kondisi jalan pada saat ini semakin menunjukkan

peningkatan. Perbaikan Jalan terus dilakukan serta diimbangi dengan

Peningkatan Kualitas akan tetapi sistem pemeliharaan yang belum

optimal.

4) Masih rendahnya perhatian dan pembinaan terhadap usaha

kecil dan masih tinggi jumlah pengangguran terbuka

Adanya berbagai usaha kecil di Masyarakat belum

mendapatkan perhatian dan pembinaan dari pemerintah termasuk

dengan bantuan pendanaan dalam meningkatkan produksi, sehingga

bisa menyerap kebutuhan tenaga kerja, namun demikian jumlah

pengangguran masih cukup besar terutama pada masa setelah

Tanam/Panen Pertanian.

5) Masih Minimnya Kontribusi PAD terhadap APBDes.

Sumbangan PAD terutama dari Pendapatan BUMDES

terhadap APBDes masih rendah, oleh karena itu optimalisasi

BUMDES perlu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan Desa.


45

b. Potensi

Desa Racek memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya alam,

sumber daya manusia maupun kelembagaan / organisasi. Sampai saat ini,

potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan.

1) Potensi Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah

- Tersedia kualitas SDM aparatur pemerintah di desa yang cukup

baik.

- Tersedia sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan

pemerintahan

- Makin tertatanya kelembagaan Pemerintah Desa

2) Potensi Ekonomi

- Lahan Pertanian yang luas masih dapat ditingkatkan

produksinya.

- Terdapat Usaha – usaha kecil ( Kerajinan tangan ) yang

mempunyai nilai ekonomi tinggi belum termanfaatkan.

3) Potensi Sosial Budaya

- Keragaman budaya masyarakat di dusun-dusun merupakan aset

potensial dalam pembangunan.

- Jumlah penduduk yang sangat besar sebagai modal dasar dalam

pembangunan

- Cukup banyak tersedia sumber daya manusia angkatan kerja di

berbagai lapangan pekerjaan.


46

- Cukup tinggi potensi kepemudaan untuk mengerakkan ekonomi

perdesaan.

8. Macam-macam UMKM di Desa Racek

Umkm yang terdapat didesa racek yaitu :55

Tabel 4.4 UMKM Desa Racek


No Nama
1. Kripik
2. Anyaman
3. Sayur Keliling
4. Rengginang

Sumber: profil desa racek dan diolah peneliti

B. Pembahasan

1. Bagaimana Strategi pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat

dalam mempertahankan usaha kripik jahe.

Strategi pemasaran adalah salah satu cara memenangkan

dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam Menyusun

perencanaan usaha secara menyeluruh.

Strategi pemasaran yang dilakukan masyarakat desa racek dalam

mempertahankan usaha Kripik Jahe ini yaitu dengan mempunyai

pelanggan tetap, dititipkan di toko-toko kecil. Hal ini sebagaimana

disampaikan oleh Sulastri Dalam wawancara berikut:

“ye strategi ye pelanggan ruah koduh nganu melolo ka engkok anggep

tak ngalak ka oreng koduh nelfon ka engkok melolo lah pelanggan ruah,

55
Ibid.
47

deddi engkok kan pas tak anu jek cot usaha jelen melolo cot lah, mun

ngalak ka engkok melolo roh kan”. (Dalam Bahasa Madura)

“ya strateginya ya pelanggan itu sudah harus membeli kesaya gitu dah

harus nelfon saya gitu dah, jadi saya sudah tidak usah cari pelanggan

lain lagi jadi usaha jalan terus dah kalau membeli kesaya terus”. (Dalam

Bahasa Indonesia)56

Gambar 4.2 Wawancara Dengan Ibu Sulastri

Sumber: Dokumentasi Wawancara

Ungkapan serupa juga disampaikan oleh ibu jum salah satu warga yang

memproduksi kripik jahe di Desa Racek:

“Mempertahankan ye pelanggan jieh lah. Pelanggannah engkok jieh lah

dok bileh tadek nelfon ka engkok la, nelfon engkok lah. Pelanggan tetap

jieh lah, kan mun pelanggannah engkok mun minta lebih ruah e persen

bik kok eberrik Duggen eberrik I nyior dek iye bik kok dok, deddi mum e

persen ampok ennah tak nganu ke reng laen jek dok nganu ke engkok

melolo, deddi bisa bertahan dengan adanya bede en pelanggan jieh dok,

56
Wawancara Dengan Ibu Sulastri Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kluwangan,
Tanggal 14 Februari 2023
48

bede pelanggan tetap pa engkok jieh dok mangkaen bisa bertahan sampek

setia.” (Dalam Bahasa Madura)

“mempertahankan ya pelanggan itu dah, jadi kalau stoknya sudah habis

pasti nelfon ke saya dah, pelanggan tetap ini dah, kan kalau pelanggan

saya itu kalau membeli lebih itu sama saya di persen dengan deggan atau

kelapa, jadi kalau di persen itu kebanyakan tidak akan membeli kepada

orang lain dah, makanya bisa bertahan dengan adanya pelanggan tetap

itu, sampai usahan saya bertahan sampai sekarang.” (Dalam Bahasa

Indonesia)57

Gambar 4.3 Wawancara Dengan Ibu Jum

Sumber : Dokumentasi Wawancara

Dari hasil wawancara dan observasi lapangan menunjukkan bahwa

startegi yang dilakukan masyarakat racek untuk mempertahankan usaha

kripik jahenya ini yaitu dengan menitipkan produknya kepada toko-toko

kecil terlebih dahulu kemudian menjadi pelanggan tetap sampai sekarang,

57
Wawancara Dengan Ibu Jum Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kluwangan, Tanggal 13
Februari 2023
49

dengan strategi seperti itu usaha kipik jahe dapat berlangsung hingga saat

ini. Dalam pemasaran maupun memproduksi kripik jahe didesa racek ini

tentu pasti terdapat suatu kendala atau permasalahan didalamnya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh sulastri:

“ye kendalaen saingan benyak kadang tang kripik jahe riah kadeng e

pabelih dek iye ruah ka engkok. kendala produksinya ye kadang tanang

sampek melepuh dek iye perren kripik jahe jieh (panas) perre en agulung

ruah, kadeng tanang riah lah merah pokok panas ruah lah. Jek kan mun

kripik jahe ruah kan koduh singkat gulungnah. Koduh lekas .” (dalam

bahasa madura)

“ya kendalanya saingan banyak dan kadang kripik saya ini dikembalikan

Kembali begitu. kendala memproduksinya ya kadang tangan ini sampai

melepuh diakibatkan panas yang berlebihan pada saat menggulungnya,

ya pokok tangan ini merah gara-gara panas gitu, kan kalau kripik jahe

ini pembuatannya harus cepat dan singkat dalam menggulungnya.”

(dalam Bahasa Indonesia)58

Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh ibu Tuyati :

“kendalaen mun agebey riah panas, bik mun tak cepet ruah sering

lembek. Terus pemasarannah riah ye benyak saingan.” (dalam bahasa

madura)

58
Wawancara Dengan Ibu Sulastri Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kluwangan,
Tanggal 14 Februari 2023
50

“kendala membuatnya itu panas dan harus cepat, terus kalau

pemasarannya banyak saingan nak.” (dalam bahasa Indonesia)59

Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas bahwa dalam memproduksi

maupun pemasaran usaha kripik jahe mempunyai kendala tersendiri.

Kendala untuk pemasaran yaitu banyaknya pesaing sampai produk

dikembalikan. Dan untuk kendala produksi yaitu panas dari adonan serta

kecepatan dalam membuatnya. Selain kendala yang telah dipaparkan

diatas, juga terdapat suatu konflik antar sesama pedagang kripik jahe yang

mana hal ini disampaikan oleh ibu sulastri selaku pembuat kripik jahe :

“ye bede, bede beih, kadeng dek mode en, kadeng jung pan mapanan

ruah”. (dalam Bahasa madura)

“ya ada, kadang saling menurunkan harga, dan kadang harus juga

bagus-bagusan begitu”. (dalam Bahasa Indonesia)60

Ungkapan yang sama juga disarakan oleh ibu jum :

“ye bede paste en dok jek kok pernah adebat dok pernah atokar ning

tokoen engkok jeh langgannah engkok jeh. Pelanggannah engkok yekiyah

pas ngalak ke jieh dok kan biasaen nganu ke engkok dok, ye atokar kok

dok atokar ning dissak kok dok dok, dek remma a pole jek ke rejekke an

kiyah dok, mun tak dek iye ye tak andik pesse dok. ye jung dek modeen

dok, ding demode gellun ye tak olle beteh dok, ding lang melarang gellun

59
Wawancara Dengan Ibu Tuyati Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kedungsupit,
Tanggal 14 Februari 2023
60
Wawancara Dengan Ibu Sulastri Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kluwangan,
Tanggal 14 Februari 2023
51

tak pajuh dok, tak reng ebuh ye dok dek remmah”. (dalam Bahasa

madura)

“iya pastinya ada nak, saya pernah berdebat sampek bertengkar ditoko

langgnanan saya itu. Dan pelanggan saya itu biasanya membeli ke saya

dan ternyata membeli ke orang lain, ya bertengkar saya nak tapi mau

gimana lagi hal itu kan sudah rezekinya masing masing, kalau tidak

begitu saya tidak punya penghasilan nak. iya saling menurunkan harga

tapi kalau terlalu murah saya tidak dapat keuntungan, dan jika terlalu

mahal tidak laku, ya mau gimana lagi nak”. (dalam Bahasa Indonesia)61

Konflik yang terjadi antar pedagang bukan hanya masalah saling

menurunkan harga saja, akan tetapi juga terkait dengan pengemasan

produk. Solusi yang dapat diambil yaitu dengan membuat desain lebel

khusus pada kemasan produk, dengan hal ini dapat membuat daya tarik

pembeli.

2. Bagaimana usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo?

Adanya usaha kripik jahe di desa racek dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat sekitar.hal ini sebagaimana disampaikan oleh

bapak sekdes desa racek dalam wawancara berikut:

“ya seperti yang sudah saya katakana barusan, dulu didesa racek itu

bannyak sekali orang-orang desa racek yang nganggur khususnya bagi

61
Wawancara Dengan Ibu Jum Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kluwangan,
Tanggal 13 Februari 2023
52

kaum ibu-ibu dan seorang Wanita dan juga kelapa dulunya tidak laku

terjual juga jahe dulu mau dijual kemana kata-kata orang desa racek

petani jahe, sekarang dengan adanya usaha kripik jahe bisa

pengangguran-pengangguran berkurang juga kelapa dan jahe itu bisa

terjual harganya sangat baik sekali dengan usaha kripik jahe itulah

didesa racek bisa perekonomiannya bisa meningkat dengan baik.”62

Gambar 4.4 : Wawancara Dengan Sekdes Racek

Sumber : Dokumen Wawancara

Ungkapan serupa juga disampaikan oleh ibu jum salah satu warga

pembuat kripik jahe didesa racek :

“mun perekonomian desa racek, ye mun ke engkok ye alhamdulillah

meningkat dok, jek kok melle kipas olle en bhete en jejen jeih jieh, can

reng dinnak jejen jeih mun can reng kota kripik jahe jieh dok, kelar a

kramik bungko ye kellar gebey belenje re sa areh kan deri jeih pole dok,

62
Wawancara Dengan Bapak Sumitro Sekertaris Desa Racek, Tanggal 15 Februari 2023
53

bisnis sampingan jieh pole ye anu pole dok apa pole kelakuan ning desa

mun benni ngak jieh” .(dalam Bahasa madura)

“kalau perekonomian desa racek, ya kalau dari saya ya alhamdulillah

meningkat nak, dengan keuntungan saya jualan kripik jahe ini bisa beli

kipas, katanya orang sini jejen jeih tapi kalau di kota Namanya kripik

jahe, saya bisa memperbaiki rumah, dan bisa belanja setiap harinya

karne bisnis sampingan ini nak, apalagi kerjaan didesa kalau bukan

seperti ini” (dalam Bahasa indonesia)63

Selain itu juga dirasakan oleh ibu tuyati salah satu pembuat kripik jahe

juga :

“ye mun can kok ruah lah meningkat can kok lah, karnah dinak lambek

ye nyior ruah benyak tak pajuh, pas setia bisa pajuh, jeih tak pajuh bisa

pajuh, ye dek iye lah dok mun can kok meningkat karnah masyarakat ning

dinnak riah lah karna bede en kripik jahe riah lah, karnah barang se tak

pajuh bisa pajuh.” (dalam Bahasa madura)

“ya kalau menurut saya meningkat karena disini dulu kelapa tidak laku

sekarang bisa laku, jahe dulu tidak laku sekarang biasa laku, ya intinya

dengan adanya kripik jahe ini jadi meningkat karena barang yang tidak

laku sekarang menjadi laku” (dalam Bahasa Indonesia).64

63
Ibid.
64
Wawancara Dengan Ibu Tuyati Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kedungsupit,
Tanggal 14 Februari 2023
54

Gambar 4.5 Wawancara Dengan Ibu Tuyati

Sumber : Dokumentasi Wawancara

Dari hasil wawancara dan observasi lapangan menyatakan bahwa dengan

adanya usaha kripik jahe didesa racek dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat sekitar.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah dijelaskan mulai dari latar belakang,

tinjauan Pustaka, metodologi penelitian, hingga pembahasan. Maka pada bab

ini peneliti menarik suatu kesimpulan tentang Potensi Usaha Kripik Jahe

Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Racek Kecamatan

Tiris Kabupaten Probolinggo. Secara hasil penelitian yang telah dilakukan

bahwa adanya strategi pemasaran yang digunakan dalam mempertahankan

usaha kripik jahe didesa racek tersebut dapat meningkatkan perekonomian

masyarak sekitar hingga saat ini. serta adanya usaha kripik jahe didesa racek

bukan hanya meningkatkan perekonomian yang dirasakan oleh para pembuat

kripik jahe saja, akan tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat

disekitarnya. serta dengan adanya usaha kripik jahe didesa racek sumber daya

alam yang terdapat didesa racek Sebagian besar sudah dimanfaatkan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil yang telah dipaparkan, maka

peneliti mengadakan penelitian terhadap usaha kripik jahe dalam

meningkatan perekonomian masyarakat desa racek kecamatan tiris kabupaten

Probolinggo, peneliti memberikan saran-saran yang kemungkinan dapat

menjadi masukan, adapun saran-saran penulis sebagai berikut:

1. Kepada pengusaha kripik jahe diharapkan Manjaga kualitas, cita rasa, serta

kemasan yang unik, agar kripik jahe semakin terkenal di dunia kuliner.
2. Kepada pemerintah setempat, diharapkan memberikan perhatian,

pendampingan, dan kemudahan pembiayaan ke bank terhadap seluruh

kegiatan usaha kecil, mengingat (UMKM) tersebut juga telah membantu

pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.


DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Islam, ( Jakarta: Raja Grafindo,


2004),edisi 1, hal.235

Adriana.H, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Sulawesi


Selatan (Sulawesi selatan, skripsi tidak diterbitkan, 2015), hal.18-19.
Diakses pada tanggal 11 november 2022.

Agus Sartono, Manajement Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Keempat,


(Yogyakarta: BPFE, 2009), hal. 30.

Amar Machmud, Perekonomian Indonesia pasca Reformasi (Jakarta: Penerbit


Erlangga, 2016)

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan


Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hal. 134

Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan


Kualitatif. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2011)

Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar Untuk IAIN semua Fakultas dan Jurusan Komponen
MKU, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1997), 85

Asep Solikin, et. All., “Pemimpin Yang Melayani Dalam Membangun Bangsa Yang
Mandiri”, Anterior Jurnal, Vol. 16, No.2 Tahun 2017, h. 92. Diakses pada
tanggal 11 november 2022

Ate, Peran Kepala Desa dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, (Malang,
Tesis Tidak Diterbitkan, 2019), hal. 31

Bihasyiyat Al Imam Al sindi, Shahih Bukhari, (Beirut.Lebanon: Darul kutub


Al’Amiyah,2008), Jilid 2, hal.13 – 14
Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2014), hal. 111
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, ( Bandung: CV Penerbit J-ART,
2004), hal. 554
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, ( Bandung: CV Penerbit J-ART,
2004), hal. 203
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), Edisi ke-3, hal. 1254
Egy Ray Syaputri, et. All.,, Manfaat Tanaman Jahe (Zingiber officinale) Sebagai
Obat obatanTradisional (Traditional Medicine),jurnal biologi Vol.
(Sumatra barat:universitas negeri padang 2021)

56
57

Esterberg, Kristin G. Qualitative Methods in Social Research, Mc. Graw Hill, New
York (2002)
Goulart, F.S. Super Healing Foods. Reward Books, a member of Penguin Putnam
Inc.New York, (1995)
Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1998), hlm.24
Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1998), hlm.24
Harmaizar Z, Menagkap Peluang Usaha, (Bekasi: CV Dian Anugerah Prakasa Ed.
II,2008), hal. 13.
Hughes dan Kapoor Dalam Buchari Alma, Dasar – Dasar Etika Bisnis Islam,
(Bandung : Alfabeta, 2003), hal. 89
Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Pengenalan Peraktis dan Studi Kasus,
(Jakarta:Kencana, 2006), hal. 27
Kamajaya, Buku Cerdas Belajar Fisika, (Bandung: Garuda Media Pratama, 2007),
hal. 120.
Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 2005), 220

Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988),
hlm.158

Moleong, L. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(2017), hal. 280-281

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2013)

Muh Said HM, Pengantar Ekonomi Islam dasar-dasar dan perkembangan, hal. 75.

Muh. Said HM, pengantar Ekonomi islam: dasar dasar dan pengembangan,
(Pekanbaru: SUSKA Press, 2008), hal. 75

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif Pendekatan Positivistik,


Rasionalistik, Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks
dan Penelitian Agama (1998), hal. 104

Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi al-Qur’an tentang Etika dan Bisnis, (Jakarta,
Salemba Diniyah, 2002), hal. 60

Nana Supriatna, et all., IPS terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah),


(Bandung: PT. Grafindo Media Pratama, 2006), hal. 342
58

Profil Desa, Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo

Rahmat Rukmana, Usaha Tani Jahe, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hal. 12-13

Santoso, H.B. 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat. (PT Agromedia
Pustaka.Yogyakarta.)
Santoso, H.B. Ragam & Khasiat Tanaman Obat. (PT Agromedia
Pustaka.Yogyakarta, 2008)

Setyawan B. Peluang Usaha Budidaya Jahe. Edisi ke-1. Editor: Mona. (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2015) hal. 17- 24.

Sub Direktorat Analisa Statistik, Analisis Dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan


2000,(Jakarta : Badan Pusat Statistik,2008), hal.4

Sugiono (2019) , Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal.314

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 286

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung : Alphabet.


(2019)

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.( Bandung : Alfabeta,


CV, 2017).

Tetty Yulliawati, Cepat Menyelesaikan Soal Fisika SMP, (Bandung: PT. Agromedia
Pustaka, 2005), hal. 41

Trubus, 100 Plus Herbal Indonesia (Bukti Ilmiah dan Racikan), (Jakarta: Trubus,
2012), hal. 218

Tulus Tambulan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (Isu-isu Penting),
(Jakarta: LP3ES, 2012), hal. 12

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah. hal. 2

Ware, M. 2017. Ginger: Health Benefits and Dietary Tips

Wasis, dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: PT. Gramedia,
2008), hal.172.

Wawancara Dengan Bapak Sumitro Sekertaris Desa Racek, Tanggal 15 Februari


2023
59

Wawancara Dengan Ibu Jum Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun Kluwangan,
Tanggal 13 Februari 2023

Wawancara Dengan Ibu Sulastri Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun
Kluwangan, Tanggal 14 Februari 2023

Wawancara Dengan Ibu Tuyati Salah Satu Pembuat Kripik Jahe Desa Racek Dusun
Kedungsupit, Tanggal 14 Februari 2023
60

Lampiran II Pedoman Wawancara

GUIDE INTERVIEW
(PEDOMAN WAWANCARA)
POTENSI USAHA KRIPIK JAHE DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RACEK KECAMATAN TIRIS
KABUPATEN PROBOLINGGO
A. WAKTU WAWANCARA
TANGGAL : 15 Februari 2023
JAM : 09:00
TEMPAT : Kantor Desa
B. IDENTITAS INFORMAN (KEPALA DESA)
NAMA : HOSNADI
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
USIA :
PEKERJAAN : KEPALA DESA
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Mohon sebutkan : Nama, Alamat, dan pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/i.
2. Apakah bapak/ibu/saudara/I asli warga desa racek?
3. Menurut yang anda ketahui UMKM apa saja yang terdapat didesa racek.
sebutkan?
4. UMKM apa saja yang berkembang pesat?
5. UMKM yang paling banyak orng membuat dan menjualnya?
6. Dengan adanya usaha kripik jahe apakah berdampak pada perekonomian
masyarakat desa racek?
7. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa racek?
61

GUIDE INTERVIEW
(PEDOMAN WAWANCARA)
POTENSI USAHA KRIPIK JAHE DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RACEK KECAMATAN TIRIS
KABUPATEN PROBOLINGGO
A. WAKTU WAWANCARA
TANGGAL : 13 Februari 2023
JAM : 10:00 WIB
TEMPAT : Rumah Ibu Jum
B. IDENTITAS INFORMAN (KETUA KELOMPOK PEMBUAT
KRIPIK JAHE)
NAMA : JUM
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
USIA :
PEKERJAAN :
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Mohon sebutkan: nama, alamat dan pekerjaan bapak/ibu/saudara/I
2. Apakah bapak/ibu/saudara/I asli warga desa racek?
3. Sudah berapa lama anda memproduksi kripik jahe?
4. Bagaimana sejarah awal mula pembuatan kripik jahe di desa racek?
5. Mengapa anda lebih memilih memproduksi kripik jahe dari pada usaha
yang lain?
6. Berapa harga kripik jahe perbungkusnya? Baik kemasan besar maupun
kecil?
7. Dengan harga sekian perbungkusnya, menurut anda apakah sudah
termasuk murah atau mahal, jelaskan?
8. Kendala apa yang sering dialami pada saat memproduksi dan pemasaran
usaha kripik jahe ini?
9. Didalam pemasaran apakah pernah terjadi masalah antar pedagang kripik
jahe ? jika pernah disebabkan karena apa? Jelaskan
62

10. Pada saat bulan Ramadhan, dalam sehari bisa memproduksi berapa
bungkus kripik jahe?
11. Selama ini pemasaran kripik jahe sudah menggunakan sistem apa saja?
12. Bagaimana strategi yang anda gunakan dalam mempertahankan usaha
kripik jahe ini?
13. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa racek? Jelaskan yang anda rasakan.
63

GUIDE INTERVIEW
(PEDOMAN WAWANCARA)
POTENSI USAHA KRIPIK JAHE DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RACEK KECAMATAN TIRIS
KABUPATEN PROBOLINGGO
A. WAKTU WAWANCARA
TANGGAL : 14 Februari 2023
JAM : 13:00 WIB
TEMPAT : Rumah Ibu Sulastri
B. IDENTITAS INFORMAN (PEMBUAT KRIPIK JAHE)
NAMA : SULASTRI
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
USIA :
PEKERJAAN : Petani dan Pedagang
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Mohon sebutkan: nama, alamat dan pekerjaan bapak/ibu/saudara/I
2. Apakah bapak/ibu/saudara/I asli warga desa racek?
3. Sudah berapa lama anda memproduksi kripik jahe?
4. Bagaimana sejarah awal mula pembuatan kripik jahe didesa racek?
5. Mengapa anda lebih memilih memproduksi kripik jahe dari pada usaha
yang lain?
6. Berapa harga kripik jahe perbungkusnya? Baik kemasan besar maupun
kecil?
7. Dengan harga sekian perbungkusnya, menurut anda apakah sudah
termasuk murah atau mahal, jelaskan?
8. Kendala apa yang sering dialami pada saat memproduksi dan pemasaran
usaha kripik jahe ini?
9. Didalam pemasaran apakah pernah terjadi masalah antar pedagang kripik
jahe ? jika pernah disebabkan karena apa? Jelaskan
10. Pada saat bulan Ramadhan, dalam sehari bisa memproduksi berapa
bungkus kripik jahe?
64

11. Selama ini pemasaran kripik jahe sudah menggunakan sistem apa saja?
12. Bagaimana strategi yang anda gunakan dalam mempertahankan usaha
kripik jahe ini?
13. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa racek? Jelaskan yang anda rasakan.
65

GUIDE INTERVIEW
(PEDOMAN WAWANCARA)
POTENSI USAHA KRIPIK JAHE DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RACEK KECAMATAN TIRIS
KABUPATEN PROBOLINGGO
A. WAKTU WAWANCARA
TANGGAL : 14 Februari 2023
JAM : 11:00 WIB
TEMPAT : Rumah Ibu Tuyati
B. IDENTITAS INFORMAN (PEMBUAT KRIPIK JAHE)
NAMA : TUYATI
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
USIA :
PEKERJAAN : Petani
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Mohon sebutkan: nama, alamat dan pekerjaan bapak/ibu/saudara/I
2. Apakah bapak/ibu/saudara/I asli warga desa racek?
3. Sudah berapa lama anda memproduksi kripik jahe?
4. Bagaimana sejarah awal mula pembuatan kripik jahe didesa racek?
5. Mengapa anda lebih memilih memproduksi kripik jahe dari pada usaha
yang lain?
6. Berapa harga kripik jahe perbungkusnya? Baik kemasan besar maupun
kecil?
7. Dengan harga sekian perbungkusnya, menurut anda apakah sudah
termasuk murah atau mahal, jelaskan?
8. Kendala apa yang sering dialami pada saat memproduksi dan pemasaran
usaha kripik jahe ini?
9. Didalam pemasaran apakah pernah terjadi masalah antar pedagang kripik
jahe ? jika pernah disebabkan karena apa? Jelaskan
10. Pada saat bulan Ramadhan, dalam sehari bisa memproduksi berapa
bungkus kripik jahe?
66

11. Selama ini pemasaran kripik jahe sudah menggunakan sistem apa saja?
12. Bagaimana strategi yang anda gunakan dalam mempertahankan usaha
kripik jahe ini?
13. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa racek? Jelaskan yang anda rasakan.
67

Lampiran III Salinan Rekaman Wawancara

SALINAN REKAMAN WAWANCARA DENGAN BAPAK HOSNADI


Nama : Hosnadi

Jabatatan: kepala desa

1. Mohon bapak menyebutkan : Nama, Alamat, dan pekerjaan Bapak


Jawab : nama saya sumitro, alamat desa racek, pekerjaan saya sebagai sekertaris
desa dan juga petani saya disuruh mewakili wawancara ini oleh bapak kepala desa

2. Apakah bapak asli warga desa racek?


Jawab : iya betul saya memang asli warga desa racek, racek wetan blok racek
wetan

3. Menurut yang bapak ketahui UMKM apa saja yang terdapat didesa racek.
sebutkan?
Jawab : yang saya ketahui UMKM yang terdapat didesa racek ini yaitu ada yang
membuat kripik pisang, juga ada yang membuat kripik singkong, kripik talas, dan
juga anyaman, rengginang, juga kripik jahe dan juga sayur keliling

4. UMKM apa saja yang berkembang pesat?


Jawab : UMKM yang berkembang pesat didesa racek itu ya perkripik an itu seperti
kripik pisang kripik singkong juga kripik talas juga renggirang, itu yang
berkembang pesat didesa racek juga kripik jahe itu berkembang pesatnya itu
dibulan Ramadhan di bulan puasa, karena mengapa kripik jahe itu berkembang
pesat di bulan suci Ramadhan karena orang membuat oleh-oleh bawa kesaudara,
family gitu itu yang berkembang pesat didesa racek.

5. UMKM yang paling banyak orang membuat dan menjualnya?


68

Jawab : UMKM Yang paling bayak orang membuat dan menjualnya itu ya yang
saya sebutkan tadi itu, seperti kripik pisang, kripik singkong, juga kripik talas, juga
rengginang itu yang paling bayak didesa racek yang membuat dan yang
menjualnya, kalau kripik jahe itu yang paling banyak membuatnya Cuma dibulan
puasa dibulan Ramadhan.

6. Dengan adanya usaha kripik jahe apakah berdampak pada perekonomian


masyarakat desa racek?
Jawab : iya memang beul, dampaknya itu sangat baik, dengan adanya usaha kripik
jahe bisa membuka lowongan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga khususnya para
Wanita, dan juga dulu kelapa dan jahe itu tidak laku dijual, sekarang alhamdulillah
bisa laku dijual dengan baik dan harganya sangat baik, dan bisa dimanfaatkannya
diolah menjadi kripik jahe ini.

7. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian masyarakat


desa racek?
Jawab : ya seperti yang sudah saya katakana barusan, dulu didesa racek itu bannyak
sekali orang-orang desa racek yang nganggur khususnya bagi kaum ibu-ibu dan
seorang Wanita dan juga kelapa dulunya tidak laku terjual juga jahe dulu mau
dijual kemana kata-kata orang desa racek petani jahe, sekarang dengan adanya
usaha kripik jahe bisa pengangguran-pengangguran berkurang juga kelapa dan
jahe itu bisa terjual harganya sangat baik sekali dengan usaha kripik jahe otulah
didesa racek bisa perekonomiannya bisa meningkat dengan baik
69

SALINAN REKAMAN WAWANCARA DENGAN IBU JUM


Nama : Jum
Jabatan: Ketua Kelompok Pembuat Kripik Jahe

1. Mohon ibu menyebutkan: nama, alamat dan pekerjaan ibu


Jawab:
tang nama rika dok, alamatta engkok racek, bungkoen engkok ning
racek,pekerjaannah engkok petani bik bisnis dok, engkok riah a bekkel aghi ibu
jun, polaen ibu jun riah tak pateh ano la ye dok, keng pertanyaanna riah dok arte
agi ke madure dok polaen tak peteh ngarte a Bahasa Indonesia kok jek dok

Terjemahan :
nama saya rika nak, alamat saya racek, rumah saya di racek, pekerjaannya saya
petani dan bisnis nak, saya ini mewakili ibu jun, dikarenakan ibu jun ini sudah
tidak mampu menjawabnya nak, tapi pertanyaannya ini tolong dartikan ke Bahasa
madura nak, soalnya tidak terlalu paham Bahasa Indonesia saya nak

2. apakah ibu asli warga desa racek?

Jawab:
enggi iye dok, asli reng racek kok cen dok, tang ibuk reh reng racek, mun tang
ayah reng sabeen dok,deddi tang ayah ibuk reh akabin ye dok, keng tang ayah mole
ke racek dok. Deddi tinggal e racek cen lah dok, netap ning dinnak jiah lah dok

Terjemahan :

iya nak, saya memang asli orang racek, ibu saya ini orang racek,kalau ayah orang
pesawahan, jadi ayah saya dan ibu menikah, dan ayah saya menetap diracek. Jadi
tinggal menetap diracek dah nak

3. Sudah berapa lama anda memproduksi kripik jahe?


Jawab :
70

bee ye abitte ruah ye dok, ye sekitar empak taon setengah lah dok, nganu kripik
jahe abisnis jieh lah dok, keng du taon jieh tang ibuk benni engkok jieh dok teros
engkok neros agi lah dok, ye mon epol kompol agi ye empak taon setengah lah dok
Terjemahan :
iya lama nak, sekitaran 4 tahun setengah dah nak yang bisnis kripik jahe ini nak,
tapi 2 tahun ini ibu saya yang membuatnya, jadi saya yang meneruskannya, kalau
di kumpulkan sekitaran 4 tahun setengah nak

4. Bagaimana sejarah awal mula pembuatan kripik jahe di desa racek?


Jawab :
sejaraen dekadek en bak nyobak engkok dok, bak nyobak dek adek en kok , tang
ibuk lambek dek adek en se agebey lambek jieh cak en, deddi toron ka engkok cara
cara en abuat ruah toron ka engkok, deddi engkok tao neros agi, tang ibuk riah
seppo dok tak bisa neros agi jek lah, engkok neros agi tak bisa alakoh jieh lah dok,
engkok neros agi deddien cot dek iye.
Terjemahan :
sejarahnya awal mula nyobak nak, ibu saya nyobak-nyobak dulu katanya jadi turun
kesaya cara-caranya membuat itu, jadi saya tahu dan meneruskannya, dikarenakan
ibu saya sudah tua dan sudah tidak bisa bekerja dan meneruskannya lagi, jadi saya
yang meneruskannya nak

6. Bagaimana cara pembuatan kripik jahe ini bu?

Jawab :
caraen enyor, bahanna reh ye dok, enyor, jeih, jieh bahanna dok bik ghule. Mun
careen jieh ye enyor ra eparot. Tao eparot ben ye dok? Eparot kadek enyor ra dok,
e pekerreng ka panassa areh, tadek panassa areh ye esangngar dok e pe kererreng
epatadek aeng nga luh, esella agi bik gule bik jeih en luh ye jeih en epalessa dok
jek sellaen bungkol, teros e ano epacampor, teros jeh lah e campor e cetak nas
71

panas teppak en dok, mun tak panas tak bisa e bentuk ruah lah dok lah kerreng,
kan ngangguy gule

Terjemahan :

bahannya itu kelapa dan gula serta jahe, caranya itu kelapanya diparut dan
dikeringkan di terik matahari sampai airnya berkurang serta dicampurkan gula dan
jahenya itu di aduk sampai merata lalu setelah tercampur semua dicetak pada saat
panas, karena kalau tidak panas tidak bisa dibentuk karena sudah kering karena
pakai gula nak

7. Mengapa ibu lebih baik meproduksi /membuat kripik jahe dari pada usaha yang
lain?

Jawab :

ye mun jejen jeih riah kan gempang dok, mun deri bahan bahanna ruah kan
gempang dok, engak enyor gempang, jeih cen lah e kapolong ning dinnak dok, la
gempang, ye gempang riah lah dok, bahan bahanna gempang e sareh jieh lah
bahanna. Kan deddii mele kripik jahe jiah
Terjemahan :

ya kalau kripik jahe ini gampang nak, kalau dari bahan-bahannya seperti kelapa,
jahe itu sudah nanam sendiri jadi gampang dalam mencari bahannya. Makanya
memlilih kripik jahe ini

jadi alasan ibu memilih kripik jahe ini alasannya bahannya mudah di temukan ya
bu.

Jawab :

Iyeh dok
Terjemahan :
72

Iya nak

8. Berapa harga kripik jahe perbungkusnya? Baik kemasan besar maupun kecil?
Jawab :

bede due en dok, bede se kemasan kenek bik kemasan rajeh keng tak je rajah sarah
jek dok, sekenek gen 5000 en dok, mun se rajeh 10.000 ye jieh lah dok, keng
tergantung kiyah dok saonggunah dok, mun bede se minta se lebih rajeh ye, ye
rajeen dok keng reggeen ye larangan jieh
Terjemahan :

ada dua nak, ada kemasan yang kecil dan ada kemasan yang besar tapi tidak terlalu
besar nak, kalau kemasan kecil itu harganya 5.000 sedangkan kemasan yang besar
itu harganya 10.000 nak, tapi tergantung juga kadang ada pelanggan yang meminta
kemasam yang lebih besar tapi harganya pasti tentunya lebih mahal juga

9. untuk kemasan kecil beratnya berapa gram kira-kira ya bu ?

Jawab :

ye paleng 250 gram dok, ye jieh lah dok kan tak be tembengan kok dok, ye
tergantung ye ruah lah bileh e yessek e 5 an ye 5 an kabbi,kan tak e temmu berrek
en jek dok
Terjemahan :

iya sekitaran 250 gram itu dah nak, soalnya tidak ditimbang, ya tergantung itu dah
apanila isi 5 ya tak isi 5 semua, jadi beratnya tidak nentu nak

10. dengan harga sekian per bungkusnya menurut ibu apakah sudah termasuk
murah atau mahal ? jelaskan

Jawab :
73

mode mun can kok lah dok, mode jek daripada gik agebbeyye dibik dok reng
sebereng gik bahannah kemmah gik agebeyye cara gebeyye roh ruwet dok. Ruwet
reng sebereng jek re ngan ecetak nas panas dok pas kadeng tanang riah tager merah
dok. Kan e cetak nas panas teros egunteng ebentuk nas panas, deddi mun tak nas
panas dok tak bisa abentuk jek kan bentuk en roh dekremmah ye dok
Terjemahan :

menurut saya sudah murah daripada mebuatnya sendiri masih memerlukan bahan-
bahan dan masih harus membuatnya yang sulit. Yang mana masih dicetak saat
panas-panasnya terkadang tangan sampek merah. Itu kan dicetak pada saat panas
lalu digunting dan dibentuk jadi kalau tidak panas tidak bisa dibentuk seperti apa
itu dah nak mengkurung itu.

11. kendala apa yang sering di alami pada saat memproduksi dan pemasaran usaha
kripik jahe ini?

Jawab :

kendala teppak en agebey ye jieh lah dok, panas jeh dok, jek reng tanang reh tager
lokah grigik reh dok, kan kolot dok kolot tanangngah
Terjemahan :

kendala pada saat membuatnya itu panas itu dah nak kadang tangan ini sampai
kayak yang mau melepuh

12. kalau kendala pemasarannya itu bagaimana bu?

Jawab :
mun pemasarannah benyak saengan ruah dok, benyak saengnah teros plastek pole
dok, mun jen jeih ruah kan plastekka tak olleh plastek tepes dok koduh plastek
kandel dok, riah kendalae dok tak mudah e dapat jek, pasar kan jeuh ning dinnak
dok, cemot dek dejeh
74

Terjemahan :
kalau pemasarannya itu banyak saingan terus plastiknya sulit didapat. Karena
dalam kemasan kripik jahe ini harus menggunakan plastic yang tebal, sedangkan
untuk daerah racek disini sulit menemukan plastik seperti itu sangat jauh untuk
membelinya

berarti kendala dalam pemasarannya itu disebabkan sulit mencari plastik serta
pembuatannya yang rumit ya bu.

Jawab :
enggi ruwet dok

Terjemahn :
Iya nak

13. Didalam pemasaran apakah pernah terjadi masalah antar pedagang kripik jahe
? jika pernah disebabkan karena apa? Jelaskan
Jawab :
ye bede paste en dok jek kok pernah adebat dok pernah atokar ning tokoen engkok
jeh langgannah engkok jeh. Pelanggannah engkok yekiyah pas ngalak ke jieh dok
kan biasaen nganu ke engkok dok, ye atokar kok dok atokar ning dissak kok dok
dok, dek remma a pole jek ke rejekke an kiyah dok, mun tak dek iye ye tak andik
pesse dok

Terjemahan :
iya pastinya ada nak, saya pernah berdebat sampek bertengkar ditoko langgnanan
saya itu. Dan pelanggan saya itu biasanya membeli ke saya dan ternyata membeli
ke orang lain, ya bertengkar saya nak tapi mau gimana lagi hal itu kan sudah
rezekinya masing masing, kalau tidak begitu saya tidak punya penghasilan nak
75

14. apakah tidak ada penyebab lain begitu seperti harga?

Jawab :
ye jung dek modeen dok, ding demode gellun ye tak olle beteh dok, ding lang
melarang gellun tak pajuh dok, tak reng ebuh ye dok dek remmah

Terjemahan :
iya saling menurunkan harga tapi kalau terlalu murah saya tidak dapat keuntungan,
dan jika terlalu mahal tidak laku, ya mau gimana lagi nak

15. Pada saat bulan Ramadhan, dalam sehari bisa memproduksi berapa bungkus
kripik jahe ?

Jawab :
mun sa areh ruah ye dok ye 150 keng bundu keng rajeh se sepoloan jieh dok, mun
bik se kenik ye 300 lebih dok kan kadeng bede permintaan se minta osok 1 kg an
ruah dok

Terjemahan :
ya kalau salam sehari itu bisa 150 tapi itu kemasan besar harga sepuluh ribuan, dan
kalau sama kemasan kecil itu sekitaran 300 bungkus, kadang lebih nak, dan kadang
ada yang meminta kemasan 1 kg an

16. berarti itu kira kira berarti sehari itu 300 bungkus ya bu?

Jawab :

iye 300 bungkus jieh lah sehari


Terjemahan :

iya sekitaran 300 bungkus itu dah dalam sehari


76

17. berapa total penjualan selama bulan raadhan dan hari raya lebaran idul fitri bu?

Jawab :
ye sekitar mun sa areh 300 bererti sebulen sekitar 3000 ye dok

Terjemahan :
ya kalau sehari 300 berarti satu bulan sekitaran 3000 itu dah nak

18. itu campur dah bu apa hanya kemasan kecil saja atau kemasan besar gitu bu?

Jawab :
ye campor lah dok, bede kemasan se kenek, se 1kg jieh bede se gen 10 jieh
camporlah dok, ken rekennah jeh lah

Terjemahan :
ya campur dah nak, ada yang kemasan kecil, kemasan 1 kg an, dan ada juga
kemasan dengan harga 10.000 an

19. Selama ini pemasaran kripik jahe sudah menggunakan sistem apa saja?
Jawab:

e jejeh agi dok, e seles agi ruah ye tang lakeh se nyeles agi, kadeng bede se entar
dek ennakaruah ngalak benyak ka engkok ejuelle pole can jiah dok, ye eberrik tak
pateh larang kok dok, jek rengan ejuelle pole dok ye eberrik na larang ye, ye jieh
lah eseles agi ejeje agi jeih lah bik kok pemasarannah.
Terjemahan :

ya di seleskan itu, sumi saya yang menyeles kan, kadang ada orang yang kerumah
langsung membeli banyak untuk dijual lagi katanya, jadi saya kasih harga agak
murah.
77

20. apakah ibuk pernah menggunakan kayak facebook, whatsaap, instragram,


senikah buk?

Jawab :
bee lebet online be dekremmah ye dok, jek lah mganu pelanggnannah engkok ning
ko toko reh engak se dekremma ye dok tak mangsah engak en dok, apapole lebet
online jiah apa pole tak andik hp android, tak andi hp android engak jieh dok, hp
tit titit endik en gun dok se kinik roh se bisa gebey nelfon se tak bisa facebook kan
jek dok, jieh lebet toko-toko jieh lah

Terjemahan :
oh lewat online bagaimana ya, saya menerima pesanan dari pelanggan yang ada
di toko-toko saja sudah kuwalahan nak, apalagi lewat online itu dan saya tidak
mempunyai hp android, cumin punya hp yang hanya bisa untuk nelfon saja, tidak
bisa facebook kan. Jadi lewat toko-toko itu dah

21. bagaimana strategi yang ibu gunakan dalam mempertahankan usaha kripik jahe
ini?

Jawab :
Mempertahankan ye pelanggan jieh lah. Pelanggannah engkok jieh lah dok bileh
tadek nelfon ka engkok la, nelfon engkok lah. Pelanggan tetap jieh lah, kan mun
pelanggannah engkok mun minta lebih ruah e persen bik kok eberrik Duggen
eberrik I nyior dek iye bik kok dok, deddi mum e persen persen ampok ennah tak
nganu ke reng laen jek dok nganu ke engkok melolo, deddi bisa bertahan dengan
adanya bede en pelanggan jieh dok, bede pelanggan tetap pa engkok jieh dok
mangkaen bisa bertahan sampek setia.

Terjemahan :
mempertahankan ya pelanggan itu dah, jadi kalau stoknya sudah habis pasti nelfon
ke saya dah, pelanggan tetap ini dah, kan kalau pelanggan saya itu kalau membeli
lebih itu sama saya di persen dengan deggan atau kelapa, jadi kalau di persen itu
78

kebanyakan tidak akan membeli kepada orang lain dah, makanya bisa bertahan
dengan adanya pelanggan tetap itu, sampai usahan saya bertahan sampai sekarang

22. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian masyarakat


desa racek? Jelaskan yang ibu rasakan.
Jawab :
mun perekonomian desa racek, ye mun ke engkok ye alhamdulillah meningkat
dok, jek kok melle kipas olle en bhete en jejen jeih jieh, can reng dinnak jejen jeih
mun can reng kota kripik jahe jieh dok, kelar a kramik bungko ye kellar gebey
belenje re sa areh kan deri jeih pole dok, bisnis sampingan jieh pole ye anu pole
dok apa pole kelakuan ning desa mun benni ngak jieh

Terjemahan :
kalau perekonomian desa racek, ya kalau dari saya ya alhamdulillah meningkat
nak, dengan keuntungan saya jualan kripik jahe ini bisa beli kipas, katanya orang
sini jejen jeih tapi kalau di kota Namanya kripik jahe, saya bisa memperbaiki
rumah, dan bisa belanja setiap harinya karne bisnis sampingan ini nak, apalagi
kerjaan didesa kalau bukan seperti ini

23. apakah ibu pernah mebuat kripik jahe selain dibulan puasa bu?

Jawab :

enjek dok, tak pajuh jek dok, ariah bulen pasah bulen romadhan jieh se benyak
permintaan dok, ye bulen bulen romadon jieh benyak dok, selaen bulen jieh tadek
tak pajuh dok
Terjemahan :

tidak nak, tidak laku. Ini kan bulan Ramadhan yang banyak permintaannya selain
bulan ini tidak ada atau tidak laku nak
79

24. mengapa sampai tidak laku bu?

Jawab :
bee tak pajuh, ye tak tao kiyah dok, kan mun romadon ruah kan buat oleh oleh
begih buat tretannah dek iye dok, buat oleh oleh se pulang kampung mudik mudik
iye ruah dok kan iye ye dok, kan mun laen bulen dok tak pajuh jek cen dok, mun
pasa an pajuh dok benyak permintaan deri pelanggan dok

Terjemahan :
yaa tidak laku, tapi kurang tahu juga, kalau pada saat bulan Ramadhan itu bisa
dibuat oleh-oleh buat saudaranya, oleh-oleh pada saat pulang kampung, mudik gitu
nak, kalau selain bulan Ramadhan memang tidak laku nak, tapi kalau bulan puasa
benyak permintaan dari pelanggan saya nak
80

SALINAN REKAMAN WAWANCARA DENGAN IBU SULASTRI

Nama : Sulastri
Jabatan: Kelompok Pembuat Kripik Jahe

1. Mohon ibu menyebutkan: nama, alamat dan pekerjaan ibu

Jawab :
tang nama sulastri, tang pekerjaan alakoh tanih dek iye, ye mun teppak en bulen
pasah dek iye roh geng degengen kripik jeih jieh dok, alamat ta engkok ning
dinak lah disah racek

Terjemahan :
nama saya sulastri, pekerjaan saya bekerja sebagai petani ya kalau bulan puasa
saya dagang kripik jahe ini nak, alamatnya saya disini dah desa racek

2. apakah ibu ini asli warga desa racek ?


Jawab :
iye bungkoen engkok ning desa racek

Terjemahan :
iya rumah saya di desa racek

3. Sejak kapan dan Sudah berapa lama ibu memproduksi kripik jahe?
Jawab :

molaen taon berempa ye olle 3 taon lah se nganu kripik jahe jiah
Terjemahan :
sejak tahun berapa ya, ya sekitaran 3 tahunan sudah yang membuat kripik jahe ini
nak
81

4. bagaimana sejarah awal mula pembuatan kripik jahe didesa racek ini bu?

Jawab :

bee dek adek en, ye dek adek en engkok kan esoro bik tetanggeh dek iye ruah,
engkok long nolongin ruah dek adek en pas mareh dek iye engkok ruah nyobak
nganu dibik, abisnis dibik kok dek iye ruah cot.
Terjemahan :

O awalnya itu saya disuruh oleh tetangga beitu, terus saya bantu dan terus saya
nyobak membuatnnya sendiri dan akhirnya bisnis sendiri saya pas

5. jadi ibu itu setelah bekerja ke seseorang lalu memproduksinya sendiri?

Jawab :
iye kok abisnis dibik kripik jahe riah cot dek iye

Terjemahan :
iya saya bisnis sendiri kripik jahe ini

6. berapa harga kripik jahe perbungkusnya?


Jawab :
ye ding nganu engkok tergantung permintaannah oreng ye mun nganu 5000 ye
5000 bede se 10.000 ye bede dok

Terjemahan :
ya kadang saya itu tergantung permintannya orang nak, ya kalau mau membeli
5.000 ya 5.000 ada yang 10.000 ya ada nak

7. ibu ini memproduksi kripik jahe berapa kemasan bu?


Jawab :
iye bede bundu ken rajeh bede bunduk en kinik
82

Terjemahan :
iya ada kemasan besar ada kemasan kecil

8. kalau kemasan kecil itu harganya berapa bu?


Jawab :

mun sekinik ruah 5000 mun se rajeh kadeng ruah ejuel 8000 bik engkok, ye
tergantung permintaannah pelanggan ruah lah.
Terjemahan :
kalau yang kecil itu 5.000 kalau yang besar kadang 8.000 sama saya ya
tergantung pelanggan mintanya itu dah

9. dengan harga 5000 dan 8000 sekian menurut ibu apakah sudah temasuk murah
atau mahal bu?
Jawab :

ye termasuk mode lah jek gun ning 5000 bik 8000 kan lah mode daripada se laen
lah nganu se laen lah kakannan selaen lah
Terjemahan :
ya termasuk murah dah kan cumin 5.000 dan 8.000 kan sudah murah dari pada
yang lain makanan yang lain

10. kendala apa yang sering dialami pada saat memproduksi dan pemasaran kripik
jahe ini?
Jawab :
ye kendalaen saingan benyak kadang tang kripik jahe riah kadeng e pabelih dek
iye ruah ka engkok.

Terjemahan :
83

ya kendalanya saingan banyak dan kadang kripik saya ini dikembalikan Kembali
begitu

11. jadi kendala pemasarannya yaitu banyak pesaing dan produk dikembalikan
Jawab :
iye epabelih dek iye dok

Terjemahan :
iya di kembalikan nak

12. untuk kendala produksinya atau kendala pembuatannya bu?


Jawab :

kendala produksinya ye kadang tanang sampek melepuh dek iye perren kripik jahe
jieh (panas) perre en agulung ruah, kadeng tanang riah lah merah pokok panas ruah
lah. Jek kan mun kripik jahe ruah kan koduh singkat gulungnah. Koduh lekas
Terjemahan :

kendala memproduksinya ya kadang tangan ini sampai melepuh diakibatkan panas


yang berlebihan pada saat menggulungnya, ya pokok tangan ini merah gara-gara
panas gitu, kan kalau kripik jahe ini pembuatannya harus cepat dan singkat dalam
menggulungnya

13. Didalam pemasaran apakah pernah terjadi masalah antar pedagang kripik jahe
? jika pernah disebabkan karena apa? Jelaskan
Jawab :

ye bede, bede beih, kadeng dek mode en, kadeng jung pan mapanan ruah
Terjemahan :
84

ya ada, kadang saling menurunkan harga, dan kadang harus juga bagus-bagusan
begitu

14. jadi pernah terjadi ya bu disebabkan saling menurunkan harga begitu bu?
Jawab :
Iyeh dok

Terjemahan :
Iya nak

15. pada saat bulan Ramadhan sampai hari raya idul fitri dalam sehari bisa
memproduksi berapa bungkus kripik jahe bu?
Jawab :

ye mun dalam se hari kadeng 200 kripik jahe


Terjemahan :

ya kadang sehari itu 200 kripik jahe

16. itu kemasan kecil apa besar bu?


Jawab :

separoh ebeng jieh lah dok bede serajeh bede se kinik dok
Terjemahan :
masing-masing separuh itu dah nak ada yang kecil dan ada yang besar

17. Pada saat bulan Ramadhan, dalam sehari bisa memproduksi berapa bungkus
kripik jahe?
Jawab :

ye mun sebulen pasah ebitong benyak lah dok se ejuel ralah , benyak ralah se ejuel
sekitaran berempa ye 400 ralah
85

Terjemahan :

ya kalau bulan puasa itu dihitung banyak dah nak yang terjual dah, ya sekitaran
barapa ya ya 400 san dah mungkin

18. itu selama bulan puasa bu?


Jawab :

ye selama bulen pasah benyak lah tak kening bitong


Terjemahan :
ya selama bulan puasa banyak dah sudah tidak ke hitung1

19. pada saat covid itu apakah penjualan kripik jahe meningkat atau menurun bu?
Jawab :

ye toron dok, mun teppak en covid ruah penjualan toron tak engak bulen sebelum
sebelunnya sebelum covid ruah dok
Terjemahan :

ya turun nak, kalau pada saat covid itu penjualan menurun tidak seperti bulan
sebelumnya sebelum covid itu dah nak

20. kalau turun sampai berapa bungkus bu?


Jawab :

Ye sepaoh ye jieh lah kan biasaen terjual 100 bungkus deddien gun 50 dek iye ruah
lah
Terjemahan :
ya separuh ya itu dah kan biasanya terjual 100 bungkus bisa yang terjual cuman
50 gitu

21. selama ini pemasaran kripik jahe ibu sudah menggunakan sistem apa saja?
86

Jawab :

ejeje agi dok kok tak ngangguy online jek, ejeje agi dek iye ruah, kadeng mun bede
oreng entar dek ennak ruah ngucak ngibeeh ruah lah, ye ebegilah soro gibeh kok
lah dek iye
Terjemahan :

ya dijual sendiri nak, tidak pakai online saya, kadang ada orang yang kerumah
bilang mau bawa gitu jadi dikasih bawa sama saya gitu

22. mengapa ibu tidak menjual secara online saja ?


Jawab :

dekremma dok jek kok riah tak engguk hp se mapan, jek mun can kok lah
nyamanan jeje agi dek iye roh lah, bede reng nyambi begi dek iye ruah nyamanan
dek iye lah
Terjemahan :

ya bagaimana ya nak, kalau pakai hp harus yang bagus, jadi kalau menurut saya
sudah lebih nyaman di pasarkan sendiri gitu dah

23. bagaimana strategi atau cara yang ibu gunakan dalam mempertahankan usaha
kripik jahe ini?
Jawab :

ye strategi ye pelanggan ruah koduh nganu melolo ka engkok anggep tak ngalak
ka oreng koduh nelfon ka engkok melolo lah pelanggan ruah, deddi engkok kan
pas tak anu jek cot usaha jelen melolo cot lah, mun ngalak ka engkok melolo roh
kan
Terjemahan :
87

ya strateginya ya pelanggan itu sudah harus membeli kesaya gitu dah harus nelfon
saya gitu dah, jadi saya pas tidak usah cari pelanggan lain laigi jadi usaha jalan
terus dah kalau membeli kesaya terus.

24. jadi cara untuk mempertahankan usaha kripik jahe ini harus mempunyai
pelanggan tetap begitu ya bu?
Jawab :

iye koduh endik pelanggan tetap lah dek iye


Terjemahan :

iya gitu harus mempunyai pelanggan tetap

25. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian masyarakat


desa racek? Jelaskan yang anda rasakan.
Jawab :

ye mun ka engkok ye alhamdulillah lah molaen engkok adegeng kripik jahe riah
anu ruah dok engkok lah bisa nganu reng sebereng dek iye ruah, masyarakat lah
sejahtera kabbilah molaen gebey jen jeih riah
Terjemahan :

ya kalau menurut saya ya alhamdulillah semenjak saya dagang kripik jahe ini saya
sudah bisa gitu dah sudah bisa bantu masyarakat semenjak membuat kripik jahe
ini

26. jadi dengan adnya usaha kripik jahe ini dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat didesa racek ini ya bu?
Jawab :

iye dok kan nyior jeih apa an roh kan egebey ngak jieh kabbi lah kripik jahe jieh
Terjemahan :
88

Iya nak, karena kelapa sama jahe itu sekarang sudah dibuat kripik jahe semua dah
89

SALINAN REKAMAN WAWANCARA DENGAN IBU TUYATI


Nama : Tuyati
Jabatan: Pembuat Kripik Jahe

1. mohon ibu menyebutkan nama, alamat dan pekerjaan ibu


Jawab :
tang nama ibu tuyati, alamat racek, pekerjaan ibu rumah tangga

Terjemahan :
Nama saya ibu tuyati, alamat saya racek, pekerjaan saya ibu rumah tangga

2. apakah ibu asli warga desa racek?


Jawab :

iye oreng racek kok


Terjemahan :
iya saya orang racek

3. Sudah berapa lama ibu memproduksi kripik jahe?


Jawab :
paleng sekitaran tello taon

Terjemahan :
sudah sekitaran 3 tahun

4. Bagaimana sejarah awal mula pembuatan kripik jahe didesa racek?


Jawab :

lambek roh ye bede oreng pendatang, engkok minta ajer ka oreng pendatang ruah
kadek, teros engkok agebey dibik cot lah
Terjemahan :
90

dulu ada orang pendatang lalu saya minta ajar ke orang tersebut terlebih dahulu
terus saya membuatnya sendiri dah

5. mengapa ibu lebih memilih usaha kripik jahe ini dari pada yang lain?
Jawab :

karna ning dinnak ruah ye nyior, tak usah melle, engkok dibik tak usah melle bik
jeih ruah karnah ning dinak ruah benyak se tak pajuh lambek, deddi agebey dibik,
niyior beyak se tak pajuh, deddi engkok agebey dibik
Terjemahan :

karena disini itu kelapa dan jahe tidak usah membeli, dan dulu tidak laku jadi saya
membuatnya sendiri

6. Berapa harga kripik jahe perbungkusnya? Baik kemasan besar maupun kecil?
Jawab :
ye mun tang andik ye orosan sekinik 4.000 serajeh 9.000

Terjemahan :
ya kalau punya saya kemasan kecil itu harga 4.000 dan yang kemasan besar
9.000

7. Dengan harga sekian perbungkusnya, menurut ibu apakah sudah termasuk


murah atau mahal, jelaskan?
Jawab :

ye murah, polaen ning dinnak ruah kan reken lah mode, nyoir lambek tak pajuh
dek iye ruah, jeih dek iye ruah, mode mun can kok
Terjemahan :

1ya murah, karena bahan-bahan disini murah dan sampai tidak ada yang laku dulu,
jadi menurut saya sudah murah
91

8. Kendala apa yang sering dialami pada saat memproduksi dan pemasaran usaha
kripik jahe ini?
Jawab :

kendalaen mun agebey riah panas, bik mun tak cepet ruah sering lembek. Terus
pemasarannah riah ye benyak saingan dok
Terjemahan :

kendala membuatnya itu panas dan harus cepat, terus kalau pemasarannya banyak
saingan nak

10. jadi kendala saat memproduksinya yaitu panas dan harus cepat ya bu?
Jawab :

iye harus cepet makle tak lekas lembek makle kripsi dek iye
Terjemahan :

iya harus cepat agar tidak lembek dan harus krispi begitu

11. iya, kalau kendala pemasarannya banyak pesaing begitu ya bu?


Jawab :

iye benyak pesaing kan ning dinnak agebey kabbi


Terjemahan :
iya banyak saingan karena disini rata-rata membuat kripik jahe semua

12. Didalam pemasaran apakah pernah terjadi masalah antar pedagang kripik jahe
? jika pernah disebabkan karena apa? Jelaskan
Jawab :

ye pernah, soallah pernah bede se,kan mun kripik jahe ruah mudah hancur, pas
plastikkah koduh kandhel, kan mun tak kandhel ruah tak lebur jek
92

Terjemahan :

ya pernah, karena kripik jahe itu mudah hancur jadi harus mengunnakan plastik
yang tebal, dan kalau menggunakan plastik yang tidak tebal itu kelihatan tidak
bagus

13. jadi apakah pernah terjadi masalah antar pedagang begitu bu?
Jawab :
iyeh pernah kejadian

Terjemahan :
Iya oernah terjadi1

14. itu disebabkan karena apa bu ?


Jawab :

minta modeh melolo


Terjemahan :
minta harga murah terus

15. Pada saat bulan Ramadhan, dalam sehari bisa memproduksi berapa bungkus
kripik jahe?
Jawab :

mun pasaan ruah delem per harien ruah paleng mun sekinik ruah 200 mun se rajeh
ruah paleng orosan 100, terserah pelanggan kan nganu pelanggan kadeng lebih
Terjemahan :
1kalau bulan puasa perharinya itu sekiataran kalau kemasan kecil itu 200
sedangkan yang kemasan besar sekitaran 100, tap itu terserah pelanggan dan
kadang lebih dari itu
93

16. berapa bungkus total penjualan selama bulan Ramadhan sampai hari raya idul
fitri ini bu?
Jawab :

ye tak nentu jek , kan ruah nganu pelanggan, mun pelanggan permintaannah bek
anu ye benyak olle en, maksudtah ruah palang enjek la sekitaran 2500 pola
Terjemahan :

ya tidak nentu, kan itu semua tergantung pelanggan, jika pelanggan minta banyak
ya banyak, ya paling tidak itu sekiataran 2.500 mungkin tapi tidak pasti

17. selama ini penjualan kripik jahe sudah menggunakan sistem apa saja bu?
Jawab :
Kadeng mun bede ye seles, kadeng epasar agi dibik

Terjemahan :
kadang ada yang me nyeles kan, dan kadang diantarkan sendiri

18. apakah ibu pernah coba menjual lewat online begitu bu, seperti facebook,
whatsap ?

Jawab :
Tak pernah jek dok

Terjemahan :
Tidak pernah nak

19. bagaimana strategi atau cara yang ibu gunakan dalam mempertahankan usaha
kripik jahe ini bu?

Jawab :
94

ye kadeng ekerem ketempat ramai ruah, kadeng etitip agi ketoko dek iye ruah gun
lah. Kan bede took nik kinik ruah kios kios ruah ye etitip agi kejieh lah kok gun
lah
Terjemahan :
ya kadang dikirim ke tempat ramai, kadang dititipkan si toko-toko, kan ada toko-
toko kecil seperti kios-kios itu jadi dititipkan ke itu cuman dah

20. jadi menurut ibu itu straregi atau cara untuk mempertahankan kripik jahe ini
dengan dititipkan ditoko-toko?
Jawab :
iye mun agebey

Terjemahan :
iya kalau membuat

21. Bagaimanan usaha kripik jahe dapat meningkatkan perekonomian masyarakat


desa racek? Jelaskan yang ibu rasakan

Jawab :

ye mun can kok ruah lah meningkat can kok lah, karnah dinak lambek ye nyior
ruah benyak tak pajuh, pas setia bisa pajuh, jeih tak pajuh bisa pajuh, ye dek iye
lah dok mun can kok meningkat karnah masyarakat ning dinnak riah lah karna
bede en kripik jahe riah lah, karnah barang se tak pajuh bisa pajuh
Terjemahan :

ya kalau menurut saya meningkat karena disini dulu kelapa tidak laku sekarang
bisa laku, jahe dulu tidak laku sekarang biasa laku, ya intinya dengan adanya kripik
jahe ini jadi meningkat karena barang yang tidak laku sekarang menjadi laku
95
97

Lampiran IV Dokumentasi Kegiatan

Foto Bersama ibu jun Produk kripik jahe ibu jun

Foto Bersama Ibu Tuyati Produk kripik jahe ibu Tuyati


98

Foto Bersama ibu Sulastri Produk kripik jahe ibu sulastri

Proses pembuatan kripik jahe Proses pembuatan kripik jahe


99

Proses pembuatan kripik jahe Proses pembuatan kripik jahe

Proses pembuatan kripik jahe Proses pembuatan kripik jahe


100

Proses pembuatan kripik jahe Proses pembuatan kripik jahe

Proses pembuatan kripik jahe Proses pembuatan kripik jahe


101

Lampiran V
BIODATA PENULIS

Dina Amalia lahir di kota Probolinggo, Provinsi


Jawa Timur pada tanggal 30 Maret 2002. Penulis lahir
dari pasangan Hasral dan Tuyati dan merupakan anak
Pertama dari dua bersaudara. Penulis tinggal di Jalan
Kedungsupit, Desa Racek, Kecamatan Tiris, Kabupaten
Probolinggo.

Pada tahun 2007 penulis masuk Sekolah Dasar SDN Racek I dan lulus pada tahun
2013. Kemudian melanjutkan sekolah tingkat pertama pada tahun yang sama di MTS
Sirajut Thalibin dan lulus tiga tahun kemudian pada tahun 2016. Selanjutnya masuk
pada sekolah menengah akhir di Lembaga yang sama Yaitu MA Sirajut Thalibin dan
lulus pada tahun 2019.
Pada tahun yang sama penulis diterima menjadi mahasiswa Program Studi Ekonomi
Syariah Di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Syaikhona Kholil Sidogiri.
Pada tanggal 18 Juni 2023 penulis dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar
Sarjana Ekonomi. Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan
berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi dengan
Judul “Potensi Usaha Kripik Jahe Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
Desa Racek Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo.”

Anda mungkin juga menyukai