Anda di halaman 1dari 71

ANALISIS SWOT DAN INOVASI PRODUK

PADA FRANCHISE KAM-SIA BOBA

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai Syarat Untuk Menyusun Skripsi


Program Studi Ekonomi Syariah

Diajukan Oleh:
MUHLISAH NASIR
NIM. 180303121

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (EKOS)


FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN 2021/2022
ANALISIS SWOT DAN INOVASI PRODUK
PADA FRANCHISE KAM-SIA BOBA

PROPOSAL SKRIPSI
Sebagai Syarat Untuk Menyusun Skripsi
Program Studi Ekonomi Syariah

Diajukan Oleh:
MUHLISAH NASIR
NIM. 180303121

Pembimbing:
1. Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak
2. Agus Suwito, S.S., M.A

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (EKOS)


FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN 2021/2022

ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhlisah Nasir
NIM : 180303121
Program Studi : Ekonomi Syariah (EKOS)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Proposal ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan plagiasi
atau duplikasi dari tulisan/karya orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari Proposal skripsi ini adalah karya saya sendiri selain
kutipan yang ditunjukkan sumbernya. Segala kekeliruan yang ada di
dalamnya adalah tanggung jawab saya.
Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya. Bilamana dikemudian hari
ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sinjai, 02 Juni 2022


Yang membuat pertanyaan,

Muhlisah Nasir
NIM: 180303121

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal Skripsi,
Berjudul :Analisis SWOT dan Inovasi Produk pada Franchise Kam-
Sia Boba
Yang Ditulis Oleh:
Nama : Muhlisah Nasir
NIM : 180303121
Program Studi : Ekonomi Syariah (EKOS)
Fakultas : Ekonomi dan Hukum Islam
Disetujui untuk diseminarkan pada Seminar Proposal Skripsi
Demikian untuk proses selanjutnya.

Sinjai, 02 Juni 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak Agus Suwito, S.S,M.A.


NIDN.2109048802 NIDN. 2125057602

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Salam, S.E., M.M.


NBM. 1232317

iv
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal Skripsi berjudul Analisis SWOT dan Inovasi Produk Pada Franchise
Kam-Sia Boba yang ditulis oleh Muhlisah Nasir Nomor Induk Mahasiswa
180303121 Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah IAI Muhammadiyah
Sinjai, yang diseminarkan pada hari Sabtu, 29 Januari 2021 telah diperbaiki sesuai
catatan dan permintaan Tim Penguji, sehingga dipandang perlu layak untuk
dilanjutkan diteliti dan ditulis.

Dewan Penguji

Nama/Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Salam, S.E., M.M


(Penguji I) ……………………. …………………….

Atmaranie Dewi
Purnama, M.Pd
……………………. …………………….
(Penguji II)

Abd. Muhaemin Nabir,


S.E, M.Ak ……………………. …………………….
(Pembimbing I)

Agus Suwito, S.S., M.A


(Pembimbing II) ……………………. …………………….

Sinjai, 02 Juni 2022

Mengetahui,

Dekan FEHI

Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak.


NBM: 1213397

v
KATA PENGANTAR

‫سلَّ َم‬ َ ‫ َو‬، َ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِميْن‬


َ ‫صلَّى هللاُ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
َ ‫ص ْحبِ ِه َو‬

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan berkat dan hidayahnya serta
rahmat yang telah diberikan sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu dengan judul “Analisis SWOT dan Inovasi Produk pada
Franchise Kam-Sia Boba”. Saya mengharapkan agar proposal ini dapat berguna
dan bermanfaat khususnya bagi saya sendiri selaku penulis maupun bagi orang-
orang disekitar saya. Dalam proses penyusunan tugas ini saya menjumpai sedikit
hambatan, namun terkait dukungan materil maupun nonmaterial dari berbagai
pihakk akhirnya saya dapat menyelesaiakan dengan baik, maka dengan
kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang terkait yang telah membantu saya hingga proposal
skripsi ini bisa terselesaikan. Diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Kedua Orang tercinta yang telah mendidik, membesarkan, dan mendukung
studi penelitian;
2. Bapak Dr. Firdaus, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai;
3. Bapak Dr. Ismail, M.pd selaku wakil rektor I,Bapak Rahmatullah, S.Sos., M.A
selaku wakil rektor II dan Bapak Dr. Muh. Anis, M.Hum selaku wakil rektor
III Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai;
4. Bapak Abd. Muhaemin Nabir,S.E.,M.Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Hukum Islam ;
5. Bapak Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak Selaku Pembimbing I danAgus
Suwito, S.S, M.A. Selaku Pembimbing II;
6. Bapak Salam, S.E., M.M. Selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah;
7. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajar selama studi di Institut
Agama Islam Muhammadiyah Sinjai;
8. Seluruh Pegawai dan jajaran IAI Muhammdiyah Sinjai yang telah membantu
kelancaran akademik;

vi
9. Kepala Staff Perpustakaan Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai;
10. Pemilik Franchise Kam-Sia Boba yang telah membantu kelancaran selama
penelitian;
11. Teman-teman mahasiswa IAI Muhammdiyah Sinjai dan berbagai yang tidak
dapat saya sebutkan satupersatu, yang telah memberikan dukungan moral
sehingga penulis selesai studi.
Teriring doa dan amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan Semoga bermanfaat bagi penulis
khususnya saya maupun pembaca pada umumnya, sekiranya saya memohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Saya menyadari
bahwa proposal skripsi ini masih memiliki banyak kelemahan, oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik maupun saran yang konstruktif atau bersifat
membangun dari semua pihak untuk saya jadikan pelajaran untuk kedepannya.

Sinjai,02 Juni 2022

Muhlisah Nasir
NIM. 180303121

vii
DAFTAR ISI

SAMPUL
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar belakang masalah.................................................................. 1
B. Batasan Masalah............................................................................. 7
C. Rumusan masalah........................................................................... 7
D. Tujuan penelitian............................................................................ 8
E. Manfaat penelitian.......................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................ 10
A. Kajian Pustaka................................................................................ 10
B. Hasil Penelitian yang Relevan........................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 34
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian..................................................... 34
B. Defenisi Operasional...................................................................... 35
C. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 35
D. Subjek dan Objek Penelitian........................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 36
F. Instrumen Penelitian....................................................................... 37
G. Keabsahan Data.............................................................................. 38
H. Teknik Analisis Data...................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 40

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dan industri yang pesat menimbulkan
perubahan aktivitas di pabrik, tidak hanya ekonomi, ada risiko-risiko yang
bisa terjadi, seperti keselamatan jiwa dan kualitas yang membutuhkan sebuah
lembaga yang memberikan proteksi terhadap jiwanya.Sehingga apabila
terjadi risiko ketika bekerja kerugian ekonominya bisa diminimalisasi.
Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA).Perkembangan perekonomian dunia begitu pesat, seiring dengan
berkembang dan meningkatnya kebutuhan sandang, pangan, dan teknologi
manusia.Hal ini disebabkan jumlah penduduk yang setiap tahun terus
bertambah, sehingga menimbulkan tingginya persaingan bisnis.Ini terlihat
dari upaya-upaya yang dilakukan masyarakat, baik regional maupun
internasional. Dampak yang paling besar akibat MEA adalah indonesia harus
mampu bersaing dengan negara-negara lain.1
Proses bisnis adalah salah satu wujud interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan timbal balik dari para pihak yang bersifat aktif, dimana
masing-masing pihak memainkan perannya dan bahkan saling memengaruhi
satu dengan yang lainnya.2Dalam mendirikan suatu bisnis diperlukan keahlian
dan modal sebagai syarat utama memperoleh keberhasilan dari suatu
usaha.Tidak sedikit dari orang-orang yang mempunyai keahlian yang sangat
memadai dan keinginan yang kuat untuk memulai usaha namun yang mereka
pikirkan tidak mempunyai modal sehingga kembali lagi keahlian dan
keinginan mereka tidak tercapai.
Bisnis kuliner yang merupakan salah satu bisnis yang sedang
berkembang diseluruh dunia khususnya di Indonesia yang dikarenakan
permintaan pasar yang terus berkembang terhadap jenis bisnis ini serta

1
Waldi Nopriansyah, S.H.I., M.S.I, Hukum Bisnis Di Indonesia,(Cet. 1; Jakarta:
Prenadamedia Group, 2019), h. 2.
2
Danang Suntoyodan Wika Harisa Putri,Etika Bisnis,(Cet. 1; Yogyakarta : CAPS, 2016),
h.20.

1
2

munculnya trend kuliner sebagai bentuk gaya hidup masyarakat. Trend


kuliner dalam bentuk franchiseminuman dan makanan ini menjadi sub-
industri dari bisnis kuliner yang dapat menjadi tolak ukur penentuan strata
sosial seseorang yang kemudin berdampak terhadap penciptaan segmentasi
pasar yang diukur melalui inovasi produk yang ditawarkan, harga yang
ditawarkan, fasilitas yang disediakan, dan pelayanan yang diberikan.Dalam
ajaran Islam, kita diperintahkan agar dapat berusaha menggunakan kapasitas
atau potensi yang ada pada diri masing-masing sesuai dengan kemampuan.
Seorang mukmim yang bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup dalam
pandangan islam dinilai sebagai ibadah sertamemberikan perolehan mateial
disamping itu juga akan mendatangkan pahala.
Pada era globalisasi sekarang ini, dalam dunia bisnis mengalami
kemajuan yang sangat pesat.Maraknya usaha dagang yang menawarkan
makanan dan minuman menjadikan persaingan semakin ketat antar
pengusaha tersebut.Agar bisa memenangkan persaingan, tentunya inovasi
perlu dilakukan oleh pemilik usaha sehingga bisa memenangkan persaingan
dari keunggulan yang dimiliki produknya. Namun keadaan lingkungan yang
demikian sulitnya untuk diprediksi pada masa yang akan datang memberikan
perubahan yang mungkin dapat terjadi karena pengaruh lingkungan eksternal.
Gangguan yang berpengaruh negatif dapat berdampak pada pertumbuhan
usaha sedangkan pengaruh postif dapat mendukung keberlangsungan
usaha.Seorang pemilik usaha tentunya harus lebih memperhatikan berbagai
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha, baik dari faktor
internalnya maupun faktor eksternalnya.
Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Abdul
Rochim, mengatakan bahwa pembangunan industri makanan dan minuman
sangat berarti bagi masyarakat, karena tidak hanya bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan makanan dan minuman olahan di dalam negeri saja tapi
juga berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah produk primer hasil
pertanian. Bahkan, industri makanan dan minuman dapat menjadi tonggak
3

penggerak utama dalam perekonomian di berbagai wilayah tersebar di


Indonesiaserta mampu mendorong tumbuhnya industri-industri terkait.
Kekayaan sumber daya alam yang mendukung dan tingginya angka
permintaan domestik menjadikan sektor kuliner di prediksi dapat menjadi
salah satu sektor penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional di
tahun-tahun mendatang.Perkembangan sektor kuliner ini tak luput juga dari
usaha franchiseyang saat ini semakin menjamur di Indonesia.Dituangkan
kedalam berbagai macam konsep, bentuk, dan cita rasa yang bervariasi
ditawarkan para pelaku bisnis guna dapat memanjakan mata sekaligus lidah
para penikmat kuliner. Berbagai macam makanan, minuman, sampai jajanan
yang ditawarkan dengan harga yang juga bervariasi sesuai dengan target
pasar yang dituju.Ekonomi Islam mengajarkan perilaku seseorang yang
dituntun oleh ajaran Allah SWT, mulai dari awal kehidupan, cara memandang
serta menganalisis setiap masalah dalam berekonomi, dan prinsip-prinsip atau
nilai yang harus dipegang dalam mencapai tujuannya.3
Strategi pengembangan dalam bisnis ini merupakan rencana jangka
panjang yang dilakukan oleh pelaku bisnis untuk mencapai tujuan dengan
memperhatikan lingkungan usaha baik secara internal maupun eksternal guna
mencapai keunggulan bersaing.Apabila dalam usaha bisnis yang dijalankan
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen maka pemasaran bisa
dikatakan berhasil.Jadi dengan hal ini maka konsumen memegang peranan
penting bagi usaha dalam menentukan strategi usaha.Dalam memilih strategi
yang tepat untuk diterapkan oleh sebuah bisnis, pelaku bisnis perlu melihat
situasi dan kondisi pasar serta menilai kedudukan atau posisi usaha bisnis
dipasar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara analisis terhadap
lingkungan bisnis baik lingkungan internal maupun eksternal, biasanya
disebut dengan analisis SWOT.Hal tesebut dimaksudkan untuk
mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity), ancaman (threats).

3
Rachmasari Anggraini, Maqasid al-Shari’ah sebagai Landasan Dasar Ekonomi Islam,
Jurnal Ekonomi Islam Volume IX, Nomor 2 (2018), h. 298.
4

SWOT adalah identitas dari berbagai faktor yang secara sistematis


digunakan untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis dilakukan dengan
landasan logika yang dapat memaksimalkan peluang, sekaligus dapat secara
bersamaan meminimalkan kekurangan dan ancaman.Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.4Analisis SWOT
merupakan analisis terhadap faktor yang lazim digunakan oleh suatu institusi
atau perusahaan, antara lain kekuatan (strengths), kelemahan (weakness),
peluang (opportunities), dan tantangan (threats). Kekuatan dapat menjadi
potensial yang dapat dimanfaatkan menjadi sebuah keunggulan bagi
perusahaan dan kelemahan perusahaan menjadi sebuah hal yang baik, karena
dapat memotivasi perusahaan untuk senantiasa mengurangi kelemahan
tersebut agar menjadi lebih baik lagi, segala macam peluang dan tantangan
yang ada diluar perusahaan dicoba untuk diketahui sejak dini kemudian
dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan demi kemajuan perusahaan
tersebut. 5
Sistem strategi untuk menghadapi lingkungan eksternal dapat
ditentukan dengan memahami apa yang menjadi ancaman (threats) serta apa
yang menjadi peluang (oppurtunities). Kemudian, analisis dari liingkungan
internal juga harus dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan
(strengths) juga apa yang menjadi kelemahan (weakness). Sehingga demikian
usaha yang dijalankan akan selalu bisa beradaptasi dengan lingkungan dan
hasil yang maksimal akan tercapai.Selanjutnya, analisis SWOT ini semakin
populer, terutama dalam ranah perekonomian. Analisis SWOT juga semakin
banyak digunakan sebagai landasan teori untuk menemukan strategi
pengembangan bisnis.Pada penerapannya, SWOT juga banyak dipakai dalam
penentuan strategi pemasaran dan penjualan produk, dan juga untuk
menemukan ide atau program bisnis terbaru.Bahkan, analisis SWOT,
dianggap sebagai metode analisis paling efektif efisien yang pernah ada untuk

4
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Orientasi Konsep
Perencanaan Strategi Untuk Mengadapi Abad 21, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama), h. 8.
5
Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009),
h. 25.
5

memetakan kekuatan dan kelemahan suatu organisasi atau perusahaan


sekaligus mendapatkan strategi pencapaian tujuan yang tepat.6
Dengan analisis SWOT, suatu bisnis akan dapat menilai situasi yamg
berlangsung saat ini serta menentukan strategi kedepan untuk bergerak maju.
Namun sehubungan dengan dinamisnya dunia bisnis, analisis SWOT juga
membutuhkan penyegaran. Artinya, anda tidak hanya bisa melakukan analisis
SWOT sekali saja untuk selamanya, atau untuk jangka waktu yang
lama.Analisis SWOT idealnya dilakukan secara ajek, yakni setidaknya dalam
enam bulan atau dua belas bulan sekali. Rentang waktu tersebut dianggap pas
untuk mengantisipasidunia bisnis yang dinamis.Selain itu, dalam rentang
waktu tersebut, suatu bisnis tentu telah mengalami perkembangan dalam
faktor internalnya.Tidak hanya itu, faktor eksternal seperti kebijakan dan
kondisi pesaing usaha juga sangat mungkin telah berubah.Mengadapi semua
perubahan tersebutlah, analisis SWOT perlu dilakukan lagi agar strategi yang
dilakukan masih tetap relevan.7
Memahami lingkungan eksternal menjadi salah satu keharusan
mengingat lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada
sebuah organisasi. Pergantian ke abad kedua puluh satu ini membawa banyak
perubahan baik dari sisi ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan
gaya hidup perorangan. Sedangkan memahami lingkungan internal menjadi
sangat penting juga karena dengan memahami “siapa” diri kita, dapat
menentukan hal apa yang perlu kita persiapkan dalam menghadapi
lingkungan eksternal. Ketika kita telah memahami dua sisi lingkungan ini
dengan baik, maka mudah bagi kita menentukan strengths (kekuatan),
weakness (kelemahan), opportunities (peluang), threats (ancaman).8
Inovasi yang baik akan membantu manajeman dalam mencapai
kinerja yang lebih baik sehingga kelangsungan dan keberlanjutan usaha juga

6
Buchari Alma, Manajeman Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta,2008)
h.22.
7
Hasna Wijayanti, Panduan Analisis SWOT Untuk Kesuksesan Bisnis, (Yogyakarta: Anak
Hebat Indonesia, 2021), h.44.
8
Fajar Nur’aini Dwi Fatimah, Teknik Analisis SWOT, (Yogyakarta: Anak Hebat
Indonesia,2020), h.1.
6

akan tetap berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan karena dukungan


kemampuan inovasi yang terdiri dari ide, produk baru, dan lain-lain.Dengan
melakukan inovasi pada produk yang dimiliki, pengusaha dapat menciptakan
produk baru atau lain dari yang sebelumnya atau membuat produk yang jadi
perbaikan dari produk yang sudah ada sebelumnya. Karena seorang
konsumen biasanya dalam mengkonsumsi suatu produk akan melihat nilai
tambah atau kelebihan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Kunci
dari sebuah inovasi adalah sumber daya manusia yang menggerakkan usaha
tersebut, sehingga terus menerus mampu berkreatifitas untuk selalu
menciptakan produk baru dan meningkatkan kualitas produk.Selain itu dalam
sebuah usaha juga membutuhkan sumber daya manusia yang mampu berpikir
analitis dan kritis dalam memprediksi kebutuhan, selera, keinginan, dan trend
konsumen, sehingga mereka dapat merespon konsumen dengan membuat
produk yang tepat bagi konsumen.
Minuman kekinian Kam-Sia Boba merupakan brand lokal yang
memulai bisnisnya di tahun 2019 dan telah memiliki banyak cabang tersebar
di Indonesia dan bisa ditemukan di berbagai kota mulai dari Jakarta,
Surabaya, Makassar, Sidoarjo, Bogor, Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
Desain dari stand franchise Kam-Sia Boba ini simple namun terlihat modern
dan elegan.
Peluang minuman kekinian Kam-Sia Boba di kota Sinjai yang
terbilang paling laris terkhusus di kalangan anak muda.Dengan berbagai
macam inovasi rasa yang dituangkan ke dalam beberapa menu favorite
diantaranya Butter Scotch, Mocca,Dalgo-Sia Coffee, Original Brown Sugar,
Biggan Brown Sugar, Salted Caramel, Chocolate, dan menu paling
terbarunya lagi ada Ovaltine.
Pada Franchise Kam-Sia Boba mempercayakan inovasi terhadap
minumannya dengan menambahkan milk tea atau bahkan thai tea. Minuman
boba memiliki keistimewaan dalam rasa yakni pada boba yang memiliki rasa
yang kenyal sehingga ada sensasi dalam menikmati minuman ini yaitu sambil
minum sambil mengunyah juga.Sekarang ini minuman Boba sudah menjadi
7

salah satu minuman favorit yang banyak digemari dikalangan masyarakat


mulai dari anak-anak, remaja sampai yang dewasa. Boba atau bubble pearl
terbuat dari bahan dasar tapioka dengan bentuk seperti bola-bola mutiara.
Saat ini lebih dikenal karena keberadaannya pada minuman dengan campuran
susudan I, kopi, dan varian rasa buah-buahan. Minuman ini berasal dari
Taiwan yang sudah digemari sejak tahun 80-an dan sudah menjadi minuman
yang paling disukai kalangan masyarakat di Indonesia. Hal yang menarik dari
minuman boba dan membuatnya sangat disukai oleh berbagai kalangan
adalah varian rasa dan topping yang berbeda.Satu merek minuman boba yang
biasanya menyadiakan puluhan varian rasa dengan berbagai macam topping.
Studi kasus pada penelitian ini merupakan salah satu usaha
franchisedi Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai yaitu Franchise Kam-
sia Boba yang bertempat di Jl. Tondong. Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai franchise Kam-Sia
Boba sebagai tempat penelitian karena franchise ini merupakan franchise
minuman boba terlaris di kota Sinjai karena banyaknya permintaan dari
pelanggan dan sudah membuka dua cabang yang bertempat di Jl. Yahya
Mahtan dan Jl. Tondong Kabupaten Sinjai. Atas dasar kondisi tersebut
peneliti hendak mengkajidan menganalisis, maka judul yang dipilih oleh
peneliti yaitu: Analisis SWOT dan Inovasi Produk Pada Franchise Kam-
Sia Boba.
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan pada penelitian ini tidak terlalu luas dan mudah
dipahami maka penulis membatasi tulisan ini tentang “Analisis SWOT dan
Inovasi Produk pada Franchise Kam-Sia Boba”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka acuan fokus peneliti
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana Analisis SWOT pada Franchise Kam-Sia Boba?
2. Bagaimana Inovasi Produk pada Franchise Kam-Sia Boba?
8

D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini memiliki
tujuan tertentu.Tujuan yang ingin dicapai peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui analisis SWOT pada Franchise Kam-Sia Boba
2. Untuk mengetahui Inovasi Produk pada Franchise Kam-Sia Boba
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu untuk mengemukakan pernyataan bahwa
penelitian yang dilakukan memiliki nilai guna, baik kegunaan teoritis maupun
kegunaan praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
yaitu:
a. Memberikan konstribusi pemikiran terhadap ilmu pendidikan
khususnya mengenai analisis SWOT dan inovasi produk
b. Diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian teori belajar
mengenai analisis SWOT dan inovasi produk
c. Dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai analisis SWOT dan inovasi produk
d. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya
yang berhubungan dengan analisis SWOT dan Inovasi produk
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1) Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang
penerapan analisis SWOT dan inovasi produk
2) Bagi masyarakat
Dapat memberikan sumbangsih pemikiran tentang bagaimana
penerapan analisis SWOT pada usaha dan pemanfaatan inovasi
produk
3) Bagi kampus IAIM Sinjai
9

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi


bagi peneliti selanjutnya dan memberi masukan dalam pemecahan
masalah terutama yang berkaitan dengan analisis SWOT dan inovasi
produk.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Analisis SWOT
a. Pengertian Analisis SWOT
SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi pelayanan. Analissis ini berdasarkan logika yang
dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kekurangan dan ancaman.Analisis SWOT merupakan
sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats terlibat
dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha.Hal ini melibatkan
penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-
faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk
mencapai tujauan itu.9
Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and
Threats) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
menentukan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Oppurtunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness), dan ancaman (Threats).10
Analisis SWOT merupakan kajian sistematik terhaadap faktor-
faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) internal
perusahaan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT juga merupakan

9
Moch Choiril Anwar, “Analisis SWOT Pada Strategi Bisnis Dalam Kompetisi Pasar
(Studi Kasus: Toko Pojok Madura)”,Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta,
Vol.V,Nomor 1,2012, h. 3.
10
Swardono, Manajemen Strategik Konsep dan Kasus, (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN,2002), h. 5.

10
11

Sarana bantu baik perencanaan strategi guna memformulasikan dan


mengimplementasikan strategi-strategi untuk mencapai tujuan.11
Analisis SWOT merupakan suatu model analisis untuk
mengidentifikasi seberapa besar dan kecilnya kekuatan dan kelemahan
perusahaan serta seberapa besar dan kecilnya peluang dan ancaman
yang mungkin terjadi.12
Kata SWOT merupakan pendekatan dari strengths, weakness,
opportunity, and threats, yang dapat diterjemahkan menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.13
Dari beberapa pengertian analisis SWOT menurut para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa, analisis SWOT dapat didefinisiakan
sebagai usaha perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki berasal dari dalam perusahaan dan bagaimana perusahaan
dalam melihat peluang dan ancaman yang asalnya dari lingkungan luar
sehingga perlunya untuk menganalisis serta menyusun strategi yang
efektif.
Dalam dunia bisnis, analisis SWOT sering menjadi senjata
yang dipergunakan untuk tujuan bisnisnya. SWOT dianggap mampu
menjadi metode analisis praktis yang bermanfaat untuk meningkatkan
kinerja sesuai dengan target yang diharapkan. Analisis SWOT
merupakan suatu metode yang memuat perencanaan strategis guna
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat
diaplikasikan dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses
dalam analisis SWOT akan melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dari spekulasi bisnis atau proyek. Untuk mendukung analisisnya, juga
dilakukan melalui identifikasi faktor internal dan eksternal
yangmendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan organisasi atau
bisnis.
11
Yunus, Eddy, Manajemen Strategi edisi pertama, (Yogyakarta: Andi,2016), h. 24.
12
Manap, H. Abdul, Revolusi manajemen Pemasaran,(Jakarta: Mitra Wacana
Media,2016), h. 32.
13
Gitosudarmo, H. Indriyo M, Com (Hens), Manajemen Pemasaran,(Yogyakarta:
BPFE,2001), h. 155.
12

Di balik perkembangan analisis SWOT ini, ada tokoh bernama


Albert Humphrey. Tokoh inilah yang pertama kali memelopori teknik
SWOT ketika ia memeipin proyek riset di Universitas Stanford yang
berlangsung pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an. Risetnya kala itu
dikembangkan dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan
fortune. Setelah melalui analisis dan pengamatan ajek, ia pun
menemukan rumus analisis yang menurutnya paling efektif untuk
menilai kinerja perusahaan sehingga dapat ditemukan strategi tepat
untuk mencapai tujuan. Hasil temuannya itulah yang saat ini kita kenal
sebagai analisis SWOT.14Faktor eksternal yang berpengarh cukup
banyak terhadap perkembangan bisnis sosial ekonomi, teknologi,
pemasok, pesaing, dan pemerintah.15
Analisis SWOT bisa saja terjadi secara langsung ataupun tidak
langsung tergantung persaingan yang dihadapi perusahaan dengan
perusahaan lain yang memproduksi barang atau jasa yang sejenis.
Perumusan analisis SWOT ini dapat dijadikan sebagai bandingan pikir
dari berbagai macam sudut pandang, baik dari segi kekuatan,
kelemahan serta peluang,ancaman sebagai pencegaha kemungkinan
yang akan tejadi kedepannya. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threats).
Analisis SWOT apabila dilihat berdasarkan filosofinya analisis
SWOT merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai
kerangka kerja dan rencana strategi yang pernah diterapkan baik
dimedan pertempuran maupun bisnis. Sebagaimana yang telah
dikemukakan Sun Tzu, bahwa apabila kita mengenal kekuatan dan

14
Hasna Wijayanti, Panduan Analisis SWOT Untuk Kesuksesan Bisnis, (Yogyakarta:Anak
Hebat Indonesia,2021),h.7.
15
Laurence R. Jauch dan William F. Glueck, ManajemenStrategis dan Kebijakan
Perusahaan, Edisi ketiga, (Jakarta: Erlangga), h. 15.
13

kelemahan lawan sudah biasa dipastikan bahwa kita akan dapat


memenangkan pertempuran. 16
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk penggunaan
analisis SWOT , misalnya dengan menganalisis serta mengdiagnosis
lingkungan baik dari lingkungan internal ataupun lingkungan eksternal
perusahaan. Analisis lingkungan dapat dilakukan dengan proses
monitoring maksudnya adalah melakukan pengamatan langsung terkait
sektor-sektor lingkungan agar dapat menentukan peluang dan ancaman-
ancaman bagi perusahaan, kemudian dilakukan pula diagnosa
lingkungan yang berisi tentang keputusan manjerial yang dibutuhkan
dengan cara menilai signifikan data kesempatan dan ancaman dari
analisa lingkungan.

Diagram Analisis SWOT


16
Irham Fahmi, Manajemen RisikoTeori, Kasus dan Solusi,(Bandung: Alvabeta,2010), h.
264.
14

ANALISIS SWOT17

(Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats)

BERBAGAI
PELUANG
3. Mendukung strategi Mendukung strategi
agresif
Turn-around

KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL

4. Mendukung strategi Mendukung strategi


diversifikasi
defensif

BERBAGAI ANCAMAN

1. Kuadran 1
Pada kuadran I berisi analisis yang berguna untuk mendukung
strategi agresif.Situasi ini menunjukkan situasi yang sangat
menguntungkan bagi perusahaan.Ini memberikan gambaran bahwa suatu
perusahaan memiliki peluang juga kekuatan untuk dapat mendapatkan
peluang pasar yang ada.Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu
menetapkan strategi yang dapat mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif atau growth-oriented strategy.
2. Kuadran II
Kuadran II berisi analisis yang mendukung strategi
diversivikasi. Maksudnya, dalam suatu perusahaan mungkin
akanmenghadapi berbagai ancaman, dan hal ini lumrah terjadi dalam
menjalankan suatu usaha. Namun, perlu juga dipahami bahwa
17
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep
Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2004),
h. 19.
15

perusahaan tetap masih mempunyai kekuatan dari segi internal.Hal ini


yang tidak boleh dilupakan ketika menghadapi aneka ancaman yang
datang dari luar. Untuk itu,perusahaan perlu menggunakan kekuatannya
agar dapat memanfaatkan peluang jangka panjang dengan menggunakan
strategi diversivikasi, baik dalam produk maupun jasa.
3. Kuadran III
Kuadran III ini berisikan analisis yang mendukung strategi
turnaround. Dalam hal ini, perlu dipahami bahwa suatu perusahaan
mungkin akan menghadapi aneka peluang pasar yang sangat besar.
Namun, perusahaan juga harus menyadari bahwa dilain pihak, ia juga
harus menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kendala-
kendala dilingkungan internal ini juga tidak boleh diabaikan ketika anda
telah melihat peluang pasar besar.Perusahaan harus tetap mampu fokus
untuk meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan agar nantinya
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik, sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Kuadran IV
Pada kuadran IV, analisis yang dilakukan bertujuan untuk
mendukung strategi defensif perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
suatu ketika, perusahaan akan memungkinkan akan menghadapi situasi
yang sangat tidak menguntungkan. Akan ada ancaman dan kelemahan
internal yang harus dihadapi oleh perusahaan.Oleh karena itu, perusahaan
sebisa mungkin harus bersiap dengan dukungan strategi defensif atau
yang mampu membuat perusahaan bertahan ketika menghadapi situasi
yang sulit.18

b. Tujuan Analisis SWOT

18
Hasna Wijayanti, Panduan Analisis SWOT Untuk Kesuksesan Bisnis, (Yogyakarta: Anak
Hebat Indonesia,2021), h. 25-26.
16

Tujuan Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan


cara memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang
merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan strategi.Maka perlunya
identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki strategi melalui telaah terhadap
lingkungan.Maka tujuan analisis SWOT adalah untuk membenarkan
faktor-faktor internal dan eksternal yang telah dianalisis.19

‫ت لِغَ ٍدۚ َو َّات ُق وا ال ٰلّ هَ ۗاِ َّن ال ٰلّ هَ َخبِْي ٌر ۢمِب َ ا‬


ْ ‫َّم‬
َ ‫س َّما قَ د‬
ٰ ِ َّ ٓ
ٌ ‫ٰياَيُّ َه ا الذيْ َن اٰ َمنُ وا َّات ُق وا اللّ هَ َولَْتْنظُ ْر َن ْف‬
١٨ ‫َت ْع َملُ ْو َن‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.20
Dari ayat diatas menjelaskan, bahwa dalam suatu usaha akan
selalu memerlukan suatu perencanaan khusus agar selalu dapat beradaptasi
dengan lingkungan. Sehingga untuk mencapai perencanaan yang matang
harus bisa terus memperhatikan situasi dan kondisi yang terkait dengan
masa lalu, masa kini, serta masa depan yang akan datang. Hal ini dapat
dipahami karena prisip keterkaitan satu sama lain dari ketiga masa waktu
atau waktu itu.21
c. Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT dapat dikatakan bermanfaat apabila telah jelas
bisnis yang beroperasi dan arah kemasa depan bagaimana serta ukuran apa
saja yang dapat digunakan sehingga penilaian keberhasilan dalam
menjalankan dan mewujudkan misi dapat dilihat dari hasil analisis yang
19
M. Afif Salim dan Agus B Siswanto, Analisis SWOT Dengan Metode Kuesioner,
(Semarang: CV. Pilar Nusantara,2019), h. 2.
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Cet.III: Bandung: CV.Jumanatul
‘Ari-Art (J-ART),2006),, h.420
21
Hadhiri, Choiruddin SP, Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an Jilid 1, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2005), h. 157.
17

akan memetakan bagaimana posisi usaha terhadap lingkungannya dan


menyediakan pilihan strategi yang umum dan sesuai untuk dijadikan dasar
dalam menetapkan sasaran usaha. Analisis SWOT dapat berguna juga
dalam menganalisa faktor-faktor yang dapat memberikan andil dalam
kualitas pelayanan ataupun salah satu komponen didalamnya sambil
melakukan pertimbangan faktor-faktor eksternal
d. Faktor-Faktor Analisis SWOT
Agar dapat menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka
diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor analisis SWOT yaitu dari
faktor eksternal dan faktor internal usaha. Penjelasan dari masing-masing
faktor sebagai berikut:
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities
and threats (O dan P).dimana faktor ini bersangkutan dengan kondisi-
kondisi yang terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi pembuatan
keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri
(industry environment) dan lingkungan bisnis makro (macro
environtment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan
sosial budaya.
2) Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and
weakness (S dan W).dimana faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi
dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya
pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini
meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan,
operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem
informasi manjeman dan budaya perusahaan (corporate culture).22
Faktor eksternal dan internal dalam perspektif SWOT memiliki
penilaian terhadap kondisi suatu perusahaan, adapun penilaian tersebut

22
Irham Fahmi, Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi,(Bandung: Alvabeta,2010), h.
270.
18

diukur berdasarkan keadaan. Keadaan tersebut akan peneliti gambarkan


sebagai berikut:

a. Faktor Eksternal
Opportunities > Threats Kondisi Perusahaan Yang
Baik
Opportunities< Threats Kondisi Perusahaan Yang
Tidak Baik
b. Faktor Internal
Strengths > Weakness Kondisi Perusahaan Yang
Baik
Strengths < Weakness Kondisi Perusahaan Yang
Tidak Baik
Berdasarkan gambar di atas maka ada 2 kesimpulan yang bisa
diambil dan layak diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu:
a. Sebuah perusahaan yang baik adalah jika opportunities (peluang)
lebih besar dibandingkan threats (ancaman) dan begitupun
sebaliknya.
b. Sebuah perusahaan yang baik adalah jika strengths (kekuatan) lebih
besar dibandingkan weakness (kelemahan) dan begitu pula
sebaliknya.23
e. Jenis Analisis SWOT
Jenis-jenis analisis SWOT yaitu analisis SWOT model kuantitatif
dan model kualitatif.
1) Model Kuantitaif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara Strengths dan Weakness, serta Opportunities dan
Threats.Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa
dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari
setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus
23
Irham Fahmi, Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi…, h.271.
19

diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strengths(S), harus selalu


memiliki satu pasangan Weakness(W) dan setiap satu rumusan
Opportunities(O) harus memiliki satu pasangan satu Threats(T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan
dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian.
Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing
subkomponen dimana satu subkomponen dibandingkan dengan
subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti
jalur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya
organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat
berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subjektivitas
penilaian.
2) Model Kualitatif
Urutan dalam membuat analisis SWOT kualitatif, tidak beda
jauh dengan urut-urutan model kuantitaif, perbedaan besar diantara
keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-
masing komponen. 24
f. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Analisis SWOT
Untuk mengidentifikasi berbagai macam masalah yang mungkin
dapat timbul dalam perusahaan, maka diperlukan melakukan penelitian
yang cermat dan teliti sehingga bisa menemukan strategi yang cepat dan
tepat dalam mengatasi masalah yang bisa saja timbul dalam perusahaan
dan ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan, sebagai berikut:
1) Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan
oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang
dapat diandalkan, memiliki keterampilan yang juga dapat diandalkan
serta berbeda dengan produk lain yang mana dapat membuatnya lebih
kuat daripada para pesaingnya.

24
M. Afif Salim dan Agus B Siswanto, Analisis SWOT Dengan Metode Kuesioner,….h. 3.
20

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-


keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaaan. Kekuatan adalah
kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komperatif bagi
perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya,
keuangan, citra, kepemimpinanpasar, hubungan pembeli-pemasok, dan
faktor-faktor lain.
2) Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal
sumber daya yang ada pada perusahaan hal itu untuk keterampilan atau
kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja
organisasi.Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kineja
efektif perusahaan.Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas
manajeman, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan
sumber kelemahan.25
3) Peluang (opportunity)
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan
bagi suatu perushaan.Situasi penting yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan, kecenderungan-kecenderungan penting
merupakan salah satu sumber peluang.
Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan,perubahan
pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta
membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat
memberikan peluang bagi perusahaan.
4) Ancaman (threats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi
hambatan bai perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang

25
Pearce, Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian
Jilid 1,(Jakarta: Binarupa Aksara.1997), h.230.
21

maupun yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama


bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.Masuknya
pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan
tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi,
serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi
keberhasilan perusahaan.26
Dari faktor kekuatan dan kelemahan ini yang terdapat dalam
suatu perusahaan, sedangkan peluang dan ancaman yang menjadi
faktor-faktor lingkungan perusahaan yang harus siap dihadapi.Sehingga
analisis SWOT ini dapat dikatakan sebagai instrumen dan acuan fokus
yang ampuh dalam menganalisis strategi perusahaan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan faktor peluang sehingga
kelemahan dapat diminimalisasi dan menekan ancaman-ancaman
lingkungan yang semestinya dihadapi.
g. Model Analisis SWOT
Dalam rangka menciptakan suatu analisis SWOT yang baik dan
tepat maka perlu kiranya dibuat suatu model analisis SWOT yang
representative. Penafsiran representative disini adalah bagaimana suatu
kasus yang akan dikaji dilihat berdasarkan ruang lingkup dari aktivitas
kegiatannya, atau dengan kata lain kita melakukan penyesuaian analisis
berdasarkan kondisi yang ada. Yaitu dengan menggunakan pendekatan
analisis SWOT:
1) Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan suatu teknik analisis yang
dikembangkan untuk membantu para perencana strategi dalam proses
pembuatan strategi. Teknik ini menggambarkan SWOT menjadi suatu
matriks dan kemudian didefinisikan semua aspek dalam SWOT.27

26
Pearce, Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian
Jilid 1…, h. 231.
27
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:Gramedia
Utama,1997), h. 32.
22

Berikut tabel format dalam menganlisis dan menentukan keputusan


strategis dengan pendekatan matriks SWOT:
Strengths (S) Weakness (W)
IFAS Tentukan 5-10 Tentukan 5-10
faktor faktor kelemahan
EFAS kekuatan internal
internal
Opportunities (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi
peluang internal menggunakan yang
kekuatan untuk meminimalkan
memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan
peluang
Threats (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi
ancaman eksternal menggunakan yang
kekuatan untuk meminimalkan
mengatasi ancaman kelemahan dan
menghindari
ancaman
Penjelasan Tabel:

Matrik SWOT ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan


alternatif strategis, seperti:

1. Strategi SO (Strengths and Opportunities)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan


yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST (Strengths and Threats)


23

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang


dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weakness and Oppportunities)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang


yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT (Weakness and Threats)


Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.28
2. Inovasi Produk
a. Pengertian Inovasi Produk
Inovasi didefinisikan sebagai produk atau jasa baru yang
diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Inovasi
diciptakan bukan hanya untuk menarik perhatian konsumen akan
produk yang diciptakan, tetapi lebih dari itu untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.29
Produk berasal dari bahasa inggris yaitu product yang artinya
sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja.Produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau
dikonsumsikan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.Dari
pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa hampir semua yang
dihasilkan dari produksi adalah benda nyata dapat dilihat, diarasakan
dan diraba.Karena produk adalah benda rill, maka jenisnya cukup
banyak.30
Untuk mencapai kesuksesan dalam bersaing, perusahaan harus
mempertahankan dan meningkatkan pelanggan. Mempertahankan

28
Irham Fahmi, Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi… , h.274.
29
Nasution, H. N, Inovasi organisasi: Konsep dan Pengukuran Usahawan, (No. 09 th
XXXIV,2005), h.44.
30
Anang Firmansyah, Pemasaran Produk dan Merk, (Yogyakarta: Qiara Media,2019),h.2.
24

pelanggan dapat diartikan dengan bagaimana usaha perusahaan untuk


memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan melebihi apa yang
diberikan pesaing, sedangkan meningkatkan pelanggan berarti
perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada melalui
strategi pemasarannya untuk mendapatkan pelanggan baru. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan oleh peusahaan untuk menarik pelanggan
baru adalah dengan melakukan sebuah inovasi terhadap produknya.
Karena inti dari bauran pemasaran adalah produk yang ditawarkan.31
Inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses
yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Inovasi
bukanlah konsep dari suatu ide baru dan bukan juga meupakan suatu
perkembangan dari sebuah pasar yang baru saja, tetapi inovasi
merupakan gambaran dari semua proses tersebut.32

‫اِ َّن ال ٰلّ هَ اَل يُغَِّيُر َم ا بَِق ْوٍم َحىّٰت يُغَِّيُر ْوا َم ا بِاَْن ُف ِس ِه ْمۗ َواِ َذ ٓا اََر َاد ال ٰلّ هُ بَِق ْوٍم ُس ْۤوءًا فَاَل َم َر َّد‬

‫هَل ٗۚ َو َما هَلُ ْم ِّم ْن ُد ْونِهٖ ِم ْن َّو ٍال‬


Artinya: “sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”33
Maksud perubahan dari ayat diatas adalah bersifat general,
termasuk pada perubahan atau inovasi produksi serta perubahan
lingkungan bisnis dalam menciptakan produk berkualitas dengan
menyesuaikan pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat atau
konsumen.Sehingga hal ini bisa dikatakan sebuah inovasi produk yang
sekaligus dapat diharapkan mampu mendorong kompetitif bisnis yang
sehat dan baik.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan
melakukan inovasi produk, serta penetapan harga yang juga akan
31
Suryani, Perilaku Konsumen, Implikasi Pada Strategi Pemasaran,(Cet,1;Yogyakarta:
Graha Ilmu,2008), h. 5.
32
Kotler, Philip & Amstrong, Gerry, Prinsip-Prinsip Pemasaran,(Jakarta:
Erlangga,2007), h. 36.
33
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Cet.III: Bandung: CV.Jumanatul
‘Ari-Art (J-ART),2006),, h.190.
25

berpengaruh terhadap perusahaan dalam memenangkan persaingan.


Untuk mempertahankan minat pelanggan tentunya harus memenuhi
kebutuhan dan paham akan keinginan konsumen dengan melakukan
inovasi produk. Inovasi produk dapat menjadi nilai tambah bagi
perusahaan sebagai kekuatan dalam menghadapi persaingan.Dengan
beberapa pengertian diatas juga dapat disimpulkan bahwa perusahaan
yang baik dalam mempersiapkan strategi perusahaan harus mampu
menciptakan pemikiran baru, gagasan baru dn tawaran produk yang
inovatif serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen
ditengah padatnya persaingan.
b. Manfaat Inovasi produk
Inovasi produk bisa menjadi kekuatan dan fondasi dalam
menguatkan laju perusahaan karena tidak jarang pelaku usaha kecil
terjebak dalam keterbatasan yang ada sehingga inilah pentingnya untuk
mengetahui manfaat inovasi pada produk.
Inovasi produk juga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dari
sektor usaha kecil dan mikro, diantaranya:
1) Terjadinya peningkatan investasi misalnya dengan pengadaan peralatan,
mesin, pabrik, dan bentuk investasi lainnya.
2) Meningkatnya kualitas tenaga kerja
3) Partisipasi pemerintah serta institusi lain dalam menyediakan
infrastruktur penunjang usaha
4) Mendorong penggunaan sumber daya yang tersedia secara lebih efektif
5) Peningkatan pada pelaku usaha secara kinerja maupun keuntungan
finansial pada akhirnya akan berdampak pula pada kenaikan
pendapatan negara
6) Dapat memunculkan lebih banyak lagi inovasi–inovasi lain dalam skala
besar sehingga dampaknya pun lebih besar.
c. Tahap- Tahap Inovasi Produk
Dalam masa pengembangan suatu produk perlu melalui tahap-
tahap sebagai berikut:
26

1) Needs and weants exploration, dimana perusahaan mengidentifikasi


kebutuhan dan keinginan setiap segmen konsumen potensial. Tahapan
ini menjelaskan bahwa penyelidikan pasar dan penelitian konsumen
merupakan hal penting sebelum tahapan idea generation. Tahap
pertama ini menyediakan dasar untukidea generation yang efektif.Pada
tahapan ini memberikan informasi mengenai kebutuhan, keinginan,
keluhan dan permasalahan yang konsumen alami mengenai aktivitas,
fungsi atau performa produk tertentu
2) Idea generation dimana perusahaan menghasilkan ide-ide dalam
kategori tertentu. Tahapan ini menyediakan cara untuk memulai
kreativitas, brain stroming, dan asosiasi pembuatan proses
pengembangan ide-ide baru.
3) Concept develompment, dimana perusahaan membangun konsep,
menjalankan inisial screens dan menentukan prioritas. Tahap ini
merupakan tahap dimana ide yang sudah bermunculan dikategorikan.
Mengubah suatu ide yang menjadi konsep mempunyai artian
memberikan wujud, bahan, bentuk (melalui sketsa awal), memikirkan
tipe kemasan, harga, dan lainnya pada ide tersebut.
4) Business analysis, dimana perusahaan analisis bisnis pada beberapa
konsep yang dipilih. Pada tahap ini diperlukan adanya pemeriksaan
terhadap ketertarikan pada kategoridan kompetisinya, biaya, pola beli
konsumen, dan kesuaian dengan kekuatan internal perusahaan dengan
tujuan menghasilkan proyeksi keuangan. Beberapa komponen dari
business analysis yaitu trend pasar dan potensi pertumbuhan,
persaingan, struktur distribusi, pertimbangan lingkungan, performa
produk pelengkap, hambatan an biaya untuk masuk pasar, faktor
keberhasilan dan resiko, biaya unit produk, peringkat kinerja produk
oleh konsumen, reaksi segmen konsumen dan konsep.
5) Screening, dimana perusahaan menyeleksi konsep untuk menentukan
calon purwarupa, setelah tahap business analysis diselesaikan untuk
sebuah konsep, selanjutnya akan memasuki pemeriksaan keuangan.
27

Pada bagian ini manjemen akan memberikan keputusan berlanjut atau


tidaknya suatu konsep.
6) pengembangan purwarupa. Tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan
satu atau lebih produk uji coba (purwarupa) dalam kondisi final yang
akan digunakan untuk uji coba konsumen
7) Plant scale up, dimana perusahaan mulai melakukan pengembangan
pabrik. Tahapan yang menentukan apakah produk akan diluncurkan
atau tidak. Memasuki tahap ini beberapa peralatan mugkin dibeli dan
sarana baru juga di tambahkan.
8) Market testing, dimana perusahaan menjalankan pengujian kinerja
produk, penerimaan konsumen dan pasar. Tahap ini seringkali
dilupakan oleh perusahaan uji coba pasar untuk menentukan apakah
produk baru ini akan berjalan dan perubahan apa yang diperlukan
nantinya produk akan diluncurkan
9) Commercialization, dimana perusahaan mengembangkan rencana
peluncuran dan komersialisasi produk baru. Penentuan waktu,
koordinasi, perencanaan, dan komunikasi merupakan hal yang
mempengaruhi kesuksesan peluncuran produk. tahap ini merupakan
tahapan diamana perusahaan harus memperkuat kemampuannya untuk
memasarkan produk baru sehingga konsumen terbujuk untuk membeli.
10) Post lunch check up, dimana perusahaan memonitor kinerja secara
teratur sesuai dengan rencana semula tahap ini seringkali tidak
mendapat perhatian dari perusahaan. Pada tahap terakhir ini merupakan
tahapan dimana peusahaanharus memperkuat perusahaannya untuk
memasarkan produk baru sehingga konsumen terbujuk untuk
membeli.34
d. Proses Inovasi Produk
Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
individu atau organisasi, mulai dari sadar atau tau adanya inovasi sampai

34
Ivan Steffanus Budi Martono dan Dhya Harjanti, “Analisis Proses Inovasi Produk Pada
PT. Indoplas Makmur”, Surabaya, Vol. IV. Nomor.2,2016. h. 282-284.
28

menerapkan (implementasi) inovasi, inovasi sebgai suatu proses


digambarkan sebagai proses yang siklus dan berlangsung terus-menerus,
meliputi fase penghargaan, adopsi dan difusi dan implementasi. Proses
inovasi terdiri dari:
1) Mengeluarkan ide, meliputi pembentukan rancangan teknis dan desain
2) Resolusi masalah, yaitu meliputi mengambil keputusana dan memecah
ide kedalaman komponen yang lebih kecil, menetapkan prioritas
untuk setiap komponen atau elemen, membai alternatif masalah, dan
menilai desain alternatif menggunakan kriteria yang telah dipaparkan
dalam tahap pertama proses yang menciptakan penemuan dalam
proses inovasi adalah adopsi dan implementasi. Proses inovasi adalah
sebagai berikut:
a) Inisiasi, yaitu kegiatan ini mencakup keputusan dalam organisasi
untuk mengadopsi inovasi
b) Pengembangan, yaitu kegiatan yang meliputi desain dan
pengembangan produk dan perencanaan proses inovasi dalam fase
ini meliputi mengeluarkan ide dan pemecahan masalah.
c) Implementasi, yaitu kegiatan yang meliputi penerapan desain
inovasi yang telah dibuat seblumnya dalam fase pengembangan.35

Beberapa indikator dari inovasi produk yaitu:


1) Perluasan lini (line extensions)
Adalah produk yang dihasilkan perusahaan yang sudah tidak asing
tetapi relative baru untuk sebuah pasar.
2) Produk Baru (me too-the-word-product)
Adalah produk baru bagi perusahaan tapi tidak dengan pasar.
3) Produk benar-benar baru (new-to-the-word-product)
Adalah produk yang termasuk baru bagi perusahaan maupun
pasar.36.
35
Sukmadi, Inovasi Dan Kewirausahaan, (Bandung: Humaniora Utama Pers, 2016), h.
38-40.
36
Susanto Agus,Skripsi: Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Batik Tulis Melati Demak,(Semarang: Universitas Negri
29

e. Tipe Inovasi Produk


1) Baru Menurut Perspektif Perusahaan
Dari perspektif perusahaan sebuah produk dikatakan baru jika
produk tersebut benar-benar baru menurut perusahaan. Baru bisa
diartikan karena perusahaan belum pernah memproduksi sebelumya,
atau baru karena bahannya baru atau baru karena perusahaan
menambah atribut-atribut yang berbeda dari yang pernah dibuat
sebelumya.
Terdapat dua jenis inovasi:
a) Inovasi produk: berkaitan dengan produk baru atau perbaikan dan
penyempuranaan produk
b) Inovasi proses: tekait dengan perbaikan proses produksi baru atau
penyempurnaan atas proses produksi yang sudah ada.
2) Baru dari Perspektif Produk
Perspektif ini lebih menekankan kepada atribut yang melekat
kepada produk itu sendiri dan pengaruhnya terhadap perilaku
konsumen.
3) Baru dari Perspektif Konsumen.
Sebuah produk diperspektifkan baru menurut konsumen jika
produk tersebut menawarkan manfaat baru atau berbeda dari produk
yang sudah ada di pasar sebelumnya dan saat ini. Perusahaan perlu
memperhatikan perspektif ini karena dalam konsep pemasaran persepsi
konsumen atas kebaruan suatu produk merupakan hal yang sangat
penting yang akan mempengaruhi perilaku pembelian dan perilaku
konsumen.37
f. Kegagalan dalam Inovasi Produk
Dalam setiap usaha tentunya akan menemui hambatan dalam
prosesnya sehingga pentingnya untuk mengetahui faktor-faktor yang

Semarang,2013), h. 26.
37
Ravena Sifa, Skripsi: Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan
Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery,Jakarta; Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah 2016. h. 21-22.
30

menjadi hambatan dan yang dapat menjadi penyebab gagalnya dalam


melakukan inovasi.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan berinovasi
diantaranya.Pertama, hambatan yang paling umum terjadi dalam
menciptakan inovasi yaitu ketika dalam keadaan sadar dan secara tidak
sengaja menghalangi ide kreatif atau inovasi yang diusulkan seseorang
yang sebenarnya inovasi tersebut bisa menjadi sebuah hal yang unik dan
bukan menjadi sebuah hal yang buruk. Kedua, sesorang yang cenderung
sibuk dengan aktivitasnya yang lain bisa menjadi hambatan untuk
mendapatkan peluang dalam menciptakan inovasi-inovasi karena ide
kreatif dan inovasi bisa diciptakan ketika sedang fokus dalam
menganalisis lingkungan sekitar yang bisa menjadi peluang inovasi.
Ketiga, hambatan lainnya juga karena ketika telah mendapatkan ide dan
inovasi baru orang-orang tersebut akan cenderung untuk tidak melakukan
ide tersebut karena terhalang dengan pemikiran yang menganggap inovasi
baru akan menemui banyak resiko untuk dikerjakan. Keempat, biaya
sering dianggap menjadi penghambat baru para pelaku usaha, karena ide
yang diciptakan kadang dipandang terlalu mahal untuk dipenuhi,
khususnya bagi pelaku usaha kecil dan mikro.Namun, perlu juga untuk
melakukan penilaian terhadap inovasi produk yang diajukan, dengan
menilai potensi keuntungan yang mungkin tercipta.Kelima, hambatan
sering terjadi juga ketika konsumen yang tidak merasa puas atas inovasi
produk yang diciptkakan dalam hal ini perlu ditegaskan kembali bahwa
dalam sebuah produk yang kualitaas bagus akan selalu beriringan dengan
haraga yang sesuai. Keenam, kondisi pasar terbuka yyang banyak
menyebabkan konsumen dapat meninggalkan pengusaha kapanpun yang
mereka inginkan.Yang artinya menandakan bahwa persaingan pasar
semakin ketat, dengan banyaknya macam-macam penawaran yang
diberikan kepada konsumen sehingga dikatakan bahwa yang
mengemudikan pasar adalah konsumen.
3. Franchise
31

Franchise atau waralaba atau diartikan dengan istilah wara yang


berarti lebih dan laba yang berarti keuntungan.Franchisemerupakan suatu
bisnis atau badan usaha yang dilakukan dengan cara memperluas dan
mendistribusikan barang atau jasa dengan lisensi dagang dimana pemilik
franchisememberikan hak kepada pemegang franchise untuk bisa
memanfaatkan atau menggunakan bentuk layanan dan dukungan lain dari
pemilik franchisedengan mengharapkan keuntungan lebih.Dimana pemilik
bisnis menyediakan layanan dan dukungan kepada pemegang franchise
yang dapat berupa stand, paketan berupa alat produksi, bahan baku, media
promosi, layout atau desain tempat,bahkan hingga karyawan. Ada 2
bentuk bisnis franchise yaitu, produk dan merek dagang dimana pemilik
franchise menjual atau melisensikan hak untuk menggunakan merek
dagang tertentu.
Secara sederhananya franchise ini merupakan sebuh bisnis yang
dimana pemegang franchise atau pemilik modalhanya perlu menyediakan
dana dan pemilik franchise hanya menerima hasil bisnis yang sudah ada
ditangan pemegang franchise alias terima beres. Kemudian dengan bentuk
pelayanan yang ada, maka pemegang franchise tak perlu direpotkan
dengan resep, bahan baku, dan alat produksi karena telah tersedia dari
pelayanan pemilik franchise.38

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Penelitian relevan berisi tentang uraian mengenai hasil penelitian
terdahulu tentang persoalan yang akan dikaji. Adapaun penelitian terdahulu
ini digunakan sebaai bahana perbandingan dan referensi pada penelitian ini,
dan diantara beberapa karya ilmiah yang mendekati dengan persoalan yang
akan dikaji diantaranya sebaai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Budiman 2017 dengan judul “Analisis
SWOT Pada Usaha Kecil dan Menengah”. Penelitian ini bertujuan untuk
38
Silvita Agmasari, Apa Itu Franchise dan Bagaimana Skema Bisnisnya, artikel. Diakses
tanggal 7 Agustus 2021, dari https://money.kompas.com/read/2021/08/07/093416226/.html, 5
Januari 2022.
32

mengetahui Implementasi analisis SWOT (Strengths, Weakness,


Opportunities, Thretas). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
lapangan (Field Research)yaitu penelitian yang data dan informasinya
diperoleh dari kegiata kancah atau lapangan kerjaa penelitian. Penelitian
ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber
data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara dan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa, dalam UMKM sudah mengimplementasikan analisis
SWOT dengan menggunakan strategi-strategi bisnis baik dari faktor
internal maupun eksternal. Sehingga analisis SWOT dapat berpengaruh
signifikan dalam menentukan strategi.39
Relevansi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu
peneliti sama-sama mengkaji tentang Analisis SWOT, letak perbedaannya
yaitu pada analisis SWOT yang dilakukan dimana tempat penelitiannya di
Franchise Kam-Sia Boba Kabupaten Sinjai dan penelitian yang dilakukan
peneliti adalah implementasi analisis SWOT pada Percetakan Paradise.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Lia Ibniwasum 2020 dengan judul “Inovasi
Produk Dalam Meningkatkan Penjualan di Sheren Hijab Bengkulu”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi produk dapat
meningkatkan penjualan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode
deskriptif dengan penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu
data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
inovasi produk yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan penjualan
dengan melihat kenaikan jumlah pembeli dari tahun 2018 hingga 2019.
Sehingga inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap penjualan
produk.40

39
Tri Budiman, Analisis SWOT Pada Usaha Kecil dan menengah, (Lampung: IAIN
Lampung,2017), h. 7-30.
40
Lia Ibniwasum, Inovasi Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Di Sheren Hijab
Bengkulu, (Bengkulu: IAIN Bengkulu,2020), h. 5-12.
33

Relevansi yang dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah


sama-sama membahas inovasi produk dan juga metode yang digunakan
yaitu kualitatif. Sedangkan perbedaannya terletak pada inovasi produk
dalam meningkatkan penjualan dan lokasi yang menjadi subjek penelitian
dan penelitian yang akan dilakukan peneliti ini di Franchise Kam-Sia
Boba.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Alyah Arfianti 2017 dengan judul
“Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Trimega
Syariah Kantor Cabang Makassar”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peranan analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing. Jenis
penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan kauntitatif. Sumber data
yang digunakan yaitu primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan
dengan penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan
(Library Research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, berdasarkan
analisis SWOT kekuatan yang dimiliki mampu bertahan dan mampu
bersaing dengan produk yang ditawarkan.41
Relevansi yang dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah
sama-sama mengkaji tentang analisis SWOT. Letak perbedaannya yaitu
analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing dan lokasi yang menjadi
subjek penelitian pada peneliti ini pada Franchise Kam-Sia Boba.

41
Alyah Arfianti, Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Trimega
Syariah Kantor Cabang Makassar,(Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar,2017), h.4-
28.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Pendekatan dan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini hendak menguji sejauh mana penerapan analisis
SWOT dan pemanfaatan inovasi produk pada franchise Kam-Sia Boba,
maka penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research)
yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan
langsung ke lapangan kerja penelitian. 42 Penelitian lapangan ini biasa
dilakukan untuk memutuskan arah penelitian berdasarkan objek dengan
meneliti secara langsung lokasi yang akan diteliti dan melakukan
pengumpulan data dan informasi yang langsung dari responden.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian pendekatan yang digunakanini bersifat deskriptif
kualitatif, karena dalam penelitian ini peneliti berupaya dalam
pengumpulan data fakta yang ada, serta penelitian ini terfokus pada usaha
mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, yang
diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Penelitian kualitatif
merupakan metode penelitian yang didasarkan pada filosofi post-
positivisme yang digunakan dalam mempelajari perubahan keadaan objek
alami(lawan dari eksperimen) keadaan dimana peneliti sebagai instrumen
penentu, pengumpulan data dengan proses triangulasi (kombinasi), analisis
data yang sifatnya kualitatif, serta hasil yang diperoleh lebih menekankan
pada makna dibanding pada generalisasi. Penelitian deskriptif melakukan
analisis hanya sampai pada taraf deskriptif, yaitu menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk
dipahami dan disimpulkan.43

42
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press,
2005),h.34.
43
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2010), h.6.

34
35

B. Definisi Operasional
Judul penelitian ini adalah “Analisis SWOT dan Inovasi Produk
Pada Franchise Kam-Sia Boba” terkait dengan judul tersebut, untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan maksud
judul.Sehingga peneliti menguraikan definisi dari judul peneliti Analisis
SWOT adalah analisis kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strngths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats). Serta Inovasi produk yang dilakukan adalah sebagai
proses menciptakan sesuatu yang bisa diaggap baru atau melakukan
penggabungan ide dari yang sebelumnya sudah ada sehingga muncul suatu
nilai lebih dari produk yang telah mengalami inovasi ini.Franchise yang
produk dan merek dagang dimana pemilik franchise menjual atau
melisensikan hak untuk menggunakan merek dagang tertentu.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian ini dilakukan di Franchise Kam-Sia
Boba tepatnya di Jalan Tondong, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten
Sinjai.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan
penelitian ini adalah dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya izin
penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan. 1 bulan
pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian
dalam bentuk narasi pada pembahasan bab IV.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan pihak-pihak terkait yang dijadikan
sebagai informan untuk memberikan data dan informasi yang diinginkan
peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
36

2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi sasaran untuk
diteliti untuk mengetahui segala bentuk data yang dibutuhkan dalam
mendukung penelitian yang dirasa perlu untuk dilakukan.Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa objek penelitian ini adalah analisis
SWOT dan inovasi produk pada Franchise Kam-Sia Boba.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam
mengumpulkan segala bentuk data yang dibutuhkan yang sesuai dengan
informasi dan fakta-fakta yang terjadi dilapangan. Adapun beberapa teknik
yang dilakukan dalam pengumpulan data peneliti yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah aktivitas mengamati suatu peristiwa atau
kejadian.Observasi dan pengamatan secara umum adalah kegiatan
keseharian yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan panca
indera sebagai alat pendukung utama. Oleh karena itu, adalah fungsi lima
organ visual dan kemampuan untuk menggunakan apa yang diamati
dengan bantuan panca indera lainnya. 44 Adapun observasi yang dilakukan
penulis dalam penelitian ini adalah dengan mengamati secara langsung
segala bentuk aktivitas yang terjadi pada Franchise Kam-Sia Boba
Observasi dalam hal ini, dilakukan dengan tidak terstruktur,
karena fokus penelitian belum jelas namun, seiring berjalannya observasi
ini akan mengalami perkembangan yang signifikan sehingga observasi
akan dapat dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan pedoman
observasi.45

44
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Cet. IX, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2017), h.118.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta,2017),h.228.
37

2. Wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan tanya jawab langsung yang
dilakukan antara pewawancara dan narasumber untuk mendapatkan
informasi, data, pendapat, dan keterangan lainnya.
Wawancara dibagi menjadi 3 bentuk bagian tergantung dari
bentuk pertanyaannya pula, yaitu:
a) Wawancara terstruktur atau pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan
pada jawaban dalam pola yang dikemukakan
b) Wawancara tidak terstruktur atau pertanyaan-pertanyaaan yang dapat
dijawab secara bebas oleh responden tanpa terikat pada pola-pola
tertentu
c) Campuran maksudnya adalah kombinasi dari wawancara terstruktur dan
wawancara tidak terstruktur.46
Pada penelitian ini digunakan wawancara terstruktur karena
dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara berpatokan oleh
pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis untuk menggali
informasi yang lebih detail dari objek penelitian terkait. Peneliti
melakukan wawancara kepada pemegang Franchise Kam-Sia Boba.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengumpulan dan penyimpanan
informasi yang menjadi bukti sebagai keterangan seperti dalam bentuk
naskah-naskah kearsipan misalnya berupa data gambar, barang cetakan
dan lain sebagainya.
Demi mendapatkan data yang lengkap dan akurat, sangat perlu
dalam pemenuhan barang-barang penunjang dari referensiyang membahas
tentang analisis SWOT dan inovasi produk.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah teknik pengumpulan data serta alat
bantu yang digunakan dalam mendukung berlangsungnya penelitian hingga

46
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis…, h.122.
38

selesai nya penelitian. Instrumen utama penelitian dalam penelitian kualitatif


adalah peneliti itu sendiri karena segala sesuatu selama dalam penelitian
masih harus terus dikembangkan sehingga peneliti menjadi pilihan utama
dalam penelitian ini.47
Adapun instrumen pendukung lainnya dalam penelitian ini yaitu:
1) Observasi berupa pengamatan langsung ke lapangan dengan menjadikan
tempat, pelaku, dan aktivitas sebagai objek
2) Pedoman wawancara terstruktur adalah teknik pewawancara dalam
pengumpulan data yang berupa garis besar dalam permasalahan yang
ingin diketahui yang dapat ditanyakan dan terbuka sehingga peneliti akan
lebih mudah dalam menyimpulkan dari jawaban responden.48
3) Dokumentasi berupa pengumpulan bukti dalam melakukan penelitian
biasanya dituangkan kedalam bentuk foto dan dokumen lainnya.
G. Keabsahan Data
Data yang didapatkan dilapangan bisa saja masih bersifat primitif,
sehingga masih perlu dilakukan pengolahan atau analisis lebih lanjut untuk
menjadi data yang dapat dipertimbangkan dimasa yang akan datang. Maka,
setelah mendapatkan kumpula data hal yang perlu dilakukan selanjutnya
adalah memvalidasi data yang diterima. Dalam penelitian ini peneliti
memeriksa keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi data
yaitu:
1. Triangulasi Metode
Melakukan pemeriksaan data dengan membandingkan antara
data yang telah diperoleh peneliti melalui proses observasi, wawancara
dan dokumentasi. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan
tepat.
2. Triangulasi Sumber

47
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D…,h.222.
48
Sugiyono, Metode Penelitian…, h.140.
39

Melakukan pemeriksaan data dengan cara mengecek data yang


telah diperoleh melalui beberapa sumber. Kemudian data dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan.
3. Triangulasi Teknik
Melakukan keabsahan data dengan penggunaan beragam teknik
pengumpulan data yang dilakukan kepada sumber data.Kemudian
menguji analisis data yang dilakukan kepada sumber data.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses dalam merumuskan secara sistematis
data yang diperoleh dari proses wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi serta bahan-bahan lain, sehingga mudah untuk dipahami diri
sendri dan orang lain.
Kemudian ada beberapa komponen dalam analisis data yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data sebagai pembersihan, pengklasifikasian,
pengarahan, dan pembuangan data yang sudah tidak diperlukan dalam
pengorganisasian data sehingga data akhir mudah untuk dibuat. Melalui
reduksi data mungkin akan memfokuskan peneliti dalam memilih hal-hal
pokok dan memfokuskan pada hal-hal penting dari hasil wawancara.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan maksud untuk menguraikan
secara singkat yang sesuai relaita dilapangan biasanya dalam bentuk teks
yang bersifat naratifsehingga akan memudahkan untuk memahami
rencana selanjutnya.
3. Konfirmasi/verifikasi
Dari awal pengumpulan data yang dikemukakan masih bersifat
sementara, akan berubah seiring dengan perkembangan yang ditemukan
sebagai bukti-bukti yang valid dan konsisten sebagai pendukung pada
tahap selanjutnya. Secara sederhana artinya semua data yang dipeoleh
teerkait dengan Analisis SWOT dan inovasi produk yang dilakukan dari
pihak Franchise Kam-Sia Boba.
40

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Usaha
Franchise Kam-Sia Boba Sinjai merupakan suatu usaha yang
bergerak dibidang kuliner, khususnya minuman boba. Franchise Kam-
Sia boba ini memulai operasinya di tanggal 13 April 2020. Pemegang
Franchise Kam-Sia Boba yang ada di Sinjai ini adalah Dhia Fauziah.
Berikut bentuk profil Franchise Kam-Sia Boba Sinjai :

Nama Usaha : Franchise Kam-Sia Boba

Alamat : Jl. Tondong, Biringere, Sinjai Utara, Kab. Sinjai


Sulawesi Selatan 92615, Indonesia 92511
Telepon : +62 821-5477-3193

Jenis Usaha : Usaha Kuliner

Pemegang : Dhia Fauziah

Logo :
41

Minuman kekinian Kam-Sia Boba yang merupakan minuman


brand lokal yang memiliki keistimewaan dalam rasa yakni dengan
adanya tambahan boba atau bubble pearl pada milk tea atau thai tea.
Namun seiring dengan berkembangnya inovasi kini penyajian minuman
Kam-Sia Boba semakin bervariasi yakni dengan penawaran berbagai
varian minuman boba yang baru dengan berbagai cita rasa. Yang menjadi
sasaran market Franchise Kam-Sia Boba ini adalah seluruh kalangan
masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
Pada saat itu Dhia Fauziah melihat adanya peluang untuk
memulai bisnis minuman boba apalagi pada saat itu belum maraknya
minuman-minuman dengan campuran boba. Dari sinilah awal munculnya
ide pemegang Franchise Kam-Sia Boba untuk menghadirkan Kam-Sia
Boba di Kabupaten Sinjai. Namun sebelum yakin untuk menghadirkan
Kam-Sia Boba di Sinjai pemegang Franchise Kam-Sia Boba ini lebih
dulu dalam menyeleksi rasa dari Kam-Sia Boba yang ada di Kota
Makassar dan mencoba seluruh varian rasa dari Kam-Sia Boba ini.
Setelah melalui tahap inilah pemegang Franchise Kam-Sia Boba Dhia
Fauziah yakin untuk ikut menghadirkan Franchise Kam-Sia Boba ini di
42

Sinjai karena menurutnya minuman ini cocok untuk ada dan dinikmati
oleh warga Sinjai. Franchise Kam-Sia Boba ini juga sangat ramah di
kantong yang di bandrol dengan harga 15.000 semua varian rasa sudah
dapat menyegarkan dan mengenyangkan.
2. Varian menu pada Franchise Kam-Sia Boba
a. Butter Scotch Rp15.000
b. Mocca Rp15.000
c. Red Velvet Rp15.000
d. Taro Rp15.000
e. Dalgo-Sia Coffee Rp15.000
f. Original Brown Sugar Rp15.000
g. Binggan Brown Sugar Rp15.000
h. Salted Caramel Rp15.000
i. Chocolate Rp15.000
j. Ovaltine Rp15.000
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian
Analisis SWOT di identifikasikan berbagai faktor kekuatan
(stengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats). Dari keempat faktor inilah yang dapat digunakan sebagai bentuk
dalam menentukan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan usaha. Secara
singkatnya analisis SWOT ini diterapkan sebagai cara dalam menganalisis
serta menelaah hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap keempat faktornya.
Secara demikian, dari hasil analisis yang kemudian membentuk
perencanaan strategi berdasarkan hasil analisis faktor-faktor strategi
perusahaan. Dari hasil analisis wawancara yang dilakukan oleh peneliti dan
pemegang franchise kam-sia boba dapat diketahui yang menjadi aspek
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
acaman (threats) yang dihadapi franchise kam-sia boba agar kedepannya
dapat memepertahankan usaha.
1. Kekuatan (strengths)
43

Kekuatan yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu keunggulan,


kelebihan, ataupun hal-hal yang diandalkan sehingga franchise kam-sia
boba memiliki perbedaan diantara produk lainnya sehingga menjadikannya
lebi kuat dari yang sesama bergelut pada usaha yang sama. Kekuatan ini
dapat berupa keunggulan dari rasa, sumber daya, citra, hubungan antara
pembeli-pemasok dan faktor-faktor lainnya.
Kekuatan yang secara umumnya dimiliki pada franchise kam-sia
boba ini dapat membawa pengaruh terhadap perkembangan ditengah
persaingan kemajuan bisnis. Adapun kekuatan-kekuatan pada franchise
kam-sia boba sebagai berikut:

a. Lokasi yang sangat strategis


Lokasi ialah letak toko usaha yang beradaa pada daerah yang
strategis agar dapat menghasilkan lebih besar laba. 49
Strategisnya
lokasi usaha dapat memberikan dampak besar untuk kemajuan dan
keberhasilan usaha. Franchise kam-sia boba yang lokasinya berada
ditengah kota tepatnya di Jl. Tondong, Biringere, Sinjai Utara dan
disekitarnya terdapat lokasi cafe yang selalu banyak dikunjungi orang
membuatnya mudah di ketahui oleh banyak orang. Hal ini yang
tentunya menjadi pendukung perkembangan usaha.
b. Harga yang terjangkau dikalangan konsumen
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat ekonomis yang
menunjukkan bahwa harga menjadi pemicu paling penting pada kinerja
pemasaran. Namun demikian, harga diliat dari alasan psikologis
menunjukkan bahwa harga yang menentukan indikator kualitas yang
dirancang sebagai instrumen penjualan serta penentuan instrumen
kompetisi.

49
Rusdiani, Manajemen operasional, (Bandung: CV. Pustaka,2014), h. 248
44

Pada dasarnya harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan ini


sebagai alat yang menjadi penilaan terhadap suatu produk yang
ditawarkan dengan tujuan pengahasilan laba pada usaha. Inilah yang
menjadi kelebihan pada franchise kam-sia boba karena menawarkan
harga yang terjangkau namun dengan kualitas rasa, inovasi dan fasilitas
yang terbaik. Harga yang ditetapkan oleh franchise kam-sia boba untuk
semua jenis rasa yaitu Rp15.000.
c. Mengutamakan kualitas produk demi pemenuhan selera konsumen
Luaran produk yang berkualitas juga akan menjadi nilai penting
dalam menciptakan produk. Dalam hal ini tentunya akan didukung
dengan peralatan, tampilan booth, kenyamanan pelayanan konsumen,
dan kualitas rasa yang tidak pernah berubah. Kualitas produk juga
ditentukan dari bahan baku yang digunakan sehingga pada franchise
kam-sia boba sangat memperhatikan bahan baku yang akan digunakan
dalam pembuatan minuman bobanya.
d. Kemudahan dalam pemesanan konsumen
Salah satu faktor yang juga sangat penting adalah kemudahan
dalam pemesanan minuman pada franchise kam-sia boba yang dapat
diakses dengan menggunakan sosial media dari franchise kam-sia boba
ini yaitu instagram, whatsapp. Dalam pembuatannya pun tidak
menunggu terlalu lama karena tenaga kerja sudah ahli dalam pembuatan
sehingga ini menjadi mudah untuk segera menikmati minuman pada
franchise kam-sia boba.
e. SDM yang ramah demi kenyamanan konsumen
Pada franchise kam-sia boba selalu mengutamakan
mempekerjakan karyawan yang baik, jujur, bertanggungjawab, dan
telah ahli dalam pembuatan minuman. Karyawan yang tepat juga akan
menjadi modal utama dalam usaha karena, karyawanlah yang akan
berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan konsumen sehingga
dapat berpengaruh pada jumlah orderan ketika karyawan mampu
meyakinkan konsumen akan kualitas produk franchise kam-sia boba.
45

2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan adalah bentuk dari kekurangan atau keterbatasan dalam
usaha yang kadang menjadi pengaruh pada kinerja perusahaan.
Keterbatasan ini biasa terjadi pada sumber daya, fasilitas, keterampilan
pada pemasaran, serta sumber daya keuangan sehingga mengambat
efektivitas kinerja. Berdasarkan analisis ada beberapa faktor yang menjadi
kelemahan pada franchise kam-sia boba sebaai berikut:
a. Stock bahan baku yang jarang tersedia di sekitaran kota Sinjai
b. Belum memanfaatkan media sosial secara maksimal sebagai ajang
promosi
Media sosial atau disebut juga sebagai media online adalah
penggunaan teknologi informasi atau handphone yang dapat
memudahkan penggunanya. Potensi teknologi informasi berupa
pemanfaaatan media sosial dijadikan sebagai ajang penawaran produk
oleh pengusaha misalnya dalam melakukan promosi produk dapat di
bagikan melalui instagram, facebook, whatsapp, dan media sosial
lainnya guna meningkatkan produktivitas dan pemasarannya. Inilah
pentingnya pengaruh sosial media terhadap penawaran produk. Dari asil
wawancara dengan pemegang franchise kam-sia boba bahwa masihh
kurangnya pemanfaatan sosial media untuk ajang promosi produk
franchise kam-sia boba.
3. Peluang (opportunities)
Peluang ialah situasi yang menguntungkan atau layak untuk
menjalankan usaha baik dari faktor lingkungan dan kecenderungan-
kecenderungan lainnya yang dapat dijadikan sebagai peluang mendirikan
usaha tepat pada lokasi pilihan. Dari hasil analisis ada beberapa faktor
peluang yang menjadikan pendirian usaha franchise kam-sia boba sebagai
berikut:
a. Pangsa pasar yang luas
Salah satu faktor pendukung dalam melihat peluang usaha
adalah memperhatikan pangsa pasar karena suatu usaha akan
46

menggantungkan usahanya untuk mengisi pangsa pasar tersebut. Pasar


muncul ketika terjadinya penawaran dan permintaan konsumen atas
produk. Bentuk kegiatan produksi tidak terlepaas dari kondisi pasar
yang mempengaruhi usaha. Berdasarkan wawancara dengan pemegang
franchise kam-sia boba mengatakan bahwa dengan melihat peluang
pasar yang luas sehingga menghadirkan minuman yang cukup trend ini
di masa sekarang dan menjadi outlet franchise kam-sia boba satu-
satunya di kota Sinjai.
b. Produk yang akan terus berkembang
Sesuai dengan perkembangan di masyarakat yang akan terus
mengikuti trend maka sampai dimasa yang akan datang minuman
franchise kam-sia boba terus akan melakukan inovasi guna
mengembangkan dan mempertahankan kualitas rasa produknya. Hal ini
yang memberikan peluang bagi franchise kam-sia boba untuk terus
mempertahankan potensi usahanya.
c. Pengakuan konsumen dalam hal rasa dan pelayanan yang baik
Pada umumnya sebuah produk akan mendapatkan sebuah
pesan dan kesan dari konsumennya. Namun yang biasa terjadi seorang
konsumen tidak hanya menilai secara pribadi saja namun akan melihat
review dari beberapa orang lainnya sebelum memutuskan mencoba dan
memberikan pesan dan kesannya setelah mencoba dari segi rasa dan
pelayanan yang disajika. Konsumen juga akan sangat bergantung pada
peer review dibandingkan dengan informasi dari rekan entitas bisnis
yang dinilai konsumennya tidak lebih terpecaya. Sesuai dengan
pendapat pribadi dan pengalaman langsung ataupun dalam bentuk
review pada sosial media produk ini yang akan menjadi informasi
paling membantu terhadap keputusan pemebelian konsumen.hal ini
sesuai hasil wawancara dengan pemegang franchise kam-sia boba peer
review baik di sosial media ataupun ungkapan langsung dari konsumen
terhadap rasa khas dan pelayanan di franchise kam-sia boba sangat
memuaskan.
47

4. Ancaman (threats)
Kondisi eksternal yang akan mengganggu dalam kelancaran usaha
ini disebut ancaman. Ancaman pula dapat lahir dari lingkungan yang
sifatnya tidak menguntungkan bagi sebuah perusahaan. Dari hasil
wawancara dengan pemegang franchise kam-sia boba yang menjadi
ancamannya yaitu:
a. Munculnya pesaing baru
Dalam setiap usaha pasti akan menghadapi yang namanya
persaingan, baik dari segi rasa, pelayanan, harga, dan selera
masyaraakat yang berpindah ketika ada outlet minuman yang lagi viral
saat itu. Tentunya hal ini juga berpengaruh terhadap keberlangsungan
usaha pada franchise kam-sia boba.

b. Harga bahan baku yang terus meningkat


Dilihat dari kondisi ekonomi yang terjadi sekarang
mengakibatkan harga bahan baku untuk varian minuman boba
mengalami peningkatan harga. Inilah juga salah satu ancaman bagi
karena pastinya akan semakin besar pula biaya operasional yang
dikeluarkan.
C. Implementasi Analisis SWOT pada Franchise Kam-Sia Boba
Matriks SWOT ialah kombinasi dari dua faktor yakni faktor internal
kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal peluang dan ancaman
kemudian membentuk empat alternatif strategi dari kedua kombinasi faktor
tersebut yakni strategi S-O (Strengths Opportunities), S-T (Strengths
Threats), W-O (Weakness Opportunities), W-T (Weakness Threats).50
Implementasi analisis SWOT pada franchise kam-sia boba dapat diketahui
dengan membuat Matriks Evaluasi Internal (Internal Factor Evalution – IFE
Matrix) dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Factor Evalution –
EFE Matrix) dalam bentuk tabel.

50
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:Gramedia
Utama,1997), h. 32.
48

Menyusun dan menghitung nilai bobot, rating, dan skor untuk tabel
internal dan eksternal dibuat dengan teknik skala seperti sebagai berikut:
1. Bobot nilai
 1.00 = Sangat Penting
 0.75 = Penting
 0.50 = Standar
 0.25 = Tidak Penting
 0.10 = Sangat Tidak Penting
2. Rating Nilai
 5 = Sangat Penting
 4 = Penting
 3 = Netral
 2 = Tidak Baik
 1 = Sangat Tidak Baik
5. Skor Nilai
Untuk menentukan skor nilai akan dihitung dengan mempergunakan
formula sebagai berikut: ( SN = BN.RN).
Keterangan:
SN = Skor Nilai
BN = Bobot Nilai
RN = Rating Nilai
Berapapun faktor internal yang tertimbang, baik itu dari faktor
kekuatan ataupun kelemahan, total nilai yang dihasilkan jika berkisar dari
1.0 untuk yang sangat rendah sampai 5.0 untuk yang sangat tinggi, dengan
skor ratanya 2.5. Begitupun sebaliknya, jika hasil dari matriks IFAS
ditemukan bahwa hasil yang diperoleh dibawah 2.5 berarti kondisi internal
perusahaan dalam kondisi relatif lemah, jika sebaliknya hasilnya lebih dari
2.5 maka posisi internal perusahaan dalam kondisi relatif kuat. Untuk
mengetahui lebih jelas jawaban yang menyangkut faktor internal dan
eksternal ada pada tabel berikut ini.
49

Tabel. 1
Matrix Internal Factor Evalution ( IFE Matrix)
Franchise Kam-Sia Boba

FAKTOR-FAKTOR
BOBOT RATING SKOR
INTERNAL
KEKUATAN
a. Lokasi yang sangat 1.00 5 5
strategis
b. Harga yang terjangkau 1.00 5 5
dikalangan konsumen
c. Mengutamakan kualitas 0.85 4 3.4
produk demi
kenyamanan selera
konsumen
d. Kemudahan dalam 0.50 3 1.5
pemesanan konsumen
0.75 4 3
e. SDM yang ramah demi
kenyamanan konsumen
4.1 17.9
KELEMAHAN
a. Stock bahan baku 0.85 2 1.7
yang jarang tersedia
disekitaran kota
Sinjai
b. Belum memanfaatkan 0.75 2 1.5
media sosial secara
maksimal sebagai
ajang promosi
1.6 3.2
TOTAL 5.7 21.1

Pada tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa total dari nilai matriks IFAS
pada franchise kam-sia boba adalah 21.1. Dimana nilai ini menunjukkan bahwa
perusahaan berada pada posisi internal yang kuat secara keseluruhan, baik yang
terkait dengan bidang pemasaran, keuangan, dan lingkup organisasi.

Tabel. 2
Matrix External Factor Evaluation (EFE- Matrix)
Franchise Kam-Sia Boba
50

FAKTOR-FAKTOR
BOBOT RATING SKOR
EKSTERNAL
PELUANG
a. Pangsa pasar yang luas 1.00 5 5
b. Produk yang akan terus 0.85 4 3.4
berkembang
c. Pengakuan konsumen 0.85 4 3.4
dalam hal rasa dan
pelayanan yang baik
2.7 11.8
ANCAMAN
a. Munculnya pesaing 0.80 2 1.6
baru
b. Harga bahan baku yang 0.75 2 1.5
terus meningkat

1.55 3.1
TOTAL 4.25 14.9
Pada tabel 2 ini mengindikasikan bahwa pada franchise kam-sia
boba dalam upayanya memanfaatkan peluang demi menghindari ancaman ini
termasuk diatas rata-rata yaitu dengan nilai total 14.9. Ini menunjukkan strategi
perusahaan secara efeketif memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari
pengaruh negatif dari ancaman.
Berdasarkan selisih tersebut dapat di tetapkan titik koordinat seperti
yang terlihat pada gambar berikut.

Berbagai Peluang

3. Mendukung Strategi 2,5 1. Mendukung Strategi Agresif


Turn-Around
(1,24 : 1,82)
2

Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
-2,5-2 -1 0 1 2 2,5

-1
4. Mendukung 2. Mendukung Strategi Diverisifikasi
Strategi Defensif -2
-2,5
Berbagai Ancaman

51

Pada matriks diatas menunjukkan bahwa nilai skor pada faktor


kekuatan adalah 4.1 dan faktor kelemahan 1.6 maka selisih dari nilai tersebut
sebesar 2.5, sedangkan nilai untuk faktor peluang sebesar 2.7 dan nilai untuk
faktor ancaman sebesar 1.55 maka selisih dari nilai tersebut adalah 1.15. Sehingga
dari nilai-nilai tersebut akan membentuk titik koordinat (2.5 , 1.15). Sehingga
didapatkan posisi perusahaan berada pada kuadran 1 yang dimana situasi ini
sama-sama saling menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan untuk
memanfaatkan kesempatan yang lebih besar untuk diterapkan pada franchise kam-
sia boba. Dalam kondisi ini mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
(Growth oriented strategy).
Berdasarkan analisis SWOT menunjukkan bahwa kekuatan yang
dimiliki pada franchise kam-sia boba ini mampu bertahan dan dapat bersaing
dengan produk lainnya. Hal ini di dukung dengan minat konsumen dan harga
yang terjangkau yang dapat memuaskan konsumennya. Berdasarkan hasil analisis
penelitian dengan menggunakan matriks SWOT yang memadukan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman usaha
Pada kedua matriks diatas, yang menunjukkan kondisi relatif yang
terjadi pada franchise kam-sia boba.Berikut gambaran tabel yang akan digunakan
peneliti untuk menganalisis keputusan strategis dengan menggunakan matriks
SWOT.
Tabel .3
Matriks SWOT pada usaha Franchise Kam-Sia Boba
52

Strengths (S) Weakness (W)


IFAS a. Lokasi yang sangat a. Stock bahan baku yang
strategis
jarang tersedia
b. Harga yang terjangkau
dikalangan konsumen disekitaran kota Sinjai
c. Mengutamakan
b.Belum memanfaatkan
kualitas produk demi
pemenuhan selera media sosial secara
konsumen
maksimal sebagai ajang
EFAS d. Kemudahan dalam
promosi
pemesanan konsumen
e. SDM yang ramah
demi kenyamanan
konsumen
Opportunities (O) Strengths Opportunities Weakness Opportunities
d. Pangsa pasar (SO) (WO)
yang luas
a. Mempertahankan a. Meningkatkan
e. Produk yang
akan terus kualitas baik rasa dan efisiensi biaya
berkembang
pelayanan b. Memperhatikan situs
f. Pengakuan
konsumen b. Menghadirkan varian web sosial media
dalam hal rasa
rasa baru c. Brand image
dan pelayanan
yang baik c. Adanya diskon pada perusahaan
setiap pembelian
tertentu
Threats (T) Strengths Threats (ST) Weakness Threats (WT)
c. Munculnya a. Tetap memberikan a. Meningkatkan
pesaing baru harga yang terjangkau kenyamanan
d. Harga bahan pada konsumen konsumen
baku yang terus b. Meningkatkan daya b. Tetap menjalin
meningkat saing hubungan baik
c. Merekrut SDM yang dengan pesaing
berpengalaman
53

Dalam matriks SWOT tabel 3 tersebut di atas, dapat dihasilkan


empat alternatif strategi yang dapat diambil oleh pemegang langkah dalam
menghadapi persaingan yang semakin kompetitif,adapun sebagai berikut:
1. Strategi Strengths – Opportunities (ST)
Dalam kondisi ini biasanya seorang pengusaha sangat mengharapkan
ini karena dimana kekuatan yang menjadi kelebihan di gunakan untuk
memanfaatkan segala kesempatan atau yang ada, alasan inilah yang dapat
menjadi keunggulan dalam bersaing yang baik dibandingkan dengan usaha
lainnya. Adapun yang menjadi beberapa kekuatan pada usaha franchise kam-
sia boba dalam pemanfaatan peluang yaitu:
a. Mempertahankan kualitas baik rasa dan pelayanan
Mempertahankan kualitas baik dari segi rasa dan pelayanan ini
dilakukan sebagai bentuk usaha yang dilakukan pada franchise kam-sia
boba agar kedepannya usaha yang dijalankan akan terus sesuai dengan
kebutuhan selera konsumennya sehingga konsumen tidak mudah beralih
selera ke jenis minuman lainnya. Salah satu yang dapat dilakukan pada
sebuah perusahaan dalam mempertahankan kualitas pelayanannya yaitu
dengan memilih karyawan yang berkualitas juga ramah yang sebelumnya
telah mengikuti tahap pelatihan.
b. Menghadirkan varian rasa baru
Dengan menghadirkan varian rasa baru ini menjadi nilai inovasi
pada franchise kam-sia boba, karena dilihat dari selera konsumen sekitar
akan mudah tertarik untuk mencoba ketika muncul varian rasa yang
umumnya beda dari semua jenis minuman boba sebelumnya. Dengan
demikian strategi yang dapat ditempuh oleh sebuah usaha untuk
keberlangsungan usaha ini dengan menghadirkan varian rasa baru.
c. Adanya diskon pada setiap pembelian tertentu
Dengan mengadakan diskon pada pembelian tertentu ini dapat
menjadi strategi secara tidak langsung juga sebagai ajang promosi. Misalnya
yang dapat dilakukan adanya promo jum’at berkah ataupun dalam bentuk
potongan harga, voucher dan lainnya.
54

2. Strategi Weakness – Opportunities (WO)


Strategi WO ini yang merupakan perpaduan dari kelemahan dan
peluang yang dapat menciptakan beberapa alternatif. Dengan demikian, strategi
WO ini memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalisir kelemahan yang
ada. Berikut alternatif yang muncul:
a. Meningkatkan efisiensi biaya
Guna untuk meningkatkan efisiensi biaya seorang pemilik modal
yang dimana dananya berasal dari dana sendiri sangat perlu dalam
mengifisienkan pengeluaran biaya, agar pemilik usaha tetap dapat
memenuhi kebutuhan selera konsumen dalam operasional usahanya.
b. Memperhatikan situs web sosial media
Di era digitalisasi sekarang ini dalam penggunaan sosial media tidak
lagi jadi hambatan karena dengan lewat sosial media dapat menjaadi ajang
promosi yang mudah dan tidak memakan biaya yang besar pula. Sosial
media juga mudah dijangkau dengan membagikan situs web yang dapat
diakses oleh konsumen.
c. Brand image usaha
Brand image ini sebagai bentuk kepercayaan konsumen dan
pengakuan dari seorang konsumen mengenai produk yang ditawarkan
sebagai pembeda dari brand lainnya misalnya dari khas kemasan atau label,
logo, dan rasa.
3. Strategi Strengths – Threats (ST)
Strategi ini merupakan perpaduan dari faktor kekuatan dan ancaman.
Strategi ini menggunakan kekuatan sebagai bentuk dalam untuk mengatasi
ancaman yang timbul. Adapun alternatif yang muncul yaitu:
a. Tetap memberikan harga yang terjangkau pada konsumen
Harga yang ditawarkan pada franchise kam-sia boba sudah termasuk
terjangkau sesuai dengan kualitas yang di tawarkan. Namun tetap tidak
menutup kemungkinan diluaran sana nantinya akan ada saingan yang akan
menawarkan harga yang akan jauh lebih terjangkau.
b. Meningkatkan daya saing
55

Demi keberhasilan suatu bisnis daya saing juga sangatlah penting


karena ketika dalam sebuah usaha memiliki nilai lebih maka kesan dari
konsumennya juga lebih baik daripada produk lainnya. Pada franchise kam-
sia boba menawarkan kesan untuk konsumennya dengan berbagai inovasi
rasa.
c. Merekrut SDM yang berpengalaman
Dalam mempekerjakan karyawan tentunya harus yang terbaik,
berpengalaman, dan terampil karena ini juga sangat berpengaruh untuk
meningkatkan daya saing dalam usaha. Sehingga sebelum melakukan
perekrutan SDM harus memperhatikan beberapa hal.
4. Strategi Weakness – Threats (WT)
Strategi ini ditempuh dengan meminimalisir kelemahan yang ada,
dan menghindari beberapa ancaman, kondisi ini menuntut pemilik usaha untuk
selaalu pembenahan dalam usaha agar dapat bertahan dan menghadapi
persaingan yang semakin kompetitif. Alternatif yang muncul diantaranya:
a. Meningkatkan kenyamanan konsumen
Kenyamanan lingkungan juga perlu untuk diperhatikan agar semua
konsumen dapat merasakan kepuasan ketika datang untuk melakukan
pemesanan.
b. Tetap menjalin hubungan baik dengan pesaing
Dalam sebuah usaha tentunya akan menghadapi yang namanya
pesaing yang bisa saja menjadi ancaman, namun demikian bukannya
menjadikan pesaing ini sebagai hambatan tetapi menganggap bahwa dengan
adanya pesaing justru dapat memotivasi untuk selalu melakukan inovasi.
Bahkan ketika dapat menjalin kerja sama dengan pesaing misalnya promosi
itu akan sangat bernilai positif.
D.
56
57

DAFTAR PUSTAKA

Anang Firmansyah, Pemasaran Produk dan Merk, Yogyakarta: Qiara Media,2019


Alyah Arfianti, Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT.
Trimega Syariah Kantor Cabang Makassar, Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar,2017
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta,
2008
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Cet.1: Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2017
Danang Suntoyo dan Wika Harisa Putri, Etika Bisnis, Cet.1: Yogyakarta:
CAPS,2016
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Cet.III: Bandung:
CV.Jumanatul ‘Ari-Art (J-ART),2006
Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers,
2009
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Orientasi
Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2004
Fajar Nur’aini Dwi Fatimah, Teknik Analisis SWOT, Yogyakarta: Anak Hebat
Indonesia,2020
Gitosudarmo, H. Indriyo M, Com (Hens), Manajemen Pemasaran, Yogyakarta:
BPFE,2001
Hasna Wijayanti, Panduan Analisis SWOT Untuk Kesuksesan Bisnis, Yogyakarta:
Anak Hebat Indonesia,2021
Hadhiri, Choirudddin SP, Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an jilid 1, Jakarta: Gema
Insani Press,2005
Irham Fahmi, Manajeman Risiko Teori, Kasus, dan Solusi, Bandung:
Alvabeta,2010
Ivan Steffanus Budi Martono dan Dhya Harjanti, Analisis Proses InovasiProduk
Pada PT. Indoplas Makmur, Surabaya: Vol. IV, Nomor.2,2016
58

Kotler, Philip & Amstrong, Gerry, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta:


Erlangga,2007
Laurence R. Jauch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga
Lia Ibniwasum, Inovasi Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Di Sheren Hijab
Bengkulu, Bengkulu: IAIN Bengkulu,2020
Moch Choiril Anwar, Analisis SWOT pada Strategi Bisnis Dalam Kompetisi
Pasar (Studi Kasus: Toko Pojok Madura), Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Vol. V, Nomor 1,2012
Manap, H. Abdul, Revolusi Manajemen Pemasaran, Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2016
M. Afif Salim dan Agus B Siswanto, Panduan Analisis SWOT Dengan Metode
Kuesioner, Semarang: CV. Pilar Nusantara,2019
Nasution, H.N, Inovasi Organisasi: Konsep dan Pengukuran Usahawan, No. 09 th
XXXIV,2005
Pearce, Robinson, Manajemen Strategik, Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara,1997
QS. Al-Hasyr (18)
Rachmasari Anggraini, Maqasid Al-Shari’ah Sebagai Landasan Dasar Ekonomi
Islam, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 9, Nomor 2,2018, h. 298
Ravena Sifa, Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan
Word Of Mouth Terhadap Proses keputusan Pembelian Venus
Bakery,Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016
Swardono, Manajemen Strategik Konsep dan Kasus, Yogyakarta: UPP AMP
YKPN,2002
Suryani, Perilaku Konsumen, Implikasi Pada Strategi Pemasaran,
Cet.1,Yogyakarta: Graha Ilmu,2008
Sukmadi, Inovasi dan Kewirausahaan, Bandung: Humaniora Utama Pers, 2016
Susanto Agus,Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Batik Tulis Melati Demak, Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2013
59

Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: UII Press, 2005
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Belajar,2010
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta,2017,
Tri Budiman, Analisis SWOT Pada Usaha Kecil dan menengah, Lampung: IAIN
Lampung,2017
Waldi Nopriansyah, S.H.I., M.S.I, Hukum Bisnis Di Indonesia, Cet.1: Jakarta:
Prenada Media Group,2019
Yunus, Eddy, Manajemen Strategi Edisi Pertama, Yogyakarta: Andi, 2016
60

Lampiran 2.
Pembobotan dan pemeringkatan (rating) SWOT
pada Franchise Kam-Sia Boba
A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Analisis SWOT sebagai alat untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis dalam merumuskan strategi perusahaan. Pendekatan ini
berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats).
Petunjuk Pengisian:
1. Bobot Nilai
 1.00 = Sangat Penting
 0.75 = Penting
 0.50 = Standar
 0.25 = Tidak Penting
 0.10 = Sangat Tidak Penting
2. Rating Nilai
 5 = Sangat Penting
 4 = Penting
 3 = Standar
 2 = Tidak Baik
 1 = Sangat Tidak Baik
61

Matrix Internal Factor Evalution ( IFE Matrix)


Franchise Kam-Sia Boba

FAKTOR-FAKTOR
INTERNAL BOBOT RATING SKOR

KEKUATAN
f. Lokasi yang sangat
strategis
g. Harga yang terjangkau
dikalangan konsumen
h. Mengutamakan kualitas
produk demi
kenyamanan selera
konsumen
i. Kemudahan dalam
pemesanan konsumen
j. SDM yang ramah demi
kenyamanan konsumen

KELEMAHAN
c. Stock bahan baku
yang jarang tersedia
disekitaran kota
Sinjai
d. Belum memanfaatkan
media sosial secara
maksimal sebagai
ajang promosi

TOTAL
62

Matrix external factor Evaluation (EFE- Matrix)


Franchise Kam-Sia Boba

FAKTOR-FAKTOR
EKSTERNAL BOBOT RATING SKOR

PELUANG
g. Pangsa pasar yang luas
h. Produk yang akan terus
berkembang
i. Pengakuan konsumen
dalam hal rasa dan
pelayanan yang baik

ANCAMAN
e. Munculnya pesaing
baru
f. Harga bahan baku yang
terus meningkat
TOTAL
Berbagai
Peluang

3. Mendukung Strateg 2, 1. Mendukung Strategi


Turn- i 5 Agresif
Around
2 (1,24 : 1,82)

Kelemaha Kekuata
n n
-2,5-2 -1 0 1 2 2,
Internal Internal
5
-1
4. Mendukung 2. Mendukung Strategi
Strategi -2 Diverisifikasi
Defensif -
2,5
Berbagai
Ancaman

Anda mungkin juga menyukai