Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH UJRAH PRODUK GADAI EMAS TERHADAP MINAT

MASYARAKAT PADA BANAK MANDIRI SYARIAH

PROPOSAL

Untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat kurikulum pada fakultas syariah

Institut Agama Islam Al-Muslim Aceh

Diajukan

Oleh :

WIDIA WATI
NIM : D.201504/0129

FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAI ) ACEH

2019
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal Skripsi berjudul “PENGARUH UJRAH PRODUK GADAI EMAS


TERHADAP MINAT MASYARAKAT PADA BANK MANDIRI SYARIAH BIREUEN ”
an. Widiawati, Nim. D. 201504/0129, Program Studi Perbankan Syariah dan
Ekonomi islam IAI Al Muslim Aceh pada tanggal 04 Februari 2019. Skripsi ini telah
diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
pada Program studi Perbankan Syariah (PS) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Almuslim Aceh.

Paya Lipah, 04 Februari 2019

Seminar Proposal Skripsi

Pembahas I Pembahas II

Dr.Saifullah, S.Ag.,M.Pd. Junaidi, S.HI., M.Sh.

NIP. 19731007 199911 1 001 NIDN. 2120118102

Mengetahui,

Rektor IAI Almuslim Aceh

Dr.Saifullah, S.Ag.,M.Pd.

NIP. 19731007 199911 1 001


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin Puji syukur dengan tulus dipersembahkan ke

hadirat Allah Swt serta kepada baginda Muhammad SAW, Karena hanya atas ridha

dan karunia-Nyalah sehinga penulis masih dapat menyelesaikan proposal skripsi

pada institut Agama Islam Almulim.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

dan banyak mendapat kekurangan baik dalam metode penulisan maupun pembahasan

materi.sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

sehingga dikemudian hari dapat memperbaiki segala kekurangany dan dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca.

Selama proses penulisan propoal skripsi penulis mendapatkan banyak

dukungan, bimbingan, arahan, bantuan dan semangat dari berbagai pihak .oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya .

Paya lipah, 11 januari 2019

WIDIAWATI

NIM.D2015.04 / 0129
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI


KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1


1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 5
1.3 Tujuan Masalah ............................................................ 5
1.4 Manfaat penelitian ........................................................ 5
1.5 Penelitian Terdahulu .................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 7


2.1 Gadai ............................................................................. 7
2.2 Pengertian Biaya Penitipan .......................................... 10
2.3 Pengertian Minat .......................................................... 14
2.4 Pengertian Masyarakat .................................................. 14
2.5 Pengertian BSM ............................................................ 15
2.6 Kerangka Konseptual .................................................... 16
2.7 Hipotesis ....................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 18


3.1 Lokasi Penelitian .......................................................... 18
3.2 Jenis Penelitian ............................................................. 18
3.3 Metode Penelitian.......................................................... 18
3.4 Sumber Data .................................................................. 19
3.4.1 Data Primer ......................................................... 19
3.4.2 Data Sekunder...................................................... 19
3.5 Populasi dan Sampel .................................................... 19
3.5.1 Populasi ............................................................... 19
3.5.2 Sampel ................................................................. 19
3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................... 20
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................... 20
3.8 Uji Hipotesis ................................................................. 21
3.8.1 Uji T-test .............................................................. 21
3.8.2 Uji F .................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 23


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dunia perbankan semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis

suatu negara, baik yang bersifat nasional maupun internasional. salah satu tolak ukur

kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan ekonaminya dan tulang punggung dari

kemajuan ekonomi adalah bisnis .1 Dunia bisnis di indonesia berkembang sangat

pesat seiring dengan perkembangan ekonomi syariah karena keyakinan masyarakat

muslim terhadap ekonomi syariah yang tidak mengandung unsur riba dan

menggunakan prinsip- prinsip syariah dan nilai keislaman.

lembaga keuangan bank maupun non bank sama- sama menerapkan prinsip

syariah dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu lembaga keuangan bank tersebut

adalah BSM (Bank Mandiri Syariah ), yang mempunyai produk gadai emas yang

berbasis prinsip syariah sehingga memudahkan dan bisa menunjang kebutuhan

masyarakat.

Salah satu produk yang ada BSM yaitu produk gadai emas. dimana yang

dimaksud dengan produk gadai emas adalah Menurut Anshori (2007:129) adalah

menggadaikan atau menyerahkan hak penguasa secara fisik atas harta/ barang

berharga (berupa emas) dari nasabah (Rahin) kepada bank (Murtahin) untuk dikelola

dengan prinsip ar-Rahnu yaitu sebagai jaminan (al-Marhun) atas pimjaman/utang

1
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (jakarta : PT .Raja Grafindo Persada ,
2007). Hal 1

1
(alMarhumbih) yang diberikan kepada nasabah atau peminjaman tersebut. Ar-Rahnu

merupakan akad penyerahan barang dari nasabah kepada bank sebagai jaminan

sebagai atau seluruhnya atas hutang yang dimiliki nasabah.

gadai masuk dalam akad rahn dimana nasabah menjaminkan suatu barang yang

memiliki nilai ekonomis (perhiasan/kendaraan) untuk memperoleh pinjaman yang

nantinya nasabah tersebut harus mengembalikan dana yang dipinjamnya dengan

jangka waktu yang telah ditentukan. Apabila nasabah belum dapat melusasi kredit

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau peminjam terlambat membayar maka

diberi peringatan dan diberi kesempatan selama 3 minggu untuk melunasi pinjaman

jaminan atau barang bisa dilelang. Selama proses pengabilan pembiayaan pihak

lembaga menjaga dan menyimpan ditempat yang telah disediakan, akibatnya timbul

biaya atau jasa pengelolaan yaitu biaya yang diambil untuk biaya penitipan tempat

dan pengamanan selama digadaikan maka dibenarakan lembaga pengadaian untuk

mengenakan biaya penitipan sewa tempat kepada nasabah. Dalam fatwa DSN No :

25/DSN – MUI/III/2002 tentang Rahn disebutkan beberapa hal tentang akad Rahn.2

Terdapat beberapa biaya yang dibebankan kepada nasabah diantaranya biaya

administrasi yang dibayar dimuka dan biaya penitipan dibayar pada saat jatuh

tempo atau pelunasan pinjaman. dengan adanya biaya tersebut ada salah satu biaya

berfluktuasi yang harus ditanggung oleh nasabah yaitu biaya penitipan. Biaya

penitipan ( ujrah ) barang gadai syariah didasarkan kepada besarnya harga taksiran

barang yang digadaikan.

2
Djoko Muljono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah (
yogyakarta ; Andi,2015), hal 233.
 Jangka waktu gadai ditetapkan 90 hari. Perhitungan jasa simpanan dengan

kelipatan 5 hari dimana 1 hari dihitung 5 hari

 Tarif jasa simpan per 5 har

Tabel 1.1

Penggolongan Pinjaman

Biaya Tarif Jasa


Nilai Taksiran Kelipatan
Administrasi Simpanan

500 5000 45 10.000

>500.000 – 1.000.000 6000 225 50.000

>1.000.000 – 5.000.000 7500 450 100.000

>5.000.000 – 10.000.000 10000 2.250 500.000

>10.000.000 15000 4.500 1.000.000

Sumber : Lembaga keuangan syariah : PEGADAIAN SYARIAH

Dapat kita ketahui bahwa semakin besar pinjaman maka semakin besar biaya

penitipan ( ujrah).namun untuk biaya administrasi dan biaya ujrah tidak boleh

ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman tetapi berdasarkan taksiran harga barang

yang digadaikan.3 Sedangkan besarnya jumlah pinjaman itu sendri tergantung dari

nilai jaminan yang diberikan, semakin besar nilai barang yang digunakan maka

semakin besar pula jumlah pinjaman yang diperoleh nasabah.4 Yang dimaksud

dengan upah(ujrah) adalah harga tenaga kerja yang dibayarkan atas jasa-jasanya

dalam produksi. (Afzalur Rahman, 1997) dengan kata lain memberi imbalan kepada

3
Ibid
4
Kasmir ,bank dan lembaga ,hal .249
seseorang atas pekerjaan yang telah dilakukan. seperti Hadis Nabi yang artinya

“Berilah upah kepada orang yang kamu pekerjakan sebelum kering keringat mereka

“. ( HR. Abu Ya’la, Ibnu Majah, at- Thabrani dan Tarmizi ). Sesuai dengan landasan:

fatwa DSN-MUI No.09/DSN/MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Ujrah / ijarah.

Setiap perusahaan menjalankan strategi pemasaran, untuk memasarkan produk

yang dihasilkan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi

pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau

usaha pemasaran dan suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan

yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang di harabkan.5

Pemasaran adalah salah satu komponen penting dalam perusahaan baik perbankan

maupun non perbankan. Dalam perusahaan harus menyusun strategi promosi yang

unik dan kreatif sehingga mampu memperoleh dampak penjualan yang sangat luar

biasa. Bahkan Rasulullah SAW pernah melakukan strategi promosi yaitu semua

program dan kegiatan yang beliau lakukan selalu menekankan pada pemeliharaan

hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggang dengan istilah lain
1
Custumer Relationship Management. Yang intinya terus memahami kebutuhan dan

keinginan pelanggan tidak hanya masa kini tetapi menjadi harapan masa yang akan

datang. menurut Cravens (Widagdo, 2011: 3), promosi memainkan peranan yang

sangat penting dalam menempatkan posisi di mata dan benak pembeli, karena

promosi pada hakekatnya untuk memberitahukan, mengingatkan, membujuk pembeli

serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian. Promosi merupakan cara

5
Sofjan assauri, Manajemen Pasar Dasar Konsep & Strategi,( Jakarta; Rajawali Pers,2011), hal.170
memberitahukan produk gadai emas kepada masyarakat sehingga masyarakat

mengetahui apa itu gadai emas dan bagaimana prosesnya.

Adapun demikian ujrah yang sesuai dengan masyarakat inginkan sehingga

mampu menarik nasabah untuk menggunakan produk gadai emas syariah . dapat

disimpulkan bahwa ujrah yang semakin rendah akan mempengaruhi nasabah untuk

mengambil pembiayaan di BSM .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas , peneliti

merumuskan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh ujrah terhadap keputusan nasabah dalam

menggunakan produk pembiayaan gadai emas syariah ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas , maka tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui pengaruh ujrah dalam menggunakan produk pembiayaan

gadai emas syariah.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitin ini diharabkan dapat bermanfaat sebagai masukan antar lain :

1. Dapat menjadi pedoman atau sebagai bahan evaluasi bagi lembaga keuangan

syariah agar dapat meningkatkan pelayanan sehingga menjadikan masukan

dasar dalam pengambilan keputusan.


2. Agas dapat memberi jawaban atas permasalahan yang diteliti.

3. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana.

1.5 Penelitian Terdahulu

1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asti Dwi Putri, yang berjudul

“ Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan

Menabung Pada Produk Tabungan BSM PT. Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Simpang Patal Palembang” dengan variabel terdiri dari

Promosi, Kualitas Pelayanan dan Keputusan Nasabah .sehinnga

mendapatkan hasil bahwa promosi dan kualitas berpengaruh positif

terhadap keputusan nasabah dalam menabung.

2. Penelitian ini dilakukan oleh Faridullah (2014 ), yang berjudul “ Pengaruh

Qardh Dan Jumlah Nasabah Terhadap Ujrah ( Pendapatan Sewa ) Gadai

Emas BRI Syariah IB” dengan kesimpulan bahwa qarhd dan jumlah

nasabah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ujrah (

pendapatan sewa ) gadai emas BRI Syariah IB kata cabang Cilegon.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, diketahui bahwa

cakupan permasalahan yang diteliti berbeda, untuk itu penelitian memilih judul

tentang “ Pengaruh Ujrah Produk Gadai Emas Terhadap Minat Masyarakat

Pada Bank Mandiri Syariah “


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 .1 Gadai (rahn)

1. Pengertian Gadai ( rahn)

Gadai (Rahn) secara etimologis berarti tsubut (tetap), dawam (terus-menerus)

dan habs (menahan). Adapun rahn secara terminologis adalah menjadikan harta

benda sebagai jaminan hutang agar hutang itu dilunasi (dikembalikan) atau

dibayarkan harganya jika tidak dapat mengembalikan hutangnya. (At-Thayyar,

2004). Rahn juga dapat diartikan dengan menjadikan suatu benda yang mempunyai

nilai dalam pandangan hukum untuk kepercayaan suatu utang, sehingga

memungkinkan mengambil seluruh atau sebagian utang dari benda itu (Sabiq, 1985).

Menurut istilah syara’ ar-rahn terdapat beberapa pengertian di antaranya :

1. Gadai adalah akad perjanjian pinjam meminjam dengan menyerahkan barang

sebagai tanggungan utang.

2. Gadai adalah suatu barang yang dijadikan peneguhan atau penguat

kepercayaan dalam utang dan piutang

3. Akad yang obyeknya menahan harga terhadap sesuatu hak yang mungkin

diperoleh bayaran dengan sempurna darinya.6

6
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah , Jakarta 9; Gramedia,2012, hal .285
Karena itu, pembiayaan gadai emas syariah merupakan perjanjian antar lembaga

dengan nasabah dimana nasabah menyerahkan jaminan hartanya (emas) kepada

pihak lembaga. Kemudian pihak pengadaian memberikan uang sebesar dari jumlah

taksir emasnya. gadai ditandai dengan pengisian fornulir dan menandatangani

formulir pembiayaan gadai emas syariah.

Dapat disimpulkan bahwa gadai ( rahn ) adalah menahan harta salah satu

milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima. Secara sederhana

rahn adalah jaminan utang kepada seseorang atau disebut dengan borg. Jaminan

tersebut akan dikembalikan setelah utangya dibayar. Jika waktu pembayaran telah

jatuh tempo dan utang belum dibayarkan maka jaminan tersebut akan digunakan

sebagai gantinya. Dengan cara melelang atau menjual jaminan tersebut sebagai

pembayaran. Jika ada kelebihan maka akan dikembalikan kepada sipemilik.

Transaksi diatas merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa

transaksi atau akad yang merupakan satu rangkaian yangtidak dipisahkan meliputi :

 Pemberian pinjaman dengan menggunakan transaksi akad qardh

 Penitipan barang jaminan berdasarkan transaksi/ akad rahn

 Penetapan sewatetan patkhasanah ( tempat penyimpanan barang ) atas

penitipan tersebut diatas melalui transaksi/ akad ijarah

2. Landasan Hukum Gadai

Landasan hukum gadai berdasarkan alquran dan hadis

 Q.s. Al-baqarah: 283


Artinya “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara

tunai) sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah

ada barang jaminan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Tetapi, jika

sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang

dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya. Dan janganlah kamu (para saksi)

menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya,

maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat tersebut secara ekplisit menyebutkan “ barang tanggungan yang dipegang (

oleh yang berpiutang ).” Dalam dunia finansial, barang tanggungan biasa dikenal

sebagai jaminan (collateral) atau objek pengadaian.

 Al-hadis

H.R Bukhari no.1927, kitab al-bayu, Ahmad, Nasa’i, dan Ibnu Majah

Annas r.a. berkata, “Rasulullah menggadaikan baju besinya kepada seseorang

Yahudi di Madinah dan menggabil darinya gandum untuk keluarga beliau.

3. Rukun da Syarat Gadai

a. Rukun Qadai sebagai berikut ;

1. Orang yang menyerahkan barang gadai (rahim)

2. Orang yang menerima barang gadai ( murrahin)

3. Barang yang digadaikan


4. Siqhat akad.7

b. Syarat gadai sebagai berikut:

1. Agunan (jaminan) harus dapat dijual dan nilainya seimbang dengan

pembiayaa

2. Agunan harus bernilai dan bermanfaat menurut ketentuan syariah

3. Agunan itu harus milik sendiri dan tidak terkait dengan pihal lain.

4. Agunan adalah harga yang utuh dan tdak bertebaran di beberapa tempat

lainnya.

5. Agunan harus dapat diserah terimakan baik fisik atau manfaatnya.8

4. Manfaat Rahn

Manfaat yang daat diambil oleh bank/lembaga dari prinsip rahn sebagai

berikut:

a. Menjaga kemungkinan nasabah untuk lalai atau bermain-main dengan

fasilitas pembiayaan yang diberikan bank/ lembaga.

b. Memberikan keamanan bagi semua penabung dan pemegang deposito bahwa

dananya tidak akan hilang begitu saja jika nasabah peminjam ingkar janji

karena ada suatu aset atau barang dipegang oleh bank.

c. Jika rahn diterapkan dalam mekanisme pegadaian , sudah barang tentu akan

sangat membantu Saudara kita yang kesulitan dana, terutama di daerah-

daerah.

7
Ahmad Azhar Basyie , Hukum Islam tentang Riba Utang Piutang Gadai ( Bandung ; Al-ma’arif, Cer II,
1983),50.
8
Ismail, Perbankan Syariah ( Jakarta ; kencana Prenada Grub,2011 ) hai 211.
2.1.2 Biaya penitipan (ujrah )

1. Pengertian biaya penitipan (ujrah)

Ujrah di dalam kamus perbankan syariah yakni imbalan yang

diberikan atau diminta atas suatu pekerjaan yang dilakukan.9 Upah (ujrah )

adalah imbalan dari setiap harta yang diberikan sebagai kompensasi atas

pekerjaan yang dikerjakan manusia, baik merupakan uang atau barang yang

memiliki nilai harta yaitu setiap sesuatu yang dapat dimanfaatkan.

Upah atau ujrah dapat diklarifikasikan menjadi dua; pertama, upah

yang telah disebutkan (arjun musamma), kedua, upah yang spadan (arjun

mitsli ). Upah yang telah disebutkan (arjun musamma) itu syaratnya ketika

disebutkan harus disertai kerelaan kedua belah pihak yang bertransaksi,

sedangkan upah yang sepadan adalah upah yang sepadan dengan kerjanya

sesuai dengan kondisi pekerjaanya( profesi kerja) jika akad ijarahnya telah

menyebutkan jasa( manfaat) kerjanya.

Yang menentukan upah tersebut (ajrun mitsli) adalah mereka yang

mempunyai keahlian atau kemampuan (skill) untuk mentukan bukan standar

yang ditetapkan Negara, juga bukan kebiasan penduduk suatu Negara,

melainkan oleh orang yang ahli dalam menangani upah kerja ataupun pekerja

yang hendak diperkirakan upahnya orang yang ahli menentukan besarnya

upah ini disebut dengan Khubara’u( ismail Yusanto,2002)

2. Syarat –syarat upah dan rukun ujrah

9
Maryanto Subpriono , Buku Pintar Perbankan ( Yogyakarta; Andi 2011), hal 162
 Syarat –syarat upah

a. Hendaknya upah berupa harta yang berguna atau berharga dan

deketahui.

b. Janganlah upah itu berupa manfaat yang merupakan jenis dari yang

ditransaksikan.

 Rukun ujrah

a. Mu’jar ( barang yang disewakan )

b. Mu;jir ( yangmenyewakan ) dan, musta’jir (orang yang menyewa)

c. Siqhat( ijab dan qabul )

d. Upah dan manfaat

3. Hak menerima upah

a. Selesai bekerja

b. Mengalirnya manfaat, jika ijarah untuk barang.

Apabila terdapat kerusakan pada ‘ain (barang) sebelum dimanfaatka dan

sedikitpun belum ada waktu yang berlalu , ijarah menjadi batal.

c. Memungkinkan mengalirnya mafaat jika masanya berlangsung, ia

mungkin mendatangan manfaat pada masa itu sekalipun tidak terpenuhi

keseluruhannya.

d. Mempercepat daam bentuk pelayanan atau kesepakatan kedua belah

pihak sesuai dengan syarat, yaitu mempercepat bayaran.

4. Fatwa DSN
Dewan syariah Nasional MUI menjelaskan dan menetapkan untuk

besaran biaya jasa ( ujrah ) tidak boleh diambil dari utang pokok / pinjaman

pokok/ ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.

Dewan syariah Nasional (DSN ) juga menjelaskan mengenai review ujrah

yang ditetapkan di dalam Fatwa DSN No.56/DSN-MUI?v/2007 tentang

ketentuan Review ujrah pada LKS. Didaam Fatwanya dijelaskan bahwa DSN

telah menimbang.

1. Bahwa ujrah dalam ijarah harus disepakati pada saat akad; akan tetapi,

dalam kondisi tertentu kadang salah satu atau para pihak memandang

perlu untuk melakukan review atas besaran ujrah yang telah disepakati

tersebut.

2. Bahwa review atas ujrah dilakukan dengan prinsip syariah , DSN

memandang perlu menetapkan fatwa tentang review ujrah untuk dijadikan

pedoman LKS.

Ketentuan hukum

1). Review ujrah boleh dilakukan antar pihak yang melakukan akad ijrah

apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ;

 Terjadi perubahan akad ijarah

 Ada indikasi sangat kuat bahwa bila tidak dilakukan review, maka

akan timbul kerugian bagi salah satu pihak

 Disepakati oleh kedua belah pihak

2). Review atas besaran ujrah setelah periode tertentu :


 Ujrah yang telah disepakati untuk suatu periode akad ijarah tidak

boleh dinaikan

 Besaran ujrah boleh ditinjau ulang untuk periode berikutnya dengan

cara yang diketahui dengan jelas ( formula tertentu ) oleh kedua belah

pihak

 Peninjauan kembali besaran ujrah setelah jangka waktu tertentu harus

disepakati kedua pihak sebelumnya dan disebutkan dalam akad

 Dalam keadaan sewa yang berubah-ubah , sewa untuk akad pertama

harus dijelaskan jumlahnya. Untuk periode akad berikutnya boleh

berdasarkan rumusan yang jelas dengan ketentuan tidak menimbulkan

perselisihan.

2.1.3. Pengertian Minat

Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek

tertentu serta dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman dan tren.

Minat juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang

melihat ciri – ciri atau situasi yang menghubungkan dengan keinginan –keinginan

atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Sedangkan menurut Djaeli

(2007;121 ) minat adalah rasa suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas

, tanpa ada yang menyuruh.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu dan keinginan untuk mengetahui,

mempengaruhi, mempelajari suatu hal tanpa ada yang menyuruh.


2.1.4. Pengertian Masyarakat

Koentjaraningrat mendefinisikan masyarakat sebagai kesatuan hidup manusia

yang menempati suatu wilayah yang nyata dan berinteraksi secara terus menerus

sesuai dengan suatu sistem adat-istiadat tertentu dan terikat oleh rasa indentitas

komunitas. Horton dan Hunt mendefinisikan maysrakat sebagai kelompok manusia

yang secara naluri mampu menghadapai kelompoknya sendiri, bersifat independen,

mediami wilayah tertentu, memiliki kebudayaan, dan sebagai kegiatannya

berlangsung di dalam kelompok.

2.1.5. Pengertian BSM

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus

berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis

ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi

termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali

dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi

oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya

mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-

bank di Indonesia.

Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan

keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha

dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Per Desember 2017 Bank Syariah
Mandiri memiliki 737 kantor layanan di seluruh Indonesia, dengan akses lebih dari

196.000 jaringan ATM.

1. Visi dan misi

 Visi

Bank Syariah Terdepan dan Modern

 Untuk nasabah : BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat,

menenteramkan dan memakmurkan.

 Untuk pegawai : BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan untuk

beramanah sekaligus berkarir profesional.

 Unutk InInstitusi : keuangan syariah Indonesia yang terpercaya yang terus

memberikan value berkesinambungan.estor

 MISI

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang

berkesinambungan.

2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang melampaui

harapan nasabah.

3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada

segmen ritel.

4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.

5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkung


2.2 Kerangka Konseptual

kerangka konseptual peneliti merupakan suatu hubungan atau kaitan antara

konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.untuk

mengetahui bagaimana hubungan atau keterkaitan antara masing –masing variable

maka dapat dilihat kerangka konseptual dalam berikut ini .variabel-variabel yang

dijadikan kerangka konseptul dalam penelitian ini adalah:

1. Ujrah ( variable bebas )

2. Minat Masyarakat ( variabel terikat )

Ujrah Keputusan masalah


(x1) (Y)

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah

dirumuskan sebelumnya. Namun demikian, jawaban atau dugaan sementara tersebut

harus didasarkan pada teori dan fakta ilmiah. Hipotesis penelitian ini adalah :

Ha 1 : ujrah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat Masyarakat

Ho 1 : ujrah tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat

Masyarakat
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Peneliti membahas tentang ujrah terhadap minat masyarakat dalam

menggunakan produk pembiayaan gadai emas syariah. penelitian ini dilakukan di

Bank Mandiri Syariah ( BSM ). karena belum ada yang meneliti tentang ujrah

terhadap minat masyarakat dalam menggunakan produk pembiayaan gadai emas

syariah dan lokasi mudah dijangkau. Peneliti ini dilakukan pada tahun Akademik

2019- 2020

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat studi lapangan atau disebut dengan jenis penelitian field

research (penelitian lapangan ), yaitu memperoleh data dari objek penelitian dengan

mengumpulkan data yang bersumber dari hasil penelitian lapangan .yaitu informan.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu penelitian yang mengambil

sampel dari suatu populasi dengan menggunakan wawancara (interview) dan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Populasi dari penelitian ini adalah

beberapa nasabah PT Pengadaian syariah. Adapun pengambilan sampel adalah

dengan menggunakan rumus arikunto.

3.4 Sumber Data


24
3.4.1 Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang

berhubungan dengan objek penelitian ,yaitu ujrah dan promosi untuk memperoleh

data primer dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument pengumpulan data

melalui wawancara dan membagikan kuesioner kepada nasabah.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data dan informasi dalam bentuk jadi yang telah

dimiliki,di olah dan disajikan oleh pihak lain yang berhubungan dengan permasalah

yang penulis bahas antaranya buku-buku ,jurnal dan sebagainya.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generasial yang terdiri dari atas objek / subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.10 Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah nasabah Pt Pengadaian Matangglp Dua.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.11 Berdasarkan pendapat (Arikunto : 2006;100 ) apabila subjeknya

kurang dari 100 maka lebih baik diambil seluruhnya. Dengan demikian maka sampel

dari peneliti ini adalah hanya kepala Bank dan Karyawan.

10
Suiyono, Metode Penelitian Combinasi (Mixed Methost ),( Yokyakarta ; Alfabeta,2011 ) hal 119

11
Ibid , hal ,120.
3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini adalah :

1. Wawancara (interview ) yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten atau

yang berwenang untu memberikan informasi dari keterangan sesuai yang

dibutuhkan peneliti.

2. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya ( Sugiyono, 2011 )

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif .penulis

melakukan analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda. Teknis

analisis linier ini berguna untuk melihat pengaruh variable antara ujrah ( X1)

terhadap minat Masyarakat (Y) digunakan rumus regresi linier berganda agar dapat

hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program

software SPSS versi18.

Model regresi berganda yang digunakan adalah:

Y=b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan :

Y = minat Masyarakat

X1 = Ujrah

b (1,2…) = Konstanta
e = standar eror / factor lain yang tidak diteliti

3.8 Uji Hipotesis

Penulis melakukan pembuktian hipotesis dengan analisis sebagai berikut :

3.8.1. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F)

Uji F digunakan menguji hubungan variable bebas secara bersama-sama

dengan variable terikat.Rumus yang digunakan adalah statistic F(F test ) adalah :

Ftest =R2 /K

(1-R2 )/ (n- k-1 )

Dimana:

F = ukuran signifikansi dari Koefisien Regresi Berganda Secara Bersama- sama

K = jumlah variable bebas

R2 = Koefisiensi determinasi

Jika Fhitung < F table , maka H0 diterima dan H1 ditolak, sedangkan

jika Fhitung > Ftabel ,maka H0 ditolak dan H1 diterima

3.8.2 Uji Signifikansi Parsial ( Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variable bebas memiliki hubungan

signifikan atau tidak dengan variable terikat secara individual untuk setiap

variable.Pengaruh dari amsing-masing variable bebas yang dihasilkan dari

persamaan regresi secara individu berpengaruh terhadap nilai variable terika.

Rumus yang digunakan adalah :

Ttest = bk
Sbk

Dimana :

T = ukuran signifikansi dari koefisien regresi secara individu

Bk = koefisien regresi

Sbk = kesalahan baku masing-masing parameter

Jika thitung <ttabel ,maka H0 diterima dan H1 ditolak, dan jika thitung > ttabel ,

maka H0 ditolak dan H1 diterima, pada e = 0,05.


Daftar Pustaka

Ath-Thayyar, Abdullah bin Muhammad., 2004, “Ensiklopedia Fiqh Muamalah dalam


Pandangan 4 Madzhab (terjemahan)”, edisi pertama, Maktabah Al-Hanif,
Yogyakarta.

Sabiq, Sayyid., 1985, “Fiqh As-Sunnah”, Muhammad Sa‘eed Dabas, Jamal al-Din
M. Zarabozo, translators, , American Trust Publications. Indianapolis.

Yusanto, M.I dan M.K. Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, Cet I, Jakarta :
Gema Insani Press, 2002

Sugiyono,Metode Penelitian Combinasi (Mixed Methost), Yokyakarta ;


Alfabeta,2011.

Tim Grasindo, kewarganegaraan 1 , Grasindo ,2004.


Muhammad syafii Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, Jakarta : gema insani
: 2001.
www.syariahmandiri.co.id

https://pegadaiansyariah.co.id/pengertian-dan-produk-pegadaian-syariah-yang-bisa-
anda-simak-detail-7668

https://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/kajian-fiqh-muamalah-tentang-
gadai-emas-syariah/

Anda mungkin juga menyukai