Anda di halaman 1dari 7

RANCANGAN TATA TERTIB

RAPAT PIMPINAN DAERAH


PEMUDA/KNPI
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
TAHUN 2019
RANCANGAN TATA TERTIB
RAPAT PIMPINAN DAERAH PEMUDA/KNPI
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2019

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Rapat Pimpinan Daerah Pemuda/KNPI Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019
yang Selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut RAPIMDA Pemuda/KNPI Kabupaten
merupakan forum yang kedudukannya setingkat dibawah Musyawarah Daerah Komite
Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Selatan
2. Penyelenggara RAPIMDA sepenuhnya menjadi tanggung Jawab DPD KNPI Kabupaten
Hulu Sungai Selatan.

BAB II
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Pasal 2
Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten adalah :
1. Waktu    : Selasa, 17 September 2019
2. Tempat    :  di Pendopo Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan

BAB III
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 3
Tugas dan wewenang Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten adalah :
1. Menentukan Jadwal Pelaksanaan Musyawarah Daerah Pemuda/KNPI Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
2. Menetapkan Peserta Musyawarah Daerah Pemuda/KNPI Kabupaten Hulu Sungai
Selatan
3. Menyiapkan dan Membahas Rancangan Materi Musyawarah Daerah Pemuda/KNPI
Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

BAB IV
PENYELENGGARAAN RAPAT PIMPINAN DAERAH KABUPATEN

Pasal 4
Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten diselenggarakan oleh Panitia SC dan OC yang telah
dibentuk oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Pasal 5
Penyelenggaraan Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten bertanggung jawab:
1. Atas ketertiban dan kelancaran penyelenggaraan Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten
2. Atas berlangsungnya Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten dalam suasana kebersamaan,
dengan penuh hikmah kebijaksanaan, demi permusyawaratan dan pemufakatan.

BAB V
PESERTA DAN PENINJAU

Pasal 6
1. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten dihadiri oleh peserta dan peninjau
2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten terdiri dari :
a. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi Kalimantan Selatan,
b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
c. Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
d. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan KNPI se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
e. Peninjau RAPIMDA Pemuda/KNPI adalah undangan yang ditetapkan oleh Panitia SC
dan DPD KNPI Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
f. Jumlah perincian peserta dan peninjau ditetapkan oleh DPD KNPI Kabupaten Hulu
Sungai Selatan.

Pasal 7
Setiap utusan RAPIMDA Pemuda/KNPI harus mendaftarkan ke panitia dengan
menunjukkan SK atau Mandat yang asli dan tidak habis masa Periodenya.

BAB VI
HAK SUARA DAN BICARA

Pasal 8
Peserta berhak :
1. Atas 1 (satu) hak suara yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
2. Mengajukan pertanyaan, usul dan atau pendapat baik lisan maupun tertulis atas seizin
Pimpinan Sidang
3. Setiap utusan mempunyai hak dan kesempatan dan kebebasan yang sama untuk
mengeluarkan pendapat/kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Pasal 9
Peninjau dan Undangan berhak :
1. Mengajukan pertanyaan, usul/dan atau pendapat baik lisan maupun tertulis atas seizin
Pimpinan Sidang
2. Setiap peninjau dan utusan mempunyai hak dan kesempatan dan kebebasan yang sama
untuk berbicara mengeluarkan pendapat/kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Pasal 10
1. Setiap peserta dan peninjau wajib menjadi salah satu anggota komisi RAPIMDA
Pemuda/KNPI Kabupaten Hulu Sungai Selatan
2. Jumlah anggota masing-masing disusun secara proporsional
3. Setiap peserta atau peninjau RAPIMDA Pemuda/KNPI Kabupaten HULU SUNGAI
SELATAN, Wajib mematuhi peraturan dan memenuhi ketentuan yang di keluarkan oleh
panitia pelaksana (OC) serta tata tertib ini.

BAB VII
ALAT-ALAT KELENGKAPAN RAPIMDA

Pasal 11
Alat-alat kelengkapan Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten terdiri dari :
1. Pimpinan RAPIMDA Pemuda/KNPI Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
2. Panitia Pengarah (SC),
3. Panitia Pelaksana (OC),
4. Pimpinan Sidang Pleno,
5. Komisi-Komisi Rapat Pimpinan Daerah Pemuda/KNPI,
6. Tim Perumus Hasil Persidangan RAPIMDA Pemuda/KNPI.

Pasal 12
1. Panitia pengarah (SC) RAPIMDA Pemuda/KNPI bertugas menyiapkan dan
mengarahkan materi yang akan dibahas dan disahkan dalam RAPIMDA
2. Panitia pelaksana (OC) RAPIMDA Pemuda/KNPI bertugas menyiapkan teknis
penyelenggaraan RAPIMDA.

Pasal 13
1. Pimpinan Sidang Pleno RAPIMDA di pilih oleh peserta Musyawarah dan berjumlah 4
(empat) orang secara Kolektif, Masing-masing 1 (satu) orang dari DPD KNPI
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 1 (satu) orang dari panitia pengarah, 1 (satu) orang
dari Dewan Pengurus Kecamatan KNPI dan 1 (satu) orang dari unsur Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP)
2. Pimpinan sidang Pleno bertugas memimpin seluruh sidang Pleno RAPIMDA
3. Pimpinan sidang Pleno terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang
Sekretaris dan 1 (satu) orang anggota.

Pasal 14
1. Komisi Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten dibentuk sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan Keputusan Sidang Pleno, dan bertugas membahas materi yang menjadi
pokok bahasan pada masing-masing komisi dan melaporkan hasilnya pada sidang
anggota komisi
2. Pimpinan sidang komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi.

Pasal 15
Komisi-Komisi Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) Kabupaten terdiri dari :
1. Komisi A : Membahas Pokok-pokok Pikiran Keorganisasian dan Rekomendasi Internal.
2. Komisi B : Pokok-pokok Pikiran Kemasyarakatan dan Rekomendasi Eksternal.

Pasal 16
Tugas dan Wewenang Komisi RAPIMDA adalah :
1. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai hal-hal yang menjadi lingkup
tugasnya
2. Melaporkan hasil sidang komisi kepada sidang Pleno RAPIMDA
3. Hasil-hasil sidang Komisi yang dilaporkan akan mendapat penilaian dan pengesahan
oleh Sidang Pleno RAPIMDA
4. Hasil-hasil sidang Komisi yang telah disahkan oleh sidang Pleno RAPIMDA ditanda
tangani oleh Presidium Sidang.

Pasal 17
1. Setiap peserta harus menjadi Anggota salah satu Komisi RAPIMDA
2. Setiap Peninjau berhak menjadi Anggota salah satu Komisi RAPIMDA
3. Jumlah anggota masing-masing Komisi disusun secara proporsional
4. Pimpinan sidang RAPIMDA dapat menghadiri dan turut serta dalam semua sidang
dalam rangka koordinasi penyelenggaraan RAPIMDA.

BAB VIII
TATA CARA BERBICARA

Pasal 18
1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap utusan berbicara melalui dan seizin
pimpinan sidang.
2. Setiap pembicara berbicara atas nama utusan yang di wakilinya. 
3. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara diatur oleh pimpinan
sidang.
4. Apabila pembicara berbicara melampaui batas waktu yang ditetapkan, pimpinan
sidang harus mentaati peringatan tersebut.
5. Untuk efisien waktu, maka setiap pembicara dalam berbicara hendaknya langsung
pada pokok persoalan dan disampaikan secara singkat dan jelas.

Pasal 19
1. Apabila seseorang utusan melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban sidang,
pimpinan sidang memperingatkan agar utusan tersebut menghentikan perbuatannya
2. Jika peringatan tersebut ayat 1 tidak diindahkan, pimpinan sidang dapat
memerintahkan utusan tersebut untuk meninggalkan ruangan sidang.

BAB IX
QOURUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 20
1. Sidang Pleno Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten dinyatakan sah apabila dihadiri oleh
lebih ½ dari Jumlah peserta.
2. Sidang pleno Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten sekurang-kurangnya dihadiri oleh
lebih dari 2/3  (dua per tiga) jumlah utusan. 
Pasal 21
1. Setiap Sidang Pleno memerlukan qourum seperti tersebut dalam pasal 20 ayat 1 diatas
2. Apabila hal dimaksud dalam ayat 1 pasal ini tidak tercapai maka sidang di tunda   paling
lama 2 kali dalam 15 menit.
3. Apabila setelah 2 kali penundaan masih juga (ayat 1 dan ayat 2 pasal ini) belum
tercapai, maka atas persetujuan peserta yang hadir, sidang tersebut dinyatakan sah dan
dianggap memenuhi qourum.

BAB X
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 22
Pengambilan keputusan pada azasnya diusahakan sejauh mungkin secara musyawarah
untuk mencapai mufakat. Apabila hal ini tidak mungkin maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dalam suasana dan semangat kebersamaan.

Pasal 23
1. Pengambilan Keputusan Melalui pemungutan suara sah apabila :
a. Diambil dalam sidang yang memenuhi quorum,
b. Disetujui oleh ½ peserta yang hadir memenuhi quorum.
2. Apabila dalam pengambilan keputusan Berdasarkan suara terbanyak hasilnya sama,
Maka pemungutan suara diulang paling banyak 2 kali, jika kondisi hal tersebut masih
tetap sama, maka usul/hal yang akan diputuskan ditolak,
3. Penyampaian suara dilakukan oleh peserta untuk menyatakan sikap setuju, menolak,
atau abstain secara lisan, tertulis, atau mengacungkan tangan,
4. Pengambilan Keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan
perhitungan secara langsung.

Pasal 24
Setiap peserta/utusan RAPIMDA mempunyai hak suara yang dapat dipergunakan dalam
pengambilan keputusan dengan mengingat pasal 8 ayat 1 pada Peraturan Tata Tertib ini.

BAB XI
RISALAH

Pasal 25
Untuk setiap sidang harus dibuat Risalah, yakni laporan jalannya sidang secara tertulis
yang berisi :
1.    Tempat dan Acara Sidang,
2.    Hari, tanggal dan jam dilaksanakannya sidang,
3.    Pimpinan Sidang,
4.    Nama-nama Utusan yang hadir,
5.    Juru bicara dan pendapat masing-masing,
6.    Keputusan dan Kesimpulan sidang,
7.    Keterangan lain yang dianggap perlu.
BAB XII
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 26
Tata Tertib (TATIB) ini mengacu kepada ketentuan organisasi yang berlaku.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diputuskan oleh Rapat
Pimpinan Daerah Kabupaten sejauh tidak bertentangan dengan AD/ART dan Peraturan
Organisasi KNPI Lainnya.
Pasal 28
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kandangan
Pada tanggal : 17 September 2019
------------------------------------------

RAPAT PIMPINAN DAERAH PEMUDA/KNPI


KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA

Ketua, Sekretaris,

____________________________ ____________________________

Anggota,

____________________________

Anda mungkin juga menyukai