Anda di halaman 1dari 81

SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL


TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PT. BIRINGKASSI RAYA

ANGGRIANI NOVANA
17 61201 092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
2021
SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PT. BIRINGKASSI RAYA

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun dan diajukan oleh

ANGGRIANI NOVANA
17 61201 092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
MAROS
2021

i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anggriani Novana

Nim : 1761201092

Jurusan/Program Stdudi : Sumber Daya Manusia/Manajemen S1

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang


berjudul

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL


TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PT. BIRINGKASSI RAYA

Adalah hasil karya ilmiah saya sendiri sepanjang pengetahuan saya, di


dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan
tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam
naskah dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata didalam naskah skripsi ini dapat


dibuktikan dengan terdapat unsu jiplakan, saya bersedia menerima
sanksi perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25
Ayat 2 dan Pasal 70).

Maros, 22 Juli 2021


Yang membuat pernayataan

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena


atas limpahan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah membawa umat Islam ke jalan yang InsyaAllah diridhoi Allah SWT.

Dengan rasa syukur yang teramat dalam, penulis akhirnya dapat


menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Tingkat Produkivitas Kerja Karyawan PT.
Biringkassi Raya”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi dalam bentuk
syarat untuk melekukan ujian dalam ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Maros.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis dengan segala


kerendahan hati menyampaikan banyak terimah kasih yang paling utama kepada
kedua orang tua tercinta, ibu Wala Welmin dan Bapak Fhoma Novana, dan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun material,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terimah kasih juga kepada:

1. Dr. H. Muhammad Idrus, S.E., M.Si. selaku Ketua Yayasan Perguruan


Islam Maros.
2. Prof. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Muslim
Maros.
3. Dr. Dahlan, SE., MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muslim Maros.
4. Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muslim Maros.
5. Nurlela, SE., M.M. selaku Pembimbing I dan Narto Irawan Otoluwa,
S.E./ M.M selaku Pembimbing II, terimah kasih atas arahan bimbingan

v
dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis hingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim
Maros, yang telah mengamalkan ilmunya kepada penulis hingga akhir
penyusunan skripsi ini.
7. Kepada teman-teman angkatan 2017 terkhususnya teman-teman
Manajemen SDM B1 yang telah memberikan masukan dan arahan
dalam proses penyusunan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
berkenan memberikan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan
yang ada pada diri penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi yang membacanya. Semoga amal kebaikan mereka
mendapat imbalan dari Allah SWT dengan sebaik-baik imbalan.
Amiiin.

Maros, 22 Juli 2021

Penulis,

Anggriani Novana
NIM: 17 61201 092

vi
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL LUAR
SAMPUL DALAM................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................vi
DAFTAR ISI....................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................x

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................6
C. Tujuan Penelitian................................................................7
D. Manfaat Penelitian.............................................................7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Kepemimpinan....................................................................8
B. Produktivitas.....................................................................16
C. Hubungan antara kepemimpinan tranformasional dan
Produktivitas kerja ...........................................................23
D. Penelitian Terdahulu........................................................24
E. Kerangka Pikir..................................................................24
F. Hipotesis...........................................................................25

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian............................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................... 26
C. Jenis dan Sumber Data....................................................27
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................. 27
E. Populasi dan Sampel....................................................... 28

vii
F. Metode Analisis Data........................................................29
G. Definisi Operasional Variabel...........................................33

BAB IV. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN


A. Sejarah Berdirinya Perusahaan...................................... 35
B. Sarana Hubungan Industri Perusahaan.......................... 36
C. Sumber Daya Perusahaan...............................................37
D. Visi dan Misi Perusahaan................................................38
E. Struktur Organisasi Perusahaan......................................38

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian................................................................ 40
B. Pembahasan....................................................................51

BAB VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Kesimpulan...................................................................... 53
B. Saran................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................54

LAMPIRAN........................................................................................56

viii
ABSTRAK

ANGGRIANI NOVANA. 2021. Pengaruh Gaya Kepemimpinan


Transformasional Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT.
Biringkassi Raya Pangkep, Sulawesi Selatan. (dibimbing oleh Nurlaela
dan Narto Irawan Otoluwa).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
transformasional terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan pada PT.
Biringkassi Raya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sumber data pada
penelitian ini yaitu dengan metode survey dengan menggunakan
koesioner. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 150 orang dengan
sampel 60 orang dengan menggunakan metode sampel jenuh.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan metode analisis uji normalitas, regresi linear sederhana,
koefisien korelasi, koefisien determinasi, serta pengujian hipotesis
menggunakan uji t. keseluruhan metode analisis diolah menggunakan
SPSS versi 24.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov dinyatakan data berdistribusi normal karena pada
Asymp. Sig (2-tiled) menunjukkan angka 0,061, hasil analisi regresi linear
diperoleh persamaan Y = 7,806 + 0,535x dimana setiap terjadi perubahan
dan peningkatan pada variabel kepemimpinan transformasional maka
akan diikuti oleh perubahan variabel produktivitas kerja sebesar 0,535,
hasil koefisien korelasi diperoleh nilai sebesar 0,545, hasil dari koefisien
determinasi diperoleh nilai sebesar 0,297 yang berarti kepemimpinan
transformasional berpengaruh sebesar 29,7% terhadap produktivitas kerja
karawan pada PT. Biringkassi Raya, hasil uji t menunjukkan bahwa nilai
Thitung 4,951 dan nilai Ttabel 1,67155 menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
produktivitas kerja karyawan PT. Biringkassi Raya.

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
1. Penelitian Terdahulu.............................................................. 24

2. Pengukuran Skala Likert........................................................ 30

3. Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi............................. 32

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.........................41

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan................41

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja...............42

7. Deskripsi Variabel Kepemimpinan Transformasional............43

8. Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja Karyawan..................44

9. Hasil Pengujian Validitas.......................................................45

10. Hasil Pengujian Realibilitas...................................................46

11. Uji Normalitas..........................................................................46

12. Analisis Regresi Linear Sederhana........................................47

13. Interpretasi Koefisien Korelasi................................................48

14. Koefisien Korelasi...................................................................49

15. Koefisien Determinasi.............................................................49

16. Uji T.........................................................................................50

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Model Kepemimpinan Transformasional.................................... 12

2. Kerangka Pikir..............................................................................24

3. Struktur Organisasi Perusahaan..................................................39

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan globalisasi telah membawa banyak perubahan

mendasar pada berbagai aspek di antaranya ekonomi, kondisi di berbagai

pasar dunia makin ditandai dengan kompetisi yang sangat tinggi (hyper-

competition). Tiap keunggulan daya saing perusahaan yang terlibat dalam

permainan global (global game) menjadi bersifat sementara (transitory).

Oleh karena itu, perusahaan sebagai pemain dalam permainan

global harus terus menerus mentransformasi seluruh aspek manajemen

internal perusahaan agar selalu relevan dengan kondisi persaingan baru.

Pemimpin transformasional dianggap sebagai model pemimpin yang tepat

dan yang mampu untuk terus-menerus meningkatkan sumber daya

manusia, efisiensi, produktivitas, dan inovasi usaha guna meningkatkan

daya saing dalam dunia yang lebih bersaing.

Sumber daya manusia adalah suatu hal yang tidak terpisahkan dari

jenjang dunia bisnis, apalagi sekarang sudah semakin ketat persaingan di

dalam bisnis. Disinilah peran SDM sesungguhnya diuji apakah mereka

mempunyai jiwa inovasi dan juga ide kreatif yang tinggi atau justru

sebaliknya.

Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi Sumber Daya

Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang

1
suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber Daya Manusia 

sebaik mungkin. Sebab kunci sukses suatu perusahaan bukan hanya

pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja.

Setiap perusahaan dan para pemimpinannya, selalu menginginkan

produktivitas dari setiap karyawannya meningkat terutama pada

perusahaan PT. Biringkassi Raya. Untuk mencapai hal tersebut,

perusahaan perlu memiliki pemimpin yang bisa memberikan motivasi

yang baik kepada seluruh karyawan agar dapat mencapai prestasi kerja

dan meningkatkan produktivitas.

Kepemimpinan secara umum berarti kemampuan dan kesiapan

yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi, mendorong,

mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan bila perlu

memaksa orang lain atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut

dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya

tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan transformasional merupakan  orang yang

membantu perusahaan dan orang lain untuk membuat perubahan positif

dalam aktivitas mereka serta pemimpin yang mempunyai kharismatik dan

peran sentral serta strategi dalam membawa organisasi mencapai

tujuannya. Pemimpin transformasional juga harus mempunyai

kemampuan untuk menyamakan visi masa depan dengan bawahannya,

2
serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat yang lebih tinggi

dari pada apa yang mereka butuhkan.

Menurut Luthans (Safaria, 2004:63), pemimpin transformasional

memiliki beberapa karakteristik tertentu, yaitu: 

1. Pemimpin mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai agen

perubahan.

2. Pemimpin mendorong keberanian dan pengambilan resiko. 

3. Pemimpin percaya pada orang-orang. 

4. Pemimpin dilandasi oleh nilai-nilai.

5. Pemimpin adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelongs

learners).

6. Pemimpin memiliki kemampuan untuk mengatasi kompleksitas,

ambiguitas, dan ketidakpastian. 

7. Pemimpin juga adalah seorang pemimpin yang visioner.

Prinsip-prinsip yang harus diciptakan oleh seorang pemimpin

transformasional, yaitu (Erik Rees, 2001):

1. Simplifikasi, keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan

sebuah visi yang akan menjadi cermin dan tujuan bersama.

Kemampuan serta keterampilan dalam mengungkapkan visi secara

jelas, praktis dan tentu saja transformasional yang dapat menjawab

Kemana kita akan melangkah? menjadi hal pertama yang penting

untuk kita implementasikan.

3
2. Motivasi, Kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap

orang yang terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal

kedua yang perlu kita lakukan. Pada saat pemimpin transformasional

dapat menciptakan suatu sinergitas di dalam organisasi, berarti

seharusnya dia dapat pula mengoptimalkan, memotivasi dan memberi

energi kepada setiap pengikutnya. Praktisnya dapat saja berupa tugas

atau pekerjaan yang betul-betul menantang serta memberikan peluang

bagi mereka pula untuk terlibat dalam suatu proses kreatif baik dalam

hal memberikan usulan atau pun mengambil keputusan dalam

pemecahan masalah, sehingga hal ini pula akan memberikan nilai

tambah bagi mereka sendiri.

3. Fasilitasi, dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif

memfasilitasi pembelajaran yang terjadi di dalam organisasi secara

kelembagaan, kelompok, atau pun individual. Hal ini akan berdampak

pada semakin bertambahnya modal intelektual dari setiap orang yang

terlibat di dalamnya.

4. Mobilitasi, yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk

melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di dalamnya

dalam mencapai visi dan tujuan. Pemimpin transformasional akan

selalu mengupayakan pengikut yang penuh dengan tanggung jawab.

5. Siap Siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri

mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru

yang positif.

4
6. Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad

bulat untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk ini

tentu perlu pula didukung oleh pengembangan disiplin spiritualitas,

emosi, dan fisik serta komitmen.

Produktivitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

sebuah sistem, ataupun sebuah pabrik/mesin, untuk menghasilkan

sesuatu yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya secara

efektif dan efesien.

Kata produktifitas masih mengandung makna yang sama dengan

kata daya produksi dan keproduktifan. Istilah ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi seseorang/mesin/pabrik/sistem, dalam

mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang diinginkan.

Dari penjelasan definisinya tersebut dapat kita pahami bahwa

produktifitas memiliki beberapa unsur penting di dalamnya, yaitu:

1. Efektivitas, yaitu ukuran dari keepatan dalam memiliki metode untuk

melakukan sesuatu (do right things) agar target tercapai (orientasi

output).

2. Efisiensi, yaitu ukuran dari ketepatan dalam melakukan sesuatu (do

things right) dengan menghemat penggunaan sumber daya (orientasi

input).

3. Kualitas, yaitu suatu yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan

berbagai persyaratan, spesifikasi, dan atau harapan konsumen.

5
Pada perusahaan PT. Biringkassi Raya, sangat penting memiliki

kepemimpinan trasnformasional agar perusahaan memiliki karyawan yang

berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola

perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat

produktivitas dan aktivitas manajemen berjalan dengan baik.

PT. Biringkassi Raya yang menggunakan gaya kepemimpinan yang

cenderung lebih menekan karyawan sehingga produktivitas pada

karyawan tersebut menurun. Jika dilihat pada mesin yang digunakan

merupakan mesin yang sangat canggih, namun walaupun mesin yang

digunakan sangat mendukung produksi tetapi kepemimpinan yang kurang

baik maka akan berpengaruh pada produksi.

Mengingat pentingnya hal tersebut maka penulis hendak

melakukan penelitian ilmah yang berjudul : “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Transformasional Terhadap Tingkat Produktivitas

Kerja Karyawan PT. Biringkassi Raya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Apakah gaya

kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat produkifitas kerja karyawan PT. Biringkassi raya?”

6
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari peneliti yang ingin di capai dalam penelitian ini

adalah”Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional

terhadap tingkat produkifitas kerja karyawan PT. Biringkassi Raya”

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin diperoleh dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk menambahkan wawasan penulis dalam bidang penelitian

sebagai penerapan ilmu dalam bidang manajemen yang diperoleh

penulis selama menjalani perkuliahan pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muslim Maros

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak manajeman PT. Biringkassi Raya

untuk memahami tentang pentingnya gaya kepemimpinan

transformasional dalam pengaruhnya terhadap tingkat produktivitas

kerja karyawan

3. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pengetahuan tambahan

untuk pihak-pihak yang ingin mempelajari gaya kepemimpinan

trasnformasional terhadap tingkat produktifitas kerja karyawan

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah tulang punggung pengembangan organisasi,

karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan

organisasi. Pola kepemimpinan memainkan peranan penting, dalam

meningkatkan kinerja karyawan. Bagaimana tidak, karena sesungguhnya

seluruh faktor eksternal yang dapat meningkatkan kinerja individual

karyawan itu datang dari penampilan dari pola kepemimpinan. Dan

kepemimpinan tidak terlepas dari mempelajari perilaku, karakteristik, dan

gaya dari individu yang diserahi tanggung jawab untuk memimpin. Meski

dalam penerapannya berbeda antara individu satu dengan lainnya, akan

tetapi secara esensi adalah sama, tergantung dimana organisasi itu hidup.

Untuk mengetahui apa yang dipikirkan karyawan mengenai

perusahaan, pemimpin perlu mengadakan komunikasi aktif dengan

karyawannya. Sikap pemimpin akan menentukan perkembangan tim

dalam organisasi perusahaan serta perkembangan yang dicapai yang

pada akhirnya akan mempengaruhi pencapaian produktivitas kerja

karyawan. Keahlian mengembangkan tim oleh seorang pemimpin

merupakan kunci sukses keberhasilan kegiatan perusahaan.

Dalam pengertian luas kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai

berikut :

1. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok.

8
2. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota organisasi dalam

banyak kegiatan.

3. Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok untuk ikut

dengan permintaannya dengan rela atau tidak rela.

4. Kemampuan seni/art/teknik untuk membuat sekelompok orang dengan

segala aktivitasnya mengikuti dan mentaati segala keinginannya dalam

mencapai tujuannya yang telah di tetapkan.

Seseorang yang dengan komitmen yang penuh terhadap anggota

kelompok dalam mencapai sebuah tujuan. Memimpin bukanlah apa yang

hak dimiliki untuk berbuat semaunya dan mengeruk untung sebanyak-

banyaknya. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan pengertian

kepemimpinan berdasarkan penuturan para ahli:

Melayu S. P. Hasibuan ( 2001 : 192 ) “Pemimpin adalah seorang

yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinan untuk mengarahkan

orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam

mencapai tujuan”.

Artana (2012:68-69), mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah

sifat, karakter atau cara seseorang dalam upaya membina dan

menggerakkan seseorang atau sekelompok orang agar mereka bersedia,

berkomitmen dan setia untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

9
Selanjutnya menurut Gasperz (2012:35) mengemukakan beberapa

pemahaman tentang kepemimpinan, yaitu:

1. Kepemimpinan merupakan kemampuan positif mempengaruhi orang

dan sistem untuk memberikan dampak yang berguna dan mencapai

hasil-hasil yang diinginkan.

2. Kepemimpinan yang efektif akan meningkatkan kemampuan dan

keunggulan suatu perusahaan untuk memberikan inovasi nilai secara

erus menerus kepada pasar dan pelanggan.

3. Kepemimpinan terdiri atas kepemimpinan diri (self leadership),

kepemimpinan tim (team leadership), dan kepemimpinan orgnisasi.

Dari definisi-definisi di atas, kepemimpinan (leadership) memiliki

pengertian sebagai kemampuan yang harus dimiliki seseorang pemimpin

(leader) tentang bagaimana menjalankan kepemimpinannya sehingga

bawahan dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai

tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Bergeraknya orang-orang ini harus

mengikuti jalur tujuan organisasi yang hendak dicapai dan bukan

merupakan hal yang semu dari kepemimpinannya itu. Adapun

penggerakan dalam pencapaian tujuan adalah legitimasi dari sebuah

kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin, karena bukan merupakan simbol

atau kedudukan semata.

2. Pengertian dan Konsep kepemimpinan Transformasional

Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun

spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga

10
menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang

mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. maka

dengan ini diperlukan pemimpin yang mampu menyesuaikan dengan

situasi dan kondisi dalam mewujudkan produktifitas kinerja karyawan yang

baik.

Robbins and judge (2015) Gaya kepemimpinan transformasional

adalah pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk

mengesampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi

dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para

pengikutnya. Burns dalam Nurthouse (2013:176) menyatakan

kepemimpinan transformasional merupakan proses dimana orang terlibat

dengan orang lain, dan menciptakan hubungan yang meningkatkan

motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin dan pengikut.

Komariah dan Triatna (2008 :80) menyebutkan bahwa

kepemimpinan transformasional dapat dilihat secara mikro maupun

makro. Secara mikro kepemimpinan transformasional merupakan proses

mempengaruhi antar individu, sementara secara makro merupakan

proses memobilisasi kekuatan untuk mengubah sistem sosial dan

mereformasi kelembagaan. Selanjutnya Bass (1998) dalam Swandari

(2003) mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai

pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan

dengan cara-cara tertentu. Dengan penerapan kepemimpinan

transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal dan

11
respek kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi

untuk melakukan lebih dari yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat tokoh diatas maka dapat

disimpulkanbahwa kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan

yang mampu menginspirasi, mengarahkan dan menggerakkan pengikut

untuk melakukan perubahan melalui pemberdayaan dalam mencapai

tujuan tertentu.

3. Model dan Empat Dimensi Kepemimpinan Transformasional.

Kepemimpinan transformasional dapat diukur dari efek hubungan/


relasi yang dijalin antara pimpinan tersebut dengan para bawahannya.
Para pengikuti kepemimpinan transformasional merasa adanya
kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, hormat, terhadap pemimpin tersebut
serta mereka termotivasi untuk melakukan lebih baik daripada yang
awalnya diharapkan terhadap mereka. Pemimpin tersebut
mentransformasi dan memotivasi bawahannya dengan:
a. Membuat mereka sadar akan hasil pekerjaannya
b. Mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau tim
dibandingkan dengan kepentingan diri sendiri
c. Mengaktifkan kebutuhan kebutuhan mereka yang lebih tinggi.
Model kepemimpinan transformasional digambarkan sebagai berikut

Pemimpin membangun rasa Pemimpin mengangkat nuansa


percaya diri bawahan kebutuhan bawahan ke tingkat yang
lebih tinggi dari pada hierarki motivasi
Pemimpin memperluas
Kebutuhan bawahan Pemimpin mentransformasi
kan perhatian kebutuhan
Pemimpin mempertinggi probabilitas Pemimpin mempertinggi
keberhasilan yang subjektif nilai kebenaran bawahan

Kondisi sekarang dan upaya yang Makin meningginya moivasi bawahan untuk mencapai
diharapkan bawahan hasil dengan upaya tambahan

Bawahan menghasilkan kinerja sebagaimana Bawahan mempersembahkan kinerja melebihi apa yang
yang di harapkan diharapkan

12
Sumber: Bass dan Avolio (1994)
Gambar 2.1 Model Kepemimpinan Transformasional
Berkaitan dengan gambar tersebut, Bass dan Avolio (1994)

mengemukakan empat dimensi kepemimpinan transformasional

yakni: idealized influence, inspiration motivation), intellectual

stimulation), dan individual consideration (Sunarsih 2001, hlm.

106-116):

a. Dimensi pertama, idealized influence (pengaruh ideal). Pemimpin

dengan karakter ini adalah pemimpin yang memiliki karisma dengan

menunjukkan pendirian, menekankan kepercayaan, menempatkan diri

pada isu-isu yang sulit, menunjukkan nilai yang paling penting,

menekankan pentingnya tujuan, komitmen dan konsekuen etika dari

keputusan, serta memiliki visi dan sence of mission. Dalam hal ini

pimpinan mampu menyihir bawahan untuk bereaksi mengikuti

pimpinan. Dalam bentuk konkret kepemimpinan ini ditunjukkan melalui

perilaku pemahaman terhadap visi misi organisasi mempunyai

pendirian yang kokoh, komitmen dan konsisten terhadap setiap

keputusan yang telah diambil dan menghargai bawahan. Dengan kata

lain pemimpin transformasional menjadi role model yang dikagumi,

dihargai, dan diikuti oleh bawahannya.

b. Dimensi kedua, inspirational motivation (motivasi inspirasi). Pemimpin

mempunyai visi yang menarik untuk masa depan, menetapkan standar

yang tinggi bagi para bawahan, optimis dan memiliki antusiasme,

memberikan dorongan dan arti terhadap apa yang perlu dilakukan.

13
Dalam kepemimpinan ini, pimpinan mampu menerapkan standar yang

tinggi sekaligus mampu mendorong bawahan untuk mencapai standar

tersebut. Karakter seperti ini mampu membangkitkan rasa optimis dan

antusias bawahannya.

c. Dimensi ketiga, disebut intellectual stimulation (stimulasi intelektual).

Pemimpin mendorong bawahan untuk lebih kreatif, menghilangkan

kerenggangan bawahan untuk mengeluarkan ide-idenya dan dalam

menyelesaikan permasalahan menggunakan pendekatan-pendekatan

baru dengan menggunakan intelegensi dan alasan-alasan rasional.

Dalam hal ini pimpinan mampu mendorong bawahan untuk

menemukan cara kerja baru yang lebih efektif dalam menyelesaikan

masalah.

d. Dimensi yang keempat adalah individualized consideration

(konsiderasi individu). Pemimpin memperlakukan orang lain sebagai

individu, mempertimbangkan kebutuhan individual dan aspirasi-

aspirasi, mendengarkan, mendidik dan melatih bawahan. Pemimpin

yang memberikan perhatian personal terhadap bawahannya.

Pemimpin harus memiliki kemampuan berhubungan dengan bawahan

(human skill), dan berupaya untuk pengembangan karier bawahan.

Dalam hal ini pimpinan mampu melihat potensi, prestasi, dan

kebutuhan bawahan serta memfasilitasinya.

Karena kepemimpinan transformasional merupakan sebuah rentang

yang luas tentang aspek-aspek kepemimpinan, maka untuk bisa menjadi

14
seorang pemimpin transformasional yang efektif membutuhkan suatu

proses dan memerlukan usaha sadar dan sungguh-sungguh dari yang

bersangkutan.

Model kepemimpinan transformasional pada hakikatnya

menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk

melakukan tanggung jawab mereka lebih dari yang mereka harapkan.

Dari banyak uraian di atas menggambarkan bahwa kepemimpinan

transformasional merupakan faktor penentu yang dapat mempengaruhi

sikap, persepsi, perilaku dan kinerja para karyawa dimana terjadi

peningkatan kepercayaan kepada pemimpin, peningkatan motivasi,

kepuasan kerja dan mengurangi konflik dalam organisasi bahkan dapat

mencapai tujuan yang belum pernah diraih pada masa sebelumnya.

4. Indikator Gaya Kepemimpinan Transformasional

Ada beberapa indikator gaya kepemimpinan transformasional

menurut Robbins (2010:263):

1. Kharisma

Kharisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik

pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk

membuat orang lain mendukung visi dan juga mempromosikannya

dengan bersemangat. Pemimpin kharismatik adalah pemimpin yang

mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas

emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya.

2. Motivasi Inspiratif

15
Motivasi inspiratif menggambarkan pemimpin bergairah dalam

mengkomunikasikan masa depan organisasi yang idealis. Pemimpin

menggunakan komunikasi verbal atau penggunaan simbol-simbol yang

ditujukan untuk memacu semangat bawahan. Pemimpin memotivasi

bawahan akan arti penting visi dan misi organisasi sehingga seluruh

bawahannya terdorong untuk memiliki visi yang sama. Kesamaan visi

ini memacu bawahan untuk bekerja sama mencapai tujuan jangka

panjang dengan optimis. Sehingga pemimpin tidak saja

membangkitkan semangat individu tapi juga semangat tim.

3. Stimulasi Intelektual

Stimulasi intelekual menggambarkan pemimpin mampu mendorong

karyawan untuk memecahkan masalah lama dengan cara yang baru.

Pemimpin berupaya mendorong perhatian dan kesadaran bawahan

akan permasalahan yang dihadapi. Pemimpin kemudian berusaha

mengembangkan kemampuan bawahan untuk menyelesaikan

permasalahan dengan pendekatan-pendekatan atau perspektif baru.

4. Perhatian yang individual

Perhatian yang individual menggambarkan bahwa pemimpin selalu

memperhatikan karyawannya, memperlakukan karyawan secara

individual, melatih dan menasehati. Pemimpin mengajak karyawan

untuk jeli melihat kemampuan orang lain. Pemimpin memfokuskan

karyawan untuk mengembangkan kelebihan pribadi.

B. Produktivitas

16
1. Pengertian Produktivitas

Secara umum produktifitas diartikan sebagai hubungan

antara hasil yang nyata berupa fisik ( barang atau jasa ) pada suatu

badan usaha dan perusahaan. Produktivitas merupakan salah satu

komponen yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan apabila ingin

mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam

kegiatannya perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas

dari waktu ke waktu karena ini menyangkut pada produksi

perusahaan itu sendiri.

Suatu perusahaan atau organisasi tidak dapat mencapai

tujuannya secara efisien dan efektif apabila produktivitas kerja

karyawan rendah. Oleh sebab itu produktivitas menjadi penting

yang selalu ingin ditingkatkan karena dapat menggambarkan

tingkat efesiensi kerja karyawan. Dalam melaksanakan target

produktivitas, sumber daya manusia memegang peran penting,

karena kegiatan perusahaan tidak mungkin dapat dilakukan dengan

baik tanpa didukung oleh sumber daya manusia. Maka diperlukan

suatu rangsangan untuk meningkatkan produktivitas kerja, agar

memperoleh hasil untuk mencapai tujuan perusahaan.

Payaman J. Simanjuntak 1998 : 30, memberikan pengertian

mengenai produktifitas kedalam 3 definisi yaitu :

1. Secara Filosofis

17
2. Definisi Kerja

3. Teknis Operasional

Sedangkan Muchdarsyah Sinungan (2003 : 12)yang

mengutip definisi Produktifitas dari L.Greenberg mengatakan:

“Produktifitas sebagai perbandingan antara totalitas keluaran pada

waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tertentu”.

Dari definisi tersebut jelas bahwa di dalam Produktifitas

mengandung unsur-unsur Input (masukan) dan Output (keluaran) di

dalam suatu periode waktu yang sama.

Adapun Manfaat yang diperoleh dari pengukuran

Produktifitas bagi perusahaan menurut Muchdarsyah S., 2003 : 22,

adalah :

1. Sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong


efisiensi produksi.
2. Menunjang terwujudnya target, sasaran dan tujuan perusahaan
melalui tenaga kerja.

Menurut definisi Stoner (2001:290) produktifitas kerja karyawan

sebagai nisbah keluaran terhadap masukan adalah suatu ukuran efesiensi

manajer dalam menggunakan sumber daya organisasi yang langka untuk

menghasilkan barang dan jasa. Makin besar nilai nisbahnya semakin

besar pulalah efesiensinya. Produktivitas merupakan nisabah atau rasio

antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan (biaya) untuk

mewujudkan hasil (input). (Nasution, 2001:203).

18
Untuk meningkatkan produktivitas berkaitan dengan

beberapa sumber diantaranya yaitu: (Muchdarsyah, 2009:60) :

1. Modal

Merupakan perbandingan dari hasil kerja manusia perjam melalui

waktu yang dipengaruhi oleh volume, variasi, dan hasil tahunan modal

tetap. Dalam usaha meningkatkan produktivitas sangat dipengaruhi oleh

penggunaan peralatan yang dipilih secara baik. Yang lebih baik dari

peralatan tersebut seperti:

a) Pemilihan daya guna yang cocok

b) Penjadwalan daya guna mesin

c) Pengaturan pelayanan dan perawatan mesin

d) Melatih dan memberikan pelajaran kepada pekerja operasional

2. Tenaga Kerja

Salah satu areal potensi yang tertinggi dalam peningkatan

produktivitas adalah mengurangi jam yang tidak efektif, lamanya bekerja

dan proporsi penempatam waktu yang produktif sangat tergantung kepada

cara mengaturnya, latihan, dan motivasinya. Banyakmya waktu produktif

yang terbuang pada umumnya disebabkan.

a) Struktur waktu kerja

Disini dikehendaki kemampuan manajemen dan pengawasan untuk

mengurangi sebab-sebab utama dari kerugian waktu serta membantu

merencanakan teknik-teknik peningkatan produktivitas bagi

kepentingan individu dan kelompok pelaksana.

19
b) Peningkatan efektivitas dari waktu kerja

Dalam peningkatan produktivitas manusia terletak pada kemampuan

individu. Sikap dalam bekerja serta manajemen organisasi kerja.

Sekurang-kurangnya harus diketahui:

1. Tingkat pendidikan

2. Jenis teknologi

3. Kondisi kerja

4. Kesehatan termasuk fisik dan mental

c) Untuk menilai apakah pekerja tertarik terhadap pekerjaan untuk dapat

bekerja lebih gesit dapat dilihat dari:

1. Sikap (terhadap tugas, teman sejawat, dan pengawas)

2. Keanekaragaman tugas

3. System insentif (system upah dan bonus)

4. Kepuasan kerja

5. Keanekaragaman kerja

6. Perspektif dari ambisi dan promosi

3. Insentif

Penghargaan serta penggunaan motivator yang tetap akan

menimbulkan suasana yang kondusif atau berakibat kepada produktivitas

yang tinggi. Semua mencakup sistem pemberian insentif dan usaha-

usaha untuk menambah kepuasan kerja melalui sarana yang

beranekaragam pula.

20
Selain hal diatas, produktivitas memerlukan persyaratan lain

sebagai faktor pendukung, yaitu:

a) Hubungan kerja yang harmonis

b) Kemauan kerja yang sesuai dengan isi kerja

c) Lingkungan kerja yang nyaman

d) Kondisi kerja yang manusiawi

e) Penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang

berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan

lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara

keseluruhan.

Menurut balai Pengembangan Produktifitas Daerah, enam faktor

utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja

(Sedarmayanti,2001:144) adalah:

a. Sikap kerja, seperti: kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift

work), dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim.

b. Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan,latihan daldam

manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.

c. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin

dalam usaha baersama antara pemimpin organisasi dan tenaga kerja

untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu

(quality control circles) dan panitia mengenai kerja unggulan.

21
d. Manajemen produktivitas yaitu manajemen yang efisien mengenai

sumber dan system kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas.

e. Efesiensi tenaga kerja, seperti perencanaan tenaga kerja dan

tambahan tugas.

f. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas

dalam berusaha, dan berada dalam jalur yang benar dalam usaha.

Turun naiknya tingkat volume produktivitas kerja karyawan juga dapat

dipengaruhi beberapa factor (Nitisemito, 2002:173), antara lain:

a) Kepemimpinan

b) Kompensasi

c) Pengawasan kerja

d) Lingkungan kerja

e) Pendidikan dan pelatihan

f) Disiplin kerja

g) Fasilitas kerja

h) Absensi kerja

i) Beban kerja

j) Tingkat perputaran karyawan

k) Proses seleksi.

Dari faktor-faktor diatas yang mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan, penulis mengambil sebagian yang menurut penilaian

penulis memiliki hubungan kerangka masalah yang sedang penulis

teliti sesuai dengan kondisi dan situasi diperusahaan, yaitu:

22
a) Faktor kompensasi

b) Pelatihan dan Pendidikan

c) Lingkungan Kerja

d) Pengawasan Kerja

3. Indikator Produktivitas Kerja Karyawan

Menurut Gerry Dessler 2007:188 indikator-indikator produktivitas

kerja adalah sebagai berikut:

a. Kualitas hasil kerja, yaitu mutu hasil kerja yang didasarkan pada

standar yang ditetapkan. Biasanya diukur melalui ketetapan, keteliian,

keterampilan, dan keberhasilan hasil kerja.

b. Kuantitas hasil kerja, yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu

kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi

seberapa cepat pekerjaan dapat terselesaikan.

c. Disiplin kerja, yaitu bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam

memenuhi ketentuan-ketentuan ataupun peraturan-peraturan tertentu

yang berkaitan dengan pekerjaan, dan diberlakukan dalam suatu

organisasi atau perusahaan.

d. Kerja lembur, yaitu segala pekerjaan yang harus dilakukan seorang

karyawan pada waktu-waktu terentu diluar waktu kerja sebagaimana

telah ditetapkan bagi oleh perusahan

C. Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dan

Produktivitas Kerja

23
Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi

bawahan untuk membuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan,

dengan kata lain dapat meningktkan kepercayaan atau keyakinan

diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja

karyawan. Dengan adanya pemimpin yang mampu memahami

karyawan, maka karyawan akan merasa senang dan tertantang

untuk berbuat lebih baik lagi demi mendapatkan hasil semaksimal

mungkin.

Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan

transformasional, akan mudah mencapai cita-cita dan tujuan

organisasi. Pemimpin dapat membeli waktu karyawan dan membeli

kemampuan fisik karyawan, tetapi tidak dapat membeli antusiasme,

inisiatif, dan loyalitasnya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa

seorang dengan gaya kepemimpinan transformasional lebih dari

sekedar aplikasi berbagai peralatan atau cara tertentu untuk

mendorong peningkatan produktivitas.

D. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 penelitian Terdahulu

No Nama Judul Analisis Hasil Penelitian


1 Defry Pengaruh gaya Analisis hasil penelitian menunjukkan bawa gaya
Kurniawan kepemimpinan regresi kepemimpinan transformasional
(2015) transformasional dan linear berpengaruh positif dan signifikan
kompensasi terhadap berganda terhadap produktifitas kerja kerja
produktifitas kerja karyawan karyawan. Hasil dibuktikan dengan nilai
PT. Sport Glove Indonesia (β) 0,292** (**p<0.01;p=0,000).
2 Hj. Naidah Pengaruh gaya Analisis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

24
(2016) kepemimpinan regresi Pengaruh Gaya Kepemimpinan
ransformasional terhadap linear Transformasional Terhadap Produktivitas
produktivitas kerja sederhana Kerja Karyawan pada PT. Sinar Galesong
karyawan pada PT. Sinar Mandiri Kota Makassar memiliki pengaruh
Galesong Mandiri Kota yang positif dan signifikan tehadap
Makassar Produktivitas Kerja Karyawan.
3 Hasri Pengaruh kepemimpinan Analisis Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(2020) terhadap produktivitas kerja regresi kepemimpinan berpengaruh positif dan
karyawan pada PT. linear signifikan terhadap produktifitas kerja
Biringkassi Raya Pangkep sederhana karyawan.

E. Kerangka Berpikir

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel X

(Kepemimpinan Transformasional) sebagai variabel independen dan

variabel Y (Produktivitas Kerja) sebagai variabel dependen. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Transformasional Terhadap PT. Biringkassi Raya Kabupaten Pangkep.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan pada

kerangka pikir di gambar 2.2

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Kepemimpinan Transformasional Produktivitas Kerja


(Y)
(X)

F. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang ada dan didukung oleh landasan

teori yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini

bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat produktifitas kerja karyawan PT. Biringkassi

Raya.

25
26
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu

jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan

terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

penelitiannya. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan

oleh Sugiyono (2011: 8) yaitu: “Metode penelitian berlandaskan pada

filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan”.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berdasarkan judul yang peneliti angkat yaitu “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Transformasional Terhadap Tingka Produktivias PT.

BIRINGKASSI RAYA “, maka penelitian ini akan dilakukan pada karyawan

di PT. Biringkassi Raya yang berlokasi di Desa Bulu Cindea Kecamatan

Bungoro Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan dengan waktu

penelitian direncanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan januari sampai

bulan Juni tahun 2021.

26
C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data Kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa simbol angka yang

dapat dihitung, yang diperoleh dari koesioner yang dibagikan

berhubungan dengan masalah yang dibahas serta data lain yang

dapat menunjanng penelitian.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh atau yang bersumber dari

hasil koesioner yang diedarkan pada karyawan PT. Biringkassi Raya

D. Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan informasi mengenai data dalam penulisan

proposal ini maka penulis menggunakan metode pengumpulan data:

1. Studi Pustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan adalah metode mengumpulkan data dengan

cara membaca, mengutip, mempelajari dari berbagai buku-buku,

jurnal, ataupun referensi yang ada kaitannya dengan variabel yang

sedang dieliti.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu koesioner.

Kuesioner adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan

27
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiono (2012:70) populasi adalah suatu wilayah yang

bersifat general yang berdiri dari subyek maupun obyek dengan

karakteristik tertentu. Obyek atau nilai disebut unit analisis atau elemen

populasi, unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, atau lembaga

llainnya, hasil produksi rumah tangga dan tanah pertanian. Dimana dalam

penelitian ini populasi yang diambil pada Karyawan PT. Biringkassi Raya

bagian produksi adalah 150 orang.

2. Sampel penelitian

Menurut sugiono (2012:90), sampel adalah bagian dari populasi

yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik

tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap yang bisa mewakili populasi.

Objek atau nilai yang akan diteliti dalam sampel tersebut unit sampel.

Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasi kurang dari 100

orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tapi jika

populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau

20-25% dari jumlah populasi. Maka perhiungan sampel dilakukan dengan

menggunakan dengan rumus Slovin dengan asumsi bahwa populasi

tersebut berdistribusi normal, maka perhitungannya adalah sebagai

berikut:

28
N
n=
1+ Ne2

Dimana:

n = Jumlah sampel minimal

N = Populasi

e = error margin

Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 150 karyawan

departemen produksi sehingga error margin yang digunakan adalah 10%

dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka

untuk mengetahuai sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai

berikut:

150
n= 2
1+150 ( 0,10 )

150
n=
1+1,50

150
n=
2,50

n=60

Maka sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 60 (enam puluh)

responden.

F. Metode Analisis Data

Metode analisi yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yang

telah dikemukakan adalah sebagai berikut:

29
1. Uji Instrumen

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidak suatu

kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate

antara masing-masing skor indikator dengan total skor variabel.

b) Uji Realibilitas

Uji Realibilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu koesioner yang

merupakan indikator dari veriabel. Reabiitas diukur dengan uji statistik

cronbach’ alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai cronbach’ alpha > 0,60.

2. Analisis data

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan

transformasional terhadap tingkat tingkat produktivitas kerja karyawan,

penulis menggunakan pengukuran skala likert yang terdiri dari: sangat

setuju, setuju, netral, sangat tidak setuju,. Kelima penilaian tersebut diberi

bobot sebagai berikut:

Tabel 3.1 pengukuran skala likert

Penilaian Skor
Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

30
a) Uji Normalitas:

Menurut Ghozali (2016). Uji normalitas dilakukan untuk menguji

apakah pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan

variabel dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak normal. Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal,

maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan secara normal, maka

hasil uji statistik akan mengalami penurunan.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogram dari residuanya. Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika data membayar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2013:156).

b) Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana adalah analisis yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Regresi linear sederhana digunakan karena terdiri dari satu variabel

dependen (Y) dengan satu variabel Independen (X), dan diukur

dengan bantuan program SPSS versi 24

31
Persamaan regresi linear sederhananya ditulis sebagai

berikut:

Y = a + bx

Keterangan :

Y = kepemimpinan transformasional

a = konstanta

b = Koefisien regresi

x = produktivitas kerja karyawan

c) Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya

hubungan antara, variabel yang dianalisis. Sifat korelasi akan

meningkatkan arah korelasi. Pedoman untuk memberikan interprestasi

koefisien korelasi menurut sugiyono (2012:257).

Tabel 3.2 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat

d) Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Ghozali (2012-97), koefisien determinan (R²) merupakan

alat untuk mengukur seberapa jauh kemempuan model dalam

menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol atau satu nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

32
variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel amat erbatas.

Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati satu maka variabel-variabel

independen memberikan hamir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel-variabel dependen.

e) Pengujian Hipotesis (Uji t)

Pernyataan Hipotesisnya “Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Transformasional Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan”.

Rumus :

r=r √ n−2
t=
√ 1−(r) ²
Keterangan:

t : Nilai t hitung

r : Koefisien determinasi

n : Jumlah sampel

Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dengan kriteria

sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel berarti H0 ditolak dan H1 diterima

Jika hitung < t tabel berarti H0 diterima dan H1 ditolak.

G. Definisi Operasional Varibel

1. Kepemimpinan transformasional

Kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang

dapat menginspirasi, memotivasi pengikut atau karyawan PT

Biringkassi Raya kepada perubahan untuk mencapai tujuan bersama.

2. Produktivitas kerja

33
Produktivitas kerja adalah kemampuan yang dimiliki karyawan dalam

berproduksi sesuai dengan yang diharapkan PT. Biringkassi Raya.

34
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Suatu perusahaan tidaklah hadir atau lahir dengan sendirinya.

Akan tetapi, kehadirannya sudah pasti melalui proses dan alasan atau

latar belakang tertentu. Mengingat begitu pentingnya semen dalam

menunjang pembangunan di Indonesia bagian Timur, maka pemerintah

menyediakan pelabuhan. Pelabuhan ini dimaksudkan untuk menunjang

penyelenggaraan Semen Tonasa keseluruh wilayah Indonesia pada

umumnya dan Indonesia bagian timur pada khususnya.

Pemikiran pendirian PT. Biringkassi Raya adalah didasari atas

kebutuhan terhdap tenaga kerja yang siap untuk bekerja selama 24 jam di

Pelabuhan khusus Biringkassi guna menunjang kegiatan PT. Semen

Tonasa di pelabuhan khusus Biringkassi Raya. Maka oleh pendiri, waktu

itu masing-masing Ir. Soebiyakto, Drs. Abubakar dan Abd. Rahman Supu

SH, bersepakat untuk mendirikan suatu perusahaan dalam bentuk

perseroan terbatas (PT) di bidang bongkar muat.

Untuk menyediakan tenaga kerja ini maka oleh PT. Biringkassi

Raya (Perseroan) merekrut tenaga kerja dari berbagi tempat di wilayah

Pangkep dan terkhusus dari potensi sumber tenaga kerja disekitar

pelabuhan khususnya Biringkassi.

Perusahaan PT. Biringkassi Raya didirikan pada tanggal 5 Juli

1989 yang bergerak dibidang bongkar muat sesuai Akte Notaris No. 22

pada Notaris Sitske Limowa, SH di Makassar dan telah dicatatkan pada

35
berita negara RI Nomor 6763 Tahun 1992, pembaruan akte

dilakukan sebanyak empat kali pembaharuan dan pembaharuan terakhir

Akte Pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI No.

C2-28660 HT 01.04 Tahun 1998 tertanggal 22 Desember 1998 dan telah

dicatakan pada Berita Negara RI No. 5326 Tahun 1999 Tambahan Berita

Negara RI 31 Agustus 1999 No.70.

B. Sarana Hubungan Industri Perusahaan

Kesuksesan perusahaan adalah keharusan untuk menciptakan

kondisi iklim usaha yang kondusif dan prospektif yang bermuara pada

perwujudan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan produktif

dalam suatu pola hubungan kerja yang serasi, selaras dan seimbang

antara karyawan dan manajemen dalam lingkungan internal perusahaan.

PT. Biringkassi Raya telah memiliki sarana hubungan industri yang

terdiri dari:

1. Serikat Pekerja KKBR (Kerukunan Karyawan Biringkassi Raya)

sebagai wadah penyalur asprasi karyawan sekaligus mitra manajemen

dalam mengembangkan perusahaan.

2. LKS BIPARTIT sebagai forum komunikasi atau konsultasi dan

musyawarah antara Manajemen dengan wakil sekertariat pekerja

dalam konteks peningkatan kedisiplinan kerja, produktivitas kerja dan

kesejahteraan karyawan. LKS Bipartit PT. Biringkassi Raya telah

mendapatkan penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja dan

36
3. Transmigrasi RI sebagai LKS Bipartit terbaik Peringkat ketiga se

Sulawesi Selatan pada tahun 2006.

4. Peraturan perusahaan yang telah ditingkatkan menjadi PKB

(Perjanjian Kerja Bersama) sebagai perangkat hukum yang mengikat

antara manajemen dan karyawan yang mengatur mekanisme,

prosedur dan syarat-syarat kerja serta menjamin kepastian terhadap

hak dan kewajiban secara timbal balik sehingga dapa terwujud

sinergitas yang kuat untuk kemajuan perusahaan. PKB PT. Biringkassi

Raya disaksikan dan ditandatangani Mentri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI pada tanggal 5 September 2007.

C. Sumber Daya Perusahaan

PT. Biringkassi Raya adalah anak perusahaan dari PT. Semen

Tonasa yang bergerak dibidang bongkar muat atau stevedoring.

Perusahaan PT. Biringkassi Raya sangat berperan penting dalam hal

bongkar muat baik material (batu bara, gypsum, pasir besi atau sleg) yang

dibutuhkan dalam pembuatan semen maupun hasil produksi dari PT.

Semen Tonasa (semen zat, semen curah, serta klinter).

Wilayah PT. Biringkassi Raya sangat potensial bagi PT. Semen

Tonasa karena merupakan daerah daratannya yang terdiri atas

pegunungan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan

semen, serta lautan yang terdapat di pelabuhan sebagai prasarana untuk

mendatangkan material dan pengapalan hasil produksinya.

37
D. Visi dan Misi Perusahaan

Eksistensi PT. Biringkassi Raya adalah merupakan salah satu

perusahaan Afiliasi PT. Semen Tonasa yang didirikan sesebagai

penunjang usaha untuk kesuksesan aktivitas operasional PT. Semen

Tonasa. Posisi dan fungsi PT. Biringkassi Raya sebagai perusahaan

afiliasi melaksanakan aktivitas bongkar muat semen dan material serta

pengantongan semen di plant site, pelabuhan dan packing plant PT.

Semen Tonas.

Dalam melaksanakan fungsinya tidak terlepas dari visi dan misi

perusahaan, adapun visi dan misinya antara lain:

Visi :Menjadi perusahaan jasa pendukung pabrik yang terhandal di

Kawasan Indonesia Timur dan mampu meningkatkan kesejahteran

bagi karyawan secara berkesinambungan.

Misi : - Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sumber daya.

- Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara bertahap

E. Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Biringkassi Raya sebagai suatu perusahaan yang bergerak

dibidang bongkar muat (stevedoring) yang di dalamnya terdapat Direktur

Operasi, Kepala Operasi serta staf karyawan yang memerlukan adanya

organisasi yang baik agar jalannya kegiatan bongkar muat berjalan lancar

sesuai dengan yang diharapkan.

Agar di dalam menjalankan tugasnya masing-masing tidak terjadi

coverlapping (tabrakan), maka diperlukan organisasi yang baik dan

teratur. Dengan struktur organisasi yang baik dan teratur, dimaksudkan

38
agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat merata kepada

semua orang sesuai dengan kecakapan, fungsinya masing-masing serta

menyadari tugas dan tempatnya di dalam struktur tersebut.

BOARD OF DIRECTOR

DIREKTORAT UTAMA
PRESIDENT DIRECTORAT
KOPKAR
TKBM
DIREKTORAT
DIREKTORAT OPERASI BAHARI
KEUANGAN
FINANCE DIRECTORAT OPERATION DIRECTOR

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PENGADAAN & AKUNTANSI & PELAYANAN UMUM &
SDM & UMUM PENGANTONGAN OPERASI PELABUHAN
PENGEL.PERSEDIAAN KEUANGAN REBRICKING
PROC & INVENTORY DEPT HR & GA DEPT ACC & FINANCIAL DEPT PACKING PLANT DEPT SERVICE & REBRICKING DEPT PORT OPERATIONS DEPT

URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN


PENGANTONGAN BGKR.MUAT PEL.BKS,
PENGADAAN PERSONALIA AKUNTANSI & PAJAK PEMBERSIHAN PABRIK WORKSHOP
INTERNAL TONASA 2/3 MAKASSAR & LUAR SS
AUDIT PROCUREMENT SECT HUMAN RESOURCE SECT. ACC & TAXATION SECT T.2/3 PPLANT SECT PLANT CLEANING SECT UNLOAD BKS,MKS,LSS SECT WORKSHOP SECT

URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN


PENGELOLAAN PENGANTONGAN PEMBERSIHAN
LEGAL & UMUM KEUANGAN & KASIR PUP & REBRICKING PMC & T.SHOOTING
PERSEDIAAN TONASA 4/5 BIRINGKASSI
INVENTORY SECT LEGAL & GA SECT FINANCIAL & CASHIER SECT T.4/5 PPLANT SECT SERV.PLANT & REB SECT BKS CLEANING SECT TROUBLESHOOTING SECT

URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN


OPERASI ALAT BKS &
VERIFIKASI & PIUTANG OPERASI PP.PALU OPERASI ALAT PABRIK K3
TRONTON
VERF & RECEVAIBLE SECT PALU PPLANT SECT PLANT MACHINE OPR SECT BKS MACHINE TRONT SECT SAFETY,HEALTH & ENV SECT

39
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Karakteristik Responden Penelitian

Penelitian ini menguraikan pengaruh gaya kepemimpinan

transformasional terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan

departemen bongkar muat PT. Biringkassi Raya. Tujuan dilakukan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

kepemimpinan transformasional dalam meningkatkan produktivitas kerja

karyawan departemen bongkar muat PT. Biringkassi Raya. Penelitian ini

menggunakan 60 orang karyawan departemen bongkar muat PT.

Biringkassi Raya sebagai sampel.

Penelitian ini dilakukan dengan membagikan koesioner kepada

karyawan departemen bongkar muat PT. Biringkassi Raya secara acak

untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh gaya kepemimpinan

transformasional terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan. Dalam hal

ini responden yang mengisi koesioner memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Usia

Kriteria responden berdasarkan usia dibagi dalam empat kategori

yakni 20-29 tahun, 30-39 tahun, 40-49 tahun, dan 50-59 tahun. Jumlah

responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut:

40
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
PT. Biringkassi Raya Pangkep

NO Usia Responden Persentase %


1 20-29 7 11,7%
2 30-39 17 28,3%
3 40-49 25 41,7%
4 50-59 11 18,3%
Total 60 100%
Sumber data diolah 2021

Berdasarkan karakteristik umur pada tabel 5.1 tersebut

menunjukkan bahwa responden yang berumur antara 20-29 tahun

sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 11,7%, responden

yang berumur antara 30-39 tahun sebanyak 17 orang dengan

persentase 28,3%, responden yang berumur antara 40-49 tahun

sebanyak 25 orang dengan persentase 41,7%, sedangkan

responden yang berumur 50-59 tahun sebanyak 11 orang dengan

persentase 18,3%.

b. Pendidikan

Kriteria responden berdasarkan pendidikan dibagi dalam dua

kategori yakni SLTP dan SLTA. Jumlah responden berdasarkan

pendidikan dapat dilihat pada table 5.2 sebagai berikut:

Table 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


PT. Biringkassi Raya Pangkep

No Pendidikan Responden Persentase %


1 SLTP 5 8,3%
2 SLTA 55 91,7%
Total 60 100%
Sumber data diolah 2021

41
Berdasarkan karakteristik pendidikan pada table 5.2 tersebut

menunjukkan bahwa responden yang tingkat pendidikan SLTP

sebanyak 5 orang dengan persentase 8,3% dan responden tingkat

pendidikan SLTA sebanyak 55 orang dengan persentase 91,7%.

c. Lama Kerja

Kriteria responden berdasarkan lama kerja dibagi dalam empat

kategori yakni 1-9 tahun, 10-19 tahun, 20-29 tahun, dan 30-39 tahun.

Jumlah responden berdasarkan lama kerja dapat dilihat pada table 5.3

sebagai berikut:

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja


PT. Biringkassi Raya Pangkep
NO Lama Kerja Responden Persentase %
1 1-9 11 18,3%
2 10-19 18 30%
3 20-29 27 45%
4 30-39 4 6,7%
Total 60 100%
Sumber data diolah 2021

Berdasarkan karakteristik lama kerja pada tabel 5.3 tersebut

menunjukkan bahwa responden memilih dengan lama 1-9 tahun

sebanyak 11 orang dengan persentase 18,3%, responden lama

kerja 10-19 tahun sebanyak 18 orang dengan persentase 30%,

responden lama kerja 20-29 tahun sebanyak 27 orang dengan

persentase 45%, sedangkan responden dengan lama kerja 30-39

tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 6,7%.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

42
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap

60 responden melalui penyebaran koesioner untuk mendapatkan

kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-

masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban

sebagai berikut:

a. Kepemimpinan Transformasional

Variabel kepemimpinan transformasional pada penelitian ini diukur

melalui empat buah pernyataan yang mempersentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap gaya

kepemimpinan transformasional dapat dijelaskan pada table 5.4 berikut:

Tabel 5.4
Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan Transformasional

ITE SS S N TS STS TOTAL


M R % R % R % R % R % R %
X1 30 50% 30 50% 0 0% 0 0% 0 0% 60 100%
X2 27 45% 33 55% 0 0% 0 0% 0 0% 60 100%
X3 23 38,3 37 61,7 0 0% 0 0% 0 0% 60 100%
% %
X4 21 35% 38 63,3 1 1,7% 0 0% 0 0% 60 100%
%
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 5.4 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap

variabel kepemimpinan transformasional.

Berdasarkan pernyataan pertama hasil menunjukkan 50%

menjawab sangat setuju dan 50% menjawab setuju.

Berdasarkan pernyataan kedua hasil ditunjukkan 45% menjawab

sangat setuju dan 55% menjawab setuju.

43
Berdasarkan pernyataan ketiga hasil ditunjukkan 38,3% menjawab

sangat setuju dan 61,7% menjawab setuju.

Berdasarkan pernyataan keempat hasil ditunjukkan 35% menjawab

sangat setuju, 63,3% menjawab setuju dan 1,7% menjawab netral.

b. Produktivitas Kerja Karyawan

Variabel produktivitas kerja karyawan pada penelitian ini diukur

melalui empat buah pernyataan yang mempersentasikan indikato-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan pada produktivitas kerja karyawan

dapat dijelaskan pada tabel 5.5 berikut:s

Tabel 5.5
Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas Kerja Karyawan

ITEM SS S N TS STS TOTAL


R % R % R % R % R % R %
Y1 21 35% 38
63,3 1 1,7% 0 0% 0 0% 60 100%
%
Y2 16 26,7% 44 73,3 0 0% 0 0% 0 0% 60 100%
%
Y3 17 28,3% 43 71,7 0 0% 0 0% 0 0% 60 100%
%
Y4 23 38,3% 37 61,7 0 0% 0 0% 0 0% 60 100%
%
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 5.5 menunjukkan

bahwa sebagian besar reponden memberikan tanggapan setuju terhadap

variabel produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan pernyataan pertama hasil ditunjukkan bahwa 35%

menjawab sangat setuju, 63,3% menjawab setuju dan 1,7% menjawab

netral.

44
Berdasarkan pernyataan kedua hasil ditunjukkan bahwa ada

26,7% persen responden menjawab sangat setuju dan 73,7% menjawab

yang setuju.

Berdasarkan pernyataan ketiga hasil ditunjukkan 28,3% menjawab

sangat setuju dan 71,7% menjawab setuju.

Berdasarkan pernyataan keempat hasil ditunjukkan 38,3%

menjawab sangat setuju dan 61,7% menjawab setuju.

3. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana

ketetapan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala atau

kejadian yang diukur. Dinyatakan valid apabila nilai r hitung > rtabel.

Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.6

berikut ini.

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Validitas


Variabel
KepemimpinanTransformasional r r
No Keterangan
(X) Hitung Tabel

1 X1 0,660 0.254 Valid


2 X2 0,740 0,254 Valid
3 X3 0,592 0,254 Valid
4 X4 0,645 0,254 Valid
Variabel
Produktivitas Kerja Karyawan
(Y)

1 Y1 0,759 0,254 Valid

45
2 Y2 0,635 0,254 Valid
3 Y3 0,645 0,254 Valid
4 Y4 0,688 0,254 Valid
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa korelasi antara masing-masing

variabel terhadap total skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan

hasil yang positif dan signifikan dan menunjukkan bahwa r hitung > rtabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan dinyatakan

valid.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan untuk menguji sejauh mana

keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi dalam

penelitian yang sama. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Cronbach

Alpha > 0,60). Hasil pengujian reliabilitas setiap variabel dapat

dilihat pada tabel 5.7 berikut ini:

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Realibilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan


Kepemimpinan Transformasional 0,667 Reliabel
Produktivitas kerja karyawan 0,619 Reliabel
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24

Hasil uji realibilitas tersebut menunjukkan semua variabel

mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa

semua konsep pengukur masing-masing variabel dari koesioner adalah

46
reliabel yang berarti bahwa koesioner yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan koesioner handal (dapat diandalkan).

4. Metode Analisis Data

a. Uji Normalitas
Tabel 5.8 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .45299648
Most Extreme Differences Absolute .303
Positive .303
Negative -.215
Test Statistic .303
Asymp. Sig. (2-tailed) .061c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 5.8 Kolmogorov-Smirnov tersebut dapat dilihat

angka Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,061 sedangkan kriteria

pengujiannya adalah jika angka signifikansi > 0,05 maka berdistribusi

normal dan sebaliknya jika angka signifikansi < 0,05 maka berdistribusi

tidak normal. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa uji normalitas

dengan Kolmogorov-Smirnov dinyatakan data berdistribusi normal

b. Analisi Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk

menganalisis pengaruh antara variabel independen (Kepemimpinan

transformasional) terhadap variabel dependen yaitu (produktivitas

47
kerja karyawan). Dengan data terlampir pada skripsi dengan

menggunakan program SPSS versi 24. Dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 5.9 Analisis Regresi Linear Sederhana


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.806 1.916 4.074 .000
KEPEMIMPINAN .535 .108 .545 4.951 .000
TRANSFORMASIONAL
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24
Y = 7,806 + 0,535X

Dari persamaan regresi pada tabel 5.9 maka dapat diinterpretasikan

beberapa hal antara lain :

a) Nilai konsta persamaan pada tabel 5.9 sebesar 7.806 angka tersebut

menunjukkan bahwa jika variabel kepemimpinan transformasional (X)

mengalami kenaikan 1 (satuan) maka variabel produktivitas kerja

karyawan (Y) mengalami kenaikan sebesar 7.806.

b) Variabel independen (kepemimpinan transformasional) menunjukkan

nilai koefisien sebesar 0,535 hal ini bahwa setiap terjadi peningkatan

variabel kepemimpinan transformasional sebesar 1% maka

produktivitas kerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar

0,535 atau 53,5%. Dengan demikian koefisien regresi tersebut bernilai

48
positif sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X

terhadap Y adalah positif.

c. Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan kuat atau

tidaknya suatu hubungan antara dua variabel.

Tabel 5.10 Daftar Tabel Interpretasi Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat

Tabel 5.11 Koefisien Korelasi

Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .545a .297 .285 1.099
a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai koefisien korelasi

atau hubungan (R) sebesar 0,545, sehingga dapat dinyatakan

bahwa terdapat hubungan yang positif antara variabel

kepemimpinan transformasional (X) terhadap variabel produktivitas

kerja karyawan (Y) yang berada pada kategori sedang.

d. Koefisien Determinasi (R2)

49
koefisien determinasi merupakan besaran yang

menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen. Dengan kata lain, secara

determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-

variabel bebas dalam menerangkan variabel tersebut.

Tabel 5.12 Koefisien Determinasi


Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .545 .297 .285 1.099

a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL


b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien

determinasi (R Square) yang diperoleh sebesar 0,297. Hal ini berarti 0,297

atau 29,7% besarnya determinasi variabel kepemimpinan

transformasional, sedangkan 70,3% dipengaruhi oleh variabel lain

e. Uji T (Pengujian Hipotesis Secara Persial)

Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen digunakan uji t. Dengan

melakukan uji t dapat diketahui apakah masing-masing variabel

independen (kepemimpinan transformasional) secara persial

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Produktivitas

kerja karyawan). Selanjutnya akan diterangkan pada tabel 5.13

berikut:

50
Tabel 5.13 Uji T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 7.806 1.916 4.074 .000
KEPEMIMPINAN .535 .108 .545 4.951 .000
TRANSFORMASIONAL
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Sumber. Hasil Olah Data SPSS Versi 24

Untuk uji t besarnya pengaruh kepemimpinan transformasional (X)

terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) digunakan Uji –T atau uji

persial. Pada pengujian persial ini digunakan taraf positif dan signifikan (a)

= 0.05 sehingga pengujian df=n-k.

(60-2=58) maka diperoleh Ttabel = dengan kriteria pengujian=

- Jika Thitung > Ttabel maka suatu hipotesis diterima

- Jika Thitung < Ttabel maka hipotesis ditolak

- Jika nilai Tsig < Terror, maka variabel X dinyatakan signifikan terhadap

variabel Y

Jika hasil perhitungan untuk variabel X yang menghasilkan

Thitung 4.951 > Ttabel 1,67155, yang menyatakan bahwa hipotesis

kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT. Biringkassi Raya diterima,

sedangkan untuk mengetahui pengaruhnya signifikan atau tidak,

maka dilihat signifikan dibandingkan dengan nilai T error atau tingkat

error. Berdasarkan hasil olah SPSS 24 didapatkan hasil nilai T sig

51
0,00 < Terror 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa berpengaruh

signifikan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil yang telah diolah menggunakan SPSS 24

dapat diperoleh uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

dinyatakan data berdistribusi normal karena pada Asymp. Sig (2-

tiled) menunjukkan angka 0,061 sebagaimana pada kriteria

pengujiannya adalah jika angka signifikansi > 0,05 maka

berdistribusi normal dan sebaliknya jika angka signifikansi < 0,05

maka berdistribusi tidak normal. Regresi linear sederhana Y =

7,806 + 0,535X artinya bahwa ketika Kepemimpinan

Transformasional naik sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan

nilai variabel Produktivitas Kerja Karyawan sebesar 0,535.

Sedangkan analisis koefisien korelasi (R) menunjukkan bahwa

kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan yang

sedang terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Biringkassi

Raya Pangkep, karena berada pada interval 0,40 – 0,599 dengan

tingkat kerataan sedang.

Kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi

pengaruh sebesar 29,7% terhadap produktivitas kerja karyawan

pada PT. Biringkassi Raya Pangkep sedangkan 70,3% adalah

faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Tingkat pengaruh

52
kepemimpinan transformasional terhadap tingkat produktivitas kerja

karyawan diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang dinyatakan

terbukti dan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan pada

PT. Biringkassi Raya Pangkep

Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu

dengan judul peneliti yang hampir serupa yaitu “Pengaruh

Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT.

Raja Top Food Makassar, dimana hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT. Raja Top Food Makassar

(Hasri: Universitas Muslim Maros 2020)”.

53
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian nilai t

hitung sebesar 4,951 sementara itu nilai t tabel distribusi 0,05 sebesar

1,67155 dengan t hitung > t tabel dan nilai signifikansi yaitu 0,00 < 0,05

berdasarkan angka tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

Kepemimpinan Transformasional (X) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat Produktivitas Kerja Karyawan (Y) pada PT. Biringkassi

Raya Pangkep.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis

memberikan saran kepada pimpinan PT. Biringkassi Raya bagian SDM

agar senantiasa memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan hidup

karyawan.

53
LAMPIRAN

54
TABULASI DATA KUESIONER
No. Kepemimpinan Total Produktivitas Kerja Total
Responden Transformasional X Karyawan Y
X.1 X.2 X.3 X.4 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4
1 4 5 5 3 17 4 4 4 5 17
2 4 5 5 4 18 4 5 4 4 17
3 4 5 5 4 18 4 4 4 5 17
4 5 4 5 4 18 5 4 4 5 18
5 5 4 4 4 17 4 5 5 4 18
6 5 4 5 4 18 4 4 4 5 17
7 5 4 4 5 18 5 4 4 5 18
8 5 5 4 5 19 4 4 5 5 18
9 5 5 5 4 19 5 5 4 5 19
10 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17
11 5 4 4 4 17 5 4 5 5 19
12 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17
13 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
14 5 5 4 5 19 5 4 4 5 18
15 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17
16 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19
17 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16
18 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
19 5 5 4 4 18 5 4 5 5 19
20 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18
21 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
22 4 4 4 5 17 4 4 4 4 16
23 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
24 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
25 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
26 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16
27 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
28 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
29 4 4 5 5 18 5 5 5 5 20
30 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
31 5 5 4 5 19 5 5 5 5 20
32 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20
33 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
34 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15
35 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
36 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
37 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
38 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16
39 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
40 5 5 4 4 18 4 4 4 5 17
41 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16
42 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
43 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18
44 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18
45 5 4 5 5 19 5 4 4 4 17
46 4 5 5 4 18 4 4 4 5 17
47 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16
48 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
49 5 5 4 4 18 4 5 4 5 18
50 4 4 4 5 17 4 4 5 4 17
51 5 5 4 5 19 4 4 4 4 16
52 5 4 5 4 18 5 4 4 4 17
53 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17
54 5 5 5 5 20 4 5 5 4 18
55 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16
56 5 5 5 5 20 4 5 4 4 17
57 4 5 4 5 18 4 5 4 4 17
58 4 4 4 5 17 5 4 4 4 17
59 4 5 4 4 17 5 5 4 4 18
60 5 5 5 5 20 4 4 5 4 17
KOESIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat,
Bersama ini saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi

koesioner penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Transformasional Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT.

Biringkassi Raya”. Penulis berharap Bapak/ibu/Sdr/i dapat mengisi dan

memberikan jawaban atas koesioner dengan sejujur-jujurnya dan

sesubjektif mungkin, sesuai keadaan yang sebenarnya. Jawaban atas

koesioner ini akan dijamin kerahasiaannya dan tidak mempunyai

konsekuensi apapun terhadap diri pribadi Bapak/Ibu/Sdr/i, melainkan

diperlukan semata-mata untuk keperluan studi. Informasi yang diberikan

adalah bantuan yang bernilai dalam penyelesaian skripsi ini sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan program S-1 di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muslim Maros. Atas kesediaan Bapak/Ibu menjawab

koesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

PETUNJUK PENGISIAN KOESIONER

1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda checklisht (√) pada salah

satu jawaban yang paling sesuai menurut anda. Penilaian dilakukan

berdasarkan skala sebagai berikut:

5 = Sangat Setuju (SS)


4 = Setuju (S)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

3. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/ibu/Saudara/Saudari

mengembalikan kepada yang menyerahkan koesioner.

Identitas Responden

1. No. Responden :
2. Usia :
3. Pendidikan :
4. Masa Kerja :

DAFTAR PERNYATAAN
A. Gaya Kepemimpinan Transformasional

No Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1. Membuat saya merasa nyaman ketika saya
berdiskusi dalam setiap permasalahan.
2. Pemimpin memberikan semangat bagi para
karyawan
3. Pemimpin mempunyai inisiatif yang tinggi dalam
memberikan ide untuk memecahkan masalah
4. Memberikan perhatian secara pribadi kepada
mereka yang kelihatan terabaikan.

B. Produktivitas Kerja Karyawan

No Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1. Mutu dari hasil kerja saya selalu memenuhi standar
yang telah ditetapkan
2. Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya tangani
selalu memenuhi target yang telah ditetapkan.
3. Saya sangat menjaga ketepatan waktu dan
kesempurnaan hasil pekerjaan
4. Kerja lembur diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas kerja
TABEL FREKUENSI SPSS 24
USIA
NO Usia Responden Persentase %
1 20-29 7 11,7%
2 30-39 17 28,3%
3 40-49 25 41,7%
4 50-59 11 18,3%
Total 60 100%

PENDIDIKAN
No Pendidikan Responden Persentase %
1 SLTP 5 8,3%
2 SLTA 55 91,7%
Total 60 100%

LAMA KERJA
NO Lama Kerja Responden Persentase %
1 1-9 11 18,3%
2 10-19 18 30%
3 20-29 27 45%
4 30-39 4 6,7%
Total 60 100%
ANALISIS DESKRIPTIF
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (X)

X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S 30 50.0 50.0 50.0
SS 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S 33 55.0 55.0 55.0
SS 27 45.0 45.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

X3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S 37 61.7 61.7 61.7
SS 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

X4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RR 1 1.7 1.7 1.7
S 38 63.3 63.3 65.0
SS 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

ANALISIS DESKRIPTIF
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Y)

Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RR 1 1.7 1.7 1.7
S 38 63.3 63.3 65.0
SS 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S 44 73.3 73.3 73.3
SS 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S 43 71.7 71.7 71.7
SS 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S 37 61.7 61.7 61.7
SS 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

HASIL UJI VALIDITAS SPSS 24


KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (X)

Correlations
X1 X2 X3 X4 JUMLAH
X1 Pearson Correlation 1 .369** .103 .264* .660**

Sig. (2-tailed) .004 .434 .042 .000


N 60 60 60 60 60
** * *
X2 Pearson Correlation .369 1 .320 .265 .740**

Sig. (2-tailed) .004 .013 .041 .000


N 60 60 60 60 60
*
X3 Pearson Correlation .103 .320 1 .158 .592**

Sig. (2-tailed) .434 .013 .227 .000


N 60 60 60 60 60
* *
X4 Pearson Correlation .264 .265 .158 1 .645**

Sig. (2-tailed) .042 .041 .227 .000


N 60 60 60 60 60
** ** ** **
JUMLAH Pearson Correlation .660 .740 .592 .645 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000


N 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS SPSS 24
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Y)

Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 JUMLAH
** **
Y1 Pearson Correlation 1 .348 .244 .429 .759**
Sig. (2-tailed) .006 .060 .001 .000
N 60 60 60 60 60
** *
Y2 Pearson Correlation .348 1 .290 .145 .635**
Sig. (2-tailed) .006 .025 .270 .000
N 60 60 60 60 60
* *
Y3 Pearson Correlation .244 .290 1 .265 .645**
Sig. (2-tailed) .060 .025 .041 .000
N 60 60 60 60 60
** *
Y4 Pearson Correlation .429 .145 .265 1 .688**
Sig. (2-tailed) .001 .270 .041 .000
N 60 60 60 60 60
** ** ** **
JUMLAH Pearson Correlation .759 .635 .645 .688 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI REALIBILITAS SPSS 24
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.667 4

HASIL UJI REALIBILITAS SPSS 24


PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.619 4
METODE ANALISIS DATA
HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .45299648


Most Extreme Differences Absolute .303

Positive .303
Negative -.215
Test Statistic .303

Asymp. Sig. (2-tailed) .061c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.


HASIL UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.806 1.916 4.074 .000
KEPEMIMPINAN .535 .108 .545 4.951 .000
TRANSFORMASIONAL
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA

HASIL UJI KOEFISIEN KORELASI (R)

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .545 .297 .285 1.099

a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .545 .297 .285 1.099

a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA


HASIL UJI T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.806 1.916 4.074 .000
KEPEMIMPINAN .535 .108 .545 4.951 .000
TRANSFORMASIONAL
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA

Anda mungkin juga menyukai